kata sambutan - humas.majenekab.go.id · selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus...

68

Upload: lamkiet

Post on 06-Jul-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA
Page 2: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene i

KATA SAMBUTAN

BUPATI MAJENE

Instruksi Presiden Nimor 9 Tahun 2000 tentang pengarusutamaan

Gender (PUG). Dalam pembangunan nasional dikeluarkan untuk

mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan

berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Strategi

pengurusutamaan gender ini kemudian diimplementasikan kedalam

seluruh proses pembangunan nasional. Selain itu pengurusutamaan

gender merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional

semua instansi dan lembaga pemerintah ditingkat pusat daerah.

Untuk mengimplementasikan pelaksanaan pengurusutamaan gender

didaerah maka diterbitkan Peraturan Menteri Nomor 15 Tahun 2008

tentang Pedoman Umum pelaksanaan pengurusutamaan gender di daerah,

mengingat dalam penyelengaraan pemerintah, pembangunan, dan

pelayanan masyarakat di daerah masih terdapat ketimpangan,

kesenjangan dan ketidakadilan gender, sehingga diperlukan strategi

pengintegrasian gender melalui perencanaan, penyusunan, pelaksanaan

penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan program dan

kegiatan pembangunan di daerah.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tersebut menyebutkan yang

dimaksud dengan Pengurusutamaan Gender (PUG) di daerah adalah

strategi yang dibangun untuk mengintegrasikan gender menjadi satu

dimensi integral dari perencanaan, penyusunan, pelakasanaan

penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan program dan

kegiatan pembangunan di daerah.

Dengan dikeluarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000, maka

Pemerintah Daerah baik Provinsi Maupun Kabupaten/kota Wajib

melaksanaan pengurusutamaan gender di dalam wilayah masing-masing

dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15

Tahun 2008 sebagaimana mestinya. Kabupaten Majene sebagai salah satu

Kabupaten di Indonesia tengah berupaya melaksanakan pengurusutamaan

gender. Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut, Pemerintah

Page 3: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene ii

Page 4: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene iii

KATA SAMBUTAN

KEPALA BAPEDA KABUPATEN MAJENE

Untuk mendukung pelaksanaan PUG, Bapeda akan terus mendorong

keterlibatan semua OPD utamanya bagian Program agar dapat dipastikan

program dan kegiatan di OPD responsif gender. Selain itu pelatihan dan

sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat

memahami dan memberi dukungan, sehingga akhirnya PUG dapat

terwujud dan mimpi kita membangun kesetaraan serta keadilan dapat

teralisasi.

Perencanaan berbasis gender merupakan implementasi dari

pemenuhan hak asasi manusia. Kesetaraan gender adalah persamaan

status perempuan dan laki-laki untuk merealisasikan hak asasinya secara

penuh dan sama-sama berpotensi untuk menyumbangkan kepada

pembangunan, politik, ekonomi, sosial budaya, serta menikmati hasilnya.

Dalam sisi perencanaan, program gender harus diletakkan pada

dimensi pelayanan yang bermuara pada peningkatan partispasi perempuan

dalam setiap tahapan kegiatan dan program. Terkait dengan pelibatan

perempuan dalam pembangunan maka perlu dikaji ulang berbagai regulasi

seperti pelibatan perempuan dalam politik dibatasi 30%, penentuan

jabatan yang masih berpihak pada laki-laki walaupun ini tidak tertulis,

tetapi dalam menjawab keadilan gender maka sesungguhnya telah terjadi

pelanggaran. Olehnya itu perlu dilakukan upaya yang lebih progresif

sehingga pengurusutamaan gender menjadi prioritas.

Upaya mendukung PUG selain dari segi perencanaan, pelasanaaan

dan evaluasi maka hal yang paling mendasar adalah membangun trust

building di semua stakelholders, sehingga para pemangku kebijakan dapat

percaya dan tergugah pikirannya, serta serius mengimplementasikan

dalam gerak langkah kehidupan. Perlu disadari bahwa sampai saat ini,

masih banyak pihak yang kurang memberi respon positif terkait PUG,

sehingga harus ada usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana

dengan baik. Kami disektor perencana menyadari betul akan hal ini, dan

Page 5: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene iv

Page 6: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene v

KATA SAMBUTAN

KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

ANAK KABUPATEN MAJENE

Pemerintah Kabupaten Majene melaksanakan pengurusutamaan

gender dengan kewajiban menyusun kebijakan, program, dan kegiatan

pembangunan berprespektif gender yang dituangkan dalam rencana

pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Majene

Tahun 2016-2021. Pelaksanaan pengurusutamaan gender diintegrasikan

pada Bab V tentang visi yaitu: “MAJENE PROFESIONAL, PRODUKTIF &

PROAKTIF 2021”. Dijabarkan kedalam 6 (enam) misi sebagai berikut: 1)

Mewujudkan sumber daya manusia dan masyarakat Kabupaten

Majene yang berkualitas; 2) Mewujudkan kesejahteraan sosial

masyarakat; 3) Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya

alam bidang pertanian, perikanan kelautan dan pariwisata; 4)

Memperkuat dan meningkatkan pertumbuhan perekenomian

kerakyatan dengan mengoptimalkan potensi daerah yang didukung

oleh kemandirian masyarakat; 5) Meningkatkan pembangunan

infrastruktur bagi percepatan aspek-aspek pembangunan; 6)

Supremasi hukum dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan

profesional dengan peningkatan kapasitas aparatur didasarkan pada

nilai- nilai kebenaran dan berkeadilan.

Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PP & PA)

Kabupaten Majene, berdasarkan tugan dan fungsinya, secara teknis

menkoordinir pelaksanaan pengurusutamaan gender di Kabupaten Majene.

Berupa strategi penyusunan, pelaksanaan, penganggaran, pemantauan

dan evaluasi pengurusutamaan gender yang diintegrasikan kedalam

kebijakan program dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Majene.

Strategi fungsional penyusunan, pelaksanaan penganggaran,

pemantaun dan evaluasi meliputi pemenuhan 7 (tujuh) prasyarat

pengusutamaan gender yaitu : komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber

daya, data pilah, alat analisis dan partisipasi masyarakat.

Dalam pelaksanaan pengurusutamaan gender di Kabupaten Majene

perlu menyusun profil pelaksanaan pengurusutamaan gender (PUG) yang

menyajikan data dan informasi tentang pelaksanaan pengurusutamaan

gender (PUG) dan perencanaan penganggaran responsif gender (PPRG).

Data dan informasi dimaksud dapat menjadi bahan evaluasi dalam

pengambilan keputusan guna menetapkan kebijakan dan proram

pembangunan yang respionsif gender. Untuk itu Dinas pemberdayaan

Page 7: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene vi

Page 8: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

karunia, taufik, dan hidayat-Nya sehingga penyusunan profil

Pengurusutamaan Gender (PUG) Provinsi Sulawesi Barat ini dapat

diselesaikan. Profil ini memberikan gambaran tentang pengurusutamaan

gender di Kabupaten Majene.

Penyusunan profil pelaksanaan PUG diharapkan dapat mendukung

kebijakan yang responsif gender, dan juga digunakan sebagai paduan

langkah-langkah pencapaian keadilan dan kesetaraan gender, mengetahui

perkembangan pelaksanaan PUG dan serta memberikan informasi proses

pendataan pelaksanaan PUG di Provinsi Sulawesi Barat.

Terimaksih kami ucapakan kepada :

1. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak Deputi

Bidang Pengurusutamaan Gender (PUG)

2. H. Fahmi Massiara, MH, selaku Bupati Majene

3. H. Lukman, S.Pd, M.Pd, selaku Wakil Bupati Majene

4. Andi Adlina Basharoe, SP,M.Si, selaku Kepala Bappeda Kabupaten

Majene

5. Hj. Riadiah Zakariyah, S.Sos, MM. Selaku Kepala Dinas Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Majene

6. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyusunan

profil ini baik materil maupun nonmateril yang tidak dapat kami

sebutkan satu persatu.

Kami menyadari bahwa penyusunan profil ini belum sempurna Oleh

karena itu semua masukan dan saran demi perbaikan profil ini, penulis

membuka seluas-luasnya dengan senang hati untuk menerimanya untuk

perbaikan serta penyempurnaan tulisan dimasa mendatang.

Majene, Agustus 2018

TIM PENYUSUN

Page 9: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene viii

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN BUPATI MAJENE ........................................................ i

KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA ........................................................ iii

KATA SAMBUTAN KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK ................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………… vii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Dasar Hukum .................................................................................. 2

1.3. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 3

1.4. Ruang Lingkup ................................................................................ 3

1.5. Sistematika Penulisan ...................................................................... 3

BAB II KONDISI WILAYAH ....................................................................... 5

2.1. Kondisi Gegrafi ................................................................................. 5

2.2. Kondisi Demografi ............................................................................ 7

BAB III KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA ............................................ . 11

3.1. Struktur Rumah Tangga .................................................................. 11

BAB IV CAPAIAN PROGRAM PUG DI KABUPATEN MAJENE ................... 13

4.1. Prasyarat Pelaksanaan PUG ............................................................ 13

4.1.1. Komitmen Pemerintah Kabupaten Majene ........................... 13

4.1.2. Kebijakan ............................................................................ 22

4.1.3. Kelembagaan ....................................................................... 26

4.1.4. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Anggaran ........................ 29

4.1.5. Data Pilah ............................................................................ 34

4.2. Inovasi Pelaksanaan PUG ................................................................ 51

Page 10: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene ix

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ........................................................................................ 57

5.2. Rekomendasi .................................................................................. 58

LAMPIRAN

1. SK Bupati 824/HK/KEP-BUP/IV/2018 tentang Pembentukan Tim

Kelompok Kerja Pengurusutamaan gender di Kabupaten Majene.

Page 11: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional,

pembangunan menuju kesetaraan gender adalah keniscayaan yang

tidak ditawar lagi. Semua sektor pembangunan, baik pusat maupun

daerah harus diberikan perhatian dan dukungan dalam proses

pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Data dan informasi gender memegang peranan penting dalam proses

perencanaan pembangunan berbasis gender. Bahkan merupakan

salah satu input yang berperan sama penting dengan input-input

lainnya. Oleh karena itu data gender seharusnya dianggap pula

sebagai suatu sumber daya yang harus di kelola sama baiknya

dengan sumber daya lainnya.

Melalui PUG diharapkan mampu mentransformasikan keadaan

tidak setara antara perempuan dan laki-laki dalam hak dan kondisi

sosial, menjadi setara bagi keduanya serta terpenuhinya kebutuhan

praktis dan strategis gender. Pengarusutamaan gender (PUG) telah

menjadi isu lintas bidang dalam pembangunan sejak diterbitkannya

Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam pembangunan, Inpres telah

mengamanatkan kepada seluruh Menteri/Kepala Lembaga N0n-

Kementrian, Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia untuk

melaksanakan PUG guna terselenggaranya perencanaan,

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, program dan

kegiatan yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan

fungsi serta kewenangan masing-masing.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(KPP-PA) telah menetapkan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan

Perempuan Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Data

Gender dan Anak. Peraturan ini merupakan tindak lanjut dari

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembangunan

Wewenang antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota, yang mewajibkan Gubernur, Bupati dan Walikota

menyampaikan laporan penyelenggaraan data gender dan anak

kepada Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak.

Page 12: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 2

Dengan di keluarkannya Permendagri Nomor 67 Tahun 2011

tentang Pedoman Umum PUG di Daerah

Pelaksanaan PUG di daerah diperkuat dengan dikeluarkannya

Permendagri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum PUG di

Daerah memperkuat pelaksanaan PUG di daerah. Akan terlaksana

dengan baik jika semua pihak terlibat dalam pembangunan baik

Pemerintah, DPRD, dan Masyarakat memiliki komitmen untuk

melaksanakannya. Salah satu cara efektif untuk membangun

komitmen ini adalah dengan melibatkan berbagai pihak untuk

melakukan evaluasi terhadap kondisi pelaksanaan PUG dan

merefleksikan hasilnya.

Pemenuhan tujuh prasyarat PUG menjadi tantangan dalam

implementasi PUG Keberadaan Komitmen pimpinan dan atau

kebijakan daerah menjadi bagian pendukung suksesnya PUG di

Daerah. Kebutuhan akan tim kerja yang solid untuk menterjemahkan

kebijakn dalam tataran praktis akan menjadi dominan dan strategis

terlebih dalam melakukan advokasi ke pihak lain. Untuk melihat

sejauh mana gambaran PUG dilaksanakan dan untuk melakukan

penilaian atas pelaskanaan PUG di Provinsi Sulawesi Barat, maka

diperlukan penyusunan “Profil Pelaksanaan Pengarusutamaan

Gender (PUG)” serta menjadi bahan rujukan dalam penerapan

pelaksana PUG di Pemerintah Kabupaten Majene.

1.2. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional:

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara;

3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan

Keuangan antara pemerintah pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha;

5. Peraturan pemerintah Nomorb41 Tahun 2007 tentang organisasi

perangkat Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata cara Penyusunan, Pengadilan, dan Evaluasi Perencanaan

Pembangunan Daerah;

7. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang

Pengarusutamaam gender dalam Pembangunan Nasional;

8. Instruksi Presiden nomor 3 Tahun 2010 tentang pogram

pembangunan Yang Berkeadilan;

9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

Page 13: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 3

10. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Peraturan Pelaksana Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008

tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah;

11. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 Tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15

Tahun 2008 Tentang Pedoman Umum Pelaksana

Pengarusutamaan Gender Di Daerah.

1.3. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan publikasi informasi profil pengarusutamaan gender (PUG)

adalah menyajikan data terpilah yang dapat menginformasikan

kondisi perempuan dibanding laki- laki yang terkait dengan masalah

kependudukan, karakteristik rumahtangga, pendidikan, kesehatan

dan keluarga berencana, ketenagakerjaan, sektor publik, dan

penyandang disabilitas.

1.4. RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup penyusunan “Profil Pengarusutamaan Gender (PUG)

Kabupaten Majene adalah informasi hasil kegiatan sektor sebagai

wujud implementasi pengarusutamaan gender di Kabupapaten

Majene.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika Profil Pengarusutamaan Gender (PUG) Kabupaten Majene

Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan dan Manfaat

1.3. Ruang Lingkup

1.4. Landasan Hukum

1.5. Sistematika Penulisan

BAB II. KONDISI WILAYAH

2.1. Kondisi Geografi

2.2. Kondisi Demografi

BAB III. KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA

3.1. Struktur Rumah Tangga

Page 14: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 4

BAB IV. CAPAIAN PROGRAM PUG DI KABUPATEN MAJENE

4.1. Prasyarat Pelaksanaan PUG

4.2. Inovasi Pelaksanaan PUG

BAB V. PENUTUP

5.1. Simpulan

5.2. Rekomendasi

Page 15: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 5

BAB II

KONDISI WILAYAH

2.1. KONDISI GEOGRAFI

Kabupaten Majene memiliki luas wilayah 947,840 km2, sekitar

5,60 persen dari luas provinsi Sulawesi Barat, secara administratif

memiliki batas wilayah sebagai berikut :

- Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Mamuju.

- Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Polewali Mandar

dan Kabupaten Mamasa.

- Sebelah selatan berbatasan dengan Teluk Mandar.

- Serta disebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar.

Gambar 2.1. Peta Kabupaten Majene

Kabupaten Majene terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan, 82

Desa/Kelurahan. Rincian Kecamatan berikut luas wilayahnya dapat

disajikan pada table berikut :

Tabel 2.1.

Luas Wilayah Ibukota Kecamatan, dan Jumlah Desa/Kelurahan

Menurut Kecamatan

No Kecamatan Luas Wilayah

Ibukota Kecamatan

Jumlah Desa/Kel.

Km2 %

1 Banggae Timur 25,15 3,17 Labuang

Utara

9

2 Banggae 30,04 2,65 Totoli 8

Page 16: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 6

3 Pamboang 70,19 7,41 Lalampanua 15

4 Sendana 82,24 8,68 Mosso Dhua 16

5 Tammeroddo

Sendana 55,40 5,84 Tammeroddo 7

6 Tubo Sendana 41,17 4,34 Bonde-Bonde 7

7 Ulumanda 456,00 48,11 Kabiraan 8

8 Malunda 187,65 19,80 Malunda 12

Kabupaten Majene 947,84 100 Kec.

Banggae

Timur

82

Sumber : BPS Kabupaten Majene

a. Letak dan Kondisi Geografis

Kabupaten Majene terletak antara 20 83’ 45” Lintang Selatan dan

antara 1180 45’ 00” – 1190 4’ 45” Bujur Timur. Wilayah

Kabupaten Majene berbatasan dengan Kabupaten Mamuju

disebelah utara dan Kabupaten Polewali Mandar di sebelah timur,

Batas sebelah selatan dan barat masing-masing Teluk Mandar dan

Selat Makassar. Posisi Strategis ini kemudian didukung dengan

Pelabuhan Laut yang berada di Kecamatan Banggae dan

Kecamatan Sendana.

b. Kondisi Topografi

Kabupaten Majene dibangun oleh wilayah yang topografinya

bervariasi dari datar sampai berbukit dan bergunung, dengan

kemiringan lereng kurang dari 3 % sampai lebih dari 100 %.

Hamparan daerah dengan topografi datar ditemukan di sepanjang

wilayah paralel dengan garis pantai kabupaten ini. Hamparan

wilayah datar terutama ditemukan mulai dari pantai barat

Kecamatan Sendana menuju ke selatan sampai ke Kecamatan

Banggae dan Banggae Timur yang merupakan (Ibukota

Kabupaten). Sebagian besar wilayah Kabupaten Majene dengan

kondisi topografi berbukit dan bergunung hampir merata di semua

kecamatan. c.

Klasifikasi ketinggian wilayah Kabupaten Majene dari permukaan

air laut mulai dari 0-25 m sampai diatas 1.000 meter. Berdasarkan

kelas ketinggian muka laut yang tersebar pada umumnya

tergolong kelas ketinggian 100-500 meter yakni 38,69% dan

ketinggian 500-1000 meter yakni 35,98% dari total keseluruhan

wilayah

Page 17: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 7

kabupaten. Untuk lebih jelasnya mengenai klasifikasi

ketinggian dari permukaan laut menurut wilayah kecamatan,

sebagaimana pada peta dibawah ini.

Gambar 2.2 Peta Topografi Kabupaten Majene

Page 18: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 8

Topografi Kabupaten Majene berdasarkan elevasi (ketinggian dari

permukaan laut), Kecamatan dengan dataran tertinggi di

Kabupaten Majene adalah Kecamatan Sendana dengan Ketinggian

50 meter diatas permuakaan laut sedangkan kecamatan dengan

dataran terendah adalah kecamatan banggae dengan ketinggian

hanya 0,25 meter diatas permukaan laut.

Tabel 2.2.

Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) menurut Kecamatan

di Kabupaten Majene

No Kecamatan Ibu Kota

Kecamatan Tinggi (Meter)

1 Banggae Totoli 0,25

2 Banggae Timur Labuang Utara 1,30

3 Pamboang Lalampanua 9,01

4 Sendana Mosso Dhua 50,00

5 Tammeroddo Tammeroddo 0,30

6 Tubo Sendana Bonde-Bonde 7,69

7 Malunda Malunda 3,00

8 Ulumanda Kabiraan 30,00 Sumber : BPS Kabupaten Majene

2.2. KONDISI DEMOGRAFI

Kabupaten Majene dengan luas wilayah 947,840 km2 memiliki

jumlah penduduk sekitar 166.397 jiwa (tahun 2016), jumlah

penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari jumlah

penduduk laki-laki. Hal ini tergambar dalam rasio angka jenis

kelamin yang lebih besar dari jumlah penduduk laki-laki.

Didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agama

merupakan faktor paling penting demi terwujudnya cita-cita

pembangunan nasional, yiatu terciptanya kehidupan yang sejahtera,

adil dan makmur, serta stabilitas yang baik disegala bidang

kehidupan baik secara lahiriyah maupun batiniah. Untuk

mewujudkannya, tidak hanya SDM (sumber daya manusia) yang

berkualitas di bidangnya yang dibutuhkan namun juga diperlukan

SDM yang memiliki moral dan kahlak yang baik. Hal ini dapat

terwujud apabila ummat beragama diberikan perlindungan untuk

melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan sesuai agama masing-

masing dengan aman dan tenteram dengan diikuti sikap saling

toleransi yang tinggi sehingga terwujud kerukunan hidum umat

beragama yang saling menghargai dan menghormati satu sama

lainnya.

Page 19: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 9

Tabel 2.3.

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama

di Kabupaten Majene Tahun 2017

No Kecamatan Islam Protestan Katolik Hindu Budha

1 Banggae 99,68 0,81 0,08 - 0,04

2 Banggae Timur 99,66 0,23 0,09 - 0,01

3 Pamboang 99,97 0,02 - - -

4 Sendana 99,96 0,04 - - -

5 Tammeroddo 99,98 0,02 - - -

6 Tubo Sendana 100 - - - -

7 Malunda 99,98 0,02 - - -

8 Ulumanda 100 - - - - Sumber : BPS Kabupaten Majene

Tidak dipungkiri bahwa ketersediaan fasilitas tempat ibadah

mutlak diperlukan, untuk itu pemerintah terus berupaya

meningkatkan ketersediaan fasilitas tersebut, baik dari segi

peningkatan kualitasnya maupun kuantitasnya.

Tabel 2.4.

Jumlah Tempat Ibadah Menurut Kecamatan dan Agama

di Kabupaten Majene Tahun 2017

No Kecamatan Mesjid Mushollah Gereja

1 Banggae 42 25 -

2 Banggae Timur 45 30 1

3 Pamboang 46 19 -

4 Sendana 46 6 -

5 Tammeroddo 33 13 -

6 Tubo Sendana 22 6 -

7 Malunda 42 9 -

8 Ulumanda 31 6 -

Sumber : BPS Kabupaten Majene

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir peningkatan jumlah

pemeluk agama islam sebanyak 99,85% yang diikuti dengan

peningkatan jumlah mesjid sebanyak 307 Masjid.

Laju Pertumbuhan penduduk Kabupaten Majene periode 2010-2016

berdasarkan data dari BPS adalah 1,53 persen dibawah angka

Provinsi Sulawesi Barat 2,04 persen dan angka Nasional 1, 47 persen.

Hal ini berarti laju pertumbuhan penduduk pada kurun 7 Tahun

rendah dan dapat diartikan program pengendalian penduduk

menunjukkan tingkat keberhasilan.

Page 20: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 10

Tabel 2.5.

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan

di Kabupaten Majene Tahun 2013-2016

No Kecamatan Jumlah Penduduk

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Banggae 20.409 20.961 41.370

2 Banggae Timur 15.125 16.259 31.384

3 Pamboang 10.825 11.544 22.369

4 Sendana 11.008 11.958 22.966

5 Tammeroddo 5.650 5.875 11.525

6 Tubo Sendana 4.446 4.557 9.003

7 Malunda 9.287 9.462 18.749

8 Ulumanda 4.569 4.462 9.031

Majene 2016 81.319 85.078 166.397

2015 80.068 83.828 163.896

2014 78.607 82.525 161.132

2013 77.521 81.369 158.890 Sumber : BPS Kabupaten Majene

Dari aspek Pertumbuhan Penduduk yang disebabkan oleh

Pertumbuhan Penduduk alami (faktor kelahiran) dan angka migrasi

penduduk masuk, maka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten

Majene tiap Kecamatan dapat diketahui seperti dalam tabel berikut :

Tabel 2.5.

Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan

di Kabupaten Majene Tahun 2010,2015 dan 2016

No Kecamatan Jumlah Penduduk Laju

Pertumbuhan Penduduk

2010 2015 2016

1 Banggae 37.333 40.646 41.370 1,70

2 Banggae Timur 28.550 30.886 31.384 1,57

3 Pamboang 20.800 22.134 22.369 1,20

4 Sendana 20.374 22.577 22.966 1,99

5 Tammeroddo 10.584 11.383 11.525 1,41

6 Tubo Sendana 8.214 8.878 9.003 1,52

7 Malunda 16.986 18.464 18.749 1,64

8 Ulumanda 8.266 8.928 9.031 1,47

Majene 151.107 163.896 166.397 1,60 Sumber : BPS Kabupaten Majene

Page 21: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 11

BAB III

KARAKTERISTIK RUMAH TANGGA

Istilah rumah tangga sering diartikan sebagai keluarga, padahal

keduanya mempunyai arti yang berbeda. Pengertian rumah tangga lebih

mengacu pada sisi ekonomi, sedangkan keluarga lebih mengacu pada

hubungan kekerabatan, fungsi sosial dan lain sebagainya.

Definisi rumah tangga berbeda dengan keluarga, definisi rumah

tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian

atau seluruh bangunan tempat tinggal dan biasa tinggal bersama serta

pengelolaan kebutuhan sehari-hari menjadi satu, sedangkan yang

dimaksud dengan keluarga adalah sekumpulan orang yang tinggal dalam

satu rumah atau lebih yang masih mempunyai hubungan

kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan

lain-lain. Sehingga, dalam satu rumah tangga bisa terdiri dari lebih satu

keluarga.

3.1. Struktur Rumah Tangga

Struktur sosial yang menempatkan laki-laki sebagai kepala

rumah tangga masih mengakar kuat pada sebagian besar masyarakat

Indonesia. Hal ini terlihat Sebagian besar rumah tangga dengan

kepala rumah tangga laki- laki, anggota rumah tangganya masih

lengkap sehingga perempuan sebagai istri dalam rumah tangga

berperan sebagai ibu rumah tangga meskipun istri yang mencari

nafkah.

Banyaknya anggota rumah tangga akan berpengaruh pada

biaya hidup yang harus ditanggung oleh rumah tangga. Secara

umum, biaya hidup akan lebih kecil pada rumah tangga dengan

jumlah anggota rumah tangga yang sedikit bila dibandingkan dengan

rumah tangga yang beranggotakan lebih banyak.

Page 22: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 12

Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu

program pemerintah yang berkaitan dengan jumlah anggota rumah

tangga. Pemerintah menyelenggarakan program KB yang dilandaskan

pada Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Konsep

keluarga kecil yang dimaksudkan dalam program tersebut adalah

nucleus family yang terdiri dari ayah, ibu, dan maksimal dua orang

anak. Maka secara kuantitatif, konsep keluarga kecil dapat diartikan

sebagai keluarga dengan jumlah anggota keluarga maksimal empat

orang.

Menurut Jumlah Keluarga dan jumlah jiwa dalam keluarga hasil

pendataan keluarga rata-rata anggota rumah tangga adalah 2,5 atau

tiga orang, Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa mayoritas

kepala rumah tangga perempuan adalah janda yang ditinggal

suaminya karena cerai hidup atau cerai mati. Bagi yang cerai hidup,

mantan suami mereka berada di rumah tangga lain sehingga anggota

berkurang satu dan jumlah anggota rumah tangganya tentu lebih

kecil.

Biasanya di dalam suatu rumah tangga ditunjuk seseorang

yang bertanggungjawab sebagai kepala rumah tangga. Kepala rumah

tangga adalah seseorang/penduduk berumur 10 tahun ke atas dari

sekelompok anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas

kebutuhan sehari- hari pada rumah tangga tersebut atau orang yang

dituakan/dianggap/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga.

Kualitas dari kepala rumah tangga dapat menjadi salah satu faktor

yang mempengaruhi kualitas sebuah rumah tangga. Semakin baik

kualitas sumber daya manusia dari kepala rumah tangga maka dapat

mendorong perbaikan kualitas rumah tangganya. Pada bab ini

kualitas kepala rumah tangga dilihat dari segi indikator sosial

ekonominya seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, dan

status pekerjaan

Page 23: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 13

BAB IV

CAPAIAN PROGRAM PUG DI KABUPATEN MAJENE

4.1. Prasyarat Pelaksanaan PUG

4.1.1. Komitmen Pemerintah Kabupaten Majene

Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender (PUG)

merupakan komitmen nasional untuk meningkatkan status,

posisi dan kondisi gender agar dapat mencapai kemajuan yang

setara. Pentingnya aspek gender dalam pembangunan

mendorong pemerintah untuk menyusun strategi yang disebut

dengan pengarusutamaan gender. Dalam kaitan ini

Pemerintah telah menetapkan berbagai peraturan, yang

merupakan landasan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender

dalam Pembangunan Nasional. Dikeluarkannya Inpres

tersebut, bertujuan untuk menurunkan kesenjangan antara

perempuan dan laki-laki dalam mengakses dan memperoleh

manfaat pembangunan serta meningkatkan partisipasi dan

kontrol proses pembangunan.

Untuk menerapkan pengarusutamaan gender maka

diterbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun

2008 tentang pelaksanaan Penagrusutamaan Gender di

Daerah yang telah direvisi dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 67 Tahun 2011. Selanjutnya sebagai langkah

perecapatan pelaksanaan pengarusutamaan gender

pemerintah mengeluarkan Surat Edaran 3 (tiga) Menteri

antara kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementrian

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan

Kementrian Dalam Negeri tentang strategi Nasional Percepatan

Pengarusutamaan Gender (PPRG). Diharapkan dengan

penerapan pengarusutamaan gender akan menghasilkan

Page 24: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 14

kebijakan publik yang lebih efektif untuk mewujudkan

pembangunan yang adil dan merata bagi seluruh penduduk

Indonesia.

Adanya komitmen nasional terhadap penerapan

pengarusuutamaan gender, juga sudah menjadi kemitmen di

daerah diseluruh wilayah Negara Republik Indonesia baik

Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Tak terkecuali Pemerintah

Kabupaten Mejene sebagai salah satu Kabupaten di Provinsi

Sulawesi Barat yang memiliki komitmen penerapan

pengarusutamaan gender yang dapat dilihat pada RPJMD

Kabupaten Majene pada BAB V tentang Visi dan Misi yaitu

“MAJENE PROFESIONAL, PRODUKTIF & PROAKTIF 2021”

Profesional; memiliki kompetensi dan mampu

mengoptimalkannya dalam melaksanakan

pekerjaannya.

- Tata kelola pemerintahan profesional diwujudkan

melalui pengoptimalan penyelengaraan otonomi

daerah di berbagai bidang dalam rangka

memberikan pelayanan yang optimal kepada

masyarakat serta meningkatkan akuntabilitas dan

trasnparansi dalam penyelenggaraaan

pemerintahan daerah;

- Aparat pemerintahan profesional diwujudkan

melalui peningkatan kompetensi dan

profesionalisme aparatur pemerintahan daerah;

- Sumber daya manusia profesional diwujudkan

melalui peningkatan derajat pendidikan, kesehatan,

serta meningkatkan keterampilan kerja masyarakat

yang dilandasi nilai-nilai agama dan budaya lokal

daerah.

Page 25: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 15

Produktif; keadaan dimana sumber daya yang

terbatas dapat menghasilkan sesuatu

yang lebih dari sebelumnya.

- Majene produktif diwujudkan melalui perkuatan

dan peningkatan perekonomian kerakyatan dengan

optimalisasi dari potensi daerah (Pertanian,

Perikanan, Kelautan dan Pariwisata).

Proaktif; mampu mengidentifikasi kesempatan dan

mengambil tindakan yang tepat untuk

memanfaatkan kesempatan tersebut dengan

berorientasi ke masa depan.

- Pemerintah Daerah proaktif diwujudkan dengan

menghadirkan peran pemerintah daerah dalam

memfasilitasi pemenuhan segala kebutuhan

masyarakat masyarakat menuju masyarakat/.

- Majene Sejahtera (tercukupinya kebutuhan dasar

yakni sandang, pangan, papan, kesehatan,

pendidikan dan pekerjaan) yang selanjutnya

mengarah pada peningkatan kualitas hidup

masyarakat Kabupaten Majene yang layak dan

bermartabat;

- Penganggaran proaktif diwujudkan dengan upaya

mendayagunakan segala potensi sumber daya

keuangan, baik dari APBD Kabupaten Majene

maupun sumber pembiayaan lain (APBDP, APBN,

dan pelibatan sektor swasta) dalam rangka

pembiayaan pembangunan daerah;

- Masyarakat proaktif diwujudkan dengan

memberdayakan segala komponen masyarakat untuk

berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan

pembangunan.

Untuk mewujudkan visi di atas, perlu dipandu

Page 26: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 16

melalui misi. Hal ini tidak lepas dari pemaknaan misi

adalah perwujudan dari keinginan menyatukan langkah

dan gerak dalam mencapai visi yang telah ditetapkan.

Sedangkan misi untuk mewujudkan visi tersebut

ditetapkan enam butir sebagai berikut :

1. Mewujudkan sumber daya manusia dan masyarakat

Kabupaten Majene yang berkualitas;

2. Mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat

3. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya

alam bidang pertanian, perikanan kelautan dan

pariwisata;

4. Memperkuat dan meningkatkan pertumbuhan

perekenomian kerakyatan dengan mengoptimalkan

potensi daerah yang didukung oleh kemandirian

masyarakat;

5. Meningkatkan pembangunan infrastruktur bagi

percepatan aspek-aspek pembangunan;

6. Supremasi hukum dalam menciptakan pemerintahan yang

bersih dan profesional dengan peningkatan kapasitas

aparatur didasarkan pada nilai- nilai kebenaran dan

berkeadilan

Dalam mewujudkan visi melalui pelaksanaan misi yang

telah ditetapkan tersebut diatas, diperlukan adanya

kerangka yang jelas pada setiap misi, menyangkut tujuan

dan sasaran yang hendak dicapai. Tujuan dan sasaran

pada setiap misi yang akan dijalankan, akan memberikan

arah bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah

baik urusan terkait aspek kesejahteraan masyarakat, aspek

pelayanan umum maupun aspek daya saing daerah. Tujuan

dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi, adalah

sebagai berikut :

Page 27: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 17

Misi 1: Mewujudkan Sumber Daya Manusia dan

Masyarakat Kabupaten Majene yang berkualitas

1. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi

aparatur, dengan sasaran pembangunan difokuskan

pada meningkatnya profesionalisme dan kompetensi

aparatur yang diukur dengan meningkatnya persentase

pajabat yang lulus dengan kategori memuaskan pada

diklat kepemimpinan dan persentase pejabat struktural

yang telah lulus diklatpim IV, III & II;

2. Meningkatkan taraf pendidikan dan derajat kesehatan

masyarakat, dengan sasaran pembangunan difokuskan

pada:

a. Meningkatnya aksesibilitas pendidikan yang dapat

ditandai dengan meningkatnya APM Pendidikan

Dasar, Rasio bangunan sekolah terhadap jumlah

penduduk usia sekolah, rata-rata lama sekolah &

rasio pemenuhan guru;

b. Meningkatnya kualitas pendidikan yang diukur

melalui angka kelulusan pendidikan dasar &

persentase sekolah berakreditasi minimal “B”;

c. Meningkatnya derajat kesehatan yang diukur

melalui angka harapan hidup, angka kematian ibu,

angka kematian bayi dan rasio Dokter & Tenaga

Kesehatan per satuan penduduk.

3. Meningkatkan keterampilan dan kemandirian

masyarakat dengan sasaran pembangunan difokuskan

pada meningkatnya keterampilan kerja dan jiwa

kewirausahaan masyarakat yang dapat diukur dengan

Angka Partisipasi Angkatan Kerja dan jumlah tenaga

kerja berusaha sendiri (wirausaha/entrepenteur);

4. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan

berbudaya masyarakat dengan sasaran pembangunan

difokuskan pada meningkatnya kualitas kehidupan

Page 28: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 18

beragama dan berbudaya masyarakat yang diukur

dengan persentase konflik masyarakat bernuansa SARA

yang diselesaikan.

Misi 2: Mewujudkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat

1. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada meningkatnya

taraf hidup masyarakat yang diukur melalui persentase

penduduk miskin dan rata-rata pengeluaran riil per

kapita.

Misi 3: Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya

alam bidang pertanian, perikanan, kelautan dan

pariwisata

1. Meningkatkan eksplorasi potensi dan produktivitas

sumber daya alam daerah dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada meningkatnya produksi

sumber daya alam daerah yang ditandai dengan

ketersedian meningkatnya laju pertumbuhan produksi

komoditi unggulan daerah;

2. Memenuhi kebutuhan pangan utama masyarakat dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada meningkatnya

ketersediaan bahan pangan utama dengan harga

terjangkau (ketahanan pangan) yang dapat ditandai

dengan menurunnya persentase desa rawan pangan;

3. Meningkatkan daya saing pariwisata daerah dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada meningkatnya

daya saing pariwisata daerah yang dapat ditandai dengan

meningkatnya persentase kawasan wisata terhadap

potensi wisata dan jumlah kunjungan wisatawan per

tahun.

Misi 4: Memperkuat dan meningkatkan pertumbuhan

perekonomian kerakyatan dengan mengoptimalkan

potensi daerah yang didukung oleh kemandirian

Page 29: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 19

masyarakat.

1. Mengoptimalkan potensi daerah melalui sektor

perindustrian dan perdagangan dengan sasaran

pembangunan difokuskan pada optimalnya pengelolaan

potensi daerah dari hulu ke hilir yang dapat diukur

perumbuhan agroindustri, minaindustri & industri

kreatif;

2. Meningkatnya usaha ekonomi kerakyatan dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada meningkatnya

kontribusi desa terhadap perekonomian yang diukur

melalui persentase desa yang menerapkan OVOP;

3. Mengoptimalkan pemasaran produk-produk daerah dengan

sasaran pembangunan difokuskan pada meningkatnya

hasil pemasaran produk-produk daerah yang dapat diukur

melalui jumlah penyelenggaraan pameran/expo.

Misi 5: Meningkatkan pembangunan infrastruktur bagi

percepatan aspek-aspek pembangunan

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah yang

berbasis tata ruang wilayah dan perubahan lingkungan

hidup dapat dicapai dengan sasaran pembangunan fokus

pada:

a. Meningkatnya implementasi Rencana Tata Ruang

Wilayah dapat ditandai dengan ketaatan pada regulasi

penataan wilayah yang berlandaskan pada Rencana

Tata Ruang Wilayah (RTRW);

b. Meningkatnya pengendalian lingkungan hidup yang

dapat diukur dengan rasio ruang terbuka hijau,

indeks kualitas lingkungan dan persentase

penanganan sampah.

2. Meningkatkan kualitas infrastruktur dasar dengan

arah pembangunan fokus kepada:

a. Meningkatnya kualitas infrastruktur kebinamargaan

daerah diukur melalui persentase panjang jaringan

Page 30: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 20

jalan kabupaten dalam kondisi baik, persentase

pemenuhan penerangan jalan kabupaten dan

persentase panjang jembatan kabupaten dalam

kondisi baik;

b. Meningkatnya kualitas perumahan dan pemukiman

masyarakat dapat diukur melalui persentase kawasan

kumuh perkotaan dan persentase rumah tangga

dengan sanitasi layak.

c. Meningkatnya kualitas pengelolaan air baku dan air

bersih bagi masyarakat dapat ditandai dengan

tingginya persentase rumah tangga dengan akses air

bersih.

3. Mengembangkan infrastruktur penunjang sektor

perekonomian dengan sasaran pembangunan

difokuskan kepada :

a. Meningkatnya kualitas infrastruktur penunjang sektor

pertanian yang dapat diukur melalui rasio jaringan

irigasi terhadap luasan sawah dan persentase irigasi

kabupaten dalam kondisi baik.

b. Meningkatnya kualitas infrastruktur penunjang sektor

kelautan & perikanan yang dapat diukur melalui tingkat

kecukupan dermaga/galangan kapal dan persentase

jalan produksi perikanan dalam kondisi baik

Misi 6: Supremasi hukum dalam menciptakan

pemerintahan yang bersih dan profesional dengan

peningkatan kapasitas aparatur didasarkan pada

nilai-nilai kebenaran dan berkeadilan

1. Memperkuat kelembagaan pemerintahan derah dengan

sasaran pembangunan difokuskan kepada:

a. Terwujudnya manajemen perencanaan yang efektif

dan memperhatikan keinginan masyarakat secara

memadai dapat diukur berdasarkan pesentase

Page 31: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 21

usulan musrembang yang terakomodir dalam APBD

dan penjabaran program yang terdapat dalam RPJMD

ke dokumen RKPD lebih selaras dan lebih konsisten

sesuai dengan tujuan akhir / target RPJMD.

b. Meningkatnya akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah dapat diukur melalui Nilai

SAKIP, Nilai LPPD Pemda Kab. Majene serta Opini BPK

terhadap pengelolaan keuangan daerah Majene;

c. Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dapat

ditandai dengan peningkatan persentase penduduk

yang memiliki e-KTP & persentase penduduk yang

memiliki dokumen akte kelahiran yang tercatat dalam

SIAK;

d. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap kinerja

pem erintah yang dapat diukur dengan persentase

kepuasan masyarakat berdasarkan survey IKM.

2. Menciptakan rasa aman dan nyaman pada masyarakat

dan pelaku usaha untuk meningkatkan iklim investasi

dengan sasaran pembangunan difokuskan kepada:

a. Menurunnya pelanggaran ketertiban dan keamanan

masyarakat dapat ditandai dengan penurunan angka

kriminalitas;

b. Penciptaan iklim investasi yang kondusif yang diukur

melalui 3 indikator, yakni: persentase penyelesaian

perizinan sesuai SOP/ketentuan yang berlaku, nilai

sumber pembiayaan di luar APBD yang dapat

disediakan dan persentase review Perda yang terkait

dunia usaha

disamping visi dan misi diatas sebagai bentuk kemitmen

dalam penerapan pengarusutamaan gender, terdapat isu strategis

dimana suatu kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau

dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya

Page 32: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 22

yang signifikan bagi kemajuan Kabupaten Majene dimasa akan

datang dengan mempertimbangkan isu-isu dan dinamika

internasional, nasional maupun regional.

Adapun isu-isu strategis pengarusutamaan gender di

Kabupaten Majene adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) utamanya

pada Indeks Pertumbuhan Gender (IPG) dan Indeks

Pemberdayaan Gender masih sangat rendah

2. Masih rendahnya keterlibatan perempuan atau kesetaraan

gender dalam jabatan politik dan jabatan publik

3. Masih belum optimalnya pelembagaan PUG dalam proses

perencanaan dan penganggaran.

4. Masih kurangnya kesempatan bagi perempuan untuk

mendapatkan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam

pembangunan akibatnya kemiskinan lebih banyak diderita

perempuan dari pada laki-laki.

5. Angka kematian ibu hamil dan melahirkan cukup tinggi dan juga

separuh dari perempuan mengalami asupan gizi yang kurang

6. Angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih tinggi

7. Masih rendahnya anak untuk memperoleh akses pendidikan

utamanya pada pendidikan dasar

8. Angka kematian bayi (AKB) masih tinggi dan asupan gizi yang

kurang

9. Kekerasan dan diskriminasi masih sering dialami oleh anak-anak

10. Masih tingginya angka kemiskinan sebagai akibat tingginya

angka kelahiran.

4.1.2. KEBIJAKAN

Suatu kebijakan/program/kegiatan seringkali diklaim sebagi

netral gender yang tidak memihak kepada salah satu kelompok jenis

kelamin, karena sasaran kebijakan/program/kegiatan ditujukan

kepada siapa saja tidak memandang laki-laki atau perempuan.

Page 33: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 23

Upaya pemenuhan prasyarat pelaksanaan pengarusutamaan

gender, dari Pemerintah Kabupaten Majene dapat dilihat dari

kebijakan yang tertuang pada renstra Dinas Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Majene yang terkait

langsung dengan pelaksanaan pengarusutamaan gender, berikut Visi

dan Misi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kabupaten Majene. “Mewujudkan Kesetaraan Gender,

Pemberdayaan Perempuan, Kesejahteraan dan Perlindungan Anak

dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara”.

Untuk mewujudkan visi di atas, perlu dipandu melalui misi

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan

2. Meningkatkan keterlibatan perempuan dalam proses polotik dan

jabatan publik

3. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak

4. Menghapus segala bentuk kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi

terhadap perempuan dan anak

5. Memperkuat kelembagaan PUG dan PUHA

6. Meninmgkatkan partisipasi masyarakat.

Tujuan dan sasaran

1. Meningkatkan peran pelembagaan PUG dalam proses

perencanaan dan penganggaran.

Sasaran yang dicapai dari tujuan pertama adalah meningkatnya

peran pelembagaan PUG dalam proses perencanaan dan

penganggaran.

2. Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak dari tindak

kekerasan dan TPPO dan kualitas pemenuhan hak anak.

Sasaran yang dicapai dari tujuan ke dua adalah meningkatnya

pencegahan dan penanganan perempuan dan anak korban

Page 34: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 24

kekerasan dan TPPO serta tercapainya Kabupaten Majene Layak

Anak.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan perlindungan terhadap

Perempuan dan Anak.

Sasaran yang dicapai dari tujuan ketiga adalah meningkatnya

pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan Dinas Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak.

Sasaran yang dicapai dari tujuan keempat adalah meningkatnya

kualitas pelayanan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

Strategi

1. Meningkatkan implementasi PUG melalui pembentukan

sekretariat Pokja dan focal point.

2. Peningkatan kompetensi SDM.

3. Penerbitan kebijakan yang menaungi pelaksanaan PUG di

Kabupaten Majene.

4. Peningkatan Kapasitas Perencana di masing-masing OPD

Terkait pelatihan ARG.

5. Meningkatkan kualitas perlindungan perempuan dan anak

korban kekerasan melalui, peningkatan pemahaman dan

kesadaran masyarakat dalam rangka pencegahan dan

penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan

anak.

6. Peningkatan jejaring layanan pengaduan dan penanganan

kekerasan.

7. Mempercepat tercapainya kab. Majene Layak Anak dengan

cara peningkatan kesadaran OPD dalam memenuhi 31 hak

anak.

8. Peningkatan peran swasta dalam pemenuhan hak anak.

9. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam memenuhi hak

anak.

Page 35: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 25

10. Meningkatkan pencegahan dan penanganan perempuan dan

anak korban kekerasan dengan cara membentuk sekretariat

P2TP2A.

11. Mensosialisasikan P2TP2A pada masyarakat.

12. Mengoptimalkan kualitas SDM dan sarana pasarana

penunjang P2TP2A.

13. Meningkatkan kebutuhan pelayanan kantor melalui

peningkatan sarana dan prasarana perkantoran

Kebijakan

1. Peningkatan kompetensi SDM diprioritaskan pada Pokja dan

Focal Point PUG.

2. Pelatihan PPRG yang dilakukan secara periodik dan

difokuskan pada Perencana di OPD yang melakukan

pelayanan dasar.

3. Peningkatan kapasitas dan pemahaman masyarakat

mengenai pencegahan dan penangnan kekerasan terhadap

perempuan dan anak diprioritaskan pada wilayah yang sulit

terjangkau serta daerah yang memiliki tingkat kekerasan

yang tinggi.

4. Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai hak anak

dikhususkan pada pemenuhan hak sipil dan kebebasan, hak

pengasuhan alternatif dan pemanfaatan waktu luang, serta

hak perlindungan khusus.

5. Peningkatan partisipasi swasta dipriortiaskan pada

pemenuhan sarana prasarana bermain anakPemenuhan hak

anak dengan fokus pada percepatan pencapaian

Kabupaten/Kota Layak Anak.

6. Peningkatan kapasitas SDM P2TP2A dprioritaskan pada

peningkatan keahlian dalam penanganan kasus kekerasan

sesuai dengan standar.

7. Pembuatan jejaring kelembagaan P2TP2A diprioritaskan pada

daerah yang sulit terjangkau dan terisolir.

Page 36: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 26

8. KIE tentang P2TP2A dan pencegahan kekerasan di tingkaat

masyarakat

9. Peningkatan kapasitas sarana dan prasarana di bidang

administrasi perkantoran

4.1.3. KELEMBAGAAN

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang

pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional,

Bupati diwajibkan melaksanakan pengarusutamaan gender

guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan,

pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan dan

program pembangunan nasional yang berprespektif gender

sesuai dengan bidang tugas dan fungsi serta kewenangan

pemerintah Kabupaten, maka pemerintah Kabupaten Majene

secara kelembagaan membentuk struktur organisasi

pemerintah dengan tugas dan fungsi yang mendukung

pelaksanaan PUG, dalam bentuk unit kerja struktural dan

atau fungsional seperti Focal Point, Kelompok Kerja, Forum

dan Tim. Struktur organisasi pemerintah yang secara

langsung berfungsi mendukung pelaksanaan PUG adalah

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun

2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah,

dan Peraturan Bupati Majene Nomor 44 tahun 2016 Tentang

Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat

Daerah Kabupaten Majene

Berdasarkan Peraturan Daerah tersebut diatas, kedudukan,

tugas dab fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak adalah sebagai berikut :

a. Kedudukan

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ,

bertanggungjawab langsung kepada Bupati, Dinas

Page 37: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 27

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

(DPP&PA) dipimpin oleh Kepala Dinas.

b. Tugas

Perangkat Daerah sesuai dengan Peraturan BupatiNomor

44 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi, Tugas Pokok

dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten Majene Dinas

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan urusan

pemerintahan di Bidang Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak yang menjadi tanggung jawab

berdasarkan kewenangan sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

c. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, Dinas Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak (PP&PA),

menyelenggarakan fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan

umum di bidang pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

4. Pelaksaan tugas di bidang pemberdayaan pérempuan

dan perlindungan anak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

5. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Page 38: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 28

terhadap pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

6. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas

dan fungsi pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak dan pada Kabupaten/Kota sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, dan

asset di Iingkungan Dinas Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak;

8. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan

dan tugas Iainnya dibidang pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak yang diserahkan oleh Bupati;

Sebagai upaya percepatan pelembagaan pengarusutaman

gender pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dibentuk

Kelompok Kerja pengarusutamaan gender dengan

Keputusan Bupati Nomor 824/HK/KEP-BUP/IV/2018

tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengarusutamaan

Gender di Wilayah Kabupaten Majene tahun 2018-2020.

Tim Kelompok Kerja pengarusutamaan gender Kabupaten

Majene mempunyai tugas :

a. mempromosikan dan memfasilitasi PUG kepada

masing-masing OPD;

b. melaksanakan sosialisasi dan advokasi PUG kepada

pemerintah Kabupaten;

c. menyusun program kerja setiap tahun;

d. mendorong terwujudnya anggaran yang berperspektif

gender;

e. menyusun rencana kerja Pokja PUG setiap tahun;

f. merumuskan rekomendasi kebijakan kepada bupati;

g. memfasilitasi OPD atau Unit Kerja yang membidangi

pendataan untuk menyusun Profil Gender Kabupaten;

Page 39: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 29

h. melaksanakan pemantauan pelaksanaan PUG di

masing-masing instansi;

i. menciptakan tim teknis untuk melakukan analisis

terhadap anggaran daerah;

j. menyusun Rencana Aksi Daerah (RANDA) PUG di

Kabupaten, dan;

mendorong dilaksanakannya pemilihan dan penetapan

focal point di masing-masing OPD

Dinas Pemberdayaan Perempuan sebagai organisasi

dalam struktur pemerintahan di Lingkup Kabupaten Majene

dalam tupoksinya sudah menjalankan dan mengkoordinir

implementasi PUG bekerja sama dengan Bapeda pada setiap

Focal Point di masing-masing OPD, baik yang berkaitan

dengan PPRG maupun analisys Gender. Koordinasinya melalui

rapat dan pertemuan koordinasi.

4.1.4. Sumber Daya Manusia (SDM) dan Anggaran

Ketersediaan sumber daya menjadi salah satu kunci

pelaksanaan PUG. Sumber Daya Manusia (SDM) dan sumber

daya anggaran (SDA) di Daerah menjadi salah satu faktor

penentu keberhasilan dalam melaksanakan implementasi

PPRG

Sumber Daya Manusia

Penyelenggaraan PUG di Kabupaten Majene akan berjalan

dengan baik apabila didukung dengan Sumber Daya Manusia

yang memadai. Akan tetapi sampai dengan saat ini sumber

daya manusia yang ada di Kabupaten Majene masih terbatas

baik dari kualitas maupun muantitas.

Sumber Daya Manusia dilihat dari banyaknya Pengawai Negeri

Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majene dapat

dilihat pada data berikut ini :

Page 40: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 30

Tabel. 4.1.

Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Majene menurut unit kerja/Instansi dan Jenis

Kelamin Tahun 2016

No Unit Kerja/Instansi Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Sekretariat Daerah 106 50 156

2 Sekretariat DPRD 34 17 51

3 Inspektorat 16 14 30

4 Sekretariat Dewan

Pengurus Korpri 3 4 7

5 Sekretariat KPUD 5 1 6

6 Badan Perencana Daerah 27 12 39

7 BPD PMP dan

Perlindungan Anak 16 10 26

8 Badan Ketahanan Pangan

dan P4K 65 41 106

9 Badan Kesatuan Bangsa

dan Sosial Politik 14 11 25

10 Badan Penanggulangan

Bencana Daerah 42 5 47

11 Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah

34 12 46

12 Badan Lingkungan Hidup dan Pertamanan

13 15 28

13 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana

Daerah

27 44 71

14 Badan Penanaman Modal

dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

19 12 31

15 Badan Satuan Polisi Pamong Praja

44 5 49

16 Badan Perpustakaan dan

Arsip Daerah 5 25 30

17 Dinas Pekerjaan Umum 51 14 65

18 Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan

Pariwisata

39 20 59

19 Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil 12 16 28

20 Dinas Pendidikan 984 1642 2626

21 Dinas Kesehatan 83 252 335

22 Dinas Tata Ruang,

Pemukiman dan Kebersihan

77 8 85

Page 41: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 31

23 Dinas Pertanian dan

Peternakan 106 41 147

24 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika

29 4 33

25 Dinas Kelautan dan

Perikanan 26 13 39

26 Dinas Pengelola Keuangan

dan Aset Daerah 44 17 61

27 Dinas Pendapatan Daerah 45 22 67

28 Dinas Pertambangan dan Energi

24 16 40

29 Dinas Koperasi, Perindustrian dan

Perdagangan

12 16 28

30 Dinas Sosial, Ketenaga Kerjaan dan Transmigrasi

38 14 52

31 Dinas Kelautan dan Perkebunan

45 16 61

32 Rumah Sakit Umum Daerah

56 131 187

33 Unit Layanan Pengaduan 6 3 9

34 Kecamatan Banggae 40 28 68

35 Kecamatan Banggae Timur

13 10 23

36 Kecamatan Pamboang 21 16 37

37 Kecamatan Sendana 25 11 36

38 Kecamatan Tammeroddo 13 7 20

39 Kecamatan Tubo Sendana 17 3 20

40 Kecamatan Malunda 36 5 41

41 Kecamatan Ulumanda 16 2 18

Majene 2.328 2.605 4.933 Sumber : BPS Kabupaten Majene

Keterbatasan Kuantitas dilihat dari perwakilan yang

dikirimkan oleh OPD dalam mengikuti koordinasi hanya orang yang

sama. Hal ini mengindikasikan bahwa selama ini pengetahuan

tentang gender belum tersebar luaskan secara baik.

Berikut ini disajikan data tentang jumlah sumber daya

manusia yang terlihat dalam Tim Teknis Pokja Pengarusutamaan

Gender sebagaimana dalam tabel berikut ini :

Page 42: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 32

Tabel. 4.2.

Jumlah Personil Dalam Tim Teknis Pokja

Pengarusutamaan Gender Kabupaten Majene

No Kecamatan Jumlah

Jml L P

1 Kelompok Kerja Bidang Pendidikan dan Agama

3 5 7

2 Kelompok Kerja Bidang Kesehatan dan Lingkungan

2 7 9

3 Kelompok Kerja Bidang Ekonomi dan Tenaga Kerja

4 5 9

4 Kelompok Kerja Bidang Politik,

Hukum, dan Perlindungan Perempuan

4 5 9

5 Kelompok Kerja Bidang Sosial dan Tenaga Budaya

6 5 11

Sumber : Keputusan Bupati Majene Nomor 824/HK/KEP-BUP/IV/2018

Keterbatasan kualitas dilihat dari pemahaman oleh aparatur

tentang gender, perencanaan dan penganggaran yang responsif

gender masih kurang. Selain itu kemampuan menggunakan

instrumen Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget

Statement (GBS) juga masih kurang.

Peningkatan kualitas SDM dilakukan dengan mengadakan

pelatihan perencanaan dan penganggaran responsif gender. Di

pelatihan ini, peserta mempraktekkan langsung teknik analisis

gender menggunakan GAP dan GBS.

Upaya pemerintah Kabupaten Majene untuk meningkatkan

kapasitas SDM terkait PPRG baru dilakukan di Tahun 2018 ini, Dinas

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

kerjasama/difasilitasi oleh NGO Yayasan Mitra Bangsa (YASMIB)

melakukan Penguatan Kapasitas PUG melalui Pelatihan Perencanaan

Penggaraan Responshif Gender (PPRG) bagi OPD Kabupaten Majene

sebanyak 36 orang terdiri atas Kasubag. Perencana se Kabupaten

Majene.

Pegawai yang memiliki kemampuan perencanaan dan

penganggaran yang responsive gender adalah sebanyak 36 orang

terdiri atas Kasubag. Perencana se Kabupaten Majene. Jumlah

Page 43: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 33

tersebut masih kurang dibandingkan dengan kebutuhan pegawai

PPRG yang seyogyanya tersebar di masing-masing bagian/bidang

pada OPD.

Strategi yang ditempuh untuk meningkatkan kapasitas

sumberdaya manusia mengenai penggarustamaan gender yaitu :

a. Meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia melalui

peningkatan pemahaman dan keterampilan pengurus dan anggota

kelembagaan PUG tingkat Kabupaten (Pokja PUG) dan

kelembagaan PUG tingkat OPD (Focal Point OPD) serta aparat

pemerintah daerah pada masing-masing OPD mengenai konsep

gender, Pengerusutamaan Gender menggunakan Gender Analysis

Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS);

b. Menyelenggarakan sosialisasi/advokasi/pelatihan dan sejenisnya

tentang PUG dan penyusunan Amggaran Responshif Gender

(ARG);

c. Melakukan Perbaikan terhadap metode dan substansi materi

sosialisasi/advokasi/pelatihan PUG agar mudah dipahami dan

relevan dengan berbagai program/kegiatan di masing-masing OPD

sehingga peserta dapat mempraktekkannya dalam

penyelenggaraan kegiatan pembanguna.

Kebijakan yang diambil untuk meningkatkan kapasitas

sumber daya manusia mengenai pengarusutamaan gender yaitu :

a. Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah pada masing-

masing OPD tentang konsep gender, Pengarusutamaan Gender,

Perencanaan dan Penganggaran responshif gender, teknik analysis

gender menggunakan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender

Budget Statement (GBS).

b. Menyelenggarakan Pelatihan tentang PUG dan ARG kepada aparat

OPD sampai ke tingkat sub. Bidang program dan indikasi

kegiatan.

Page 44: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 34

SUMBER DAYA ANGGARAN

Anggaran Pelaksnaan pengarusutamaan gender dialokasikan pada

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten

Majene. Sebagai contoh bahwa dalam Keputusan Bupati Majene

Nomor 824/HK/KEP-BUP/IV/2018 tentang pembentuk Kelompok

Kerja Pengarusutamaan Gender di Kabupaten Majene Tahun 2018-

2020 pada diktum ketiga ditetapkan bahwa Semua biaya yang timbul

akibat ditetapkannya Keputusan ini, dibebankan kepada Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah, melalui Dokumen Pelaksanaan

Anggaran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak

Kabupaten Majene.

4.1.5. DATA PILAH

Pada Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI

Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Data Gender

dan Anak disebutkan pentingnya menyusun data gender

diberbagai bidang. Dengan memiliki data tentang berbagai

karakteristik dan dipilah menurut jenis kelamin, maka akan

dapat dilakukannya perencanaan penganggaran yang

responsif gender dan penyusunan reformulasi kebijakan agar

responshif gender.

Berikut ini disajikan data pilah pada bidang Kesehatan, indeks

pembangunan manusia, ketenagakerjaan, pendidikan, politik

dan pemerintahan :

a. KESEHATAN

Bidang kesehatan merupakan salah satu fokus pemerintah

daerah. Keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan

dapat dilihat pada beberapa aspek seperti perkembangan

sarana dan prasarana kesehatan. Kabupaten Majene hanya

memiliki satu Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Majene dengan jumlah Dokter sebanyak

28 orang. Adapun tenaga kesehatan dilihat dari jenis tenaga

Page 45: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 35

kesehatan di Kabupaten Majene dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel. 4.3

Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Jenis Tenaga Kesehatan

Di Kabupaten Majene Tahun 2013 s/d 2017

Sumber : Dinkes Kabupaten Majene

Adapun informasi tentang status Gizi pada balita di masing-masing

Kecamatan di Kabupaten Majene sebagaimana tabel berikut :

Tabel. 4.4

Jumlah Balita menurut Status Gizi menurut Kecamatan

Di Kabupaten Majene Tahun 2014 s/d 2017

Sumber : Dinkes Kabupaten Majene

Page 46: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 36

1. Angka kematian ibu

Angka kematian ibu (AKI) adalah banyak perempuan yang

meninggal dari suatu sebab kematian terkait dengan gangguan

kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau

kasus insidentif) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa

nifas (42 hari setelah melahirkan). Tanpa memperhitungkan lama

kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

AKI diperhitungkan pula dalam jangka waktu 6 minggu

sehingga setahun setelah melahirkan (Dinkes, 2017). Indikator ini

secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait

dengan kehamilan. AKI dipengaruhi oleh beberapa faktor

termasuk status kesehatan secara umum, pendidikan dan

pelayanan selama kehamilan dan melahirkan.

AKI mengacau pada jumlah kematian ibu yang terkait

dengan masa kehamilan, persalinan nifas dan khususnya di

kabupaten Majene menunjukkan bahwa AKI terus menurun

dalam setiap tahun sebagaimana terlihat dalam tabel dan grafik

berikut :

Tabel. 4.5

Jumlah Kematian Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Nifas Menurut

Kecamatan di Kabupaten Majene Tahun 2013 s.d 2017

Sumber : Dinkes Kabupaten Majene

Page 47: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 37

Grafik. 4.1

angka Kematian Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Nifas menurut

Kecamatan di Kabupaten Majene Tahun 2017

Dari data tersebut diatas terlihat jumlah angka kematian ibu

menurut kasus di Kabupaten Majene Tahun 2016 terdapat 8

kasus kematian ibu, dan pada tahun 2017 mengalami penurunan

yang sangat signifikan menjadi 5 kasus, pada tahun 2013 angka

kematian ibu sangat tinggi, dimana angka kematian ibu

melahirkan pada Tahun 2013 mencapai 9 kasus, berbagai

program dilakukan Pemerintah sebagai strategi dalam upaya

menurunkan angka kematian ibu di Kabupaten Majene. dari 8

kecamatan yang ada di Kabupaten Majene pada tahun 2013 satu

kecamatan yang memiliki angka kematian ibu melahirkan paling

tinggi yaitu kecamatan Malunda terdapat 5 kasus, Tahun 2014

kecamatan yang memiliki angka kematian ibu melahirkan paling

tinggi yaitu kecamatan Pamboang terdapat 3 kasus dan di Tahun

2016 kecamatan yang memiliki angka kematian ibu melahirkan

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

5

2013 2014 2015 2016 2017

Banggae

Banggae Timur

Pamboang

Sendana

Tammerodo Sendana

Tubo Sendana

Malunda

Ulumanda

Page 48: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 38

paling tinggi yaitu kecamatan Banggae terdapat 4 kasus angka

kematian ibu.

2. Ibu Hamil yang melakukan Kunjungan (K1/K4) ke Posyandu dan

Puskesmas

Indikator Kesehatan Ibu Hamil dipantau melalui cakupan

pelayanan Antenatal (K1 dan K4). Pelayanan antenatal adalah

pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter

spesialis kandungan, kebidanan, dokter umum, bidan dan

perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai

dengan pedoman pelayanan antenatal yang dititikberatkan pada

kegiatan promotif dan preventif.

Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan K1 dan

K4.K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah

melakukan kunjungan pertama ke fasilitasi pelayanan kesehatan

untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah

gambaran ibu hamil yang mendaptkan pelayanan antenatal sesuai

standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi pemberian

pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu.

Tabel. 4.6

Cakupan Antenatal (K1 dan K4) Menurut Kecamatan

di Kabupaten Majene Tahun 2016 s.d 2017

Sumber : Dinkes Kabupaten Majene

Page 49: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 39

3. Keluarga Berencana

Keluarga berencana menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun

1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan

keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan

peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

pengaturan jarak kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,

peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga

kecil, bahagia, dan sejahtera. Di Kabupaten Majene Jumlah

Pasangan Usia Subur (PUS) hingga tahun 2017 sebanyak 25.685

pasangan yang terdiri dari kelompok umur kurang dari 20 tahun

sebesar 2.92 persen, 29.58 persen dari kelompok umur 20-29

tahun dan 30-49 tahun sebesar 67.51 persen.

Salah satu cara untuk mengatasi ledakan penduduk adalah

melalui Program Keluarga Berencana dengan slogan Dua Anak

Cukup. Pencapaian peserta KB dapat diukur melalui Contaccepsi

Prevalensi Rate atau CPR yaitu dengan membandingkan jumlah

peserta KB disbanding jumlah Pasangan usia subur (PUS) atau

lebih dikenal dengan peserta KB aktif. Berdasarkan data Dinas

Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sebagai berikut :

Tabel. 4.7

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Kelompok Umur

di Kabupaten Majene Tahun 2017

Sumber : DPPKB Kabupaten Majene

Dikelompok umur kurang dari 20 tahun, untuk tahun 2017

Pasangan Usia Subur sebanyak 749 pasangan atau 2.92 persen

penduduk Kabupaten Majene menikah pertama pada usia

Page 50: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 40

dibawah umur 20 tahun , gambaran ini mengindikasikan bahwa

masih banyak orang tua menikahkan anak dibawah umur

berdasarkan budaya “malu” jika anak perempuan belum menikah

s/d 20 tahun tanpa memperhatikan aspek reproduksi kesehatan

anak dan ketahanan keluarga.

Tabel. 4.8

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Kecamatan yang

menggunakan alat KB di Kabupaten Majene Tahun 2017

Sumber : Dinkes Kabupaten Majene

b. INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Angka Harapan Hidup merupakan salah satu alat untuk

mengukur indikator keberhasilan pemerintah Daerah

dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada

umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada

khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah disuatu

daerah harus diikuti dengan program pembangunan

kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan

lingkungan , kecukupan gizi dan kalori termasuk program

pembrantsan kemiskinan. Berdasarkan data Dinas

Kesehatan Kabupaten Majene tahun 2015 dimana Angka

Harapan Hidup 60.51 persen sedangkan untuk tahun 2016

angka harapan adalah 60,64 persen atau naik 0,03 persen

Page 51: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 41

Tabel. 4.9

Perkembangan Angka Harapan Hidup menurut Kabupaten dan

Komponen di Provinsi Sulawesi Barat 2012 s/d 2016

No Kecamatan Angka Harapan Hidup

2012 2013 2014 2015 2016

1 Mejene 60,03 60,15 60,21 60,51 60,64

2 Polewali Mandar 61,09 61,12 61,14 61,54 61,65

3 Mamasa 70,20 70,25 70,28 70,38 70,43

4 Mamuju 66,10 66,28 66,37 66,38 66,51

5 Mamuju Utara 64,44 64,70 64,83 64,93 65,13

6 Mamuju Tengah 66,78 66,93 67,00 67,20 67,36

Sulawesi Barat 62,78 63,04 64,04 64,22 64,31 Sumber : BPS Kabupaten Majene

c. KETENAGAKERJAAN

Masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek yang

mendasar dalam kehidupan manusia karena mencakup demensi

ekonomi dan sosial. Masalah ketenagakerjaan tak hanya berkaitan

dengan nilai pertumbuhan ekonomi yang tercipta namun juga

berkaitan erat dengan tingkat kesejahtraan masyarakat.

Permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi saat ini antara lain

adalah jumlah angkatan kerja yang besar dan cenderung

meningkat setiap tahun tetapi ketersedian lapangan pekerjaan

terbatas. Selain itu, tingkat produktifitas dan kualitas pekerja

yang ada yang masih cenderung rendah.

Pada tahun 2017, jumlah tenga kerja yang terdaftar pada

Dinas Tenaga Kerja sebanyak 1819 orang. Jumlah penduduk

perempuan tenaga kerja yang terdaftar pada tahun 2017 masi

lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk laki-laki, jumlah

penduduk perempuan sebesar 1131 jiwa sedangkan laki-laki

sebanyak 688 jiwa. Secara total, penduduk usia kerja perempuan

lebih dominan dibanding laki-laki. Berdasarkan tabel berikut :

Page 52: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 42

Tabel. 4.10

Jumlah Tenaga Kerja yang terdaftar di Dinas Tenaga Kerja

Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Majene Tahun 2017

Sumber : Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Majene

Tabel. 4.11

Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja Menurut Jenis Kelamin di

Kabupaten Majene Tahun 2014-2016

No Tahun Jumlah

Perusahaan

Jumlah Tenaga Kerja

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 2014 117 400 259 659

2 2015 119 394 262 656

3 2016 393 967 581 1548

Sumber : BPS Kabupaten Majene

d. PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan nasional dalam UUD 1945 (versi

Amandemen) pada pasal 31 ayat (3) menyebutkan, “Pemeritah

mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan

nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

dengan undang-undang”. Pada pasal 31 ayat 5 menyebutkan,

“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan

menjunjung tingi nilai-nilai agamadan persatuan bangsa untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.

Page 53: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 43

Penjabaran Undang-Undang Dasar 1945 tentang Sistem

pendidikan Nasional dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003. Pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

di perlukan dirinya, bangsa dan Negara.

Bidang pendidikan merupakan bidang penentu program

peningkatan kualitas sumber daya manusia, oleh karena itu

pembangunan di bidang pendidikan mendapat perhatian serius

pemerintah Kabupaten Majene. Gambaran keadaan pendidikan di

Kabupaten Majene terlihat secara rinci melalui indikator-indikator

yang merupakan indikator pendidikan yang biasanya di pakai untuk

berikut :

1. Angka Partisipasi Murni (APM) menurut jenjang Pendidikan di

Kabupaten Majene Tahun 2017

Tabel. 4.12

Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang Pendidikan di

Kabupaten Majene Tahun 2017

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Majene

Page 54: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 44

Grafik. 4.2

Angka Partisipasi Murni (APM) menurut Jenjang Pendidikan di

Kabupaten Majene Tahun 2017

Data tersebut diatas menunjukkan rata-rata Angka Partisipasi

Murni (APM) Sekolah Dasar dengan angka 102.65 lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-rata APM Sekolah Menengah Pertama

(SMP) yaitu 82.55 dan APM Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan

Rata-rata 62.47. Rata-rata APM Laki-Laki sekolah dasar relative

besar yaitu 104.79 dibandingkan dengan rata-rata APM

perempuan sekolah dasar dengan angka 87.85.

Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar dapat dilihat

beberapa Kecamatan dengan APM tertinggi di antaranya

Kecamatan Ulumanda dengan angka 113.61, Kecamatan Malunda

dengan angka 109.39 dan Kecamatan Sendana dengan APM

sebesar 105.76. sedangkan Kecamatan dengan APM terendah

yaitu Kecamatan Banggae dengan angka 90.36. di Kecamatan

Banggae APM Perempuan dengan angka 91.62 lebih tinggi

dibandingkan dengan APM laki-laki yang menunjukkan angka

89.09.

0

20

40

60

80

100

120

140

APM Tingkat SD APM Tingkat SMP APM Tingkat SMA

Banggae

Banggae Timur

Pamboang

Sendana

Tammerodo Sendana

Tubo Sendana

Malunda

Ulumanda

Page 55: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 45

Berdasarkan data, Kecamatan dengan Angka Partisipasi Murni

(APM) Sekolah Menengah Pertama (SMP) tertinggi yaitu Kecamatan

Banggae Timur dengan angka 116.87, Kecamatan Malunda

dengan angka 93.37, dan Kecamatan Sendana dengan angka

92.07,sedangkan Kecamatan Banggae dengan angka 41.405

menjadi Kecamatan dengan APM terendah. Perbandingan APM

berdasarkan jenis kelamin di Kecamatan Malunda adalah

Perempuan sebesar 104.80 dan laki-laki sebesar 81.94. jika

dilihat pada rata-rata APM Sekolah Menengah Pertama (SMP) laki-

laki lebih kecil yaitu 76.52 persen dan 88.59 persen untuk

perempuan.

Data Angka Partisipasi Murni (APM) sekolah menengah Atas

menunjukkan cukup memprihatinkan, dimana angka partisipasi

rendah sebesar 58.94 persen untuk laki-laki dan 65.99 untuk

perempuan. Sedangkan tingkat kecamatan angka partisipasi

murni kecamatan Banggae Timur dengan angka 138.74 menjadi

kecamatan dengan APM tertinggi. Kemudian untuk kecamatan

Malunda dengan angka 86.18 dan Kecamatan Sendana dengan

angka 73.20 menjadi Kecamatan dengan APM tertinggi kedua dan

ketiga. Kecamatan Ulumanda dengan angka 19.69 menjadi

kecamatan dengan APM terendah untuk jenjang Sekolah

Menengah Atas.

2. Angka Putus Sekolah menurut jenjang Pendidikan di Kabupaten

Majene Tahun 2017

Tabel. 4.13 Angka Putus Sekolah (APS) menurut Jenjang Pendidikan di

Kabupaten Majene Tahun 2017

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Majene

Page 56: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 46

Grafik. 4.3

Angka Putus Sekolah (APS) menurut Jenjang Pendidikan di

Kabupaten Majene Tahun 2017

3. Tenaga Kependidikan

Sehubungan dengan kebijakan pokok perluasan dan pemerataan

pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Majene selain menitik

beratkan program-program dalam rangka penyediaan dan

pemerataan sarana pendidikan, penyempurnaan manajemen

pendidikan, peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses

perbaikan mutu pendidikan juga menitikberatkan pada program

penyediaan dan pemerataan tenaga pendidik.

Hingga Tahun 2017, jumlah total guru di Kabupaten Majene

sebanyak 3.375 orang dengan persentase sebesar 61.68 persen

guru perempuan dan 38.32 Persen guru laki-laki, sebagaimana

terinci dalam tabel berikut :

Tabel. 4.14

Jumlah Guru Berdasarkan Kecamatan menurut Jenis Kelamin di

Kabupaten Majene Tahun 2017

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Majene

0

2

4

6

8

10

12

APS Tingkat SD APS Tingkat SMP APS Tingkat SMA

Banggae

Banggae Timur

Pamboang

Sendana

Tammerodo Sendana

Tubo Sendana

Malunda

Ulumanda

Page 57: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 47

4. Angka Melek Huruf Menurut Kecamatan dikabupaten Majene s.d.

Tahun 2017

Melek Huruf atau melek aksara adalah kemampuan seseorang

untuk membaca dan menulis. Angka melek huruf (AMH)

merupakan proporsi penduduk usia 15 tahun keatas yang

mempunyai kemampuan membaca dan menulis, baik huruf latin

huruf arab maupun huruf lainnya, terhadap penduduk usia 15

tahun ke atas.

Pada tahun 2017, tercatat penduduk Kabupaten Majene yang

berusia 15 Tahun ke atas yang memiliki kemampuan membaca

dan menulis mencapai 3.609 0rang. sebagaimana terinci dalam

tabel berikut :

Tabel. 4.15

Angka Melek Huruf Berdasarkan Kecamatan di

Kabupaten Majene Tahun 2017

Sumber : BPS Majene 2017

Tabel. 4.16

Angka Melek Huruf di

Kabupaten Majene Tahun 2007 s/d 2013

Sumber : BPS Sulawesi Barat 2017

Page 58: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 48

e. POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Tabel. 4.17

Banyaknya Daftar Calon Anggota Legislatif Pada Pemilihan

Legislatif Menurut Partai dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Majene 2014 s/d 2018

No Partai Daftar Calon Legislatif

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Partai Nasdem 16 9 25

2 Partai Kebangkitan Bangsa

11 7 18

3 Partai Keadilan Sejahtera 15 7 22

4 Partai Demokrasi

Indonesia Perjuangan 16 9 25

5 Partai Golongan Karya 16 9 25

6 Partai Gerakan Indonesia Raya

15 10 25

7 Partai Demokrat 16 9 25

8 Partai Amanat Nasional 14 11 25

9 Partai Persatuan Pembangunan

16 9 25

10 Partai Hati Nurani Rakyat 16 9 25

11 Partai Bulan Bintang 15 9 24

12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

15 10 25

Jumlah 181 108 289

Sumber : KPU Kabupaten Majene

Tabel. 4.18

Banyaknya Daftar Calon Anggota Legislatif Kabupaten Pada

Pemilihan Legislatif Menurut Partai dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Majene 2014 s/d 2018

No Partai Daftar Calon Legislatif

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Partai Nasdem 3 2 5

2 Partai Kebangkitan Bangsa

3 2 5

3 Partai Keadilan Sejahtera 3 2 5

4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

3 2 5

5 Partai Golongan Karya 3 2 5

6 Partai Gerakan Indonesia 3 2 5

Page 59: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 49

Raya

7 Partai Demokrat 2 2 4

8 Partai Amanat Nasional 3 2 5

9 Partai Persatuan Pembangunan

2 2 4

10 Partai Hati Nurani Rakyat 3 2 5

11 Partai Bulan Bintang 2 1 3

12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia

3 2 5

Jumlah 33 23 56

Sumber : KPU Kabupaten Majene

Tabel. 4.19

Banyaknya Anggota DPRD Kabupaten Majene Menurut Fraaksi

dan Jenis Kelamin Hasil Pemilu

Kabupaten Majene 2014 s/d 2018

No Partai Jumlah Anggota DPRD

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Partai Nasdem 2 0 2

2 Partai Kebangkitan

Bangsa 2 0 2

3 Partai Keadilan Sejahtera 2 0 2

4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan

2 0 2

5 Partai Golongan Karya 1 1 2

6 Partai Gerakan Indonesia

Raya 2 0 2

7 Partai Demokrat 3 0 3

8 Partai Amanat Nasional 4 0 4

9 Partai Persatuan

Pembangunan 0 0 0

10 Partai Hati Nurani Rakyat 0 2 2

11 Partai Bulan Bintang 1 1 2

12 Partai Keadilan dan

Persatuan Indonesia 2 0 2

Jumlah 21 4 25

Sumber : KPU Kabupaten Majene

4.1.6. ALAT ANALISIS

Dalam Konteks pembangunan berperpektif gender melalui

penerapan gender mainstreaming, maka dibutuhkan alat

Page 60: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 50

atau model analisis gender untuk menyusun program yang

tepat sehingga program atau kebijakan yang disusun bersifat

resposhif gender yang akan menjawab kebutuhan gender

suatu wilayah. Kebijakan atau program yang bersifat

responsif gender tersebut artinya adalah program yang

memperhatikan aspek akses, partisipasi, kontrol dan manfaat

dari subjek maupun objek pemberdayaan (kelompok sasarn

baik laki-laki maupun perempuan).

Bagi Kabupaten Majene telah dilakukan penguatan

kapasitas untuk melakukan analisis gender dengan

menggunakan beberapa jenis model analisis gender, yaitu

Model Analisa GAP (gender Analysis Pathway). Model atau

kerangka analisa gender GAP merupakan suatu alat analisis

gender yang dapat digunakan untuk membantu perencanaan

dan pelaksanaan dari kegiatan pengarusutamaan gender

melalui perencanaan kebijakan/program/proyek dari

kegiatan pembangunan. Model analisis ini menekankan pada

empat aspek pentik yang meliputi akses, peran, kontrol dan

manfaat.

Model ini memiliki kekuatan untuk menghasilkan

program atau kegiatan yang responshif gender dengan

metodolgi yang sederhana dan penggunaan data kualitatif

dan kuantitatif secara bersamaan serta adanya peluang

untuk memonitor dan mengevaluasi setiap langkah.

Sedangkan kelemahan model ini adalah adanya

ketergantungan pada data pilah menurut jenis kelamin, dan

biasanya hanya digunakan pada kebijakan atau proyek

formal yang biasanya didanai oleh pemerintah dan dibatasi

pada aspek perencanaannya.

Model Analisa GAP (Gender Analysis Pathway)

digunakan dengan asumsi bahwa paparan data statistik yang

bersumber dari data riil lapangan dalam berbagai aspek

berdasarkan jenis kelamin serta analisa kualitatif yang

Page 61: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 51

memunculkan indikator akses, partisipasi, kontrol dan

manfaat (Kelompok yang menerima manfaat) dalam setiap

topik kajian. Model ini digunakan juga dalam rangka untuk

memberikan kesimpulan dari data lapangan yang mengarah

pada rekomendasi-rekomendasi yang memperhatikan aspek

responsif gender baik dalam bentuk kegiatan atau program

bagi Pemerintah Kabupaten Majene dalam setiap sub

bahasan dari profil gender ini.

4.2. Inovasi Pelaksanaan PUG

Inovasi yang dilakukan dalam pelaksanaan

pengarusutamaan gender ditekankan pada peningkatan kompetensi

Sumber Daya Manusia. Pemerintah Kabupaten Majene dalam rangka

memperkuat SDM Pokja adalah dengan melakukan in house training

kepada OPD, jenis pelatihan ini lebih menyasar pada kesulitan OPD

dalam melaksanakan pengarusutamaan gender.

Selain peningkatan kapasitas SDM, inovasi yang dilakukan

melalui : kegiatan-kegiatan Peningkatan Ekonomi Perempuan,

Sosialisasi Peran serta Perempuan dalam Bidang Politik,

Pembentukan Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak

(P2TP2A), Sosialisasi Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran

Perempuan serta Kesejahteraan dan Perlindungan Anak, Penyuluhan

bagi Ibu Rumah Tangga dalam Membangun Keluarga Sejahtera,

Pembentukan Unit Reaksi Cepat (URC) P2TP2A di Kecamatan, serta

Kegiatan lain yang melibatkan peran serta perempuan.

Page 62: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 52

1. Pelatihan Kepemimpinan Bagi Perempuan.

Gambar. 4.2

Gambar. 4.3

Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Bagi Perempuan Berbasis Malaqbi

Page 63: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 53

2. Fasilitasi Penguatan Kapasitas PUG

Gambar. 4.4

Gambar. 4.5

Pelatihan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender

\

Page 64: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 54

3. Sosialisasi P2TP2A

Gambar. 4.6

4. Pelatihan Bagi Pelatih (TOT) SDM Pelayanan &

Pendampingan Korban KDRT

Gambar. 4.7

Page 65: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 55

5. Kegiatan-Kegiatan Lain yang melibatkan Peran Perempuan

Gambar. 4.8

6. Pengukuhan Unit Reaksi Cepat (URC) Kecamatan

Gambar. 4.9

Page 66: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 56

7. Penyuluhan Bagi Ibu Rumah Tangga

Gambar 4.10

Page 67: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 57

BAB V

PENUTUP

5.1. SIMPULAN

Dari seluruh tahapan penyusunan profil gender ini, diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Komitmen Pemerintah Kabupaten Majene pada pelaksanaan

pengarusutamaan gender tertuang dalam RPJMD Kabupaten

Majene 2016-2021 Bab. V tentang Visi dan Misi Pemerintah

Kabupaten Majene.

2. Kebijakan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender yang tertuang

dalam Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak Kabupaten Majene yang terkait langsung dengan

pengarusutamaan gender belum optimal.

3. Kelembagaan yang mendukung pelaksanaan pengarusutamaan

gender di Kabupaten Majene adalah struktural organisasi

pemerintah adalah Bapeda, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak (DPP&PA) yang pembentukannya berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Majene Nomor 12 Tahun 2016

Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan

Peraturan Bupati Majene Nomor 44 tahun 2016 Tentang Susunan

Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Perangkat Daerah Kabupaten

Majene.

Selain struktural organisasi pemerintahan, juga dibentuk

Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender ditetapkan dengan

Surat Keputusan Bupati Nomor 824/ HK/ KEP-BUP /IV/ 2018

tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender

(PUG) di Wilayah Kabupaten Majene Tahun 2018-2020.

4. SDM dan Penganggaran :

a. Sumber Daya Manusia pada pelaksanaan pengarusutamaan

gender di Kabupaten Majene baik kualitas maupun kuantitas

masih sangat terbatas.

b. Pembiayaan kegiatan yang sebenarnya menjadi isu gender

belum sepenuhnya mengacu pada PPRG.

Page 68: KATA SAMBUTAN - humas.majenekab.go.id · Selain itu pelatihan dan sosialisasi akan terus dilaksanakan dengan tujuan semua pihak dapat memahami ... KATA SAMBUTAN KEPALA BAPEDA

Profil Gender Kabupaten Majene 58

5. Data Pilah yang dimiliki OPD/Instansi terkait atau lembaga lain di

Lingkungan Pemerintah Kabupaten Majene masih sangat terbatas

baik jumlah, cakupan dan kelengkapan data serta sistem

informasi tentang data pilah gender dan anak yang menjadi dasar

dalam pelaksanaan program dan sasaran.

6. Pemerintah Kabupaten Majene belum sepenuhnya menerapkan

Alat analisis gender pada program pengintegrasian

pengarusutamaan gender pada Renstra OPD Lingkup Pemerintah

Kabupaten Majene adalah Gender Analisis Pathway (GAP).

5.2. REKOMENDASI

1. Perlu adanya komitmen dalam bentuk Peraturan Daerah (PERDA)

tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) di Kabupaten Majene.

2. Melakukan penguatan kapasitas secara progresif, bagi semua

perencanaan OPD, terutama kepada focal point di OPD dan Pokja

PUG di Kabupaten.

3. Mengintegrasikan PPRG dalam siklus perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

4. Mengembangkan kajian gender berbasis sektoral untuk

mengantisipasi ketiadaan data pilah.

5. Perlu memasukkan NGO dan PSW sebagai bagian dari stakeholder

penting yang bersama-sama membangun Pengarusutamaan

Gender.

6. Perlunya Peraturan Bupati tentang Perencanaan dan

Penganggaran yang responshif gender (PPRG) di mana setiap OPD

diwajibkan menyusun RKA wajib menggunakan alat analisis

gender berupa GAP, GBS dab harvard.

Majene, 2018

TIM PENYUSUN