bab-4 pengelolaan dan pengendalian limbah

Upload: nakkalong

Post on 15-Oct-2015

46 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

membahas mengenai pengelolaan dan pengendalian limbah yang banyak dikeluarkan oleh industri

TRANSCRIPT

Slide 1

BAB 4PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGANBumi adalah lingkungan yang merupakan sumber (resource) dan penampung (sink) bagi kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan sumberdaya alam di bumi. Skema kedudukan sistem sumberdaya alam, siklus pemanfaatan material dan spent resources di dalam suatu ekosistem atau lingkungan ditunjukkan pada Gambar 4.1.Pada skema ini ditunjukkan bahwa proses daur ulang secara prinsip akan memunculkan kembali sumberdaya dengan cara recycling maupun reklasifikasi.

Lingkungan merupakan sumberdaya material: (i) yang dapat diperbaharui seperti biomassa, (ii) yang tidak dapat diperbaharui, seperti gas, minyak bumi, batubara, mineral, logam dll.Gangguan fungsi dan kualitas lingkungan berupa munculnya persoalan-persoalan akan terjadi bila alam ataupun proses buatan manusia tidak dapat mendaur ulang spent resources akumulasi spent resources dan penurunan kualitas lingkungan dan daya dukung alam.Beberapa penyebab penurunan kualitas lingkungan:(i) lambatnya proses daur ulang; (ii) tidak segeranya tersedia alur teknologi; (iii) lebih tingginya laju pemanfaatan sumberdaya dibandingkan laju daur ulang suberdaya tersebut. The United Nations (UN) Conference on Human Environment di Stockholm (1972) keterkaitan kegiatan ekonomi dan lingkungan merupakan agenda politik dan ekonomi dunia.

Langkah-langkah global untuk mengatasi persoalan-persoalan lingkungan telah diambil dan terwujud dalam suatu program dunia the UN Environmental Program (UNEP).

Hasil konferensi ini didokumentasikan dalam Our Common Future 1987, yang didukung oleh lebih dari 50 pimpinan dunia dan melahirkan konferensi The UN Conference on Environment and Development (UNCED), dikenal sbg Earth Summit di Rio de Janerio (1992).Pengantar Pengendalian pencemaran dan pengelolaan lingkunganPencemaran didefinisikan sebagai masuknya zat, energi dan mahluk asing ke dalam lingkungan sehingga kualitas lingkungan menurun dan tidak sesuai lagi dengan peruntukkannya.

Pengendalian kegiatan lingkungan ini terdiri : pengendalian pencemaran dari sisi sumber dan penanggulangan pencemaran.

Konsep pengendalian pencemaran umumnya ditujukan pada satu media saja, misal udara, air dan tanah. Konsep yang hadir adalah pengendalian kualitas limbah yang membutuhkan acuan/pedoman dalam penilaian dan penataanPedoman kualitas udara, berupa :baku mutu udara ambien (Ambient Air Quality Standards) dan baku emisi udara (Emmission Quality Standards) untuk sumber tak bergerak dan sumber bergerak.Pedoman kualitas air berupa :baku mutu badan air (Stream Quality Standards) dan baku mutu limbah cair (Effluent Quality Standards), baik untuk kegiatan industri maupun kegiatan perkotaanPedoman / acuan yang dibutuhkan untuk penilaian dan penataan pencemaranTeknologi Bersih (UNEP) : Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpaku yang diterapkan secara terus menerus pada proses produksi, produk dan jasa sehingga meningkatkan eko-efisiensi dan mengurangi terjadinya resiko terhadap manusia dan lingkungan

Pada Awalnya pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying Capacity Approach) akibat terbatasnya daya dukung alamiah untuk menetralisir pencemaran yang semakin meningkat

Upaya mengatasi masalah pencemaran lingkungan berubah pendekatan pengolahan limbah yang terbentuk (End Of Pipe Treatment)End Of Pipe Treatment Pada kenyataannya tidak memecahkan permasalahan yang ada

Dalam prakteknya pendekatan pengolahan limbah mengalami berbagai kendala :Rendahnya pentaatan dan penegakan hukum dan peraturanLemahnya perangkat Peraturan yang tersediaRendahnya tingkat kesadaranSifatnya reaktif atau bereaksi setelah limbah itu terbentukMemerlukan biaya investasi, operasi serta pemeliharaan relatif tinggi

End-of-pipe treatment technology (1)Pengendalian pencemaran dengan penerapan teknologi yang umum dilaksanakan pada saat ini teknologi perlakuan akhir

Konsep ini merupakan konsep perintah dan pengendalian (command and control) yang hanya meninjau pembebanan pada salah satu media (udara, air atau tanah) dan menyelesaikan satu masalah yang tertuju pada satu kegiatan.

Pemikiran yang parsial ini sering menimbulkan masalah, karena penanganan hanya berdasarkan pada pengelolaan yang paling mudahEnd-of-pipe treatment technology (2)Hal positif dari pengembangan konsep ini memacu pertumbuhan konsultan teknik dan pembuat peralatan yang berkaitan dengan unit pengolahan baik limbah fasa gas atau cair

Hal menggembirakan ini jarang didukung oleh kemampuan analisis yang memadai dari konsultan karena seringkali konsultan teknik hanya sebagai penjual teknologi atau peralatan saja. Akibat sasaran pengelolaan lingkungan dengan pengendalian pencemaran tidak dicapai menyeluruh

Penyebab lainnya sistem cost accounting yang belum dapat menilai biaya kerugian lingkungan sehingga pengelola industri berpendapat bahwa biaya pembangunan dan pelaksanaan suatu pengolah limbah adalah biaya tambahan (external cost)Konsep yang berkembang setelah end-of-pipe treatment technologyadalah environmental Impact Assessment (EIA), konsep ini dikenal dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang di Indonesian dituangkan dalam PP No 51/1993.

Penerapan EIA menghasilkan EIS-Environmental Impact Statement yang harus dipatuhi oleh pemrakarsa dan pengelola lingkungan untuk menerapkan hasil-hasil yang disepakati.

Konsep EIA disusul dengan waste minimization yang berakar pada konsep pengelolaan limbah B3 (Bahan berbahaya dan beracun),

Kemudian UNEP mengajukan konsep Cleaner Production atau produksi bersih yang diterapkan oleh UNIDO,

selanjutnya Konsep Pollution Prevention atau pencegahan pencemaran dikembangkan oleh US-EPA (Amerika Serikat) yang menyatakan bahwa recycle harus langsung dilakukan (in-pipe-recycle).Environmental Impact Assessment (EIA),Waste MinimizationMemiliki sasaran penyusutan limbah pada sumber, yang merupakan penerapan penanggulangan pencemaran atas dasar pengurangan volume limbah dan kekuatan limbah.Tahapan pelaksanaan dilakukan tanpa berurutan, peluang yang lebih tinggi dipilih lebih dulu: (1) Source reduction - raw material (perubahan jenis bahan baku - process changes (perubahan proses) - equipment modification (pengubahan peralatan) (2) On site or off site recycle, reuse, recovery (3) Waste treatment (4) Waste disposal

Reduksi LimbahReduce : gunakan lebih sedikit bahanReuse : di lain batch untuk produk yang samaRemake : bila tidak reuse, rework ke dalam bentuk produk yang lebih murahRecycle : reintroduce bahan bekas bersama bahan baku baru walaupun tidak selalu ekonomis, namun berwawasan lingkungan

Proses reduksi limbah tidak mahal, hanya merubah perilaku dalam berusahaPollution PreventionKonsep ini dikembangkan oleh US EPA (Amerika Serikat akibat dari kegagalan pemantauan pelepasan limbah B3.Konsep ini menyatakan bahwa recycle harus dilakukan langsung atau in-pipe-recycle.Sistem pengelolaan yang menyeluruh didambakan oleh pelaku industri, pemerintah dan masyarakat.Konsep ini dikembangkan berdasarkan end-of-pipe treatment technology dan waste minimization tidak dapat memenuhi sasaran untuk menahan laju pemanfaatan sumber alam yang terbatas serta perlidungan kualitas alam. Konsep ini merupakan penerapan dari undang-undang pencemaran (pollution prevention act.)Tahap-tahap pollution prevention:Source reduction- material substitution- process changes- equipment modificationOn site recycleWaste treatment, danWaste disposalPerbedaan antara konsep waste minimization dan pollution prevention terletak pada penetapan peluang utama. Pencegahan pencemaran menetapkan penyusutan pencemaran sumber sebagai awal kegiatan dan limbah harus tidak dibebaskan ke lingkungan.Pollution Prevention Hierarchy

Cleaner productionKonsep cleaner production didefinisikan sebagai penerapan berkesinambungan strategi lingkungan yang terpadu bagi proses, produk dan layanan.Memiliki hierarchy dimana recycle harus dilakukan langsung (in-pipe recycle), jadi penyelesaian masalah lingkungan ditekankan pada sumber pencemaran bukan pada akhir proses seperti pada end-of-pipe treatment.Konsep ini meliputi pemanfaatan sumber alam secara efisien yang bermakna pula bagi penyusutan risiko kesehatan manusia dan keselamatan.Penyelesaian ditekankan pada sumber dibanding pada akhir proses atau pencegahan pendekatan pada akhir pipa.Salah satu upaya produksi bersih yang paling sederhana untuk diterapkan pada proses produksi adalah good housekeeping kegiatan yang berkaitan pencegahan tumpahan dan penghimpunan tumpahan, serta pengelolaan, maka kebersihan dapat dipelihara dan efisiensi dpt dicapai untuk memperoleh keuntungan yang besar.Cleaner Production

Substitusi Bahan Baku dan Bahan PembantuMengganti bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dengan bahan yang tidak atau lebih sedikit mengandung B3Mengganti bahan pelarut dan bahan pembersih yang mengandung bahan berbahayaMemperbaiki Sistem Tata Rumah Tangga (House Keeping)Mengurangi kehilangan bahan baku, produk dan energi sebagai akibat adanya kebocoran dan tumpahanMenempatkan peralatan dengan baik untuk menghindari terjadinya tumpahan dan kontaminasiMenyediakan dan menggunakan penampung tetesan, tumpahan dan kebocoranMencegah tercampurnya aliran limbah dari sumber yang berbedaModifikasi ProdukMemformulasikan kembali rancangan produk untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan setelah produk tersebut digunakanMenghilangkan kemasan yang berlebihan dan tidak perluMeningkatkan masa pakai produk Merancang produk sehingga dapat didaur ulangModifikasi ProsesMengganti peralatan yang rusak dan perbaikan tata letaknya untuk mengoptimalkan aliran bahan dan efisiensi produkMemperbaiki kondisi proses seperti kecepatan aliran, temperatur, tekanan dan waktu penyimpanan untuk memperbaiki kualitas produk akhir dan mengurangi terbentuknya limbahElemen Esensial dari Strategi Produksi Bersih

Praktek Pengelolaan Limbah Industri

Kegiatan Industri Dahulu

Kegiatan Industri Saat Ini

Kegiatan Pencegahan Pencemaran Saat Ini

Kegiatan Ideal Industri di Masa Yang Akan DatangDi masa lampau industri masih belum perhatian terhadap limbah dan masyarakat belum mempunyai pengetahuan yang cukupmengenai dampak limbah terhadap lingkungan.

Polutan atau limbah biasanya dilepas begitu saja di udara, dibuang ke sungai atau ditimbun dalam tanah.Namun, pembuangan limbah tersebut berdampak buruk bagi kesehatan manusia.

Dengan bertambahnya pengetahuan, maka industri mulai melakukan pengolahan limbah untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan polutan yang dianggap berbahaya sebelum dibuang ke lingkungan.

Pengelolaan pencemaran yang terintegrasi meliputi teknik minimisasi limbah pada sumbernya, (prevention reduction, recycling-reuse-recovery), pengolahan limbah (padat, cair, gas), penyimpanan/penimbunan dan disposal.Urutan komponen-komponen pengelolaan limbah yang sebaiknya dilakukan terlebih dulu, yaitu:Pengurangan limbah pada sumbernyaIn-process recyclingOn-site recyclingOf-site recyclingPengolahan limbah (waste treatment)Penimbunan / pembuangan limbah (disposal)Pelepasan limbah ke lingkungan secara langsung (direct release)

Original Process1. Source Reduction dilakukan modifikasi reaktor sehingga dihasilkan jumlah limbah yang sedikit.2. In-process Recycling keluaran reaktor masuk ke separator dan umpan reaktor yang tidak bereaksi dialirkan kembali ke reaktorContoh-contoh Modifikasi Pengelolaan Limbah Untuk Sebuah Reaktor Sederhana, yang diklasifikasikan Berdasarkan Hierarki Pengelolaan Limbah

3. On-site Recycling (not in-process) : limbah dari proses dikonversi di dalam reaktor kedua menjadi produk lain yang berguna4. Off-site Recycling limbah dari proses dikirim ke pabrik/proses lain untuk dikonversi menjadi produk lain yang berguna

Contoh-contoh Modifikasi Pengelolaan Limbah Untuk Sebuah Reaktor Sederhana, yang diklasifikasikan Berdasarkan Hierarki Pengelolaan Limbah

5. Waste Treatment limbah dari proses diolah terlebih dulu untuk mengurangi bahayanya6. Secure disposal limbah dari proses dikirim menuju secure landfill7. Direct Realese limbah dari proses dilepas secara langsung ke lingkunganContoh-contoh Modifikasi Pengelolaan Limbah Untuk Sebuah Reaktor Sederhana, yang diklasifikasikan Berdasarkan Hierarki Pengelolaan LimbahIndustrial ecology dan pembangunan berkelanjutanSetiap kegiatan industri berhubungan dengan transaksi dan kegiatan lainnya yang berdampak pada lingkungan sekitarnya.

Industri selalu berusaha untuk memuaskan konsumennya namun kadang menghadapi berbagai kendala antara memenuhi kebutuhan konsumen dengan dampak yang ditimbulkan untuk pemenuhan kegiatan tersebut.

Ekologi industri merupakan studi timbal balik dan keterkaitan antara ilmu fisika, kimia dan biologi, antara sistem industri dan ekologi.

Salah satu tujuan dari ekologi industri adalah untuk mengubah keadaan linier dari sistem industri umumnya, dimana bahan baku yang digunakan, produk, produk samping dan limbah yang dihasilkan menjadi suatu sistem siklus, limbah kembali digunakan sebagai energi dan bahan baku proses.Studi Kasus di PT Aneka Tambang