kaya dan miskin hanya sekedar rasa

6
Kaya dan Miskin Hanya Sekedar Rasa OPINI Suyono Darul | 19 April 2010 | 18:05 330 13 Nihil. Seperti biasa sore hari sepulang kerja saya selalu menunggu Angkot di halte depan kantor, sebenarnya saya punya mobil namun mengapa saya selalu senang untuk naik angkot, seperti ada atmosfir yang tak pernah saya temukan ketika bergumul dengan aktivitas orang kebanyakan di halte ini, mungkin dari bermacam jenis profesi dan latar belakang pendidikan, yang jelas saya lebih seringkali mendapatkan banyak pelajaran hidup bersama suasana ini. Seperti sore ini… Seorang pemulung tiba-tiba melintas didepan saya sambil menggendong karung yang penuh dengan barang bekas yang dikumpulkannya seharian, saya yakin dari cara membawanya karung itu cukup berat, namun yang saya heran mengapa pemulung tersebut terlihat enjoy saja dengan beban tersebut. Setelah mengorek-ngorek tong sampah di samping halte saya lihat si pemulung kemudian duduk di samping tong dan mengeluarkan sebatang rokok, dia hisap rokok itu begitu nikmat sehingga saya bisa membayangkan kenikmatan rokok itu…luar biasa..sebuah pelepasan yang sempurna. Beberapa saat dua orang pemulung lain datang dan berkumpul dengan pemulung tadi, dari bicaranya mereka nampaknya sedang menceritakan sesuatu yang lucu, sehingga terdengar tawa terbahak-bahak mereka. Sambil bercerita mereka berbagi rokok untuk di hisab, jorok memang tapi ada kehangatan disitu. Luar Biasa…sebuah kehangatan hati dari keluguan kehidupan. Saya merasa iri dengan mereka. Dengan keterbatasan mereka soal materi, tawa mereka jauh lebih lepas dibanding saya yang tak kurang satu apapun, pekerjaan mereka remeh dan menjijikkan kata sebagian orang, sementara saya diruang berAC dan dikursi empuk. Tapi ada yang beda yang saya rasakan dengan kondisi ini. Bahwa saya mengakui bahwa kesenangan, kebahagiaan, dan ketenangan hati saya tidak diukur dari apa yang melekat secara fisik di diri saya, tapi cara saya memandang dan merasakan hidup ini. Mengapa saya berpikir demikian, karena bila harta benda berbanding lurus dengan penderitaan hidup, maka sudah sejak dulu. Orang-orang miskin di muka bumi ini mati atau meninggal dunia, sebab mereka akan tidak tahan hidup didunia alias putus asa. Namun bukti nyata menunjukkan bahwa, sampai detik ini Tuhan masih membuah hidup ini seimbang, ada kaya-ada miskin, ada gagah ada jelek, sepertinya sudah menjadi keseimbangan alam. Bayangkan saja bila semua orang kaya, maka tidak ada orang berkerja dan menghargai

Upload: joyturuallo

Post on 21-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kaya Dan Miskin Hanya Sekedar Rasa

TRANSCRIPT

Page 1: Kaya Dan Miskin Hanya Sekedar Rasa

Kaya dan Miskin Hanya Sekedar RasaOPINISuyono Darul| 19 April 2010 | 18:05

330

13Nihil.

Seperti biasa sore hari sepulang kerja saya selalu menunggu Angkot di halte depan kantor,

sebenarnya saya punya mobil namun mengapa saya selalu senang untuk naik angkot, seperti ada

atmosfir yang tak pernah saya temukan ketika bergumul dengan aktivitas orang kebanyakan di halte

ini, mungkin dari bermacam jenis profesi dan latar belakang pendidikan, yang jelas saya lebih

seringkali mendapatkan banyak pelajaran hidup bersama suasana ini. Seperti sore ini…

Seorang pemulung tiba-tiba melintas didepan saya sambil menggendong karung yang penuh

dengan barang bekas yang dikumpulkannya seharian, saya yakin dari cara membawanya karung itu

cukup berat, namun yang saya heran mengapa pemulung tersebut terlihat enjoy saja dengan beban

tersebut. Setelah mengorek-ngorek tong sampah di samping halte saya lihat si pemulung kemudian

duduk di samping tong dan mengeluarkan sebatang rokok, dia hisap rokok itu begitu nikmat

sehingga saya bisa membayangkan kenikmatan rokok itu…luar biasa..sebuah pelepasan yang

sempurna. Beberapa saat dua orang pemulung lain datang dan berkumpul dengan pemulung tadi,

dari bicaranya mereka nampaknya sedang menceritakan sesuatu yang lucu, sehingga terdengar

tawa terbahak-bahak mereka. Sambil bercerita mereka berbagi rokok untuk di hisab, jorok memang

tapi ada kehangatan disitu. Luar Biasa…sebuah kehangatan hati dari keluguan kehidupan.

Saya merasa iri dengan mereka. Dengan keterbatasan mereka soal materi, tawa mereka jauh lebih

lepas dibanding saya yang tak kurang satu apapun, pekerjaan mereka remeh dan menjijikkan kata

sebagian orang, sementara saya diruang berAC dan dikursi empuk. Tapi ada yang beda yang saya

rasakan dengan kondisi ini. Bahwa saya mengakui bahwa kesenangan, kebahagiaan, dan

ketenangan hati saya tidak diukur dari apa yang melekat secara fisik di diri saya, tapi cara saya

memandang dan merasakan hidup ini.

Mengapa saya berpikir demikian, karena bila harta benda berbanding lurus dengan penderitaan

hidup, maka sudah sejak dulu. Orang-orang miskin di muka bumi ini mati atau meninggal dunia,

sebab mereka akan tidak tahan hidup didunia alias putus asa. Namun bukti nyata menunjukkan

bahwa, sampai detik ini Tuhan masih membuah hidup ini seimbang, ada kaya-ada miskin, ada

gagah ada jelek, sepertinya sudah menjadi keseimbangan alam. Bayangkan saja bila semua orang

kaya, maka tidak ada orang berkerja dan menghargai satu sama lain.

Jadi bila kita mencoba menerawang lebih jauh terhadap permasalahan yang kita hadapi selama ini

terhadap kehidupan, masalahnya bukan terletak pada miskin dan kayanya kita, banyak dan tidaknya

uang dikantong kita, tetapi bagaimana cara kita menilai hidup ini, cara kita menghargai hidup ini dan

cara kita mensyukuri setiap anugrah yang kita dapat dalam hidup ini. Karena pada akhirnya cara kita

memandang hidup itulah yang mempengaruhi rasa kita terhadap hidup ini. Rasa miskin, rasa kaya,

rasa pintar dan rasa-rasa lainnya, itu hanyalah rasa, bukan penderitaan dan kesenangan itu sendiri.

Jadi rasa yang kita rasakan dalam hidup ini menjadi sangat relatif sifatnya , nah maka mengapa

saya pikir, kita yang sudah sangat berkecukupan secara materi masih berpkir ruwet, banyak

Page 2: Kaya Dan Miskin Hanya Sekedar Rasa

masalah dan tak mampu menghadapi hidup dengan ceria, seperti pemulung tadi. Dsinilah letak

kemiskinan yang sejati. Kita kaya secara fisik tapi miskin dalam hati.

Rasa serba kurang adalah akibat ketidak mampuan kita untuk mensyukuri nikmat yang diberikan

Tuhan pada kita. Memang kita sering terbuai oleh pujian palsu yang diberikan orang lain pada kita,

namun itu tidak orisinil, itu hanya topeng fisik bukan aslinya rasa kaya kita. Jadi sahabat sore ini

kembali saya rasakan, betapa kita masih menjadi orang yang bodoh memandang hidup ini. Ketika

memandang hidup dari kaya fisik dan miskin fisik, padahal kaya dan miskin hanya sekedar rasa.

http://soeyoeno.com

Kaya Dan Miskin Tergantung Darimana Kita Melihatnya [Renungan]

Written by beritaku

Posted August 14, 2010 at 4:46 pm

Suatu ketikaSeorang ayah dari keluarga kaya raya, bermaksud memberi pelajaran, bagaimana kehidupan orang miskin pada anaknya

Mereka menginap beberapa hari di rumah keluarga petani yang miskin, di sebuah dusun di tepi hutan

Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya pada anaknyaBagaimana perjalanan kita?Oh sangat menarik ayah

Kamu melihat bagaimana orang miskin hidup? Sang ayah bertanya.

Ya ayah, sahut sang anak.

Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan kita ini? Tanya sang ayah.

Sang anak menjawab:Yang saya pelajari kita memiliki satu anjing untuk menjaga rumah kita, mereka punya empat anjing untuk berburu.

Kita punya kolam renang kecil di taman, mereka punya sungai yang tiada batas…

kita punya lampu untuk menerangi taman kita, mereka punya bintang yang bersinar di malam hari.

Page 3: Kaya Dan Miskin Hanya Sekedar Rasa

Kita memiliki lahan yang kecil untuk hidup mereka hidup bersama alam

Kita punya pembantu untuk melayani kita, tapi mereka hidup untuk melayani oran lain.

Kita punya pagar yang tinggi untuk melindungi kita,mereka punya banyak teman yang saling melindungi

Sang ayah tercengang diam mendengar jawaban anaknyaLalu sang anak melanjutkan, Terima kasih ayah, karena ayah telah menunjukkan betapa miskinnya kita

Bukankah ini suatu sudut pandang yang menakjubkan?Bersyukurlah dengan apa yang telah kita miliki, dan jangan pernah risau dengan apa yang tidak kita miliki.

Bersyukurlah walausekecil apapun rezeki yang kita peroleh…

credit : Sj.Hidayat

Topik: Apakah Anda orang kaya atau miskin?Balas Topik Ini

Menampilkan kesemua 15 kiriman. Faruk Ramzi

Apakah Anda orang kaya atau miskin? Bagaimana cara mengukur diri Anda, masuk kategori orang kaya atau miskin? Gampang. Berikut ini adalah indikasi2 yg bisa membuktikan bahwa Anda adalah orang kaya. Jika Anda tidak merasa memiliki indikasi di bawah ini, berarti Anda masih hidup dalam taraf kemiskinan : 

1. ORANG KAYA BISA MEMBERI : Seseorang bisa dikatakan kaya kalo sudah bisa memberi. Mengapa? Logikanya gini : orang kaya hartanya sudah terlalu banyak dan dia sering bingung harus taruh di mana. Daripada mubazir, tercecer2, rusak dimakan tikus, atau bahkan dicuri orang, mending berikan saja pada orang yg membutuhkan. Nilainya tidak masalah. Mau kasih orang Rp 100 perak atau Rp 100 ribu. Pokoknya siapapun yg bisa memberi, dia SUDAH PASTI ORANG KAYA. 

2. ORANG KAYA TIDAK REWEL : Kembalian dari toko kurang Rp 50 perak? Pelayan di restoran jorok? Pakaian pramusaji gak rapi? So what? Pada dasarnya, ketika Anda membeli sesuatu, pergi ke restoran, ke hotel, atau ke mana pun, dan ada orang yg "melayani" Anda, logikanya orang itu punya posisi di bawah Anda (namanya juga pelayan....) . Jadi sangat gak wajar kalau kita menuntut orang yg melayani kita itu haruslah orang yg sangat rapi, sangat sopan, cerdas, dan perfeksionis. Bayangkan pembantu di rumah Anda jauh lebih rapi, lebih sopan, dan lebih pintar daripada Anda. Gimana perasaan Anda? Bisa2, teman2 Anda mengira Andalah pelayannya, bukan Tuannya. Karena itu, kalo pelayan yg melayani Anda gak rapi, toko yg Anda kunjungi lusuh, pegawai toko tidak

Page 4: Kaya Dan Miskin Hanya Sekedar Rasa

tersenyum pada Anda / jutek, atau pramusaji lupa / kurang mengembalikan uang belanjaan Anda, Anda cukup tersenyum pada mereka. Gak apa2. Itu adalah hal wajar, karena mereka ada utk melayani Anda. Dan seorang pelayan tidak harus lebih baik daripada Anda. 

3. ORANG KAYA TIDAK BERHITUNG : Orang kaya gak pernah mikir soal hitung2an. Kalo teman yg minjam uang telat ngembaliin, ya udahlah. Toh cuman 1-2 hari atau 1-2 tahun. Ngapain diributin? Toh uang di rumah masih ada kok. Dan lagi kalo dia gak ngembaliin, ya ngapain harus ngejar dia atau maksa bayar, sampe manggil tukang pukul buat ngancam2 segala? Justru orang kaya punya sikap yg berpasrah. Kalo yg minjam tidak bisa mengembalikan, ya udah. Pasrahkan saja uangnya. Uang bukan hal besar buat orang kaya. Justru hati yang besar. Itu yg terpenting. Orang berhati besar dapat terlihat dari sikapnya yang bisa berpasrah. Hanya orang kaya yg punya hati besar. 

4. ORANG KAYA TIDAK MEMINTA-MINTA : Orang kaya tidak pernah minta2 pada tetangga atau sodara2nya.. Mereka punya harga diri yg cukup tinggi, dan selalu berusaha utk mencukupkan dirinya sendiri. Tidak ada kata susah bagi orang kaya. Bisa makan Nasi dan garam saja sudah menjadi kebanggaan sendiri. Ya lho... itu makanan paling mewah yg pernah ada di dunia ini. Carilah orang2 di dunia, dan tantang mereka utk makan Nasi dan Garam saja. Siapa yg bersedia? Hanya orang2 berhati emas yg mampu bisa menikmati makanan semewah itu. Dan hanya orang2 kayalah yg punya hati yg terbuat dari emas. 

5. ORANG KAYA TIDAK IRI : Mengapa harus iri dengan tetanga yg punya mobil baru? Mengapa harus dengki pula dengan teman yg punya rumah mewah? Kita orang kaya kok. Kita punya semua yg mereka miliki, dan semuanya abadi. Gak perlu takut digusur setiap saat, gak perlu takut kebanjiran, gak perlu pusing mikirin gimana bayar cicilan dan pajaknya setiap bulan. Dan yg pasti, gak perlu takut bakal dicuri atau dibobol orang. Semuanya aman dan ga pake ribet. 

6. ORANG KAYA TIDAK GAMPANG MARAH : Orang ngomongin kita? Ngatain kita? Atau bahkan mencibir kita? Trus kenapa? Anda merasa bermasalah? Saya gak tuh. Karena saya orang kaya. Mengapa? Lha, orang kaya itu punya wawasan yg luas. Justru dengan wawasan luaslah kita bisa kaya seperti sekarang. Bukti kalo orang berwawasan luas adalah dia bisa menerima segala hal, termasuk cibiran, omongan miring, dan gosip tentang dirinya. Dia akan menampung semuanya dan tidak memendamnya. Dia tidak akan frontal membalas semua omongan miring itu. Ngapain ngehabisin tenaga dan waktu buat gituan? Orang kaya justru memusatkan pikirannya utk mencari cara agar bisa menjadi "lebih kaya". Jadi... buat marah2, caci maki orang, atau ngatain orang... gak deh. Itu bukan gawean orang kaya. 

7. ORANG KAYA PUNYA PRINSIP : Orang kaya tahu harus ke mana. Karena itu dia gak gampang dipelintir, dibeli, atau disuap orang. Jalannya jelas, dan komitmennya kuat. Dia akan melihat apa yg buruk dan yg baik dengan sangat transparan, gak ada istilah zona abu2. Dia punya pertimbangan yg baik dan berani mengambil keputusan serta tanggung jawab dari keputusan yg diambilnya. Gak ada cerita melimpahkan tanggung jawab ke orang lain. Itu gak ada harga diri namanya. Orang kaya kok gak punya harga diri? Memalukan sekali !!! 

8. ORANG KAYA MENGHARGAI ORANG LAIN : Siapapun teman dan lawan kita, di mata orang kaya, semuanya sama. Orang Kaya sangat bisa mengayomi dan berdialog dengan siapapun tanpa prasangka. Orang kaya itu gak picik. Mereka akan sangat antusias menemui lawan yg mengajak bertemu dan berdamai. Mereka juga akan sangat menghargai saran orang2, baik yg membangun apalagi yg menjatuhkan. Dia bahkan akan serta merta memeluk orang2 yg berempati maupun yg tidak bersimpati padanya. Semua orang di matanya sama. Dia memang bukan Tuhan, dan tentu saja porsi persahabatan dengan teman dan musuh juga dia bedakan. Namun dalam kondisi apapun, ketika orang (baik musuh dan teman sekalipun) membutuhkan dirinya, dia akan selalu ada. 

9. ORANG KAYA PUNYA TATA KRAMA : Dalam tradisi orang Tionghua, orang itu bisa kaya kalo menghormati orang tua. Gak percaya? Tengoklah

Page 5: Kaya Dan Miskin Hanya Sekedar Rasa

tradisi pemberian angpao. Anda baru bisa dapat angpao dari orang tua kalo Anda bersujud 3X dan menyodorkan air teh pada orang tua.. Semakin banyak angpao, berarti semakin kayalah Anda. Karena itu, orang Tionghua sangat menekankan sikap sopan pada orang tua. Tidak perduli bagaimana kasarnya orang tua mereka, tetapi anak2 selalu menjunjung orang yg lebih tua itu. Mereka akan bersikap sopan, selalu menolong, dan bahkan selalu menghargai para tetua. Tanpa mengeluh. Tanpa dendam. Jadi... jika ingin menjadi kaya, tetap kaya, bahkan semakin kaya, kuncinya hanya 1 : hormatilah orang tua / orang yg dituakan. Lakukan dengan hati yg iklas. Tanpa menunggu waktu lama, hartamu akan bertambah banyak. 

10. ORANG KAYA TAKUT TUHAN : Berapa pun hasil yg kau peroleh hari ini, semuanya berasal dari Tuhan. Tuhan punya kehendak dan bisa membuatmu sukses, serta membuatmu hancur. Ketika kau takut pada Tuhan, Dia akan memberikan apa yg kau mau. Tetapi jika kau sombong, hanya dengan meniupkan sedikit nafasNya, maka habislah engkau. Karena tahu bahwa semua hartanya berasal dari Tuhan, maka orang kaya selalu punya rasa takut dan selalu taat padaNya. Mereka akan rajin memuji Allah, menyembah Dia, dan selalu memiliki rasa syukur. Semua mereka lakukan, karena Allah telah bermurah pada mereka. 

Inilah ciri2 Orang Kaya yg benar2 kaya sekaya-kayanya. Jika Anda telah melakukan semua hal ini, maka sudah sangat jelas kalau Anda adalah orang kaya. Tetapi, jika Anda tidak melakukan semuanya, tidak perduli berapa besar hartamu di tabunganmu, dana investasi, atau reksadanamu, engkau hanyalah orang miskin yg paling hina di dunia ini. 

So.... Jika ingin sukses dan jadi orang paling kaya di dunia : lakukanlah hal ini !!! Dan jika semuanya Anda lakukan, sudah dapat dipastikan : Andalah ORANG TERKAYA DI DUNIA !!!