materi pengelolaan limbah

42
PENGELOLAAN SAMPAH PADAT RUMAH SAKIT Oleh : SION Staf Sanitasi RSUD dr. Doris Sylvanus Jl. Tambun Bungai No. 04 Palangka Raya

Upload: rangga-munggaran

Post on 20-Jan-2016

132 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jfkahfkjaghfkjahfdahfjhdkfad

TRANSCRIPT

PENGELOLAAN SAMPAH PADATRUMAH SAKIT

Oleh : SIONStaf Sanitasi RSUD dr. Doris Sylvanus

Jl. Tambun Bungai No. 04 Palangka Raya

Paradigma Lama Pengelolaan Sampah

Sumber Sampah

Pewadahan Pengumpulan dan

Pemindahan

Pengangkutan

Pembuangan Akhir

ALUR PENGELOLAAN SAMPAHRS.Prasetya Bunda

TIMBULAN SAMPAHDari Poliklinik, Rg. Perawatan/Pengobatan, dapur, Administrasi,

Instalasi, unit-unit, taman, kebun, dll

Sampah Infeksius Sampah Non Infeksius

Dimasukkan oleh user langsung ke dlm bak Sampah yang

di alasi kantong plastik Warna merah

Dimasukkan ke dlm bak Sampah yang di alasi kantong plastik warna

hitam

Sampah diambil dan di angkut langsungOleh petugas pengumpul/pengangkukt sampah

Dilakukan pemusnahan di InceneratorAtau tempat pembakaran sampah

Sampah yg berasal dari ruangan/unit masing2Dikumpulkan ke bak sampah di luar rungan

Oleh petugas kebersihan

Sampah diambil oleh petugasSampah untuk di buang ke TPS

Sisa pembakaran di buang ke TPS/dikubur(Sanitari landfill)

Alternatif 1 Penanganan

Didaur ulang bila memungkinkan. Misalnya, sampah yang spesifik (umumnya adalah rubbish yang sebagian mudah terbakar maupun yang tidak mudah terbakar).

Contoh Pengerjaan 3R pada Fasilitas Umum

Penanganan 3R Cara pengerjaan

R1

1. 

2.3. 

4. 

5.

Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopiGunakan alat tulis yang dapat diisi kembaliSediakan jaringan informasi dengan komputer (tanpa kertas)Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembaliKhusus untuk rumah sakit, gunakan incinerator untuk sampah medisGunakan produk yang dapat diisi ulang (refill)Kurangi penggunaan bahan sekali pakai

R2 1. 

2.

Gunakan alat kantor yang dapat digunakan berulang-ulangGunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali

R3 1.2.

Olah sampah kertas menjadi kertas/karton kembaliOlah sampah organik menjadi kompos

Alternatif 2 Penanganan

Limbah padat yang bersumber dari aktivitas domestik dan fasilitas umum, yang sifatnya mudah busuk (garbage) dapat dikumpulkan dalam LPS (kontainer yang tertutup atau dalam kantung plastik) sebelum diuang ke lokasi milik Pemerintah Daerah

Alternatif 3 Penanganan

Limbah padat yang mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3), termasuk sampah biologis (misalnya sampah medis, sampah patologis, dan sampah laboratorium) harus mendapat perlakuan khusus sesuai dengan prosedur yang ada dan dikirimkan ke lokasi pengolahan limbah B3.

Untuk sampah medis (verban, kateter, swab, plaster, dll) dan sampah patologis (plasenta jaringan, organ tubuh) dapat diolah dengan proses pembakaran dalam unit tanur/incinerator yang dibuat.

Sedangkan sampah lainnya yang berupa jarum suntik (syringe) dan yang bersifat logam dapat ditangani secara khusus sesuai peraturan yang berlaku.

Alternatif 3 Penanganan(lanjutan)

Contoh Penanganan Sampah: LIMBAH MEDIS : TAJAM.

LUNAK DAN CYTOTOKSIK DIINCENERASI

LIMBAH NON-MEDIS (UMUM) SAMPAH UMUM DI TAMPUNG DI TPS , DIBUANG KE TPA

LIMBAH YG PERLU PENANGANAN KHUSUS: RADIOLOGI (MENUNGGU

WAKTU PARUH), LAB (STERILISASI DNG AUTOCLAVE), IRD (DISINFEKSI DNG

MEDISTER),DAN FARMASI (DITIMBUN))

Diagram Alir Penangan

Sampah non infeksius (basah/kering)

Tong Sampah

Kantong Plastik

Gerobak Sampah

Kontainer Sampah

TPA

Sampah infeksius (basah/kering)

Organ tubuh

Kantong Plastik

Peralatan

Kantong Plastik

KeringDaur Ulang

Tong Sampah Khusus

WMI

Incinerator

Incinerator

NERACA MASSA SAMPAH

TENTANG LIMBAH B3

Limbah B3: Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain (PP 18/1999 jo 85/1999: Pengelolaan Limbah B3)

Kenapa Harus Dikelola Banyak produk/barang konsumsi sebenarnya

merupakan limbah/bahan B3

Produk yang dikategorikan sebagai B3 karena dapat menyebabkan bahaya jika tidak dikelola sebagaimana mestinya

Bagaimana Produk tersebut Dapat Membahayakan?

a. mudah meledak;

b. mudah terbakar;

c. bersifat reaktif;

d. beracun;

e. menyebabkan infeksi; dan

f. bersifat korosif

Mudah Meledak

Limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat meledak

atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya

Limbah bensin, pelarut, terpentin, thinner, aerosol

Mudah Meledak

Mudah Terbakar

Merupakan material padat, cair, uap, atau gas yang menyala dengan mudah dan terbakar secara cepat bila dipaparkan atau terpapar pada sumber nyala dan apabila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu yang relatif lama

Contoh Mudah Terbakar Pelarut (solvent); Benzen; Etanol; Debu Alumunium; Gas Hidrogen ; Gas Metan; Dan lain-lain.

Mudah Terbakar

Limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut : Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat

menyebabkan perubahan tanpa peledakan Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan

ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan

Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 °C, 760 mmHg)

Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi

Bersifat Reaktif

Beracun Limbah yang mengandung pencemar yang

bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, kulit atau mulut

Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini menggunakan baku mutu konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar organik dan anorganik dalam limbah.

Beracun

1) pengelantang (produk pembersih);2) shampo (anti ketombe);3) penghilang cat kuku;4) kosmetika;5) obat-obatan;6) cairan anti beku (produk otomotif);7) bensin, minyak tanah;8) cat;9) baterei;10) khlorin kolam renang;11) biosida anti insek;12) herbisida, pupuk dan lain-lain.

Beracun

Menyebabkan Infeksi

Limbah yang mengandung mikroorganisme patogen yang dilihat dari konsentrasi dan kuantitasnya bila terpapar dengan manusia akan dapat menimbulkan penyakit

Yang tergolong limbah B 3 menurut PP No. 85/1999 jo PP No.18 1999 tersebut adalah: Limbah klinis; Produk farmasi kadaluarsa; Peralatan laboratorium terkontaminasi; Kemasan produk farmasi; Limbah laboratorium; Residu dari proses insinerasi.

Bersifat Korosi

Limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut :

Limbah yang menyebabkan iritasi (terbakar) pada kulit

Menyebabkan proses pengkaratan pada lempeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/tahun dengan temperatur pengujian 55 °C.

Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam atau lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa

Bersifat Korosi

Contoh: Sulfuric acid (asam sulfat, H2SO4); Nitrit acid (asam nitrat, HNO3); Hidrochloric acid (asam klorida, HCl); Pechloric acid (HClO4); Hydroflouric acid (asam flourida, HF); Phosphoric acid (asam fosfat, H3PO4); Natrium hidroksida (NaOH); Potassium hydroxide (KOH).

Bersifat Korosi

Tahapan Pengelolaan Sampah

Pemilahan di Sumber Pewadahan 3 R Pengumpulan Pengolahan Skala Lingkungan RS Pemindahan Pengangkutan Pengolahan Skala Kota

Pemilahan di Sumber

Memilah sampah organik (sisa makanan, sisa buah, sisa sayur, dan daun); non-organik (plastik, kaca, logam, karet, kertas dan kayu) di sumbernya

Fasilitas : Wadah sampah organik, Wadah sampah non organik, Saringan plastik untuk meniriskan air dari sisa

sayur

Pewadahan

Mengisolasi sampah dan mempermudah pengumpulan

Metode: Individual – Komunal Fasilitas:

Wadah sampah individual yang dimiliki oleh satu sumber

Wadah sampah komunal yang dimiliki oleh beberapa sumber

3 R (Reduce, Reuse, Recycle) Mengurangi jumlah sampah yang

dihasilkan dan memanfaatkannya kembali

Metode : Daur Ulang Pengomposan (Penimbunan,

Komposter) Fasilitas :

Wadah dan Komposter

MODEL KOMPOSTER SKALA RUMAH TANGGA

Pengumpulan Mengumpulkan sampah yang sudah diwadahi

oleh sumber agar dapat segera diangkut Metode :

Pengumpulan Individual (Langsung/ Tidak Langsung) Pengumpulan Komunal (Langsung/Tidak Langsung)

Fasilitas : Alat Pengumpul dapat berupa :

Gerobak Sampah, Becak Sampah, Becak Sampah Motor

Mini Truck, Dump Truck Compactor Truck

TPS dapat berupa : Container, Bak Pasangan Bata, Bak kayu

Pemindahan Mengurangi ketergantungan antara kegiatan

pengumpulan dan pengangkutan

Metode : Transfer Depo Type I dan II Transfer Depo III

Fasilitas : Transfer Depo Type I; berupa lahan seluas 200 m2 yang

dilengkapi dengan pelataran, ramp pendakian, dan bangunan / pos.

Transfer Depo Type II; berupa lahan seluas 50-100 m2 yang dilengkapi dengan pelataran dan ramp pendakian, tanpa bangunan.

Transfer Depo Type III; berupa landasan dilengkapi container.

PERMASALAHAN

• Pengangkutan yang tidak dilakukan sesuai jadwal • Kekurangan bak penampung sampah dan banyak

mengalami kerusakan • Incinerator mengalami kerusakan, sehingga

pembakaran dilakukan secara manual• Petugas yang tidak memakai Alat Pelindung Diri

(APD).