kata pengantar puji syukur kita panjatkan khadirat allah ... filei kata pengantar puji syukur kita...

57
i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT atas hidayah, rahmad dan karunia-Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara tahun 2012 ini dapat diselesaikan . Profil Kesehatan kabupaten Batu Bara tahun 2012 adalah merupakan salah satu laporan hasil pencapaian pembangunan bidang kesehatan , termasuk kinerja dari penyelenggara pelayanan.Dengan demikian Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 ini berisi inti sari berbagai data/informasi yang mengambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan kabupaten Batu Bara. Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 ini merupakan profil tahun ke empat sejak berdirinya Kabupaten Batu Bara .Profil ini merupakan laporan hasil kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara tahun 2012 yang berupaya menjalankan Tugas pokok dan Fungsinya sebagai penyelenggara pemerintahan dalam bidang kesehatan yang berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya khususnya masyarakat Kabupaten Batu Bara. Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini dikumpulkan data-data dari berbagai institusi kesehatan baik dari pemerintah maupun swasta se Kabupaten Batu Bara, serta lintas sektoral dan program terkait. Kami berharap laporan ini dapat dijadikan bahan masukan untuk meningkatkan pembangunan kesehatan,terutama untuk meningkatkan keterpaduan ,efektifitas, dan efisiensi, dengan demikian pembangunan kesehatan di Kabupaten Batu Bara ini dapat berguna untuk mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Akhirul kallam, kami yakin dalam penyusunan tentu masih jauh dari sempurna , untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan peningkatan mutu program, sehingga di tahun-tahun berikutnya profil kesehatan lebih sempuran lagi Salam Indonesia Sehat 2012. Lima Puluh,Tgl Juni 2013. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara Dr,Hj, Mastiana Harahap,M.Kes Pembina Tk.I NIP.195810121988022001

Upload: phamque

Post on 10-Jul-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan khadirat Allah SWT atas hidayah, rahmad dan karunia-Nya sehingga Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara tahun 2012 ini dapat diselesaikan .

Profil Kesehatan kabupaten Batu Bara tahun 2012 adalah merupakan salah satu laporan hasil pencapaian pembangunan bidang kesehatan , termasuk kinerja dari penyelenggara pelayanan.Dengan demikian Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 ini berisi inti sari berbagai data/informasi yang mengambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di lingkungan kabupaten Batu Bara.

Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 ini merupakan profil tahun ke empat sejak berdirinya Kabupaten Batu Bara .Profil ini merupakan laporan hasil kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara tahun 2012 yang berupaya menjalankan Tugas pokok dan Fungsinya sebagai penyelenggara pemerintahan dalam bidang kesehatan yang berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya khususnya masyarakat Kabupaten Batu Bara.

Dalam penyusunan Profil Kesehatan ini dikumpulkan data-data dari berbagai institusi kesehatan baik dari pemerintah maupun swasta se Kabupaten Batu Bara, serta lintas sektoral dan program terkait.

Kami berharap laporan ini dapat dijadikan bahan masukan untuk meningkatkan pembangunan kesehatan,terutama untuk meningkatkan keterpaduan ,efektifitas, dan efisiensi, dengan demikian pembangunan kesehatan di Kabupaten Batu Bara ini dapat berguna untuk mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Akhirul kallam, kami yakin dalam penyusunan tentu masih jauh dari sempurna , untuk itu kami menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan peningkatan mutu program, sehingga di tahun-tahun berikutnya profil kesehatan lebih sempuran lagi

Salam Indonesia Sehat 2012.

Lima Puluh,Tgl Juni 2013.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara Dr,Hj, Mastiana Harahap,M.Kes Pembina Tk.I NIP.195810121988022001

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………... i Daftar Isi …………………………………………………………... ii Daftar Tabel …………………………………………………………... iii Daftar Grafik …………………………………………………………... iv Daftar Resume …………………………………………………………... v

Bab. I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belankang Prnyusunan Profil …………………........... 1

I.2. Tujuan penyusunan Profil .................................................... 2

I.3. Manfaat Penyususnan Profil ……………………………….... 2

I.4. Sistem Penyajian …. …………………………………..... 3

Bab. II. GAMBARAN UMUM KABUPATEN BATU BARA 4

II.1. Keadaan Geografi ................................................................. 4

II.2. Keadaan Iklim . ................................................................. 5

II.3. Keadaan Demografi ............................................................... 5

II.4. Sosial Ekonomi ................................................................. 8

Bab. III. PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN BATUBARA ................................................... 10

III.1. VISI .......................................................................................... 10

III.2. MISI ........................................................................................... 10

III.3. Strategi ............................................................................. 10

III.4. Program Pembangunan Kesehatan ....................................... 11

Bab. IV. PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN BATU BARA .................................................. 12

IV.1. Derajat Kesehatan ................................................................. 12

IV.2. Kesehatan Lingkungan ........ .................................................... 30

iii

IV.3. Prilaku Masyarakat ................................................................ 30

IV.4. Akses dan Mutu pelayanan Kesehatan ........ ......................... 36

IV.5. Pelayanan Kesehatan .......... .................................................... 39

IV.6. Sumber Daya Kesehatan .... .................................................... 44

IV.7. Sektor Terkait ............................................................................ 47

Bab. IV. KESIMPULAN DAN SARAN ......... ....................................... 50

IV.1 Kesimpulan .............................................................................. 50

IV.2 Saran ........................................................................................... 51

Bab. V. PENUTUP .............................................................................. 52

iv

DAFTAR TABEL

Tabel.II.1. Jumlah Penduduk .................................................... . 5

Tabel.II.2. Jumlah Kepadatan Penduduk ......... ........................... 6

Tabel.II.3. Jumlah Penduduk berdasarkan sex ratio ................. 7

Tabel.IV.1. Angka Kematian Bayi ........................................ 13

Tabel.IV.2. Angka Kematian Balita ........................................ 15

Tabel.IV.3. Tabel Kematian Ibu ..................................................... 16

Tabel.IV.4. Urutan 11 besar Penyakit ........................................ 17

Tabel.IV.5. Angka Kesakitan Penyakit Malaria ........................... 18

Tabel.IV.6. Angka Kesakitan Penyakit DBD ........................... 19

Tabel.IV.7. Angka Kesakitan Peny.TBC ........................................ 21

Tabel.IV.8. Angka Kesakitan Peny.Diare ........................................ 22

Tabel.IV.9. Persentase bayi dengan BBLR ........................... 25

Tabel.IV.11. Persentase Balita dgn BGM ........................................ 26

Tabel.IV.11. Cakupan Distribusi Vit A ........................................ 28

Tabel.IV.12. Cakupan Distribusi Tablet Besi (Fe) ........................... 29

Tabel.IV.13. Persentase Rumah Sehat ........................................ 31

Tabel.IV.14. Persentase Posyandu ..................................................... 33

Tabel.IV.15. Persentase Penduduk yg terlindungi askes ................ 35

Tabel.IV.16. Jumlah Sarana Kesehatan ........................................ 37

Tabel.IV.17. Jumlah Gakin .................................................................. 38

Tabel.IV.18. Jumlah Bumil mendapat Yankes................................... 39

Tabel.IV.19. Jumlah Persalinan Yang Ditolong Oleh Nakes........... 40

Tabel.IV.20. Jumlah Kunjungan KN1 dan KN 2 ........................... 42

Tabel.IV.21. Cakupan Imunisasi TT Bumil ......................................... 43

Tabel.IV.22. Jumlah Bayi yang diberi ASI eklusif ........................... 44

Tabel.IV.23. Ratio Keberadaan tenaga kesehatan ........................... 45

Tabel.IV.24. Persentase Peserta KB aktif .......................................... 48

v

DAFTAR GRAFIK

Grafik.II.1. Proporsi Perbandingan Wilayah Kec. ............. 4

Grafik.IV.1. Angka Kematian Bayi ........................................ 14

Grafik.IV.2. Angka Kematian Balita ........................................ 15

Grafik.IV.3. Angka Kematian Ibu ........................................ 16

Grafik.IV.4. Kesakitan Peny.Malaria ........................................ 19

Grafik.IV.5. Kesakitan Peny.DBD ..................................................... 20

Grafik.IV.6. Kesakitan Peny.TBC ..................................................... 21

Grafik.IV.7. Kesakitan Peny.Diare ..................................................... 22

Grafik.IV.8. Bayi dengan BBLR ..................................................... 26

Grafik.IV.9. Balita dengan BGM ..................................................... 27

Grafik.IV.11. Cakupan Distribusi Vit.A ........................................ 28

Grafik.IV.11. Cakupan Distribusi Fe1 dan Fe3 ........................... 29

Grafik.IV.12. Rumah Sehat .................................................... 31

Grafik.IV.13 Perkembangan PosYandu ........................................... 33

Grafik.IV.14 Penduduk terlindungi Askes ........................................ 35

Grafik.IV.14. Cakupan Pelayanan Antenatal ........................... 39

Grafik.IV.15. Pertolongan persalinan oleh nakes ........................... 41

Gafik.IV.16. Bayi yang diberi ASI eklusif ........................................ 44

Grafik.IV.17. Perkembangan peserta KB baru dan Aktif ................. 48

Grafik.IV.18. Perkembangan Peserta KB berdasarkan metode

Kontrasepsi .................................................................. 49

- 1 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara.

Pembangunan nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Pembangunan yang dilaksanaakan harus dapat menjamin bahwa manfaatnya dapat diterima oleh semua golongan masyarakat dan berdampak adil merata.

Pembangunan Kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh peyanan kesehatan sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 28 ayat 1 dan Undang undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.

Pembangunan Kesehatan yang dilaksanakan sampai saat ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya ,berhubungan dengan semua diatas penyususnan profil kesehatan ini salah satu wujud dari Otonomi daerah di bidang kesehatan yang dikembangkan Sistem Kesehatan Nasional (SIKNAS). Sedangkan SIKNAS itu sendiri tidak berdiri sendiri, melainkan bagian fungsional dari Sistem Kesehatan yang dibangun dari himpunan atau jaringan Sisten-sisten Informasi Kesehatan.

Bentuk upaya pengembangan SIKNAS tersebut adalah dengan mengembangkan pengemasan data dan informasi dalam bentuk profil kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 ini memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung kesehatan lainya. Data tersebut dianalisis denagn sederhana, dan untuk beberapa masalah kesehatan yang dirasa penting untuk di analisis lebih dalam dan rinci.

Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 , diharapkan dapat memberikan data yang akurat kepada penentu kebijakan di Kabupaten Batu Bara dan sebagai dasar serta bukti-bukti untuk dapat dilakukan pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Selain itu juga Profil Kesehatan ini dapat digunakan sebagai sumber data dan informasi dalam rangka untuk mengevaluasi dan laporan tahunan kegiatan-kegiatan,serta pemantauan pencapaian “Kabupaten Sehat”. Untuk lebih memudahkan dalam memahami Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 ini, maka sistematikanya adalah sebagai berikut :

- 2 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

1.1. Tujuan Penyusunan Profil Kesehatan.

1.1.1. Tujuan Umum. Tujuan dari penyusunan Laporan Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun

2012 ini adalah untuk memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta faktor-faktor kesehatan lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapai atau tidaknya kabupaten Sehat.

1.1.2. Tujuan Khusus.

Tersedianya data/informasi kesehatan di tingkat Kabupaten, yang meliputi : 1. Data/Informasi Derajat Kesehatan Masyarakat. 2. Data/Informasi Perilaku masyarakat dibidang Kesehatan. 3. Data/Informasi Kesehatan Lingkungan. 4. Data/Informasi yang berkaiatan dengan pelayana Kesehatan.

1.2. Manfaat Penyususnan Profil.

Manfaat yang dapat diharapkan penyusunan profil ini adalah :

1. Sebagai bahan masukan dalam penyusunan langkah-langkah selanjutnya dalam usaha meningkatkan dan mengembangkan pembangunan di bidang kesehatan.

2. Sarana penyedia data dan informasi di bidang kesehatan sehingga sangat penting artinya bagi pengambil keputusan dan penentu kebijakan di kabupaten.

3. Sebagai indikator-indikator yang digunakan untuk kebutuhan bahan penilaian demi tercapai atau tidaknya “Kabupaten Sehat” yang selanjutnya dijadikan dasar penilaian “Propinsi Sehat” dan “Indonesia Sehat 2010”.

1.3. Sistem Penyajian.

Bab.I. PENDAHULUAN.

Dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang latar belakang penyusunan profil,tujuan dan manfaat serta sitematika penyajian profil.

- 3 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

Bab.II. GAMBARAN UMUM.

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum Kabupaten Batu Bara yang terdiri

dari keadaan geografi,iklim dan demografi.

Bab.III. PEMBANGUNAN KESEHATAN.

Bab ini megurakan tentang visi,nisi dan strategi pembangunan kezsehatan serta

program-program pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan serta target-

target yang harus diacapai.

Bab.IV. PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN.

Bab ini disajikan tentang hasil hasil yang telah dicapai pembangunan di bidang

kesehatan di Kabupaten Batu Bara yang menyangkut derajat kesehatan ,perilaku

masyarakat,kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan.

Bab.V. KESIMPULAN DAN SARAN.

Bab ini memrupakan bab terakhir yang berisiskan kesimpulan dan saran dari profil

yang sajikan dan rekomendasi dalam rangka mengatasi masalah yang nyata.

- 4 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

BAB.II GAMBARAN UMUM

KABUPATEN BATU BARA

2.1. KEADAAN GEOGRAFI.

Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang baru terbentuk pada tahun 2007, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Asahan. Kabupaten Batu Bara berada pada Kawasan Pantai Timur Sumatera Utara yang berbatasan dengan selat Malaka.

Kabupaten Batu Bara terletak diantara 2003’00” – 3026’00” lintang utara dan 99001 - 100000 Bujur timur, dengan batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Utara dengan : Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Sebelah Timur dengan : Selat Malaka.

3. Sebelah Selatan : Kabupaten Asahan.

4. Sebelah Barat dengan : Kabupaten Simalungun.

Luas wilayah Kabupaten Batu Bara keseluruhanya 904.96 Km2. Dengan ketinggian 0 sampai dengan 50 meter dpl. Secara administratif Kabupaten Batu Bara terdiri dari 7 kecamatan, 151 desa/kelurahan. Berikut ini perbandingan luas wilayah kecamatan dengan luas kabupaten dapat dilihat pada grafik berikut ini :

GRAFIK.2.1

PROPOSI PERBANDINGAN WILAYAH KECAMATAN DENGAN KABUPATEN

- 5 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

2.2. KEADAAN IKLIM.

Seperti umumnya daerah-daerah lainya yang berada di kawasan Sumatera

Utara, Kabupaten Batu Bara termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua

musim yaitu musim kemarau dan musin hujan.

Menurut catatan pos pengukutran PT.PP LONSUM INDONESIA.Tbk

Perkebunan Dolok , pada tahun 2012 terdapat 99 hari hujan dengan volume curah

hujan sebanyak 1422mm. curah hujan terbesar terjadi pada bulan September yang

mencapai 215mm dengan 10 hari hujan. Sedanglkn curah hujan yterkecil terjadi pada

bulan juni yaitu 26mm dengan 3 hari hujan. Rata- rata curah hujan 2012 mencapai

118,5 mm/bulan.

2.3. KEADAAN DEMOGRAFI.

2.3.1. JUMLAH PENDUDUK.

Jumlah penduduk besar bukan hanya merupakan modal tetapi juga merupakan beban

dalam pembangunan, karena pemabngunan diarahkan pada peningkatan kwalitas sumber

daya manusia seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan Tabel dapat kita lihat bahwa pada tahun 2008 s/d

tahun 2012 jumlah penduduk adalah 381.023 jiwa dengan luas wilayah 904,96 km2 dengan

angka pertumbuhan penduduk 1%.

TABEL.2.3.1. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN LUAS WILAYAH

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2012 .

No Tahun Jlh Penduduk

Luas

wilayah

(Km2)

Angka Pertumbuhan

PDDK

1 2008 373.836 904,96 0,02

2 2009 373.836 904,96 0,02

3 2010 375.885 904,96 0,005

4 2011 379.400 904,96 1.01

5 2012 381.021 904,96 1

- 6 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

2.3.2. KEPADATAN PENDUDUK.

Kepadatan penduduk Kabupaten Batu Bara pada tahun 2008 dan 2009 adalah 413

jiwa per km2, dan pada tahun 2010 kepadatan penduduk Kabupaten Batu Bara 415 jiwa per

km2 , yang berarti terjadi peningkatan sebanyak 2 jiwa per km2. Sedangkan kepadatan

penduduk pada tahun 2011 adalah 419 jiwa per km2. Kepadatan penduduk Kabupaten Batu

Bara Tahun 2012 adalah 421 km2 , dimana setiap tahun menagalami kenaikan karena terjadi

peningkatan jumlah penduduk sekitar 1.623 jiwa atau terjadi pertumbuhan penduduk sekitar

1% dari tahun 2011

TABEL.2.3.2. JUMLAH KEPADATAN PENDUDUK BERDASARKAN LUAS WILAYAH

KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2012 .

No Tahun Jlh Penduduk Luas wilayah (Km2)

Kepadatan Penduduk/Km2

1 2008 373.836 904,96 413 2 2009 373.836 904,96 413

3 2010 375.885 904,96 415 4 2011 379.400 904,96 419 5 2012 381.023 904,96 421

2.3.3. SEX RATIO.

Sex Ratio adalah Suatu angka yang menunjukan perbandingan jenis kelamin. Rasio

ini merupakan perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dan perempuan di suatu

daerah tertentu. Perkembangan penduduk menurut sex ratio pada tahun 2008 dan 2009

jumlah penduduk laki-laki lebih kecil dari jumlah penduduk perempuan. Kemudian sex ratio

pada tahun 2010 dan 2011 adalah dimana penduduk laki-laki lebih besar dari jumlah

penduduk perempuan yaitu sebesar 101.49%. Pada tahun 2012 jumlah penduduk laki-laki

adalah 191.652 jiwa lebih besar dari jumlah penduduk perempuan yang berjumlah 189.824

jiwa dengan persentase 100.96%

- 7 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.2.3.3 JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN SEX RATIO

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2012 .

NO TAHUN JUMLAH SEX RATIO

(%) LAKI-LAKI PEREMPUAN

1 2008 191.231 196.066 97,53

2 2009 186.527 187.309 99,58

3 2010 189.328 186.557 101,49

4 2011 189.328 186.557 101,49

5 2012 191.652 189.824 100,96

2.4. SOSIAL EKONOMI.

2.4.1. PEKERJAAN.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Batu Bara mengalami

penurunan pada tahun 2012 menjadi 63,22 persen bila dibandingkan dengan

tahun 2011 (74,09 persen).

Jika dilihat dari status pekerjaannya, 35,03 persen status, penduduk

yang bekerja di Kabupaten Batu Bara buruh/karyawan. Penduduk yang

berusaha dengan dibantu keluarga mencapai 16,19 persensedangkan penduduk

bekerja sebagai pekerja keluarga mencapai 11,41 persen. Hanya 21,19 persen

penduduk yang menjadi pengusaha dan yang mempekerjakan buruh

tetap/bukan anggota keluarganya.

Jumlah penduduk Kabupaten Batu Bara yang merupakan angkatan

kerja Agustus 2012 adalah sebanyak 63,22 persen yang terdiri dari 99,38

persen bekerja serta sebanyak 0,62 persen mencari pekerjaan dan tidak

bekerja (pengangguran terbuka). Penduduk Kabupaten Batu Bara yang bekerja

ini sebagian besar bekerja pada sektor jasa-jasa sebesar 43,04 persen.

kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja di Kabupaten Batu Bara adalah

sektor Pertanian yaitu sebesar 37,31 persen. Sektor lain yang cukup besar

- 8 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

peranannya dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor Industri Pengolahan yaitu

sebesar 19,65 persen.

Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2012 sebanyak

1.509 orang yang terdiri dari 781 pencari kerja laki-laki dan sisanya 728 adalah

perempuan serta sebanyak 765 orang diantaranya sudah ditempatkan.

2.4.2. PENDIDIKAN.

Penyediaan sarana fisik pendidikan dan jumlah tenaga guru yang memadai

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah dan kualitas pendidikan

masyarakat. Pada tahun 2012 terdapat:

21 buah TK dengan jumlah murid 1.183 orang dan guru sebanyak 107 orang.

240 buah SD dengan jumlah murid 51.684 orang dan guru sebanyak 3.225 orang.

73 buah SLTP dengan jumlah murid 14.627 orang dan guru sebanyak 1.041 orang.

21 buah SLTA dengan jumlah murid 6.493 orang dan guru sebanyak 448 orang.

13 buah SMK dengan jumlah murid 4.678 orang dan guru sebanyak 379 orang.

Rasio murid terhadap sekolah untuk tingkat SD Negeri adalah 220 murid per

sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Tanjung Tiram (269 murid per

sekolah) dan terendah di Kecamatan Sei Balai (170 murid per sekolah). Rasio murid

terhadap sekolah untuk tingkat SLTP Negeri adalah 418 murid per sekolah dengan rasio

tertinggi terdapat di Kecamatan Talawi (482 murid per sekolah) dan terendah di Kecamatan

Medang Deras (330 murid per sekolah). Sementara rasio murid terhadap sekolah untuk

tingkat SLTA Negeri adalah 582 murid per sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di

Kecamatan Air Putih (746 murid per sekolah) dan terendah di Kecamatan Medang Deras

(368 murid per sekolah).

Rasio murid terhadap sekolah untuk tingkat SMK Negeri adalah 350 murid per

sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Air Putih (594 murid per sekolah)

dan terendah di Kecamatan Lima Puluh (104 murid per sekolah). Selain itu di Kabupaten

Batu Bara juga terdapat sekolah agama (madrasah) yang setara dengan sekolah umum yaitu:

42 buah RA dengan jumlah murid 1.600 orang dan guru sebanyak 167 orang.

36 buah MI dengan jumlah murid 5.845 orang dan gurusebanyak 306 orang.

42 buah MTs dengan jumlah murid 7.902 orang dan guru sebanyak 489 orang.

15 buah MA dengan jumlah murid 3.404 orang dan guru sebanyak 318 orang.

- 9 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

2.4.3. TINGKAT SOSIAL

2.4.3.1 Keluarga Berencana (KB)

Di Kabupaten Batu Bara, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2012, jumlah PUS menurun menjadi sekitar 64.487

dan dari jumlah tersebut 67,7 persen adalah akseptor aktif yang jumlahnya meningkat

dibandingkan tahun 2011. Alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah pil, suntik,

dan IUD sedangkan klinik KB yang ada berjumlah 30 buah.

2.4.3. 2 A g a m a

Sarana ibadah umat beragama juga mengalami kenaikan tiap tahun. Pada tahun 2012

jumlah masjid di Kabupaten Batu Bara ada 253 buah, musholla ada 190 buah, gereja

protestan ada 137 buah, gereja katolik ada 5 buah, dan vihara ada 7 buah. Jumlah jemaah haji

yang berangkat dari Kabupaten Batu Bara yang dikoordinir pemerintah berjumlah 177

orang. Angka ini lebih kecil dibandingkan tahun 2011 yang berjumlah 262 orang.

- 10 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

BAB III

VISI, MISI DAN STRATEGI

PEMBANGUNAN KESEHATAN

KABUPATEN BATUBARA.

Visi,Misi dan Strategi Pembangunan Kesehatan Kabupaten Batu Bara yang dijabarkan

oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten

Batu Bara adalam bidang kesehatan dasarnya mendukung Visi,Misi dan Strategi

Pembangunan Pemerintah Kabupaten Batu Bara.

3.1.1. Visi.

Visi Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara tidak terlepas dari Visi Pemerintah

Kabupaten Batu Bara yang ditetapkan sejak tahun 2008s/d 2014 adalah ” Masyarakat Batu

Bara Mandiri Untuk Hidup Sehat 2014 ”.

3.1.2. Misi.

Untuk mewujudkan visi sebagai langkah penjabaran nya, maka Dinas Kesehatan

menjabarkan misinya sebagai berikut :

a. Mengerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat,

b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkwalitas,

c. Meningkatkan sistem surveillance,monitoring dan informasi,

d. Meningkatkan pembiayaan kesehatan.

3.1.3. Strategi.

Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi diperlukan adanya percepatan karenanya

harus ditempuh melalui strategi :

a. Meningkatkan alokasi Pembiayaan Pembangunan Kesehatan melalui APBD

kabupaten.APBD Propinsi dan APBN.

- 11 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

b. Meningkatkan jumlah , Jenis, Mutu dan Profesional Sumber Daya Tenaga

Kesehatan.

c. Meningkatkan dan Memantapkan Peranan dan Fungsi Pelayanan serta Manajemen

Kesehatan.

d. Memantapkan dan Merealisasi Komitmen Bersama untuk Pembangunan Kesehatan

umumnya, dan secara khusus meningkatkan Upaya Pelayanan Kesehatan bermutu

yang Merata dan Terjangkau.

3.1.4 Program Pembangunan Kesehatan Kabupaten Batu Bara.

Dinas Kesehatan Kabupatenm Batu Bara menyadari akan keterbatasan sumber daya

yang tersedia serta sesuai dengan masalah yang ditemui dalam masyarakat serta

kecendrungan yang akan terjadi di masa yang akan datang, maka untuk memepercepat

peningkatan derjatat kesehatan masyarakat di Kabupaten Batu bara ini maka disusunlah

programpembangunan di bidang kesehatan yaitu :

a. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat.

b. Program Peningkatan Lingkungan Sehat.

c. Program Peningkatan Upaya Kesehatan Masyarakat

d. Program Upaya Kesehatan Perorangan dan Rujukan.

e. Program Pencegahan dan Pembeantasan Penyakit termasuk Imunisasi.

f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

g. Program Pembinaan dan Pengawasan Farmasi, makanan ddan Minuman.

h. Program Obat dan Pembekalan Kesehatan.

i. Program Peningkatan Kesehatan Keluarga.

j. Program Peningkatan dan Pembinaan Sumber Daya Tenaga Kesehatan.

k. Program Peningkatan Sarana dan Prasaana Kesehatan.

l. Program Kebijakan dan Manjemen Pembangunan Kesehatan seta Penataan

Organisasi dan Kelembagaan.

- 12 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

BAB. IV

PENCAPAIAN PEMBANGUNAN

KESEHATAN KABUPATEN BATU BARA

Hasil-hasil pembangunan bidang kesehatan dalam rangka mencapai “Kabupaten

Sehat” dapat diuraikan dalam bentuk indicator-indicator ini :

4.1. Derajat Kesehatan

Gambaran tentang derajat kesehatan meliputi indicator Mortalitas, Morbiditas dan

Status Gizi. Jumlah mortalitas dapat dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000

Kelahiran Hidup, Angka Kematian Bayi (AKABA) per 1.000 Jumlah Balita. Morbiditas

dilihat dari indicator angka kesakitan Malaria per 1.000 penduduk, angka kesembuhan

TB.paru per 1.000 penduduk, Angka Akut Flacid Paralysis (AFP) dan angka kesakitan

Demam Berdarah Dengue (DBD) per 100.000 penduduk. Sedangkan status gizi dilihat dari

indicator Persentase Balita dengan Status Gizi di bawah Garis Merah pada KMS, Bayi

dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dan Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi.

Selain indicator tersebut diatas, disajikan pula beberapa indicator tambahan yang dianggap

masih relevan yaitu Angka Kematian Kasar (AKK) dan angka kematian beberapa penyakit

tertentu.

4.1.1. Angka Kematian (Mortalitas)

Kejadiaan kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu dapat memberi

gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat atau dapat digunakan sebagai

indicator penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan

lainnya.Tinggi rendahnya angka kematian, secara umum dipengaruhi erat dengan tingkat

kesakitan golongan bayi, balita dan ibu maternal (hamil, melahirkan, nifas). Angka kematian

yang cukup bervariasi dari tahun ke tahun dapat di lihat pada uraian dibawah ini :

- 13 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.1.1.1. Angka Kematian Bayi (Infant Motality Rate)

Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indicator yang sangat penting untuk

mengukur keberhasilan program berbagai penyebab kematian maupun program kesehatan

ibu dan anak sebab angka kematian bayi ini berkaitan erat dengan tingkat kesehatan ibu dan

anak.

Adapun target Angka Kematian Bayi Tahun 2012 adalah 40 per – 1.000 kelahiran

hidup. Angka kematian bayi (IMR) per. 1.000 kelahiran hidup di Kabupaten Batu Bara

selama tiga tahun terakhir cukup bervariasi dan cenderung terjadi kenaikan pada tahun 2008

sedangkan pada tahun 2009 dan 2012 mengalami penurunan.

Tahun 2008 AKB sebesar 10.08 0/00 perseribu kelahiran hidup dan tahun 2009 turun

sebesar 5,76 0/00 tahun 2010 jumlah kematian bayi 22 orang dari 8.374 kelahiran hidup atau

(2.63 0/00 ). AKB ini naik dari AKB tahun sebelumnya, sedangkan pada tahun 2011 angka

kematian bayi 26 dari 7422 kelahiran hidup ( 3,50 0/00), Untuk tahun 2012 jumlah kematian

bayi sebanyak 52 orang (32 orang laki laki dan 20 orang perempuan) dari 7873 kelahiran

yang ada di Kabupaten Batu Bara, cendrung walaupun demikian AKB di Kabupaten Batu

Bara sudah jauh dibawah angka nasional .

Hal ini terjadi kerena beberapa hal, diantaranya peningkatan cakupan pelayanan

Bumil (K1 dan K4), dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang terus meningkat.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table dan grafik dibawah ini :

TABEL IV.1

ANGKA KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JUMLAH

ANGKA KEMATIAN BAYI

KEMATIAN BAYI KELAHIRAN HIDUP

1 2008 86 8.530 10,08 2 2009 47 8.166 5,76 3 2010 22 8.374 2,63 4 2011 26 7.422 3.50 5 2012 52 7.873 6.60

- 14 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK IV.1

4.1.1.2. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian Anak umur 0 – 4 tahun per 1000

kelahiran hidup. Angka kematian balita menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

anak dan faktor - faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi,

sanitasi, penyakit infeksi dan kecelakaan.

Adapun terget AKABA pada tahun 2012 adalah 58 perseribu dari jumlah Balita

yang sementara berdasarkan hasil laporan rutin dapat dilihaat dari tiga tahun terakhir yaitu :

Tahun 2008 dengan angka 0 0/00, tahun 2009 kembali naik sebesar 0 0/00 dan tahun 2010 dan

2011 0,38 0/00 , Sedangkan pada tahun 2012 terjadi peningkatan kematian balitaberjumlah 58

Jiwa atau sebesar 1,33%.

Hal ini memberikan gambaran tentang sistem informasi manajemen dan pelaporan

kemungkinan telah berjalam dengan baik dimana. Angka kematian balita sudah tercapai

selama tahun 2012 yaitu (58 per 1000 jumlah balita) untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel IV.2 dan grafik di bawah ini :

ANGKA KEMATIAN BAYI DI KAB.BATU BARA 2008 -

2012

- 15 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.2. ANGKA KEMATIAN BALITA DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008 sd 2012.

NO TAHUN JUMLAH BALITA

JUMLAH KEMATIAN

BALITA AKB (0/00)

1 2008 38.985 0 - 2 2009 42.890 0 - 3 2010 42.890 0 -

4 2011 42.444 16 0,38

5 2012 43.769 58 1,33

GRAFIK.IV.2.

4.1.1.3. Angka Kematian Ibu

Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu pada masa kehamilan, melahirkan dan nifas per 100.000 kelahiran hidup.

Namun untuk perkembangan AKI tidak cukup dengan jumlah, tetapi dengan angka. Bila dilihat dari rata-rata yang didapat dari hasil laporan bulanan secaran rutin selama lima tahun terakhir ini cukup bervariasi, secara berturut-turut kembali ditampilkan angka-angka kematian ibu melahirkan tersebut, yakni pada tahun 2008 AKI 13 (152,40 0/00), pada tahun 2009 terjadi kenaikan yaitu sekitar 18 jiwa (221,16%). Sedangkan pada tahun 2010 kembali menurun yaitu sekitar 13 (185,37%0) sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan yaitu 12 jiwa, Tapi pada tahun 2012 kembali mengalami kenaikan yaitu dari 7873 kelahiran hidup

ANGKA KEMATIAN BALITA DI KAB.BATU BARA 2008 - 2012

- 16 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

terdapat 16 orang yang mati (203,23 o/00). Untuk lebih jelas yang terjadi dapat dilihat pada Tabel IV.3 dan grafik berikut ini :

TABEL.IV.3 TABEL KEMATIAN IBU DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JUMLAH KELAHIRAN HIDUP

JUMLAH KEMATIAN IBU AKB (0/00)

1 2008 8.530 13 152,40

2 2009 8.139 18 221,16

3 2010 8.352 13 155,65

4 2011 7.422 12 161.68

5 2012 7.873 16 203,23

GRAFIK.IV.3

4.1.1.4. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate)

Angka kematian kasar adalah jumlah seluruh kematian tanpa memandang penyebab

dan golongan umur per 1.000 penduduk pada tahun yang sama ini tidak dapat ditampilkan

karena data tidak dapat diperoleh.

- 17 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.1.2. Angka Kesakiatan (Morbiditas)

Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat dan dari

sarana pelayanan kesehatan yang dipeoleh dari laporan rutin melalui Sistem Pencatatan dan

Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP), Sistem Pencatatan dan Pelaporan Rumah Sakit

(SP2RS) dan Sistem Survei Terpadu (SST). Indikator yang digunakan untuk melihat kondisi

kesehatan di suatu wilayah adalah incidence rate (IR) dan prevalence rate (PR).

Gambaran pola penyakit terbesar di Kabupaten Batu Bara tahun 2012, menunjukkan

penyakit infeksi masih mendominasi. Berikut ini table IV 4.10 pola penyakit terbesar di

Kabupaten Batu Bara Tahun 2012.

TABEL IV.4

URUTAN 10 BESAR PENYAKIT

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2012.

NO JENIS PENYAKIT Persentase (%)

1 ISPA 33,01 2 Penyakit Tekanan Darah Tinggi 14,32

3 Reumatik 10,75

4 Gastritis/Dyspepsia 9,47 5 Diare 7,94 6 Penyakit Kulit Alergi 7,74 7 Observasi Febris 5,42

8 Penyakit lain pada Saluran pencernaan 5,08

9 Tukak Usus 12 Jari/Lambung 3,57 10 Penyakit Kencing Manis 2,70

- 18 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.1.2.1. Penyakit Menular

4.2.1.1. Penyakit Menular Bersumber Binatang

a. Malaria

Penyakit malaria masih merupakan penyakit endemis di wilayah Kabupaten Batu

Bara terutama pada Kecamatan yang berada pada daerah-daerah dataran rendah yang terletak

di sepanjang Timur Kabupaten Batu Bara yakni : Kecamatan Medang Deras, Air Putih,

Talawi, Tanjung Tiram, Lima Puluh dan Sei Suka.

Kejadian penyakit malaria berdasarkan laporan rutin cenderung menurun, hal ini

dapat terlihat dari angka Annual Malaria Index (AMI) sebesar 5,63 per 1000 penduduk pada

tahun 2006. tahun 2007 kembali terjadi penurunan sebesar 4,68 per 1000 Penduduk,

sementara tahun 2008 kembali menurun sebesar 2,76 per 1000 Penduduk. Sedangkan pada

tahun 2009 2,91 per 1000 penduduk. Sedangkan pada tahun 2012 terjadi kenaikan yang

sangat tajam hal ini mungkin disebabakan karena adanya bantuan dana dari GF – ATM

untuk program Malaria .Penderita Malaria dengan pemeriksaan Laboratorium sebesar 2,73

dari 1000 penduduk meningkat tajam sebesar 1,99 per 1000 penduduk. Untuk Tahun 2012

Angka rata-rata nasional IS 2012 AMI sebesar 2 per 1000 Penduduk, namun kewaspadaan

terhadap penyakit ini perlu terus dilakukan mengingat kejadian berulang akan terjadi dengan

kurun waktu 5 (lima) tahunan. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL.IV.5 TABEL ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MALARIA

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008-2012

NO TAHUN KLINIS ,+ MALARIA

ANGKA KESAKITAN 1000 PDDK

KLINIS ,+ MALARIA

1 2008 1.329 153 3,56 0,41 2 2009 1.089 275 2,91 0,74 3 2010 3.201 1.028 8,52 2,73

4 2011

3.201

275 2,91 0,74

5 2012 3.245 1122 8,63 2,98

- 19 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK.IV.4

B. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Selama empat tahun ini angka kesakitan DBD berfluktuasi. Angka Insidence DBD secara nasional pada tahun 2012 adalah 2 per seratus ribu penduduk. Tahun 2008 meningkat dengan jumlah 47 kasus atau 12,57 perseratus ribu penduduk. Sedangkan pada tahun 2009 kasus DBD mengalami peningkatan yang tajam 93 kasus dan atau 24,88 per seratus ribu penduduk . Pada tahun 2010 mengalami peningkatan yang tajam atau sebesar 105 orang atau 27,93 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2011 mengalami penurunan yang tajam atau sebesar 89 orang atau 23,68 per 100.000 penduduk, Pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 76 orang atau 20,22 per 100.000 penduduk. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

TABEL.IV.6 TABEL ANGKA KESAKITAN PENYAKIT DBD

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 20 12

NO TAHUN DBD ANGKA KASUS 100.000PDDK

1 2008 47 12,57 2 2009 93 24,88 3 2010 105 27,93 4 2011 89 23,68 5 2012 75 19,68

- 20 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK.IV.5

4.1.2.3. Penyakit Menular Langsung

a. Tuberculosis (TBC)

Penyakit TB Paru dengan BTA(+) yang masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat, Tahun 2008 jumlah kasus 335 penderita tbc bta positif atau IR 89,61 per seratus

ribu penduduk. Sedangkan pada tahun 2009 tbc bta positif sebanyak 335 kasus, tidak

mengalami perubahan tapi pada kasus klinis mengalami penurunan yang sangat tajam. Hal

ini disebabkan program tb paru telah menyebar luas di masyarakat. Pada tahun 2010

mengalami peningkatan kembali yaitu 464 bta Positif dan atau 122,44 dari 100.000

penduduk. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan kembali yaitu 488 bta Positif dan atau

128,62 dari 100.000 penduduk. Pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali yaitu 436

bta Positif dan atau 114,92 dari 100.000 penduduk.

Kasus TB-Paru dengan BTA+ yang ada kecenderungan terus meningkat dari tahun

ketahun sebelumnya dan pada tahun 2009 ini untuk kasus tbc bta positif tidak mengalami

peningkatan yang berarti, hal ini ada hubungannya dengan bantuan yang diberikan oleh

WHO dalam rangka pemberantasan penyakit TB Paru, Kusta dan HIV/AIDS yang program

- 21 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

ini sudah berlangsung selama 8 tahun sejak tahun 1996. Untuk jelasnya dapat dilihat dari

tabel berikut ini :

TABEL.IV.7 TABEL ANGKA KESAKITAN PENYAKIT TBC

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2006-2012

NO TAHUN KLINIS BTA (+) ANGKA KESAKITAN

100.000 PDDK KLINIS BTA (+)

1 2008 3.810 335 1.019,16 89,61 2 2009 404 335 108,07 89,61 3 2010 5.912 464 1.572,82 123,44 4 2011 35 488 9,23 128,62 5 2012 449 436 118,34 114,92

GRAFIK.IV.6

b. Diare

Kabupaten Batu Bara merupakan daerah yang endemis diare, yang sepanjang tahun

penyakit tersebut tetap ada, dimana penyakit ini masih merupakan penyebab utama kematian

pada balita. Berdasarkan hasil pemantauan dari unit pelayanan dari unit pelayanan kesehatan

berupa laporan rutin selama tahun 2008 berjumlah 3.324 kasus yaitu atau 8,89 per seribu

penduduk. Tapi pada tahun 2009 mengalami peningkatan yaitu sebesar 5.687 kasus dengan

- 22 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

insiden rate 15,21 per seribu penduduk. Pada Tahun 2010 mengalami peningkatan kembali

sebesar 8.817 dengan insiden rate 23,46 per 1000 penduduk. Pada Tahun 2011 mengalami

peningkatan kembali sebesar 8.817 dengan insiden rate 23,46 per 1000 penduduk. Pada

Tahun 2012 mengalami peningkatan kembali sebesar 8.817 dengan insiden rate 23,46 per

1000 penduduk. Namun kiranya hal ini perlu adanya kewaspadaan yang menerus dalam

bentuk SKDN – KLB, dikarenakan Kabupaten Batu Bara masih merupakan daerah endemis.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini .

TABEL.IV.7 TABEL ANGKA KESAKITAN PENYAKIT DIARE

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN DIARE ANGKA KASUS 1000 PDDK

1 2008 3.324 8,89

2 2009 5.687 15,21

3 2010 8.817 23,46

4 2011 16.049 42,70

5 2012 4.270 11,36

GRAFIK.IV.7

- 23 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.1.2.4. Penyakit Menular Yang Dapat Dicegah Immunisasi.

a. Difteri

Penyakit difteri adalah penyakit menular akut yang menyerang bayi (0 – 1thn) serta

sebagian besar anak yang tidak mendapat vaksinasi DPT pada kelompok umur 1 – 4 tahun

dengan penyebab penyakit adalah Coryne Bacterium Diphteriae. Jumlah kasus dan Angka

Insidence per 1000 penduduk kelompok umum > 1 tahun dan 1 – 4 tahun, dari laporan yang

masuk secara rutin tahun 2008 – 2012 tidak lagi dijumpai kasus Defteri yang terlapor di unit

pelayanan pemerintah.

b. Pertusis

Penyakit pertusis merupakan penyakit menular akut pada saluran pernapasan,

ditemui pada anak dengan kelompok umur kurang dari 5 tahun. Tahun 2008 sampai 2012

tidak lagi dijumpai kasus pertusis yang terlapor diunit pelayanan kesehatan tingkat pertama

dan rujukan.

c. Tetanus

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh basil clostridum tetani. Penyakit ini

bisa menyerang siapa saja tanpa memandang kelompok umur atau strata ekonomi. Bila

dilihat dari angka Insidence tahun 2008 s/d 2012 kelihatannya penyakit ini tidak ada terlapor

ke tingkat Kabupaten berarti kasus tetanus sudah tidak ada, namun kemungkinan besar tidak

terlapor.

d. Tetanus Neonatorum

Penyakit tetanus yang terjadi pada bayi (bayi kurang dari 1 bulan) disebut dengan

Penyakit Tetanus Neonatorum. Upaya pencegahannya telah dilakukan melalui program

immunisasi rutin dengan pemberian TT pada wanita usia subur, pemeriksaan kehamilan

sekaligus pemberian imunisasi TT dan imunisasi saat sweeping. Kasus tetanus neonatorum

sampai saat ini tidak dijumpai.

e. Polio

Penyakit polio yang telah merupakan kesepakatan global dimana seharusnya

Indonesia telah bebas Polio pada tahun 2000 yang ditandai dengan pemberian sertifikasi

- 24 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

bebas polio oleh WHO, namun kenyataannya sampai saat ini Indonesia belum lagi bebas dari

Polio yang membawa dampak program imunisasi polio masih harus tetap berjalan.

f. Campak

Penyakit campak merupan penyakit akut yang mudah menular dan sebagian besar

penderita meninggal karena terjadinya komplikasi seperti radang paru, radang otak dan

berak-berak, sebagian besar kematian dapat dicegah dengan penanganan kasus yang baik.

Kasus penyakit campak pada tahun 2009 yang dilaporkan sebanyak 46 kasus. Pada Tahun

2010 dijumpai sebanyak 30 orang dan Kasus terbanyak di jumpai pada Puskesmas

Pagurawan kecamatan Medang Deras yaitu 15 orang dan Kasus meninggal pada tahun 2012

di jumpai 24 kasus campak.

g. Hepatitis B

Penyakit Hepatitis dapat menyerang semua orang, melalui sistem surveilance

terpadu didapat gambaran bahwa penyakit hepatitis dari tahun 2007 di Kabupaten Batu Bara

tidak ditemukan kasus sedangkan pada tahun 2008 sampai dengan 2012 juga tidak

ditemukan ditemukan kasus. Ini menunjukan bahwa kasus ini belum ditemukan, namun pun

begitu Sistem surveilance harus tetap waspada dan berkoordinasi.

4.1.3. Status Gizi

Berbagai usaha dalam mengatasi masalah gizi telah dilakukan melalui pogram usaha

perbaikan gizi keluarga (UPGK) pemberian makanan tambahan (PMT) pemberian kapsul

vitamin A, pembeian tablet Fe, dan kapsul jodium untuk daerah rawan Gangguan Akibat

Iodum (GAKI). Sebagai indikator terhadap status gizi bayi dipergunakan angka berat badan

lahir rendah (BBLR) dan terhadap Balita dengan menggunakan indikator balita kurang

energi protein (KEP) dengan skala likert ( gizi buruk, kurang, baik dan lebih). Status gizi

pada bayi BBLR dan balita di bawah garis merah (BGM) dapat dilihat pada uraian dibawah

ini :

- 25 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

a. Bayi dengan BBLR

Status gizi bayi dengan menggunakan indikator persentase Berat Badan Lahir Renda

(BBLR) di Kabupaten Batu Bara belum dapat memberikan gambaran sepenuhnya mengingat

sistem pencatatan dan pelaporan yang belum berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil

pencatatan yang dilakukan secara rutin ditingkat puskesmas yang dilaporkan ke tingkat

kabupaten dapat kita lihat persenta

se bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) selama tiga tahun belakangan ini

menunjukkan fluktuasi. pada tahun 2008 kasus kembali meningkat hingga mencapai 48

kasus (0,560/0) atau meningkat hingga 1,5 dari tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun

2009 mengalami penurunan, BBLR 35 kasus atau 0,43 % dari 8139 jumlah bayi lahir hidup.

Dan pada tahun 2010 kembali mengalami penurunan , BBLR 27 kasus dari 8352 jumlah

kelahiran hidup. Dan pada tahun 2011 kembali mengalami penurunan , BBLR 24 kasus dari

7422 jumlah kelahiran hidup. Dan pada tahun 2012 kembali mengalami penurunan , BBLR

23 kasus dari 7873 jumlah kelahiran hidup Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan

grafik di bawah ini :

TABEL.IV.8

PERSENTASE BAYI DENGAN BBLR

DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008-2012

NO TAHUN JUMLAH LAHIR HIDUP BBLR %

1 2.008 8.530 48 0,56 2 2.009 8.139 35 0,43 3 2.010 8.352 27 0,32 4 2.011 7.422 24 0,32 5 2.012 7.873 23 0,29

- 26 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK.IV.8

b. Balita dibawah garis merah (BGM)

Tahun 2008 adalah dari jumlah balita yang ditimbang 39.476 terdapat 78 BGM atau

0,20%. Sedangkan untuk tahun 2009 mengalami peningkatan persentase Balita BGM yaitu

122 atau 0,41 % dari 29.476 dari balita yang ditimbang.untuk tahun 2010 mengalami

peningkatan persentase Balita BGM yaitu 122 atau 0,41 % dari 29.476 dari balita yang

ditimbang . Sedangkan untuk tahun 2012 mengalami peningkatan persentase Balita BGM

yaitu 381 atau 1,15 % dari 32.988 dari balita yang ditimbang

Sementara target Nasional Indonesia Sehat 2012 adalah 15%. Pada tahun 2012 jumlah

Balita dengan BGM tidak di hitung karena Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel IV

6 dan grafik di bawah ini :

TABEL.IV.10 PERSENTASE BALITA DENGAN BGM

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JUMLAH

BALITA DI TIMBANG

BALITA BGM

%

1 2008 39.476 78 0,20 2 2009 29.476 122 0,41 3 2010 39.476 78 0,20 4 2011 29.476 122 0,41 5 2012 29.476 122 0,41

- 27 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK.IV.9

c. Cakupan distribusi vitamin A

Penanggulangan masalah kekurangan vitamin A dengan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada anak balita dan ibu nifas merupakan program yang masih terus dilaksanakan karena merupakan kesepakatan Nasional. Pemberian kapsul vitamin A dalam pelaksanaannya diintegrasikan dengan kegiatan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui Posyandu dan Puskesmas. Cakupan pendistribusian vitamin A pada anak balita mengalami naik turun dimana tahun 2008 cakupan vitamin A sebesar 74,45% . Sedangkan tahun 2009 mengalami peningkatan kembali pendistribusi capsul vitamin A 33.178 balita (77,36%) dari 42.890 balita yang ada. Pada tahun 2010 cakupan pemberian vitamin A untuk Anak Balita sebanyak 83,07 % dengan sasaran 32.512 anak dengan realisasi 27.008 anak. Pada tahun 2011 cakupan pemberian vitamin A untuk Anak Balita sebanyak 83,07 % dengan sasaran anak dengan realisasi 27.008 anak. Pada tahun 2012 cakupan pemberian vitamin A untuk Anak Balita sebanyak 73,91 % dengan sasaran 42.444 anak dengan realisasi 24.047 anak. Untuk tahun depan lebih diupayakan agar dapat mencapai target IS 2012 dengan cakupan distribusi Vitamin A mencapai 90%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tablet dan grafik di bawah ini :

- 28 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.11

CAKUPAN DISTRIBUSI VIT.A

DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008-2012

NO TAHUN JUMLAH BALITA

YANG MENDAPAT

VIT.A %

1 2008 38.985 29.024 74,45

2 2009 42.890 33.178 77,36

3 2010 32.512 27.008 83,07

4 2011 42.444 24.047 56,66

5 2012 43.769 32.348 73,91

GRAFIK.IV.10

d. Persentase Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Besi (Fe1) dan (Fe3)

Upaya penanggulangan kasus anemia gizi dengan pemberian tablet dan sirup besi

diprioritaskan pada kelompok rawan gizi yaitu ibu hamil dan balita. Berdasarkan hasil

laporan yang diterima menunjukkan bahwa cakupan pendistribusian tablet besi pada ibu

hamil mengalami kenaikan dimana tahun 2008 dari 9.713 ibu hamil yang mendapat tabel

Fe1 sebanyak 9679 (99,65%) sementara Fe3 sebanyak 8.815 (90,75%). Untuk Tahun 2009

- 29 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

mengalami peningkatan F1 sebanyak 9277 (96,22%) sementara F3 8983 (93,17%). Dan

pada tahun 2010 cakupan F1 sebanyak 91,57% (8.514) dan F3 sebanyak 82,05% (7.629) .

Dan pada tahun 2012 cakupan F1 sebanyak 93,13 % (8.157) dan F3 sebanyak 87,95 % (7.704)

Persentase ini sudah mencapai angka nasional IS 2012 sebesar 90% untuk F1 dan F3 belum

mencapai 90% dari tarbet yang di harapkan . Untuk lebih jelas dapat di lihat pada tabel

berikut ini :

TABEL.IV.12 CAKUPAN DISTRIBUSI TABLET BESI (Fe)

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008-2012

NO TAHUN JUMLAH BUMIL FE 1 % FE 3 %

1 2008 9.713 9.679 99,65 8.815 90,75 2 2009 9.641 9.277 96,22 8.983 93,17 3 2010 9.298 8.514 91,57 7.629 82,05 4 2011 8.722 8.234 94,40 7.770 89,09 5 2012 8.760 8.157 93,12 7.704 87,95

GRAFIK.IV.11

CAKUPAN DISTRIBUSI TABLET BESI Fe1 DAN Fe 3

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 2012

- 30 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

e. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi

Kecamatan bebas rawan gizi adalah Kecamatan dengan prevalensi Gizi Kurang dan

Gizi buruk pada balita < 15%. Di Batu Bara di katakan bebas rawan gizi karena untuk

mendapatkan data tersebut harus melalui survey, sementara survey itu tidak pernah

dilakukan karena dananya tidak ada.

4.2 Kesehatan Lingkungan

Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikator-indikator

Persentase Rumah Sehat dan Persentase tempat-tempat umum sehat, Institusi dibina

kesehatan.

4.2.1. Rumah Sehat

Rumah sakit adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu

rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembungan sampah, sarana

pembungan air limbah, pentilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan

lantai tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2008 data tidak ada. Sedangkan pada tahun 2009

jumlah rumah sehat 8523 (9,74%) dari 87.498 rumah yang diperiksa. Ini kemungkinan

karena data/informasi yang diterima melalui laporan rutin tidak akurat dan tidak tepat waktu,

sementara target IS 2012 80%. Ini berarti masih jauh dari yang di harapkan. Untuk

mengetahui persentase rumah sehat di Kabupaten Batu Bara dapat dilihat pada tabel di

bawah ini

- 31 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.13 PERSENTASE RUMAH SEHAT DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JUMLAH RUMAH JUMLAH RUMAH SEHAT

%

1 2008 87,563 - -

2 2009 87,498 8,523 9.74

3 2010 73,878 37,270 50.45

4 2011 20,999 11,705 55.74

5 2012 21,973 12,699 57.79

GRAFIK.IV.12

4.2.2. Tempat-Tempat Umum Sehat

Tempat-tempat Umum (TTU) merupakan suatu sarana yang dikunjungi oleh banyak orang dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel, restoran, bioskop, pasar, terminal dan lain-lain. Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan yaitu yang memiliki sarana air bersih, tempat pembungan sampah, sarana pembuangan air limbah ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung, dan memiliki pencahayaan ruang yang sesuai.

- 32 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) tahun 2012 yaitu :

persentase restoran/rumah makan sehat 89,36 %, persentase pasar sehat 0,00%, TPUM di

Kabupaten Batu Bara 88,68% . Tepat-tempat Umum Sehat ini sudah melebihi angka

nasional tahun 2012 yaitu 80%.

4.3 Perilaku Masyarakat

Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap

derajat kesehatan, akan disajikan 3 (tiga) indikator yaitu Persentase Posyandu Pratama,

Madya, Purnama dan Mandiri, persentase rumah tangga ber perilaku hidup bersih dan sehat,

persentase penduduk yang terlindungi askes.

4.3.1 Posyandu

Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya Masyarakat

(UKBM)yang paling dikenal dewasa ini. Posyandu menyelenggarakan minimal program

prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, Imunisasi, dan

penanggulangan diare. Untuk meningkatkan kwalitas posyandu telah dilakukan

pengelompokan posyandu ke dalam 4 tingkat perkembangan, yaitu (1) posyandu pratama,(2)

posyandu madya,(3) posyandu purnama, dan (4) posyandu mandiri.

Dari table di bawah ini terlihat persentase perkembangan posyandu di Kabupaten

Batu Bara dari tahun 2008-2012 yaitu Di tahun 2008 posyandu pratama 68 (13,71%),

Madya 363 (73,19%), Purnama 61 (0,12%) . Sedangkan pada tahun 2009 Posyandu Pratama

sebanyak 122 (24,06%), Madya 312 (61,54%), Purnama 69 (13,61%) dan Mandiri 4 (0,79%)

dari jumlah Posyandu 507. Untuk Tahun 2010 persentase Pos Yandu Purnama 0,13% (64

Pos Yandu) dan Pos Yandu Mandiri 0% dari 498 Pos Yandu yang ada di Kab.Batu Bara.

Untuk Tahun 2011 persentase Pos Yandu Purnama 0 % dan Pos Yandu Mandya 50,40 %,

Posyandu Purnama 76 dari 496 Pos Yandu, Tahun 2012 persentase Pos Yandu Purnama 0

% dan Pos Yandu Mandya 50,40 %, Posyandu Purnama 127 dari 496 Pos Yandu yang ada

di Kab.Batu Bara.

- 33 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.14 PERSENTASE POS YANDU PRATAMA,MADYA,PURNAMA DAN MANDIRI

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 2012

GRAFIK.IV.13

4.3.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu

kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur

komunikas, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku, sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalah sendiri, dalam

NO TAHUN JLH POSYANDU

POS YANDU PRATAMA

POS YANDU MADYA

POS YANDU PURNAMA

POS YANDU MANDIRI

JUMLAH CAK (%) JUMLAH CAK

(%) JUMLAH CAK (%) JUMLAH CAK

(%)

1 2008 496 68 13,71 363

73,19 61 0,12 4

0,81

2 2009 507 122 24,06 312

61,54 69 0,14 4

0,79

3 2010 498 121 24,30 313

62,85 64 0,13 0

-

4 2011 496 121 34,07 250

50,40 76 0,15 1

0,20 5 2012 496 0 0.00 366 73,79 127 25,60 3 0,60

- 34 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga,

memelihara, dan meningkatkan kesehatan.

PHBS pada tatanan rumah tangga dinilai berdasarkan 16 indikator yang meliputi 9

indikator perilaku dan 7 indikator lingkungan. Sembilan indikator perilaku ini adalah (1)

Perilaku tidak merokok, (2) Persalinan oleh Nakes, (3) Immunisasi, (4) Penimbangan Balita,

(5) Sarapan Pagi, (6) Kepersertaan Dana Sehat, (7) Kebersihan Mencuci Tangan, (8)

Kebersihan Menggosok Gigi, (9) Olah Raga. Sedangkan Indikator Lingkungan pada PHBS

adalah (1) sarana air bersih, (2) Jamban, (3) Tempat Sampah, (4) Sarana Pembuangan Air

Limbah, (5) Ventilasi Rumah, (6) Kepadatan Rumah, (7) Lantai Rumah.

Sementara itu masyarakat Batu Bara tahun 2009, dari laporan yang di dapat dari

87.563 jumlah rumah tangga yang di pantau yang ber PHBS sebanyak 87.563 atau 100%.

Dan pada tahun 2012 dari Rumah Tangga yang Ber PHBS dari 5.533 yang di pantau hanya

2.118 yang ber PHBS (38%).

Target persentase RT berperilaku hidup bersih sehat dalam indikator IS 2012 adalah

65%, sementara hasil pencapaian di Kabupaten Batu Bara sebesar 100%. Walaupun dari

jumlah rumah tangga yang dipantau semua berperilaku sehat, tapi data tersebut belum dapat

mengambarkan RT berperilaku sehat di Kab.Batu Bara. Dengan demikian masih diperlukan

upaya peningkatan PHBS antara lain melalui pendekatan pimpinan, bina suasana, dan

pemberdayaan masyarakat.

4.3.3 Penduduk yang Terlindungi Askes

Peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan (JPKM dan Dana Sehat) masih

sangat rendah dimana sampai saat ini belum terbentuk satu pun Badan Pelaksana (Bapel)

JPKM. Adapun permasalahannya adalah masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat,

kerja sama dan koordinasi lintas sektor dan sosialisasi khususnya dalam sosialisasi

JPKM/Dana Sehat.

Tahun 2008 masyarakat yang terlindungi askes sebanyak 13.764 orang atau sebesar

3,63% di tahun 2009 meningkat menjadi 3,79% dari 373.836 penduduk, di tahun 2008

menurun menjadi 3,71% dari 373.836 penduduk. Sedangkan pada tahun 2009 dari jumlah

penduduk Kab.Batu Bara yaitu 373.836 jiwa yang terlindungi ASKES hanya 13.855 (3,71%)

. Dan pada tahun 2010 penduduk yang di lindungi Askes yaitu 3,25 % . Persentase ini masih

- 35 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

jauh dari target yang ingin dicapai pada tahun 2010, yaitu sebesar 30%. Dan pada tahun 2012

penduduk yang di lindungi Askes yaitu 3,25 % . Persentase ini masih jauh dari target yang

ingin dicapai pada tahun 2010, yaitu sebesar 30%. Untuk lebih jelas persentase penduduk

yang terlindungi askes dapat dilihat pada uraian dan Tabel di bawah :

TABEL.IV.15 PERSENTASE PENDUDUK YANG TERLINDUNGI ASKES

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JLH PENDUDUK

JLH PESERTA

ASKES %

1 2008 373.836 13.855 3,71

2 2009 373.836 13.856 3,71 3 2010 375.885 12.208 3,25 4 2011 379.400 12.396 3.25 5 2012 381.023 15.604 3.25

GRAFIK.IV.14

- 36 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.4 Askes dan Mutu Pelayanan Kesehatan

Untuk menggambarkan askes dan mutu pelayanan kesehatan di sajikan beberapa

indikator, antara lain persentase Penduduk yang memanfaatkan Puskesmas, pesertase

Penduduk yang memanfaatkan Rumah sakit.

4.4.1. Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang menyelenggarakan

kegiatan promosi kesehatan, kesehatan lingkungan, Pelayanan kesehatan Ibu & Anak, KB,

Perbaikan Gizi, Pemberantasan Penyakit Menular, dan pengobatan. Beberapa Puskesmas,

yaitu Puskesmas Perawatan, disamping menyelenggarakan pelayanan juga menyediakan

pelayanan rawat inap. Pelayanan pengobatan/perawatan diarahkan sejauh mana unit

pelayanan kesehatan sejak dari puskesmas pembantu, Puskesmas dan rumah sakit dapat

digambarkan menjangkau masyarakat dari segi pemberian pelayanan kesehatan, hal ini dapat

dilihat dari jumlah masyarat yang mau memanfaatkan unit pelayanan tersebut dalam bentuk

kunjungan.

Tahun 2009 jumlah seluruh kunjungan rawat jalan adalah 169.786, sedangkan

jumlah kunjungan rawat inap hanya 1.422 orang. Kondisi kunjungan Puskesmas masih

sangat rendah ini kemungkinan ada hubungan dengan mutu pelayanan yang diberikan

sebagai dampak dari performan, kondisi perbekalan kesehatan berupa obat-obatan dan

peralatan (medis dan non medis) serta SDM sebagai penyelenggaraan pelayanan kesehatan

itu sendiri masih kurang.

Tahun 2012 jumlah seluruh kunjungan rawat jalan adalah 146.748 (39,04%) dari

jumlah poebduduk sedangkan jumlah kunjungan rawat inap hanya 392 orang. Kondisi

kunjungan Puskesmas masih sangat rendah ini kemungkinan ada hubungan dengan mutu

pelayanan yang diberikan sebagai dampak dari performan, pencatatan dan pelaporan yang

kurang akurat.

Karenanya solusi yang di harapkan adalah melihat kondisi mutu yang sebenarnya

dengan melakukan survey juga secara bersamaan melengkapi peralatan dan perbekalan

kesehatan di samping pembenahan SDM dalam bentuk pelatihan-pelatihan.

- 37 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.4.2. Sarana Kesehatan Dasar

Arah pembangunan kesehatan adalah meningkatkan mutu, jangkauan dan

pemerataan pelayanan kesehatan kepda masyarakat, dalam upaya mencapai tujuan tersebut

maka penyediaan sarana/fasilitas pelayanan kesehatan sangat penting artinya.

Sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang terdiri dari Puskesmas pemerintah dan

sarana kesehatan swasta. Puskesmas pembantu sampai tahun 2012 berjumlah 62 unit. Jika

dibandingkan dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dimana sarana penduduk yang

dilayani oleh sebuah puskesmas rata-rata 20.000 penduduk, maka jumlah puskesmas

seharusnya ada 20 ternyata sampai saat ini hanya berjumlah 13 unit, untuk tahun 2012

pembangunan sarana kesehatan untuk puskesmas telah dibangun sebayak 1 unit yaitu

peningkatan status puskesmas pembantu Lalang Kecamatan Medang Deras di tingkatkan

status nya menjadi Puskesmas rawat Jalan. Yang berarti Kabupaten Batu Bara masih kurang

7 puskesmas untuk dapat menjangkau sasaran sesuai dengan yang diharapkan untuk

mencapai Indonesia Sehat 2012. Demikian juga jumlah puskesmas pembantu dimana sasaran

yang dilayani oleh sebuah pustu berkisar 3.000 penduduk, maka jumlah pustu seharusnya

ada 125 unit dan kenyataannya sekarang hanya 62 unit. Tabel Berikut adalah jumlah sarana

kesehatan pemerintah dan swasta yaitu :

TABEL.IV.16 JUMLAH SARANA KESEHATAN PEMERINTAH DAN SWASTA

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2012

NO

SARANA KESEHATAN

PEMERINTAH JUMLAH

SARANA

KESEHATAN

SWASTA

JUMLAH

1 Rumah Sakit 0 Rumah Sakit 1 2 Puskesmas 13 Balai Pengobatan 28 3 Puskesmas Pembantu 62 Rumah Bersalin 0 4 Puskesmas Keliling 14 Apotek 13 5 Posyandu 62 Toko Obat 13 6 POSKESDES 27 Praktek Dr/Drg 53

- 38 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.4.3. Penduduk yang Memanfaatkan Kartu Sehat

Kartu sehat adalah kartu identitas yang dapat dipergunakan oleh keluarga miskin

untuk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan disarana pelayanan kesehatan secara cuma-

cuma. Dalam perkembangannya pada tahun 1998 kartu sehat dimanfaatkan untuk Program

jaringan Pengamanan sosial bidang kesehatan (JPSBK), sejak tahun 1998-2001 berubah

menjadi Program Dampak Pengurangan subsidi energi (PDPSE), tahun 2002-2004 berubah

menjadi Program Kompensasi Pengurangan Subsidi bahan bakar minyak (PKPS-BBM)

Bidang Kesehatan, seterusnya tahun 2007 berubah menjadi Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin), terakhir tahun 2008 berubah menjadi Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).

Perkembangan jumlah keluarga miskin menurut indikator kesehatan, dari tahun

ketahunnya selama program dilucurkan memperlihatkan bahwa jumlah pada tahun 2008

meningkat sebesar 29.957 jiwa yang dicakup Askeskin (27,17%) dan yang mendapat

pelayanan kesehatan 99,63%. Sedangkan pada tahun 2009 yang dicakup 110.269 yang

mendapat pelayanan kesehatan 42.342 yang mendapat rawat jalan dan 173 yang mendapat

rawat inap. Dan pada tahun 2010 jumlah maskin masih sama pada tahun 2009 110.269

orang yang mendapat yankes dasar pada strata 1 sebanyak 51,94% atau 57.269. Dan pada

tahun 2012 jumlah maskin masih sama pada tahun 2009 110.269 orang yang mendapat

yankes dasar pada strata 1 sebanyak 51,94% atau 57.269. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

TABEL.IV.17

JUMLAH GAKIN YANG MEMFAATKAN PELAYANAN KESEHATAN

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JUMLAH GAKIN

DICAKUP ASKESKIN % MENDAPAT

YAN.KES %

1 2008 110.269 110.269 100,00 29.847 27,07

2 2009 110.269 110.269 100,00 42.515 38,56

3 2010 110.269 110.269 100,00 57.269 51,94

4 2011 110.269 110.269 100,00 42.515 38,56

5 2012 110.269 110.269 100,00 57.269 51,94

- 39 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.5 Pelayanan Kesehatan

4.5.1. Pelayanan Antenatal

Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga pelayanan

kesehatan terhadap ibu hamil dengan standart pelayanan Antenatal yang meliputi 5 T.

Cakupan pelayanan Antenatal dapat di pantau dengan pembeian pelayanan terhadap ibu

hamil saat kunjungan pertama (K1) dan kunjungan ulangan yang ke empat kali pada

semester ke - 3 kehamilan (K4).

Cakupan K1 dan K4 yang menggambarkan tingkat keaktifan petugas pelayanan kesehatan dari tahun 2006 sampai 2008 mengalami peningkatan yang sangat berarti. Tahun cakupan K4 tahun 2008 mengalami kenaikan di bandingkan dengan tahun tahun sebelumnya sebesar (92,17%), dan tahun 2009 cakupan K4 juga mengalami peningkatan sebesar (92,45%). Pada tahun 2010 Kunjungan Ibu hamil (K1) 100% dan K4 sebesar 8.809 atau 94.74%.Sedangkan pada tahun 2011 cakupan K4 mengalami peningkatan yaitu (94,63%).Tahun 2012 mengalami penurunan yaitu sebesar K4 (91,30%).

Persentase ini hampir mendekati target IS 2012 sebesar 95%. Capain ini menunju7kkan bahwa persentase target IS 2012 hampir tercapai.sampai Untuk melihat cakupan pelayanan antenatal K1 dan K4 di Kabupaten Batu Bara dapat dilihat pada tabel IV.17 di bawah ini :

TABEL.IV.18 JUMLAH BUMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008-2012

NO TAHUN IBU HAMIL K 1 K 4

JUMLAH % JUMLAH %

1 2008 9.899 9.713 98,12 9.124 92,17

2 2009 9.641 9.191 95,33 8.913 92,45

3 2010 9.298 9.298 100,00 8.809 94,74

4 2011 8722 9.191 95,33 8.913 92,45

5 2012 8760 8.358 95.41 7.998 91.30

- 40 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK.IV.14

4.5.2. Pertolongan Persalinan

Tabel IV. 19 di bawah ini menunjukkan persentase pertolongan pesalinan yang di

tolong oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Batu Bara.

Tahun 2008 persentase perpotongann persalinan di tolong NAKES meningkat

sebesar (90,73%). Sedangkan pada tahun 2009 persalinan yang ditolong oleh NAKES

mengalami penurunan sebesar 8.153 (88,94%). Tapi pada tahun 2010 persalinan yang

ditolong tenaga kesehatan sudah mencapai 100%, pada tahun 2011 persalinan yang ditolong

oleh NAKES mengalami penurunan sebesar 7.479 (89,83%). pada tahun 2012 persalinan

yang ditolong oleh NAKES mengalami penurunan sebesar 7.783 (93,08%). ini melebihi dari

target yang ditentukan. Sementara target yang akan di capai IS 2012 sebesar 90%. Gambar

cakupan pertolongan persalinan ditolong NAKES dapat dilihat pada Tabel IV.19 dan Grafik

di bawah ini :

TABEL.IV.19

PERSENTASE PERTOLONGAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA

KESEHATAN DI KAB. BATU BARA TAHUN 2006-2012

NO TAHUN JUMLAH PERSALINAN

DITOLONG NAKES %

1 2008 9.430 8.556 90,73 2 2009 9.167 8.153 88,94 3 2010 8.372 8.372 100,00 4 2011 8.326 7.479 89,83 5 2012 8.362 7.783 93,08

- 41 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK.IV.15

4.5.3. Cakupan Pemeriksaan Neonatal (KN)

Cakupan Pemeriksaan Neonatal adalah persentase neonatal yang mendapatkan

pelayanan kesehatan minimal 2 kali yang digunakan untuk melihat jangkauan dan kwalitas

pelayanan terhadap bayi umur kurang 1 bulan.

Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonatus pertama

(KN1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari dan KN2 dengan sasaran bayi umur 8-28 hari. Ini

digunakan untuk melihat jangkauan dan kwalitas pelayanan kesehatan neonatal. Tahun 2008

cakupan neonatus sebesar 8.456 (99,80%) dari 8.473 neonatus. Sedangkan pada tahun 2009

mengalami penurunan sebesar 7.979 (91,43%) dari 8.727 . Sedangkan pada tahun 2010

mengalami penurunan sebesar 3.002 (35,94%) dari 8.352. Sedangkan pada tahun 2011

mengalami penurunan sebesar 7.840 (89,89%) dari 8.422 .

Tahun 2012 Cakupan pemeriksaan neonatal dengan indikator kunjungan neonatus

pertama (KN1) dengan sasaran bayi umur 0-7 hari sebesar 7.769 (99%) dan KN3 dengan

pemeriksaan lengkap sebesar 7.204% (92%). Dapat dilihat pada tabel.IV.20 dibawah ini :

- 42 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.20

PERSENTASE KUNJUNGAN KN 1 DAN KN 2

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008-2012

4.5.4. Immunisasi

Immunisasi merupakan suatu upaya perlindungan yang diberikan kepada kelompok

berisiko tinggi terhadap serangan penyakit khususnya dalam rangka menurunkkan angka

kesakitan bayi dan ibu serta menjaga penularannya, yang pada akhirnya menurunkan angka

kematian bayi dan ibu. Cakupan pelayanan immunisasi dapat diukur dengan pesentase desa

yang telah UCI dengan indikator seluruh bayi yang ada yaitu 98,54% telah mendapatkan

immunisasi lengkap.

Kabupaten Batu Bara yang terdiri dari 158 desa/kelurahan terdapat 98 desa

(62,00%) telah UCI. Hal ini dikarenakan masyarakat dalam hal ini ibu-ibu mengetahui

manfaat imunisasi, atau telah efektifnya penyuluhan yang proaktif di tingkat bawah

walaupun masih kurangnya kerja sama lintas sektoral dalam mengerakkan masyarakat dan

Namun disisi lain yang perlu dipertanyakan apakah cakupan pelayanan immunisasi tersebut

telah diikuti dengan kwalitas/mutu pelayanan yang standart atau telah memenuhi standart

operasional pelayanan).

NO TAHUN JUMLAH NEONATAL

KN 1 KN 2

JUMLAH % JUMLAH %

1 2006 8.996 8.473 94,19 8.456 94,00

2 2007 8.727 9.056 103,77 7.979 91,43

3 2010 8.352 8.315 99,56 3.002 35,94

4 2011 8.422 9.056 103,77 7.979 91,43

5 2012 8.352 8.315 99,56 3.002 35,94

- 43 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.5.4.1. Cakupan Immunisasi (TT1 & TT5)

Cakupan pemberian immunisasi TT1 tahun 2012 sebesar (30,37%) yaitu sebanyak

2.824 orang dan TT5 sebanyak 968 orang atau sebesar (10,41%). Untuk jelasnya dapat

dilihat pada Tabel IV.21 di bawah ini :

TABEL.IV.21 CAKUPAN IMUNISASI (TT 1 DAN TT 5)

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2012

NO TAHUN JUMLAH BUMIL

TT 1 TT 5 JUMLAH % JUMLAH %

1

2012 8.139 2.824 30,37 1.475 10,41

4.5.5. Bayi dengan Asi Eksklusif

Air susu ibu (ASI) adalah ASI yang diberikan kepda seorang bayi secara terus

menerus selama 4 bulan, tanpa pemberian makanan pendamping ASI. Persentase bayi yang

diberikan ASI eksklusif ini menunjukkan penurunan sejak 3 tahun ini disebabkan karena

kurang adanya kerja sama yang baik antara pengelola program dengan masyarakat,

khususnya bagi ibu yang punya bayi dan kurang mengampanyekan manfaat ASI bagi bayi.

Sehingga menyebabkan pengetahuan ibu tentang manfaat ASI eksklusif masih rendah selain

itu adanya tabu atau pantangan-pantangan dari yang menganggap hal tersebut tidaklah

wajar.

Persentase tahun 2008 yaitu 26,21 % . Sedangkan pada tahun 2009 kembali turun

yaitu sebesar 12,95 %. Pada tahun 2012 cakupan ASI eksklusif sebesar 12,63% atau 1.055.

Hal ini disebabkan kurangnya penyuluhan di Desa desa oleh Petugas kesehatan. Persentase

ini masih jauh dari target IS yang akan dicapai tahun 2012 sebesar 80%. Untuk melihat

gambaran tersebut dapat dilihat pada Tabel. IV. 22 dan Grafik berikut ini :

- 44 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.22

PERSENTASE BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF

DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JUMLAH BAYI

DIBERI ASI EKSKLUSIF %

1 2008 8.470 2.220 26,21

2 2009 8.727 1.130 12,95

3 2010 8.352 1.055 12,63

4 2011 7.929 900 11,35

5 2012 7.963 1.509 18,95

GRAFIK.IV.16

4.6 Sumber Daya Kesehatan

Indikator Sumberdaya Kesehatan terdiri atas Rasio Dokter, Dokte Spesialis, Dokter Keluarga, Dokter Gigi, Apoteker, Bidan, Perawat, Ahli Gizi, Ahli Sanitasi, dan Ahli Kesehatan Masyarakat masing-masing per 100.000 penduduk. Kecukupan tenaga kesehatan dalam pemberian pelayanan kesehatan merupakan hal fundamental yang harus mendapatkan perhatian dikarenakan tenaga kesehatan sebagai unsur utama di dalam manajemen kesehatan. Keberadaan tenaga kesehatan di Kabupaten Batu Bara dapat digambarkan pada beberapa indikator yang dapat dilihat pada Tabel IV.23 berikut :

- 45 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.23 RATIO KEBERADAAN TENAGA KESEHATAN

DI KABUPATEN BATU BARA TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN JUMLAH

RATIO TARGET 2012 NOMERATOR DENOMERATOR

1 Ratio Dokter per 100.000 penduduk 38 381,023

9.97 40

2 Ratio Dokter Umum Pusk. per Pusk. 35 13

2.69 2

3 Ratio Dokter Gigi Pusk. per Pusk. 15 13

1.15 2

4 Ratio Bidan per 100.000 Penduduk 443 381,023

116.27 100

5 Ratio Perawat per 100.000 Penduduk 229 381,023

60.10 117

4.6.1. Ratio Tenaga Dokter Per 100.000 Penduduk

Dari Tabel IV.23 di atas dapat dilihat bahwa untuk meningkatkan mutu dan pemerataan pelayanan Kesehatan diperlukan tenaga medis yang salah satuya adalah dokter yang cukup. Gambar mengenai kecukupan tenaga dokter dalam satu wilayah dapat diukur dengan menggunakan jumlah dokter per 100.000 penduduk (ratio tenaga dokter terhadap 100.000 penduduk).

Ratio tenaga dokter yang bekerja di tenaga kesehatan terhadap 100.000 Penduduk

sampai dengan tahun 2009 adalah 40 orang yang berarti setiap 100.000 penduduk ada 10,70

dokter memberikan pelayanan medis setiap 100.000 penduduk. Dan pada tahun 2010 jumlah

dokter sebanyak 46 orang yang artinya 100.000 penduduk ada 12,24 dokter yang melayani.

Masih jauh dibawah target yang diharapkan.

Pada tahun 2012 jumlah dokter sebanyak 38 orang yang artinya 100.000 penduduk 9,97

dokter yangv melayani, masih jauh dibawah yang di harapkan.

Sedangkan menurut perhitungan nasional rata-rata pada akhir 2012 harus ada 40

dokter setiap 100.000 penduduk.

- 46 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.6.2. Ratio Tenaga Dokter dan Dokter Gigi Puskesmas

Dalam rangka meningkat mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan maka upaya

yang telah dan akan ditempuh selanjutnya adalah menitikberatkan palayanan kesehatan di

Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar dengan menempatkan dokter dan

dokter gigi.

Untuk mengukur tingkat kecukupan dokter dan dokter gigi di sarana pelayanan

kesehatan terdepan adalah dengan menggunakan indikator ratio dokter dan dokter gigi

puskesmas terhadap puskesmas. Ratio tenaga dokter terhadap Puskesmas di Kabupaten Batu

Bara yaitu 2,69 yang berarti telah semua Puskesmas mempunyai dokter bahkan ada rata-rata

2 dokter dalam setiap Puskesmas.

Sedangkan ratio tenaga dokter gigi terhadap Puskesmas di Kabupaten Batu Bara

adalah 1,15 yang berarti belum semua Puskesmas mempunyai seorang dokter gigi.

Seharusnya dengan adanya dokter dan dokter gigi di Puskesmas akan memberikan peluang

kepada penyelenggara (dokter dan dokter gigi) untuk kontrak dengan pelanggan lebih

banyak yang ditandai dengan meningkatnya kunjungan Puskesmas, namun disisi lain

kunjungan atau masyarakat yang memanfaatka Puskesmas kenyataannya masih rendah

sehingga untuk itu perlu ada suat penelitian kearah tersebut untuk melihat tingkat kepuasan

pelanggan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan karena kedua posisi tersebut harus

punya hubungan searah dimana tingkat kepuasan pasien akan sebanding dengan tingkat

kepuasan penyelenggara pelayanan kesehatan.

4.6.3. Ratio Tenaga Bidan Per 100.000 Penduduk

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di unit pelayanan

kesehatan terdepan diperlukan pendstribusian tenaga bidan yang cukup. Gambaran tingkat

kecukupan tenaga bidan dapat ditunjukkan dengan jumlah bidan per 100.000 penduduk,

menurut indikator 2012 rata-rata bidan per 100.000 penduduk adalah 100, sedangkan Ratio

tenaga bidan per 100.000 penduduk di Kabupaten Batu Bara adalah 116,27 orang yang

berarti telah mencukupi angka kebutuhan Indonesia sehat 2012.

- 47 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

4.6.4. Ratio Tenaga Perawat Per 100.000 Penduduk

Jumlah tenaga perawat kesehatan memegang peranan yang sangat penting dalam rangka meningkatkan perawatan kesehatan masyarakat, dikarenakan seorang perawat pada umumnya memberikan pelayanan langsung baik kuratif maupun preventif. Jumlah tenaga perawat per 100.000 penduduk dapat memberikan gambaran tentang pendistribusian tenaga perawatan dalam suatu wilayah kerja. Jumlah tenaga perawat kesehatan per 100.000 penduduk di Kabupaten Batu Bara rationya adalah sebesar 60,10 orang sedangkan kebutuhan tenaga perawatan diperhitungkan cukup bila berada pada posisi 117 per 100.000 penduduk menjelang Indonesia Sehat 2012.

Kecukupan tenaga bidan dan perawat tidaklah menjadi masalah utama belaka namun lainnya yang perlu mendapatkan perhatian adalah kwalitas dan kelengkapan perbekalan kesehatan yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

4.7 Sektor Terkait

4.7.1 Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Keberhasilan program KB biasanya diukur dengan beberapa indicator, diantaranya Proporsi Peserta KB Baru Menurut Metode Kontrasepsi, Persentase cakupan peserta KB Aktif terhadap PUS, dan Persentase Peserta KB baru metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Persentase KB baru sebanyak (12,88%), sedangkan peserta KB aktif sebanyak (24,72%) pada tahun 2008. Sedangkan pada tahun 2009 persentase KB baru 848 (2,16 %), persentase KB Aktif 23.316 (59,46 %). Sedangkan pada tahun 2010 peserta KB baru sebanyak 7.670 (11,81%). Sedangkan pada tahun 2011 peserta KB baru sebanyak 8.096 (13,02%). Sedangkan pada tahun 2012 peserta KB baru sebanyak 8.071 (13,51%) Hal ini masih dibawah target yang diharapkan, sementara target yang harus dicapai IS 2012 sebesar 80% gambaran persentase tersebut dapat dilihat pada tabel IV.24 dan grafik di bawah ini :

- 48 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

TABEL.IV.24

PERSENTASE PESERTA KB

DI KABUPATEN BATU BARA

TAHUN 2008 sd 2012

NO TAHUN P U S KELUARGA BERENCANA (KB)

Baru % Aktif % 1 2008 62.032 7.990 12,88 15.333 24,72

2 2009 39.215 848 2,16 23.316 59,46

3 2010 64.972 7.670 11,81 9.758 15,02

4 2011 62.159 848 2,16 23.316 59,46

5 2012 59.761 8.071 13,51 31,934 53,44

GRAFIK.IV.17

4.7.2 Pelayanan KB Aktif Menurut Metode Kontrasepsi

Persentase KB aktif berdasarkan metode kontrasepsi di Kabupaten Batu Bara pada

tahun 2012 adalah memakai IUD sebanyak (19,55%) MOP (0,29%) implant (59,85%),

MOW sebanyak (18,21%)

- 49 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

GRAFIK.IV.18

- 50 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

BAB. IV

KESIMPULAN DAN SARAN

61. Kesimpulan

6.1.1 Angka kematian bayi 2012 sebesar 7 per 1000 kelahiran hidup.

6.1.2 Angka kematian balita 2012 sebesar 7 per 1000 kelahiran hidup.

6.1.3 Angka kematian ibu 2012 sebesar 203 per 100.000 kelahiran hidup.

6.1.4 Bayi dengan berat badan lahir rendah tahun 2012 sebesar 0,29%.

6.1.5 Persentase Posyandu di Kabupaten Batu Bara tahun 2012 sebanyak : Posyandu

Pratama unit (0%), Posyandu Madya sebanyak 366 unit (73,79%) dan sedangkan

Posyandu Purnama sebanyak 76 unit (0,15%), Posyandu Mandiri 3 (0,60%).ss

6.1.6 Penduduk yang terlindungi Askes tahun 2012 sebanyak 3,27%.

6.1.7 Persalinan ditolong tenaga kesehatan tahun 2012 sebanyak 93,08 %.

6.1.8 Peserta KB aktif pada tahun 2012 sebanyak 13,51 % sedangkan peserta KB baru

sebanyak 53,44%.

6.1.9 Bayi yang diberi Asi eksklusif pada tahun 2012 adalah 1.509 bayi dari 7.963 bayi

atau sebesar 18,95 %.

6.1.10 Cakupan bayi yang berada di bawah garis merah pada tahun 2012 sebanyak 1%.

- 51 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

6.2. Saran-saran

6.2.1. Gerakan sayang ibu sebagai terobosan dalam penurunan angka kematian ibu (AKI)

perlu ditingkatkan, sebagai jembatan kerja sama lintas program kesehatan, lintas

sektor dan kemandirian masyarakat dalam kesehatan.

6.2.2. Agar kerjasama lintas sektor maupun lintas program terkait dapat ditingkatkan

sehingga kwalitas posyandu yang ada dapat ditingkatkan menjadi posyandu

purnama dan mandiri.

6.2.3. Agar kecamatan dan seluruh desa di Kabupaten Batu Bara mampu melaksanakan

Pengkajian Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

6.2.4. Agar kegiatan yang mempunyai daya ungkit besar dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat terutama idikator MMR pelu mendapatkan perhatian

khusus.

6.2.5. Dalam menyongsing pasasr bebas/ era globalisasi maka tempat-tempat umum

khusunya bandra, hotel, pe;abuhan laut dan restoran aga mendapatkan pengawasan

sanitasi yang baik.

6.2.6. Perlu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya data / informasi kesehatan yang

valid dan akurat untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara.

6.2.7. Perlu di tingkatkan kesadaran tentang pentingnya data/informasi, meningkatkan

kemampuan dalam pengumpulan, pengolahan,penyajian, pendistribusian

data/infformasi kesehatan yang tepat waktu, perlu melakukan survey-survey

khusus dalam mendapatkan data yang lebih akurat/valid di tahun yang akan

datang.

6.2.8. Perlunya dukungan dana oleh pengelola Proyek terkait, demi tercapainya

keberhasilan pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, analisa, penyajian, dan

pendistribusian data profil kesehatan Kabupaten.

- 52 -

Profil Kesehatan 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Batu Bara

BAB. V

P E N U T U P

Dari Penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Batu Bara Tahun 2012 ini didapatkan

data yang memberi gambaran situasi/keadaan umum dan lingkungan, pembangunan,

pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja pembangunan kesehatan.

Pembangunan Kesehatan yang tetap merupakan kebutuhan masyarakat, dari waktu

kewaktu akan terus diupayakan untuk dapat ditingkatkan sejalan dengan derap pembangunan

daerah, oleh karena itu keberadaan profil kesehatan ini sangat penting artinya untuk tetap

dapat dipertahankan keberadaannya.

Pembangunan daerah yang dilandasi dengan Semangat Otonomi Daerah (OTDA)

dalam era reformasi ini merupakan peluang yang cukup memberikan kesempatan untuk lebih

berkreatif membangun daerahnya secara menyeluruh dan berkesinambungan termasuk

bidang kesehatan.

Buku Profil kesehatan Kabupaten Batu Bara yang akan terbit setiap tahunnya akan

didistribusikan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Dan sebaliknya didapatkannya

masukan ataupun saran bagi pihak kesehatan agar dapat memperbaiki diri selaku pelayan

masyarakat di bidang kesehatan.

Semoga berhasil