kata pengantar -...
TRANSCRIPT
i
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya,
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten
Pemalang Tahun 2018 dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat
waktu.
Laporan Kinerja Tahunan ini disusun berdasarkan ketentuan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. Laporan ini disusun sebagai salah satu upaya dalam
mewujudkan reformasI birokrasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Pemalang dan sebagai perwujudan akuntabilitas serta sarana informasi
kepada masyarakat yang membutuhkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pemalang
Tahun 2018 ini memuat tentang perencanaan, perjanjian kinerja dan
capaian kinerja tahun ketiga periode 2016-2021 Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pemalang, baik
keberhasilan maupun kegagalan dalam mencapai tujuan dan sasaran
ii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
strategis. Laporan ini juga memuat aspek keuangan yang secara langsung
berhubungan antara dana masyarakat yang dibelanjakan dengan hasil
atau manfaat yang diterima oleh masyarakat.
Kami berharap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kabupaten Pemalang Tahun 2018 ini dapat menjadi sarana evaluasi dalam
rangka memperbaiki kinerja ke depan untuk lebih produktif, efektif dan
efisien, baik mulai dari aspek perencanaan, pengorganisasian maupun
pengkoordinasian dalam pelaksanaannya.
Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan
dukungan, dan bimbingan dalam penyusunan laporan ini, khususnya
Pemerintah melalui Kementerian PAN dan RB serta Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah.
Pemalang, 25 Maret 2019
BUPATI PEMALANG
H. JUNAEDI, SH., MM.
iii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
IKHTISAR EKSEKUTIF
enyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai
bentuk pelaporan kinerja yang telah diwujudkan oleh Pemerintah
Kabupaten Pemalang selama satu tahun untuk mendorong tata
kelola pemerintahan yang baik dengan melaporkan kinerjanya dalam
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pemalang
Tahun 2018 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja
ini berdasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan, Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi
P
iv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban
atas kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang.
Laporan ini disusun dengan mengumpulkan data dan melakukan
analisis untuk menjawab pertanyaan serta membuat kesimpulan mengenai
sejauh mana capaian kinerja dan sasaran pembangunan daerah yang
ditunjukkan dalam keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kabupaten Pemalang yang terangkum dalam Perjanjian Kinerja Bupati
Tahun 2018, sesuai dengan yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten
Pemalang Tahun 2016-2021.
Berdasarkan hasil analisis akuntabilitas terhadap 56 Indikator
Kinerja dalam Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang tahun 2018, dapat
disimpulkan bahwa dari 56 indikator kinerja, sebanyak 53 indikator atau
94,64% memperoleh kriteria penilaian sangat baik, 2 indikator atau 3,57%
memperoleh kriteria sedang, dan 1 indikator atau 1,79% memperoleh
kriteria penilaian rendah.
Capaian Indikator Kinerja berdasarkan Skala Nilai Peringkat Kinerja
Sedangkan hasil pengukuran berdasarkan indikator kinerja sasaran
terhadap 25 sasaran strategis yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Bupati
Pemalang tahun 2018, menurut skala nilai peringkat kinerja dapat disimpulkan
bahwa dari 25 sasaran strategis, sebanyak 24 sasaran atau 96% memperoleh
kriteria penilaian sangat baik dan 1 sasaran atau 4% memperoleh kriteria
penilaian sedang. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran strategis Pemerintah
Kabupaten Pemalang tahun 2018 sebagaimana diagram berikut:
Sangat baik; 94,64
Sedang; 3,57Rendah; 1,79
v
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Berdasarkan kriteria penilaian pemenuhan target, maka dapat diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat 46 indikator atau 82,14% yang melampaui target, 2
indikator atau 3,57% yang memenuhi target 100%, dan 8 indikator atau 14,29%
yang belum memenuhi target kinerja 100%, sebagaimana tertuang dalam
diagram sebagai berikut:
Sedangkan dari 25 sasaran, terdapat 22 indikator kinerja sasaran atau
88% yang melampaui target, 2 indikator kinerja sasaran atau 8% yang memenuhi
target 100%, dan 1 indikator kinerja sasaran atau 4% yang belum memenuhi
target kinerja 100%, sebagaimana tertuang dalam diagram berikut:
Sangat baik; 96
Sedang; 4
Capaian Kinerja menurut Sasaran
Sangat baik Sedang
82,14
3,57
14,29
Capaian Kinerja per Indikator
Melampaui target Memenuhi target Belum memenuhi target
vi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Secara terperinci, indikator yang pencapaian kinerjanya belum memenuhi
target adalah sebagai berikut :
1. Indikator sasaran dengan kriteria penilaian Sangat Tinggi :
a. Angka Kelulusan SMP/Mts sebesar 96,76%;
b. Usia Harapan Hidup (UHH) sebesar 99,89%;
c. Tingkat Pengeluaran Perkapita sebesar 96,51;
d. Persentase jembatan dalam kondisi baik sebesar 96,71%;
e. Cakupan rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air sebesar
97,53%;
2. Indikator sasaran dengan kriteria penilaian Sedang :
a. Persentase usaha yang memiliki ketaatan terhadap pencemaran air dan
udara dari sumber tidak bergerak sebesar 70,91%;
b. Indeks Gini sebesar 66,67%;
3. Indikator sasaran dengan kriteria penilaian Rendah :
Persentase jalan dalam kondisi baik sebesar 63,47%.
88
84
Melampaui target Memenuhi target Belum memenuhi target
vii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
DAFTAR ISI
i Kata Pengantar iii Ikhtisar Eksekutif Iv Daftar Isi V Daftar Gambar vi Daftar Tabel
vii Daftar Grafik viii Daftar Diagram
1 PENDAHULUAN ......................................,1 01 A. Latar Belakang 02 B. Organisasi Perangkat Daerah dan Sumber Daya Aparatur 06 C. Gambaran Umum 06 1. Kondisi Geografi 09 2. Potensi Unggulan Kabupaten Pemalang 17 3. Keadaan Penduduk 20 4. Kondisi Perekonomian 31 5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 33 6. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 35 7. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 37 D. Permasalahan Utama(Strategic Issued)
2 PERENCANAAN KINERJA........................41 41 A. Rencana Strategis 41 1. Visi dan Misi 44 2. Tujuan & Sasaran
3. Strategi dan Arahan Kebijakan 56 4. Pentahapan Pembangunan Daerah 58 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 64 1. Program Untuk Pencapaian Sasaran 70 2. Prioritas Pembangunan &. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas
Daerah Tahun 2018...
viii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
3 AKUNTABILITAS KINERJA....................75 75 A. Capaian Kinerja Organisasi 85 1. Sasaran Strategis 1 87 a. Tingkat Keselarasan Antara Program RKPD dengan RPJMD 88 b. Nilai LkjIP 88 c. Persentase Prioritas Usulan Hasil Musrenbang yg di akomodir
RKPD 89 2. Sasaran Strategis 2 92 a. Rata-rata Lama Sekolah 93 b. Harapan Lama Sekolah 94 c. Angka Kelulusan SD/MI 94 d. Angka Kelulusan SMP/MTs 95 e. Angka Melanjutkan SD/MI 95 f. Angka Melanjutkan SMP/MTs 96 3. Sasaran Strategis 3
Angka Kunjungan Ke Perpustakaan 97 4. Sasaran Strategis 4
100 a. Usia Harapan Hidup 101 b. Angka Kematian Ibu (AKI) 103 c. Angka kematian Bayi (AKB) 104 d. Angka Kematian Balita (AKaBa) 105 e. Persentase Balita Gizi Buruk 106 5. Sasaran Strategis 5
Total Fertility Rate (TFR) 108 6. Sasaran Strategis 6 110 a. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 111 b. IndeksPemberdayaan Gender (IDG) 111 7. Sasaran Strategis 7
Persentase PMKS yang Tertangani 114 8. Sasaran Strategis 8 115 a. Persentase Kepemilikan KTP 116 b. Persentase Anak Memiliki Akte Kelahiran 117 9. Sasaran Strategis 9 119 a. Produktifitas Padi 119 b. Produktifitas Jagung 120 c. Produktifitas Kedelai 121 d. Produktifitas Komoditas Peternakan Utama 122 10. Sasaran Strategis 10 123 a. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 124 b. Ketersediaan Cadangan Pangan 125 11. Sasaran Strategis 11 126 a. Pertumbuhan Ekonomi 127 b. PDRB Per Kapita 128 c. Laju Inflasi 128 d. Indeks Gini 129 e. Tingkat Pengeluaran Per Kapita 130 f. Produksi Perikanan Tangkap
ix
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
131 g. Produksi Perikanan Budidaya 131 12. Sasaran Strategis 12 133 a. Persentase Koperasi Sehat 135 b. Persentase Pertumbuhan IKM (Industri Kecil Menengah) 135 13. Sasaran Strategis 13
Persentase Pertumbuhan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
136 14. Sasaran Strategis 14 Peningkatan Wisatawan
139 15. Sasaran Strategis 15 Tingkat Pengangguran Terbuka
141 16. Sasaran Strategis 16 Menurunnya Penduduk Miskin
144 17. Sasaran Strategis 17 146 a. Persentase Jalan Dalam Kondisi Baik 147 b. Persentase Jembatan DaLam Kondisi Baik 148 c. Persentase Saluran Irigasi Dalam Kondisi Baik 149 d. Cakupan Rumah Tangga Yang Mendapatkan Pelayanan Air
Minum 150 e. Persentase Saluran Drainase Dalam Kondisi Baik 151 f. Persentase Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Yang ditangani 152 g. Cakupan Wilayah Kumuh 152 18. Sasaran Strategis 18
Ketersedian Rambu-rambu Lalu Lintas 153 19. Sasaran Strategis 19
Persentase Usaha Yang Memiliki Ketaatan Terhadap Pencemaran Air dan Udara Dari Sumber Tidak Bergerak
155 20. Sasaran Strategis 20 Persentase Penurunan Konflik Sosial
157 21. Sasaran Strategis 21 Nilai Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDM)
159 22. Sasaran Strategis 22 Hasil Opini BPK terhapat Laporan Keuangan Daerah
161 23. Sasaran Strategis 23 Rata-rata Skor Survey Kepuasan Masyarakat pada Perangkat
Daerah Pelayanan Publik 164 24. Sasaran Strategis 24
Cakupan Pelayanan Teknologi Informatika (TI) Bagi Masyarakat 166 25. Sasaran Strategis 25 167 a. Cakupan Kelompok Seni yang Dibina 168 b. Benda, Situs dan Kawasan cagar Budaya yang Dilestarikan 169 B. Akuntabilitas keuangan
169 Realisasi Anggaran
172 Efisiensi Sumber Daya
4 PENUTUP ..........................................182
x
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
LAMPIRAN A. Penghargaan Daerah B. Indikator Kinerja Bupati C. Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang Tahun 2018 D. Surat Pernyataan Telah di Reviu oleh Inspektorat Kabupaten Pemalang
DAFTAR GAMBAR 6 Gambar 1.1. Peta Administrasi Kabupaten Pemalang
91 Gambar 3.1. Siswa SD?MI Berprestasi 97 Gambar 3.2. Kondisi Perpustakaan Kabupaten Pemalang
105 Gambar 3.3. Kegiatan Posyandu Desa Purwoharjo 112 Gambar 3.4. Penanganan PMKS di Kecamatan Petarukan dengan cara
membawanya ke panti Lansia Bojongbata Pemalang 131 Gambar 3.5. Penebaran benih udang veraname 132 Gambar 3.6. Pelatihan kelembagaan Koperasi 137 Gambar 3.7. Beberapa destinasi wisata di Kabupaten Pemalang 140 Gambar 3.8. Kegiatan Pembekalan Ketrampilan di BLK 149 Gambar 3.9. Pemasangan jaringan air bersih di Desa Karangtengah
Kecamatan Ampelgading 157 Gambar 3.10. Penertiban bangunan liar 160 Gambar 3.11. Penyerahan Penghargaan Opini WTP ke dua 163 Gambar 3.12. Pelaksanaan Survey Kepuasan Msyarakat (SKM) pada
Puskesmas Mulyoharjo 165 Gambar 3.13. Pembangunan titik hotspot di Road Race Widuri
DAFTAR TABEL 7 Tabel 1.1. Luas Wilayah Kabupaten Pemalang berdasarkan
Kecamatan dan Penggunaan Lahan (Ha) 8 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Pemalang berdasarkan
Kecamatan (mdpl) 17 Tabel 1.3. Proyeksi Penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin 2010-2020 19 Tabel 1.4. Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa Tengah 2016-2017 20 Tabel 1.5. Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2013-
2018 21 Tabel 1.6. Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK Tahun 2017 dan 2018 24 Tabel 1.7. Distribusi PDRB ADHB Tahun 2017 dan 2018 Kabupaten
Pemalang (%) 26 Tabel 1.8. Perkembangan dan Pertumbuhan Pendapatan Perkapita
ADHB 2013-2018 Kabupaten Pemalang (%) 26 Tabel 1.9. Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita ADHB
dan ADHK Tahun 2012-2017 Kabupaten Pemalang
xi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
27 Tabel 1.10. Perkembangan Inflasi Tahunan Tingkat Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Periode 2013-2018
29 Tabel 1.11. Jumlah dan Persentase Penduduk MIskin di Kabupaten Pemalang tahun 2014-2018
30 Tabel 1.12. Rasio Gini Menurut Kabupaten/KotaTahun 2011-2015 32 Tabel 1.13. Indikator IPM Kabupaten pemalang Tahun 2013-2017 32 Tabel 1.14. Perbandingan Indeks Pemabnagunan Manusia (IPM) di
Wilayah Karesidenan Pekalongan Tahun 2012-2017 33 Tabel 1.15. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Pemalang
Tahun 2012 – 2017 35 Tabel 1.16. Perbandingan Indeks Pembangunan gender (IPG) di
Wilayah Karesidenan Pekalongan Tahun 2014-2017 36 Tabel 1.17. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Pemalang
Tahun 2012 – 2017 37 Tabel 1.18. Indeks Pemberdayaan Gender Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah Tahun 2013 – 2017 43 Tabel 2.1. Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Pemalang 47 Tabel 2.2. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama 50 Tabel 2.3. Tujuan, Strategi dan Arah Kebijakan 59 Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2018 72 Tabel 2.5. Keterkaitan Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi Jawa
Tengah dan Kabupaten Pemalang Tahun 2018 77 Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja 78 Tabel 3.2. Capaian Kinerja Tahun 2018 84 Tabel 3.3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten
Pemalang Tahun 2018 86 Tabel 3.4. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1 87
Tabel 3.5. Pengukuran Kinerja Tingkat Keselarasan Antara Program
RKPD dengan RPJMD 88 Tabel 3.6. Tabel 3.6. Pengukuran Kinerja Nilai LKjIP 89 Tabel 3.7. Pengukuran Kinerja Persentase Prioritas Usulan Hasil
Musrenbang yang diakomodir dalam RKPD 89 Tabel 3.8. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2 92 Tabel 3.9. Pengukuran Kinerja Rata-rata Lama Sekolah (RLS) 93 Tabel 3.10. Pengukuran Kinerja Harapan Lama Sekolah (HLS) 94 Tabel 3.11. Pengukuran Kinerja Angka Kelulusan SD/MI 94 Tabel 3.12. Pengukuran Kinerja Angka Kelulusan SMP/MTs 95 Tabel 3.13. Pengukuran Kinerja Angka Melanjutkan SD/MI 95 Tabel 3.14. Pengukuran Kinerja Angka Melanjutkan SMP/MTs 96 Tabel 3.15. Pengukuran Kinerja Angka Kunjungan ke Perpustakaan 97 Tabel 3.16. Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4 98 Tabel 3.17. Perbandingan Derajat Kesehatan Kabupaten Pemalang
dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 101 Tabel 3.18. Pengukuran Kinerja Usia Harapan Hidup 102 Tabel 3.19. Pengukuran Kinerja Angka Kematian Ibu (AKI) 103 Tabel 3.20. Pengukuran Kinerja Angka Kematian Bayi (AKB)
xii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
104 Tabel 3.21. Capaian Kinerja Angka Kematian Balita (AKABa) 105 Tabel 3.22. Pengukuran Kinerja Persentase Balita Gizi Buruk 107 Tabel 3.23. Pengukuran Kinerja Total Fertility Rate 108 Tabel 3.24. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6 109 Tabel 3.25. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Pemalang
Tahun 2012-2017 109 Tabel 3.26. Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) Kabupaten
Pemalang Tahun 2012-2017 110 Tabel 3.26. Pengukuran Kinerja Indeks Pembangunan Gender (IPG) 111 Tabel 3.27. Pengukuran Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 112 Tabel 3.28. Pengukuran Kinerja Persentase PMKS yang Tertangani 113 Tabel 3.29. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis 8 115 Tabel 3.30. Pengukuran Kinerja Persentase Kepemilikan KTP 116 Tabel 3.31. Pengukuran Kinerja Persentase Anak memiliki Akta
Kelahiran 117 Tabel 3.32. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis 9 119 Tabel 3.33. Pengukuran Kinerja Produktivitas Padi 120 Tabel 3.34. Pengukuran Kinerja Produktivitas Jagung 120 Tabel 3.35. Pengukuran Kinerja Produktivitas Kedelai 121 Tabel 3.36. Pengukuran Kinerja Produksi Komoditas Peternakan Utama 121 Tabel 3.37. Hasil Produksi Komoditas Daging dan Telur Tahun 2018 122 Tabel 3.38. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10 123 Tabel 3.39. Pengukuran Kinerja Skor Pola Pangan Harapan 124 Tabel 3.40. Pengukuran Kinerja Ketersediaan Cadangan Pangan 125 Tabel 3.41. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11 127 Tabel 3.42. Pengukuran Kinerja Pertumbuhan Ekonomi 127 Tabel 3.43. Pengukuran Kinerja PDRB Per Kapita 128 Tabel 3.44. Pengukuran Kinerja Laju Inflasi 129 Tabel 3.45. Pengukuran Kinerja Indeks Gini 129 Tabel 3.46. Pengukuran Kinerja Tingkat Pengeluaran Perkapita 130 Tabel 3.47. Pengukuran Kinerja Produksi Perikanan Tangkap 131 Tabel 3.48. Pengukuran Kinerja Produksi Perikanan Budidaya 132 Tabel 3.49. Pengukuran Kinerja Sasaran Startegis 12 133 Tabel 3.50. Pengukuran Kinerja Persentase Koperasi Sehat 134 Tabel 3.51. Pengukuran Kinerja Pertumbuhan IKM 135 Tabel 3.52. Pengukuran Kinerja Persentase pertumbuhan kontribusi
sektor perdagangan terhadap PDRB 136 Tabel 3.53. Pengukuran Kinerja Peningkatan Wisatawan 139 Tabel 3.54. Pengukuran Kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka 141 Tabel 3.55. Pengukuran Kinerja Persentase Penduduk Miskin 142 Tabel 3.56 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten
Pemalang Tahun 2015-2018 144 Tabel 3.57. Pengukuran Sasaran Strategis 17 147 Tabel 3.58. Pengukuran Kinerja Persentase Jalan dalam Kondisi Baik 147 Tabel 3.59. Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik 148 Tabel 3.60. Pengukuran Kinerja Persentase Saluran Irigasi dalam
Kondisi Baik
xiii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
149 Tabel 3.61. Pengukuran Kinerja Cakupan Rumah Tangga yang Mendapatkan Pelayanan Air Minum
150 Tabel 3.62. Pengukuran Kinerja Saluran Drainase dalam Kondisi Baik 151 Tabel 3.63. Pengukuran Kinerja Persentase RTLH yang Tertangani 152 Tabel 3.64. Pengukuran Kinerja Cakupan Wilayah Kumuh 152 Tabel 3.65. Pengukuran Kinerja Ketersediaan Rambu-Rambu Lalu
Lintas 154 Tabel 3.66. Pengukuran Kinerja Persentase Usaha Yang Memiliki
Ketaatan Terhadap Pencemaran Air Dan Udara Dari Sumber Tidak Bergerak
155 Tabel 3.67. Pengukuran Kinerja Persentase Penurunan Konflik Sosial 157 Tabel 3.68. Pengukuran Kinerja Nilai investasi Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN) 159
Tabel 3.69. Pengukuran Kinerja Hasil Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
162 Tabel 3.70. Kategori Mutu Pelayanan 163 Tabel 3.71. Pengukuran Kinerja Rata-rata Skor SKM pada Perangkat
Daerah Pelayanan Publik 164 Tabel 3.72. Pembangunan Titik Hotspot 164 Tabel 3.73. Pengukuran Kinerja Cakupan pelayanan TI bagi masyarakat 166 Tabel 3.74. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 25 167 Tabel 3.75. Pengukuran Kinerja Cakupan Kelompok Seni yang Dibina 168 Tabel 3.76. Pengukuran Kinerja Benda, Situs & Kawasan Cagar Budaya
yang Dilestarikan 169 Tabel 3.77. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Perubahan)
Kabupaten Pemalang Tahun 2018 (Dalam Ribuan Rupiah) 169 Tabel 3.78. Target dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Pemalang
Tahun 2018 (dalam Ribuan Rupiah) 170 Tabel 3.79. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Pemalang Tahun 2018 (d1alam Ribuan Rupiah) 170 Tabel 3.80. Target dan Realisasi Dana Perimbangan Kabupaten
Pemalang Tahun 2018 (dalam Ribuan Rupiah) 171 Tabel 3.81. Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Kabupaten Pemalang Tahun 2018 (dalam Ribuan Rupiah) 172 Tabel 3.82. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten
Pemalang Tahun 2018 (dalam Ribuan Rupiah) 173
Tabel 3.83. Target dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018 175 Tabel 3.84. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Capaian
Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
xiv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
DAFTAR GRAFIK 18 Grafik 1.1. Proyeksi Penduduk Kabupaten Pemalang Menurut Kelompok
Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2018 19 Grafik 1.2. Perkembangan Penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2014–
2018
22
Grafik 1.3 Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK Kabupaten Pemalang Tahun 2014-2018 (Juta Rupiah)
23 Grafik 1.4. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pemalang Tahun 2014–2018 (%)
28 Grafik 1.5. Perkembangan Inflasi Tahunan Tingkat Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Periode 2013-2017 (%)
29 Grafik 1.6. Persentase Penduduk di Bawah Garis Kemiskinan Kabupaten Pemalang Tahun 2014 – 2018
31 Grafik 1.7. Perkembangan Gini Kabupaten Pemalang dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 – 2015
33 Grafik 1.8. Perkembangan IPM Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2013-2017
34 Grafik 1.9. Perkembangan IPG Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2013 – 2017
36 Grafik 1.10. Perkembangan IDG Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2013 – 2017
92 Grafik 3.1. Rata-rata Lama Sekolah 93 Grafik 3.2. Harapan Lama Sekolah pada 6 Kab/Kota di Jawa Tengah 98 Grafik 3.3. Perbandingan Derajat Kesehatan
Tahun 2018 101 Grafik 3.4. UHH 10 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah 102 Grafik 3.5. Kasus Kematian Ibu Per Kab/Kota di Jawa Tengah 103 Grafik 3.6. Kasus Kematian Bayi Per Kab/Kota di Jawa Tengah 104 Grafik 3.7. Kasus Kematian Balita Per Kab/Kota di Jawa Tengah 106 Grafik 3.8. Kasus Balita Gizi Buruk Per Kab/Kota di Jawa Tengah 116 Grafik 3.9. Persentase Kepemilikan KTP 140 Grafik 3.10. TPT Tahun 2015-2018 142 Grafik 3.11. Persentase Penduduk Miskin 143 Grafik 3.12. Persentase Penduduk Miskin Tahun 2017 143 Grafik 3.13. Persentase Penduduk Miskin Tahun 2018 147 Grafik 3.14. Persentase jalan dalam kondisi baik 148 Grafik 3.15. Persentase jembatan dalam kondisi baik 149 Grafik 3.16. Persentase saluran irigasi dalam kondisi baik 150 Grafik 3.17. Persentase Saluran Drainase dalam Kondisi Baik 151 Grafik 3.18. Persentase RTLH yang ditangani 152 Grafik 3.19. Cakupan wilayah kumuh 155 Grafik 3.20. Persentase Penurunan Konflik Sosial 158 Grafik 3.20. Realisasi Investasi Berskala Nasional dalam Kurun Waktu 5
(Lima) Tahun Terakhir 162 Grafik 3.21. Rata-rata Skor SKM 165 Grafik 3.22. Cakupan Pelayanan TI Bagi Masyarakat
xv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
DAFTAR DIAGRAM 18 Diagram 1.1. Komposisi Penduduk Kabupaten Pemalang Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2018
25 Diagram 1.2. Distribusi Peranan Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pemalang Tahun 2018
182 Diagram 4.1. Capaian Indikator Kinerja berdasarkan Skala Nilai Peringkat Kinerja
183 Diagram 4.2. Capaian Kinerja Sasaran berdasarkan Skala Nilai Peringkat Kinerja
184 Diagram 4.3. Capaian Kinerja per Indikator 184 Diagram 4.4. Capaian Kinerja per Sasaran
1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
A. LATAR BELAKANG kuntabilitas merupakan
perwujudan dari kewajiban
guna mempertanggung
jawabkan keberhasilan atau
kegagalan misi organisasi dalam
mencapai sasaran yang telah
ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang
dilangsungkan secara periodik.
Salah satu rangkaian kegiatan yang harus dilakukan setiap tahun dan
merupakan salah satu bentuk manifestasi dari evaluasi semua rangkaian yang
telah dilakukan selama satu tahun anggaran diwujudkan dalam Penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja serta
alat pendorong terwujudnya good governance.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pemalang
merupakan bentuk komitmen nyata dalam mengimplementasikan Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagaimana amanat yang
terkandung dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah
satu pedoman penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai dasar penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Dalam lampiran Peraturan Menteri tersebut, diamanatkan bahwa
Bupati menyusun dan menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) pada awal periode pelaksanaan program/kegiatan yang berisi ikhtisar
pencapaian sasaran sebagaimana ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja
A
BAB
1 PENDAHULUAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Organisasi Perangkat Daerah
dan Sumber Daya Aparatur
C. Gambaran Umum Daerah
D.Permasalahan Utama
2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
yang ditandatangani dan dokumen perencanaan. Dengan demikian, LKjIP
Kabupaten Pemalang Tahun 2018 menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan
pemerintah oleh Bupati kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini disusun, dikembangkan dan
dilaporkan sesuai peraturan yang berlaku paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun anggaran berakhir. Realisasi yang dilaporkan dalam LKjIP Tahun 2018
merupakan hasil kegiatan sepanjang 2018 yang merupakan tahun ketiga
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pemalang
memiliki 2 (dua) fungsi utama sekaligus. Pertama, LKjIP merupakan sarana bagi
Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk menyampaikan pertanggungjawaban
kinerja kepada seluruh stakeholder yang berisi informasi tentang keberhasilan
dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Kedua, LKjIP Kabupaten
Pemalang merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Pemalang sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa yang
akan datang atau dalam upaya peningkatan kinerja (performance improvement)
organisasi, baik dalam bentuk regulasi, distribusi, maupun alokasi sumber daya
yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang.
B. ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN SUMBER DAYA
APARATUR Dalam rangka pelaksanaan desentralisasi yang sesuai Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, mendorong Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk
membentuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baru yang mendasari aturan
dalam peraturan tersebut.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 13 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Kabupaten
Pemalang telah menjalankan roda pemerintahan berdasarkan susunan OPD
baru sesuai dengan Peraturan Daerah, yang berlaku mulai 1 Januari 2017.
Sehubungan dengan hal tersebut, urusan pemerintahan di Kabupaten
Pemalang dibagi menjadi penyelenggaraan urusan pemerintahan wajib dan
penyelenggaraan urusan pemerintahan pilihan. Adapun susunan
penyelenggaraan urusan pemerintahan di Kabupaten Pemalang berdasarkan
rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah adalah sebagai
berikut:
3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
1. Urusan Pemerintah Wajib Pelayanan Dasar, yang terdiri atas:
a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
e. ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat; dan
f. sosial.
2. Urusan Pemerintah Wajib Non Pelayanan Dasar, yang terdiri atas:
a. tenaga kerja;
b. pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
c. pangan;
d. pertanahan;
e. lingkungan hidup;
f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
i. perhubungan;
j. komunikasi dan informatika;
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
l. penanaman modal;
m. kepemudaan dan olah raga;
n. statistik;
o. persandian;
p. kebudayaan;
q. perpustakaan; dan
r. kearsipan.
3. Urusan Pemerintahan Pilihan, yang terdiri atas:
a. kelautan dan perikanan;
b. pariwisata;
c. pertanian;
d. kehutanan;
e. energi dan sumber daya mineral;
f. perdagangan;
g. perindustrian; dan
h. transmigrasi.
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
4. Unsur Penunjang Urusan Pemerintahan yang terdiri atas:
a. Perencanaan;
b. Keuangan;
c. Kepegawaian dan diklat;
d. Sekretariat Dewan;
e. Pengawasan;
f. Sekretariat Daerah;
g. Program Rutin SKPD Teknis; dan
h. Program Rutin Kecamatan.
Sesuai dengan amanat Peraturan pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah, urusan pemerintahan wajib dibagi menjadi urusan
pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan
pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Urusan
pemerintahan wajib merupakan urusan yang terkait langsung dengan
pelaksanaan pelayanan dasar (basic service) bagi masyarakat. Sedangkan
urusan pemerintahan pilihan diselenggarakan dalam rangka pengembangan
potensi unggulan (core competence) yang menjadi karakteristik dan kekhasan
daerah.
Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan sebagaimana tersebut
diatas, Pemerintah Kabupaten Pemalang dipimpin oleh Bupati selaku Kepala
Daerah dan dibantu oleh Wakil Bupati sebagai Wakil Kepala Daerah, Sekda (3
asisten, 8 bagian), 1 Sekretaris DPRD, 3 Staf ahli, 1 Inspektorat, 18 Dinas, 4
Badan, 14 Kecamatan dengan 11 Kelurahan sebagai perangkat Kecamatan.
Sedangkan Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat serta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah masih menggunakan aturan yang
lama, karena aturan dari Pemerintah Pusat sampai saat ini belum turun. Adapun
Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pemalang adalah sebagai
berikut:
5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH
KABUPATEN PEMALANG
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
C. GAMBARAN UMUM DAERAH
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Pemalang merupakan salah satu Kabupaten di
Provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur transportasi Pantai Utara
(Pantura) Pulau Jawa. Secara astronomis Kabupaten Pemalang terletak
pada posisi 1090 17′ 30″ – 1090 40′ 30″ Bujur Timur dan 80 52′ 30″ – 70 20′ 11″
Lintang Selatan. Sedangkan secara geografis, wilayah Kabupaten
Pemalang memiliki batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa;
b. Sebelah Timur dengan Kabupaten Pekalongan;
c. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten
Banyumas;
d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Tegal.
Gambar 1.1
Peta Administrasi Kabupaten Pemalang
Secara administratif Kabupaten Pemalang terdiri atas 14
Kecamatan, yang dibagi lagi atas 211 Desa dan 11 Kelurahan. Adapun
jumlah dusun/lingkungan yang ada di seluruh desa dan kelurahan adalah
7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Kabupaten Pemalang memiliki posisi yang strategis, baik dari
sisi perdagangan maupun pemerintahan karena terletak
pada jalur pantura Jakarta-Semarang-Surabaya
839 yang terdiri dari 6.453 RT dan 1.303 RW. Pusat pemerintahan berada
di Kecamatan Pemalang.
Luas wilayah Kabupaten Pemalang 111.530,570 Ha atau 1.115,31
Km², terdiri dari lahan sawah seluas 36,335,30 Ha (32,58%) dan lahan bukan
sawah 53.369,60 Ha (47,85%). Sedangkan sisanya seluas 21.825,10 Ha
(19,57%) digunakan untuk perumahan serta pekarangan, padang rumput
dan lain-lain. Adapun rincian luas penggunaan lahan menurut Kecamatan
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kabupaten Pemalang
berdasarkan Kecamatan dan Penggunaan Lahan (Ha)
Kecamatan
Luas Lahan (Km² Ha)
Jumlah
Sawah
Bukan Sawah
Bangunan&
Pekarangan
Tegalan/
Kebun
Hutan
Rakyat
Tambak/
Kolam
Hutan
Negara
Perke-
bunan
Lain-
Lain
Moga 12,51 11,78 7,00 0,54 0 5,18 1,90 0 41,40
Warungpring 8,86 9,02 3,84 1,81 0 1,24 0,65 0 26,31
Pulosari 2,40 10,11 41,29 12,4 0 31,04 0,75 0 87,52
Belik 24,74 23,44 23,96 8,05 0,02 43,20 1,24 0 124,54
Watukumpul 33,26 16,98 18,61 6,27 0,04 53,85 0 0 129,02
Bodeh 26,50 14,86 7,41 0 2,82 34,40 0 0 85,98
Bantarbolang 26,96 13,98 21,06 3,65 0 73,54 0 0 139,19
Randudongkal 33,63 13,13 9,83 0,94 0 31,12 1,67 0 90,32
Pemalang 41,23 16,97 6,91 0 2,14 34,67 0 0 101,93
Taman 37,62 17,39 1,45 0 3,01 7,87 0 0 67,41
Petarukan 52,52 24,78 3,1 0 0,89 0 0,07 0 81,29
Ampelgading 28,58 9,13 0,54 0 0 15,05 0 0 53,30
Comal 12,15 13,36 0,76 0,37 0 0 0 0 26,54
Ulujami 22,86 16,71 12,13 2,25 2,80 0 3 0,80 60,55
Jumlah 363,82 211,55 157,91 25,12 15,78 331,16 9,16 0,80 1.115,30
Sumber: Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2017
8
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Secara topografis, Kabupaten Pemalang memiliki keunikan wilayah
yang dapat dikelompokan menjadi empat (4) kategori, yaitu:
a. Daerah dataran pantai
Merupakan daerah pantai dengan ketinggian berkisar antara 1-5 meter
di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi 17 Desa dan 1 Kelurahan
yang terletak dibagian utara wilayah Kabupaten Pemalang;
b. Daerah dataran rendah
Merupakan daerah dataran rendah yang subur dengan ketinggian 6-15
m di atas permukaan laut. Daerah ini meliputi 69 Desa dan 10 Kelurahan
yang terletak dibagian selatan dari wilayah pantai Kabupaten
Pemalang.
c. Daerah dataran tinggi
Merupakan dataran tinggi dan pengunungan yang subur serta
berhawa sejuk dengan ketinggian 16-212 m di atas permukaan laut
Daerah ini meliputi 76 desa, terletak di bagian tengah dan selatan
wilayah Kabupaten Pemalang.
d. Daerah pegunungan
Terbagi menjadi dua, yaitu:
Daerah dengan ketinggian antara 213 – 924 meter diatas
permukaan laut. Daerah ini meliputi 39 desa, terletak dibagian
selatan wilayah Kabupaten Pemalang;
Daerah dengan ketinggian 925 meter diatas permukaan laut,
terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten Pemalang. Daerah ini
meliputi 10 desa dan berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga.
Secara rinci ketinggian wilayah di Kabupaten Pemalang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.2 Ketinggian Wilayah Kabupaten Pemalang
berdasarkan Kecamatan (mdpl)
No Kecamatan Ketinggian Wilayah
1. Moga 497
2. Warungpring 213
3. Pulosari 914
4. Belik 738
5. Watukumpul 559
6. Bodeh 15
7. Bantarbolang 34
8. Randudongkal 212
9. Pemalang 6
9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
No Kecamatan Ketinggian Wilayah
10. Taman 6
11. Petarukan 8
12. Ampelgading 13
13. Comal 9
14. Ulujami 6
Sumber: Kabupaten Pemalang Dalam Angka, 2017.
Kondisi geologi Kabupaten Pemalang yang meliputi jenis tanah,
struktur geologi, dan gerakan tanah yang umumnya mempengaruhi
lingkungan fisik di wilayah Kabupaten Pemalang. Adapun jenis tanah di
Kabupaten Pemalang antara lain adalah:
a. Tanah alluvial : terutama terdapat di dataran rendah
b. Tanah legosil : terdiri dari batu-batuan pasir dan
intermedier di daerah bukit sampai gunung
c. Tanah lestasol : terdiri dari batu bekuan pasir
intermedier di daerah bukit sampai gunung
Kabupaten Pemalang memiliki posisi yang strategis, baik dari sisi
perdagangan maupun pemerintahan. Kenampakan bentang alam
wilayah Kabupaten Pemalang merupakan areal dataran, perbukitan
dan pegunungan yang memiliki kemiringan lereng beragam serta
dilintasi dua buah sungai besar yaitu Sungai Waluh dan Sungai Comal,
dengan demikian sebagian besar wilayahnya merupakan daerah aliran
sungai yang subur.
2. Potensi Unggulan Kabupaten Pemalang
Potensi Unggulan Daerah yang bisa dijadikan komoditas
unggulan dalam rangka mendukung pengembangan Kabupaten
Pemalang. Beberapa potensi yang bisa dijadikan komoditas unggulan
dalam rangka mendukung pengembangan Kabupaten Pemalang
meliputi :
1) Sektor Pertanian
a. Padi
Sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Jawa Tengah,
pada tahun 2018 produktivitas padi di Kabupaten Pemalang
telah mencapai 62,51 kwintal/hektar. Disamping produktivitas
padi secara umum, petani di Kabupaten Pemalang telah
merintis padi sehat dengan rata-rata produktivitas padi sehat
10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Potensi Unggulan Kabupaten Pemalang
Desa Wisata, Sapi Potong, Industri Nanas Madu, Mangga Istana
sebesar 6,1 ton per hektar. Pemasaran beras sehat oleh Asosiasi
Petani Padi Sehat Pemalang (APPSP). Produksi beras sehat
telah diuji melalui Laboratorium Sucofindo.
b. Mangga
Komoditas mangga merupakan bagian dari kelompok
hortikultura dan sebagai salah satu komoditas unggulan serta
dikenal dengan Mangga Arumanis Istana. Produksi mangga
Kabupaten Pemalang mencapai 31.427 ton dengan luas panen
mencapai 449.910 pohon. Mangga Arumanis Pemalang telah
mendapat perlindungan indikasi geografis dari Dirjen HAKI
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia serta
Sertifikat Prima 3 dari Gubernur Jawa Tengah.
c. Sayuran
Komoditas sayuran di Kabupaten Pemalang meliputi
cabai, kentang, kol, tomat, bawang daun, wortel, buncis, sawi,
labu siam yang terletak di wilayah Kabupaten Pemalang bagian
selatan (Waliksarimadu). Luas lahan pengembangan
komoditas sayuran ± 5.080 Ha. Komoditas sayuran mampu
11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
memenuhi kebutuhan pasar di Kabupaten Pemalang dan
wilayah lainnya termasuk pasar di Jakarta.
d. Melati Emprit
Komoditas hasil perkebunan jenis tanaman ini merupakan
bahan campuran pembuatan kosmetika. Budidaya melati ini
banyak dikembangkan hampir di sebagian besar wilayah
Kabupaten Pemalang, karena jenis tanaman ini dapat
beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim. Peluang investasi
budidaya tanaman ini memiliki prospek yang sangat strategis,
khususnya di bagian utara Kabupaten Pemalang.
2) Sektor Peternakan
a. Sapi Potong
Kabupaten Pemalang dengan topografi alam yang berupa
dataran pantai, dataran rendah, dataran tinggi serta sebagai
daerah pegunungan, membuat daerah ini sangat cocok untuk
penggemukan sapi potong. Rata-rata produksi daging sapi
potong setiap tahunnya adalah sebesar 730,34 ton. Jumlah
ternak sapi potong 9.701 ekor. Lokasi usaha sapi potong berada
di Kecamatan Watukumpul, Kecamatan Belik, Kecamatan
Pulosari, Kecamatan Moga, Kecamatan Bantarbolang,
Kecamatan Bodeh, dan Kecamatan Randudongkal. Saat ini
sedang dikembangkan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Sapi di
Kabupaten Pemalang.
b. Kerbau
Populasi ternak kerbau di Kabupaten Pemalang mencapai
8.225 ekor, meningkat seiring motivasi peternak dalam
budidaya ternak kerbau. Populasi kerbau tersebar merata di
seluruh wilayah Kabupaten Pemalang dengan jumlah populasi
terbanyak berada di Kecamatan Bantarbolang sebesar 2.812
ekor. Saat ini sedang dikembangkan Sentra Peternakan Rakyat
(SPR) Kerbau di Kabupaten Pemalang.
3) Sektor Industri
a. Industri Pengolahan Nanas
Kabupaten Pemalang sebagai salah satu sentra produksi
nanas di Indonesia yang dikenal dengan nama Nanas Madu
Pemalang, potensi produksi nanas madu mencapai 139.282 ton.
Lahan budidaya yang ada saat ini seluas 870,1 ha berada di
Kecamatan Belik, Kecamatan Moga, Kecamatan Pulosari,
12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Kecamatan Watukumpul dan Kecamatan Randudongkal.
Upaya pengembangan usaha agroindustri dalam skala rumah
tangga telah dilakukan menjadi aneka olahan nanas seperti :
selai, sirup, jenang, dodol, krupuk, kripik, cocktail dan lain-lain.
Selama ini penjualan nanas yang ada di Kabupaten Pemalang
belum semuanya dalam bentuk olahan. Hasil produksi buah
nanas dikirim ke Jakarta, Semarang, Solo dan Yogyakarta.
b. Industri Pengolahan Ikan Bandeng
Ikan bandeng merupakan salah satu komoditas unggulan
perikanan budidaya di Kabupaten Pemalang. Produksi ikan
bandeng mencapai 7.270.250 kg tercatat lebih dari 1.530 orang
pembudidaya dengan luas lahan tambak mencapai 1.728 ha
tersebar di beberapa Kecamatan Pemalang, Kecamatan
Taman, Kecamatan Petarukan dan Kecamatan Ulujami. Produk
olahan bandeng di Kabupaten Pemalang antara lain bandeng
presto, bandeng montok, nuget bandeng, abon bandeng dan
lain-lain. Hasil produksi ikan bandeng segar saat ini
didistribusikan ke kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang
dan Purwokerto.
c. Budidaya Udang Vannamei
Udang vannamei merupakan salah satu komoditas
unggulan di Kabupaten Pemalang. Budidaya udang vannamei
saat ini secara luas dikembangkan oleh masyarakat di pesisir
pantai utara Kabupaten Pemalang dengan luas budidaya
mencapai 92,9 ha baik intensif maupun tradisional. Kapasitas
produksi udang vannamei di Kabupaten Pemalang mencapai
495.180 kg. Pengembangan budidaya udang vannamei yang
cocok dan berpotensial tersebar di beberapa desa di
Kecamatan Ulujami antara lain, Desa Pesantren, Mojo,
Limbangan, Ketapang, Blendung, Kertosari, Kaliprau dan Desa
Tasikrejo.
d. Industri Sapu Glagah
Sentra home industri sapu glagah meliputi beberapa
wilayah di Kecamatan Watukumpul dan Kecamatan Belik.
Produksi sapu glagah di sentra mencapai 20.841.750
buah/tahun. Saat ini produk sapu glagah telah mampu
memenuhi permintaan pasar kota-kota besar serta ekspor ke
Malaysia, Taiwan, Korea, Jepang dan Brunai. Tanaman rumput
glagah terhampar luas di tanah perkebunan ataupun di tanah
hutan perhutani kurang lebih 245,9 ha lahan telah ditanam dan
13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
dibudidayakan dengan produksi mencapai 713,1 ton rumput
glagah.
e. Sarung Goyor
Sentra industri Sarung Goyor terdapat di Desa Wanarejan
Utara Kecamatan Taman dengan pelaku usaha sebanyak 180.
Sentra industri sarung goyor mampu menyerap 3.396 orang
tenaga kerja, kapasitas produksi mencapai 815.518
sarung/tahun. Pemasaran sarung goyor telah di ekspor ke
beberapa negara di kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika dan di
dalam negeri sendiri. Komoditas sarung goyor di Kabupaten
Pemalang merupakan sub sektor unggulan kriya Badan
Ekonomi Kreatif (Bekraf).
4) Sektor Pariwisata
Salah satu tulang punggung penerimaan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) pada era otonomi daerah adalah sektor kepariwisataan,
mengingat sektor inilah yang sangat potensial menghasilkan
pendapatan yang besar karena sifatnya yang multi-sectoral dan
multi-effects. Dengan berkembangnya sektor kepariwisataan akan
mendukung pendapatan daerah dari berbagai sisi mulai dari
retribusi masuk obyek wisata, pajak hotel dan restoran, perijinan
usaha pariwisata, di samping juga menyerap tenaga kerja baik dari
sektor formal maupun informal. Mengingat demikian strategisnya
posisi pengembangan sektor pariwisata maka perencanaan
pengembangan pariwisata penting untuk dipikirkan. Pemalang
adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi
wisata cukup berlimpah dan bervariasi. Obyek wisata di Pemalang
dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu wisata alam serta
wisata budaya.
Kabupaten Pemalang memiliki sejumlah obyek wisata potensial
dan prospektif. Beberapa jenis daya tarik wisata yang dimiliki terdiri
dari obyek pegunungan, pantai, air terjun maupun obyek wisata
buatan antara lain:
a. Widuri Water Park
Terletak di tepi Pantai Utara Pemalang, tepatnya di
Kelurahan Widuri Kecamatan Pemalang. Dengan luas area 6,5
Ha. Wahana yang ditawarkan meliputi Wahana Boomerang
(Little Rip), Seluncur (Water Slide), Permainan Anak (Kid Water
Playground) yang dilengkapi ember tumpah, Kolam Arus (Lazy
River), Wahana Dermaga, Ventura River, Food Court & Resto.
14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Widuri Water Park merupakan daerah tujuan wisata tahunan
yang kerap dikunjungi masyarakat baik dalam maupun luar
daerah.
b. Pantai Widuri
Terletak ±3 Km sebelah utara Kota Pemalang dan dapat
ditempuh dengan menggunakan angkutan umum maupun
kendaraan pribadi dikarenakan infrastruktur yang sudah
memadai. Ketika memasuki lingkungan Pantai Widuri maka
pengunjung akan disambut dengan rimbunan pohon pohon
besar yang telah berumur ratusan tahun dan kumpulan pohon
cemara berjajar rapi di sepanjang pinggir pantai.
c. Goa Gunung Wangi
Terletak 25 Km arah barat daya Kota Pemalang tepatnya
di Desa Glandang Kecamatan Bantarbolang, yang merupakan
gugusan goa yang terdiri dari Goa Pengantin, Goa Buyung, Goa
Laren, Goa Bandung dan Goa Siluman. Diantara kelima tersebut
Goa Buyung adalah yang terbesar dan terpanjang dengan
hiasan stalagtit dan stalagmit yang menyajikan panorama yang
indah.
d. Curug Sibedil
Merupakan wisata air terjun terletak ±43 Km dibarat daya
Kota Pemalang tepatnya di Desa Sima Kecamatan Moga.
Dinamakan Sibedil karena tidak jauh dari areal tersebut
terdapat batu yang bentuknya mirip dengan bedil (senjata laras
panjang). Curug Sibedil menyajikan panorama air terjun yang
indah dengan ketinggian ±20 m dimana sumber air terjun
tersebut berasal dari 3 mata air yang menambah indah
panorama sekitarnya.
e. Curug Barong
Curug dengan ketinggian ±25 m yang berada di
Kecamatan Belik 56 Km kearah tenggara Kota Pemalang. Curug
Barong menawarkan panorama yang asri dengan sumber air
yang sejuk dan segar.
f. Telaga Rengganis
Terletak di Kecamatan Watukumpul ±60 Km kearah
tenggara Kota Pemalang. Telaga ini nampak anggun dihiasi
dengan jajaran pohon pinus yang mengelilinginya. Telaga
Rengganis ideal untuk pecinta Hiking dan Camping selain itu
juga cocok untuk olahraga memancing.
15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
g. Bukit Mendelem
Sebuah bukit dengan ketinggian ±1450 mdpl yang terletak
42 Km ke arah tenggara Kota Pemalang tepatnya di Desa
Mendelem Kecamatan Belik. Dengan luas 3,5 Ha bukit yang
terdiri dari batuan diorit sangat ideal bagi pecinta olahraga
panjat tebing.
h. Desa Wisata Cikendung
Desa wisata Cikendung berhawa sejuk dan terletak di kaki
Gunung Slamet, Kecamatan Pulosari, sekitar 45 km ke arah
selatan Pemalang. Dengan hawa yang sejuk dan berada di kaki
Gunung Slamet, desa tersebut telah dikemas menjadi Desa
Wisata Budaya Berbasis Pegunungan.
i. Kawasan Wisata Moga
Kawasan wisata Moga memiliki kolam renang,
pesanggrahan, dan wisata agro PTPN IX Semugih. Kolam
renang Moga terletak kurang lebih 41 km ke sebelah selatan
Kota Pemalang, dengan luas objek wisata 1.932 m². Sedangkan
pesanggrahan Moga terletak di sebelah barat obyek wisata
kolam renang Moga, luas lahan yang dimiliki kurang lebih 486
m², dan memiliki 24 kamar dengan fasilitas kamar mandi
disetiap kamarnya. Kondisi saat ini perlu dilakukan perbaikan
dan sedang diusulkan bantuan keuangan Provinsi Jawa
Tengah.
j. Ekowisata Mangrove Desa mojo
Ekosistem mangrove di Desa Mojo merupakan ekosistem
mangrove terbesar di pesisir utara Kabupaten Pemalang.
Ekosistem mangrove ini terletak di muara Sungai Comal dengan
jenis tanamannya Rhizophora mucronata dan
jenis Avicennia marina yang hidup secara alami. Adanya hutan
mangrove yang terbentuk seluas 72 ha telah mendatangkan
berbagai jenis burung di wilayah tersebut. Terdapat 31 jenis
burung dengan 11 jenis diantaranya burung migran (gajahan
benggala).
Kawasan ekowisata hutan mangrove saat ini memiliki
fasilitas jalan panggung sepanjang 935 m yang melintasi
kawasan hutan mangrove serta perahu tradisional yang
digunakan untuk wisatawan untuk melihat keindahan panoran
hutan mangrove dari tepi sungai comal.
16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
k. Wisata Gardu Pandang Gunung Slamet (Wisata Pos
Pengamatan)
Terletak di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari
Kabupaten Pemalang. Obyek wisata ini berada pada ketinggian
1.000 mdpl dengan suhu lingkungan sekitar cenderung dingin
berkisar antara 150 ºC sampai 250 ºC.
l. Wisata Kuliner Khas Pemalang
Kabupaten Pemalang saat ini telah memiliki Pusat
Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang berlokasi di Gandulan,
Kecamatan Taman. Lokasi tersebut digunakan sebagai tempat
pusat oleh-oleh dan kuliner khas Pemalang, diantaranya
Kepiting Soka, Nasi Grombyang, Sate Loso, Lontong Dekem,
Apem Comal, Kamir, Kacang Dongkal, Tahu Pletok, aneka
olahan nanas madu, Ogel-ogel, Bandeng Montok, Manisan, dan
lainnya.
3. Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Pemalang pada tahun 2018
menurut BPS sebanyak 1.299.432 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak
642.992 jiwa dan perempuan sebanyak 656.440 jiwa. Kecamatan
Pemalang merupakan Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak,
yaitu 178.391 jiwa, sedangkan Kecamatan dengan jumlah penduduk
paling sedikit adalah Kecamatan Warungpring dengan jumlah penduduk
39.085 jiwa. Persebaran penduduk per Kecamatan berdasarkan proyeksi
penduduk Kabupaten Pemalang menurut kelompok umur dan jenis
kelamin 2010-2020 yang bersumber dari BPS adalah sebagai berikut:
Tabel 1.3 Proyeksi Penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin 2010-2020
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Moga 31.633 32.137 63.770
Warungpring 19.280 19.805 39.085
Pulosari 27.871 28.325 56.196
Belik 52.695 52.313 105.008
Watukumpul 32.378 32.710 65.088
Bodeh 27.245 27.595 54.840
Bantarbolang 34.858 37.516 72.374
Randudongkal 47.817 50.313 98.129
Pemalang 88.271 90.120 178.391
Taman 80.578 81.905 162.483
17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah
Petarukan 73.030 74.518 147.548
Ampelgading 32.875 33.933 66.808
Comal 44.369 44.857 89.226
Ulujami 50.092 50.393 100.485
TOTAL 642.992 656.440 1.299.432
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018*) Proyeksi Penduduk 2010-2020
Grafik 1.1 Proyeksi Penduduk Kabupaten Pemalang Menurut Kelompok Umur Dan
Jenis Kelamin Tahun 2018
Dari Tabel 1.3 dan Grafik 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa komposisi
penduduk Kabupaten Pemalang menurut jenis kelamin relatif seimbang
sebagaimana grafik dibawah ini :
Diagram 1.1 Komposisi Penduduk Kabupaten Pemalang
Menurut Jenis Kelamin Tahun 2018
Grafik 1.2
Laki-Laki49,48
Perempuan50,51
Komposisi Penduduk 2018
Laki-Laki
Perempuan
0
50
100
150
200
Laki-Laki Perempuan
18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Grafik 1.2. Perkembangan Penduduk Kabupaten Pemalang
Tahun 2014–2018
Perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Pemalang dalam
kurun waktu 2014-2018 terus mengalami peningkatan. Selama kurun
waktu 5 tahun jumlah penduduk Kabupaten Pemalang naik sebanyak
15.197 jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Pemalang menempati urutan
ketiga di Provinsi Jawa Tengah, dengan persentase sebesar 3,78%
setelah Kabupaten Batang 2,21% dan Kabupaten Pekalongan 2,59%.
Dengan luas wilayah Kabupaten Pemalang sekitar 1.115,30 kilometer
persegi yang didiami oleh 1.296.272 jiwa pada tahun 2017, maka rata-rata
tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Pemalang adalah sebanyak
1.281 jiwa per kilometer persegi.
Tabel 1.4 Distribusi dan Kepadatan Penduduk Kabupaten/Kota
Provinsi Jawa Tengah 2016-2017
Kabupaten
Persentase Penduduk
(%)
Kepadatan Penduduk
per km2
2016 2017 2016 2017
1. Batang 2,20 2,21 950,28 958
2. Pekalongan 2,59 2,59 1.052,58 1.060
3. Pemalang 3,80 3,78 1.277,41 1.281
4. Tegal 4,20 4,18 1.624,86 1.630
5. Brebes 5,26 5,24 1.079,11 1.083
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2017 *) Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah 2010-2025
Rasio jenis kelamin selama kurun waktu lima tahun terakhir
dengan rata-rata sebesar 97,9% per tahun, sedangkan kepadatan
penduduk tahun 2017 sebesar 1.280,00 jiwa/km2 naik sebesar 10,44%
1284234
1288566
1292573
12962721299432
1275000
1280000
1285000
1290000
1295000
1300000
1305000
2014 2015 2016 2017 2018
19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
dibandingkan tahun 2016 sebesar 1.158,95 jiwa/km2, secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pemalang Tahun 2013-2018
No. Variabel 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Jumlah
penduduk 1.279.595 1.284.234 1.288.566 1.292.573 1.296.272 1.299.432
2. Laki-laki 633.482 635.746 637.858 639.797 641.572 642.992
3. Perempuan 646.114 648.490 650.708 652.776 654.700 656.440
4. Rasio Jenis
kelamin 98,0 98,01 98,0 98,01 97,85 *
5. Kepadatan
Penduduk 1.147,31 1.151,47 1.155,34 1.158,95 1.280,00 *
6. Pertumbuhan
Penduduk 0,429 0,412 0,397 0,383 0,369 0,353
Sumber: BPS, Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah 2017, 2018 Keterangan: *) Data belum tersedia
4. Kondisi Perekonomian
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah
satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui potensi
unggulan suatu daerah. Potensi-potensi yang ada dalam suatu
wilayah dapat dilihat dari berbagai macam perspektif dan
pendekatan. Salah satu pendekatan dalam menghitung PDRB adalah
menggunakan pendekatan produksi yang merupakan jumlah nilai
tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit
produksi di wilayah suatu daerah dalam jangka waktu tertentu.
Unit-unit produksi tersebut dalam penyajiannya dikelompokkan
menjadi 17 lapangan usaha (sektor).
PDRB dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu wilayah. Distribusi PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku menurut sektor menunjukkan struktur perekonomian atau
peranan setiap sektor ekonomi dalam suatu daerah. Sektor-sektor
ekonomi yang mempunyai peranan besar menunjukkan basis
perekonomian suatu daerah. Sementara PDRB Atas Dasar Harga
Konstan berguna untuk menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi
(LPE) secara keseluruhan maupun sektoral dari tahun ke tahun. Nilai
20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
PDRB yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi
yang besar pula.
Kondisi perekonomian di Kabupaten Pemalang dapat diukur
melalui besarnya nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Kinerja laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Pemalang
menunjukan gambaran yang bervariasi baik menurut harga berlaku
maupun menurut harga konstan. Menurut harga berlaku, laju
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pemalang pada Tahun 2018
sebesar 23.365.307,61 juta rupiah naik sebesar 7,06 persen dari tahun
sebelumnya tahun 2017 yaitu sebesar 21.823.954,13 juta rupiah.
Kontribusi sektor penyumbang Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) terbesar secara berturut-turut pada tahun 2018 adalah
sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 26,53 persen,
sektor industri pengolahan 20,88 persen dan sektor perdagangan
besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 16,04
persen. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas
dasar harga berlaku dan konstan secara rinci dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel. 1.6 Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK
Tahun 2017 dan 2018
LAPANGAN USAHA PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 2017 2018 2017 2018
1. Pertanian,
Kehutanan dan
Perikanan
5.898.889,48 6.199.392,83 4.012.917,06 4.131.523,63
2. Pertambangan &
Penggalian 938.570,90 978.305,95 752.008,41 770.406,69
3. Industri Pengolahan 4.559.376,88 4.879.339,59 3.296.225,12 3.483.822,69
4. Pengadaan Listrik
dan Gas 27.710,70 29.802,18 24.391,01 25.790,81
5. Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
15.483,26 16.132,01 13.794,29 14.289,81
6. Konstruksi 936.495,86 1.038.739,02 701.170,34 749.542,57
21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
LAPANGAN USAHA PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku
PDRB Atas Dasar Harga
Konstan 2017 2018 2017 2018
7. Perdagangan Besar
dan Eceran,
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
3.435.381,51 3.748.484,57 2.796.271,55 3.001.520,70
8. Transportasi dan
Pergudangan 613.049,39 689.527,07 506.632,34 558.616,58
9. Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
1.116.650,96 1.210.729,28 912.238,22 983.750,88
10. Informasi dan
Komunikasi 409.605,19 452.169,63 411.732,28 458.759,44
11. Jasa Keuangan dan
Asuransi 676.352,72 710.930,83 488.976,71 513.075,15
12. Real Estate 355.412,45 382.882,82 303.691,71 321.233,27
13. Jasa Perusahaan 75.423,03 79.710,81 59.864,41 62.809,82
14. Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
718.529,31 748.295,55 522.124,16 537.875,45
15. Jasa Pendidikan 1.240.911,41 1.324.437,00 862.193,96 914.720,82
16. Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial 230.491,69 248.298,49 167.634,32 179.188,10
17. Jasa Lainnya 575.619,40 528.129,97 465.788,12 501.573,50
Produk Domestik
Regional Bruto
(PDRB)
21.823.954,13 23.365.307,61 16.297.654,01 17.208.499,92
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Grafik. 1.3 Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK Kabupaten Pemalang Tahun 2014-
2018 (Juta Rupiah)
b. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses kenaikan kapasitas
produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan daerah. Pertumbuhan ekonomi merupakan
indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan
masyarakat serta merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan. Selama kurun waktu 5 (lima) tahun, pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:
Tabel 1.6 Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Pemalang Tahun 2014 – 2018
Bidang Urusan/
Indikator
Capaian
2014 2015 2016 2017 2018
Pertumbuhan Ekonomi 5,52 5,58 5,38 5,39 5,59
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
16858829,62
18629311,81
20036516
21823954,13 23365307,61
13900345,1714664608,72
15463800,5516297654,01 17208499,92
0
5000000
10000000
15000000
20000000
25000000
2014 2015 2016 2017 2018
PDRB ADHB PDRB ADHK
23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Grafik 1.4 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pemalang
Tahun 2014–2018 (%)
Laju pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi
perekonomian suatu wilayah secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Adanya
pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi yang selaras dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan utama pembangunan.
Sebagaimana Tabel 1.5 kondisi ekonomi Kabupaten Pemalang
mengalami pertumbuhan. Hal ini dilihat berdasarkan PDRB Harga
Konstan, dimana pada Tahun 2017 sebesar Rp. 16.297.654,01 juta,
pada Tahun 2018 naik menjadi Rp. 17.208.499,92 juta atau naik
sebesar 5,40%. Laju pertumbuhan ekonomi mengalami pertumbuhan
sebesar 0,37% dari 5,38% pada tahun 2016 menjadi 5,40% pada tahun
2017.
c. Struktur Perekonomian
Struktur Perekonomian Kabupaten Pemalang tahun 2018
menunjukan bahwa terdapat 3 sektor ekonomi yang menjadi sektor
yang dominan di Kabupaten Pemalang, yaitu sektor Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan, sektor Industri Pengolahan serta sektor
Perdagangan Besar dan Eceran.
Pembentukan PDRB Kabupaten Pemalang di dominasi oleh
ketiga sektor tersebut sebesar 63,45% persen. Kontribusi terbesar
diberikan oleh sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar
26,53%, sektor Industri Pengolahan sebesar 20,88% serta 16,04% dari
sektor Perdagangan Besar dan Eceran. Struktur perekonomian
Kabupaten Pemalang dapat dilihat pada Tabel dan Diagram berikut.
5,52
5,58
5,38 5,39
5,59
2014 2015 2016 2017 2018
Pertumbuhan Ekonomi
24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel. 1.7 Distribusi PDRB ADHB Tahun 2017 dan 2018
Kabupaten Pemalang (%)
LAPANGAN USAHA
Distribusi PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku
(persen)
Distribusi PDRB Atas
Dasar Harga Konstan
(persen) 2017 2018 2017 2018
1. Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan
27,03 26,53 4,21 2,96
2. Pertambangan & Penggalian 4,30 4,19 5,15 2,45
3. Industri Pengolahan 20,89 20,88 3,47 5,69
4. Pengadaan Listrik dan Gas 0,13 0,13 8,80 5,74
5. Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
0,07 0,07 3,84 3,59
6. Konstruksi 4,29 4,45 5,87 6,90
7. Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
15,74 16,04 7,40 7,34
8. Transportasi dan
Pergudangan
2,81 2,95 9,56 10,26
9. Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum
5,12 5,18 5,89 7,84
10. Informasi dan Komunikasi 1,88 1,94 7,35 11,42
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 3,10 3,04 5,53 4,93
12. Real Estate 1,63 1,64 5,89 5,78
13. Jasa Perusahaan 0,35 0,34 7,01 4,92
14. Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
3,29 3,20 3,38 3,02
15. Jasa Pendidikan 5,69 5,67 6,76 6,09
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial
1,06 1,06 8,36 6,89
17. Jasa Lainnya 2,64 2,69 8,38 7,68
Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) 100,00 100,00 5,39 5,59
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Diagram 1.2
Distribusi Peranan Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
d. PDRB per Kapita
PDRB perkapita merupakan gambaran dan rata-rata
pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di
suatu wilayah/daerah. Data statistik ini merupakan salah satu
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kemakmuran suatu wilayah/daerah. PDRB perkapita diperoleh dari
hasil bagi antara PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun
yang bersangkutan.
Untuk melihat gambaran kesejahteraan masyarakat maka
indikator yang tepat digunakan adalah pendapatan perkapita.
Pertumbuhan pendapatan perkapita Kabupaten Pemalang pada
tahun 2018 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp 17.981.169,94
meningkat dibandingkan dengan tahun 2017 yang sebesar Rp
16.850.209,01 atau meningkatkan sebesar 5,44%. Bila dilihat
perkembangan besarnya pendapatan perkapita Kabupaten
Pemalang sejak tahun 2013 sampai dengan 2018, telah meningkat
sebesar 50,73% dengan pertumbuhan sebesar 5,44%. Hal ini dapat
dilihat pada Tabel 1.7 yang menunjukan adanya peningkatan
26,53
0,34
4,19
0,1320,88
0,07
4,45
16,04
2,95
5,18
1,943,04
1,64 3,2 5,671,06 2,69
Pertanian, Kehutanan, dan PerikananJasa PerusahaanPertambangan dan PenggalianPengadaan Listrik dan GasIndustri PengolahanPengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur UlangKonstruksiPerdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda MotorTransportasi dan PergudanganPenyediaan Akomodasi dan Makan MinumInformasi dan TelekomunikasiJasa Keuangan dan AsuransiReal EstateAdministrasi Pemerintah, Pertahanan, Jaminan Sosial WajibJasa PendidikanJasa Kesehatan dan Kegiatan SosialJasa Lainnya
26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
kesejahteraan penduduk dan peningkatan pendapatan di Kabupaten
Pemalang.
Tabel. 1.8 Perkembangan dan Pertumbuhan Pendapatan Perkapita ADHB 2013-2018
Kabupaten Pemalang (%)
Tahun Pendapatan Perkapita
(Rp)
Perkembangan
(%)
Pertumbuhan
(%)
2013 11.747.940,59 19,30 9,80
2014 13.127.516,76 33,30 11,74
2015 14.457.398,23 46,80 10,13
2016 15.545.239,43 57,85 7,52
2017 16.850.209,01 71,11 8,40
2018 17.981.169,94 50,73 6,8
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
Tabel. 1.9
Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita ADHB dan ADHK Tahun 2012-2017 Kabupaten Pemalang
No Tahun
Rincian
Produk
Domestik
Regional Bruto
(juta rupiah)
Jumlah
Penduduk
Pertengahan
Tahun (jiwa)
PDRB
Perkapita
(juta
rupiah/jiwa)
PDRB
Perkapita
Perbulan (juta
rupiah/jiwa)
ADHK
1. 2013 13,172,063.61 1,279,596 10.29 0.86
2. 2014 13,900,345.17 1,284,236 10.82 0.90
3. 2015 14,664,608.72 1,288,566 11.38 0.95
4. 2016 15,463,800.55 1,292,573 11.96 0.997
5. 2017 16,297,654.01 1,296,272 12.57 1.05
ADHB
1. 2013 15,032,617.79 1,279,596 11.75 0.98
2. 2014 16,858,829.62 1,284,236 13.13 1.09
3. 2015 18,629,311.81 1,288,566 14.46 1.20
4. 2016 * * * *
5. 2017 * * * *
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2017
Keterangan : *) Data belum tersedia
27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
e. Laju Inflasi
Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus. Sebagai gambaran perkembangan inflasi Tahunan antara Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional selama tahun 2013-2017 adalah sebagai berikut.
Tabel 1.10 Perkembangan Inflasi Tahunan Tingkat Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional Periode 2013-2018
No Cakupan Tingkat Inflasi (%)
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Kabupaten
Pemalang
6,52 7,38 3,52 2,33 3,64 2,95
2. Provinsi Jawa
Tengah
7,99 8,22 2.73 2.36 3.71 *
3. Nasional 8,38 5,05 4,8 5,02 4,37 *
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018
Keterangan : *) Data belum tersedia
Grafik 1.5 Perkembangan Inflasi Tahunan Tingkat Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional Periode 2013-2017 (%)
Berdasarkan Grafik 1.5 Tingkat inflasi di Kabupaten Pemalang
pada tahun 2018 tercatat sebesar 2,95 %. Kondisi ini menurun apabila
dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun 2017 yang sebesar 3,64 %
dan lebih rending dari target RPJMD pada rentang 6,32%-7,38%. Nilai
inflasi Kabupaten Pemalang tahun 2017 juga masih dibawah inflasi
Provinsi Jawa Tengah sebesar 3,71% dan Inflasi Nasional sebesar 4,37%
6,527,38
3,52
2,33 3,64 2,95
7,99
8,22
2,732,36
3,71
8,38
5,054,8
5,02 4,37
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
2013 2014 2015 2016 2017 2018
Kabupaten Pemalang
Provinsi Jawa Tengah
Nasional
28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
pada tahun 2017. Penyumbang inflasi Kabupaten Pemalang yang
cukup besar adalah bahan makanan 0,97%, makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau sebesar 0,75% dan perumahan, air, listrik, gas
dan bahan bakar sebesar 0,56%.
f. Angka Kemiskinan
Kesejahteraan masyarakat dapat dijadikan sebagai ukuran
atas keberhasilan pembangunan suatu daerah. Pemerataan hasil
pembangunan biasanya dikaitkan dengan pemerataan pendapatan
dan masalah kemiskinan. Adapun Jumlah Penduduk dan Persentase
Penduduk Miskin di Kabupaten Pemalang Tahun 2014-2018 terdapat
pada tabel berikut ini:
Tabel 1.11 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Pemalang Tahun 2014-2018
No Tahun Garis Kemiskinan Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin
(Rp/kapita/bln) (000 orang) (persen)
1 2014 287.358 236,98 18,44
2 2015 298.622 235,5 18,30
3 2016 319.434 227,08 17,58
4 2017 331.587 225 17,37
5 2018 351.183 208,34 16,04
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018 *)Data diolah
Grafik 1.6. Persentase Penduduk di Bawah Garis Kemiskinan
Kabupaten Pemalang Tahun 2014 – 2018
Berdasarkan Tabel 1.11 Jumlah dan Persentase Penduduk
Miskin Kabupaten Pemalang mengalami penurunan setiap tahunnya.
Dari angka awal sebesar 18,44% di tahun 2014 terus mengalami
perbaikan dan penurunan hingga mencapai angka 16,04% pada tahun
2018. Hal ini menunjukan kinerja Pemerintah Kabupaten Pemalang
18,44 18,30
17,5817,37 16,04
14,00
15,00
16,00
17,00
18,00
19,00
2014 2015 2016 2017 2018
29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
dalam mengentaskan program kemiskinan mengalami progres yang
cukup memuaskan dan perlu terus ditingkatkan sehingga mampu
memenuhi target sebesar 15,4% sesuai dengan target akhir RPJMD
2016-2021 serta mampu menyusul capaian Provinsi Jawa Tengah
sebesar 11,32% pada Tahun 2018.
g. Rasio Gini
Distribusi pendapatan (income distribution) merupakan salah
satu indikator penting perkembangan perekonomian daerah. Kondisi
ekonomi daerah yang baik tidak hanya ditandai oleh peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang cukup cepat, tetapi juga dengan adanya
pemerataan distribusi pendapatan yang lebih baik. Distribusi
pendapatan yang relatif baik ditandai oleh kondisi dimana perbedaan
antar golongan masyarakat kaya dan miskin yang tidak terlalu
menyolok dalam perekonomian daerah yang bersangkutan.
Rasio Gini biasanya digunakan untuk melihat dan mengukur
kesenjangan pendapatan dan derajat pemerataan distribusi penduduk
suatu daerah. Data terakhir BPS Jawa Tengah, Rasio Gini Kabupaten
Pemalang pada tahun 2011 sebesar 0,26 yang menunjukan peningkatan
pemerataan pendapatan penduduk dengan pencapaian terbaik pada
tahun 2013 dengan rasio sebesar 0,24. Pada tahun 2014-2015 rasio gini
Kabupaten Pemalang mengalami peningkatan, berpijak pada angka
0,28 di tahun 2014 hingga tahun 2015. Hal ini menunjukan bahwa pada
rentang tahun 2014-2015 kesenjangan pendapatan dan derajat
pemerataan distribusi Kabupaten Pemalang terus mengalami
penurunan. Menurut kriteria ketimpangan pendapatan berdasarkan
keofisien Gini (Susanti et al 2007) tingkat ketimpangan rendah dengan
rentang nilai kurang dari 0,4 tingkat ketimpangan moderat antara 0,4-
0,5 dan tingkat ketimpangan tinggi dengan rentang nilai lebih dari 0,5.
Berdasarkan atas kriteria koefisien gini tersebut Kabupaten Pemalang
berada pada posisi ketimpangan rendah.
Besaran Rasio Gini Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa
Tengah dan besaran Rasio Gini dari Kabupaten/Kota lain yang
berdekatan dengan wilayah Kabupaten Pemalang sebagai
pembanding tampak pada tabel berikut.
30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 1.12 Rasio Gini Menurut Kabupaten/Kota, 2011-2015
Wilayah Jateng
Rasio Gini
Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2011 2012 2013 2014 2015
PROVINSI JAWA
TENGAH 0.38 0.38 0.39 0,38 0,38
Kabupaten Batang 0.28 0.31 0.3 0,29 0,28
Kabupaten
Pekalongan 0.28 0.28 0.27 0,29 0,29
Kabupaten
Pemalang 0.26 0.25 0.24 0,28 0,28
Kabupaten Tegal 0.28 0.32 0.32 0,33 0,33
Kabupaten Brebes 0.33 0.32 0.31 0,32 0,32
Kota Pekalongan 0.31 0.33 0.32 0,34 0,34
Kota Tegal 0.32 0.33 0.32 0,31 0,31
Sumber: BPS Jawa Tengah, 2018 *) Data diolah
Grafik 1.7. Perkembangan Gini Kabupaten Pemalang dan Provinsi Jawa Tengah Tahun
2011 – 2015
0,26 0,25 0,240,28 0,28
0,38 0,38 0,39 0,38 0,38
2011 2012 2013 2014 2015
Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah
31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan
pilihan bagi penduduk. Tujuan utama pembangunan adalah menciptakan
lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati umur panjang,
sehat, dan menjalankan kehidupan yang produktif. Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) merupakan indikator untuk mengukur capaian
pembangunan manusia dan keberhasilan dalam upaya membangun
kualitas hidup manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup.
Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun berdasarkan Angka Harapan
Hidup (AHH), Rata-Rata Lama Sekolah, Harapan Lama Sekolah dan
Pengeluaran Rill Per Kapita.
Angka harapan hidup Kabupaten Pemalang menurut data
terakhir dari BPS sebesar 72,59 pada tahun 2013 terus meningkat sampai
tahun 2017 sebesar 72,98. Kenaikan angka harapan hidup setiap tahunnya
mulai tahun 2013-2017 menunjukan keberhasilan capaian pembangunan
manusia di Kabupaten Pemalang. Indikator Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Pemalang tahun 2013-2017 terdapat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.13 Indikator IPM Kabupaten Pemalang
Tahun 2013-2017
Tahun
Angka
Harapan
Hidup
(tahun)
Angka
Harapan
Lama Sekolah
(tahun)
Rata-Rata
Lama
Sekolah
(tahun)
Pengeluaran
Per Kapita
Disesuaikan
(ribu rupiah)
IPM
2013 72,59 11,05 5,72 6.863,00 61,81
2014 72,64 11,26 5,87 6.911,00 62,35
2015 72,77 11,86 6,04 7.177,00 63,70
2016 72,87 11,87 6,05 7.447,00 64,17
2017 72,98 11,88 6,31 7.758,00 65,04
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 1.14 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
di Wilayah Karesidenan Pekalongan Tahun 2012 – 2017
Kabupaten/Kota Tahun
2013 2014 2015 2016 2017
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Nasional 68,31 68,9 69,55 70,18 70,81
Provinsi Jawa Tengah 68,02 68,78 69,49 69,98 70,52
Batang 63,6 64,07 65,46 66,38 65,37
Pekalongan 66,26 66,98 67,40 67,71 68,40
Pemalang 61,81 62,35 63,70 64,17 65,04
Tegal 63,50 64,10 65,04 65,84 66,44
Brebes 61,87 62,55 63,18 63,98 64,86
Kota Pekalongan 70,82 71,53 72,69 73,32 73,77
Kota Tegal 71,44 72,20 72,96 73,55 73,95
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018 *) Data diolah
Apabila dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lainnya di
Pantura Kabupaten Pemalang berada pada posisi 2 terbawah. Namun,
tampak kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Pemalang
mengalami peningkata n setiap tahunnya. Kondisi peningkatan IPM
Kabupaten Pemalang tiap tahun relevan terhadap kondisi IPM Provinsi
Jawa Tengah dan Nasional yang tampak pada grafik berikut.
Grafik 1.8. Perkembangan IPM Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2013-2017
6. Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indeks Pembangunan Gender merupakan indeks pencapaian
kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan
memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur
pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang
61,81 62,3563,70
64,17 65,04
68,02 68,7869,49
69,9870,5268,31
68,969,55 70,18 70,81
56
58
60
62
64
66
68
70
72
2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7
Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah Nasional
33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan
ketimpangan antara laki-laki dan perempuan.
Tabel 1.15
Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Pemalang Tahun 2012 – 2017
Tahun
Angka
Harapan
Hidup (tahun)
Harapan
Lama
Sekolah
(Tahun)
Rata-Rata
Lama
Sekolah
(tahun)
Sumbangan
Pendapatan
(persen) IPG
L P L P L P L P
2012 70.51 74.33 11.23 10.51 6.09 4.97 68.60 31.39 83.13
2013 70.62 74.45 11.65 10.59 6.32 5.17 67.54 32.46 83.51
2014 70.69 74.51 11.89 10.66 6.60 5.46 67.19 32.81 83.85
2015 70.77 76.41 11.94 11.01 6.62 5.56 * * 84.46
2017 71.02 74.83 11.96 11.76 6.89 5.65 * * 85.47
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
Keterangan : *) Data belum tersedia
Selama kurun waktu 2013-2017 IPG Kabupaten Pemalang selalu
menunjukan posisi lebih rendah dibandingkan IPM. Besaran rasio yang
diperoleh berdasarkan perbandingan antara IPG terhadap IPM pada
kisaran 89-91 persen. Hal ini dimaknai, meski IPG memperlihatkan
perkembangan yang selalu meningkat selama periode 2013-2017, tetapi
kesenjangan gender masih terjadi.
Dalam kurun waktu tahun 2013 hingga tahun 2017, capaian IPG
Kabupaten Pemalang dari sebesar 83,51 terus meningkat menjadi sebesar
85,47. Kondisi ini relevan terhadap peningkatan IPG Provinsi Jawa Tengah
dan Nasional, secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.
Grafik 1.9. Perkembangan IPG Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional Tahun 2013 – 2017
83,51 83,85 84,4685,47
91,5 91,89 92,21 92,22 91,94
90,19 90,34 91,03 90,82 90,96
2013 2014 2015 2016 2017
Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah Nasional
34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dalam buku Pembangunan Manusia Berbasis
Gender tahun 2018 serta BPS tahun 2018 data IPG Kabupaten
Pemalang Tahun 2016 belum tersedia. Capaian IPG Kabupaten
Pemalang tahun 2017 adalah 85,47 berada di bawah capaian Provinsi
Jawa Tengah sebesar 91,94 dan Nasional sebesar 90,96. Dibandingkan
dengan capaian IPG kabupaten sekitarnya di Jawa Tengah posisi
Kabupaten Pemalang berada paling rendah. Selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.16 Perbandingan Indeks Pembangunan Gender (IPG)
di Wilayah Karesidenan Pekalongan Tahun 2014 – 2017
Wilayah Jateng Indeks Pembangunan Gender (IPG)
2014 2015 2017
PROVINSI JAWA TENGAH 91.89 92.21 91.94
Kabupaten Batang 90.79 90.99 90.49
Kabupaten Pekalongan 91.88 91.84 92.68
Kabupaten Pemalang 83.85 84.46 85.47
Kabupaten Tegal 86.76 87.03 87.52
Kabupaten Brebes 85.60 85.66 85.86
Kota Pekalongan 94.65 94.88 94.43
Kota Tegal 92.10 92.79 92.92
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
7. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indeks yang
digunakan untuk mengkaji lebih jauh peranan perempuan dalam
pengambilan keputusan. IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen yaitu
keterwakilan perempuan dalam parlemen, perempuan sebagai tenaga
profesional, teknisi, kepemimpinan dan ketatalaksanaan, dan sumbangan
pendapatan.
Secara umum gambaran capaian IDG ini mengandung arti
bahwa peran perempuan dalam pengambilan keputusan semakin besar.
Selama periode Tahun 2012–2017 IDG Kabupaten Pemalang cukup
fluktuatif dan cenderung naik. Namun, Sedikit menurunnya capaian IDG
Tahun 2014 dibanding Tahun 2013 disebabkan menurunnya keterwakilan
35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
perempuan dalam parlemen sebagaimana terlihat pada Tabel di bawah
ini.
Tabel 1.17
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Kabupaten Pemalang Tahun 2012-2017
Tahun
Keterlibatan
Perempuan
Dalam
Parlemen (%)
Perempuan sebagai
tenaga manager,
profesional,
administrasi teknis (%)
Sumbangan
perempuan
dalam
pendapatan kerja
(%)
IDG (%)
2012 20.00 37.25 33.19 68.2
2013 22.00 37.52 33.37 70.21
2014 16.00 41.48 33.55 68.41
2015 16.00 46.06 35.27 68.73
2017 18,00 56,95 35,31 70,52
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2017
Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak dalam buku Pembangunan Manusia Berbasis Gender
tahun 2018 serta BPS tahun 2018 data IDG Tahun 2016 belum tersedia.
Menurut data tersebut, capaian IDG Kabupaten Pemalang tahun 2017
sebesar 70,52 berada di bawah capaian Provinsi Jawa Tengah sebesar
75,10 dan Nasional sebesar 71,74. Apabila dibandingkan dengan capaian
IDG Kabupaten/Kota sekitarnya di Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang
menempati posisi tertinggi. Selengkapnya dapat dilihat pada Grafik dan
Tabel berikut.
Grafik 1.10. Perkembangan IDG Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional
Tahun 2013 – 2017
70,21
68,41 68,73
70,5271,22
74,46 74,8 75,1
70,4670,68 70,83 71,74
64
66
68
70
72
74
76
2013 2014 2015 2016 2017
Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah Nasional
36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 1.17 Indeks Pemberdayaan Gender Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
Tahun 2013 – 2017
Wilayah Jateng Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
2013 2014 2015 2017
PROVINSI JAWA TENGAH 71.22 74.46 74.80 75.10
Kabupaten Batang 65.62 66.61 68.12 66.58
Kabupaten Pekalongan 67.03 66.84 68.09 68.38
Kabupaten Pemalang 70.21 68.41 68.73 70.52
Kabupaten Tegal 51.91 68.02 77.06 68.90
Kabupaten Brebes 51.14 61 59.26 60.72
Kota Pekalongan 68.67 63.88 67.44 65.11
Kota Tegal 65.15 76.73 76.67 77.52
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018
D. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
Permasalahan Utama (Strategic Issued) adalah suatu keadaan yang
memerlukan perhatian serta antisipasi dalam sebuah perencanaan
pembangunan daerah karena dampak yang akan ditimbulkan bagi masyarakat
di suatu daerah dimasa mendatang agar tidak menimbulkan permasalahan yang
lebih besar atau menghilangkan peluang berkaitan dengan kesejahteraan
masyarakat dalam jangka panjang.
Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah untuk
melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu
yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas
pembangunan sehingga dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan etika
birokratis.
37
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Berdasarkan hasil analisis data dan permasalahan pembangunan
daerah pada masing-masing urusan pembangunan daerah dengan
mendasarkan pada evaluasi yang meliputi aspek geografi dan demografi, aspek
kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum yang meliputi pelayanan
urusan wajib dan pilihan serta aspek daya saing daerah. Di samping itu juga
dengan mempertimbangkan perbandingan antara capaian indikator kinerja
daerah Tahun 2018 dan target akhir capaian indikator pada RPJMD Kabupaten
Pemalang Tahun 2016 – 2021, maka permasalahan pembangunan Kabupaten
Pemalang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Masih tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Pemalang, yaitu sebesar
16,04% pada Tahun 2018. Capaian ini masih dibawah target akhir RPJMD
tahun 2016-2021 sebesar 15,4% dan capaian Provinsi Jawa Tengah pada
Tahun 2018 sebesar 11,32%;
2. Belum optimalnya penanggulangan kemiskinan secara terpadu melalui
upaya peningkatan pendapatan masyarakat miskin serta pemberdayaan
ekonomi mikro dan kecil untuk masyarakat miskin;
3. Masih rendahnya Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pemalang
dengan data terakhir tahun 2017 sebesar 65,04 apabila dibandingkan
dengan capaian Provinsi Jawa Tengah sebesar 70,52 serta capaian nasional
sebesar 70,81;
4. Rendahnya Rata-rata Lama Sekolah, yaitu sebesar 6,27 di tahun 2017 serta
masih tingginya Angka Putus Sekolah (APS) pada tingkat pendidikan SD/MI.
Artinya penduduk Kabupaten Pemalang secara rata-rata hanya
menyelesaikan pendidikan dasar. Rendahnya RLS dan APS ini merupakan
cermin belum optimalnya pembangunan di bidang pendidikan. Oleh sebab
Indeks Pembangunan
Manusia
Infrastruktur
Pendidikan
Kesehatan
Kemiskinan
Penyelenggaraan Pemerintahan
Pariwisata
ISU STRATEGIS KABUPATEN PEMALANG
38
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
itu pemerintah harus berupaya secara maksimal untuk meningkatkan
derajat pendidikan masyarakat;
5. Masih belum membaiknya derajat kesehatan masyarakat di Tahun 2018. Hal
ini ditunjukkan dengan masih terjadinya kasus balita gizi buruk sebesar
0,021% atau sebanyak 25 kasus sehingga posisi Kabupaten Pemalang berada
peringkat 14 terbawah di Jawa Tengah serta tingginya Angka Kematian Ibu
sebesar 66,98 per 100.000 kelahiran hidup atau sebanyak 17 kasus sehingga
posisi Kabupaten Pemalang berada pada peringkat 9 terbawah di Jawa
Tengah;
6. Masih kurangnya upaya peningkatan pembangunan pertanian dalam arti
luas melalui upaya pengembangan budidaya pertanian, peningkatan sarana
prasarana perikanan tangkap dan pengembangan peternakan sehingga
mengakibatkan rendahnya produksi komoditas peternakan utama;
7. Belum optimalnya infrastruktur jalan dan jembatan serta transportasi darat
yang menghubungkan hingga tingkat perdesaan yang memudahkan
perpindahan barang dan jasa. Sampai dengan tahun 2018 panjang jalan
Kabupaten Pemalang dalam kondisi baik adalah sepanjang 437,39 km atau
sebesar 63,47%;
8. Masih kurangnya peningkatan pariwisata melalui upaya pengembangan
destinasi wisata baru, peningkatan sarana dan prasarana, promosi, serta
peningkatan kualitas sumber daya manusia disertai dengan upaya menjaga
kelestarian budaya;
9. Belum optimalnya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah
sesuai dengan prinsip-prinsip good gavernance yang ditandai dengan
perolehan nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kabupaten
Pemalang dengan kategori CC sampai dengan tahun 2018.
Dari identifikasi permasalahan pembangunan di Kabupaten Pemalang,
serta dengan memperhatikan lingkungan strategis daerah dan hasil kinerja
pembangunan tahun sebelumnya, maka upaya pencapaian target
pembangunan daerah tahun 2018 dilakukan melalui berbagai strategi dan
kebijakan yang diarahkan pada “Pengembangan ekonomi kerakyatan,
infrastruktur dasar dan konektivitas antar wilayah menuju Pemalang
mandiri”.
Berdasarkan hasil analisis data dan permasalahan pembangunan
daerah pada masing-masing urusan pembangunan daerah, dapat dirumuskan
isu strategis daerah yang perlu diprioritaskan dalam pembangunan jangka
menengah daerah Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:
39
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
1. Pengurangan kemiskinan
Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang
kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya
pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara komprehensif, mencakup
berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu.
Selain itu diperlukan perluasan upaya penanggulangan kemiskinan yang
inklusif dan berkeadilan, baik perluasan sasaran maupun program/kegiatan
melalui kegiatan yang bersifat affirmative.
2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM),
kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan
pendapatan. Untuk itu diperlukan suatu upaya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang inklusif dan komprehensif dengan
memanfaatkan semua potensi sumber daya kesehatan yang ada.
3. Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik agar berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang
akan datang. Selain itu, pembentukan indeks pembangunan manusia (IPM)
yang dapat mengukur tingkat kesejahteraan suatu bangsa/daerah, faktor
pendidikan merupakan salah satu indikator komposit, selain faktor
kesehatan dan daya beli masyarakat. Karena itu, pembangunan pendidikan
menjadi isu penting dan berperan strategis bagi kemajuan taraf
kesejahteraan penduduk setiap daerah.
4. Pembangunan infrastruktur
Infrastruktur mengacu pada sistem fisik yang menyediakan
transportasi, air, bangunan, dan fasilitas publik lain yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia secara ekonomi dan sosial.
Pembangunan infrastruktur dapat dianggap sebagai strategi untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan,
peningkatan kualitas hidup, peningkatan mobilitas barang dan jasa, serta
dapat mengurangi biaya investor dalam dan luar negeri.
40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
A.RENCANA STRATEGIS
1. Visi dan Misi
ntuk mewujudkan
tujuan pembangunan
daerah, visi Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Pemalang tahun
2016-2021 yaitu:
Mewujudkan masyarakat Pemalang Hebat yang Berdaulat,
Berjatidiri, Mandiri dan Sejahtera dalam kesatuan wilayah Kabupaten
Pemalang yang ikhlas, merupakan keadaan yang ingin diwujudkan pada
akhir periode perencanaan.
Penjelasan Visi:
Dalam visi tersebut terdapat makna frasa empat gagasan pokok yang
terkandung dalam pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Pemalang,
dengan penjelasan sebagai berikut:
U
BAB
2 PERENCANAAN KINERJA
BAB 2
PERENCANAAN KINERJA
A. Rencana Strategis
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun
2018
C. Program Untuk Pencapaian
Sasaran
Terwujudnya Pemalang Hebat yang Berdaulat,
Berjatidiri, Mandiri dan Sejahtera
42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
VISI KABUPATEN PEMALANG
Pemalang
Hebat
Suatu kondisi dimana harapan, keinginan, cita-cita yang
diharapkan menjadi ada. Pemalang Hebat merupakan
ultimate goal yang dicita-citakan dan yang dibangun dari
kondisi Pemalang yang berdaulat, berjatidiri, mandiri dan
sejahtera. Pemalang Hebat juga menjadi tagline
pembangunan daerah dalam memacu semangat,
percepatan dan sinergitas para stakeholders terkait
dalam mengupayakan perwujudan pembangunan
Pemalang.
Pemalang
Berdaulat
Kemampuan pemerintah dan masyarakat Pemalang
yang mampu membangun, mengatur dan mengurus
kepentingan daerah/ rumah tangganya sendiri menurut
prakarsa dan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan daerah berdasarkan azas musyawarah
mufakat dan gotong royong, dengan tetap
memperhatikan sinergitas pembangunan dan tata kelola
pemerintahan yang baik serta penegakan supremasi
hukum tanpa meninggalkan unsur-unsur kearifan lokal.
Pemalang
Berjatidiri
Pembangunan Pemalang yang memiliki keunggulan
yang berbasis local wisdom/local value dengan
menumbuhkan kembali seni dan kebudayaan asli daerah
sebagai landasan pembentukan jati diri dan kepribadian
masyarakat yang agamis, toleran, harmonis dan saling
menghormati.
Pemalang
Mandiri
Pembangunan Pemalang yang mengandalkan dan
mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki,
meningkatkan sarana prasarana infrastruktur dasar
serta memperkuat sentra-sentra produksi berbasis
kewilayahan, pengembangan ekonomi kerakyatan dan
kedaulatan pangan berbasis sumberdaya lokal.
Pemalang
Sejahtera
Kondisi masyarakat pemalang yang berkualitas,
peningkatan pendidikan dan derajat kesehatan
masyarakat yang didukung daya saing masyarakat dan
keberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Visi Kabupaten Pemalang kemudian dijabarkan menjadi sebuah misi
yang harus dilaksanakan oleh instansi pemerintah, rumusan misi dalam
dokumen RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021 dikembangkan dengan
memperhatikan faktor-faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal
yang memperngaruhi serta kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang
ada dalam pembangunan daerah, sebagai perluasan dari visi yang telah
ditetapkan dan dirumuskan mengenai upaya–upaya yang akan dilaksanakan
melalui 7 misi pembangunan sebagai berikut:
MISI PEMBANGUNAN KABUPATEN PEMALANG
MISI 1
Meningkatkan akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah berdasarkan azas musyawarah mufakat, dan gotong royong MISI 2
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, derajat kesehatan masyarakat, keluarga berencana, serta peningkatan keberdayaan perempuan, perlindungan sosial dan anak. MISI 3
Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kedaulatan pangan berbasis sumberdaya lokal untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran. MISI 4
Meningkatkan sarana dan prasarana dasar serta memperkuat sentra-sentra produksi berbasis kewilayahan sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah MISI 5
Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis, toleran, harmonis dan saling menghormati MISI 6
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, penegakan supremasi hukum serta kemudahan investasi dan daya saing daerah MISI 7
Menumbuhkan kembali budaya asli daerah sebagai landasan pembentukan jati diri dan kepribadian masyarakat
44
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
2. Tujuan dan Sasaran
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, selanjutnya
diuraikan lebih lanjut dalam tujuan dan sasaran, sebagai kondisi antara
sebelum tercapainya visi dan misi.
Tujuan dan sasaran merupakan suatu kondisi yang diharapkan
akan terwujud dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun yang
akan datang, mengacu pada misi yang telah ditetapkan. Adapun rumusan
tujuan dan sasaran dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2.1
Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Pemalang
Tujuan Sasaran
Misi 1 : Meningkatkan akses masyarakat untuk berpartisipasi dalam
pembangunan daerah berdasarkan azas musyawarah mufakat, dan
gotong royong
1. Meningkatkan kualitas
perencanaan dan penganggaran
pembangunan daerah, serta
pelaporan kinerja pemerintah
daerah
1. Meningkatnya kualitas
perencanaan pembangunan
daerah dan pelaporan kinerja
pemerintah daerah
Misi 2: Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, derajat
kesehatan masyarakat, keluarga berencana, serta peningkatan
keberdayaan perempuan, perlindungan sosial dan anak.
1. Meningkatkan kualitas pelayanan
pendidikan yang merata,
terjangkau dan berkeadilan
1. Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam menempuh
pendidikan pada jenjang PAUD
dan pendidikan dasar serta
pendidikan non formal
2. Meningkatnya kunjungan
masyarakat ke perpustakaan
2. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
1. Meningkatnya derajat kesehatan
masyarakat
2. Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam ber-KB
3. Meningkatkan kesetaraan dan
keadilan gender dalam
pembangunan daerah
1. Meningkatnya kualitas
hidup perempuan dan
partisipasi perempuan
dalam ranah publik
45
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tujuan Sasaran
4. Meningkatkan perlindungan sosial
terhadap PMKS
1. Meningkatnya penanganan
pemberian jaminan sosial bagi
PMKS
2. Meningkatnya cakupan
kepemilikan administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil
Misi 3: Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kedaulatan pangan
berbasis sumberdaya lokal untuk menanggulangi kemiskinan dan
pengangguran.
1. Meningkatkan tingkat kecukupan
pangan masyarakat
1. Meningkatnya produktivitas
pertanian dalam arti luas
2. Meningkatnya
ketersediaan, distribusi dan
konsumsi pangan
2. Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi
1. Meningkatkan pemerataan
pendapatan masyarakat melalui
peningkatan dan optimalisasi
sektor usaha potensial di
Kabupaten Pemalang
2. Meningkatnya kualitas serta
produktivitas koperasi dan
UMKM
3. Meningkatnya kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB
4. Meningkatnya kunjungan
wisatawan
3. Meningkatkan kualitas tenaga
kerja guna mengurangi
pengangguran
1. Menurunnya tingkat
pengangguran
4. Menurunkan angka kemiskinan di
Kabupaten Pemalang
1. Menurunnya penduduk miskin
46
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tujuan Sasaran
Misi 4: Meningkatkan sarana dan prasarana dasar serta memperkuat sentra-
sentra produksi berbasis kewilayahan sesuai dengan karakteristik dan
potensi wilayah.
1. Meningkatkan kuantitas dan
kualitas infstruktur dasar dan
penunjang secara merata
1. Meningkatnya kualitas
infrastruktur dasar dan
penunjang secara merata
2. Meningkatkan kemudahan akses
transportasi masyarakat
2. Meningkatnya ketersediaan
sarana transportasi umum bagi
masyarakat
3. Meningkatkan kelestarian
lingkungan sehingga dapat
menjalankan fungsinya sebagai
penopang kehidupan
1. Terkendalinya pencemaran
dan kerusakan lingkungan
Misi 5: Mewujudkan kehidupan masyarakat yang agamis, toleran, harmonis
dan saling menghormati.
1. Meningkatkan toleransi dan
hubungan beragama yang
harmonis dan saling menghormati
dalam kehidupan masyarakat
1. Terciptanya kehidupan
beragama yang rukun dan
damai
Misi 6: Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, penegakan
supremasi hukum serta kemudahan investasi dan daya saing daerah.
1. Meningkatkan realisasi investasi
yang didukung iklim investasi yang
kondusif
1. Meningkatnya nilai realisasi
investasi
2. Meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan
yang baik sebagai wujud
pelayanan publik yang prima dan
perbaikan citra publik
1. Meningkatnya kapasitas
Aparatur dalam meningkatan
akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan
2. Meningkatnya kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan publik
3. Meningkatkan kualitas jaringan
telekomunikasi dan informasi
guna menunjang pelayanan publik
1. Meningkatnya kemudahan
masyarakat dalam mengakses
informasi
47
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tujuan Sasaran
Misi 7: Menumbuhkan kembali budaya asli daerah sebagai landasan
pembentukan jati diri dan kepribadian masyarakat
1. Menumbuhkembangkan Budaya
Asli Kabupaten Pemalang sebagai
kekayaan non ragawi dan Jati Diri
Pemalang
1. Meningkatnya kelestarian nilai-
nilai Budaya, Seni dan kekayaan
budaya Asli Pemalang
Sumber: RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan
di atas dapat dirumuskan Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten
Pemalang Tahun 2016-2021 yang menjadi ukuran keberhasilan kinerja
Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam mencapai Tujuan, Program dan
Kegiatan yang merupakan penjabaran tugas dan fungsi organisasi. Berikut
ini merupakan sasaran strategis dan IKU Kabupaten Pemalang.
Tabel 2.2.
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 2 3
1 Meningkatnya kualitas
perencanaan
pembangunan daerah dan
pelaporan kinerja
pemerintah daerah
1. Tingkat keselarasan antara program
RKPD dengan RPJMD
2. Nilai LkjIP
3. Persentase Prioritas Usulan Hasil
Musrenbang yang diakomodir dalam
RKPD
2 Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam
menempuh pendidikan
pada jenjang PAUD dan
pendidikan dasar serta
pendidikan non formal
1. Rata-rata lama sekolah
2. Harapan lama sekolah
3. Angka Kelulusan SD/MI
4. Angka Kelulusan SMP/Mts
5. Angka Melanjutkan SD/MI
6. Angka Melanjutkan SMP/MTs
3 Meningkatnya kunjungan
masyarakat ke
perpustakaan
Angka kunjungan ke perpustakaan
4 Meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat
1. Usia Harapan Hidup
2. Angka Kematian Ibu
48
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 2 3
3. Angka Kematian Bayi
4. Angka Kematian Balita
5. Persentase Balita Gizi Buruk
5 Meningkatnya partisipasi
masyarakat dalam ber-KB Total Fertility Rate (TFR)
6 Meningkatnya kualitas
hidup perempuan dan
partisipasi perempuan
dalam ranah publik
1. Indeks Pembangunan Gender
2. Indeks Pemberdayaan Gender
7 Meningkatnya
penanganan pemberian
jaminan sosial bagi PMKS
Persentase PMKS yang tertangani
8 Meningkatnya cakupan
kepemilikan administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil
1. Persentase kepemilikan KTP
2. Persentase Anak memiliki Akta
Kelahiran
9 Meningkatnya
produktivitas pertanian
dalam arti luas
1. Produktivitas padi
2. produktivitas jagung
3. produktivitas Kedelai
4. Produksi Komoditas peternakan
utama
10 Meningkatnya
ketersediaan, distribusi
dan konsumsi pangan
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
2. Ketersediaan cadangan pangan
11 Meningkatkan
pemerataan pendapatan
masyarakat melalui
peningkatan dan
optimalisasi sektor usaha
potensial di Kabupaten
Pemalang
1. Pertumbuhan Ekonomi
2. PDRB Per Kapita
3. Laju Inflasi
4. Indeks Gini
5. Tingkat Pengeluaran Perkapita
6. Produksi perikanan tangkap
7. Produksi perikanan budidaya
12 Meningkatnya kualitas
serta produktivitas
koperasi dan UMKM
1. Persentase koperasi sehat
2. Persentase pertumbuhan IKM
49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 2 3
13 Meningkatnya kontribusi
sektor perdagangan
terhadap PDRB
Persentase pertumbuhan kontribusi
sektor perdagangan terhadap PDRB
14 Meningkatnya kunjungan
wisatawan Peningkatan wisatawan
15 Menurunnya tingkat
pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka
16 Menurunnya penduduk
miskin Persentase penduduk miskin
17 Meningkatnya kualitas
infrastruktur dasar dan
penunjang secara merata.
1. Persentase jalan dalam kondisi baik
2. Persentase jembatan dalam kondisi
baik
3. Persentase saluran irigasi dalam
kondisi baik
4. Cakupan rumah tangga yang
mendapatkan pelayanan air minum
5. Persentase saluran drainase dalam
kondisi baik
6. Persentase RTLH
7. Cakupan wilayah kumuh
18 Meningkatnya
ketersediaan sarana
transportasi umum bagi
masyarakat
Ketersediaan rambu-rambu lalu lintas
19 Terkendalinya pencemaran
dan kerusakan lingkungan Persentase usaha yang memiliki ketaatan
terhadap pencemaran air dan udara dari
sumber tidak bergerak
20 Terciptanya kehidupan
beragama yang rukun dan
damai
Persentase penurunan konflik sosial
21 Meningkatnya nilai
realisasi investasi Nilai investasi Penanaman Modal Dalam
Negeri (PMDN)
50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
1 2 3
22 Meningkatnya kapasitas
Aparatur dalam
meningkatan akuntabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan
Hasil Opini BPK terhadap laporan
keuangan daerah
23 Meningkatnya kepuasan
masyarakat terhadap
pelayanan publik
Rata-rata Skor Survey Kepuasan
Masyarakat pada PD Pelayanan Publik
24 Meningkatnya kemudahan
masyarakat dalam
mengakses informasi
Cakupan pelayanan TI bagi masyarakat
25 Meningkatnya kelestarian
nilai-nilai Budaya, Seni, dan
kekayaan budaya Asli
Pemalang
1. Cakupan kelompok seni yang dibina
2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar
Budaya yang dilestarikan
Sumber: Bagian Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Setda Kabupaten Pemalang, 2018
3. Strategi dan Arah Kebijakan
Berdasarkan Visi, Misi serta Tujuan dan Sasaran yang telah
ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih
sistematis melalui perumusan Strategi dan Arah Kebijakan sebagaimana
Tabel di bawah ini:
Tabel 2.3 Tujuan, Strategi dan Arah Kebijakan
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Tujuan 1 : Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran
pembangunan daerah, serta pelaporan kinerja pemerintah
daerah
1. Meningkatkan kualitas rencana
pembangunan dan pelaporan
kinerja pemrerintah daerah
melalui peningkatan kapasitas
aparatur perencana mengenai
perencanaan dan penganggaran
serta pelaporan kinerja
pembangunan daerah
1. Penyusunan perencanaan
pembangunan daerah yang
sinergis dengan kebijakan
pemerintah pusat dan provinsi,
serta penyusunan berbagai
laporan kinerja sesuai dengan
amanat peraturan perundang-
undangan
51
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas dan pelayanan pendidikan yang merata,
terjangkau dan berkeadilan
1. Meningkatkan partisipasi
masyarakat untuk menempuh
pendidikan melalui pemberian
beasiswa, peningkatan kualitas
sarana dan prasarana sekolah,
serta meningkatkan kualitas
pendidikan melalui peningkatan
kompetensi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan
1. Peningkatan penyelenggaraan
pendidikan yang adil dan merata
untuk semua lapisan masyarakat
2. Meningkatkan minat baca
masyarakat melalui
pengembangan dan
pembangunan perpustakaan
masyarakat, penyediaan buku
bacaan berkualitas, serta fasilitas
penunjang perpustakaan
2. Peningkatan kualitas sarana
perpustakaan daerah difokuskan
pada pembangunan
perpustakaan desa dan
penggunaan TI
Tujuan 3 : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
1. Meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui
pembangunan berkelanjutan
sarana dan prasarana kesehatan,
peningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat, serta
peningkatan kualitas SDM
Kesehatan dalam rangka
peningkatan partisipasi
masyarakat, penanganan
kesehatan ibu dan anak, dan
penanganan manajemen
kesehatan
1. Peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat baik
promotif maupun preventif
2. Menurunkan kematian ibu, bayi
dan balita melalui peningakatan
kapasitas tenaga kesehatan;
peningkatan sarana dan
prasarana; penignaktan peran
2. Perbaikan gizi masyarakat
diprioritaskan pada
kelangsungan hidup bayi usia
1000 hari, penanganan gizi
52
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
serta masyarakat dan keluarga
dalam deteksi resiko tinggi
buruk, gizi kurang, balita
stunting, dan gizi lebih
3. Menurunkan gizi buruk melalui
pemberian makanan
tambahan,peningkatakan
pendapatan, pemanfaatan
pekarangan, dan
keanekaragaman pangan
3. Peningkatakan pelayanan KB
terutama pada wilayah
pedesaan dan wilayah dengan
tingkat unmeet-need tinggi
4. Meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam ber-KB melalui
pemberdayaan PLKB dan kader
di masyarakat
Tujuan 4 : Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan
daerah
1. Meningkatkan kapasitas,
koordinasi dalam penguatan
kelembagaan gender dan anak;
Peningkatan perencanaan dan
penganggaran responsif gender
serta pengembangan Kabupaten
Layak Anak
1. Peningkatan kualitas hidup serta
perlindungan perempuan dan
anak secara komprehensif;
Tujuan 5 : Meningkatkan perlindungan sosial terhadap PMKS
1. Memberikan jaminan
perlindungan dan rehabilitasi
sosial difokuskan pada keluarga
rentan, penyandang cacat dan
anak terlantar.
1. Peningkatan penanganan PMKS
secara komprehensif
2. Meningkatkan cakupan
pelayanan administrasi
kependudukan melalui
peningkatan kapasitas SDM;
penambahan sarana dan
prasarana penunjang;
penyederhanaan prosedur
pelayanan serta memperpendek
jarak antara masyarakat dengan
tempat pelayanan
2. Peningkatan pengetahuan
masyarakat mengenai
pentingnya kepemilikan
admindukcapil; Peningkatan
kapasitas SDM pelayanan
admindukcapil; Penyediaan
sarana dan prasarana pelayanan
keliling
53
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Tujuan 6 : Meningkatkan tingkat kecukupan pangan masyarakat
1. Megoptimalisasikan Sapta Usaha
Tani didukung pemanfaatan
teknologi dan modernisasi
alsintan tepat guna; melakukan
pengembangan pola dan sistem
pertanian terutama pada jenis
komoditas pertanian unggulan
lokal
1. Peningkatan produksi dan
produktivitas pertanian
2. Meningkatkan pemantauan
pasokan dan harga pangan
pokok masyarakat; penanganan
wilayah rawan pangan; dan
penyediaan cadangan pangan
2. Peningkatan penyediaan pangan
secara adil dan merata
Tujuan 7 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
1. Meningkatkan produksi
perikanan tangkap melalui
pemberdayaan nelayan serta
penyediaan sarana dan prasarana
perikanan tangkap; intensifikasi
perikanan budidaya dengan cara
budidaya ikan yang benar (CBIB)
1. Peningkatan sarpas perikanan
tangkap dan budiaya, serta
peningkatan kapasitas SDM
perikanan tangkap dan
budidaya.
2. Peningkatan kapasitas,
pembinaan serta pemberian
bantuan peralatan bagi pengurus
koperasi dan pelaku UMKM yang
produktif
2. Peningkatan kualitas dan
produktivitas koperasi dan
UMKM berbasis masyarakat
3. Penguatan jejaring pelaku
industri melalui sistem kluster;
Standarisasi mutu produk
industri; Peningkatan akses
informasi pasar bagi pelaku
industri; serta fasilitasi
penyedaiaan sarana dan
prasarana produksi
3. Peningkatan kapasitas dan
pemberdayaan pelaku industri
kecil dan menengah dalam hal
produksi maupun pemasaran
54
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
4. Fasilitasi permodalan
diprioritaskan kepada pedagang
kecil dan menengah
4. Peningkatan hasil perdagangan
berbasis potensi lokal.
5. Pengembangan destinasi wisata
yang sudah ada serta
pembangunan destinasi wisata
baru di wilayah Pemalang bagian
selatan serta peningkatkan
promosi melalui berbagai media
5. Peningkatan potensi pariwisata
6. Pembangunan potensi wisata,
khususnya wisata alam yang
terdapat di wilayah Pemalang
Selatan
6. Pembangunan sarana dan
prasarana pada obyek wisata
potensial
Tujuan 8 : Meningkatkan kualitas tenaga kerja guna mengurangi
pengangguran
1. Meningkatkan kualitas calon
tenaga kerja melalui pendidikan
dan pelatihan sesuai dengan
peluang pasar kerja
1. Peningkatan kesempatan kerja
dan kapasitas calon tenaga kerja
Tujuan 9 : Menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Pemalang
1. Menurunkan jumlah penduduk
miskin melalui pengurangan
beban pengeluaran, pember-
dayaan usaha produktif, dan
sinskronisasi program
penanggulangan kemiskinan
1. Penanggulangan kemiskinan
berbasis kewilayahan
Tujuan 10 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur dasar dan
penunjang secara merata
1. Peningkatan kualitas dan
kapasitas jalan dan jembatan;
1. Peningkatan infrastruktur dasar
dan penunjang berbasis
kewilayahan. 2. Peningkatan pengelolaan jaringan
irigasi dan penyediaan air baku;
3. Peningkatan kualitas lingkungan
perkotaan dan pedesaan
(drainase, air bersih, sanitasi,
permukiman kumuh);
4. Peningkatan kualitas rumah tidak
layak huni;
55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
5. Peningkatan RTH;
6. Peningkatan jaringan energi dan
pemanfaatan EBT;
Tujuan 11 : Meningkatkan kemudahan akses transportasi masyarakat
1. Meningkatkan sarana dan
prasarana perhubungan, dan
perbaikan sistem manajemen
transportasi
1. Peningkatan sarana dan
prasarana penunjang
keselamatan dalam berlalu lintas
Tujuan 12 : Meningkatkan kelestarian lingkungan sehingga dapat menjalankan
fungsinya sebagai penopang kehidupan
1. Meningkatkan pengendalian
kerusakan dan rehabilitasi
lingkungan hidup
1. Peningkatan kualitas SDM,
sarana prasarana, dan fasilitas
penunjang pengendalian
pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup
Tujuan 13 : Meningkatkan toleransi dan hubungan beragama yang harmonis
dan saling menghormati dalam kehidupan masyarakat
1. Peningkatan peran Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah
(FKPD), Forum Kewaspadaan Dini
Masyarakat (FKDM), Komunitas
Intelejen Daerah (Kominda), dan
Forum Kerukunan Umat
Beragama (FKUB)
1. Mewujudkan kehidupan
beragama yang rukun dan damai
melalui peningkatan peran
masyarakat dan lembaga-
lembaga keagamaan dalam
menjaga dan mempertahankan
kondusivitas daerah
Tujuan 14 : Meningkatkan realisasi investasi yang didukung iklim investasi yang
kondusif
1. Peningkatan kualitas pelayanan
perijinan yang cepat melalui PTSP
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu),
dan peningkatan jaringan dengan
investor
1. Peningkatan iklim investasi yang
kondusif
2. Peningkatan kemudahana
pelayanan baik perijinan maupun
non perijinan, peningkatan
sarana penunjang dan promosi
peluang investasi
56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
Tujuan 15 : Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan yang baik
sebagai wujud pelayanan publik yang prima dan perbaikan citra
publik
1. Pengembangan kapasitas,
kualitas, dan etos kerja Aparatur
1. Peningkatan penerapan
reformasi birokrasi secara baik
menuju pemerintahan yang baik
dan bersih
2. Pengembangan dan penerapatan
regulasi secara konsisten dan
menyeluruh
2. Peningkatan pelayanan publik
terutama pada PD yang
melakukan pelayanan publik
3. Penerapan SPP, Maklumat
pelayanan, dan pengukuran
kepuasan masyarakat
diprioritaskan kepada SKPD yang
melakukan pelayanan publik
Tujuan 16 : Meningkatkan kualitas jaringan telekomunikasi dan informasi guna
menunjang pelayanan publik
1. Pembangunan titik hotspot di
kawasan fasilitas umum
kecamatan
1. Peningkatan akses TI kepada
masyarakat
Tujuan 17 : Menumbuhkembangkan Budaya Asli Kabupaten Pemalang sebagai
kekayaan non ragawi dan Jati Diri Pemalang
1. Pengintegrasian materi
pembelajaran seni dan budaya
asli Pemalang ke dalam kurikulum
muatan lokal sekolah;
1. Menumbuhkembangkan
kecintaan masyarakat terhadap
budaya asli Pemalang melalui
jalur pendidikan dan
mengembangkan kesenian
daerah
2. Penyelenggaraan event-event
seni budaya daerah yang hampir
punah;
3. Penyedaiaan sarana dan
prasarana penyelenggaran seni;
4. Inventarisasi, ekskavasi, dan
pelestarian benda cagar budaya
Sumber: RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021
57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
d. Pentahapan Pembangunan Daerah
Pentahapan pembangunan merupakan penekanan fokus
perhatian berupa tema pembangunan tiap tahunnya yang ditujukan untuk
memberikan arah pembangunan tiap tahun terhadap pencapaian visi dan
misi dengan tetap memperhatikan keterpaduan pembangunan
multisektor/ urusan pemerintahan daerah Kabupaten Pemalang.
Pentahapan Tema Pembangunan RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan
kawasan berbasis potensi lokal (Tahun 2016)
Pada tahap ini, pembangunan difokuskan pada pembangunan
infrastruktur dasar baik berupa jalan dan jembatan, akses jalan yang
menghubungkan hingga tingkat pedesaaan diwilayah Kabupaten
Pemalang. Peningkatan pengelolaan jaringan irigasi, kualitas lingkungan
perkotaan dan pedesaan (drainase, air bersih, sanitasi, permukiman
kumuh);
2) Memacu pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk
meningkatkan kesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan
kesenjangan wilayah (Tahun 2017)
Pada tahap ini, pembangunan difokuskan pada optimalisasi sektor
pertanian dan perdagangan, pemanfaatan teknologi dan modernisasi
alat pertanian, serta peningkatan akses pasar. Pembangunan juga
diarahkan pada peningkatan kualitas dan daya saing tenaga kerja melalui
pendidikan dan pelatihan sesuai dengan peluang pasar kerja.
3) Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, Infrastruktur Dasar dan
Konektifitas antar wilayah menuju Pemalang Mandiri (Tahun 2018)
Pada tahap ini, pembangunan merupakan kelanjutan dari tahun
sebelumnya yang difokuskan pada optimalisasi sektor Koperasi, Usaha
Kecil dan Menengah melalui peningkatan kapasitas, pembinaan
kelembagaan maupun sumberdaya manusia koperasi dan pelaku UMKM
yang produktif. Optimalisasi infrastruktur jalan dan jembatan serta
transportasi darat yang menghubungkan hingga tingkat pedesaaan
yang memudahkan perpindahan barang dan jasa.
4) Peningkatan daya saing daerah, Pelayanan Publik dan Partisipasi
Pembangunan menuju Pemalang Berdaulat (Tahun 2019)
Pada tahap ini, pembangunan difokuskan pada peningkatan daya
saing daerah melalui sektor unggulan, yang didukung dengan
penyelenggaraan pemerintahan yang mengedepankan prinsip prinsip
58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
good governance,pengembangan kapasitas dan kualitas sumber daya
aparatur, peningkatan pelayanan publik, kemudahan layanan baik
perijinan maupun non perijinan yang mendorong peningkatan investasi
dan daya saing Kabupaten Pemalang. Optimalisasi peran dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan melalui keterbukaan informasi publik
dan optimalisasi teknologi informasi.
5) Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat dan Budaya Asli berdasarkan
Potensi Unggulan Daerah menuju Pemalang yang Berjatidiri (Tahun
2020)
Pada tahap ini, pembangunan difokuskan pada perwujudan
toleransi dan kondusifitas daerah dalam penyelenggaraan
pembangunan melalui peningkatan peran pemberdayaan masyarakat
dan peran lembaga-lembaga keagamaan, pengembangan sektor
pariwisata unggulan melalui pengembangan destinasi wisata baik yang
sudah ada maupun destinasi wisata baru. Menumbuhkembangkan
kecintaan masyarakat terhadap budaya asli Pemalang melalui jalur
pendidikan dan mengembangkan kesenian dan event event budaya
daerah.
6) Peningkatan Derajat Sumber Daya Manusia Berkualitas Menuju
Pemalang Sejahtera (Tahun 2021)
Pada tahap ini, pembangunan difokuskan pada peningkatan
partisipasi masyarakat untuk menempuh pendidikan yang berkualitas
melalui pemberian beasiswa, peningkatan kualitas sarana dan prasarana
sekolah serta meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan
kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pelayanan
kesehatan yang prima dan merata melalui pembangunan berkelanjutan
sarana dan prasarana kesehatan, peningkatkan perilaku hidup bersih
dan sehat, serta peningkatan kualitas SDM Kesehatan. Peningkatan
kualitas hidup serta pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
secara komprehensif, peningkatkan pengendalian penduduk melalui
pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera.
59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
B. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2018 Perjanjian Kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan
penugasan dari Bupati/Walikota sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan
SKPD sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang
disertai dengan indikator kinerja sehingga terwujudlah komitmen dan
kesepakatan antara Bupati/Walikota sebagai pemberi amanah dan Pimpinan
SKPD sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan
tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Berikut ini
merupakan Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang tahun 2018 yang telah sesuai
dengan RPJMD.
Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5
1
Meningkatnya
kualitas
perencanaan
pembangunan
daerah dan
pelaporan kinerja
pemerintah
daerah
1.
Tingkat
keselarasan antara
program RKPD
dengan RPJMD
83 %
2. Nilai LkjIP CC (60) Nilai
3.
Persentase
Prioritas Usulan
Hasil Musrenbang
yang diakomodir
dalam RKPD
90 %
2
Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
dalam
menempuh
pendidikan pada
jenjang PAUD
dan pendidikan
dasar serta
pendidikan non
formal
1. Rata-rata lama
sekolah 5,89 Tahun
2. Harapan lama
sekolah 11,71 Tahun
3. Angka Kelulusan
SD/MI 100 %
4. Angka Kelulusan
SMP/Mts 100 %
5. Angka Melanjutkan
SD/MI 98,51 %
6. Angka Melanjutkan
SMP/MTs 87,9 %
60
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5
3
Meningkatnya
kunjungan
masyarakat ke
perpustakaan
1. Angka kunjungan
ke perpustakaan 4 %
4
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
1. Usia Harapan
Hidup 73,06 Tahun
2. Angka Kematian
Ibu 112
Per
100.000
KH
3. Angka Kematian
Bayi 9
Per 1.000
KH
4. Angka Kematian
Balita 10
Per 1.000
KH
5. Persentase Balita
Gizi Buruk 0,028 %
5
Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
dalam ber-KB
1. Total Fertility Rate
(TFR) 2,53 %
6
Meningkatnya
kualitas hidup
perempuan dan
partisipasi
perempuan
dalam ranah
publik
1.
Indeks
Pembangunan
Gender
84,87 Nilai
2.
Indeks
Pemberdayaan
Gender
69,79 Nilai
7
Meningkatnya
penanganan
pemberian
jaminan sosial
bagi PMKS
1. Persentase PMKS
yang tertangani 30,17 %
8 Meningkatnya
cakupan 1.
Persentase
kepemilikan KTP 85,23 %
61
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5
kepemilikan
administrasi
kependudukan
dan pencatatan
sipil
2.
Persentase Anak
memiliki Akta
Kelahiran
85 %
9
Meningkatnya
produktivitas
pertanian dalam
arti luas
1. Produktivitas padi 57,65 kw/ha
2. produktivitas
jagung 55,54 kw/ha
3. produktivitas
Kedelai 13,5 kw/ha
4.
Produksi
Komoditas
peternakan utama
18.430.056 kg
10
Meningkatnya
ketersediaan,
distribusi dan
konsumsi pangan
1. Skor Pola Pangan
Harapan (PPH) 81,40 skor
2. Ketersediaan
cadangan pangan 30 Ton
11
Meningkatkan
pemerataan
pendapatan
masyarakat
melalui
peningkatan dan
optimalisasi
sektor usaha
potensial di
Kabupaten
Pemalang
1. Pertumbuhan
Ekonomi 5,45 %
2. PDRB Per Kapita 13.126.062,66 Rp
3. Laju Inflasi 6,1-6,9 %
4. Indeks Gini 0,21 Indeks
5.
Tingkat
Pengeluaran
Perkapita
8.038.267 Rp
6. Produksi perikanan
tangkap 16.202.724 kg
7. Produksi perikanan
budidaya 15.529.000 kg
12
Meningkatnya
kualitas serta
produktivitas
koperasi dan
UMKM
1. Persentase
koperasi sehat
30 %
2. Persentase
pertumbuhan IKM
6,40 %
62
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5
13
Meningkatnya
kontribusi sektor
perdagangan
terhadap PDRB
1.
Persentase
pertumbuhan
kontribusi sektor
perdagangan
terhadap PDRB
4,5 %
14
Meningkatnya
kunjungan
wisatawan
1. Peningkatan
wisatawan 2,08 %
15
Menurunnya
tingkat
pengangguran
1.
Tingkat
Pengangguran
Terbuka
7 %
16 Menurunnya
penduduk miskin 1.
Persentase
penduduk miskin 16,9 %
17
Meningkatnya
kualitas
infrastruktur
dasar dan
penunjang
secara merata.
1. Persentase jalan
dalam kondisi baik 90 %
2.
Persentase
jembatan dalam
kondisi baik
98 %
3.
Persentase saluran
irigasi dalam
kondisi baik
65 %
4.
Cakupan rumah
tangga yang
mendapatkan
pelayanan air
minum
95 %
5.
Persentase saluran
drainase dalam
kondisi baik
68 %
6. Persentase RTLH 11,05 %
7. Cakupan wilayah
kumuh 2 %
18
Meningkatnya
ketersediaan
sarana
1.
Ketersediaan
rambu-rambu lalu
lintas
44 %
63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5
transportasi
umum bagi
masyarakat
19
Terkendalinya
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
1.
Persentase usaha
yang memiliki
ketaatan terhadap
pencemaran air
dan udara dari
sumber tidak
bergerak
100 %
20
Terciptanya
kehidupan
beragama yang
rukun dan damai
1.
Persentase
penurunan konflik
sosial
5 %
21
Meningkatnya
nilai realisasi
investasi
1.
Nilai investasi
Penanaman Modal
Dalam Negeri
(PMDN)
734.604.689.677 Rupiah
22
Meningkatnya
kapasitas
Aparatur dalam
meningkatan
akuntabilitas
penyelenggaraan
pemerintahan
1.
Hasil Opini BPK
terhadap laporan
keuangan daerah
WTP Nilai
23
Meningkatnya
kepuasan
masyarakat
terhadap
pelayanan publik
1.
Rata-rata Skor
Survey Kepuasan
Masyarakat pada
PD Pelayanan
Publik
B (76,61) Skor
24
Meningkatnya
kemudahan
masyarakat
dalam
mengakses
informasi
1. Cakupan pelayanan
TI bagi masyarakat 9
Titik
Hotspot
64
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
JUMLAH SATUAN
1 2 3 4 5
25
Meningkatnya
kelestarian nilai-
nilai Budaya,
Seni, dan
kekayaan budaya
Asli Pemalang
1. Cakupan kelompok
seni yang dibina 38 %
2.
Benda, Situs dan
Kawasan Cagar
Budaya yang
dilestarikan
63 %
Sumber: Bagian Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Setda Kabupaten
Pemalang, 2018
1. Program Untuk Pencapaian Sasaran
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan
yang telah ditetapkan pada RPJMD, maka upaya untuk pencapaiannya
dijabarkan secara sistematis melalui perumusan program-program prioritas
untuk mewujudkan capaian keberhasilan misi pembangunan daerah.
Pemerintah Kabupaten Pemalang telah menetapkan program
pembangunan menurut sasaran yang terdiri dari:
a) Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan
pelaporan kinerja pemerintah daerah terdiri dari program:
1) Program perencanaan pembangunan daerah
2) Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur
3) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
4) Program peningkatan perencanaan dan penganggaran SKPD
5) Program Kerjasama Pembangunan
b) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menempuh pendidikan
pada jenjang PAUD dan pendidikan dasar serta pendidikan non
formal terdiri dari program:
1) Program Pendidikan Anak Usia Dini
2) Program pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3) Program Pendidikan Non formal
4) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
5) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
6) Program Pendidikan Menengah
65
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
c) Meningkatnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan melalui
Program pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
d) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terdiri dari program :
1) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit /Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru /Rumah sakit
mata
2) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
3) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
4) Program Pengawasan Obat dan Makanan
5) Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7) Program pengembangan lingkungan sehat
8) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
9) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
10) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasaana puskesmas pembantu dan jaringannya
11) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
12) Program peningkatan kesehatan lansia
13) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
14) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
15) Program peningkatan kualitas pelayanan kesehatan pada BLUD
16) Program peningkatan pelayanan kesehatan perorangan melalui
JKN
17) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak dan remaja
18) Program pengendalian penyakit tidak menular
19) Program pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
e) Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB terdiri dari
program :
1) Program Keluarga Berencana
2) Program pelayanan kontrasepsi
3) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling
KRR
4) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
5) Program kesehatan reproduksi remaja
6) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB
7) Program peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, termasuk
HIV/AIDS
8) Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga
66
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
f) Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan partisipasi perempuan
dalam ranah publik terdiri dari program:
1) Program penguatan kelembagaan pengarustamaan gender dan
anak
2) Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
3) Program peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
g) Meningkatnya penanganan pemberian jaminan sosial bagi PMKS
terdiri dari program:
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil
(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya
2) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
3) Program pembinaan panti asuhan/ panti jompo
4) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
5) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
6) Program pembinaan anak terlantar
7) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
alam
8) Program darurat bencana dan logistik
9) Program rehabilitasi dan rekonstruksi penanggulangan bencana
h) Meningkatnya cakupan kepemilikan administrasi kependudukan
dan pencatatan sipil melalui Program Administrasi Kependudukan
i) Meningkatnya produktivitas pertanian dalam arti luas terdiri dari
program:
1) Program peningkatan kesejahteraan petani
2) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
3) Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
4) Program permberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
lapangan
5) Program Peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
6) Program peningkatan produksi hasil peternakan
7) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
8) Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
67
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
j) Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan melalui
Program peningkatan ketahanan pangan (pertanian/perkebunan)
k) Meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat melalui
peningkatan dan optimalisasi sektor usaha potensial di Kabupaten
Pemalang terdiri dari program:
1) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap
3) Program Pengembangan Budidaya Perikanan
4) Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan
Air Tawar
l) Meningkatnya kualitas serta produktivitas koperasi dan UMKM terdiri
dari program:
1) Program Penciptaan Iklim Usaha-Usaha Kecil menengah Yang
Kondusif
2) Program peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
3) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
4) Program peningkatan dan pengembangan ekspor
5) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil Menengah
m) Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB terdiri
dari program:
1) Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
2) Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
n) Meningkatnya kunjungan wisatawan terdiri dari program:
1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2) Program pengembangan destinasi pariwisata
3) Program pengembangan kemitraan pariwisata
o) Menurunnya tingkat pengangguran terdiri dari program:
1) Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
2) Program peningkatan kesempatan kerja
3) Program perlindungan dan pengembangan lembaga
ketenagakerjaan
68
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
p) Menurunnya penduduk miskin terdiri dari program:
1) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
2) Program perencanaan sosial dan budaya
3) Program peningkatan dan pengembangan penyelengaraan
kepemerintahan daerah
4) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa
q) Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar dan penunjang secara
merata terdiri dari program:
1) Program pembangunan jalan dan jembatan
2) Program tanggap darurat jalan dan jembatan
3) Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
4) Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
5) Program rehabilitasi/pemeliharaan saluran drainase/ gorong-
gorong
6) Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa
dan jaringan pengairan lainnya
7) Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air
limbah
8) Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
9) Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan
besar
10) Program peningkatan kualitas insfrastruktur kewilayahan
11) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
12) Program pemberdayaan jasa konstruksi
13) Program Pengaturan Jasa Konstruksi
14) Program pengawasan jasa konstruksi
15) Program Pengembangan Perumahan
16) Program Lingkungan Sehat Perumahan
r) Meningkatnya ketersediaan sarana transportasi umum bagi
masyarakat terdiri dari program:
1) Program pembangunan sarana dan fasilitas perhubungan
2) Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
3) Program peningkatan pelayanan angkutan
4) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
5) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
69
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
s) Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan terdiri dari
program:
1) Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
2) Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
3) Perlindungan dan konservasi Sumber Daya Alam
4) Peningkatan dan kualitas akses informasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup
5) Peningkatan pengendalian polusi
t) Terciptanya kehidupan beragama yang rukun dan damai terdiri dari
program:
1) Program Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
2) Program Pendidikan Politik Masyarakat
3) Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan
4) Program pemeliharaan kantramtibmas dan pencegahan tindak
kriminal
u) Meningkatnya nilai realisasi investasi terdiri dari program:
1) Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
2) Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
3) Program penanganan pengaduan di bidang investasi dan perijinan
v) Meningkatnya kapasitas Aparatur dalam meningkatan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan terdiri dari program:
1) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah
2) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur
3) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
w) Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
terdiri dari program :
1) Program Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi
2) Program Pelayanan Publik
x) Meningkatnya kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi
terdiri dari program:
1) Program Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi
2) Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
3) Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan
Informasi
70
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
4) Program penguatan kelembagaan dalam pengelolaan komunikasi
dan infromasi daerah
5) Program Peningkatan Tata Laksana Komunikasi dan Informasi
6) Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
y) Meningkatnya kelestarian nilai-nilai Budaya, Seni, dan kekayaan
Budaya Asli Pemalang terdiri dari program:
1) Program pengelolaan kekayaan budaya
2) Program pengelolaan keragaman budaya
3) Program perencanaan sosial dan budaya
4) Program Pengembangan Nilai Budaya
2. Prioritas Pembangunan, Rencana Program dan Kegiatan Prioritas
Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tahun 2018 merupakan bagian dari pentahapan Lima Tahun Ketiga
dalam RPJPD Kabupaten Pemalang Tahun 2005-2025. Memperhatikan hasil
kinerja pembangunan tahun sebelumnya, dengan berbagai permasalahan
dan isu strategis, maka upaya pencapaian target pembangunan daerah
Tahun 2018 dilakukan melalui berbagai strategi dan kebijakan yang
diarahkan pada “Pengembangan Ekonomi Kerakyatan, Infrastruktur
Dasar dan Konektifitas antar wilayah menuju Pemalang Mandiri”.
Tema pembangunan tersebut merupakan tema yang
diprioritaskan untuk mendukung pencapaian Misi III yaitu
“Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan kedaulatan pangan berbasis
sumberdaya lokal untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran”
dan Misi IV yaitu “Meningkatkan sarana prasarana dasar serta memperkuat
sentra-sentra produksi berbasis kewilayahan sesuai dengan karakteristik
dan potensi wilayah”.
Dalam rangka mewujudkan sasaran pembangunan daerah
Kabupaten Pemalang tahun 2018 yang diarahkan untuk pengembangan
ekonomi kerakyatan, infrastruktur dasar dan konektivitas antar wilayah
menuju Pemalang mandiri dengan memperhatikan permasalahan dasar
yang dihadapi Kabupaten Pemalang hingga saat ini, yaitu kemiskinan yang
tinggi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah, tingginya Angka
Kematian Ibu, tingginya Angka Kematian Balita dan masih terjadinya kasus
Balita Gizi Buruk, maka program dan kegiatan prioritas daerah selain
dijabarkan ke dalam pelaksanaan urusan pemerintah juga ditekankan pada
upaya-upaya antara lain:
71
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
1. Optimalisasi sektor koperasi, usaha kecil dan menengah melalui
peningkatan kapasitas, pembinaan kelembagaan maupun sumberdaya
manusia koperasi dan pelaku UMKM yang produktif;
2. Optimalisasi infrastruktur jalan dan jembatan serta transportasi darat
yang menghubungkan hingga tingkat perdesaan yang memudahkan
perpindahan barang dan jasa.
3. Peningkatan kualitas dan kompetansi sumber daya manusia melalui
peningkatan dan perluasan layanan dasar;
4. Peningkatan pembangunan pertanian dalam arti luas melalui upaya
pengembangan budidaya pertanian, peningkatan sarana prasarana
perikanan tangkap dan pengembangan peternakan;
5. Percepatan penanggulangan kemiskinan secara terpadu melalui upaya
peningkatan pendapatan masyarakat miskin serta pemberdayaan
ekonomi mikro dan kecil untuk masyarakat miskin;
6. Peningkatan pariwisata melalui upaya pengembangan destinasi wisata
baru, peningkatan sarana dan prasarana, promosi, serta peningkatan
kualitas sumber daya manusia disertai dengan upaya menjaga
kelestarian budaya;
7. Peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintah
sesuai dengan prinsip-prinsip good gavernance disertai dengan
peningkatan pelayanan publik melalui upaya pengembangan fasilitas
publik, pengembangan sistem perencanaan pembangunan dan
peningkatan kualitas sumber daya aparatur pemerintah.
Rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan daerah
tahun 2018 dijabarkan dalam 6 (enam) urusan wajib pelayanan dasar, 18
(delapan belas) urusan wajib bukan pelayanan dasar, 8 (delapan) urusan
pilihan dan 5 (lima) fungsi penunjang urusan pemerintahan.
Dalam mencapai keberhasilan pembangunan jangka menengah
daerah, harus ada beberapa kebijakan yang dijadikan dasar dalam
perumusan perencanaan. Kebijakan tersebut adalah: Kebijakan
perencanaan pembangunan Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021 yang
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 12
Tahun 2016 tentang tentang RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021
RPJMD Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021, itu kemudian
dijabarkan ke dalam kebijakan perencanaan pembangunan tahunan yang
ditetapkan dalam Peraturan Bupati Pemalang Nomor 25 Tahun 2017,
tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pemalang Tahun
2018 yang merupakan pedoman pelaksanaan program dan kegiatan
pembangunan pada Tahun 2018.
72
Tabel 2.5 Keterkaitan Prioritas Pembangunan Nasional, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Prioritas Pembangunan Nasional Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah
Prioritas Pembangunan Kabupaten
Pemalang
Keterkaitan
1. Dimensi Pembangunan Manusia:
a. Revolusi Mental
b. Pembangunan Kesehatan
c. Pembangunan Pendidikan
d. Pembangunan Perumahan dan
Permukiman
1. Penguatan daya saing ekonomi daerah
yang berbasis pada potensi unggulan
daerah dan berorientasi pada ekonomi
kerakyatan;
1. Optimalisasi sektor koperasi, usaha kecil
dan menengah melalui peningkatan
kapasitas, pembinaan kelembagaan
maupun sumberdaya manusia koperasi
dan pelaku UMKM yang produktif
2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan:
a. Pembangunan Kedaulatan Pangan
b. Pembangunan Kemaritiman dan
Kelautan
c. Pembangunan Kedaulatan Energi
d. Pembangunan Pariwisata
e. Percepatan Pertumbuhan Industri dan
Kawasan Ekonomi (KEK)
2. Penguatan percepatan penanggulangan
kemiskinan melalui upaya pengurangan
beban pengeluaran, peningkatan
pendapatan, dan pemberdayaan ekonomi
mikro dan kecil untuk masyarakat miskin;
2. Optimalisasi infrastruktur jalan dan
jembatan serta transportasi darat yang
menghubungkan hingga tingkat
perdesaan yang memudahkan
perpindahan barang dan jasa
3. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan:
a. Pemerataan Antarkelompok
Pendapatan
b. Reforma Agraria
c. Pembangunan Daerah Perbatasan
d. Pembangunan Daerah Tertinggal
3. Penguatan kualitas dan kompetensi
sumber daya manusia di berbagai bidang
dan cakupan layanan sosial dasar
3. Peningkatan kualitas dan kompetansi
sumber daya manusia melalui
peningkatan dan perluasan layanan
dasar;
73
Prioritas Pembangunan Nasional Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah
Prioritas Pembangunan Kabupaten
Pemalang
Keterkaitan
e. Pembangunan Desa dan Kawasan
Perdesaan
f. Pembangunan Perkotaan
g. Konektivitas
4. Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan
dan Keamanan:
a. Reformasi Regulasi, Kepastian dan
Penegakan Hukum
b. Stabilitas Kemanan dan Ketertiban
c. Konsolidasi Demokrasi dan Efektivitas
Diplomasi
d. Reformasi Birokrasi
4. Penguatan ketahanan pangan dan energi
yang didukung pembangunan pertanian
dalam arti luas serta pengembangan dan
pemanfaatan energi secara berkelanjutan
4. Peningkatan pembangunan pertanian
dalam arti luas melalui upaya
pengembangan budidaya pertanian,
peningkatan sarana prasarana perikanan
tangkap dan pengembangan
peternakan;
5. Pembangunan Ekonomi:
a. Perbaikan Iklim Investasi dan Iklim
Usaha
b. Peningkatan Ekspor Non Migas
c. Reformasi Fiskal
5. Pemanfaatan pembangunan infrastruktur
dengan memperhatikan keberlanjutan
seumberdaya alam dan lingkungan serta
pengurangan resiko bencana
5. Percepatan penanggulangan kemiskinan
secara terpadu melalui upaya
peningkatan pendapatan masyarakat
miskin serta pemberdayaan ekonomi
mikro dan kecil untuk masyarakat miskin;
74
Prioritas Pembangunan Nasional Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah
Prioritas Pembangunan Kabupaten
Pemalang
Keterkaitan
6. Pemantapan penyelenggaraan tata kelola
pemerintahan yang bersih dan baik
6. Peningkatan pariwisata melalui upaya
pengembangan destinasi wisata baru,
peningkatan sarana dan prasarana,
promosi, serta peningkatan kualitas
sumber daya manusia disertai dengan
upaya menjaga kelestarian budaya;
7. Peningkatan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintah sesuai
dengan prinsip-prinsip good gavernance
disertai dengan peningkatan pelayanan
publik melalui upaya pengembangan
fasilitas publik, pengembangan sistem
perencanaan pembangunan dan
peningkatan kualitas sumber daya
aparatur pemerintah
75
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
anajemen pembangunan
berbasis kinerja
memberikan
konsekuensi logis yang
menuntut Pemerintah untuk bisa
berkinerja lebih maksimal. Fokus
dari proses pembangunan bukan
hanya sekedar melaksanakan
program dan kegiatan yang sudah
direncanakan. Lebih dari itu, esensi
dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah adanya orientasi untuk
mendorong perubahan, dimana program, kegiatan dan sumber daya anggaran
adalah alat yang digunakan untuk mencapai rumusan perubahan baik pada level
keluaran (output), hasil (outcome), maupun dampak (impact).
Akuntabilitas merupakan salah satu pilar yang menopang
pemerintahan menuju good governance sehingga mampu menunjukkan sejauh
mana sebuah instansi pemerintah telah memenuhi tugasnya dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kerangka Pengukuran kinerja di
Pemerintah Kabupaten Pemalang dilakukan dengan mengacu ketentuan dalam
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan
Kinerja. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai berikut:
M
BAB
3 AKUNTABILITAS KINERJA
BAB 3
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja
Organisasi
B. Realisasi Anggaran
C. Efisiensi Sumber Daya
76
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA
1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan makin rendahnya kinerja, digunakan
rumus :
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau
semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,
digunakan rumus :
atau
CAPAIAN INDIKATOR SASARAN
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisa untuk memberikan
informasi yang lebih transparan mengenai keberhasilan atau ketidakberhasilan
pencapaian kinerja. Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran
disimpulkan berdasarkan "Metode Rata-rata Data Kelompok" dengan rumus
hitungan sebagai berikut:
Adapun dalam penyusunan laporan ini, pedoman yang digunakan untuk
menggambarkan skala nilai peringkat kinerja adalah Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana yang
tercantum dalam tabel sebagai berikut.
𝐂𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 𝐊𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 =𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝐂𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 𝐊𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 =𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 − (𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊 − 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕)
𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝐂𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 𝐊𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 =(𝟐 𝒙 𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕) − 𝑹𝒆𝒂𝒍𝒊𝒔𝒂𝒔𝒊
𝑻𝒂𝒓𝒈𝒆𝒕 𝒙 𝟏𝟎𝟎 %
𝐂𝐚𝐩𝐚𝐢𝐚𝐧 𝐊𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐒𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 :
= 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐝𝐢𝐤𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐬𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐱 𝐧𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐦𝐞𝐚𝐧 𝐭𝐢𝐚𝐩 𝐬𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐢𝐧𝐝𝐢𝐤𝐚𝐭𝐨𝐫 𝐤𝐢𝐧𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐬𝐚𝐬𝐚𝐫𝐚𝐧 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
77
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.1. Skala Nilai Peringkat Kinerja
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pemerintah Kabupaten Pemalang telah menyusun Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kabupaten Pemalang Tahun 2016-2021. Selanjutnya, IKU tersebut
menjadi kerangka acuan untuk menetapkan Perjanjian Kinerja Bupati Tahun
2018. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan semua program dan kegiatan yang
telah dilaksanakan dapat dihitung persentase capaian kinerjanya guna menila i
sejauh mana sasaran-sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2018.
Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang Tahun 2018 sebagaimana dalam
lampiran. Sedangkan masing-masing indikator tersebut diuraikan dalam tabel
sebagai berikut:
No. Interval Nilai
Realisasi Kinerja
Kriteria Penilaian
Realisasi Kinerja Kode
1. ≥ 91 % Sangat Baik
2. 76 – 90 % Tinggi
3. 66 – 75 % Sedang
4. 51 – 65 % Rendah
5. ≤ 50 % Sangat Rendah
78
Tabel 3.2. Capaian Kinerja Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2018 TARGET AKHIR RPJMD (2021)
KINERJA s/d 2018 (%)
TARGET REALISASI KINERJA (%)
1
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan pelaporan kinerja pemerintah daerah
a Tingkat keselarasan antara program RKPD dengan RPJMD
83,00 100 120,48 90 111,11
b Nilai LkjIP CC (60) B (63,63) 106,05 B (70,00) 90,90
c
Persentase Prioritas Usulan Hasil Musrenbang yang diakomodir dalam RKPD
90,00 100 111,11 95 105,26
2
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menempuh pendidikan pada jenjang PAUD dan pendidikan dasar serta pendidikan non formal
a Rata-rata lama sekolah 5,89 6,31 107,13 5,92 106,59
b Harapan lama sekolah 11,71 11,88 101,45 11,56 102,77
c Angka Kelulusan SD/MI 100,00 100,65 100,65 100 100,65
d Angka Kelulusan SMP/Mts 100,00 96,76 96,76 100 96,76
e Angka Melanjutkan SD/MI 98,51 98,53 100,02 98,6 99,93
f Angka Melanjutkan SMP/MTs
87,90 87,91 100,01 88,2 99,67
3 Meningkatnya kunjungan
Angka kunjungan ke perpustakaan
4,00 4,07 101,78 4,75 85,71
79
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2018 TARGET AKHIR RPJMD (2021)
KINERJA s/d 2018 (%)
TARGET REALISASI KINERJA (%)
masyarakat ke perpustakaan
4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
a Usia Harapan Hidup 73,06 72,98 99,89 73,35 99,50
b Angka Kematian Ibu (Per 100.000 KH)
112,00 66,94 140,23 100,00 133,06
c Angka Kematian Bayi (Per 1.000 KH)
9,00 5,83 135,25 7,50 122,30
d Angka Kematian Balita (Per 1.000 KH)
10,00 6,30 137,00 8,50 125,88
e Persentase Balita Gizi Buruk
0,028 0,021 124,92 0,025 115,91
5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB
Total Fertility Rate (TFR) 2,53 2,53 100 2,5 98,80
6
Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan partisipasi perempuan dalam ranah publik
a Indeks Pembangunan Gender
84,87 85,47 100,71 85,89 99,51
b Indeks Pemberdayaan Gender
69,79 70,52 101,05 71,17 99,09
7
Meningkatnya penanganan pemberian jaminan sosial bagi PMKS
Persentase PMKS yang tertangani
30,17 84,30 279,43 47,32 178,16
8 Meningkatnya cakupan kepemilikan
a Persentase kepemilikan KTP
85,23 98,55 115,62 96,35 102,28
80
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2018 TARGET AKHIR RPJMD (2021)
KINERJA s/d 2018 (%)
TARGET REALISASI KINERJA (%)
administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
b Persentase Anak memiliki Akta Kelahiran
85,00 87,29 102,70 92,5 94,37
9
Meningkatnya produktivitas pertanian dalam arti luas
a Produktivitas padi (kw/ha) 57,65 62,51 108,43 57,71 108,32
b Produktivitas jagung (kw/ha)
55,54 62,54 112,60 56,80 110,10
c Produktivitas Kedelai (kw/ha)
13,50 13,60 100,77 15,00 90,69
d Produksi komoditas peternakan utama
18.430.056,00 20.051.883 108,80 18.676.590 107,36
10
Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan yang BISA (Berimbang, Sehat, dan Aman)
a Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
81,40 95,10 116,83 88,00 108,07
b Ketersediaan cadangan pangan (ton)
30,00 30,00 100,00 60,00 50,00
5
Meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat melalui peningkatan dan optimalisasi sektor
a Pertumbuhan Ekonomi 5,45 5,59 102,57 5,48 102,01
b PDRB Per Kapita 13.126.062,66 17.708.435,39 134,91 15.156.018,76 116,84
c Laju Inflasi 6,10 2,95 151,64 5,6 147,32
d Indeks Gini 0,21 0,28 66,67 0,2 60,00
81
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2018 TARGET AKHIR RPJMD (2021)
KINERJA s/d 2018 (%)
TARGET REALISASI KINERJA (%)
usaha potensial di Kabupaten Pemalang
e Tingkat Pengeluaran Perkapita
8.038.267,00 7.785.000 96,85 9.002.890,00 86,47
f Produksi perikanan tangkap
16.202.724 21.890.350 135,10 17.194.460,00 127,31
g Produksi perikanan budidaya
15.529.000 15.714.500 101,19 18.652.000,00 84,25
12 Meningkatnya kualitas serta produktivitas koperasi dan UMKM
a Persentase koperasi sehat 30 44,68 148,94 30 148,94
b Persentase pertumbuhan IKM
6,40 6,68 104,43 7,30 91,56
13
Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Persentase pertumbuhan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
4,50 7,34 163,11 4,65 157,85
14 Meningkatnya kunjungan wisatawan
Peningkatan wisatawan 2,08 4,89 234,93 2,17 225,19
15 Menurunnya tingkat pengangguran
Tingkat Pengangguran Terbuka
7,00 6,21 111,29 6,87 109,61
16 Menurunnya penduduk miskin
Persentase penduduk miskin 16,90 16,04 105,09 15,40 95,84
17
Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar dan penunjang secara merata
a Persentase jalan dalam kondisi baik
90,00 57,12 63,47 93 61,42
b Persentase jembatan dalam kondisi baik
98,00 96,74 98,71 100 96,74
c Persentase saluran irigasi dalam kondisi baik
65,00 65,00 100,00 75 86,67
82
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2018 TARGET AKHIR RPJMD (2021)
KINERJA s/d 2018 (%)
TARGET REALISASI KINERJA (%)
d Cakupan rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air minum
95,00 92,65 97,53 100 92,65
e Persentase saluran drainase dalam kondisi baik
68,00 69,78 102,62 71 98,28
f Persentase RTLH yang ditangani
11,05 11,18 101,19 15,00 74,54
g Cakupan wilayah kumuh 2,00 1,46 127,14 0,10 14,57
18
Meningkatnya ketersediaan sarana transportasi umum bagi masyarakat
Ketersediaan rambu-rambu lalu lintas
44 46,47 105,61 60 77,44
19 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
Persentase usaha yang memiliki ketaatan terhadap pencemaran air dan udara dari sumber tidak bergerak
100 70,91 70,91 100 70,91
20 Terciptanya kehidupan beragama yang rukun dan damai
Persentase penurunan konflik sosial
5 0 200,00 5 200,00
21 Meningkatnya nilai realisasi investasi
Nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
734.604.689.677 889.333.659.281 121,06 749.604.689.677 118,64
22
Meningkatnya kapasitas Aparatur dalam meningkatan akuntabilitas
Hasil Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah
WTP WTP (100) 100,00 WTP (100) 100,00
83
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TAHUN 2018 TARGET AKHIR RPJMD (2021)
KINERJA s/d 2018 (%)
TARGET REALISASI KINERJA (%)
penyelenggaraan pemerintahan
23
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
Rata-rata Skor Survey Kepuasan Masyarakat pada PD Pelayanan Publik
B (76,61) B (78,53) 102,51 B (79,00) 99,41
24
Meningkatnya kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi
Cakupan pelayanan TI bagi masyarakat
9 10 111,11 14 71,43
25
Meningkatnya kelestarian nilai-nilai Budaya, Seni, dan kekayaan budaya Asli Pemalang
A Cakupan kelompok seni yang dibina
38 82,76 217,79 47 176,08
B Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
63 89,47 142,02 69 129,67
Sumber: Bagian Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Setda Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
84
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Untuk capaian kinerja berdasarkan sasaran strategis dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini:
Tabel 3.3. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO Sasaran Strategis Jumlah Indikator
Rata-rata
Capaian
Kinerja
1 2 3 4
A Misi 1
1 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan
daerah dan pelaporan kinerja pemerintah daerah 3 indikator 112,55
B Misi 2
1 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam
menempuh pendidikan pada jenjang PAUD dan
pendidikan dasar serta pendidikan non formal
6 indikator 101,00
2 Meningkatnya kunjungan masyarakat ke
perpustakaan 1 indikator 101,78
3 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat 5 indikator 127,46
4 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB 1 indikator 100,00
5 Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan
partisipasi perempuan dalam ranah publik 2 indikator 100,88
6 Meningkatnya penanganan pemberian jaminan sosial
bagi PMKS 1 indikator 279,43
7 Meningkatnya cakupan kepemilikan administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil 2 indikator 109,16
C Misi 3
1 Meningkatnya produktivitas pertanian dalam arti luas 4 indikator 107,65
2 Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi
pangan yang BISA (Berimbang, Sehat, dan Aman) 2 indikator 108,42
3 Meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat
melalui peningkatan dan optimalisasi sektor usaha
potensial di Kabupaten Pemalang
7 indikator 112,70
4 Meningkatnya kualitas serta produktivitas koperasi
dan UMKM 2 indikator 126,68
5 Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan
terhadap PDRB 1 indikator 163,11
6 Meningkatnya kunjungan wisatawan 1 indikator 234,93
7 Menurunnya tingkat pengangguran 1 indikator 111,29
8 Menurunnya penduduk miskin 1 indikator 105,09
85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
NO Sasaran Strategis Jumlah Indikator
Rata-rata
Capaian
Kinerja
1 2 3 4
D Misi 4
1 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar dan
penunjang secara merata 7 indikator 98,67
2 Meningkatnya ketersediaan sarana transportasi
umum bagi masyarakat 1 indikator 105,61
3 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan 1 indikator 70,91
E Misi 5
1 Terciptanya kehidupan beragama yang rukun dan
damai 1 indikator 200,00
F Misi 6
1 Meningkatnya nilai realisasi investasi 1 indikator 121,06
2 Meningkatnya kapasitas Aparatur dalam meningkatan
akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan 1 indikator 100,00
3 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publiK 1 indikator 102,51
4 Meningkatnya kemudahan masyarakat dalam
mengakses informasi 1 indikator 111,11
G Misi 7
1 Meningkatnya kelestarian nilai-nilai Budaya, Seni, dan
kekayaan budaya Asli Pemalang 2 indikator 179,90
Sumber: Bagian Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Setda Kabupaten Pemalang Tahun 2018,
diolah.
Adapun analisis capaian kinerja untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis sebagaimana yang tercantum pada tabel Hasil Capaian Kinerja
Pemerintah Kabupaten Pemalang tahun 2018 di atas adalah sebagai berikut:
Perencanaan pembangunan daerah merupakan cetak biru yang menjadi
acuan langkah-langkah pembangunan daerah, sehingga diharapkan arah
pembangunan menjadi terrencana, terstruktur, dan tidak tumpang tindih.
Untuk mencapai hal tersebut, Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaporan Kinerja Pemerintah Daerah
Sasaran Strategis 1
Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaporan Kinerja Pemerintah Daerah
86
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
didukung oleh 3 (tiga) indikator dengan hasil pengukuran kinerja sasaran
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 1
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisas
i Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Tingkat keselarasan antara program RKPD dengan RPJMD
70 100 100 83 100 120,48 90 111,11
Nilai LKjIP C
(48.82) CC
(55.06) CC
(58,69) CC
(60,00) B
(63,63) 106,05
B (70,00)
90,90
Persentase Prioritas Usulan Hasil Musrenbang yang diakomodir dalam RKPD
85 100 100 90 100 111,11 95 105,26
Persentase Capaian Sasaran Strategis 1 112,55 102,88
Persentase capaian sasaran strategis Meningkatnya kualitas
perencanaan pembangunan daerah dan pelaporan kinerja pemerintah daerah
pada tahun 2018 mencapai 112,55% dengan kategori Sangat Baik. Aspek
mendasar yang menjadi indikator kualitas perencanaan adalah tingkat
keselarasan antar dokumen perencanaan maupun aspek akuntabilitas kinerja.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat
pemerintah daerah, kualitas perencanaan pembangunan kinerja dan pelaporan
kinerja sudah relatif baik.
Permasalahan
a. Keselarasan antardokumen pada tingkat pemerintah daerah sudah tercapai,
namun hal ini belum tercapai sepenuhnya hingga tingkat Perangkat Daerah.
Hal ini salah satunya disebabkan karena sistem perencanaan, penganggaran
dan manajeman kinerja belum terintegrasi.
b. Belum adanya reward and punishment terhadap pencapaian kinerja.
87
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Solusi
a. Saat ini, Dinas Komunikasi dan Informatika sedang mempersiapkan
pembangunan sistem perencanaan penganggaran dana manajeman kinerja
yang terintegrasi.
b. Mendorong tersusunnya sistem reward and punishment terhadap
pencapaian kinerja.
Program Penunjang
a. Program perencanaan pembangunan daerah
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
c. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
d. Program peningkatan perencanaan dan penganggaran SKPD
e. Program Kerjasama Pembangunan
Adapun rincian pengukuran capaian masing-masing indikator adalah sebagai
berikut:
1. Tingkat Keselarasan Antara Program RKPD dengan RPJMD
Indikator tingkat keselarasan antara program RKPD dengan RPJMD
merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan
kualitas perencanaan pembangunan daerah. Harapannya dengan kualitas
perencanaan yang baik akan menjadi pondasi awal yang baik pula dari
proses pembangunan daerah secara menyeluruh.
Tabel 3.5. Pengukuran Kinerja Tingkat Keselarasan Antara Program RKPD dengan RPJMD
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Tingkat keselarasan antara program RKPD dengan RPJMD
70 100 100 83 100 120,48 90 111,11
Sumber: Bappeda Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Untuk tahun 2018, jumlah program yang tercantum dalam RKPD
adalah 187 (seratus delapan puluh tujuh) program sedangkan jumlah
program kegiatan yang tercantum dalam RPJMD adalah 187 (seratus
delapan puluh tujuh). Berdasarkan hal tersebut, maka tingkat
keselarasannya adalah sebesar 100%. Realisasi ini melebihi target yang
sebesar 83%, sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 120,48%. Adapun
88
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, maka capaian tahun 2018
telah melampaui hingga 11,11%.
2. Nilai LKjIP
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan periodik. Tahap akhir dari
pertanggungjawaban tersebut adalah dengan menyusun laporan
akuntabilitas yang nantinya akan dievaluasi dan diperoleh tingkatan
akuntabilitas dengan kategori sebagai berikut:
Tabel 3.5. Kategori Tingkatan Akuntabilitas
Kategori Nilai Interpretasi
AA > 90 – 100 Sangat Memuaskan
A > 80 – 90 Memuaskan, Memimpin perubahan, berkinerja
tinggi dan sangat akuntabel
BB > 70 – 80 Sangat Baik, Akuntabel, berkinerja baik, memiliki
sistem kinerja yang andal
B > 60 – 70
Baik, Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki
sistem yang dapat digunakan untuk manajemen
kinerja dan perlu sedikit perbaikan
CC > 50 – 60
Cukup (Memadai), Akuntabilitas kinerjanya cukup
baik, taat kebijakan, memiliki sistem yang dapat
digunakan untuk memproduksi informasi kinerja
untuk pertanggung jawaban, perlu beberapa
perbaikan tidak mendasar.
C > 30 – 50
Kurang, Sistem dan tatanan kurang dapat
diandalkan, memiliki sistem untuk manajemen
kinerja tapi perlu banyak perbaikan minor dan
perbaikan yang mendasar.
D 0 – 30
Sangat Kurang, Sistem dan tatanan tidak dapat
diandalkan untuk manajemen kinerja, perlu banyak
perbaikan, sebagian perubahan yang sangat
mendasar.
Sumber: Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 12 Tahun 2015, diolah.
89
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Untuk target kinerja nilai evaluasi LKjIP di tahun 2018 adalah CC
(Cukup Memadai) dengan nilai 60,00. Adapun tabel pengukurannya secara
rinci adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6. Pengukuran Kinerja Nilai LKjIP
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu
Realisasi 2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2017
Nilai LkjIP C
(48,82) CC
(55,06) CC
(58,69) CC (60)
B (63,63)
106,05 B
(70,00) 90,90
Sumber: Setda Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan tabel pengukuran di atas, dapat diketahui bahwa dari
tahun ke tahun terdapat peningkatan nilai yang cukup signifikan. Pada
tahun 2018, nilai SAKIP Kabupaten Pemalang mencapai 63,63 (kategori B).
Capaian kinerja mencapai 106,05%. Disandingkan dengan akhir tahun
RPJMD, maka dibutuhkan 9,10% agar dapat mencapai target nilai 70,00
(kategori B).
Penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi
penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya sudah
cukup memadai, serta kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan
penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintah
Kabupaten Pemalang sudah menunjukkan hasil yang baik.
3. Persentase Prioritas Usulan Hasil Musrenbang yang diakomodir
dalam RKPD
Adanya indikator Persentase Prioritas Usulan Hasil Musrenbang yang
diakomodir dalam RKPD merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah
untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah.
Harapannya dengan kualitas perencanaan yang baik akan menjadi pondasi
awal yang baik pula dari proses pembangunan daerah secara menyeluruh.
Untuk tahun 2018, jumlah usulan kegiatan prioritas yang terhimpun
dalam Musrenbang tingkat Kecamatan adalah 150 (seratus lima puluh),
sedangkan jumlah usulan kegiatan yang tercantum dalam RKPD adalah 150
(seratus lima puluh). Berdasarkan hal tersebut, maka tingkat
keselarasannya adalah sebesar 100%. Realisasi ini melebihi target 90 %,
sehingga capaian kinerjanya adalah sebesar 111,11%. Jika disandingkan
dengan target akhir RPJMD, maka capaian tahun 2018 telah melampaui
target dengan capaian 165,26%.
90
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.7. Pengukuran Kinerja Persentase Prioritas Usulan Hasil Musrenbang yang diakomodir dalam RKPD
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase Prioritas Usulan Hasil Musrenbang yang diakomodir dalam RKPD
85 100 100 90 100 111,11 95 105,26
Sumber: Bappeda Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Usulan yang disepakati dalam Musrenbang Kabupaten Pemalang
Tahun 2018 dituangkan dalam lampiran Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun
2018 tentang RKPD Tahun 2019. Peraturan Bupati ini selanjutnya dijadikan
dasar dalam penyusunan KUA dan PPAS APBD Tahun 2019.
Sasaran strategis 2 didukung oleh 6 (enam) indikator kinerja, dengan
rincian capaian kinerjanya sebagai berikut:
Tabel 3.8. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 2
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu
Realisasi 2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Rata-rata Lama sekolah
6,04 6,04 6,05 5,89 6,31 107,13 5,92 106,59
Harapan Lama Sekolah
11,26 11,86 11,86 11,71 11,88 101,45 11,56 102,77
Angka Kelulusan SD/MI
100 100 100 100 100,65 100,65 100 100,65
Angka Kelulusan SMP/Mts
100 100 100 100 96,76 96,76 100 96,76
Angka Melanjutkan SD/MI
98,65 98,58 98,50 98,51 98,53 100,02 98,60 99,93
Sasaran Strategis 2
Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Menempuh Pendidikan Pada Jenjang PAUD Dan Pendidikan Dasar Serta Pendidikan Non Formal
91
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu
Realisasi 2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Melanjutkan SMP/MTs
87,60 88,28 87,82 87,90 87,91 100,01 88,20 99,67
Persentase Capaian Sasaran Strategis 2 101,00 101,06
Sumber: Dindikbud Tahun 2018, diolah.
Capaian kinerja sasaran strategis Meningkatnya partisipasi masyarakat
dalam menempuh pendidikan pada jenjang PAUD dan pendidikan dasar serta
pendidikan non formal adalah 101,01% atau kategori Sangat Baik. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2017, capaian kinerja tahun 2018 lebih tinggi.
Masing-masing indikator kinerja mengalami kenaikan, namun peningkatan
tertinggi tampak pada indikator Rata-rata Lama Sekolah, yaitu sebesar 0,26%.
Kondisi ini menunjukkan bahwa cakupan tingkat pendidikan formal penduduk
Kabupaten Pemalang yang berusia 25 tahun ke atas mengalami peningkatan
hingga kurang lebih 6 tahun 4 bulan.
Capaian sasaran ini memberikan gambaran tentang dinamika partisipasi
masyarakat Kabupaten Pemalang dalam menempuh pendidikan. Secara umum,
selaras dengan harapan lama sekolah yang mencapai 11 tahun 9 bulan (hingga
jenjang sekolah kelas 3 SMA semester akhir), angka kelulusan SD-SMP dan
angka melanjutkan ke SMP-SMA pun cukup tinggi. Hanya saja, karena terkait
dengan beberapa variabel yang mempengaruhi RLS (misalnya, jumlah
universitas yang ada, lowongan pekerjaan untuk sektor formal, dan lain-lain),
maka RLS di Kabupaten Pemalang relatif masih sangat rendah, yaitu peringkat
dua terrendah setelah Kabupaten Brebes.
Permasalahan
a. Belum meratanya akses pendidikan pada tingkat SLTA, terutama pada
Kecamatan Pulosari, Watukumpul, dan Warungpring sehingga akan
mempengaruhi tingkat Harapan Lama Sekolah pada kecamatan tersebut.
b. Layanan pendidikan non formal (Program Kejar Paket A, Paket B, dan Paket
C) sebagai alternatif untuk meningkatkan angka rata-rata lama sekolah
belum bisa memberikan kontribusi secara optimal, dikarenakan dari sisi
sarana prasarana, sisi pengelola, dan pembiayaan belum tertata dan
teranggarkan secara maksimal. Belum terpenuhinya data tingkat
penyebaran arus lulus pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
92
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Solusi
a. Pemerintah daerah telah menganggarkan pembebasan lahan untuk
pendirian unit sekolah baru pada jenjang pendidikan menengah SMA/SMK di
wilayah Kecamatan Watukumpul.
b. Memberikan akses bagi lembaga pendidikan non formal yang sudah menjadi
satuan pendidikan untuk mendapatkan anggaran sarana dan prasarana
sehingga diharapkan tata kelola kelembagaan menjadi lebih baik dan
meningkatkan layanan pendidikan non formal.
c. Pembangunan sistem pendataan arus lulus yang lebih terukur dan
terdeteksi untuk mengetahui dengan jelas ke jenjang pendidikan
selanjutnya.
Program Pendukung
a. Program Pendidikan Anak
Usia Dini
b. Program Wajib Belajar
Pendidikan Dasar
Sembilan Tahun
c. Program Pendidikan Non
formal
d. Program Peningkatan
Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
e. Program Manajemen
Pelayanan Pendidikan
f. Program Pendidikan Menengah
Adapun rincian capaian untuk masing-masing indikator adalah sebagai
berikut:
1. Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata Lama Sekolah (Mean Years of Schooling) didefinisikan
sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani
pendidikan formal. Cakupan penduduk yang dihitung RLS adalah penduduk
berusia. RLS dihitung untuk usia 25 tahun ke atas dengan asumsi pada umur
25 tahun ke atas proses pendidikan sudah berakhir. Penghitungan RLS pada
usia 25 tahun ke atas juga mengikuti standar internasional yang digunakan
United Nations Development Programme (UNDP).
Gambar 3.1. Siswa SD/MI Berprestasi
93
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.9. Pengukuran Kinerja Rata-rata Lama Sekolah (RLS)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Rata-rata lama sekolah
6,04 6,04 6,05 5,89 6,31 107,13 5,92 106,59
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang, Tahun 2018, diolah.
Realisasi Rata-rata Lama
Sekolah (RLS) diperoleh dari data
publikasi BPS Tahun 2018.
Berdasarkan tabel di atas, maka
dapat diketahui bahwa rata-rata
lama sekolah Kabupaten
Pemalang pada tahun 2018
mencapai 6,31 tahun, melebihi
target hingga 107,13%.
Disandingkan dengan target akhir
RPJMD, maka capaian kinerjanya
mencapai 106,59.
2. Harapan Lama Sekolah
Angka Harapan Lama Sekolah (Expected Years of Schooling)
merupakan lamanya sekolah (tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh
anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS digunakan untuk
mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang.
HLS dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan
pemerintah yaitu program wajib belajar.
Berdasarkan data BPS tahun 2018, Harapan lama Sekolah Kabupaten
Pemalang (data tahun 2017) mencapai 11,88 tahun, melebihi target sebesar
11,71 tahun. Karenanya, capaian kinerja di tahun 2018 mencapai 101,45%.
Apabila disandingkan dengan target akhir RPJMD yang sebesar 11,56 tahun,
maka kinerjanya telah melampaui target hingga 2,77%.
6,04 6,04 6,05
6,31
5,9
5,95
6
6,05
6,1
6,15
6,2
6,25
6,3
6,35
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.1. Rata-rata Lama Sekolah
94
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.10. Pengukuran Kinerja Harapan Lama Sekolah (HLS)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu
Realisasi 2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Harapan lama sekolah
11,26 11,86 11,87 11,71 11,88 101,45 11,56 102,77
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan data terakhir BPS, hingga tahun 2017 HLS untuk Provinsi
Jawa Tengah adalah 12,57 tahun. Dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain
di Jawa Tengah, Pemalang berada di peringkat 5 (lima) terbawah, yaitu 11,88
tahun. Sedangkan Harapan Lama Sekolah tertinggi adalah Kota Semarang,
yaitu sebesar 15,20 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun capaian kinerja sudah melampaui
target, namun pemerintah dan segenap pemangku kepentingan masih
memiliki tugas untuk terus memperbaiki kinerjanya agar dapat
meningkatkan HLS Kabupaten Pemalang.
11,41 11,68 11,69 11,87 11,88
15,2
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Kab.Banjarnegara
Kab.Wonosobo
Kab. Brebes Kab. Batang Kab.Pemalang
KotaSemarang
Grafik 3.2. Harapan Lama Sekolah pada 6 Kab/Kota di Jawa Tengah
95
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
3. Angka Kelulusan SD/MI
Angka Kelulusan SD/MI merupakan perbandingan antara jumlah
lulusan pada jenjang SD/MI dengan jumlah siswa tingkat tertinggi pada
jenjang SD/MI pada tahun sebelumnya.
Tabel 3.11. Pengukuran Kinerja Angka Kelulusan SD/MI
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2106 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Kelulusan SD/MI
100 100 100 100 100,65 100,65 100 100,65
Sumber: Dindikbud Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Untuk indikator angka kelulusan (AL) baik pada jenjang pendidikan
tingkat dasar 2017/2018 menunjukkan angka yang positif. Jumlah siswa lulus
SD/MI pada tahun 2018 adalah sebesar 24.422 siswa dan jumlah siswa
tingkat tertinggi pada tahun sebelumnya adalah 24.264 siswa, sehingga
capaian kinerja tahun ajaran 2017/2018 mencapai angka 100,65%.
4. Angka Kelulusan SMP/MTs
Angka Kelulusan SMP/MTs diperoleh dari perbandingan jumlah
lulusan pada jenjang SMP/MTs dibanding dengan jumlah siswa tingkat
tertinggi pada jenjang SMP/Mts pada tahun sebelumnya. Jumlah siswa lulus
SMP/MTs pada tahun 2018 adalah sebesar 21.323 siswa dan jumlah siswa
tingkat tertinggi pada tahun sebelumnya adalah 22.038 siswa, sehingga
capaian kinerja tahun ajaran 2017/2018 mencapai angka 100%. Berdasarkan
hal tersebut, maka angka kelululusan SMP/MTs pada tahun 2018 mencapai
96,76%.
Tabel 3.12. Pengukuran Kinerja Angka Kelulusan SMP/MTs
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Kelulusan SMP/Mts
100 100 100 100 96,76 96,76 100 96,76
Sumber: Dindikbud Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
96
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
5. Angka Melanjutkan SD/MI
Angka melanjutkan SD/MI merupakan jumlah siswa baru tingkat 1
pada jenjang SMP atau sederajat dibanding dengan jumlah lulusan jenjang
SD atau sederajat pada tahun sebelumnya. Jumlah siswa baru tingkat SMP
pada tahun 2018 sejumlah 24.406 siswa, sedangkan jumlah lulusan jenjang
SD tahun 2017 adalah 24.771 siswa, sehingga Angka Melanjutkan SD/MI
tahun 2018 adalah 98,53%. Dibandingkan dengan target yang telah
ditetapkan di awal RPJMD, maka capaian kinerja mencapai 100,02%.
Tabel 3.13. Pengukuran Kinerja Angka Melanjutkan SD/MI
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Melanjutkan SMP/MTs
98,65 98,58 98,50 98,51 98,53 100,02 98,60 99,93
Sumber: Dindikbud Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
6. Angka Melanjutkan SMP/MTs
Angka melanjutkan SMP/MTs merupakan jumlah siswa baru tingkat
1 pada jenjang SMA atau sederajat dibanding dengan jumlah lulusan jenjang
SMP atau sederajat pada tahun sebelumnya. Angka Melanjutkan SMP/MTs
pada tahun 2018 adalah 87,91% diperoleh dari jumlah siswa baru tingkat SMA
sejumlah 20.112 siswa dibandingkan dengan jumlah lulusan jenjang SMP
sejumlah 22.878 siswa. Dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan
di awal RPJMD, maka capaian kinerja mencapai 100,02%.
Tabel 3.14. Pengukuran Kinerja Angka Melanjutkan SMP/MTs
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Melanjutkan SMP/MTs
87,6 88,28 87,82 87,9 87,91 100,01 88,2 99,67
Sumber: Dindikbud Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
97
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Angka Kunjungan ke Perpustakaan
Angka Kunjungan ke Perpustakaan dihitung dari jumlah kunjungan ke
perpustakaan pada tahun tertentu dibandingkan dengan jumlah penduduk usia
5-59 tahun pada tahun yang sama. Adapun perpustakaan yang dimaksud pada
indikator ini adalah Perpustakaan Daerah Kabupaten Pemalang.
Tabel 3.15. Pengukuran Kinerja Angka Kunjungan ke Perpustakaan
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka kunjungan ke perpustakaan
3,36 4,4 3,78 4 4,07 101,78 4,75 85,71
Persentase Capaian Sasaran Strategis 3 101,78 85,71
Sumber: Dinpusarda Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Jumlah pengunjung perpustakaan di sepanjang tahun 2018 sejumlah
42.251 orang, sedangkan untuk jumlah penduduk usia 5-59 tahun adalah
sejumlah 1.037.839 orang. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa
realisasi angka kunjungan ke perpustakaan adalah sebesar 4,07% dengan
capaian 101,78%. Untuk mencapai target akhir RPJMD, maka masih diperlukan
kinerja sebesar 14,29%.
Pada tahun 2018, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten
Pemalang telah melaksanakan beberapa inovasi sebagai bentuk peningkatan
pelayanan bagi masyarakat, antara lain:
a. Meningkatkan jumlah buku dalam bentuk 213.000 eksemplar dan 176 judul.
b. Mengadakan berbagai macam pelatihan keterampilan, pengembangan
program inovasi perpustakaan, yaitu “Babu Unik” (Baca Buku Untuk
Implementasi Kreatif), dan lain-lain. Langkah-langkah tersebut bertujuan
agar selain meningkatkan pelayanan, namun juga sebagai langkah untuk
mengubah anggapan masyarakat bahwa perpustakaan saat ini tidak sekedar
sebagai tempat meminjam buku, tetapi telah berkembang sebagai pusat
pembelajaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan
masyarakat.
c. Meningkatkan layanan anak dengan sasaran siswa TK dan PAUD.
Sasaran Strategis 3 13:
Meningkatnya Kunjungan Masyarakat Ke Perpustakaan
98
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Permasalahan
Belum terpenuhinya sarana dan prasarana perpustakaan yang
representatif dan menarik yang mampu mendorong kunjungan masyarakat ke
perpustakaan.
Solusi
Memenuhi kebutuhan sarana dan
prasarana secara bertahap dan
mengoptimalkan seluruh aspek yang
telah dimiliki.
Program/Kegiatan Pendukung
Program Pengembangan Budaya Baca
dan Pembinaan Perpustakaan
Tabel 3.16. Capaian Kinerja Sasaran Strategis 4
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Usia Harapan Hidup
72,77 72,87 72,87 73,06 72,98 99,89 73,35 99,50
Angka Kematian Ibu (Per 100.000 KH)
120 181 100,26 112 66,94 140,23 100 133,06
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 KH)
10 7,3 5,57 9 5,83 135,25 7,50 122,30
Angka Kematian Balita (Per 1.000 KH)
11 9 6,22 10 6,30 137 8,50 125,88
Persentase Balita Gizi Buruk
0,03 0,003 0,014 00,28 0,021 124,92 0,025 115,91
Persentase Capaian Sasaran Strategis 4 127,46 119,33
Sumber: Dinkes Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Sasaran Strategis 4 13:
Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat
99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Kinerja sasaran strategis Meningkatnya Derajat Kesehatan adalah
sebesar 127,47%, atau kategori Sangat Baik. Berdasarkan capaian kinerja, dari 5
(lima) indikator kinerja, terdapat 1 (satu) indikator yang belum mencapai target,
yaitu Usia Harapan Hidup. Indikator ini merupakan indikator yang dipengaruhi
berbagai faktor, diantaranya adalah faktor pendidikan, keberhasilan program
kesehatan, pembangunan sosial ekonomi, perilaku hidup bersih dan sehat,
serta pendapatan domestik. Untuk itu, perlu adanya koordinasi lintas sektoral
guna meningkatkan Usia Harapan Hidup. Berdasarkan perbandingan dengan
realisasi tahun 2017, terdapat 3 indikator yang mengalami sedikit penurunan
meskipun ketiga indikator tersebut melampaui target tahun 2018, yaitu AKB,
AKABA, dan persentase balita gizi buruk.
Berikut ini adalah perbandingan capaian indikator kinerja bidang
kesehatan Kabupaten Pemalang dengan Jawa Tengah:
Tabel 3.17. Perbandingan Derajat Kesehatan Kabupaten Pemalang dengan
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
Indikator Jawa Tengah Kab. Pemalang
UHH 74,08 72,98
AKI 78,6 66,94
AKB 8,36 5,83
AKABA 9,48 6,3
Kasus Balita Gizi Buruk
961 24
Sumber: Dinkes Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018, diolah.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
UHH AKI AKB AKABA
Grafik 3.3. Perbandingan Derajat KesehatanTahun 2018
Jawa Tengah Pemalang
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel di atas menunjukkan bahwa 4 (empat) indikator derajat
kesehatan, yaitu UHH, AKI, AKB, dan AKABA Kabupaten Pemalang di bawah
Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan indikator balita gizi buruk tidak bisa
disandingkan dengan capaian dari Provinsi, karena masih berdasarkan jumlah
kasus. Capaian ini menunjukkan bahwa upaya-upaya yang telah dilakukan oleh
Pemerintah Kabupaten Pemalang dan segenap pemangku jabatan yang terkait
menunjukkan hal yang positif. kendati demikian, jika dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Jawa tengah, Kabupaten Pemalang masih
berada dalam margin bawah sehingga masih tetap diperlukan upaya strategis
guna meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Pemalang secara
menyeluruh.
Permasalahan
a. Usia harapan hidup ditentukan bukan hanya urusan kesehatan saja, tetapi
urusan lainnya yang menyangkut hidup dasar manusia. Urusan ekonomi
khususnya pendapatan keluarga sangat berpengaruh terhadap peningkatan
UHH.
b. Pengetahuan yang masih belum optimal pada ibu dan keluarga tentang
perawatan kehamilan dan faktor-faktor risiko bagi ibu hamil, ibu bersalin dan
ibu nifas yang mengakibatkan keterlambatan penanganan dan rujukan ke
fasilitas layanan kesehatan.
c. Pengetahuan yang masih belum optimal pada orang tua tentang perawatan
balita, tumbuh kembang balita, upaya pencegahan penyakit dan faktor-
faktor penyebab penyakit pada balita serta kondisi sanitasi rumah dan
lingkungan yang tidak sehat.
d. Kurangnya asupan gizi balita akibat faktor ekonomi dan juga faktor penyakit
infeksi penyerta pada balita gizi buruk, ditambah sanitasi rumah dan
lingkungan yang tidak sehat.
Solusi
a. Dengan peningkatan pendapatan masyarakat diharapkan masyarakat
mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup yang baik seperti pendidikan,
perumahan dan lainnya termasuk didalamnya pemenuhan asupan gizi
seimbang, dapat mengakses pelayanan kesehatan secara mandiri.
b. Peningkatan pengetahuan ibu hamil dan keluarga melalui kegiatan kelas ibu
hamil, memfasilitasi rumah tunggu kelahiran, melakukan kunjungan rumah
ibu hamil, pembinaan kader kesehatan, pembinaan dukun bayi, peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan pembinaan desa siaga.
101
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
c. Peningkatan pengetahuan orang tua melalui kelas ibu balita, sosialisasi dan
kerjasama lintas sektoral, revitalisasi posyandu, pembinaan kader,
peningkatan kompetensi tenaga kesehatan dalam manajemen terpadu
balita sakit, peningkatan sanitasi rumah dan lingkungan serta kemudahan
akses air bersih.
d. Pemberian PMT dan perawatan balita gizi buruk termasuk pengobatan
penyakit infeksi penyertanya, Peningkatan sanitasi rumah dan lingkungan
serta kemudahan akses air bersih.
Program Pendukung
a. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit / Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata
b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
d. Program Pengawasan Obat dan Makanan
e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
f. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
g. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
i. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
j. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
k. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
l. Program Peningkatan Kesehatan Lansia
m. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
n. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
o. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada BLUD
p. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Perorangan Melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
q. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak dan Remaja
r. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular
s. Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Adapun rincian indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:
1. Usia Harapan Hidup
Usia harapan hidup didefinisikan sebagai rata-rata tahun hidup yang
masih akan dijalani oleh seseorang yang telah berhasil mencapai umur x,
pada suatu tahun tertentu, dalam situasi mortalitas yang berlaku di
lingkungan masyarakatnya. Usia harapan hidup menjadi salah satu indikator
dalam mengukur indeks pembangunan manusia. Adanya perbaikan pada
102
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
pelayanan kesehatan melalui keberhasilan pembangunan pada sektor
kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan umur harapan
hidup waktu lahir. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir
memberikan gambaran tentang perbaikan tingkat kesehatan dan tingkat
sosial ekonomi masyarakat.
Penghitungan indikator Usia Harapan Hidup diperoleh dari
perbandingan antara jumlah usia penduduk meninggal dengan jumlah
penduduk yang meninggal.
Tabel 3.18. Pengukuran Kinerja Usia Harapan Hidup
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Usia Harapan Hidup
72,77 72,87 72,87 73,06 72,98 99,89 73,35 99,50
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan data
terakhir BPS pada tahun 2017,
Usia Harapan Hidup
Kabupaten Pemalang adalah
72,98 tahun. Jika
dibandingkan dengan target
73,06 tahun, maka capaian
kinerjanya adalah sebesar
99,89%.
Dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota di Jawa
tengah, maka dari 35
Kabupaten/Kota, Kabupaten
Pemalang berada di peringkat
ke lima dari bawah bersama dengan Kabupaten Kebumen.
2. Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate adalah
jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska
persalinan (42 hari) per 100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.
Kondisi ini tidak memandang usia kehamilan maupun tempat melekatnya
janin, oleh sebab apapun yang berkaitan dengan atau diperberat oleh
kehamilan atau pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan.
66
67
68
69
70
71
72
73
74
Grafik 3.4. UHH 10 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah
103
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.19. Pengukuran Kinerja Angka Kematian Ibu (AKI)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Kematian Ibu (Per 100.000 KH)
120 181 100,26 112 66,94 140,23 100 133,06
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Hingga akhir tahun 2018, di Kabupaten Pemalang terdapat 17 kasus
kematian ibu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, Angka Kematian Ibu
(AKI) tahun ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu
berkurang hingga 8 kasus. Capaian kinerja mencapai 140,23% dan bahkan
telah melampaui target akhir RPJMD hingga 133,06 %. Hal ini didukung
beberapa langkah yang telah dilakukan oleh pihak terkait, antara lain inovasi
pemberdayaan masyakarat secara umum serta perangkat pemerintah
untuk turut serta memberikan pemantauan dan pendampingan ibu hamil
resiko tinggi.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, jika
disandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten
Pemalang berada di urutan ke-5 dengan kasus kematian ibu tertinggi di
Provinsi Jawa Tengah, turun dibandingkan tahun 2017 yang menempati
urutan ke-2.
Sumber: Buku Saku Dinas Kesehatan Prov Jateng Tahun 2018
0
5
10
15
20
25
30
Grafik 3.5. Kasus Kematian Ibu Per Kab/Kota di Jawa Tengah
104
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
3. Angka Kematian Bayi
Untuk RPJMD Tahun 2016-2021, disusun indikator Angka Kematian
Bayi secara terpisah. Sebelumnya, indikator mengenai kematian bayi dan
balita dijadikan satu dalam bentuk indikator Angka Kematian Bayi dan Balita.
Hal ini bertujuan agar dalam pencapaian kinerja dapat secara spesifik
memberikan gambaran mengenai angka kematian bayi.
Kematian bayi merupakan kematian yang terjadi antara saat setelah
bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka Kematian Bayi
(AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per
1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Tabel 3.20. Pengukuran Kinerja Angka Kematian Bayi (AKB)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Kematian Bayi (Per 1.000 KH)
10 7,3 5,57 9 5,83 135,25 7,50 122,30
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Hingga akhir tahun 2018, di Kabupaten Pemalang terdapat 148
kasus kematian bayi, sedangkan jumlah kelahiran hidup sebanyak 25.396
bayi. Realisasi angka kematian bayi untuk tahun 2018 sebesar 5,83, dengan
capaian kinerja melebihi target hingga mencapai 135,25%. Capaian ini juga
telah melampaui target akhir RPJMD hingga sebesar 122,30%. Namun jika
dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di Jawa tengah, Kabupaten
Pemalang berada di urutan ke-6 untuk kasus kematian bayi tertinggi.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa hingga saat ini, Kabupaten Pemalang
masih harus terus berupaya untuk melakukan pembenahan, pembinaan,
dan pendampingan agar tingkat kematian bayi dapat terus diminimalisir.
Sumber: Buku Saku Dinas Kesehatan Prov Jateng Tahun 2018
0
50
100
150
200
250
Grafik 3.6. Kasus Kematian Bayi Per Kab/Kota di Jawa Tengah
105
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
4. Angka Kematian Balita
Tabel 3. 21. Capaian Kinerja Angka Kematian Balita (AKABa)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Angka Kematian Balita (Per 1.000 KH)
11 9 6,22 10 6,30 137,00 8,50 125,88
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Hingga akhir tahun 2018, jumlah kelahiran hidup sebesar 25.395 balita,
dengan 160 kasus kematian balita, sehingga realisasinya mencapai 6,3
dengan capaian kinerja mencapai 137 %.
Sumber: Buku Saku Dinas Kesehatan Prov Jateng Tahun 2018
Jika disandingkan dengan Kabupaten /Kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten
Pemalang berada di urutan ke-9 untuk kasus kematian balita tertinggi di
Provinsi Jawa tengah. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa hingga saat ini,
Kabupaten Pemalang masih harus terus berupaya untuk melakukan
pembenahan, pembinaan, dan pendampingan agar tingkat kematian bayi dan
balita dapat terus diminimalisir.
0
50
100
150
200
250
Grafik 3.7. Kasus Kematian Balita Per Kab/Kota di Jawa Tengah
106
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
5. Persentase Balita Gizi Buruk
Persentase
Balita Gizi Buruk
merupakan
persentase balita
dalam kondisi gizi
buruk terhadap
jumlah balita yang
ada dalam wilayah
tertentu. Status
gizi buruk pada
balita dapat
menimbulkan
pengaruh yang
sangat
menghambat pertumbuhan fisik, mental maupun kemampuan berpikir yang
pada akhirnya akan menurunkan produktivitas kerja. Balita hidup penderita
gizi buruk dapat mengalami penurunan kecerdasan (IQ) hingga 10 persen.
Keadaan ini memberikan petunjuk bahwa pada hakikatnya gizi yang buruk
atau kurang akan berdampak pada menurunnya kualitas sumber daya
manusia. Dampak paling buruk yang diterima adalah kematian pada umur
yang sangat dini.
Tabel 3.22. Pengukuran Kinerja Persentase Balita Gizi Buruk
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase Balita Gizi Buruk
0,03 0,003 0,014 0,028 0,021 124,92 0,025 115,91
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Jumlah balita gizi buruk sebesar 24 anak jika dibandingkan dengan
jumlah balita pada waktu yang sama, yaitu sebesar 114.167 anak, maka
diperoleh realisasi sebesar 0,021 dengan capaian kinerja 124,92 %. Capaian ini
telah melampaui target kinerja tahun 2018, bahkan telah memenuhi target
yang telah ditetapkan dalam akhir periode RPJMD tahun 2016-2021 hingga
115,91%. Sementara itu, jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di
Provinsi Jawa Tengah, maka Kabupaten Pemalang berada pada peringkat
ke-7 terrendah dalam kasus balita gizi buruk.
Gambar 3.3. Kegiatan Posyandu Desa Purwoharjo Kec. Comal
107
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Sumber: Buku Saku Dinas Kesehatan Prov. Jateng Tahun 2018
Total Fertility Rate (TFR)
Total Fertility Rate (Angka Fertilitas Total) merupakan indikator yang
menunjukkan jumlah kelahiran hidup tiap 1.000 penduduk yang hidup hingga
akhir masa reproduksi atau masa subur (usia 15-49 tahun). TFR terkait dengan
ASFR (Age Spesific Fertility Rates) dan memiliki hubungan negatif dengan CPR
(Contraceptive Prevalence Rate).
Total Fertility Rate (Angka Fertilitas Total) merupakan data makro yang
angka realisasinya diperoleh dari data publikasi BPS. Pada tahun 2018,
kelompok usia subur (15-49 tahun) di Kabupaten Pemalang adalah sejumlah
340.214 orang, sedangkan bayi lahir hidup dari pasangan usia subur (kelompok
usia 15-49 tahun) adalah sejumlah 24.552 bayi. Berdasarkan data tersebut, maka
diperoleh hasil TFR sebesar 2,53. Artinya, dalam setiap 1.000 wanita usia subur,
ia mampu melahirkan bayi hidup sebanyak 2,53 (2 hingga 3 bayi hidup).
0
20
40
60
80
100
120
140
Grafik 3.8. Kasus Balita Gizi Buruk Per Kab/Kota di Jawa Tengah
Sasaran Strategis 5 13:
Meningkatnya Partisipasi Masyarakat Dalam Ber-KB
108
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.23. Pengukuran Kinerja Total Fertility Rate
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Total Fertility Rate (TFR)
2,49 2,55 2,55 2,53 2,53 100,00 2,5 98,80
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa target TFR sebesar 2,53
terealisasi sebesar 2,53 sehingga capaian kinerjanya mencapai 100%. Capaian ini
belum memenuhi target yang telah ditetapkan, sedangkan disandingkan
dengan target akhir periode RPJMD tahun 2021 mencapai 98,80%.
Permasalahan
a. Masih adanya kehamilan yang tidak diinginkan terutama bagi pasangan usia
subur di bawah usia 20 tahun.
b. Belum optimalnya pelayanan KB bagi masyarakat pada daerah sulit
dijangkau.
Solusi
a. Menekan laju pertumbuhan penduduk dengan berbagai program Keluarga
Berencana (KB) dengan menunda usia perkawinan khususnya bagi mereka
yang berpenghasilan rendah atau bagi keluarga pra sejahtera.
b. Meningkatkan promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di masyarakat dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).
c. Meningkatkan pelayanan KB dengan mendekatkan pelayanan melalui mobil
pelayanan keliling dan memberikan fasilitasi bagi warga miskin yang
mengikuti KB metode kontrasepsi jangka panjang.
Program Penunjang
a. Program Keluarga Berencana
b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja
c. Program Pelayanan Kontrasepsi
d. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
e. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
f. Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang
mandiri
g. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/AIDS
h. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
109
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
i. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
j. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
k. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Capaian kinerja sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Hidup
Perempuan dan Partisipasi Perempuan dalam Ranah Publik tercapai sebesar
100,88%.
Tabel 3.24. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 6
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Indeks Pembangunan Gender
84,46 84,46 84,46 84,87 85,47 100,71 85,89 99,51
Indeks Pemberdayaan Gender
68,73 68,73 68,73 69,79 70,52 101,05 71,17 99,09
Persentase Capaian Sasaran Strategis 6 100,88 99,30
Sumber: BPS Kabupaten Pamalang Tahun 2018, diolah.
Pembangunan dan Pemberdayaan Gender di Kabupaten Pemalang, dari
tahun ke tahun perkembangannya relatif lambat. Hal ini terlihat dari nilai IPG
tahun 2017 sebesar 84,46 menjadi 85,47 atau meningkat 1,01 di tahun 2018.
Demikian pula halnya dengan IDG yang mengalami kenaikan sebesar 1,79 dari
angka 68,73 menjadi 70,52 di tahun 2018.
Seperti kita ketahui, IPG dibentuk atas 4 aspek yaitu Angka Harapan
Hidup, Harapan Lama Sekolah, Rata-rata Lama Sekolah dan Sumbangan
Pendapatan. Sedangkan unsur pembentuk IDG ada 3 (tiga) unsur, yaitu
keterlibatan perempuan dalam parlemen, perempuan sebagai tenaga manager,
profesional dan administrasi teknis serta sumbangan perempuan dalam
pendapatan kerja. Adapun perkembangan Indeks Pembangunan Gender dan
Sasaran Strategis 6
Meningkatnya Kualitas Hidup Perempuan dan Partisipasi Perempuan dalam Ranah Publik
110
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Indeks Pemberdayaan Gender Kabupaten Pemalang tahun 2012-2017 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.25. Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Pemalang
Tahun 2012-2017
Tahun
Angka Harapan Hidup (tahun)
Harapan Lama Sekolah (Tahun)
Rata-Rata Lama Sekolah (tahun)
Sumbangan Pendapatan
(persen) IPG
L p L P L P L P
2012 70,51 74,33 11,23 10,51 6,09 4,97 68,60 31,39 83,13
2013 70,62 74,45 11,65 10,59 6,32 5,17 67,54 32,46 83,51
2014 70,69 74,51 11,89 10,66 6,60 5,46 67,19 32,81 83,85
2015 70,77 74,61 11,94 11,01 6,62 5,56 * * 84,46
2017 71,02 74,83 11,96 11,76 6,89 5,65 * * 85,47
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
Tabel 3.26. Indeks Pemberdayaan Perempuan (IDG) Kabupaten Pemalang Tahun 2012-2017
Tahun Keterlibatan
Perempuan Dalam Parlemen (%)
Perempuan sebagai tenaga manager,
profesional, administrasi teknis (%)
Sumbangan perempuan dalam pendapatan kerja
(%) IDG (%)
2012 20,00 37,25 33,19 68,20
2013 22,00 37,52 33,37 70,21
2014 16,00 41,48 33,55 68,41
2015 16,00 46,06 35,27 68,73
2017 18,00 56,95 35,31 70,52
Sumber : BPS Kabupaten Pemalang, 2018
Permasalahan
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa permasalahan utama pada
pembangunan gender dan pemberdayaan gender di Kabupaten Pemalang
diantaranya adalah :
a. Di bidang pendidikan, angka Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama
Sekolah perempuan lebih rendah dari laki-laki;
b. Bidang ekonomi, kesenjangan masih melebar, meskipun kesenjangan
tersebut semakin mengecil. Sumbangan perempuan dalam pendapatan
adalah 35% pada tahun 2018;
c. Di bidang ketenagakerjaan, persentase keterlibatan perempuan dalam
parlemen meningkat menjadi 18,00% pada tahun 2018. Sedangkan
persentase perempuan sebagai tenaga profesional, manager dan tenaga
administrasi teknis sebesar 56,95% pada periode yang sama. Masih
rendahnya kualitas sumber daya perempuan sehingga tidak mampu untuk
bersaing dalam berbagai bidang dengan mitra sejajarnya.
111
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Solusi
a. Mengupayakan akses yang seluas-luasnya bagi perempuan dalam
pendidikan melalui program wajib belajar 12 tahun bagi perempuan;
b. Meningkatkan akses perempuan dalam bidang ketenagakerjaan melalui
pelatihan dan pemberdayaan ekonomi untuk perempuan.
Program Penunjang
a. Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan
b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak
c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
Adapun penjelasan untuk capaian kinerja tiap indikator pendukung
sasaran strategis antara lain:
1. Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indeks Pembangunan Gender merupakan indeks pencapaian
kemampuan dasar pembangunan manusia yang seperti halnya IPM,
memperhatikan ketimpangan gender. IPG digunakan untuk mengukur
pencapaian dalam dimensi yang sama dan menggunakan indikator yang
sama dengan IPM, namun lebih diarahkan untuk mengungkapkan
ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil rilis BPS, IPG
Kabupaten Pemalang hingga tahun 2017 menunjukkan bahwa angka 85,47.
Disandingkan dengan target, maka capaiannya adalah sebesar 100,71%,
sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, maka kinerjanya
mencapai 99,51%.
Tabel 3.26. Pengukuran Kinerja Indeks Pembangunan Gender (IPG)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Indeks Pembangunan Gender
84,46 84,46 84,46 84,87 85,47 100,71 85,89 99,51
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
112
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
IPG Provinsi Jawa Tengah mencapai 91,94, jauh di atas Kabupaten
Pemalang. Sedangkan jika disandingkan dengan Kabupaten/Kota di Jawa
Tengah, Kabupaten Pemalang menduduki peringkat kedua terbawah
setelah Kabupaten Blora sebesar 83,55.
2. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) merupakan indeks yang
digunakan untuk mengkaji lebih jauh peranan perempuan dalam
pengambilan keputusan. IDG dibentuk berdasarkan tiga komponen yaitu
keterwakilan perempuan dalam parlemen, perempuan sebagai tenaga
profesional, teknisi, kepemimpinan dan ketatalaksanaan, dan sumbangan
pendapatan.
IDG terakhir (tahun 2017) dirilis oleh BPS pada tahun 2018
sebagaimana tabel di bawah ini:
Tabel 3.27. Pengukuran Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Indeks Pemberdayaan Gender
68,73 68,73 68,73 69,79 70,52 101,05 71,17 99,09
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
IDG Kabupaten Pemalang mencapai 70,52 melampaui target sebesar
69,79, sehingga realisasinya mencapai 101,52%. Berdasarkan hal tersebut,
maka dapat diketahui bahwa kinerja taun 2018 jika disandingkan dengan
akhir tahun RPJMD adalah sebesar 99,09%. Dibandingkan dengan
Kabupaten/Kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang menduduki
peringkat ke-13 bersama Kabupaten Rembang. Sedangkan jika disandingkan
dengan Provinsi Jawa Tengah dengan IDG 75,10, maka terpaut 4,58.
113
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Persentase PMKS yang Tertangani
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang,
keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan
atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak
dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya baik jasmani, rohani dan sosial secara
memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa
kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan,
keterasingan/keterpencilan dan perubahan lingkungan (secara mendadak)
yang kurang mendukung, seperti terjadinya bencana.
Adapun yang
termasuk dalam kategori
PMKS adalah penyandang
cacat, anak terlantar, anak
nakal, anak balita terlantar,
anak jalanan, wanita rawan
sosial ekonomi, korban tindak
kekerasan/diperlakukan
salah, lanjut usia terlantar,
tuna susila, pengemis,
gelandangan, bekas warga
binaan pemasyarakatan,
keluarga penyalahgunaan
NAPZA, keluarga fakir miskin, keluarga berrumah tidak layak huni, keluarga
bermasalah sosial psikologis, komunitas adat terpencil, korban bencana alam,
korban bencana sosial, pekerja migran terlantar, serta penyandang
HIV/AIDS/orang dengan HIV/AIDS.
Sasaran Strategis 7
Meningkatnya Penanganan Pemberian Jaminan Sosial Bagi PMKS
Gambar 3.4. Penanganan PMKS di Kec. Petarukan dengan membawanya ke panti Lansia
Bojongbata Pemalang
114
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.28. Pengukuran Kinerja Persentase PMKS yang Tertangani
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase PMKS yang tertangani
13,03 18,05 64,31 30,17 84,30 279,43 47,32 178,16
Sumber: Dinsos KBPP Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Capaian kinerja sasaran strategis “Meningkatnya Penanganan
Pemberian Jaminan Sosial bagi PMKS” pada tahun 2018 mencapai 279,43%.
Adapun bentuk penanganannya mencakup kegiatan pelayanan dan bantuan.
Berdasarkan data, hingga akhir tahun 2018, data jumlah PMKS di
Kabupaten Pemalang adalah sebesar 213.728 orang. Sebanyak 180.182 orang
telah mendapatkan bantuan. Berdasarkan data tersebut, maka rata-rata jumlah
PMKS yang telah tertangani adalah sebesar 84,30% jauh lebih tinggi
dibandingkan dengan target kinerja untuk tahun 2018 yang hanya sebesar
30,17%, sehingga capaian kinerja untuk tahun 2018 sebesar 279,43%. Jika
disandingkan dengan target akhir periode RPJMD, maka capaian kinerja tahun
2018 telah melampaui hingga 78,16% dari target sebesar 47,32%.
Kondisi tersebut di atas terjadi karena terdapat alokasi dana dari
pemerintah pusat yang meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan
Pangan Non Tunai (BPNT), Taman Anak Sejahtera (TAS) dan Pelayanan,
Bantuan Kepada Eks Napza, Bantuan Sosial Disabilitas (ASKB), dan Bantuan
Sosial Lanjut Usia (ASLUT) Non Potensial. Untuk tahun 2018, sebaran realisasi
yang berasal dari APBD II adalah sebesar 54,17%, APBD I sebesar 0,21%, dan APBN
sebesar 29,20%.
Permasalahan
a. Penanganan Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT)serta
psikotik jalanan secara terpadu belum berjalan secara maksimal. Hal ini
disebabkan karena belum adanya sarana dan prasaran penampungan
(rumah singgah/shelter). Kondisi ini menjadi kendala yang sangat mendasar
karena tindak lanjut dari kegiatan operasi terhadap PGOT/Psikotik jalanan
menjadi kurang efektif.
b. Masih adanya beberapa kasus ketidaktepatan sasaran penerima manfaat
dari bantuan program sosial.
115
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Solusi
a. Penetapan prioritas pembangunan shelter (rumah singgah) sendiri untuk
mempermudah dalam penanganan untuk PGOT dan Psikotik Jalanan. Untuk
sementara, PGOT dan PSK yang terjaring dirujuk ke panti sosial.
b. Pelaksanaan verifikasi dan validasi data Basis Data Terpadu untuk
menetapkan penerima bantuan yang memang layak dan tepat sasaran.
Apabila ada masyarakat yang ternyata tidak layak untuk mendapatkan
banuan, maka akan dilakukan sosialisasi agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman bagi yang bersangkutan.
Program Pendukung
a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
b. Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
c. Program pembinaan panti asuhan /panti jompo
d. Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK,
narkoba dan penyakit sosial lainnya)
e. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
f. Program pembinaan anak terlantar
g. Pogram Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
h. Program Darurat Bencana dan Logistik
i. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana
Guna mencapai sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, pada RPJMD tahun 2016-2021
ditetapkan 2 indikator yaitu Persentase Kepemilikan Kartu Tanda Penduduk
bagi wajib Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kepemilikan Akta Kelahiran di
Kabupaten Pemalang dengan persentase capaian kinerja sebagai berikut:
Sasaran Strategis 8
Meningkatnya Cakupan Kepemilikan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
116
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.29. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis 8
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase kepemilikan KTP
95 93,6 85,52 85,23 98,55 115,62 96,35 102,28
Persentase Anak memiliki Akta Kelahiran
80 81,49 83,15 85 87,29 102,70 92,5 94,37
Persentase Capaian Sasaran Strategis 8 109,16 98,33
Sumber: Disdukcatpil Kabupaten pemalang Tahun 2018, diolah.
Capaian kinerja tahun 2018 mencapai 109,16% atau kategori Sangat Baik,
dan jika disandingkan dengan target akhir RPJMD sebesar 98,33%. Artinya,
hingga akhir tahun RPJMD, masih dibutuhkan kinerja sejumlah 1,67%.
Permasalahan
Dalam mencapai target kinerja, terdapat beberapa permasalahan sebagai
berikut:
a. Ketersediaan blangko KTP Elektronik yang masih terbatas dari Pemerintah
Pusat.
b. Masih rendahnya kesadaran beberapa kelompok masyarakat yang
melakukan perekaman KTP Elektronik, khususnya wajib KTP pemula,
masyarakat lanjut usia, serta masyarakat yang sedang dalam kondisi sakit.
c. Masih adanya ketidaktertiban administrasi yang menjadi persyaratan dalam
pembuatan KTP maupun akta kelahiran. Hal ini pada akhirnya mempersulit
proses pembuatan dokumen tersebut. Misalnya, adanya perbedaan nama
orang tua di KTP dan KK dengan di buku nikah, belum ada legalisir Buku
Nikah orang tua dari Kementerian agama di luar Kabupaten Pemalang.
Solusi
a. Melakukan koordinasi setiap saat ke Ditjen Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kementerian Dalam Negeri.
b. Melakukan strategi jemput bola, yaitu melalui pelayanan jemput
bola/MOYAN ke desa-desa secara terpadu, penyisiran pelayanan
perekaman KTP Elektronik bagi wajib KTP pemula di sekolah-sekolah,
pelayanan home visit (kunjungan ke rumah), dan pendataan penduduk
boro kerja.
117
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
c. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar kendala teknis yang
melibatkan pihak lain dapat segera diselesaikan.
Program Pendukung
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Adapun rincian dari indikator kinerja pendukung sasaran strategis
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Persentase Kepemilikan KTP
Kepemilikan KTP di Kabupaten Pemalang sebagaimana yang
tertuang dalam Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten
Pemalang Tahun 2016-2021 adalah penduduk wajib KTP yang telah memiliki
KTP elektronik dan penduduk yang telah melakukan rekam KTP elektronik.
Angka ini diperoleh dari perbandingan jumlah yang sudah rekam KTP
elektronik di Kabupaten Pemalang dengan jumlah penduduk wajib KTP.
Tabel 3.30. Pengukuran Kinerja Persentase Kepemilikan KTP
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase kepemilikan KTP
95 93,6 85,52 85,23 98,55 115,62 96,35 102,28
Sumber: Disdukcatpil Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Dari jumlah penduduk
Kabupaten Pemalang pada
tahun 2018, jumlah penduduk
usia 17 tahun ke atas yang
wajib memiliki KTP elektronik
(Wajib KTP) sejumlah 1.113.483
orang, sedangkan penduduk
usia 17 tahun yang yang sudah
rekam KTP elektronik sejumlah
1.097.290 orang. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa
persentase keepmilikan KTP pada tahun 2018 mencapai 98,55%.
Disandingkan dengan akhir tahun RPJMD, maka kinerjanya telah melampaui
target hingga 2,28%.
75
80
85
90
95
100
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.9. Persentase Kepemilikan KTP
118
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
2. Persentase Anak memiliki Akta Kelahiran
Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
472.11/4954/SJ Tanggal 31 Agustus 2015 tentang Peningkatan Cakupan
Kepemilikan Akta Kelahiran di kalangan Anak Usia 0-18 tahun, untuk
indikator kinerja “Persentase Anak memiliki Akta kelahiran” yang
ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2016-2021 diperoleh dengan cara
menghitung jumlah anak (usia 0-18 tahun) yang telah mempunyai Akta
kelahiran dibandingkan dengan jumlah seluruh anak usia 0-18 tahun.
Tabel 3.31. Pengukuran Kinerja Persentase Anak memiliki Akta Kelahiran
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase Anak memiliki Akta Kelahiran
80 81,49 83,15 85 87,29 102,70 92,5 94,37
Sumber: Disdukcatpil Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Pada tahun 2018, jumlah anak usia 0-18 tahun yang sudah mempunyai
Akta kelahiran sebanyak 364.218 orang. Apabila dibandingkan dengan
jumlah keseluruhan anak usia 0-18 tahun yang belum mempunyai akta
kelahiran sejumlah 417.230 orang, maka diperoleh realisasi sebesar 87,29%,
sehingga diperoleh capaian kinerja sebesar 102,70%. Hal ini dapat tercapai
karena makin tingginya kesadaran masyarakat untuk mencatatkan
kelahirannya serta prosedur pengurusan yang makin mudah.
Dalam dokumen RPJMD tahun 2016-2021, sektor pertanian merupakan
salah satu sektor utama dalam struktur perekonomian di Kabupaten Pemalang.
Karenanya, pencapaian Sasaran Strategis “Meningkatnya Produktivitas
Pertanian dalam Arti Luas” menjadi salah satu tolok ukur yang strategis atas
kesuksesan pembangunan di Kabupaten Pemalang.
Adapun persentase capaian kinerja sasaran strategis ke-9 tahun 2018
adalah sebagai berikut:
Sasaran Strategis 9
Meningkatnya Produktivitas Pertanian dalam Arti Luas
119
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.32. Pengukuran Kinerja Sasaran Strategis 9
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produktivitas padi (kw/ha)
57 57,96 61,95 57,65 62,51 108,43 57,71 108,32
Produktivitas jagung (kw/ha)
54,72 60,96 60,38 55,54 62,54 112,60 56,80 110,10
Produktivitas kedelai (kw/ha)
11,83 15,12 10,74 13,5 13,60 100,77 15,00 90,69
Produksi komoditas peternakan uta ma
18.119.345
18.704.534
19.883.743
18.430.056
20.051.883
108,80 18.676.
590 107,36
Persentase Capaian Sasaran Strategis 9 107,65 104,12
Sumber: Dispertan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Pada tahun 2018, sektor pertanian dan perikanan memberikan
kontribusi sebesar 26,53% terhadap PDRB, dengan laju pertumbuhan sebesar
2,96%. Capaian Sasaran Strategis “Meningkatnya Produktivitas Pertanian dalam
Arti Luas” pada tahun 2018 sebesar 107,65% dengan kategori Sangat Baik.
Capaian keempat indikator pendukung masing-masing telah melampaui target.
Komoditas padi, jagung dan kedelai merupakan komoditas tanaman
pangan utama di Kabupaten Pemalang. Produktivitas padi, jagung dan kedelai
pada tahun 2018 ini melebihi target yang ada. Hal ini terjadi karena adanya
dukungan dari pemerintah, baik pusat, provinsi maupun kabupaten, yaitu :
a. Upaya peningkatan produksi melalui penggunaan teknologi:
Teknologi budidaya tanaman (menggunakan sistem tanam jajar legowo,
yaitu sistem tanam dengan cara mengatur jarak tanam, agar mampu
menampung populasi tanaman lebih banyak dengan tanaman efek
pinggir yang lebih banyak).
Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern
Pengendalian OPT secara terpadu sesuai komposisi yang dibutuhkan.
b. Menggunakan benih varietas unggul (benih padi varietas Inpari 33, Inpari 32,
Situbagendit dan Mekongga di 14 kecamatan, benih jagung varietas Bisi 226,
Bisi 228 dan HJ 21).
120
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
c. Adanya bantuan dan program dari pemerintah pusat, provinsi, dan
pemerintah daerah :
Program pengembangan kawasan kedelai.
Distribusi Kartu Tani bagi petani yang dapat digunakan untuk membeli
pupuk bersubsidi.
Premi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Fasilitasi peserta Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K).
Pengembangan Sentra Peternakan Rakyat (SPR) Sapi dan Kerbau.
Pengembangan Telur Ayam Omega-3 di Kecamatan Petarukan.
d. Adanya pelayanan gratis untuk:
Inseminasi Buatan (IB)/kawin suntik
pemeriksaan kebuntingan ternak sapi
penanganan/pengobatan penyakit gangguan reproduksi pada ternak
sapi
Pengobatan massal ternak sapi
Permasalahan
a. Belum meratanya pengetahuan dan keterampilan petani mengenai varietas
unggul terbaru, penguasaan teknologi budidaya padi, maupun penguasaan
alat dan mesin pertanian modern.
b. Pola pikir peternak yang relatif masih konvensional, misalnya pengelolaan
usaha peternakan yang masih tradisional.
c. Minimnya petugas teknis peternakan.
Solusi
a. Mengintensifkan kegiatan penyuluhan dan pendampingan bagi petani.
b. Mengajukan permohonan bantuan alat mesin pertanian ke pemerintah dan
memberikan pelatihan pengaplikasian alat mesin pertanian tersebut.
c. Meningkatkan pembinaan pada peternak agar dapat melakukan budidaya
ternak dengan menerapkan Good Farming Practice (GFP) dan agribisnis
peternakan.
Program Pendukung
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
b. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
c. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
d. Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan
e. Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
f. Program peningkatan produksi hasil peternakan
121
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
g. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
h. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
1. Produktivitas Padi
Nilai produktivitas padi menunjukkan kemampuan hasil panen dalam
satuan luas per hektar. Indikator ini diperoleh dari perhitungan jumlah total
produksi padi dalam satuan kwintal dibanding luas area panen dalam
satuan hektar. Jumlah produksi padi sepanjang tahun 2018 adalah sebesar
6.229.400 kwintal, sedangkan luas area tanam/panen sawah padi seluas
99.656 ha. Dengan demikian, produktivitas padi pada tahun 2018 adalah
sebesar 62,51 kw/ha. Dibandingkan dengan target sebesar 57,65 kw/ha,
maka capaian kinerja pada tahun 2018 adalah 108,43%. Disandingkan
dengan target akhir RPJMD, capaian kinerjanya mencapai 108,32%.
Tabel 3.33. Pengukuran Kinerja Produktivitas Padi
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produktivitas padi (kw/ha)
57 57,96 61,95 57,65 62,51 108,43 57,71 108,32
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
2. Produktivitas Jagung
Jagung adalah salah satu komoditas pangan alternatif selain padi
(beras). Produktivitas jagung diperoleh dengan cara menghitung jumlah
produksi jagung (dalam kwintal) dibagi dengan luas area panen tanaman
jagung.
Pada tahun 2018 petani dikenalkan pada benih jagung varietas
unggul, yakni Bisi 18 varietas dengan kecenderungan tahan serangan OPT
hama putih (bule). Sebelumnya, petani di Pemalang menggunakan benih
jagung varietas pioneer dan lokal. Jumlah produksi jagung sepanjang tahun
2018 adalah sebesar 583.960 kwintal, sedangkan luas lahan sawah padi
seluas 9.337,5 ha. Dengan demikian, produktivitas jagung pada tahun 2018
adalah sebesar 62,54 kw/ha. Dibandingkan dengan target sebesar 55,54
kw/ha, maka capaian kinerja pada tahun 2018 adalah 112,60 %. Dsandingkan
dengan target akhir RPJMD, maka capaian kinerjanya melampaui 10,10%.
122
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.34. Pengukuran Kinerja Produktivitas Jagung
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produktivitas jagung (kw/ha)
54,72 60,96 60,38 55,54 62,54 112,60 56,80 110,10
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
3. Produktivitas Kedelai Kedelai adalah salah satu komoditas pertanian yang dijadikan
sebagai indiKator dalam RPJMD Tahun 2016-2021. Produktivitas kedelai
diperoleh dengan cara menghitung jumlah produksi kedelai (dalam kwintal)
dibagi dengan luas area panen tanaman kedelai.
Tabel 3.35. Pengukuran Kinerja Produktivitas Kedelai
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produktivitas kedelai (kw/ha)
11,83 15,12 10,74 13,5 13,60 100,77 15,00 90,69
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Taun 2018, diolah.
Pada tahun 2018, pemerintah Kabupaten Pemalang mendapatkan
bantuan program pengembangan kawasan kedelai untuk tanah seluas 6.523
Ha. Hanya saja, hingga akhir tahun 2018, total area yang siap panen seluas
5.684,7 Ha. Adapun jumlah produksi kedelai sepanjang tahun 2018 adalah
sebesar 77.332 kwintal. Berdasarkan data tersebut, maka produtivitas
komoditas kedelai mencapai 13,60 kw/ha dengan capaian kinerja 90,69 %.
4. Produksi Komoditas Peternakan Utama
Pada tahun 2018, capaian kinerja “Produksi Komoditas Peternakan
Utama adalah sebagai berikut: Tabel 3.36. Pengukuran Kinerja Produksi Komoditas Peternakan Utama
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produksi komoditas peternakan utama
18.119. 345
18.704. 534
19.883. 743
18.430. 056
20.051. 883
108,80 18.676.
590 107,36
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
123
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Realisasi produksi komoditas peternakan utama untuk tahun 2018
relatif memuaskan. Untuk target sebesar 18.430.056, terrealisir sebesar
20.051.883. Artinya, capaian kinerja untuk tahun 2018 mencapai 108,80%.
Indikator “Produksi Komoditas Peternakan Utama” diperoleh dari
penjumlahan total dari hasil produksi komoditas daging dan telur, dengan
rincian sebagai berikut: Tabel 3.37. Hasil Produksi Komoditas Daging dan Telur Tahun 2018
A. Produksi Daging
1 Sapi 914.040
2 Kambing 904.096
3 Domba 224.656
4 ayam pedaging 8.324.659
5 ayan petelur 102.289
6 ayam buras 2.155.421
7 Itik 296.773
Total 12.921.934
B. Produksi Telur
1 Ayam petelur 1.315.725
2 Ayam buras 3.201.445
3 Itik 2.612.779
Total 7.129,949
Total Produksi Peternakan Utama 20.051.883
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Persentase capaian sasaran strategis “Meningkatnya Ketersediaan,
Distribusi dan Konsumsi Pangan” pada tahun 2018 adalah sebesar 108,42%,
dengan kategori Sangat Baik. Jika disandingkan dengan target akhir RPJMD,
maka dibutuhkan kinerja setidaknya 20,07% agar dapat mencapai target
tersebut.
Adapun pengukuran kinerja untuk sasaran strategis Meningkatnya
Ketersediaan, Distribusi dan Konsumsi Pangan untuk tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
Sasaran Strategis 10
Meningkatnya Ketersediaan, Distribusi dan Konsumsi Pangan
124
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.38. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 10
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
72,1 77,8 92,7 81,4 95,10 116,83 88 108,07
Ketersediaan cadangan pangan (ton)
8 6 15 30 30 100,00 60 50
Persentase Capaian Sasaran Strategis 10 108,42 79,03
Sumber: Dispertan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Permasalahan
Pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan nutrisi, keragaman konsumsi
pangan, dan pangan sehat yang masih rendah. Misalnya dalam aspek keamanan
bahan pangan, keberagaman konsumsi pangan, dan ketercukupan gizi.
Solusi
a. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan
yang Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), jajanan sekolah yang
sehat, serta pemanfaatan pekarangan bagi keluarga dengan dibentuknya
kelompok wanita tani di pedesaan. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan skor pola pangan harapan (PPH) masyarakat.
b. Peningkatan ketersediaan cadangan pangan dengan cara:
Pengembangan cadangan pangan daerah
Pengembangan lumbung pangan desa
Pengembangan desa mandiri pangan
Program Pendukung
a. Program Permberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)
Adapun rincian capaian per indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:
1. Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
Pola Pangan Harapan adalah susunan beragam pangan yang
didasarkan pada sumbangan energi dari kelompok pangan utama, baik
secara absolut maupun dari suatu pola ketersediaan atau konsumsi pangan.
Nilai konsumsi pangan masyarakat yang terdiri dari 9 (sembilan) kelompok
125
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
pangan diantaranya padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, minyak dan
lemak, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah dan lain-
lain. Melalui pendekatan PPH ini, kualitas konsumsi pangan penduduk dapat
dicerminkan dari besaran skor PPH, dengan skor maksimal sebesar 100.
Tabel 3.39. Pengukuran Kinerja Skor Pola Pangan Harapan
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
72,1 77,8 92,7 81,4 95,10 116,83 88 108,07
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang
dikeluarkan oleh BPS, skor PPH untuk tahun 2018 sebesar 95,10. Adapun
penghitungan secara manual juga telah dilakukan oleh Dinas Petanian
sebagai gambaran kondisi PPH dengan rincian sebagai berikut:
Kelompok Pangan Skor PPH
- Padi-padian 25,00
- Umbi-umbian 1,00
- Pangan hewani 20,70
- Minyak dan lemak 4,50
- Buah/biji berminyak 0,60
- Kacang-kacangan 10,00
- Gula 2,30
- Sayur dan buah 30,00
- Lain-lain 0,00
Total 95,10
Berdasarkan data tersebut, maka capaian skor PPH untuk tahun 2018
mecapai 116,83 % dan jika dibandingkan dengan target kinerja hingga akhir
RPJMD, maka capaiannya telah melampaui target kinerja hingga 8,07%.
126
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Jika
dibandingkan dengan
skor PPH Provinsi Jawa
Tengah dan Nasional,
maka skor PPH
Kabupaten Pemalang
tahun 2018 relatif lebih
tinggi. Pada tahun 2018,
skor PPH Provinsi Jawa
tengah adalah sebesar
87,30 sedangkan skor
PPH Nasional adalah
sebesar 90,70.
2. Ketersediaan Cadangan Pangan
Cadangan pangan daerah adalah cadangan pangan tertentu bersifat
pokok seperti misalnya beras, serta cadangan lain berupa pangan pokok
masyarakat di daerah setempat. Pengembangan cadangan pangan
bertujuan untuk meningkatkan penyediaan pangan untuk menjamin
pasokan pangan yang stabil antar waktu, memenuhi kebutuhan beras
masyarakat yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pasca
bencana, meningkatkan akses pangan kelompok masyarakat rawan pangan
transien (sementara) khususnya pada daerah terisolir dan/dalam kondisi
darurat karena bencana maupun masyarakat rawan pangan kronis karena
kemiskinan.
Tabel 3.40. Pengukuran Kinerja Ketersediaan Cadangan Pangan
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Ketersediaan cadangan pangan (ton)
8 6 15 30 30 100,00 60 50
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Sepanjang rencana pembangunan untuk 5 (lima) tahun dari tahun
2016 hingga 2021, ditargetkan pemenuhan cadangan pangan hingga 60 ton,
dan di bagi dalam lima tahapan. Untuk tahun 2018, target ketersediaan
cadangan pangan adalah sebesar 15 ton, dan realisasinya 15 ton, sehingga
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
90,00
100,00
2015 2016 2017 2018
Tabel 3. Perbandingan Skor PPH
Pemalang Jawa Tengah Nasional
127
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
capaian kinerjanya adalah 100,00%. Jika diakumulasikan dengan realisasi dari
awal RPJMD, maka total realisasi sebesar 30 ton. Jadi, jika disandingkan
dengan target hingga akhir RPJMD yang merupakan jumlah akumulatif
cadangan pangan, maka capaian kinerjanya adalah sebesar 50%.
Capaian sasaran strategis “Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Masyarakat Melalui Peningkatan Dan Optimalisasi Sektor Usaha Potensial” di
Kabupaten Pemalang pada tahun 2018 mencapai 112,66% dengan kategori
Sangat Baik. Sasaran ini menggambarkan sejauh mana dinamika perekonomian
di Kabupaten Pemalang dalam aspek peningkatan pemerataan pendapatan
masyarakat.
Adapun pengukuran capaian strategis Meningkatkan pemerataan
pendapatan masyarakat melalui peningkatan dan optimalisasi sektor usaha
potensial di Kabupaten Pemalang adalah sebagai berikut:
Tabel 3.41. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 11
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Pertumbuhan Ekonomi
5,5 5,1 5,4 5,45 5,59 102,57 5,48 102,01
PDRB Per Kapita
14.673. 696,23
15.463. 800,55
16.850. 209,01
13.126. 062,66
17.708. 435,39
134,91 15.156. 018,76
116,84
Laju Inflasi 3,52 2,33 3,64 6,1 2,95 151,64 5,6 147,32
Indeks Gini 0,28 0,28 0,28 0,21 0,28 66,67 0,2 60,00
Tingkat Pengeluaran Perkapita
7.177. 000
7.177. 000
7.447. 000
8.038. 267
7.785. 000
96,85 9.002.
890 86,47
Produksi perikanan tangkap
26.882. 859
27.092. 348
26.511. 707
16.202. 724
21.890. 350
135,10 17.194.
460 127,31
Sasaran Strategis 11
Meningkatkan Pemerataan Pendapatan Masyarakat Melalui Peningkatan dan Optimalisasi Sektor Usaha Potensial Di Kabupaten Pemalang
128
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produksi perikanan budidaya
12.008. 780
13.921. 419
14.642. 375
15.529. 000
15.714. 500
101,19 18.652.
000 84,25
Persentase Capaian Kinerja Sasaran Strategis 11 112,70 103,46
Sumber: BPS & Disperik Kabupaten Pemalang tahun 2018, diolah.
Berdasarkan tabel di atas, terdapat 2 (dua) indikator kinerja yang belum
mencapai sasaran, yaitu Indeks Gini (66,67%) dan Tingkat Pengeluaran Per
Kapita (96,85%). Hal ini terkait dengan belum adanya publikasi data tahun 2018
dari BPS, sehingga tidak dapat secara sepenuhnya memberikan gambaran
kondisi riil tahun 2018.
Program Pendukung
a. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
b. Program pengembangan budidaya perikanan tangkap
c. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
d. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
Adapun rincian per indikator kinerja adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat
regional (provinsi/kabupaten/kota) menggambarkan kemampuan suatu
wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada waktu tertentu.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan. Makin tinggi pertumbuhan ekonomi, biasanya makin tinggi
pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu
distribusi pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi merupakan data makro dan diperoleh dari
data publikasi BPS. Untuk tahun 2018, pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Pemalang adalah sebesar 5,59%, meningkat atau tumbuh sekitar 0,20%
dibandingkan tahun 2017 dengan capaian sebesar 5,4%. Pertumbuhan
disumbang dari sektor lapangan usaha bidang informasi dan komunikasi
yang mencapai 11,42% dan sektor transportasi dan pergudangan sebesar
10,26%. Sedangkan kontribusi PDRB terbesar adalah sektor pertanian yang
sebesar 26,53% dan industri pengolahan sebesar 20,88%.
Adapun capaian kinerja untuk indikator kinerja pertumbuhan
ekonomi tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut:
129
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.42. Pengukuran Kinerja Pertumbuhan Ekonomi
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Pertumbuhan Ekonomi
5,5 5,1 5,4 5,45 5,59 102,57 5,48 102,01
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
2. PDRB Per Kapita
PDRB perkapita merupakan indikator makro yang diperoleh dari data
publikasi BPS. PDRB perkapita merupakan gambaran dan rata-rata
pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu
wilayah/daerah. Data statistik ini merupakan salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu wilayah/daerah.
PDRB perkapita diperoleh dari hasil bagi antara PDRB dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun yang bersangkutan. Pertumbuhan PDRB
yang dikaitkan dengan pertumbuhan penduduk, belum sepenuhnya
menunjukkan sebagai indikator kenaikan taraf hidup masyarakat. Hal
tersebut didasari antara lain: (1) PDRB hanya mengacu pada aspek ekonomi,
sedangkan kesejahteraan mencakup aspek ekonomi maupun non ekonomi;
dan (2) pertumbuhan PDRB yang tinggi belum tentu menjamin bahwa
distribusi pendapatan relatif merata di kalangan penerima pendapatan,
karena dalam prakteknya tidak semua faktor produksi, khususnya SDM,
memiliki akses yang sama untuk terlibat langsung dalam aktivitas produksi.
Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun, PDRB per kapita Kabupaten
Pemalang menunjukkan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Hal
ini menggambarkan bahwa kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Pemalang semakin meningkat. Adapun capaian kinerja PDRB per kapita
tahun 2018 seperti dalam tabel berikut :
Tabel 3.43. Pengukuran Kinerja PDRB Per Kapita
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
PDRB Per Kapita
14.673. 696,23
15.463. 800,55
16.850. 209,01
13.126. 062,66
17.708. 435,39
134,91 15.156. 018,76
116,84
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
130
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwaPDRB per Kapita pada tahun 2018 adalah sebesar Rp. 17.708.435,39,- melebihi target hingga 134,91%. Jika disandingkan dengan target akhir RPJMD, kinerjanya mencapai 116,84%.
3. Laju Inflasi
Salah satu indikator ekonomi yang berkaitan dengan peningkatan
harga barang dan jasa secara umum adalah tingkat inflasi. Laju inflasi
merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan harga
dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan
daya beli masyarakat. Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum
dan terus-menerus.
Tabel 3.44. Pengukuran Kinerja Laju Inflasi
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Laju Inflasi 3,52 2,33 3,64 6,1 2,95 151,64 5,6 147,32
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah
Data realisasi laju inflasi diperoleh dari paparan BPS mengenai Indeks
Harga Konsumen/Inflasi Kabupaten Pemalang Tahun 2018 yang dilaksanakan
pada bulan Desember 2018. Tingkat inflasi di Kabupaten Pemalang pada
tahun 2018 tercatat sebesar 2,95%. Kondisi ini lebih rendah apabila
dibandingkan dengan laju inflasi pada tahun 2017 yang sebesar 3,64 % dengan
penurunan sebesar 0,69%, sehingga kinerjanya mencapai 151,64%. Jika
disandingkan dengan target akhir RPJMD, maka kinerjanya mencapai 147,32%
melampaui hingga 47,32%. Kondisi ini menunjukkan pada tahun 2018,
Kabupaten Pemalang terjadi kestabilan harga-harga kebutuhan pokok
masyarakat.
4. Indeks Gini
Distribusi pendapatan (income distribution) merupakan salah satu
indikator penting perkembangan perekonomian daerah. Kondisi ekonomi
daerah yang baik tidak hanya ditandai oleh peningkatan pertumbuhan
ekonomi yang cukup cepat, tetapi juga dengan adanya pemerataan
distribusi pendapatan yang lebih baik. Distribusi pendapatan yang relatif
baik ditandai oleh kondisi dimana perbedaan antar golongan masyarakat
kaya dan miskin yang tidak terlalu menyolok dalam perekonomian daerah
yang bersangkutan.
131
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.45. Pengukuran Kinerja Indeks Gini
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Indeks Gini 0,28 0,28 0,28 0,21 0,28 66,67 0,2 60,00
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah
Indeks gini pada tahun 2018 diasumsikan seperti tahun terakhir kali
BPS merilis data resminya di tahun 2015 yaitu sebesar 0,28. Distribusi
pendapatan semakin merata jika nilai koefisien gini mendekati angka nol.
Sebaliknya, distribusi pendapatan dikatakan semakin tidak merata jika nilai
koefisien gini mendekati angka 1 (satu). Berdasarkan hal tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa capaian indeks gini Kabupaten Pemalang sebesar
0,28 di tahun 2018 berada dalam kondisi yang masih wajar.
5. Tingkat Pengeluaran Perkapita
Tingkat pengeluaran per kapita ditentukan dari nilai pengeluaran
perkapita dan paritas daya beli. Rata-rata pengeluaran per kapita dalam satu
tahun diperoleh dari Sensus Ekonomi Nasional yang dilaksanakan oleh BPS,
yang dihitung dari level provinsi sampai level kabupaten/kota. Sedangkan
perhitungan paritas daya beli dengan menggunakan 96 komoditas dimana
68,5% merupakan komoditas makanan dan 31,25% merupakan komoditas
non makanan. Tingkat pengeluaran per kapita Kabupaten Pemalang setiap
tahunnya mngalami peningkatan. Data tingkat pengeluaran per kapita
tahun 2018 ini merupakan data terakhir BPS pada pertengahan tahun 2017.
Adapun tingkat pengeluaran per kapita Kabupaten Pemalang dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 3.46. Pengukuran Kinerja Tingkat Pengeluaran Perkapita
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Tingkat Pengeluaran Perkapita
7.177. 000
7.177. 000
7.447. 000
8.038. 267
7.785. 000
96,85 9.002.
890 86,47
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah
Capaian kinerja tingkat pengeluaran per kapita di Kabupaten
Pemalang pada tahun 2018 tercatat sebesar 96,85%. Jika disandingkan
132
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
target akhir RPJMD, maka capaiannya mencapai 86,47%. Artinya selama sisa
tiga tahun ke depan, dibutuhkan kinerja sebesar 13,53% untuk mencapai
target yang diharapkan.
6. Produksi Perikanan Tangkap
Perikanan tangkap merupakan usaha penangkapan ikan dan
organisme air lainnya di alam liar (laut, sungai, danau, dan badan air lainnya).
Indikator ini menunjukkan jumlah produksi perikanan tangkap dalam satuan
kilogram.
Tabel 3.47. Pengukuran Kinerja Produksi Perikanan Tangkap
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produksi perikanan tangkap
26.882. 859
27.092. 348
26.511. 707
16.202. 724
21.890. 350
135,10 17.194.
460 127,31
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan tabel kinerja di atas, produksi perikanan tangkap di
tahun 2018 adalah sebesar 21.890.350 kg. Capaian tersebut mengalami
penurunan yang signifikan hingga 39% dibandingkan dengan produksi tahun
2017 yang sebesar 26.511.707 kg. Hal ini antara lain disebabkan beberapa hal
sebagai berikut:
a. Nelayan di wilayah Pemalang kebanyakan merupakan nelayan
tradisional. Rata-rata kapalnya belum sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, terutama nelayan wilayah Asem Doyong, Mojo dan Ketapang.
Selain itu, kapal-kapal tersebut juga tidak dilengkapi dengan surat-surat
yang masih berlaku.
b. Pendangkalan pada muara/alur pelayaran sehingga menghambat keluar
masuknya kapal ke TPI.
c. Kurang memadainya sarana dan prasrana di Tempat pelelangan ikan (
TPI).
Namun jika disandingkan dengan target tahun 2018, realisasinya
telah melampaui target hingga mencapai 135,10%, dan jika dibandingkan
dengan target akhir RPJMD, kinerja di tahun 2018 juga telah melampaui,
yaitu hingga sebesar 127,31%.
133
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
7. Produksi Perikanan Budidaya
Perikanan budidaya adalah usaha pemeliharaan dan
pengembangbiakan ikan atau organisme air lainnya.
Tabel 3.48. Pengukuran Kinerja Produksi Perikanan Budidaya
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Produksi perikanan budidaya
12.008. 780
13.921. 419
14.642. 375
15.529. 000
15.714. 500
101,19 18.652.
000 84,25
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Luas Lahan
perikanan di Kabupaten
Pemalang meliputi luas
tambak 2.127 Ha dan
luas kolam 30 Ha.
Jumlah produksi
perikanan budidaya
pada tahun 2018 sebesar
15.714.500 kg atau
101.27% dari target
14.459.000 kg. Capaian
tersebut naik 7,32% dibandingkan dengan tahun 2017 yang mencapai
14.642.375 kg. Kemudian apabila dibandingkan dengan target RPJMD tahun
2016-2021 maka capaian tahun 2018 mencapai 84,25 % dari target yang
ditetapkan sebesar 18.652.000 kg.
Capaian sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Serta Produktivitas
Koperasi dan UMKM pada tahun 2018 mencapai 126,68%, dengan kategori
Sangat Baik. Tampak adanya peningkatan realisasi dari tahun ke tahun. Jika
disandingkan dengan target akhir tahun RPJMD, capaian tahun 2018 telah
melampaui target hingga 20,25%.
Sasaran Strategis 12
Meningkatnya Kualitas Serta Produktivitas Koperasi dan UMKM
Gambar 3.5. Penebaran benih udang veraname
134
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.49. Pengukuran Kinerja Sasaran Startegis 12
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase koperasi sehat
29,9 38,16 38,64 30 44,68 148,94 30 148,94
Persentase pertumbuhan IKM
5,5 5,8 6,14 6,4 6,68 104,43 7,30 91,56
Persentase Capaian Sasaran Strategis 12 126,68 120,25
Sumber: Diskoperindag Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Peningkatan kinerja produktivitas koperasi serta UMKM dilakukan
melalui strategi pemberdayaan koperasi. Sebagaimana program dari bidang
Koperasi Provinsi Jawa Tengah, saat ini telah berjalan pengembangan produk
unggulan daerah melalui pendekatan OVOP (One Village One Product) berbasis
koperasi. Sistem OVOP mensyaratkan agar pembinaan koperasi dilakukan
melalui 3 (tiga) tahap, yaitu tahapinput (penguatan SDM, penyediaan bahan
baku, dan fasilitasi pembiayaan), process (penguatan kelembagaan usaha,
pemanfaatan teknologi, pengemasan, dan penguatan branding), dan tahap
output (upaya pemasaran produk OVOP melalui promosi). Rencananya, tahun
2019 akan dilakukan inovasi lanjutan hasil adopsi dari Pemerintah Provinsi Jawa
Tengah, yaitu Sadewa market. Sadewa market merupakan pemasaran produk-
produk UMKM secara daring. Langkah-langkah tersebut dilakukan guna
mengembangkan serta pemberdayaan koperasi dan UMKM di Kabupaten
Pemalang.
Permasalahan
a. Masih banyaknya koperasi yang tidak aktif di Kab. Pemalang
b. Belum semuanya KSP/USP dilakukan pengawasan tingkat kesehatannya
(Penkes), karena keterbatasan anggaran dan dalam tahun 2018 kita hanya
mampu melakukan penilaian kesehatan terhadap 47 (empat puluh tujuh)
KSP/USP.
c. Terbatasnya akses permodalan bagi UKM pemula.
d. Kurangnya manajerial pengelolaan koperasi.
Solusi
a. Pembinaan kelembagaan, pendampingan, termasuk pembubaran koperasi
yang tidak aktif (sesuai ketentuan yang berlaku) dan pada tahun 2018 telah
135
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
melakukan pembubaran koperasi tidak aktif sebanyak 69 koperasi (sesuai SK
Kemenkop).
b. KSP/USP pro aktif minta dilakukan penilaian kesehatan oleh Dinas.
c. Memperluas peluang UKM memperoleh ijin (IUMK)/sertifikat, guna agunan
akses permodalan.
d. Kursus manajemen kelembagaan bagi pengelolaan koperasi, termasuk
revitalisasi pengurus dan usaha serta pengaktifan kembali koperasi yang
kurang/tidak aktif.
Program Pendukung
a. Program Pengembangan Industri Kecil & Menengah
b. Program Penciptaan Iklim Usaha-Usaha Kecil menengah Yang Kondusif
c. Program peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
d. Program peningkatan dan pengembangan ekspor
e. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
f. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha
Kecil Menengah
Adapun penjabaran untuk capaian kinerja indikator pendukung sasaran
strategis 12 adalah sebagai berikut:
1. Persentase Koperasi Sehat
Realisasi Persentase Koperasi Sehat pada tahun 2018 mencapai
44,68% dengan capaian kinerja sebesar 148,94%. Jika disandingkan dengan
target akhir RPJMD yang sebesar 30%, maka capaian kinerja di tahun 2018
tela melampaui target hingga 48,94%.
Tabel 3.50. Pengukuran Kinerja Persentase Koperasi Sehat
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase koperasi sehat
29,9 38,16 38,64 30 44,68 148,94 30 148,94
Sumber: Diskoperindag Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Hingga bulan Desember tahun 2018, berdasarkan penilaian tingkat
kesehatan terhadap 47 (empat puluh tujuh) koperasi yang mempunyai unit
KSP/USP mendapatkan hasil sebagai berikut:
a. Koperasi sehat sebanyak 21 koperasi atau 44,68%
b. Koperasi cukup sehat sebanyak 26 koperasi atau 55,32%
136
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Disandingkan
dengan tahun 2017,
tampak adanya
peningkatan kualitas
koperasi. Dari 47 (empat
puluh tujuh) koperasi yang
dinilai kesehatannya, tidak
adanya koperasi tidak
sehat di tahun 2018,
sedangkan di tahun 2017
koperasi tidak sehat atau
dalam pengawasan
sebesar 2,27%. Artinya,
kegiatan pembinaan yang selama ini dilakukan oleh Dinas Koperasi,
Perindustrian, Industri Kecil Menengah, dan Perdagangan memberikan hasil
yang positif.
2. Persentase Pertumbuhan IKM (Industri Kecil Menengah)
Tabel 3.51/ Pengukuran Kinerja Pertumbuhan IKM
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase pertumbuhan IKM
5,5 5,8 6,14 6,4 6,68 104,43 7,30 91,56
Sumber: Diskoperindag Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Persentase pertumbuhan IKM dihitung dengan cara menghitung
selisih dari jumlah IKM di tahun 2018 dengan tahun sebelumnya dibagi jumlah
IKM di tahun sebelumnya dikali 100%. Pada tahun 2017 jumlah unit usaha IKM
adalah 13.451 unit usaha dan pada akhir tahun 2018 naik menjadi 14.350 unit
usaha. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan sebesar 899 unit usaha
(tumbuh 6,68%) dari target pertumbuhan tahun 2018 sebesar 6,40%,
sehingga kinerjanya mencapai 104,43% dan jika disandingkan target akhir
RPJMD, kinerjanya telah mencapai 91,56%.
Gambar 3.6. Pelatihan kelembagaan Koperasi
137
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Persentase Pertumbuhan Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap
PDRB
Berdasarkan rilis terakhir BPS yang dikeluarkan per Februari 2019,
realisasi pertumbuhan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB hingga
akhir tahun 2018 adalah 7,34 % atau tingkat capaian sebesar 163,11 %, atau
kategori Sangat Baik. Disandingkan dengan target akhir RPJMD, maka
kinerjanya telah melampaui hingga 57,85%.
Tabel 3.52. Pengukuran Kinerja Persentase pertumbuhan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase pertumbuhan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
n.a 8,99 7,4 4,5 7,34 163,11 4,65 157,85
Sumber: BPS Kabupaten Pemalang tahun 2018, diolah.
Permasalahan
Adanya faktor yang bersifat ekternal, kondisi makro, dan kondisi ekonomi
politik, diantaranya:
a. Belum terdapat database tentang potensi di bidang perdagangan yang
terintegrasi;
b. Melambatnya perekonomian global yang mengakibatkan turunnya
permintaan ekspor non migas Kabupaten Pemalang;
Solusi
Memberikan fasilitasi dan kemudahan sektor perdagangan agar bisa
berkembang, khususnya pada sektor riil (pedagang kecil yang memiliki potensi
ekspor rendah).
Sasaran Strategis 13
Meningkatnya Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB
138
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Program Pendukung
a. Program pengembangan sentra-sentra industri potensial
b. Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
Peningkatan Wisatawan
Sasaran Strategis Meningkatnya Kunjungan Wisatawan didukung oleh
satu indikator, yaitu Peningkatan Wisatawan. Penghitungan indikator
Peningkatan Wisatawan dilakukan dengan cara membandingkan antara hasil
selisih jumlah wisatawan pada tahun tertentu dengan jumlah wisatawan tahun
sebelumnya dibandingkan dengan jumlah wisatawan tahun sebelumnya.
Sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD Tahun 2016-2021,
Pemerintah Kabupaten menjadikan sektor pariwisata sebagai salah program
prioritas. Untuk itu, telah dilakukan berbagai langkah guna menngkatkan sektor
pariwisata. Hal ini tampak dari peningkatan usaha pembinaan, baik dalam
konteks kualitas maupun jumlah obyek wisata, peningkatan pelaksanaan
festival budaya, dan lain-lain.
Untuk tahun 2018, terdapat 22 (dua puluh dua) daya tarik wisata yang
dibina oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang. Dari
kedua puluh dua obyek wisata, Pantai Road Race Widuri masih menjadi daya
tarik wisata favorit dengan jumlah pengunjung tertinggi.
Tabel 3.53. Pengukuran Kinerja Peningkatan Wisatawan
Sumber: Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Capaian sasaran strategis Meningkatnya Kunjungan Wisatawan pada
tahun 2018 adalah sebesar 234,93%, melampaui target hingga 134,93%.
Sedangkan bika disandingkan target akhir RPJMD, capaian kinerjanya telah
mencapai 225,19%. Meskipun demikian, apabila disandingkan dengan realisasi di
Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun Lalu Realisasi 2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Peningkatan wisatawan
29,77 5,24 5,46 2,08 4,89 234,93 2,17 225,19
Persentase Capaian sasaran Strategis 14 234,93 225,19
Sasaran Strategis 14
Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
139
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
tahun-tahun sebelumnya, tampak adanya penurunan. Hal ini menunjukkan
bahwa hingga saat ini masih diperlukan langkah-langkah strategis untuk bisa
meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Pemalang.
Berdasarkan data kunjungan wisatawan, pada tahun 2018 jumlah
wisatawan yang berkunjung ke daya tarik wisata yang dibina Dinas Pariwisata,
Pemuda, dan Olahraga berjumlah 1.118.657 orang. Jumlah ini meningkat dari
tahun sebelumnya yaitu 1.066.539 orang. Jumlah pengunjung tertinggi didapat
dari hari libur, terutama saat libur lebaran dan libur sekolah. Hal ini tampak dari
data kunjungan, dimana pada bulan Juni jumlah pengunjung mencapai 240.946
orang atau naik lebih dari 250% dibanding rata-rata jumlah wisatawan sepanjang
tahun yang sebesar 93.221 orang.
Gambar 3.7. Beberapa destinasi wisata di Kabupaten Pemalang
140
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Permasalahan
a. Belum lengkapnya pemetaan terhadap segmen pasar obyek wisata di
Kabupaten Pemalang.
b. Kurangnya evaluasi terhadap metode pemasaran yang dilakukan.
c. Pengembangan, pemberdayaan, pelestarian terhadap kegiatan budaya dan
tradisi belum dilakukan secara berkelanjutan.
d. Belum adanya pemetaan terhadap jenis dan metode pengembangan
destinasi baik untuk desa wisata maupun obyek pengelolaan pemerintah.
e. Masih rendahnya kesadaran pengelola jasa akomodasi dan restoran dalam
menjaga standar pelayanan.
f. Kurangnya pengenalan terhadap metode pengelolaan amenitas, atraksi dan
aksesibilitas pada pengembangan desa wisata.
g. Kurangnya pengembangan ekonomi kreatif sebagai sarana pendukung
atraksi wisata.
h. Kurangnya media komunikasi dan berbagi pendapat antara dinas dan
organisasi mitra seperti BPPD, ASITA, PHRI dan lainnya.
Solusi
a. Pelaksanaan kegiatan statistik sektor pariwisata yang dilakukan dengan
mendata obyek wisata milik Pemda maupun swasta termasuk jasa
akomodasi untuk memperoleh data kunjungan yang valid.
b. Pelaksanaan survey kepuasan masyarakat terhadap pengunjung guna
mengetahui kepuasan pengunjung terhadap pelayanan kepada wisatawan
dan untuk bahan evaluasi dan inovasi pelayanan maupun fasilitas pada obyek
wisata.
c. Pada awal tahun 2019, dilaksanakan rangkaian kegiatan Peringatan Hari Jadi
Kabupaten Pemalang ke-444 dengan berbagai rangkaian kegiatan yang
inovatif, edukatif dan kreatif.
d. Pemetaan dan pengembangan pada Desa potensi wisata.
e. Masih rendahnya kesadaran pengelola jasa akomodasi dan restoran dalam
menjaga standar pelayanan.
f. Bimbingan teknis pada Desa Wisata Melati dan penyuluhan pemandu wisata.
g. Pembinaan terhadap kelompok SDM ekonomi kreatif serta penyusunan dan
pengembangan usaha klaster ekonomi kreatif.
h. Pelaksanaan koordinasi dengan organisasi pendukung pariwisata seperti
BPPD, ASITA, PHRI, dan Biro Perjalanan/Travel agent.
i. Pengelolaan pada Desa Wisata maupun POKDARWIS serta keikutsertaan
dalam festival desa wisata tingkat provinsi Jawa Tengah dan lomba
POKDARWIS tingkat provinsi Jawa Tengah.
141
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Program Pendukung
a. Program pengembangan pemasaran pariwisata
b. Program pengembangan destinasi pariwisata
c. Program pengembangan kemitraan pariwisata
Tingkat Pengangguran Terbuka
Tingkat pengangguran merupakan salah satu indikator penting untuk
mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat daerah. Tingkat pengangguran
yang tinggi mengindikasikan tingkat kesejahteraan masyarakat yang rendah,
dan demikian pula sebaliknya. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan
persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
Pengangguran terbuka, terdiri dari:
a. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan;
b. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha;
c. Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena
merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan;
d. Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
Tabel 3.54. Pengukuran Kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Tingkat Pengangguran Terbuka
6,53 6,53 5,59 7 6,21 111,29 6,87 109,61
Persentase Capian Sasaran Strategis 15 111,29 109,61
Sumber: Disnaker Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Sasaran Strategis 15
Menurunnya tingkat pengangguran
142
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Hingga akhir
tahun 2018, berdasarkan
data dari BPS Kabupaten
Pemalang jumlah
angkatan kerja
Kabupaten Pemalang
adalah sejumlah 621.508
orang, dan jumlah
pengangguran terbuka
adalah 38.613 orang.
Berdasarkan hal tersebut, maka tingkat pengangguran terbukanya mencapai
6,21%. Adapun rentang usia Capaian sasaran strategis Tingkat Pengangguran
Terbuka mencapai 111,29%, melampaui target yang telah ditetapkan. Namun jika
dibandingkan dengan tahun 2017, nampak adanya kenaikan sebesar 0,62%.
Permasalahan
a. Rendahnya minat
masyarakat Kabupaten
Pemalang untuk bekerja di
daerah sendiri. Banyak
lulusan SMA/SMK yang
lebih memilih untuk bekerja
di luar daerah, khusunya di
wilayah Jabodetabek.
b. Lowongan pekerjaan pada
perusahaan di Pemalang
banyak yang tidak terisi.
Disamping itu kesempatan kerja yang ada tidak semua dapat dipenuhi
dikarenakan kualifikasi tenaga kerja belum sesuai dengan permintaan.
c. Fungsi yang belum optimal dari Balai Latihan Kerja sebagai salah satu mesin
penggerak dalam peningkatan ketrampilan pencari kerja. Hal ini terkait
dengan kendala teknis antara lain keterbatasan instruktur yang sesuai
dengan ketrampilan yang dibutuhkan, dan keterbatasan sarana dan pra
sarana BLK itu sendiri.
Solusi
a. Sosialisasi mengenai kesiapan tenaga kerja, khususnya pada SMK yang ada
di Pemalang.
b. Peningkatan fungsi Bursa Kerja Online (BKO) dan bursa pasar kerja.
6,53 6,53
5,596,21
4,99 4,99 4,75 4,51
0
1
2
3
4
5
6
7
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.11. TPT Tahun 2015-2018
KabupatenPemalang
Provinsi JawaTengah
Gambar 3.8. Kegiatan Pembekalan Ketrampilan di BLK
143
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
c. Pengoptimalan fungsi BLK melalui pemenuhan SDM serta kelengkapan
sarana dan pra sarana yang dibutuhkan.
Program Pendukung
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Persentase Penduduk Miskin
Berdasarkan data dari BPS yang dirilis tanggal 21 Desember 2018, hingga
bulan Maret 2018 persentase penduduk miskin Kabupaten Pemalang sebesar
16,04 %. Disandingkan dengan target persentase penduduk miskin yang sebesar
16,90% maka capaian kinerjanya mencapai 105,09 %. Angka ini telah melampaui
target yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian kinerja
Menurunnya Penduduk Miskin masuk dalam kategori Sangat Baik. Jika
disandingkan dengan target akhir RPJMD, maka masih dibutuhkan kinerja
sebesar 4,16% untuk bisa mencapai target akhir RPJMD.
Tabel 3.55. Pengukuran Kinerja Persentase Penduduk Miskin
Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaia
n (%)
Target
Akhir
Kinerja
s.d. 2018
Persentase
penduduk
miskin
18,3 18,3 17,34 16,90 16,04 105,09 15,40 95,84
Persentase Capaian Sasaran Strategis 16 105,09 95,84
Sumber: BPS Jawa Tengah Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Pemalang, hingga bulan Maret
2018 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pemalang mencapai 208.340 orang
(16,04%), dengan pengeluaran Rp. 351.183,- per kapita per bulan. Kondisi ini
menunjukkan bahwa sepanjang satu tahun telah berkurang sebesar 16.660 ribu
Sasaran Strategis 16
Menurunnya Penduduk Miskin
144
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
orang di bandingkan dengan
kondisi Maret 2017 yang sebesar
225.000 orang (17,37%).
Indeks Kedalaman
Kemiskinan/ Poverty Gap Index (P1)
pada Maret 2018 sebesar 2,96,
sedangkan Indeks Keparahan
kemiskinan/Proverty Severity Index
(P2) sebesar 0,83. Keduanya
menurun dibandingkan dengan
tahun 2017. Karena itu. Dapat
disimpulkan bahwa secara umum
tingkat kemiskinan di Kabupaten Pemalang mengalami penurunan, baik dari sisi
jumlah maupun persentasi penduduk miskin.
Tabel 3.56. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Pemalang Tahun 2015-2018
Tahun Garis Kemiskinan Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin
(Rp/kapita/bln) (000 orang) (persen)
2015 298.622 235,5 18,30
2016 319.434 227,08 17,58
2017 331.587 225,00 17,37
2018 351.183 208,34 16,04
Kendati demikian, jika disandingkan dengan Kabupaten/Kota lain di
Jawa Tengah, maka Kabupaten Pemalang masih berada urutan empat
terbanyak, sedangkan tahun 2017 Pemalang berada di urutan ke enam
terbanyak. Hal ini menunjukkan bahwa selama satu tahun berjalan
Kabupaten/Kota lain telah menunjukkan kinerja yang lebih tinggi dalam usaha
menurunkan persentase penduduk miskin.
Apabila disandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, persentase
penduduk miskin Kabupaten Pemalang masih tertinggal jauh. Pada tahun 2018,
persentase penduduk miskin di Jawa Tengah mencapai 11,19%.
14,5
15
15,5
16
16,5
17
17,5
18
18,5
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.12. Persentase Penduduk Miskin
145
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Permasalahan
a. Meningkatnya batas garis kemiskinan yang lebih tinggi daripada peningkatan
pendapatan masyarakat;
b. Belum optimalnya perluasan dan pemerataan aktifitas ekonomi lokal;
c. Program-program pengentasan kemiskinan yang dilakukan lebih pada
mengurangi beban masyarakat miskin belum pada upaya untuk
meningkatakan pendapatan masyarakat.
Solusi
a. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap banyak tenaga kerja
sehingga mengurangi pengangguran.
b. Menggerakan perekonomian daerah dengan mengoptimalkan sumberdaya
lokal yang dimiliki sehingga roda perekonomian di masyarakat dapat
berkembang.
c. Mengupayakan sumber-sumber pendanaan lainnya dalam rangka
pengentasan kemiskinan, misalnya melalui CSR dan Pemanfaatan Dana
Zakat untuk mengurangi beban masayarakat khususnya dalam rangka
mengembangan perekonomian keluarga.
d. Meningkatkan sinergitas kebijakan pengentasan kemiskinan dari bidang
infrastruktur, sosial dan ekonomi sehingga program pengentasan
kemiskinan lebih fokus dan terarah.
Program Pendukung
a. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial b. Program perencanaan sosial dan budaya c. Program peningkatan dan pengembangan penyelengaraan kepemerintahan
daerah d. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
15
16
17
18
19
20
21
Grafik 3.13. Persentase Penduduk Miskin Tahun 2017
1414,5
1515,5
1616,5
1717,5
18
Grafik 3.14. Persentase Penduduk Miskin Tahun 2018
146
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Sasaran strategis 17 memiliki 7 (tujuh) indikator dengan hasil
pengukuran kinerja sasaran sebagai berikut:
Tabel 3.57. Pengukuran Sasaran Strategis 17
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase
jalan dalam
kondisi baik
86,05 87,14 49,31 90,00 57,12 63,47 93 61,42
Persentase
jembatan
dalam kondisi
baik
96 96 96,74 98 96,74 98,71 100 96,74
Persentase
saluran irigasi
dalam kondisi
baik
55 60 68,17 65 65,00 100 75 86,67
Cakupan
rumah
tangga yang
mendapatkan
pelayanan air
minum
87,12 89,37 90,44 95,00 92,65 97,53 100 92,65
Persentase
saluran
drainase
dalam kondisi
baik
65 66 67,07 68,00 69,78 102,62 71 98,28
Persentase
RTLH yang
ditangani
n.a 8,67 8,08 11,05 11,18 101,19 15,00 74,54
Cakupan
wilayah
kumuh
4,7 2,5 3,04 2,00 1,46 127,14 0,10 14,57
Persentase capaian Sasaran Strategis 17 98,67 74,98
Sumber: DPUTR Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Sasaran Strategis 17
Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar dan Penunjang Secara Merata
147
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa capaian kinerja
sasaran strategis 17 adalah 98,69% dengan kriteria Sangat Baik. Jika dikaitkan
dengan pencapaian target akhir RPJMD, maka kinerjanya mencapai 75,01%.
Kondisi ini menunjukkan adanya kinerja yang baik dalam usaha
mewujudkan peningkatan kualitas infrastruktur dasar dan penunjang secara
merata. Meskipun capaian Persentase jalan dalam Kondisi Baik berkategori
Rendah, namun hal tersebut terjadi karena adanya konsekuensi atas faktor
eksternal, yaitu pembangunan mega proyek Tol Trans Jawa. Selanjutnya, telah
dilakukan beberapa upaya guna percepatan rehabilitasi jalan yang terdampak
pembangunan Tol Trans Jawa tersebut.
Permasalahan
1. Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh pembangunan jalan tol belum
sepenuhnya diperbaiki oleh kontraktor pelaksana pembangunan jalan tol.
2. Belum memadainya data jembatan, saluran irigasi, drainase, luas wilayah
kumuh, serta RTLH yang lengkap sehingga menyulitkan tahap perencanaan.
3. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk turut menjaga kondisi saluran
irigasi, konservasi sungai, dan drainase.
4. Terbatasnya kapasitas anggaran untuk alokasi penanganan infrastruktur
dasar dan penunjang.
Solusi
1. Adanya review Mou antara Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan PT.
Waskita Karya dan PT. Sumber Mitra Jaya selaku pelaksana pembangunan
jalan tol, sehingga perbaikan jalan yang diakibatkan oleh pelaksanaan
pembangunan jalan tol dapat terpenuhi;
2. Memperbaharui data base jembatan, saluran irigasi, drainase, luas wilayah
kumuh, serta RTLH secara berkelanjutan sehingga dapat diperoleh data
yang valid.
3. Koordinasi Antara Pemerintahan Desa, P3A, OPD, Ormas, Komunitas,
Lembaga masyarakat dalam penegakan Perda K3;
4. Perlunya Sanksi terhadap Masyarakat dan Masyarakat sekitar sungai dan
saluran irigasi agar tidak membuang sampah langsung ke saluran irigasi dan
sungai;
5. Menambah kapasitas anggaran untuk alokasi penanganan infrastruktur
dasar dan penunjang.
Program Pendukung
1. Program pembangunan jalan dan jembatan
2. Program tanggap darurat jalan dan jembatan
148
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
3. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
4. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
5. Program peningkatan kualitas infrastruktur kewilayahan
6. Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya.
7. Program pengembangan, pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan
sumber daya air lainnya.
8. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
9. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
10. Program pengaturan jasa konstruksi
11. Program Pemberdayaan Jasa Konstruksi
12. Program pengawasan jasa konstruksi
13. Program perencanaan tata ruang.
14. Program pembangunan rehabilitasi/pemeliharaan saluran drainase/gorong-
gorong
15. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar
Adapun rincian pengukuran capaian masing-masing indikator adalah sebagai
berikut:
1. Persentase Jalan dalam Kondisi Baik
Berdasarkan Keputusan Bupati Pemalang Nomor: 188.4/746/Tahun
2016 tentang Ruas - ruas jalan sebagai Jalan Kabupaten di Wilayah Kabupaten
Pemalang sepanjang 696,92 Km. Selanjutnya, Berdasarkan Keputusan
Bupati Pemalang Nomor:188.4/648/Tahun 2018 Tanggal 13 Agustus 2018
Tentang Ruas-ruas jalan sebagai Jalan Kabupaten di Wilayah Kabupaten
Pemalang sepanjang 765,72 Km sehingga terdapat penambahan panjang
68,8 Km atau naik 8,99% sehingga angka pembagi indikator menjadi NAIK.
Tabel 3.58. Pengukuran Kinerja Persentase Jalan dalam Kondisi Baik
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase jalan dalam kondisi baik
86,05 87,14 49,31 90,00 57,12 63,47 93 61,42
Sumber: DPUTR Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
149
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Untuk tahun 2018, panjang
jalan dalam kabupaten dalam kondisi
baik adalah sepanjang 437,39 Km atau
63,47%. Selama satu setengah tahun
terakhir, dilaksanakan proyek
pembangunan jalan tol Trans Jawa
yang melewati wilayah Kabupaten
Pemalang. Karena itu, akses jalan yang
dilewati oleh megaproyek tersebut pun
kondisinya rusak parah. Akibatnya,
capaian kinerja di tahun 2017 dan 2018
menjadi rendah. Setidaknya masih
dibutuhkan kinerja 38,58% untuk dua tahun ke depan agar target akhir RPJMD
dapat tercapai.
2. Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik
Tabel 3.59. Persentase Jembatan dalam Kondisi Baik
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase jembatan dalam kondisi baik
96 96 96,74 98 96,74 98,71 100 96,74
Sumber: DPUTR Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Jumlah jembatan di
Kabupaten Pemalang secara
keseluruhan adalah 184 buah.
Sepanjang tahun anggaran
2018, terdapat 3 (tiga) prioritas
pembangunan jembatan yang
harus diselesaikan, yaitu
jembatan Wanarata (DAU),
jembatan Purana (DAU), dan
jembatan Banjarmulya.
Namun dari ketiga prioritas
tersebut, hingga akhir tahun
2018 belum ada yang terrealisir
100% karena adanya kendala gagal lelang, putus kontrak, dan belum
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.15. Persentase jalan dalam kondisi baik
95
95
95
96
96
96
96
96
97
97
97
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.16. Persentase jembatan dalam kondisi baik
150
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
terakomodirnya pendanaan. Untuk itu, capaian indikator kinerja tahun 2018
masih tetap pada angka 96,74%, atau sejumlah 178 buah.
3. Persentase Saluran Irigasi dalam Kondisi Baik
Tabel 3.60. Pengukuran Kinerja Persentase Saluran Irigasi dalam Kondisi
Baik
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase saluran irigasi dalam kondisi baik
55 60 68,17 65 65,00 100 75 86,67
Sumber: DPUTR Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Total panjang saluran irigasi di Kabupaten Pemalang adalah 127.732
meter, terdiri dari saluran primer sepanjang 10.501 meter dan saluran
sekunder sepanjang 117.231 meter. Di tahun 2018, saluran irigasi dalam
kondisi baik mencapai 83.028 meter. Sehingga apabila dibandingkan dengan
panjang seluruh saluran irigasi, maka capaian di tahun 2018 sebesar 65,o0%.
Dibandingkan dengan
target yang ditetapkan untuk
tahun 2018, maka capaiannya
melampaui target sebesar
100%. Berdasarkan kriteria
penilaian kinerja, capaian
tersebut masuk dalam
kategori Sangat Baik. Untuk
mencapai target akhir RPJMD,
maka masih membutuhkan
kinerja sebesar 13,33%.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.17. Persentase saluran irigasi dalam kondisi baik
151
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
4. Cakupan Rumah Tangga yang Mendapatkan Pelayanan Air
Minum
Tabel 3.61. Pengukuran Kinerja Cakupan Rumah Tangga yang Mendapatkan
Pelayanan Air Minum
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Cakupan rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air minum
87,12 89,37 90,44 95,00 92,65 97,53 100 92,65
Sumber: DPUTR Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Nilai indikator ini
diperoleh dari persentase
perbandingan antara jumlah
masyarakat yang terlayani
dengan proyeksi total
masyarakat pada tahun
tertentu. Akses air minum
meliputi air minum yang
berasal dari sumur dalam,
sumur dangkal,
Penampungan Air Hujan
(PAH) dan jaringan Pamsimas. Masyarakat yang terlayani air minum pada
tahun 2018 sebanyak 1.203.964 jiwa. Sementara proyeksi jumlah penduduk
tahun 2018 berdasarkan data BPS adalah sebesar 1.299.432 jiwa. Sehingga
capaian cakupan rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air bersih
perpipaan (akses air minum) adalah sebesar 92,65%.
Pada tahun 2017 realisasi indikator tersebut sebesar 90,44% persen
dan tahun 2016 sebesar 89,37 persen. Sehingga dapat dikatakan bahwa
jumlah rumah tangga (penduduk) yang mendapatkan akses air minum
meningkat positif dalam tiga tahun terakhir, meskipun jika disandingkan
dengan target tahun 2018 capaian kinerjanya belum tercapai sepenuhnya,
yaitu sebesar 97,53%. Artinya, untuk mencapai target akhir RPJMD, maka
kinerja yang masih dibutuhkan adalah 7,35%.
Gambar 3.9. Pemasangan jaringan air bersih di Desa Karangtenha Kec. Ampelgading
152
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
5. Persentase Saluran Drainase dalam Kondisi Baik
Tabel 3.62. Pengukuran Kinerja Saluran Drainase dalam Kondisi Baik
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase saluran drainase dalam kondisi baik
65 66 67,07 68,00 69,78 102,62 71 98,28
Sumber: DPUTR Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Indikator ini menunjukan persentase panjang drainase wilayah kota
dalam kondisi baik/pembuangan aliran air tidak tersumbat. Indikator ini
dihitung dengan membagi panjang drainase tidak tersumbat (km) dengan
panjang seluruh drainase di wilayah perkotaan kali 100 persen.
Di tahun 2018 realisasi drainase dalam kondisi baik sepanjang 69,78%.
Capaian ini diperoleh dari panjang drainase dalam kondisi baik sebesar
73.250 meter dan panjang drainase keseluruhan sebesar 104.973 meter.
Apabila dibandingkan dengan capaian dua tahun sebelumnya, maka
realisasi tahun 2018 menunjukkan peningkatan positif. Jika dibandingkan
dengan target yang ditetapkan untuk tahun 2018 sebesar 68%, maka
capaiannya melampaui target sebesar 102,62%. Artinya bahwa realisasi
kinerja Sangat Baik dengan nilai di atas 100. Sedangkan bila dibandingkan
dengan target akhir RPJMD, maka capaian tahun 2018 sebesar 98,28%.
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.18 Persentase Saluran Drainase dalam Kondisi Baik
153
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
6. Persentase Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang Ditangani
Indikator Persentase
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)
yang tertangani merupakan
indikator akumulatif. Untuk itu,
hasil capaiannya merupakan hasil
kumulatif dari tahun-tahun
sebelumnya. Jumlah Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH) di
Kabupaten Pemalang adalah
70.000 unit. Untuk tahun 2018
telah menangani 2.153 unit rumah tidak layak huni dengan rincian sebanyak
1.553 unit merupakan kegiatan Disperkim, dan 600 unit dari anggaran desa-
desa sejak tahun 2015-2018. Jika dhitung dari tahun 2008 hingga 2018, maka
total jumlah RTLH yang tetangani adalah sejumlah 7.827 unit rumah.
Berdasarkan hal tersebu, maka realisasi penanganan RTLH hingga tahun
2018 adalah sebesar 11,18%. dengan capaian kinerja 101,19%. Sedangkan
hingga target akhir RPJMD, maka kinerjanya telah berjalan sebesar 74,54%.
Tabel 3.63. Pengukuran Kinerja Persentase RTLH yang Tertangani
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase RTLH yang ditangani
n.a 8,67 8,08 11,05 11,18 101,19 15,00 74,54
Sumber: Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
7. Cakupan Wilayah Kumuh
Berdasarkan Keputusan Bupati Kabupaten Pemalang Nomor
188.4/278/Tahun 2015 tentang Penetapan Lokasi Lingkungan Perumahan
dan Permukiman Kumuh, Kawasan Perbatasan Wilayah kabupaten,
Kawasan Minapolitan, Kawasan Rawan Bencana Longsor, Kawasan Rawan
Bencana Banjir, dan Kawasan Erupsi Gunung Slamet di Kabupaten Pemalang
Tahun 2015, luas lokasi lingkungan perumahan dan permukiman kumuh di
Kabupaten Pemalang adalah 986,19 Ha. Pada tahun 2018 luas permukiman
kumuh yang tertangani adalah 19,699 Ha, sehingga luas wilayah kumuh
0
2
4
6
8
10
12
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.19. Persentase RTLH yang ditangani
154
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
yang telah tertangani dari tahun
2015 hingga akhir tahun 2018
adalah seluas 971,819 Ha atau
setidaknya sisa luas permukiman
kumuh yang belum tertangani
seluas 14,37 Ha. Berdasarkan hal
tersebut, maka cakupan wilayah
kumuh tahun 2018 sebesar 1,46%
dengan capaian kinerja sebesar
127,14%. Untuk mencapai target
akhir RPJMD yang sebesar 0,1%, maka masih diperlukan kinerja sebesar
14,57%.
Tabel 3.64. Pengukuran Kinerja Cakupan Wilayah Kumuh
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Cakupan wilayah kumuh
4,7 2,5 3,04 2,00 1,46 127,14 0,10 14,57
Sumber: Dinas Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Ketersediaan Rambu-Rambu Lalu Lintas
Tabel 3.65. Pengukuran Kinerja Ketersediaan Rambu-Rambu Lalu Lintas
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Capaian
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Ketersediaan rambu-rambu lalu lintas
35 36 44,50 44 46,47 105,61 60 77,44
Persentase Pencapaian Sasaran 18 105,61 77,44
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Sasaran Strategis 18
Meningkatnya Ketersediaan Sarana Transportasi Umum Bagi
Masyarakat
0
1
2
3
4
5
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.20. Cakupan wilayah kumuh
155
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Capaian indikator ketersediaan rambu-rambu lalu lintas dihitung dengan
cara membandingkan jumlah rambu-rambu yang ada dengan jumlah rambu-
rambu seharusnya. Indikator ini bersifat komulatif, artinya realisasi tahun ini
merupakan hasil penambahan dari realisasi di tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil perhitungan Dinas Perhubungan pada tahun 2015,
jumlah yang seharusnya tersedia adalah 23.589 rambu. Pada tahun 2017, jumlah
rambu yang tersedia adalah sejumlah 10.497 rambu. Tahun 2018 bertambah 464
rambu menjadi 10.961 rambu. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui
bahwa realisasi kinerja di tahun 2018 adalah sebesar 46,47%, lebih tinggi dari
target sejumlah 44%. Artinya capaian kinerja ketersediaan rambu-rambu lalu
lintas mencapai 105,61% di tahun 2018 dengan kategori Sangat Baik, dan
mencapai 74,44% jika dibandingkan dengan target hingga akhir RPJMD.
Permasalahan
Hingga saat ini, belum ada masterplan (rencana induk) lalu lintas di Kabupaten
Pemalang, baik untuk jalan Provinsi maupun jalan Kabupaten sehingga proses
pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya memiliki arah yang terstruktur.
Solusi
Penyusunan masterplan (rencana induk) lalu lintas untuk 5 (lima) tahun ke
depan.
Program Penunjang
1. Program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan (LLAJ).
2. Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas.
Persentase Usaha Yang Memiliki Ketaatan Terhadap Pencemaran
Air dan Udara Dari Sumber Tidak Bergerak
Indikator Persentase Usaha yang Memiliki Ketaatan terhadap
Pencemaran Air dan Udara dari Sumber Tidak Bergerak dihitung berdasarkan
hasil persentase dari jumlah usaha wajib Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL)
dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup-Upaya Pemantauan Lingkungan
Sasaran Strategis 19
Terkendalinya Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
156
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Hidup (UKL-UPL) yang diawasi, dibagi dengan jumlah perusahaan yang
seharusnya wajib AMDAL dan UKL-UPL.
Pelaksanaan pengawasan terhadap perusahaan dilakukan melalui 2
(dua) metode, yakni pengawasan langsung berupa tinjauan langsung ke lokasi
kegiatan/usaha, dan pengawasan tidak langsung; berupa pemeriksaan yang
bersifat administratif melalui pemeriksaan dokumen UKL-UPL, pengambilan
sampel air limbah, dan lain-lain.
Tabel 3.66. Pengukuran Kinerja Persentase Usaha Yang Memiliki Ketaatan Terhadap Pencemaran Air Dan Udara Dari Sumber Tidak Bergerak
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase usaha yang memiliki ketaatan terhadap pencemaran air dan udara dari sumber tidak bergerak
100 100 84,08 100 70,91 70,91 100 70,91
Persentase Capaian Sasaran Strategis 19 70,91 70,91
Sumber: Dinas Lingkungan HIdup Kabupaten Pemalang tahun 2018, diolah.
Pada tahun 2018, jumlah perusahaan yang seharusnya melakukan wajib
dikenakan AMDAL dan UKL-UPL adalah sejumlah 165 perusahaan. Hingga akhir
tahun 2018, sebanyak 117 perusahaan telah dikenakan pengawasan terhadap
AMDAL dan UKL-UPL dengan rincian sebagai berikut:
a. 55 perusahaan wajib AMDAL;
b. 4 perusahaan dengan kegiatan usaha yang diawasi oleh DLHK Provinsi;
c. 37 perusahaan dengan kegiatan usaha yang diawasi secara tidak
langsung/administratif melalui pemeriksaan dokumen UKL-UPL;
d. 1 perusahaan dengan kegiatan usaha yang diawasi secara tidak
langsung/administratif melalui melalui pemeriksaan dokumen penapisan
akibat perubahan kapasitas produsi dan pengembangan mess karyawan;
e. 8 perusahaan dengan kegiatan usaha yang diawasi melalui pengambilan
sampel kualitas air limbah;
f. 3 perusahaan dengan kegiatan usaha yang diawasi melalui verifikasi
persyaratan izin TPS LB3 (Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun);
157
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
g. 5 perusahaan yang dalam proses pembangunan namun belum
beroperasional; dan
h. 4 kegiatan Prioritas Pemerintah Daerah.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat diketahui bahwa capaian kinerja
untuk tahun 2018 adalah sebesar 70,91%, dengan kategori Sedang. Jika
diandingkan dengan target akhir RPJMD, maka masih dibutuhkan kinerja
sebesar 29,09% untuk mencapai target sebesar 100%.
Permasalahan
a. Setiap tahun kegiatan/usaha di Kabupaten Pemalang bertambah
sedangkan SDM yang berkompeten dalam melakukan pengawasan
terbatas.
b. Pemerintah Kabupaten Pemalang belum memiliki Pejabat Pengawas
Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) yang bertugas dalam melakukan
pengawasan dan penegakan hukum lingkungan terhadap kegiatan/usaha
wajib AMDAL dan UKL-UPL.
c. Komitmen pelaku kegiatan/usaha terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL-
UPL relatif masih rendah.
Solusi
a. Melakukan pembinaan rutin kepada pelaku usaha untuk meningkatkan dan
menjaga komitmen pelaku usaha terhadap pemenuhan kewajiban
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
b. Melakukan bimbingan teknis kepada petugas/karyawan yang mengelola
lingkungan di masing-masing usaha/kegiatan.
c. Melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha/kegiatan terkait dengan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
d. Menjalin kemitraan dan mengoptimalkan fungsi laboratorium Dinas
Lingkungan Hidup untuk analisis air limbah.
Program Pendukung
a. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
b. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
c. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
d. Peningkatan dan Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
e. Peningkatan Pengendalian Polusi
158
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Persentase Penurunan Konflik Sosial
Tabel 3.67. Pengukuran Kinerja Persentase Penurunan Konflik Sosial
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Persentase penurunan konflik sosial
5 0 1 5 0 200,00 5 200,00
Persentase Capaian Sasaran Strategis 20 200,00 200,00
Sumber: Satpol PP Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Persentase penurunan konflik sosial merupakan perbandingan antara
jumlah konflik sosial yang terjadi di tahun tertentu dengan jumlah konflik sosial
tahun sebelumnya. Capaian kinerja ssaran strategis Terciptanya kehidupan
beragama yang rukun dan damai adalah sebesar 200% atau kategori Sangat
Baik. Sepanjang tahun 2018, tidak ada catatan konflik sosial yang terjadi di
Kabupaten Pemalang. Hal ini menunjukkan bahwa upaya pencegahan konflik
sosial yang dilakukan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai pihak
terkait, telah berhasil membangun suasana kodisif di Kabupaten Pemalang.
Adapun kegiatan penanganan konflik dilakukan melalui langkah-langkah
antisipasi diantaranya melaksanakan Inpres Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri (PGKDN) yang didukung
bersama unsur kepolisian dan kejaksaan. PGKDN dilakukan dalam bentuk
pelaksanaan patroli wilayah secara rutin bersama dengan aparat unsur
pengamanan terkait, meningkatkan jalinan koordinasi dengan aparat
keamanan dan instansi terkait, serta meningkatkan peran aktif masyarakat
dalam menjaga kondusifitas daerah melalui optimalisasi peran dan fungsi
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Kewaspanaan Dini
Masyarakat (FKDM), maupun Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) .
Sasaran Strategis 20
Terciptanya Kehidupan Beragama Yang Rukun dan Damai
159
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Permasalahan
a. Belum terpenuhinya jumlah
petugas linmas di Kabupate n
Pemalang, dikarenakan
beberapa petugas
mengundurkan diri atau
meninggal dunia.
b. Kurangnya kaderisasi anggota
Komunitas Intelijen Daerah
(KOMINDA) karena adanya
mutasi pegawai.
Solusi
a. Untuk memenuhi kekurangan petugas linmas, telah dilakukan perencanaan
program, kegiatan dan anggaran rekrutmen petugas linmas.
b. Untuk kegiatan kaderisasi anggota KOMINDA ditempuh dengan pengiriman
personil untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan intelijen serta
meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan dengan lembaga terkait.
c. Monitoring bersama terhadap kegiata-kegiatan yang dilaksanakan
masyarakat.
d. Optimalisasi keberadaan jaringan intelijen dan operasionalisasi forum-
forum yang ada (FKUB, FPBI dan FKDM).
Program Pendukung
a. Program peningkatan
keamanan dan kenyamanan
lingkungan.
b. Program Pendidikan Politik
Masyarakat
c. Program Pengembangan
Wawasan Kebangsaan
d. Program pemeliharaan
kantrantibmas dan
pencegahan tindak kriminal.
Gambar 3.10. Penertiban bangunan liar
0
2
4
6
2015 2016 2017 2018
Grafik 3. 21. Persentase Penurunan Konflik Sosial
160
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Tabel 3.68. Pengukuran Kinerja Nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
717.104. 689.677
731.054. 859.887
859.982. 152.331
734.604. 689.677
889.333. 659.281
121,06 749.604.689.677
118,64
Persentase Capaian Sasaran Strategis 21 121,06 118,64
Sumber: DPMPTSP Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Pada tahun 2018, jumlah investor yang berskala nasional di Kabupaten
Pemalang adalah sebanyak 45 (empat puluh lima) investor. Berdasarkan tabel
diatas terlihat bahwa target nilai investasi berskala nasional menunjukan
peningkatan dengan realisasi investasi mencapai nilai sebesar
Rp.889.333.659.281,- atau 121,06% dari target realisasi investasi tahun 2018
sebesar Rp.734.604.689.677,-. Disandingkan target akhir RPJMD capaian
kinerja mencapai 118,64%.
Capaian realisasi investasi di Kabupaten Pemalang pada tahun 2018
menunjukan capaian yang sangat signifikan. Hal ini selaras dengan capain rasio
daya serap tenaga kerja di tahun 2018, yaitu sebanyak 13.579 orang. Jika
dibandingkan dengan penyerapan tenaga kerja pada tahun 2017 sebanyak 7.566
orang, maka ada kenaikan sebesar 6.013 orang.
Adapun capaian realisasi investasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir dapat digambarkan seperti grafik di bawah ini.
Sasaran Strategis 21
Meningkatnya Nilai Realisasi Investasi
161
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Permasalahan
a. Kurangnya kesadaran dari perusahaan untuk melaporkan kegiatan
perusahaan/Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
b. Masih rendahnya pemahaman dari masyarakat/pemohon terkait pelayanan
perijinan secara online atau melalui OSS.
Solusi
a. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) akan difasilitasi melalui klinik
LKPM dan akan dilakukan strategi jemput bola pada saat pelaksanaan
moitoring dan evaluasi.
b. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat sehingga aplikasi pendaftaran
perijinan online dapat digunakan secara optimal oleh masyarakat.
Program Pendukung
a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.
b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.
c. Program Penanganan Pengaduan di Bidang Investasi dan Perijinan.
622,741 717,105 731,055
859,982 889,334
-
200,0
400,0
600,0
800,0
1000,0
2014 2015 2016 2017 2018
Ru
pia
h
x 1
00
0.0
00
TAHUN
Grafik 3.22. Realisasi Investasi Berskala Nasional dalam Kurun Waktu 5 (Lima) Tahun Terakhir
Realisasi Investasi (Juta)
162
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Hasil Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
Indikator Hasil Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas
penyelenggaraan pemerintahan yang baik sebagai wujud pelayanan publik
yang prima. Realisasi untuk tahun 2018 merupakan hasil kinerja sepanjang
tahun 2017.
Hasil Pemeriksaan oleh BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2018
memberikan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)”. Program yang
mendukung Indikator Kinerja tersebut adalah Program Peningkatan dan
Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, dimana dalam mendukung
program tersebut terdapat 26 kegiatan.
Tabel 3.69. Pengukuran Kinerja Hasil Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Hasil Opini BPK terhadap laporan keuangan daerah
WDP WDP WTP WTP (100)
WTP (100)
100 WTP (100)
100
Persentase Capaian Sasaran Strategis 22 100 100
Sumber: BPKAD Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh BPKAD Kabupaten Pemalang
untuk mencapai Opini tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Standar Satuan Harga (SSH) sebagai pedoman Perangkat
Daerah dalam menyusun Dokumen Anggaran (RKA/DPA/RKAP/DPPA);
2. Penyusunan Kebijakan Akuntansi yang menjadi pedoman bagi Perangkat
Daerah dalam mengelola keuangan dan proses pencatatan sampai dengan
pertanggungjawabannya;
3. Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai
pedoman Perangkat Daerah dalam pelaksanaan APBD;
Sasaran Strategis 22
Meningkatnya Kapasitas Aparatur dalam Peningkatan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan
163
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
4. Penyusunan Peraturan Daerah
tentang APBD dan Peraturan
Bupati tentang Penjabaran
APBD dan disampaikan ke
DPRD tepat waktu sesuai
ketentuan dalam Permendagri
No. 13 Tahun 2006 yaitu
minggu pertama bulan
oktober tahun sebelumnya;
5. Penyusunan Peraturan Daerah
tentang Perubahan APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran
Perubahan APBD dan disampaikan ke DPRD tepat waktu sesuai ketentuan
dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 yaitu minggu kedua bulan
September tahun anggaran berjalan;
6. Penyusunan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD dan Peraturan Bupati tentang Penjabaran Pertanggungjawaban
Pelaksanaan APBD dan disampaikan kepada DPRD tepat waktu sesuai
ketentuan dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006 yaitu bulan Juni Tahun
Anggaran berikutnya;
7. Penyusunan Laporan Keuangan Daerah yang merupakan konsolidasi dari
masing-masing Laporan Keuangan Perangkat Daerah yang disampaikan
kepada BPK RI tepat waktu yaitu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah Tahun
Anggaran berakhir;
8. Melaksanakan pendampingan kepada Perangkat Daerah dalam
penyusunan Dokumen Anggaran, Penyusunan Laporan Realisasi
Pendapatan dan Belanja , Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah dan
Penyusunan Laporan Keuangan Perangkat Daerah;
9. Melaksanakan Sosialisasi / Bimbingan Teknis, terkait Regulasi Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah serta penggunaan Aplikasi dalam Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah dalam rangka meningkatkan kompetensi
Pengelola Keuangan dan Pengelola Barang pada masing-masing Perangkat
Daerah;
10. Melaksanakan Desk kepada Perangkat Daerah secara berkala terkait
pencatatan transaksi keuangan maupun mutasi Barang Milik Daerah;
11. Melakukan Koordinasi Upgrade SIMDA Keuangan dan SIMDA BMD dengan
BPKP;
12. Penyusunan Regulasi tentang Pengelolaan Aset dari Proses Inventarisasi,
Distribusi, Pengamanan sampai dengan Pelaporannya;
13. Melaksanakan fasilitasi pengurusan Sertifikat Tanah Milik Pemerintah
Kabupaten Pemalang serta pembuatan Papan Identitas Tanah dan
Gambar 3.11. Penyerahan Penghargaan Opini WTP ke-dua
164
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Bangunan Milik Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam rangka
pengamanan Aset;
14. Meningkatkan jaringan agar Aplikasi SIMDA Keuangan dan SIMDA BMD
dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan Cloud
System.
Program Pendukung
a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
c. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH.
Rata-rata Skor Survey Kepuasan Masyarakat pada Perangkat Daerah Pelayanan Publik
Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah kegiatan pengukuran secara
komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil
pengukuran atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
penyelenggara pelayanan publik. Dihitung dengan cara membandingkan antara
jumlah skor seluruh pelayanan publik, dibagi dengan jumlah pelayanan publik.
Idealnya, penyelenggara pelayanan publik wajib melakukan Survei
Kepuasan Masyarakat secara berkala minimal 1 (sa tu) kali setahun dan apabila
dibutuhkan, Survei Kepuasan Masyarakat dapat dilengkapi dengan survei
secara seketika setelah mendapat pelayanan. Untuk itu sejak tahun 2017,
sebagai Bagian yang memiliki fungsi melakukan pembinaan, Bagian Pelayanan
Publik dan Reformasi Birokrasi Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang
melakukan inisiasi SKM pada tujuh sampel unit pelayanan. Untuk selanjutnya, di
tahun berikutnya diharapkan dapat melakukan survei secara mandiri.
Harapannya, dalam kurun waktu yang tidak lama, survei mandiri dapat
dilakukan oleh seluruh unit pelayanan publik.
Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat terhadap penyelenggara
pelayanan publik di unit pelayanan lingkup Pemerintah Kabupaten Pemalang
pada tahun 2018 dilaksanakan terhadap 9 (sembilan) unit pelayanan, yaitu:
Sasaran Strategis 23
Meningkatnya Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Publik
165
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
1. Pelayanan Penerbitan surat rekomendasi (rekomendasi BPJS, rekomendasi
lembaga, pemberian surat izin operasional dan tanda daftar untuk panti
asuhan, Surat izin undian, dan Adopsi) pada Dinas Sosial KB&PP;
2. Pelayanan Kesehatan di UPTD RSUD Dr. M. Ashari;
3. Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Kebondalem;
4. Pelayanan Kesehatan di UPTD Puskesmas Mulyoharjo;
5. Pelayanan perijinan Tata Ruang dan Sewa Alat Berat pada Dinas PU&TR;
6. Pelayanan Pembayaran retribusi dan pajak daerah pada Bapenda;
7. Pelayanan Kartu Kuning pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
8. Pelayanan Pendidikan SD Negeri 2 Kebondalem; dan
9. Pelayanan Pendidikan SMP Negeri 2 Pemalang.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 14 Tahun
2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik, terdapat perubahan ketentuan atas
kategorisasi mutu pelayanan. Adapun kategorisasi mutu pelayanan yang
terbaru adalah sebagai berikut:
Tabel 3.70. Kategori Mutu Pelayanan
10. Nilai Interval SKM
11. Nilai Interval Konversi SKM 12. Mutu Pelayanan 13. Kinerja Unit
Pelayanan
1,00 – 2,596 25,00 – 64,99 D TIDAK BAIK
2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C KURANG BAIK
3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B BAIK
3,5324 – 4,00 88,31 – 100,00 A SANGAT BAIK
Sumber: PPRB Setda Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan hasil SKM
Tahun 2018, nilai SKM untuk unit
pelayanan di Kabupaten Pemalang
adalah 78,53. Nilai ini masuk dalam
kategori Baik. Artinya, capaian
kinerja sasaran tahun 2018 dan
hingga akhir RPJMD telah tercapai.
Meskipun demikian, nilai interval
maksimal untuk kategori B adalah
88,30. Untuk itu, diperlukan usaha
yang berkelanjutan bagi seluruh
unit pelayanan agar dapat terus
meningkatkan mutu pelayanan terhadap masyarakat. Bukan hanya untuk
76,93
75,31
78,53
73
74
75
76
77
78
79
2016 2017 2018
Grafik 3.23. Rata-rata Skor SKM
166
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
mencapai target maksimal, namun juga untuk bisa menyempurnakan tugas
sebagai pelayan masyarakat.
Tabel 3.71. Pengukuran Kinerja Rata-rata Skor SKM pada Perangkat Daerah Pelayanan Publik
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Rata-rata Skor SKM pada PD Pelayanan Publik
B B
(76,93) B (75,31)
B (76,61)
B (78,53)
102,51 B
(79,00) 99,41
Persentase Caaian Sasaran Strategis 23 102,51 99,41
Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan tabel di atas,
dapat dilihat bahwa capaian
kinerja sasaran Rata-rata Skor
Survey Kepuasan Masyarakat
pada PD Pelayanan Publik adalah
102,51% dengan kategori Sangat
Baik. Untuk mencapai target
akhir RPJMD, dibutuhkan
peningkatan skor sebanyak 0,47
atau 0,59 % kinerja.
Permasalahan
Pada saat pelaksanaan survei kepuasan masyarakat, masih terdapat
masyarakat yang tidak berkenan mengisi kuesioner karena masih minimnya
informasi SKM yang diterima masyarakat.
Solusi
Perlu adanya sosialisasi dan publikasi kegiatan survei kepuasan
masyarakat yang dilakukan pada unit penyelenggara pelayanan publik.
Program Pendukung
a. Program Pelayanan Publik.
b. Program Pelaksanaan Kegiatan Reformasi Birokrasi.
Gambar 3.12. Pelaksanaan Survey Kepuasan Msyarakat pada Puskesmas Mulyoharjo
167
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Cakupan Pelayanan Teknologi Informatika (TI) bagi Masyarakat
Peningkatan pelayanan bidang teknologi informatika saat ini menjadi hal
yang cukup strategis bagi pemerintah, mengingat perkembangan masyarakat
yang tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi. Upaya Pemerintah
Kabupaten Pemalang untuk meningkatkan pelayanan di bidang teknologi
informatika dilakukan dengan cara memberikan kemudahan akses informasi
bagi masyarakat melalui pembangunan titik-titik hostpot di ruang publik.
Tabel 3.72. Pembangunan Titik Hotspot
Tahun Jumlah Hotspot Rincian Wilayah
2015 3 Desa Majakerta, Desa Cibuyur. Alun-alun Pemalang
2016 - -
2017 4 RTH Patih Sampun, RTH Comal, RTH Moga, RTH GCC
2018
3 RTH Randudongkal, RTH Pulosari. RTH road race
Widuri
- Kecamatan Belik, Kecamatan Bodeh, Kecamatan
Ulujami (baru pemasangan peralatannya saja)
Tabel 3.73. Pengukuran Kinerja Cakupan pelayanan TI bagi masyarakat
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Sebelumnya Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Cakupan pelayanan TI bagi masyarakat
3 3 6 9 10 111,11 14 71,43
Persentase Capaian Sasaran Strategis 241 111,11 71,43
Sumber: Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Berdasarkan tabel di atas, capaian kinerja sasaran strategis Cakupan
pelayanan TI bagi masyarakat untuk tahun 2018 adalah 111,11% dengan kategori
Sangat Baik. Indikator sasaran ini bersifat kumulatif. Artinya data jumlah titik
hotspot yang terbangun pada tahun n adalah hasil penjumlahan dari awal
Sasaran Strategis 24
Meningkatnya Kemudahan Masyarakat dalam Mengakses Informasi
168
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
pembangunan. Hingga tahun 2018 telah terbangun 10 titik hotspot dari 9 yang
ditargetkan. Pada akhir RPJMD, ditargetkan telah terbangun 14 (empat belas)
titik hotspot, sehingga capaian kinerja jika dibandingkan hingga akhir RPJMD
adalah sebesar 71,43%.
Permasalahan
Idealnya, titik hotspot dibangun di ruang publik, sehingga dapat diakses oleh
masyarakat umum. Hanya saja, hingga saat ini terdapat beberapa kecamatan
yang belum memiliki lahan untuk
Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Solusi
Untuk daerah yang belum
memiliki lahan RTH, peralatan
hotspot diletakkan di pendopo
Kecamatan, sekaligus untuk
membantu dalam pelaksanaan
pelayanan publik.
Program Pendukung
a. Program pengembangan
komunikasi, informasi dan
media massa
b. Program Fasilitasi
Peningkatan SDM Bidang
Komunikasi dan Informasi
c. Program penguatan
kelembagaan dalam
pengelolaan komunikasi dan
infromasi daerah
d. Program Peningkatan Tata
Laksana Komunikasi dan
Informasi
e. Program Kerjasama Informasi dan Media Massa
0
2
4
6
8
10
12
2015 2016 2017 2018
Grafik 3.24. Cakupan Pelayanan TI Bagi Masyarakat
Gambar 3.13. Pembangunan titik hotspot di Road Race Widuri
169
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Guna meningkatkan kelestarian nilai budaya, seni, dan kekayaan budaya
asli Pemalang dilakukan upaya kelestarian, melindungi, dan memanfaatkan
potensi kebudayaan dan kesenian di Kabupaten Pemalang. Adapun langkah-
langkah yang telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan antara
lain:
i. Mengintegrasikan kegiatan kebudayaan dengan pihak terkait
(pariwisata/badan ekonomi kreatif) untuk mempublikasikan kekayaan
budaya lokal Pemalang pada acara tertentu.
j. Melakukan monitoring secara berkelanjutan dalam proses pengajuan
registrasi cagar budaya ke Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya dari
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
k. Memberikan sosialisasi dan pendampingan kelompok seni yang belum
mengurus persyaratan agar memiliki status Badan Hukum.
Tabel 3.74. Pengukuran Capaian Sasaran Strategis 25
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Cakupan kelompok seni yang dibina
30 32 37 38 82,76 217,79 47 176,08
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
58 61 83 63 89,47 142,02 69 129,67
Persentase Capaian Sasaran Strategis 25 179,90 152,88
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pencapaian Capaian
Sasaran Strategis Meningkatnya Kelestarian Nilai-Nilai Budaya, Seni, dan
Kekayaan Budaya Asli Pemalang pada tahun 2018 mencapai 179,90% dengan
kategori Sangat Baik. Jika disandingkan dengan target akhir RPJMD, capaian
kinerja di tahun 2018 sudah melampaui hingga 52,88%.
Sasaran Strategis 25
Meningkatnya Kelestarian Nilai-Nilai Budaya, Seni, dan Kekayaan
Budaya Asli Pemalang
170
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Permasalahan
a. Belum optimalnya perlindungan, pembinaan, dan pengembangan kegiatan
tradisi budaya, kegiatan kajian seni di Kabupaten Pemalang.
b. Belum terbentuknya Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), dikarenakan belum ada
tenaga yang memiliki kompetensi spesifik terkait dengan pengelolaan cagar
budaya.
Solusi
a. Mengoptimalkan koordinasi dan kerjasama antar pihak yang terkait dalam
upaya perlindungan, pembinaan, dan pengembangan kegiatan tradisi
budaya, kegiatan kajian seni di Kabupaten Pemalang.
b. Menyediakan payung hukum bagi perlindungan dan pelestarian budaya
daerah dalam bentuk Surat Keputusan Penetapan Cagar Budaya dan Surat
Keputusan Tim Ahli Cagar Budaya.
Program dan Kegiatan Pendukung
a. Program pengelolaan keragaman budaya
b. Program pengelolaan kekayaan budaya
c. Program perencanaan sosial dan budaya
d. Program pengembangan nilai budaya
Adapun penjelasan mengenai capaian kinerja per indikator pendukung
sasaran strategis 25 adalah sebagai berikut:
1. Cakupan Kelompok Seni yang Dibina
Cakupan kelompok seni yang dibina dihitung berdasarkan hasil
perbandingan antara jumlah kelompok seni yang dibina dengan jumlah
kelompok kesenian yang ada di Kabupaten Pemalang. Jumlah kelompok
seni yang dibina tersebut merupakan akumulasi seluruh kelompok yang
dibina sejak awal tahun RPJMD (tahun 2016).
Tabel 3.75. Pengukuran Kinerja Cakupan Kelompok Seni yang Dibina
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Cakupan kelompok seni yang dibina
30 32 37 38 82,76 217,79 47 176,08
Sumber: Dindikbud Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
171
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Pada tahun 2018 jumlah kelompok seni yang dibina sejumlah 11
kelompok. Total kelompok seni yang dibina hingga 2018 adalah 48
kelompok. Adapun total kelompok seni yang ada di Kabupaten Pemalang
adalah sejumlah 58 kelompok. Berdasarkan hal tersebut, realisasi cakupan
kelompok seni yang dibina adalah sebesar 82,76% melebihi target 38%,
sehingga capaiannya adalah 217,79%.
2. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
Benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dihitung
dengan cara membagi jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan dengan total benda, situs dan kawasan yang dimiliki daerah
dikali 100 persen. Hasil Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang
dilestarikan merupakan hasil akumulasi dari tahun 2016 (awal tahun
RPJMD), sebagaimana terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.76. Pengukuran Kinerja Benda, Situs & Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
Indikator Kinerja
Realisasi Tahun Lalu Realisasi
2017
Tahun 2018 RPJMD
2015 2016 Target Realisasi Capaian
(%) Target Akhir
Kinerja s.d. 2018
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang Dilestarikan
58 61 83 63 89,47 142,02 69 129,67
Sumber: Dindikbud Kabupaten Pemalang Tahun 2018, diolah.
Salah satu langkah awal Pemerintah Kabupaten Pemalang guna melestarikan benda, situs dan kawasan cagar budaya adalah dengan cara mendaftarkan objek budaya tersebut dalam Sistem Data Registrasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 2018, 10 (sepuluh) benda, situs dan kawasan cagar budaya telag berhasil losos tahap verifikasi, sedangkan jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya hingga tahun 2018 dan telah lolos verifikasi adalah sejumlah 85 objek. Dengan total benda, situs dan kawasan cagar budaya sebanyak 95 objek, maka realisasi dari benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan adalah sebesar 89,47%, dengan capaian kinerja 142,02%. Bila disandingkan dengan target akhir RPJMD capaian kinerjanya mencapai 126,97%.
172
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Berdasarkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
Kabupaten Pemalang Tahun 2018 yang tertuang dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Pemalang Nomor 20 Tahun 2017 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor 17 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pemalang Nomor
Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2018, pagu dan realisasi pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Pemalang sebagai berikut:
Tabel 3.77. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Perubahan)
KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018 (dalam Ribuan Rupiah)
No Uraian Pagu Realisasi Capaian
(%)
1 Pendapatan Daerah 2.424.954.969 2.428.099.208 100,13
2 Belanja Daerah 2.633.780.980 2.322.822.473 88,19
a. Pendapatan Daerah
Pendapatan Daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD),
Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Penerimaan yang Sah, pada Tahun
2018 ditargetkan sebesar Rp.2.424.954.969.000,- dan realisasi sebesar
Rp. 2.427.931.649.707,-(100,12%). Adapun gambaran perbandingan
antara target dan realisasi Pendapatan Daerah tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel 3.78.
Target dan Realisasi Pendapatan
KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018 (dalam Ribuan Rupiah)
No Uraian Pagu Realisasi Capaian
(%)
1 Pendapatan Asli Daerah 275.431.369 300.317.529 109,04
2 Dana Perimbangan 1.575.172.337 1.542.918.674 97,95
3 Lain-lain Pendapatan
yang Sah 574.351.263 584.863.005 101,83
Jumlah Pendapatan Daerah 2.424.954.969 2.428.099.208 100,13
REALISASI ANGGARAN
173
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
1) Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah yang terdiri dari Hasil Pajak Daerah, Hasil
Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah pada
Tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp. 275.431.369.000,- dan realisasi
sebesar Rp. 300.317.529.438,- (109,04%).
Adapun gambaran perbandingan antara target dan realisasi
Pendapatan Asli Daerah tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 3.79. Target Dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah
KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018 (Dalam Ribuan Rupiah)
No Uraian Pagu Realisasi Capaian
(%)
1 Pendapatan Pajak Daerah 62.355.000 76.107.420 122,06
2 Hasil Retribusi Daerah 30.301.600 29.878.293 98,60
3 Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan 15.475.373 15.475.375 100,00
4 Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah 167.299.396 178.856.441 106,91
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 275.431.369 300.149.651 109,04
2) Dana Perimbangan
Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus ditargetkan
sebesar Rp.1.575.172.337.000,- dan realisasi/penerimaan sebesar
Rp.1.542.918.673.569,- (97,95%). Adapun gambaran perbandingan
antara target dan realisasi Dana Perimbangan tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.80. Target dan Realisasi Dana Perimbangan
KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018 (dalam Ribuan Rupiah)
No Uraian Pagu Realisasi Capaian
(%)
1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak 38.074.057 30.316.210 79,62
2 Dana Alokasi Umum 1.180.834.332 1.180.834.332 100,00
3 Dana Alokasi Khusus 356.263.948 331.768.131 93,12
Jumlah Dana Perimbangan 1.575.172.337 1.542.918.674 97,95
174
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
3) Lain-lain Pendapatan yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah yang terdiri dari Pendapatan
Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah
Lainnya, Dana Desa dan Dana Insentif Daerah pada tahun anggaran
2018 ditargetkan sebesar Rp.574.351.263.000,- dengan realisasi
sebesar Rp. 584.863.005.055,- atau 101,83%. Adapun gambaran
perbandingan antara target dan realisasi Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.81. Target dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018 (dalam Ribuan Rupiah)
No Uraian Pagu Realisasi Capaian
(%)
1 Pendapatan Hibah 149.949.000 149.948.680 99,99
2 Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah
Lainnya
131.659.017 150.361.769 114,21
3 Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau
Pemerintah Daerah
Lainnya
34.420.690 30.730.000 89,28
4 Dana Desa 249.322.556 249.322.556 100,00
5 Dana Insentif Daerah 9.000.000 4.500.000 50,00
Jumlah Lain-lain
Pendapatan Yang Sah 574.351.263 584.863.005 101,83
b. Belanja Daerah
Belanja Daerah Tahun 2018 ditargetkan sebesar Rp.
2.633.780.980.000,00 dengan realisasi sebesar Rp. 2.322.822.472.576,00
yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung ditargetkan sebesar Rp.
1.473.823.683.000,00 dengan realisasi sebesar Rp.1.386.950.160.800,00
dan Belanja Langsung sebesar Rp. 1.159.957.297.000,00 dengan realisasi
sebesar Rp. 935.872.311.776,00 sehingga ada penghematan sebesar
Rp.224.084.985.224,00 Adapun gambaran perbandingan antara target
dan realisasi Belanja Daerah tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
175
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Terkait dengan pencapaian target sasaran dan indikator kinerja yang
telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang tahun 2018
(Perubahan), pagu anggaran yang digunakan adalah sebesar
Rp.901.865.340.400,00. Sedangkan realisasi anggaran untuk pencapaian
kinerja sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Pemalang tahun 2018
adalah sebesar Rp.754.501.103.488,00 atau 83,66%.
Selanjutnya, dalam upaya untuk mengukur penilaian kinerja
capaian keuangan selanjutnya dilakukan pengukuran kinerja keuangan
terhadap Belanja Langsung. Mendasari Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
pengukuran kinerja keuangan per sasaran dihitung dengan
membandingkan pagu dan realisasinya. Dari hasil perhitungan tersebut
dapat dianalisis tingkat efisiensi anggaran dari masing-masing capaian
sasaran. Berikut ini adalah rekapitulasi capaian kinerja keuangan per
sasaran:
Tabel 3.82. Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah
KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2018 (dalam Ribuan Rupiah)
No Uraian Target Realisasi Capaian
(%)
1 Belanja Tidak Langsung 1.473.823.683 1.386.950.161 94,11
1.1 Belanja Pegawai 1.010.678.279 929.536.880 91,97
1.2 Belanja Hibah 27.280.600 27.141.800 99,49
1.3 Belanja Bantuan Sosial 5.271.800 5.030.150 95,42
1.4 Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintah Desa
9.265.660 9.265.660 100,00
1.5
Belanja Bantuan
Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota
dan Pemerintahan Desa
419.827.344 414.695.184 98,78
1.6 Belanja Tidak Terduga 1.500.000 1.280.487 85,37
2 Belanja Langsung 1.159.957.297 935.872.312 80,68
2.1 Belanja Langsung 1.159.957.297 935.872.312 80,68
Jumlah Belanja Daerah 2.633.780.980 2.322.822.473 88,19
EFISIENSI SUMBER DAYA
176
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Tabel 3.83. Target dan Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Pemalang
Tahun 2018
No Sasaran Strategis Anggaran Realisasi %
1 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan pelaporan kinerja pemerintah daerah
15.577.013.100 14.369.003.002 92,24%
2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menempuh pendidikan pada jenjang PAUD dan pendidikan dasar serta pendidikan non formal
236.881.190.000 222.718.180.086 94,02%
3 Meningkatnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan
1.418.700.000 1.361.566.948 95,97%
4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
307.139.535.800 229.113.892.402 74,60%
5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB
7.518.180.000 7.434.759.750 98,89%
6 Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan partisipasi perempuan dalam ranah publik
1.453.150.000 1.452.467.284 99,95%
7 Meningkatnya penanganan pemberian jaminan sosial bagi PMKS
3.470.740.000 3.105.959.003 89,49%
8 Meningkatnya cakupan kepemilikan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
5.757.073.900 5.365.700.137 93,20%
9 Meningkatnya produktivitas pertanian dalam arti luas
15.567.915.000 15.458.331.730 99,30%
10 Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan
2.075.500.000 2.073.878.927 99,92%
11 Meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat melalui peningkatan dan optimalisasi sektor usaha potensial di Kabupaten Pemalang
8.756.574.000 8.200.088.000 93,64%
12 Meningkatnya kualitas serta produktivitas koperasi dan UMKM
3.749.225.000 3.716.713.658 99,13%
13 Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
39.943.413.000 38.168.933.668 95,56%
14 Meningkatnya kunjungan wisatawan
18.273.328.500 10.903.632.329 59,67%
177
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
No Sasaran Strategis Anggaran Realisasi %
15 Menurunnya tingkat pengangguran
3.596.195.000 3.565.348.030 99,14%
16 Menurunnya penduduk miskin 8.034.572.500 7.615.281.743 94,78%
17 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar dan penunjang secara merata
162.926.702.000 124.131.424.688 76,19%
18 Meningkatnya ketersediaan sarana transportasi umum bagi masyarakat
4.855.964.100 4.399.148.230 90,59%
19 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
12.405.972.000 12.206.115.479 98,39%
20 Terciptanya kehidupan beragama yang rukun dan damai
6.893.633.500 6.851.457.176 99,39%
21 Meningkatnya nilai realisasi investasi
1.317.541.500 1.231.599.497 93,48%
22 Meningkatnya kapasitas Aparatur dalam meningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
14.248.862.500 13.076.812.306 91,77%
23 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan public
1.221.306.500 1.079.528.663 88,39%
24 Meningkatnya kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi
12.078.980.000 11.259.862.245 93,22%
25 Meningkatnya kelestarian nilai-nilai Budaya, Seni, dan kekayaan budaya Asli Pemalang
6.704.072.500 5.641.418.507 84,15%
Jumlah 901.865.340.400 754.501.103.488 83,66%
Sumber : Bag. PPRB Setda Kab. Pemalang, 2018
178
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Sedangkan tingkat efisiensi penggunaan sumberdaya dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.84.
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Terhadap Capaian Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
No Sasaran Strategis Jumlah
Indikator
Capaian Kinerja Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
% Efisiensi
(%)
A. MISI I
1 Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan pelaporan kinerja pemerintah daerah
3 112,55 14.369.003.002 92,24% 7,76%
B. MISI II
2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menempuh pendidikan pada jenjang PAUD dan pendidikan dasar serta pendidikan non formal
6 101,00 222.718.180.086 94,02% 5,98%
3 Meningkatnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan
1 101,78 1.361.566.948 95,97% 4,03%
4 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
5 127,46 229.113.892.402 74,60% 25,40%
5 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB
1 100,00 7.434.759.750 98,89% 1,11%
6 Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan partisipasi perempuan dalam ranah publik
2 100,88 1.452.467.284 99,95% 0,05%
7 Meningkatnya penanganan pemberian jaminan sosial bagi PMKS
1 279,43 3.105.959.003 89,49% 10,51%
8 Meningkatnya cakupan kepemilikan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
2 109,16 5.365.700.137 93,20% 6,80%
C MISI III
9 Meningkatnya produktivitas pertanian dalam arti luas
4 107,65 15.458.331.730 99,30% 0,70%
10 Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan
2 108,42 2.073.878.927 99,92% 0,08%
179
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
No Sasaran Strategis Jumlah
Indikator
Capaian Kinerja Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
% Efisiensi
(%)
11 Meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat melalui peningkatan dan optimalisasi sektor usaha potensial di Kabupaten Pemalang
7 112,70 8.200.088.000 93,64% 6,36%
12 Meningkatnya kualitas serta produktivitas koperasi dan UMKM
2 126,68 3.716.713.658 99,13% 0,87%
13 Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
1 163,11 38.168.933.668 95,56% 4,44%
14 Meningkatnya kunjungan wisatawan
1 234,93 10.903.632.329 59,67% 40,33%
15 Menurunnya tingkat pengangguran
1 111,29 3.565.348.030 99,14% 0,86%
16 Menurunnya penduduk miskin
1 105,09 7.615.281.743 94,78% 5,22%
D. MISI IV
17 Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar dan penunjang secara merata
7 98,67 124.131.424.688 76,19% 23,81%
18 Meningkatnya ketersediaan sarana transportasi umum bagi masyarakat
1 105,61 4.399.148.230 90,59% 9,41%
19 Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
1 70,91 12.206.115.479 98,39% 1,61%
E. MISI VI
20 Terciptanya kehidupan beragama yang rukun dan damai
1 200,00 6.851.457.176 99,39% 0,61%
F. MISI VI
21 Meningkatnya nilai realisasi investasi
1 121,06 1.231.599.497 93,48% 6,52%
22 Meningkatnya kapasitas Aparatur dalam meningkatan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
1 100,00 13.076.812.306 91,77% 8,23%
180
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
No Sasaran Strategis Jumlah
Indikator
Capaian Kinerja Sasaran
(%)
Realisasi Capaian
% Efisiensi
(%)
23 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publiK
1 102,51 1.079.528.663 88,39% 11,61%
24 Meningkatnya kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi
1 111,11 11.259.862.245 93,22% 6,78%
25 Meningkatnya kelestarian nilai-nilai Budaya, Seni, dan kekayaan budaya Asli Pemalang
179,90 5.641.418.507 84,15% 15,85%
Jumlah 754.501.103.488 83,66% 16,34%
Sumber : Bag. PPRB Setda Kab. Pemalang, 2018
Dari tabel 3.92 dan tabel 3.93. dapat diketahui rata-rata capaian
indikator, capaian kinerja keuangan dan efisiensi dari masing-masing
sasaran dengan rincian sebagai berikut:
a. Sasaran 1 :
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah dan
pelaporan kinerja pemerintah daerah
Pada Sasaran 1, rata-rata capaian indikator sebesar 112,55% dengan
kategori Sangat Baik, dan rata-rata capaian kinerja keuangannya sebesar
92,24% serta tingkat efisiensi anggaran sebesar 7,76%.
b. Sasaran 2 :
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menempuh pendidikan
pada jenjang PAUD dan pendidikan dasar serta pendidikan non formal
Pada Sasaran 2, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 101,00%
dengan kategori Sangat Baik, dan rata-rata capaian kinerja keuangan
sebesar 94,02% serta tingkat efisiensi anggaran sebesar 5,98%.
c. Sasaran 3 :
Meningkatnya kunjungan masyarakat ke perpustakaan
Pada Sasaran 3, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 101,78%
dengan kategori Sangat Baik, dan rata-rata capaian kinerja keuangan
sebesar 95,97% serta tingkat efisiensi anggaran sebesar 4,03%.
181
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
d. Sasaran 4 :
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Pada Sasaran 4, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 127,46%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan rata-rata capaian kinerja
keuangan sebesar 74,60% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 25,40%
e. Sasaran 5 :
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB
Pada Sasaran 5, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 100,00%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 98,89% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 1,11%
f. Sasaran 6 :
Meningkatnya kualitas hidup perempuan dan partisipasi perempuan
dalam ranah publiK
Pada Sasaran 6, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 100,88%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 99,95% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 0,05%.
g. Sasaran 7 :
Meningkatnya penanganan pemberian jaminan sosial bagi PMKS
Pada Sasaran 7, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 279,43%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 89,49% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 10,51%
h. Sasaran 8:
Meningkatnya cakupan kepemilikan administrasi kependudukan dan
pencatatan sipil
Pada Sasaran 8, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 109,16%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 93,20% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 6,80%
i. Sasaran 9 :
Meningkatnya produktivitas pertanian dalam arti luas
Pada Sasaran 9, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 107,65%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 99,30% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 0,70%
j. Sasaran 10 :
Meningkatnya ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan
Pada Sasaran 10, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 108,42%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 99,92% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 0,08%.
182
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
k. Sasaran 11 :
Meningkatkan pemerataan pendapatan masyarakat melalui
peningkatan dan optimalisasi sektor usaha potensial di Kabupaten
Pemalang
Pada Sasaran 11, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 112,70%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 93,64% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 6,36%.
l. Sasaran 12 :
Meningkatnya kualitas serta produktivitas koperasi dan UMKM
Pada Sasaran 12, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 126,68%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 99,13% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 0,87%.
m. Sasaran 13 :
Meningkatnya kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Pada Sasaran 13, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 163,11%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 95,56% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 4,44%.
n. Sasaran 14 :
Meningkatnya kunjungan wisatawan
Pada Sasaran 14, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 234,93%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 59,67% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 40,33%
o. Sasaran 15 :
Menurunnya tingkat pengangguran
Pada Sasaran 15, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 111,29%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 99,14% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 0,86%.
p. Sasaran 16 :
Menurunnya penduduk miskin
Pada Sasaran 16, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 105,09%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 94,78% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 5,22%.
q. Sasaran 17 :
Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar dan penunjang secara merata
Pada Sasaran 17, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 98,70%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 76,19% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 23,81%.
183
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
r. Sasaran 18 :
Meningkatnya ketersediaan sarana transportasi umum bagi masyarakat
Pada Sasaran 18, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 105,61%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 90,59% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 9,41%
s. Sasaran 19 :
Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan
Pada Sasaran 19, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 70,91%
dengan kategori Sedang, sedangkan capaian kinerja keuangan sebesar
98,39% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 1,61%
t. Sasaran 20 :
Terciptanya kehidupan beragama yang rukun dan damai
Pada Sasaran 20, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 200,00%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 99,39% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 0,61%
u. Sasaran 21 :
Meningkatnya nilai realisasi investasi
Pada Sasaran 21, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 121,06%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 93,48% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 6,52%
v. Sasaran 22 :
Meningkatnya kapasitas Aparatur dalam meningkatan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan
Pada Sasaran 22, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 100,00%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 91,77% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 8,23%.
w. Sasaran 23 :
Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik
Pada Sasaran 23, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 102,51%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 88,39% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 11,61 %.
x. Sasaran 24 :
Meningkatnya kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi
Pada Sasaran 24, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 111,11%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 93,22% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 6,78 %.
184
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
y. Sasaran 25 :
Meningkatnya kelestarian nilai-nilai Budaya, Seni, dan kekayaan budaya
Asli Pemalang
Pada Sasaran 25, rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 179,90%
dengan kategori Sangat Baik, sedangkan capaian kinerja keuangan
sebesar 84,15% dan tingkat efisiensi anggaran sebesar 15,85 %.
185
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja dalam
pencapaian visi, misi dan tujuan instansi pemerintah tahun 2018 maka
Pemerintah Kabupaten Pemalang menyusun Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pemalang Tahun 2018. Penyusunan laporan ini
bertujuan sebagai alat umpan balik (feedback) yang dapat digunakan
managemen untuk meningkatan kualitas pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Pemalang tahun
2018 menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan capaian sasaran
strategis yang ditujukan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dalam
upayanya untuk melaksanakan seluruh kinerja yang direncanakan dan
ditetapkan tahun 2018. Berdasarkan hasil analisis akuntabilitas terhadap 56
Indikator yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang tahun 2018,
menurut skala nilai peringkat kinerja dapat disimpulkan bahwa dari 56
indikator kinerja, sebanyak 53 indikator atau 94,64% memperoleh kriteria
penilaian sangat baik, 2 indikator atau 3,57% memperoleh kriteria sedang, dan 1
indikator atau 1,79% memperoleh kriteria penilaian rendah. Komposisi capaian
kinerja per indikator menurut skala nilai peringkat kinerja dapat terlihat pada
diagram berikut :
Diagram 4.1.
Capaian Indikator Kinerja berdasarkan Skala Nilai Peringkat Kinerja
94,64
3,57
1,79
0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00
Sangat baik
Sedang
Rendah
BAB
4 PENUTUP
186
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Dari 56 indikator kinerja masih terdapat 8 indikator kinerja yang belum
memenuhi target, diantaranya sebagai berikut :
1. Angka Kelulusan SMP/Mts 96,76%;
2. Usia Harapan Hidup (UHH) 99,89%
3. Tingkat Pengeluaran Perkapita 96,51%
4. Persentase jembatan dalam kondisi baik 96,71%
5. Cakupan rumah tangga yang mendapatkan pelayanan air minum sebesar
97,53 %
6. Indeks Gini 66,67%;
7. Persentase jalan dalam kondisi baik sebesar 63,47%; dan
8. Persentase usaha yang memiliki ketaatan terhadap pencemaran air dan
udara dari sumber tidak bergerak sebesar 70,91%.
Sedangkan hasil pengukuran kinerja sasaran terhadap 25 sasaran
strategis yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang tahun 2018,
menurut skala nilai peringkat kinerja dapat disimpulkan bahwa dari 25 sasaran
strategis, sebanyak 24 sasaran atau 96% memperoleh kriteria penilaian sangat
baik dan 1 sasaran atau 4% memperoleh kriteria penilaian tinggi. Capaian kinerja
menurut sasaran dapat dilihat pada diagram berikut :
Diagram 4.2. Capaian Kinerja Sasaran berdasarkan Skala Peringkat Kinerja
Berdasarkan kriteria penilaian pemenuhan target, maka dapat diperoleh
kesimpulan sebagi berikut:
a. Penilaian per indikator kinerja
Dari 56 indikator kinerja, terdapat 46 indikator atau 82,14% yang
melampaui target, 2 indikator atau 3,57% yang memenuhi target 100%,
dan 8 indikator atau 14,29% yang belum memenuhi target kinerja 100%.
96
4
Sangat baik
Sedang
0 20 40 60 80 100 120
Sangat baik
Sedang
187
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
Adapun komposisi capaian kinerja per indikator tertuang dalam diagram
berikut:
Diagram 4.3. Capaian Kinerja per Indikator
b. Penilaian per sasaran
Terdapat 22 sasaran atau 88% yang melampaui target, 2 indikator kinerja
sasaran atau 8% yang memenuhi target 100%, dan 1 sasaran atau 4% yang
belum memenuhi target kinerja 100%. Capaian kinerja per sasaran dapat
dilihat pada diagram di bawah ini :
Grafik 4.4. Capaian Kinerja per Sasaran
Pencapaian kinerja yang telah terlaksana dengan baik maupun yang
belum seluruhnya mencapai target, telah memberikan pengalaman kepada
jajaran Pemerintah Kabupaten Pemalang untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan kinerjanya pada kesempatan mendatang. Oleh karena itu, sesuai
dengan hasil analisis pada Perjanjian Kinerja Bupati Pemalang tahun 2018 dapat
dirumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi dalam melaksanakan
optimalisasi kinerja yang lebih baik di beberapa bidang, yaitu:
82,14
3,57
14,29
Melampaui target Memenuhi target Belum memenuhi target
88
Melampaui target Memenuhi target Belum memenuhi target
188
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Pemalang Tahun 2018
1. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia, Pengembangan sektor
pertanian, perikanan, koperasi, UMKM, industri dan perdagangan dalam
rangka meningkatkan daya saing pemerintahan daerah serta mengurangi
kemiskinan di Kabupaten Pemalang.
2. Peningkatan dan pemerataan infrastruktur wilayah dalam rangka
peningkatan pelayanan dasar dan percepatan pengembangan
perekonomian daerah.
3. Optimalisasi sumberdaya alam dalam rangka menunjang daya saing dan
peningkatan perekonomian daerah dengan memperhatikan kelestarian
lingkungan.
4. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan reformasi birokrasi dalam
meningkatkan kualitas layanan publik kepada masyarakat dan mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik.
5. Peningkatan kesadaran masyarakat dalam proses pemilihan umum
eksekutif dan legislatif.
Dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kabupaten Pemalang Tahun 2018 kami telah memberikan laporan yang
didukung dengan data yang akurat, namun segala kekurangan yang masih
terdapat dalam penyusunan laporan ini diharapkan mampu menjadi motivasi
pada penyusunan mendatang. Melalui penyusunan laporan ini, diharapkan
mampu memenuhi fungsinya sebagai sarana akuntabilitas serta dapat
digunakan sebagai sumber informasi penting dalam pengambilan keputusan
yang berguna sebagai bahan evaluasi dan perbaikan dalam peningkatan kinerja
Pemerintah Kabupaten Pemalang di masa yang akan datang.
Pemalang, 25 Maret 2019
BUPATI PEMALANG
H. JUNAEDI, SH., MM.
LAMPIRAN 1
DAFTAR PENGHARGAAN
TINGKAT INTERNASIONAL
NO. NAMA PENGHARGAAN PEMBERI
PENGHARGAAN BIDANG
PRESTASI NAMA/SKPD PENERIMA
1. Champion WSIS (The World Summit on the Information Society) Prize 2018 Kategori 3 (Access to information and knowledge)
UNESCO Informatika dan pemberdayaan desa
Pusat Pemberdayaan Informatika dan Pedesaan (Puspindes) Kabupaten Pemalang binaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
TINGKAT NASIONAL
NO. NAMA PENGHARGAAN PEMBERI
PENGHARGAAN BIDANG
PRESTASI NAMA/SKPD PENERIMA
1.
Penetapan Akreditasi Unit Pelaksana Uji Kendaraan Bermotor Kabupaten Pemalang (Terakreditasi B) (menjadi Project Percontohan penggunaan Smart Chart Tingkat Nasional 17 Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi 8 Kabupaten/Kota)
Kementerian Perhubungan
Perhubungan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pemalang
NO. NAMA PENGHARGAAN PEMBERI
PENGHARGAAN BIDANG
PRESTASI NAMA/SKPD PENERIMA
2. Piagam Penghargaan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2018 "MUDIK BARENG GUYUB RUKUN, MUDIK BAHAGIA"
Kementerian Perhubungan
Perhubungan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pemalang
3. Manggala Karya Kencana (MKK)
Kepala BKKBN KB Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
4. Kabupaten Layak Anak Tahun 2018 Kategori Pratama
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia
Perlindungan Anak
Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
5. Penghargaan Atas Keberhasilan Menyusun dan Menyajikan laporan Keuangan Tahun 2017 dengan capaian standar Tertinggi (WTP)
Kementerian keuangan
Keuangan BPKAD
6. Predikat Kepatuhan Tinggi pada Survei Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (nilai 99,70).
Ombudsman Republik Indonesia
Pelayanan Publik
Bagian Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi
NO. NAMA PENGHARGAAN PEMBERI
PENGHARGAAN BIDANG
PRESTASI NAMA/SKPD PENERIMA
7. Penghargaan Bakti Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
Koperasi dan UKM
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perindustrian, Perdagangan
8. Pemenang ID WBSITE AWARD 2018 Kategori Desa
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI)
Informatika dan Pemberdayaan Desa
PEGIRINGAN.ID (Desa Pegiringan Kecamatan Bantarbolang) binaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
9. Pasar Tertib Ukur Tahun 2018
Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
Perdagangan Pasar Ulujami Kabupaten Pemalang Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perindustrian, Perdagangan
TINGKAT REGIONAL
NO. NAMA PENGHARGAAN PEMBERI
PENGHARGAAN BIDANG
PRESTASI NAMA/SKPD PENERIMA
1. Juara III Lomba Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Kategori Pelaku Ketahanan Pangan (Kelompok Desa Mandiri Pangan)
Gubernur Jawa Tengah
Ketahanan Pangan
Kelompok Afinitas Ngudi Rahayu Desa Pulosari Kecamatan Pulosari binaan Dinas Pertanian
NO. NAMA PENGHARGAAN PEMBERI PENGHARGAAN
BIDANG PRESTASI
NAMA/SKPD PENERIMA
2. Juara III Lomba Adhikarya Pangan Nusantara Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018 Kategori Pelaku Ketahanan Pangan (Kelompok Lumbung Pangan Masyarakat Desa)
Gubernur Jawa Tengah
Ketahanan Pangan
LPMD Bunga Lestari Desa Datar Kecamatan Warungpring binaan Dinas Petanian
3. Juara III Lomba Kelompok Tani Ternak Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa tengah Tahun 2018 (Kategori Ternak Kerbau)
Gubernur Jawa Tengah
Peternakan KTT Rimba Jaya Desa Peguyangan Kecamatan Bantarbolang
4. Juara I Lomba Pelaku Pembangunan Perkebunan dan Petani/Kelompok Tani Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengan (Kategori Komoditas Kopi)
kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah
Perkebunan Kelompok Tani Karya Harapan Desa Gunungsari kecamatan Pulosari
5. Juara I Lomba Stand Pangan Sedunia XXXVIII Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah
Ketahanan Pangan
Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang
6. Juara harapan II Lomba Mutu Kopi Lokal Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018
Gubernur Jawa Tengah
Perkebunan Desa Gunungsari Kecamatan Pulosari
7. Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Provinsi Jawa Tengah (SI PEPEN MUTER)
Gubernur Jawa Tengah
Kesehatan Puskesmas Belik
LAMPIRAN 2
PERJANJIAN KINERJA BUPATI (PERUBAHAN) TAHUN 2018
LAMPIRAN 3
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
LAMPIRAN 4
SURAT PERNYATAAN TELAH DIREVIU OLEH INSPEKTORAT
KABUPATEN PEMALANG