kawat teregang hukum i termodinamika fix
DESCRIPTION
nn,TRANSCRIPT
BESARAN FISIS KAWAT TEREGANG BERDASARKAN
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Tugas terstruktur Mata Kuliah Termodinamika
Dosen pengampu : Jamrud Aminudin, M.Si
Disusun oleh :
Laili Wiwit Witagais H1E012003
Endra Nugraha H1E012002
Syukron Makmur H1E012001
Gayuh Rizki Ridho H1E010043
Glady T Davianus H1E009009
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2014
BESARAN FISIS KAWAT TEREGANG BERDASARKAN
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
Laili Wiwit Witagais, Endra Nugrah, Syukron M, Gayuh Rizki R, Glady T Prodi
Fisika Jurusan MIPA Fakultas Sains dan Teknik
Universitas Jendral Soedirman
Abstrak
Hukum pertama termodinamika yang merupakan hubungan antara perubahan kalor yang terjadi berasal dari bahan usaha dan energy dihubungkan dengan kasus kawat teregang untuk menentukan besaran fisis lainnya. Metode yang digunakan dengan
penurunan rumus dari parameter yang sudah ditentukan yaitu modulus young ( ),
panjang kawat (L), luas penampang kawat (A), kemuaian linear ( ) dan kapasitas kalor
(C) dengan menggunakan differensial dalil rantai. Hasil penurunan rumus untuk menentukan besaran fisis kawat teregang pada saat energi dalam (U) sebagai fungsi gaya tegangan (Ӻ) dan temperatur (T) dihasilkan hubungan antara usaha dengan temperatur pada saat gaya tegang tetap yang merupakan penjumlahan kapasitas kalor gaya tegang dengan gaya tegang dikali kemuaian linier dan panjang kawat serta pengaruh gaya tegangan terhadap energy dalam pada saat suhu tetap bergantung pada jumlah kapasitas kalor pada saat panjang kawat tetap yang dikurangi oleh kapasitas kalor pada saat gaya tegangan tetap dengan penambahan antara perbandingan pengaruh gaya tegangan serta panjang kawat terhadap luas penampang kawat dan nilai modulus young. Besaran fisis kawat teregang pada saat energi dalam (U) sebagai fungsi gaya tegangan (Ӻ) dan panjang kawat (L) dihasilkan jumlah energy dalam yang dipengaruhi panjang kawat pada saat gaya tegangan tetap bergantung pada gaya tegangan dengan penambahan hasil perbandingan antara kapasitas kalor pada saat panjang kawat tetap dengan hubungan modulus young dan panjang kawat. Besaran fisis kawat teregang pada saat energi dalam (U) sebagai fungsi gaya tegangan (Ӻ) dan panjang kawat (L) dihasilkan jumlah energy dalam yang dipengaruhi oleh suhu pada saat panjang kawat tetap bergantung terhadap kapasitas kalor pada saat gaya tegangan tetap dikurangi kapasitas kalor pada saat panjang kawat tetap.
Kata Kunci : Kawat Teregang, Dalil Rantai, Besaran Fisis.
PENDAHULUAN
Hukum pertama termodinamika yang merupakan hubungan antara perubahan
kalor yang terjadi berasal dari bahan usaha dan energi. Hubungan tersebut
biasanya dinyatakan dalam bentuk diferensial, selain hal tersebut diatas hukum
pertama termodinamika juga berhubungan dengan kasus kawat teregang.
Percobaan kawat teregang biasanya dilakukan dalam kondisi tekanan tetap pada
tekanan atmosfer baku dan perubahan volumnya dapat diabaikan. Untuk banyak
maksud praktis, ternyata tidak perlu memasukkan tekanan dan volume di antara
koordinat termodinamik yang dipakai. Pemberian termodinamik yang cukup
lengkap dari seutas kawat dinyatakan oleh tiga koordinat saja, yaitu:
1. Gaya tegangan kawat , diukur dalam newton (N);
2. Panjang kawat , diukur dalam meter (m);
3. Temperatur gas ideal ( ).
Karya ilmiah ini akan menjelaskan penguraian persamaan hukum pertama
termodinamika untuk menentukan besaran fisis yang dihubungkan dengan kasus
kawat tergang.
TUJUAN
1. Menentukan besaran fisis pada saat energi dalam merupakan fungsi dari gaya
tegangan ( ) dan temperatur (T).
2. Menentukan besaran fisis pada saat energi dalam merupakan fungsi dari gaya
tegangan ( ) dan panjang kawat (L).
3. Menentukan besaran fisis pada saat energi dalam merupakan fungsi dari
panjang kawat (L) dan temperatur (T).
METODE
Metode yang digunakan dalam menentukan besaran fisis kawat teregang
dengan hukum pertama termodinamika dilakukan penurunan rumus dari
parameter yang sudah ditentukan yaitu modulus young ( ), panjang kawat (L),
luas penampang kawat (A), kemuaian linear ( ) dan kapasitas kalor (C) dengan
menggunakan differensial dalil rantai.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kasus kawat teregang hukum pertama termodinamika dinyatakan dalam
bentuk
(1)
Dalam tinjauan ini, akan melibatkan beberapa parameter yang terkait dengan
kemuaian linier ( ), modulus Young isoterm (Y), panjang kawat (L), luas
penampang kawat (A) dan kapasitas kalor (C). Parameter tersebut dinyatakan
dalam bentuk
(2.a)
(2.b)
(2.c)
(2.d)
(Zemansky, 1982)
Energi Dalam (U) sebagai Fungsi Gaya Tegangan (Ӻ) dan Temperatur (T)
Pada persamaan pertama fungsi energy dalam dan panjang kawat
diturunkan sesuai fungsi yang untuk mendapatkan variabel sama pada persamaan
satu,
(3.a)
(3.b)
dengan mensubstitusikan persamaan-persamaan 3 ke persamaan 1, maka akan
diperoleh,
(4)
Semua ruas pada persamaan (5) dikalikan dengan sehingga diperoleh
(5)
Jika sistem dianggap berada dalam gaya tegang tetap, dimana maka
persamaan (6) menjadi,
(6)
Dari persamaan-persamaan (3) dihubungkan dengan besaran fisis pada persamaan
(6) sehingga diperoleh
(7.a)
(7.b)
dengan mensubstitusikan persamaan-persamaan (7) ke persamaan (6) sehingga
diperoleh,
(8)
Persamaan (9) merupakan hubungan anatara usaha dengan temperatur pada saat
gaya tegang tetap yang merupakan penjumlahan kapasitas kalor gaya tegang
dengan gaya tegang dikali kemuaian linier dan panjang kawat.
Jika sistem dianggap pada panjang kawat tetap dL=0, maka persamaan (6)
menjadi,
(9)
Dengan mensubstitusikan persamaan (9) dengan persamaan-persamaan (7), maka
akan diperoleh,
(10)
Pada saat panjang dianggap tetap diperoleh bahwa pengaruh gaya tegangan
terhadap energy dalam pada saat suhu tetap bergantung pada jumlah kapasitas
kalor pada saat panjang kawat tetap yang dikurangi oleh kapasitas kalor pada saat
gaya tegangan tetap denagn penambahan antara perbandingan pengaruh gaya
tegangan serta panjang kawat terhadap luas penampang kawat dan nilai modulus
young.
Energi Dalam (U) sebagai Fungsi Gaya Tegangan (Ӻ) dan Panjang Kawat (L)
Pada persamaan pertama fungsi energy dalam dan panjang kawat diturunkan
sesuai fungsi yang untuk mendapatkan variabel sama pada persamaan satu,
(11)
tidak diproses karena fungsi L diuraikan terhadap fungsi L
kembali sehingga tidak dapat menentukan besaran fisis yang tepat.
dengan mensubstitusikan persamaan-persamaan 12 ke persamaan 1, maka akan
diperoleh,
(12)
| Kedua ruas dikali
(13)
Jika sitem dianggap pada gaya tegangan tetap , maka akan diperoleh,
(14)
(15)
Pada kondisi gaya tegangan dianggap tetap diperoleh bahwa jumlah energy dalam
yang dipengaruhi panjang kawat pada saat gaya tegangan tetap bergantung pada
gaya tegangan dengan penambahan hasil perbandingan antara kapasitas kalor pada
saat panjang kawat tetap dengan hubungan modulus young dan panjang kawat.
Energi Dalam (U) sebagai Fungsi Panjang Kawat (L) dan Temperatur (T)
Pada persamaan pertama fungsi energy dalam dan panjang kawat diturunkan
sesuai fungsi yang untuk mendapatkan variabel sama pada persamaan satu,
(16)
tidak diproses karena fungsi L diuraikan terhadap fungsi L
kembali sehingga tidak dapat menentukan besaran fisis yang tepat
(17)
| Kedua ruas dikali
(18)
Jika sistem dianggap pada tegangan tetap , maka akan diperoleh,
(18)
(19)
Pada kondisi gaya tegangan tetap diperoleh bahwa jumlah energy dalam yang
dipengaruhi oleh suhu pada saat panjang kawat tetap bergantung terhadap
kapasitas kalor pada saat gaya tegangan tetap dikurangi kapasitas kalor pada saat
panjang kawat tetap.
KESIMPULAN
1. Besaran fisis kawat teregang pada saat energi dalam (U) sebagai fungsi gaya
tegangan (Ӻ) dan temperatur (T) diperoleh sebagai berikut:
Pada saat gaya tegangan tetap diperoleh Persamaan diatas yaitu hubungan
antara usaha dengan temperatur pada saat gaya tegang tetap yang merupakan
penjumlahan kapasitas kalor gaya tegang dengan gaya tegang dikali kemuaian
linier dan panjang kawat.
Pada saat panjang dianggap tetap diperoleh bahwa pengaruh gaya tegangan
terhadap energy dalam pada saat suhu tetap bergantung pada jumlah kapasitas
kalor pada saat panjang kawat tetap yang dikurangi oleh kapasitas kalor pada
saat gaya tegangan tetap dengan penambahan antara perbandingan pengaruh
gaya tegangan serta panjang kawat terhadap luas penampang kawat dan nilai
modulus young.
2. Besaran fisis kawat teregang pada saat energi dalam (U) sebagai fungsi gaya
tegangan (Ӻ) dan panjang kawat (L) diperoleh sebagai berikut:
Pada kondisi gaya tegangan dianggap tetap diperoleh bahwa jumlah energy
dalam yang dipengaruhi panjang kawat pada saat gaya tegangan tetap
bergantung pada gaya tegangan dengan penambahan hasil perbandingan
antara kapasitas kalor pada saat panjang kawat tetap dengan hubungan
modulus young dan panjang kawat.
3. Besaran fisis kawat teregang pada saat energi dalam (U) sebagai fungsi
panjang kawat (L) dan temperatur (T) diperoleh sebagai berikut:
Pada kondisi gaya tegangan tetap diperoleh bahwa jumlah energy dalam yang
dipengaruhi oleh suhu pada saat panjang kawat tetap bergantung terhadap
kapasitas kalor pada saat gaya tegangan tetap dikurangi kapasitas kalor pada
saat panjang kawat tetap.
SARAN
Besaran fisis kawat teregang berdasarkan hukum termodinamika
membutuhkan penguraian rumus secara teliti dan alangkah baiknya menggunakan
persamaan lebih cepat serta mudah dimengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Mark W. Zemansky & Richard H. Dittman. 1982. Heat and Thermodynamics.
USA : McGraw Hill, Inc.