keberaoaan surat keputusan menteri tenaga kerja...

140
•' .. * * (A </'• *'’■< *'''■ SKRIPSI IKA SULISTYANINGSIH KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO. KEP. 342/MEN/1986 DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN i i- i a. Pt<> i-'i,:* j >\x.AAN I » AS AiKi-A^CXiA" | __ j L> * A B A Y A I t u .n^i/ p FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA SURA BAYA 1993 ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Upload: others

Post on 04-Jun-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

•' .. * * „ (A < /' • *'’■< *'''■

S K R I P S I

IKA SULISTYANINGSIH

KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO. KEP. 3 4 2 / M E N / 1986

DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN

i i- i a.Pt<> i-'i,:* j >\ x .A A N I

» A S A i K i - A ^ C X i A " |__j L> * A B A Y A I

t u . n^i/ p

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA S U R A B A Y A

1 9 9 3

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 2: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO. KEP. 342/MEN/198&

DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN

SKRrPSIDIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN MEMENUHI SY ARAT-SY ARAT UNTUK MENCAPAI GELAR SARJANA HUKUM

OLEHIKA SULISTYANINGSIH

0389129^5

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS AIRLANGGA S U R A B A Y A

1993

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 3: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Skripsi' ini telah diuji pada tanggal : 24 JullL 1993

KETUA

SEKRETARIS

ANGGOTA

TIM PSNGUJI

: SRI WGELAN AZIS, S.H’.

: Dra. H. SOENDARI KABAT, S.Hi

: 1. R. rNDIARSORO, S.H......... . .......

2* MACHSOEN ALI, S.H., M.S.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 4: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

KATA PENGANTAR

Puji syukur" saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Ma- ha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga saya dapat'. menyele- saikann skripsi ini tepat pada waktunya. Dengan tersusunnya skripsi yang berjudul " KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NO. KEP. 342/MEN/1986 DALAM PENYELESAIAN PER­SELISIHAN PERBURUHAN 11 ini maka salah satu syarat yang di- perlukan untuk memperoleh geXar Sarjana Hukum dari Fakul- tas Hukunr Universitas Airlangga sudah terpenuhi.

MeXaXui kesempatan ini, saya ingirr menyampaikan terima kasih kepada :1. Bapak Indiarsoro, S.H. selaku dosen pembimbing yang te­

Xah bersedia meluangkan1 waktunya untuk memberikan bim- bingan1 dan bantuan' serta petunjuk-petunjuk dengan penuh kesabaran hingga seXesainya skripsi ini.

2. Bapak Drs. Moenajato seXaku nara sumber dari' Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Surabaya yang telah memberfkam petunjuk dan keterangan-keterangan penting untuk menja- wab' permasalahan daXam skripsi. yang telah saya ajukan;

3. Bapak Indro, S.H., Mas Munir, S.H., Mas Minanurrah - marr* S.H. f Mas Eko Nuryanto, S.H. beserta seluruh' staf Lembaga* Bantuan Hukum Surabaya yang dengan segala kere- laannya telah memberikan data-data yang sangat- berarti untuk menyelesaikan skripsi ini' sebaik-baiknya dan juga

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 5: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

tepat pada waktunya.9

4, Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang telah raenanamkan semua ilmu pengetahuan dan memberikan1 bimbingan kepaida saya selama kuliah di Fakultas Hukum,

5, Bapak dan Ibu tercinta yang dengan penuh kesabaraw se­lalu memberikan dorongan semangat dan doa kepada saya, serta terima kasih untuk dik Nur dan dik A ijung- (adik- adikku) tercinta.

6, Terakhir saya sampaikan ucapan terima kasih' kepada se­mua personil di Karangmenjangan 52 yang selalu meng- ganggu saya menyelesaikan skripsi ini, tap! juga sela­lu menyenangka n.

Akhirnya seperti kata pepatah, w Tidak ada gading yang tak retak ”, saya menyadari. bahwa skripsi ini masih ada kekurangannya sehingga sarari yang bersifat membangun: selalu saya harapkan.

Surabaya, 18 Juli 1993 Penyusun

c -- :------

Ika Sulistyaningsih

iIsr

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 6: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ABSTRAK

Pada saat ini jumlah perselisihan perburuhan semakin meningkat. Di pihak majikan,

kepentingan akan keuntungan yang sebesar-besarnya telah mengorbankan kepentingan dan

kesejahteraan buruh. Sedang di pihak buruh, keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

dan keluarganya yang semakin melambung tinggi setiap saat, telah mendesak buruh untuk

mengajukan tuntutan kepada majikannya. Faktor ini yang sering mengakibatkan semakin

meningkatnya perselisihan perburuhan. Apalagi pada masa sekarang, sedang dirintis usaha

untuk mewujudkan Hubungan Industrial Pancasila, sehingga hak masing-masing harus

diperhatikan dan tidak boleh ada yang dikorbankan. HIP yang mengandung asas Partnership

ini harus menjembatani dua kepentingan yang pada prinsipnya berbeda, sehingga tidak ada

lagi tindakan saling menekan, misalnya pemogokan atau penutupan usaha (Lock Out).

Apabila harus terjadi kesalahpahaman yang menjadi dasar perselisihan, perselisihan ini

hendaknya diselesaikan dengan musyawarah untuk mufakat dan tidak lupa untuk

memperhatikan rasa keadilan.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 7: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

daftar isr

Kata Pengantar ........................ ......... ii*Daftar Tsi ...................................... vBab> I : Pendahuluan

1. Permasalahan : Latar Belakang dan Rumus- annya ............................. 1

2. Penjelasan Judul ................. ,. 53. Alasan Pemilihan Judul •............ * 6-4. Tujuan Penulisan ........ ,......... 85. Metodologi ......................... 86. Pertanggungjawaban Sistematika ...... 10

Bab II : Penyelesaian Ketidakberesan Upah Lembur 121. Cidera j'anji dalam penetapan jumlah jam

lembur dengan perhitungan upahnya ..... 13

2. Adanya beda pendapat antara buruh dengan pengusaha karena pengusaha tidak mampu membayar upah lembur yang telah disepa - kati bersama •••*••••••••••••••••••••• 17

3. Selisih perhitungan dalam menetapkan be­sarnya upah lembur •••••••••••••••••••• 22

Bab III : Penyelesaian adanya pemogokan yang dilaku -kan buruh ............................ 26

1. Pemogokan akibat tidak terselenggaranyaKKB (Kesepakatan Kerja Bersama) ...... 26

2. Koordinasi pihak lain dalam penyelesaian

v

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 8: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

pemogokan yang dilakukan buruh ....... .38Bab XV : Mengatasi Pemutusan Hubungan Kerja .......45

1. Pemogokan liar yang dilakukan buruh ,h , 492. Usaha penyelamatan perusahaan ........ .56

Bab- V : Penutup .............................. ..661* Kesimpulan ................... ........ 662. Saran .............................. .68

!Daftar Bacaan Lampiran

vi

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 9: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

BAB; I PENDAHULUAN

1. Permasalahan : Latar Belakang dan RumusannyaKegiatan perekonomian di negara kita dewasa ini sema-

kirn meningkat, Kegairahan dari kegiatan perekonomian yang terus meningkat itu telah mendorong tumbuhnya pabrik baru. Pabrik ini tentu saja membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Jika jumlah tenaga kerja meningkat sebagai konsekwensi lo- gisnya merupakan raeningkatnya jumlah perselisihan antara dua pihak yang saling berlawanan status sosialnya, dalam hal ini buruh dan pengusaha. Kedua pihak ini: semuanya ha­rus dilindungi. Buruh'! harus bebas dari tekanan dan kesewe- nang-wenangan pengusaha dan pengusaha juga terlindungi. da­ri tuntutan burutv yang terlalu mengada-ada.

Kegairahan kegiatan perekonomian yang berkembang deng­an pesat- ini juga membawa serta iklim persaingan: yang ke- tat dan semangat efisiensi yang tinggi. Semangat efisiensi ini justru diterapkan pada buruh dan tanpa sadar telah me- rugikan kepentingan buruh. Sehingga kesejahteraan buruh menjadi terabaikan. Padahal dalara Hubungan Industrial Pan­casila, buruh itu merupakan partner in production, partner in profit, dan partner in responsibility.

iDewasa ini berkembang sistem manajemen baru yang mu-

1

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 10: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

z

lai mengikutsertakan buruh dalam meningkatkan produktivitasperusahaan, yaitu sistem TQC (Total Quality Control),

Prinsip TQC adalah bahwa seluruh unsur perusahaan seca­ra bersama-sama berupaya meningkatkan mutu, Pirapinan' dan karyawannya membahas bersama mutu pekerjiaarop perusa­haan kemudian menentukan: sasaran peningkatan mutu yang harus dicapai dan kapan sasaran tersebut diselesaikam Dengan pelibatan seperti ini seluruh karyawan raerasa ikut memiliki perusahaan. dan kemajuan perusahaan akan: memberikan rasa kepuasan,

Sistem ini sebenarnya bagus untuk dilaksanakan' dan bisa diharapkan untuk mengurangi perselisihan perburuhan karena asas musyawarah diterapkan dalam sistem manajemen ini;, Na- murr> untuk pelaksanaannya perlu sikap mental pimpinan peru- sahaan yang terbuka dan karyawan juga bisa mengimbanginya dengan dlsiplin tinggi, dedikasi, loyalitas, keberanian ber- inisiatif dan kemampuan mengutarakan pandangannya dengan baik, Namun karena jenjang pengetahuan dan pendidikan yang terbatas dari buruh* sistem tersebut belum bisa diterapkan secara penufr, Berkat adanya perbedaan itu, buruh selalu berada di pihak yang lemah dan sering diabaikan kepenting. - annya. Ini yang menjadi sumber perselisihan antara majikan dengan buruh. Buruh tidak berdaya atas kesewenang-wenangan majikan, tetapi bila semua buruh bersatu, majikan yang akan kebingungan. mencari perlindungan. biasanya majikan akan me- minta pihak keamanan untuk mencoba mengatasi keadaan terse­but. Ini merupakan cara yang dianggap paling praktis dalam

^Tajuk Rencana, "Pimpinan Hambatan Utama TQC11, Suara Karya, 5 November 1991. ' ~

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 11: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

3

mengatasi perselisihan perburuhan dan sebagai akibatnya pu­tusan dewan perantara semakin diragukan keefektifannya da­lam menyelesaikan suatu perselisihan perburuhan, Kuantitas perselisihan perburuhan semakin meningkat tetapi kualitas penyelesaiannya semakin diragukan keadilannya* Surat Kepu­tusan Menteri Tenaga Kerja No, Kep, 342/MEN/1986, sebagai salah satu pelaksanaan undang-undang No. 22 tahun 1957', te­lah memberikan peluang hadirnya pihak lainj dalam perunding­an penyelesaian perselisihan perburuhan -antara majikan dan buruh, Sedangkan menurut Undang-undang No. 22 tahun 1957, keterlibatan pihak lain dalam perundingan itu tidak pernah diatur, kecuali keterlibatan pemerintah sebagai pegawai pe­rantara saja dan yang membuat putusan tetap pihak yabg ber- kepentingan (pihak yang berselisih) saja. Menurut Undang- undang No, 22 tahun 1957, yang diraaksud dengan perselisihan perburuhan adalah :

perselisihan perburuhan, ialah pertentangan antara ma­jikan atau perkumpulan majikan dengan serikat buruh) atau gabungan serikat buruh berhubung dengan* tidak ada­nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan perburuhan,

Dari bunyi pasal 1 ayat 1 (c) Undang-undang No. 22 tahun1957 tersebut dapat diketahui bahwa pihak-pihak yang seha-rusnya ada dalam perundingan perselisihan perburuhan hanya

Iman Soepomo, Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta. 1985, h. 252. . :

7

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 12: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

4

majikan dengan buruh, pemerintah. (Menteri perburuhan^ pani- tia perantara, dan unsur pemerintah dalam tim P4D atau tinr P4P) hanya sebagai perantara, sehingga raencerrainkan hubung­an Tripartite yang diharapkan bisa memberikan putusan yang adil bagi kedua pihak. Undang-undang No. 22 tahun 1957 ini sama sekali tidak memberikan peluang keterlibatan- pihak ke­amanan. secara aktif dalam penyelesaian perselisihan perbu­ruhan. Selain itu SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN 1986 ini ternyata juga membuka peluang perusahaan mengadakan PHK dan mengatur pula perayelesaian pemogokan liar secara sepihak , istilah pemogokan liar tersebut sebenarnya secara yuridis formal tidak pernah ditemukan dalam Undang-undang NO. 22 ta­hun 1957'. Oleh karena itu saya mengajukan beberapa permasta- lahan>untuk mengupas sejauh mana SK MENAKER RI No. Kep,342/ MEN/1986 tersebut masuk dalara usaha penyelesaian perselisi­han perburuhan, sebagai berikut :1. Bagaimanakah penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/

1986 dalara menyelesaikan ketidakberesan upah lembur ?2. , Bagaimanakah penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/

'-1986 dalam penyelesaian pemogokan yang dilakukan olehburuh ?

3. Bagaimanakah penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/ 1986 dalara mengatasi Pemutusan Hubungan Kerja ?

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 13: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

5

2. Penjelasan JudulSkripsi ini saya beri Judul : 11 KEBERADAAN SURAT

KEPUTUSAN' MENTERr TENAGA KERJA RX NO. KEP. 342/MEN/1986DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN ».

Yang diraaksud dengan perselisihan perburuhan menurutUndang-undang- Md. 22 tahun 1957 adalah s

pertentangan antara raajikan atau perkumpulan majikan dengan serikat buruh atau gabungan serikat buruh berhu- bung dengan tidak adanya persesuaian paham mengenal hu- bungan kerja, syarat-syarat kerja dan/atau keadaan per­buruhan.

Jadi dalam perselisihan perburuhan, pihak yang berselisih itu hanya majikan dan buruh saja, sedangkan pemerintah ha- nya sebagai pihak perantara dan terdiri atas Menteri Per­buruhan, Panitia Perantara, dan unsur pemerintah di dalam tim P^D atau P4P,

Sedangkan Surat Keputusan Menteri' Tenaga Kerja RI No Kep. 3^2/MEN/l936f merupakan keputusan yang mengatur ten- tang pedoman1 atau petunjuk umum pemerantaraan perselisihan hubungan industrial, khususnya dalam menghadapi kasus upah lembur, pemogokan, pekerja kontrak, PHK, dan perubahan status atau pemilikan perusahaan. Namun dalam skripsi ini saya mengkhususkan masalah pada upah lembur, pemogokan, dan PHK. Surat Keputusan ini memiliki fungsi dan menunjukkan

3Ibid.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 14: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

6

tanggung' jawab pegawai perantara dalam memberikan peranta- raan penyelesaian perselisihan hubungati industrial sebagai lembaga pertama dalam suatu sistem penyelesaian perselisih­an' hubungan industrial dirasakan semakin penting, karena itu p&ranannya perlu ditingkatkaa lagi, baik kuantitas mau- pun kualitas hasil penyelesaiannya. Jalan yang ditempuh SK Menteri irtfj dengan mengddakan koordinasi dengan pihak lain yaitu PEMDA, POLRES, KODIM. . Dengan adanya koordinasi ini biasanya pihak-pihak tersebut akan memperkuat kedudukan pengusaha yang sudah' kuat dan semakin memperlemah keduduk- an/posisi buruh dalam perselisihani perburuhan tersebut. Dan tentunya, putusan yang dihasilkan tidak obyekttf lagi dan lebih1 memihak majikan', sehingga putusan. yang dihasilkan ti- dak akan1 mencapai keadilan yang diinginkan' oleh semua pl^ hak yang berunding, karena hanya mewakili aspirasi satu pihak saja.

3* Alasan Pemilihan JudulPada saat- ini jumlah perselisihan perburuhan .semakin

meningkat, Di pihak majikan, kepentingan akan keuntungan yang sebesar-besarnya telah mengorbankan kepentingan dan kesejahteraan buruh; Sedang di pihak buruh* keinginan un- tuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya yang sema- kin melambung tinggi setiap saat, telah mendesak buruh un- tuk mengajukan tuntutan kepada majikannya. Faktor ini yang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 15: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

7

sering mengakibatkan semakirr meningkatnya perselisihan per­buruhan. Apalagi pada masa sekarang, sedang dirintis usaha untuk mewujudkan Hubungan Industrial Pancasila, sehingga hak masing-masing harus diperhatikan dan tidak boleh ada yang dikorbankan, HPP yang mengandung asas Partnership ini harus menjembatani dua kepentingan yang pada prinsipnya berbeda, sehingga tidak ada lagi tindakan saling menekan, misalnya pemogokan atau penutupan usaha (Lock Out). Apabila harus terjadi kesalahpahaman yang menjadi dasar perselisih­an, perselisihan ini' hendaknya diselesaikan dengan musyawa- rah untuk raufakat dan tidak lupa untuk memperhatikan rasa keadilan. Sekarang ini apakah hal seperti itu sudah terca- pai dengan adanya banyak peraturan yang mengatur tentang ketenagakerjaan khususnya mengenai penyelesaian' perselisih­an perburuhan ?Jelasnya peraturan itu belum terkodifikasi. Peraturan yang mengatur perselisihan perburuhan antara lain : Undang-un- dang No. 22 tahun 1957' yang diperkuat oleh SEMA No. 1 tahun 1980 dan SK MENAKER RT No. Kep. 342/MEN/1986. SK Menteri itu yang sempat mengacaukan maksud HPP, karena menawarkan penyelesaian perselisihan perburuhan yang bertentangan dengan maksud UU No. 22 tahun 1957, sehingga untuk menyele- saikan perselisihan dengan menghasilkan putusan yang saling memberikan rasa keadilan dan ketenangan pada semua pihak yang berselisih, tidak akan tercapai.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 16: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

8

4* T'ujuan PenulisanPenulisan skripsi ini untuk melihat bagaimana penera-

pan SK MENAKER RI No* Kep. 342/MEN/1986 dalam menyelesaikan■%

perselisihan perburuhan yang banyak terjadi-*di kalangan usaha dan semakin, meningkat jumlahnya, setiap harl. Juga untuk melihat keefektifannya dalam masalah perselisihan perburuhan kita.

Selain itu, sudah menjadi kewajiban bagi mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga untuk menyusun skripsi sebelum berhak menyandang gelar Sarjana Hukum; Berkenaan dengan itu, penulisan skripsi ini' juga untuk memenuhi per- syaratan tersebut.

5. Metodologla. Pendekatan Masalah

Dalam skripsi ini saya menggunakan pendekatan masalah: secara yuridis dan sosiologis. Pendekatan secara yuridis, yaitu menganalisa permasalahan dengan melihatnya dari segl hukum. ■ Didasarkan pada peraturan yang telah ditetapkaw se- belumnya sebagai hukum bag! permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh' buruh, majikan dan pemerintah sebagai peran- tara. Pendekatan secara sosiologis, yaitu melihat permasa­lahan dari segi empiriknya seperti kenyataan yang terjadi dalam masyarakat perindustrian. Bagaimanakah kenyataan dan akibatnya yang akan terjadi. bila SK tersebut diberlakukan pada mereka ? Apakah sudah merasa mendapat. keadilan da-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 17: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

9

ri putusan yang telah dihasilkan itu ?

b; Sumber DataSuraber data skripsi ini, saya gunakan data primer dan

data sekunder, Data primer saya peroleh dari hasil wawanca- ra dengan LBH. Surabaya dan Departemen Tenaga Kerja Kotama- dya Surabaya, baik wawancara berstruktur maupun tidak ber­struktur. Sedangkan data sekunder, saya peroleh dari' ba- han kepustakaan dari Perpustakaan Universitas Airlangga dan Perpustakaan Universitas Brawijaya, koleksi pribadi dan ju- ga tullsan dari surat kabar dan majalah.

c. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan' DataTeknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah

mengadakan interview baik berstruktur (Structured Inter­view/Guided Interview) maupun tidak berstruktur (Uniguided Structured). Data dari LBB Surabaya, saya peroleh dengan unguided structured. Sedangkan data dari DBPNAKER Surabaya, saya peroleh dengan guided structured. Setelah data terkum- pul, akan diteliti (diedit) untuk raenjarain apakah sudah bi- sa dipertanggungjawabkan sesuai dengan kenyataan ataukah belum. Setelah itu dikategorisasikan . pada * masing-masing permasalahan, yang akhirnya digunakan untuk raerabahas perma- salahan tersebut.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 18: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

10

d, Analisis DataData yang telah saya peroleh itu saya analisa dengan

menggunakan raetode deskriptif analitis, yaitu memaparkan makna yang terkandung dalam suatu peraturan1, dalam hal ini adalah' SK MENAKER RI No. Kep. 3^2/MEN/1 986. ' Sesudah'itu dianalisa apakah makna peraturan tersebut sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan perburuhan di kalangan usaha atau tidak, sehingga kebenarannya bisa diungkapkan dan dipahami.

*

6. Pertanggungjawabati SlstematlkaSaya mengemukakan' dan menyusun sistematikanya sede-

mikian rupa seperti yang tercantum dalam daftar isi dengan1 alasan untuk memberikan pandangan sedikit'. demi sedikit dan runtutr ke arafr penyelesaian perselisihan perburuhan dengan menggunakan SK MENAKER RI No, Kep. 342/MEN/1986. Skripsi ini terdiri dari lima bab, bab pertama merupakan pendahu- luan, pembahasan saya masukkan pada tiga bab berikutnya, dan penutup saya letakkan pada bab: kelima.

Bab I tentang pendahuluan, meliputi'. latar belakang permasalahan dan rumusannya, penjelasan judul, alasan pe- milihan judul, tujuan penulisan, metodologi dan pertang- gungjawaban sistematika.

Bab II, saya masukkan'pembahasan mengenai upah lem­bur, bagaimana kalau terjadi cidera janji oleh majikan, adanya beda pendapat dalam menetapkan upah lembur dan ba-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 19: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

11

gaimana seandainya terjadi selisih perhitungan dalara mene- tapkan upah lembur.

Mengenai pemogokan sebagai akibat ketidakpuasan . bu- ruh atas pemenuhan kepentingannya, dalam bab III, Tidak terselenggaranya KKB juga mengakibatkan kepentingan buruh tidak terpenuhi dengan baik, Ketidakpuasan buruh ini masih ditambah lagi dengan adanya pihak lain khususnya apanat keamanan masuk dalam perselisihan dan ikut andil dalam rae- nyelesaikan perselisihan,

Bab IV, dibahas cara mengatasi PHK, sebagai jalan yang dilakukan oleh majikan sebagai langkah terakhir dalam menghadapi buruh baik itu diakibatkan pemogokan buruh ma- upun sebagai' usaha untuk menyelamatkan perusahaan karena perusahaan sudah diambang kehancuran. Supaya tetap eksis, raajikan merasa perlu untuk raengurangi jumlah tenaga kerja- nya.

Bab V tentang penutup berisi kesimpulan dan saran.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 20: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

„-yi i L I K-ptx* waiAl^AAK

"IJ N IY b K M i A£* A1K1-ANOOA S U R A B A Y A _

BAB IXPENYELESAIAN KETIDAKBERESAN UPAH LEMBUR

Sistem pengupahan di Indonesia saat ini' masih memehak. Sehingga memunculkan' gejolak sosiaX yang mengakibatkan ke- tidakpuasan buruh yang sering mewarnai dunia ketenagaker- jaannya. HaX ini disebabkan sampai kini, Indonesia belum merailiki sistem pengupahan nasional yang adil dan demokra- tis, Belum adanya sistem pengupahan yang berlaku secara na­sional sering memunculkan komunikasi terputus (miss Commu­nication) antara pengusaha dan pekerja. Akibatnya gejoXak sosial sebagai refleksi ketidakpuasan pekerja masih menjadt agenda rutin ketenagakerjaan di Indonesia. SeXama ini sis­tem pengupahan yang berXaku cenderung menguntungkan pihak pengusaha sebab beXum ada penerapan upah yang mampu . meng-angkat harkat para pekerja. Hak-hak pekerja sering dikebi-

i

ri. Akibatnya, pemogokan dan unjuk rasa pekerja pabrik su­dah menjadi pemandangan umum yang mewarnai ketenagakerjaan di Indonesia, Menurut Agus Sudono ;

Sistem pengupahan nasional yang ideal adaXah sistem pengupahan yang adil dan demokratis dengan raengaitkan ketrampllan dan produktivitas kerja. Adil dan demo­kratis yang dimaksud menyangkut tingkat pemanfaatan po- tensi ketenagakerjaan.

Karena adanya sistem pengupahan yang seperti itu maka per-

0f# "Agus Sudonq : Kita Belum Punya Pengupahan yang Adil «, SuraKya Pos, 25~April 1993, h, III,

12

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 21: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

13

lu diadakan penetapan upah lembur yang, mempunyai kekuatandan kepastian hukum, Hal ini untuk menghindari terjadinya kesimpangsiuran dalam menetapkan upah lembur, Perlunya di- berikan penetapan upah lembur adalah supaya terjadi suatu kesatuan pengertian daripada komponen upah< yang dip^rguna- kan sebagai dasar perhitungan upah lembur. Dasar perhi­tungan upah lembur ini ditetapkan dalam SK MENAKER No.Kep. 72/MEN/l9£&. Seandainya terjadi ketidakcocokani pendapat. antara buruh dan majikan dalam menetapkan upah lembur, hal tersebut bisa dijadikan perselisihan. Penyelesaian perse­lisihan ini diatur dengan Undang-undang No. 22 tahun 1957 dan sebagai pelaksanaannya ditetapkanlah' SK MENAKER RI No. Kep. 3^2/MEN/l986.

1. Cidera Janjl Dalam Penetapan' Jumlah Jam Lembur Dengan1 Perhitungan' Upahnya

Setiap peker^a yang akan memasuki dunia pekerjaannya akan selalu dihadapkan pada peraturan perusahaan, Peratu- ran ini disebut dengan perjanjian kerja. Majikan dan buruh yang terikat oleh perjanjian kerja, wa,jib melaksanakannya dengan sebaik-baiknya. Dalam perjanjian kerja, yang domi- nan adalah pengusaha (pihak yang menentukan) dan perjanji- an kerja yang telah ditetapkan oleh pengusaha tersebut ke- mudian disodorkan pada pekerja itu sehingga buruh tinggal menyetujui dan sering menimbulkan sesuatu yang tidak di-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 22: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

14

inginkan oleh pekerja. Kadang-kadang ada yang tidak ditun- jukkan dengan jelas apa yang menjadi hak para pekerja,te- tapi hanya kewajiban saja yang disediakan untuk para peker­ja itu. Padahal secara yuridis hak dan kewajiban masing- masing harus jelas dan tegas, Ini menyebabkan kurang adanya kepastiarc hukum walaupun perusahaan itu sudah' mempunyai pe- raturan perusahaan, namun peraturan tersebut merupakan pe­raturan yang dibuat secara sepihak oleh pengusaha, Keduduk- an'1 perjanjian kerja masih dalam'bentuk dominasl pengusaha, namun. demikian perjanjian kerja tetap dibutuhkan sebab' pa­ling tidak pengusaha bisa mengendalikan dirinya sendiri dengan peraturan yang telah ditetapkannya. ■

Demikian juga halnya dengan perhitungan upah lembur, Walaupun sudah diatur dalam SK MENAKER No, Kep, 72/MEN/1984 para pihak masih diberi kesempatan untuk bersepakat; atas perhitungan upah lembur dan upah lembur ini dimasukkan da­lam perjanjian kerja juga sehingga upah lembur harus diba- yar oleh pengusaha bila buruhnya bekerja di luar jam kerja, karena kesepakatan tersebut telah dimasukkan dalam perjan­jian kerja, Dalam hal ini majikan wajib' member! upah lembur di atas nilai upah pokoknya. Namun demikian harus merujuk pada SK MENAKER yang mengatur masalah perhitungan upah lembur dalam mengadakan kesepakatan itu, tidak boleh ber- tentangan dengan SK Menteri tersebut, Apabila perhitungan tersebut menyimpang dari ketentuan maka harus mendapat ijin

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 23: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

15

persetujuan dari Direktur Jendral Bina Hubungan Ketenaga- kerjaan dan Pengawasan Norma Kerja. Namun apabila perusa- haan telah melaksanakan dasar perhitungan upah lembur yang nilainya lebih balk daripada menurut SK perhitungan upah? lembur tersebut, untuk selanjutnya dasar'perhitungan'upah lembur tersebut tetap berlaku.

Demikian juga halnya apabila upah lembur telah dite- tapkan dalam perjanjian kerja, kemudian majikan raelakukan cidera janji atas perjanjian kerja yang merupakan kesepa- katan kerja bersama itu, pekerja bisa raelakukan penuntutan atas upah lemburnya itu karena pada dasarnya upah lembur merupakan suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada buruh untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah

. atau akan dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut* suatu persetujuan atau pera­turan, perundang-undangan dan dibayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dengan buruh, termasuk tunjangan baik untuk buruh sendiri maupun keluarganya (pa- sal 1 a Bab I PP. No. 8 tahun- 1981), Dalam hal ini buruh adalah tenaga kerja, yang bekerja pada pengusaha dengan meneriraa upah. Prinsipnya tiada pekerjaan tanpa upah se­hingga a contrarionya bila pekerja telah melakukan peker- jaannya harus pula dibayar upahnya, begitu juga dengan pengaturan upah lembur. Dalam KEPPRES RI No. 251/1977 di atur tentang hari-hari libur. Dalam hari-hari libur terse­but bila pekerja melakukan pekerjaan harus dlberikan upah

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 24: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

16

di atas upah pada hari-hari biasa. Bila raajikan cidera jan- ji pekerja akan dirugikan. Menurut instruksl no.1 Direktur Perabinaan norma-norma perlindungan tenaga kerja tahun 1970 tentang waktu kerja 5 hari seminggu a 8 jam'disebutkan bah- wa apabila upafr tidak dibayarkan pada hari-hari istirahat mingguan, raaka harus dijaga, jangan sampai penerimaan buruh yang bersangkutan dalam waktu seminggu sebelumnya kurang daripada penerimaannya dalam seminggu dengan lima hari ter- maksud. Apabila pengusaha tetap tidak mau membayar, hal itu bisa dijadikan perselisihan dan bisa diadukan ke Departemen Tenaga Kerja, bukan instansi yang lainnya, Departemen Tena­ga Kerja adalah satu-satunya instansi yang menerima penga- duan semacam itu. DEPNAKER akan berusaha untuk mencarikan jalan fceluar sebagai penyelesaian. Menurut SK Menteri Tena­ga Kerja No, Kep, 342/MEN/1986 sebagai pelaksanaan Undang- undang No. 22 tahun 1957, dinyatakan bahwa perubahan ten­tang besarnya jumlah pembayaran upah lembur hanya dapat di­lakukan oleh adanya kesepakatan antara pengusaha dengan pe­kerja atas bantuan dan bimbingan perantaraan dari pegawai perantara. Dalam hal perantara memberi anjuran secara ter- tulis maka anjuran pegawai perantara itu tidak boleh me- nyimpa.ng. dari peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga dari SK tersebut, pengaturan tentang cidera janji- nya majikan pada buruhnya mengenai upah lembur itu penyele- saiannya harus kembali ke SK MENAKSR No. 7.2/MEN/1984 seba­gai peraturan yang mengatur tentang upah lembur yaitu deng-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 25: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

17

an menggunakan perhitungan upah lembur seperti yang tertu- ang dalam Surat Keputusan.

2. Adanya Beda Pendapat Antara Buruh dan Pengusaha Karena Pengusaha Tidak Mampu Membayar Upah Lembur yang Telah Dl- sepakatl

Dalara menjalankan usahanya, adakalanya-'pengusaha .rae- nemui/mengalarai masa-masa kemunduran. Dalam masa ini bia- asanya pengusaha mengadakan pemotongan atas upah yang ha­rus diberikan pada pekerjanya. Dan bisa jadi setelah pe- kerja bekerja keras sampai lembur, namun upah yang disepa- kati tidak juga diberikan karena keterbatasan jumlah uang untuk membayar upah lembur pekerjanya. Dalam hal ini maji- kan ingin mengadakan pemotongan upah lembur pekerjanya dan pekerja tentunya tidak menerima perlakuan majikannya kare­na dia'telah bekerja keras diluar jam-jam kerjanya tanpa harus menerima haknya sebagai hasil lemburannya. Masalah- masalah tersebut bisa dijadikan perselisihan dalam suatu hubungan kerja. Namun seandainya antara.pengusaha dengan pekerjanya mau berusaha untuk mengadakan perdamaian dengan merabuat kesepakatan baru yang dirasa lebih menguntungkan kedua belah pihak maka langkah tersebut akan lebih baik. Masing-masing pihak dapat merasa lebih puas daripada apa­bila harus mengangkat masalah upah lembur menjadi perseli­sihan. Sebab perselisihan itu bagaimanapun juga tidak

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 26: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

18

bisa memuaskan kedua pihak dengan sebaik-baiknya, maka langkah yang lebih baik untuk ditempuh terlebih dahulu adalah dengan jalan mengadakan perundingan dua pihak anta- ra pengusaha dengan pekerjanya. Apabila langkah perdamai- an tidak bisa ditempuh bagaimanapun juga harus mengangkat masalah pembayaran upah lembur tersebut menjadi .perse­lisihan. Dalam penyelesaiannya akan melibatkan'-pihak De­partemen Tenaga Kerja. Penyelesaian yang akan dilakukan oleh pihak Departemen Tenaga Kerja sesuai peraturan perun- dang-undangan yang berlaku yang merujuk pada SK Menteri Tenaga Kerja No. 72/M5N/1984 yang mengatur tentang perhi­tungan upah lembur.

Bila terjadi beda pendapat antara majikan dengan pekerjanya mengenai upah lembur, karena majikan tidak mara- pu membayar, menurut perhitungan upah lembur yang dida- sarkan pada SK M3NAKER No, 72/MEN/1984 (penjelasan) adalah sebagai berikut :a, Untuk menghindarkan agar penerimaan karyawan yang ber-

wujud upah lembur terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan upah yang dibayarkan serta untuk menuju ke arah bentuk-bentuk tunjangan yang sederhana yang dipergunakan sebagai komponen upah, walaupun te­lah ditetapkan komponen-komponen upah yang diperguna­kan sebagai dasar perhitungan upah lembur, diperlukan pula adanya batas minimal nilai dsri jumlah komponen upah yang dapat dipergunakan sebagai dasar perhitung-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 27: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

19

an upah lembur.b; Apabila nilai jumlah komponen upah yang dipergunakan se-

bagai dasar perhitungan upah lembur sebagaimana ditetap- kan dalam diktura kedua Surat Keputusan ini kurang dari 15% dari nilai jumlah keseluruhan upah yang dibayarkan dalam satuan waktu yang sama, maka dasar perhitungan upah lembur tidak berdasarkan komponen yang telah dite- tapkan dalam diktum kedua Surat Keputusan ini,tetapi da­sar perhitungan upah lembur harus didasarkan atas jumlah keseluruhan upah yang dibayarkan yaitu 15% - nya.

Diktum Kedua Surat' Keputusan ini adalah komponen upah seba­gai dasar perhitungan upah lembur, antara lain ;1. Upah pokok2. Tunjangan jabatan3. Tunjangan kemahalan4. Nilai pemberian catu untuk karyawan sendiri

Perhitungan-upah lembur ini■berdasarkan SK' Menteri‘Te­naga Kerja No. 72/MEN/1934 dalam menyelesaikan masalah per­selisihan dalam hal majikan tidak mampu membayar upah buruh- nya. Apabila perhitungan upah lembur menyimpang dari keten- tuan tersebut, harus memperoleh ijin dari Direktur Jendral Bina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan Norma Kerja.

Apabila penyelesaian dengan menggunakan batas minimal nilai upah lembur sebesar 15% dari nilai upah keseluruhan seperti yang diperantarai' oleh Pegawai Perantara menurut SK Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 342/MEN/1986 tidak atau belum

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 28: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

20

menghasilkan hasil yang memuaskan, roaka pihak Departemen' Tenaga Kerja akan mengangkat masalah tersebut ke P4D (Pa- nitia Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Daerah) karena masalah upah lembur tersebut telah menjadi perselisihan. Prosedurnya menurut-Undang-undang no, 22 tahun 1957, se- telah P4D berusaha untuk menyelesaikan perselisihan yang berkaitan dengan upah lembur tersebut, namun pihak- pihak yang berselisih (pengusaha dan pekerja) merasa belum puas atas putusan P4D, salah satu pihak bisa mengajukan perma- salahan tersebut ke P4p (Panitia Penyelesaian Perselisi­han Perburuhan Pusat) dan minta P4P untuk mengadakan pe- meriksaan ulang atas putusan P4D. Setelah P4P melaksana - kan permintaan pihak tersebut, jika perlu untuk melaksa- nakan putusan Panitia Pusat, oleh pihak yang bersangkutan dapat dimintakan pada Pengadilan Negeri di Jakarta, supa- ya putusan itu dinyatakan dapat dijalankan dan ■ -;kemudian putusan dapat dijalankan menurut aturan yang biasa untuk menjalankan sesuatu putusan perdata. Dalam hal ini jpenga?- dilan tidak:;bertindak'selaku hakim banding, iRetigadilan tidak boleh menilai kebenaran isi atau raateri* putusan, yang dilihat oleh hakim hanya yang menyangkut bidangformalnya saja. Khususnya masalah kompetenslnya saja. Dalam SEMA No. 1 tahun 1980 telah diatur masalah kewe - nangan pengadilan dalam menilai suatu putusan P4D maupunP4P. Dalam hal ini Menteri Tenaga Kerja dapat membatal -

ikan atau menunda pelaksanaan suatu putusan Panitia Pusat

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 29: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

21

(P^P), jika yang deraikian itu dipandangnya perlu untuk rae- lindun^i kepentingan negara. Ini merupakan , penyelesaian atas perselisihan masalah upah lembur apabila pengusaha tidak mau menepati janjinya untuk membayar upah lembur yang telah menjadi kewajibannya dan pekerja tetap menuntut haknya atas upah lembur tersebut dan kemudian' masalah itu tidak cukup diselesaikan dengan pegawai perantara saja te- tapi diangkat menjadi perselisihan oleh pihak-pihak terse­but.

Apabila penyelesaian seperti ini tetap belum menun- taskan masalah upah lembur .itu dan majikan tetap tidak mau menepati janjinya, maka pekerja dapat menuntut, majikan dli. depan sidang Pengadilan Negeri (pengadilan Umum) karena majikan telah melakukan wanprestasi atas perjanjian yang telah dibuat oleh pihak-pihak. Karena dalam pasal 1338 ayat 1 disebutkan bahwa : " Semua persetujuan yang dibu­at secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnyaSehingga penyelesaian terakhir yang bisa dijalankan oleh

I

pekerja adalah melakukan penuntutan secara perdata, dengan beracara di Pengadilan Negeri dan apabila dilaksanakan,ma-

*R. Subekti, Kitab Undang-Undanff Hukum Perdata,Prad- nya Paramita, Jakarta, 15S9, h. 3077

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 30: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ka sudah keluar dari kewenangan Departemen Tenaga Kerja,

3. Sellslfr Perhitungan Dalam Menetapkarr- Besarnya Upah: Lem­bur

Adakalanya penetapan besar upah lembur menjadi sumber sengketa bagi majikan dan pekerjanya karena majikan meng- hendaki upah lembur sekian per jam, namun pekerja tidak mau atau tidak sepakat* dengan putusan tersebut atas perhitungan' upah lembur. Ini juga bisa dijadikan-sumber sengketa, Menu­rut' SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/1986, perselisihan masa­lah besarnya pembayaran upah lembur dapat diperantarai oleh Pegawai Perantara. Yang dimaksud pegawai perantara disini adalah pegawai yang ditunjuk Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan, Tugasnya adalah memberi petunjuk awal pada pengusaha dengan pekerjanya mengenai segala sesuatu1 yang menjadi keluh kesahnya, sehingga pegawai perantara ini. men­jadi tempat' penyampaian keluh kesah' baik buruh, serikat pekerja, maupun pengusaha sendiri, Hal ini disebabkankarena pegawai perantara diangkat untuk menerima keluh ke-

isah, bukan untuk memberi putusan atas suatu perselisihan. Pegawai Perantara hanya mengharap supaya kedua pihak bisa mengadakan kesepakatan kembali mengenai masalah yang diseng- ketakan. Pegawai Perantara akan memeriksa konflik secara terpisah dan kemudian memberikan advis-advisnya yang tentu saja menguntungkan semua pihak, dan ini: tentunya tidak bisa

22

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 31: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

lepas dari SK Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 72/MEN/1984 karena menyangkut masalah upah lembur.Menurut perhitungan upah lembur yang didasarkan pada SK ME- NAKER RI. No. Kep. 72/MEN/1984, ditetapkan sebagai berikut :a. Komponen-komponen upah sebagai dasar perhitungan upah

lembur adalah sebagai berikut :1• Upah pokok2. Tunjangan jabatan3. Tunjangan kemahalan4. Nilai pemberian catu untuk karyawan sendiri

b. Jumlah nilai komponen y*ng. dipergunakan sebagai dasar perhitungan upah lembur sebagaimana dimaksud dalam amar kedua, tidak boleh kurang dari 15% dari jumlah keselu­ruhan upah*yang dibayarkan di dalam satuan waktu yang sama.

c. Cara perhitungan upah kerja lembur adalah sebagai beri­kut t

A. Apabila kerja lembur dilakukan pada hari biasa :1. Untuk jam kerja lembur pertama harus dibayar

upah sebesar li (satu setengah) kali upah se- jara.

2. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 (dua kali) upah sejara.

B, Apabila kerja lembur dilakukan pada hari' istlrahat mingguan dan atau hari raya resmi s

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 32: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

24

1* Untuk setiap jam dalam batas 7 (tujuh) jam atau 5 (lima) jam apabila hari raya tersebut jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu harus diba­yar upah sedikit-dikitnya 2 (dua) kali upah se­jam.

2. Untuk jam kerja pertama selebihnya 7 (tujuh)jam atau 5 (lima) jam apabila hari raya tersebut jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu, harus dibayar upah sebesar 3 (tiga) kali upah sejam.

3. Untuk jam kerja kedua setelah 7 (tujuh) jam atau 5(lima) jam apabila hari raya tersebut jatuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam) hari kerja seminggu dan se- terusnya, harus dibayar upah sebesar 4 (empat) kali upah sejara.

d. Untuk menghitung upah sejam adalah sebagai berikut :a. Upah sejam bag! pekerja bulanan s 1/173 upah se-

bulan,b. Upah sejam bagi pekerja harian : 3/20 upah seha-

ri.c. Upah sejam bagi pekerja borongan atau satuan sama

dengan 1/7 rata-rata hasil kerja sehari.•Itulah penghitungan.upah'lembur untuk menghindarise-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 33: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

25

lisih perhitungan dalam menetapkan: besarnya upah lembur yang telah ditentukan oleh Menteri Tenaga Kerja dalam SK-nya No. 72/MEN/19B4 yang harus dijadikan pedoman dalam setiap menye- lesaikan perselisihan masalah sellsih perhitungan dalam me­netapkan upah1 lembur. Perhitungan itu' berlaku secara nasi- onal, sehingga harus dijadikan: pedoman oleh setiap pengusaha bila tidak menginginkan pekerjanya menuntut: upah lembur yang nilainya lebih baik dari yang telah ditetapkannya.

Apabila selisih perhitungan tersebut belum juga menca- pai suatu kesepakatan* maka selisih perhitungan dalam mene­tapkan besarnya upah lembur bisa diangkat menjadi perselisi-

t

han perdata, pekerja mempunyai hak untuk me.nuntut-- majikanpya di depan sldang.acara perdata*

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 34: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

BAB IIIPENfELESAIAN PEMOGOKAN YANG DILAKUKAN BURUH:MENURUT SK HENAKER NO. KEP. 342/MEN/1986

1. Pemogokan- Aklbat Tidak Terselenggaranya KKBWalaupun peraturan perusahaan tidak sama dengan KKB,

akan tetapi keduanya mempunyai makna yang sama, yaitu me- muat hak dan kewajiban pekerja serta hak dan kewajiban peng­usaha. KKB dan peraturan perusahaan sama-sama memuat keten- tuan bagaimana hak dan kewajiban tersebut dilindungi dan diterapkan. Baik isi KKB’ maupun isi peraturan perusahaan selalu diteliti terlebih dulu oleh pemerintah, c. q. Depar- temen Tenaga Kerja, supaya tidak bertentangan dengan keten- tuan hukum. Setelah disepakati oleh pengusaha dan wakil pekerja, pemerintah ikut menyaksikan penandatanganan KKB. Setelah diteliti dengan seksama, pemerintah mengesahkan pe­raturan perusahaan. Dilihat dari isi atau kepentingan pe­kerja, KKB tidak selalu lebih baik dari peraturan perusaha­an. Bila di perusahaan terjadi kasus hubungan industrial, KKB dan peraturan perusahaan mempunyai bobot yang sama se­bagai referensi utama.

Sedikit perbedaan terletak pada proses pembentukan. Diperusahaan yang sudah memiliki serikat' pekerja, hak dan kewajiban masing-masing dimusyawarahkan, dirundingkan dan dirumuskan oleh wakil pengusaha dan wakil pekerja. Hasilnya

26

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 35: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

dituangkan dalam KKB. Di perusahaan yang karena sesuatu hal belura terbentuk serikat pekerja, konsep ketentuan hak dan kewajiban tersebut disusun oleh pengusaha menjadi peraturan pengusaha, Pemerintah selalu menganjurkan pengusaha untuk raengkonsultasikannya dengan wakil pekerja. Kemudian pe­merintah meneliti isi peraturan perusahaan tersebut supaya tidak menyimpang dari ketentuan’ hukum. Peraturan' perusa­haan .disahkan\ oleh pemerintah. Dengan demikian peraturan' perusahaan menjadi dapat’ berfungsi sebagai sumber hukum da- lam arti menjadi dipatuhi.

Setiap permasalahan di dalam perusahaan supaya diusa- hakan diselesaikan sendiri di tlngkat perusahaan dengan ja- lan musyawarah untuk mufakat, serta penyelesaian setiap ma­salah secara kekeluargaan. Jalan terbaik untuk menyelesai- kan keluhan, perbedaan pendapat atau perselisihan antara pengusaha dengan. pekerjanya adalah musyawarah berdasarkan KKB atau peraturan perusahaan yang telah disahkan. Keduduk- an dan peranan pengusaha dan perusahaan iti!i penting bag! negara karena merupakan sumber kesempatan kerja, sumber penghasilan, sumber pertumbuhan ekonomi, sumber devisa bagl negara, sumber pendapatan negara (pajak perusahaan dan pa- jak penghasilan para pekerja). Sebenarnya yang tidak kalah penting, bagaimana hubungan kerja yang terjadi antara para pekerja dengan perusahaan itu berlangsung, apakah sudah mencerminkan hubungan industrial Pancasila atau belum ?

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 36: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

28

Diperkirakan perselisihan dalam tahun mendatang, kasus per­selisihan dan unjuk rasa cenderung masih meningkat, meng- ingat. :a. Pasaran tenaga kerja sampai dengan akhir PELITA VI te-

tap belum seimbang, karena jumlah tenaga,kerja yang me- merlukan’lapangan kerja lebih besar daripada lapangan. kerja yang tersedia.

b, Masih banyak pengusaha yang cenderung menekan upah' deng­an harapan dapat mengakumulasi keuntungan yang lebih> besar. Sikap yang demikian membuka peluang untuk mening- katnya perselisihan hubungan industrial.

Akibat dari suatu kondisi bidang ketenagakerjaan' saat ini, yaitu dimana para pekerja sering melakukan' upaya pemagokan' untuk menuntut'-. hak-hak normatifnya yang 'bagaimanapun juga suka atau tidak suka akan merapengaruhi pertumbuhan dan per- kembangan1ekonomi khususnya perusahaan.

Angka pemogokan buruh industri pada tahun 1992 me­ningkat tajam, hingga sampai akhir bulan; Qktober telah men- capai kurang lebih 120 kasus unjuk rasa, dan melibatkan.ti­dak kurang dari 45. 725 orang buruh. Hal ini merupakan' pe- ningkatan yang sangat tajam bila dibandingkan dengan kasus unjuk rasa selama tahun 1991, yaitu hanya mencapai 59 kasus. Peningkatan yang mencapai lebih dari dua kali lipat. ini me- nunjukkan dua variabel utama atau aspek pendorong, yaitu tingkat kesadaran buruh yang meningkat. dan. kondisi- penghi- dupan buruh'yang semakin memprehatinkan. Aspek kesejahtera-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 37: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

29

an buruh pada umumnya memberikan catatan yang cukup spekula- tif. Termasuk persoalan penyimpangan KKB mencapai 8 kali unjuk rasa. Dalam beberapa kasus, tuntutan atau isu yang di- angkat tidak saja sekedar normatif. Dalam hal i:ni:. tampaknya buruh- telah mulal memahami hak mereka secara lebih'. luas. Se- perti yang diungkapkan oleh Cosmas Batubara dalam menanggapi kasus pemogokan'nampak jauh lebih toleran, seperti ucapannya yang menyatakan bahwa pemogokan merupakan pencerminan1 me- ningkatnya kesadaran buruh akan. hak dan kewajibannya '[(waktu Sudomo dulu pemogokan dianggap tidak sesuai dengan HIP (Hu­bungan Industrial Pancasila)).

Banyak model tuntutan yang diajukan buruh dalam ' aksi. unjuk rasa yang menyangkut belasan tuntutan sekaligus. Tam­paknya resiko yang akan diambil buruh dalam setiap - * upaya perjuangannya sangat besar, tanpa melihat banyaknya hal yang dituntut. Tuntutan seminimal apapun harus dihadapi dengan resiko berat;

Menurut" pihak Departemen Tenaga Kerja, dalam kasus pe­mogokan akibat tidak terselenggaranya KKB, penyelesaiannya adalah para pihak yang mengadakan-pelanggaran wajib melaksa- nakan KKB. karena sudah' menjadi kewajibani masing-masing untuk melaksanakan perjanjian yang telah disepakati bersama. Dalam Undang-undang No. 21 tahun 1954 yaitu tentang perjanjiian perburuhan antara serikat pekerja dan majikan dalam pasal 5- nya disebutkan bahwa :

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 38: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

30

" Majikan dan buruh yang terikat oleh perjanjian* perburuh­an, wajib-melaksanakan perjanjian itu sebaik-baiknya. Penyelesaian perselisihan bisa dengan jalan mengadakan1 pe- rundingan secara bipartite antara pengusaha dan pekerja dan bisa juga dengan meminta perantaraan pegawai perantara.

Menurut' Bab H (PEMOGOKAN) dari SK Menteri Tenaga Kerja No, Kep. 342/MEN/1986, langkah-langkah penyelesaian pemogokan liar adalah sebagai berikut :1. Mendatangi lokasi pemogokan dan menganjurkan kepada pe­

kerja yang mogok agar dapat segera bekerja kembali deng­an memberikan pengarahan/pembinaan sebagai berikut :a. Usaha penyelesaian perselisihan raengenai tuntutan pe­

kerja akan diselesaikan melalui Kandep Tenaga Kerja.b. Mengemukakan kerugian yang akan diderita oleh pekerja

yang raelakukan tindakan mogok liar bila tidak mau be­kerja lagi, raisalnya upah selama mogok tidak dibayar­kan dan kemungkinan akan mengarah ke PHK, dan seba- gainya.

Mengadakan koordinasi dengan Pemda, Polres, Kodim dalam rangka menanggulangi tindakan fisik.

2. Mengadakan perundingan dengan pihak-pihak yang berseli- sih dalam rangka usaha penyelesaian secara ,musyawarah

Iraan Soepomo, op.cit'.. h. 195

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 39: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

31

untuk mufakat.3. Mengambil langkah-langkah untuk menghentikan pemogokan

melalui :a. Pengumuman dari pengusaha agar pekerja bekerja kera-

bali dengan batas waktu tertentu dan kepada pekerja diharapkan untuk mengisi' formulir kesediaan untuk bekerja kembali.

b. Menetapkan sanksi selama mogok, tanpa perabayaran upah.

c. Tindakan tidak mau bekerja kembali menunjukkan sikap tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja dan tidak raembutuhkan~ peker jaan.

4. Membuat anjuran penyelesaian bila usaha -penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat tidak berhasil.

5. Menyerahkan penyelesaian lebih lanjut kepada Kanwil Depnaker untuk diteruskan kepada P4 Daerah guna diputus penyelesaiannya.

Dalam penyelesaian pemogokan menurut SK Menteri Tenaga Ker­ja No. 342/MEN/1986 ini sepertinya sangat menekan buruh. Buruh dalam melakukan pemogokan (yang mana pemogokan ini sudah diperbolehkan kembali oleh presiden dengan Keputusan Presiden No. 27 tahun 1990 tentang pencabutan . ■ Keputusan Presiden no, 123 tahun 1963 tentang pencegahan pemogokan^ dan/atau penutupan (lock out) di perusahaan-perusahaan, ja- watan-jawatan dan badan-badan yang vital) seperti selalu

i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 40: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

32

dibayangi oleh ancaman yang selalu merugikan*kepentingannya. Buruh diberi ancaman dengan berbagai macam tindakan yang sangat memojokkan dan selalu mengarah pada PHK. Padahal PHK itu sendirl mempunyai prosedur yang cukup sulit. dan rumit. Namun hal itu diberi ke'mudahari oleh SK Menteri Tenaga Kerja No, Kep. 342/MEN/1986 tersebut. SK Ini terlalu membela ke- pentingan pengusaha dengan dalih untuk menjaga . kestabilan nasional,

Dalam penyelesaian perselisihan, SK Menteri Tenaga Kerja No, Kep. 342/MEN/1986 ini didukung oleh Kesepakatarr Kerja Bersama Lembaga Kerjasama Tripartite Daerah TingkatII. Kotamadya Surabaya, No, 04 tahun 1993 tentang penyelesa­ian. unjuk rasa, yang dalam penyelesaian kasus unjuk rasa harus ditempuh langkah-langkah sebagai berikut s1. Bahwa'kasus unjuk rasa harus diselesaikan dengan raengi-

kutsertakam pihak pekerja dan pihak pengusaha ke meja perundingan.

2. Bahwa pada saat perundingan, pekerja menunjuk wakilnya dan apabila di perusahaan sudah terbentuk UK-SPSI, maka wakil pekerja terdiri dari PUK-SPSI dan bila .perlu di- tambah dengan beberapa pekerja lainnye.

3. Bahwa selama perundingan semua pekerja harus bekerja se- perti. biasa.

I4. Bahwa apabila pekerja tidak bergedia bekerja, pengusaha

bersama DEPNAKER dapat mengumumkan segera bekerja dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 41: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

33

bila perlu dinyatakan bahwa bagi pekerja yang tidak masuk bekerja dalam 1 atau s/d 2 hari dianggap mengundurkan dl- ri.

5. Bahwa batas waktu 6 hari tidak raasuk bekerja sebagaimana diatur pada pasal 6 ayat 2 Peraturan' Menteri Tenaga Kerja No, Ok tahun 1986 tidak berlaku bagi pekerja yang sengaja tidak masuk bekerja karena unjuk rasa.

Ini merupakan keputusan lembaga Kerjasama Tripartite Daerah' tingkat II Kotamadya Surabaya dalam sidangnya yang diadakan pada tanggal 3 Maret 1993 dan dihadiri oleh unsur pemerintah (EEPNAKER, PEMDA), pekerja (DPC-SPSI), pengusaha i. (APINDO) dalam rangka penyelesaian kasus unjuk rasa.Sebenarnya kalau dilihat, penyelesaian ini terlalu menekan pekerja. Pekerja selalu dianggap bersalah dalam penyelesaian menurut SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/l986: dan Kesepakatan Kerja Bersama Lembaga Kerjasama Tripartite Daerah tingkat II Kotamadya Surabaya No. 04 tahun 1993. ■■ . Padahal sebenarnya suraber dari adanya pemogokan tersebut adalah pengusaha. Apa­bila pengusaha mau memenuhi tuntutan buruh maka ’kasus unjuk rasa itu sendiri akan tidak pernah terjadi'-. Tuntutan itu sen- diri sebenarnya tidak pernah jmelampaul batas* Ambil saja con- toh kasus unjuk rasa yang terjadi saat' ini, karena adanya kenaikan BBM yang mengimbas pada kenaikan gaji pegawai nege­ri', harga barang dan pelayanan jasa pun melonjak naik, se­dangkan upah pekerja di perusahaan tidak dinaikkan. Ini. me-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 42: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

34

nyangkut kesejahteraan karyawan karena hasil perusahaan yang didapatkan itu berasal dari jerih payah para pekerja, :Se- hingga sudah sepatutnya para .pengusaha meningkatkan upah se- mua pekerja yang bekerja keras meningkatkan produksl perusa­haan tersebut. Dalam suatu perusahaan, biasanya apabila pe­kerjanya melakukan unjuk rasa maka pengusaha akan memberi penjelasan bahwa yang akan menderita kerugian itu bukan ha- nya perusahaan saja, tetapi kepentingan negara juga akan di- rugikan. Dari sisi ini', dapat diketahui bahwa sebenarnya ke­pentingan dan keuntungan itu hanya untuk perusahaan, tanpa $au tahu nasib'pekerjanya. Pekerja sebenarnya tahu ..sejauh'mana dia harus mengajukan tuntutan, yang tentunya tuntutan

i

itu tidak akan melenceng jauh dari isi KKB kalau dalam peru­sahaan tersebut ada serikat pekerjanya. Pengusaha sebenarnya harus bisa membaca situasi kapan dia harus memperhatikan ke- sejahteraan (meningkatkan kesejahteraah) pekerjanya sehingga unjuk rasa tidak akan sampai terjadi, sebab apabila sampai terjadi, maka paraor yang dimiliki oleh perusahaan akan pu- dar. Pemberi order akan ragu-ragu apabila akan memberi pada perusahaan tersebut, karena keadaan dalam tubuh perusahaan tersebut sedang labile Ini berakibat pada pendapatan perusa­haan. Pendapatan perusahaan akan turun dengan drastis dan' ada kemungkinan apabila perusahaan tidak cepat tanggap akan mengakibatkan gulung tikar. Ini akan menimbulkan .kerugian yang lebih besar lagi, baik bagi perusahaan, pekerja, maupun

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 43: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

35

kerugian-bagi negara. Sebelum mengadakan unjuk rasa, biasa-i

nya pekerja sudah mengajukan tuntutan terlebih dahulu pada pengusaha, namun dari pihak perusahaan tidak menggubrisnya. Sebenarnya ini bisa diartikan sebagai pemberitahuan dari pekerja atas kebutuhan yang harus dipenuhl dan supaya tidak terjadi pemogokan, pengusaha bisa langsung memberikan kebi- jaksanaannya dan ini hendaknya dilakukan sebagai upaya un­tuk menjaga paraor dari perusahaan itu sendiri, sehinggapem- beri order tidak enggan, Dari sini dapat diharapkan adanya hubungan yang saling membutuhkan antara pengusaha dan' pe­kerja sebagai mitra atau partner kerja. Seperti yang diung- kapkan oleh Sutomo (ketua DPRD Sidoarjo) bahwa :

Sutomo menyayangkan sikap perusahaan yang maunya untung sendiri, sementara kesejahteraan karyawannya diabaikan, Menurut dia* selama mogok itu dilaksanakan karyawan un­tuk menuntut haknya tak ada masalah, asal tak melakukan. perusakan. Namun Sutomo berharap seharusnya pimpinan perusahaan tak menaikkan upah menunggu pemogokan.11 Kalau perusahaan hanya ingin untung sendiri biar- kan mogok kerja menjadi sarana yang efektif untuk mena­ikkan upah dan itu hak karyawannya, 11 Katanya.

Tuntutan pekerja biasanya sekitar kenaikkan gaji, upah ha­ri libur nasional dimasukkan lembur, bila pekerja tidak ma­suk tetap diberi upah utuh bila ada ijin dari perusahaan, kenaikan; upah lembur khusus pada jam-jam1 akhir hari Sabtu, jika pabrik meliburkan- atau memulangkan karyawan gaji tetap

^Surabaya Pos, Tuntutan Dipenuhl, Karyawan PT. AM Kembali 'Bekerja, Selasa, 2 Pebruari 1993.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 44: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

36

ut'uh, dan pekerja diberi cuti tahunan, juga masalah kesejah- teraan dan kesehatan pekerja. Hal-hal seperti itu sudah di­masukkan dalam KKB dan itu harus dilaksanakan dengan konsek- wen oleh para pihak yang membuat kesepakatan.

Penyelesaian pemogokan dari SK tersebut dinilai .terla- lu menekan buruh dan menguntungkan pengusaha, dimapa buruh' selalu dianggap bersalah. Karena dianggap bersalah maka pe­kerja sebagai orang yang lemah harus selalu patuh. SK ter - sebut berusaha untuk menghalangi hak mogok buruh, .. jjadahal hak mogok itu sudah’ diakui oleh Kepres No. 27 tahun 1990.:.-• • Penekanan ini jelas terlihat pada bagian bahwa pekerja yang mogok harus dapat segera bekerja kembali dan apabila tidak, pegawai perantara akan mengemukakan kerugian yang akan dide- rita oleh pekerja dan tindakan tersebut selalu mengarah pada terjadinya PHK. Disinyalir pegawai perantara, PEMDA, POLRES, KODIM yang mengkoordinasi penyelesaian pemogokan tersebut: hanya sebagai corong pengusaha dalam melaksanakan semua ke- putusan-keputusan pengusaha tanpa mengadakan kesepakatan. dengan para pekerja (secara sepihak). Ditambah lagi depgan adanya batas waktu tidak melakukan pekerjaan pada saat pe­kerja mengadakan pemogokan, Padahal mogok itu sendiri arti- nya adalah dengan sengaja melalaikan atau menolak melakukan pekerjaan atau meskipun diperintah dengan sah enggan menja- lankan atau lambat menjalankan pekerjaan yang harus dilaku­kan oleh karena perjanjian, baik yang tertulis maupun yang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 45: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

37

dengan lesan atau yang harus dijalankan karena jabatan. Dalara SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986 ini dijelaskan bahwa pekerja diharapkan mengisi formulir kesediaan untuk bekerja kembali. Dari sini jelas bahwa pekerja dipaksa dan ditekan untuk melakukan pekerjaannya kembali selama mengadakan pe­mogokan dan bila tidak mau melakukan pekerjaannya, menun- jukkan sikap tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja dan dianggap tidak membutuhkan pekerjaan, padahal sebenarnya ke- inginan pekerja itu hanyalah supaya tuntutannya yang telah disesuaikan dengan KKB1 itu dipenuhi. Selain penekanan se- perti itu, juga ada sanksi selama mogok yaitu upahnya tidak dibayar, SK MENAKER No. 342/MEN/1986 ini hanya mengatur. ba- gaimana penyelesaiannya seandainya pekerja melakukan perno- gokan dan hanya melihat dari segil pekerjanya saja. ■ Untuk pengusaha tidak ada perlakuan/sanksi bila tidak melaksana- kan isi KKB* Sehingga SK MENAKER Ini hanya membicarakan tin- dakan-tindakan'! apa yang harus dilakukan apabila peke.rja su­atu perusahaan mengadakan pemogokan, bukannya menyelesaikan

Isuatu perselisihan perburuhan yang menyebabkan pekerjamengadakan pemogokan, dan penyelesaian perselisihan perbu­ruhan tersebut tetap diserahkan pada P^D bila para 1 pihak yang berselisih tidak mencapai mufakat dalam musyawarah itu, padahal SK MENAKER tersebut berfungsi sebagai pedoman bagi pihak perantara dalam memerantarai suatu perselisihan tanpa harus memihak pada pengusaha atau pekerja. Ternyata harapan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 46: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

38

tersebut hanya tinggal harapan, .dan pekerja (buruh) tetap menjadi pihak yang terkalahkan.

2. Koordinasi' Pihak Lain Dalam Penyelesaian Pemogokan yang Dilakukan Buruh.

SK Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 342/MEN/1986 me­rupakan pelaksanaan dari Undang-undang No. 22 tahurr 1957, tetapi nampaknya ada perbedaan antara kebijakan pemerintah' dengan peraturan perundangan yang berlaku. Tatacara penye­lesaian perselisihan perburuhan. sebagaimana diatur dalam' Undang-undang No. 22 tahun 1957 serta Undang-undang No.12 tahun 1964 berbeda dari peraturan. Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 342/MEN/1986, ini sebenarnya tidak secara eksplisit dl- larang, akan tetapi karena perselisihan perburuhan diarjggap sebagai perselisihan perdata maka adanya campur tangan itu tidak dapat dibenarkan. Dilihat dari segi sejarahnya, cam­pur tangan aparat keamanan' ini bermula dari jaman Sudomo sebagai Pangkopkamtib’ yang meminta agar KOREM dan: KODIM ikut serta membantu menangani kasus pemogokan' dan PHK mas- sal. Keputusan Sudomo ini kemudian dikukuhkan Menteri Tena­ga Kerja sebagaimana sudah dinyatakan sebelumnya. Dari be- berapa kasus yang timbul, nampak bahwa lembaga Tripartite sudah tidak jelas lagi, karena dalam'proses peruntfingan se- telahi aksi mogok, maka yang ikut: berunding bukan hanya wa­kil buruh,wakil pengusaha dan Departemen Tenaga Kerja, akan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 47: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

39

tetapl ada juga aparat" keamanan, serta PEMDA seterapat' (dinas perburuhan), slkap DEPNAKER dalam kasus tersebut narapak se- gera membagi tuntutan buruh menjadi dua kategori, yaitu tun­tutan normatif (yang sudah jelas peraturannya) dan tuntutan yang bersifat kepentingan (yang belum atau tidak diatur ae- cara Jelas dalam peraturan perundangan). Tuntutan yang ber­sifat normatif biasanya segera diminta untuk dipenuhi, se- mentara tuntutan yang berupa kppentingan diminta untuk disa- lurkan lewat SPSI dan dirundingkan. Dari sini dapat diketa- hui bahwa ada jarak antara peraturan^ perundangan dengan ke- bijakan pemerintah dan dari sudut Jcepentingan pekerja, jarak itu lebih merugikan pekerja, Sehlngga antara kebijakan peme­rintah dan praktek di lapangan narapak ada semacam kontradik- si. Suatu contoh misalnya Menteri Cosmas Batubara berpenda- pat' bahwa pemogokan dapat dianggap sebagai wujud semakitr sa- darnya buruh akan. hak-hak mereka, sementara itu masih sering terjadi bahwa pelaku pemogokan ditahan* serta diinterogasi oleh aparat'- keamanan. Dalam pasal 6 undang-undang no. 22 ta­hun 1957 ditegaskan bahwa pekerja berhak melakukan tindakan terhadap pengusaha dengan raengikuti prosedur yaitu memberi- tahukannya terlebih dahulu kepada pengusaha dan P4D. Unjuk rasa yang terjadi selama ini pada umumnya tidak mengikuti prosedur. sesuai Undang-undang no. 22 tahun 1957’ tersebut.se- hingga menimbulkan ekses-ekses yang merugikan masyarakat lu- as, karena pada umumnya tindakan tersebut disertai kerusuhan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 48: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

40

dan pengrusakan, gangguan lalu lintas atau pembakaran, Oleh karena itu kehadiran aparat keamanan semata-mata hanya un­tuk menjaga keamanan dan mencegah agar tindakan tersebut tidak menjalar ke lokasi perusahaan yang lain, Sebenarnya banyak pemogokan yang berjalan dengan tertib' tanpa diwarnai kekerasan, seperti yang telah terjadi di Gresik*

Para buruh mau bekerja kembali setelah dibubarkan 'petu- gas POLRES Gresik, Sebenarnya para buruh itu tidak mau bekerja kembali sebelum memperoleh keputusan dari peru­sahaan atas tuntutannya. Berkat kesigapan petugas, pe­mogokan dapat dibubarkan,Pemogokan tidak diwarnai kekerasan, Pekerja juga tidak terlihat membawa spanduk. Dalam pemogokan Itu sebaglan karyawan ada yang membawa fotokopi surat edaran1 Guber- nur tentang imbauan upah 20% itu, i

Hal ini membuktiknn bahwa sebenarnya para pekerja yang me­lakukan pemogokan masih mempunyai niat‘ untuk bekerja kem­bali dan mereka hanya menginginkan tuntutan yang telah di- ajukannya pada pengusaha itu dipenuhi, tanpa harus melalui tindakan yang bisa merugikan majikannya. Namun dalam hal ini' pihak POLRES Gresik ternyata masih turut campur juga dalam penanganan pemogokan itu walaupun sebenarnya kehadir- annya tidak dibutuhkan karena pekerja melakukan penjogokan dengan tertib.

Pada dasarnya apabila proses penyelesaian perselisih­an hubungan Industrial dilakukan sesuai dengan undang-un-

8Surabaya Pos, Aksi 5000 Buruh Berakhir, h,16, Sabtu, 24 April 1993.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 49: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

41

dang no. 22 tahun 1957, aparat keamanan tidak pernah ' men- campuri urusan perselisihan tersebut. Selain itu langkah pengamanan oleh pengusaha juga dilakukan dalam bentuk peru- bahan kebijakan sistem hubungan kerja yang semakin merugi- kan buruh, tetapi sangat praktis untuk raeredam tuntutan bu-

I

ruh1 dengan model kontrak per tiga bulan (misalnya yang ter­jadi pada PT. Sido Bariguir Lawang ; catatan kasus LBH Su­rabaya). Dalam hal ini pekerja punya model unjuk rasa deng­an berbagai macam model, antara lain: dengan tulisan poster, aksi diam semata, atau aksi yang bersifat kekerasan. Hal ini tidak dapat sama sekali dipersalahkan pada pekerja. Apapun gerakan buruh merupakan langkah praktis yang palitig dapat dan mampu dilakukan mengingat kondisi pengaturan hu­kum di bidang hukum perburuhan yang sama sekali tidak memi- hak kepadanya, Hilangnya kesempatan untuk melakukan tuntut­an yang lebih bersifat konseptual dan berimplikasi nasional dilahirkan akibat jauhnya aktifitas buruh dari konstruksi gerakan politik klasnya, buruh telah teraleniasi dari kewa­jiban politiknya. Dalam keadaan tertentu pengusaha meredam gerakan buruh dengan jalan membuat ancaman yang berupaya mengidentlfikasikan dirinya sebagai’ bagian dari negara. Pa­da kasus pemogokan buruh PT Morodadi Rungkut, dalam upaya meredakan ketegangan, pengusaha mengeluarkan pengumuman yang bertuliskan " Bahwa semua yang ada adalah milik negara atau uang negara M (catatan kasus LEH Surabaya). Dari kebe-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 50: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

42

ranian pengusaha mengeluarkan' pengurouman tersebut, menunjuk- kan begitu kuatnya pengusaha rnenggunakan kepentingan peme­rintah sebagai alat proteksi dari berbagai penggunaan uang dari bank-bank negara. Begitu juga halnya dengan^ peranan* rai- liter yang muncul dalam aksi pemogokan buruh telah mencapai angka 6l% atau 36 kasus, yang didalamnya terdiri atas banyak peran dan kepentingan yang berbeda. Kewenangan; raengundang aparat" telah diligitimasi dengan-SK Menteri' Tenaga Kerja no, Kep, 342/MEN/1986. Sejauh ini memang belum diperoleh infor- masi yang tepat tentang pada sisi mana peran aparait keamanan dalam mengatasi pemogokan buruh tersebut, sehlngga peran se­bagai penjaga keamanan semata atau sebagai kekuatan penekan bag! gerakan buruh untuk kepentingannya dan pengusaha yang mengundangnya, masih kabur. Karena ini disebabkan aparat mi- liter telah bertindak aktif dalam setiap aks'i-aksl buruh', dalam kapasitas tertentu terlalu jauh dalam mencampuri ke­pentingan salah satu pihak dalam konflik yang terjadi. Keha- diran aparat- keamanan dalam aksi pemogokan buruh biasanya raerupakan suatu aktifitas pengamanan yang lebih menguntung - kan pengusaha. Seperti yang dikatakan Komandan KODIM .0816 Sidoarjo dalam sebuah pemogokan, "Berharap mereka (buruh)ti­dak menghasut atau merusak pabrik, jika sampai ada yang me- lakukannya, ia akan berhadapan dengan. aparat" keamanan?*, (Su­rabaya Pos, 26: Pebruari 1991). Dalam keadaan- tertentu justru kehadiran apara"t keamanan ini memang diundang oleh pengusaha*

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 51: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

43

Perundingan-perundingarryang dilakukan oleh buruh melalui'1

wakil-wakilnya dengan pengusaha tidak sedikit yang diikuti oleh kehadiran aparat militer didalamnya* Pejnberian kewe- nangan pada aparat keamanan yang semula hanya sebagai pen- jaga keamanan (polisionil) bergeser menjadi badan yang ber- peran aktif. Bagaimanapun hal ini berakibat. semakin rnemper- buruk hubungan- buruh dan pengusaha. Nilai ketidakpuasan: bu­ruh saraa sekali dapat diselesaikan dengan penekanan oleh aparat keamanan. Dalam kondisi tertentu Justru aparat: kea- roanan telah bertindak melampaui kewenangannya, yaitu ikut dalam perundingan sebagai pihak dalam perselisihan tersebut. Dalam hal ini P0I3EK dan XORAMIL bertindak sebagai atau me- wakili pengusaha, ini terjadi pada kasus di PT Barindo Ang- gun'Industri di Surabaya, dalam menghadapi perselisihan dengan' buruhnya menolak jalan musyawarah, dan raenyerahkan kasus tersebut pada pihak aparat- keamanan (Memorandum, . 27 Maret-1992). Petugas keamanan (petugas POLWILTABES) telafr menjadi pihak penengah dalam perselisihan antara buruh dan pengusaha. Untuk melihat.dengan lebih arif dan bijaksana, bahwa ketentuan hukum yang melibatkan aparat keamanan di dalamnya sudah tidak proporsional lagi dengan upaya pengem- bangan konsep HIP. Memberikan wawasan serta kesempatan yang lebih leluasa kepada buruh dan pengusaha dalam menyelesai - kan permasalahan raereka sendiri, sehingga secara wajar pula perlindungan hak buruh akan terwujud. Sepanjang buruh mela-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 52: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

kukan upaya perjuangan hak diperhatikan sebagai ancaman ke- pada industri dan upaya pembangunan, maka kasus atau pro­blem perburuhan di Indonesia akan semakin meningkat. Bagai-manapun akses buruh untuk menciptakan suasana aman *bagi

i

pengembangan usaha sudah ada, tinggal bagaimana memelihara kesamaan kepentingan antara pengusaha dan buruh' s6hingga dapat berjalan secara wajar. Keterlibatan aparat keamanan hanya dibutuhkan dalam hal apabila para pihak telah jelas dan dapat diduga dengan kuat melakukan1 tindak kriminal. Da- lam hal ini' meletakkan asas "Praduga selalu bersalah'1

pada buruh dalam melakukan pemogokan, dan juga asas "Pradu- ga tidak pernah salah" untuk majikan sehingga majikan'1 ter- lepas dari tuntutan apapun bila buruh melnkukan pemogokan.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 53: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

BAB IV

MENGATASr PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

Di tanah air kita, masalah pengangguran masih sulit untuk dipecahkan, yaitu selama kedua belah pihak (pengusa­ha dan pekerja) kurang mengutamakan kepentingan nasional yang artinya kurang berperan serta dalam pembangunan -yang sedang kita galakkan. Dari segi peraturan masih sering ter­jadi kesirapangsiuran, dalam satu masalafr diatur oleh1 bebe- rapa peraturan, sehingga terjadi tumpang tindih. Pengatur - an masalah perburuhan disini masih belum lugas dan gamblang. Pelbagai peraturan yang sudah ketinggalan1 zaman dan' sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, belum dicabut. Sebaliknya ada bidang-bidang yang sudah tumbuh belum memperoleh tata- nan yang sesuai. Akibatnya kita masih menemukan pelbagai peraturan yang tumpang tindih atau sudah tidak valid lagi.

Kepentingan nasional harus diutamakan, sehingga ter- cipta harapan dari adanya sistem Hubungan Industrial Panca- sila yang ideal bagi bangsa Indonesia. Sistem Hubungan. In­dustrial Pancasila menentang suatu sistem yang memungkinkan buruh dapat dlperas seenaknya oleh pengusahaj sebab jelas- jelas bertentangan dengan perikemanusiaan, dan itu berarti bertentangan dengan Pancasila. Demikian juga sebaliknya, Indonesia juga tidak bisa menerima sistem yang memungkinkan pekerja merongrong kepentingan raajikannya sebab cara ini

45

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 54: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ke

menjurus kepada anarkhi dan juga. bertentangan1 dengan asas keadilan sosial, sehingga bertentangan juga dengan1 Panca- sila. Oleh sebab itu antara pekerja (serikat pekerja) dan majikan harus terjalin hubungan kerja yang ideal tanpa ha­rus saling roenjatuhkan. Dalam hal ini dimaksudkan s

a. Pengusaha melakukan perencanaan-perencanaan dalam pengelolaan perusahaan itu agar perusahaan dapat berkembang dan produk meningkat.

b. Serikat buruh mendorong para buruh giat bekerja,,me- laksanakan peraturan kerja dan ketentuan-ketentuan kerja dan menjauhi larangan-larangan yang telah di- keluarkan pengusaha demi terhindarnya buruh dari kecelakaan kerja dan demi terganggunya dan terhara- batnya proses produksi.

c. Pengusaha membutuhkan masukan-masukan, agar perlin- dungan buruh dan memberikan kesejahteraan buruh da­pat dilakukan secara wajar, serikat buruh membantu dengan memberikan masukan-masukan yang dapat di- mengerti pengusaha dengan melihat- kemampuan-kemam « puan perusahaan yang harus berjalan: secara normal.

Dengan demikian dapat terjalin hubungan kerja yang baik antara pengusaha dan pekerjanya sehingga bisa sama-sama menjadi sumber usaha, sumber mata pencaharian dan sumber pendapatan bagi mereka. Sebenarnya buruh juga punya hak untuk memutuskan hubungan,. namun kebanyakan yang menjadi masalah adalah apabila majikan yang memutuskan hubungan itu sebab disini pekerja masih mempunyai niat untuk be­kerja dan majikan punya niat untuk memutuskan hubungan ker­ja tersebut.

%.W, Sunindhia dan Ninik Widiyanti:, Masalah PHK dah Pemogokan, Bina Aksara, Jakarta, 1988, h.13*

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 55: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Hak buruh untuk memutuskan hubungan kerja ini adalah akibat dari penyamarataan' antara buruh dan majikan yang menurut Mr.S;Mok adalah suatu penyamarataan yang raeletakkan kepada seorang anak yang lemah suatu beban yang sama seperti kepada seorang dewasa yang kuat.

Namun demikian pengusaha harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja-. ;di:. perusahaan swasta (pa- sal 1 Undang-undang no.12 tahun 1964), Bagi pengusaha yang baik yang benar-benar1bertanggungjawab dalam pengelolaan perusahaannya, ia akan tunduk terhadap segala ketentuan hu­kum' dan perundang-undangan yang berlaku, Sesuai dengan re- putasi dan tanggung jawabnya' itu yang bersangkutan tidak mau melakukan penyelewengan dari ketentuan' hukum dan, per­undang-undangan tersebut, demikian pula dalam pemutusan hubungan kerja ini,

Menurut.Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja no,362 ta­hun. 1967 menjelaskan bahwa pada umumnya permintaan. izin untuk memutuskan hubungan kerja dapat dikabulkan apabila alasannya adalah buruh telah melanggar hukum atau merugi­kan perusahaan. Adapun yang dimaksud melanggar hukum atau merugikan perusahaan.ialah :1, Pencurlan1 dan penggelapan2. Penganiayaan pengusaha, atau teman sekerja3. Memikat pengusaha, keluarga atau teman sekerja4, Merusak dengan sengaja atau karena kecerobohan milik pe­

rusahaan

47

''°Ibid, h.18

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 56: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

48

5. Memberi keterangan palsu6. Mabuk di tempat kerja7. Menghina secara kasar atau mengancam pengusaha, keluar-

ga pengusaha atau teman sekerjanya8. Membongkar rahasia perusahaan atau rahasi rumaft' tangga

pengusaha.9. Menolak perintah yang layak

10.’. Melalaikan kewajiban secara serampangan11. Tidak cakap melakukan pekerjaan, walaupum sudah> dlcoba

dimana-manaItulah alasan yang diatur dalam Surat Edaran Menteri Tena­ga Kerja no.362 tahun 1967. Sehingga.pemutusan dipandang tidak layak apabila :a. Tidak menyebutkan alasannya.b. Alasannya palsu atau dicari-carl.c.Akibatnya bagi buruh lebih berat. daripada keuntungan yang

bisa diperoleh majikan dengan adanya pemberhentian itu.d. Pemberhentian buruh bertentangan dengan ketentuan> Un -

dang-undang;Akibat'yang terjadi bila PHK dilakukan pihak majikan'seca­ra sepihak, akan memberikan beban pada pekerja yang ber- sangkutan diantaranya :

. 1. Beban Ekonomi :a. Pekerja akan kehilangan mata pencaharian.b. Dalam mencarl pekerjaan penggantinya, yang bersang -

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 57: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

49

kutan. harus banyak mengeluarkan energi. (keluar raasuk perusahaan), finansial/material (biaya-biaya surat- lamaran, kelakuan baik, fotocopy surat-surat: dan la- in-lain) .

c, Biaya hidupnya dan keluarganya selama belum mendar patkan pekerjaan penggantinya.

2. Psikologis dari status bekerja.3. Psikologis dari status sosial.

1. Pemogokare Liar yang Dilakukan BuruhDalam kondisi ketenagakerjaan saat* ini, Pemutusan Hu­

bungan Kerja merupakan ancaman terhadap program perluasan kesempatan kerja. Departemen Tenaga Kerja serta para pihak dalam hubungan industrial diarahkan agar sedapat: mungkin menghindari' terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja, akan teta- pi peluang menuju terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja ter- nyata justru dibuka oleh" SK Menteri Tenaga Kerja No. 342/ MEN/1986.

Sebenarnya kasus Pemutusan Hubungan Kerja itu penye- lesaiannya sama, apapun alasannya yaitu melalui persetujuan dari P4D (sesuai UU no. 12 tahun 1964). SK Menteri Tenaga Kerja Nb. 342/MEN/1986* juga mengatur masalah Pemutusan hu­bungan kerja yang disebabkan oleh pemogokan yang dilakukan' oleh pekerja. Sebenarnya UU Nb. 12 tahun 1964 sudah menga­tur secara jelas tentang pemutusan hubungan kerja ini yang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 58: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

50

kemudian diberikan peraturan pelaksanaannya dengan SE Men­teri Tenaga Kerja no. 362/1967 dan juga SE no. 1515/P. D,'11/ DPSJS/73 tentang tatacara pemutusan hubungan kerja di pe­rusahaan swasta. Namun ternyata Menteri Tenaga Kerja masih

iingin mengaturnya lagi dalam SK no. 3^2/MEN/1986'. Dalam SK MKNAKER No. 342/MEN/1986 yang mengatur masalah pemogokan dijelaskan bahwa.salah satu langkah untuk penyelesaian1pe­mogokan liar adalah pegawai perantara mendatangi lokasl pemogokan dan rmenganjurkan kepada pekerja yang mogok agar dapat segera bekerja kembali dengan memberikan pengarahan/ pembinaan antara lain dengan mengemukakan kerugian yang akan diderita oleh pekerja yang melakukan tindakan mogok liar-’ bila tidak mau bekerja lagi:, misalnya upah selama mo- gok tidak dibayarkan" dan kemungkinan' akarr mengarah ke pe­mutusan'hubungan kerja. Juga memberikan pengumuman dari pengusaha agar pekerja bekerja kembali dengan' batas waktu tertentu dan kepada pekerja diharapkan untuk mengisi for- mulir kesediaan untuk bekerja kembali. Tindakan tidak mau bekerja kembali menunjukkan sikap tidak bersedia melanjut- kan' hubungan kerja dan tidak membutuhkan pekerjaan. Penye­lesaian pemogokan yang mengarah ke pemutusan hubungan ker­ja ini dalam pelaksanaannya dibantu atau dikoordinasi oleh. PEMDA, POLRES, dan KODIM. - Sebenarnya menurut■ rJJSKIMENAKER No. 342/MEN/1986- ini telah dijelaskan pula bahwa pegawai perantara membuat an jura n1 penyelesaian bila usaha penyele­saian- secara rausyawarah untuk mufakat tidak berhasil dan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 59: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

51

menyerahkan penyelesaian lebih lanjut kepada Kanwil Depar­temen* Tenaga Kerja untuk diteruskan kepada P4 Daerah guna diputus penyelesaiannya. Namun banyak pengusaha yang rae- nyalahgunakan SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986 ini. Sebab banyak diantara para pengusaha itu yang mengadakan pemu­tusan hubungan kerja secara massal dan sewenang-wenang terhadap para pekerjanya. Ini juga didukung . oleh Surat. Dirjen Binawas No. B. 62/M/BW/1993 tanggal 5 Pebruari 1993 yang menyetakan 5

Agar setiap unjuk rasa diselesaikan dengan mengajak kedua belah' pihak ke meja perundingan dan jika pada saat perundingan ada karyawan yang tidak bekerja se­lama 2 hari, maka dianggap mengundurkan diri.Akibatnya SK MENAKER itu akan dapat menimbulkan kere- sahan di kalangan pekerja, karena akan mendorong seba- gian pengusaha untuk melakukan' pemutusan hubungan ker­ja massal.

Kemudian Surat Dirjen' Nb. B. 62/M/BW/1993 ini dijadikan acuan dalam Kesepakatan Bersama Lembaga Kerjasama Tripar­tite Daerah Tingkatll Kotamadya Surabaya no. 4 tahun 1993 tentang penyelesaian kasus unjuk rasa, * yang menyatakan apabila pekerja tidak bersedia bekerja, pengusaha bersama Departemen Tenaga Kerja dapat mengumumkan segera bekerja dan bila perlu dinyatakan bahwa bagi pekerja yang tidak masuk bekerja dalam 1 atau sampai dengan 2 hari dianggap mengundurkan diri. Juga batas waktu 6 hari tidak masuk be­kerja sebagaimana diatur pasal 6 ayat 2 Peraturan Menteri

■^Ant'&Eru, DEPNAKER Tidak Keberatan Menlnjau Kem­bali SK nya. Surabaya Pos, 1b April 1993T h* 5.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 60: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Tenaga Kerja no. 04 tahun 1986 tidak berlaku bagi pekerja yang sengaja tidak masuk kerja karena unjuk rasa. Menurut pasal 6 , pekerja tidak masuk 6 hari kerja berturut-turut tanpa disertai keterangan-keterangan tertulis dengan buk- ti-bukti safr, pekerja dinyatakan mengundurkan diri. Dari ' peraturan-peraturan tersebut semakin jeXas bahwa ruang ge- rak buruh semakin dibatasi, padahaX mereka hanya menuntut hak-haV dasarnya saja supaya mendapat pemenuhan yang’ layak. PeXuang menuju terjadinya pemutusan hubungan kerja teXah dibuka oleh SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986 dengan kewe- nangan panitia perantara memberikan penerangan kepada bu­ruh bahwa buruh yang raeXakukan unjuk rasa dapat mengarah pada pemutusan hubungan kerja. Pemberian peXuang yang de- mikian menjadikan pengusaha berada di atas angin dan sema­kin raemperbesar peXuang untuk menekan buruh dan meXakukan pemutusan hubungan kerja. Harus diingat pula apabiXa apa­rat' pemerintah1 teXah memberikan peXuang, maka hal tersebut akan menjadi petunjuk bagi pihak Xain untuk bertindak Xe- bih. Ketentuan ini teXah menciptakan suasana yang tidak .sehat pada hubungan industriaX, dan mengarahkan pada situ- asi yang tidak mendidik bagi kedua pihak daXam menyeXesai- kan persoaXannya. HaX ini juga banyak menimbulkan persoaX- an dan permasalahan tidak dapat diseXesaikan dengan baik.

UU No. 12 tahun 1964 tentang pemutusan hubungan kerja di perusahaan swasta pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa peng­usaha harus mengusahakan agar jangan sampai terjadi pemu-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 61: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

53

tusan hubungan: kerja, dan dalam PERMENAKER RI No. Per. 02/ MEN/1985 tentang syarat petunjuk, tugas kedudukan dan we- wenang pegawai perantara sudah ditunjukkan bahwa pegawai perantara mempunyai tugas dan kewajiban' untuk :a. Memperantarai perselisihan hubungan industrial ;b. Memberikan jasa-jasa baik bagi pihak-pihak perselisihan

hubungan industrial yang bersifat perorangan ic. Menawarkan pada pihak-pihak yang berselisihan suatu pe­

nyelesaian melalui juru/dewan pemisah ;d. Memberikan anjuran tertulis apabila usaha perantaraan

tidak berhasil setelah berkonsultasi dengan atasan ;e. Dalam menangahi masalah pemutusan hubungan kerja harus

mengusahakan terhindarnya pemutusan hubungan kerja ;f. Membuat kesepakatan tertulis apabila perantara berhasil

mencapai suatu kesepakatan ;g. Membuat laporan tertulis mengenai hasil perantaraan ke­

pada atasannya ;Dalam UU Nb. 12 tahun 1964 dan PERMENAKER Ifo. 02/MEN/1985 pasal 4 tersebut jelas bahwa pegawai perantara harus me- laksanakan tugas-tugas keperantaraannya dengan sebaik-ba- iknya dan sejauh mungkin menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja. Demikian juga dengan KEPMENAKER No.Kep.297/ MEN/1985 tentang pedoman kerja pegawai perantara yang me­nyatakan' bahwa khususnya dalam penanganan masalah pemutus­an hubungan kerja, pegawai perantara harus mengusahakan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 62: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

54

terhindarnya pemutusan hubungan kerja dan juga dijelaskan bahwa pegawai perantara mempunyai wewenang untuk menolak hadirnya wakil pihak-pihak',yang tidak memenuhi persyaratan yuridis maupun wakil-wakil yang dipandang dapat menghambat: perkembangan Hubungan Industrial Pancasila maupun usaha penyelesaian sebagaimana ditentukan dalam pasal 8 huruf ft PERMENAKER No, Per. 02/MEN/1985. Peraturan-peraturan yang menentukan bahwa pegawai perantara untuk sejauh mungkin menghindari pemutusan hubungan kerja ini ternyata telah dihambat oleh SK MENAKER No. Kep. 342/MEN/1986, dan pera­turan- ini menyebabkan pegawai perantara hanya menjad,! juru bicara pengusaha untuk mengancam buruh yang mogok untuk bekerja kembali dengan ancaman pemutusan hubungan kerja dan penghapusan pembayaran upah, pegawai perantara roenun- jang ancaman PHK bagi buruh untuk kepentingan pengusa­ha dan juga aparat keamanan dilibatkan tanpa pengaturan. atau batasan yang jelas.Menurut Departemen Tenaga Kerja sendiri,

SK MENAKER No. Kep. 3^2/MEN/l 986 tersebut bukan mere- visi peraturan-peraturan yang sudah diberlakukan, te­tapi digunakan sebagai petunjuk atau pedoman bagi pe­gawai perantara dalam melaksanakan tugas keperantara - annya. SK itu sendiri muncul setelah! mempertimbangkan bahwa lembaga perantara merupakan lembaga yang penting dalam kaitannya dengan Hubungan Industrial Pancasila.SK MENAKER Ho. Kep, 342/KEN/1986 ini berfungsi untuk mendekatkan pekerja dengan pengusaha yang berselislh untuk mengadakan musyawarah, sehingga kualitas dari pe­gawai perantara perlu lebih ditingkatkan dan untuk Itu dikeluarkan SK sebagai pelaksanaan peraturan yang ada hubungannya dengan keperantaraan. Sehingga SK ini ha­nya mengatur bidang teknis'keperantaraannya saja. Da- lam hal ini pegawai perantara hanya bertindak sebagai

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 63: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

55

pendamai dan penengah dalam usaha untuk mendekatkan pi- hak-pihak yang berselisih pada titik roufakat dalam mu­syawarah yang diadakan. Mengenai pihak lain, yaitu ''' • POLRX dan KODIM b*ru dapat bertindak sejauh diperlukan yaitu untuk mengantisipasi tindakan fisik dari masing- masing pihak yang berselisih. Sedangkan PEMDA selaku anggota LKS Tripartite merupakan unsur pemerintah non- DEPNAKER, dalam hal ini PEMDA diketuai oleh bupati atau walikota yang berfungsi sebagai pendamping DEPNA- KER, dalam rangkaiannya sebagai penguasa tunggal di wilayahnya dan yang mempunyai terirotial. Pihak DEPNA- KER sendiri berjalan berdasarkan prttnsip yaitu sesuai .dengan ketentuan yang berlaku, bila ada ketentuan yang dilanggar akan dijadikan perselisihan' perdata,jika hal itu sudah- terjadt maka kewenangan’ bukan lag! ada di tangan' DEPNAKER dan beracaranya tidak di P^D atau P4P tetapi karena sudah masuk perkara perdata maka sudah masuk wewenang pengadilan umum,Dari hasil penyelesaian pemogokan, ternyata pihak ke­

amanan sangat menonjol peranannya. Kekuatan pihak .keamanan merupakan dominasi. Sebenarnya maksud undang-undang untuk melindungi kepentingan semua pihak, baik pekerja maupun pengusaha serta mengupayakan keharmonisan keduanyartak ter- kecuali dengan SK MENAKER No, Kep. 3^2/MEN/l986, namun ada juga yang mau menangnya sendiri dengan cara mengadakan pe- nekanan-penekanan. Apabila ada buruh' yang mogok maka peng - geraknya akan dicari terlebih dahulu dan setelah dlketemu - kan akan diinterogasi oleh pihak keamanan dan kemudian akan di-PHK. Setelah penggerak-penggeraknya di-PHK, maka pengu -

12Wawancara dengan Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Surabaya, 13 Mei 1993.

I

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 64: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

56

saha bisa lebih*. leluasa untuk mengadakan penekanan karena buruh-buruh yang mempunyai keberanian untuk unjuk rasa su­dah di-PHK. Ini yang menyebabkan peraturan perburuhan men­jadi kabur. Pengusaha sudah tidak memperdulikan kesejahte- raan pekerjanya dalam mengejar keuntungan, misalnya dengan' memperpanjang jam kerja dan jam lembur, menyamakan* upah lembur dengan upah biasa, menyamaratakan tunjangan-tunjang- an antara pekerja yang sudah lama kerja dengan pekerja yang baru saja masuk, upah jauh dibawah KUM, waktu kerja sampai larut malam, dan sebagainya. Itu semua hanya menimbulkan kesengsaraan bagi pekerja yang tidak ikut: di-PHK. Sehingga yang di-PHK kehilangan pekerjaan dan yang tidak kena PHK akan menderita atas perlakuan majikannya yang semakin se- wenang-wenang,

2. Pemutusan Hubungan Kerja sebagai Usaha Penyelamatarr Pe-irusahaan

Dalam perjalanan perindustrlan ada kalanya perusaha­an. mengalami kemunduran yang sangat drastis, sehingga pe­rusahaan harus mengadakan penghematan. Penghematan terse­but juga bisa diartlkan dengan' mengurangi- jumlah tenaga kerja. Sehingga harus ada pekerja yang mengalami PHK. Se­benarnya PHK dalam bentuk apapun tetap tunduk pada keten- tuan perundang-undangan, yaitu Undang-undang' no. 12 tahun 19 6 4, Namun demikian PHK dalam usaha penyelamatan perusa­haan' ini juga diatur oleh SK MENAKER No. 342/MEN/1986. Se-

i i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 65: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

57

benarnya harapan pemerintah agar PHK di perusahaan tidakt

dilakukan pengusaha terhadap para pekerjanya, seperti.yangtercantum dalam pasal 1 UU No. 12 tahun 1964. MenurutY.W. Sunxndhia dan Ninik Widiyanti dalam bukunya 11 MasalahPHK dan Pemogokan ",

Pengusaha yang baik yang benar-benar bertanggungjawab dalam mengelola perusahaannya, ia akan tunduk terhadap segala ketentuan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Sesuai dengan reputasi dan tanggungjawabnya itu yang bersangkutan tidak mau melakukan penyeleweng- an dari ketentuan hukum dan perundang-undangan terse-,., but demikian pula dengan pemutusan hubungan kerja ini. 5

Sesungguhnya di pihak pengusaha enggan pula melakukan pemutusan hubungan kerja, karena buruh yang telah ada da­pat dikatakan sebagai buruh yang paling tidak telah mempunyai pengalaman dalam pelaksanaan kerja diperusaha- annya, walaupun misalnya baru satu atau dua bulan, pembi- naan terhadap mereka tinggal sekedar untuk lebih memantap- kan produktivitas kerjanya. Memberhentikan' pekerja yang telah bekerja beberapa bulan di perusahaannya hanya 1 dila­kukan karena keadaan perusahaan yang sedang mundur sehing­ga perlu diselamatkan dulu supaya tetap eksis. Hanya dalam melakukan pemutusan hubungan kerja karena keterpakasaan ini, pengusaha yang baik akan tetap memperhatikan ketentu­an perundang-undangan atau hukum yang berlaku, raisalnya mengadakan perundingan terlebih dulu dengan pihak serikat

1^Y,W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, op; cit'., h. 21.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 66: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

58

buruh atau setidak-tidaknya memberitahu tentang -'maksud itu kepada pihak Ditjen Perawatan Tenaga Kerja seperti dalam pasal 2 UU no. 12 tahun 1964 yaitu bila setelah <}la- dakan segala usaha pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindarkan , pengusaha harus merundingkan maksudnya untuk memutuskan kerja dengan organisasi buruh' yang bersangkutan atau dengan buruh sendiri dalam hal buruh* itu tidak menjadi anggota dari salah satu organisasi buruh, Berdasarkan alasan keperluan jalannya perusahaan yang men- desak, misalnya . tidak adanya pesanan' atau baham baku, kekurangan batu bara atau listrik, tindakan rasionalisasi, perubahan dalam cara produksi, penutupan bagian, dan.se-

Ibagainya bisa dijadikan dasar bagi pengadilan untuk penafsiran atas permohonan pemutusan- hubungan kerja oleh seorang majikan, Cara yang dianut pada pemutusan hu­bungan kerja oleh majikan, merupakan aspek yang sangat pen- ting dalam'hubungan kerja, karena aturan dan praktek yang dilakukan’dalam hal pemberhentian atau .penghematan* mempeng- aruhi kepentingan vital dari majikan dan pekerja. Ini dapat dimengerti karena majikan itu bertanggungjawab atas baik atau buruknya dan efektifnya perusahaan* kebebasan’ ‘ yang sebanyak-banyaknya untuk mengambil keputusan tentang soal- soal yang mempengaruhi berjalannya perusahaan sangatdiperlukan dalam hal ini, Majikan akan mengelak • setiap kewajiban untuk menurutl. suatu cara yang akan merugikan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 67: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

59

jalannya perusahaan. Hal ini tidak hanya mengenai fencana produksl, permodalan, penjualan dan sebagainya, tetapi juga mengenai jumlah buruh yang dipekerjakan dan soal memilih pekerja satu persatu. Berdasarkan alasan ekonomi itu, peng­usaha menghendaki kebebasan yang maksimum dalam memberhen­tikan pekerja jika mereka tidak puas dengan1 pekerjaan pekerjanya atau keadaan perusahaannya membenarkan pengu- rangan.pekerja. Jelasnya apabila majikan diharuskan untuk menahan sejumlah pekerja yang lebih besar dari seperlunya, dia mungkin tidak lagi mampu untuk mempertahankan keseim- bangan keuangan dalam perusahaannya. Adanya tindakan;. sepi- hak, baik dari' pihak pengusaha maupun dari pekerja merupa­kan tindakan yang tidak memperhatikan keharusan musyawarah dan mufakat. 'Dengan demikian sudah menyeleweng dari art! Hubungan Perburuhan Pancasila yang murnl. Apalagi tindakan pengusaha untuk memutuskan hubungan kerja dengarr pi'hak pe­kerjanya. Tetapi tindakan untuk memutuskan hubungan kerja tersebut kalau memang keadaannya sudah tidak memungkinkan lagi dan dengan sepengetahuan P4D bahwa hubungan kerja ■ su­dah sangat tidak dimungkinkan lagi untuk diteruskan, maka pemutusan hubungan kerja demikian sudah sah.

Tentang masalah pemutusan hubungan kerja itu ada juga hubungannya dengan jaminan pendapatan (income sequrlty) bagi buruh yang kehilangan pekerjaannya. Kiranya perlu diciptakan peraturan yang memuaskan: mengenai tatacara

• pemutusan hubungan kerja dengan memperhatikan kepen­tingan' pihak pengusaha dan pihak pekerja serta menga­dakan penyelesaian yang layak dan patut serta dijiwai

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 68: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

60

nilai-nilai luhur Pancasila,Pemutusan Hubungan Kerja dalam usaha penyelamatan perusaha­an ini. bisa dilakukan secara besar-besaran oleh pengusaha. Pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran dapat dikata- kan sebagai masa pemecatan para buruh, hal ini dianggap terjadi jika dalam suatu perusahaan dalam 1 bulan, pengu­saha memutuskan hubungan kerja dengan 10 orang'pekerja atau lebih, atau mengadakan rentetan pemutusan hubungan kerja yang!dapat menggambarkan suatu itikad untuk mengadakan pe­mutusan hubungan kerja secara besar-besarani . -..Niat: pemula (inisiatif) dalam pemutusan hubungan kerja ini ada pada pi­hak pengusaha, nilai upaya yang penting yaitu maksud atau kehendak pengusaha untuk memberhentikan sejuralah pekerjanya, yang melebihi 10 orang secara sekaligus atau secara beren- tetan sehubungan ada beberapa hal yang mempengaruhi * dan mendesaknya, antara lain s

1. Terdapatnya sejumlah buruh yang secara berkelompok menunjukkan ulah-ulah tertentu, yang dipandang peng­usaha dapat merusak ketenangan kerja para buruh' la- innya dan melakukan penentangan' terhadap perintah- perintah kerja ;

2. Terjadinya perubahan metode kerja dalam perusahaan dan demi penghematan-penghematan sebagian jumlah bu- ruhnya harus diberhentikan ;

3. Sebagai dampak dari resesi ekonomi, kelesuan pema- saran produk, atau sangat sulitnya diperoleh. bahan baku bagi pelaksanaan produksi di perusahaan terse­but, kesemuanya ini menyebabkan pengusaha mengambil kebijaksanaan untuk mengurangi produksi, sehingga

*1 Ix

lZ,F.X.Djumiald3i dan Wiwoho Soejono, Per,1anjlan Per- buruhan dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Bina Aksara,Ja­karta, 19 8 5, h.83* "

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 69: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

61

15sejumlah buruh- terpaksa pula harus diberhentikan. Bila buruh telah terikat dalam perjanjiarc perburuhan, maka masalah yang penting bagi pekerja adalah masalah pemutusan atau pengakhiran hubungan kerja. Hal ini dapat dimengerti karena pemutusan hubungan kerja itu akan . banyak member! pengaruh psikologis, ekonomis-finansial bagi' pekerja serta keluarganya dalam mempertahankan" kelangsungan hidupny.a. Pe­merintah'1 telah menganjurkan bahwa dalam Hubungan Industrial Pancasila, sistem musywarah dan mufakat harus dimanfaatkan dan sangat diperhatikan. Namun apabila perusahaan sudah! ti­dak bisa menahan lagi maka sebagai usaha penyelamatan yaitu dengan mengadakan pengurangan> tenaga kerja sebagai langkah penghematan supaya antara pengusaha dan pekerja yang akan di-PHK tidak ada selisih' pendapat, pemerintah' sudah menga- turnya dalam UU No. 12 tahun 1964 sebab apapun alasannya, pelaksanaan pemutusan hubungan kerja itu tetap diatur dalam Undang-undang No. 12 tahun 1964 dan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 362 tahun 1967, dan juga diatur lebih- lan- jut-dalam SK Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 342/MEN/1986;

SK Menteri Tenaga Kerja No. 342/MEN/1986 dalam meng- atur pemutusan hubungan kerja sebagai usaha penyelamatan perusahaan adalah sebagai berikut :1. Mekanisme penanganan :

a. Konsultasi dan koordinasi dengan pemerintah daerah

1\.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, op.clt, h.56.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 70: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

62

dan instansi teknis.b. Membentuk team perantaraan yang terdiri dari pegawai

perantara.2. Teknis penyelesaiannya :

a. Pengecekan ke perusahaan mengenai pelaksanaan tahap- an-tahapan pemutusan hubungan kerja yang pernah di­lakukan perusahaan.

b. Meneliti hasil perundingan yang diadakan secara Bi­partite. v

c. Menghubungi pihak-pihak yang berselisih untuk menda- patkan informasi.

d. Mengumpulkan rekomendasi dari Departemen teknis.e. Departemen Tenaga Kerja dan Departemen Teknis yang

bersangkutan melakukan penelitian secara fislk ke

perusahaan;f. Permohonan ijin kepada Menteri Tenaga Kerja, dengan'

raelampirkan data atau informasi lengkap.Adapun SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/1986 dalam mengatur pelaksanaan pemutusan hubungan kerja sebagai usaha penyela- raatan perusahaan diharuskan mengadakan konsultasi dan koor­dinasi dengan pemerintah daerah dan instansi teknis. Fung- sinya adalah supaya pemerintah daerah bisa rftempertimbang- kan sejauh mana pengaruh kondisi perusahaan itu dan memper- timbangkan baik buruknya pemutusan hubungan kerja terhadap wilayah kerjanya. Sedangkan koordinasi dan konsultasi deng­an instansi teknis itu berguna untuk mengetahui apakah kea-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 71: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

63

daan perusahaan benar-benar tidak dimungkinkan lagi untuk menahan buruh atau dengan kata lain harus memutuskan hu­bungan kerja dengan buruhnya sebagai usaha untuk menyela- matkan. perusahaan. Pertimbangan dari instansi t'eknis ini' diberikan oleh masing-raasing instansi sesuai dengan bidang masing-maslng. Misalnya untuk melihat kondisi keuangan dari suatu perusahaan apakah sudah benar-benar parah maka akan diberikan pertimbangan oleh akuntan dalam fungsinya sebagai ahli dalam bidang keuangarr, dalam bidang kesehatan ditang- ani oleh dokter, bidang I jin usaha akan diberikan. oleh Pe­merintah Daerah dan Departemen Perdagangan, dan lain' seba- gainya. Jadi pertimbangan mengenai kondisi perusahaan Itu diberikan oleh instansi teknis sesuai bidangnya dan oleh pemerintah daerah yang mempunyai teritorial dan sebagai penguasa tunggal di wilayah kerjanya. Konsultasi dan koor- dinasi ini diberikan1 dalam bentuk forum pertemuan mappun kelembagaan. Walaupun SK MSNAKER RI No. Kep. 342/MEN/1986’ ini. sudah mengatur, pemutusan hubungan kerja ini tetap ti­dak bisa dilepaskan dari pengaturan- Undang-undang No.12 ta­hun'' 1964 sebagai pedoman. Ini dapat dilihat bahwa pegawai perantara tetap akan mengecek pelaksanaan tahap-tahap pemu­tusan hubungan kerja yang telah dilakukan oleh perusahaan sadah sesuai dengan undang-undang atau ketentuan yang lebih tinggi lainnya ataukah belum. Hal ini bisa diperoleh dengan mencari keterangan atau informasi mengenai pemutusan hu­bungan- kerja tersebut dari beberapa pihak, balk majikan ma-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 72: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

H/vg; /: ..W^GOA" 64— ■ s ^ -;■ .r-1 t A

upun buruh secara sendiri-sendirl ataupun bersama-sama, ke- mudian merundingkan pelaksanaan pemutusan hubungan kerja dan seterusnya. Pengusaha dan pekerja terlebih dahulu harus mengadakan perundingan secara Bipartite mengenai masalah pemutusan hubungan kerja tersebut, hasil perundingan ini kemudian diteliti oleh pegawai perantara untuk dilihat apa- kah hasilnya bertentangan dengan undang-undang atau tidak ? Adakah pihak yang dirugikan dengan adanya perundingan' pemu­tusan hubungan kerja itu ? Ini dilakukan karena perundingan Bipartite akan menjadi dasar kehendak kedua belah pihak ka­rena apabila sudah diadakan perundingan dan sudah dicapai kata sepakat, masing-masing pihak akan mengetahui dan sa­ling memahami maksud diadakannya pemutusan hubungan kerja, sehingga pegawai perantara tidak akan kesulitan dalam me- laksanakan tugas keperantaraannya. Seandainya tidak diada­kan perundingan, pemutusan- hubungan kerja tersebut dinilai tidak sesuai dengan prosedur yang telah- ditentukan oleh' un- dang-undang- sehingga mau atau tidak para pihak harus menga­dakan perundingan terlebih dulu. Dalam menghubungi pihak yang sedang berselisih untuk mendapatkan^informasi bisa di­lakukan secara terpisah maupun bersama-sama antara pihak buruh dengan pihak pengusaha, yang penting informasi dapat dihimpun, Bisa juga dilakukan dengan memanggil pihak-pihak yangr berselisih. Sesudah informasi tentang pemutusan hu­bungan kerja itu dapat dihimpun kemudian harus mencari rekomendasi dari Departemen Teknis atas permasalahan yang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 73: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

65

sedang terjadi di perusahaan tersebut apakah layak bila harus diadakan pemutusan hubungan kerja. Langkah yang di- ambil Departemen Teknis bersama dengan Departemen Tenaga Kerja adalah melakukan penelitian secara flsik ke perusa - haan- untuk melihat sejauh mana kondisi menurunnya perusaha­an' sehingga bisa menimbulkan pemutusan hubungan kerja.’ Se- sudah Itu Departemen Teknis akan memberikan rekomendasinya atas keadaan di;-perusahaan itu sehingga bisa diketahul apa­kah' pemutusan hubungan-' kerja itu bisa dilakukan ataukah ti­dak ? Pemutusan hubungan kerja karena usaha untuk menye- lamatkan perusahaan ini bukan suatu perselisihan, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk menjadi suatu perselisihan, sehingga dalam mengajukan permohonan pemutusan hubungan kerja, perusahaan harus mengajukan permohonan untuk dapat- nya dilakukan: pemutusan hubungan kerja terhadap buruh-bu- ruhnya kepada Menteri Tenaga Kerja. Dengan langkah-langkah1 penyelesaian seperti yang diatur oleh SK M5NAKER RI No.Kep. 342/MEN/1986 diharapkan tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 74: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

BAB V FENUTUP

KESIMPULAN :1. Ketidakberesan upah lembur yang sering terjadi di peru­

sahaan telah diatur dalam SK MENAKER RI No.Kep. 3^2/MEN/ 1936, Namun SK yang mengatur tentang keperantaraan pe­nyelesaian perselisihan perburuhan ini mengembalikan permasalahan pada peraturan yang ada terlebih dulu, ya­itu SK MENAKER RI No, 72/MEN/1984 tentang dasar perhi­tungan' upah lembur dan Undang-undang No, 22 tahun 1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan;

2. Penerapan SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/19B6' dalam me- nyelesaikan masalah pemogokan yang dilakukan buruh', ka- lau disimak sebenarnya masih mengandung poleraik. Di sa- tu sisi SK MENAKER No.Kep. 342/MEN/19S6 ini menyajikan penyelesaian yang praktis tanpa harus merugikan pihak- pihak karena masing-masing pihak dituntut- untuk melak- sanakan perundingan dengan sebaik-baiknya. Namun disisi lain, dalam SK MENAKER tersebut masih terdapat celah- celah yang dapat dimasuki pihak yang ingin menyalahgu- nakan keberadaan SK MENAKER tersebut untuk merugikan pihak lain (dalam hal ini buruh sebagai pihak yang pu- nya posisi lemah selalu berusaha untuk dirugikan oleh pengusaha sebagai pihak yang mempunyai posisi yang ku-

66

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 75: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

67

at) dan penyelesaiannya cenderung mengarah ke pemutus­an hubungan kerja secara seplhak, padahal menurut Un­dang-undang No. 22 tahun 1957 sebagai acuan dalam masa­lah penyelesaian perselisihan perburuhan dan Undang-un­dang No. 12 tahun 1964 ternyata selalu menghimbau dalam menyelesaikan perselisihan perburuhan sedapatr mungkin menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja.

3. Dalam menghadapi masalah pemutusan hubungan kerja, SK MENAKER RI No.Kep. 342/MEN/1986 ternyata juga mengemba- likan pada peraturan yang telah lebih dulu ada ‘.■..'.yaitu Undang-undang No, 12 tahun 1964 dan Surat Edaran Mente­ri Tenaga Kerja No, 362/1967. Pemutusan Hubungan Kerja karena pemogokan diatur dengan mempertimbangkan batas waktu buruh tidak masuk kerja. Hal ini nampak juga di­atur dalam Kesepakatan Kerja Bersama Lembaga Kerjasama Tripartite Daerah Tingkat IX Kotamadya Surabaya No. 04 tahun 1993'yaitu tentang penyelesaian kasus unjuk rasa yang penyelesaiannya harus mengacu kepada Surat' Dlrjen Binawas No. B.62/M/BW/1993 tanggal 5 Februari 1993 ten­tang batas waktu tidak masuk kerja dalam kasus unjuk rasa, yaitu apabila pekerja tidak masuk bekerja dalam satu atau sampai dengan dua hari dianggap mengundurkan diri.Sedangkan pemutusan hubungan kerja sebagai usaha penye- lamatan perusahaan diatur secara terperinci dalam SK

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 76: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

68

MENAKER RI fto. Kep. 342/MEN/1986 dengan tidak menyim- pang dart Undang-undang No. 12 tahun 1964 tentang* pemu­tusan hubungan kerja, dalam hal ini ternyata tidak ada pihak yang dirugikan baik pihak pengusaha maupun buruh. Pengaturan pemutusan hubungan kerja sebagai usaha pe­nyelamatan' perusahaan ini telah' melibatkan berbagai de­partemen' teknis untuk menunjang pegawai perantara dalam memberikan anjuran keperantaraannya. Kemudian penentu terakhir adalah Menteri Tenaga Kerja.

SARAN :1. Sebenarnya SK MENAKER RI No. Kep. 342/MEN/1986 terse­

but: sudah berusaha untuk memberikan pedoman kepada pe­gawai perantara dalam melaksanakan pemerataan’perseli­sihan hubungan industrial untuk diarahkan pada hubung­an Industrial Pancasila, namun rupanya niat baik yang hendak diwujudkan itu belum sepenuhnya bisa terwujud sehingga harus diadakan penyempurnaan untuk dapat (me- wujudkan harapan mencapai hubungan industrial ’ yang Pancasilais, sehingga tidak ada satu pihakpun yang di­rugikan.

2. Pemogokan adalah hak buruh. Ini sudah dicantumkan da­lam KEPPRES RI No. 27 tahun 1990 tentang pencabutan KEPPRES RI No. 123 tahun 1963 tentang pencegahan pemo­gokan dan/atau penutupan (lock out) di perusahaan-pe-

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 77: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

69

rusahaan, Jawatan-jawatan dan badan-badan yang' vital, Sehingga pihak-pihak yang menangani pemogokan harus menghormati kebebasan buruh untuk menuntut haknya sela- ma hal tersebut masih dapat diteriraa oleh akal, Seperti halnya kebebasan pengusaha untuk memberikan putusan da- lam rangka menjalankan perusahaannya. Penyelesaiari pe- mogokan sedapat mungkin dihindarkan dari pemutusan hu- bungan kerja karena dengan adanya pemutusan hubungan kerja akan raematikan buruh dalam mengeluarkan' pendapat- nya dan harapan akan terwujudnya Hubungan Industrial Pancasila akan semakin jauh dari kenyataan, apalagi se- tiap orang berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, kalau tidak layak bisa menuntut haknya karena memang telah dilindungi oleh pasal 27 Un- dang-undang Dasar 19 *5.

3. Upaya mendekatkan pihak-pihak yang berselisih~ dalam rangka mengusahakan penyelesaian secara musyawarah un­tuk mufakat* tidak akan dapat mencapai hasil yang' maksi- mum kalau dalam penyelesaian1 pemogokan, pegawai peran- tara mengadakan koordinasi dengan POLRES dan KODtW. Se- bab- dalam praktek sering terjadi interogasi yang( berke- lebihan dari POLRES dan ICODIM. Sehingga SK MENAKER RI No, Kep. 342/MEN/1986 harus mengatur secara gamblang dan menyempitkan maksud "menanggulangi tindakan1 f.isik11 sehingga tidak akan ada lagi; pihak yang tertekan dalam

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 78: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

70

merjgadakan musyawarah (dalam hal ini buruh sebagai pihak yang lemahi posisinya).

4. SK MENAKER RI No. Kep. 3A2/MEN/1986 ini sebenarnya ku- rang efektif dalam menyelesaikan perselisihan perburuh- an, ini dapat dilihat bahwa setiap masalah yang diatur selalu dikembalikan pada peraturan perundangan yang- su- dah mengatur sebelumnya, Kal.aup.un SK:ini tidak ada, pengaturan yang dipakai oleh pegawai perantara juga akan seperti yang telah diatur SK ini, Justru ada sebagian isi SIC ini' telah menghambat pelaksanaan peraturan per­undangan diatasnya.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 79: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

DAFTAR BACAAN

Buku sF.X. Djumialdji dan Wiwoho Soejono, Perjanjian Perburuhan

dan* Hubungan Perburuhan Pancasilau 6ina Aksara. Jakar-% V ' i 9 a 5 . -----------

Iman Soepomo, Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1985.R. Subekti, Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Pradnya

.Paramita, Jakarta, 1989.Y.W. Sunindhia dan Ninik Widiyanti, Masalah PHK dan Pe-

mogokan, Bina Aksara, Jakarta, 1935.

Suralt Kabar :Tajuk Rencana, "Pimpinan Hambatan Utama TQC11. Suara Karya,

5 November 1991."Tuntutan DipenuHi, Karyawan PT, AM Kemball Beker.ja11, Su-

rabaya Pos, Selasa, 2 Pebruari 1993*Ant & Eru, t!Depnaker Tldak Keberatan Menin.jau Kemball SK-

nya11, Surabaya Pos, 1b April 1993.Of, "Agus Sudono : Kita Belum Punya Pengupahan yang Adil11,

Surabaya Pos, 23 April 1993.llAksi 3000 Buruh Berakhlr11, Surabaya Pos, Sabtu, 24 April

TW5~.

Peraturan Perundang^undangan sUndang-undang No. 21 tahun 1954 tentang Perjanjian Perbu- ruham antara serikat pekerja dan majikan.Undang-undang No. 22 tahun 1957' tentang periyelesaian per­selisihan perburuhan.Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 362 tahun 1967J ten­tang pelaksanaan UU tentang pemutusan hubungan kerja di perusahaan swasta.■Instruksi No. 1 Direktorat' Pembinaan norma-norma perlin- dungan tenaga kerja tahun 1970 tentang waktu kerja 5 hari seminggu a 8 jam;

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 80: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Surat Edaran No. 1515/P. D. 11/DPSJS/73 tentang tatacara PHK di perusahaan swasta.KEPPRES RI No, 251 tahun 1977 tentang hari libur.SEMA No, 1 tahun 1980 tentang kewenangan pengadilan' dalam menilai suatu putusan P^D maupun P4P,PP No. 8 tahun 1981 tentang perlindungan upah.SK MENAKER No. 72/MEN/1984 tentang dasar perhitungan upah lembur,KEPMENAKER No. Kep. 297/MEN/1985 tentang pedoman kerja pe- gawai perantara.PERMENAKER RI No. Per. 02/MEN/1985 tentang syarat petunjuk, tugas kedudukan dan wewenang pegawai perantara.SK MENAKER RI No. Kep, 342/MEN/1986' tentang tugas-tugas ke- perantaraan.KEPPRES No. 27 tahun 1990 tentang pencabutan KEPPRES No.123 tahun 1963 tentang pemogokan dan/atau penutupan (lock out) di. perusahaan-perusahaan, jawatan-jawatan dan badan-badan yang vital.KEPPRES No. 123 tahun 1963 tentang larangan mengadakan pe­mogokan dan/atau penutupan (lock out) di perusahaan-perusa- haan, jawatan-jawatan dan badan-badan yang vital,Kesepakatan Kerja Bersama Lerabaga Kerjasama Tripartite Dae- rah tingkat II Kotamadya Surabaya, No, 04 tahun 1993 tang- gal 3 Maret 1993 tentang penyelesaian unjuk rasa.

WAWANCARABapak Drs, Munajab' dari' Departeraerr Tenaga Kerja Kotamadya Surabaya.Lembaga Bantuan Hukum Surabaya

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 81: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

s 3 3 5 & " 3 *S

“ c*2 3 8J

6*0

*Su■S•S'328aaiC8a3o.

a

%m

-e. fr,

3■8*

N* P5

*2|3,, C 5 _ ys i s | -s■§ s’s 5 s

g3 * «5sa s jj

.x -o o

c >s

*€“ i

* is«fi ? 2 cJ= *2 «« 3 3

.8

« fs n v 'O

offgpo«r

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 82: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

SO- -D^K<5<

«aS§

0.

Z

CQSs I

AD £

2p3 S ^J2b

§:§l B:33i*9

isi-al•Sj: 1 n S.

J3

c

c

8 £

toDto<*<toa£§a,M3 D<c »*«“ swD

■—

)

§ s 6i <

SU‘

O

aU)

&.

«sw

sCLC3fl>•Ocv*3ab*9E.c

S

a>C

.- _ _ 3 ’O Om M

r-trr

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 83: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

'R«rt

£t

eo

XWz<0 § n D S11a.

2?3k.£J3&c

QJSrtUCL.Cu•O3c*t3S 8c ■*<1

C« aS -o 5 '5Q. 2 4).KVz

S.aiJx 3

*ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 84: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

'A00

«fl O'

t*ra I

-y 1

— ©V

■©cnu n

2 Iw

n•Oo0-

<2W*<O<zUJHUJsai

r**T

"2■£<0oaD

n«bc«os.£ai32 c • <9 9

«•

-a-BSI ir “n•2

-c

e«1&e£.»coH

Ea 2* •*fs:5- IS3 2

C■g o g « «•

-^

•n

n

il-aX

*>

C

.* '5*- G 3n « KI

II

£•*»Ck.'SneoScI

S

»< t%S3 *}5 * *1S.31*5 •© fc#.a .=*: £T £(Q

_.A. £

5 I a a■D JJ*3>. «o g5 a rt n ^*? I

5

*

r*1

-oXJSAn '

“Oeq

5

!<

uw•»

a*

§

«

*“ UJ 0.13

«

** ■§ nE*Sa

U1OmD<H<C/5Dh*<onZ<XKea3a:

MOn

5Rtu:83.oaC oJS c

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 85: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

KESEPAKATAN BERSAMA. .LSIBAGA KERJA SAKA TRIPARTITE DAERAH TK.II

, k o t a w a d y a SUftABAYA

Komor s 04 Tahun 1993Tentang

PENYELESAIAN KASUS UWJUK -RASA

kembaga Kerja Sama Tripartite Daer?.h Tingkat II KotamadyaSurabaya dalam sidangnya. yang diadalcan patla t*nggal 3 Maret 1993 dan dihadiri-

V } ‘ * v i « *

oleh unsur Pemeri’ntab (Eepn^ker, Pemda), Pekerja (DPC-SPSl), Pengusa~ ha (APINDO) d?.lam rangka penyelesairn kasus unjulc rasa, telah bersepc^ kat sbb« : '

1. Bahwa setiep kasus unjuk rasa penyeXg aaj anny g ■ haruamengacu kepada surat Dirjen Binawas Ho» B» 62/M/BW/1993 tanggal 3 Febru^ri 199.3 - •xentang batas vaktu tidak mau mfsuk ker.ja dalpm lcasus unjulc rasa*

2. Bahwa oleh *lcareno. itu dalam penyelesaian kasus unjuk rasa harus di t.ompuhr lan^kah-lv-n^krih sfcb* <

2*1. Bahwa kasus unjuk rasa harus diselesaikan dengan pengikuts_er- takan pihpJc ^eker ja dan plhak. pen^us?.ha k o raeja perundingan.

2 *2» Brhwa pada saat perundingan, pokeH?. mcmin^uk, wgflsljnya dan - apabilo di perasahaan sudah terbcntuk UK-SPSI, m?ka wakil pe- kerja terdiri PUK-3PSI dan bila perlu diteynbah dengan bebsra- pa pekerja laiAnya.

2«3. Bahwa eelama perundingan semua pelcerja harus beker;te seperti- bi?sa»

2.4 Bahwa apabila pekerja tjdak bersedia bekerja, pengusaha borsa ma Dopnrker dapat mengummnkan severs hckerjr dan bils perlu - dinyrts>kan h?hwa hagi pekcrja yang tidak niasuk bekcr.ir- d?laqi- jL^-tau s/d 2 hrri djpr.gK?p -mcngundurkan, diri.

\.2*5* Bahwa bat as waktu^^hari tid?k masiuk bckerje sebagaim?na di - atur pada pasal 6 ayat 2 Peraturan Henteri T.en?>ga Kerja No .04 .tahun 1986 tidak berlrlcu bagi pekerja yang sengaja tidak ma - suk bekef-ja- karena unjuk rasa*

Surabaya, tgl* 3 Maret 1993*

T.i^BAGA KERJA SAMA TRIPARTITE DAERAH TK.II KOTAMADYA SURABAYA

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 86: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

AKSI SOLID ARITASperjuangan nienegakan hak-hak buruh

Juni, 1993

t;r a g e d i k e m a t ia n m a r s i n a h

Marsinah telah gugur. Perjuangan aktivis buruh pcrempuan bcrusia 25 tahun itu berakhir dengan tragis. Mayatnya ditemukan 8 Mei 1993, terkapar di sebuah gubuk pinggir sawah, sekitar hutan jati Wilangan, Nganjuk, Jawa Timur. Tempat itu berjarak sekitar 200 Km dari rumah kontrakan Marsinah, dan 17 Km dari rumah orang tuanya.

Visum dokter RSUD Nganjuk menyebutkan, di bagian leher korban tergores wama darah membeku bekas jeratan, sekujur tubuhnya memar-memar akibat benturan benda keras, di bagian selangkangannya ditemukan bercak-bercak darah dan vaginanya robek akibat benda tumpul sebesar 15-20 cm.

Sebelum tewas, Marsinah adalah buruh pada FT. Catur Putra Surya (PT CPS), Porong, Sidoarjo. Sejak 3-4 Mei Mei lalu, pabrik arloji itu dilanda mogok kerja. Pada hari pertama, para buruh hanya bergerombol di halaman pabrik. Tapi siangnya, 18 orang buruh diperiksa di kantor Koramil Porong,, mereka dituduh mendalangi pemogokan. Sore harinya, buruh bemama Si X menerima surat (dinas) panggilan dari KODIM 0816 Sidoarjo agar menghadap esok harinya.

4 Mei 19§3, para buruh tetap mogok, merekacuma bergerombol di halaman pabrik. Hari itu mereka mengajukan'i 2 tuntutan normatif kepada perusahaan, yaitu ketentuan-ketentuan pemerintah yang tidak dipatuhi perusahaan. Misalnya, para buruh menuntut agar upah dibayar sebesar Rp. 2,250 per hari, sesuai dengan Ketentuan’ Upah Minimum (KUM) sejak 1 Maret 1993. Hanya terselip di dalamnya tuntutan *politik\ yakni pembubaran unit SPSI di perusahaan.

Si X, pagi harinya, datang ke kantor KODIM. Di sana ia dipaksa agar mengakui sebagai dalang pemogokan, dan diminta menceritakan proses lahirnya tuntutan para buruh.

Menjelang tengah hari, terjadi perundingan antara 15 wakil buruh, termasuk Marsinah dan wakil perusahaan. Anehnyal dalam perundingan itu ikut serta Danramil, Dansek, pengurus DPC SPSI Sidoarjo, aparat Kecamatan Porong dan sospol Pemda Sidoarjo. Akhimya, semua tuntutan buruh dipenuhi perusahaan, kecuali pembubaran unit SPSI. Tapi seusai perundingan, seorang buruh, katakan saja Si A, dimintai keterangan di kantor Kodim 0816 Sidoarjo.

5 Mei 1993, para buruh bekerja kembali. Tapi siang harinya, 16 orang buruh pria dipanggil oleh KODIM melalui surat dinas kantor Kelurahan Siring. Yang datang ke kantor KODIM cuma 13 orang, merekadimintamenandatangani surat pengundurandiri.Tuduhan terhadap mereka adalah mengadakan rapat gelap dan memaksa para buruh yang lain untuk mogok. Mereka baru pulang sekitar pukul 19.00. Sangat menyakitkan, pemecatan mereka itu disaksikan oleh pengurus SPSI dan Depnaker Sidoarjo.

Ketika 13 buruh diperikeadi kantor KODIM, Marsinah menemui si Z, salah seorang wakiJ buruh, bahwa yang bersangkutan dipanggil oleh KODIM. Saat itu Marsinah memberi pesan ke si Z, bahwa kalau diinterograsi oleh KODIM, jawabannya ada di si Y.

AKSI SOLIDARITAS diterbitkan oleh Komite Solidaritas untuk Marsinah (KSUM). Alamat kontak, Surabaya; Jl. Rungkut Barata 1/17, Jak arta : FSB Jl. Diponegoro 74

Jakaita 10320, Bandung; Jl. Terusan Katamso 16, Yogyakarta: Jl. Sagan Kidul 8

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 87: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Scusai kerja, Marsinah mcmpcrlihatkan kcsctiakawannyamcncari 13 orang buruh yang diperiksa di kantor KODIM. Tapi yang dicari bclum pulang. Sekitar piikul 19.30, Marsinah bersama si A mengendarai sepeda motor pergi ke Kantor KODIM, tapi ke-13 buruh itu sudah tidak ada di sana. Marsinah kemudian pulang ke tempat kontrakannya.

Setelah berganti pakaian, Marsinah malam itu juga pamit ke pemilik kontrakannya untuk ke rumah temannya si B. Kepada si B Marsinah meminta surat kesepakatan perundingan dengan perusahaan. Di rumah si B, saat itu ada temannya si C dan D. Sekitar, pukul 21.30, Marsinah mengajak si C dan D untuk makan di Tugu Kuning, tapi karena sudah malam C dan D menolaknya. Maka berpisahlah mereka, Marsinah pergi menuju Tugu Kuning, sedang si C dan D pulang ke arah rumah kontrakannya masing-masing.

Sejak itulah Marsinah tidak pernah muncul lagi di pabrik. Tiga hari kemudian, pabrik yang mempekerjakan 500 orang buruh itu geger, Marsinah dikabarkan telah tewas.

REKOMENDASI AKSI

1. Menuntut pihak kepolisian agar mengusut pelaku pemubunuhan Marsinah secara tuntas dan obyektif, dan mengumumkan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas.

2. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 13 orang buruh PT CPS oleh KODIM 0816 Sidoarjo, dianggap batal demi hukum karena tanpa melalui putusan P4P/P4D, atau melawan UU No. 12/ 1964 tentang PHK dan UU No.22/1957 tentang penyelesaian perselisihan perburuhan.

3. DepartemenTenaga KerjaharussegeramencabutPeraturanMenteriTenagaKerja No. KEP.342/ MEN/1986 tentang pedoman/petunjuk umiim pemerantaraan perselisihan hubungan industrial, yang salah satu pasalnya mensyahkan campur tangan aparat Pemda, KODIM, POLRES da’am menangani aksi mogok buruh.

Kirimkan surat, telegram, facsimile kepada:

1. Jenderal TNI Feisal Tanjung Panglima ABRI

Mabes ABRI, Cilangkap Jakarta Timur

2. Letjen. (Pol) Banurusman Kepala Polisi Republik Indonesia

Mabes POLRI Jl. Trunojoyo 3, Jakarta Selatan

3. Drs. H. Abdul Latief Mentcri Tenaga Kerja Republik Indonesia

Jl. Gatot Subroto Kav.51 Jakarta Selatan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 88: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KEIw a NO.: KEP-72/MEN/84

TENTANG

DASAR PERHITUNGAN UPAH LEMBUfc

MENTERI TENAGA KERJA,

Mcaimba^g ; - bahwa untuk mcnghindari terjadinya kcsimpang-siuran dalam m enetapkan upah letnbur, naica perlu ditetapkan adanya suatu kcsatuan pengertian daripada kom ponen upah yang dipxrgunaijn sebag3i dasar pcrhitungan upah Icmbur;

- bahwa untuk penetapan upah lembur juga telah didcngar saran dari pcrtem uan tripartite vojcil- wakil pcngusaha/PUSPI, karyawan/FBSl dan Pcmerintah;

- bahwa untuk itu pcrlu dikeluarkan Kcputusan Mcnlcri Tenaga Kerja tentang Dasar Perhitur^an Upah Lembur.

Mcngingat : I. Undang-undang No. 1 Tahun 1951;2. Peraturan Pcmerintah No. 4 Tahun 1951;3. Peraturan Pcmcrintah No. 8 Tahun 1981;4. Kcputusan Presiden Rl N o.45/M /1983;5. Kcputusan Presiden RI No. 24 Tahun 1983;6. Peraturan Mcntcri Perburuhan No. 55 Tahun 1953;7. Keputusan Memeri Tenaga Kerja No. 199/M EN /l 983.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan

Pcrtama

Kcdua

Kctiga

Kccmpat

KEPUTUSANMENTERI TENAGA KERJA TENTANG DASAR PERHITUNGAN UPAH LEMBU1Li

Mcucabut:

1. Surat Kcputusan Dircklui Pembinaan Norma-norma Perlindungan Tenaga Kerja No. 2/KPTS/ D PNPTK/I972 tanggal I November 1972.

2. Instruksi Dirjca Binalindung Tenaga Kerja No. lns-5/D P/1980 tanggal 2 April 1980 k hususn ji tentang pcncntuan kom poncn-kom poncn upah dalam kaitannya dengan upah Icmbur b«s«ra pcnerapan cara pcrhitungannya.

Komponcn-komponcn upah scbagai dasar pcrhitungan upah Icmbur adalah scbagai bcrikut:

1. Upah pokok;2. Tunjangan jabatan;3. Tunjangan kcmahalan;4. Nilai )>cmbcri;in calu untuk karyawan sendiri.

Juinlah nilai komponen yang dipcrgunakan sebagai dasar pcrhitungan upah Icmbur tcbagiim aiu dimaksud dalam Amar Kl'.OUA, tidak bolch kurang dari 75% dari juinlah kcscluruhan upah vltu dibayarkan di dalam satuan waktu yang sama.

Cara pcrhitungan upah kerja Icmbur adalah sebagai berikut:

A. Apabila kerja Icmbur dilakukan pada hari biasa:1. U ntuk jam kerja Icmbur pcrtama harus dibayar upah sebesar I t t (satu tttengah) kali u p u

scjam.2 . U ntuk setiap jam kerja Icmbur bcrikutnya harus dibayar upah sebesar 2 (dua) kali upi~

scjam.

B. Apabila kerja lembur dilakukan pad* hari istirahat mingi;uan dan atau haxi taya rcsmi:\ . U ntuk sctiap jam dalam b3t3S 7 (tu juh) jam atau 5 (lim a) jam apabila hari R jva t« w b '.c

ja tuh pada hari kerja terpendck pada salah satu hari dalam 6 (enam) hari kerja sen'.i/igcu.• harus dibayar upah scdikit-dikitnya 2 (dua) kali upah scjam.

95

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 89: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Kclima

K c c n a m

Kctujuh

' Kedclapan

Kescmbilan

2. Untuk jam kerja pertam a selebihnya 7 (tujuh) jam atau 5 (lima) jam apabila hari Raya ter* sebut ja tuh pada hati kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam ) hari kerja sc* minggu, harus dibayar upah scbesar 3 (tiga) kali upah scjam. ,

3. Untuk jam kerja kedua setciah 7 (tu juh) jam atau 5 (lima) jam apabila hari Raya terscbut ja tuh pada hari kerja terpendek pada salah satu hari dalam 6 (enam ) hari kerja seminggu dan seterusnya, harus dibayat upah sebcsar 4 (em pat) kali upah sc jam .1

: Untuk menghitung upah scjam adalah scbagai berikut:

a. Upah sejam bagi pekerja bulanan: 1/173 upah sebulan;b . Upah sejam bagi pekerja harian: 3 /20 upah sehari;c. Upah sejam bagi pekerja borongan atau satuan sama dengan 1/7 rata*rata hasil kerja sehari.

Pcrhitungan upah Lembur yang mcnyimpang dari ketcntuan tcrscbut di atas harus mendapat ijin pcrsetujuan dari Dircktur iendra l Bina H ubiihjan Kctenaga kerjaan dan Pengawasan Norma Kerja.

: Bagi Pcrusahaan yang telah mendapat ijin pcnyimpangan waktu kerja sebclum diberlakukannya Surat Keputusan ini, maka persyaratan pcrhitungan pembayaran upah Lem bur berlaku sebagaimana yang ditetapkan dalam ijin pcnyimpangan w aktu kerja sampai dengan habis masa berlakunya.

: Bagi Perusahaan yang telah mclaksanakan dasar perhitungan upah lem bur nilainya lebih baik me* nurut Surat Keputusan ini, maka untuk sclanjutnya dasar perhitungan upah lembur tcrscbut tc tap berlaku.

: Surat Keputusan ini mulai berlaku scjak tanggal ditetapkan dengan ketcntuan apabila di kemudian hari tcrnyala ada kckeliriian akan dipcrbniki scbagaimana mcstinya,

D ite ta p k a n d i : J a k a r t a .

Pada tanggal : 31 Maret 1984.

M tiN T U R l T E N A G A K U R JA ,

S U P O M O

96

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 90: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

PENJELASAN SURAT KEPUTUSAN M ENTERlTENAGA KERJA NO.: KEP-72/MEN/84

TENTANG

D A S A R P E R W T U N G A N U P A II l ,B M H U R

1. Surat Keputusan Mcntcri Tenaga Kerja ini mcnetapkan kom ponen-kom ponen upah dan pcrsyaratan yang dip<r- gunakan scbagai dasar pcrhitungan upah lem bur. .

2. Nilai catu untuk karyawan scndirl dimaksudkan adalah nilai daripada scmua pcncrimaan un tuk karyawan sendiri, baik yang berwujud bahan makanan pokok maupun berbentuk barang, misalnya: bahan natura yang diterima dan dinikm ati bcrsama kcluarganya tidak diperhitungkan scbagai dasar pcrhitungan upah lembur.

3. U ntuk menghindarkan agar pcnerimaan karyawan yang berwujud upah lem bur terlalu kecil jika dibandingxan dengan jum lah keseluruhan upah yang dibayarkan scrta untuk mcnuju ke arah bentuk-bentuk tunjangan ving scdcrhana yang dipergunakan scbagai kom ponen upah, walaupun telah ditetapkan kom ponen-kom ponen u;a.h yang dipergunakan scbagai dasar pcrhitungan upah lembur, diperlukan pula ad an y abatas minimal nilai dari jurriah kom ponen-kom ponen upah yang dapat dipergunakan scbagai.dasar pcrhitungan upahTcmbur; ' ’

4. Apabila nilai jumlah komponen upah yang dipergunakan sebagai dasar pcrhitungan upah lembur ssbagairrajia ditetapkan dalam diktum Kedua Surat Keputusan ini kurang dari 75% dari nilai jum lah keseluruhan upah ving dibayarkan dalam satuan waktu yang sama, maka dasat perhitungan upah lembur tidak btrdasarkan a ty komponen* kom ponen yang telah ditetapkan dalam diktum Kedua Surat Keputusan ini, tetapi dasar pcrhitungan upah lembur harus didasarkan atas jum lah ^ ' ‘‘druhan upah yang dibayarkan yaitu 75%-nya.

Contoh I:Upah Pokok Tunjangan Jabatan Tunjangan Kemahalan Nilai Pcmbcrian Catu

Tunjangan Transport

Jumlah

1 .5 0 0 ,-1.000,-

5 0 0 .-7 5 0 ,-

2 5 0 ,-

4 .0 0 0 ,-

3.750.

2 .2 5 0 .-

Dalam hal struktur komponen upah scpcrti tcrscbut di alas maka nilai kom ponen yang dipergunakan scbagai d i# r pcrhitungan upah lembur adalah sesuai dengan diktum Kedua Surat Keputusan Mcntcri Tenaga Kerja No. KEP-72/ MEN /S 4 , yaitu scjumlah Rp. 3.750,— karena nilai jumlah kom ponen tcrscbut lebih dari 75%'jtka dibapdingkm dengan jum lah keseluf uhan upah yang dibayarkan yaitu Rp. 4 .0 0 0 ,-

Contoh II:

Upah Pokok : 1.000.—Tunjangan Jabatan : 5 0 0 ,-Tunjangan Kcmahaton * : 5 0 0 ,- 1Nilai Catu : 250,—

Tunjangan Uadir 7SQ ,-Tunjangan Premi 1.000,—Tunjangan Transport : 1 .5 0 0 ,-Tunjangan Pcrangsang : 2 .0 0 0 ,-

Jumlah : 7,500,—

Dalam hal struktur kom ponen upah scpcrti tcrscbut di atas (Contoh 2), maka nilai kom ponen yang dipaka: sc b an : dasar pcrhitungan upah lembur adalah diktum Ketiga Surat Keputusan Mcntcri Tenaga Kerja No. KEP-72/MEN/$~ yaitu 75% dari jumlah keseluruhan upah.

Scbab perbandingan antara nilai kom ponen yang dipergunakan scbagai dasar pcrhitungan upah lembur dirnaksui diktum Kedua dengan jumlah keseluruhan upah yang dibayarkan kurang dari 75%. dan struktur kom ponen u p n scpcrti di atas nilai kom ponen yang.dim akuid dari diktum Kedua hanya 30%*«ya dari jum lah V.cseluruhin upiH yang dibayarkan.

Dengan dikcluarkannya Sural Keputusan Mcmcii Tenaga Kcija No. KEl'*72/MliN/B4 bagi p e ru u h a m -p e ru w lu u yang pada saat ini telah mendapat ijin pcnyimpangan waktu kerja, maka pcrsyaratan pcrhitungan pem bayartj

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 91: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

upah Icmbur tetap berlaku scbagaimana telah ditetapkan dalam ijin penyimpangan tcrscbut sampai habis masa berlakunya. Untuk ijin penyimpangan waktu kerja sclanjutnya peraturan pembayaran upah Icmbur harus didasar* kan Surat Kcputusan.

6. Dengan dikeluarkannya Surat Kcputusan Mentcri Tenaga Ketja No. KEP-72/MEN/84 bagi pcrosatoan yang telah mclaksanakan dasar pcrhitungan upah Icmbur nilainya Icbih baik daripada dasar pcrhitungan pembayaran upah lembur bcrdasarkan Surat Kcputusan ini, maka untuk dasar pcrhitungan pembayaran upah lembur sclanjutnya tetap berlaku scbagaimana telah dilaksanakan scbclum ditcrbitkan Surat K cputusan ini.

Jakarta, 31 Maret 1984

MENTERI TENAGA KERJA,

I

S U D O M O

98

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 92: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

No.

Lampiran-:

Pcrihal

*>•3 6 2 / 67 ' {‘ Jakar t a, 8 P cb ru a ril9 6 7 .. La.- . ...

f. K epada,

Sdrsdr. K cpala; Kantor Daerah Ressort Departcmcn Tenaga K$rja.

,r •Sdr-sdr. Ketua P4 Dacrah dsn P4 Pusat ’ di -

S E L U R U U IN D O N E S IA .

Dengan menarik kcmbali Instruksi-instruksi Mcntcri Perburuhan tanggal, 29 Septem ber 1964 No. 9/Inst/64 dan tanggal 24 Dcsembcr 1964 No. lS /ln s t/1 9 6 4 , bcrsama ini kami sampaikan pctunjuk- petunjuk yang harus dipakai oleh Petugas-petugas’ dalam incnyelcsaikan pem utusan hubungan kerja inenurut Undang-undang No.: 12/1964 sebagaibcrikut: . *

1. Tiap perm ohonan Izin harus dilakukan dengan mengisi daftar di mana disebutkan haj-hal sebagai berikut:

a. Nama dan tem pat kedudukan perusahaan dan pem ohon.b . Nama orang yang bcrtanggungjawab di perusahaan.c. Nama dari pckcrja/pckerja-pckcrja yang dim inta pemutusan hubungan kerja.d. Umur dan juinlah kcluarga dart pckerja/pckcrja-pekerja.e . Bcrapa juroJah dinas kerja dari tiap pekerja.f. Bcrapa penghasilan terakhir bcrupa uang dan catu dengan cuma-cuma sebulan.g. AJasan-atasan dari Pengusaha sccara terpcrind un tuk mengadakan pemutusan hubungan kerja.h. Qukti, bahwa telah diadakan perundingan scbagai dimaksud pada, pasal 2 dari Undang-undasz

No." 12 /1964 .'

2. Permohonan izin harus dibubuhi meCcrai tempe! ad Kp. J , - atau dibuat atas kerta j berm eien i

‘ P-33. Izin tidak diperlukan, jika hubungan kerja diadakan untuk w aktu yang tc rten ty , dalam hal mana

; Pcngusaha'scbclum diadakan hubungan kerja mcngadakan' pcrjanjian dengan pekerja-pekerja yangBcrsangkutanV 1

4 .,Bilamana hubungan keija diputuskan Pengusaha dengan persstujuan pekerja, maka tc tap -d iperluka* " iz in , tc tapi, jika pcrsctujuan inf tcrnyata dari pcrjainjian yang dibuat kluisus untuk itu pada wakta

pem utusan dan'ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka pada dasarnya tidak ada alasan untuk m cnolak perm ohonan Izin.

5. Harus diselidiki apakah bctu! telah diadakan scgala usaha untuk mcnghiridarkan pem utysan hubunj- an kerja misalnya dengan organisasi buruh atau pekerjanya sendiri. ' ”

6.v Izin tidak bolch d ibcrikan,bilam ana pemutusan hubungan kerja didasarkan atas:

, a . hal-hal yang bcrhubungan dengan keanggotaan suatu scrikat buruh yang tidak terlarang at*a karena kegiatan^dalam xangka buruh .d i.lua r jam kerja atau dengan izin majikan sewaktu j m kerja.

b . . pcngaduan buruh. kepada yang bcrwajib{mengenai tingkah laku Pengusaha karena terbuW mclanggar peraturan Negara. , .........faham , agama, aliran, suku, dacrah, golongan atau kclamin. Hendaklah diselidiki, apakah a i i

Ll. alasan-alasan tcrsebut walaupun disembunyikan. • ,

7.‘; Bi]amana pada saat diadakan pcrjanjian' kerja tidak diberlkan adanya masa percobaan, n u k a i a harus’ diartikan', bahwa' tidak ada masa percobaan, ichingga pem utusan hubungan kerja hanya 6 - pcrbolchkan, jika telah m endapat izin, w aiaupun'm asa kerja buruh yang bersangkutan belum m :- lam paui tiga tahun . .

8. Dengan tem nat'kedudukan Pengusaha harus diartikan pula tem p3t di mana buruh dipekerjakan.

9 . Dengan t id a \ mcngurangi lu k Pengusaha un tuk memajukan pcrm ohonannya langsun'g kepada P an ita D aerah/Puiat, icbaiknya Pengusaha m em beritahukan niatnya untuk mcngadakan pem utusan ba- bungan kerja kepada K antor Ressort Departemen Tenaga Kerja yang bersangkutan. r

: Pclaksanaan UU tentang pemutusan hubungan kerja ' **di pcrusaliaan Swasta.

2,

III

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 93: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

10. ;Bilamana dipcrlukan, maka P4 Daerah/P4 P usatdapat memberi kuasa kepada kantor Ressort/Daerah Dcpartemen Tenaga Kerja balk secara umum m aupun tecara khusus untuk mengadakan penyelidik* an atas nam a kedua Instansi tcrscbut. . .

11. P4 Dae'rah dan P4 Pusai dalam tem po scslngkawingkatnya seiudah ada pcrm intaan pemutusan‘" ' ' hubungan kerja membawa pefsoaiannya ke sidangPanitia untuk diselesaikan*...

12. Dalam mcnyelesaikan persoalan mcngcnai pem utusan hubungan kerja kebijaksanaan yang harus dipakai scbagai berikut;

a. pada um um nya pcrmintaan izin untuk mengadakan pemutusan hubungan kerja dapat dibcrikan, oleh karena bu/uh telah m ehnggar hukum atau mcrugjkan pcrusahaan.

b. dalam mengadakan penilaian tentang mclanggar hukum atau mcrugikan pcrusahaan diambil dasar scbagai berikut:

1 b l . Kcsalahan yang dianggap bcsar: ' \ "a*, 'p cncu riahdan pcnggelapan;*b. ' pcnganiayaan Pcngusaha, kcluarga Pcngusaha atau tem an sckcrja;c. mcmikat Pcngusaha, kcluarga Pcngusaha atau tctuan sckcrja;d. mcrusak dengan scngaja atau karena kccerobohan rnJlik pcrusahaan;e. mcmbcri keterangan palsu;f. m abuk di tcm pat kerja;g. mcnghina secara kasar atau mcngancam Pcngusaha, kcluarga Pcngusaha atau tem an

sckerja;h. mcmbongkar rahasia pcrusahaan atau rahasia rumah tangga Pcngusaha.

b2 . Kcsalahan-kesalahan un tuk mana dibcrikan peringatan-pcringatan terakhir:

a. m cnolak pcrintah yang layak, walaupun (elah dipcringatkan;b . mclalaikan kewajibannya secara scrampanganL;-

b3. KcsalaJtan-kesalahan untuk mana dibcrikan peringatan-pcringatan:. Tidak cakap m clakukan pekcrjaan, walaupun sudah dicoba di mana-mana.

c. Jika kcsalahan dianggap bcsar scpcrti dimaksud di b l . maka kepada yang bcrsalah diberi* kan hukuman pem utusan hubungan kerja tanpa pcsangon dan uang jasa.

d . iika kcsalaJian-kesalahan.diperbuatfuntuk. mana^diberi pcringatan terakhir yang bcrsangkutannVasih mclakukan kcsalahan, maka kepadanya dapat'd iberi hukuman pemutusan hubungan kerjadengan pcm bcrian pcsangon saja.

1,1 •'b' •r; - 'i*•?•>•».» • ct ■ , . j ;!><•, i t * : •. • <,c., Dalam hal.ikcsalahan^n tuk mana dibcrikan pcringatan dan yang bcrsangkutan tidak mcng-

. hiraukannya, maka kepadanya‘dapat diberi hukum ah'pcm utusan hubungan kerja biasa, untufcmana ia mendapat pcsangon rncnurut pemberhcntfa’n biasa. 1

13. Bilamana dalam pcrusahaan dan pcraturan pensiun, di mayna ditentukan, bahwa buruh spsudah masa kerja atau usia te rtcn tu dapat dipensiun, maka dalam hal dcm ikian, pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan tanpa izin dari P4 Dacrah atau P4 P usat.4

14. Bilamana <Jf scsuatu pcrusahaan ada pcraturan lentang schorsing atau tentang pembayaran selama dalam tahanan, maka dengan kcwajiban scpcrti tercantum pada pasal 11 Undang-undang No. 1 2 / 1964 diartikan kcwajiban berdasarkan pcraturan schorsing atau peratyran pem bayaran sclama daiajn tahanan itu.

IS l 'S e s u a i’dengan' penjelasan seperti yang 'dim aksud tentang pasal 12 Undang-undang No. 12/1964 tersebut, maka semua perusahaan selain dari Pcrusahaan Negara dari Pcrusahaan Daerah yang <2j* bentuk 'n ien’urut Undang-undang No. 19/1960 dan Pcraturan Pemcrintah adalah masuk jurisdijai dari Undang-undang No. 12/1964 dan karena Itu 'pcrusahaan yang dimaksud harus meminta per- m ohonan, jika ingin mengadakan pem utusan hubungan kerja dan pe^usahaan-perusaluan yang

.sahatnnya sebahagian atau jeluruhnya dimiliki atau dikuasai Pemetintalt tidak dikecualikin dari kewajiban m emajukan perm ohonan m tnta izin mengadakan pem utusan hubungan kerja.

16. Dalam menghadapi perm ohonan pem utusan hubungan kerja secara masal perlu diadakan penyelidik- an yang tcliti dan dipertim bangkan usaha-usaha tidak dapat dihindarkan.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 94: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

•'DemikJanlah, agar scmua Petugas-petugas Dcpartcmcn Tenaga Keija di DaeraK ilari P iaatnKngindah* kan. hal-hal terscbut dan mcngambil kebijaksanaannya dalam mcnyelesaikan persoalan-penoalan teriebut m cnurut garis yang ditetapkan terscbut di atas. .

MENTERI TENAGA KERJA

u.b . •

Direktur Jendral Urusan Pcrlindungan dan P e ra w a ta

Tenaga Kerja, •

SOETARTO

' -* "11 1 L I tC' " ';"-Pi-'-lI Ub’lAVLAAN.:;nv..s aiklangca-

/ s u \\ A 15 A Y Am

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 95: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

! " W » uAWJP&MWysiLampiranaiiXTtv.i-ndr.'*:?'?;uk:iur*:-sv>;c>.i;Pcrihal : Tata cara Pemutusan

Hubungan Kerja di Perusahaan Swasta.

Ocsember J973

It Pcngusaha

JDONESlA.

Dari bcrita-bcrita yang wa masih banyajcpcngusaha yang bclum /kui m kerja menurutUndang-undang No. 12 Tahi

Berhubung dengan itu 1 hubungan kerjascbagai b triku tT

1. Pcngusaha diwajibkan lUtysan hubungan kerja (pasal I ayat (1) I

2. Pemutusan hubungan kerja dilarang:

a. sclama buruh bcrhalangan mcnjalankan pekerjaannya karena kcadaan u k i t m enurut kcterangan doktcr sclama w aktu tidak mclampaui 12 (dua bclas) bulan terus-mcncrus.

b. karena buruh memenuhi kcwajiban Icrhadap negara yang ditetapkan oleh Undang-undang atau Pcm crintah, atau karena mcnjalankan ibadat yang dipcrintahkan agamanya dan yang disctujui Pcmcrintah (pasal 1 ayat (2 ) Undang-undang No. 12/1964).

3. Apabila sctclah diadakan scgala usaha pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindarkan, peng- usalta harus merundingkan maksudnya untuk mcmutuskan hubungan kerja dengan Organisasi Buruh yang bersangkutan atau dengan buruhnya sendirj (pasal 2 Undang-undang No. 12/1964) bila dilam pcrusahaan tcrscbut tidak ada organisasi buruh.

4. Bila perundingan tersebut pada (3) di atas nyata-nyata tidak mcnghasilkan persesuaian pahajn, pcngusaha hanya dapat m cm utuskan hubungan kerja dengan buruh setchh mempcrqleh izin dUri Panitia Penyelesaian rcrselisihan Pcrburuhan Daerah (P4D) bagi pemutusan hubungan kerja per* seorangan, dan dari Panitia penyelesaian Perselisihan Pcrburuhan Pusat (P4P) bagi pemutusa# hubungan kcija lO orangatau lebih (pasal 3 Undang-undang No. 12/1964).

5. Izin pcmulusan hubungan kerja tidak dipcrlukan, bila dilakukan tcrliadap buruh dalam masa per* cobaan (pasal 4 Undang-undang No. 12/1964).

6. Permohonan izin pem utusan hubungan kerja beserta atasan-alasannya yang menjadi dasarnya ta ru j di3jukan secara tertuiis kepada Panitia Penyelesaian Perselisihan PcrburuJian Daeraii (b a g ip em u M - an hubungan kerja pcrscorangan) dan kepada Panitia Penyelesaian Perselisihan Pcrburuhan Pusat (IMP) bagi pemutusan hubungan kerja 10 orang buruh atau lebih.

7 . P4 Dacrah dan P4 Pusat mcnyelesaikan permohonan izin pemutusan hubungan kerja dalam w iktu scsingkat-singkatnya, m enurut ta ta cara yang berlaku untuk penyelesaian pcrburuhan (pasaj 6 Undang-undang No. 12/1964).

8. Dalam mengambil keputusan terhadap permohonan izin pemutusan hubungan kerja P4 P*era^i dan P4 Pusat nxcmpcrhalikan keadaan dan perkembangan lapangan kerja serta kepentingan buruh dan perusahaan (Pasal 7 Undang-undang No. 12/1964).

9 . Dalam hal J 4 Daerah atau P4 Pusat memberikan Izin pem utusan hubungan kerja m aka dapat di* tctapkan pula kcwajiban pcngusaha un tuk memberikan kepada buruh yang bersangkutan tang pcsangon, uangjasa dan ganti kcrugian lain-lainnya.

10. Apabila salah satu pihak tidak dapat mencrima putusan P4 Daerah, maka dalam w aktu 14 hari sctclah putusan ditcrlm a oleh pihak-pihak yang bersangkutan, baik buruh dan atau pengusaha m aupun organisasi Buruh/atau Organisasi Pengusaha yang bersangkutan dapat m inta banding kepada P4 melalul P4 Daerah (pasal 8 Undang-undang N o. 12/1964).

124:

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 96: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

VoCi hcsw U :U /T u tu sa n P4 Pusat tersebut’dl atas merupakan putusan tcraklur dan tidak ada kcmungkinan untuk m int a banding pada instansi atasan.-

Demikianlah agar Saudara m cngctahuinya.

DEPARTEMEN TENAGA KERJA, TRANSM1GRASI DAN KOPERASI

Direktur Jendral Pcrlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja,

SOETARTO

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 97: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Lamplrari :

Pcrihal :

INSTRUKSIM ENTERI TENAGA KERJA

No. 2/Instruk&i/G7

tentang

LARANGAN PEMBERHENTIAN TENAGA KERJA SECARA MASSAL OLEH PERUSAHAAN-PERUSAHAAN NEGARA TANPA KONSULTASI

DENGAN DEPARTEMEN TENAGA KERJA

rcnjialiAnn-pciusahaan Negara, lalnh pcfusahaan'pcrusahann yang tnodalnya ic luruhnyt aluu untuk scbagian dimiliki oleh Negara tcrm asuk ke dalam nya yang berbentuk Pcrscroan Tcrbata*, tidak diper- bolehkan mclakukan pcm bcrhentian tenaga kerja secara massal lanpa terlebih dulu mcngadakan konsul* tasi dengan Dcpartemen Tenaga Kerja.

Kctcntuan Lnl -diambll mengtngat kemungkinan-kemungklnan yang negatif dari pembcrlicntlan itu bagi masyarakat scbagai kescluruhan sckalipun tindakan terscbut berdasarkan ala&an-alasan yang dapat ditenm a dan mungkin sccara bcdri}fs<konomis mcnguiUungkan perusahaan yang bersangkutan.

MENTERI TENAGA KERJA,

126

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 98: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

NOVi

a

[2

'SV

«>S*noc3eV

'/“I O'2

5 ..

£ <* nnQa*McD00co•oc«a£

o

i§ " r" k2£ nS 5E

c o

«

Z S .*

oc o c«

o

=

c?

5 ?3ra

c■ *D U

«

o

3

.*

u!

< S

££U4km ?*i^ MCOUJi

> 0.

2 a

CO

DiO§zzu.'£_toLUo£a

.

Z5D2

2 5

fS

toUJfl*a.

ZaDa.

LUUS

CuLUu35cc<v* ^C

. —

<

wtt•DOC\eaj;£pso£o2.

«s

c33&■*• P9

X

I «

Xi

n<■*

.:=

= Io

g^

n

a.

•j

■ae«rttJ«jO75aEo

.caaex

oee

I‘t?&•?,

rl3HC*UJA

.

<3a

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 99: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

K<(A2<<53

r5 C\5

«

2

w

f*

0*r»

M~

O

o

^isH x 2

<

O§aDX22DWa.

e9jz.egHO

nO2C&2cnu.2SJ

132OQsy3S3*p«a8•g

c 2 S’-s« « S

.§2 T2

w 2 £

q «

C _ O -o

j; E’O c a. 3 —

3

•- «*

C

bO

1=11

%Z

e | *•!

I-S*

§ I1*i§

«n 5

S

5 m 42 d

i .« ° G

£ &

J< ra -zl&'ZH

ff<tx>E*2Jfff£

a&ok-9LU.5'5u2nno.IF “ 60 S *gS S*25 c *2 <3 e

c ft. t .S ? E <9re op re «

c

*» ■©(Q —

#

cI

S5

3D

- 5

2 *5 •£

B..3 2 6

«

ft-

III «

<* ■t*

°

5•*•

to, « C ^

a

a-6

cOBOe

- 55

3 °

^ JJvO

8-

5 IS 5

60</DiO

n C

t>

-f

at

, *o

•*■e os>-0

-5

&~

3

c —

5

SJa-S[/> 3 re v w.C 0.2

•tr>U*enbQe3a3Xa3e£

1 S

c4»t«J*cgco•*ueac

COc-3c?00cCl73c

«2*3V ic to «> M

*9 *»

A n

n•(TvMCn2.

3•O3.ce333E4*a•nnO

-

S

li

ft- s?5

■Sj;SI6

c vEwa<3JZ«9Aaa00

1

Si

ISjs£ —2 *3 C

a

O rv « £

•* .2

RS

II•cr-

-*

2

S g i! f

!i8

io C

"O

w

_ t>o e c

J3 n

•g

*€

«<

i&

E c

Ic3.03Aea3 £ •* us s -

i

§1

~

«

3

« Ef.

E3 J2 IS J3

Hi

-c

"

s

E -o **

c e2 3 «

8 fi

g *S -o •l?

f

^ Q

.J2

re ^5

5

r§■§•5 c «

«

re*£? S Ig

>* o

.

- fi

C

S

C

c

W

Ml C

g*4? J2 S J3 Z

g Era

A ».

u X

S

- n 0

.k.

«

w5

a

: i § t ~ *J re «■

°|i

?

re a

6 *" g

« ^ £ e5 4» « re

£

a. 2

•8

N

%■ore•CToMCn60c3.D3£ea3

r»1

3Ea.

ftJSDOXen■o.53•o

#> 4» « ..

' ^

ft. *0vt

ca

ooUJgQ2OH<ZwOw

)

5,2

£ H ^

UJ nI.5

Bi

s00c

CtJ

2

H5 “B reS

§£

s

a^

T>

•are1 IE S

TJ

re UJ tO </)

tO

<1

^1

I & *

g

° sj

ea C CO

«, 2SL£

«

nr»

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 100: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

lOu2O22-J -§§

g_ 3

c* 3:2 i uj saa-.

sa

2<,c_

5Za <

*oH c 2 ^ <

*• Q 2

< *

Ooo3tuQ.z<X<u

2<Q2<H<<

i < 2S= < **< 2

- <

7

>< 2 ■< <

X O <

<

CO COD -i

05

Uia.

</)LU282-JaDo.UJa2LUafcOs

415•aco*

2<*(/)5HD7.uS

w ««.SA

ensuew5?.m£35a.

3•9

C,

I $1

c a « re 60 “ c Jl a•a «

i ^*3M re C

'

re.*reQ.

c. a *

E*°

.. «2 -*2 » *J2

*0 !2a re•S 88 t

aV JZ »*

S'S

Mcrecare■acZ><n•53no.

•nM

aera •3v

t•O<N

*

He«3Ca

-0'0.

3aa

*nian

areC

.n

A.

a

.'C

e « S 3

« M

*33 60•b re ' S

I .

Is

O 60 U

C

8.•o

*0 .360 60 5 c c ? re

re to

2 * § i

ne ^

C (rt

it re

T3 a.

GO

a.0«6Ac3'a. * »§II

"t-JS

•0.c

£c_a

r»■6

re

1*wreJZ

£re73

I*0

ree

O.w

<9

n v

aa- 2re

£■j2

*=> S

ta«>eo £

XI

^23§

8.

* cE

ClO

. 60re c

c•-

0

COcrs’re

£"3

>>C

«

003

a. -0be

a re1/1

c•

0a ?

cOO CA<

§•oc

NOO'S 2o ^•8 nr»T3_

.re

C

HA

TJrea.

M3aQ.V>ttCga.

O‘2c*<IDOC/1

s£>O' re •<"rt•«!*W n c mri*&!S»s 9™ Sa **a-3<«o.

ci2<2vto

2«<J229■imO

486 487

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 101: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

00UJ7L%y.

z S z5 UJ D-

7 <

tan9200 —

Ui

.a

O

c- 522 <ooD

•5e-U

J*

*»._J

oO$

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 102: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

LAMPIRAN IIKEPUTUSAN PRESIDEN REPU8UK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NO. 123 TAHUN 1963 N 0 - 123 TAHUN 1963.

491

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 103: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

r-!Mi in.1l •;“l •! '. I ! 1- ..1 M UM :ni»

DaUJCl<zXU*iUi

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 104: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

,16 Februar.i .19?})JD. Karya Kencapa - Rungkut Surabayapemogokan — prates permasalahan

koter 1 iba'tan iHasil

50 Or an it- tuntutan pr^mi- kenaikan upah- Polsek Rungkut- Depnaker kodya SBV.- Premi d.icabut .- 6 Orang di. PHK

20 Februari 1991PT. Sinar angkasa Rungkut - SurabayaPemogokan 200 OrangPermasalahan : Uang transport karema

kepindahan loko.ai ■Keterlibatan : tidak terdataHasil : Nihil ~ Fcr’iisahaan d U ual

23 Fobruari 1771PT, Naspion - SurabayaPemogokan 800 Orang Pttniiassalahan s ■ Upah

- K3 Bun tu t musihah me?— ninggalnya 3 buruh Uang niakan

- Uang lrcmbur- Jam K e r j a

Keterlibatan s - Kodim- Polres- Aparat militer.?

Hasil ; Tidak terdata

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 105: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

21!Naret 1991 ,Sopir lin U, H4, F, dan PPe/nogokcin - unjujk rasa 400 OrangPbrmasalahan : .Perubahan tc?mpat mangkal ,

dari wanokromo ka> joyoboyo K^terlibatan s - Kadis terminal Pram da

“■ Caniat- Polsek- Koramll

Han.il t Nihil

29iMaret 1791Restourarit top koky - Sby Mall SurabayaMengadu ke DPRD

: Restaurant tidak buropera si.

s - Walikota.- DPRD •*- Depnaker

Permasalahan

Keter1ibatan

3 April. 1991Panamas Malang

Pemogokan dengan peruisakan p - 000 Qrangr ~ T'MR

- Premi s — Polresta Malang- Brimob Malang Pelsek Blimbing

I a s 5 . i l s - T H R 2 X 0 a . j i

Permasalahan

Ketcrlibatan

5 April 1991Taxi Malang-Kebon agungPemognfcart 159 OrangPermasalahan Keterl:Cbatan

Tarib Reptribusi torminal- Petugas keamanan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 106: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Permasalahan : - THRI - Uang Cu'hi Kete?rlibatan : - Kodim

- Polres- SPSI

Ha»il ‘ s Tidak t.rarde.*•••’

.1,2 April .197.1PT- Adi Nusantara - RungkutPemogokanPermasalahan r TUPKeterlibatan s - Polsek

- Koramilf'amat

- SPSIHasil s THR diberikon

12 April’ .1.971 PT. Petrokimia - CPemorjokan Per mafsalahanKeter l.ibatan

Nasi I

- Gresik3r>0 Oranri. . . ihr•- Uang ;} a t^hunan

polsek- Damramil Kebomas- THR X K Haj i• IJancj j asa din*.ik!•'.an

. .1'3 r>pril 1991PT. Usaha loka - joe oen - Malang Pemogokan 200 OrangPfcrmastalahan j . Pencil,ti ian SP i

: ■■■ UpahKetc?rlibatan s Polresta (kasat intel)

~ KodimPol W.il Malang

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 107: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Hasi 1. s -*SPSI berdiri ~ 5 Oranq’ di

■IS. 23 April 1991PT. Singgara - Pasuruan Pemogakan-unjuk rasa 600 Drang Permasalahan - THR

. -Keter 1 .i.batan : - Kodim- Polsek- Sos pal Kab.- Pemda

, - Nuspika GempolHass.il ' Tidak t*?rdata

16* 22, 23,' 24 April dan Mri Pf. DMI Tulung Aguncj Pemocjokan - corat corot 6J. 0r nnq Permasalahan • : Upah Ketorlibatan 5 - SPSTI JDepnakrar

- Peranan militer , terdata

: Hasil •. s -- 7 orq, prcrsnnal ia% *

17, 2 Mei '1991Bemo - Angkota - Lyn X - Suarafaaya Profcras Prarnyataan tf?murat Permasalahan s pRrubah^n *alur l.ol.a'Koter 1 ibat.an s ~ TjPSI1 ■ PolwiI t«be« SPY

- Polda jatim Hasil s Hiss i n f s s o p i . r

tidak

d.» l'1-ff.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 108: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

1G.' 7 Mei: 1 9 7 1

PT- FCJN Sidoarjo Protes- unjuk rasa Permasalahan s1 'Keter1 ibatan «

■Iasi J.

•• p o s t e r- P e s a m i o n p e r u s a h a a n pa-

i l i t .- SPSI-- Apindo- polres- kejaksaan- kodim- Sos pol k a b .IMih.il ; h a r t a m i l i k pr: - r u s a h a a n d .1 s i t a DRI

.19 Mei ' 1991PT. Indosprings - Gresik Pemogokan ISO Orang Permasalahan : upah harian Keterlibatan : Nuspikg kebomasHasil : Nih.il

PHK 11 O r a n a

2 0 . 4 J u n i 1991BPR APN - Tulung AgungPemogokan dengan tidak masuk kerja ' 2 0 O r a n g

Permasalahan a - Upah- S o l i d a r i t a s 5 ter PHK

Keterlihatan s Data t i d a k j e I ass

Ha?:.il : Tidak a d a informasi

21. 4 Juni 1971PT* Tambak Laut Subur - BanyuwangiPem ogokan d a n m e n g u n d u r k a n d i r i 6 0 O rang p e r m a s a l a h a n a Uang T r a n s p o r tK e t e r 1 i b a t a n : 3 P QI

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 109: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Mas? .1.1.Data tidak .lenqkap s - Kenaikan uanq traaport

22v 19 Juni 1991! PT. Cahaya Angkasa - Surabaya

P e m a t i o k f t n d a n P e n g r u a a k a n J3v - l l r a n c ! •

P e n n a s a 1 a h a n s U a n c j t r a f s p o r t

i j e j t o r l i b a t a n i .. l U p a r t'.i d o

■ l l a v s . i l s M r e n d a p a l .k -a n i . m u c j f : f c . r i ■!p o i ' I:

.23 \ Juli 1991PT, Henson Parma - SurabayaPBitiogokan 300 Drang Permasa1ahan :

Keter1ibatan

H a B .il

UpahCuti 1 laidWaktu krcrjaJ)PC SPS.TKodimDsprtaki&rUpah na.ii'. J S vWaktu. kr*r j a d il*.Ur»r»n ’T a m b ft h 1 :;\r \ >].\ I: * • u\ r * '■ s p t" i

24. 1 Juli .1991PT- Multi Arta - Surabaya Pemogokan BOO OrangPctrmasalahan

Keter1ibatan

Hasi 1

» - Upah- c:utiWaktu !;rrja

s - DPC RP fit-- Kodim- Depnakrr

8 i," '.a\an wak tu l;sr j aterdafca.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 110: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

. M

■ . . ■ IlftA NA iK i-A N O Q A *

S * <■ a K A Y A25. 3 Juli 1*91

PT. Barindo Angguri Industri - Surabaya ,Pemogokan - unjuk rasa ""

- Usui pc?me?cat an Kabat.j persona) ?. a

- KodimPermasalahan K*ottsr J ibatan

Hasil

polsek tandes- Binma* f'olwil tabesDepnaker

■ SPSI- NIHIL

26. 14 Juli 1991Perum Pelabuhan Tanjung Perak- Surabaya Protea tersuratNaoalah s K$na. tkan Upuh

1 - S i s t e m kf?naik:?.n p a n g k a tH a& il s , Tidal.: t e r d a t a

2 7 . 19 Juli 1991PT. Drakindo kencanatama - Surabaya '’Pemogokan - unjuk rasa 3 0 0 O'-an^ Perma&alahan s - Air minum

- WC: Upah l e m b u r

_ PP- KPS I-■ Tranf?|'ort*' l

Keter.libat.an s -• kodimKoremPolresta sby PolsekDepnaker

Hasil : PHK 30 O ra n n b u r u h

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 111: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

7 8 s 1?, j u l i . i rr n .

PT. SAnar sarana Industri - u*- ?.bayaPcvnorjokanPcrmasrtlnhsin • • Pwnriir.i :\n i‘- rtM3'!'.*'4! [ hrt * ni' , 1 rcHsekt.

p«*.ffpob• .i.x nm 1 i11 j 11. t ■1 ‘f'' “ ' 1

?• i I ‘ ;! ■ ' '* I 1 11 I !,

• : • •■■>. i .1 \\;\ : !:.i C J . ' ‘i ■'.1 ■ \

2?, 2$ JuH ,1991PT. HM. Bamposrna — !5urabay®.Prwnogok an - un.i uk 00 f *••--v w'!

P*-t •mana J. <?.he».n r 111:> h•• • !’ ■: 'TM!'1 .i',') -7.HI K'-'? ■ ’U«vm;i ! vt/':•! •!••

:r I j. hf* tan :• - Polsek t *■ P c ? l r e s ? ' : y T i.fr '.r -

• P^imcp (1 kcmpi ) •• K o d i .m S b v T J .m u r

- MuspiV".*m >c snv

11.'its i, i - '..‘prj.h n.. r c rr ff» n";’1

I-r_ • • ; •• V'

inf?i•* n«'i - ' ;v-'■< T;.'<I ' ;> I a .i

30 . 199!CV. Aneka Gun a kerfir.iP r-tm m ia l> 'n ' ' 0 0 O r? .m n

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 112: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Pormasalahan ? ■ Upahk?,rc?na mr 1 ». nvjk r\ ':j)y;r hi •-'/•-*. h.lrfu.p

'Keherlibatan ; 1 j.'Ik ad" •-•.'Hf&fsil : Tidak ad-.

i 3*'* ■11.1 1. i. 1.971FT* Or.sgindo Kencan* Tania r'r*Yf ntogokan df?ngan ui 1 j u k rar Or ■;nr:iP<srm»isalahan s -■ Kefscj ~

• • 0 i Vw'n V t: !*'1 ■ y/. foie * '"r ! •’ M"'

Keterl j.batan : kodimkcrei"Poire*?Poise1*

••• Ucpn«.v: *>■?!'Ha«siX : Nihil

32. 1 Agustus .1.991PT. Perpuni Surya Surabayal ^ m o g o k a n d a n u n j u k r a « a !'•’ " 0 ‘'I1! ' .u v .i1

P w r m a s a l a h a n s U n i t

••• Upah IrifnfcMr- Jam I: "'• P orU':? 11 j •kan trer ("'Mr:

t.oterlibatan : koram.ilPoire?

■ polsek■ Or?pn<:»'

Mnni.1 .1. ' 3 ■ ADC "'i I'M"»11it-•• Oiancr. 'Mr |.«,h pa!>.r..fn

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 113: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

4, Agustus 1991. .(UD. Karya Kenc^na - Surabaya .■Pemogokan 50 OrangTuntutan

Krat.€?rl'i b* tan

Hasi).

PremiKesejahts?raan I• r • j a DnpnakrctPenyidik psgawai negsri sipil Drpn -'.kcr .Polsek Korami1I Ian hr.1 pa I.F- rem j. di b~: r x I: «n PeraRl i-iIh.’sn ^an ti.tr' tan iainns •? .1.rI- p']i;>

12 Agustus 1991Pengemudi Bus Antar kota lsvat" Mad.tunPe'rmasalahan : Khawahir an |~cnA.1."j.L

untuk, fw?l'.’.'.vuv:!:1. \|' 1 oi)c\ ‘.HI1 uVipA i'm'Mr:r ; ci-.nri da) am ope?!"*!.-;. Cr.kr ■.

.13 Agustus 199).PT. Multi Manoa Indonesia - SurabayaPemogokan 300 DrangFermasalahan : kc? jc?las .n sistom huhu-

a-■ Upah dar' rinciannya- Bistsm t'orrcngan dan .1 a ■■ m.lnon n- i.r1 nyai ut.t .

■■■ K.'"Kotf?rl ibat.an s • Polsek

- Koramil-- Oepnake''

Has.il ' : Tidak terT1.Ir,

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 114: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

■13 A g u s t u s 19^1PT. Bambang JAya - Surabaya•Pemogokan 1 0 0 ‘ Qrarig

t

' P e r m a s a l a h a n 8 - A danya d i a k r i m i n a b . i k©~n a i k a n u p a h h a n y a untul;: Bag. Sfcaf

K e t e r l i b a t a n ! Polseki *-* Koramil- Drapnakr>r

Has .11 « t i d a k t e r dat.A

25 Agustus 1991PT. Star Angkasa SurabayaPemogokan untuk ketiga kal \ny:» - 1000 Or 'ji»iPermasalahan

Keterlibatan Ha si 1

- Upah-■ P(?nje?n.i "uw;i:;\i f P,?i 'j- Henunt ' . 'h p onm uu i l i ian p

n g u r u s SP'.M P e r t e m p e la n KKB

- D i. r: a bu t n y a x I: o r t h r! 7 o r a n g l.?ui < ittPolisi

- Pasukan angkatan darat ?- Upah n a i l ; 8 - J3 X- Ponggantian pejngurus PUK

i9 Agustus 1991 Morodadi rungkut SurabayaPemogokan - aksi duduk 150 Orang Permasal ahan s -- Over Tvnc'

" Up.ah IrmlH.'.rMemperker j akan kembali. 3o rekan buruh ter PHK

Koterlibatan : - Depnakr»r- Polsek• Koramil

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 115: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

“ Kecamatan.- Polres Surabaya timur

Mas'll : Nihil ■.Untuk mercdam prates buruh perusahaan monemps1kan pe- ngiimuman sbb.Bahwa semua yang ada ada “ Jah inllik nogarn atau uar»g negara

39. 20 Acjustus 1991PT. Solikhin Jaya rungkut surabaya Pemogokan 200 DrangPermasalahan s Kcnaikan upah (ncrmak.vf) Has.il :■ k an elk an .10 'A,Keterlibatan : Tidak terd&ta

40. 22 Agustus 1991PT, Rukun Santosa - Rungkut - Surabaya Pemogokan 220 OrangPermasalahan : - Kenaikan gaji ~ mcngi~

ngat naiknya- harga DBI'I* 1 -- Po»mbon'Lu.kan kantin

- K3'Keterlibatan s Tidak terdata Has.il ' , : Tidak t&rdata

41. 23 Agustus 199).PT. TJandi Djaya - Surabayapemogokan 100 OrangPermasalahan ! - Psmbentukan PUKt - IJpah (normatif) 'K&torlibatan i ■■■• Dnpnaker

•- DPC SPf-51- Polsek

6 5

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 116: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

•Hasil ; s ■- PUK berdir.l- Upah naik

42. 2 September 1991PiT• Intama Raya - Rungkut - Surabayapemogokan 200 Drang Permasalahan s — Upah

- LJancj mal.an-• uang tr.--.HBportasI- C u t !

Keterlibatan : ~ DPC GPS I- Depnaker •

Hasil s - Upah na.lk 30 ’/-- Bctrdiri PUK

43. 6 September 1991BUMJ Surabaya 160 Orang Protes - unjuk rasaPer masa 1 ahan s Tun tu tan m«mpekc?r j akai)

kembali 6.1 Orang terPHK dengan tidak hormat

44. 9 September 1991PT. Drakindo Kencana Tama S u r a b a y aPemogokan 300 DrangPermasalahan : KKD yang t o . I ah d.ibuat di

abaikan oleh perusahaan. Keterlibatan s -- Polrest

- Polsek Hasil : N.th.i 1

45. 9 September 1991PT. Meka Tama Raya - JemberPemogokan Unjuk raft a 100 Orant:]

6 6

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 117: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Permasalahan i

itaterlibatan »

Masi 1

Perubahan cara / 'managsmen p« 1 aporan dan niataran ha• si,.1. tariknn iuran -- Kodim 0824 - Polrest~ Koramil kali wat»s~ NJLhil

46. 9 September 1991PT. Nusantara Plywood -Prnfvik Pemogokan 4300 OrangPermar?>a lahan s - Tuntu tan pr>f!icc •aItui k bari

personal *«?Pc?laksana-an KKD

- UpahKeterlibatan : ~ Kodim

- Polrest- Brimob.Polda Jatim

Has.il s Upah naik 60 %

47. 10 September 1991» PT. Usaha loka - Joe oen - MalangPemogokan - protes ke Depnal':‘r 1 0 0 Orruirj Permasalahan : - Penqaku ;n SPSH

■- Upah lembur - over tiniE Perlakuan

- 93 Buruh ».1?l.ain m?.sa pr?r cobaan c!I PUK harap di pekerjakan .k»?mbali

‘Keterlibatan PolrestDPRD Mttlanq

^asi \ 93 Buruh dipckr?r j a k an kemba 1 .i I.-iPtfr d

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 118: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

48. 15 Setember 1991PT- Ria Star Indonesia - Rungkut 900 Drang PT. Star Angkasa - Rungkut 2000 Orang PT. Multi Arta Graha - Kedung barukPermasalahan

Keter1ibatan Hasi 1

- Pembubaran PUK- Upah lembur. Pongaturar. tingkat upah- Ppmotonqan upah “ KFM Upah- Tunjangan kramahalan•- Uang j a 1 an bag.l sopj. r Tidak terdata Tidak terdata

49. 10 September 1991CV. Top Food Industry - Rungkut - Surabaya Pemogokan 00 Orang Perinatal ahan c Pembubarab PUKKeterlibatan : Tidak terdataHasil : PUK bubar

50.* 22 Saptembar 1991PT, SS Utama - Tandes Surabaya Pomugokan 900 OrangPermar*alahan

Keter1ibatan Hasil

. Upah- Potongan Upah,-• Jam kerja- Lembur Pembubaran BPtU

- Tunjangan Makan- CutiDiskriminas.l Pertgupaha

Tidak terdata tidak terdata

6 8

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 119: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Si. 25 September 1991PT, Tjandi Jaya - Rungkut - Surabay- PemogokanPermasalahan Upah Lembur

Jam ker?i*

Keter1ibatan

Has.il

- fun.1 anrr'.n ! rru>• • por V DepnaknrPolrest SBV Timur

Tidak tor data

32i 7 Oktobnr 1991PT. Ria Star Indonesia Rungkut Surafor. Pemogokan - aksi c:oi r.'t eorr' t F-'M I > Permasalahan s - Up?.h (n*:M"f!ir»*:i f)Keter1ibatan s . KodimH as . i l : N i h i l

( 1 !:> he la*.; o rs .nn b u r ' / h mi n t a i ke !:.r'r-angai'i k a d i

I

53. 0): 'ober 1971.5 PT. Everwin Cooperation (EC) Rresik Pemogokan 200 Oranq Permasalahan : - Jam ker.i

(mr?ncaf:;::i. 12 jam kc*r ja perhnri b^rlim- dibalik pe?r j anj ian !• .i a)

Keterl ibatan : - Depnaker- SPBT- Camat- P o l s e k- Koramil

ftaBil i Jam kerja d ' * k«”\rtnqan SK M«:n NO. <>';’/ft?

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 120: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

54. ?'Oktabor 1991 PT. Hasdia Prima Guna - Rungkut ~ Surabaya Pemogokan 1000 Oranq Pc:?rmar5alahan s Upah

— •.‘lam keria Upah J.

-- H a r i I;'.1 ','.!' - C.\ ’ Keter libatan : - Kodim Surabaya ti»»ur

- Polsekta Hasil : Tidak terdata

55* 10 Oktober 1971PT. Barindo Anggun Industri T?.n?Jr?:? S-.uPemogokan 000 PrangPermasal.ahan : -• Nelihat hr? tua unit far-'-*-5?

d issidann-k *'m d ?. am k^^ur: p l d a n a n prrw.it.'r-al ta,

l<cte*r 1 i ba t a n s •- Pr"n?es \ 's po I i ■: :i •• •■'! ^.ktsa )

56. 17 Uktober- 1991* Pemda Gresik - Jawa timurfj’emogokan tenaga Honda 203 Urartq .•Rermasalahan : Tidak juao dinngkat* monja

di PN, sodangkam Prarnda lie- nganqkat r'N baru bukan d-v- ri tenaga Honda.

,Hasil s ftupati Gresik " PHK Vannmogok

57. 21 Oktobnr 1991PT. Swabina Gr^ta — PT. Semsn Gresik P w r m a s a J . a h a n t P r c r u b a h a r i . j *:Aiti k r ? r 1 a i «*nTi.t*»

t a n p a s c p c n g r o t a h u a n b u r u h k ra i : o r l i b a t a n : D r c p n a k o r VJr'M:? 1 1 . .

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 121: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

. Hasil : Tidak terd-Vta

5£3. 22 Oktob^r 1991PT. Everwin Driyorejo Surabaya Pertnasaiahan s ~ Upah

— Lembur- Jam kerja

Keterlibatan : Depnaker Hasil : Tidak terdata

59. 2& Gktober 1971Proyek pembuatan Jalan Ds. Wungu - Nadiun Mogak kerja 20 Orang Perma&alahAn : tidak dib-iyarKeterlibatan s DepnakerHasil tidak terdata.

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 122: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

cct-ttwUJa\AZUJ*■>

-■ *'1/1 .,.5i piMinau)W

£

2

y —

E

a

cw

D

3G

t 1

I

'■>!> •

q;m

V

wintjj a

m®10 H a

oS

iua-x q

o u

i i

i

a

•-

W

lo 52 _j >-Cl corw m z

□. *■*

a 7i o

j o

ujoocj a. oi/iiiaat

il

l!

¥-4 Q(XVw

oe

UJ U

1 I

*»I?¥<rH*1_uLri G i/t ICOii

Ci ‘.*i*: */ii i I i t

a*co■u

3 6

-U 0

? J

3

~E Wtia <8s <i> a. <

ii

i

sX3c81Ja

wi

^ b to ~

6 .0 to LA

534,^■is-ST 8-a

au

c33ICL3

I I

I I

I » •« < I>S 4>V 3»-*

•OQ L*>^L'X 0 5 -u O fO (X 0 w

"J A) CLIKWi

^ L l/l 3 - C \ -

• M -M 4)

e+

>

$

e*>

r*) 4>*«<9 I/I L <V 3

£ 3 3 C1

1 1

15

uo

d

i i

i i

I0 ~

•** l-H T3 'H

w

In-* e

•r q. <ij fi

_iz ifixx

£ ••*

-•* -M

S33

I I

I I

I

D013litCLUJCDa

5 . • *

CC —

L_ —i

Si

m

?Ulj*l ►-»

u

-L111*gctj>

62

0i Vi

Aj —• {"'Gj c a

in

«*

^

a

. c

• »- C-¥

co ^

o

«

ssi-s,*iSZll“IH> ^

•*«

a *-• **> m

t•u0T>• min

HS 0

0or cntX <7>V

c u

j &

in*

?

a*->

egO'

cn->oN

C »fl)

(MO'

O'

Ncncn*->CO

* 3u

b S

il/l-w

-

L 3-DtM"lOll*N

C Z C

<n o «r

r 6 6

«TJ fl)

UJ T)

3^—

3W

biSil/

Wg

w

(M<n<T>-9*■><N

?*•5bOV<\J

cr-sIsOo

r?A)Is

5i

aS o>

f «a r

5=

Isf-i<

r»-

8: o * :

rj

u

i-- u

Din St •9

I f

»Q. “>

UJ WC

TJ

++ C

§5

?

3. in

a 'A

21C3V'

in-2

)

<c -8

B?Cn *-• CSfDU

Ofl)

h’

Sa

o

r>jc\ig<

s«*4• M

• ML*D

L-t

OJ «J

e C*

3 15

cr* c

h(Q•n

m* 04

roL

033

*>C

* f

w ^*<\J 6

00>•^O

La

oN

CX

UJ C'9 0

3*5* €

dj eflj ig flj

j3 <93W

y\

'O —L

«L.3

1 <5

■ b

i’in

vin ^

M

s;^

•«* '<* ^ L

3

* C 2 * S

*1*> V

COCM •

•9• E

Bis

¥*0L ft

r*j.cncn52•fl>•->

N4JW0aipar.<o<p

A

SiO'Lfl)34u.vO0CLU3fl)

r-jCM

rjcr-

CT'cn

cncn

cnCT'

O'#4»P4

■04■ r4

• H

Iic

*<D

<VA)

U•n

*”>•->

NM

CMCM

rvfu

fM

m10

\D

PvJ<T»O

'4U.00

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 123: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

cWat/izu

cn

ii_

4J_ yi —

*

*G.C

l l

i i i i ^

b

a

c*

is-;w—

»■? -

u

w a

a

yi5*>s-»• •4

ifl •«*V> *0ffl 4 lili

m ii i i•- W 3 (V

C X 0 -U o.

Sip J£ c - 3

3U.

•- 4J

&.

c€t/> W * *

S,i *«S

*.S

,SJ

| .

CC M L 4J Jj Z

D M

-

Eu

^c

xUJ 5 G> fl) * 3 o

a a

a-u c

i i i i «•

3 •

•-■ Q. to 1» .£a

w —

c

ii C£

S.

. .

in <o j:

uj i

c<« 4J c

g-

S.

^5

8

.Q

6 3 W C

-.£

.l

l*

ca c

w

* 8 c fl)

2c

5

* nx

C

Q 4

<9 J •?

Z Z

>V •"> >1J

£*■« wu

j:u

jcl

3 & <u 3OCC LilLi

<13 — £

*0 3

av

^

- «

t^ Cl

#> *0 »h

: ssisC

Q'l

*a

i

. ca

a. >u «) flj

03 0 Wn*»I

<9*>•c2*■S* b a -

- i ^

• o I

TJ "■< Q,- •*

i< •-

3 -H

S

i

6 U

CH

A3

C C

L

H

O'-*

—)

TJL

^ a-* flj *d c 4» 5

H . L fl)

15 Jj

•V £

• >5 •- cn hiS 2.S i 5 g S

~-5~

3

*

C

J*

G

.4J £>

\fl

1 -1) C7»<?c

«3

Cc 0 —

m•0*•«4

Ji*!<TJ£JP

<? £t CP 5

)rd

l Q.

4» -H

fl) 'H

i£-3V0

Lflj•s5+*2

Pv- L

C '9 til C XI

Jl lb A

'X

S .*c u+* flj >5

3-

Cm Qj f|)

«/1 3‘i ^J^I

—4J- —I

<0 3 &•

to -* C >*> Wa

<9 ^ 0

*> c J*

»c

<? *9 *j e v

cA)

A) •

** p* uj o> r c ,n'D

4)-->C <v

LU C 5 w L 1I

4J Ch

0

6 ai-n) oin •n

c^j^

cz

cur

a:a-x 11 v

la

1e;p

I033a:cDUJaaujaaa ? r

O'

bS

Ffll15O'

ms8ON

I3•nsrC•t*)A'?L L

Jl

U‘ •

,7—

gm

H* 0

S’-

•/I *:

7^

-1 L 3

U

*- Z

£>-T•

. L H

- —

3a

*•> '/i

rj a** r*

<M —

A.I <7'

8-

“ k

— 3

J"- ia* <m

a•u

.- u.

N

• m

-8

-.ia

„*

' V

*-> OS

■3C.tr?L

8<njp.

J i

U.

u.

« I

o

~

Tboo

<9M

fl}-J JD

a?cc 3Ulwo

-

<r a? v

oCO

*L fea

»-

Csjsa*LUrrotoZ

Ft0aoN

f<0bRUlUJuauiS

la uO

UJ

>u

.§*

»- z

—•Q.

^1 •p511bIj'i

V>fsJ

0CJgffl

s0)

c<T><?zJDm

Zd

a03 />Ci> •• Cfi 0

8l» Oj <-'X

rsicr-a\tz<0

•’JCM

•vO

'<r-

T'

(T>a»H

.J+>

4*a>

<DL

L•T>

ZZ

Zw

CM•■4.

m

01

•?*cr«•u£a?z•'jjOJI/)

<D J3 >V L 3

<— 01 §

-

$2

a: q. •»*

•- 1/1 a <Q I- z

OJswmt1

*>(T»'TV

00N<7>

L«T)z&> a>

«£•f f

zz

•N

03E3

rsj rsi*?

•A)

1

L<Nsc>f5ztp

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 124: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 125: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

0*4UJS

’ VI fl) ft* Lr it 5

+ <o

• +J

•c

~ o

aflidl

IH

Ivjit

ae=

sai> '/i —■ a:- in

i L*'1* H

kl

4)

3 I *

oJh w

C t/l 3

•H a-

c~* aia

S99SCB

lit i

<9 <9 O

' DU 3 O I

c cn e

- cj* cr*p 6 jouC

r 5 <9 rp<o o <tj

5I

£AS

i5<\l*<V)

0••n1

0/L0s

s,7»

X-1

01O "N

DE S

*7 .

5ft> 5

*•.u

®k• ^

G.l/i —

L 0-

54'

a ot-'i

O 3to •a v

2.w•TV

jD IL

L

u. •

o*

a Cl

U.

3a: a

t- ~a

8cr>caDI/.

£a

<t>4J

QLU W Or —

W DL <0 X

dq:*j-«4j 3 O'Z 3 T5 JP C CQ. o.

J- 'I1m

un

cc

a

a.a

^ * l »■£ 4:'*

—<

ly

IEsssj!*o

x

»c

c c5

UJ

ft“33a

§K

51*

r•Ua3CJtQ .

CO! & XI

L I

$ c c <o

ckf a* -uu.<® <t <0

*X*-»4J

X3J8O')

J-UJzXC3

*I3l/l3£

5X*

^ aI

t S.Cr *i 0 >

Ij4i

.o.

0 ■■»it*U

*• a

-- 31k-OI/l A3 a

ivj

:

COIL■UXe<rCO3xa>xLa<d

►Ah-'/Ig

a:a:>

fca:

03CO

Ccr

■SO'

(/»3

ws<x3cc

rjfvj

Vur<s»

C*cr»

«>iX»

4i4J

O'4'

Or4'

i3

ftL<T»

ri:

ro

o,

CM<N

v*g

«♦

•P

.m

NM

fOfvl

■*<\l

I t

I. .

. . _ ^

gg

1 3

^-

Sl

^j

: Si<9 ?'<&

+) 4

i ft

c

3

XL 3

^ ft LtO C

U

*»T

5—

3

L„

.

jv

e lx

ma L

ii► 0

C i?

4lT

3 ?X

I

ip C

nC

J'H

*XO

.?, g L— f() L D € cr>x c ¥ S S’,- ft S'* *•- 3w-T

Ifi *i X

U C C1X X

X —

*0

5 *■9vtx6

3

§2g¥

*L3Xoooo

o10TCDv

<96 7*•« >t) LA X

*

* »—* ■ L K

-a—

3Cl I- *-} IT

Cl'«r03<\JO

'cn

ON O'ft/ *• M

r j

iivfl CQ fj<

*urr

•y)NhfyltMins5ia

>

z

a: a:(&

K C

Og

sin

CslP-lIT'

*—M

ii'•L

Li

it)•T)

rr

(M•«r

CNiI'sl>P<\j

§IAICIQ<z b >* ■**)^ 82

<9M■S“fT* • M" D .

4J .»»• C

O

• tj zr> t-a. nj a

^ -o

g.

cn>Lft)iuacoa<\»O'ON4JIinrgpis9.«r3<C?

<N4J<1>tTJrn•rCM

C»JO'(7«a«LXV<NJN<NJ

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 126: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

IzUA

% c

c3n)j>L5 iIcctI (JSr*.3

•VA«S•» £ 4J •

C <fl L

•' -£ 3■>

<b JjactifllI <1 0 Hh ■ -> cl.* -*

e l jid.

It It J

ft* £i~

c*1}••44J .V) L &

$ k E

lc*soo

torrtr

rr,C<C?•

<0L

•Q

4O

iM

o*)a

fOOto

rucv

wrv

•■*mm

cr»ce

S '

0)Aa

oo

oV7

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 127: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 128: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

S'... i

SbI/I

gg _

U Z

wd b d -

15

a-s&e&

gYh?

m

OJ■Irt

s g

sipJ(

1® Z *

trt 3>- ► «iT «tJ

(?.tlCj«-QO.0

X

1/1 01 ^

.£> n5 LJ

.'Jtt-

•" J 3

00

! U|

p-i'taaui'i a;

acc„ W

^1-

-CZ

3h

3 Jw _j

a *j•u -U

0: ►—

*LU C D

w -j 'Ti r <r a * m0 ao ica x /q1 ca * a: _j «j ex

• •« DiI*iQO« b fba K:ka

2a l

aL±!ZaUJai/ia01ioaQ

tH*VUJU1-J0 a1

* cX <Q Q C W ft) 3 e cnn* c a> i>i£ a•u- >u ^

L l/l flj a a i/ia:\

aHa:TrCL .«

«L-

jvn*">«D^30UJzz^(T

LlIU

Jyaa i i T

+JCErc •*

•o I/.-d EU1 Wlfl *<0 Ul

i S8a-i a

i* M />w

•m

m<QH .**CC LTi_J

** »•

*.Q£|£g^

a L

u^

ga

rz

0(_Qt

bd&lo

«*

??

*,■

Ik••* ' w"-15S--San cr»<3 5

'2 - L C L

c c . «ooa •j; iq <o —

cl i/iL •••»

<Q (Q

« fl)

■s z-e** s^s s

ilsp

ss

I <v

t. CCflU

D •-*W $ * *J .d .* C *■ y X L4j£C4>

‘QJJ0VIWI •~4JiQL<Qa<T>30<Q L

jil' W i I e«0•5m IQ 0 IQ 3XQ.

. ■0

•« Q..O-- L ^ IQ L

•■* l*o ***0 y-x »<q —>d « i.J* V - ? 2"°0 CT> OV'* 3 IQ g D£-»* di ••* in >i &VV)

IQ4Jai?i- IAw c|Q U W L flJ-U

?

L•UM11X

A3

•H Jj4J

3 IQ

co am

VIa<■o<T>IA H <rr

- cr

o: 'rK»SiB2Z

IQ

2(3

r-jWN flT'W men

<r. jv (jn

• cr,

•“ *1 L •w ann • oa: i-

ea

L

d x *

*tb .t — r o*. C J* oc-'*

>Q »

Clc

^a

: <Q 0 « > 7>CCJ

^j!

t I I I 1

La■X<m— MI CN(\j<r*

y

<9UJ 6?slC*>>4

a e iq JI«h3

1Z»uSt

t £ I

X

.

•Q 0 ,4>

I I J

*-

4'“tj ’ T6-M Six -

»o

.€ an

)?

«/’t5*2 £*^

nji'juxn) »ai x a

iu

cu l i *0. •- 5 uj J5 c

Jt’u. L «

if-«CiQ?ifl/i30ty' IJ'DXUJIJhc

:6 3 5n

q.

»l7l •- H

I I

* I IQ

-VM

i 6 e a o4*i ow

IQ W

Hi €

C

L€

— £•*■

X (K —< M <7

L D*-> H

a3

M

„ J A i/ f c c b *E<3i»lS£255iiJ

<r -

•*->(Q

-Tb

l?

4J W "S

rr,{?L

OO

o01

9V

cr-7'

O'c

Cc

-Q\'QX

•QM00

oO

CDLO

mp«

I'QJ3fltJ01M-rocrg

g

S'?

3 Of

z y

<J^

L-U(A0*4J

O C 7>

3 3

-Qba tn

O'

u<QIQri

inF|Q

cr 3UJ "3*-« j_i•0w

<lin v

rjcnW•I-iiDTJC|QL06a-VT

CNiO'.0>LCl

mDT3C‘Q

a>cr-

CJ L

L •*5

-8V

k —< X

CC <Q >

^

a

l

I I

(VBtav.0a•Q?>

Jli

(VJO'V.acrrg

rutT-O'aa:CJ

(MU»fV)<f«i

(\a> <m

* rocr*

•-o'er*L

ff'«

rt) —3

*>*it! Z4i l a u. far^r

.j5 fvJCJ -•I

I >

Ulc-QOR

CP C ' <QinfMC\J

INON5-IQ31

£i

Coa

s0-.^.

rg* —■3% *— • «•TS •« ■-

La

l ~ r.<

.^f'j

. »4->

— <Q W rsj e o

La

* u

W X >Q

00 7a

<q

<Q X

ID ?>* 3 L L‘Q -1 3

I I

CMcr-

0>O'

ON9*

• 04• M

1u

a(E*

•XO

•*4cy

flt■tf.O’*■M-

Su*>

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 129: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 130: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

TRNGGflL SUMOER OATR R PEeUSftHRRN JUHLRH BUfttjH J E M I S PESER Tfl

— k

(/) tfi

jjcSmx

<0

/$ 0>~>€

*- iTJ »■«Lft V»3

• C”L

C &• 0> ^

o.1

w&.*A0r & & C!

is HI 0 •**i' ai3ifl ifl nt

I

Ma05O

La•

•*-.2

1 3i/ti/i ca.

. „ 6 a

ama» « —

in a.L

-«*0 "D4J

~«*o <AO c —w0 0 <5 a

<TJ C 4> *¥¥?¥?*

I *

y\ ~

— D

10•

5? A

n? l

a* <l>u

. ^ d»

x wa tifl

fl> <*•« Q diu

e c o

jd vc-<aa;2L

S <oS

«$

S.3 $ '«-> -< jJ J7

-D *i •- <g Tj

JfL

C-g

fiCOi fo 0} 3 ro «1J fljia'«cui

’ * Of L 9 0 V <V

oq

*j y

yV

fO

<V «■*

*h®

I/i L •

« -* 6

0;3 e i j* a

•««—

11115

ft (0 0) gj¥?¥?

c & I i <1 o'*j—

£ c <o 21

&fi04

J(U

•w C pifl 15 f

r0 3.C 0'S ?'*6

* C L 'O.UV * M U» &

1$am

.31

1

«r»S C

- iTJ1/)

W--

a>■0 -tJ

t/i- z.0

m

n■n C

*' •In

rr—^

L

in■ M

min

Cl 0*1

<*.*•u cW *. c■aJ! 3W Q flj

a fex

\

Ll

*0

3JDJK— *h

'?•J<

tS4J c c

ao. 3 id nj0 "0 4J

10 c i/i ^ •«

cnw

C C1-

.1} $ r-*0

.2L Ifl Ifl

V . a- 0 ^- 0) ’i V C

a a

a ax'

04'OA

0c0

•-in flj - ^

.0

. *• 3

iJ4^

V.w

z

<u 3

ef& *H ffl(|

c •

c —tojt

.it li

0 «'n

3 nj o

.i/ia

<c-* +> 7*bv

cr>O'

Cc

*fl)

LL

OO

Ov£

8«»4

pbs

?'*0

CfQ4fi>

inb-)

N9*4

— (NJ (NJ

ftj ^

0% £

S'

0“-

I

5CC•Tl■

i-tkUJis

5?aa

Ncr*— i*«i

4 P.^ (M

K 4, xi j;i/,

•« £/'•'£' •T! t,\ »*-ii'i

- X

T

■t ■? r

^4^

fNJcrc*f

rj*rCC'ifl

Cf'b")

Iis0■oc«<94J

1/i » w

0

»- 0S

^-2

,Q

.

0LAcr- ■

ft»s0"C

O,n

-« 3 C U>v > (5

« a a:S=!

SiC

•-»

-J ^

C'O

0z

aw<Q

*•<€*0*)3

3 A3<9 L

0W

*0n

cc

^ *

• •«u u

LJD

£L 6

^a*

S H 00*1

*t--g

,•

V"1Cl

*->

ro eg cr>C

'C^

(Jv —

<JN - 4>c

n^

cf:

■i*

.

z

»-uA3 W

in € 0

L Cl

iqV> £

-T)

$G

7>

u. 113 *

iTJ 7>X

Mi

*-> \Z

«MCT><T-

4u3a7<13

tM7*•X-Mf

CM —

iN

O'

(b ff'Z•«•

fNJO

'f^o^

>T‘»< -h cr>

•ma*

•»•M

z

-4

J-H1)

01

Hz

«

or

(\1a

* \r>

m*W

<TJ ■“!.

0 ^

a

*v

«T.

X

’T

51

uX

rj

cr»iJ‘

in1/10c.

«Nrsj

(T»-T'

e**O'

•»«r-»• M

4*a>

zz

—•<

OJO'

oa1

CM<3N•li£CM10

rsjHi£ca>jO

MO'ill£

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 131: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Si­teo*&01

*tr Ct— .X•** 'D

+i 3

C

(A

c 5.6 S OrHi'« ft) >_J*QTD L- <0 D Q 0 0^ i: £ £ £i i i i i t

* . o

a?

*? 03

4 O'

* * c& *oJ5-0 cc *"* *-J 0 c«ia

a>

v> a e

Qj I/i A>

L-J-*T30 * — av*i

i

1

01ua©

01&£akA)8.$

CiCLk■*cB<9LsSI

401 •

4M

tZ

jju

• a*•nC5

0£HiCL -y-cr.*(A«.S0

>N

C —

* -ti 2.W -— j* *j

• - L ^

A} u

. 3 >V

X

i+i* ~ <VVn •

ClX

• L

-h*0 l cn& —A)

. ,4J4JJ c Fc isil)0

.31

ilA|D

^<1l'H

ji *■>3 6.K —

C 0 3*0.*

L ‘ * C • 3 0. .V •7 X l/l * ->5

^ U' »3 4- —•« j3 ^

W_

..

t-

J

3

J

e*5iii c Fc

r

r

O'•s

f»NO'O'

<\jo'T-r

*•\r\jr

CD O' O'*" O' O' O'*1 - •- rH' H

OJCC « a

lO' CO *J K) -* —. iy

3 <t

» •

jD AJ AJ AJ 1 J'JJ'u

u5

3

3

*

01 0^ U

PM0*.O'tMR4*SN

C♦uXfl]1 0i 4it-

I ••*1 * 3

«i 3

stnc <0 5x2* w A)L

cW 3 C A) X

V to L

.ST>]U C/Vh <0 D

.C

L-

I I€ JA? a1 ' *

• ~

tj ex

!/i »DCL

wi« - & ->«

4i

l >-*

5/ • m 4) it} VDA'JD

f f

A><7><■*0€A)Cw a- dj o*0 C 3 <0 ^ Q.fg L -0. L

/nC <5

A) (<1

W <P

c2a

o o

k? !•-»

C\)O

'N

O'

O'

O'

«■-o

g4>0‘

•MC

O-

0>£01(\

-O

itrg

31n

i/i13 iM

0C

aQ

•L

<?

aj0

36

Lifl

a> 3

*-)S

‘.n

CMO'<r-0)rO'o?<4

Ntr-<7-<brcyO'vo

"0ccDO'cr-ccc02.

Ha oi

rsicr-O'n.fSJmegs

0O

'M

COrv

"—CO

o800 "* 0€

S’S

=>l/lw*

oC 3'(I. -a

l

8%

**>01 2i

3LA)24J<a> 0 w c

u. 0 u. •-* O

cn 3

iD U1 L +>

•■ ml M

t

= 5iNO'

O'-wrts

O'

cr*cr*

•T-0

—*rg

< M■M

Ad*

c<9e

‘X'->

OJin

X#1

0A}

S'w

7-L

cJ*

Jl*3

iNO''7*

CnJO'O*O'roN

IO’uto0Xpc<lJI'lp

-a*->CsJO'o*sr>j*^

S«• ** D

'J3CM ^3f»A5 £

rj«1/7CJ_____________________________

I01N

„ a 1,11. .,.-JLM

1 a

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 132: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 133: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

Cal/lu>

L iftr •*>

£ *

i a

c e a

a>Cio

a* l/i »«

\f\ V! <?0. njL U1 0v-

3 a.0 *j Vta

9. :

oa

r1

S ■

CLz —CLIAu

jao

ui

1 I

yi&o?aaa

La<qcaLH&Oao

§hH&2

aa.'kU2§i

r5

* I 6 0£

-€ <?

.O

iC

. *

»*« « rn

£SSI

E •-

<13 -U

’n3

S i

»iu —y\

C *>»■* £

<t> IA L

•n^

—L

* I 3-m

(5©

*J *J £ —

3

^

*O

i S

*

c q.3

5

*

3.0

■senj(/i

k8U*=*r

cl

a '/I

B=31

I

agg

sssa

in

cc W

2

i I i i " ■»" •<

SflO3^*

ft

5S

b J3

sir5

S4J3 ^

§ •X

4» *» E flj4Jaanyir 3(Cc

£s

.

rU

«* >U«

ra

IsQ*

3

2s £

»

2 •*J

-A ►- Ul

einn e OCLlrt 5r- t/i cc«- -< s4J

.3b§

"3

t^

0

C^

'S111

• ty •* A,

£ **C

'M

IQ

#>_J m+

-.4

SJEj’flfla

.*.*

l

*o

s

r- r

\Z>

•IS

i4)

55 -’

•»* a

*

. .T•* CO

& *

y>4

o

rSo09

?•*bS

P<?bao(\j

?<ob8

Ff•V

14•Vb

bb

NVOOm+

S

b8V

yV

in

a: S' —*

i?

C5?

3® e

8'K

;?

g1 gj^5£•

•«

i >

7i

i |

M <V-ft Q C

Q. CL

5CL .

$2WV

i

SS*na

o

u.*r» ii

mJ3Kflindl

Ul J?

- >

-r <di

a

da -noc _

>S

•V

a

in 5 ^

vox

• •

••

b* •-* t—

«a

r>___

d. ^

fvjcncr»wD«>I

iNO'

n|

T1 w

•T* -*J

W •».?

IA t

3 -U rn wa

o»• <T>-Ti

<9 j3

CSJON<\l

wcr>btA•An

i.’cnij

CL *i V.

=.^ w’cf' 0a

*

*T* J-

NO’.O'S<Pfo5VI

(\Ja**IA3<

?

<Mfl)3»b

<Nin<?>w3O'

•X•<r-ji/i0a-f%bU1

N

N

.2J

O'

O'

cr*

rj v»<t b tj. ni

i ir-tf*.— >r

CC - Vi (\» 3

<J>

i/i *7*

iJ *

ivay>r. nj

rtj &

31 T)V■v

Cj

I/,

4J» l/l

-J 3 W

O

'

o•?(M

15 •

jj V D

3>

rXsr

it-J O

'u

c

'«• t

H

•-•a

u>

C\Ja>*ssxU

2•

FS4J

"'i

♦JSf*s (\l

a0 w*

31

0Q

CL i3•V

»D

SiAiSJ

ji4

s

wIim

Nc\c*3S.f03

(Vi

$S-JUl

I

r\jO

'cr»w34ji/i3Ijv

rj»</i

iVi

M<y>crunVI3

3S'

S'm

cj

crO'3*iS-«CD8

OScr>Vi3Hiir,<C0301cr«

rocr-O

's■u»o>a:N

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 134: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 135: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ccH*W&i

CttUJa 3a&a

1

11

11

o i i

Eyi/i Souiz S

0.a.' —uSdSo^ai:itii

2683in o

o. i i i i

ck •«*

i/iUJ•->

— *if'-

“■e-j.-i/i<9,.Uac (A4l * 3►- a lI I •

Iis,*kViy3 z

S3*Vlft c•1

I

L«*4

X 'V +>

u^i3

Ul ? —s

h.5 w.* arra-v- * uj ZiUCL

iXX

<9«

l e ? <9Qj fl) •#* »•«* —>£ 0xr-w

c*0 rt) •-. g\ss*>0

6 — J!?ccS b

I iE E(\i L

€a|9-*-«:?Q.uiD&<9'0f9

5*->vcntLn£coac9Zi2 i >

i i i i ii ii

w 1?E• i - -

• *4 w

_j L

^

^.2x c-xwi flj i» L

*9 6

OlOTiS rtfl) LUDao ca3*-»i-eO t

it.iiii

<9 W

k^SSFX C*>X <9

A) C ‘9 in•Siilrc*|J 3

ft* o Cl oie

aei 3 LQ. flj <9 o 15 19-m aDax*iaj."D

- e

i I i i i i

3*-j£

rs<•41

fb

bL0

oO

3s£

o

Nc"£S

•-» C*5Jw .y*}

:J

Hg >/>

£W 0A' L'’- <9

<S>C--aAN<9iL*£OL<9

vsSi <s»<r*Sl

•o a>j3 m §4JV 8* rjoiH

«t*jja*(V.rj

cnsbOKat k- ~V)D 0a

31

I*ih-'-b a •“></><m

rj ff' f\j cr*C'Q>«7'— (j> -«ojrj

as j'h,F-0

-£i 0

L

L

4J 0 4i H

1 *+>*}> 1 Q WD Q-gO— t <\J oo

-u

»-tJ cao*> W ft) w 0 6 0

.-

Cl La 6 €

<9 D

3 <9£ <9 *U "Pj°

rss•D -9 .0 L L <9 3* <9 0 0 L L L £ €5 q 5 m a< uwi/ir sr>jO'a»Ssi£

PClbao+a —fi

nin

Ul&£>«PQ.i>JO'O'«dSN<9€L<9£OJ*L4

IbaNONO'

(N 0

ON -W*0 •*>

<9^

6O L.9 Q 3'? 2*

5wo'O'a)

Owo

>x>0

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 136: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

2

6

I

.■?h

1 V

Of

2

I§1 lil

d82dS§ 8d§£ooc

oocr aiioaum

vo.i£inJ_LJ ______Li 1

________tiirii

i i i i

18>rSl/i-

ci2

sci131£o~oainva

ocnco

i i i

§s1

4><9Lflja(X

-UL<8-= NS

hi A k

iiini b!

Si}) ii S

ilils 5

lli3lll?

Lll Is

iill u

111

fi

ll

sii

i i

i i

i i

i i

i i

i l

U,WI

• & 5 «n

^

wu>

(J3 —z*->

U____

» t__e t) c

mi

iiii

i

I F

F ?

r ?

? f

0 °

55 I

k k

k”

'

8 §

S n

I

53 ‘

R -

8 Jo

K 8

l/» C

. P

fr

.t 5

^

fc

IS* of

II

5 1/1 s-“

1-“P

2*

s » § i

£-3

o € £ ._

£ x

> c2 > c

I $2 fci=

S g

{fa <*p

5 5"&

eT

i_ ir »*•

is Lx

C ft jj

ii j»o

.

<ro

h n

_j m

s

^

q.4J a

•*> l

£»

-L

^

v

«J

Jw O

3

ill 4

1

30

, 3

0

3

&

fi£?

i

zh

g

I-

&

■ S

,jT

2

g-S

^8

i'

S

“I

?-

-

0?

'n

rv

i"m

til £-•-•,3 H

4<St If

^

s,

n------------- a

^.i?

.„.

Q.^

iS

C

.OQ

I/I

mg

Q

. «"> r

3rjs

fJW

^ r . -f

. -#

Cjl or

^ .r r

• _. c f\f

•2CT*o

*-

-. • . T 5

' ■*» — .y.

*j of< <t\

Si,

'a.

-4?

' O

'—

I W

^

... .—

V ____ *

m

L —

fl>

53 j\§

.-2 "n

-o .-8

■§\*

v

T

4J # «p«

^ ^

jj jj

»

55 i*

if

s.

-14

I1

' *

ffl« m

4l

-

3 W

O

* -

<DT3

r -n

. «

«.

S

<fl «

'X m

5

jt

»^

*** ^

?0

• m

,y>

^

-S i? * S. -Q12.W

4 1l

r r r

rs?r rP'rC

i5

7* 7*

^ _______L

____________^

^

JtJijgj ^

A

i 1

R •

E ■ S

I \

I I

J I

o <n

<n • vi

— °

r-j «£i

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 137: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

ftu4JftO

EI

fl

CC

W

inMzUJ"1

I5

11

*Q <m

1) (i fQ

'vs

J“

*

ilssifs«'■5 5

S

o.j<in;I

• 8.

143

0 *1S-eSSIi cni'5ta (a cl

i i i

ft•»->\.O)e«f*■)

& ft

Vk-U 4J

3

ft C

cpaa>C

EE

<b (b tl> 0.4J vt

Cftu. U $—

JfC ft ft D€ -*J 0 ■—b-SSZMHTi I

I I

C«SbScm

*cft\f)

0>sb§

Cr*cftCD

?.<?0

ftbRNiotXT•Jr3

&

N~

$ V*8 w ,■

*

in*^

a3o54L

IISu•

Nij

a

~c

c—

> in CD 7> S

**

cc ~

H- vC *■* •«■> VI

CE A'

8f'w h> a>

5* h* ••* M* 4J

Q. X>

UJo *

J I:

a fta

Ia fta

w

|ai

: IS

*O

CTO CD

CT33 *

“■ •*n C* a

cc

ft * e

■•*> ft • o

c 7i

w

I) It^

K J3 ft

• • L H* *-* 3

cj»ij*oa<£

&£L0.00+>JKoftbei

JD0■**aft7»Lft

ftO'<T*La<xo4iJXome3ncftL0

VO

rgsNcrvO'

M£O'f\JC*O'

0♦»

M I0M6I

k i

0 ii

0

m

o£md

o4Ju3

3mo<N

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 138: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

YAYASAN LEMBAGA HANTUAN 1IUKUM INDONESIA

LEMBAGA BANTUAN HUKUM SURABAYA JAWA TIMURJALAN KIDA L NO. 6, TELP. (031) 512273 SURABAYA 60131

Nomor : 104/SK/LBH/IV/1993 21 April 1993Lamp. •H a l : Survey

Yth. Bapak Dr. Soewoto, S.H., MS Penbantu Dekan I Universitas Airlangga diSurabaya

Menjawab surat Bapak Nomor : 644/PT.03.H5.FH/N/93, tertanggal 14 April 1993, perihal pada pokok surat;Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya pada prinsipnya tidak keberatan menerima mahasiswa Bapak atas nama Saudara Ika Sulistyaningsih, Jl. Karangmenjangan 52, Surabaya untuk mengadakan riset mengenai "Kaheradaan SK Menteri Tenaga Kerja R I . Notior : KKP ,14 Z/M KN/l086 Da Jam Menyelesaikan Perselisihan Perburuhan"Atas perhatiannya disampaikan terimakasih.

1.1'MHAtiA I'A M Iit A U N 1 »

Eko/fluryanto, S.H Ka/Bid. Internal

cc . Arsip

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 139: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

PEMEllINTAH KOTAMADYA DAHRAIl TINGKAT H SURABAYA

K A N T O R S O S I A L P O L I T I KJalan Jaksa A gung Stipraplo nom or 6

Tel p. 43 0 0 0 ,4 3 0 5 1 Psw t. 178. 354, 355 dan 512144 Pswt. 536, 538

S U R A B A Y A

S U R A T - K E T E R A N G A Nunluk m clakukan survcy/research N om or : 0 72 / / / 6 6 /402 .8 .02 / 1 9 9 3 *

■ SuraU d a ri Kopala D it. Sospol Prop. D ati I Ja tim . T£L. 28 A p ril 1993 Nomor ; 072/1503/303/1993. P o r ih a l : Mclokukan ICcciatan Survey.

1. Instruksl M cntcri D alam Negcrl No. 3 T ahun 1972

2. Surat G uhcrnur K cpala D aerah T ingkal I Jalim (anggal 17 iu ii 1972 No.

G ub/187/1972.

1 )cngai; ini m enyatakan tidnk keberalan / kjcftcralancdilakukan Survey / research oleh :

N a m a

A I a in a t

P c k c r j a a n

'Ilicm a / acara Survey / R esearch

D aerah/lcm pat d ilakukan Survey/R esearch

Lam anya Survcy/R cscarch

IVnglkut

Denman sy a ra l - s y a ra l / k c lc n lu a n - k c len tiiu it se h a g a i h e r lk u t :

\ . Y ang bcrsangku lan h am s m cnlaaii kclcnluan • kelentuan / pcraturan - pcratu ran yang bcrlaku dim ana

d ilakukannya kcglalan survey / research.

2. p ila ra n g m cm pcrgunakan ijueslionaire diluar design yang tclah dilcnlukan.

3. Y ang bcrsangkulan sebclum dan sesudali m elakukan survey / research harap m elaporkan pelaksanaannya

dan hasilnya kepada D inas / Inslansi yang bcrsangkulan dan kepada Bpk. W aliko iainadya Kepala Dacrali

T ingkal 11 Surahaya cq K epala K anlor Sosial Politik K otaniadya Dali. II Surabaya.

4. Sural ke le ran g an in i a k a n d ic a b u l/ lidak bcrlaku apabila yang bc isangkulan lidak m cm aliihi syaral • syaral scrta

kclcnluan • kclcnluan sej>cili lersebul dialas.

IKA SULISTYANINGSIH.J l . K a r a n c m c n j a n ^ a n 5 2 S u r n b a y a .

Ivlha. l'’ok. Ilulcum UIIAIR Surabaya." I C o b o r a d a n n S K . M o n t c r i T o n a ^ a I t o r j a H I N o .

K e p . 3 4 2 / l f l c n / 1 9 0 6 D a la m I / i o n y c l e s a i k a n P e r o o l i u i h a n P o r b u r u h a n n . “K b t t u n a d y a I t i t i I I S u r a b a y a .

2 ( d u a ) B u l a n TMT S u r a t D i k o l u a r k a n .

M E M B A C A

M l i N G I N G A T

T l-M B U SA N : K e p a d a Y lli.

1. G u beinur K D ll T ingkat I Jalim Up. Kadil Sospol di Surabaya.

2. Pem banlu G ubernur KDH TK . IJalim di Surahaya

,J . : j < l r . K c p a l a K a n t o r D o p n a k o r K M S . A • A j t m lp . _______________

Surabaya, 5 M e i 1993*

K e p a l/Kotauiiv

Sosial Polilik Surahaya.

• ■ ■.jh .:;--Q fb A c y o. 's:i

> < - ( ..................... ..................................... ■ rnm

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH

Page 140: KEBERAOAAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA …repository.unair.ac.id/11458/12/FULLTEXT-2.pdf · nya persesuaian paham mengenai hubungan-kerja, syarat- syarat kerja dan/atau keadaan

PLMLHINTAM mOIMNSI DAliRAM I INGKA I I JAWA TIMUR DIREKTORAT SOSJAL POL1T1K

J L . P E M U I J A N O . 5 I U I.P . 4 3 0 2 0 - 4 5 6 7 3

S U R A B A Y A

SURAT KKi KRANGANU n t u k m n la k u k n n s u n n y / rn so a rc li

A S L INomor : 072/.. /..5jQ>?.1.../303/..

l .S R T .O IL K A N FAK.IIIJKUM U N A IR SB Y 8 A P R I L S No . 6 M V P T . 0 3 . I I 5 . F H / N / 9 3 2 .5 R T .K A K A N W IL U SPN A K E R P H O P .JU M 2 6 A P I U L '9 3 N o . B . 1 5 3 5 / W - 1 2 / 1 9 9 3 - B .

M i'in i> iH jn t 1. I n « l i u k * f M o m o r l L la la m N a g a r i N o . 3 T i i lm n > 0 7 2

2 . S u r a t G u b e r n u r K e p a la D a e r a h T k . I J a w a T im u r irjl. 1 7 J u l i 1 9 7 2 N o , G u h . / 1 8 7 / 1 9 7 2 .

d o n g a n in i m e n y a la k a n T I D A K K E D E R A T A N d i lo k u k a n s u r v e y / r o s c a r rh o le li :

^ IK A S U L IS T Y A N IN G S IH N ,„„ p«n.,W i.n Jnwni, M s # FAK.HUK UM U N A IR SURABAYA

A i . in m : J L . KARAN GMEN JA N GAN 5 2 SURABAYA

/ Aminsuivoy/ inonrch . it KJJBERADAAN S K M E N T E K t TENAGA K E R JA H I N O . K E P .3V 2 /M E N /1 9 8 6 DALAM M E N Y EL E SA IK A N P E R S E L IS IH A N PERBUR UHAN”

l ) ; ie r n l i/ T r m p a i i l i U k u k a n su r v n y / rM u a r c It KQTAMADYA SURABAYA

I .-m ianya s u iv c v / r c s M r c I i . 2 (D U A ) BULAN T E K H IT U N G X G L . SU R A T D IK E L U A R K A N .

t la n g a i i k n t a n t u a i i 'k e io o t i ia n so h a u a i b o t ik u t :

I I ).il,ini jn iu jk n w a k t u 1 « ?<l ja d i s u t d a h til>a <N iu n n > a t ynn(| d itu ju d iw a j ih k t m m ir t a p o rk a n k o d a ia n (| a im y a kn iw itla l lu p a t i/ W n l ik o ia m a d y a K e p a la

D i ie io h Tfc, I I H a n K n p o l i i i s n s n ie m p a t ,

7. M r n i a n t i k u ln i lu a n - k o lp t i lu f ln y a n g b a d a k u f la la m D a n ra h Im k u m P c m o r in t n l i in lm n p . i l,

3. M n n j iu ia l a w Ip t l i l i, k e n m a n a n k n s o p n n a n d n n k m iu i l iM i i so r tn i i io r v j l i in d n i i p o r i iy a t a n n - i i i i r n y n ln n n l>n ik (lcti(|,m Im n n a i a u p u n lu l i t a n / lu k i s a n y a n g

d n p a i m ii lu k n i/ m e n v fu g g u n g p n ra sa a n a i a u m c n g h ln a a tjam a, h a n iijn ctait n i ip a ia d ;n i s u n lt i c tn lo n g a n p e n ih it h ik .

4 T id a k d ip e r k c n a n k a n m e n ja la n k a n k c f i in ta n -k e g ia ta n d ih ia r k e t e n tu n n -k a t r in t it a n y a n g to la h r i it o t a p k o n t<it>Bf]ai t m c h u t d i a ta *.

!>. S n n l a h Ix t r n k l i i r n v " d i la k u k a n t u r v n y / r c s a a re h , d iw a j lb k a n te r lo t ill i d a lu i lu m i i l a p n i k a n k n p a d a P c ja l ia t P o m flr in ta t i s o in m p a t m im g o n a l t d c s a in y a

i i r l n k in n a n n s u tv e y / r c se a ic h , su h tH u n i m n n im jn fllk a t i d a o r s h tn m p a t su iv o y / re s o a r c h .

C D n ln in jan<)ka w n k iu su n tu b u la n se te la l i s n lw a i d i la k u k a n t iy a su rv o y / ru sn a rc l i, d iw a j ih k a n m c m b f l f i k a n la p o r a n la ru a n fj ix i la k t a n n a n d o n h a s il-h a s il-

n y e k i ip a i la :

1. K e lu a U A P P E D A P r o p . D a ir ra l i T k , I J n w a 1 iiritir

2. K i’ p n la O i i i t k t o r a t S n s p o l I ’m v . t)ni!ral< T k . I J a w a 1‘im u r .

3 . B u p a i l / W a l ik o t a m a d y a K e p a la D a o ra h T k . I I yan {| Iw r sa t ij ik u ta n .

4 K a n w il/ D irc k t o ra t/ D in a s/ J a w v a ta n / L e n ilia i i f l y a n f j l> n rsa n ftku tnn .

/ r<»m i l i i l i 'i n n i i n n m i n k n n l i i n i h u l d n n d m y a in k f l i i t id a k l i» r ln k < i n p a ln la K i in y n in Im liw n s o r n l ko lfM fln jjm i in i t id a k in o m n n i ih i k f lto n tu a rv

t i ' i d i i i i i a n t i’l in n n i t i 'f t i ' l u i l d i n ln s.

1 T: M I I IJ S A N d is n m p n ik a it k r p n d n

I.7 .

3,4. 5 G. 7.a9.10.

Y i l i . P a n j id a m V / V r a w ij n y a -

„ K a p o ld a J a w a T im u r

K e t u a i ia p p e d n P iu p . D a u ia l i T k . I J a w a T im u r

K a n « v i l/ n ir A k lo r a t / U ii ia t A la w a in i) / l i i9 la n s i/ L u 'n b n i ia v '» .

„ P m n b a n t u G u b o r n u r d i SUilABAYA B u p a i i K a p a la D a v r a h T k . I I

W n l ik o t a m a d y a K o p a ln D a n ra l i T i n g k a i It SURABAYA.mTQ-R-UNAm.-GURA.BAYA..........KAKANWI'L •EE-PN A lffiR -PR O 'P.i J A T 'IM .

S u r n b a y a. 2$ APJtlL 1993A,n. GUBEoMm.KEMAliv DAERAH^TINGKAT I

^J/k-WA/TIMU y

ilo ol/Aot SojivP°*','*t

1 » * >711 *' »■ ’ * l\\Sfe RYAfIffl\SETI AV/AN

ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI KEBERADAAN SURAT KEPUTUSAN ... IKA SULISTYANINGSIH