1. KAWAT BAJA

Kawat merupakan material bangunan berkekuatan tarik tinggi yang digunakan untuk

memberikan gaya gaya prategang pada suatu beton. Macam macam kawat baja yang

dipakai untuk beton prategang dalam praktiknya,yaitu :

a. Kawat tunggal (wires) biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton

prategang dengan sistem pratarik.

b. Untaian kawat (strand) biasanya digunakan untuk baja prategang untuk beton

prategang dengan sistem pratarik.

c. Kawat batangan (bars) biasanya digunakan untuk baja prategang pada beton

prategang dengan sistem pratarik.

2. ANGKUR

Angkur merupakan material bangunan yang penting untuk menjamin ketahanan

karet fender. Angkur digunakan untuk membaut fender agar dapat menempel dengan

aman. Bagian-bagian angkur ini merupakan komponen prategang pasca tarik dimana

gaya prategang terpusat disalurkan kebeton dan disebarkan secara merata ke seluruh

bagian penampang. Angkur juga merupakan potongan besi bercagak yang berguna untuk

mengukuhkan berdirinya tiang suatu bangunan. Angkur terbuat dari baja yang kemudian

dilapis dengan galvanisasi. ada 2 tipe angkur, yaitu:

a. Angkur J-bolt

Angkur J-bolt didesain untuk pelabuhan dengan struktur baru. Angkur ini

diletakkan sebelum beton dituang. Bagian angkur yang melengkung memberikan

resistensi untuk menjaga fender tetap terbauk pada sisi dermaga.

b. Angkur Straight

Angkur tipe straight didesain untuk pelabuhan yang sudah terpasang. Angkur

jenis ini diletakkan di lubang yang didril ke dalam struktur yang sudah jadi dan

dikokohkan dengan menggunakan resin konkret.

3. TENDON

Tendon merupakan suatu material bangunan yang terdiri dari material kawat baja,

kabel batang, atau kawat untai. Material-material tersebut terbuat dari baja berkekuatan tarik

tinggi. Tendon ini digunakan untuk memberi gaya prategang pada beton. Penggunaan tendon

yang melengkung menimbulkan komponen gaya vertical yang membantu memikul geser.

Penempatan tendon prategang secara eksentris dibawah sumbu netral di tengah bentang,

bertujuan untuk menimbulkan tegangan tarik akibat prategang di serat atas penampang