kata pengantar “ studi -...

93
KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan puji hanya bagi Allah semata, yang telah memberikan kekuatan iman, islam dan kesehatan ruhaniyah serta jasmaniyah kepada kita semua. Semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan ikutan terbaik bagi umat yang membawa cahaya islam. Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengambil judul “ Studi Perbandingan Hasil Pembelajaran Fiqih Bagi Guru Yang Menggunakan Media Enaktif dengan Ikionik Dalam Materi Pengurusan Jenazah”. Yang merupakan tugas akhir mata perkuliahan. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan moril maupun materil kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Berkenaan dengan hal tersebut maka penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat : 1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 2. Ibu Dr. H. Siti Salmiah, MA sebagai pembimbing skripsi. 3. Bapak Bahrissalim, M. Ag sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). 4. Bapak Dr. Abdul Fattah Wibisono, MA sebagai dosen penasehat akademik. 5. Bapak Kepala Sekolah, Guru-guru dan Staf administrasi Yayasan Pendidikan Islam Al-Aulia Khususnya Madrasah Aliyah Al-Aulia. 6. Ayahanda tercinta ( Saniin Saidi ) dan ibunda tercinta ( Nur’ain ) serta keluarga yang telah memberikan dorongan baik materi maupun immateri, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta.

Upload: vuhanh

Post on 03-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan puji hanya bagi Allah

semata, yang telah memberikan kekuatan iman, islam dan kesehatan ruhaniyah

serta jasmaniyah kepada kita semua. Semoga shalawat dan salam tercurahkan

kepada Nabi Muhammad SAW sebagai panutan dan ikutan terbaik bagi umat

yang membawa cahaya islam.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis mengambil judul “ Studi

Perbandingan Hasil Pembelajaran Fiqih Bagi Guru Yang Menggunakan

Media Enaktif dengan Ikionik Dalam Materi Pengurusan Jenazah”. Yang

merupakan tugas akhir mata perkuliahan.

Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan moril

maupun materil kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam

penyelesaian skripsi ini. Berkenaan dengan hal tersebut maka penulis

mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan.

2. Ibu Dr. H. Siti Salmiah, MA sebagai pembimbing skripsi.

3. Bapak Bahrissalim, M. Ag sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam (PAI).

4. Bapak Dr. Abdul Fattah Wibisono, MA sebagai dosen penasehat

akademik.

5. Bapak Kepala Sekolah, Guru-guru dan Staf administrasi Yayasan

Pendidikan Islam Al-Aulia Khususnya Madrasah Aliyah Al-Aulia.

6. Ayahanda tercinta ( Saniin Saidi ) dan ibunda tercinta ( Nur’ain ) serta

keluarga yang telah memberikan dorongan baik materi maupun immateri,

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri

Syarief Hidayatullah Jakarta.

Page 2: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

7. Ade susi tercinta yang jauh dimata dekat di hati yang telah memberikan

semangat dan do’a buatku, sehingga ku bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Buat teman-teman ku seperjuangan khususnya anak-anak PAI kelas A

angkatan 2006 sekian tahun kita menjalani kuliah, akhirnya sekarang kita

lulus juga.

Penulis berharap semoga ada hikmah yang terpetik dari skripsi ini,

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak yang berkepentingan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh karena

itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Depok, 12 Agustus 2010

Penulis

Page 3: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

رایني صغیدي وارحمھما كما ربلرب اغفرلي ولوا

Sebuah Persembahan

Skripsi ini ku persembahkan untuk Ayah dan Ibundaku tercinta…….

Kepada Ayah dan Ibundaku

Atas jasa-jasamulah segala keberhasilanku……………….

Dan do’a-do’amulah yang menerangi jalan hidupku.

Semogalah segala amal baktimu Allah tetap berkenan,

Dan semogalah dosa-dosamu Allah maafkan.

Demikianlah yang selalu nanda harapkan.

A’wan Hadi Saniin

Page 4: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

Studi Perbandingan Hasil Pembelajaran Fiqih Bagi Guru Yang

Menggunakan Media Enaktif Dengan Ikonik Materi Pokok

Pengurusan Jenazah

( Studi Kasus di Madrasah Aliyah Al-Aulia Bogor )

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk memenuhi syarat-syarat mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

A’wan Hadi Saniin

106011000041

Dibawah Bimbingan :

Dr. Hj. Siti Saliah, MA

NIP.150020004

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 5: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

Studi Perbandingan Hasil Pembelajaran Fiqih Bagi Guru Yang

Menggunakan Media Enaktif Dengan Ikonik Dalam Mteri

Pengurusan Jenazah

(Studi Kasus di Madrasah Aliyah Al-Aulia Bogor)

Di susun oleh:

A’wan Hadi Saniin

NIM :106011000041

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 6: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

Sebuah penantian

Jika dirimu sedang menanti seseorang untuk menjalani kehidupan menuju

ridho-nya, bersabarlah dengan keindahan. Demi Allah dia tidak datang

dengan ketampanan, kepintaran atau kekayaan. Tetapi Allah lah yang

mengerjakan. Janganlah tergesa untuk mengekspresikan cinta sebelun

Allah mengizinkannya. Belum tentu yang kau cintai adalah yang terbaik

untuk-mu. Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah. Simpanlah

segala bentuk ungkapan cinta dan derap hatimu rapat-rapat, Allah akan

menjawabnya dengan lebih indah pada saat yang tepat. Allah tak

menjanjikan langit selalu biru dan tak pula menjanjikan pelangi disetiap

hujan. Tetapi Allah berjanji bahwa dengan rahman-nya akan selalu

bersama kita dalam keadaan apapun.

A’wan Hadie Al-Insanie

Page 7: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang paling penting dan mendasar dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pendidikan watak suatu bangsa

dan Negara dapat dibentuk sesuai keinginan. Peradaban sebuah bangsa

tergantung pada pola pendidikan di Negara tu. Pendidikan yang terencana

dengan baik akan menghasilkan generasi bangsa yang dapat diharapkan

dimasa yang akan dating. Sebagaimana tercantum dalam undang-undang

Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.

Pada pasal 3 :

“Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masayarakat, bangsa dan negara.1

Harapan dari tujuan pendidikan yang dimaksud bukan hanya

menghasilkan manusia-manusia yang pintar saja, tetapi manusia yang pintar

dan memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Kecerdasan dan ilmu yang tinggi saja belum tentu mampu membangun

Page 8: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

2

bangsanya, bahkan mungkin malah sebaliknya dapat merusak bangsa itu

sendiri.

Demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional pemerintah mengupayakan

peningkatan mutu pendidikan dengan mengadakan perubahan kurikulum,

sebagaimana yang dikemukakan oleh : Abd. Syukur Ibrahim bahwa :

“ Perubahan kurikulum pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki mutu

pendidikan nasional, yang berhubungan dengan beberapa faktor yaitu :

a. Adanya perluasan dan pemerataan belajar

b. Meningkatkan mutu pendidikan

c. Relevansi pendidikan

d. Efektifitas dan efisiensi pendidikan”.2 Hal ini berkaitan dengan

pendapat Endang Komara bahwa :

“ Pengembangan KTSP berlandaskan kepada tujuan filsafat dan pendidikan nasional, sosial budaya dan agama, perkembangan peserta didik, keadaan lingkungan, kebutuhan pembangunan, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Juga prinsip pengembangannya berorientasi kepada : relevansi (kesesuaian), efisiensi dan efektifitas, fleksibilitas dan kontinuitas (berkesinambungan), keseimbangan, keterpaduan dan peningkatan mutu”.3

Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Dengan belajar,

pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, kegemaran dan sifat orang akan

terbentuk dan berkembang. Seorang dapat dikatakan belajar apabila dapat

diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang

mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu

dapat diamati dan berlaku relativ lama. Tanpa usaha, walaupun terjadi

perubahan tingkah laku tidaklah dikatakan belajar. Jadi belajar adalah sebuah

usaha yang secara sengaja dilakukan agar terjadi perubahan tingkah laku pada

1 Hasbullah, dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta : Raja grafindo persada, 1999 2 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta : Kencana, h.66

Page 9: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

3

anak didik, yang tentu saja tingkah laku positif yang diharapkan dapat

berguna bagi Bangsa, Negara dan Agama.

Ilmu Fiqih sangat penting sekali untuk dipelajari karena dalam ilmu inilah

kita mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan sekali tentang ibadah

manusia kepada Allah SWT dalam kehidupannya sehari-hari, bahkan sangat

pentingnya manusia mempelajari ilmu fiqih. Sehingga Nabi pun

mengutamakan ilmu ini dengan ilmu-ilmu lainnya, ini sesuai dengan Hadits

Nabi yang ada didalam kitab Ta’lim muta’lim :

ȯǠƩǟ ȴȲȝ ȴȲȞȱǟ ȰȒȥǕ “ Ilmu yang utama adalah ilmu hal (fiqih)”4

Dalam pembelajaran fiqih terdapat materi pokok pengurusan jenazah yang

penulis kira sangat sulit sekali jika pembelajaran materi pokok tersebut tidak

menggunakan alat peraga yang dapat memberikan pemahaman kepada siswa.

Karena materi tersebut wajib dipelajari oleh orang islam sesuai dengan Hadits

Nabi yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah.

ȬǪȺȦȭȿ ȬǪȲȆȢȱ ɄȲǤȩ Ǩȵɀȱ)ȼDZǠȵ ȸǣǟ Ȼǟȿǿ(

“Jika engkau wafat sebelumku maka akulah yang akan

memandikan dan mengkafankanmu “ (HR. Ibnu Majah)5

Dalam hal ini guru dituntut untuk lebih professional dalam melaksanakan

tugasnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh suryadi bahwa untuk menjadi

guru professional seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal yaitu :

1) Guru memiliki komitmen pada siswa dan PBM

2) Guru menguasai secara mendalam mata pelajaran yang diajarkan.

3) Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar melalui berbagai cara

evaluasi.

3 Endang Komara, Peran KTSP Dalam menciptakan Guru Profesional, Suara Daerah, No. 442 4 Syech Ibrahim bin Ismail, Ta’lim Muta’alim, Semarang, h..4 5Ibnu Majah, Beirut, Darul kutub h..20

Page 10: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

4

4) Guru mampu berpikir sistematis

5) Guru seyogiyanya merupakan bagian dari masyarakat belejar dalam

lingkungan profesinya.6

Keberhasilan dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat diharapkan

oleh guru dan siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak hanya ditentukan

oleh faktor dari diri siswa saja tetapi juga oleh faktor diluar siswa yaitu guru. Guru

sebagai fasilitator dalam proses belajar mengajar dituntut untuk lebih kreatif

mengoptimalisasi :

1. Sarana dan prasarana ( buku sarana fisik dan lingkungan ) menjadi

media pembelajaran yang inovatif sehingga dapat mengkondisikan

kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna.

2. pendekatan dan metodologi pendidikan. Peran metode mengajar dan

fasilitas belajar cukup dapat dirasakan.

Hal ini berkaitan dengan pendapat : winarno Surachmad mengenai metode

mengajar, bahwa guru-guru harus memiliki pemikiran mengenai sifat-

sifat,mengenai metode, baik mengenai kebaikan maupun mengenai

keburukan atau kelemahannya agar guru itu dapat menerapkan metode

yang serasi untuk situasi dan kondisi pengajaran khusus.7

Media dan alat peraga dalam proses belajar mengajar sangat membantu

dalam menyajikan materi yang diajarkan. Penyajian alat peraga tersebut biasa

dalam bentuk Enaktif ( penyajian Kongkrit) yang berbentuk tiga dimensi maupun

penyajian yang berbentuk Ikonik (penyajian gambar yang berbentuk dua dimensi)

Cara membangkitkan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikannya,

yaitu pada pelajaran Fiqih guru hendaknya mengajar dengan menggunakan alat

peraga benda tiruan ataupun alat peraga gambar dalam materi pokok pengurusan

jenazah.

6 Buchari Alma, Guru Profesional, Bandung: Alfabeta, 2009, h.133 7 Winarno Surachmad, Dasar-dasar dan Teknik Interaksi Mengajar dan Belajar, Bandung : Taristo, h..63

Page 11: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

5

Di Madrasah Aliyah Al-Aulia khususnya kelas XII terdapat beberapa anak

yang mendapat kesulitan untuk mengikuti pembelajaran fiqih, hasil tes mereka

tidak pernah bagus dan selalu dibawah yang lainnya. Begitu juga daya serap

dalam satu kelas yang dihasilkan menjadi rendah. Sudah jelas bahwa

pembelajaran yang telah dilaksanakan belum mencapai maksimal. Sehingga

belum dikatakan berhasil sebagaimana yang diungkapkanoleh Syaiful Bahri dan

Aswan Zain :

Yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap

berhasil adalah sebagai berikut :

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi

tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus

telah tercapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

Namun demikian indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur

keberhasilan adalah daya serap.8

Salah satu faktor timbulnya daya serap yang rendah yakni fasilitas

belajar yang belum memadai serta penggunaan alat peraga yang belum

optimal.

Penulis merasa terdorong mengadakan penelitian tentang “ Studi

Perbandingan Hasil Belajar Fiqih Guru Yang Menggunakan Alat

Peraga Enaktif Dengan Ikonik Pada Materi Pokok Pengurusan Jenazah

“ sebagai bahan penelitian dan penulisan skripsi ini.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah a. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka penulis memberikan perumusan

maslah dalam penulisan ini adalah : Apakah terdapat perbedaan dan

persamaan hasil belajar pengurusan jenazah bagi guru yang menggunakan

8 Syaiful Bahri, Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, h..84

Page 12: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

6

alat peraga Enaktif dan Ikonik pada materi pokok pengurusan jenazah di

Madrasah Aliyah Al-Aulia.

b. Pembatasan Masalah

Berdasarkan rumusan diatas, penulis memberikan pembatasan masalah

yang menyangkut tentang pengurusan jenazah hanya meliputi tentang

pengurusan jenazah yaitu memandikan, mengkafani dan menshalatkan.

Jenazah dan perbandingan yang meliputi perbedaan dan kesamaan hasil

belajar siswa yang menggunakan alat peraga enaktif dan ikonik

C. Tujuan dan kegunaan penelitian

1.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

a. Ingin mengetahui hasil belajar pengurusan jenazah siswa dengan

menggunakan alat peraga Enaktif (penyajian kongkrit yang

berbentuk tiga dimensi)

b. Ingin mengetahui hasil belajar jenazah dengan menggunakan alat

peraga Ikonik (penyajian gambar yang berbentuk dua dimensi)

c. Untuk mengadakan analisis perbandingan antara hasil belajar

pengurusan jenazah dengan menggunakan alat peraga Enaktif

dengan hasil belajar pengurusan jenazah yang menggunakan alat

peraga Ikonik.

2.Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan sebagai

berikut :

a. Dapat dijadikan pedoman acuan dalam rangka meningkatkan hasil

belajar fiqih, terutama pada materi pokok pengurusan jenazah.

Page 13: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

7

b. Sebagai bahan perbandingan guru dalam meningkatkan hasil belajar

fiqih di Madrasah Aliyah.

c. Dapat dijadikan sebagai motivasi dalam meningkatkan hasil belajar

fiqih.

d. Dapat membantu siswa dalam memahami konsep pengurusan

jenazah.

e. Dapat mengetahui adanya Studi Perbandingan Hasil Belajar Fiqih

Yang Menggunakan Alat Peraga Enaktif Dengan Ikonik Pada Materi

Pokok Pengurusan Jenazah.

D. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membagi kedalam 4 bab, dengan

sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan dan pembatasan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode jenis dan teknik

penlitian, instumen pengumpulan data dan sistematika

pembahasan.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Bab ini berisi tentang : pengertian fiqih, pemulasaran jenazah,

pengertian Media, Media Enaktif dan Ikonik, landasan teoritis

penggunaan Media, fungsi dan manfaat Media, klasifikasi Media.

BAB III METODOLOGI PNELITIAN

Bab ini berisi tentang tempat dan waktu penelitian, populasi dan

sampel, metode penelitian, teknik pengumpulan data, instrument

dan kisi-kisi penelitian, dan teknik pengolahan dan analisa data.

Page 14: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

8

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini berisi tentang analisis studi perbandingan atau

perbandingan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran

fiqih Guru yang menggunakan ALAT PERAGA Enaktif dengan

yang menggunakan alat peraga Ikonik dalam materi pokok

pengurusan jenazah di kelas XII IPS 1 dan IPS 2 di Madrasah

Aliyah Al-Aulia Cibungbulang Bogor.

BAB IV KESIMPULAN

Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.

Page 15: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

8

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Pengertian Ilmu Fiqih

Arti ( الفقھ )Fiqih dalam bahasa Arab ialah pemahaman.1 Sedangkan

menurut Amir Syarifuddin Fiqih adalah faham ( الھم ) yang mendalam. Semua kata

“fa qa ha” yang terdapat dalam Al-Qur’an mengandung arti ini.2 Diantaranya

Firman Allah dalam Surat At-taubah : 122.

Artinya :tidak sepatutnya bagi mukmin itu pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk member peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. 3

Sedangkan arti fiqih menurut Prof. Dr. H. Mukhtar Yahya dan Drs.

Fakhtur Rahman mengungkapkan bahwa fiqih itu adalah sekelompok hukum

tentang amal

1 Atabik Ali, Ahmad zuhdi muhdlor, Kamus Kontemporer Arab-Indonesia, Yogyakarta:

2003, h.1402 2 Amir Syarifuddin, Garis-Garis Besar Fiqih, Bogor : Kencana, 2003, h..4 3Tim Penyusun Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahan, Bandung :

Diponogoro, 2005, h.164

Page 16: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

9

Perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci.4

Maksud dari pengertian tersebut adalah sekelompok hukum syari’at yang

berpautan dengan amal perbuatan orang mukallaf yang berhubungan dengan

ibadah, muamalah, kepidanaan dan lain sebagainya yang diambil dari satuan dalil-

dalilyang masing-masing menunjuk kepada suatu hukum tertentu.

Adapun definitif Fiqih menurut Syech Zainuddi Al-Malibari adalah:

" العملیة المكتسب من ادلتھا التفصلیة ھالعلم بااالحكام الشریع Ilmu tentang hukum-hukum syar’I yang bersifat amaliyah yang digali dan

dikemukakan dari dalil-dalil tafsili.5

Dalam definitif ini fiqih adalahilmu yang mempelajari tentang

seperangkat aturan Allah SWT yang berasal dari kehendak dan kemauan Allah

SWT yang hanya menyangkut tindak tanduk perbuatan manusia. Dan ilmu fiqih

ini hasil dari penggalian atau penemuan, penganalisaan dan penentuan ketetapan

oleh para mujtahid fiqih dari dalil-dalil terperinci yang terdapat dalam Al-Qur’an

dan As-Sunnah. Ada juga yang mengartikan bahwa fiqih itu adalah

pengakuan tentang hak-hak dan kewajiban seseorang, sebagaimana diketahui

dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, atau yang disimpulkan dari keduanya, atau

tentang apa yang telah disepakati oleh kaum cerdik pandai.6

Sedangkan menurut Al-jurjani al-Hanafi mengatakan bahwa fiqih adalah “ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara yang amaliyah yang diambil dari dalil-dalilnya yang tafsili, dan diistinbathkan lewat ijtihad yang memerlukan analisa dan perenungan.7

Dari beberapa pendapat yang mengartikan kata fiqih diatas dapat

disimpulkan bahwa kata fiqih itu terbagi kedalam dua pengertian yaitu yang

4 Mukhtar Yahya dan Fakhtur Rahman, Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqih Islami,

Bandung: 1993, h.19 5 Zainuddin Al-Malibari, Fathul Mu’in, Semarang, Darul Ihya h.2 6 Cik Hasan Basri, Model Penelitian Fiqih,Paradigma Penelitian Fiqih dan Fiqih

Penelitian, Bogor :Kencana, 2003, h.4 7 Muchlis Usman, Kaidah-kaidah Ushuliyah dan Fiqhiyah, Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2002, h.96

Page 17: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

10

pertama menurut bahasa ialah pengetahuan atau pemahaman. Sedangkan yang

keduanya menurut istilah yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum

Allah yang berkaitan dengan hal-hal amaliyah atau furu’iyah yang diperoleh dari

dalil-dalil terperinci dan bersumber pada Al-Qur’an, Sunnah, Ijma, Qiyas Jabul

maslahah dan Dar’u mafsadah ( Mengambil yang bermanfaat dan membuang

yang merusak ). Ilmu fiqih ini diperoleh dari hasil penggalian, penalaran oleh

orang-orang yang pandai dan dapat dipercaya ( Mujtahid Fiqih ).

B. Pengurusan Jenazah

Pengurusan jenazah hanya meliputi memandikan, mengkafani dan

menshalatkan jenazah.

1. Memandikan jenazah

a. Hukum Memandikan Jenazah

Jumhur Ulama atau golongan terbesar dari Ulama berpendapat bahwa

memandikan mayat muslim, hukumnya adalah fardhu kifayah, artinya bila telah

dilakukan oleh sebagian orang, maka gugurlah kewajiban seluruh mukallaf.8

sesuai dengan yang dikatakan Nabi bahwa Orang yang meninggal dunia itu

sebelum dikuburkan harus dimandikan terlebih dahulu. یھ وسلم قال اغسلوا بماء وسدر صلى اهللا علعن ابن عباس رضى اهللا عنھما ان النبى

)رواه البخاري( وكفنوخخ فى ثوبیھ

Dari Ibnu Abbas ra. Sesungguhnya Nabi Saw bersabda: “ Mandikanlah

mayat itu dengan air dan bidara, dan kafanilah dia dengan kedua pakaianya.”

(HR. Mutafaq alaih)9

Drs. Lahmuddin Nasution, M.Ag mengemukakan hukum memandikan

jenazah orang islam itu wajib, kecuali orang yang mati syahid yakni orang yang

meninggal atau terbunuh dalam peperangan melawan kafir.10

Pendapat ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Rasulullah Saw yang

berkenaan dengan para korban yang terbunuh pada perang Uhud.

8 Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah, Jakarta : Amzah, 2002, h.68 9 Shahih Bukhari, Darul fikr, h.96 10Lahmuddin Nasution, Fiqih 1, Jakarta : Logos, 1995, h.13

Page 18: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

11

) رواه البخاري( اوفنواھم في دماي ھم ولم یغسلھم ولم یصل علیھم : وفي روایة

Dalam satu riwayat Nabi Saw. Memerintahkan menguburkan para Syuhada diperang Uhud bersama darah-darah mereka dan tidak dimandikan maupun di shalatkan.” ( HR. Bukhari)11 Kebanyakan ahli fiqih, termasuk didalamnya Imam Abu Hanifah, Imam

Syafi,I, Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanba, mengatakan bahwa hukum

memandikan jenazah seorang muslim adalah fardu kifayah. Akan tetapi masih ada

diantara ahli fiqih ( tidak diketahui identitasnya ) yang mengatakan hukumnya

sunnah kifayah. Ini disebabkan perbedaan penafsiran terhadap Hadits Nabi

tentang memandikan jenazah yang ada dibawah ini.

)رواه البخاري ( بھ صلي اهللا علیھ وسلم قال اغسلوا بماء سدر وكفنوه في توقال رسول اهللا Kalau yang mengatakan sunnah kifayah menafsirkan bahwa Hadits

tersebut hanya sebagai penjelas atau petunjuk tentang jenis-jenis air yang

digunakan untuk memandikan jenazah.12

Dari kedua pendapat diatas disimpulkan bahwa hukum memandikan

jenazah itu fardhu kifayah atau wajib bagi orang yang masih hidup, kecuali orang

yang meninggalnya terbunuh karena peperangan melawan kafir ( Syuhada ), maka

tidak wajib untuk memandikannya.

b. Syarat Bagi Orang Yang ,Memandikan Jenazah.

Syarat-syarat bagi orang yang akan memandikan Jenazah antara lain :

1. Orang muslim, berakal, dan baligh ( Dewasa )

2. Niat memandikan Jenazah

3. Terpercaya, amanah, mengetahui hukum memandikan Jenazah dan

memandikannya sebagaimana yang diajarkan sunnah dan tidak

menyebutkan kepada orang lain aibnya, akan tetapi merahasiakan

apa yang dilihatnya tentang yang tidak baik. 13

11 M. Nashiruddin Al-albani, Ringkasan Shahih Bukhari, Jakarta : Gema Insani Press, 2003, h.432

12Shahih Bukhari, Daru fikr, h.96 13 Abdul Karim,Petunjuk Merawat Mayat dan Shalat Mayat, Jakarta : Amzah, 2002, h.20

Page 19: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

12

Sedangkan menurut Syech Muhamman Nashiruddin Al-Albani

mengatakan bahwa syarat bagi orang yang akan memandikan jenazah itu adalah :

a. Orang yang memandikan Jenazah harus benar-benar menutupi Jenazah

dengan rapat dan tidak menyebar luaskan keburukan yang telah

dilihatnya dari jenazah tersebut.

b. Hendaklah dalam memandikan Jenazah itu seorang yang benar-benar

berniat untuk mencari keridhoan Allah SWT dan tidak bertujuan untuk

memperoleh upah atau ucapan terima kasih, serta tidak pula karena

materi duniawi lainnya. 14

Pendapat ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-

kahfi ayat 110 yang berbunyi ;

Artinya : katakanlah: sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku : “Bahwa sesungguhnya tuhan kamu itu adalah tuhan yang Esa”. Barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepadanya.”. ( QS.Al-Kahfi : 110 )15

Bahwa orang yang memandikan Jenazah itu orang yang terpercaya dapat

menutupi aib yang dimiliki oleh Jenazah dan juga orang yang memandikan

Jenazah itu harus memiliki niat yang tulus mengharapkan keridhaan Allah SWT,

tidak memiliki niat karena memandikan Jenazah itu diberikan upah atau imbalan.

Adapun pendapat yang lain tentang syarat bagi orang yang akan

memandikan jenazah mengatakan bahwa, orang yang memandikan jenazah harus

orang yang amin dengan kata lain orang yang terpercaya. Bila ia melihat kebaikan

14 Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-albani, Hukum dan Tata Cara Mengurus Jenazah

Menurut Al-Qur’an dan As- Sunnah, Penrj, M. Abdul Ghoffar, Bogor : Pustaka Imam Syafi;I,2005, h.137-138

15 Tim Penyusun Departemen Agama RI, AL-Qur’an dan Terjemahan, Bandung : Diponogoro, 2005, h.243

Page 20: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

13

dari si jenazah tersebut, maka disunahkan menyebutkannya, tetapi hal-hal yang

buruk haram diungkapkan. 16

Pendapat ini sesuai apa yang pernah diungkapkan oleh Ibnu Majah: موتاكم اال مامون یغسلل “janganlah ada yang memandikan Jenazah kamu kecuali orang yang terpercaya”. 17

Dalam pendapat tersebut mengatakan bahwa orang yang harus

memandikan jenazah orang muslim adalah yaitu orang yang memiliki sifat amin

yaitu orang yang terpercaya. Maksud dari terpercaya adalah orang yang bisa

menyimpan rahasia bila dia melihat keburukan atau aib yang dimiliki oleh jenazah

yang ia mandikan dan tidak menyebarluaskan apa yang telah dia lihat tentang si

jenazah tersebut.

Orang yang paling utama memandikan jenazah yaitu jika : mayatnya

perempuan maka yang memandikannya ialah ibunya, Neneknya atau keluarga

terdekat dari pihak wanita serta suaminya. Begitupun sebaliknya.

C. Proses Menandikan Jenazah

Memandikan jenazah itu sekurang-kurangnya mengalirkan air keseluruh

tubuhnya, untuk kesempurnaan memandikan jenazah, perlu memperhatikan

beberapa hal dibawah ini :

1. Jenazah dengan atau tanpa pakaian, jika pakaian ditanggalkan, maka

jenazah yang dimandikan aurat harus tertutup

2. Tertib memandikan.

a. Membersihkan jenazah dari najis

b. Mewudhukan jenazah

c. Memandikan jenazah tiga-tiga atau lima-lima kali basuhan.

d. Memandikan jenazah dengan wangi-wangian

e. Mengeringkan jenazah yang telah dimandikan dengan handuk

f. Merahasiakan cacat tubuh jenazah18

16 Lahmuddin Nasution, Fiqih 1, Jakarta : IAIN, 1995, h.133 17 Lahmuddin Nasution, Fiqih 1, h.133 18 H. E. Hasan Saleh, dkk, Kajian Fiqih Nabawi dan Fiqih Kontemporer, Jakarta : Raja

Grafindo Persada, h.230-231

Page 21: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

14

Menurut keterangan diatas cara memandikan mayat itu, mula-mula mayat

didudukkan secara lemah lembut dengan posisi miring kebelakang ditempat yang

agak tinggi denga ditutupi kain.

Orang yang memandikan meletakkan tangan kanan di bahu dengan ibu

jarinya pada lengkungan tengkuk, dan lututnya menahan punggung mayat. Lalu,

perut mayat diurut dengan tangan kiri yang dibalut dengan perca ( kain

pembersih) untuk mengeluarkan kotoran yang mungkin keluar. Setelah perca

pembalut tangan diganti, gigi dan hidungnya dibersihkan pula.

Dengan melaksanakan rangkaian diatas maka selesailah satu kali

memandikan mayat. Memandikan mayat itu sekurang-kurangnya dengan

mengalirkan air keseluruh tubuh menggunakan air yang dingin untuk menguatkan

badannya dan disunahkan memandikan dengan hitungan ganjil ini sesuai denga

Hadits Nabi Saw, diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

دخل علینارسول اهللا صلئ اهللا علیھ وسلم ونحن نغسل ابنتھ فقال اغسلنھا ثالثا او : قلت

) رواھالبخاري( خمسا او ربعا

“ Rasulullah masuk kepada kami ketika kami sedang memandikan putrid beliau seraya bersabda :” mandikanlah dengan siraman yang ganjil, yaitu tiga kali, lima kali atau tujuh kali. ( HR. Bukhari ).19

Maksud dari Hadits diatas adalah disunahkan memandikan jenazah itu

dalam hitungan yang ganjil yaitu tiga kali lima kali atau tujuh kali.

2. Mengkapani Jenazah

a. Hukum Mengkafani Jenazah

19 Al-albani, Ringkasan, h.406

Page 22: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

15

Dari segi hukumnya, mengkafani mayit adalah fardhu kifayah yakni

apabila seorang telah melakukannya maka gugurlah beban dosa dari yang lain.

Kafan yang wajib terdiri dari selapis kain. Jika kain tidak mencukupi untuk

membalut tubuh mayit maka yang didahulukan adalah menutup dengan kain

tersebut tubuhnya bagian atas, sedang bagian bawah ditutup dengan bahan-bahan,

seperti kapas, rumput, tikar dan sebagainya.

Adapun hukum mengkafani jenazah menurut pendapat yang lain

mengatakan bahwa hukum mengkafani jenazah adalah wajib sesuai dengan apa

yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad Saw. Bahwa kewajiban bagi orang

yang masih hidup itu memiliki kewajiban terhadap orang yang meninggal dunia

yaitu memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan jenazah.20

Ketentuan kain kafan yang digunakan untuk mengafani jenazah minimal satu lapis

yang dapat menutupi seluruh tubuhnya baik terhadap jenazah laki-laki maupun

perempuan. Sedangkan warna yang paling afdhal adalah warna putih.

b. Proses Mengkafani Jenazah

Kain kafan untuk laki-laki terdiri dari tiga lembar kain putih, tidak pakai

baju maupun tutup kepala dan boleh dikafani dengan dua lembar kain sekurang-

kurangnya satu lembar yang dapat menutupi seluruh badan jenazah tersebut.

Adapun untuk mengkafani jenazah laki-laki sebagai berikut :

1. Bentangkan kain kafan sehelai demi sehelai setelah masing-masing

helainya ditaburi dengan wangi-wangian, misalnya kapur barus.

Hendaklah lembaran yang paling bawah lebih lebar dan luas. Ukurlah

terlebih dahulu panjang dan lebar untuk kain kafan si jenazah secukupnya

dan sediakan kain atau tali pengikat jenazah dibawah kain kafan yang

diambil dari potongan-potongan pinggir kain kafan untuk mudah

mengikatnya.21

2. Setelah itu, perlahan-lahan jenazah diletakkan diatas kain-kain tersebut

dalam posisi membujur, dan kalau mungkin menaburi tubuhnya lagi

dengan wangi-wangian.

20 S. Sa’adah, Materi Ibadah, Surabaya : Amelia, 2006, h.162 21 Abdul Karim,Petunjuk Merawat Jenazah dan Shalat ,h.28

Page 23: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

16

3. Selanjutnya menyelimutkan kain kafan yang dimulai dari kain kafan yang

disebelah kanan paling atas, kemudian ujung lembaran kain sebelah kiri

paling atas, dan selanjutnya disusul dengan lembaran kain berikutnya

secara berurutan dan dengan cara yang sama.

4. Jika semua kain telah membalut jasad jenazah, baru diikat dengan tali-tali

yang disiapkan dibawahnya.22

Sedangkan menurut Lahmuddin Nasution sebaiknya jenazah laki-laki

dikafani dengan tiga helai kain putih, tanpa gamis dan sorban. Satu helai sebagai

sarung, sehelai lagi menutupi badan dari leher hingga mata kaki dan satu helai lagi

menutupi seluruh tubuhnya. 23

Dari keterangan diatas bahwa jenazah laki-laki itu harus memakai kain

kafan tiga helai atau lembar, berbeda dengan cara memakaikan kain kafan kepada

wanita. Kalau wanita itu memakai kain kafan sebanyak lima lembar, ini sesuai

dengan apa yang diungkapkan oleh H. A. Abdul Karim bahwa jenazah perempuan

itu memakai kai kafan sebanyak lima helai/lembar, yaitu :

a. Lembar pertama yang paling bawah untuk menutupi seluruh badannya,

kain kafannya harus lebih lebar dan panjang dari yang lainnya.

b. Lembar kedua kerudung kepala.

c. Lembar ketiga untuk baju kurung.

d. Lembar keempat untuk menutupi dari pinggang hingga kaki.

e. Lembar kelima untuk menutupi pinggul dan pahanya.24

Adapun cara mengkafani jenazah wanita sebagai berikut :

1. Memakaikan kain kafan yang kelima yang terletak dibagian

pinggulnya ( sebagai rok)

2. Memakaikan kain keempat sebagai kain sarung.

3. Memakaikan kain ketiga sebagai baju kurung.

4. Memakaikan kain kedua sebagai kerudung ( tutup kepala )

5. Membungkuskan kain pertama yang paling bawah, kepada seluruh

tubuhnya dengan cara mempertemukan kedua tepi kain yang sebelah

22 Zainuddin, Fiqih Ibadah, h.132 23 Nasution, Fiqih 1, h.136 24 Karim, Shalat Mayat, h.29

Page 24: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

17

kanan dengan sebelah kiri. Kemudian menggulungkan keduanya

kearah kanan dan kebagian dalam.25

3. Shalat Jenazah

a. Hukum Shalat Jenazah

Shalat jenazah hukumnya Fardhu kifayah selain jenazah yang

meninggal karena berperang dijalan Allah SWT (mati syahid). Hal tersebut sesuai

dengan yang dikatakan oleh Nabi

رواه (عن ابي ھریرة رضي اهللا قال قال رسول اهللا صلي اهللا علیھ وسلم صلوا علي صاحبكم

)لم والبخريمس Dari Abu Hurairah ra,ia mengatakan bahwa Rasulullah Saw pernah

bersabda : “Shalatkanlah jenazah sahabatmu “ ( HR. Muslim dan Al- Bukhari )26

Sedangkan menurut M. Khalilurrahman shalat jenazah adalah shalat yang

dilakukan dengan empat takbir tanpa rukuk, I’tidal, sujud dan duduk. Jenazah

dishalatkan didepan jamaah yang menshalatinya. Shalat ini merupakan kewajiban

terhadap seorang mayit dan hukumnya fardhu kifayah. 27

Dari keterangan-keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa

menshalatkan jenazah pun hukumnya sama dengan memandikan dan mengkafani

jenazah yaitu fardhu kifayah bagi orang yang hidup. Fardhu kifayah yaitu fardhu

yang bersifat kolektif, artinya, kewajiban ini telah dianggap terpenuhi bila

didalam suatu wilayah ada seseorang atau beberapa orang yang

melakukannya.akan tetapi jika tidak ada satu pun yang melakukannya, maka

semua orang di wilayah itu berdosa.

b. Syarat-syarat Shalat Jenazah

Shalat jenazah termasuk dalam ibadah shalat, maka disyaratkan padanya

syarat-syarat yang telah diwajibkan pada shalat-shalat fardhu lainnya, baik berupa

25 Zainuddin, Fiqih Ibadah, h.132 26 Al-albani, As-sunah, h.195 27 M. Khalilurrahman Al-Mahfani, Buku Pintar Shalat, Pedoman Shalat Lengkap Menuju

Shalat Khusyuk, Jakarta :Wahyu Media, 2007, h.149

Page 25: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

18

kesucian yang sempurna dan bersih dari hadats besar maupun kecil, menghadap

kiblat dan menutup aurat. Diriwayatkan dari Nafi’ oleh Malik bahwa Abdullah bin

Umar ra. Mengatakan “Tidak boleh seseorang menyembahyangkan jenazah

kecuali dalam keadaan suci”.28 Selain

dari syarat-syarat diatas, ada beberapa syarat lain yang harus dipenuhi oleh orang

yang akan menshalatkan jenazah yaitu :

1. Syarat-syarat shalat yang lain juga menjadi syarat shalat mayat, seperti

menutup aurat, suci badan dan pakaian, menghadap ke kiblat.

2. Sesudah mayat dimandikan dan dikafani.

3. Letak mayat itu disebelah kiblat orang yang menyalatkan, kecuali kalau

shalat itu diatas kubur atau shalat ghaib.29

Adapun orang yang utama menshalatkan jenazah adalahkeluarganya. Ini

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh H. A. Abdul karim bahwa:

Orang yang paling utama melakukan shalat jenazah adalah orang-orang

yang diwasiatkan oleh si mayit dengan syarat tidak fasik dan tidak ahli bid’ah.

Kemudian ulama atau pemimpin terkemuka ditempat itu,orang tua si mayit

seterusnya keatas, anak-anak si mayit dan seterusnya kebawah, serta keluarga

terdekat serta kaum muslimin seluruhnya.30

Pendapat ini berdasrkan firma Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-

Anfaal ayat 75 yang berbunyi :

Artinya :……dan orang-orang yang memiliki hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (dari pada yang bukan kerabat ) di dalam kitab Allah. (QS.Al-Anfaal :75)31

D. Syarat Jenazah yang di Shalatkan

28 Sayid Sabiq, Fiqih sunnah, h.63 29 H. Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, Bandung : Sinar Baru, h.167 30 Karim, Shalat Mayat, h.29 31 Agama RI, Terjemahan, h.149

Page 26: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

19

Jenazah yang wajib di shalatkan diantaranya adalah:

1. Orang islam, orang kafir yang meninggal tidak wajib di shalatkan.

2. Jenazah dalam keadaan utuh atau sebagian anggota tubuhnya masih dikenali

identitasnya.

3. Jenazah berada di tempat menshalatkan, kecuali dalam shalat ghaib.

4. Jenazah yang di shalatkan bukan jenis keguguran yang belum mencapai usia

empat bulan kandungan.

5. Jenazah benar-benar telah dimandikan, bagi yang bukan mati syahid.

Karena yang mati syahid tidak dimandikan.32

Jadi, jenazah yang wajib dishalatkan oleh orang muslim adalah jenazah

yang beragama islam. Apabila jenazah tersebut selain dari agama islam maka, kita

tidak wajib untuk menshalatkannya. Dan jenazah tersebut dalam keadaan utuhdan

jika ada jenazah yang dibunuh dan dimutilasi alias anggota tubuhnya dipisah-

pisah itu juga tidak wajib untuk dishalatkan terkecuali anggota tubuhnya itu telah

teridentifikasi atau dikenali oleh kita, maka kita wajib menshalati jenazah

tersebut.

Dan jenazah yang akan kita shalatkan itu berada ditempat menshalatkan,

kecuali shalat ghaib yaitu menshalatkan jenazahnya tidak ada ditempat kita. Juga

jenazah yang kita shalatkan bukan jenis keguguran dimana usia anak tersebut

belum mencapai empat bulan dalam kandungannya. Dan yang paling penting lagi

bahwa jenazah yang akan kita shalatkan harus sudah dimandikan dan dikafani

secara rapih menurut ajaran agama islam.

4. Sunnah-Sunnah Menshalatkan Jenazah

Adapun sunnah-sunnah dalam melakukan shalat jenazah adalah :

1. Mengangkat kedua tangan pada saat bertakbir.

2. Merendahkan suara pada setiap bacaan.

3. Membaca Isti’adzah

32 Abdullah, mengenal Shalat haram dan bid’ah h.80-81

Page 27: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

20

4. Posisi imam hendaknya didekat kepala apabila jenazah laki-laki, dan

didekat pinggul apabila jenazah perempuan.

5. Shaf barisan hendaknya dijadikan tiga shaf atau lebih.33

Didalam melakukan shalat jenazah ada beberapa sunnah-sunnah yang

dapat menambah pahala bagi si jenazah itu sendiri diantaranya shalat jenazah

dilakukan secara berjamaah dan membuat syafnya dengan hitungan yang ganjil,

misalnya hitungan tiga, lima, tujuh dan seterusnya dalam artian minimal dalam

syaf-syaf tersebut berjumlah empat puluh orang islam

Dalam melakukan takbirotul ihrom juga sama seperti shalat biasa yaitu

tangan diangkat sejajar dengan pundak dan bersedekap atau tangan diletakan

diantara dada dan pusar. Disunahkan pula membaca tahmid sebelum membaca

shalawat. Dalam membaca doanya harus pelan-pelan. Doa yang kit abaca itu

ditujukan kepada mukmin dan mukminatbaik yang masih hidup maupun yang

sudah meninggal. Dan yang terakhir yang disunahkan dalam menshalatkan

jenazah adalah mengucapkan salam.

5. Rukun Shalat Jenazah

Rukun dalam shalat jenazah menurut Khalilurrahman adalah :

1. Niat 2. Berdiri ( bagi yang mampu ). 3. Takbir empat kali 4. Membaca Surah Alfatihah setelah takbir pertama 5. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad Saw setelah takbir yang

kedua 6. Membaca doa untuk jenazah setelahtakbir yang ketiga 7. Membaca doa untuk jenazah dan orang-orang yang

menshalatinyasetelah takbir yang keempat 8. Salam

F. Cara Menshalatkan Jenazah

33 Ahmah Seadie, Penuntun Shalat Lengkap, Jakarta: Rica Grafika,1996,h.122

Page 28: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

21

Shalat jenazah yaitu shalat yang dilakukan dengan empat takbir tanpa

rukuk, I’tidal, sujud dan duduk. Jenazah dishalatkan dihadapan jamaah yang

menshalatinya.

Shalat ini merupakan suatu kewajiban terhadap seorang mayit dan

hukumnya fardhu kifayah, yaitu fardhu yang bersifat kolektif. Artinya, kewajiban

ini dianggap sudah terpenuhi bila didalam suatu wilayah ada beberapa orang yang

melakukannya. Akan tetapi jika tidak ada satu pun yang melakukannya, maka

semua orang diwilayah itu berdosa. Adapun rincian shalat jenazah secara

keseluruhan sebagaimana tersebut dibawah ini :

1. Niat dalam hati namun, disunatkan untuk mengucapkannya.

2. Takbir pertama (taqbiratul ihram) dan setelahnya membaca surat al-

fatihah.

3. Takbir kedua, dilanjutkan membaca shalawat Nabi.

4. Takbir ketiga dilanjutkan membaca do’a untuk mayit.

) ھا(واعف عنھ ) ھا(وعافھ ) ھا(وارحمھ) ھا(اللھم اغفرلھ

5. Takbir keempat dilanjutkan membaca do’a.

Salam.34

C. Pengertian Media, Media Enaktif dan Ikonik

Kata “Media” berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti

tengah, perantar, atau pengantar. Atau dengan kata lain media adalah perantara

atau pengantar pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan.35

Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Tekhnologi

dan Komunikasi pendidikan (Asosiation of Education and Comunication

Technology/AECT)

di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan

orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Asosiasi Pendidikan Nasional

(National Education Asosoation/ NEA) memiliki pengertian yang berbeda. Media

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta

34 Achmad Mufidh A.R, Risalah kematian, Jakarta :Total Media, 2007, h.34-38 35 Pupuh Fathurrohman, Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Refika

Aditama, 2003,h.65

Page 29: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

22

peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat didengar dan

dibaca.36

Adapun pengertian media berasal dari bahasa latin medius yang secara

harfiah berarti ‘tengah,’ perantara’ atau ‘pengantar. Dalam bahasa Arab, media

disebut ‘wasail’ bentuk jama dari wasilah yakni sinonim alwasth yang artinya

juga ‘tengah’. Kata tengah itu sendiri berarti berada diantara dua sisi, maka

disebut juga sebagai ‘perantara’ atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena

posisinya berada ditengah ia bisa juga disebut pengantar atau penghubung, yakni

mengantarkan atau menyalurkan atau menghubungkan sesuatu dari suatu sisi ke

sisi lainnya. 37

Sedangkan Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi,atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.

Dalam pengertian ini, guru, buku dan lingkungan sekolah merupakan media.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses

belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau

elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal. 38

Selain pengertian diatas, ada juga yang berpendapat bahwa media

pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan seperti overhead

projector, radio, televise, dan sebagainya.sedangfkan software adalah isi program

yang mengandung pesan seperti informasi yang terdapat pada trasparansi atau

buku dan bahan-bahan cetakan lainnya, cerita yang terkandung dalam film atau

materi yang disuguhkan dalam bentuk bagan, grafik, diagram dan lain

sebagainya.39

36 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007, h.6-7 37 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, Jakarta : Gaung Persada Press, 2008, h.6 38 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2005, h.3 39 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta

: Kencana,2007,163-164

Page 30: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

23

Adapun yang dimaksud dengan media Enaktif adalah pengalaman langsung (langsung mengerjakan). Sedangkan yang dimaksud media Ikonik adalah pengalaman pictorial / gambar.40 Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif memungkinkan siswa untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. D. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pemerolehan pengetahuan dan keterampilan, perubahan-perubahan sikap dan perilaku dapat terjadi karena interaksi antara pengalaman baru dengan pengalaman yang pernah dialami sebelumnya. Menurut Brunner ada tiga tingkatan modus utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enaktive), pengalaman pictorial/ gambar (iconic), dan pengalaman abstrak ( symbolic) Pengalaman langsung adalah mengerjakan, misalnya arti kata ‘simpul’ dipahami dengan langsung membuat ‘simpul’. Pada tingkatan yang kedua yang diberi label iconic (artinya gambar atau image), kata ‘simpul’ dipelajari dari gambar, lukisan, foto atau film. Meskipun siswa belum pernah mengikat tali untuk membuat ‘simpul’. Mereka dapat mempelajari dan memahaminya dari gambar, lukisan, foto atau film. Selanjutnya, pada tingkatan stymbol, siswa membaca atau mendengar kata ‘simpul’ dan mencoba mencocokannya dengan pengalamannya membuat ‘simpul’. Ketiga tingkatan pengalaman ini saling berinteraksi dalam upaya memperoleh ‘pengalaman’ (pengetahuan, keterampilan atau sikap) yang baru. Tingkatan pengalaman memperoleh hasil belajar seperti ini digambarkan oleh Dale sebagai suatu proses komunikasi. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan siswa dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan kedalam symbol-simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagai penerima menafsirkan symbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).41

40 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, h.7 41 Azhar Arsyad, Pembelajaran, h.7

Page 31: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

24

Adapun penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai

nilai-nilai praktis sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudirman. N dkk (1991),

adalah :

1. Meletakan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang abstrak sehingga

dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme. Misalnya untuk

menjelaskan bagaimana system peredaran darah pada manusia, digunakan

film.

2. Menampilkan obyek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan untuk

dibawa kedalam kelas, misalnya pasar, pabrik, bintang-bintang yang besar,

alat-alat perang. Objek-objek tersebut cukup ditampilkan melalui foto,

film atau gambar.

3. Memperlambat gerakan yang terlalu cepat dan mempercepat gerakan yang

lambat. Gerakan yang terlalu cepat misalnya gerakan kapal terbang, mobil,

mekanisme kerja suatu mesin dan perubahan wujud suatu zat atau

metamorposa.

4. Karena informasi diperoleh siswa berasal dari sumber serta dalam situasi

dan kondisi yang sama, maka dimungkinkan keseragaman pengamatan

persepsi siswa.

5. Membangkitkan motivasi belajar siswa.

6. Dapat mengontrol dan mengatur waktu belajar siswa.

7. Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya

(sumber belajar).

8. Bahan pelajaran dapat diulangi sesuai dengan kebutuhan dan atau

disimpan untuk digunakan pada saat yang lain.

9. Memungkinkan untuk menampilkan objek yang langka seperti peristiwa

gerhana matahari total atau binatang yang hidup dikutub

10. Menampilkan objek yang sulit diamati oleh mata telanjang, misalnya

mempelajari tentang bakteri dengan menggunakan mikroskop.42

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa proses belajar

mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan-kegiatan mengajar yang

42 Pupuh Fathurrohman, M. Sobri Sutikno, Strategi, h.73-74

Page 32: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

25

berlangsung dikelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru

dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.

Dalam suatu usaha tersebut adalah untuk mengatasi keadaan demikian

ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar.

Karena fungsi media dalam kegiatan tersebut disamping sebagai penyaji stimulus

informasi, sikap dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasihan dalam

penerimaan Informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk

mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik.

E. Fungsi dan Manfaat Media

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsure yang sangat penting

adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.

Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media

pengajaran yang sesuai, meskipun masih ada aspek lain yang harus diperhatikan

dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang

diharapkan dikuasai siswa setelah pengajaran berlangsung, dan konteks

pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan

bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu

mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang

ditata dan diciptakan oleh guru.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam

proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minatyang baru,

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh psikologis terhadap siswa.Penggunaan media pengajaran pada tahap

orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Disamping membangkitkan

motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa

meningkatkan pemahaman, penyajian data dengan menarik dan terpercaya,

memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Yunus dalam bukunya

Attarbiyatu watta’lim mengungkapkan maksudnya sebagai berikut :

Page 33: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

26

Bahwasanya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjaminpemahaman…orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya. 43 Sementara itu Levied an Lentz mengemukakan empat fungsi media

pengajaran, khususnys media visusl, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c)

fungsi kognitif, (d) fungsi kompensatoris.

Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran

yang berkaitan kepada makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks

materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik

dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan mata pelajaran

yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar atau membaca teks yang bergambar.gambar atau lambing

visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya emosi yang

menyangkut masalah social atau ras.

Fungsi gognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa gambar visual atau gambar memperlancar tujuan

untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar.

Fungsi kompensatoris media pengajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikaninformasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

Dengan kata lain, media pengajaran berfungsi untuk mengakomodasi

43 Azhar Arsyad, Pembelajaran, h.15-16

Page 34: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

27

siswa yang lemah dan lambat dalam memahami isi pelajaran yang

disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. 44

Adapun manfaat media secara umum mempunyai kegunaan-kegunaan

sebagai berikut :

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis (tahu kata-

katanya, tetapi tidak tahu maksudnya).

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera. Seperti

misalnya :

a. Objek yang terlalu besar bisa diganti dengan realita, gambar, film,

bingkai atau model.

b. Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai,

film atau gambar.

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau high-speed photography.

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan

lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara

verbal.

e. Objek yang terlalu kompleks ( misalnya mesin-mesin) dapat

disajikan dengan model, diagram dan lain-lain, dan

f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan

lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai,

gambar dan lain-lain.

3. penggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

mengatatasi sifat pasif anak didik.

4. Dengan sikap yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan

materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru

banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya ituharus diatasi

44 Levie & Lentz dalam Arsyad, Pembelajaran, h.16-17

Page 35: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

28

sendiri. Hal ini akan lebih sulit jika latar belakang guru dan siswa juga

berbeda. 45

Sedangkan menurut purnawanti dan Eldarni, yaitu :

a. Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan

peredaran darah.

b. Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat didalam

lingkungan belajar.

c. Menampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

d. Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

e. Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat

f. Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan

lingkungannya.

g. Membangkitkan motivasi belajar.

h. Memberikan kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok

belajar.

i. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang

maupun disimpan menurut kebutuhan.

j. Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan

ruang).

k. Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.46

F. Klasifikasi Media

Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis,

tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya,

dan dari bahan serta cara pembuatannya. Semua ini akan dijelaskan pada

pembahasan berikut :

1. Dilihat dari sifatnya, media dibagi kedalam :

a. Media Auditif, yaitu media yang hanya memiliki unsur suara. Seperti

radio dan rekaman suara.

45 Arief S. Sadiman, Pendidikan, h.17-18 46 http://.Blogspot.com/2010/8/media pembelajaran.html

Page 36: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

29

b. Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak

mengandung unsure suara. Yang termasuk kedalam media ini adalah

film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar dan berbagai

bentukbahan yang dicetak seperti media grafis dan sebagainya.

c. Media Audio Visual, yaitu jenis media yang selain mengandung

unsure suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat,

misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain

sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih

menarik, sebab mengandung kedua unsure jenis media yang pertama

dan kedua. 47

d. Media ini terbagi kedalam :

1) Audio Visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai

suara, cetak suara.

2) Audio garak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan

gambar yang bergerak seperti film suara dan film-casette.

Pembagian lain dari media ini adalah :

a) Audio murni yaitu baik unsure suara maupun unsure gambar

berasal dari suatu sumber seperti film video-casette.

b) Audiovisual tidak murni, yaitu yang unsure suara dan unsure

gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film

bingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides

proyektor. Dan unser suaranya berasal dari tape recorder.

2. Dilihat dari daya liputnya, Media Dibagi Dalam :

a. Media daya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat

menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama.

Contoh : Radio dan Televisi.

47 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta

:Kencana, 2006, h.170

Page 37: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

30

c. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini

dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus

seperti film, sound slide, film rangkai yang harus menggunakan ruang

yang khusus dan gelap.

d. Media untuk pengajaran individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini

adalah modul berprogram dan pengajaran melalui computer.

6. Dilihat dari segi pengadaannya , Media dibagi dalam :

a. Media jadi ( by utilization )

Yakni media yang sudah menjadi komoditi perdagangan. Walaupun hemat

waktu, hemat tenaga dan hemat biaya bila dilihat dari kestabilanmateri dan

penggunaannya, namun kecil kemungkinan sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

b. Media Rancangan ( by design )

Yaitu media yang dirancang secara khusus untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran tertentu. Oleh karena itu media ini kemungkinan besar sesuai

dengan tujuan pembelajaran48

Sedangkan menurut Oemar Hamalik, 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu:

1. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya film strip, transparansi,

micro projection, papan tulis, bulletin board, gambar-gambar, ilustrasi,

chart, grafik, poster, peta dan globe.

2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misalnya

:phonograph, transkripsi electrics, radio, rekaman pada tape recorder.

3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya film dan televise,

benda-benda tiga dimensi yang biasa dipertunjukan, misalnya ; model,

spicemens, bak pasir, peta electicks, koleksi diorama.

4. Dramatisasi, bermain peranan, sosio drama, sandiwara boneka, dan

sebagainya.49

48 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, h.191-192 49 Asnawir, Basyirudin Usman, pembelajaran, h.29

Page 38: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

31

Dari jenis-jenis karakteristik media sebagaimana disebut diatas, kiranya

patut menjadi perhatian dan pertimbangan bagi guru ketika akan memilih media

dan mempergunakan media dalam pengajaran. Karakteristik media yang mana

dianggap tepat dan menunjang pencapaian tujuan pengajaran, itulah media yang

seharu

nya dipakai.

Page 39: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang penulis lakukan obyek penelitian adalah Madrasah Aliyah

Al- Aulia Jl. KH. Abdul Hamid KM. 3 Desa Situ Ilir Kecamatan Cibungbulang

Kabupaten Bogor.

B. Focus Masalah

Focus masalah yang terkait dalam penelitian ini adalah sebagai berikiut :

1. Variabel bebas (Y) :Media Enaktif dan Ikonik

2. Variabel terikat (X):Hasil Pembelajaran Fiqih

C. Populasi dan sampel

1. Populasi

Yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.50 Dalam

penelitian ini, yang menjadi populasi adalah siswa Madrasah Aliyah Al-Aulia

Cibungbulang Bogor yang terdiri dari kelas XII. IPS 1 dan XII. IPS 2 yang

berjumlah 72 orang. Selanjutnya penulis mengambil sample dari populasi itu.

Adapun sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 50%. Pengambilan

sampel ini merujuk kepada ketentuan yang dikemukakan oleh Winarno

50 Nuraida, Halid Alkaf, Metodologi Penelitian, Jakarta: Islamic Research

Publishing,2009, h.88

Page 40: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

33

Surachmad yang menyatakan bahwa : “ Bila populasi berukuran sama atau lebih

dari seratus maka pengambilan sampel nya sebanyak 50% dari populasi dan jika

populasinya sama atau lebih dari 1000 pengambilan sampelnya sebesar 15%.

Untuk lebih jelasnya, perbandingan antara jumlah populasi dengan sample

maka penulis ajukan table sebagai berikut :

NO Kelas Populasi Sample Jumlah

1 XII. IPS 1 36 36 x 50% 18

2 XII. IPS 2 36 36 x 50% 18

Jumlah 72 36

D. Metode Penelitian

Penulis dalam menyusun skripsi ini menggunakan metode komparatif,

yaitu membandingkan antara gejala yang satu dengan yang lain dengan kerangka

berfikir deduktif yaitu pengambilan kesimpulan dari fakta yang bersifat umum

kepada fakta yang bersifat khusus.

E.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah :

1.Observasi

Observasi adalah pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian

terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera.51 Tujuan

observasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi obyektif

lapangan penelitian. Di kelas XII IPS 1 dan XII IPS 2 Madrasah Aliyah Al-

Aulia dalam pelaksanaan pembelajaran fiqih menggunakan alat peraga Enaktif

dan Ikonik dalam materi pokok pengurusan jenazah.

51 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta,2006, cet ke-13 h.130

Page 41: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

34

2. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data melalui penyebaran Quesioner

(daftar pertanyaan /isian) untuk diisi langsung oleh responden seperti yang

dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum.52

Penulis memberikan angket kepada siswa-siswi kelas XII IPS 1 dan XII

IPS 2 Madrasah Aliyah Al-Aulia dengan menggunakan media Enaktif dan

Ikonik.

3. Wawancara

Teknik wawancara ini adalah teknik pengumpulan data dengan cara

bertanya kepada responden. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi

atau data yang berhubungan dengan kondisi obyektif lokasi penelitian.

Wawancara ini hanya ditujukan kepada guru bidang studi fiqih.

F.Instrumen dan Kisi-kisi Penelitian

1. Instrumen Penelitian

Instrument yang saya gunakan untuk memperoleh data yang valid

mengenai pembelajaran fiqih guru yang menggunakan media Enaktif

dan Ikonik di Madrasah Aliyah Al-Aulia Bogor adalah berbentuk angket.

Angket yang disebarkan terdiri dari 20 soal yang disebarkan kepada 72

siswa.

2. Kisi-kisi Penelitian

Adapun kisi-kisi penelitian yang saya gunakan dalam pembuatan angket

adalah :

52 Nuraida, Halid Alkaf, Metodologi Penelitian, h. 96

Page 42: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

35

TABEL 1

Kisi-kisi Penelitian

No FOKUS MASALAH NO ITEM

1 Pembelajaran fiqih menggunakan media Enaktif

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10

2 Pembelajaran fiqih menggunakan media Ikonik

11,12,13,14,15,16,17,18,19,20

G.Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Yang dimaksud pengolahan data dalam pembahasan ini adalah; langkah-

langkah yang ditempuh penulis untuk memperoleh hasil akhir dalam penelitian.

Adapu langkah-langkah tersebut antara lain:

1. Editing

Setelah angket diisi oleh responden dan dikembalikan kepada

penulis, penulis segera menulis satu persatu angket yang dikembalikan

tersebut dari no1 sampai no akhir. Bila jawaban yang diragukan atau tidak

dijawab, penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk

dibetulkan atau disempurnakan atau angket tersebut sah.

2. Scoring

Pertanyaan angket yang telah dijawab oleh siswa akan ditabulasikan

dengan skor nilai setiap itemnya, dengan cara jawaban huruf diubah

menjadi nilai angket.

3 . Tabulating

Langkah ketiga dalam pengolahan data ini adalah memindahkan

jawaban yang terdapat dalam angket kedalam kartu tabulasi dalam bentuk

coretan garis lurus. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan

menggunakan teknik presentase, dengan rumus : P = F x 100%

N

P : Angka Presentase

F : Frekwensi yang sedang dicari presentasenya

N : Number Of Case (jumlah frekwensi atau banyaknya ) individu.

Page 43: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Obyek Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Ai-Aulia

a. Latar Belakang Berdirinya MA Yayasan Pendidikan Islam Al-Aulia

Jl. KH. Abdul Hamid Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulag

Kabupaten Bogor sebagai tempat berdirinya yayasan pendidikan Islam Al-

Aulia, dengan berdirinya Yayasan Al-Aulia menambah mutu pendidikan

dikecamatan Cibungbulang. Di Yayasan Al-Aulia bukan hanya berdiri MA

tetapi berdiri juga SMU, MTS, SMPI,MI dan juga perguruan tinggi Islam.

Awal mula berdirinya Madrasah Aliyah Al-Aulia pada tahun 1997,

Madrasah Aliyah Aulia berdiri pertama kali sebelum diidrika SMA, proses

pendirian Ma melalui proses perijinan dan telah disahkan dengan status

disamakan melalui surat keputusan kepala dinas pendidika Bogor. 1

b. Visi dan Misi Madrasah Aliyah Aulia

Visi MA Al-Aulia

“ membentuk siswa siswi maju, mandiri, berkualitas yang didasari

oleh IMTAQ dan IPTEK. 1 Sumber Data Sekolah, Kepala Sekolah MA Al-Aulia

Page 44: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

38

Adapun Misi MA Al-Aulia adalah :

1. Menciptakan suasana yang islami

2. Membentuk insane yang berkualitas, terampil dan mandiri

3. Menciptakan layanan yang prima

c. Tujuan MA Al-Aulia

Dalam meningkatkan mutu pendidikan Madrasah Aliyah Al-Aulia

memiliki tujuan yang terus ditunjang dan dilaksanakan diantaranya :

1. Meningkatkan intensitas kegiatan keagamaan

2. Tercapainya mutu pendidikan

3. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai

4. Menciptakan suasana yang berwawasan IMTAQ dan IPTEK

beserta terapannya.

5. Tersedianya ketenagaan yang professional. Peningkatan system

pembelajaran yang efektif dan menghasilkan lulusan yang

berkualitas, sehingga mengabdi dimasyarakat dan dapat bersaing

di perguruan Tinggi.

d. Keadaan Guru MA Al-Aulia

Daftar guru mengajar di MA Al-Aulia Cibungbulang Bogor

Tahun Pelajaran 2008 / 2009

Tabel 1

NO NAMA MATA PELAJARAN KELAS

1 Drs. H.A Khaeruddin PPKN / SKI 1-3

2 Drs. Ahmad Sanusi B.Indonesia / IPS 1-3

Page 45: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

39

Sejarah

3 Ma’mun Saleh, SPd.I Akidah Akhlah /

Kaligrafi

1-3

4 Mulyadi, S.Pd.I B.Arab 1-2

5 H.M Iqbal, Lc B.Arab 3

6 H. Komaruddin, Lc Al-Qur’an Hadits 2-3

7 E. Sapruddin, APN.

BA

Kimia / Fisika 2-3

8 Cucup Subandi,

S.Pd.I

Fiqih 1-2

9 Aden Setiawan, S.Ag Al-Qur’an Hadits 1

10 Jmaluddin, S.Pd.I Matematika 3

11 Abdul Latif, S.Ag Didaktik / Kitab Kuning 1-2

12 Enjun Junaedi Biologi 1

13 M. Abdul Malik, SE Akunting / Ekonomi 1-2

14 Fajar Subhi Matematika / Biologi 1

15 Ahmad Khotib, S.Ag,

M,Ag

Fiqih / Ushul Fiqih 3

16 Ade Hidayat Biologi 2-3

17 Miftahudin, S.Ag Antropologi 3

18 Lili Darussalam,

S.Pd.I

Sosiologi 3

19 Hendro Sugiarto,

S.Ag

Geografi 3

20 Jahidin Geografi 1-2

21 Dedeh Herawati B.Inggris 1-3

22 Rahmaniddin Penjas 1-2

23 Ahmad Junaidi Penjas 3

24 Drs. Mahmud Akhyar Tata Negara 3

Page 46: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

40

a. Keadaan Tata Usaha MA Al-Aulia

Keadaan Tata Usaha di MA Al-Aulia Cibungbulang Bogor Tahun Pelajaran

2008 / 2009

Tabel 2

b. Keadaan Siswa MA Al-Aulia

Keadaan siswa di MA Al-Aulia Cibungbulang Bogor Tahun

Pelajaran 2008 /2009

Tabel 3

NO Tahun Ajaran Jumlah Siswa Jumlah

Kelas X Kelas XI Kelas XII

1 2008 / 2009 120 105 108 333

NO NAMA JABATAN

1 Mulyadi Ketua

2 Ma’mun Saleh, S.Pd.I Bendahara

3 Ahmad Junaidi Anggota

Page 47: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

41

c. Keadaan Sarana dan Prasarana MA Al-Aulia

Keadaan Sarana dan Prasarana di Madrasah Aliyah Al-Aulia Cibungbulang

Bogor Tahun

Pelajaran 2008 / 2009

Tabel 4

NO Nama Jumlah

1 Lapangan Badminton 1

2 Lapangan Basket 1

3 Lapangan Volly 1

4 Lapangan Tenis Meja 1

5 Kelas 9

6 Lab. Komputer 1

7 Musholla 1

8 Gedung Serbaguna 1

9 Lab. IPA 1

10 WC. Murid 5

11 WC. Guru 3

12 Ruang BP 1

Page 48: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

42

d. Kemajuan / Prestasi MA Al-Aulia

Kemajuan / Prestasi Siswa Madrasah Aliyah Al-Aulia

Cibungbulang Bogor

Tahun Pelajaran 2008 / 2009

Tabel 5

NO Prestasi Tingkat

1 Juara I Gerak Jalan Putri Kecamatan Cibungbulang

2 Juara III Lomba MIPA Kecamatan Cibungbulang

3 Juara I Lomba Cerdas Cermat Bogor Barat

4 Juara I Volly Ball Putra Kecamatan Cibungbulang

5 Juara III Badminton Putra Kecamatan Cibungbulang

Page 49: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

43

B. HASIL PENELTIAN

1. Deskripsi dan Analisa Data

Untuk lebih mengetahui objektifitas data tentang perbandngan hasil

pembelajaran fiqih sisw yang menggunakan alat peraga Enaktif dan Ikonik

dalam materi pokok pemulasaran jenazah. Seperti yang telah diemukakan

dalam bab I penulis mengajukan angket kepada 32 responden yang dalam

hal ini adalah para siswa-siswi kelas xIIMadrasah Aliyah Al-Aulia. Perlu

diketahui bahwa jumlah siswa siswi mMadraah Aliyah Al-Aulia berjumlah

135 orang, sedangkan menulis mengambil sampelnya sebanyak 67 orang.

Dari hasil yang diperoleh ternyata angket yang semuanya berjumlah 67

eksamplar semuanya terisi dengan baik.

Penulis mengajukan 20 pertanyaan dalam setiap angket ini yang

mempunyai empat alternative jawaban ( a, b, c dan d ) untuk memudahkan

peneliti dalam menganalisis data hasil penelitian ini, maka setiap item

dibuat tabulasi yang merupakan proses merubah data dari pengumpulan data

dalam (angket) menjadi table-tabel angka dalam persentase, dan untuk lebih

jelasnya dapat dilihat dari table-tabel berikut ini.

Page 50: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

44

1. Pengurusan Jenazah Menggunakan Media Enaktif

Tabel 6

Pengalaman bertambah

NO Kategori Siswa

F %

1

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

57

10

-

-

85.7

14.3

-

-

Jumlah 67 100%

Berdasarkan pada pertanyaan, dalam pelajaran Fiqih materi pokok

pengurusan Jenazah ( memandikan, mengkafani dan menshalatkan ) dengan

ikut langsung mempraktekan di depan kelas, apakah pengalaman anda

bertambah ? dan jawabannya dapat dilihat pada table 6, responden yang

menjawab “ya” sebanyak 57 orang dengan presentase ( 85 % ), sebanyak 10

orang menjawab “kadang-kadang” dengan presentase ( 14,3 % ). Dalam hal

ini berarti media yang digunakan oleh guru dapat menambah pengalaman

siswa.

Page 51: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

45

Tabel 7

Dapat memperjelas dan

Mengatasi kesulitan dalam mata pelajaran yang disampaikan

NO Kategori Siswa

F %

2

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

35

27

5

-

52.23

40.3

7.47

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pertanyaan, apakah dengan ikut langsung

mempraktekan sendiri dapat memperjelas dan mengatasi kesulitan-kesulitan

dalam mata pelajaran yang disampaikan ? pada table 9 diatas dapat dilihat

bahwa sebagian besar responden sebanyak 35 orang dengan persentase (

52,23% ) memberikan jawaban “ya” dan sebagiannya dengan persentase (

40,3% ) yang terdiri dari 27 orang menjawab “kadang-kadang”, dan

sebagian kecil menjawab “Tidak” dengan persentase ( 7,47%) dengan

jumlah 5 orang, itu artinya dengan ikut langsung mempraktekan sendiri

terhadap materi yang sedang dipelajari dapat memperjelas dan mengatasi

kesulitan dalam mata pelajaran yang disampaikan.

Page 52: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

46

Tabel 8

Membangkitkan Keinginan dan Minat Untuk terus belajar

NO Kategori Siswa

F %

3

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

38

22

4

3

56.70

32.83

6.00

4.47

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan, Apakah dengan ikut langsung

mempraktekan materi yang dipelajari dapat membangkitkan keinginan dan

minat anda untuk terus belajar ?p pada table 8 diatas menunjukan bahwa

responden sebanyak 38 orang dengan persentase ( 56,7% ) menjawab “Ya”,

sebanyak 22 orang dengan persentase ( 32.83% ) menjawab “ Kadang-

kadang”, dan 4 orang menjawab “ Tidak” dengan persentase (6% ), dan

sebagian kecil menjawab “ Tidak ama sekali” dengan persentase ( 4.47% )

hanya berjumlah 3 orang. Artinya dengan ikut langsung mempraktekan

materi yang dipelajari dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa

untuk terus belajar.

Page 53: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

47

Tabel 9

Konsentrasi pada materi pelajaran yang diberikan

NO Kategori Siswa

F %

4

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

33

25

5

4

49.3

37.3

7.5

5.9

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pertanyaan, dengan ikut mempraktekan langsung

materi yang disampaikan, Apakah anda dapat berkonsentrasi kepada materi

pelajaran yang diberikan ? dan pada table 9 diatas menunjukan bahwa

sebagian besar responden sebanyak 33 orang dengan persentase ( 49.3% )

menjawab “Ya”, dan yang menjawab “Kadang-kadang” sebanyak 25 orang

dengan persentase ( 37.3% ).

Sedangkan persentase ( 7.5% ) menjawab “Tidak”, dan sebagian

kecil menjawab “Tidak Sama Sekali” yang hanya berjumlah 3 orang dengan

persentase ( 4.47% ). Dalam hal ini, bahwa dengan mempraktekan

langsungdalam materi yang disampaikan siswa dapat berkonsenterasi

kepada materi yang diberikan.

Page 54: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

48

Tabel 10

Memahami dan mengingat materi pelajaran

NO Kategori Siswa

F %

5

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

30

22

9

6

44.78

32.83

13.43

8.96

Jumlah 67 100 %

Dari pertanyaan, Dengan mempraktekan langsung materi yang

dipelajari, apakah anda dapat memahami dan mengingat materi pelajaran

yang telah dipraktekan ?.dan jawabannya dapat dilihat pada table 10 dengan

persentase ( 44.78% ) yang berjumlah 30 orang menjawab “Ya” dan 22

orang menjawab “Kadang-kadang” dengan persentase ( 32.83% ). Dan yang

menjawab “Tidak” dengan persentase ( 13.43% ) dengan jumlah 9 orang,

dan sebagian kecil hanya menjawab “ Tidak Sama Sekali” dengan

persentase ( 8.96% ) dengan jumlah 6 orang. Artinya, dalam mempraktekan

langsung materi yang dipelajari, siswa dapat memahami dan mengingat

materi yang dipelajari.

Page 55: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

49

Tabel 11

Memberikan pendapat terhadap satu masalah yang terdapat

dalam materi pelajaran

NO Kategori Siswa

F %

6

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

45

22

-

-

68

32

-

-

Jumlah 67 100 %

Dari pelajaran, Dengan mempraktekan materi yang dipelajari,

Apakah anda langsung dapat memberikan pendapat terhadap satu masalah

yang terdapat dalam satu mata pelajaran ? berdasarkan pada table 11 diatas

dapat dilihat dari responden yang terdiri dari 45 orang dengan persentase (

68% ) menjawab “Ya” dan yang menjawab “Kadang-kadang” sebanyak 22

orang dengan persentase ( 32% ). Artinya dalam hal ini, dengan

mempraktekan langsung materi yang dipelajari siswa dapat memberikan

pendapatnya terhadap suatu masalah yang terdapat dalam materi pelajaran.

Page 56: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

50

Tabel 12

Memperjelas kata-kata yang sulit dalam materi pelajaran

NO Kategori Siswa

F %

7

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

33

25

5

4

49.3

37.3

7.5

5.9

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pertanyaan, dengan mempraktekan langsung materi

yang dipelajari, apakah dapat memperjelas kata-kata yang sulit dalam mata

pelajaran yang disampaikan guru ? jawabannya dapat dilihat pada table 12

bahwa dengan mempraktekan langsung materi yang dipelajari, dapat

memperjelas kata-kata yang sulit dalam materi yang disampaikan guru. Ini

terbukti dari jawaban responden, bahwa sebagian besar dari responden

sebanyak 33 orang dengan persentase ( 49.3% ) menjawab “Ya”, 25 orang

dengan persentase ( 37.3% ) menjawab “Kadang-kadang”, 5 orang dengan

persentase ( 9.5% ) menjawab “Tidak” dan sebagian kecilnya hanya

menjawab “Tidak Sama Sekali” dengan persentase ( 5.9% ).

Page 57: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

51

Tabel 13

Merubah sikap tidak respon terhadap materi pelajaran

NO Kategori Siswa

F %

8

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

34

19

12

2

50.74

28.35

17.91

3.00

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan, dengan mempraktekan langsung

materi yang dipelajari, apakah dapat merubah sikap tidak respon anda

terhadap satu mata palajaran fiqih materi pokok pengurusan jenazah ?

jawabannya dapat dilihat pada table 13 bahwa dengan mempraktekan

langsung materi yang dipelajari dapat merubah sikap tidak respon siswa

terhadap satu mata pelajaran yang disampaikan guru. Ini terbukti dari

jawaban responden sebagian besar menjawab “Ya” sebanyak 34 orang

dengan persentase ( 50.74% ), sebanyak 19 orang menjawab “Kadang-

kadang” dengan persentase “( 28.35% ), sebanyak 12 orang menjawab

“Tidak” dengan persentase ( 17.91% ), dan sebagian kecil hanya menjawab

“Tidak Sama Sekali” dengan jumlah 2 orang dengan persentase ( 3% ).

Page 58: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

52

Tabel 14

Senang dengan media audio visual

NO Kategori Siswa

F %

9

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

41

19

7

-

61.20

28.35

10.45

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan apakah anda senang dengan edia yang

digunakan guru dalam bentuk audio visual ? dalam hal ini, siswa memang

senang dalam pelajaran yang disampaikan guru dalam bentuk Audio Visual,

terbukti sebagian besar responden menjawab “Ya” sebanyak 41 orang

dengan persentase ( 61.19% ), dan yang menjawab “Kadang-kadang

sebanyak 19 orang dengan persentase ( 28.35% ), dan sebagian kecil

menjawab “Tidak” sebanyak 7 orang dengan persentase ( 10.45% ).

Page 59: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

53

Tabel 15

Senang ikut serta praktek langsung

NO Kategori Siswa

F %

10

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

34

19

12

2

50.74

28.35

17.91

3.00

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan apakah anda senang dengan media

yang digunakan guru dengan mengkutsertakan siswa untuk praktek

langsung didepan kelas.? Jawabannya dapat dilihat padda table 15 diatas,

bahwa sebagian besar responden sebanyak 34 orang dengan persentase (

50.74% ) menjawab “Ya”, dan 19 orang dengan persentase ( 28.35% )

menjawab “Kadang-kadang”, yang menjawab “Tidak” berjumlah 12 orang

dengan persentase ( 17.91% ), dan sebagian kecil menjawan “Tidak Sama

Sekali” dengan persentase ( 3% ) sejumlah 2 orang. Dalam hal ini penulis

beranggapan bahwa kebanyakan siswa senang dengan ikut praktek

langsung.

Page 60: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

54

2. Pengurusan jenazah dengan menggunakan Media Ikonik

Tabel 16

Dengan media gambar pengalaman bertambah

NO Kategori Siswa

F %

11

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

11

42

14

-

16.41

62.70

20.89

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan dalam pelajaran fiqih materi

pengurusan jenazah ( memandikan, mengkafani, dan menshalatkan) guru

menggunakan media gambar, apakah pengalaman anda bertambah ?

jawabannya dapat dilihat pada table 16 bahwa responden sebanyak 11 orang

menjawab “Ya” dengan persentase ( 16.41% ), dan yang menjawab

“Kadang-kadang sebanyak 42 orang dengan persentase ( 62.7% ),

sedangkan yang menjawab “Tidak” sebanyak 14 orang dengan persentase (

20.9% ). Dalam hal ini penulis beranggapan bahwa sebagian besar siswa

tidak bertambah pengalamannya dalam media gambar yang digunakan guru.

Page 61: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

55

Table 17

Memperjelas dan mengatasi kesulitan materi yang dipelajari

NO Kategori Siswa

F %

12

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

25

29

10

3

37.31

43.28

14.01

5.40

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan apakah dengan menggunakan media

gambar dapat memperjelas dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mata

pelajaran ?pada table 25 diatas bahwa responden sebanyak 25 orang dengan

persentase ( 37.31% ) menjawab “Ya”, dan responde yang menjawab

“Kadang-kadang” sebanyak 29 orang dengan persentase ( 43.28% ),

sedangkan yang menjawab “Tidak” dengan jumlah 10 orang dengan

persentase ( 14.93% ), dan sebagian kecil menjawab “Tidak Sama Sekali”

berjumlah 3 orang dengan persentase ( 4.47%). Dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa dengan menggunakan media gambar, siswa kurang jelas

dan siswa tidak bisa mengatasi kesulitan pada mata pelajaran.

Page 62: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

56

Table 18

Membangkitkan keinginan dan minat untuk terus belajar

NO Kategori Siswa

F %

13

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

19

19

26

3

28.4

28.4

38.8

4.4

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan apakah dengan menggunakan media

gambar, materi yang dipelajari dapat membangkitkan keinginan dan minat

anda untuk terus belajar ? jawabannya dapat dilihat pada table 18 bahwa

dalam materi yang dipelajari yang disampaikan guru dengan media gambar,

tidak dapat membangkitkan keinginan dan minat siswa untuk terus belajar.

Ini terbukti dari jawaban responden sebanyak 26 orang menjawab “Tidak”

dengan persentase ( 38.8% ), dan yang menjawab “Ya” sebanyak 19 orang

dengan persentase ( 28.4% ), sedangkan yang menjawab “Kadang-kadang”

sebanyak 19 orang dengan persentase ( 28.4% ), dan sebagian kecil dengan

jumlah 3 orang menjawab “Tidak Sama Sekali” dengan persentase ( 4.4% ).

Page 63: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

57

Table 19

Konsentrasi pada materi pelajaran

NO Kategori Siswa

F %

14

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

32

35

-

-

47.73

52.27

-

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan apakah dengan menggunakan media

gambar untuk materi pelajaran, apakah anda dapat berkonsentrasi kepada

materi pelajaran yang diberikan ? dan jawabannya dapat dilihat pada table

19, bahwa sebagian besar responden menjawab “Kadang-kadang” sebanyak

35 orang dengan persentase ( 52.27% ), dan sebanyak 32 orang menjawan

“Ya” dengan persentase ( 47.73 % ) . dengan demikian penulis beranggapan

bahwa siswa dapat berkonsentrasi pada materi pelajaran yang disampaikan

guru dalam menggunakan media gambar.

Page 64: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

58

Tabel 20

Memahami dan mengingat materi pelajaran yang disampaikan

NO Kategori Siswa

F %

15

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

24

43

-

-

35.82

64.18

-

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pertanyaan, dengan menggunakan media gambar untuk

materi yang dipelajari, apakah anda dapat memahami dan mengingat materi

yang telah disampaikan ?. dapat dilihat jawabannya pada table 20 bahwa

dalam materi yang disampaikan guru dalam bentuk media gambar, siswa

kadang-kadang dapat memahami dan mengingat materi yang disampaikan

guru. Ini terbukti dari jawaban responden sebanyak 43 orang menjawab

“Kadang-kadang” dengan persentase ( 64.13% ), dan yang menjawab “Ya”

sebanyak 23 orang dengan persentase ( 35.82% ).

Page 65: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

59

Table 21

Dapat memberikan pendapat terhadap suatu masalah yang terdapat dalam

satu mata pelajaran

NO Kategori Siswa

F %

16

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

11

42

14

-

16.41

62.70

20.89

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pertanyaan, dengan menggunakan media gambar untuk

materi yang dipelajari, apakah anda langsung dapat memberikan pendapat

terhadap suatu masalah yang terdapat dalam satu mata pelajaran ?

jawabannya dapat dilihat pada table 21 diatas menunjukan bahwa sebagian

besar responden sebanyak 42 orang dengan persentase ( 62.7% ) menjawab

“Kadang-kadang”, dan sebanyak 11 orang menjawab “Ya” dengan

persentase ( 16.41% ). Sedangkan yang menjawab “Tidak” sebanyak 14

orang dengan persentase ( 20.89% ). Itu artinya bahwa dalam materi yang

disampaikan guru melalui media gambar, siswa kadang-kadang dapat

memberikan pendapat terhadap suatu masalah yang terdapat dalam mata

pelajaran yang diberikan.

Page 66: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

60

Table 22

Memperjelas kata-kata yang sulit dalam materi yang disampaikan guru

NO Kategori Siswa

F %

17

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

19

19

26

3

28.4

28.4

38.8

4.4

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan dengan menggunakan media gambar

untuk materi yang dipelajari, apakah dapat memperjelas kata-kata yang sulit

dalam materi pelajaran yang disampaikan guru ?. dan pada table 22

menunjukan bahwa sebagian responden sebanyak 26 orang dengan

persentase ( 38.8% ) menjawab “Tidak” dan sebanyak 19 orang menjawab

“kadang-kadang” dengan persentase ( 28.8% ). Sedangkan yang lainnya

juga menjawab “Ya” dengan jumlah 19 orang dengan persentase ( 28.4% ),

dan sisanya sebanyak 3 orang yang menjawab “Tidak Sama Sekali” dengan

persentase ( 4.4% ). Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa materi

yang disampaikan melalui media gambar, tidak dapat memperjelas kata-kata

yang sulit.

Page 67: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

61

Table 23

Merubah sikap tidak respon terhadap materi yang disampaikan

NO Kategori Siswa

F %

18

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

21

46

-

-

31.38

68.62

-

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan, dengan menggunakan media gambar

untuk materi yang dipelajari, apakah dapat merubah sikap tidak respon anda

terhadap mata pelajaran fiqih materi pokok pengurusan jenazah ?.

jawabannya dapat dilihat pada table 23 yang menunjukan bahwa sebagian

besar responden sebanyak 46 orang dengan persentase ( 68.62% ) menjawab

“Kadang-kadang” dan sebanyak 21 orang dengan persentase ( 31.38% )

menjawab “Ya”. Hal ini menunjukan bahwa materi yang disampaikan guru

dengan menggunakan media gambar kurang merubah sikap tidak respon

siswa terhadap mata pelajaran fiqih materi pengurusan jenazah.

Page 68: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

62

Table 24

Senang dengan media gambar

NO Kategori Siswa

F %

19

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

-

27

40

-

-

40.26

59.74

-

Jumlah 67 100 %

Berdasarkan pada pertanyaan apakah anda senang dengan media

yang digunakan guru dalam bentuk gambar ?.diatas dapat dilihat pada table

24 menunjukan bahwa sebanyak 40 orang menjawab “Tidak” dengan

persentase ( 59.74% ) dan 27 orang yang menjawab “Kadang-kadang”

dengan persentase ( 40.26% ). Hal ini dapat dikatakan bahwa media gambar

yang digunakan guru tidak disenangi siswa.

Page 69: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

63

Tabel 25

Senang tidak ikut serta praktek langsung

NO Kategori Siswa

F %

20

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

d. Tidak sama sekali

-

21

46

-

-

31.38

68.62

-

Jumlah 67 100 %

Dari pertanyaan apakah anda senang dengan media yang

disampaikan guru dengan tanpa mengikutsertakan siswa untuk praktek

langsung didepan kelas ?. dapat dilihat jawabannya pada table 25, bahwa

responden sebanyak 46 orang menjawab “Tidak” dengan persentase (

68.62% ) dan sebanyak 21 orang dengan persentase ( 31.38% ) menjawab

“Kadanmg-kadang”. Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa tidak

senang jika siswa tidak diikut sertakan praktek langsung dalam materi

pengursan jenazah.

Page 70: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

64

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian pada data-data yang terkumpul dari

jawaban siswa-siswi kelas XII di Madrasah Aliyah Al-Aulia sebagaimana

yang tertera pada table-tabel diatas, yang meliputi perbandingan hasil

pembelajaran fiqih siswa yang menggunakan Alat Peraga Enaktif dengan

Ikonik dalam materi pengurusan jenazah.

Dalam mengnalisa data-data hasil angket, peneliti menentukan

kriteria jawaban sendiri karena penelitian ini adalah non statistic, menurut

Suharsimi Arikunto “ penelitian yang bersifat kualitatif, maka pengolahan

data dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang dibuat oleh

peneliti” . kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

a. Ya = Baik sekali / sangat baik

b. Kadang-kadang = Baik

c. Tidak = Kurang baik

d. Tidak sama sekali = Tidak baik

Page 71: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

65

Tabel 26

Rekapitulasi persentase jawaban mengenai penggunaan media Enaktif dalam

materi pengurusan jenazah

NO

Masalah

Kategori Jawaban

Jumlah

Ya

Kadang-

kadang

Tidak

Tidak

sama

sekali

F % F % F % F % F %

1 Pengalaman

Bertambah

57

85.7

10

43.3

-

-

-

-

67

100%

2 Dapat

memperjelas

dan mengatasi

kesulitan dalam

mata pelajaran

yang

disampaikan

37

52.23

27

40.3

5

7.47

-

-

67

100%

3 Membangkitkan

keinginan dan

minat untuk

terus belajar

38

56.7

22

32.83

4

6

3

4.47

67

100%

4 Konsentrasi

pada materi

pelajaran yang

diberikan

33

49.3

25

37.3

5

7.5

4

5.9

67

100%

5 Memahami dan

mengingat

30

44.78

32.83

9

13.43

6

8.96

67

100%

Page 72: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

66

materi pelajaran

6 Memberikan

pendapat

terhadap atu

masalah yang

terdapat dalam

materi pelajaran

45

68

22

32

-

7.5

-

-

67

100%

7 Memperjelas

kata-kata yang

sulit dalam

materi pelajaran

33

49.3

25

28.35

5

17.91

4

5.9

67

100%

8 Merubah sikap

tidak respon

terhadap materi

pelajaran

34

50.74

19

28.35

12

10.45

2

3

67

100%

9 Merubah sikap

tidak respon

terhadap materi

pelajaran

41

61.19

19

28.35

77

17.91

-

-

67

100%

10 Senang ikut

praktek

langsung

34

50.74

19

28.35

12

17.91

2

3

67

100%

Dari table 26 diatas dapat dilihat bahwa penggunaan media Enaktif dalam

materi pengurusan jenazah termasuk dalam katagori sangat baik, hal ini dapat

dilihat dari rata-rata persentase responden yang sebagian besar menunjukan

jawaban “Ya” dengan rata-rata persentase ( 55.15 ), dan jawaban kadang-kadang

dengan rata-rata persentase ( 29.25% ), sedangkan sebagian siswa menjawab

“Tidak” dengan persentase ( 11.35% ), dan sebagian kecilnya menjawab “Tidak

Sama Sekali” dengan persentase ( 4.25% ).

Page 73: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

67

Tabel 27

Rekapitulasi persentase jawaban mengenai penggunaan media Ikonik dalam

materi pengurusan jenazah

N

O

Masalah

Kategori Jawaban

Juml

ah

Ya

Kadang-

kadang

Tidak

Tidak

sama

sekali

F % F % F % F % F %

1 Pengalaman

Bertambah

11

16.4

1

42

62.7

14

-

20.8

9

-

-

6

7

100%

2 Dapat

memperjelas

dan

mengatasi

kesulitan

dalam mata

pelajaran

yang

disampaikan

25

37.3

1

29

43.2

8

10

14.9

3

3

4.4

7

6

7

100%

3 Membangkit

kan

keinginan

dan minat

untuk terus

belajar

19

28.4

19

28.4

26

38.8

3

4.4

6

7

100%

4 Konsentrasi

pada materi

32

47.7

35

52.2

-

-

-

-

6

100%

Page 74: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

68

pelajaran

yang

diberikan

3 7 7

5 Memahami

dan

mengingat

materi

pelajaran

24

35.8

2

43

64.1

8

-

-

-

-

6

7

100%

6 Memberikan

pendapat

terhadap atu

masalah

yang

terdapat

dalam materi

pelajaran

11

16.4

1

42

62.7

14

20.8

9

-

-

6

7

100%

7 Memperjelas

kata-kata

yang sulit

dalam materi

pelajaran

19

28.4

19

28.4

26

38.8

3

4.4

6

7

100%

8 Merubah

sikap tidak

respon

terhadap

materi

pelajaran

21

31.3

8

46

68.6

2

-

-

-

-

6

7

100%

9 Merubah

sikap tidak

respon

-

-

27

40.2

6

40

59.7

4

-

-

6

7

100%

Page 75: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

69

Dari table 27 diatas dapat dilihat bahwa penggunaan media Ikonik dalam

materi pengurusan jenazah karena berdasarkan rata-rata persentase diatas sebagian

responden menjawab “Ya” dengan rata-rata persentase sebanyak ( 26.33% ),

sedangkan katagori jawaban “Kadang-kadang” yang dinyatakan oleh responden

dengan rata-rata persentase sebanyak ( 45.35% ), sedangkan responden yang lain

menjawab “Tidak” dengan persentase ( 24.32% ), dan sebagian kecilnya

menyatakan “Tidak Sama Sekali” dengan persentase ( 4% ).

Dari kedua table rekapitulasi persentase diatas dapat diperoleh hasil

pembelajaran fiqih dalam materi pokok pengurusan jenazah yang menggunakan

media Enaktif termasuk dalam katagori baik sesuai dengan persentase yang

diperoleh dari hasil angket sebesar ( 55.15% ) dibandingkan dengan yang

menggunakan media Ikonik yang termasuk dalam kategori cukup baik dengan

persentase angket sebesar ( 45.35% ).

terhadap

materi

pelajaran

10 Senang ikut

praktek

langsung

-

-

21

31.3

8

46

68.6

2

-

-

6

7

100%

Rata-rata 17.2

4

26.3

3

31.3

8

45.3

5

16.1

3

24.3

2

2.2

5

4 6

7

100

%

Page 76: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

70

4. Perbedaan dan Kesamaan Hasil Pembelajaran Fiqih Siswa yang

menggunakan Media Enaktif dengan Media Ikonik dalam Materi

Pengurusan Jenazah

Dapat dilihat pada table berikut ini :

NO Media Enaktif dan Ikonik

1

Perbedaan Enaktif dan Ikonik Persamaan Enaktif dan Ikonik

Media yang digunakan guru dalam

pelajaran fiqih materi pokok

pengurusan jenazah ( memandikan,

mengkafani dan menshalatkan )

dengan menggunakan media

Enaktif dapat disimpulkan bahwa

ternyata sebagian besar siswa dapat

merespon materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru, termasuk

dalam mata pelajaran fiqih. Karena

dengan adanya media Enaktif siswa

dapat belajar dengan efektif, ini

terbukti dengan persentase yang

cukup besar yaitu ( 55.15% ) siswa

menjawab “Ya” yang mana dlam

hal ini siswa senang dan respon

terhadap suatu mata pelajaran yang

disampaikan melalui media Enaktif.

Media yang digunakan guru dalam

pelajaran fiqih materi pokok

pengurusan jenazah ( memandikan,

mengkafani dan menshalatkan )

dengan menggunakan mediaIkonik

ternyata dapat disimpulkan bahwa

siswa dapat merespon materi yang

disampaikan guru dalam suatu mata

pelajaran, termasuk mata pelajaran

fiqih, dengan persentase ( 29.25% )

siswa menjawab “Y” dan senang

dengan adanya media yang

digunakan gurudalam

menyampaikan pelajaran yang

disampaikan.

2 Sedangkan dengan media Ikonik

dalam soal yang sama,

perbedaannya cukup besar yaitu (

45.35% ) yang menunjukan bahwa

Sedangkan dengan media Ikonik

dalam soal yang sama, hamper

terdapat kesamaan yaitu dengan

persentase ( 26.33% ) yang

Page 77: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

71

siswa “Kadang-kadang” respon

terhadap satu mata pelajaran yang

disampaikan melalui media gambar

(Ikonik), karena seperti yang

diketahui bahwa dalam media

Ikonik ini hanya melibatkan media

gambar saja.

menunjukan bahwa siswa “kadang-

kadang” respon terhadap suatu mata

pelajaran yang disampaikan melalui

media gambar (Ikonik). Sudah

diketahui bahwa keduanya hampir

terdapat persamaannya, berarti dalam

mata pelajaran fiqih, kedua media

yang digunakan guru ( Enaktif dan

Ikonik ) cukup membantu dalam

proses pembelajaran materi fiqih.

Page 78: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fiqih materi pokok

pengurusan jenazah bagi siswa yang menggunakan media Enaktif dengan

yang menggunakan media Ikonik. Kelompok yang diajarkan dengan

menggunakan media Enaktif memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari

pada yang diajarkan dengan menggunakan media Ikonik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa penggunaan media Enaktif dalam pelajaran fiqih materi

pokok pengurusan jenazah mempunyai peranan penting dalam

meningkatkan pengalaman belajar siswa serta mempermudah siswa dalam

memahami pelajaran.

B. Berdasarkan penelitian tersebut maka penulis sebagai calon

pendidikperlu menyampaikan saran yang berguna diantaranya:

1. Diharapkan para pendidik untuk menyampaikan materi dengan

menggunakan media pendidikan agar tidak terjadi verbalisme.

2. Untuk menggunakan media pendidikan disesuaikan dengan materi yang

akan disajikan dan tingkat kemampuan siswa.

3. Untuk para pengajar khususnya pengajar PAI materi yang

mendeskripsikan proses sangatlah baik menggunakan media.

Page 79: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

73

4. Kepada siswa, sebagai penerus bangsa, hendaknya dapat memanfaatkan

media yang digunakan guru. Karena didalam menggunakan media dapat

menambah pengalaman dan pemahaman seorang terhadap materi yang

disampaikan guru.

5. Akhirnya penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Karena

dengan rahmat dan karuni-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik dan semoga bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis

khususnya.

Page 80: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

Berita Wawancara Wawancara dengan : Bapak Drs. Abdul Latief Jabatan : Guru Bidang Studi Fiqih Pokok Pembicaraan

1. Apa saja yang bapak persiapkan dalam merancang perencanaan pembelajaran ?

2. apakah bapak menggunakan waktu khusus dalam membuat perencanaan pembelajaran ?

3. dalam pelaksanaan pembelajaran media apa saja yang bapak gunakan ? 4. apakah bapak masih menemukan kesulitan dalam menggunakan media

pengajaran ? 5. dalam pelajaran fiqih materi pengurusan jenazah mengapa bapak

menggunakan media enaktif? 6. dalam pelaksanaan pembelajaran langkah-langkah apa saja yang bapak

lakukan dalam mengelola kelas? 7. bagaimana bapak dalam memandang siswa selama proses

pembelajaran ? 8. apa peran bapak dalam proses pembelajaran ? 9. tes apa saja yang bapak berikan kepada siswa ? 10. kapan bapak memberikan tes kepada siswa ?

Page 81: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

Hasil Wawancara

1. Saya merancang perencanaan pembelajaran dengan membuat program perencanaan tahunan, semester, bulanan dan satuan pembelajaran yang didalamnya terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, pengalaman belajar, cakupan kurikulum, alat evaluasi dan alokasi waktu.

2. Saya menggunakan alokasi khusus untuk merancang perencanaan pembelajaran tersebut, biasanya satu atau dua minggu sebelum proses pembelajaran.

3. Saya menggunakan macam-macam media yang tentunya disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari.

4. Saya tidak merasa kesulitan dalam mengunakan media, karena saya sudah persiapkan jauh-jauh hari.

5. Karena dengan menggunakan media ini siswa bisa langsung terlibat didalamnya, karena kalau hanya menggunakan ceramah atau hanya lihat gambar saja siswa kurang begitu menguasai materi.

6. Semua ini tergantung pada kondisi kelas saat itu. 7. Dalam proses belajar saya memandang siswa sebagai subyek belajar bukan

sebagai obyek.karena disini siswa dilibatkan kemampuannya baik dari segi fisik, mental maupun intelektual.

8. Adapun peran saya bukan hanya menyampaikan ilmu saja, melainkan sebagai motifator, fasilitator, dan moderator.

9. Tes yang saya berikan tentunya beragam. Tetapi yang sering saya gunakan yaitu tertulis, khusus materi hafalan saya gunakan tes lisan.

10. Biasanya dalam memberikan tes kepada siswa setelah satu bab selesai, meskipun demikian bila diperlukan untuk melakukan tes maka tes pun diberikan.

Page 82: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

ANGKET PENELITIAN

Hari / Tanggal :

Nama :

Petunjuk Pengisian :

1. Pilihlah alternative jawaban yang sesuai dengan hati nurani, dengan

member tanda (x) pada salah satu huruf ( a, b, c atau d ).

2. Setelah selesai periksa dan serahkan kembali

3. Bacalah basmalah sebelum anda mengisi pertanyaan di bawah ini .

1. Dalam pelajaran fiqih materi pokok pengurusan jenazah ( memandikan,

mengkafani dan menshalatkan ) dengan ikut langsung mempraktekan di

depan kelas, apakah pengalaman anda bertambah ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

2. Aoakah dengan ikut langsung mempraktekan sendiri dapat memperjelas

dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran yang

disampaikan ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

3. Apakah dengan ikut langsung mempraktekan materi yang dipelajari dapat

membangkitkan keinginan dan minat untuk terus belajar ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

4. Dengan ikut mempraktekan langsung materi yang disampaikan, apakah

anda dapat berkonsentrasi kepada materi pelajaran yang diberikan ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

Page 83: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

5. Dengan mempraktekan langsung materi yang dipelajari, apakah anda dapat

memahami dan mengingat materi pelajaran yang telah dipraktekan ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

6. Dengan mempraktekan langsung materi yang dipelajari, apakah anda

langsung dapat memberikan pendapat terhadap suatu masalah yang

terdapat dalam satu mata pelajaran ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

7. Dengan mempraktekan langsung materi yang dipelajari, apakah dapat

memperjelas kata-kat yang sulit dalam mata pelajaran yang disampaikan

guru ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

8. Dengan mempraktekan langsung materi yang dipelajari, apakah dapat

merubah sikap tidak respon anda terhadap mata pelajaran fiqih materi

pokok pengurusab jenazah ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

9. Dengan memperaktekan langsung materi yang dipelajari, apakah dapat

memperjelas kata-kata yang sulit dalam materi pelajaran?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

10. Dengan memperaktekan langsung materi yang dipelajari, apakah bisa

merubah sikap tidak respon terhadap materi yang disampaikan?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

11. Apakah anda senang dengan media yang digunakan guru dalam bentuk

Audio Visual ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

Page 84: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

12. Apakah anda senang dengan media yang digunakan guru dengan mengikut

sertakan siswa untuk praktek langsung didepan kelas ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

13. Dalam pelajaran fiqih materi pokok pengurusan jenaah ( memandikan,

mengkafani dan menshalatkan ) guru menggunakan media gambar, apakah

pengalaman anda bertambah ?

a. Ya b. Kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

14. Apakah dengan menggunakan media gambar, dapat memperjelas dan

mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pelajaran yang disampaikan ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

15. Apakah dengan menggunakan media gambar, materi yang dipeljari dapat

membangkitkan keinginan dan minat untuk terus belajar ?

a. Ya b. kadang-kadang c.tidak d. tidak

sama sekali

16. Dengan menggunakan media gambar untuk materi pelajaran, apakah anda

dapat berkonsentrasi kepada materi yang diberikan ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

17. Dengan media gambar untuk materi yang dipelajari, apakah anda dapat

memahami dan mengingat materi pelajaran yang disampaikan ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

18. Dengan menggunakan media gambar untuk materi yang dipelajari, apakah

anda langsung dapat memberikan pendapat terhadap suatu masalah yang

terdapat dalam satu mata pelajaran tersebut ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

Page 85: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

19. Dengan menggunakan media gambar untuk materi yang dipelajari, apakah

dapat memperjelas kata-kata yang sulit dalam materi yang disampaikan

guru ?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

20. Dengan menggunakan media gambar untuk materi yang dipelajari, apakah

dapat merubah sikap tidak respon terhadap mata pelajaran yang

disampaikan?

a. Ya b. kadang-kadang c. tidak d. tidak

sama sekali

Page 86: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

KISI- KISI ANGKET

“ STUDI PERBANDINGAN HASIL PEMBELAJARAN FIQIH GURU

YANG MENGGUNAKAN MEDIA ENAKTIF DENGAN IKONIK DALAM

MATERI PENGURUSAN JENAZAH “

NO Variabel Indikator No. Soal Jumlah

1

Pengurusan

Jenazah

menggunakan

Media Enaktif

1. Landasan

2. Fungsi

3. Manfaat

1,2,3

4,5,6

7,8,9,10

3

3

4

2

Pengurusan

Jenazah

menggunakan

Media Ikonik

1. Landasan

2. Fungsi

3. Manfaat

11,12,13

14,15,16

17,18,19,20

3

3

4

Jumlah 20

Page 87: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

DAFTAR ISI

halaman

LEMBER PERSETUJUAN…………………………………………………….i

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….ii

KATA PENGANTAR………………………………………………………….iii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………1

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah……………………….5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………6

D. Sistematika Penulisan……………………………………….7

BAB II KERANGKA TEORITIS

A. Pengertian Ilmu Fiqih……………………………………….8

B. Pengurusan Jenazah…………………………………………10

1. Memandikan…………………………………………….10

2. Mengkafani……………………………………………...15

3. Menshalatkan……………………………………………18

C. Pengertian Media……………………………………………23

D. Landasan Teoritis Penggunaan Media………………………24

E. Fungsi dan Manfaat Media………………………………….26

F. Klasifikasi Media……………………………………………29

Page 88: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A Temapat dan WakPenelitian………………………………..32

B. Focus Masalah……………………………………………...32

C. Populasi dan Sample……………………………………….32

D. Metodologi Penelitian………………………………………33

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………………33

F. Instrumen dan Kisi-kis iSoal…………………………….....34

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Kondisi Objek Lokasi Penelitian………………...................37

B. Hasil Penelitian……………………………………………..41

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan ………………………………………………...69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 89: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :

Rineka Cipta. 2006

Al-Albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin, Hukum dan Tata Cara Mengurus

Jenazah Menurut Al-Qur’an dan Al-Sunnah, terj, M. Abdul Ghafar E.M Badrus

Salam. Bogor : Pustaka Imam Asy Syafi’i. 2005

Al-Malibari Zainuddin, Fathul Mu’in, Semarang : Toha Putra

Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta : Raja Grafindo. 2002

Munadi, Yudhi, Media Pembelajaran, Jakarta : Gaung Persada Press. 2008

Rasyid, Sulaiman, Fiqih Islam, Jakarta : Kurnia Esa. 1988

Rosyada, Dede, Paradigma Pendidikan Demokratis, Jakarta : Kencana Prenada

Media. 2007

Karim, Abdul, Petunjuk Merawat Jenazah dan Shalat Jenazah, Jakarta : Amzah.

2002

Asnawir dan Usman, Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat Press.

2002

Bisri, Cik Hasan, Model Penelitian Fiqih dan Paradigma Penelitian Fiqih dan

Fiqih Penelitian, Bogor : Kencana. 2003

Ibrahim, Syekh, Ta’lim Muta’lim, Semarang. 2001

Nuraida, Alkaf, Halid, Metodologi Penelitian Pendidikan, Ciputat : Islamic

Ressearch Publishing. 2009

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta : Kencana, 2002

Syarifudin, Amir, Garis-garis Besar Fiqih, Bogor : Kencana, 2003.

Yahya, Mukhtar dan Faturahman, Dasar-dasar Pembinaan Hukum Fiqih Islami,

Bandung : Al-Ma’arif, 1993.

Mufidh, Ahmad, Risalah Kematian, Jakarta : Total Media, 2007.

Shaleh, Hasan, Kajian Fiqih Nabawi dan Kontemporer, Jakarta : Rajawali

Pers,2007.

Ali, Atabik, Zuhdi Mukhdor, Ahamad, Kamus Arab Indonesia, Krapyak : 2007.

Page 90: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

Fathurrahman, Pupuh dan M. Sobri Sutikno, StrategiBelajar Mengajar, Jakarta :

Relika Aditama,2008.

Sadiman, Arief, dkk. Media Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2007.

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta :Raja Grafindo Persada,2008.

Ritongga, A. Rahman dan Zainuddin, Fiqih Ibadah, Jakarta : Gaya Media

Pratama, 2002.

Nasution, Lahmuddin, Fiqih I, Bogor : Kencana, 2002

Alma, Bukhari, dkk. Guru Profesional, Bandung : Alfabeta,2009.

Page 91: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

RIWAYAT HIDUP

A’wan Hadi Saniin lahir di Bogor hari kamis tanggal 09 agustus 1985

putra ke-tujuh dari Ayah Saniin dan Ibu Nurain, Dan penulis bertempat

tinggal di Jl. H. Sulaiman RT 04/02 Kelurahan Bedahan Kecamatan

Sawangan Kota Depok Jawa Barat.

Pendidikan yang telah diselesaikan antara lain :Madrasah Ibtidaiyah Khairul Huda Bedahan

pada tahun 1995 dan lulus pada tahun 2001 kemudian melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah

salafiyah Bogor dari tahun 2001 sampai tahun 2003, lalu melanjutkan kejenjang sekolah

menengah atas pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2006 di Madrasah Aliyah Al-Aulia

Cibungbulang Bogor dan mendalami kitab kuning di pondok pesantren putra As-salafiyyah

An-nidzam Bogor. Kemudian melanjutkan kembali ke Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta sejak tahun 2006 sampai sekarang. Pada fakultas Ilmu Tarbiyyah dan

Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Penulis

A’wan Hadi Saniin

Page 92: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

ABSTRAK

Nama : A’wan Hadi Saniin

NIM :106011000041

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Program Studi : S-1

Judul Skripsi : Studi Perbandingan Hasil Pembelajaran Fiqih Bagi Guru Yang

Menggunakan Media Enaktif Dengan Ikonik Dalam Materi Pengurusan

Jenazah.

Ringkasan Isi

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pendidikan watak suatu bangsa dan Negara dapat dibentuk sesuai keinginan. Peradaban sebuah bangsa tergantung pada pola pendidikan dinegara itu. Pendidikan yang terencana dengan baik akan menghasilkan generasi bangsa yang dapat diharapkan dimasa yang akan datang.

Ilmu fiqih sangat penting sekali untuk dipelajari karena dengan ilmu inilah kita bisa mempelajari tentang hal-hal yang berkaitan dengan ibadah manusia kepada Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelajaran fiqih terdapat materi pokok pengurusan jenazah yang penulis kira sangan rumit sekali jika materi tersebut tidak menggunakan media atau alat peraga yang dapat memberikan pemahaman kepada siswa.

Media dan alat peraga dalam proses belajar mengajar sangat membantu guru dalam penyajian materi yang diajarkan, penyajian alat peraga tersebut biasa dalam bentuk Enaktif yang berbentuk tiga dimensi maupun penyajian dalam bentuk Ikonik/ penyajian gambar dalam bentuk dua dimensi.

2. Perumusan Masalah

Page 93: KATA PENGANTAR “ Studi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/925/1/A'WAN HADI...KATA PENGANTAR Alhamdulillah robbil ‘alamin segala puja dan

a. Apakah terdapat perbedaan dan persamaan hasil belajar pengurusan jenazah bagi guru yang menggunakan media Enaktif dengan Ikonik materi pokok pengurusan jenazah di MA. Al-Aulia

3. Metode Pengumpulan Data a. Metode pengumpulan

metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian adalah membuat angket untuk siswa, wawancara dengan guru Fiqih, dan dokumentasi.

b. Metode Analisis Dta

Metode analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode komparatif, yaitu membandingkan gejala yang satu dengan yang lain dengan kerangka berpikir deduktif yaitu pengambilan kesimpulan dari fakta yang bersifat umum kepada fakta yang khusus.

4. Objek a. Populasi atau sampel

Populasi adalah penelitian berjumlah 67 orang. b. Lokasi Penelitian c. Penelitian dilakukan di MA Al-Aulia Cibungbulang- Bogor 5. Waktu pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Agustus 2010

6. Pokok Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perbandingan diperoleh perbedaan sangat signifikan antara guru yang menggunakan media Enaktif dengan Ikonik dalam materi pengurusan jenazah.