kebangkitan

Upload: flydeed

Post on 29-Feb-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4. Dua KebangkitanKebangkitan tubuh manusia dari kubur jelas diajarkan dalam Firman Tuhan. Ayub, leluruh tertua, berkata: Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu. Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah (Job 19:25-26). Jelas bahwa Ayub percaya akan kebangkitan tubuh dan hidup sesudah kematian.Abraham, bapa dari rasnya, hidup selama 175 tahu, dan Ia mati pada waktu telah putih rambutnya, tua dan suntuk umur (Genesis 25:7-8), tapi ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah (Hebrews 11:10). Dia tidak pernah melihat kota itu dalam perjalanannya dibumi, karena bumi baginya adalah kota yang asing. Leluhur dalam Tuhan bersama dengan yang lainnya merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka (Hebrews 11:16). Tapi Abraham percaya bahwa kota surgawi akan dihuni oleh tubuh daging, Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati... (Hebrews 11:19).Daud yakin akan ada hidup setelah kematian. Dia berkata: Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram (Psalm 16:9), dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu. (Psalm 17:15). Perkataan anak Tuhan ini menyangkal pengajaran sesat bahwa kebangkitan menunjuk hanya pada roh manusia, dan bukan terhadap tubuh. Baik jiwa dan roh manusia tidak mati, tapi tubuhnya yang mati dan dikubur. Maka dari itu tubuhlah yang dibangkitkan dari kematian, bukan jiwa dan roh.Saat Tuhan Yesus kita ada dibumi, Dia mengajar bahwa semua manusia yang mati akan dibangkitkan disuatu saat dimasa depan. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit... (John 5:28, 29). Kita meneguhkan dan mengakui kepercayaan kita dalam kebangkitan tubuh dari kematian dan kubur. Tanpa harapan ini iman Kristen sia-sia, harapan terbesar kita hanyalah gelembung kosong, Alkitab jadi bukan tulisan yang bisa dipercaya, manusia yang menulisnya pasti korban penipuan, dan Yesus Kristus menjadi penipu terbesar didunia. Tapi Alkitab menyatakan tentang kebangkitan ini begitu jelas sehingga kita tidak meragukannya.

Konsep yang SalahBanyak orang, diantaranya orang Kristen, diajarkan bahwa hanya ada satu kebangkitan umum bagi semua yang mati diakhir dunia. Ini kesalahan yang serius yang merampas sukacita dan kemenangan banyak orang percaya dalam hidup ini. Tidak ditemukan dalam Alkitab bahwa tubuh semua manusia akan dibangkitkan pada saat yang sama. Benar bahwa semua yang mati akan dibangkitkan dan dihakimi, tapi baik tempat, waktu, atau penghakimannya tidak sama. Alkitab jelas membedakan antara kebangkitan pertama dan kedua.... semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum(John 5:28-29).Saat manusia dibangkitkan, tidak semua dibangkitkan diwaktu yang sama atau dalam kondisi yang sama. Ada 2 kebangkita untuk 2 kelompok manusia. Satu akan dibangkitkan untuk kekekalan dan keabadian, sementara yang lain akan dibangkitkan untuk dihukum dan dibuang dari hadapan Tuhan. Ada kebangkitan hidup dan kebangkitan penghukumanDan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada harikebangkitan orang-orang benar(Luke14:14).Ada kebangkitan orang benar, dan semua akan maju maka harus ada kebangkitan orang tidak benar. Karena kematian orang yang ada dalam Kristus akan dibangkitkan pertama, akibatnya kematian orang yang diluar Kristus akan dibangkitkansetelah itu. Lukas tidak menyebutkan tentang kebangkitan orang yang tidak selamat. Jelas orang yang tidak selamat akan dibangkitkan, tapi tidak lama setelah orang benar dibangkitkan. Saat Paulus bersaksi dihadapan Felix, dia berkata, akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar. (Acts 24:15). Rasul Yohanes menjelaskan perbedaan keduanya. Dia bicara tentang yang ditebus yang hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama (Revelation 20:4-5).Setiap orang percaya melewati kematian kedalam hidup (John 5:24). Hidupnya tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah (Colossians 3:3), dan kebesaran kuasa Tuhan dalam kebangkitan kita sama hebat kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati (Ephesians 1:19-20). Dan melalui kuasa yang sama setiap orang yang tidak selamat akan dibangkitkan dari kubur untuk berdiri dihadapan pengadilan Tahta Putih.

Kebangkitan PertamaSebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit (1 Thessalonians 4:16).Bahasanya tidak bisa lebih jelas lagi daripada ini --Mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkt. Kita akan melihat lebih dulu saat kebangkitan pertama adalah kedatangan Tuhan Yesus Kristus dalam awan untuk mengangkat semua umatNya. Disini kita harus membedakan antara kedatangan Kristus pada umatNya sebelum millennium dan kedatanganNya kembali untuk membangkitkan yang lainnya (yang tidak selamat) selama seribu tahun. Jangan salah mengerti bahwa setidaknya ada jarak seribu tahun antara kebangkitan pertama dan kedua. Rasul Yohanes, melalui inspirasi ilahi meneguhkan hal ini,Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. Tetapi orang-orang mati yang lain tidak bangkit sebelum berakhir masa yang seribu tahun itu. Inilah kebangkitan pertama. (Revelation 20:4-5).Saat konsumasi pada kebangkitan pertama ada 3 kelompok orang percaya yang akan diangkat pada saat yang berbeda. Untuk menjelaskan, ada 3 tahap kebangkitan orang percaya:(1) Saat Tuhan kita disalib dikayu salin, kita membaca: Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. (Matthew 27:51-52).(2) Ada tahap kedua kebangkitan pertama yang sudah kita sebutkan (1 Thessalonians 4:16), saat semua orang percaya dibangkitkan pada saat Kristus muncul pertama kali. Untuk ini kita menambahkan perkataan Paulus di I Korintus: dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah (1 Corinthians 15:52).(3) Ketiga dan tahap akhir kebangkitan pertama muncul sekitar 7 tahun setelah kebangkitan umat saat Kristus datang mengangkat mereka.. Mereka yang dibangkitkan sekitar 7 tahun masa pergolakan adalah orang percaya yang percaya sebanyak 144,000. Karena mereka tidak menerima tanda binatang ditangan dan dahinya, mereka mati martir. Ini dibangkitkan diakhir pergolakan sebelum Kristus datang kebumi untuk memerintah selama seribu tahun.Kristus Sebagai Buah yang SulungTetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia. Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya (1 Corinthians 15:20-23).Kata buah pertama sangat penting. Dalam upacara Israel ada pesta nasional setiap tahun. Urutan ketiganya adalah Pesta Buah Pertama, peristiwa tahunan yang dilakukan dengan khidmat diawal masa penuaian.TUHAN berfirman kepada Musa: Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus membawa seberkas hasil pertama dari penuaianmu kepada imam. (Leviticus 23:9-10).Dr. Martin DeHaun bahwa panen terdiri dari 3 bagian. Salah satu panen, buah pertama dari musim, disajikan dalam 3 peristiwa. Pertama, ikatan buah pertama, panen yang lebih besar akan menyusul. Ini menggambarkan dengan indah kebangkitan Kristus, memenuhi karya penebusan dan menjamin semua orang percaya dalamNya akan kebangkitan yang lebih besar saat Dia kembali. Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal(1Corinthians15:20). Seperti buah pertama menjadi tanda panen yang sebentar lagi datang yang dipersembahkan kepada Yehova, demikian juga kebangkita Tuhan merupakan janji bahwa semua yang mati dalam Dia akan dibangkitkan kehadapan Bapa. Kepada orang percaya, Paulus, berkata: Seperti dalam Adam semua mati, dalam Kristus semua hidup.Setelah buah pertama, diikuti oleh bagian panen yang lebih besar. Kita membaca: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya (1 Corinthians 15:23). Tuhan kita yang bangkit sekarang diSorga. Demikian juga Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya. (Philippians 3:20, 21). Tubuh fisik kita ada sakit, kelemahan, dan kematian, tapi kata Juruselamat yang menang: dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. (Revelation 1:18). Dia akan datang kembali seperti yang dikatakanNya. Kristus adalah buat pertama; setelah itu mereka yang dalam Kristus saat kedatanganNya.Tapi panen belum berakhir. Itu selesai sampai yang tercecer dipungut. Selalu ada yang tercecer sehingga perlu dikumpulkan. Ini disebut pemungutan. Kita mengingat bagaimana Ruth sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit (Ruth 2:3). Hal yang tercecer adalah mereka orang percaya dimasa pergolakan yang belum mendengar dan percaya Injil sebelum Gereja diangkat. Jadi kita melihat Kristus sebagai buah pertama, kemudian kita panen atau kebangkitan yang percaya saat pengangkatan, dan akhirnya pengumpulan yang tercecer atau orang yang diselamatkan pada masa 7 tahun pergolakan. Kemudian diikuit masa millennium dimana semua orang percaya disegala zaman akan memerintah dengan Kristus selama seribu tahun. Betapa indah masa depan orang yang meletakan kepercayaannya pada Anak Allah! Tapi apakah anda sudah siap untuk kedatangan Tuhan dan kebangktian pertama?Kebangkitan KeduaSaat masa seribu tahun lewat, setan akan dibebaskan selama satu masa dan membawa pemberontakan yang ditingalkannya sebelum millennium saat dia dibuang kelubang tak berdasar. Kemudian Tuhan akan berurusan dengan setan terakhir kali, dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya (Revelation 20:10). Kita gentar melihat siksaan kekal ini, kesakitan yang tiada henti.Tapi kebinasaan iblis bukan lembar terhitam dalam Alkitab. Ada peristiwa untuk mereka yang mati dalam penolakan terhadap Kristus. Suatu Tahta Putih diadakan. Kita akan melihat sidang terbesar yang pernah diadakan. Hakimnya adalah Tuhan Yesus sendiri karena Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak (John 5:22). Disini semua yang menolak Kristus akan dihakimi. Ini merupakan saat tergelap dari ras manusia yang menolak kasih Tuhan dan AnakNya. Ini adalah kebangkitan orang yang tidak percaya. Ada yang tetap mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu (Ephesians 2:1). Walau mereka secara rohani mati dan tidak beroleh hidup kekal, mereka berdiri dihadapn Tuhan secara fisik hidup dalam tubuh kebangkitan mereka. Setiap bagian tubuh dunia akan dibangkitkan untuk menerima putusan final, penyingkiran dari hadapan Tuhan dan hukuman kekal dalam lautan api.Kebangkitan terakhir muncul, Yohanes berkata: Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu ... Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu (Revelation 20:12, 14). Siapa yang dihakimi disini? Jawabannya tidak satupun orang percaya dalam Kristus yang akan muncul dihadapan Tahta Putih. Hanya yang tidak selamat yang ada disini, muncul dalam tubuh fisik yang akan dibuang keneraka.. Semua ada disana atas pilihan sendiri. Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik (Ezekiel 33:11). Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (2 Peter 3:9). Anda memiliki kesempatan menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat pribadi, tapi anda berbalik dariNya, dengan begitu anda memilih hukuman kekal dalam lautan api. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah (John 3:17-18).Banyak orang yang tidak percaya melawan kesadaran mereka dengan mengemukakan ketidakpercayaan mereka terhadap kebangkitan tubuh. Mereka melihat hal itu sebagai hal yang luar biasa bahwa Tuhan akan membangkitkan tubuh fisik yang sudah jadi debu selama lebih dari ratusan tahun. Jelas Tuhan tahu dimana debunya, dank arena Dia menciptakan tubuh Adam dari debu, masuk akal untuk percaya bahwa Dia bisa membuatnya kembali. Dunia adalah milikNya, dan dalam segala kepenuhanNya. Dia yang menetapkan jalur bintang dan menamakan mereka; angina dan ombak taat; debu yang tak terhitung ada dibawah kontrolNya; Dia tahu setiap lembar rambut dikepala kita. Akal manusia dan kesadaran terdalam manusia mengatakan dengan jelas betapa bodoh orang yang menolak adanya kehidupan setelah kematian.Kebangkitan Yesus Kristus merupakan konfirmasi kebangkitan tubuh dan penghakiman yang akan datang. Saat Paulu berkotbah dibukit Atena, dia berkata bahwa Tuhan memerintahkan semua manusia untuk bertobat, Karena Ia telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia oleh seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati (Acts 17:31). Benar bahwa manusia mati, tapi baik Hakim dan hari penghakimannya sudah ditetapkan, dia harus dibangkitkan setelah kematian juka tujuan Tuhan ingin dipenuhi. Jelas mereka tidak mati sebelum persidangan. Mereka akan dihidupkan dan sadar saat itu. Jadi agar manusia bisa yakin akan penghakiman yang akan datang, kebangkitan Kristus sebagai criteria hukum kebangkitan. Kristus yang hidup merupakan saksi meyakinkan akan kenyataan bahwa akan ada hari penghakiman. Kita tidak tidak mengira-ngira hari penghakiman, tapi kita berdiri bersama Paulus dalam meneguhkan kepastian yang Tuhan berikan bagi dunia saat Dia membangkitkan Yesus Kristus dari kematian. Kita membaca Pengakuan Iman Rasuli bagaimana Kristus .disalibkan, mati dan dikubur; pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik kesorga duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa; dan dari sana akan datang untuk menghakimi yang hidup dan yang mati...Penghakiman terakhir dalam Alkitab adalah bagi yang tidak selamat dihadapan Tahta Putih, tubuh yang dibangkitkan akan menerima putusan akhir dan dibuang kelautan api. Ini bukan penghakiman untuk melihat apakah orang berdosa terhilang, karena mereka sudah terhilang barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman (John 3:18). Orang Kristen akan hadir tapi hanya sebagai saksi. Hukuman adalah bagi mereka yang tubuhnya dibangkitkan dari kubur dan rohnya dibawa dari neraka.Semua yang tidak selamat besar dan kecil, berdiri dihadapan Allah (Revelation 20:12). Dalam sidang manusia sering tertuduh tidak muncul. Kadang saksi, juri, atau hakim bisa disogok, dan yang bersalah bisa lolos dari persidangan dan terhindar dari hukuman. Kadang saksi palsu mengubah bukti dan yang bersalah dibebaskan. Tapi pada saat itu, kitab akan dibuka, termasuk Kitab Kehidupan, Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu (Revelation 20:12). Walau ada banyak yang hidup dan mati tanpa diketahui dunia, pikiran dan perbuatan mereka ditulis ilahi dimana ingatan tidak bisa hilnag. Suatu tangan yang akurat menulis biografi semuanya, dan seluruh kejahatan akan dihitung disaat itu. Jika anda menolak Kristus disini, itu berarti hukuman disana. Jika anda meremehkan undangan kesurga disini, disana anda akan dibuang keneraka.

Secara Literal, Tubuh FisikTuhan berkata pada nabi Yesaya: semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa (Isaiah 45:23). Paulus mengutip Yesaya, berkata: Karena ada tertulis: Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah (Romans 14:11). Kemudian dia menambahkan: Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut ... dan segala lidah mengaku: Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa! (Philippians 2:9-11). Hanya sebagian ras manusia yang setuju dengan kesaksian Allah Bapa tentang AnakNya. Tapi saat penghakiman akhir, setiap orang yang tidak percaya disegala zaman akan berlutut dengan lutut dulu menolak dibengkokan, dan mengaku dengan lidah yang dulu menolak mengakui Kristus. Ya, secara literal lutut dan lidah setiap orang yang menolak Kristus akan berlutut dan mengakui Kristus yang dulu mereka rendahkan dan cemooh saat dibumi.Sekali lagi kita mengulangi bahwa Tuhan tidak senang akan kematian orang berdosa. Dia ingin menyelamatkan daripada mereka mati dalam ketidakpercayaan, tapi siapapun yang tidak ditemukan dalam Kitab Kehidupan akan dibuang kelautan api. Mereka akan mengambil bagiannya dalam lautan api. Inilah kematian kedua (Revelation 20:15; 21:8). Jika anda mati dalam dosa, penghakiman pasti dan jelas. Anda tidak bisa lolos! Tidak, anda tidak mungkin lolos. Jika, sementara membaca pesan ini, anda menyadari kebutuhan anda akan Kristus sebagai Juruselamat pribadi, akui bahwa anda seorang berdosa dan percayalah bahwa Kristus pasti menyelamatkan anda. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu (Revelation 20:6).

5. Kebangkitan TubuhDengan tubuh apakah mereka akan datang kembali? (1 Corinthians 15:35)KematianTubuh yang TidurTidak ada gambaran kematian yang begitu menghibur dan meneguhkan bagi orang percaya seperti diungkapkan dengan kata tertidur. Ini suatu kata yang hanya menunjuk pada tubuh dan tidak pernah terhadap jiwa. Tuhan kita berkata pada para muridNya: Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya. Maka kata murid-murid itu kepada-Nya: Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh. Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa (John 11:11-13). Tentang Para martir dan kematian Stefanus, kita membaca: Dia tertidur (Acts 7:60). Saat Rasul Paulus masih hidup, dia berkata tentang 500 saudara yang melihat Kristus hidup setelah kebangkitannya, sebagian diantaranya tertidur (1 Corinthians 15:6). Pesan penghiburannya kepada jemaat diTesalonika adalah, Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal (1 Thessalonians 4:13). Petrus berbicara tentang orang kudus di PL: bapa leluhur tertidur (2 Peter 3:4).Orang kudus dimasa PL dihadapkan dengan kebenaran yang sama. Lebih dari 40 kali dalam PL dikatakan bahwa orang yang mati ditidurkan bersama leluhurnya. TUHAN berfirman kepada Musa: Ketahuilah, engkau akan mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu (Deuteronomy 31:16;2 Samuel 7:12). Ayub berkata: sekarang aku terbaring dalam debu, lalu Engkau akan mencari aku, tetapi aku tidak akan ada lagi (Job 7:21). Dalam ayat ini kita melihat gambaran kematian yang tinggi yang meyakinkan orang percaya bahwa kesementaraan tubuh, akan diikuti oleh kebangkitan mulia saat trompet terakhir dibunyikan.1KematianKeterpisahan Sementara Rohani dari Fisik Keadaan aktivitas menggantung sementara dari tubuh tidak berarti jiwa juga tertidur. Tubuh merupakan tempat roh menjadi bagian dari manusia. Disaat kematian manusia, roh orang percaya pergi, menutup kesadaran akan tubuh sampai hari kebangkitan. Setelah kematian tubuh, kita meninggalkan daging, pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus (Philippians 1:23), menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita (Romans 8:23).Ini merupakan ilustrasi sederhana. Baru-baru ini saya memperhatikan toko tukang daging dikota kami tidak lagi buka. Satu hari saat saya melewati tempat itu saya melihat tanda dijendela: Tutup untuk perubahan. Pemilik menutup usahanya untuk merenovasi toko. Setelah sekitar 2 bulan toko dibuka dengan banyak perubahan. Ini suatu gambaran kematian orang percaya. Dia keluar dari tubuh sampai direnovasi, kemudian roh manusia akan kembali ketubuh barunya.2Dibangkitkan Menjadi Seperti YesusKematian tidak perlu ditakutkan oleh orang Kristen. Kita akan hidup dalam tubuh sebenarnya seperti sekaran, karena kata Paulus: kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia... (Philippians 3:20, 21). Kedatangan Tuhan dari sorga akan memicu perubahan tubuh ini. Tubuh merupakan milik Tuhan seperti juga jiwa. Itu sangat diperhatikanNya. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh (1 Corinthians 6:13). Tujuan Injil adalah membawa hidup kekal dan keabadian kepada semua yang mau percaya. Karena tubuh orang benar akan seperti tubuh kemuliaanNya, kita mungkin berpikir seperti apa tubuh kita saat kebangkitan. Yohanes berkata: akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya (1 John 3:2). Saat Tuhan kita naik kesorga, Dia berumur 33 tahun, manusia yang masih muda. Kepikunan tidak bisa menguasai Tuhan kita saat Dia mati diatas salib untuk dosa kita. Dalam Mazmurnya, Daud meninggikan Kristus, kita membaca: dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun (Psalm 110:3). Suatu pikiran yang indah! Kita akan dibungkus dengan kemudaan selamanya. Kita akan seperti Dia, seperti tubuh kemuliaanNya.Kristus akan mengubahtubuh hina ini (Philippians 3:21). Kata merubah artinyamengubah bentuk. Disini dikaitkan dengan metamorfosis dimana perubahan bentuk dan struktur tubuh mahluk hidup terjadi. Saat Tuhan kita membawa Peter, James, dan John kegunung, kita membaca bahwa Dia berubah bentuk dihadapan mereka (Matthew 17:2). Kristus muncul selama beberapa waktu dalam tubuh kemuliaanNya. Dia berubah bentuk (atau metamorphosed) dihadapan mereka. Itu adalah tubuh setelah kebangkitan saat Dia muncul dihadapan para murid dibelakang pintu tertutup (John 20:19). Perubahan yang akan dialami orang percaya saat kebangkitan akan berhubungan dengan tubuh mereka, yang didalamnya ada dosa, karena setiap orang Kristen harus mengakui, Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. (Romans 7:18). Kata berubah juga bisa menunjuk pada bagian rohani manusia, seperti kata Kenneth Wuest: Kata berubah dari Yunaninya menyatakan sesuatu yang diluar, yang perubahannya dari tampak luar.3Secara biologis, perubahan ulat menjadi kupu-kupu disebut metamorfosis. Ulat yang jelek, diubah dalam kubur yang digulung sendiri. Sementara kepompong kelihatannya mati dan tanpa bentuk yang kuat. Tapi setelah matahari musim semi menyinari kepompong itu, keluarlah kupu-kupu yang indah. Walau kupu-kupu berbeda penampilan dari ulat, kita mengenali serangga bersayap indah ini dulu adalah ulat. Kebangkitan tubuh mirip dengan itu. Sekarang kita memiliki tubuh yang hina. Yakobus berkata bahwa itu tubuh yang hina sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. (James 1:10). Tubuh Adam, dalam keadaan aslinya, dipenuhi kemuliaan, tapi saat dosa masuk kemuliaan diganti dengan kehinaan. Dalam tubuh hina sekarang kita tidak layak masuk kedalam kemuliaan Tuhan, tapi kita berharap saat Tuhan kembali, Dia akan mengubah tubuh hina menjadi seperti tubuh kemuliaanNya. Itu merupakan tubuh yang biasa kita kenali, tapi akan diubah menjadi mulia.Menjawab yang SkeptisSebagian orang yang skeptis mengatakan bahwa tidak mungkin tubuh yang sama yang sudah lebih dari ratusan tahun, menjadi debu akan dibangkitkan lagi. Mereka menambahkan bahwa elemen yang membentuk tubuh mungkin sudah menjadi bagian dari tubuh lain, Sebagai contoh, tubuh yang mati akan hancur. Diatas kuburan tubuh itu, sebuah pohon mungkin tumbuh. Jika buah pohon itu dimakan manusia lain, elemen yang sudah terurai dalam kubur akan menjadi bagian dari tubuh manusia lain. Mereka menyimpulkan bahwa tidak mungkin membangkitkan tubuh yang sama.Tuhan menjawab hal ini. Kita membaca: Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali? (1 Corinthians 15:35) Untuk menjawab hal ini Paulus menggunakan gambaran seorang petani menabur benih. Saat petani menjatuhkan benih ketanah, dia tahu bahwa saat benih mati, itu bukan akhir dari usahanya. Dia tahu bahwa dari satu benih akan muncul kehidupan yang lebih besar, menghasilkan lebih banyak dari yang dia tabur. Benih yang sebenarnya tertanam dia tidak melihatnya. Tapi ada identitas jelas. Ini sama dengan kebangkitan tubuh. Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu. Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain. Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri. (1 Corinthians 15:36-38).Tuhan tidak harus menggunakan setiap bagian tubuh saat membangkitkannya dari kubur. Pemikiran seperti itu tidak diajarkan Alkitab. Sebenarnya, memang benar bahwa bagian tubuh kita menjalani perubahan secara periodic. Kita menerima tubuh baru setiap 7 tahun. Kita mungkin tidak sadar akan perubahan itu. Tubuh kita tidak sama dengan tubuh kita 7 tahun lalu. Tetap ada identitas yang dipertahankan, tapi tidak ada satu selpun yang sama dengan 7 tahun lalu. Dalam kebangkitan tubuh orang percaya akan membawa identitas mereka sendiri. Dr. Wilbur M. Smith pernah berkata: Kenyataan bahwa setelah kematian tubuh kita tersebar, tidak menyulitkan Tuhan, dalam membuat tubuh itu kembali diubah dalam kemuliaan. Melalui kelahiran baru kita dilahirkan kembali kedalam Kerajaan Allah, suatu Kerajaan yang tidak bisa hancur. Karena dosa tidak bisa masuk, tidak ada bahaya kehancuran. Kebangkitan menjadi peristiwa dimana tubuh kita menjadi tidak bisa hancur dan mewarisi Kerajaan Allah.4Dari Bisa Bisa Rusak Menjadi Tidak Bisa Rusak -- Dari Kefanaan Menjadi AbadiDitaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan (1 Corinthians 15:42).Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa (1 Corinthians 15:53).Kematian nyata dihadapan semua yang hidup. Saat kita memulai hidup kita memulai kematian. Laporan kelahiran bayi menjamin ada satu lagi kubur yang akan digali. Pengkhotbah yang berhikmat menulis: pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur... karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan... dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya (Ecclesiastes 12:3, 5, 7). Ini gambaran tubuh yang bisa rusak. Tujuannya adalah kematian, hancur. Tapi jika kita memiliki tubuh dalam Surga, kita harus memiliki tubuh yang tidak bisa rusak. Inilah jenis tubuh yang Kristus akan berikan pada kita saat Dia datang. Itu akan dikubur dalam kehancuran tapi dibangkitkan dalam keabadian. Kita memiliki gambaran tubuh ini saat peristiwa perubahan bentuk digunung. Musa dan Elijah muncul bersama Kristus. Musa telah mati 1500 tahun lalu. Tapi disana dia dikenali dalam tubuh kemuliaannya. Elijah diangkat kesurga tanpa mengalami kematian sekitar 900 tahun lalu, dan dia juga disana dengan tubuh kemuliaan. Kebangkitan kita akan memberikan kita tubuh yang tidak bisa hancur dimana penyakit dan kesakitan tidak bisa masuk. Tidak ada rasa sakit, kelemahan, atau demam yang bisa menjamah tubuh kebangkitan kita. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu (Revelation 21:4).Dari Hina Menjadi MuliaDitaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan (1 Corinthians 15:43).Tubuh yang dikubur didapat dari kehinaan. Rata-rata orang Kristen mengabaikan tubuh, gagal menyadari bahwa itu adalah tempat Roh Kudus berdiam. Menjaganya dengan baik. Tubuh beberapa orang Kristen telah hancur dan terpengaruh dosa sebelum dia mengenal kebenaran. Meminum minuman yang meracuni, menghisap rokok, dan hal lain yang tidak menghargai tubuh. Sebagian tidak cukup istirahat, sementara yang lain malas. Sebagian orang merawatnya secara berlebihan dan sebagian lain tidak sama sekali. Bagi penulis sebagian besar orang tidak merawat tubuh dengan baik. Tapi tubuh kebangkitan kita merupakan tubuh kemuliaan. Kita akan seperti Yesus, dalam kemuliaanNya. Harapan yang indah!Dari Lemah Menjadi KuatDitaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan (1 Corinthians 15:43).Kita percaya bahwa Paulus mengalami sakit dalam tubuhnya, tersiksa akan duri dalam daging Tubuh yang lemah membatasi, dan banyak dari kita bersaksi bahwa pekerjaan Tuhan sering terhalang karena keterbatasan tubuh. Tugas yang ingin kita lakukan menjadi melelahkan karena kelemahan tubuh. Tapi disurga kita tidak mengenal kelemahan fisik. Kelemahan dunia tidak dikenal disorga. Betapa suatu perubahan mulia! Dibangkitkan dalam kuasa! Dibumi kita merasa roh kuat tapi daging lemah. Sebagian umat pilihan Allah tidak bisa kegereja karena tubuhnya sakit, tapi disorga semua akan memiliki tubuh yang kuat. Tubuh yang baru dari Tuhan tidak bisa rusak dan kuat.Dari Alami Menjadi RohaniYang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah (1 Corinthians 15:44).Harus jelas bahwa istilah tubuh rohani tidak menunjukan bahwa tubuh kebangkitan merupakan tubuh tanpa zat. Kata alami Yunaninya digunakan saat mereka bicara tentang jiwa manusia. Kita sudah menyatakan bahwa manusia terdiri dari 3 bagian: tubuh, jiwa, dan roh. Secara fisik kita memiliki 5 indra. Dengan jiwa, ada emosi, kesadaran diri, mengerti kepribadian. Melalui roh, dia dimampukan mengetahui Tuhan dan memuji serta melayani Dia setelah roh manusia dibangunkan Roh Kudus. Tubuh kita dibumi merupakan tubuh alami yang kita gunakan untuk melakukan aktivitas dibumi. Secara alami mudah menyesuaikan diri dengan pekerjaan dan bermain. Kehidupan rohani tidak lepas dari manusia, tapi mendapat tempat kecil dari waktu dan tenaganya dibanding kehidupan jiwa.Saat tubuh kebangkitan disebut tubuh rohani itu tidak berarti itu terdiri dari zat yang tidak bisa diraba. Robert S. Candlish berkata: kata alami dan rohani, yang diberikan pada tubuh, tidak menunjuk banyak kepada substansi pembentuk tubuh, tapi pada penggunaan dan tujuannya. Dibumi kita disibukan melalui tubuh alami, sementara disorga dalam tubuh kebangkitan kerja kita berkenaan dengan Tuhan dan kekudusannya. Kehidupan rohani akan terus dipakai.Bisa kita katakan bahwa tubuh memiliki 2 tuan, alami dan rohani. Paulus berkata: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku (Romans 7:21). Paulus benar-benar merupakan anak Tuhan melalui kuasa transformasi Roh Kudus, tapi manusia alami masih ada dan bermusuhan dengan rohani. Dan setiap kita mengetahui halangan manusia alami. Kita dihalangi oleh prilaku alami. Tapi disorga kita dalam tubuh kebangkitan, kehidupan rohani yang mengontrol.Disorga semuanya tidak bisa hancur, abadi, mulia, berkuasa, dan rohani. Dihadapan tahta Tuhan kita akan melayaniNya selamanya dalam baitNya. Harapan yang mulia! O hari kebangkitan

1T. L. Cuyler2The use of this illustration was suggested by Dr. H.A. Ironside in Death and Afterwards.3Philippians in the Greek New Testament.4R. C. H. Lenski

Almarhum Pendeta Skotlandia, Alexander Whyte, mengamati bahwa kita semua cenderung menggantung beban berat pada kabel tipis (sumber yang tidak diketahui). Dia berarti bahwa kita menggantung kebahagiaan kita pada hal-hal yang rapuh yang mudah dan cepat dapat diambil dari kita: kesehatan, teman, anak, pekerjaan, rumah, atau harta. Ini semua berkat baik dari Tuhan. Tapi mereka tidak memadai sebagai dasar untuk sukacita abadi, karena mereka semua begitu pasti dan sementara.

Sementara kerugian besar secara emosional menyakitkan, itu penting bahwa kita belajar bagaimana bekerja melalui kerugian tersebut secara alkitabiah, karena kita semua akan menghadapi mereka. Peter (1 Pet 5: 8-9). Menunjukkan bahwa justru pada saat penderitaan yang iblis berusaha untuk menghancurkan iman kita. Saya telah melihat banyak orang percaya yang telah dihapuskan secara rohani karena mereka tidak tahu bagaimana menghadapi penderitaan Alkitabiah.

Misalnya, beberapa memiliki gagasan keliru bahwa karena mereka percaya kepada Yesus, Dia akan melindungi mereka dari penderitaan besar. Ketika tragedi memukul, mereka merasa bahwa Allah telah meninggalkan mereka. Lainnya diajarkan untuk mengklaim penyembuhan dengan iman. Ketika itu tidak berhasil, mereka diberitahu bahwa mereka tidak memiliki cukup iman. Orang lain telah berada di bawah kesan bahwa itu adalah rohani untuk berduka atau meneteskan air mata. Jadi mereka mencoba untuk tersenyum dan berkata, "Puji Tuhan," sekitar Kristen lainnya, tapi mereka mati dalam.

Dalam teks kita, Yesus sedang mempersiapkan para murid untuk kesedihan luar biasa bahwa mereka akan mengalami dalam beberapa jam ke depan karena mereka melihat Dia ditangkap, diejek, dicambuk, dan disalibkan. Dunia mereka akan runtuh di sekitar mereka. Mereka telah menempatkan harapan mereka dan mempertaruhkan masa depan mereka pada keyakinan mereka bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Israel. Minggu sebelumnya, harapan mereka yang tinggi seperti Yesus naik ke Yerusalem dengan "hosana" dari kerumunan. Tapi sekarang, segala sesuatu yang mereka harapkan akan datang ke tiba-tiba, mengejutkan akhir saat mereka menyaksikan Tuhan mereka menderita dan mati. Yesus mempersiapkan mereka (dan kita) untuk menderita dengan mengajarkan bahwa:

Bangkit Tuhan Yesus akan berubah penderitaan kita menjadi sukacita abadi seperti yang kita lihat kepada-Nya dalam iman dan doa.

Yesus berkata (Yohanes 16:16), "Tinggal sesaat saja dan Anda tidak akan lagi melihat Aku; dan lagi beberapa saat, dan Anda akan melihat Aku. "Hal ini menyebabkan kebingungan di kalangan murid-murid, dan telah menyebabkan kebingungan di antara para komentator Alkitab! Beberapa berpendapat bahwa yang pertama "sebentar" mengacu pada kenaikan-Nya, sedangkan yang kedua "sebentar" mengacu pada kedatanganNya yang kedua kali. Yang lain mengambil kedua "sebentar" untuk merujuk kepada para murid "melihat" Yesus rohani ketika Dia mengutus Roh Kudus kepada mereka pada hari Pentakosta.

Tapi tampaknya jelas bagi saya dari konteks yang pertama "sebentar" mengacu pada kematian Yesus, sedangkan kedua "sebentar" mengacu pada kebangkitan-Nya. Ketika Yesus disalibkan, para murid akan menangis dan meratap, sementara musuh Yesus akan bersukacita. Tapi setelah para murid melihat Tuhan yang bangkit, kesedihan mereka akan berpaling kepada sukacita abadi, yang tidak ada yang bisa mengambil dari mereka (John 20:20). Tapi kita harus menghadapi kenyataan:

1. Kami akan memiliki kesedihan di dunia yang jatuh ini.

Allah menetapkan kematian sebagai hukuman atas dosa. Meskipun Kristus telah diambil sengatan dan kemenangan kematian (1 Korintus 15:. 54-57), Ia belum diambil fakta kematian dan rasa sakit emosional yang kita rasakan ketika seseorang yang kita cintai meninggal. Jadi kita perlu mengenali:

A. Kristen Menjadi tidak melindungi kita dari mengalami kesedihan yang mendalam.

Semakin dalam kita mengasihi, semakin dalam kesedihan kami akan ketika orang yang dicintai diambil dari kami dalam kematian, terutama ketika kematian tak terduga. Tapi titik kita semua perlu dipahami adalah bahwa tidak ada yang tidak rohani tentang perasaan duka yang mendalam dan kesedihan pada saat kerugian. Benar, kesedihan kita berbeda daripada dunia, bahwa kita memiliki harapan paling dalam Kristus (1 Tes. 4:13). Namun, kita masih berduka. Yesaya 53: 3 menggambarkan Yesus, Tuhan kita sebagai "seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan." Hal ini tidak durhaka berduka.

G. Campbell Morgan adalah seorang pendeta yang saleh dan guru Alkitab. Ketika dia 30, dia dan istrinya kehilangan putri kecil mereka dalam kematian. Empat puluh tahun kemudian, ketika ia berkhotbah pada putri Yairus menaikkan Kristus 'dari kematian, ia mengacu kepada hilangnya gadis kecil mereka, yang terlepas dari doa-doa mereka, tidak sembuh. Dia mengatakan (A Man Firman [Baker], oleh Jill Morgan, p 83.), "Dia telah bersama-Nya selama bertahun-tahun, seperti yang kita mengukur waktu di sini, dan saya telah merindukannya setiap hari; tapi firman-Nya, 'Percaya saja,' telah kekuatan semua tahun yang lewat. "Enam bulan setelah kematian putrinya ia menulis dalam buku hariannya (ibid.)," Hari ini aku berusia tiga puluh satu tahun. Tentunya kebaikan dan kemurahan telah mengikuti saya sepanjang hari-hari hidup saya! Tidak ada kecelakaan. Semua di bawah pemerintahan Bapa, dan semua yang terbaik. "

Jadi dia tahu anugerah mempertahankan Tuhan, tetapi ia juga merasa kehilangan setiap hari selama sisa hidupnya! Meskipun ia adalah orang yang saleh, ia tidak terisolasi dari mengalami kesedihan mendalam atas hilangnya nya. Seperti dia, kita harus mencari kenyamanan dalam Tuhan, tetapi mengakui realitas penderitaan kita.

Duka B. kami dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Ada jauh lebih banyak penyebab dari saya bisa daftar di sini, tapi dalam teks kita, kita melihat beberapa sumber untuk kesedihan para murid:

1) SORROW BISA STEM DARI KEKECEWAAN KETIKA SESUATU TIDAK PERGI seperti yang kami harapkan.

Komentar dari orang-orang di Emaus Jalan ke Tuhan yang bangkit (yang mereka belum mengenal) adalah tidak diragukan lagi salah bahwa semua rasul akan setuju dengan (Lukas 24:21): "Tapi kami berharap bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan Israel. "Mereka berpikir bahwa Mesias akan datang dan mendirikan pemerintahan-Nya atas Israel, membawa masa damai dan berkah, seperti yang dinubuatkan dalam Perjanjian Lama. Para murid telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Yesus dengan harapan bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan ini. Tapi sekarang, bertentangan dengan semua harapan mereka, Dia difitnah dan dieksekusi. Mereka sangat kecewa. Dengan cara yang sama, ketika Anda berharap dan berdoa dan bekerja untuk sesuatu yang Anda percaya untuk menjadi kehendak Tuhan, tapi itu tidak terjadi, Anda akan mengalami kesedihan.

2) SORROW BISA STEM DARI ATAS KEBINGUNGAN SESUATU DALAM ALKITAB ATAU KEADAAN KAMI.

Para murid bingung atas apa yang Yesus mengatakan kepada mereka, tetapi mereka akan lebih mendalam bingung dalam beberapa jam ke depan saat mereka menyaksikan Tuhan kesayangan mereka menderita paling memalukan, kematian yang menyakitkan dibayangkan. Meskipun Yesus berulang kali mengatakan kepada mereka bahwa Dia akan ke Yerusalem untuk menderita dan mati, para murid tidak mendapatkannya. Mereka tidak bisa membayangkan seorang Mesias yang tidak datang untuk mendirikan kerajaan-Nya dan memerintah (Mazmur 2:. 6-9; 68:18; 110: 1). Mereka memahami bagian dari Kitab Suci, tetapi tidak semua dari mereka (Mazmur 22;. Yes 53.). Dengan cara yang sama, mudah bagi kita untuk mendapatkan bingung karena kita tidak memahami totalitas ajaran Alkitab pada sesuatu. Kami memiliki prasangka kita tentang bagaimana hal-hal yang harus berubah dan ketika mereka tidak pergi ke arah sana, kita bingung dan sedih.

3) SORROW BISA STEM DARI tampak KEMENANGAN ORANG EVIL.

Orang dengan nilai-nilai menyimpang tampaknya menang, sementara orang benar menderita. Yesus mengatakan kepada murid bahwa dunia akan bersukacita atas kematian-Nya. Para pemimpin agama puas mengucapkan selamat satu sama lain lebih akhirnya menyingkirkan pengkhotbah sial ini dari Galilea yang mengancam kekuasaan mereka. Di zaman kita, ketika kita melihat kejahatan mengerikan dari ekstremis Muslim karena mereka bersukacita atas pembunuhan orang tak bersalah, perempuan dan anak-anak, kita merasa duka yang mendalam dan kesedihan.

4) SORROW BISA STEM DARI HIDUP DALAM PENCIPTAAN FALLEN.

Karena dosa Adam, seluruh ciptaan menjadi sasaran kesia-siaan dan kematian (Kej 3: 17-19; Rom 08:20, 22.). Meskipun Kristus mengalahkan dosa dan kematian di kayu salib, kita masih hidup di dunia yang jatuh dalam tubuh yang memiliki penyakit dan kematian. Kami masih harus berjuang melawan daging, yang rentan terhadap dosa, dengan konsekuensi yang menyakitkan. Ketika orang lain berdosa terhadap kita, kita menderita kesedihan dan duka. Kadang-kadang rasa sakit yang mendalam waktu bertahun-tahun untuk bekerja melalui. Menjadi orang Kristen tidak melindungi kita dari mengalami kesedihan dan rasa sakit tersebut. Tapi ...

2. bangkit Tuhan Yesus berjanji untuk mengubah kesedihan kita menjadi sukacita abadi.

Saya ingin bertanya dan menjawab tiga pertanyaan: (1) Apa jenis Juruselamat Dia? (2) Bagaimana Ia mengubah kesedihan kita menjadi sukacita? (3) Mengapa Dia mengubah kesedihan kita menjadi sukacita?

A. Apa jenis Juruselamat Dia?

Membatasi diri untuk ayat-ayat ini, kita melihat bahwa ...

1) TUHAN YESUS ADALAH JURUSELAMAT SENSITIF.

Dia tahu bahwa murid-murid yang bingung tentang komentar-Nya. Meskipun Dia benar bisa dikunyah mereka karena begitu lambat untuk mengerti apa yang Dia telah berulang kali mengatakan, Dia anggun dan sabar mengakui kebingungan mereka dan meyakinkan mereka bahwa setelah musim pendek kesedihan, mereka segera akan mengalami sukacita abadi-Nya. Meskipun Tuhan tahu masa depan sebelum hal itu terjadi, Dia tidak berurusan dengan para murid dalam dingin, secara mekanik: "Buck up, guys, itu semua ditakdirkan untuk bekerja sama untuk kebaikan Anda!" Sebagai Mazmur 103: 13-14 negara, "Sama seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu. "

2) TUHAN YESUS ADALAH JURUSELAMAT PENDERITAAN yang rela PERGI MELALUI SORROW terbayangkan ATAS NAMA KAMI.

Hanya dalam beberapa saat, Yesus akan berkeringat tetes besar darah di taman seperti Dia menderita dalam doa atas pemikiran bantalan dosa-dosa kita. Ibrani 5: 7 mengatakan bahwa ". Dia menawarkan up baik doa dan permohonan dengan ratap tangis dan air mata ..." Di atas kayu salib, Dia rintihan besar kata-kata Mazmur 22: 1, "Allahku, Allahku, mengapa Anda meninggalkan Aku "Dia rela" menanggung permusuhan tersebut oleh orang-orang berdosa terhadap diri-Nya "(Ibr 12: 3.) atas nama kami untuk sukacita yang disediakan bagi Dia membawa banyak anak-anak untuk kemuliaan? (Ibr 02:10; 12:. 2). Jadi (Ibr. 4:15), "Kami tidak memiliki imam besar yang tidak dapat bersimpati dengan kelemahan kita, tapi satu yang telah dicobai dalam segala hal seperti kita, namun tanpa dosa."

3) TUHAN YESUS ADALAH BANGKIT JURUSELAMAT, yang menang atas dosa dan kematian.

Yesus berkata (Yohanes 16:22), "Karena itu Anda juga memiliki kesedihan sekarang; tapi saya akan melihat Anda lagi, dan hati Anda akan bersukacita, dan tidak ada yang akan mengambil sukacita Anda jauh dari Anda. "Perubahan dramatis dalam murid dari kesedihan sukacita abadi didirikan pada melihat bangkit Juruselamat. Segala sesuatu tentang iman Kristen-segalanya-bertumpu pada kebangkitan tubuh Yesus dari antara orang mati. Paulus berani menyatakan (. 1 Kor 15:17), "Jika Kristus tidak dibangkitkan, imanmu tidak berharga; Anda masih hidup dalam dosamu. "Para rasul diubah dari ketakutan, mengalahkan, pria bingung ke saksi berani yang bersedia menderita dan mati karena mereka melihat Tuhan Yesus yang bangkit. Sejak Ia telah dibangkitkan dari antara orang mati dan naik ke surga, Dia akan datang kembali untuk menaklukkan dan memerintah. Pada saat itu, semua penderitaan kita akan langsung berubah menjadi sukacita abadi!

B. Bagaimana Tuhan mengubah kesedihan kita menjadi sukacita?

Secara singkat, dalam empat cara:

1) TUHAN BERUBAH SORROW KAMI KE JOY DENGAN MENUNJUKKAN US KEMULIAAN SALIB.

Untuk melihat Tuhan kesayangan mereka dipukuli dan berdarah, tergantung di kayu salib, adalah peristiwa yang paling mengerikan dan mengejutkan dari kehidupan para murid. Saya sengaja belum melihat film populer, The Passion of the Christ, karena saya membaca review oleh kritikus film-an, Roger Ebert, di mana ia mengatakan bahwa itu sejauh film paling kejam yang pernah dilihatnya. Karena ia telah meninjau beberapa film yang cukup keras, saya pikir, "Saya tidak ingin bahwa kekerasan grafis dibakar ke dalam otak saya!" Tapi para murid melihat secara langsung dan harus telah mengirim mereka ke shock mendalam.

Tetapi kebenaran menakjubkan adalah bahwa dalam semua tulisan-tulisan mereka, mereka tidak menggambarkan salib di menyedihkan, nada sedih, melainkan sebagai sesuatu yang mulia dan penuh kemenangan. Ini adalah pusat dari pemberitaan rasuli mereka karena itu adalah dasar atas mana Tuhan bisa mengampuni dosa-dosa kita (Kisah Para Rasul 2:23; 3:15; 04:10; 05:30; 1 Kor 2:. 2). Paulus bahkan menulis bahwa ia memuliakan atau membual di salib (Gal. 6:14).

Hal penting di sini (Yohanes 16:20) adalah bahwa Yesus tidak mengatakan bahwa para murid kesedihan akan digantikan oleh sukacita, melainkan bahwa Dia akan mengubah kesedihan mereka menjadi sukacita. Dia menggunakan analogi perempuan yang melahirkan (Yohanes 16:21). Pada hari itu sebelum anestesi, Anda bisa mendengar seorang wanita menangis dalam penderitaan satu menit dan beberapa menit kemudian dia berseri-seri dengan sukacita atas hal yang sangat yang telah menyebabkan penderitaan seperti itu, yaitu, bayinya yang baru lahir.

Paulus menulis (Filipi 3: 10-11). Bahwa penderitaan kita membawa kita ke dalam persekutuan dengan Kristus dalam penderitaan-Nya dan kita mencapai kebangkitan orang mati. Dia mengatakan (Rom. 8:18) bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak layak untuk dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Ibrani 12 memberitahu kita bahwa ketika kita mata yang tertuju kepada Yesus dan penderitaan-Nya, kita kemudian dapat mengirimkan disiplin Tuhan dalam hidup kita, yang menghasilkan buah damai kebenaran. Tuhan ternyata kesedihan kita sekarang menjadi sukacita karena kita mendapatkan pemahaman yang lebih dalam kemuliaan salib-Nya.

2) TUHAN BERUBAH SORROW KAMI KE JOY OLEH MEMBERIKAN US AN PERSPEKTIF KEKAL.

Tuhan tidak menjawab pertanyaan para murid di tempat, sehingga mereka kemudian menghadapi salib pada hari berikutnya dengan pemahaman yang jelas. Tapi Dia memberi mereka instruksi yang memungkinkan mereka kemudian untuk melihat kembali peristiwa traumatik ini dengan kejelasan dan pemahaman. Setelah kebangkitan, sebagaimana Dia membuka Kitab Suci untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana Mesias yang diperlukan pertama yang menderita dan kemudian masuk ke dalam kemuliaan-Nya (Lukas 24:26, 46-47), mereka mendapat gambaran besar dari apa yang Tuhan lakukan dalam sejarah. Perspektif kekal memungkinkan mereka kemudian menanggung penderitaan demi kerajaan-Nya.

Dalam Mazmur 73, pemazmur bingung dan tertekan saat melihat kemakmuran tampak dari orang fasik, sementara pada saat yang sama ia kena hukum setiap hari. Ia akan putus asa sampai ia masuk ke tempat kudus Allah. Kemudian ia melihat akhir jahat dan bagaimana Allah adalah bagian abadi dari orang-orang saleh. Perspektif kekal berubah kesedihannya menjadi sukacita.

3) TUHAN BERUBAH SORROW KAMI KE JOY DENGAN MENJADI MEDIATOR KAMI ATAS THRONE OF GRACE.

Mengulangi Yesus (Yohanes 16: 23-24) janji untuk menjawab doa-doa para murid yang ditawarkan dalam nama-Nya (lihat Yohanes 14: 13-14; 15: 7, 16). Seperti yang kita lihat, meminta dalam nama Yesus adalah meminta sejalan dengan kehendak-Nya untuk itu yang akan memajukan kerajaan-Nya dan kemuliaan-Nya. Hal ini untuk meminta apa yang Yesus ingin, tidak didasarkan pada prestasi kami, tetapi pada darah dan kebenaran-Nya. Ketika kami meminta dan Dia menjawab, sukacita kita akan dibuat penuh.

Seperti yang saya jelaskan ketika saya berbicara tentang Yohanes 14: 13-14, akan ada banyak waktu ketika Anda meminta sesuatu dalam nama Yesus yang menurut Anda akan lebih kerajaan-Nya dan memuliakan nama-Nya, tetapi Dia tidak menjawab seperti yang Anda minta. Pada saat seperti itu, kita harus percaya bahwa Dia akan bekerja dengan cara yang berada di luar apa yang bisa kita minta atau bahkan berpikir (Ef. 3:20). Dia sering menyelesaikan tujuan-Nya dengan cara yang tampaknya mundur untuk kita. Karena kita tidak mengerti semua yang Allah lakukan dan Dia biasanya tidak menjelaskan kepada kita, kita bisa pergi ke kuburan kami tidak tahu mengapa Dia tampaknya tidak menjawab doa-doa kita. Tetapi ketika kita berdoa dan Dia menjawab, itu banjir kami dengan sukacita yang besar.

4) TUHAN BERUBAH SORROW KAMI KE JOY SAAT KITA MELIHAT DIA BANGKIT DARI MATI MELALUI MATA IMAN.

Yesus berkata (Yohanes 16:16, 17, 22) bahwa para murid akan melihat Dia lagi dan kemudian hati mereka akan bersukacita dan tidak ada yang bisa mengambil sukacita yang jauh dari mereka. Mereka melihat Tuhan yang bangkit secara fisik, yang tidak bisa kita lakukan. Tapi kita bisa melihat-Nya secara rohani karena kami percaya kesaksian apostolik. Petrus menulis untuk orang Kristen yang menderita (1 Pet 1: 8)., "Dan meskipun Anda belum melihat-Nya, Anda mengasihi Dia, dan meskipun Anda tidak melihat-Nya sekarang, tapi percaya kepadaNya, Anda bergembira karena sukacita yang tak terkatakan dan penuh kemuliaan .... "Ini sering kali penderitaan yang Anda lihat Tuhan Yesus lebih jelas sebagai Roh Kudus membuka kekayaan Kristus untuk jiwa Anda dengan cara yang segar. Dan, tentu saja, akhir, sukacita kekal kita akan menyapu semua penderitaan kita pergi selamanya instan kami melihat kedatangan Kristus dalam kuasa dan kemuliaan!

Jadi Yesus adalah sensitif, penderitaan, dan bangkit Juruselamat. Dia ternyata kesedihan kami menjadi sukacita dengan menunjukkan kemuliaan salib; memberikan kita perspektif yang kekal; menjadi Mediator kami ke takhta kasih karunia; dan membiarkan kita melihat Dia bangkit dari kematian melalui mata iman. Akhirnya:

C. Mengapa Tuhan mengubah kesedihan kita menjadi sukacita abadi?

1) HE BERUBAH SORROW KAMI KE selamanya JOY KARENA KAMI TUMBUH UNTUK SEPERTI DIA MELALUI PROSES PENDERITAAN.

James (1: 2-5) mendorong kita untuk mempertimbangkan suatu kebahagiaan, apabila kita menghadapi berbagai cobaan karena melalui uji coba tersebut, kita akan menjadi lebih seperti Juruselamat kita. Paulus mengatakan sesuatu yang serupa di Roma 5: 3-5, di mana ia mengatakan bahwa ia bersukaria dalam kesengsaraan, mengetahui bahwa mereka menghasilkan ketekunan, karakter terbukti, dan harapan. Anda mungkin mengatakan, "Tidak bisa kita hanya melewatkan bagian kesedihan dan bergerak langsung ke sukacita?" Tetapi Ibrani 5: 8 mengatakan bahwa bahkan Tuhan kita belajar taat melalui penderitaan-Nya. Ini bukan berarti bahwa Dia (seperti kita!) Tidak taat dan harus belajar untuk taat. Tapi melalui penderitaan, Dia mengalami apa ketaatan adalah semua tentang. Melalui penderitaan kita, kita belajar untuk menjadi lebih seperti Dia jika kita mempercayai-Nya melalui proses.

2) HE BERUBAH SORROW KAMI KE selamanya JOY SEHINGGA KITA AKAN DAPAT POINT LAIN UNTUK SEMUA NYA-KECUKUPAN.

Hanya ketika biji gandum jatuh ke tanah dan mati yang membawa banyak buah (Yohanes 12:24). Paulus mengatakan (2 Kor 1: 4). Bahwa Allah menghibur kami dalam penderitaan kita sehingga kita akan dapat menghibur orang lain dalam penderitaan mereka dengan kenyamanan yang kita dihibur oleh Allah.

Beberapa tahun yang lalu, seorang perwira Salvation Army sedang berkhotbah di Chicago ketika seorang pria berbicara di depan orang banyak, "Anda dapat berbicara tentang bagaimana Kristus adalah sayang untuk Anda, tetapi jika istri Anda mati, sebagai istri saya, dan Anda memiliki bayi menangis untuk ibu mereka, Anda tidak bisa mengatakan apa yang Anda katakan. "

Beberapa hari kemudian, istri pendeta yang tewas dalam kecelakaan kereta api tragis. Pada upacara pemakaman, suami berduka berdiri di samping peti mati dan berkata, "Suatu hari ketika saya sedang berkhotbah di kota ini, seorang pria mengatakan bahwa jika istri saya sudah mati dan anak-anak saya menangis untuk ibu mereka, saya tidak bisa mengatakan bahwa Kristus sudah cukup. Jika seorang pria yang ada di sini, saya mengatakan kepadanya bahwa Kristus sudah cukup! Hatiku hancur, perdarahan, dan rusak. Tapi ada juga lagu dalam hati saya dan Kristus menaruhnya di sana. Juruselamat berbicara kenyamanan bagi saya hari ini. "Orang yang telah mengajukan keberatan itu hadir, dan ia menyerah hidupnya untuk Kristus. (Dari, "Our Daily Bread," 1980.)

Kesimpulan

Saya menyimpulkan dengan dua aplikasi dan pengamatan akhir:

Pertama, pada saat penderitaan, menghabiskan lebih banyak waktu di dalam Firman Tuhan. Waktu duka dan kesedihan bukan waktu mengabaikan Alkitab. Tentu saja, Anda harus mencari Tuhan sebelum uji coba seperti memukul, sehingga Anda akan sudah memiliki kebijaksanaan yang Anda butuhkan untuk melewati badai (lihat Amsal 1:. 20-33). Tapi Anda juga perlu meningkatkan waktu Anda di Word ketika Anda berada di tengah-tengah persidangan.

Kedua, pada saat penderitaan, menghabiskan lebih banyak waktu dalam doa. Ini dalam konteks penderitaan yang James (1: 5) mengatakan, "Tetapi jika salah satu dari Anda tidak memiliki kebijaksanaan, biarkan dia meminta kepada Allah, yang memberikan kepada semua murah hati dan tanpa cela, dan itu akan diberikan kepadanya." Di sini, dalam konteks kesedihan para murid, Yesus mengatakan kepada mereka lagi untuk meminta Bapa dalam nama-Nya, menjanjikan bahwa Dia akan menjawab.

Akhirnya, perhatikan bahwa sisi lain ayat-ayat ini adalah bahwa sukacita di dunia yang berasal dari hal-hal yang binasa bersifat sementara. Sukacita mereka akan beralih ke kesedihan ketika hal-hal binasa dan mereka menghadapi Allah dalam judg

Ayat: "Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: 'Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?'"Kebangkitan tubuh adalah suatu ajaran yang penting dalam Alkitab. Hal ini menunjuk kepada tubuh yang dibangkitkan Allah dari kematian dan dipersatukan kembali dengan jiwa dan roh orang itu, yang telah dipisahkan dari tubuh itu selama waktu penantian.1. 1) Alkitab menyatakan sekurangnya tiga alasan mengapa kebangkitan tubuh itu penting.1. (a) Tubuh itu penting bagi kepribadian manusia seutuhnya; manusia tidak lengkap tanpa tubuh. Demikianlah, penebusan yang ditawarkan oleh Kristus berlaku untuk segenap pribadi, termasuk tubuh (Rom 8:18-25;lih. art.KEPRIBADIAN MANUSIA).2. (b) Tubuh adalah bait Roh Kudus (1Kor 6:19); sekali lagi tubuh itu akan menjadi bait Roh pada saat kebangkitan.3. (c) Untuk melenyapkan akibat dosa pada segala tingkat, musuh terakhir manusia (kematian tubuh) harus dikalahkan melalui kebangkitan (1Kor 15:26).2. 2) Baik PL (bd.Kej 22:1-14danIbr 11:17-19;Mazm 16:10danKis 2:24-34; bd.Ayub 19:25-27;Yes 26:19;Dan 12:2;Hos 13:14) maupun PB (Luk 14:13-14; 20:35-36;Yoh 5:21,28-29; 6:39- 40,44,54;1Kor 15:22-23;Fili 3:11;1Tes 4:14-16;Wahy 20:4-6,13) mengajarkan kebangkitan tubuh pada masa yang akan datang.3. 3) Kebangkitan tubuh kita dijamin oleh kenyataan kebangkitan Kristus (Kis 17:31;1Kor 15:12,20-23;lihat cat. -->Mat 28:6).[atau -->Mat 28:6]4. 4) Dalam pengertian umum, tubuh kebangkitan orang percaya akan menjadi seperti tubuh kebangkitan Tuhan sendiri (Rom 8:29;1Kor 15:20,42-44,49;Fili 3:20-21;1Yoh 3:2). Secara lebih khusus, tubuh yang dibangkitkan itu adalah:1. (a) suatu tubuh yang memiliki kesinambungan dan ciri-ciri yang sama dengan tubuh dari kehidupan ini dan karenanya dapat dikenali (Luk 16:19-31);2. (b) suatu tubuh yang diubah menjadi tubuh sorgawi yang disesuaikan untuk langit yang baru dan bumi yang baru (1Kor 15:42-44,47-48;Wahy 21:1);3. (c) suatu tubuh yang tidak dapat binasa, bebas dari kebusukan dan kematian (1Kor 15:42);4. (d) suatu tubuh kemuliaan, seperti tubuh Kristus (1Kor 15:43;Fili 3:20-21);5. (e) suatu tubuh yang kuat, tidak dipengaruhi penyakit atau kelemahan (1Kor 15:43);6. (f) suatu tubuh yang rohani (yaitu, tidak alami, tetapi adikodrati), tidak terikat pada hukum alam (Luk 24:31;Yoh 20:19;1Kor 15:44);7. (g) suatu tubuh yang bisa makan dan minum (Luk 14:15;Luk 22:14-18,30; 24:43).5. 5) Pada waktu orang percaya menerima tubuhnya yang baru, mereka akan mengenakan kekekalan (1Kor 15:53). Alkitab menyatakan sekurang-kurangnya tiga maksud untuk hal ini:1. (a) supaya orang percaya memenuhi seluruh maksud Allah bagi manusia pada saat penciptaan (bd.1Kor 2:9);2. (b) supaya orang percaya dapat mengenal Allah dalam cara yang sepenuhnya sebagaimana Dia inginkan mereka mengenal-Nya (Yoh 17:3);3. (c) supaya Allah boleh mengungkap kasih-Nya kepada anak-Nya seperti yang dirindukan-Nya (Yoh 3:16;Ef 2:7;1Yoh 4:8-16).6. 6) Orang setia yang masih hidup pada waktu Kristus datang bagi para pengikut-Nya akan mengalami pengubahan tubuh yang sama seperti yang dialami orang-orang yang telah meninggal dunia dalam Kristus sebelum hari kebangkitan itu (1Kor 15:51-53). Mereka akan diberikan tubuh yang baru seperti tubuh yang diberikan kepada mereka yang dibangkitkan dari kematian pada saat itu. Mereka tidak akan pernah mengalami kematian jasmani(lih. art.KEANGKATAN GEREJA).7. 7) Yesus berbicara mengenai kebangkitan kepada hidup bagi orang percaya dan kebangkitan kepada hukuman bagi orang yang jahat (Yoh 5:28-29).

PendahuluanKebangkitan tubuh adalah ciri khas dari pemberitaan Kristen. Setiap orang di dunia ini pasti mengalami kematian, tetapi tidak ada seorang pun yang pernah bangkit dari kematian selain Kristus. Semua tokoh agama di dalam dunia tidak ada yang pernah bangkit seperti Kristus. Oleh sebab itulah, Allah melalui Roh Kudus akan membangkitkan tubuh orang percaya juga seperti Kristus yang telah bangkit (Rm. 8:11).1Salah satu poin menarik seputar kebangkitan tubuh adalah mengenai tubuh kebangkitan. Pada zaman Paulus ada sebagian orang yang menganggap kebangkitan sebagai suatu yang spiritual sifatnya (2Tim.2:18). Pada zaman sekarang banyak juga orang yang berpendapat bahwa kebangkitan ini hanya bersifat spiritual.2Ada pula yang beranggapan bahwa tubuh kebangkitan benar-benar baru dan tidak ada kaitan dengan tubuh yang lama. Melalui tulisan ini,penulis mencoba memaparkan seperti apa sebenarnya tubuh kebangkitanorang percaya, dengan tubuh Yesus Kristus sebagai model tubuh kebangkitan orang percaya kelak.I. TubuhKebangkitan Kristus sebagai Model Tubuh Kebangkitan Orang Percaya.Dalam 1 Kor. 15:20-23, Kristus disebut sebagai buah sulung kebangkitan. Sedangkan dalam Kol. 1:18 dan why.1 :5 Kristus disebut sebagai yang sulung diantara mereka yang bangkit. Hal ini berarti bahwa kebangkitan umat Allah akan seperti kebangkitan Tuhan mereka.3Tubuh orang percaya akan serupa dengan tubuh kebangkitan Kristus.II.1Tubuh yang Tidak Dapat Binasa (aphtharsia)Tubuh orang percaya setelah kebangkitan adalah tubuh yang tidak dapat binasa (1 Kor.15:42). Di dalam dunia tubuh manusia bisa lelah, sakit dan mati. Tetapi tubuh kebangkitan tidak akan pernah menderita suatu penyakit atau mengalami kematian. Tubuh kebangkitan berubah di dalam naturnya, di dalam esensinya; tubuh yang baru yang tidak akan pernah busuk atau rusak.4 Orang percaya akan menikmati keberadaan yang tidak dapat binasa.5II. 2 Tubuh kemuliaan (doxa)Dalam Fil.3: 21 Paulus ingin memperlihatkan bahwa tubuh kebangkitan Kristus dan orang percaya merupakan tubuh yang tidak dapat binasa, penuh dengan kemuliaan serta riil. Paulus sendiri juga mengajarkan hal yang sama kepada jemaat di Korintus (I Kor. 15: 42-44).6 Kemuliaan ini bukan hanya bersifat lahiriah, tetapi kemuliaan yang akan mengubah seseorang dari dalam. Tubuh kebangkitan akanmemancarkan terang, berkilauan, bahkan mungkin menyilaukan mata.II.3 Tubuh yang penuh kekuatan (dynamis)Tubuh sebelum kematian adalah tubuh yang penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Ketika kematian mendekat, maka tubuh akan sepeuhnya tidak berdaya. Tetapi pada saat kebangkitan terjadi, maka tubuh akan dibangkitkan dalam kekuatan. Menurut kesaksian Alkitab ketika Kristus bangkit kadang Ia seperti segera dikenal murid-murid-Nya (Mat.28:9; Yoh. 20:19:20). Tetapi kadang tidak langsung dikenal (Luk. 24:16; Yoh.21:4). Ia dapat muncul tiba-tiba ditengah-tengah murid-murid-Nya sekalipun pintu terkunci (Yoh. 20:19) atau pun lenyap tiba-tiba (Luk.24:31). Ia sendiri mengidentifikasikan bahwa tubuhkebangkitan-Nya itu masih berdaging dan bertulang (Luk. 24:39). Tubuh-Nya bisa dipegang, tetapi tidak dapat dibatasi dengan dipegang. Ia pun menerima makanan dan memakannya (Luk. 24: 41-43). Tentu sajaini tidak boleh diartikan bahwa makanan jasmaniah masih diperlukan sesudah kematian. Pendeknya, Ia memperlihatkan bahwa tubuh kebangkitan-Nya dapat saja mengikuti limitasi hidup jasmaniah atautidak, menurut kehendak-Nya, dan ini memberikan indikasi kepada kita bahwa orang percaya yang dibangkitkan juga memiliki kuasa yang serupa.7

Kesinambungan Antara Tubuh Sebelum Kematian dengan Tubuh KebangkitanAda kesinambungan antara tubuh sebelum kematian dengan tubuh kebangkitan, namun juga ada perbedaan. Menurut Alkitab akan ada kebangkitan tubuh, bukan suatu ciptaan baru yang seluruhnya berbeda, tetapi tubuh yang dalam arti mendasar sama dengan tubuh yang sekarang. Tuhan tidak menciptakan tubuh yang baru bagi semua orang, tetapi akan membangkitkan tubuh yang sudah dimakamkan dalam tanah. Hal ini bukan hanya terlihat dalam istilah kebangkitan itu sendiri,tetapi jalas pula dikatakan dalam Rm. 8:11; I Kor. 15:53, sertabagaimana dimaksudkan dalam gambaran mengenai benih yang ditabur di tanah, yang dibicarakan Paulus dalam I Kor. 15: 36-38. Kristus yangadalah buah sulung kebangkitan secara jelas meunjukan kesamaan tubuh-Nya sebelum dan sesudah kebangkitan kepada para murid.8Hidup dalam keberadaan yang sama sekali berbeda dari kondisi di bumi sekarang ini bukanlah sebuah kebangkitan. Ketika Paulus berkata bahwa orang-orang mati akan dibangkitkan (I Kor. 15:52) dan bahwa kita yang masih tinggal akan diubahkan (ayat 52), jelas menunjukan bahwa dalam arti tertentu akan ada kesinambungan antara dua tahap kehidupan tersebut. Bahkan, bahasa dalam ayat 53 mengandung pengertian tersebut: Karena yang dapat binasa ini harusmengenakanyang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati (penekanan oleh penulis). Paulus juga mengatakan dalam I Tes. 4:17, yaitu sesudah ia menjelaskan tentang kebangkitan orang-orang percaya dan pengangkatan gereja, maka, Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Mereka yang akan selama-lamanya bersama dengan Tuhan sesudah kebangkitan atau perubahan bukanlah makhluk ciptaan lain, tetapi kita.9Meskipun ada kesinambungan, Alkitab juga membuktikan bahwa ada juga terjadi perubahan. Komposisi tubuh kebangkitan ini agak berbeda dengan tubuh manusia sebelum mati. Paulus sendiri menegaskan bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa (I Kor. 15:50). Tubuh kebangkitan itu idenyasomabukansarx. Karena dalam ayat ini daging sarx tidak dapat masuk ke dalamKerajaan Allah.Sarx(daging) dari debu akan kembali kepada debu. Oleh sebab itusarxnya hilang. Jadi tubuh kebangkitan berbeda dengan tubuh yang sekarang.Implikasi yang serupa juga pernah Yesus ucapkan ketika Yesus menjawab orang Saduki yang tidak percaya kebangkitan. Menurutnya pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan dikawinkan, melainkan hidup seperi malaikat disurga (Mat. 22:30).10 Persamaan dengan malaikat di sini bukan dalam kaitannya dengan tubuh fisik yang tidak akan ada lagi. Ajaran Tuhan Yesus di sini tidak mengandung pengertian bahwa tidak akan ada lagi perbedaan jenis kelamin di dalam kehidupan yang akan dating. Tetapi yang institusi pernikahan tidak akan ada lagi, sebab tidak perlu melahirkan anak ke dalam bumi.11Ayat lainnya lagi yang berbicara tentang perbedaan tersebut adalah I Kor. 6: 13, Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah.Kata dibinasakandisini,katargeo, artinya secara umum membatalkan, meniadakan, atau mengakhiri. Tampaknya, menurut ayat ini, fungsi pencernaan tubuh manusia tidak diperlukan dalam kehidupan yang akan datang.12Dalam I Kor.15: 36-38 Paulus membicarakan perubahan yang akan terjadi, ketika ia mengatakan bahwa ketika seseorang menaburkanbenih, ia tidak menabur tubuh yang akan datang. Ia tidak bermaksudmengambil kembali benih yang sama dari dalam tanah. Namun, ia mengharapkan untuk menuai sesuatu yang secara fundamental sama dengan benih yang sudah ditaburkan itu. Walaupun ada kesamaan tertentuantara benih yang disebar dan benih yang tumbuh dari padanya, tetap saja akan dijumpai perbedaan yang menyolok. Paulus berkata, ditabur dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Tubuh ditaburkandalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh jasmaniah. Perubahan tidak berarti tidak konsisten dengan mempertahankan identitas. Akan ada kaitan fisik tertentu antara tubuh yang lama dan tubuh yang baru, tetapi nature dari kaitan ini tidak diungkapkan.13Sifat Tubuh Kebangkitan: Tubuh fisik atau tubuh non fisik?Banyak penafsir yang menggunakan I Kor. 15:44 sebagai acuan bahwa kebangkitan bersifat non-fisik. Meskipun tubuh kebangkitan itu berbeda dengan tubuh manusia sebelum mati, tidaklah tepat apabiladitarik kesimpulan bahwa tubuh kebangkitan itu sebenarnya merupakan tubuh non-fisikal berdasarkan I Kor. 15: 44 yang membedakan antara tubuh rohaniah (spiritual body, Gk.soma pneumatikon)dengan tubuh jasmaniah (natural body, Gk.soma psychikon). Alasannya Paulus juga memakai dua istilah ini tersebut di pasal 2: 14-15 (manusia duniawi, psychikos dan manusia rohania, pneumatikos) tanpa indikasi bahwa yang ia maksudkan dengan manusiarohani adalah manusia non-fisikal. Konteks menunjukan bahwa yang dimaksudnya dengan manusia rohani adalah manusia yang dituntun oleh Roh Kudus.14 Dengan demikian, sama dengan indikasi diatas, tubuh rohaniah di dalam I Kor. 15: 44 bukanlah tubuh yang non-fisikal, melainkan tubuh kebangkitan yang akan sepenuhnya dikuasai oleh Roh Kudus.15 Sedangkan tubuh alamiah adalah bagian dari keberadaan sekarang ini yang terkutuk dan berdosa.16 Geerhardus Vos benar ketika ia menegaskan bahwa kita harus menulis dalam huruf besar katarohaniahdalam ayat ini, supaya jelas bahwa ayat ini menggambarkan kondisi di mana Roh Kudus memimpin tubuh.17Demikian pula dengan I Kor. 15: 50-57 kalimat daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah bukan sedang mencoba untuk berkata bahwa tubuh kebangkitan tidak bersifat fisik, melainkanbahwa manusia sebagaimana adanya sekarang adalah, ciptaan yang rentan, dapat binasa, tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah yang mulia.18 Lebih lanjut ia berkata bahwa yang binasa (phthora) tidakmendapat bagian dalam apa yang tidak binasa (aphtharsia) (ayat 50). Maksud perkataan Paulus di sini adalah bahwa tidak mungkin dalam kondisi sekarang ini, yaitu di dalam tubuh yang lemah dan dapatbinasa, mewarisi berkat yang mulia dari kehidupan yang akan datang. Harus ada perubahan.19Jika tubuh kebangkitan bersifat nonmateri atau nonfisik, maka iblis akan mengalami kemenangan besar, sebab dengan demikian Allah dipaksa untuk mengubah hakikat manusia yang diciptakan dengan tubuh dan roh menjadi ciptaan jenis lain, yaitu tanpa tubuh fisik (seperti malaikat). Akibatnya hal ini memberikan pengertian bahwa materi pada dasarnya adalah jahat sehingga harus ditiadakan. Sehingga dalam artitertentu filsuf Yunani akan terbukti benar. Tetapi materi tidaklah jahat; ia adalah bagian dari ciptaan Allah yang baik. Sebab itu, tujuan penebusan Allah adalah kebangkitan tubuh fisik, dan penciptaanbumi yang baru di mana umat tebusan-Nya akan hidup dan melayani Allah selama-lamanya dengan tubuh kemuliaan.20Kebangkitan bukan hanya rohnya saja, melainkan fisiknya atau tubuhnya juga. Kebangkitan yang paling penting ialah kebangkitan personalnya atau oknumnya dari pada hanya sekedar badannya. Tetapi bukan berarti badan tidak penting. Kalau tidak ada tunjukan badannya, bagaiamana seseorang dapat disebut bangkit. Tetapi kebangkitan badannya jangan terlalu materialisasi dan konkretisasi. Deskripsi tubuh ada supaya seseorang bisa dikenali baiknya atau jahatnya pada waktu semua orang dibangkitkan.sOleh sebab itu, kelak orang percaya masih saling mengenal, karena kebangkitan itu adalah kebangkitan pribadi ataupersonalnya. Manford juga mengatakan hal yang sama demikian :Will we know each other? Oh, Yes, we will know each other. This is to be our expectation; this iswhat the apostle Paul said.21KesimpulanKebangkitan merupakan hal yang penting dalam kekristenan, karena kebangkitan Kristus adalah tanda kemenangan mutlak. Dengan demikian orang yang percaya kepada Kristus juga akan dibangkitkan seperti Kristus telah bangkit. Orang percaya akan memiliki tubuh kebangkitan yang sama dengan tubuh Kristus. Yaitu tubuh yang tidak dapat binasa. yang mulia, dan penuh kekuatan. Tubuh kebangkitan akan adakesinambungan dengan tubuh yang sekarang, namun juga akan ada perbedaannya. Tubuh kebangkitan orang percaya juga bersifat fisik untuk menunjukan suatu pribadi atau oknum. Dengan demikian, orangpercaya masih bisa saling mengenal satu sama lain.Daftar PustakaBerkhof, LouisTeologi Sistematika6: Doktrin Alkitab dan Akhir Zaman.Surabaya:Momentum, 2005Gutzke, Manford G.Plan Talk on theResurrection.Michigan: Baker Book House, 1974.Hoekema ,Anthony ,Alkitab dan AkhirZaman. Surabaya: Momentum, 2004.Hoekema, Anthony,TheBible and the Future.Lukito, Daniel Lukas KebangkitanOrang Mati: Sebuah Telaah dari Alkitabdalam jurnal PelitaZaman V5 no. 1 (1990).Schep, op.cit.Vos, G.Pauline Eschatology .1Louis Berkhof,Teologi Sistematika(Surabaya: Momentum,2005), hlm. 1192Louis Berkhof,Teologi Sistematika,hlm. 1193Ibid4Manford G. Gutzke,Plan Talk on the Resurrection(Michigan:Baker Book House, 1974), hlm.515Anthony A. Hoekema ,Alkitab dan Akhir Zaman(Surabaya:Momentum, 2004), hlm. 337.6DanielLukas Lukito, Kebangkitan Orang Mati: Sebuah Telaah dariAlkitabdalam jurnal Pelita Zaman V5 no. 1 (1990), hlm. 457Ibid8Louis Berkhof,Teologi Sistematika,hlm. 119-120.9Anthony A. Hoekema ,Alkitab dan Akhir Zaman, hlm. 340.10Daniel Lukas Lukito, Kebangkitan Orang Mati: Sebuah Telaahdari Alkitab, hlm.11Anthony A. Hoekema ,Alkitab dan Akhir Zaman, hlm. 340-34112Ibid13Louis Berkhof,Teologi Sistematika,hlm.12014Daniel Lukas Lukito, Kebangkitan Orang Mati: Sebuah Telaahdari Alkitab,hlm.4715Hoekema,The Bible and the Future, hlm 249-250)16Anthony A. Hoekema ,Alkitab dan Akhir Zaman, hlm. 338.17G. Vos,Pauline Eschatolog, hlm. 16718Schep, op.cit., hlm. 20419Anthony A. Hoekema ,Alkitab dan Akhir Zaman, hlm. 33920Anthony A. Hoekema ,Alkitab dan Akhir Zaman, hlm.338-339.21Manford G. Gutzke,Plan Talk on the Resurrection, hlm. 52.__________________

PEMAHAMAN TENTANG KEBANGKITAN TUBUHShare on facebookShare on twitterShare on emailShare on printMore Sharing Services0Setelah mengikuti materi sebelumnya, mungkin timbul pertanyaan dalam benak kita, bagaimana tentang Kebangkitan Tubuh? :

Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: Bagaimanakah orang mati dibangkitkan? Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali? (1Kor 15:35)

Kebangkitan tubuh menunjuk kepada tubuh yang dibangkitkan oleh Allah dari kematian, dan dipersatukan kembali dengan jiwa dan roh orang itu, yang telah dipisahkan dari tubuh itu selama waktu penantian.

MENGAPA KEBANGKITAN TUBUH ITU PENTING ?1. Tubuh itu penting bagi kepribadian manusia seutuhnya; manusia tidak lengkap tanpa tubuh. Demikianlah penebusan yang ditawarkan Kristus berlaku untuk segenap pribadi, termasuk tubuh (Rm 8:18-25)2. Tubuh adalah bait Roh Kudus (1Kor 6:19); sekali lagi tubuh itu akan menjadi bait Roh pada saat kebangkitan3. Untuk melenyapkan akibat dosa pada segala tingkat, musuh terakhir manusia (kematian tubuh) harus dikalahkan melalui kebangkitan (1Kor 15:26)

PERJANJIAN LAMA MENGAJARKAN KEBANGKITAN TUBUH PADA MASA YANG AKAN DATANG

Bandingkan Kej 22:1-14 dengan Ibr 11:17-19; Mzm 16:10 dan Kis 2:24 dst. Ayb 19:25-27; Dan 12:2; Hos 13:14;

Ya, Tuhan, orang-orangMu yang mati akan hidup pula, mayat-mayat mereka akan bangkit pula. Hai orang-orang yang sudah dikubur di dalam tanah bangkitlah dan bersorak-sorai! Sebab embun Tuhan ialah embun terang, dan bumi akan melahirkan arwah kembali. (Yes 26:19)

PERJANJIAN BARU MENGAJARKAN KEBANGKITAN TUBUH PADA MASA YANG AKAN DATANG

Luk 14:13-14; 20:35-36; Yoh 5:21, 28-29; 6:39-40, 44, 54; 1Kor 15:22-23; 1Tes 4:14-16; Why 20:4-6, 13

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, dimana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dariantara orang mati. (Flp 3:10-11)

yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia, menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diriNya. (Flp 3:21)

PENGERTIAN KEBANGKITAN TUBUH SECARA UMUM & KHUSUS

Alkitab menyatakan bahwa kebangkitan tubuh kita dijamin oleh kenyataan kebangkitan Kristus (perhatikan Mat 28:6; Kis 17:31; 1Kor 15:12, 20-23) PENGERTIAN SECARA UMUM : Tubuh kebangkitan orang percaya akan menjadi seperti tubuh kebangkitan Tuhan sendiri (Rm 8:29; 1Kor 15:20, 42-44, 49; Flp 3:20-21; 1Yoh 3:2) PENGERTIAN SECARA KHUSUS : Tubuh yang dibangkitkan itu adalah: Suatu tubuh yang memiliki kesinambungan dan ciri-ciri yang sama dengan tubuh dari kehidupan ini dan karenanya dapat dikenali (Luk 16:19-31) Suatu tubuh yang diubah menjadi tubuh sorgawi yang disesuaikan untuk langit yang baru dan bumi yang baru (1Kor 15:42-44, 47-48; Why 21:1) Suatu tubuh yang tidak dapat binasa, bebas dari kebusukan dan kematian (1Kor 15:42) Suatu tubuh kemuliaan, seperti tubuh Kristus (1Kor 15:43; Flp 3:20-21) Suatu tubuh yang kuat, tidak dipengaruhi penyakit atau kelemahan(1Kor 15:43) Suatu tubuh yang rohani (yaitu, tidak alami tetapi adikodrati), tidak terikat pada hukum alam (Luk 24:31; Yoh 20:19; 1Kor 15:44) Suatu tubuh yang bisa makan dan minum (Luk 14:15; 22:14-18, 30; 24:43)

MENGAPA SETIAP ORANG PERCAYA YANG MENERIMA TUBUH BARUNYA AKAN MENGENAKAN KEKEKALAN ? (1Kor 15:52-53).

Alkitab menyatakan sekurang-kurangnya tiga maksud untuk hal ini: Supaya orang percaya memenuhi seluruh maksud Allah bagi manusia pada saat penciptaan (bandingkan 1Kor 2:9) Supaya orang percaya dapat mengenal Allah dalam cara yang sepenuhnya sebagaimana Dia inginkan mereka mengenalNya (Yoh 17:3) Supaya Allah boleh mengungkap kasihNya kepada anakNya seperti yang dirindukanNya (Yoh 3:16; Ef 2-7; 1Yoh 4:8-16)Orang setia yang masih hidup pada waktu Kristus datang bagi para pengikutNya akan mengalami pengubahan tubuh yang sama seperti yang dialami orang-orang yang telah meninggal dunia dalam Kristus sebelum hari kebangkitan itu (1Kor 15:51-53). Mereka akan diberikan tubuh yang baru seperti tubuh yang diberikan kepada mereka yang dibangkitkan dari kematian pada saat itu. Mereka tidak akan pernah mengalami kematian jasmani.Tuhan Yesus berbicara mengenai kebangkitan kepada hidup bagi orang percaya dan kebangkitan kepada hukuman bagi orang yang jahat.Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. (Yoh 5:28-29)ORANG PERCAYA AKAN KELUAR DAN BANGKITUNTUK HIDUP YANG KEKAL

Teologi Paulus Tentang Kematian dan Kebangkitan

PendahuluanKematian adalah sebuah fenomena yang alami bagi manusia, tapi tidak dengan kebangkitan. Hampir setiap hari kita melihat kematian sebagai sebuah wacana realitas dari kehidupan, bahwa kehidupan diakhiri dengan sesuatu yang namanya kematian. Bagaimana dengan kebangkitan? Hal itu adalah biasa, biasa bukan karena itu terjadi secara massif dalam hidup manusia, tapi karena sering diperbincangkan terutama dalam kekristenan. Bahkan menjadi sebuah pengharapan yang hampir pasti akan menihilkan kekristenan jika hal itu diboikot.Memaknai kematian dan kebangkitan berarti memahami hal yang fundamental dalam kekristenan. Sebagai salah seorang peletak dasar teologi Kristen melalui tulisan-tulisannya, maka kita akan membahas teologi Paulus tentang kematian dan kebangkitan.

KematianDalam penggunaan Alkitabiah, kematian memiliki empat makna utama, yaitu:1. Kematian fisik, umumnya menunjukkan perhentian fungsi tubuh yang tidak dapat dicegah (2 Sam. 14:14; Rm. 6:23; Ibr. 9:27) tetapi adakalanya pelemahan kuasa fisik secara berangsur-angsur (2 Kor. 4:12, 16).2. Kematian spiritual, menggambarkan pengasingan alami manusia dari Allah, kurang mau mendengarkan Allah, atau permusuhan dengan Allah, karena dosa (Kej. 2:17; Mat. 8:22; Yoh. 5:24-25; 8:21, 24; Rm. 6:23; Ef. 2:1; Yak. 5:20; Yud. 12; Why. 3:1).3. Kematian kedua, menunjukkan pemisahan secara permanen dari Allah sebagai nasib bagi orang yang tidak benar (Mat. 10:28; Why. 2:11; 20:6, 14-15; 21:8).4. Mati kepada dosa, melibatkan penyingkiran semua hubungan dengan dosa yang dihasilkan dari hidup pada Allah melalui kematian dan kebangkitan dengan Kristus (Rm. 6:4, 6, 11).Melalui ketetapan Allah, kematian fisik dan spiritual adalah konsekuensi dan akhir dari dosa (Yeh. 18:4, 20; Rm. 5:12; 6:23; 7:13; Ef. 2:1, 5) dan merupakan hal yang umum bagi manusia karena semua telah berdosa (Yos. 23:14; 1 Raj. 2:2; Pkh. 9:5; Rm. 5:12; Ibr. 9:27). Laki-laki dan perempuan diciptakan tidakunable to dietetapiable to die, walaupun setelah kejatuhan kematian menjadi sebuah keadaan biologis yang universal.Allah tidak senang akan kematian (bahkan kematian orang jahat, Yeh. 18:23).[1]

Konsep Kematian dalam Perjanjian LamaDalam sebagian besar PL, kematian memimpin kepada sebuah bayangan, keadaan insubstansial dalam dunia bawah, yang disebut sheol/syeol. Di sana, semua diturunkan pada kondisi tidak beraktivitas, dengan tidak ada prospek kemajuan atau pelarian (Ay. 3:17-20; 7:9; 17:16). Secara khusus, penghuni dunia bawah diputuskan dari Tuhan dan tidak dapat lagi mempersembahkan pujian atau permohonan: dalam kematian tidak ada kenangan tentang Engkau; dalam Sheol siapa yang akan memujimu? (Mzm. 6:6 (penerjemah) (bnd. Mzm. 88:5). Sedikit teks mengimplikasikan bahwa dunia bawah tidak tersembunyi dari Tuhan (Ay. 26:6; Mzm. 139:8). Kematian digambarkan bervariasi- contohnya, sebagai seorang musuh yang menjerat mangsanya (Mzm. 18:6; 116:3) dan sebuah pelahap manusia yang tidak pernah puas (Ams. 1:20; 27:20).[2]Dalam bahasa Ibrani kata yang digunakan untuk mengacu pada kematian adalahmawet,muncul 160 kali yang menyangkut keenam hal ini:1. Kematian secara umum dan/atau sebagai yang berlawanan dengan kehidupan. PL mempertentangkan kehidupan dan kematian sebagai satu-satunya opsi utama (Ul. 30:19; 2 Sam. 15:21; Ams. 18:21; Yer. 21:8), sering kali membicarakan eksistensi manusia sebagai sebuah jalan yang memimpin pada sesuatu atau yang lain (Ams.14:12; 16:25; Yer. 21:8). Setiap orang memiliki hari kematiannya (Pkh. 7:1; 8:8), karena itu tidak terelakkan untuk semua orang (Bil. 16:19; Yeh. 18:32), untuk orang benar (Bil. 23:10); orang jahat (Yeh. 18:23; 28:10; 33:11), dan orang bodoh juga (2 Sam. 3:33).2. Kematian sebagai ganjaran untuk orang jahat. Karena kelakuan yang berdosa, orang layak untuk mati (di bawah hukuman kematian; Ul. 19:6; 21:22; Yer. 26:11, 16). Beberapa dosa secara khusus pantas untuk kematian (Ul. 22:26), menyatakan bahwa yang lain tidak demikian, paling sedikit secara tiba-tiba. Contoh: istilahben mawet, 'is mawettidak pernah diberikan pada orang benar.3. Sikap terhadap kematian. Kematian adalah misterius dan menakutkan, secara eufemistis (melembutkan) disebut tidur (Mzm. 13:3(4)). Mereka yang membenci Allah dikatakan mencintai kematian (Ams. 8:36). Prospek tentang kematian membangkitkan perasaan teror (Mzm. 55:4(5)), panik (1 Sam. 5:11), dan kebencian (1 Sam. 15:32; Pkh. 7:26).4. Kematian sebagai sebuah tempat. Tempat orang mati dinyatakan sebagai kematian, yang paralel dengansyeoldanabaddon. Itu adalah tempat yang berdebu (Mzm. 22:15(16)), satu tempat dengan banyak ruang (Ams. 7:27).5. Kematian sebagai personifikasi. Itu sering dipersonifikasi dan dilihat sebagai suatu musuh kemanusiaan yang kuat (Kid. 8:6). Dia mampu membunuh (Yer. 18:21), baik oleh dirinya mapun oleh penyakit parah (Ay. 18:13). Dia dapat memanjat melalui jendela dalam pencarian terhadap kehidupan yang tidak menaruh kasihan (Yer. 9:20(21)) dan dia meliputi korbannya seperti gelombang laut (2 Sam.22:5).6. Kemenangan atas kematian. Manusia seharusnya mati, tetapi ada harapan bahwa mereka dapat ditebus (gl) dari kematian (Hos. 13:14). Mereka dapat ditebus bahkan dari ancaman atau prospeknya (Ay.5:20). Secara utama dan ironis kematian sendiri akan ditelan sebagai sebuah tanda dari kemahakuasaan Allah (Yes. 25:8).Sebagai sebuah konsep dalam PL, kematian secara keseluruhan dipandang sebagai istilah yang negatif atau paling sedikit terhentinya kehidupan. Dia misterius, persangkaan, dipenuhi dengan ketidakpastian, dan tabiat yang tidak terelakkan dan universal. Itu adalah perluasan logis dari kelemahan dan penyakit, penyakit akhir (Mzm. 88:11(12); Yes. 38:18). Secara fenomenologis, kematian manusia adalah seperti kematian binatang (Mzm. 104:29). Nafas kehidupan (atau roh) berakhir dan kembali kepada Pencipta sedangkan tubuh ditaruh ke tanah untuk membusuk dan kembali mendebu (Kej.35:18-20). Sekaligus, ada harapan bahwa kehidupan tidak berakhir dengan kematian atau bahkan melebihi kematian, tetapi bahwa itu memberi jalan untuk pembaharuan hidup, kepada kekekalan (Mzm. 16:10-11; bnd. 49:15(16)), dan bahkan ke kebangkitan (Dan. 12:2).[3]

Konsep Kematian dalam Perjanjian BaruIstilah-istilah yang DigunakanDalam PB sebagai literatur klasik, terdapat beragam kata yang digunakan untuk menggambarkan kematian dan mati- sebagai kejadian-kejadian yang mengingatkan manusia bahwa kehidupan adalah sesuatu yang berakhir yang tidak dapat dikendalikan. Selain kataqanatothanatos(kematian), ada istilah lain yang secara asli memiliki makna yang cukup berbeda. Tidur(upnohypnos)yang dini dipakai sebagai sebuah eufemisme untuk kematian dan mati bahkan digunakan lebih banyak dalam zaman Kristen. Istilah lain yang berhubungan adalahkaqeudwkatheudo(tidur), dankoimomaikoimaomai(tertidur). Yang menyatakan tidak bernyawa, sebuah hal mayat atau benda tak bernyawa, yaitunekronekros(yang mati).teleutawteleutaoberarti berakhir, selesai dan karena itu mati,apokteinwapokteino(membunuh) mengindikasikan sebuah pemadaman kehidupan secara keras.[4]

Pemakaian Istilah dan Latar Belakang KonteksSebagaimana yang disebutkan di atas, istilah-istilah yang digunakan dalam PB dan pemakaiannya adalah sebagai berikut:1.apokteinw(apokteino)danteleutaw (teleutao)apokteino(membunuh), ditemukan 150 kali dalam LXX, yang mengacu pada kata Ibraniharag(membunuh) danmut(mati). Itu dapat mengacu pada pembunuhan (Kej. 4:8 yaitu Kain), eksekusi hukum (Kel. 32:27), atau membawa massa untuk membunuh dalam perang suci (Bil. 31:7; 1 Sam. 15:3). Juga terdapat dalam nubuat profetis tentang penghakiman (Amos 4:10; 9:1; Yeh. 23:10).Dalam PB terdapat 74 kali, khususnya sering di keempat Injil dan Wahyu (15 kali); hanya 5 kali dalam surat Paulus. Dalam ayat-ayat ini kata kerja ini hampir selalu mengacu pada pembunuhan utusan Allah secara keras, baik dalam narasi langsung (Mat. 14:5; 1 Tes 2:15), perumpamaan (Mrk. 12:5), atau profetis mengacu pada para murid (Mat. 24:90).teleutaoterdapat 70 kali dalam LXX, digunakan untuk mengacu padamut(Ibr.), mati, hampir selalu dalam makna berakhir, berakhirnya kehidupan seseorang.Dalam PBteleutaoterdapat 11 kali, 3 di antaranya dikutip dari PL (Mat.15:4; Mrk. 7:10; 9:48). Kata kerja ini mengacu pada orang yang mati yang kemudian dibangkitkan oleh Yesus (Mat. 9:8; Yoh. 11:39). Juga digunakan untuk kematian Herodes (Mat.2:19), dll.2.qanato(thanatos)Kata yang dominan untuk mati dalam PB adalahapothnesko (thanatos).Dalam dunia Helenistik,thanatos(kematian),thanatoo(membunuh),thnesko(mati) danapethnesko(mati) digunakan secara metaforis tentang kematian intelektual dan kematian spiritual.Bagi orang Yunani, kematian berarti akhir dari aktivitas hidup, penutupan jangka waktu, pengrusakan eksistensi, bahkan jikashade(jiwa) menemukan sebuah tempat dalam alam kematian. Kematian adalah takdir umum manusia. Realisasi kematian yang tidak dapat dielakkan menemukan konsekuensinya dalam pencarian untuk menikmati kehidupan secara penuh.[5]Ada ajakan untuk tidak melewatkan kesenangan pada masa hidup.Bagi mereka juga, kematian adalah sebuah bagian hidup sebagai sebuah tindakan dari prestasi manusia. Penting untuk mati dengan mulia, berjuang dengan semangat tanpa takut mati. Disebut prestasi jika nama orang mati dihormati oleh yang hidup, terutama jika dia mati atas nama kota (polis). Plato memandang orang demikian mampu berjumpa dengan kematian, mengalihkan kematian dalam sebuah prestasi manusia. Kaum Stoiks memandang serupa, manusia yang mengatasi kematian dan ketakutannya adalah orang yang benar-benar mati, kesiapan bebas untuk mati setelah hidup yang bernilai mengalihkan kematian ke dalam prestasi manusia.Terdapat kepercayaan tentang imortalitas (kekekalan) jiwa, terutama oleh mistisisme Orphis dan Pythagorean. Dalam kematian jiwa dibebaskan dari tubuh, yang kekal dari yang tidak kekal, kebahagiaan dari penderitaan. Pandangan ini pada masa Helenistik menyebar luas. Bagi Stoaisme jiwa individual bergabung dengan jiwa universal ilahi. Gnostisisme menekankan dualisme kosmis yang berlawanan: jiwa dan badan. Pembebasan jiwa dari tubuh adalah kemenangan atas kematian.Dengan kondisi demikian pada masa Helenistik, secara kuat gagasan dualistik mulai menemukan jalan mereka pada Yudaisme dengan perluasan yang lebih besar atau lebih kecil. Jiwa menjadi dianggap tidak kekal (Keb.3:4 4:1; 15:3), eksistensi tidak bertubuh mulai secara tiba-tiba setelah kematian (4 Mak. 16:13; 17:12). Para martir Yahudi juga melihat kematian mereka sebuah pekerjaan heroik, mulia serta bernilai (4 Mak. 10:1; 2 Mak. 6:31). Philo menggambarkan tubuh sebagai sebuah teman yang jahat dan mati, kematian adalah tindakan pembebasan. Yosephus mendorong orang Yahudi untk memilih kematian daripada menyerah pada orang Roma. Jika mustahil hidup dengan kemuliaan, seseorang harus mati dengan mati.Dalam PBthanatos(kematian) ditemukan kira-kira 120 kali: di kitab Injil sebagian besar merujuk pada kematian Yesus; dalam Paulus terutama tentang kematian manusia. Pandangan PB tentang kematian secara langsung berkesinambungan dengan pandangan Yahudi kuno.[6]Manusia hidup dalam bayang-bayang kematian (Mat. 4:16; Yes. 9:1). Manusia harus hidup dalam ketakutan terhadap kematian (Ibr. 2:15).[7]Setan dianggap sebagai yang memiliki kuasa atas kematian (Ibr. 2:14), walaupun tentu saja Allah sendiri yang dapat menghancurkan tubuh dan jiwa dalam neraka (Mat. 10:28; Why. 2:23). Dalam Injil keempat, kematian dan kehidupan juga realitas eksistensi sekarang, tergantung pada bagaimana manusia merespons Jesus sebagai krisis ilahi dari eksistensinya (Yoh. 5:24; 8:51; 11:25). Dalam PB, kematian tidak dianggap sebagai proses alami, tetapi sebagai sebuah kejadian historis, yang secara jelas menandai kondisi berdosa manusia. Dalam pengertian historis kematian dilihat sebagai sebuah kuasa yang memperbudakk manusia dalam hidup