kata pengantarsip-ppid.mataramkota.go.id/file/renstra-dinas-sosial-2017.pdf · memberikan dampak...

63
1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami telah menyelesaikan Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Sosial Kota Mataram tahun 2016-2021. Rencana Strategis ini disusun berdasarkan rumusan seluruh Program dan Kegiatan yang ada pada Dinas Sosial Kota Mataram dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram Tahun 20162021. Rencana Strategis ini merupakan suatu keharusan bagi SKPD untuk mengarahkan Pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan daerah pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan serta harus mampu menjawab 3 (tiga) pertanyaan mendasar yaitu: apa yang hendak dicapai SKPD dalam 5 (lima) tahun kedepan, bagaimana cara mencapainya, dan langkah-langkah strategis apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Kami menyadari dalam penyusunan Rencana Strategis ini masih terdapat kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan Rencana Strategis ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan, kami berharap Renstra ini memberikan dampak positif bagi kemajuan dan keberhasilan Kota Mataram. KEPALA DINAS SOSIAL KOTA MATARAM H. LALU INDRA BANGSAWAN, SH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP.19571011 199008 1 001

Upload: dongoc

Post on 23-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, kami telah

menyelesaikan Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Sosial

Kota Mataram tahun 2016-2021.

Rencana Strategis ini disusun berdasarkan rumusan seluruh Program

dan Kegiatan yang ada pada Dinas Sosial Kota Mataram dan mengacu

kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Mataram Tahun 2016– 2021.

Rencana Strategis ini merupakan suatu keharusan bagi SKPD untuk

mengarahkan Pelayanan SKPD khususnya dan pembangunan daerah

pada umumnya dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan serta harus

mampu menjawab 3 (tiga) pertanyaan mendasar yaitu: apa yang hendak

dicapai SKPD dalam 5 (lima) tahun kedepan, bagaimana cara

mencapainya, dan langkah-langkah strategis apa yang dilakukan untuk

mencapai tujuan.

Kami menyadari dalam penyusunan Rencana Strategis ini masih terdapat

kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik

dan saran sangat kami harapkan demi penyempurnaan Rencana

Strategis ini.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, kami berharap Renstra ini

memberikan dampak positif bagi kemajuan dan keberhasilan Kota

Mataram.

KEPALA DINAS SOSIAL KOTA MATARAM

H. LALU INDRA BANGSAWAN, SH Pembina Utama Muda (IV/c) NIP.19571011 199008 1 001

2

DAFTAR ISI Hal.

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i DAFTAR ISI…………………………………………………………………. ii BAB I…………………………………………………………………………. 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 1 1.2 Landasan Hukum …………………………………………….. 2 1.3 Maksud dan Tujuan …………………………………………. 4 1.4 Sistematika penulisan……………………………………….. 4

BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD………………………………. 7 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Mataram……………………………………………….... 7 2.2 Sumber Daya Dinas Sosial Kota Mataram.......................... 29 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kota Mataram…………….. 30 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Sosial kota Mataram ………..…………………………. 33

BAB IIIISU ISU STRATEGIS ………………………….…………............ 35 3.1 Identifikasi Permasalahan…………………………………….. 35 3.2Telaahan Visi, Misi,dan Program Walikota dan Wakil Walikota Mataram……………………………………….……. 36 3.3 Telaahan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Mataram.. 39 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis…………………………………. 39

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dinas SosialKota Mataram………………….……. 46 4.1 Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Mataram ………………… 46 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial Kota Mataram……………………………………………….. 47 4.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Sosial Kota Mataram……. 50 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF……….. 52

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD…………………………………… 55

BAB VII PENUTUP………………………………………………………… 57

3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan

Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-

undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan

bahwa Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dalam rangka

menyelenggarakan pemerintahannya harus menyusun perencanaan pembangunan.

Perencanaan pembangunan sebagaimana dimaksud, disusun secara berjangka

yang meliputi Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD), dimana selanjutnya setiap dokumen rencana pembangunan tersebut

harus mampu dijabarkan oleh setiap SKPD yang berfungsi melaksanakan

kebijakan teknis terkait pencapaian RPJMD dan RKPD.

Menindaklanjuti hal tersebut, maka setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah

(SKPD) wajib untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) SKPD sebagai tindak

lanjut dari RPJMD dan Rencana Kinerja Tahunan SKPD yang merupakan tindak

lanjut dari dokumen RKPD. Dinas Sosial Kota Mataram sebagai salah satu SKPD

di Lingkungan Pemerintah Kota Mataram berkewajiban untuk menyusun Rencana

Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Mataram dan Rencana Kerja (Renja) yang

merupakan dokumen rencana kerja per tahun.

Renstra Dinas Sosial Kota Mataram tahun 2016-2021 ini merupakan

pedoman Dinas Sosial Kota Mataram dalam menyelenggarakan urusan

kesejahteraan sosial di Kota Mataram selama 5 (lima) tahun kedepan, sehubungan

dengan telah dilantiknya Walikota Mataram dan Wakil Walikota Mataram periode

2016-2021 maka Dinas Sosial wajib menyusun Rencana Strategis SKPD yang

dapat mendukung program pembangunan yang telah ditetapkan oleh Kepala

Daerah selama 5 (lima) tahun yang akan datang, sebagaimana tertuang dalam

4

dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Mataram Tahun 2016-2021.

Mekanisme penyusunan Renstra SKPD ini mengacu pada ketentuan yang

tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah.

Selanjutnya dengan telah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka kerangka sistematika

penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial ini telah disesuaikan dengan

ketentuan peraturan tersebut.

Renstra Dinas Sosial Kota Mataram Tahun 2016-2021 merupakan

penjabaran dari Visi dan Misi serta Program Dinas Sosial Kota Mataram yang

akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun. Penyusunan Renstra Dinas Sosial Kota

Mataram Tahun 2016-2021 berpedoman pada RPJMD Kota Mataram Tahun

2016-2021 serta memperhatikan sumber daya dan potensi yang dimiliki, faktor-

faktor keberhasilan, evaluasi pembangunan, serta isu-isu strategis yang

berkembang.

1.2Landasan Hukum

Landasan penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Mataram

Tahun 2016-2021 ini adalah :

1. Undang-undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 34;

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak;

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial;

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang

5

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penanggulangan

Gelandangan dan Pengemis;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha

KesejahteraanSosial bagi Penderita Cacat;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1988 tentang Usaha Kesejahteraan

Sosial bagi Anak yang Bermasalah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan, antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan

Pemerintah Kabupaten/Kota;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara,

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan

Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 20/HUK/99 tentang Rehabilitasi Sosial

Bekas Penyandang Masalah Tuna Sosial;

6

18. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 50/HUK/2004 tentang Standarisasi

Panti Sosial;

19. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 4 Tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan Dan Anak Dari Tindak

Kekerasan;

20. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 6 Tahun 2012 tentang

Penanggulangan Kemiskinan Di Kota Mataram;

21. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Mataram Tahun 2016-2021

dimaksudkan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan guna

mewujudkan visi dan misi Dinas Sosial Kota Mataram dalam menunjang Visi dan

Misi Walikota Mataram dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.

1.3.2 Tujuan

Tujuan penyusunan Renstra Dinas Sosial Kota Mataramadalah :

1. Sebagai pedoman dalam merumuskan kebijakan program pembangunan

bidang kesejahteraan sosial di Kota Mataram periode 2016-2021;

2. Sebagai pedoman bagi Dinas Sosial Kota Mataram dalam menyusun Rencana

Kerja (Renja) periode 2016-2021;

3. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

Walikota Tahunan dan Akhir Masa Jabatan.

1.4Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Sosial Kota Mataram Tahun 2016-2021

yakni

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan,

7

hubungan antar dokumen perencanaan, sistematika penulisan,

serta maksud dan tujuan penyusunaan Renstra Dinas Sosial Kota

Mataram.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Bab ini menjelaskan tentang peran (tugas dan fungsi) Dinas Sosial

Kota Mataram dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah, mengulas secara ringkas sumber daya yang dimiliki oleh

Dinas Sosial Kota Mataram dalam penyelenggaraan tugas dan

fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah

dihasilkan melalui pelaksanaan Rencana Strategis periode

sebelumnya, capaian program prioritas Dinas Sosial yang telah

dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan

akan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi

dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Dinas Sosial Kota

Mataram.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bab ini memuat berbagai isu strategis yang akan menentukan kinerja

pembangunan dalam 5 (lima) tahun mendatang.

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

Bab ini menjelaskan visi dan misi Dinas Sosial Kota Mataram

untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang disertai dengan

tujuan dan sasarannya, strategi dan arah kebijakan pembangunan

bidang kesejahteraan sosial di Kota Mataram untuk kurun waktu 5

(lima) tahun ke depan. Selain itu juga diuraikan mengenai

kebijakan umum yang akan diambil dalam pembangunan jangka

menengah dan disertai dengan program pembangunan

kesejahteraan sosial yang akan direncanakan.

8

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Dalam bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,

indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang

diperlukan selama 5 (lima) tahun.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Dalam Bab ini diuraikan indikator yang akan dicapai melalui sejumlah

program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2016-2021

sesuai target capaian kinerja pada RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-

2021.

BAB VII PENUTUP

Pada bagian ini merupakan ringkasan dari Rencana Strategis Dinas

Sosial Kota Mataram Tahun 2016-2021.

9

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Sosial Kota Mataram

Berdasarkan Peraturan Walikota Mataram Nomor 38 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial

Kota Mataram, maka tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial Kota Mataram adalah :

A. KEPALA DINAS

Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengawasi,

mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan

urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dibidang sosial.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Dinas mempunyai fungsi:

a. Perumusan dan penetapan visi, misi dan rencana strategis serta program

kerja Dinas.

b. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang sosial berpedoman pada ketentuan

peraturan perundang–undangan yang berlaku;

c. Pengkoordinasian penyusunan rencana kerja tahunan, Rencana Kerja

Anggaran / Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA–DPA) dan penetapan

kinerja Dinas;

d. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian

serta bimbingan dibidang sosial;

e. Penyelenggaraan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas

dinas dengan perangkat daerah dan Instansi terkait;

f. Pelaksanaan kerja sama dengan pihak lain baik Insatansi Pemerintah,

Lembaga Organisasi Swadaya Masyarakat dan/ atau swasta;

g. Pemberian pertimbangan dan penetapan perijinan serta rekomendasi teknis

dibidang sosial;

h. Pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian lingkup Dinas;

i. Pengkoordinasian pengelolaan ketatausahaan Dinas;

j. Pelaksanaan pembinaan teknis dan administratif terhadap UPTD;

k. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi di bidang sosial;

10

l. Pelaporan pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;

dan

m. Pelaksanaan tugas–tugas lain yang dilimpahkan oleh Walikota sesuai

dengan bidang tugasnya.

Untuk memperlancar penyelenggaraan tugas–tugas dinas maka Kepala

Dinas dibantu oleh 1 Unsur Pembantu Pimpinan sebagai Sekretaris Dinas dan 3

Unsur Pelaksana sebagai Kepala Bidang,

I. SEKRETARIAT ( Unsur Pembantu Pimpinan )

Dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang mempunyai tugas pokok

melaksanakan pembinaan dan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh

satuan organisasi dalam lingkungan Dinas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok Sekretaris mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja lingkup Dinas;

b. Pelaksanaan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA / DPA) dan Program Kerja Dinas;

c. Pelaksanaan kegiatan penyusunan program dan anggaran, keuangan dan

perlengkapan dan ketatausahaan Dinas yang meliputi urusan

perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, ganti rugi, tindak lanjut LHP,

perlengkapan, rumah tangga, kepegawaian hukum dan organisasi serta

hubungan masyarakat;

d. Pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit Kerja

lingkup Dinas;

e. Perumusan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi umum;

f. Pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan Standar

Prosedur Tetap Pelaksanaan Kegiatan lingkup Dinas;

g. Perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan administrasi

umum, perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan;

h. Pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Dinas;

11

i. Pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan Sistem Informasi

Manajemen pelayanan sosial sesuai ketentuan yang berlaku;

j. Pelaksana koordinasi konsultasi dan singkronisasi penyelenggaraan tugas

kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau instansi terkait;

k. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan, dan pengelolaan administrasi umum,

perencanaan, keuangan, kepegawaian, dan perlengkapan;

l. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas

kesekretariatan;

m. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Sekretariat SKPD membawahi :

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala

Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan

dan mempersiapkan:

a. Penyusunan perencanaan dan program kerja tahunan Dinas;

b. Bahan kebijakan teknis perencanaan, pengelolaan administrasi

keuangan rutin, urusan pembukuan;

c. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendaharaan anggaran

belanja Dinas; dan

d. Pembinaan administrasi keuangan pembangunan, evaluasi

pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, kepala Sub

Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai Fungsi:

a. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja lingkup

Dinas;

12

b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang perencanaan

dan pelaporan;

c. Penyiapan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan

Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup

Dinas;

d. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data dalam rangka penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) lingkup

Dinas;

e. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal

(SPM) sesuai peraturan perundang-undangan;

f. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap

Pelaksanaan Kegiatan lingkup Dinas;

g. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan

lingkup Dinas;

h. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi perencanaan

lingkup Dinas sesuai ketentuan pereturan perundang-undangan;

i. Pelaksanaan penerapan dan pengembangan sitem informasi

manajemen Sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. Melaksanakan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan dan

program kerja tahunan Dinas;

k. Menyiapkan bahan kebijakan teknis perencanaan;

l. Melaksanakan penyusunan anggaran program kerja;

m. Pengelolaan administrasi keuangan rutin, urusan pembukuaan;

n. Menyusun pertanggungjawaban, urusan perbendarahaan anggaran

belanja Dinas;

o. Pembinaan administrasi keuangan pembangunan di lingkungan Dinas;

dan

p. Evaluasi pelaksanaan program/kegiatan di lingkungan Dinas.

13

b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian mempunyai tugas pokok mengendalikan pelaksanaan pengelolaan

ketatausahaan, rumah tangga dan pembinaan serta pengurusan

administrasi umum kepegawaian di lingkungan Dinas.

Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub

Bagian;

b. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan

administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;

c. Penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan

administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol, dan perlengkapan;

d. Pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan

kebutuhan perlengkapan;

e. Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan

pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan

perundang-undangan;

f. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian

lingkup Dinas sesuai peraturan perundang-undangan;

g. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan pegawai

negeri sipil lingkup Dinas;

h. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Sub Bagian; dan

j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

II. BIDANG PEMBERDAYAAN DAN KELEMBAGAAN SOSIAL (Unsur

Pelaksana)

Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan

14

seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang Pemberdayaan dan

Kelembagaan Sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok Kepala Bidang Pemberdayaan dan

Kelembagaan Sosial mempunyai fungsi:

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai

dengan bidang tugasnya;

b. Penyusunan perencanaan pemberdayaan dan kelembagaan sosial;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial

perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan

sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial;

d. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pemberdayaan sosial

perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan

sumber dana bantuan sosial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial;

e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria

penyelenggaraan di bidang pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat,

kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sosial,

kepahlawanan dan penyuluhan sosial;

f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

pemberdayaan sosial perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi

sosial, pengelolaan sumber dana bantuan sossial, kepahlawanan dan

penyuluhan sosial;

g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang pemberdayaan sosial

perorangan, masyarakat, kelembagaan, organisasi sosial, pengelolaan

sumber dana bantuan sossial, kepahlawanan dan penyuluhan sosial;

h. Pengkordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelakasanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi

dibawahnya;

i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan perangkat

daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi

pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya;

15

j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program

sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai

dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi

pelaksanaan program/kegiatan;

l. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan bidang tugasnya;

m. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Bidang;

o. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pemberdayaan dan

Kelembagaan Sosial dibantu oleh :

a. Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan

Masyarakat

Seksi Pemberdaayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan

Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah

dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan

dan Kelembagaan Sosial.

Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan

Masyarakat mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam

mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan,

pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh

kegiatan pemberdayaan sosial perorangan, keluarga, dan kelembagaan

masyarakat.

Seksi Pemberdayaan Sosial Perorangan, Keluarga dan Kelembagaan

Masyarakat mempunyai fungsi

16

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup

tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan

dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan pemberdayaan

sosial perorangan, keluarga dan kelembagaan masyarakat;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka

keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan

lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan

lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma,

standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

17

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

b. Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial

Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Pemberdayaan dan

Kelembagaan Sosial.

Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial

mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan

dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasaan

dan pengkoordinasiaan pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi sosial,

pengelolaan sumber dana bantuan sosial.

Seksi Organisasi Sosial, Pengelolaan Sumber Dana Bantuan Sosial

mempunyai fungsi:

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan

dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi sosial,

pengelolaan sumber dana bantuan sosial;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka

keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan

lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan

lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar,

prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

18

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

c. Seksi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial.

Seksi Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala

Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala

Bidang Pemberdayaan dan Kelembagaan Sosial.

Seksi Kepahlawanan dan Peyuluhan Sosial mempunyai tugas pokok

membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan

penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian

pelaksanaan seluruh kegiatan Kepahlawanan dan Penyuluhan Sosial.

Seksi Kepahlawanan dan Peyuluhan Sosial mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran

(RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan

pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Kepahawanan dan

Penyuluh Sosial;

19

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas

dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan

dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan

lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar,

prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undnagan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi;

dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

III. BIDANG REHABILITASI DAN PELAYANAN SOSIAL (Unsur

Pelaksana)

Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial dipimpin oleh seorang Kepala

Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan seluruh

kegiatan pelayanan dan administrasi di bidang rehabilitasi dan pelayanan

sosial berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

20

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, kepala bidang rehabilitasi dan

pelayanan sosial mempunyai fungsi:

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan penetapan kinerja sesuai

dengan bidangnya;

b. Penyusunan perencanaan rehabilitasi dan pelayanan sosial;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang rehabilitasi dan

pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi

pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan

orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia;

d. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang rehabilitasi dan

pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi

pelayanan sosial tuna sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan

orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia;

e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria

penyelenggaraan di bidang rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang

disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial,

korban tindak kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan

pelayanan sosial anak dan lanjut usia;

f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban

NAPZA, rehabilitasi pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak

kekerasan dan perdagangan orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial

anak dan lanjut usia;

g. Pemantauan, evualuasi dan pelaporan di bidang rehabilitasi dan

pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA, rehabilitasi

pelayanan sosial tunas sosial, korban tindak kekerasan dan perdagangan

orang serta rehabilitasi dan pelayanan sosial anak dan lanjut usia;

h. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi di

bawahnya;

21

i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dengan perangkat

daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi

pelaksanaan program sesuai bidangnya;

j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan program

sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai

dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana dan evaluasi

pelaksanaan program/kegiatan;

l. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan bidang tugasnya;

m. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan;

n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang; dan

o. Pelaksanaan tugas - tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya;

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan

Sosial dibantu oleh :

a. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas dan

Korban NAPZA;

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandangan Disabilitas dan

Korban NAPZA dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di

bawah dan bertanggung jawab langsung Kepala Bidang Rehabilitasi dan

Pelayanan Sosial.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandang Disabilitas dan

Korban NAPZA mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam

mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan,

pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan

22

rehabilitasi dan pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban

NAPZA.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Penyandangan Disabilitas dan

Korban NAPZA mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup

tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan

dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan

pelayanan sosial penyandang disabilitas dan korban NAPZA;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka

keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan

lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan

lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma,

standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

23

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

b. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak

Kekerasan dan Perdagangan Orang.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak

Kekerasan dan Perdagangan Orang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

yang berada di bawah dan bertanggunjawab langsung kepada Kepala

Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak

Kekerasan dan Perdagangan Orang mempunyai tugas pokok membantu

kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan

perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan

seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan sosial tuna sosial korban

tindak kekerasan dan perdagangan orang.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak

Kekerasan dan Perdagangan Orang mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup

tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan

dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Rehabilitasi dan

Pelayanan Sosial Tuna Sosial, Korban Tindak Kekerasan dan

Perdagangan Orang;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

24

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka

keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan

lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan

lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar,

prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

c. Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia dipimpin

oleh seorang Kepala Seksi yang beradadi bawah dan bertanggungjawab

langsung kepada Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai

tugas pokok membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan

25

mempersiapkan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan

pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan rehabilitasi dan pelayanan

sosial tuna sosial korban tindak kekerasan dan perdagangan orang.

Seksi Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia mempunyai

fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup

tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan

dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Rehabilitasi dan

Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait dalam rangka

keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program sesuai dengan

lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan

lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedomanan, norma,

standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undnagan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

26

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

IV. BIDANG PENANGANAN KEMISKINAN, PERLINDUNGAN DAN

JAMINAN SOSIAL (Unsur Pelaksana )

Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial

dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok

memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi di

bidang penanganan kemiskinan, perlindungan dan jaminan sosial

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Kepala Bidang Penanganan

Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial mempunyai fungsi:

a. Perumusan dan penetapan program kerja dan dan penetapan kinerja

sesuai dengan bidangnya;

b. Penyusunan perencanaan penanganan kemiskinan, perlindungan dan

jaminan sosial;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang penanganan

kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan

bencana sosial dan jaminan sosial keluarga;

d. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan

kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan

bencana sosial dan jaminan sosial dan jaminan sosial keluarga;

e. Penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria

penyelenggaraan di bidang penanganan kemiskinan perkotaan,

perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial dan

jaminan sosial keluarga;

27

f. Penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang

penanganan kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban

bencana alam dan bencana sosial dan jaminan sosial keluarga;

g. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang penanganan

kemiskinan perkotaan, perlindungan sosial korban bencana alam dan

bencana sosial dan jaminan sosial keluarga;

h. Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Seksi

dibawahnya;

i. Pelaksanaan koordinasi, informasi dan sinkornisasi dengan perangkat

daerah dan instansi terkait dalam rangka keterpaduan dan sinkornisasi

pelaksanaan program sesuai dengan bidang tugasnya;

j. Pengkoordinasian, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan bidang tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

k. Pengkoordinasian pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai

dengan bidang tugasnya sebagai bahan penyusunan rencana, dan

evaluasi pelaksanaan program/kegiatan;

l. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan;

m. Pelaksanaan pembinaan dan bimbingan sesuai dengan bidang tugasnya

berdasarkan peraturan perundang-undangan;

n. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Bidang; dan

o. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Bidang Penanganan

Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial dibantu oleh :

28

a. Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan

Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan dipimpin oleh seorang

Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung

kepada Kepala Bidang Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan

Jaminan Sosial.

Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan mempunyai tugas pokok

membantu kepala bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan

penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan

pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan penanganan

kemiskinan perkotaan.

Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup

tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan,

pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan

Seksi Penanganan Kemiskinan Perkotaan;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi

pelaksanaan tugas dengan Perangkat Daerah dan instansi terkait

dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program

sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai

dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan

dan evaluasi program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma,

standar, prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

29

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan;

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap

permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana

Sosial

Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial

dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Penanganan

Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial.

Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial

mempunyai tugas pokok membantu kepala bidang dalam

mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan perencanaan,

pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh

kegiatan.

Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Bencana Sosial

mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran(RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup

tugasnya;

30

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan,

pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan

perlindungan sosial korban bencana alam dan bencana sosial;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi

pelaksanaan tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait

dalam rangka keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program

sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai

dengan lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan

dan evaluasi proram/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma,

standar, prosedur, dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap

permasalahan sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan;

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

31

c. Seksi Jaminan Sosial Keluarga

Seksi Jaminan Sosial Keluarga dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang

Penanganan Kemiskinan, Perlindungan dan Jaminan Sosial.

Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai tugas pokok membantu kepala

bidang dalam mengendalikan dan mempersiapkan penyusunan

perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengkoordinasian pelaksanaan

seluruh kegiatan jaminan sosial keluarga.

Seksi Jaminan Sosial Keluarga mempunyai fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan

Anggaran (RKA/DPA) dan program kerja sesuai dengan lingkup

tugasnya;

b. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan, pengaturan, pengawasan

dan pengkoordinasian pelaksanaan seluruh kegiatan Jaminan Sosial

Keluarga;

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup

tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;

d. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan

tugas dengan perangkat daerah dan instansi terkait dalam rangka

keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan proram sesuai dengan

lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisa data sesuai dengan

lingkup tugasnya sebagai bahan penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan;

f. Penyiapan bahan perumusan dan penetapan pedoman, norma, standar,

prosedur dan kriteria sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

g. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

program sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

32

h. Penyiapan bahan pembinaan dan bimbingan teknis sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

i. Pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi sesuai dengan

lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan;

j. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap permasalahan

sesuai dengan lingkup tugasnya kepada atasan’

k. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Seksi; dan

l. Pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Sedangkan struktur organisasi Dinas Sosial Kota Mataram berdasarkan Peraturan

Daerah Kota Mataram Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Kota Mataram dapat dilihat pada bagan berikut

33

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS SOSIALKOTA MATARAM

KEPALA DINAS

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SEKRETARIAT

Sub.Bag.

Perencanaan

dan Keuangan

BIDANG

REHABILITASI DAN

PELAYANAN SOSIAL

BIDANG

PEMBERDAYAAN DAN

KELEMBAGAAN

SOSIAL

BIDANG

PENANGANAN

KEMISKINAN,

PERLINDUNGAN DAN

JAMINAN SOSIAL

Sub.Bag.

Umum dan

Kepegawaiana

Seksi

Rehabilitasi dan

Pelayanan Sosial

Penyandang Disabilitas

dan Korban NAPZA

Seksi

Penanganan

Kemiskinan Perkotaan

Seksi

Pemberdayaan Sosial

Perorangan, Keluarga

dan Kelembagaan

Masyarakat

Seksi

Perlindungan Sosial

Korban Bencana Alam

dan Bencana Sosial

Seksi

Organisasi Sosial,

Pengelolaan Sumber

Dana Bantuan Sosial

Seksi

Rehabilitasi dan

Pelayanan Sosial,

Korban Tindak

Kekerasan dan

Perdaganagan Orang

Seksi

Rehabilitasi dan

Pelayanan Sosial Anak

dan Usia Lanjut

Seksi

Kepahlawanan dan

Penyuluhan Sosial

Seksi

Jaminan Sosial

Keluarga

34

2.2Sumber Daya Dinas Sosial Kota Mataram

Dinas Sosial Kota Mataram sebagai organisasi perangkat pemerintah daerah

yang bertanggungjawab dan memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan

pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Kota Mataram dalam melaksanakan

tugas dan fungsinya tentunya perlu mengoptimalkan berbagai sumber daya baik

sumber daya manusia maupun sarana penunjang yang dimiliki oleh Dinas Sosial

Kota Mataram dalam mencapai target kinerja selama 5 (lima) tahun. Jumlah

pegawai yang ada pada Dinas Sosial Kota Mataram saat ini sebanyak 28 orang.

Untuk penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tentang Data dan

Komposisi Pegawai Dinas Sosial Kota Mataram sebagai berikut : Komposisi

Pegawai Dinas Sosial Kota Mataram berdasarkan Jabatan Struktural

NO SKPD Eselon

Fungsional Pelaksana

Jumlah II III IV IV III II I

1. Dinas Sosial 1 4 11 - - 5 7 - 28

Komposisi Pegawai Dinas Sosial berdasarkan Pendidikan

NO SKPD Pendidikan

Jumlah S3 S2 S1 D3 SMA SMP SD

1. Dinas Sosial - 4 16 1 7 - 28

Adapun sarana dan prasarana dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Mataram

dalam menunjang kinerja penyelenggaraan tugas dan fungsi sebagai berikut :

1.Bangunan gedung kantor sebanyak 1 (satu) unit, yang terletak di Jl. RA. Kartini

No. 3 Mataram yang merupakan gedung kantoryang berfungsi sebagai

kegiatan operasional kantor sehari-hari.Luas bangunan gedung kantor 363 m2

Type C Permanen.

2. Kendaraan operasional Dinas Roda 4 sebanyak 6 (enam) unit;

3. Kendaraan operasional Dinas Roda 2 sebanyak 13 (tiga belas) unit;

4. Perahu Boat Dolphin, sebanyak 1 (satu) unit;

35

5. Komputer yang digunakan untuk keperluan operasional kantor sehari-hari,

serta peralatan kantor lainnya seperti filling cabinet, meja, kursi, lemari, dll.

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kota Mataram

Kualitas hidup dan kesejahteraan umum Kota Mataram yang ditandai

dengan relatif tingginyaIndeks Pembangunan Manusia (dalam hal ini pendidikan

dan kesehatan) dibandingkan dengan IPM Provinsi NTB dan Kabupaten/Kota se-

Provinsi NTB, tidak serta merta Kota Mataram terhindar dariberbagai

permasalahan sosial di tingkat mikro.

Beberapa hal yang cukup menonjol antara lain :

- Masih banyaknya jumlah keluarga miskin, anak terlantar, lanjut usia

terlantar, perempuan rawan sosial ekonomi, penyandang disabilitas dan

pengidap HIV/Aidsdan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial lainnya

yang perlu mendapat perlindungan dan penanganan.

Sampai dengan saat ini penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang

kesejahteraan sosial tingkat kota untuk Kota Mataram masih mengacu pada SPM

Kementerian Sosial RI.Penetapan dari Kementerian Sosial Republik Indonesia

mengenai SPM Bidang Sosial melalui Peraturan Menteri Sosial RI Nomor

129/HUK/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah

Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota sehingga tingkat keberhasilan atau capaian

kinerja pelayanan Dinas Sosial Kota Mataram, didasarkan pada Indiaktor Kinerja

Kunci (IKK).

Tabel 2.1

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Sosial Kota Mataram

No Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD Target SPM

Target

IKK Target

Indikator Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun Realisasi Capaian Tahun Rasio Capaian Pada Tahun

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) 1. Persentase penanganan lanjut usia

terlantar luar panti dan dalam panti

5,61 % 8,42 % 11,22 %

14,03 %

16,83 % 5,61 % 8,42 % 11,22 %

14,03 %

16,83 % 100% 100% 100% 100% 100%

2. Persentase penanganan anak

terlantar luar panti dan dalam panti

3,13 % 3,67 % 4,20 %

4,72 % 5,24 % 3,13 % 3,67 % 4,20 %

4,72 % 5,24 % 100% 100% 100% 100% 100%

3. Persentase respontime penanganan

korban bencana alam/social

100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

100 % 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 %

4. Persentase penyandang disabilitas

yang tumbuh kepercayaan dirinya

13,53 % 15,29 % 17,06 % 18,82 % 20,59 % 13,53 % 15,29 % 17,06 % 18,82 % 20,59 % 100% 100% 100% 100% 100%

5. Persentase Bekas Warga

Binaan Lembaga

Pemasyarakatan yang

mengalami perubahan prilaku

3,68 % 4,17 % 4,66 % 5,39 % 6,13 % 3,68 % 4,17 % 4,66 % 5,39 % 6,13 % 100% 100% 100% 100% 100%

6. Persentase ODHA yang tumbuh

kepercayaan dirinya dan mampu

hidup mandiri

3,80 % 4,30 % 4,81 % 5,57 % 6,33 % 3,80 % 4,30 % 4,81 % 5,57 % 6,33 % 100% 100% 100% 100% 100%

7. Persentase keluarga miskin yang

meningkat kualitas hidupnya

0,19 % 0,29 % 0,39 %

0,49 %

0,58% 0,19 % 0,29 % 0,39 %

0,49 %

0,58% 100% 100% 100% 100% 100%

10. Persentase PSM dan Karang Taruna

yang aktif dalam program

pemberdayaan dan penanganan PMKS

50,95 % 54,14 % 57,32 %

60,51 % 63,69 % 50,95 % 54,14 % 57,32%

60,51% 63,69% 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan

Dinas Sosial Kota Mataram

Uraian Anggaran pada Tahun Realisasi Anggaran Pada Tahun

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun

2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 2017 2018 2019 2020 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Penanganan

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial dan

Peningkatan

Kualitas

PSKS

3,477.228.755 3.824.951.631 4.207.446.794

4.628.191.473

5.091.010.620 3.303.367.317 3.633.704.049 3.997.074.453 4.396.781.899 4.836.460.089 95% 95%

95 %

95 % 95%

38

2.4Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Sosial Kota Mataram

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial merupakan kewajiban dari setiap

pemerintah kepada warga masyarakatnya, namun demikian penyelenggaraan

kesejahteraan sosial bukanlah suatu hal yang mudah karena permasalahan yang

terjadi di dalamnya jauh sangat kompleks.Sebagaimana kita ketahui bahwa

sasaran garapan dari Dinas Sosial Kota Mataram ialah para Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sebagian besar diantara mereka merupakan

penduduk miskin yang tidak mampu menjalankan peran dan fungsi sosialnya di

masyarakat secara wajar. Penyebab terjadinya berbagai permasalahan sosial yang

dialami oleh para PMKS ini sangat bervariasi, hal tersebut kita dapat kelompokan

ke dalam 2 (dua) kelompok besar yaitu yang dikarenakan faktor eksternal dan

internal, faktor eksternal diantaranya kejadian bencana alam/sosial, kebijakan

pemerintah serta pengaruh lingkungan, sedangkan faktor internal diantaranya

tingkat pendidikan yang rendah, tingkat kesehatan yang rendah serta keterbatasan

fisik atau mental yang dimiliki oleh seorang individu.

Tuntutan masyarakat terhadap pemerintah terkait pelayanan dalam bidang

kesejahteraan sosial ini sangatlah tinggi karena selain dirasakan langsung oleh

masyarakat juga berhasil atau tidaknya suatu proses pembangunan yang dilakukan

oleh suatu pemerintahan ialah semakin berkurangnya jumlah penduduk miskin

pada daerah tersebut atau dengan kata lain warga masyarakatnya sejahtera.

Tuntutan terhadap kinerja Dinas Sosial Kota Mataram tidak hanya muncul dari

masyarakat akan tetapi juga dari pihak pemerintah pusat maupun provinsi, hal

tersebut tercermin dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Sosial Republik

Indonesia tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesejahteraan Sosial,

dimana tujuan dari SPM tersebut ialah menselaraskan penyelenggaraan

pembangunan bidang kesejahteraan sosial sekaligus dalam rangka percepatan

penuntasan permasalahan sosial di seluruh daerah di Indonesia sehingga menuntut

pihak pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran serta sumber daya

lainnya secara memadai guna mencapai target Standar Pelayanan Minimal.

Seluruh permasalahan yang dikemukakan di atas merupakan tantangan

sekaligus peluang bagi Dinas Sosial Kota Mataram dalam melaksanan tugas dan

39

fungsinya sebagai organisasi perangkat daerah yang memiliki tugas dan fungsi

penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Mataram, karena dengan adanya

berbagai permasalahan tersebut Dinas Sosial Kota Mataram diharapkan akan

mendapatkan berbagai kemudahan dalam upaya peningkatan jumlah anggaran

maupun sarana dan prasarana guna peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan

sosial yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Mataram.

40

BAB III

ISU-ISU SRATEGIS

3.1 Identifikasi Permasalahan

Taraf hidup dan kesejahteraan umum Kota Mataram, di mana Kota

Matarammerupakan ibukota provinsi dan Indeks Pembangunan Manusia (dalam

hal ini pendidikan dan kesehatan) berada pada kriteria tinggi jika dibandingkan

dengan IPM Provinsi NTB dan kabupaten/kota di Provinsi NTB, tidak

melepaskan Kota Mataram dariberbagai permasalahan sosial khususnya di tingkat

mikro.

Permasalahan yang cukup menonjol antara lain :

- Masih banyaknya jumlah keluarga miskin, anak terlantar, lanjut usiaterlantar

dan pengidap HIV-Aids dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Lainnya.

Dengan beberapa kecenderungan tersebut, beberapa tantangan

permasalahan sosial di Kota Mataram masih relatif sangat besar. Adapun data

jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kota Mataram sampai

dengan Tahun 2016, sebagai berikut :

Tabel 3.1

Data Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Tahun 2016

No Jenis PMKS Jumlah

1 Anak Terlantar 4.767 orang

2 Anak Balita Terlantar 535 orang

3 Anak Berhadapan dengan Hukum 40 orang

4 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi 6.174 orang

5 Lanjut Usia 2.679 orang

6 Lanjut Usia Terlantar 891 orang

7 Penyandang Cacat 850 orang

8 Pemulung 153 orang

9 Bekas Warga Binaan Lembaga Kemasyarakatan 408 orang

41

10 Korban Penyalahgunaan Napza yang

direhabilitasi di BNN Kota Mataram

191 orang

11 Keluarga Miskin (sesuai data Kemensos) 25.680 kk

12 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis 60 kasus

13 Komunitas Adat Terpencil -

14 Korban Bencana Alam 211 kk

15 Korban Bencana Sosial 31 kk

16 Orang dengan HIV/Aids 395 orang

3.2Telaahan Visi, Misi, dan Program Walikota dan Wakil Walikota Mataram

Sebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Mataram Tahun 2016-2021 ialah

“Terwujudnya Kota Mataram yang Religius, Maju dan Berbudaya sebagai Pusat

Pemerintahan, Perdagangan dan Jasa Tahun 2025 ”.

Kota Mataram, adalah sasaran pembangunan yaitu wilayah Kota Mataram

termasuk didalamnya warga kota yang secara administrasi kependudukan

menetap dan tinggal di wilayah Kota Mataram. Artinya Kota Mataram dan

seluruh warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu

dengan segala konsekuensi keberadaannya sebagai warga kota.

Religius diartikan sebagai terciptanya masyarakat kota yang menjunjung tinggi

nilai-nilai Ketuhanan, mengedepankan muammallah serta toleransi yang tinggi

antar umat beragama dalam suasana harmonis dalam kerangka penciptaan

masyarakat madani.

Maju diartikan sebagai kota yang memiliki masyarakat yang menguasai ilmu

pengetahuan dan teknologi, termasuk didalamnya seni dan sosial budaya,

sehingga kemajuan yang dicapai dengan landasan budaya dan nilai-nilai kearifan

lokal masyarakat mentaram.

Berbudaya diartikan sebagai kondisi dimana nilai-nilai adiluhung dipertunjukan

dalam sifat, sikap, tindakan masyarakat dalam aktifitas sehari-hari di semua

tempat.Masyarakat yang menjunjung tinggi kesantunan, kesopanan, nilai-nilai

sosial, dan adat istiadat. Perilaku berbudaya juga ditunjukkan melalui pelestarian

tradisi kebudayaan warisan nenek moyang dengan merevitalisasi makna-

42

maknanya untuk diterapkan dimasa sekarang dan masa yang akan datang,

sehingga tercipta keseimbangan antara kemajuan dan religiusitas yang saling

berterima dalam kemajuan dan kemajemukan, menguatnya jati diri serta

mantapnya budaya lokal yang ditandai dengan masyarakat yang bermoral,

bermartabat dan berkesadaran hukum berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma,

adat istiadat serta peraturan yang berlaku dalam bingkai masyarakat madani.

Berdasarkan Visi Kota Mataram tersebut kemudian dijabarkan ke dalam

Misi Kota Mataram Tahun 2016-2021, adapun Misi tersebut yaitu :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui penerapan nilai-

nilai agama dan kearifan lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang

aman, rukun dan damai.

2. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pemenuhan

pelayanan sosial dasar dan penguasaan Iptek dalam rangka mewujudkan

daerah yang berdaya saing.

3. Mendorong kemajuan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi rakyat

berbasis potensi lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

4. Meningkatkan kelayakan hidup masyarakat melalui penanganan sarana dan

prasarana perkotaan berbasis tata ruang dalam rangka mewujudkan

pembangunan yang berkelanjutan.

5. Meningkatkan keandalan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi dalam

rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (Good Governance).

Berdasarkan penjabaran atas Misi Kota Mataram Tahun 2016-2021 di atas,

penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas

Sosial Kota Mataram terkait dengan misi ke-2 yaitu meningkatkan kemampuan

sumber daya manusia melalui pemenuhan pelayanan sosial dasar dan penguasaan

Iptek dalam rangka mewujudkan daerah yang berdaya saing.

Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pemenuhan

pelayanan sosial dasar dan penguasaan Iptek dalam rangka mewujudkan daerah

yang berdaya saing memiliki tujuan sebagai berikut :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan pendidikan.

43

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan kesehatan.

c. Meningkatkan kualitas layanan kependudukan dan catatan sipil.

d. Meningkatkan kualitas perempuan dan kesetaraan gender.

e. Meningkatkan kualitas kesejahteraan dan perlindungan anak.

f. Meningkatkan efektifitas pengendalian pertumbuhan penduduk.

g. Meningkatkan kualitas layanan sosial masyarakat.

h. Meningkatkan kapasitas pemuda.

i. Meningkatkan produktivitas prestasi olah raga.

j. Meningkatkan kualitas data dan informasi.

k. Meningkatkan kualitas layanan arsip.

l. Meningkatkan kualitas sarana perpustakaan.

Berdasarkan paparan mengenai tujuan dari Misi ke-2 di atas, Dinas Sosial

secara langsung terkait dengan tujuan pada huruf g yaitu “meningkatkan layanan

sosial masyarakat” dengan sasaran tertanganinya para Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS). Adapun indikator dari sasaran tersebut ialah

jumlah para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang mendapat

penanganan dan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.

Dengan adanya sasaran dan indikator sasaran tersebut, maka Dinas Sosial

Kota Mataram sebagai penyelenggara pelayanan bidang sosial menitikberatkan

seluruh program dan kegiatan guna mencapai indikator sasaran

tersebut.Pencapaian suatu indikator sasaran tentunya tidak terlepas dari berbagai

faktor pendorong dan penghambat yang baik secara langsung maupun tidak

langsung mempengaruhi pencapaian tujuan. Dalam upaya meningkatkan

penanganan terhadap para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS),

Dinas Sosial Kota Mataram masih mengalami beberapa hambatan diantaranya

masih rendahnya penyerapan informasi kesejahteraan sosial oleh warga

masyarakat, peningkatan jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) yang relatif tinggi setiap tahunnya, ketidaksinergisan penanganan

masalah sosial yang dilaksanakan oleh pemangku jabatan, dan penanganan

masalah sosial yang masih secara parsial.

44

Di samping faktor penghambat di atas, faktor pendorong pencapaian tujuan

dan sasaran pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial diantaranya ialah peranan

mitra kerja Dinas Sosial Kota Mataram yang dikenal dengan sebutan PSKS

(Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial) yang terdiri dari Karang Taruna,

Pekerja Sosial Masyarakat, Organisasi Sosial, Tenaga Kesejahteraan Sosial

Kecamatan, Taruna Siaga Bencana, dan Satgas Anak Jalanan (ANJAL), dan lain

sebagainya yang cukup besar dalam membantu penanggulangan masalah sosial di

lapangan.

3.3 Telaahan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Mataram

Dinas Sosial Kota Mataram sebagai penyelenggara kebijakan pembangunan

kesejahteraan sosial di Kota Mataram tentunya wajib menyusun program dan

kegiatan yang dapat mendukung ketercapaian target kebijakan Pemerintah Kota

Mataram khususnya yang terkait dengan pelayanan kesejahteraan sosial

sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Mataram Tahun 2016-2021. Perwujudan dari rencana pencapaian

target RPJMD tersebut diimplementasikan dalam bentuk Rencana Strategis

(Renstra) Dinas Sosial Kota Mataram Tahun 2016-2021.

Tujuan dari penyelenggaraan kesejahteraan sosial berdasarkan Renstra Dinas

Sosial Kota Mataram ialah mewujudkan kesejahteraan sosial di masyarakat

melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan kesejahteraan sosial kepada

masyarakat khususnya para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

serta peningkatan peran serta atau partisipasi aktif kualitas pelayanan yang

dilaksanakan oleh Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang ada di

Kota Mataram. Untuk mencapai sasaran tersebut tentunya Dinas Sosial Kota

Mataram membutuhkan dukungan berbagai macam sumber daya, seperti sumber

daya manusia, sarana dan prasarana, serta dukungan anggaran yang memadai.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

45

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Nasional, Kota Mataram

ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berfungsi sebagai simpul

utama transportasi serta kegiatan perdagangan dan jasa skala regional. Sementara

dalam RTRW Provinsi NTB, Kota Mataram ditetapkan sebagai Kawasan Strategis

Provinsi (KSP) Mataram Metro di bidang pertumbuhan ekonomi.

Secara kewilayahan Kota Mataram sebagaimana tercantum dalam RTRW Kota

Mataram, dibagi menjadi beberapa pusat pelayanan dengan fungsi utama adalah :

1. Wilayah Ampenan berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan

perdagangan dan jasa serta pariwisata.

2. Wilayah Mataram berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan

perkantoran pemerintahan dan fasilitas sosial, seperti pendidikan.

3. Wilayah Cakranegara berfungsi sebagai pusat pelayanan bagi kegiatan

perdagangan dan pusat bisnis.

Selain itu, Kota Mataram memiliki beberapa kawasan strategis yang diharapkan

mampu mendorong pertumbuhan wilayah dan memiliki pengaruh yang sangat

penting dan stragetis terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah baik

dalam bidang ekonomi, sosial budaya, dan/atau, yaitu :

1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi cepat

meliputi:

a. Kawasan strategis bidang pariwisata.

Kawasan strategis bidang pariwisata di Kota Mataram ditetapkan di

beberapa lokasi yaitu Kawasan eks Bandar Udara Selaparang di Kelurahan

Rembiga dan Kelurahan Ampenan Utara; Kawasan Mayura yang terdiri

dari Taman Mayura, Pura Meru dan Kolam Pemandian Mayura di

Keluarahan Mayura; Kawasan Mutiara Sekarbela, di Kelurahan

Pagesangan, Pagesangan Barat, Karang Pule; Kawasan Mapak di

Kelurahan Tanjung Karang dan Jempong Baru terdiri dari pariwisata

pantai, situs makam loang baloq, taman rekreasi dan kawasan pelabuhan

wisata sebagai kawasan alam, religi dan buatan; Kawasan Tepian Air di

Keluarahan Bintaro, Ampenan Tengah dan Ampenan Selatan sebagai

kawasan pariwisata budaya; Kawasan Sayang-Sayang di Kelurahan

46

Rembiga dan Sayang-Sayang serta Kawasan Udayana di Kelurahan

Kebonsari dan Kelurahan Pajarakan Karya sebagai kawasan kuliner.

m. Kawasan strategis bidang perdagangan dan jasa.

Kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi bidang perdagangan dan jasa

yaitu Pusat Perdagangan Ampenan di Kelurahan Dayan Peken, Kelurahan

Ampenan Tengah dan Kelurahan Ampenan Selatan; Pusat Perdagangan

Grosir dan Pusat Bisnis Cakranegara di Kelurahan Cakranegara Barat,

Kelurahan Cilinaya, Kelurahan Mayura, Kelurahan Cakranegara Timur

dan Kelurahan Cakranegara Selatan; Kawasan Bertais dan Kawasan

Mandalika.

2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya.

Dalam RTRW Kota Mataram tahun 2011-2031, kawasan strategis di bidang

sosial budaya ditetapkan pada sebuah kawasan yang memenuhi kriteria

memiliki historis, tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau

budaya lokal, merupakan prioritas peningkatan sosial dan budaya serta jati diri

daerah, merupakan aset daerah yang harus dilindungi dan dilestarikan, tempat

perlindungan terhadap keanekaragaman budaya lokal. Kawasan strategis ini

juga merupakan aset wisata sejarah yang dapat menunjukkan jati diri maupun

penanda Kota Mataram. Kawasan-kawasan tersebut adalah Kawasan Bintaro

di Kelurahan Bintaro; Kawasan Makam Van Ham di Kelurahan Cilinaya;

Kawasan Pusat Kajian Islam (Islamic Center) di Kelurahan Dasan Agung

Baru dan Kelurahan Dasan Agung, Kawasan Kota Tua Ampenan di Kelurahan

Ampenan Tengah dan Ampenan Selatan.

3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan

hidup.

Berdasarkan Perda Kota Mataram Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Mataram Tahun 2011-2031, kriteria kawasan

strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup

yaitu merupakan tempat perlindungan beraneka ragam hayati, merupakan aset

kota berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem,

flora dan fauna yang hampir punah yang harus dilindungi dan atau

47

dilestarikan, memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang

setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian, memberikan perlindungan

terhadap keseimbangan iklim mikro dan menuntut prioritas tinggi peningkatan

kualitas lingkungan. Kawasan tersebut adalah Kawasan Sempadan Sungai

Midang, Sungai Jangkok, Sungai Ancar, Sungai Brenyok dan Sungai Unus;

Kawasan Konservasi Sempadan Pantai di Pesisir Barat Wilayah Kota

sepanjang 8 -9 km; Kawasan Lindung di Kelurahan Pagutan Timur serta

Kelurahan Sayang-Sayang dan Selagalas; Kawasan Ruang Terbuka Hijau

(RTH) di tiap tanah pecatu yang terdapat di Kota Mataram.

Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kota Mataram memiliki fungsi sebagai berikut

:

a. Penyelaras kebijakan penataan ruang Nasional, Provinsi dan Kota; serta

b. Acuan bagi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan

masyarakat untuk mengarahkan lokasi kegiatan dan menyusun program

pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang kota.

Adapun kedudukan dari RTRW Kota Mataram Tahun 2011-2031 yaitu

sebagai pedoman bagi :

a. penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),

rencana rinci tata ruang kota, dan rencana sektoral lainnya;

b. pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota;

c. perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan antar sektor, antar

daerah, dan antar pemangku kepentingan;

d. penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi; dan

e. penataan ruang kawasan strategis kota.

Kebijakan penataan ruang kota yang ditetapkan melalui RTRW merupakan

suatu kebijakan yang bersifat spasial yang perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan

atau ketentuan-ketentuan lain yang bersifat non-spasial seperti Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Strategis (Renstra) pada SKPD.

Dengan ditetapkannya RTRW Kota Mataram Tahun 2011-2031 tentunya baik

48

secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap berbagai

kebijakan yang ada di bawahnya, salah satunya Rencana Strategis (Renstra)

SKPD 2016-2021. Begitu pula halnya dengan Renstra Dinas Sosial Kota

Mataram, dimana secara langsung atau tidak langsung akan sangat dipengaruhi

oleh kebijakan atau ketentuan yang ada dalam dokumen RTRW Kota Mataram,

karena ketentuan RTRW pasti akan berdampak terhadap kehidupan sosial.

Beberapa hal yang perlu kita cermati dengan adanya dokumen RTRW ini

adalah faktor penghambat dan pendorong terkait pelayanan bidang sosial di Kota

Mataram. Adapun faktor pendorong dengan adanya dokumen RTRW Kota

Mataram Tahun 2011-2031 terhadap pelayanan bidang sosial, antara lain:

a. Peningkatan kapasitas dan kualitas sarana dan prasarana pemadam kebakaran,

hal ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kerugian yang diderita dari

bencana kebakaran.

b. Pembagian wilayah kota menjadi 6 (enam) sub wilayah kota yang diharapkan

dapat memperluas jaringan pelayanan terhadap masyarakat, sehingga dapat

terjadi pemerataan kesejahteraan masyarakat.

c. Pengembangan dan peningkatan jaringan drainase yang dapat diharapkan

mengurangi jumlah kawasan rawan banjir yang ada di Kota Mataram

d. Adanya pengembangan kawasan yang mengatur tentang sektor informal.

Selain adanya faktor pendorong terhadap pelayanan bidang sosial, dokumen

RTRW juga memiliki faktor penghambat terhadap pelayanan bidang sosial, antara

lain:

a. Dengan adanya Kota Mataram sebagai ibukota provinsi NTB, tentunya hal ini

akan mengakibatkan pergerakan ekonomi atau masyarakat keKota Mataram

akan semakin intensif, sehingga persaingan ekonomi antara warga Kota

Mataram dengan warga di Luar Kota Mataram akan semakin tinggi. Yang

pada akhirnya dapat menambah permasalahan sosial yang ada di Kota

Mataram.

b. Kota Mataram sebagai ibukota provinsi NTB sekaligus sebagai pusat

perekonomian NTB akan memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat

sekitar Kota Mataram bahkan di luar Kota Mataram untuk berusaha

49

memperoleh penghidupan yang layak di Kota Mataram. Hal ini juga tentunya

dapat meningkatkan permasalahan sosial yang ada di Kota Mataram, terutama

permasalahan PMKS Jalanan (Gelandangan, Pengemis, Anak Jalanan, dan

Wanita Tuna Susila) di Kota Mataram.

3.5Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan uraian pada bagian sebelumnya, dikemukakan bahwa pelayanan

kesejahteraan sosial yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Mataram sangat

dipengaruhi oleh berbagai faktor baik internal maupun eksternal. Yang dimaksud

dengan faktor internal disini ialah kebijakan Pemerintah Kota Mataram dalam

bidang lain yang sekiranya memiliki dampak atau mempengaruhi baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja pelayanan sosial yang

dilaksanakan Dinas Sosial Kota Mataram serta sumber daya yang dimiliki oleh

Dinas Sosial Kota Mataram, sedangkan yang dimaksud dengan faktor eksternal

disini ialah kebijakan pemerintah pusat atau provinsi menyangkut pembangunan

atau penyelenggaraan kesejahteraan sosial atau faktor-faktor lain di luar faktor

internal.

Setelah mempelajari beberapa dokumen rencana yang diyakini dapat

mempengaruhi terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Mataram

diantaranya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Mataram Tahun 2016-2021, Rencana Tata Ruang dan Wilayah Daerah (RTRWD)

Kota Mataram Tahun 2011-2031 diketemukan beberapa faktor pendorong dan

penghambat terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagaimana telah

diungkapkan pada bagian sebelumnya.

Hasil penelaahan terhadap beberapa dokumen perencanaan yang terkait

terhadap penyelenggaraan kesejahteraan sosial berupa faktor pendorong dan

faktor penghambat yang perlu disikapi dengan cara menerapkan strategi guna

menindaklajuti faktor-faktor penghambat dan memanfaatkan faktor-faktor

pendorong dalam mengoptimalkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota

Mataram yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Mataram atau dengan kata

lain hal-hal tersebut merupakan isu-isu strategis yang perlu ditindaklanjuti oleh

50

Dinas Sosial Kota Mataram. Isu-isu strategis yang perlu ditindaklajuti oleh Dinas

Sosial Kota Mataram terkait penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Sosial Kota Mataram Tahun 2016-2021

sebagai berikut :

1. Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan sosial terhadap Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terutama permasalahan PMKS Anak

Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, Penyandang Disbilitas, Bekas Warga Binaan

Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP), Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA).

2. Penanganan Bantuan Bencana Alam dan Bencana Sosial.

3. Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan terhadap PMKS yang

dilaksanakan oleh Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),

khususnya pembinaan terhadap Karang Taruna, PSM, dan Organisasi Sosial

yang ada di Kota Mataram.

4. Perwujudan Misi Walikota Mataram untuk mewujudkan kesejahteraan sosial

di Kota Mataram;

51

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

DINAS SOSIAL KOTA MATARAM

4.1Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Mataram

Sebagaimana diketahui bahwa Visi Kota Mataram yaitu “ Terwujudnya Kota

Mataram yang Religius, Maju dan Berbudaya sebagai Pusat Pemerintahan,

Perdagangan dan Jasa Tahun 2025”, maka untuk mewujudkan cita-cita tersebut

salahsatunya diperlukan suasana yang kondusif dan kehidupan sosial

kemasyarakatan yang berkeadilan sosial serta ditandai dengan adanya

kesejahteraan sosial masyarakat yang semakin meningkat dan pada gilirannya

dapat menunjang peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan dan program

pembangunan daerah.

Berdasarkan hal tersebut, maka Visi Dinas Sosial Kota Mataram adalah

“Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat Secara Berkelanjutan“ .

Berdasarkan Visi Dinas Sosial Kota Mataram tersebut di atas, maka Dinas

Sosial Kota Mataram menjabarkannya ke dalam Misi sebagai berikut:

a. Meningkatnya profesionalitas penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dalam perlindungan sosial, jaminan sosial,

pemberdayaan dan rehabilitasi sosial.

b. Meningkatkan optimisme, kesadaran hidup,masyarakat yang harmonis.

c. Memberdayakan individu, keluarga dan kelompok sosial untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat.

d. Menggalang dan mengembangkan potensi sumber daya manusia serta

memperkokoh sistem perlindungan dan jaminan sosial pada masyarakat.

Penjelasan arti dan makna misi Dinas Sosial sebagaimana dimaksud di atas, yakni:

a. Peningkatan profesionalitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) dalam perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan dan

rehabilitasi sosial, mengandung pengertian optimalisasi pelayanan baik

kualitas maupun kuantitas penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan

52

Sosial melalui penanganan dalam panti maupun luar panti dan penanganan

bantuan bagi korban bencana.

b. Peningkatan optimisme, kesadaran hidup, masyarakat yang harmonis,

mengandung pengertian penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial dilakukan untuk pemulihan fungsi sosial para Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial sehingga memiliki kembali fungsi sosialnya dan dapat

bermasyarakat secara wajar dan harmonis di lingkungan masyarakatnya.

c. Pemberdayaan individu, keluarga dan kelompok sosial untuk meningkatkan

taraf hidup masyarakat, mengandung pengertian memberdayakan masyarakat

dalam hal ini PMKS dengan memberikan pelatihan dan ketrampilan serta

bantuan kepada PMKS agar dapat hidup lebih baik dan meningkat taraf

kesejahteraannya.

d. Menggalang dan mengembangkan potensi sumber daya manusia serta

memperkokoh sistem perlindungan dan jaminan sosial pada masyarakat,

mengandung pengertian meningkatkan peran serta/partisipasi masyarakat

dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial melalui Potensi Sumber

Kesejahteraan Sosial (PSKS) yang berada di lingkungan masyarakat.

4.2Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial Kota Mataram

4.2.1Tujuan

Berbagai usaha penyelenggaraan pembangunan bidang kesejahteraan sosial

yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Mataram memiliki tujuan sebagai

berikut:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan terhadap Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

2. Mewujudkan kemandirian, rasa percaya diri, kemauan dan kemampuan sosial

ekonomi bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

3. Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial dan kelangsungan hidup masyarakat.

4. Meningkatkan kualitas dan peran serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan

Sosial (PSKS) dalam penyelenggaraan kesejahteraan social.

53

4.2.2Sasaran

Adapun sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Sosial Kota Mataram, yang

merupakan penjabaran dari tujuan penyelenggaraan pembangunan bidang

kesejahteraan sosial ialah :

1. Meningkatnya kualitas pelayanan bagi PMKS lanjut usia terlantar dan anak

terlantar.

2. Meningkatnya kualitas pelayanan bagi korban bencana alam/sosial.

3. Meningkatnya kepercayaan diri penyandang disabilitas.

4. Meningkatnya perubahan prilaku pada PMKS (BWBLP) dan tumbuhnya

kepercayaan diri dan kemandirian pada Orang Dengan HIV/Aids (ODHA).

5. Meningkatnya kualitas hidup bagi keluarga miskin.

6. Meningkatnya partisipasi PSM dan Karang Taruna dalam penanganan PMKS.

Untuk lebih jelasnya mengenai keterkaitan antara tujuan, sasaran, indikator

sasaran serta target capaian kinerja dari penyelenggaraan kesejahteraan sosial

yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kota Mataram dapat dilihat pada tabel

berikut :

54

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Sosial Kota

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran pada Tahun

2017 2018 2019 2020 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (5) (6) 1. Meningkatkan kualitas

dan kuantitas pelayanan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Meningkatnya kualitas pelayanan bagi PMKS lanjut usia terlantar dan anak terlantar

Persentase penanganan lanjut usia terlantar luar panti dan dalam panti

5,61 % 8,42 % 11,22 % 14,03 % 16,83 %

Persentase penanganan anak terlantar luar panti dan dalam panti

3,13 % 3,67 % 4,20 % 4,72 % 5,24 %

Meningkatnya kualitas pelayanan bagi korban bencana alam/sosial

Persentase respontime penanganan korban bencana alam/bencana social

100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

2. Mewujudkan kemandirian, rasa percaya diri, kemauan dan kemampuan sosial ekonomi bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Meningkatnya kepercayaan diri penyandang disabilitas.

Persentase penyandang disabilitas yang tumbuh kepercayaan dirinya

13,53 % 15,29 % 17,06 % 18,82% 20,59 %

Meningkatnya perubahan prilaku pada PMKS (BWBLP) dan tumbuhnya kepercayaan diri dan kemandirian pada Orang Dengan HIV / Aids (ODHA)

Persentase Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan yang mengalami perubahan prilaku

3,68 % 4,17 % 4,66 % 5,39 % 6,13 %

Persentase ODHA yang tumbuh kepercayaan dirinya dan mampu hidup mandiri

3,80 % 4,30 % 4,81 % 5,57% 6,33 %

3.

Meningkatkan taraf kesejahteraan sosial dan kelangsungan

hidup masyarakat

Meningkatnya kualitas hidup bagi keluarga miskin

Persentase keluarga

miskin yang

meningkat kualitas

hidupnya

0,19 % 0,29 % 0,39 % 0,49 % 0,58 %

4. Meningkatkan peran serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial dalam

penyelenggaraan

kesejahteraan sosial

Meningkatnya

partisipasi PSM dan

Karang Taruna

dalam penanganan

PMKS

Persentase PSM dan

Karang Taruna yang

aktif dalam program

pemberdayaan dan

penanganan PMKS

50,95 %

54,14 %

57,32 % 60,51 %

63,69 %

55

4.3Strategi dan Kebijakan Dinas Sosial Kota Mataram

Guna mencapai seluruh sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Kota

Mataram melalui Rencana Strategis Tahun 2016-2021, maka Dinas Sosial Kota

Mataram menerapkan strategi dengan menyusun beberapa kebijakan terkait

penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Kota Mataram melalui beberapa program

dan kegiatan. Adapun jenis program dan kegiatan yang diterapkan oleh Dinas

Sosial Kota Mataramuntuk mencapai sasaran tersebut sebagaimana tercantum

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu :

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT),

danPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) lainnya, dengan

kegiatan:

a. Pelatihan ketrampilan berusaha bagi keluarga miskin

b. Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT)

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan kegiatan :

a. Penanganan masalah-masalah strategis yang menyangkut tanggapcepat

darurat dan kejadian luar biasa.

b. Pelaksanaan KIE Konseling dan Kampanye Sosial bagi Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial.

c. Pelatihan bagi Perempuan Rawan Sosial Ekonomi.

3. Program Pembinaan Anak Terlantar, untuk kegiatan :

a. Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar

4. Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo, dengan kegiatan :

a. Bimbingan Sosial bagi PMKS Lansia

5. Program Pembinaan eks Penyandang Penyakit Sosial (eks narapidana, PSK,

narkoba dan penyakit sosial lainnya), dengan kegiatan :

a. Pendidikan dan pelatihan ketrampilan berusaha bagi eks penyandang

penyakit sosial.

6. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dengan

kegiatan:

a. Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat.

56

7. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana, dengan

kegiatan:

a. Pelatihan Teknik Penanggulangan Bencana dan Pengungsi bagi Satuan

Linmas.

8. Program Peningkatan Kelembagaan dan Kesejahteraan Sosial, dengan

kegiatan :

a. Peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH)

b. Peningkatan Program Keserasian Sosial.

c. Penguatan Nilai-Nilai Kepahlawanan.

d. Peningkatan Program Asuransi Kesejahteraan Sosial (ASKESOS)

e. Peningkatan Corporate Social Responcibility (CSR)

9. Program Pembinaan Para Penyandang Disabilitas dan Korban Narkotika,

dengan kegiatan :

a. Pendidikan dan Pelatihan bagi Penyandang Disabilitas dan Korban

Narkotika.

57

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Sebagaimana dijelaskan pada Bab sebelumnya bahwa untuk mencapai tujuan

dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, Dinas Sosial Kota Mataram

menerapkan berbagai program dan kegiatan yang dapat menunjang tercapainya

tujuan tersebut. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai keterkaitan antara tujuan,

sasaran, indikator sasaran dan program serta kegiatan Dinas Sosial Kota Mataram

beserta jumlah besaran dana yang diperlukan guna menunjang pelaksanaan

kegiatan dan pencapaian target kinerja Dinas Sosial Kota Mataram melalui tabel

berikut:

53

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Sosial Kota Mataram

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Kode

Program dan

Kegiatan

Indikator Kinerja

Program

(outcome) dan Kegiatan (output)

Data

Capaian pada

Tahun

2016

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan

Lokasi

Tahun 2017 Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020

Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

1 06

Sosial

-

Meningkatkan

kualitas dan

kuantitas

pelayanan

terhadap

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

Meningkatnya kualitas pelayanan bagi PMKS lanjut usia terlantar dan anak terlantar

Persentasse

penanganan

lanjut usia

terlantar dan anak

terlantar

1 06 19

Program

Pembinaan Panti

Asuhan / Panti

Jompo

Persentase lanjut usia terlantar yang terpenuhi kebutuhan dasarnya

5,61 % 5,61 % 217.760.000 8,42 % 250.424.000 11,22 % 287.987.600

14,03%

331.185.740 16,83 % 380.863.601 Kota

Mataram

1 06 17

Program

Pembinaan Anak

Terlantar

Persentase anak

terlantar yang

terpenuhi

kebutuhan

dasarnya

2,35 % 3,13 % 665.400.000 3,67 % 731.940.000 4,20 % 805.134.000 4,72 %

885.647.400 5,24 % 974.212.140 Kota

Mataram

Meningkatnya kualitas pelayanan bagi korban bencana alam/sosial

Persentase

respontime

penanganan

korban bencana

alam/bencana

sosial

1 06 16

Program

Pelayanan dan

Rehabilitasi

Kesejahteraan

Sosial

Persentase

penyaluran

bantuan logostik

bagi korban

bencana

alam/sosial

kurang dari 2

(dua) hari

100 % 100 % 284.320.000 100 % 312.752.000 100 % 344.027.200 100 %

378.429.920 100 % 416.272.912

Kota

Mataram

1 06 22

Program

Pencegahan Dini

dan

Penanggulangan

Korban Bencana

Persentase

satuan petugas

bencana yang

terampil dan siap

siaga

menghadapi

bencana

100 % 100 % 16.767.500 100 % 20.121.000 100 %

24.145.200 100 %

28.974.240 100 % 34.769.088 Kota

Mataram

Mewujudkan

kemandirian,

rasa percaya

diri, kemauan

dan

kemampuan

sosial ekonomi

bagi

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan

Sosisal

Meningkatnya kepercayaan diri penyandang disabilitas

Persentase

penyandang

disabilitas yang

tumbuh

kepercayaan

dirinya

1 06 26

Program

Pembinaan para

Penyandang

Disabilitas dan

Korban Narkotika

Persentase

penanganan

penyandang

disabilitas 5,29 % 13,53 % 100.825.000 15,29 % 115.948.750 17,06 133.341.062 18,82

153.342.221 20,59 % 176.343.554

Kota

Mataram

Meningkatna perubahan prilaku pada PMKS (BWBLP) dan tumbuhnya kepercayaan diri dan kemandirian pada Orang

Persentase Bekas

Warga Binaan

Lembaga

Pemasyarakatan

yang mengalami

perubahan

1 06 20

Program

Pembinaan eks

Penyandang

Penyakit Sosial

(eks narapidana,

PSK, narkoba

dan penyakit

sosial lainnya

Persentase

penanganan

Binaan Warga

Bekas Lembaga

Pemasyarakatan

(BWBLP)

- 3,68 % 329.497.500 4,17 % 362.447.250 4,66 % 398.691.975 5,39 %

438.561.172 6,13 % 482.417.289

Kota

Mataram

54

Dengan HIV Aids (ODHA)

Persentase

ODHA yang

tumbuh

kepercayaan

dirinya dan

mampu hidup

mandiri

1 06 20

Program

Pembinaan eks

Penyandang

Penyakit Sosial

(eks narapidana,

PSK, narkoba

dan penyakit

sosial lainnya

Persentase

penanganan

ODHA

3,80 % 3,80 % 329.497.500 4,30 % 359.447.250 4,81 % 395.391.975 5,57 %

434.931.171 6,33 % 478.424.288

Kota

Mataram

Meningkatkan

taraf

kesejahteraan

sosial dan

kelangsungan

hidup

masyarakat

Meningkatnya kualitas hidup bagi keluarga miskin

Persentase

keluarga miskin

yang meningkat

kualitas hidupnya 1 06 15

Program

Pemberdayaan

Fakir Miskin, KAT

dan PMKS

Lainnya

Persentase

penanganan

PMKS keluarga

miskin melalui

program

pmberdayaan

0,25 % 0,19 % 701.920.000 0,29 % 772.112.000 0,39 % 849.323.200 0,49 %

934.255.520

0,58 % 1.027.681.072 Kota

Mataram

Meningkatkan

peran serta

Potensi dan

Sumber

Kesejahteraan

Sosial dalam

penyelenggaraa

n kesejahteraan

sosial

Meningkatnya partisipasi PSM dan Karang Taruna dalam penanganan PMKS

Persentase PSM

dan Karang

Taruna yang aktif

dalam program

pemberdayaan

dan penanganan

PMKS

1 06 21

Program

Pemberdayaan

Kelembagaan

Kesejahteraan

Sosial

Persentase

pemberdayaan

PSM dan Karang

Taruna

47,77 % 50,95 % 154.537.500 54,14 % 177.718.125 57,32

204.375.843 60,51

235.032.219 63,69 % 270.287.051 Kota

Mataram

55

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Mataram tentunya

harus mengacu pada Rencana Jangka Menengah Daerah Kota Mataram Tahun 2016-

2021, dimana pada beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas

Sosial Kota Mataram selama tahun 2016-2021 (periode RPJMD) juga mampu

mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Mataram Tahun 2016-2021. Adapun indikator kinerja Dinas Sosial Kota

Mataram yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-

2021 dapat kita lihat pada tabel berikut :

56

Tabel 6.1

Indikator Kinerja yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD Kota Mataram Tahun 2016-2021

No Indikator Sasaran

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi

Kinerja pada

Akhir Periode

RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Persentase penanganan lanjut usia

terlantar luar panti dan dalam panti 5,61 % 5,61 % 8,42 %

11,22 %

14,03 % 16,83% 16,83 % %

2 Persentase penanganan anak

terlantar luar panti dan dalam

panti 2,35 % 3,13 % 3,67 % 4,20 % 4,72 % 5,24 % 5,24 %

3 Persentase respontime penanganan

korban bencana alam/sosial 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

4 Persentase penyandang disabilitas

yang tumbuh kepercayaan dirinya 5,29 % 13,53 % 15,29% 17,06 % 18,82 % 20,59 % 20,59 %

5 Persentase Bekas Warga Binaan

Lembaga Pemasyarakatan yang

mengalami perubahan prilaku - 3,68 % 4,17 % 4,66 % 5,39 % 6,13 % 6,13 %

6 Persentase ODHA yang tumbuh

kepercayaan dirinya dan mampu

hidup mandiri 3,80 % 3,80 % 4,30 % 4,81 % 5,57 % 6,33 % 6,33 %

7 Persentase keluarga miskin yang

meningkat kualitas hidupnya

0,25 % 0,19 % 0,29 % 0,39 % 0,49 % 0,58 % 0,58 %

8 Persentase PSM dan Karang Taruna

yang aktif dalam program

pemberdayaan dan penanganan

PMKS

47,77 %

50,95 %

54,14 %

57,32 %

60,51 %

63,69 %

63,69 %

57

BAB VII

PENUTUP

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial Kota Mataram Tahun 2016 -2021

ini merupakan sebuah produk rencana kerjasama dari seluruh komponen organisasi

melalui pembahasan-pembahasan yang melibatkan lintas sektoral dan lintas Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kota Mataram.

Rencana Strategis yang telah tersusun ini tidak dapat semata-mata dijadikan

sebuah komitmen, tetapi sangat penting yang mengandung arti dijadikan pedoman

dan acuan kerja bagi seluruh unsur Dinas Sosial Kota Mataram dalam mewujudkan

pencapaian Visi dan Misi Dinas.

Kondisi objektif organisasi mengisyaratkan betapa pentingnya implementasi

sebuah komitmen, oleh karenanya Rencana Strategis yang tersusun ini harus dapat

dijadikan fungsi sebagai berikut :

1. Secara konsisten dijadikan pedoman dan acuan dasar serta diimplementasikan ke

dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, baik dalam lingkungan internal maupun

eksternal;

2. Sebagai pengikat yang sinergis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Sosial

Kota Mataram;

3. Merupakan landasan bagi Rencana Kerja Dinas Sosial Kota Mataram periode

tahun 2016- 2021.

Upaya maksimal dari seluruh potensi sumber daya organisasi sangat

diharapkan dalam mengaktualisasikan Renstra ini, sehingga visi misi dinas dapat

terwujud.

Kepala Dinas Sosial Kota Mataram

H. LALU INDRA BANGSAWAN, SH

Pembina Utama Muda (IV/c)

NIP. 19571011 199008 1 001

58