kata pengantar - file · web viewa.pengertian limbah cair3. b.klasifikasi limbah...

33
MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK CETAK LAWEYAN, KOTA SURAKARTA “Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Teknologi Pengolahan Limbah yang diampu oleh Dr. Yatti Sugiarti, M.P” oleh: Kelompok 3 Arifa Novianty E. P. 1302000 Khairina Puspa A. 1302067 Neti Yuningtias 1300666 Reza Rizki M. 1301679 Yanni Handayani 1306681

Upload: truongtuyen

Post on 30-Jan-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

MAKALAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK CETAK LAWEYAN, KOTA SURAKARTA

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Teknologi Pengolahan Limbah yang diampu oleh Dr. Yatti Sugiarti, M.P”

oleh:

Kelompok 3

Arifa Novianty E. P. 1302000

Khairina Puspa A. 1302067

Neti Yuningtias 1300666

Reza Rizki M. 1301679

Yanni Handayani 1306681

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI

FAKULTAS PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014

Page 2: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad saw., beserta para sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.

Makalah Teknologi Pengolahan Limbah ini berisikan mengenai studi

kasus dan pembahasan Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cetak di daerah

Laweyan kota Surakarta, dan disusun untuk memenuhi mata kuliah Teknologi

Pengolahan Limbah. Cakupan isi makalah ini mengenai sumber limbah cair,

karakteristik limbah cair, prinsip pengolahan limbah cair, dan dampak

pencemaran limbah cair. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi

para pembaca.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah

membantu kelancaran penyususnan makalah ini.

Bandung, Juli 2014

Penulis

i

Page 3: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................2

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

LANDASAN TEORI.........................................................................................................3

A. Pengertian Limbah Cair..........................................................................................3

B. Klasifikasi Limbah Cair.........................................................................................3

C. Industri Batik..........................................................................................................4

BAB III..............................................................................................................................6

STUDI KASUS..................................................................................................................6

BAB IV..............................................................................................................................7

PEMBAHASAN................................................................................................................7

A. Sumber Limbah Cair..............................................................................................7

B. Karakteristik Limbah Cair......................................................................................7

C. Prinsip Pengolahan Limbah Cair..........................................................................10

D. Dampak Pencemaran Limbah Cair.......................................................................16

BAB V PENUTUP...........................................................................................................18

A. Kesimpulan..........................................................................................................18

B. Saran....................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19

ii

Page 4: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat.

Banyak aspek kesehatan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak

penyakit dapat dimulai, didukung, ditopang atau dirangsang oleh faktor-faktor

lingkungan. Bagi pengusaha yang belum sadar terhadap akibat buangan

mencemarkan lingkungan, tidak memiliki program pengendalian dan pencegahan

pencemarann yang mengakibatkan bahan buangan yang keluar dari pabrik

langsung dibuang ke alam bebas.

Limbah membutuhkan pengolahan bila ternyata mengandung senyawa

pencemaran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap lingkungan atau

paling tidak potensial menciptakan pencemaran. Suatu perkiraan harus dibuat

lebih dahulu dengan jalan mengidentifikasi: sumber pencemaran, kegunaan jenis

bahan, sistem pengolahan,banyaknya buangan dan jenisnya, kegunaan bahan

beracun dan berbahaya yang terdapat dalam pabrik. Dengan adanya perkiraan

tersebut maka program pengendalian dan penanggulangan pencemaran perlu

dibuat. Sebab limbah tersebut baik dalam jumlah besar atau sedikit dalam jangka

panjang atau jangka pendek akan membuat perubahan terhadap lingkungan, maka

diperlukan pengolahan agar limbah yang dihasilkan tidak sampai mengganggu

struktur lingkungan. Pengolohan limbah bertujuan untuk   mengambil barang-

barang berbahaya di dalamnya dan atau mengurangi/menghilangkan senyawa-

senyawa kimia atau nonkimia yang berbahaya dan beracun.

Oleh karena itu, makalah ini disusun untuk memaparkan salah satu proses

pengolahan limbah cair yang dapat merusak lingkungan, sehingga kita dapat

mengetahui bagaimana seharusnya menangani limbah tersebut dengan tepat.

1

Page 5: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

B. Rumusan Masalah

1. Dari mana sumber limbah cair diperoleh?

2. Bagaimana karakteristik limbah cair yang diperoleh?

3. Bagaimana prinsip pengolahan limbah cair yang diperoleh?

4. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari limbah cair yang diperoleh?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sumber limbah cair yang diperoleh,

2. Untuk mengetahui karakteristik limbah cair yang diperoleh.

3. Untuk mengetahui prinsip pengolahan limbah cair yang diperoleh.

4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari limbah cair yang

diperoleh.

2

Page 6: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Limbah CairBerdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004

tentang baku mutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari

suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair yang dibuang ke

lingkungan dan diduga dapat menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan

menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah kotoran dari

masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air

permukaan, serta buangan lainnya. Terdapat beberapa macam limbah cair, yaitu:

a. Limbah cair organik 

b. Limbah cair an organik dan gas.

B. Klasifikasi Limbah CairLimbah cair diklasifikasikan menjadi 4 kelompok yaitu :

1. Limbah cair domestic ( domestic wastewater)

Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran,

penginapan, mall dan lain-lain.Contoh : air bekas cucian pakaian atau

peralatan makan, air bekas mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.

2. Limbah cair industry (industrial wastewater)

Yaitu limbah cair hasil buangan industri.Contoh ; air sisa cucian daging,

buah atau sayur dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan

pada industry tekstil dll.

3. Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )

Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran

pembuangan yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam

tanah.Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan

yang terbuka karena debitnya melebihi daya tampungnya.Contoh : air

buangan dari talang atap, AC, tempat parker, halaman, bangunan

industry/perdagangan, pertanian dan perkebunan dll.

4. Air hujan

Air hujan dikategorikan sebagai limbah apabila hujan terjadi pada daerah

yang tercemar udaranya oleh gas-gas sulfur maupunnitrogen sehingga

3

Page 7: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

ketika hujuan turun, terjadilah hujan asam sebagai akibat terjadinya reaksi

antara gas-gas belerang dan nitrogen di udara dengan air hujan.Hujan asam

pHnya rendah, berasa masam, bersifat korosif dan kadang-kadang terasa

gatal di kulit.

C. Industri BatikIndustri batik dan tekstil merupakan salah satu penghasil limbah cair yang

berasal dari proses pewarnaan. Selain kandungan zat warnanya tinggi, limbah

industri batik dan tekstil juga mengandung bahan-bahan sintetik yang sukar larut

atau sukar diuraikan. Setelah proses pewarnaan selesai, akan dihasilkan limbah

cair yang berwarna keruh dan pekat. Biasanya warna air limbah tergantung pada

zat warna yang digunakan. Limbah air yang berwarna-warni ini yang

menyebabkan masalah terhadap lingkungan. Limbah zat warna yang dihasilkan

dari industri tekstil umumnya merupakan senyawa organik non-biodegradable,

yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan terutama lingkungan perairan.

Senyawa zat warna di lingkungan perairan sebenarnya dapat mengalami

dekomposisi secara alami oleh adanya cahaya matahari, namun reaksi ini

berlangsung relatif lambat, karena intensitas cahaya UV yang sampai ke

permukaan bumi relatif rendah sehingga akumulasi zat warna ke dasar perairan

atau tanah lebih cepat daripada fotodegradasinya.

Kualitas limbah cair industri batik sangat tergantung jenis proses yang

dilakukan, pada umumnya limbah cair bersifat basa dan kadar organik yang

tinggi yang disebabkan oleh sisa-sisa pembatikan. Pada proses pencelupan

(pewarnaan) umumnya merupakan penyumbang sebagian kecil limbah organik,

namun menyumbang wama yang kuat, yang mudah terdeteksi, dan hal ini dapat

mengurangi keindahan sungai maupun perairan. Pada proses persiapan, yaitu

proses nganji atau penganjian, menyumbang zat organik yang banyak

mengandung zat padat tersuspensi. Zat padat tersuspensi apabila tidak segera

diolah akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan dapat digunakan untuk

menilai kandungan COD dan BOD.

Kebanyakan penggunaan bahan pencelup dengan struktur molekul organik

yang stabil tidak dapat dihancurkan dengan proses biologis, untuk menghilangkan

4

Page 8: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

warna air limbah yang efisien dan efektif adalah dengan perlakuan secara

biologis, fisik dan kimia (Alaerts, 1984 dalam Purwaningsih, 2008).

Proses pembuatan batik terbagi menjadi 5 tahapan, masing-masing tahapan

pembuatan menghasilkan limbah cair yang dapat mencemari lingkungan.

5

Page 9: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

BAB III

STUDI KASUS

Industri batik di Indonesia, khususnya di Kota Surakarta maupun

Kabupaten Sukoharjo. Salah satu penghasil batik di Solo adalah daerah Laweyan

di Kelurahan Laweyan merupakan industri rumah tangga dengan rata-rata

produksinya 400 m/hari/ perajin dan air limbah rata-rata sekitar 100 m3 /hari yang

langsung dibuang ke sungai Premulung.

Industri pada umumnya dan khususnya industri batik cetak selain

menghasilkan produk yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga

menghasilkan hasil samping yang berupa limbah baik padat, cair maupun gas.

Ketiga jenis limbah ini dapat dikeluarkan sekaligus oleh suatu industri ataupun

satu persatu sesuai dengan proses yang ada dalam industri maupun jenis

industrinya (Sugiharto, 1987).

Pada proses industri batik cetak dari persiapan kain putih, pengkanjian dan

penghilangan kanji, pewarnaan (deying), pencetakan (printing), pencelupan,

pengeringan, pencucian sampai penyempurnaan menghasilkan pencemar limbah

cair dengan parameter BOD, COD dan bahan lain dari zat pewarna yang dipakai

mengandung seperti zat organik, dan logam berat.

Menurut harian Joglo Semar (24 Nopember 2007), limbah batik

perusahaan Laweyan Surakarta, mencemari sungai dan air sumur warga

sekitarnya, hal ini diungkapkan oleh Kasi Pemantauan Lingkungan Hidup Joko

Susilo kepada Joglo Semar (23 – 11-2007). Joko Susilo menemukan warna merah

pada air sumur milik warga Mujiono dan Sarsito, yang disebabkan karena

buangan pabrik batik yang tidak dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL).

6

Page 10: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sumber Limbah Cair Limbah cair yang diambil sebagai studi kasus bersumber dari limbah cair

indutri, yaitu industri batik cetak di daerah Laweyan di Kalurahan Laweyan, kota

Surakarta.

Sumber limbah cair industri (industrial wastes water), yaitu sumber limbah

cair yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang

terkandung di dalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai

oleh masing-masing industri, antara lain: nitrogen, sulfide, amoniak, lemak

garam-garam zat pewarna, mineral, logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh

sebab itu, perlu dilakukan pengolahan jenis air limbah ini, agar tidak

menimbulkan polusi lingkungan menjadi lebih rumit.

B. Karakteristik Limbah Cair Menurut Siregar (2005), limbah cair industri batik cetak tersebut memiliki

karakteristik berwarna keruh, berbusa, pH tinggi, konsentrasi BOD tinggi,

kandungan lemak alkali dan zat warna dimana didalamnya terdapat kandungan

logam berat. Menurut Mahida (1984), senyawa logam berat yang bersifat toksis

yang terdapat pada buangan industri batik cetak, diduga krom(Cr), Timbal (Pb),

Nikel (Ni), tembaga (Cu), dan mangan (Mn).

Sedangkan, berdasarkan proses industri batik cetak, limbah cair batik cetak

mempunyai karakteristik sebagai berikut yaitu :

1. Karakteristik fisika yang meliputi padatan terlarut (suspended solids), bau,

temperatur, dan warna.

2. Karakteristik kimia meliputi derajat keasaman (pH), alkalinitas,

kesadahan, logam berat, bahan organik dan bahan anorganik,

organik,anorganik, fenol, sulfur, pH, maupun gas.

3. Karakteristik biologi mikroorganisme termasuk bakteri, dan partikel-

partikel halus organik.

7

Page 11: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

Berikut merupakan penjelasan dari maisng-masing karakteristik.

1. Karakteristik fisik

a. Padatan : pada limbah cair terdapat padatan organik dan nonorganik yang

mengendap dan tersuspensi sehingga bisa mengendap dan menyebabkan

pendangkalan.

b. Kekeruhan : kekeruhan menunjukkan sifat optis di dalam air karena

terganggunya cahaya matahari saat masuk ke dalam air akibat adanya

koloid dan suspense. Kekeruhan disebabkan oleh zat padat tersuspensi,

baik yang bersifat organik maupun anorganik.

c. Bau : bau dikarenakan karena adanya mikroorganisme yang menguraikan

bahan organik. Selain itu, disebabkan pula oleh udara yang dihasilkan

pada proses dekomposisi materi atau penambahan substansi pada limbah.

Pengendalian bau sangat penting karena terkait dengan masalah estetika.

d. Suhu atau temperatur : Merupakan parameter yang sangat penting

dikarenakan efeknya terhadap reaksi kimia, laju reaksi, kehidupan

organisme air dan penggunaan air untuk berbagai aktivitas sehari – hari.

Limbah cair memiliki suhu yang berbeda dibandingkan dengan air biasa,

biasanya suhunya lebih tinggi karena adanya proses pembusukan.

e. Warna : Pada dasarnya air bersih tidak berwarna, tetapi seiring dengan

waktu dan menigkatnya kondisi anaerob, warna limbah berubah dari yang

abu–abu menjadi kehitaman.

2. Karakteristik kimiawi

a. Keasaman (pH) : keasaman limbah cair dipengaruhi oleh adanya bahan

buangan yang bersifat asam atau basa. Agar limbah tidak berbahaya, maka

limbah diupayakan untuk memiliki pH netral. pH dapat mempengaruhi

kehidupan biologi dalam air. Bila terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat

mematikan kehidupan mikroorganisme. pH normal untuk kehidupan air

adalah 6– 8.

b. Nitrogen : umumnya terdapat sebagai bahan organik dan diubah menjadi

ammonia oleh bakteri sehingga menghasilkan bau busuk dan bisa

8

Page 12: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

menyebabkan permukaan air menjadi pekat sehingga tidak bisa ditembus

cahaya matahari.

c. Biological Oxygen Demand (BOD) : Menunjukkan jumlah oksigen terlarut

yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk menguraikan atau

mengoksidasi bahan–bahan buangan di dalam air

d. Chemical Oxygen Demand (COD) : Merupakan jumlah kebutuhan oksigen

dalam air untuk proses reaksi secara kimia guna menguraikan unsur

pencemar yang ada. COD dinyatakan dalam ppm (part per milion) atau ml

O2/ liter.(Alaerts dan Santika, 1984).

e. Dissolved Oxygen (DO) : adalah kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan

untuk respirasi aerob mikroorganisme. DO di dalam air sangat tergantung

pada temperatur dan salinitas

f. Ammonia (NH3) : Ammonia adalah penyebab iritasi dan korosi,

meningkatkan pertumbuhan mikroorganisme dan mengganggu proses

desinfeksi dengan chlor (Soemirat, 1994). Ammonia terdapat dalam larutan

dan dapat berupa senyawa ion ammonium atau ammonia. tergantung pada

pH larutan

g. Sulfida : Sulfat direduksi menjadi sulfida dalam sludge digester dan dapat

mengganggu proses pengolahan limbah secara biologi jika konsentrasinya

melebihi 200 mg/L. Gas H2S bersifat korosif terhadap pipa dan dapat

merusak mesin (Sugiharto, 1987).

h. Fenol : mudah masuk lewat kulit. Keracunan kronis menimbulkan gejala

gastero intestinal, sulit menelan, dan hipersalivasi, kerusakan ginjal dan

hati, serta dapat menimbulkan kematian (Soemirat, 1994). Merupakan salah

satu bahan organik yang berasal dari industri tekstil, kertas, minyak dan

batubara

i. Logam Berat : bila konsentrasinya berlebih dapat bersifat toksik sehingga

diperlukan pengukuran dan pengolahan limbah yang mengandung logam

berat. Cadmium dari industri tekstil, merkuri dari pabrik cat, raksa dari

industri perhiasan dan jenis logam berat yang lainnya

9

Page 13: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

3. Karakteristik biologi

Karakteristik biologi digunakan untuk mengukur kualitas air terutama air yang

dikonsumsi sebagai air minum dan air bersih. Parameter yang biasa digunakan

adalah banyaknya mikroorganisme yang terkandung dalam air limbah.

Bakteri dalam air limbah berfungsi untuk menyeimbangkan DO dan BOD.

Sedangkan bakteri pathogen banyak terdapat dari hasil buangan dari peternakan,

rumah sakit, laboratorium, sanatorium, buangan rumah tangga khususnya dari

kamar mandi/wc. Kandungan bakteri pathogen serta organism golongan E. coli

terdapat juga dalam air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya

tidak berperan dalam proses pengolahan air limbah. Limbah industri tidak banyak

mengandung bakteri kecuali dari bahan produksinya memang berhubungan

dengan potensi adanya bakteri diantaranya industri makanan/minuman,

pengalengan ikan dan daging, abbatoir. Beberapa mikroorganisme dalam air

limbah, antara lain:

a. Kelompok protista : virus, bakteri, jamur, protozoa

b. Kelompok tanaman dan bintang : algae, cacing

C. Prinsip Pengolahan Limbah CairAir limbah sebelum dilepas ke pembuangan akhir harus menjalani

pengolahan terlebih dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah

yang efektif diperlukan rencana pengolahan yang baik. Pengolahan air limbah

dapat dilakukan secara alamiah maupun dengan bantuan peralatan. Pengolahan air

limbah secara alamiah biasanya dilakukan dengan bantuan kolam stabilisasi

sedangkan pengolahan air dengan bantuan peralatan misalnya dilakukan pada

Instalasi Pengolahan Air Limbah/ IPAL (Waste Water Treatment Plant / WWTP).

Pengolahan limbah cair untuk mengatasi limbah industri batik cetak di daerah

Kelurahan Laweyan kota Surakarta dilakukan dengan metode fisika-kimia dan

biologi untuk menurunkan parameter pencemar. Adapun tahapan pengolahan

limbah cair tersebut dilakukan sesuai prosedur berikut :

10

Page 14: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

Bagan 1. Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cetak

11

Pengolahan Limbah Cair Proses Pendahuluan1. Pengukuran pH2. Jar tes3. Analisa pengukuran filtrasiProses Pengolahan 1. Bak Penampung awal2. Bak Ekualisasi/ Pengontrol3. Bak Sedimentasi I4. Bak Flokulasi- Koagulasi5. Bak Sedimentasi II6. Bak Kontrol 7. Bak Filtrasi8. Bak Pengolahan secara Biologi 9. Bak Lumpur

Page 15: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

Langkah-langkah pengolahan limbah cair industri batik cetak

1. Proses Pendahuluan

Sebelum dilakukan proses pengolahan limbah industri batik cetak perlu

dilakukan proses pendahuluan beberapa proses dalam skala laboratorium

diantaranya :

a) Proses pengukuran pH

Proses pengukuran pH ini ditujukan untuk menentukan jenis koagulan yang

sesuai dalam nilai pH terukur dan juga penentuan proses.

b) Proses jar test

Adalah ditujukan untuk menentukan baik jenis koagulan yang paling sesuai

dan dapat memperkirakan berapa jumlah maksimum koagulan yang

ditambahkan. Penentuan dosis bahan koagulan yaitu dengan percobaan jar

test caranya :

1) Tambahkan bahan koagulan dengan dosis yang bergradasi ke dalam

beberapa bejana / beaker gelas (umumnya 6 buah) yang masing-masing

berisi 1 liter air.

2) Dilakukan pengadukan secara cepat kurang dan diikuti pengadukan

lambat sekitar dan seterusnya untuk memberi kesempatan terjadinya

proses pengendapan flok yang terbentuk.

3) Lakukan analisis kekeruhan dengan mengambil sampel air pada lapisan

atas (supernatan) dari masing-masing bejana.

4) Plotkan data-data kekeruhan ini pada kurve yang memberi hubungan

antara dosis koagulan dengan tingkat kekeruhan yang terjadi. Secara

visual, dosis optimum ditunjukkan oleh jumlah bahan koagulan yang

ditambahkan kedalam percobaan yang menunjukkan kondisi air yang

paling jernih atau kekeruhan yang paling rendah.

c) Analisis pendahuluan filtrasi, tujuannya menentukan ketebalan dari bahan

filter terutama variasi ketebalan zeolit dengan kondisi ketebalan pasir

kuarsa, ijuk, maupun krikil dan krakal tetap.

12

Page 16: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

2. Proses pengolahan limbah cair batik cetak seperti terlihat pada gambar dibawah ini terdiri atas :

13

Gambar 1. Lapisan Filtrasi

Gambar 2. Bak Pengolahan Limbah Cair

Page 17: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

a) Bak penampung awal

Bak penampung awal berfungsi untuk menampung limbah cair batik cetak

dari proses pencucian setelah proses pewarnaan (deying) dan pencetakan

(printing) dengan kapasitas kira-kira 50 m3 /hari. Dalam bak penampung

terdapat bar screen yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel yang

berukuran besar.

b) Bak Ekualisasi/Bak Kontrol

Bak ekualisasi berfungsi untuk menyimpan sementara dan mengatur aliran

air limbah batik cetak pada saat debit maksimum dan menambah volume

keluaran pada saat debit minimum (Qipta Galang Kualita, 1999). Bak

ekualisasi /bak kontrol adalah berfungsi untuk mengontrol homogenitas

limbah batik cetak yang akan masuk ke bak sedimentasi I dan membantu

kerja pompa agar tidak terlalu berat.

c) Bak Sedimentasi I

Air limbah cair batik yang berasal dari bak ekualisasi/bak kontrol dialirkan

masuk ke bak sedimentasi I dengan bantuan pompa. Air limbah cair dari

bak ekualisasi/bak kontrol masuk ke bak sedimentasi I dengan waktu

tinggal tertentu yang memberi kesempatan partikel yang ukuran lebih kecil

yang tidak dapat terpisahkan dalam bar screen maupun bak ekualisasi

dengan prinsip pemisahan secara gravitasi.

d) Bak Flokulasi-Kagulasi

Setelah dari bak sedimentasi I , secara overflow air limbah batik cetak

mengalir ke bak flokulasi – koagulasi , di bak ini dilakukan penambahan

bahan kimia koagulan yang sesuai dengan pH air limbah tersebut .

Sebelum dilakukan penelitian bak flokulasi koagulasi hanya ada satu bak,

sedangkan pada saat penelitian bak dibagi menjadi dua yaitu bak

pengadukan cepat dan pengadukan lambat. Pengadukan cepat berlangsung

sekitar 2- 5 menit dengan kecepatan sekitar 100 rpm selama 15 menit

untuk memberi kesempatan terjadinya flok-flok, dan air limbah cair batik

cetak mengalir secara luapan (overflow) ke bak pengadukan lambat dengan

kecepatan pengadukan sekitar 60 rpm selama 20 menit agar terbentuk

gumpalan –gumpalan yang lebih besar dan segera mengendap.

14

Page 18: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

e) Bak Sedimentasi II

Setelah bak flokulasi–koagulasi air limbah batik cetak dialirkan ke bak

sedimentasi II secara luapan/ overflow ,dimana memberi kesempatan

partikel-partikel yang tidak terendapkan di bak flokulasi-koagulasi

terendapkan di bak sedimentasi II. Bak sedimentasi II dilengkapi dengan

penghalang (baffle) yang berfungsi memperlambat aliran , tetapi

mempertinggi turbulensi dan membantu proses pemisahan. Di dalam bak

sedimentasi II dengan penghalang (baffle) akan terjadinya kecepatan aliran

secara horisontal dan vertikal setelah air limbah menumbuk penghalang

sehingga akan membantu dalam proses pengendapan.

f) Bak Kontrol

Setelah dari bak sedimentasi II air limbah industri batik cetak dialirkan

secara overflow menuju bak kontrol. Bak kontrol ini untuk mengontrol

seberapa jauh hasil pengolahan dari bak sedimentasi II.

g) Bak Filtrasi

Sesudah dari bak kontrol air limbah mengalir melalui pipa-pipa menuju ke

bak filtrasi dan adsorbsi melalui pipa-pipa yang berada pada dinding batas

antara bak kontrol dan bak filtrasi dan adsorpsi. Bak filtrasi dan adsorpsi

yang didalam terdiri dari beberapa lapisan bahan adsorben yaitu zeolit

yang berfungsi sebagai filter dan adsorben, ijuk, pasir kuarsa ijuk dan

krikil dan krakal yang berfungsi sebagai filter dengan mencapai ketinggian

maksimal 0,60 meter yang dilengkapi penyangga. Diharapkan di dalam

bak filtrasi dan adsorpsi bahan-bahan partikel koloid dan tersuspensi yang

terdiri bahan organik, anorganik serta logam berat (zat warna) dapat

terserap dan terendapkan di media filter dan adsorben.

h) Bak Pengolahan Secara Biologi

Air limbah batik Cetak dari bak filtrasi dan adsorpsi dialirkan ke bak

pengolahan secara biologi . Bak pengolahan secara biologi berfungsi untuk

lebih meningkatkan kualitas air limbah yang tidak dapat dilakukan di bak

pengolahan secara fisika (yaitu bak sedimentasi I, filtrasi dan adsorpsi,

sedimentasi II), bak proses pengolahan secara kimia (flokulasi-koagulasi)

yang akan dibuang ke lingkungan sekitarnya. Untuk pengolahan secara

15

Page 19: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

biologi dilakukan dengan tumbuhan enceng gondok dan proses aerasi

untuk mengikat partikel-partikel organik maupun anorganik yang

ukurannya sangat lembut (halus).

i) Bak lumpur

Bak yang berfungsi menampung lumpur yang berasal dari bak sedimentasi

I, bak flokulasi koagulasi, dan bak kontrol yang dialirkan dengan bantuan

pompa.

D. Dampak Pencemaran Limbah CairSesuai dengan batasan dari air limbah yang merupakan benda sisa, maka

tentu air limbah adalah benda yang sudah tidak dipergunakan lagi, akan tetapi

tidak berarti bahwa air limbah tersebut tidak perlu dilakukan pengelolaan. Apabila

limbah ini tidak dikelola secara baik, maka akan dapat menimbulkan gangguan,

baik terhadap lingkungan maupun terhadap kehidupan yang ada. Adapun dampak

pencemaran limbah cair, antara lain:

1. Dampak terhadap kesehatan

Air limbah sangat berbahaya terhadap kesehatan manusia mengingat

bahwa banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui air limbah. Air limbah

ada yang hanya dapat berfungsi sebagai media pembawa saja seperti penyakit

kolera, radang usus, Hepatitis infektionisa, serta Shistosomiasis dan selain

sebagai pembawa penyakit di dalam air limbah itu sendiri banyak terdapat

bakteri pathogen penyebab penyakit.

2. Dampak terhadap Kehidupan Biotik

Semakin banyak zat pencemar yang terdapat di dalam air limbah, maka

akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen yang terlarut di dalam air

limbah. Dengan demikian akan menyebabkan kehidupan di dalam air yang

membutuhkan oksigen akan terganggu, dalam hal ini akan mengurangi

perkembangannya. Selain kematian kehidupan di dalam air karena kurangnya

oksigen dalam air, dapat juga disebabkan karena adanya zat beracun yang

berada di dalam air limbah tersebut.

Selain matinya ikan dan bakteri-bakteri yang baik di dalam air, juga dapat

menimbulkan kerusakan pada tanaman dan tumbuhan air. Akibat matinya

16

Page 20: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

bakteri-bakteri, maka proses penjernihan yang seharusnya bisa terjadi pada

air limbah menjadi terhambat, sehingga air limbah akan sulit untuk diuraikan.

Selain bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kehidupan di dalam air

maka juga akan terganggu dengan adanya pengaruh fisik seperti temperatur

tinggi yang dikeluarkan oleh industri yang memerlukan proses pendinginan.

Proses tersebut akan dapat mematikan semua organisme jika tidak dilakukan

proses pendinginan terlebih dahulu sebelum dibuang ke saluran air limbah.

3. Dampak terhadap Keindahan

Semakin banyaknya jumlah produk yang dihasilkan maka akan semakin

banyak pula jumlah limbah yang akan terbuang. Limbah yang terbuang dari

pabrik tersebut perlu dilakukan pengendapan terlebih dahulu sebelum

dibuang ke saluran air limbah. Selama pengendapan yang membutuhkan

waktu yang sangat lama tersebut maka akan terjadi proses pembusukan,

sehingga akan menimbulkan bau, warna air limbah yang kotor dan

memerlukan tempat yang sangat besar dan banyak, dapat mengganggu

keindahan tempat sekitarnya.

4. Dampak terhadap Kerusakan Benda

Apabila air limbah mengandung gas oksida yang agresif, maka akan

mempercepat proses terjadinya karat pada benda yang terbuat dari besi.

Dengan cepat rusaknya benda tersebut maka biaya pemeliharaannya akan

semakin besar juga, yang berarti akan menimbulkan kerugian material

17

Page 21: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

BAB V PENUTUP

A. KesimpulanPengolahan limbah industri batik cetak mencakup perlakuan pendahuluan

yang meliputi pengukuran pH, jar tes dan analisis ketebalan filtrasi. Dan

proses pengolahan limbah yang meliputi 9 tahap, yaitu bak penampung awal,

bak ekualisasi/pengontrol, bak sedimentasi I, bak flokulasi-koagulasi, bak

sedimentasi II, bak kontrol, bak filtrasi, bak pengolahan secara biologi, dan

bak lumpur.

Tujuan dari pengolahan limbah cair industri batik cetak ini untuk

menurunkan kadar pencemar sehingga limbah cair yang dihasilkan sesuai

dengan baku mutu limbah cair yang ditetapkan oleh pemerintah sehingga

tidak mencemari lingkungan.

B. SaranPada pembubuhan koagulan dan flokulan sebaiknya sesuai kondisi limbah

yang masuk, bukan berdasarkan pengalaman, karena karakteristik limbah yang

bervariasi dan fluktuatif.

18

Page 22: KATA PENGANTAR -    file · Web viewA.Pengertian Limbah Cair3. B.Klasifikasi Limbah Cair3. C.Industri Batik4. BAB III6. STUDI KASUS6. BAB IV7. PEMBAHASAN7. A.Sumber Limbah

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, Pedana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah Industri Ms.Cv Yrama Widya. Hal 17-18. Jakarta.

Junaidi, dkk. Analisis Teknologi Pengolahan Limbah Cair Pada Industri Tekstil (Studi Kasus Pt. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta).

Muljadi. 2009. Efisiensi Instalasi Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Cetak

Dengan Metode Fisika-Kimia Dan Biologi Terhadap Penurunan Parameter

Pencemar (Bod, Cod, Dan Logam Berat Krom (Cr) (Studi Kasus Di Desa

Butulan Makam Haji Sukoharjo) Vol. 8. No. 1. 8 Januari 2009 : 7–16.

Program Studi Ilmu Lingkungan Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Suryo, Anandriyo. 2013. Menuju Pengelolaan Sungai Bersih Di Kawasan

Industri Batik Yang Padat Limbah Cair (Studi Empiris: Watershed Sungai

Pekalongan Di Kota Pekalongan) Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Universitas Diponegoro Semarang.

19