kata pengantarsimerbela.com/images/mov_dok/1562647878-laporan rumput... · web viewpersiapan :...
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL PELATIH
AN BUDIDA
YA RUMPUT LAUT DI DESA SIMPANG TIGA ABADI,
KABUPATEN
OGAN KOMERI
KATA PENGANTAR
Laporan mengenai kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput laut ini disusun
berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan di desa Simpang Tiga Abadi, Kabupaten
Ogan Komering Ilir, Sumatera selatan. Program pelatihan ini terselengara atas
kerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan,
Perangkat desa Simpang Tiga Abadi , dan kelompok masyarakat setempat.
Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput laut di Desa Simpang
Tiga Abadi Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumsel ini dimaksudkan untuk
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam Budidaya rumput
laut sehingga masyarakat bisa melakukan budidaya rumput laut sebagai pekerjaan
alternativ selain menjadi petani dan nelayan tambak. Kegiatan ini juga diharapkan
dapat menjadi motivasi masyarakat untuk tidak melakukan pekerjaan yang dapat
merusak ekosistem seperti membuka lahan untuk tambak atau hal lain yang dapat
merusak ekosistem sekitar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan kegiatan tersebut hingga tersusunnya laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat.
Palembang, Februari 2018
Panitia
LAPORAN HASIL PELATIH
AN BUDIDA
YA RUMPUT LAUT DI DESA SIMPANG TIGA ABADI,
KABUPATEN
OGAN KOMERI
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................iii
I. PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang..................................................................................................11.2. Maksud dan Tujuan...........................................................................................21.3. Sasaran Peserta..................................................................................................2
II. METODE PELAKSANAAN.....................................................................................4
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................................42.2. Alat, Bahan dan Metode Pelaksanaan...............................................................42.3. Penganggaran....................................................................................................42.4. Tahapan Pelaksanaan........................................................................................42.5. Jadwal Acara Sosialisasi...................................................................................52.6. Panitia Pelaksana Sosialisasi.............................................................................5
III. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN....................................................................6
3.1. Kehadiran Peserta dan Narasumber..................................................................63.2. Pelaksanaan Sosialisasi.....................................................................................63.3. Ringkasan Materi Narasumber.........................................................................73.4. Diskusi dan Tanya Jawab................................................................................13
IV. PENUTUP................................................................................................................19
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................195.2. Saran - Saran...................................................................................................19
LAMPIRAN – LAMPIRAN
i
ii
iii
1
1
3
3
5
5
5
5
5
6
7
7
7
7
7
7
7
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Paparan Narasumber I (Kasubdit Pemolaan Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung): Kebijakan Pemanfaatan Hutan pada Hutan Lindung
Lampiran 2 Paparan Narasumber II (Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan): Kerjasama Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Non Kehutanan.
Lampiran 3 Paparan Narasumber III (Ketua Forum DAS Sumatera Selatan): Paradigma Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) di Provinsi Sumatera Selatan
Lampiran 4 Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan Nomor 522.005/004-II/Hut tanggal 2 Januari 2018 Hal Undangan Acara Sosialisasi Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung di Provinsi Sumatera Selatan.
Lampiran 5 Dokumentasi / Foto-Foto Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung di Provinsi Sumatera Selatan.
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rumput laut bukanlah suatu hal yang asing.bagi masyarakat yang bermukim di
daerah pesisir, masyarakat telah mengenal dan memanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, baik sebagai bahan obat tradisonal maupun bahan makanan. Adanya
kemajuan teknologi dibidang penelitian rumput laut, mendorong pemanfaatan rumput
tidak terbatas pada aspek kesehatan tetapi memasuki ke segala bidang.
Rumput laut merupakan salah satu jenis tanaman tingkat rendah dalam
golongan ganggang yang hidup di air laut.Rumput laut merupakan salah satu
komoditas laut yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Indonesia memiliki luas
area untuk kegiatan budidaya rumput laut seluas 1.110.900 ha, tetapi pengembangan
budidaya rumput laut baru memanfaatkan lahan seluas 222.180 ha
Rumput laut atau algae merupakan tumbuhan laut yang tidak dapat dibedakan
antara akar,daun dan batang, sehingga seluruh tubuhnya disebut thallus.Berdasarkan
kandungan pigmen yang terdapat dalam thallus rumput laut, maka dapat dibedakan
Chlorophyceae (Alga Hijau), Rhodophyceae (Alga merah), dan Phaeophyceae (Alga
coklat). Ketiga golongan tersebut mempunyai nilai ekonomis penting karena
kandungan senyawa kimianya
Rumput laut mempunyai fungsi baik secara langsung maupun tidak
langsung.Secara langsung atau dikenal secara ekologi rumput laut menyediakan
makanan bagi ikan dan invertebrta terutama thallus muda (Mann, 1982). Sedangkan
secara tidak langsung rumput laut digunakan dalam berbagai industri yaitu
pangan,kosmetik,obat-obatan,pupuk, tekstil, kulit dan industri lainnya (Indriani dan
Sumiarsih,1991).
Rumput laut sudah banyak dibudidayakan dengan tujuan untuk memenuhi
permintaan pasar yang terus meningkat.Eucheuma cottonii merupakan salah satu
jenis algae merah menghasilkan karagenan yang banyak dimanfaatkan dalam bidang
industri kimia.Di Indonesia budidaya rumput laut umumnya menggunakan genus
Eucheuma dan biasanya metode budidaya yang digunakan adalah metode dasar dan
lepas dasar atau metode terapung (Aslan, 1991). Usaha budidaya dilakukan secara
intensif akan memberikan hasil yang baik, yaitu meningkatnya produksi dan ekspor
rumput laut.
Salah satu faktor yang sangat penting adalah kedalaman penanaman yang tepat
pada saat rumput laut ditanam. Kedalaman penanaman rumput laut perlu diperhatikan
karena kedalaman akan mempengaruhi pertumbuhan rumput laut. Penanaman
rumput laut yang terlalu dalam akan menyebabkan kesulitan dalam pemeliharaannya
sedangkan apabila terlalu dangkal akan menyebabkan rumput laut terkena sinar
matahari langsung. Kedalaman penanaman berhubungan dengan besarnya penetrasi
cahaya matahari yang sangat berperan dalam proses fotosintesis. Informasi tentang
kedalaman penanaman rumput laut ini masih kurang terutama di kabupaten-
kabupaten yang jauh dari jangkauan. Oleh karena itu perlu adanya kajian tentang
pertumbuhan dan produksi rumput laut yang ditanam pada kedalaman tertentu.
Sesuai dengan program yayasan Bakau untuk merehabilitas hutan mangrove
dan mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga dan melindungi hutan
mangrove sebagai satu kesatuan dalam kehidupan. Untuk mengajak masyarakat
dalam hal menjaga hutan mangrove perlu meningkatkan ekonomi masyarakat dan
mencari alternative lain dalam menompng ekonomi masyarakat sehingga masyarakat
tidak lagi membuka hutan lindung untuk tambak atau hal lain yg bisa merusak
ekosisitem hutan mangove. Rumput laut merupakan salah satu komoditas yang bisa
dikembangbiakkan di laut Indonesia.Budidaya rumput laut sangat bisa dilakukan di
pesisir pantai dengan tingkat keasianan air tidak begitu asin.Masyarakat Simpang
Tiga Abadi yang mayoritas sebagai masyarakat yang tinggal langsung berbatsan
dengan laut sangat di sayangi jika hal ini tidak di manfaatkann, untuk itu perlu adanya
petihan tentang budidaya rumput laut sehingga masyarakat setempat bisa mencari
ekonomi alternative.Sehingga bisa meningkatkan pendapatan mereka.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud pelaksanaan kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput Laut ini adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam Budidaya rumput
laut. Sehingga diharapkan masyarakat bisa melakukan budidaya rumput laut sebagai
pekerjaan alternativ selain menjadi petani dan nelayan tambak. Kegiatan ini juga
diharapkan dapat menjadi motivasi masyarakat untuk tidak bergantung pada
pekerjaan yang dapat merusak ekosistem seperti membuka lahan untuk tambak atau
hal lain yang dapat merusak ekosistem sekitar.
1.3 Sasaran Peserta
Sasaran peserta kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Desa Simpang Tiga
Abadi, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, antara lain:
No.
Instansi Vol Satuan
1. Masyarakat Desa Simpang Tiga Abadi sebanyak 30
orang
30 Orang
2. Narasumber dari Dinas Kelautan dan Perikanan 2 Orang
II. METODE PELAKSANAAN
2.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput Laut Di Desa Simpang Tiga Abadi
Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan dilaksanakan pada tanggal
8 - 9 Februari 2018. Tempat pelaksanaan adalah Parit Gantung Desa Simpang Tiga
Abadi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
2.2. Alat, Bahan dan Metode Pelaksanaan
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini antara lain :
a. Slide Proyektor / Infocus;
b. Komputer / Laptop;
c. Flashdisk / CD Data;
d. Alat Tulis Kantor (ATK);
e. Copy paparan para narasumber; dan
f. Dokumen administrasi lainnya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pemaparan oleh
Narasumber yang dilanjutkan dengan diskusi / tanya jawab dengan peserta.
2.3. Penganggaran
Biaya pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Desa
Simpang Tiga Abadi, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan ini
menggunakan anggaran / difasilitasi Yayasan Konservasi Bakau Indonesia.
2.4. Tahapan Pelaksanaan
Tahapan pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Pengelolaan Kawasan Hutan
Lindung di Provinsi Sumatera Selatan meliputi :
A. Persiapan : Koordinasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan
dan Yayasan Konservasi Bakau Indonesia, serta penyusunan dokumen-dokumen
administrasi pelaksanaan kegiatan.
B. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi : Paparan para narasumber, diskusi dan tanya
jawab dan penyelesaian administrasi kegiatan.
c. Penyusunan laporan.
2.5. Jadwal Acara Sosialisasi
Waktu (WIB) Acara Pembicara KeteranganKamis, 8 Februari 20188.00-9.00 registari peserta Panitia9.00-9.30 Pembukaan oleh panitia Panitia
9.30-10.15 Materi I: Pengenalan Budidaya Rumput Laut
Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan
Moderator: Yayasan Konservasi Hutan Bakau
10.15-10.30 Coffee Break Panitia
10.30-11.30 Materi I: Pengenalan Budidaya Rumput Laut
Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan
Moderator: Yayasan Konservasi Hutan Bakau
11.30-12.00 Sesi tanya Jawab I Panitia12.00-13.00 Ishoma
13.00-14.30 Materi II: Kiat Sukses Budidaya Rumput Laut.
Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan
Moderator: Yayasan Konservasi Hutan Bakau
14.30-15.00 Coffee Break Panitia15.00-15.30 Sesi tanya Jawab II Panitia15.30-16.00 Penutupan PanitiaJumat, 9 Februari 2018
9.00-11.30 Pengecekan Lokasi BudidayaPanitia dan Perwakilan Peserta
Jadwal acara Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Desa Simpang Tiga Abadi,
Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan sebagaimana tabel:
2.6. Panitia Pelaksana Sosialisasi
Panitia pelaksana Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Desa Simpang Tiga
Abadi Kabupaten Ogan Komering Ilir,Provinsi Sumatera Selatan terdiri dari personil
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan dan Yayasan Konservasi
Bakau Indonesia.
III. HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1. Kehadiran Peserta dan Narasumber
Peserta yang hadir pada kegiatan Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Desa
Simpang Tiga Abadi, kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan ini
adalah Masyarakat Desa Simpang Tiga Abadi sebanya 28 orang yang terdiri dari
kelompok tani Harapan baru dan juga warga Dusun Sungai Pedada dan Dusun Hulu
Dua Belas sebanyak 8 orang yang juga turut serta membantu mensukseskan kegiatan
pelatihan ini. Keseluruhan peserta yang hadir mewakili seluruh undangan yang
ditargetkan dalam kegiatan ini, namun berdasarkan jumlah melebihi alokasi yang
ditargetkan sebanyak enam orang.Sedangkan Para narasumber yang hadir sesuai
dengan yang telah direncanakan yaitu2 (Dua) orang Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Sumatera Selatan yaitu bapak Ir. Syamsuri dan bapak Samsiadji, A.Md.Pi.
3.2. Pelaksanaan Sosialisasi
Pelaksanaan acara Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Desa Simpang Tiga
Abadi Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan telah terlaksana
sesuai dengan jadwal yang telah disusun yang berjalan selama 2 (dua) hari dari
tanggal 8 Februari 2018 (pembukaan, paparan dan diskusi)dan tanggal 9 Februari
2018 (Pengecekan Lokasi Budidaya).
Acara Pelatihan telah dibuka Panitia dari Yayasan Konservasi Hutan Bakau
dan Sambutan dari kepala Desa Simpang Tiga Abadi. Selantjutnya dilakukan
pemaparan materi I oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan
bapak Samsiadji, A.Md.Pi mengenai “Pengenalan Budidaya rumput laut”.Setelah itu
ditutup dengan sesi Tanya jawab dan istirahat.Selanjutnya dilanjutkan dengan
pemaparan kedua oleh narasumber bapak Ir.Syamsuri mengenai “Kiat Sukses
Budidaya Rumput Laut” yang kemudian juga dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab
dan penutupan acara.
Sesuai dengan jadwal yang telah disusun, Acara Pelatihan Budidaya Rumput
Laut di desa Simpang Tiga Abadi Provinsi Sumatera Selatan ditutup oleh Perwakilan
yayasan Konservasi Hutan Bakau Indonesia.
3.3. Ringkasan Materi NarasumberNarasumber-narasumbermenyampaikan materi dengan resume
sebagai berikut :1. Resume paparan Narasumber I (Samsiadji,A.Md.Pi) dengan tema
paparan “Pengenalan Budidaya Rumput Laut”, sebagai berikut Rumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan pada kegiatan
revitalisasi perikanan yang prospektif. Saat ini potensi lahan untuk budidaya
rumput laut di Indonesia sekitar 1,2 juta ha, namun baru termanfaatkan
sebanyak 26.700 ha (2,2%) dengan total produksi sebesar 410.570 ton basah.
Sulawesi Tengah memiliki potensi budidaya rumput laut seluas 106.000 ha
dan baru termanfaatkan sebanyak 4000 ha. Sulawesi Tengah dapat menjadi
penyokong utama mewujudkan Indonesia sebagai produsen rumput laut
terbesar di dunia
Rumput laut atau algae merupakan tumbuhan laut yang tidak dapat dibedakan
antara akar,daun dan batang, sehingga seluruh tubuhnya disebut thallus.
Berdasarkan kandungan pigmen yang terdapat dalam thallus rumput laut,
maka dapat dibedakan Chlorophyceae (Alga Hijau) , Rhodophyceae (Alga
merah) dan Phaeophyceae (Alga coklat). Ketiga golongan tersebut
mempunyai nilai ekonomis penting karena kandungan senyawa kimianya
Rumput laut mempunyai fungsi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung atau dikenal secara ekologi rumput laut menyediakan
makanan bagi ikan dan invertebrta terutama thallus muda
Sedangkan secara tidak langsung rumput laut digunakan dalam berbagai
industri yaitu pangan,kosmetik,obatobatan,pupuk, tekstil, kulit dan industri
lainnya
Rumput laut sudah banyak dibudidayakan dengan tujuan untuk memenuhi
permintaan pasar yang terus meningkat. Eucheuma cottonii merupakan salah
satu jenis algae merah menghasilkan karagenan yang banyak dimanfaatkan
dalam bidang industri kimia.
Klasifikasi Lokasi Untuk Budidaya Rumput Laut di Perairan Pantai
Persyaratan lokasi rumput laut di tambak
Metoda budidaya rumput laut
Pengelolaan selama pemeliharaan
Masalah yang dihadapi
2. Resume paparan Narasumber II (Ir. Syamsuri) dengan tema paparan “Teknik Budidaya Rumput Laut di Tambak”, sebagai berikut Selain digunakan sebagai tempat untuk budidaya udang dan ikan
bandeng, tambak juga digunakan sebagai lahan untuk melakukan budidaya rumput laut. Rumput laut yang dibudidayakan di tambak adalah dari jenis rumput laut Gracilaria
Pemilihan Lokasi Budidaya
Kondisi Alami Tambak
Persiapan Lahan Budidaya
Hal yang perlu dilakukan dalam pemeliharaan
3.4. Diskusi dan Tanya JawabPertanyaan peserta dan tanggapan narasumber sebagaimana tabel
berikut :No Pertanyaan TanggapanA Sesi Tanya Jawab I1 Apakah bentuk rumput laut
Gracilaria sama dengan rumput laut Gelidium?
Berbeda, rumput laut gracilaria memiliki thalus lebih besar dibandingkan dengan rumput laut gelidium. Selain itu rumput laut gracilaria memiliki banyak cabang pada thalusnya.
2. Apakah hanya bisa menanam satu jenis rumput laut pada tambak?
Iya. Karena pada tambak ada air yang ada memiliki kadar salinitas yang rendah, sehingga hanya bisa menanam satu jenis
rumput laut pada tambak yaitu jenis gracilaria karena jenis ini memiliki batas toleransi yang tinggi pada salinitas air.
B Sesi Tanya Jawab II1. Apa perbedaan rumput laut
euchema cottoni dan rumput laut euchema spinosum?
Rumput laut euchema cottoni memiliki thalus yang lebih panjang, lebih gemuk, dan lebih besar dari pada rumput laut euchema spinosum
2 Bagaimana cara mengatasi pertumbuhan tanaman lain pada tambak
Cara mengatasi pertumbuhan tanaman lain yang hidup pada budidaya rumput laut di tambak adalah dengan memelihara ikan herbivore yang memakan tanaman tersebut seperti ikan bandeng dll.
IV. PENUTUP
4.1. KesimpulanDari tanggapan, masukan dan pertanyaan peserta sosialisasi,
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:a. Pelaksanaan Acara Pelatihan Budidaya Rumput Laut di Desa Simpang
Tiga Abadi Kabuopaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan telah terlaksana sesuai dengan yang direncanakan.
b. Diperlukan persiapa yang matang dalam budidaya Rumput lautc. Diperlukan bibit yang unggul untuk keberhasilan budidaya
4.2. Saran– Sarana. Diperlukan pemantauan lebih lanjut demi keberhasilan budidaya rumput laut pada
tambakb. Diperlukan koordinasi antara masyarakat dan dinas kelautan dan perikanan selaku
mentor dalam kegiatan budidaya rumput laut ini.
LAMPIRAN
Lampiran. Dokumentasi Kegiatan