[ppt]toksikologi pestisida - hafizh as'ad fu |

34

Upload: trinhduong

Post on 16-Mar-2019

297 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |
Page 2: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang digunakan untuk membunuh jasad hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. PestPest berarti hama, sedangkan berarti hama, sedangkan cidecide berarti membunuh. berarti membunuh.

Dalam praktek, pestisida digunakan bersama-sama Dalam praktek, pestisida digunakan bersama-sama dengan bahan lain misalnya dicampur minyak untuk dengan bahan lain misalnya dicampur minyak untuk melarutkannya, air pengencer, tepung untuk melarutkannya, air pengencer, tepung untuk mempermudah dalam pengenceran atau penyebaran mempermudah dalam pengenceran atau penyebaran dan penyemprotannya, bubuk yang dicampur sebagai dan penyemprotannya, bubuk yang dicampur sebagai pengencer (dalam formulasi pengencer (dalam formulasi dustdust), atraktan (misalnya ), atraktan (misalnya bahan feromon) untuk pengumpan, bahan yang bahan feromon) untuk pengumpan, bahan yang bersifat sinergis untuk penambah daya racun, dsb.bersifat sinergis untuk penambah daya racun, dsb.

Page 3: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Penggolongan pestisida Penggolongan pestisida menurut jasad sasaranmenurut jasad sasaran

Insektisida, racun serangga (insekta) Insektisida, racun serangga (insekta) Fungisida, racun cendawan / jamur Fungisida, racun cendawan / jamur Herbisida, racun gulma / tumbuhan Herbisida, racun gulma / tumbuhan

pengganggu pengganggu Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina) Akarisida, racun tungau dan caplak (Acarina) Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus Rodentisida, racun binatang pengerat (tikus

dsb.) dsb.) Nematisida, racun nematoda, Nematisida, racun nematoda, dst. dst.

Page 4: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Penggolongan menurut asal dan sifat Penggolongan menurut asal dan sifat kimiakimia

1.   Sintetik1.   Sintetik1.1. Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida, 1.1. Anorganik : garam-garam beracun seperti arsenat, flourida,

tembaga sulfat dan garam merkuri.tembaga sulfat dan garam merkuri.1.2. Organik :1.2. Organik :1.2.1. Organo khlorin : DDT, BHC, Chlordane, Endrin dll.1.2.1. Organo khlorin : DDT, BHC, Chlordane, Endrin dll.1.2.2. Heterosiklik : Kepone, mirex dll.1.2.2. Heterosiklik : Kepone, mirex dll.1.2.3. Organofosfat : malathion, biothion dll.1.2.3. Organofosfat : malathion, biothion dll.1.2.4. Karbamat : Furadan, Sevin dll.1.2.4. Karbamat : Furadan, Sevin dll.1.2.5. Dinitrofenol : Dinex dll.1.2.5. Dinitrofenol : Dinex dll.1.2.6. Thiosianat : lethane dll.1.2.6. Thiosianat : lethane dll.1.2.7. Sulfonat, sulfida, sulfon.1.2.7. Sulfonat, sulfida, sulfon.1.2.8. Lain-lain : methylbromida dll.1.2.8. Lain-lain : methylbromida dll.2.   Hasil alam : Nikotinoida, Piretroida, Rotenoida dll.2.   Hasil alam : Nikotinoida, Piretroida, Rotenoida dll.   

Page 5: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Penamaan pestisida (Nomenklatur )Penamaan pestisida (Nomenklatur )

Contoh :Contoh :  I.    CarbophenothionI.    CarbophenothionII. Trithion (R)II. Trithion (R)III.  (p-chlorophenylthio) methyl ] III.  (p-chlorophenylthio) methyl ] 0 , 0 0 , 0 --

diethyl phosphoro dithioatediethyl phosphoro dithioateIV.  IV.                                                         

Keterangan:

I. Nama umum (generik) II. Nama dagangIII. Nama kimiaIV. Rumus (struktur) kimia

Page 6: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Cara masuk insektisida Cara masuk insektisida ke dalam tubuh seranggake dalam tubuh serangga

Melalui dinding badan, kulit (kutikel) Melalui dinding badan, kulit (kutikel)   Melalui mulut dan saluran makanan Melalui mulut dan saluran makanan

(racun perut) (racun perut)   Melalui jalan napas (spirakel) misalnya Melalui jalan napas (spirakel) misalnya

dengan fumigan. dengan fumigan.

Page 7: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Jenis racun pestisidaJenis racun pestisida

Dari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas:Dari segi racunnya pestisida dapat dibedakan atas: Racun sistemik, artinya dapat diserap melalui sistem Racun sistemik, artinya dapat diserap melalui sistem

organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian organisme misalnya melalui akar atau daun kemudian diserap ke dalam jaringan tanaman yang akan diserap ke dalam jaringan tanaman yang akan bersentuhan atau dimakan oleh hama sehingga bersentuhan atau dimakan oleh hama sehingga mengakibatkan peracunan bagi hama. mengakibatkan peracunan bagi hama.

  Racun kontak, langsung dapat menyerap melalui kulit Racun kontak, langsung dapat menyerap melalui kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat pula pada saat pemberian insektisida atau dapat pula serangga target kemudian kena sisa insektisida (residu) serangga target kemudian kena sisa insektisida (residu) insektisida beberapa waktu setelah penyemprotaninsektisida beberapa waktu setelah penyemprotan

Page 8: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Formulasi PestisidaFormulasi Pestisidapada umumnya adalah dalam bentuk:pada umumnya adalah dalam bentuk:1. 1.   Untuk Penyemprotan   Untuk Penyemprotan (sprays) (sprays) dan pencelupandan pencelupan

(dipping)(dipping)1.1. 1.1. Emulsifiable / emulsible concentratesEmulsifiable / emulsible concentrates (EC) (EC)1.2. 1.2. Water miscible liquidsWater miscible liquids (S) (S) 1.2a. 1.2a. Water soluble concentratesWater soluble concentrates (WSC) (WSC)1.2b. 1.2b. Soluble concentratesSoluble concentrates (SC) (SC)1.3. 1.3. Wettable powderWettable powder (WP) (WP)1.4. 1.4. Flowable suspensionFlowable suspension (F) (F)1.5. 1.5. Water soluble powdersWater soluble powders (SP) (SP)1.6. 1.6. Ultra Low Volume ConcentratesUltra Low Volume Concentrates (ULV) (ULV)2.   2.   Dalam bentuk Dalam bentuk DustDusts (D)s (D)

Page 9: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Cara  kerja racunCara  kerja racun

1. Racun sel umum / protoplasma, misalnya logam-logam 1. Racun sel umum / protoplasma, misalnya logam-logam berat, arsenat dll.berat, arsenat dll.

2. Racun syaraf :2. Racun syaraf : Mempengaruhi keseimbangan ion-ion K dan Na dalam neuron Mempengaruhi keseimbangan ion-ion K dan Na dalam neuron

(sel syaraf) dan merusak selubung syaraf : DDT dan OK (sel syaraf) dan merusak selubung syaraf : DDT dan OK lainnya lainnya

Menghambat bekerjanya ChE (ensim pengurai Menghambat bekerjanya ChE (ensim pengurai acethylcholineacethylcholine yaitu yaitu Choline EsterasCholine Esterase) : semua OF dan KB e) : semua OF dan KB

  3. Racun lain misalnya merusak mitokondria, sel darah 3. Racun lain misalnya merusak mitokondria, sel darah dll.dll.

Page 10: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

BEBERAPA CONTOH INSEKTISIDABEBERAPA CONTOH INSEKTISIDA  1.1. Organoklorin (OK)Organoklorin (OK)                                                                       

Page 11: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

2. Organofosfat (OF)2. Organofosfat (OF)

Page 12: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

3.  3.  Karbamat (KB)Karbamat (KB)

Page 13: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

HASIL ANALISA RESIDU HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDAPESTISIDA

NoNo KomoditaKomoditass

Asal ContohAsal Contoh Hasil Analisa (mg/kg)Hasil Analisa (mg/kg)

11 PakcoyPakcoy Kec. : Cicendo, Kec. : Cicendo, Kota : Bandung Kota : Bandung

0,28802 0,28802

22 Cabai Cabai merahmerah

Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 1,59125 1,59125

33 Cabai Cabai keritingkeriting

Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,67074 0,67074

44 BuncisBuncis 0,56279 0,56279 55 Sawi putihSawi putih Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,08738 0,08738 66 Cabai rawitCabai rawit 0,58066 0,58066 77 TomatTomat Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,53708 0,53708 88 BayamBayam Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur Kec. : Pacet, Kab. : Cianjur 0,00166 0,00166 99 Sawi hijauSawi hijau Tidak terdeteksi dengan Tidak terdeteksi dengan

Batas Penetapan (BP) Batas Penetapan (BP) 0,001 0,001

Page 14: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

No.No. KomoditasKomoditas Asal ContohAsal Contoh Hasil Analisa (mg/kg)Hasil Analisa (mg/kg)

11 Pir sandongPir sandong Kelurahan Mulyaraya, Kelurahan Mulyaraya, Kec. Kawaluyaan, Kota Kec. Kawaluyaan, Kota BandungBandung

0,089560,08956

22 Pir yaliPir yali Kel. Cicendo, Kec. Kel. Cicendo, Kec. Cicendo, Kota Cicendo, Kota BandungBandung

0,001950,00195

33 Apel merahApel merah 0,003120,0031244 Jeruk murkotJeruk murkot Tidak terdeteksi dengan Tidak terdeteksi dengan

Batas Penetapan (BP) 0,001 Batas Penetapan (BP) 0,001 55 SemangkaSemangka 0,015370,0153766 StrawberiStrawberi Desa Cibodas, Kamp. Desa Cibodas, Kamp.

Cibeuying, Kec. Cibeuying, Kec. LembangLembang

0,154190,15419

77 ManggisManggis Mengandung kadar gula = Mengandung kadar gula = 5,40 %, serat kasar = 45 %, 5,40 %, serat kasar = 45 %, air = 78,26 %, pati = 0,24 %, air = 78,26 %, pati = 0,24 %,

Vit.C = 0,22 %Vit.C = 0,22 %

HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA HASIL ANALISA RESIDU PESTISIDA PADA BUAH-BUAHANPADA BUAH-BUAHAN

Page 15: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

No.No. ParameterParameter SatuanSatuan Standar Nasional /Standar Nasional /BMRBMR

Hasil Hasil PemeriksaanPemeriksaan

11 Residu DeltamterinResidu Deltamterin mg/kgmg/kg 11 Tidak Tidak terdeteksiterdeteksi

22 Kadar AirKadar Air %% -- 11,711,733 Kadar LemakKadar Lemak %% -- 1,011,0144 Kadar kaloriKadar kalori Kkal Kkal -- 210,7872210,787255 Kadar ProteinKadar Protein %% -- 0,03950,039566 Kadar KarbohidratKadar Karbohidrat %% -- 50,384850,384877 Kadar Gula PereduksiKadar Gula Pereduksi %% 13,995813,995888 Kadar SeratKadar Serat %% -- 1,9141,91499 Kadar AbuKadar Abu %% -- 1,111,111010 Kadar besi (Fe)Kadar besi (Fe) mg/kgmg/kg -- 9,389,381111 Kadar Kalium (K)Kadar Kalium (K) mg/kgmg/kg -- 241,53241,531212 Kadar Kalsium (Ca)Kadar Kalsium (Ca) mg/kgmg/kg -- 32,0632,061313 Kadar Magnesium (Mg)Kadar Magnesium (Mg) mg/kgmg/kg -- 31,5431,541414 Kadar Seng (Zn)Kadar Seng (Zn) mg/kgmg/kg Maks. 40,0Maks. 40,0 13,0413,041515 Kadar Timbal (Pb)Kadar Timbal (Pb) mg/kgmg/kg Maks. 1,0Maks. 1,0 00

HASIL ANALISA BERAS ORGANIKHASIL ANALISA BERAS ORGANIK

Page 16: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

HASIL ANALISA BERAS ANORGANIKHASIL ANALISA BERAS ANORGANIKNo.No. ParameterParameter SatuanSatuan Standar Nasional /Standar Nasional /

BMRBMRHasil Hasil

PemeriksaanPemeriksaan

11 Residu ImidaklopridResidu Imidakloprid mg/kgmg/kg 0,050,05 0,086880,0868822 Kadar AirKadar Air %% -- 12,1712,1733 Kadar LemakKadar Lemak %% -- 0,90,944 Kadar ProteinKadar Protein %% -- 8,33238,332355 Kadar KarbohidratKadar Karbohidrat %% -- 55,760355,760366 Kadar Gula PereduksiKadar Gula Pereduksi %% 15,5315,5377 Kadar SeratKadar Serat %% -- 2,012,0188 Kadar AbuKadar Abu %% -- 0,510,5199 Kadar Tembaga (Cu)Kadar Tembaga (Cu) mg/kgmg/kg -- 0,780,78

1010 Kadar Besi (Fe)Kadar Besi (Fe) mg/kgmg/kg -- 2,472,471111 Kadar Kalium (K)Kadar Kalium (K) mg/kgmg/kg -- 166,33166,331212 Kadar Kalsium (Ca)Kadar Kalsium (Ca) mg/kgmg/kg -- 0,000,001313 Kadar Magnesium (Mg)Kadar Magnesium (Mg) mg/kgmg/kg -- 15,7915,791414 Kadar Seng (Zn)Kadar Seng (Zn) mg/kgmg/kg Maks. 40,0Maks. 40,0 5,085,08

Kadar Timbal (Pb)Kadar Timbal (Pb) mg/kgmg/kg Maks. 1,0Maks. 1,0 00

Page 17: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Waktu Paruh Insektisida yg relatif Waktu Paruh Insektisida yg relatif persisten dlm tanahpersisten dlm tanah

InsektisidaInsektisida Waktu paruh (th)Waktu paruh (th)OrganoklorinOrganoklorinDDTDDTHeptaklorHeptaklorEndrinEndrinToksafenToksafenAldrinAldrinDieldrinDieldrinKlordanKlordanBHCBHC

3-103-107-127-124-84-810101-41-41-71-72-42-422

OrganofosfatOrganofosfatDifonatDifonatKlorfenvinfosKlorfenvinfosKarbofenotionKarbofenotion

0,20,20,20,20,50,5

KarbamatKarbamatKarbofuranKarbofuran 0,05-10,05-1

Page 18: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Proses Pengambilan Pestisida oleh MHProses Pengambilan Pestisida oleh MH

PENJERAPAN

Kontak luar dg sel organ atau jasad hewan atu tanaman

PENYERAtPAN

Penerobosan dalam melelui pembatasan kulit, daun, akar, renik, perut, sel, dll

SISTEM ALIRAN

Tubuh, air, darah, getah tanaman, udara

Page 19: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Biomagnifikasi DDD (turunan DDT) di air danau Biomagnifikasi DDD (turunan DDT) di air danau Clear CaliforniaClear California

265x

500x

85.000x

80.000x

Page 20: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Tanda dan Gejala Keracunan Tanda dan Gejala Keracunan PestisidaPestisida

a. Pestisida Golongan Organoklor ( Dicofan 460 EC ; Keltane 250 EC ) Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf

pusat. Tanda dan gejala keracunan pestisida organoklor dapat berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret, badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran hilang.

b. Pestisida Golongan Organofostat ( Basta 150 EC ; Eagle 480 AS ) Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran

pernafasan maupun saluran pencernaan, pestisida golongan organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam darah yang berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat melaksanakan tugasnya sehingga syaraf terus-menerus mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan demikian otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat dikendalikan.

Page 21: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Disamping timbulnya gerakan-gerakan otot-otot tertentu, tanda dan gejala lain dari keracunan pestisida organofosfat adalah pupil atau celah iris mata menyempit sehingga penglihatan menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa atau mengeluarkan banyak air liur, sakit kepala, rasa pusing, berkeringat banyak, detak jantung yang cepat, mual, muntah-muntah, kejang pada perut, mencret, sukar bernafas, otot-otot tidak dapat digerakkan atau lumpuh dan pingsan.

c. Pestisida Golongan Karbamat ( Sevin 85 S ; Darmafur 3 G )

Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida organofosfat, yaitu menghambat enzim kholonesterase. Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase hanya berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat mengurai dalam tubuh.

d. Pestisida Golongan Senyawa / dipiridil ( Top Star 300 EW )

Senyawa dipirindi dapat membentuk ikatan dan merusak jaringan epithel dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan saluran pencernaan, sedangkan larutan yang pekat dapat menyebabkan peradangan.

Page 22: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Tanda dan gejala keracunan senyawa dipirindil selalu terlambat diketahui atau disadari karena gejala baru timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam setelah keracunan baru terlihat gejala yang ringan seperti sakit perut, mual, muntah, dan diare karena ada iritasi pada saluran pencernaan, 48-72 jam baru timbul gejala-gejala kerusakan ginjal seperti albunuria, proteinnura, haematuria dan peningkatan kretanin lever, 72 jam-24 hari, tanda-tanda kerusakan pada paru-paru.

e. Pestisida Golongan Arsen ( Score 250 EC ) Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui mulut

walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan saluran pencernaan.

Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare, sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah.

Page 23: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

f. Pestisida Golongan Antikoagulan ( Klerat ) Pestisida golongan koagulan bekerja menghambat

pembekuan darah dan merusak jaringan-jaringan pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan terjadinya pendarahan, terutama di bagian dalam tubuh.

Tanda dan gejala keracunan yang ditimbulkan oleh pestisida antikoagulan meliputi rasa nyeri pada punggung, lambung, dan usus, muntah-muntah, pendarahan pada hidung dan gusi, timbul bintik-bintik merah pada kulit, terdapat darah dalam air seni dan tinja, timbul lebam pada bagian sekitar lutut, sikut, dan pantat serta kerusakan ginjal.

Page 24: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Toksikologi PestisidaToksikologi Pestisida OrganoklorinOrganoklorin Senyawa-senyawa OK (organokhlorin, Senyawa-senyawa OK (organokhlorin, chlorinated hydrocarbonschlorinated hydrocarbons) sebagian ) sebagian

besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel besar menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen selubung sel syaraf (Schwann syaraf (Schwann cellscells) sehingga fungsi syaraf terganggu. ) sehingga fungsi syaraf terganggu.

Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. Kepulihan Peracunan dapat menyebabkan kematian atau pulih kembali. Kepulihan bukan disebabkan karena senyawa OK telah keluar dari tubuh tetapi karena bukan disebabkan karena senyawa OK telah keluar dari tubuh tetapi karena disimpan dalam lemak tubuh.disimpan dalam lemak tubuh.

Semua insektisida OK sukar terurai oleh faktor-faktor lingkungan dan Semua insektisida OK sukar terurai oleh faktor-faktor lingkungan dan bersifat persisten, Mereka cenderung menempel pada lemak dan partikel bersifat persisten, Mereka cenderung menempel pada lemak dan partikel tanah sehingga dalam tubuh jasad hidup dapat terjadi akumulasi, demikian tanah sehingga dalam tubuh jasad hidup dapat terjadi akumulasi, demikian pula di dalam tanah. pula di dalam tanah.

Akibat peracunan biasanya terasa setelah waktu yang lama, terutama bila Akibat peracunan biasanya terasa setelah waktu yang lama, terutama bila dosedose kematian ( kematian (lethal doselethal dose) telah tercapai. Hal inilah yang menyebabkan ) telah tercapai. Hal inilah yang menyebabkan sehingga penggunaan OK pada saat ini semakin berkurang dan dibatasi. sehingga penggunaan OK pada saat ini semakin berkurang dan dibatasi.

Efek lain adalah biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan lingkungan Efek lain adalah biomagnifikasi, yaitu peningkatan peracunan lingkungan yang terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu yang terjadi karena efek biomagnifikasi (peningkatan biologis) yaitu peningkatan daya racun suatu zat terjadi dalam tubuh jasad hidup, karena peningkatan daya racun suatu zat terjadi dalam tubuh jasad hidup, karena reaksi hayati tertentureaksi hayati tertentu

Page 25: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

•Organofosfat dan KarbamatOrganofosfat dan Karbamat menghambat aksi pseudokholinesterase dalam menghambat aksi pseudokholinesterase dalam

plasma dan kholinesterase dalam sel darah plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut merah dan pada sinapsisnya. Enzim tersebut secara normal menghidrolisis asetylcholin secara normal menghidrolisis asetylcholin menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim menjadi asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin dihambat, mengakibatkan jumlah asetylkholin meningkat dan berikatan dengan reseptor meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf muskarinik dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan pusat dan perifer. Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh.pada seluruh bagian tubuh.

Page 26: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |
Page 27: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Pada bentuk ini enzim mengalami phosphorylasi.

Page 28: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Tabel : Efek muskarinik, nikotinik dan saraf Tabel : Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat.pusat pada toksisitas organofosfat.

EfekEfek GejalaGejala

1. Muskarinik1. Muskarinik Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD) Kejang perutKejang perut Nausea dan vomitusNausea dan vomitus BradicardiaBradicardia MiosisMiosis Berkeringat Berkeringat

2. nikotinik2. nikotinik Pegal-pegal, lemahPegal-pegal, lemahTremorTremorParalysisParalysisDyspneaDyspneaTachicardia Tachicardia

3. sistem saraf pusat3. sistem saraf pusat Bingung, gelisah, insomnia, neurosisBingung, gelisah, insomnia, neurosisSakit kepalaEmosi tidak stabilSakit kepalaEmosi tidak stabilBicara terbata-bataBicara terbata-bataKelemahan umumConvulsKelemahan umumConvulsDepresi respirasDepresi respiras dan gangguan jantungKomadan gangguan jantungKoma

Page 29: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Semua senyawa OF (organofosfat, Semua senyawa OF (organofosfat, organophospatesorganophospates) ) dan KB (karbamat, dan KB (karbamat, carbamatescarbamates) bersifat perintang ChE ) bersifat perintang ChE (ensim (ensim choline esterasecholine esterase), ensim yang berperan dalam ), ensim yang berperan dalam penerusan rangsangan syaraf. penerusan rangsangan syaraf.

Peracunan dapat terjadi karena gangguan dalam fungsi Peracunan dapat terjadi karena gangguan dalam fungsi susunan syaraf yang akan menyebabkan kematian atau susunan syaraf yang akan menyebabkan kematian atau dapat pulih kembali. dapat pulih kembali.

Umur residu dari OF dan KB ini tidak berlangsung lama Umur residu dari OF dan KB ini tidak berlangsung lama sehingga peracunan kronis terhadap lingkungan sehingga peracunan kronis terhadap lingkungan cenderung tidak terjadi karena faktor-faktor lingkungan cenderung tidak terjadi karena faktor-faktor lingkungan mudah menguraikan senyawa-senyawa OF dan KB mudah menguraikan senyawa-senyawa OF dan KB menjadi komponen yang tidak beracun. Walaupun menjadi komponen yang tidak beracun. Walaupun demikian senyawa ini merupakan racun akut sehingga demikian senyawa ini merupakan racun akut sehingga dalam penggunaannya faktor-faktor keamanan sangat dalam penggunaannya faktor-faktor keamanan sangat perlu diperhatikan. Karena bahaya yang ditimbulkannya perlu diperhatikan. Karena bahaya yang ditimbulkannya dalam lingkungan hidup tidak berlangsung lama, dalam lingkungan hidup tidak berlangsung lama, sebagian besar insektisida dan sebagian fungisida yang sebagian besar insektisida dan sebagian fungisida yang digunakan saat ini adalah dari golongan OF dan KB. digunakan saat ini adalah dari golongan OF dan KB.

Page 30: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Parameter yang digunakan untuk Parameter yang digunakan untuk menilai efek peracunan pestisidamenilai efek peracunan pestisida

nilai LDnilai LD50 50 ( (lethal doselethal dose 50 %) 50 %) menunjukkan banyaknya pestisida dalam miligram menunjukkan banyaknya pestisida dalam miligram

(mg) untuk tiap kilogram (kg) berat seekor binatang-uji, (mg) untuk tiap kilogram (kg) berat seekor binatang-uji, yang dapat membunuh 50 ekor binatang sejenis dari yang dapat membunuh 50 ekor binatang sejenis dari antara 100 ekor yang diberi antara 100 ekor yang diberi dosedose tersebut. tersebut.

Yang perlu diketahui dalam praktek adalah LDYang perlu diketahui dalam praktek adalah LD50 50 akut akut oral (termakan) dan LD50 akut dermal (terserap kulit). oral (termakan) dan LD50 akut dermal (terserap kulit).

Nilai-nilai LDNilai-nilai LD5050 diperoleh dari percobaan-percobaan diperoleh dari percobaan-percobaan dengan tikus putih. dengan tikus putih.

Nilai LDNilai LD5050 yang tinggi (di atas 1000) menunjukkan yang tinggi (di atas 1000) menunjukkan bahwa pestisida yang bersangkutan tidak begitu bahwa pestisida yang bersangkutan tidak begitu berbahaya bagi manusia.berbahaya bagi manusia.

LD50 yang rendah (di bawah 100) menunjukkan hal LD50 yang rendah (di bawah 100) menunjukkan hal sebaliknya. sebaliknya.

Page 31: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

Nilai LD50 insektisida organofosfatNilai LD50 insektisida organofosfat KomponenKomponen LDLD5050 (mg/Kg) (mg/Kg)

AktonAktonCoroxonCoroxonDiazinonDiazinonDichlorovosDichlorovosEthionEthionMalathionMalathionMecarbanMecarbanMethyl parathionMethyl parathionParathionParathionSevinSevinSystoxSystoxTEPP TEPP

146146

1212 100100 5656 272713751375 3636 1010 33 274274

2,52,5 1 1

Page 32: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

LDLD5050 (mg/Kg) Pestisida (mg/Kg) PestisidaPestisidaPestisida Kijang PiaraanKijang Piaraan KambingKambing

OrganoklorinOrganoklorinEndrinEndrinDieldrinDieldrinToksafenToksafen

--75-10075-100139-240139-240

25-5025-50100-200100-200

>160>160

OrganofosfatOrganofosfatDemetonDemetonParationParationMonokrotofosMonokrotofosDimetoatDimetoatKlorpirifosKlorpirifosFenitrotionFenitrotion

--33333838

>200>200--

727727

131342423535--

>500>500--

KarbamatKarbamatAminokarbAminokarbMetomilMetomilMeksakarbatMeksakarbatProfoxurProfoxurKarbarilKarbaril

111116162525

225225300300

----

2222>800>800

--

Page 33: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

LCLC50 50 (ppb) Pestisida pada MH(ppb) Pestisida pada MHPestisidaPestisida Larva NyamukLarva Nyamuk

(LC50,24 jam)(LC50,24 jam)12 ikan air tawar 12 ikan air tawar

(LC50, 96 jam)(LC50, 96 jam)OrganoklorinOrganoklorinDDTDDTHeptaklorHeptaklorEndrinEndrinToksafenToksafenAldrinAldrinDieldrinDieldrinTiodanTiodanBHCBHC

70705,45,41515----

7,97,9--

2727

2-212-21--------

2-1312-1313-183-18

OrganofosfatOrganofosfatAbateAbateBayteksBayteksKlontionKlontionDiazinonDiazinonDibromDibromDikorvosDikorvos

1,61,64,24,225258383--

7575

--980-3.404980-3.404

--------

Page 34: [PPT]Toksikologi Pestisida - Hafizh As'ad FU |

PengobatanPengobatan Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan

terutama untuk toksisitas organophosphat. Bila dilakukan terutama untuk toksisitas organophosphat. Bila dilakukan terlambat dalam beberapa menit akan dapat menyebabkan terlambat dalam beberapa menit akan dapat menyebabkan kematian. kematian.

Diagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya gejala Diagnosis keracunan dilakukan berdasarkan terjadinya gejala penyakit dan sejarah kejadiannya yang saling berhubungan. penyakit dan sejarah kejadiannya yang saling berhubungan.

Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase dan aktifits Pada keracunan yang berat , pseudokholinesterase dan aktifits erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya jauh erytrocyt kholinesterase harus diukur dan bila kandungannya jauh dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera dibawah normal, kercaunan mesti terjadi dan gejala segera timbul.timbul.

Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v. Pengobatan dengan pemberian atrophin sulfat dosis 1-2 mg i.v. dan biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg. Atrophin akan dan biasanya diberikan setiap jam dari 25-50 mg. Atrophin akan memblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor memblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor muskarinik. muskarinik.

Pralidoxim (2-PAM) adalah obat spesifik untuk antidotum Pralidoxim (2-PAM) adalah obat spesifik untuk antidotum keracunan organofosfat. Obat tersebut dijual secara komersiil dan keracunan organofosfat. Obat tersebut dijual secara komersiil dan tersedia sebagai garam chlorin.tersedia sebagai garam chlorin.