kayu

19
TUGAS STRUKTUR KONSTRUKSI 1 K A Y U DIESTY PARAMITHA 1TB03 27311800

Upload: diesty-paramitha

Post on 25-Jun-2015

294 views

Category:

Engineering


20 download

DESCRIPTION

Struktur Konstruksi 1

TRANSCRIPT

Page 1: KAYU

TUGAS STRUKTUR KONSTRUKSI 1

K A Y U

DIESTY PARAMITHA

1TB03

27311800

Universitas Gunadarma Kelapa Dua – Depok

K A Y U

Page 2: KAYU

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras

karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk

berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja,

kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan

kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai

hiasan-hiasan rumah tangga dan sebagainya. Penyebab

terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin

pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan

(dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu

serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi

penanganan.

A. Penggunaan Kayu

Penggunaan kayu untuk suatu tujuan pemakaian tertentu tergantung dari

sifat-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yang diperlukan. Jenis-

jenis kayu yang mempunyai persyaratan untuk tujuan pemakaian tertentu antara

lain dapat dikemukan sebagai berikut :

1. Bangunan (Konstruksi)

Persyaratan teknis : kuat, keras, berukuran besar dan mempunyai keawetan

alam yang tinggi.

Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, cengal, giam, jati, kapur, kempas, keruing,

lara, rasamala.

2. Veneer biasa

Persyaratan teknis : kayu bulat berdiameter besar, bulat, bebas cacat dan beratnya

sedang.

Jenis kayu : meranti merah, meranti putih, nyatoh, ramin, agathis, benuang.

3. Veneer mewah

Persyaratan teknis : disamping syarat di atas, kayu harus bernilai dekoratif.

Jenis kayu : jati, eboni, sonokeling, kuku, bongin, dahu, lasi, rengas, sungkai, weru,

sonokembang.

4. Perkakas (mebel)

Persyaratan teknis : berat sedang, dimensi stabil, dekoratif, mudah dikerjakan,

mudah dipaku, dibubut, disekrup, dilem dan dikerat.

Jenis kayu : jati, eboni, kuku, mahoni, meranti, rengas, sonokeling, sonokembang,

ramin.

5. Lantai (parket)

Pola lapisan pada permukaan

kayu

Page 3: KAYU

Persyaratan teknis : keras, daya abrasi tinggi, tahan asam, mudah dipaku dan

cukup kuat.

Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bintangur, bongin, bungur, jati, kuku.

6. Bantalan Kereta Api

Persyaratan teknis : kuat, keras, kaku, awet.

Jenis kayu : balau, bangkirai, belangeran, bedaru, belangeran, bintangur, kempas,

ulin.

7. Alat Olah Raga

Persyaratan teknis : kuat, tidak mudah patah, ringan, tekstur halus, serat halus,

serat lurus dan panjang, kaku, cukup awet.

Jenis kayu : agathis, bedaru, melur, merawan, nyatoh, salimuli, sonokeling, teraling.

8. Alat Musik

Persyaratan teknis : tekstur halus, berserat lurus, tidak mudah belah, daya

resonansi baik.

Jenis kayu : cempaka, merawan, nyatoh, jati, lasi, eboni.

9. Alat Gambar

Persyaratan teknis : ringan, tekstur halus, warna bersih.

Jenis kayu : jelutung, melur, pulai, pinus.

10.Tong Kayu (Gentong)

Persyaratan teknis : tidak tembus cairan dan tidak mengeluarkan bau.

Jenis kayu : balau, bangkirai, jati, pasang.

11.Tiang Listrik dan Telepon

Persyaratan teknis : kuat menahan angin, ringan, cukup kuat, bentuk lurus.

Jenis kayu : balau, giam jati, kulim, lara, merbau, tembesu, ulin.

12.Patung dan Ukiran Kayu

Persyaratan teknis : serat lurus, keras, tekstur halus, liat, tidak mudah patah

dan berwarna gelap.

Jenis kayu : jati, sonokeling, salimuli, melur, cempaka, eboni.

13.Korek Api

Persyaratan teknis : sama dengan persyaratan veneer, cukup kuat (anak korek

api), elastis dan tidak mudah pecah (kotak).

Jenis kayu : agathis, benuang, jambu, kemiri, sengon, perupuk, pulai, terentang,

pinus.

14.Pensil

Persyaratan teknis : BJ sedang, mudah dikerat, tidak mudah bengkok, warna

agak merah, berserat lurus.

Page 4: KAYU

Jenis kayu : agathis, jelutung, melur, pinus.

15.Moulding

Persyaratan teknis : ringan, serat lurus, tekstur halus, mudah dikerjakan,

mudah dipaku. Warna terang, tanpa cacat, dekoratif.

Jenis kayu : jelutung, pulai ramin, meranti dll.

16.Arang (bahan bakar)

Persyaratan teknis : BJ tinggi.

Jenis kayu : bakau, kesambi, walikukun, cemara, gelam, gofasa, johar, kayu malas,

nyirih, rasamala, puspa, simpur.

Berikut adalah jenis – jenis kayu yang biasa digunakan untuk konstruksi/ bangunan.

1. Kayu Bangkirai/Yellow Balau

Di dalam negeri lebih dikenal dengan nama kayu

Bangkirai, sedangkan di luar Indonesia lebih dikenal dengan nama Yellow Balau atau

kadang hanya disebutkan Balau, yang sebenarnya merupakan nama dari Malaysia.

Kayu ini hanya ditemukan banyak di Indonesia, Malaysia & Filipina.

Pohon

Bangkirai bisa berdiameter hingga 120 cm dan tinggi pohon mencapai 40

meter. Diamater rata-rata adalah 70-90cm.

WarnaKayu

Kayu berwarna kuning dan kadang agak kecoklatan, oleh karena itulah disebut

yellow balau. Perbedaan antara kayu gubal dan kayu teras cukup jelas,

dengan warna gubal lebih terang. Pada saat baru saja dibelah/potong, bagian

kayu teras kadang terlihat coklat kemerahan.

Page 5: KAYU

Densitas

Kekerasan kayu Bangkirai cukup tinggi, antara 880-990 kg/m3 pada

kekeringan MC 12%. Bahkan bisa mencapai 1050 kg/m3.

Pengeringan

Proses pengeringan Bangkirai dengan suhu normal adalah 12-25 hari. Resiko

paling besar adalah kayu melengkung atau bahkan retak pada saat masih di

dalam ruang oven.

ProsesMesin

Jenis serat dengan ikatan kuat, proses mesin akan cukup mudah dan halus,

namaun setelah beberapa jam berada di udara terbuka, Serat Bangkirai

memiliki kecenderungan terbuka dan 'melintir' sehingga kurang cocok untuk

konstruksi yang membutuhkan kestabilan tinggi.

Namun, karena kekerasannya, bangkirai sangat cocok untuk produk decking,

outdoor furniture, konstruksi jembatan, pergola dan konstruksi berat lainnya.

2. Kayu Jati (Tectona Grandis)

Botanical name : Tectona Grandis

Family Name : Verbenaceae

Karakteristik dari kayu jati yang paling dikenal orang adalah karena keawetannya

dan daya tahannya terhadap perubahan cuaca dibandingkan dengan jenis kayu lain.

Selain itu pula karakter serat dan warnanya memiliki ciri khas tersendiri. Oleh karena

itulah harga kayu jati lebih mahal.

Pohon

Tinggi pohon bisa mencapai 50 meter dengan Ø hingga 1,2 meter. Umur

pohon jati yang ideal untuk mendapatkan kualitas terbaik adalah di atas 40

tahun. Kecepatan tumbuh pohon jati relatif lambat sehingga densitas kayunya

Page 6: KAYU

pun lebih baik. Untuk memperoleh Ø 40 cm dibutuhkan minimal 50 tahun

masa tumbuh.

WarnaKayu

Coklat dan emas warna gelap pada kayu terasnya. Bagian kayu gubal

berwarna krem atau bahkan putih kecoklatan. Pada beberapa jenis kayu jati

terdapat warna kemerahan pada saat baru saja dibelah. Setelah beberapa

lama di letakkan di udara terbuka dan terutama di bawah sinar matahari,

warna tersebut akan berubah coklat muda.

Densitas

pada level MC rata-rata 12%, densitas kayu jati berada pada kisaran 700 - 930

kg/m3.

Keawetan

Kayu Jati tergolong pada kayu dengan kelas awet I. Memiliki daya tahan yang

kuat terhadap jamur, busuk karena udara lembab atau serangan serangga.

Kayu Jati juga memiliki daya tahan yang baik terhadap cuaca dan perubahan

suhu. Dengan karakteristik khusus yang dimiliki kayu jati yaitu kandungan

minyak pada kayu Jati membuat kekuatan Jati lebih baik dari jenis kayu yang

lain.

Pengeringan

Beberapa manufaktur menggunakan cara pengeringan yang sedikit berbeda

pada kayu jati. Jika biasanya pada bentuk papan lembaran biasa masuk ke

ruang pengering, mereka melakukan dengan cara membentuk kayu menjadi

komponen setengah jati ke dalam ruang pengeringan. Disisakan sepersekian

milimeter untuk proses amplas setelah pengeringan.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengeringkan kayu jati adalah sekitar 14-25

hari dengan temperature maksimum 80 derajat Celcius.

ProsesMesin&Konstruksi

Susunan serat kayu Jati yang kecil memudahkan proses mesin dengan hasil

yang halus dan rata. Bisa dihasilkan kepala kayu yang halus pada saat proses

pemotongan melawan arah serat. Karena kelebihan kayu Jati dari warna serat

dan kelas awetnya, sebagian besar produsen furniture atau pemakai kayu jati

tidak melapiskan bahan finishing karena lapisan minyak/lilin alaminya sudah

merupakan bahan pengawet.

Sertifikasi

Saat ini konsumen (terutama di Eropa & Amerika) menuntut adanya sertifikasi

pada seluruh produk furniture dari kayu Jati.

Page 7: KAYU

Di Indonesia kayu jati hanya bisa diperoleh/dibeli dari Perum Perhutani,

sebagai instansi pemerintah yang berkuasa penuh untuk perawatan dan

pengawasan distribusi kayu jati di Indonesia, terutama di Pulau Jawa.

3. Kayu Rasamala

Rasamala (Altingia excelsa Noronha) adalah pohon hutan yang dapat tumbuh

sangat tinggi, mencapai 40 hingga 60 meter. Pohon ini bernilai ekonomi karena

kayunya yang kuat dan menghasilkan damar yang berbau harum dan menjadi bahan

campuran pengharum ruangan. Daun yang masih muda berwarna merah dan dapat

disayur, dilalap, atau menjadi obat batuk. Kayunya kuat dan dipakai sebagai bahan

untuk jembatan, bantalan rel kereta api, lantai, hingga perahu.

4. Kayu Keruing

Keruing atau

Dipterocarpus adalah marga pepohonan penghasil kayu pertukangan yang berasal

dari keluarga Dipterocarpaceae. Marga ini memiliki sekitar 70 spesies yang

Page 8: KAYU

menyebar terutama di Asia Tenggara; mulai dari India dan Srilanka di barat, melalui

Burma, Indocina dan Cina bagian selatan, Thailand, hingga ke kawasan Malesia

bagian barat[1]. Di wilayah Malesia, keruing tersebar di hutan-hutan Semenanjung

Malaya, Sumatra, Kalimantan, Filipina, Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Jadi

umumnya tidak melewati garis Wallace, kecuali yang ditemukan di Lombok dan

Sumbawa.

Tumbuhan ini merupakan komponen yang penting dari hutan dipterokarpa.

Nama ilmiahnya berasal dari bahasa Yunani yang berarti buah yang bersayap dua

(di: dua; pteron: sayap; karpos: buah).

Marga ini juga penting untuk produksi kayunya, walaupun tidak sepenting

Shorea. Keruing menghasilkan kayu bangunan umum, baik untuk konstruksi

menengah maupun berat. Hampir semua jenis kayu keruing mempunyai struktur,

warna, kekuatan dan keawetan yang serupa[2]. Oleh sebab itu, semuanya

digolongkan ke dalam kelompok kayu perdagangan yang sama, yakni keruing.

Meskipun demikian, karena variasi yang tinggi dalam kerapatan kayunya, kadang-

kadang keruing dibedakan lagi atas subkelompok keruing ringan, menengah-berat,

dan berat.

Kayu keruing berkisar dari ringan (BJ 0,51) sampai dengan berat sekali (BJ

1,01), dengan sifat kayu yang agak keras hingga keras. Kayu keruing termasuk kuat

(kelas kuat I-II) dan cukup awet (kelas awet III)[2]. Jika tidak diawetkan, kayu ini

kurang tahan untuk pemakaian yang berhubungan dengan tanah, sehingga

umumnya digunakan untuk keperluan interior seperti kusen pintu dan jendela, tiang,

tangga, dan panel kayu lainnya.

Setelah diawetkan, keruing cocok untuk penggunaan konstruksi berat di luar

ruangan, seperti tiang listrik atau telepon, pilar, pagar, bantalan rel kereta api,

pembuatan kapal, dan dermaga. Pada umumnya kayu keruing mudah dan cepat

menyerap zat pengawet seperti kreosot atau campuran pengawet dasar tembaga

kromium-arsen. Keruing yang diawetkan tahan hingga 20 tahun dalam penggunaan.

Kandungan resin dan silika yang tinggi dalam kayu keruing agak menyulitkan

penggergajian. Namun setelah dikeringkan, kayu keruing mudah dikerjakan dan

dibentuk. Keruing agak sukar dikeringkan karena nilai penyusutannya yang tinggi;

dari keadaan segar ke kering tanur mencapai 7,0% di arah radial dan 13,5% di arah

tangensial. Sehingga apabila tidak hati-hati mengeringkannya, kayu ini mudah

melengkung, pecah atau belah di ujungnya.

Di samping penggunaannya sebagai panel kayu, keruing juga secara luas

dimanfaatkan untuk membuat venir dan kayu lapis. Kayu ini juga cukup baik untuk

Page 9: KAYU

membuat papan partikel, harbor, serta sebagai bahan bubur kayu untuk pembuatan

kertas. Secara lokal, kayu keruing juga digunakan untuk membuat arang.

Seperti telah disebutkan, keruing merupakan salah satu jenis terpenting

dalam ekspor kayu Asia Tenggara sesudah meranti. Pada tahun 1987 Indonesia

mengekspor keruing bercampur kapur (Dryobalanops spp.) sebanyak 213 ribu m³

senilai US$ 39 juta, yang meningkat pada 1989 menjadi 463 ribu m³ (lk. US$ 99

juta). Dari jumlah itu, sekitar 82% adalah kayu keruing.

SAMBUNGAN & HUBUNGAN KAYU

A. Pengertian Sambungan & Hubungan Kay

1. Sambungan kayu adalah 2 batang kayu atau lebih yang disambung-sambung

sehingga menjadi satu buah kayu panjang, baik mendatar ataupun tegak, dalam

satu bidang (dua dimensi).

2. Hubungan kayu adalah 2 batang kayu atau lebih yang disambung – sambungkan

menjadi satu konstruksi dalam satu bidang berdimensi dua atau tiga.

B. Sambungan Kayu

1. Sambungan Bibir Lurus

Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah

karena masing – masing ditakik separuh, sehingga digunakan untuk batang yang

Page 10: KAYU

seluruh permukaannya tertahan, contohnya balok tembok/ murplat. Sambungan

diperkuat dengan pak atau baut.

2. Sambungan Kait Lurus

Jenis sambungan ini digunakan apabila ada gaya tarik yang timbul pada batang,

dan seluruh permukaan batang tertahan. Sambungan diperkuat dengan atau baut

3. Sambungan Bibir Miring

Sambungan ini digunakan untuk menyambung gording

yang dipikul oleh kuda – kuda. Letak didekatkan kuda – kuda, bukan bibir

penutup.

4. Sambungan Kait Miring

Hampir sama dengan bibir miring, sambungan digunakan jika gaya tarik bekerja

pada batang.

Page 11: KAYU

5. Sambungan Memanjang Kunci Sesisi

Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi kuda – kuda baik balok tarik

maupun kaki kuda – kuda, karena menghasilkan kekuatan tarik maupun desak

yang baik.

Letak pengunci pada balok tarik berada di atas, sedangkan pada kaki kuda-

kuda berasa di atas.

Pengunci akan menyebabkan momen sekunder pada sambungan, oleh

karena itu tidak diperkenankan menggunakan sambungan miring.

6. Sambungan Memanjang

Kunci Jepit

Sambungan kunci jepit dapat menetralisir momen sekunder yang terjadi pada

sambungan kunci sesisi. Kekuatan yang dihasilkan lebih baik, namun kurang

tepat digunakan untuk kuda – kuda.

7. Sambungan Tegak Lurus

Page 12: KAYU

Digunakan untuk tiang – tiang tinggi, yang dimensinya sulit didapatkan di

pasaran.

C. Sambungan Sudut Rangka Kayu

Beberapa dasar jenis sambungan sudut dan garis potong yang ingin dihasilkan

apabila anda sedang mencari jenis sambungan manakah yang paling cocok untuk

desain furniture anda. Penggunaannya tergantung dengan posisi sambungan, fungsi

komponen (sebagai struktur atau bukan), dan mesin yang tersedia di ruang produksi.

Masing-masing jenis sambungan memiliki kelebihan dan kekurangan.

Page 13: KAYU

1. SambunganBiasa

Tampak luar akan terlihat berupa garis memotong bagian kayu di sudut yang lain.

Konstruksi ini sangat baik apabila bagian bawah (bidang yang tidak terpotong)

sebagai penopang konstruksi. Detail penyambung bagian dalam bisa berupa pen

& lubang tersembunyi atau dowel kayu. Dari sisi estetika, terutama produk indoor

jenis sambungan ini kurang diminati.

2. SambunganVerstek

Dari luar hanya kelihatan garis potong yang membagi dua kayu pada sudut yang

sama. Sangat tepat dan baik untuk konstruksi bidang persegi atau bujursangkar

yang mengutamakan estetika tampak luar. Sering dugunakan pada frame, pintu

atau top table. Kesulitan yang akan timbul pada jenis sambungan ini adalah

masalah presisi sudut pemotongan. Sedikit saja anda salah membuat garis sudut

walaupun satu derajat akan mengakibatkan sambungan tampak kurang

sempurna. Dari segi pengerjaannya-pun lebih sulit karena harus membuat lubang

untuk dowel kayu (misalnya) sangat presisi.

3. SambunganEkorBurung

Sangat tepat untuk konstruksi dengan resiko beban searah dengan serat kayu.

Konstruksi ini dari segi estetika juga tergolong baik apabila dibuat dengan sangat

hati-hati dan teliti. Memperluas bidang lem pada dasarnya dan menambah

kekuatan tarik konstruksi. Paling tepat digunakan pada bidang persegiempat

yang memiliki kemungkinan besar perubahan bidang ke arah samping.

4. SambunganPen&LubangTerbuka

Jenis sambungan ini lebih diperuntukkan menambah daya tahan terhadap tarikan

dan putaran ke arah sisi lebar. Juga untuk memperluas bidang pengeleman.

Beresiko pecah pada sisi paling luar karena sangat tipis dibandingkan

kemungkinan besar beban yang akan diterima.

D. Jenis – Jenis Hubungan Kayu

1. Hubungan Penyiku

Page 14: KAYU

2. Hubungan Silang dan Lintang

Hubungan silang digunakan untuk menghubungkan kayu yang saling silang

(vertikal dan horinsontal). Sambungan lintang digunakan untuk pemasangan

bubungan/ nok.

3. Hubungan Pen Lobang

Hubungan Pen Lobang digunakan untuk hubungan ambang atas dengan tiang

daun pintu.

4. Hubungan Serong

Hubungan serong

digunakan untuk hubungan antara kaki

kuda – kuda dengan balok tarik.

E. Ikatan Bata

Page 15: KAYU

Bata adalah batu buatan yang terbuat dari tanah liat yang dicetak berukuran

5x11x23 cm, dijemur kemudian dibakar.

Dalam pemasangannya, lapisan – lapisan susunan bata dihubungkan dengan

campuran pasir dengan semen (mortar) yang dinamakan dengan “siar”. Tebal

siar ± 1-8 cm.

Dalam pelaksanaannya di lapangan, bata tidak harus dipasang utuh, tetapi

dapat dipotong – potong sesuai yang di inginkan.

Pada pemasangan lapisan bata, siar lintang ( vertikal) tidak boleh terletak

satu garis dari atas ke bawah.

Ikatan bata yang sering digunakan di lapangan adalah ikatan bata ½ bata,

dapat dilihat pada gambar berikut.

Ikatan ½ bata

Page 16: KAYU

DAFTAR PUSTAKA

http://otomotifplus.blogspot.com

http://homedesignfull.blogspot.com

http://haxims.blogspot.com

http://belajar-teknik-sipil.blogspot.com/2010/02/bab-iv-potongan-dan-detail-

bangunan

http://id.wikipedia.org/wiki/kayu

http://dephut.go.id/halaman/STANDARISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/

INFO_V02/VII_V02

http://tentangkayu.com/2009/08/kayu-bangkiraiyellow-balau

http://indonetwork.co.id

http://bonang.dagdigdug.com

http://tentangkayu.com/kayu-jati-tectona-grandis

http://lalimavicky.blogspot.com

http://iklanbook.com

http://id.wikipedia.com/wiki/rasamala

http://blog.pasar45,com

http://tentangkayu.com

http://id.wikipedia.com/wiki/keruing

http://kaskus .com

http://jstrading.blogspot.com