keasaman (ph)

13
KEASAMAN (pH) OLEH : NI PUTU PURI ARTINI (P07134014014) DSK GD DIAN PURNAMA DEWI (P07134014027)

Upload: diian-purnama-dhewii

Post on 09-Jul-2016

15 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kimia Air

TRANSCRIPT

Page 1: Keasaman (PH)

KEASAMAN (pH)

OLEH :

NI PUTU PURI ARTINI

(P07134014014)

DSK GD DIAN PURNAMA DEWI

(P07134014027)

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

TAHUN AKADEMIK 2015/2016

SEMESTER II

Page 2: Keasaman (PH)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang

diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71%

permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air merupakan

salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi hidup dan kehidupan

seluruh makhluk hidup, termasuk manusia. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat

berlangsung. Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam, sehingga air

dianggap sebagai sumber daya alam yang tidak akan bisa habis. Tetapi jika air itu tercemar maka

air tidak dapat lagi di gunakan sebagaimana yang di peruntukannya fungsi air itu bagi kehidupan

makhluk hidup. Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan

air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.

Aspek – aspek yang di ukur pada air ini berupa aspek kimia, fisika dan biologi. Salah satu

aspek kimia pencemar air adalah pH (Derajat Keasaman Air). Derajat keasaman atau pH

merupakan suatu indeks kadar ion hidrogen (H+) yang mencirikan keseimbangan asam dan basa.

Derajat keasaman suatu perairan, baik tumbuhan maupun hewan sehingga sering dipakai sebagai

petunjuk untuk menyatakan baik atau buruknya suatu perairan. Nilai pH juga merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi produktifitas perairan. Biasanya angka pH dalam suatu perairan

dapat dijadikan indikator dari adanya keseimbangan unsur-unsur kimia dan dapat mempengaruhi

ketersediaan unsur-unsur kimia dan unsur-unsur hara yang sangat bermanfaat bagi kehidupan

vegetasi akuatik. Air yang mempunyai pH antara 6,7 – 8,6 mendukung populasi hewan dan

tumbuhan dalam air. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan dan

tumbuhan di air tidak akan terganggu.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian derajat keasaman

2. Untuk mengetahui metode pengukuran pH beserta cara penggunaan alatnya

3. Untuk mengetahui ukuran derajat keasaman di perairan

4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi derajat keasaman

5. Untuk mengetahui pengaruh pH terhadap kualitas air

Page 3: Keasaman (PH)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pH

pH adalah derajat keasaman yang di gunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau

kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. pH di definisikan sebagai kologaritma aktivitas ion

hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitasi ion hydrogen tidak dapat diukur secara

eksperimental, sehingga nilainya di dasarkan pada perhitungan teoritis. Skala pH bukanlah skala

absolut. Ia bersifat relative terhadap sekumpulan larutan standar yang pH-nya di tentukan

berdasarkan persetujuan internasional. Konsep pH pertama kali diperkenalkan oleh kimiawan

Denmark Soren Peder Lauritz Sorensen pada tahun 1909. Tidaklah diketahui singkatan apakah

“p” pada kata “pH”.Beberapa referensi mensugestikan bahwa p berasal dari “Power” (daya),

yang lainnya merujuk pada bahasa Jerman “Potenz” (yang juga berarti daya dalam Bahasa

Jerman). Jens Norby mempublikasikan sebuah karya ilmiah pada tahun 2000 yang berargumen

bahwa p adalah sebuah tetapan yang berarti “logaritma negatif”.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa selisih satu satuan angka pH itu artinya perbedaan

kosentrasinya adalah 10 kali lipat. Dengan demikian, apabila selisih angkanya adalah 2 maka

perbedaan konsentrasinya adalah 10×10 = 100 kali lipat. Sebagai contoh pH 5 menunjukkan

konsentrasi H sebanyak 0.00001 atau 1/100000 (seperseratus ribu) sedangkan pH 6 = 0.000001

atau 1/1000000 (sepersejuta). Dengan demikian kalau kita menurunkan pH dari 6 ke 5 artinya

kita meningkatkan kepekatan iob H+ sebanyak 10 kali lipat. Kalau kita misalkan pH itu gula,

maka dengan menurunkan pH dari 6 ke 5, sama artinya bahwa larutan tersebut sekarang 10 kali

lebih manis dari pada sebelumnya.

Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat basa/alkalis). Nilai pH

kurang dari 7 menunjukkan lingkungan yang masam sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan

lingkungan yang basa. Sedangkan pH =7 disebut sebagai pH netral.

Asam (sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia yang

bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi

modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut

basa), atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan

suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat

Page 4: Keasaman (PH)

(ditemukan dalam cuka) dan asam sulfat (yang digunakan dalam baterai atau aki mobil) Asam

umumnya berasa masam, walaupun demikian mencicipi rasa asam terutama asam pekat dapat

berbahaya dan tidak dianjurakan.

Secara umum Asam memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

Rasa : Masam ketika dilarutkan dalam air.

Sentuhan : Asam terasa menyengat bila disentuh, terutama asam yang kuat.

Kereaktifan : Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.

Definisi umum dari basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan

dalam air. Basa adalah lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur/senyawa kimia yang memiliki

pH lebih dari 7. Basa merupakan senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion -OH.

Secara umum Basa memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

Rasa : Tidak masam bila dilarutkan dengan air.

Sentuhan : Tidak terasa menyengat bila disentuh.

Kereaktifan : Kebanyakan tidak bereaksi terhadap logam.

2.2 Metode pengukuran pH

Ada dua cara yang dikenal untuk mengukur pH yaitu Kalorimetri dan Elektrometri.

Kalorimetri menggunakan suatu zat yang berubah warna, untuk keadaan pH tertentu. Zat tersebut

merupakan paduan dari asam basa lemah dan garamnya. Jika garam dari asam lemah berbeda

warnanya dari asam yang terionisasi, hasil akhir warna larutan bergantung pada perbandingan

dari kosentrasi kedua bentuk tadi. Cairan indikator yang biasa digunakan adalah penoftalin

Untuk mengamati warna ini diperlukan pengalaman pengamat yang berpengalaman bisa

mencapai ketelitian 0,1 pH. Larutan yang gelap dan berwarna tidak dapat diamati dengan baik.

Indikator yang tidak stabil dan larutan yang kuat akan mengoksidasi atau mereduksi.

Penambahan indikator dapat pula mengubah nilai pH dari sampel. Cara lain adalah dengan

menggunakan kertas lakmus yang dikenakan pada cairan sample. Kertas itu akan berubah warna

dan dapat dicocokkan dengan warna standar.

Page 5: Keasaman (PH)

Kertas Lakmus

Cara penggunaannya :

Pertama ambil air sampel yang mau di ukur pHnya kedua ambil kertas pH sebuah ketiga

masukkan kertas kedalam air hingga 5 menit, ke empat cocokkan dengan neraca pada wadah

kertas pengukur tersebut. Dan lihat mana nilai atau warna yang lebih cocok dengan Indikator pH

tersebut.

Kalorimetri yang telah diuraikan diatas tidak dapat mengukur pH secara kontinu disamping

beberapa kelemahan lainnya. Untuk mengatasinya digunakan cara elektrometri atau

potensiometri. Peralatan ukur pH elektrometri secara garis besar terdiri atas electrode ukur yang

sensitive, electrode referensi, electrode kompensasi suhu, dan alat ukur tegangan antara electrode

ukur dan referensi.

Elektrode ukur untuk pH telah dikembangkan hingga bermacam-macam. Untuk pengukuran

pH di indutri digunakan electrode ukur yang dikenal dengan electrode gelas. Elektrode gelas

sensitive hanya pada ion hydrogen saja. Pada gambar 2.3. elektrode ukur terdiri atas tabung gelas

yang didalamnya berisi larutan netral dengan pH tetap. Larutan ini disebut larutan Buffer.

Disebelah luar dari tabung gelas adalah larutan proses yang harus diukur. Dinding gelas dari

tabung gelas mempunyai tahanan yang tinggi sekali.

Gambar 2.3. Elektrode Ukur dan Elektrode Referensi

Page 6: Keasaman (PH)

Dalam tabung gelas electrode ukur juga terdapat perak dan perak klorida yang berada dalam

larutan buffer. Jika aktifitas ion hydrogen dari larutan proses lebih besar dari pada larutan yang

ada di dalam tabung gelas, perbedaan tegangan menjadi positif. Jika konsentrasi ion dalam

larutan proses lebih kecil akan didapat perbedaan potensial yang negative.

Contoh metode potensiometri adalah dengan menggunakan pH meter.

pH Meter

Cara penggunaannya :

Pertama ambil sampel air yang mau di ukur pHnya kemudian nyalakan alat pH meter

tersebut dan kemudian masukkan ke dalam air Uji dan tunggu sampai Digital Number pada pH

meter Tersebut Sampai Posisi tidak Berubah Berubah ( sampai tenang

2.3 Derajat Keasaman di Perairan

1. Laut

Air laut mempunyai kemampuan menyangga yang sangat besar untuk mencegah

perubahan pH. Perubahan pH sedikit saja dari pH alami akan memberikan petunjuk

terganggunya sistem penyangga. Hal ini dapat menimbulkan perubahan dan

ketidakseimbangan kadar CO2 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut. pH air laut

permukaan di Indonesia umumnya bervariasi dari lokasi ke lokasi antara 6.0 – 8,5. Perubahan

pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota laut, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Akibat langsung adalah kematian ikan, burayak, telur, dan lain-

lainnya, serta mengurangi produktivitas primer. Akibat tidak langsung adalah perubahan

toksisitas zat-zat yang ada dalam air, misalnya penurunan pH sebesar 1,5 dari nilai alami

dapat memperbesar toksisitas NiCN sampai 1000 kali.

2. Danau

Page 7: Keasaman (PH)

Perairan danau nilai pH berkisar pH 6,7 – 8,6 hal ini dkarenakan karena kedalaman danau

dangkal sehingga pH tanah sangat mempengaruhinya.

3. Waduk

Perairan waduk nilai pH berkisar 5,7-10,5 hal ini dikarenakan Pengkuran pH dan

konduktivitas menunjukkan bahwa penurunan pH sejalan dengan kedalaman, diikuti

kenaikan konduktivitas. Hal ini disebabkan proses dekomposisi bahan organik menyebabkan

terbentuknya senyawa senyawa asam organik yang akan menurunkan pH, dan pelepasan

senyawa anorganik yang akan memperkaya kandungan ion dalam perairan sehingga

meningkatkan konduktivitas.

4. Sungai

Nilai derajat keasaman (pH) suatu perairan mencirikan keseimbangan antara asam dan

basa dalam air dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hidrogen dalam larutan (Saeni,

1989). Sebagian besar biota akuatik sensitif terhadap perubahan pH dan menyukai nilai pH

sekitar 7-8,5 (Effendi, 2003).

2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keasaman Air

1. Sinar matahari

2. Fotosinteis

3. Suhu

2.5 Pengaruh Derajat pH Terhadap Kualitas Air

Air yang mempunyai pH antara 6,7 – 8,6 mendukung populasi hewan dan tumbuhan dalam

air. Dalam jangkauan pH itu pertumbuhan dan perkembangbiakan hewan dan tumbuhan di air

tidak akan terganggu. Jika air memiliki Ph < 4,5 maka air tersebut bersifat toksik atau racun, Ph

5,0-6,5 akan menghambat pertumbuhan ikan dan berpengaruh terhadap ketahanan tubuh

makhluk hidup di perairan.Sedangkan jika Ph air > 9,0 maka pertumbuhan ikan akan terhambat.

Page 8: Keasaman (PH)

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

1. pH adalah derajat keasaman yang di gunakan untuk menyatakan tingkat keasaman

atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan.

2. Adapun ukuran derajat keasaman di perairan, antara lain :

a. Air Laut (6,0-8,5)

b. Danau (6,7-8,6)

c. Waduk (5,7-10,5)

d. Sungai (7,0-8,5)

3. Metode pengukuran pH terbagi atas dua jenis yaitu, kalorimetri dan potensioetri.

Metode kalorimetri biasanya menggunkan indicator serta kertas lakmus, sedangakn

untuk metode elektrokimia alat yang digunakan untuk mengukur pH adalah Ph

meter.

4. Faktor – faktor yang mempengaruhi keasaman air, yaitu : sinar matahari, fotosintesis,

dan suhu.

5. Pengaruh pH terhadap kualitas air adalah jika pH air <4,5 maka air akan bersifat

toksik, sedangkan jika pH air > 9,0 maka air akan bersifat basa. pH optimum air

adalah sekitar 6,7-8,6.

Page 9: Keasaman (PH)

DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Dwi. 2008. Alat Pengukur Ph dan Penggunaanya. [Online]. Tersedia :

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/RAHAYU_060127/pH.html.

[Diakses : 06 September 2015, 20.02 Wita]

Septiadi,Tedi. 2011. Pengaruh Ph Terhadap Kualitas Air. [online]. Tersedia :

http://teddyseptiadi.blogspot.com/2011/10/pengaruh-ph-terhadap-kualitas-air.html.

[Diakses : 06 September 2015 : 19.34 Wita]

Universitas Sumatera Utara. 2010. Tinjauan Pustaka. [online]. Tersedia :

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18255/3/Chapter%20II.pdf [Diakses : 06

September 2015 : 19.18 Wita]

Wikipedia. Derajat Keasaman Perairan. [online]. Tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/PH. [Diakses : 06 September 2015, 19.51 Wita]