kategori b

Upload: dwi-herli-widya-tarigan

Post on 01-Mar-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Kategori B

    1/2

    Kategori B

    Korban ini membutuhkan perawatan dan monitoring ketat terhadap sistem saraf dan pernapasan.

    Masalah pernapasan biasanya lebih menonjol sehingga selain pemberian oksigen perlu diberikan:

    Bik-Nat untuk asidosis metabolik yang tidak terkompensasi; Furosemid untuk oedem paru; erosol B

    simptometik untuk bron!hospasme; serta ntibiotik untuk kasus teraspirasi air yang terkontaminasi.

    "asien yang awalnya diintubasi setelah menampakkan fungsi pernapasan dan neurologi yang baik

    dapat dilakukan ekstubasi. #i sini steroid tidak diindikasikan. $ebagian ke!il korban tenggelam

    mengalami kegagalan pernapasan. Biasanya terjadi setelah aspirasi masif atau teraspirasi %at kimia

    yang mengiritasi sehingga korban ini membutuhkan &entilasi mekanis. "emberian infus sering

    diberikan untuk meningkatkan fungsi hemodinamik. 'airan yang biasanya digunakan adalah !airan

    isotonik ()inger la!tat* Na'l fisiologis+ dan !airan yang dipakai harus !ukup panas (,--,o'+ untuk

    pasien hipotermi. Bila !airannya seperti suhu kamar (/0o'+ bisa meman!ing timbulnya hipotermi.

    N12 harus dipasang sejak pertama pasien ditolong* yang berguna untuk mengosongkan lambung

    dari air yang terhisap. $tatus neurologis biasanya membaik bila oksigenasi jaringan terjamin.

    "erawatan biasanya memakan waktu beberapa hari dan sangat ditentukan oleh status paru3*4*0*05.

    Kategori '

    2indakan yang paling penting untuk kategori ini adalah intubasi dan &entilasi. 6etilasi mekanis

    direkomendasikan paling tidak /, sampai ,5 jam pertama* termasuk mereka yang usaha

    bernapasnya baik setelah resusitasi untuk men!egah kerusakan susunan saraf pusat akibat hipoksia

    dari pernapasan yang tidak efektif. "edoman &entilasi awal Fi7/ 0* digunakan selama fase

    stabilisasi dan transfer. Ke!epatan &entilasi awal 0*3 sampai / kali ke!epatan pernapasan normal

    sesuai dengan usia korban* tekanan espirasi , sampai 8 'm 9/7. "enyesuaian ini harus dilakukan

    untuk mendapatkan nilai gas darah arteri sebagai berikut: "a7/ 0 mm9g atau /-- mm9g. Bi!-

    Nat* bron!hodilator* diuretik* dan antibiotik diberikan apabila korban tenggelam. "enelitian

    membuktikan bahwa mortalitas setelah 3 hari pengobatan menurun dari 3 menjadi /3 sampai

    3. $urfa!tan yang sering digunakan adalah surfa!tan sintetik (6 harus diberikan. #opamin dan #obutamin harus

    digunakan pada pasien yang mengalami takikardi sedangkan epinefrin diberikan pada pasien

    bradikardi. "asien dengan suhu tubuh ? o' harus segera dipanaskan untuk menjamin fungsi

    jantung. Kejang diatasi se!ara kon&ensinal: pada awal diberikan ben%odia%epin diikuti dengan

    pemberian phenobarbital seperti 6e!uronium atau "an!uronium *0--*/ mg=kgBB >6 bisa digunakan

    untuk pasien yang gelisah agar pemberian &entilasi lebih efisien* mengurangi kebutuhan metabolik*

    serta bisa menekan risiko atau ekstubasi yang tak teren!ana akibat trauma jalan napas. Bila pasien

    tetap gelisah* diberikan morfin sulfat *0 mg=kgBB >6 atau Ben%odia%epin *0 mg=kgBB >B diberikan

    setiap 0--/ jam untuk sedasi. "asien kategori ' dan ', harus mendapat pengawasan dan tindakan

    untuk mempertahankan sistem metabolik* ginjal* hematologi* gastrointestinal* dan neurologis serta

    die&aluasi dengan ketat setelah pengobatan dimulai3.

    "rognosis

  • 7/25/2019 Kategori B

    2/2

    #engan kemajuan teknologi sekarang ini* banyak penderita hampir tenggelam berat berhasil

    diselamatkan* @ 5 anak korban meninggal dapat bertahan hidup* dan A/ di antaranya sembuh

    sempurna. 2etapi* mereka yang memerlukan perawatan di >' @ meninggal dan 0-- yang

    bertahan hidup mengalami kerusakan otak yang berat8*4. 9al ini erat hubungannya dengan lama

    hipoksia yang terjadi dan usaha kita menanggulanginya. #i samping itu* faktor lain yang dapat

    memperberat prognosa adalah usia C tahun* lama tenggelam diperkirakan maksimal D 0 menit*tidak ada restitusi jantung paru dalam 0 menit setelah ditolong* koma ketika masuk ke ruang gawat

    darurat* dan p9 ? 4*00 (sesuai dengan kriteris 7rlowsky+. "enderita yang tenggelam di air dingin

    mempunyai prognosa jauh lebih baik. ntuk men!egah terjadinya gejala sisa pada korban hampir

    tenggelam maka peranan pertolongan resusitasi jantung paru pada saat kejadian memegang peranan

    yang sangat penting/*0A*/,*/3.

    Kesimpulan

    Korban dikatakan hampir tenggelam apabila korban dapat bertahan hidup dalam /, jam pertama.

    pabila tidak dilakukan penanganan segera maka sebagian besar pasien mengalami kerusakan

    organ yang multipel dimana otak merupakan organ yang sangat peka dalam hal ini.

    "atofisiologi korban hampir tenggelam sangat tergantung kepada jumlah dan sifat !airan yang

    terhisap serta lamanya hipoksemia terjadi. 7leh sebab itu* tindakan di luar rumah sakit atau di tempat

    kejadian tenggelam menentukan hasil tindakan di rumah sakit dan prognosa selanjutnya.

    ntuk pengelolaan* korban hampir tenggelam dikategorikan berdasarkan status neurologis. Kategori

    dan B biasanya membutuhkan perawatan medis supportif sedangkan penderita yang termasuk

    dalam kategori ' membutuhkan tindakan untuk mempertahankan kehidupan dan perawatan intensif.

    Euga harus di!ari dan ditangani trauma yang timbul* seperti masalah kejang.