kebijakan dan strategi kementerian perdagangan terkait...

20
Kebijakan dan Strategi Kementerian Perdagangan Terkait Stabilisasi Harga dan Pasokan Beras Tahun 2018 24 Januari, 2018 | Jakarta Disampaikan oleh: Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI Pada Rapim Polri Tahun 2018

Upload: vuongque

Post on 01-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kebijakan dan StrategiKementerian PerdaganganTerkait Stabilisasi Hargadan Pasokan Beras Tahun2018

24 Januari, 2018 | Jakarta

Disampaikan oleh: Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan RI

Pada Rapim Polri Tahun 2018

3 MANDAT PRESIDEN

MENJAGA STABILITAS HARGA DAN KETERSEDIAAN BAHAN POKOK SERTA

MENGUTAMAKAN PENYERAPAN PRODUKSI DALAM NEGERI

MENINGKATKAN EKSPOR DAN MENJAGA NERACA PERDAGANGAN

MEMBANGUN DAN MEREVITALISASI PASAR RAKYAT

2

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia3

Kebijakan Perdagangan terkait Produk Pangan

• Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan pada Pasal 26

mengamanatkan bahwa:

− Dalam kondisi tertentu yang dapat menganggu kegiatan Perdagangan

nasional, Pemerintah berkewajiban menjamin pasokan dan stabilisasi

harga Barang kebutuhan pokok dan Barang penting dimana jaminan

pasokan dan stabilisasi harga dilakukan untuk menjaga keterjangkauan

harga di tingkat konsumen dan melindungi pendapatan produsen.

− Dalam menjamin pasokan dan stabilisasi harga Barang kebutuhan pokok

dan Barang penting, Menteri menetapkan kebijakan harga, pengelolaan

stok dan logistik, serta pengelolaan Ekspor dan Impor.

• Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan

Gizi Pasal 1 menyatakan:

− Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya Pangan dari hasil

produksi dalam negeri dan Cadangan Pangan Nasional serta impor

apabila kedua sumber utama tidak dapat memenuhi kebutuhan.

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia4

Kebijakan Perdagangan terkait Produk Pangan

• Salah satu point penting dalam pengendalian impor adalah tetap berpegangan

pada amanah UU No. 18 tahun 2012 tentang Pangan, bahwa ketersediaan

Pangan berasal dari hasil produksi dalam negeri dan Cadangan Pangan

Nasional serta impor. Apabila kedua sumber utama (produksi dalam negeri

dan Cadangan Pangan Nasional) tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka

produk pangan seperti sayur mayur, buah-buahan, daging dan sebagainya,

dapat diimpor untuk kepentingan masyarakat, namun dengan volume dan

jenis produk yang ditentukan dan disesuaikan.

• Beberapa kebijakan yang diterapkan pemerintah dalam rangka pengendalian

impor untuk melindungi petani dari produk impor dan praktek unfair trading

antara lain dengan menerapkan trade remedies dan trade defence

instruments dalam rangka perlindungan konsumen.

• Selain itu, pemerintah berupaya menerapkan kebijakan perdagangan untuk

melindungi dan memberdayakan petani tanpa harus membebani konsumen,

antara lain dengan kebijakan stabilisasi harga pangan, kebijakan harga

input produksi, kebijakan resi gudang dan lainnya untuk mendukung

peningkatan produksi, produktivitas dan standard mutu produk.

Inflasi menjelangpuasa danlebaran tahun2017 merupakanyang terendahselama 5 tahunterakhir

Tahun 2017, Pemerintah berhasil menekan kenaikanharga pangan khususnya barang kebutuhan pokok

5Sumber: BPS

Tahun Inflasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des YoY

Nasional 1,07 0,26 0,08 (0,02) 0,16 0,43 0,93 0,47 0,27 0,47 1,50 2,46 8,36

Bahan

Makanan2,77 0,36 (0,44) (1,09) (0,15) 0,99 1,94 0,36 (0,17) 0,25 2,15 3,22 10,57

Nasional (0,24) (0,36) 0,17 0,36 0,50 0,54 0,93 0,39 (0,05) (0,08) 0,21 0,96 3,35

Bahan

Makanan0,60 (1,47) (0,73) (0,79) 1,39 1,60 2,02 0,91 (1,07) (1,06) 0,33 3,20 4,93

Nasional 0,51 (0,09) 0,19 (0,45) 0,24 0,66 0,69 (0,02) 0,22 0,14 0,47 0,42 3,02

Bahan

Makanan2,20 (0,58) 0,69 (0,94) 0,30 1,62 1,12 (0,68) (0,07) (0,21) 1,66 0,50 5,69

Nasional 0,97 0,23 (0,02) 0,09 0,39 0,69 0,22 (0,07) 0,13 0,01 0,20 0,71 3,61

Bahan

Makanan0,66 (0,31) (0,66) (1,13) 0,86 0,69 0,21 (0,67) (0,53) (0,09) 0,37 2,26 1,26

2015

2016

2017

2014

INFLASI NASIONAL 2017

Inflasi bahan makanan 2017 lebih terkendali dibandingkan lima tahun sebelumya…

“Tingginya inflasi di bulan Desemberdikarenakan naiknyainlasi bahan makanansebesar 2,26% yang menyumbang andil0,46% terhadapinflasi total. Hal inidipicu kenaikan hargakomoditasdiantaranya beras”

Kepala BPS

MENINGKATKAN EKSPOR DAN MENJAGA NERACA PERDAGANGAN

Kinerja Ekspor 2017 Membaik, Jauh Melampaui Target ....

Impor 2017 Merespon Kinerja Industri Manufaktur... Surplus Neraca Perdagangan Terus Meningkat...

2017 *: Angka Sementara

153.0 149.9 146.0131.8 132.1

153.0

37.0 32.6 30.018.6 13.1 15.7

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

180.0

2012 2013 2014 2015 2016 2017*

USD Billion PERKEMBANGAN EKSPOR 2012-2017*

Non Migas Migas

149.1141.4

134.7

118.1 116.9

132.6

42.6 45.3 43.5

24.618.7

24.3

0.0

20.0

40.0

60.0

80.0

100.0

120.0

140.0

160.0

2012 2013 2014 2015 2016 2017*

USD Billion PERKEMBANGAN IMPOR 2012-2017*

Non Migas Migas

-5.6

-2.0 -2.6

-9.7

0.2

15.8

-6.7

-3.9 -3.6

-14.6

-3.4

16.2

-20.0

-15.0

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

2012 2013 2014 2015 2016 2017

PERTUMBUHAN TOTAL EKSPOR DAN EKSPOR NON MIGAS 2012-2017*

Non Migas Total

3.9

8.611.2

13.715.2

20.4

-5.6

-12.6 -13.4

-6.0 -5.6-8.6

-1.7

-4.1

-2.2

7.79.5

11.8

-20.0

-15.0

-10.0

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

2012 2013 2014 2015 2016 2017*

USD billion PERKEMBANGAN NERACA 2012-2017*

Neraca Non Migas Neraca Migas Neraca Total 6

Pembangunan/Revitalisasi

Pasar Rakyat (5000)

Kegiatan

Realisasi Perkiraan RancanganTarget

Normatif*

2015 2016 2017 2018 2019

SubTotal 1023 783 909 1592 693

Total 1023 1806 2715 4307 5000Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat

(5000)

Revitalisasi

Fisik

Revitalisasi

Manajemen

Revitalisasi

Sosial

Budaya

Revitalisasi

Ekonomi

Upaya

peningkatan

kualitas fisik

berpedoman

pada standar fisik

dan desain

protoype

Upaya

menciptakan

pengelola pasar

rakyat yang

profesional,

modern, dan

transparan

Upaya untuk

mewujudkan

lingkungan

pasar rakyat

yang kondusif

dan nyaman

Upaya

meningkatkan

daya saing

dan omset

serta menjaga

kestabilan

harga barang

kebutuhan

pokok

Sasaran

• Pencapaian target 5000 Unit Pasar

Rakyat

• Pencapaian Output dan Outcome

Pembangunan/Revitalisasi Pasar

Rakyat (Sesuai Permendag 37 dan 77

Tahun 2017 dan SNI Pasar Rakyat)

7

*) Target mengindikasikan pemenuhan capaian tahun 2017 & 2018

7.000

7.500

8.000

8.500

9.000

9.500

10.000

10.500

11.000

11.500

12.000

2014 8.792 8.932 8.904 8.849 8.761 8.795 8.850 8.923 8.924 8.930 9.067 9.340

2015 9.634 9.929 10.373 9.963 9.925 9.928 10.009 10.122 10.281 10.414 10.520 10.673

2016 10.804 10.890 10.889 10.704 10.599 10.578 10.543 10.570 10.601 10.661 10.680 10.698

2017 10.698 10.703 10.629 10.557 10.589 10.596 10.575 10.616 10.636 10.710 10.793 10.871

2018 10.969

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

(Rp/kg)

Sumber : Dinas Propinsi yang membidangi perdagangan (diolah Ditjen PDN, Kemendag)

Puasa dan

Lebaran

20172016

2015

2014

Natal

dan

Tahun

baru

2018

GRAFIK PERKEMBANGAN HARGA ECERAN NASIONAL BERAS MEDIUM

TAHUN 2014 - 2018

8

Tren kenaikan harga selalu terjadi menjelang natal dan tahun baru…

9.000

9.250

9.500

9.750

10.000

10.250

10.500

10.750

11.000

11.250

11.500

11.750

12.000

12.250

12.500

12.750

13.000

Jawa, Lampung, Sumsel 10.239 10.309 10.449 10.609 10.741 10.874 10.993 11077

Bali dan NTB 9.983 10.191 10.303 10.313 10.354 10.363 10.245 10250

Sulawesi 9.671 9.657 9.694 9.802 9.892 10.145 10.171 10413

Sumatera lainnya 11.346 11.390 11.213 11.229 10.957 10.953 10749 10555

Kalimantan 11.036 11.011 11.071 11.227 10.932 10.745 10.593 10686

NTT 10.800 10.750 10.750 10.750 10.500 10.500 10.500 10833

Maluku dan Papua 10.700 10.785 10.871 10.979 10.438 10.125 10500 10042

MG I Des'17 MG II Des'17 MG III Des'17 MG IV Des'17 MG I Jan'18 MG II Jan'18 MG III Jan'18 MG IV Jan'18*)

Peluncuran Perluasan OP

GRAFIK PERKEMBANGAN HARGA MINGGUAN BERAS MEDIUM

PERIODE DESEMBER 2017 SAMPAI DENGAN JANUARI 2018

(Rp/kg)

Harga sampai dengan 22 Januari 2018

*Tren kenaikan harga berlanjut hingga Januari 2018…*) Jawa, Lampung, Sumsel sebagai barometer harga nasional

9

PERKEMBANGAN STOK PERUM BULOG PER 23 JANUARI 2018 (SORE)

Sumber: BULOG, diolah

10

Pada periode Januari - Maret 2018, Pemerintah tidak boleh berspekulasi dan

mengambil resiko terkait stok beras. Oleh karena itu, perlu dilakukan impor beras

untuk menambah stok BULOG karena Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tidak

boleh kurang dari 1 juta ton dalam keadaan apapun. Jika tiba panen raya, stok

beras dimaksud akan disimpan di gudang BULOG untuk selanjutnya menjadi CBP.

(FAO merekomendasikan cadangan beras untuk negara seperti Indonesia 1,1 juta hingga 1,8 juta ton)

Keterangan

*) Asumsi rata-rata penyaluran mulai tanggal 24 Jan-31 Maret 2018 sebesar 2.371 ton/hari.

Rata-rata penyaluran OP mulai tanggal 3-23 Januari 2018 sebesar 8.218 ton/hari, maka

rencana penyaluran 24 Jan-31 Maret 2018 total sebesar 378.050 ton, sehingga perkiraan

sisa stok pada 31 Maret 2018 sebesar 182.830 ton.

(ton)

Stok PSO (ton) 810.880

- Rencana penyaluran CBP s.d 31 Maret 2018* 109.043

- Rencana penyaluran Bansos Rastra Jan - Feb 250.000

PERKIRAAN SISA STOK PSO 451.837

Stok Komersial (ton) 7.329

STOK

REALISASI PELAKSANAAN OP CBP PER 23 JANUARI 2018

Sumber: Bulog (diolah) 14

Kab/Kota

Pencatatan

Inflasi3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 19 22 23 s/d Hari ini

1 ACEH 3 6 189,01 135,00 210,01 203,71 1.140,40 30,56 291,04 215,50 210,29 17,01 191,21 40,96 45,86 101,03 11,00 3.032,56

2 SUMUT 4 13 750,00 500,00 60,30 361,00 261,89 0,17 1.704,80 654,30 373,51 103,40 110,10 316,17 14,10 543,04 123,71 5.876,48

3 RIAU 5 9 - 44,50 2,25 131,08 15,00 1,50 19,80 90,50 95,28 29,51 111,01 55,94 65,82 181,00 167,03 1.010,21

4 SUMBAR 2 3 69,00 12,00 114,00 32,00 125,00 - 44,50 10,30 144,00 29,80 48,00 19,50 44,00 84,60 52,00 828,70

5 JAMBI 2 5 9,88 6,95 9,43 - 140,00 20,00 140,00 - 184,52 50,00 120,00 - 100,00 80,00 - 860,78

6 SUMSEL 4 8 660,00 610,00 13,61 - - - - 385,00 60,00 75,00 140,50 52,00 20,00 139,00 26,00 2.181,11

7 BENGKULU 1 2 6,00 5,00 60,90 79,55 16,90 17,50 52,00 28,03 86,50 7,50 25,89 64,73 31,78 120,48 - 602,75

8 LAMPUNG 2 6 70,21 327,53 141,12 70,00 73,43 15,48 118,03 241,27 295,86 75,50 105,91 82,55 95,50 173,88 49,12 1.935,37

9 DKI 4 10 3.500,00 - - - 3.500,00 - 3.000,00 2,57 62,70 40,00 2.510,00 3.028,00 29,60 3.009,60 8,46 18.690,93

10 JABAR 7 16 1.047,22 2.409,65 3.417,11 3.878,49 3.022,10 869,13 2.807,71 770,34 1.123,76 649,09 824,00 617,05 637,55 1.176,92 389,78 23.639,88

11 JATENG 6 15 598,81 2.112,11 1.677,31 4.444,32 1.386,65 1.185,08 3.342,52 2.305,88 1.779,76 944,32 1.427,49 1.146,92 637,13 1.388,70 162,00 24.538,98

12 DIY 1 3 - 1,83 669,00 100,00 221,00 14,68 218,00 18,15 54,00 130,00 162,00 21,36 1,92 57,00 60,00 1.728,93

13 JATIM 8 25 614,10 1.142,28 1.651,70 1.646,30 2.605,67 1.927,55 2.686,00 1.707,81 3.288,12 921,31 628,59 919,74 1.491,77 2.134,04 1.758,06 25.123,03

14 KALBAR 2 6 0,50 4,22 - - 8,00 100,00 0,60 103,01 155,00 1,01 0,51 6,38 11,90 53,67 - 444,79

15 KALTIM 3 8 - 18,48 22,85 11,75 20,40 17,95 38,26 15,15 93,15 33,55 182,56 20,50 83,91 205,70 15,05 779,26

16 KALSEL 2 3 479,00 1.387,50 117,00 84,00 199,00 - 527,50 64,00 2,00 4,00 45,80 462,00 26,00 101,00 7,50 3.506,30

17 KALTENG 2 3 2,01 - 27,98 - 8,51 - 32,83 6,00 8,26 (24,71) 17,21 60,78 4,54 20,71 9,11 173,23

18 SULUT 2 3 0,50 2,05 55,40 0,74 101,14 1,00 32,96 15,61 63,24 - 6,32 27,80 52,70 49,18 5,71 414,34

19 SULTENG 1 2 - - - 38,01 - 2,00 71,15 64,52 42,56 199,81 70,02 61,07 91,41 163,96 9,03 813,53

20 SULTRA 2 6 1,01 16,50 10,00 60,00 9,51 - 70,01 25,50 50,31 84,51 17,51 39,33 55,86 80,06 15,75 535,85

21 SULSEL 6 13 10,25 25,02 23,50 23,60 32,12 - 96,94 5,40 11,09 30,31 85,42 70,04 39,40 78,14 10,20 541,41

22 BALI 2 6 16,00 - - - 25,50 35,51 69,00 29,03 18,28 - 30,00 21,00 - 24,00 - 268,31

23 NTB 2 6 369,07 386,06 561,63 246,65 260,06 - 516,09 481,31 230,08 - 50,01 240,06 1,88 392,56 58,60 3.794,03

24 NTT 2 7 - - 24,17 60,23 26,50 64,50 142,75 84,00 62,80 83,50 82,20 59,85 219,50 272,17 245,15 1.427,31

25 MALUKU 3 5 - 5,00 12,60 10,12 4,30 - 10,78 3,70 16,48 4,30 10,59 39,82 3,11 98,68 27,20 246,68

26 PAPUA 4 9 - - - - - - 33,00 45,27 44,32 - 26,01 - 40,02 56,23 37,71 282,56

82 198 8.392,55 9.151,65 8.881,83 11.481,54 13.203,05 4.302,60 16.066,24 7.372,12 8.555,83 3.488,71 7.028,83 7.473,55 3.845,26 10.785,35 3.248,17 123.277,26

No

JUMLAH

*Pasar

Pencatatan

HargaJANUARIDIVRE

(Satuan ton)

REALISASI

PERKEMBANGAN STOK BERAS PSO PERUM BULOG JANUARI 2018

12(Sumber : Laporan Manjerial Perum BULOG, diolah)

PERKEMBANGAN PASOKAN DAN STOK BERAS DI PIBC

13(Sumber : PIBC, diolah)

LANGKAH DAN STRATEGI MENJAGA STABILITAS HARGA DAN KETERSEDIAAN BERAS

PermendagNo.20/2017

Pendaftaran PelakuDistribusi BarangKebutuhan Pokok

PermendagNo.57/2017

Harga EceranTertinggi (HET)

Beras

1. Penguatan

Regulasi

Kebijakan LindungNilai Petani melalui

Sistem ResiGudang

14

PermendagNo.29/2017

Perdagangan AntarPulau

PERATURAN PRESIDEN NO. 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN

BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

Tujuan: (1) Jumlah Memadai, (2) Mutu Baik, dan (3) Harga Terjangkau

Kriteria Penentuan Barang Penting:

1. Sifat strategis dalam pembangunan

nasional

2. Mendukung program pemerintah

3. Disparitas harga antardaerah tinggi

Perubahan jenis diusulkan Mendag

(berkoordinasi dgn Kementerian

lain) dan disahkan melalui

Perubahan Perpres

Pengaturan 2:

Kewenangan

Menteri

Perdagangan

Kondisi Normal

Mendag Menetapkan1.Harga Acuan2.Harga Pembelian

Pemerintah utk Sebagian/Seluruh Harga

Parameter Kondisi Tertentu:1.Menggangu Kegiatan

Perdagangan Nasional2.Gangguan Pasokan3.Kondisi harga berada

di atas/ di bawah harga acuan

Mendag Menetapkan Kebijakan:1. Harga Khusus Menjelang/Saat/Setelah

Hari Besar Keagamaan atau saat gejolak harga

2. Harga eceran tertinggi 3. Harga subsidi

Mendag Mengelola Stok dan Logistik, melalui:1. Optimalisasi Perdag. Antar Pulau2. Pengawasan stok di gudang /pelabuhan3. Penyediaan/Optimalisasi Sarana

Distribusi4. Koordinasi dgn Penyedia Moda

Transportasi5. Koordinasi penyediaan stok pemerintah

Mendag Mengelola Ekspor-Impor:1. Ekspor (jika stok DN cukup min. 6 bulan)2. Impor (jika DN kekurangan pasokan yg

berakibat gejolak harga)

Pengaturan 3:

Kebijakan

Penyimpanan

Wajib Daftar bagi Pelaku

Usaha Pendistribusian

Barang Kebutuhan

Pokok dan Barang

Penting

Larangan Penimbunan Bapokting melebihi stok berjalan max. 3

bulan (berdasarkan data penjualan perbulan di kondisi normal)

kecuali utk bahan baku/penolong proses produksi

UNDANG-UNDANG NO 7

TAHUN 2014 TENTANG

PERDAGANGAN

BAB IV : Perdagangan Dalam

Negeri

Bagian Kedelapan :

Pengendalaian Barang

Kebutuhan Pokok dan Barang

Penting

― Pasal 25 – 28 : Jaminan

ketersediaan dan stabilisasi

harga bapokting

― Pasal 29 : Penyimpanan

bapokting

― Pasal 30 : Permintaan data

informasi dan dilarang

manipulasi data informasi

stok bapokting

― Pasal 31 : Pemda harus

mengacu pada kebijakan

Pusat

― Pasal 32 – 34 : Pendaftaran

Bapokting sebelum

diperdagangkan

UNDANG-UNDANG NO 18

TAHUN 2012 PANGAN

BAB V : Keterjangkauan

Pangan

― Pasal 51 : Tujuan

Perdagangan Pangan

― Pasal 52 – 54 : Penyimpanan

Pangan Pokok

― Pasal 55 – 57 : Stabilisasi

pasokan dan harga pangan

pokok

LANDASAN HUKUM

Kondisi Tertentu

Jenis Barang Kebutuhan Pokok: (1) Beras, (2)

Kedelai bahan baku Tahu/Tempe; (3) cabe, (4)

bawang merah, (5) gula, (6) minyak goreng, (7)

tepung Terigu, (8) daging sapi, (9) daging ayam

ras, (10) telur ayam ras, (11) ikan segar (bandeng,

kembung, tongkol/tuna/cakalang)

Jenis Barang Penting: (1) Benih (padi,

jagung, kedelai), (2) pupuk, (3) gas LPG 3kg,

(4) triplek, (5) semen , (6) besi baja

konstruksi, (7) baja ringan

Kriteria Penentuan Barang

Kebutuhan Pokok:

1. Alokasi Pengeluaran Rumah

Tangga Tinggi,

2. Pengaruh terhadap infflasi

3. Memiliki kandungan gizi

Menteri dibantu Tim Ketersediaan dan Stabilisasi Harga 15

Pengaturan

1:

Kriteria

Penentuan

dan Jenis

Bapokting

PERATURAN PRESIDEN NO. 48 TAHUN 2016

TENTANG PENUGASAN KEPADA PERUM BULOG DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN NASIONAL

UU PERDAGANGAN

Pasal 25: Pemerintah mengendalikan

ketersediaan Barang

Kebutuhan Pokok dan

Barang Penting dengan

jumlah yang memadai, mutu

yang baik dan harga yang

terjangkau.

Barang Kebutuhan Pokok

dan Barang Penting

ditetapkan dengan Peraturan

Presiden

UU PANGAN

Pasal 51:Pemerintah berkewajiban

mengatur perdagangan

pangan dengan tujuan untuk

stabilisasi pasokan dan

harga pangan terutama

pangan pokok, manajemen

cadangan pangan serta

penciptaan iklim usaha

pangan yang sehat.

Pasal 52:Dalam hal perdagangan

pangan, pemerintah

menetapkan mekanisme,

tata cara, dan jumlah

maksimal penyimpanan

pangan pokok oleh pelaku

usaha pangan

UU BUMNPasal 66Pemerintah dapat

memberikan penugasan

khusus kepada BUMN untuk

menyelenggarakan fungsi

kemanfaatan umum dengan

tetap memperhatikan

maksud dan tujuan kegiatan

BUMN.

LANDASAN

HUKUMTUJUAN: MENJAGA KETERSEDIAAN PANGAN

DAN STABILISASI HARGA PANGAN PADA TINGKAT KONSUMEN DAN PRODUSEN

PENGAMANAN

HARGA▪Penetapan Harga Acuan

atau HPP di Tingkat

Produsen

▪Fleksibilitas Harga,

apabila Harga Pasar >

HPP

▪HET untuk OP di

Konsumen

PENYEDIAAN DAN

DISTRIBUSI▪Pengadaan Pangan

Terutama Dari Dalam

Negeri

▪Penyaluran untuk

Masyarakat (Rastra)

▪Penyaluran kepada

Industri TT, Pakan Ternak

dll.

PENGELOLAAN

CADANGAN

PANGANPengelolaan CBP

Untuk Kondisi Darurat

dan Operasi Pasar

IMPORImpor dilakukan apabila

ketersediaan dalam negeri

tidak mencukupi untuk

(1)pemenuhan stok;

(2)stabilisasi harga dalam

negeri; dan

(3)penugasan Pemerintah

lainnya

PENGEMBANGAN

INDUSTRI BERBASIS PANGAN

PENGEMBANGAN PERGUDANGAN

KOMODITI:

1.RAJALE (Beras, Jagung, Kedele) Hanya PERUM BULOG

2.PANGAN LAINNYA (Gula, minyak goreng, tepung terigu, bawang merah, cabe, daging sapi, daging ayam, telur) PERUM BULOG dan BUMN Lainnya (atas persetujuan Menteri BUMN dan Keputusan RAKOR)

KEWENANGAN MENTERI PERDAGANGAN:

1.Menugaskan Perum BULOG dan BUMN Lainnya.

2.Menetapkan HPP dalam rangka pelaksanaan pengelolaan CPP.

3.Menetapkan jumlah dan waktu pelaksanaan pengadaan Pangan dari luar negeri.

4.Mengatur ketentuan pelaksanaan pengadaan Pangan dan tata niaga impor pangan.

5.Menetapkan penyaluran Pangan oleh Perum BULOG untuk kebutuhan lainnya.

6.Mengusulkan alokasi anggaran kepada Menteri Keuangan untuk mengalokasikan anggaran untuk pembayaran

kompensasi dan margin penugasan kepada Perum BULOG.

7.Melakukan pembayaran kompensasi dan margin kepada Perum BULOG.

ANGGARAN / PEMBIAYAAN

(1) APBN (untuk beras) (2) Dana Bulog (3) Kredit Pinjaman (4) Pendanaan Lainnya

Kompensasi dan Margin penugasan (Diaudit oleh BPK)

Tugas Perum BULOG

16

Ketentuan dan Sanksi

1. Pelaku usaha dalam melakukan penjualan beras secara

eceran kepada konsumen wajib mengikuti ketentuan

Harga Eceran Tertinggi.

2. Spesifikasi Beras

a. Medium: derajat sosoh minimal 95%, kadar air

maksimal 14% dan Butir Patah maksimal 25%.

b. Premium: derajat sosoh minimal 95% , kadar air

maksimal 14% dan Butir Patah maksimal 15%.

c. Khusus: akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut oleh

Kementerian Pertanian.

3. Pelaku usaha wajib mencantumkan:

a. Label Medium/Premium pada kemasan;

b. Label Harga Eceran Tertinggi pada kemasan

4. Ketentuan Harga Eceran Tertinggi dikecualikan terhadap

Beras Medium dan Beras Premium yang ditetapkan

sebagai Beras Khusus oleh Menteri Pertanian

5. Pelaku usaha yang menjual harga beras melebihi Harga

Eceran Tertinggi dikenai sanksi pencabutan izin usaha

oleh pejabat penerbit, setelah sebelumnya diberikan

peringatan tertulis paling banyak 2 (dua) kali oleh pejabat

penerbit.

6. Pada saat peraturan ini berlaku, ketentuan Harga Acuan

Pembelian dan Penjualan untuk komoditi beras pada

Permendag 27 Tahun 2017 dicabut dan dinyatakan tidak

berlaku.

7. Peraturan berlaku pada 1 September 2017.

Penetapan

HET Beras

PERMENDAG 57 TAHUN 2017

TENTANG PENETAPAN HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) BERAS

17

LANGKAH DAN STRATEGI MENJAGA STABILITAS HARGA DAN KETERSEDIAAN BERAS

Pemantauan di Pasar Rakyat

18

Pemantauan di gudang BULOG, Distributor dan Ritel Modern

2. Pemantauan

/Pengawasan

LANGKAH DAN STRATEGI MENJAGA STABILITAS HARGA DAN KETERSEDIAAN BERAS

Koordinasidengan

instansi/pihakterkait di pusat

dan daerah

Pembentukan Tim Penetrasi Pasar

Khusus Beras (150 Pegawai diterjunkanlangsung ke Pasar)

Operasi Pasar

19

3. UPAYA

KHUSUS

Satgas Pangan

Terima kasihwww.kemendag.go.id

20