kata pengantar - lemsar.net pembentukan fk.pdf · pedoman pembentukan fklpi daerah dan pelaksanaan...

48

Upload: dinhkiet

Post on 11-Aug-2019

237 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

KATA PENGANTAR

Pelatihan kerja yang dilaksanakan di BLK harus senantiasa

menyesuaikan kebutuhan Industri, agar menghasilkan tenaga kerja

yang diinginkan dan dapat diterima secara langsung oleh industri.

Kebijakan ini sejalan dengan program pengembangan kemitraan

pemerintah dengan dunia usaha/industri antara pemerintah pusat

dan daerah untuk peningkatan kualitas tenaga kerja sesuai dengan

amanat Peraturan Menteri Ketenagakerjaan nomor 27 tahun 2016

tentang Rencana strategis Kementerian Ketenagakerjaan tahun

2015-2019.

Kondisi saat ini, seluruh BLK telah melakukan kerjasama

dengan beberapa Industri, namun masih belum terkelola dengan

baik, yang mengakibatkan BLK kurang dikenal dan tidak optimal

dalam menjalin kerjasama dengan industri. Oleh karena itu Ditjen

Bina Lattas mendorong agar seluruh BLK untuk membentuk

Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industri

sebagai wadah komunikasi yang berkaitan dengan sinkronisasi

program pelatihan dengan kebutuhan industri serta

menumbuhkan kepercayaan kepada pihak industri bahwa BLK

lembaga yang tepat untuk penyiapan tenaga kerja industri.

Dengan diterbitkannya pedoman Pembentukan Forum

Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industri ini dan

pelaksanaan kemitraan, maka diharapkan dapat menjadi acuan

dalam pengembangan kemitraan dan kerjasama antara BLK

dengan Industri.

Jakarta, 18 Oktober 2016

Direktur Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

ttd

Ir. Khairul Anwar, MM

NIP 19600522 198703 1 003

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan pembentukan program Forum

Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industri Daerah

(FKLPI Daerah) telah disusun petunjuk pelaksanaanya.

Agar petunjuk tersebut dapat diketahui, dipahami dan

dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan, maka

diterbitkan buku pedoman pelaksanaan pembentukan program

FKLPI Daerah. Penerbitan petunjuk pelaksanaan ini sebagai upaya

penyebarluasan informasi, menjadi petujuk pelaksanaan FKLPI

Daerah.

Semoga dengan dilaksanakannya pedoman Petunjuk

Pembentukan FKLPI Daerah dapat memberikan manfaat bagi

pihak-pihak yang mambutuhkan.

Jakarta, 18 Oktober 2016

Forum Komunikasi

Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industri

ttd

Dr. Budi Setyo Utomo

Ketua Umum

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................... ii Kata Pengantar ................................................................................... iii Daftar Isi ............................................................................................ iv Keputusan Direktur Jenderal Pmbinaan Pelatihan dan Produktivitas ... 1

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................... 5 B. Tujuan dan Sasaran................................................................... 6 C. Ruang Lingkup .......................................................................... 6 D. Dasar Hukum ............................................................................ 6 E. Pengertian .................................................................................. 7

BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN ORGANISASI FKLPI DAERAH .................... 9

A. Kedudukan ................................................................................ 9 B. Tugas ......................................................................................... 9 C. Organisasi.................................................................................. 9 D. Persyaratan Anggota .................................................................. 10 E. Masa Tugas Anggota FKLPI Daerah ............................................ 11

BAB III MEKANISME PEMBENTUKAN FKLPI DAERAH ..................................... 12

A. Mekanisme Pembentukan .......................................................... 12 B. Tugas Panitia Kerja .................................................................... 12 C. Tata Cara Penetapan Ketua FKLPI Daerah ................................. 12

BAB IV MEKANISME PELAKSANAAN KEMITRAAN ........................................... 13

A. Analisis Kebutuhan Kemitraan ................................................... 13 B. Merancang Kesepakatan Bersama .............................................. 14 C. Tugas FKLPI Daerah Dalam Pelaksanaan Kemitraan .................. 14 D. Tim Teknis Kemitraan ................................................................ 15 E. Skema Kemitraan....................................................................... 17 F. Pendanaan ................................................................................. 18

BAB V Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan Kemitraan ............... 19

A. Monitoring dan Evaluasi ............................................................ 19 B. Pelaporan ................................................................................... 20

BAB VI PENUTUP ............................................................................................ 21

Lampiran 1 : Draft Kesepakatan Bersama ....................................... 22 Lampiran 2 : Skema Kemitraan ....................................................... 29 Lampiran 3 : Indikator Kemitraan ................................................... 32 Lampiran 4 : Evaluasi Program Kemitraan ...................................... 34 Lampiran 5 : Monitoring Dan Evaluasi ............................................ 36 Lampiran 6 : Petunjuk Pengisian Data Kemitraan BLK .................... 37

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

KEPUTUSAN

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

NOMOR KEP.382/LATTAS/X/2016

TENTANG

PEDOMAN PEMBENTUKAN FKLPI DAERAH DAN

PELAKSANAAN KEMITRAAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA

DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI

DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Keputusan Direktur

Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor KEP.

95/LATTAS IV/2014 tentang Forum Komunikasi Lembaga

Pelatihan Kerja dengan Industri, maka perlu diatur Pedoman

Pembentukan FKLPI Daerah dan Kemitraan Lembaga

Pelatihan Kerja dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur

Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang

Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4279);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem

Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4637);

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.7

Tahun 2012 Tentang Penggunaan BLK oleh Swasta (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 340);

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI DIREKTORAT JENDERAL

PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51, Jakarta Selatan 12950

Telp. (021) 52901142, Faksimile (021) 52900925 Laman: http://www.naker.go.id

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

4. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 622);

5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 2 Tahun 2016

Tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 257);

6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 3 Tahun 2016

Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia Nasional (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 258);

7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2016

tentang Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran Lembaga

Pelatihan Kerja (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016 Nomor 712);

8. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan

Produktivitas Nomor: KEP. 95/LATTAS IV/2014 tentang

Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dengan

Industri.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Petunjuk teknis pembentukan FKLPI daerah dan

penyelenggaraan kemitraan antara Lembaga Pelatihan Kerja

dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk teknis sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM

KESATU diatas, sebagai pedoman dalam penyelenggaraan

kemitraan antara Lembaga Pelatihan Kerja dengan Dunia Usaha

dan Dunia Industri di seluruh Indonesia.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

KETIGA : Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan

Produktivitas mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 28 Oktober 2016

Direktur Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas,

ttd

Ir. Khairul Anwar, MM.

NIP 19600521 198703 1 003

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN

PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

NOMOR KEP.382/LATTAS/X/2016

TENTANG

PEDOMAN PEMBENTUKAN FKLPI DAERAH DAN

KEMITRAAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA

DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang diterbitkan oleh BPS bahwa

pada bulan Agustus 2016 jumlah angkatan kerja sebanyak 124,44 juta

orang yang terdiri dari jumlah yang bekerja sebanyak 118,41 juta

orang dan pengangguran terbuka sebanyak 7,03 juta orang atau

sebanyak 5,61%. Sedangkan data jumlah pengangguran menurut

pendidikan yang ditamatkan untuk pendidikan SD 0,202 juta orang,

SMP 0.404 juta orang, SMA 0,614 juta orang, SMK 0,781 juta orang,

DI/II/III 0,425 juta orang dan Universitas sebanyak 0,342 juta orang.

Berdasarkan data pendidikan yang ditamatkan maka jumlah

pengangguran masih didominasi oleh lulusan SMA ke bawah dan ini

menjadi masalah yang harus dihadapi oleh Kementerian

Ketenagakerjaan.

Masalah utama di bidang ketenagakerjaan yang harus dihadapi adalah

menurunkan jumlah pengangguran dan meningkatkan kompetensi

tenaga kerja Indonesia agar dapat bersaing di era pasar kerja global

dengan diterapkannya pemberlakuan MEA sejak bulan Desember

2016. Tantangan ini sangat berat mengingat kompetensi tenaga kerja

Indonesia masih jauh dibanding dengan negara-negara di kawasan

ASEAN, yang dibuktikan melalui peringkat daya saing Indonesia yang

berada pada ranking ke 37 untuk daya saing tingkat dunia. Hal ini

disebabkan antara lain oleh adanya miss match antara dunia

pendidikan dan dunia industri sehingga kompetensi yang dimiliki oleh

tenaga kerja Indonesia tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Salah

satu cara untuk mengatasi miss match adalah dengan memberikan

pelatihan kerja agar tenaga kerja yang akan masuk ke dunia industri

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Terkait

dengan hal tersebut Kementerian Ketenagakerjaan mengambil

kebijakan untuk melaksanakan pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja

dalam rangka meningkatkan kompetensi tenaga kerja.

Untuk melaksanakan pelatihan kerja maka dibutuhkan Lembaga

Pelatihan Kerja yang kredibel yang dapat menjamin mutu lulusan

pelatihan. Untuk menjamin mutu lulusan pelatihan, maka lembaga

pelatihan harus memiliki sarana dan prasarana pelatihan yang

memadai, program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan industri,

Instruktur dan tenaga pengelola pelatihan yang kompeten serta

jejaring dengan dunia industri. Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai salah

satu Lembaga Pelatihan Kerja milik Pemerintah memiliki peran dalam

penyiapan tenaga kerja yang terampil, kompeten, handal dan

professional. Namun sampai dengan saat ini BLK belum optimal dalam

mengintergrasikan kegiatan pelatihan sesuai dengan kebutuhan dunia

usaha dan dunia industri. Untuk membantu BLK dalam

mengintegrasikan kegiatan pelatihan dalam fungsi link and match,

maka Ditjen Bina Lattas mendorong kepada BLK milik Pemerintah

Daerah dan BLK unit pelaksana teknis pusat (UPTP) untuk

membentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri

yang berperan sebagai jembatan dan wadah komunikasi antara

Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya BLK dengan Industri mengacu

pada potensi ekonomi daerah, nilai tambah, perkembangan dunia

usaha, dan kebijakan-kebijakan pembangunan daerah dimana BLK

beroperasi.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan:

a. Sebagai pedoman dalam pembentukan Forum Komunikasi

Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industri di Balai Latihan

Kerja, sehingga pelaksanaannya lebih efektif dan efisien;

b. Sebagai pedoman dalam mensinergikan kemitraan yang

bersifat Kolaboratif antara BLK milik Pemerintah Daerah dan

BLK (UPTP) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;

c. Tersedianya kesesuaian antara lulusan pelatihan dengan

kebutuhan Industri;

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

d. Terwujudnya kemitraan antara lembaga pelatihan kerja

dengan Dunia Industri dan dunia Usaha dalam rangka

penyiapan tenaga kerja yang kompeten dan berkualitas.

2. Sasaran:

a. Dunia usaha dan industri, dalam pemenuhan kebutuhan

tenaga kerja;

b. Balai latihan kerja;

c. Para pemangku kepentingan pada Dinas yang membidangi

ketenagakerjaan di provinsi dan kabupaten/kota.

d. Lembaga yang bergerak dibidang pelatihan kerja dan

pengembangan SDM.

C. Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup pedoman ini meliputi kedudukan, tugas,

organisasi, mekanisme pembentukan, penetapan keanggotaan,

pelaporan FKLPI daerah.

2. Kemitraan yang meliputi rekrutmen, seleksi, penempatan tenaga

kerja, program pelatihan, pemagangan, sertifikasi, instruktur,

peralatan dan pembiayaan.

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem

Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 67, tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4637);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan

Nasional Sertifikasi Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 78);

4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.7 Tahun

2012 Tentang Penggunaan BLK oleh Swasta (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 340);

5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 622);

6. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 2 Tahun 2016

Tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 257); Peraturan

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2016 tentang Tata Cara

Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 712);

7. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 3 Tahun 2016

Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional

Indonesia Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016

Nomor 258);

8. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 17 Tahun 2016 tentang

Tata Cara Perizinan dan Pendaftaran Lembaga Pelatihan Kerja

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 712);

9. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan

Produktivitas Nomor: KEP. 95/LATTAS IV/2014 Forum

Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industri.

E. Pengertian

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,

memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi

kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat

keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan

kualifikasi jabatan pekerjaan.

2. Lembaga Pelatihan Kerja yang selanjutnya disingkat LPK adalah

instansi pemerintah, badan hukum atau perorangan yang

memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja.

3. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah

bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri

sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau

manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

4. Sinergi adalah proses yang harus dilalui masing-masing pihak,

yang mana perlu waktu dan konsistensi yang dilakukan untuk

membangun rasa saling percaya sehingga sinergi terbangun

sebagai kerjasama kreatif dan saling menguntungkan.

5. Kolaborasi adalah bentuk kerjasama untuk melakukan interaksi

dan kompromi akan sesuatu yang terkait dengan tujuan lembaga

pelatihan maupun industri atau pihak-pihak lain yang terlibat

secara langsung maupun tidak langsung yang akan menerima

manfaatnya dikemudian hari.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

6. Link and Match adalah kesesuaian antara supply dari lembaga

pelatihan dengan demand dari DUDI untuk

menghasilkan/mendapatkan tenaga kerja yang kompeten baik dari

dimensi jenis, jumlah, kualitas, waktu dan lokasi.

7. Analisis kebutuhan Kemitraan adalah identifikasi kebutuhan para

pihak yang dapat dipenuhi melalu strategi kemitraan.

8. Pelatihan Berbasis Kompetensi adalah pelatihan kerja yang

menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang

mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai

dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja

9. Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian dan komitmen bersama

antara lembaga pelatihan kerja dengan dunia usaha atau dunia

industri serta instansi lainnya untuk melakukan suatu kegiatan

atau usaha untuk mencapai tujuan bersama.

10. FKLPI Pusat adalah Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja

dengan Industri tingkat Nasional yang berada di Kementerian

Ketenagakerjaan R.I. dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas.

11. FKLPI Daerah adalah Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja

dengan Industri yang berada di BLK UPTP atau BLK UPTD.

12. BLK UPTP adalah Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis Pusat

milik Menteri Ketenagakerjaan R.I.

13. BLK UPTD adalah Balai Latihan Kerja Unit Pelaksana Teknis

Daerah milik Gubernur/Bupati/Walikota.

14. DUDI adalah kepanjangan dari Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN ORGANISASI FKLPI DAERAH

A. Kedudukan

Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI)

berkedudukan di Balai Latihan Kerja UPTD/UPTP, Nomenklatur FKLPI

Daerah mengikuti nama Balai Latihan Kerja setempat.

B. Tugas

1. BLK memiliki tugas, antara lain:

a. Melakukan penyusunan rencana, program dan anggaran

dalam rangka mendukung koordinasi dan sinergi dalam

pelaksanaan kemitraan antara BLK dengan Industri.

b. Menyiapkan sumber daya pelatihan yang dibutuhkan dalam

pelaksanaan kemitraan antara BLK dengan Industri.

2. Dinas memiliki tugas, antara lain:

a. Melakukan koordinasi rencana, program dan anggaran dalam

pelaksanaan sinergi kemitraan antara Industri dan BLK.

b. Melakukan koordinasi teknis dalam hal kebutuhan tenaga

kerja dan infromasi kebutuhan tenaga kerja antara Industri

yang berada diwilayah kerja dengan BLK dalam pelaksanaan

sinergi kemitraan.

3. FKLPI memiliki tugas, antara lain:

a. Melakukan koordinasi dan kerjasama antara Lembaga

Pelatihan Kerja, kawasan Industri, asosiasi Industri dan

industri.

b. Memberikan saran dan masukan kepada Kepala BLK

UPTD/UPTP dalam rangka peningkatan pra, proses dan pasca

pelatihan.

c. Melakukan koordinasi dalam hal perencanaan dan

pelaksanaan program dengan koordinator FKLPI Pusat.

d. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan setiap 6 (enam) bulan

sekali kepada Ketua FKLPI Pusat.

C. Organisasi

1. Struktur organisasi FKLPI Daerah terdiri atas 1 (satu) orang Ketua

merangkap anggota, 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota,

dan anggota minimum 7 (tujuh) orang.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

2. Kepengurusan FKLPI Daerah terdiri dari unsur pemerintah daerah,

perwakilan dunia industri, perwakilan asosiasi industri,

perwakilan lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan kerja.

3. Ketua FKLPI Daerah berasal dari perwakilan dunia industri.

4. Uraian Tugas FKLPI Daerah

a. Ketua

1) Menetapkan program kerja atas hasil keputusan rapat

anggota.

2) Membuat perencanaan kerjasama

3) Memimpin rapat/sidang.

4) Mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

5) Memberikan penugasan kepada anggota untuk

melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

6) Menyampaikan laporan kegiatan kepada FKLPI Pusat.

b. Sekretaris

1) Menyelenggarakan ketatausahaan.

2) Mengelola keperluan logistik.

3) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepada Ketua

c. Anggota

1) Melakukan koordinasi dalam program kemitraan lembaga

pelatihan kerja dengan dunia usaha dan dunia industri.

2) Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua.

D. Persyaratan Anggota

1. Warga Negara Indonesia.

2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

3. Sehat jasmani dan rohani.

4. Umur serendah-rendahnya 24 (dua puluh empat) tahun.

5. Memiliki pengalaman dibidang pelatihan kerja atau pengembangan

SDM.

6. Memiliki surat penugasan untuk menjadi anggota FKLPI Daerah

dengan dari pimpinan perusahaan/ketua asosiasi

perusahaan/pimpinan kawasan industri/pimpinan Lembaga

Pelatihan Kerja swasta;

7. Untuk pakar dibidang pelatihan yang berasal dari perguruan tinggi

menyertakan rekomendasi dari lembaganya dan pakar yang

berasal dari unsur pelatihan menyertakan rekomendasi dari

kepala dinas provinsi.

8. Surat pernyataan kesanggupan menjalankan tugas organisasi

penuh tanggung jawab dan menandatangani surat pakta

integritas, bermaterai cukup.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

9. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP).

E. Masa Tugas Anggota FKLPI Daerah

1. Keanggotaan FKLPI Daerah dipilih dan diberhentikan oleh Kepala

Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan.

2. Masa tugas keanggotaan FKLPI Daerah untuk jangka waktu 3

(tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa

jabatan berikutnya.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

BAB III

MEKANISME PEMBENTUKAN FKLPI DAERAH

A. Mekanisme Pembentukan

1. Pembentukan Panitia Kerja (Panja) berjumlah ganjil dan sekurang-

kurangnya berjumlah 5 (lima) orang, ditetapkan dengan Surat

Keputusan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Provinsi/ Kabupaten/

Kota.

2. Anggota Panja terdiri dari unsur-unsur :

a. Dinas yang membidangi ketenagakerjaan/BLK/FKLPI Pusat

sekurang-kurangnya berjumlah 3 (tiga) orang

b. Industri/ Asosiasi Industri sekurang-kurangnya berjumlah 2

(dua) orang

3. Panja bertugas sejak ditetapkan dan berakhir setelah diterbitkan

Surat Keputusan kepengurusan FKLPI Daerah.

B. Tugas Panitia Kerja

1. Menginformasikan dan meminta usulan calon anggota FKLPI

Daerah yang memenuhi syarat kepada pengusaha/Industri (dapat

lebih dari 1 orang), asosiasi pengusaha, pengelola kawasan

industri, APINDO dan lembaga pelatihan kerja.

2. Menerima, meneliti, menilai dan menyeleksi berkas kelengkapan

calon anggota.

3. Mengajukan calon anggota FKLPI Daerah terseleksi kepada Kepala

Dinas Ketenagakerjaan setempat ditembuskan ke

Gubernur/Bupati/Walikota.

4. Keputusan hasil seleksi akan ditetapkan melalui Surat Keputusan

Kepala Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan.

C. Tata Cara Penetapan Ketua FKLPI Daerah

1. Ketua dipilih oleh sidang anggota yang dipimpin oleh Kepala Dinas

Ketenagakerjaan setempat berdasarkan musyawarah dan mufakat.

2. Hasil musyarawah dan mufakat dituangkan dalam bentuk Berita

Acara.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

BAB IV

MEKANISME PELAKSANAAN KEMITRAAN

Membangun jejaring kerja adalah sebuah proses membangun komunikasi

atau hubungan, berbagi ide, informasi dan sumber daya atas dasar saling

percaya (trust), saling membutuhkan dan saling menguntungkan di antara

pihak-pihak yang berkerjasama, serta berkomitmen yang dituangkan

dalam bentuk nota kesepahaman atau nota kesepakatan (MoU) untuk

mencapai tujuan dan kesuksesan bersama yang lebih besar.

Pelaksanaan kegiatan kemitraan LPK dengan Industri dilakukan dengan

beberapa kegiatan utama dalam setiap siklusnya. Aktifitas dari seluruh

kegiatan kemitraan yang dilakukan oleh lembaga pelatihan, dunia usaha

dan industri serta instansi terkait lainnya bersifat sinergi dan memperoleh

manfaat/keuntungan masing-masing para pihak akibat dilaksanakannya

kemitraan ini.

A. Analisis Kebutuhan Kemitraan

1. Pelaksanaan analisis kebutuhan kemitraan seperti mendiagnosa

kebutuhan kemitraan harus dilakukan lembaga pelatihan bersama

DUDI, antara lain dengan kegiatan:

a. Mempelajari tentang situasi dan kondisi industri/perusahaan

serta dampaknya dikemudian hari;

b. Menentukan PIC yang dapat membantu proses analisis

kebutuhan kemitraan;

c. Memelihara hubungan yang akrab dengan sesama pelaku

analisis kebutuhan kemitraan;

d. Melakukan diskusi untuk mendapatkan data yang relevan

untuk kebutuhan kemitraan;

e. Mengidentifikasi masalah yang ada dan penyebabnya atau

menemukan teknologi baru atau persyaratan jabatan baru;

f. Menyusun prioritas kebutuhan kemitraan;

g. Menyusun laporan tertulis yang dilengkapi dengan data-data

dan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.

2. Sinkronisasi program dilakukan oleh lembaga pelatihan bersama

DUDI berdasarkan temuan dari analisis kebutuhan kemitraan,

antara lain:

a. Rekrutmen dan Seleksi;

b. Instruktur;

c. Program Pelatihan;

d. Sertifikasi;

e. Pemagangan;

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

f. Penempatan Tenaga Kerja;

g. Peralatan;

h. Pembiayaan.

B. Merancang Kesepakatan Bersama

1. Lembaga pelatihan bersama DUDI menentukan topik dan pasal-

pasal yang akan dimuat di Kesepakatan Bersama agar tidak

bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan yang

berlaku serta sesuai dengan tujuan kemitraan yang diinginkan

oleh para pihak.

2. Kesepakatan Bersama harus memuat bentuk-bentuk kemitraan

sesuai hasil analisis kebutuhan kemitraan yang disepakati oleh

para pihak.

3. Kesepakatan Bersama yang sudah dibuat, akan dilakukan koreksi

oleh masing-masing pihak terkait dan selama maksimal 21 hari

kerja, selanjutnya draft Kesepakatan Bersama tersebut akan

dijadikan Kesepakatan Bersama.

4. Penandatanganan Kesepakatan Bersama, minimal harus

dilakukan oleh dan atas nama Lembaga Pelatihan dengan Dunia

Usaha dan Dunia Industri.

5. Kesepakatan Bersama yang sudah di tandatangani, disampaikan

tembusannya kepada FKLPI Daerah dan FKLPI Pusat.

Lampiran 1: Contoh Draft Kesepakatan Bersama

C. Tugas FKLPI Daerah Dalam Pelaksanaan Kemitraan

1. Mengkoordinasi dan memfasilitasi diskusi penyusunan Nota

Kesepahaman antara lembaga pelatihan, industri/perusahaan

serta pihak lain yang terlibat, antara lain:

a. Menyiapkan acara temu diskusi / Focus Group Discussion (FGD)

untuk membahas draft Nota Kesepahaman;

b. Memimpin acara temu diskusi / Focus Group Discussion (FGD)

untuk menghasilkan draft Nota Kesepahaman;

c. Mengkoordinasikan tindaklanjut analisis kebutuhan kemitraan.

2. Mempersiapkan materi pembekalan kepada peserta diskusi agar

berjalan lancar, efektif dan efisien;

3. Mengkoordinasi pertemuan lanjutan untuk perbaikan Nota

Kesepahaman (jika ada) sampai pelaksanaan penandatanganan

Nota Kesepahaman;

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

4. Membantu pelaksanaan kerjasama mulai dari analisis kebutuhan

kemitraan sampai terpenuhinya kebutuhan dunia usaha dan

dunia industri seperti yang tertuang dalam isi Nota Kesepahaman;

5. Mengkoordinasi pembentukan tim teknis dari pihak-pihak yang

melakukan kerjasama;

6. Memberikan masukan kepada lembaga pelatihan dan DUDI

melalui tim teknis masing-masing pihak untuk tercapainya tujuan

kemitraan tersebut;

7. Mempromosikan dan memasarkan lembaga-lembaga pelatihan

kepada DUDI di wilayahnya masing-masing.

8. Membantu tim teknis membuat instrumen evaluasi dan instrumen

monitoringsebagai bahan perencanaan dan pengembangan untuk

kebutuhan kemitraan berikutnya;

9. Memiliki informasi mengenai lembaga pelatihan,DUDI dan Instansi

lain yang terkait dengan kemitraan tersebut;

10. Membantu tim teknis menyusun dan melaksanakan seluruh

program kemitraan;

11. Mengkoordinasi forum-forum pertemuan antara lembaga

pelatihan, DUDI dan instansi lain untuk melengkapi

informasisebagai bahan masukan;

12. Mengkoordinasi, memantau dan membantu merealisasikan hasil

kemitraan yang telah dilakukan dan dimanfaatkan para pihak

maupun oleh pihak lain;

13. Mensosialisasikan pedoman pelaksanaan kemitraan dan

menyusun pedoman-pedoman/prosedur lain yang diperlukan

untuk kemitraan;

14. Mengkoordinasi kunjungan antar para pihak dalam rangka

pelaksanaan kemitraan tersebut;

15. Membina hubungan kemitraan dan komunikasi para pihak serta

tim teknis dan pihak-pihak lain yang terkait;

16. Membuat indikator sesuai dengan jenis dan tujuan kemitraan yang

bertujuan untuk memudahkan penentuan target program dan

pengukuran tingkat keberhasilan;

17. Memonitor seluruh kegiatan kemitraan yang dilakukan para pihak

melalui tim teknisnya sebagai masukan dan bahan evaluasi.

D. Tim Teknis Kemitraan

1. Pembentukan Tim Teknis

a. Keanggotaan Tim Teknis berasal dari lembaga pelatihan dan

DUDI dan pihak-pihak lain yang melakukan kemitraan sesuai

penandatanganan Kesepakatan Bersama atau dari perorangan/

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

instansi/ lembaga lain yang dinilai kompeten dan profesional

untuk ditunjuk menjadi Tim Teknis oleh para pihak yang

terkait.

b. Keanggotaan Tim Teknis ditunjuk, dibentuk, diganti atau

diberhentikan adalah wewenang dari masing-masing pihak

yang mewakilinya.

c. Jumlah anggota tim teknis yang ditunjuk oleh masing-masing

pihak, ditentukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan

kemitraan.

d. Anggota tim teknis dalam melaksanakan tugasnya, seyogyanya

memiliki persyaratan sebagai berikut:

1) Tim teknis dari Lembaga pelatihan:

- Mengidentifikasi Kebutuhan untuk melaksanakan

program sesuai hasil analisis kebutuhan kemitraan.

- Memiliki pengetahuan untuk merancang suatu program

kemitraan yang akan dikerjasamakan;

- Memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi

dengan pihak terkait yang melakukan kerjasama;

- Memiliki pengalaman kerja dan atau pemahaman

mengenai industri / perusahaan terutama tentang

pengembangan sumber daya manusia serta budaya

kerja;

- Memiliki kompetensi teknis sesuai bidang / bentuk

kemitraan;

- Memiliki kemampuan sebagai pemantau dan

pengolahan data.

2) Tim teknis dari DUDI:

- Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan

kebutuhan industri / perusahaan kepada tim teknis

lembaga pelatihan sesuai hasil analisis kemitraan;

- Dapat melakukan pengambilan keputusan atau

mewakili perusahaan / industri dalam pelaksanaan

kemitraan;

- Menguasai bidang yang akan dikerjasamakan;

- Diharapkan memiliki wawasan dan pemahaman dalam

bidang pelatihan dan pengembangan sumber daya

manusia;

- Memiliki kemampuan sebagai pemantau dan

pengolahan data.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

e. Masa tugas tim teknis dari masing-masing pihak

disesuaikan dengan jangka waktu kemitraan dengan

mempertimbangkan seluruh proses kemitraan.

2. Tugas Tim Teknis

a. Melaksanakan kemitraan sesuai bidang kerjasama dari hasil

analisis kebutuhan kemitraan, antara lain :

1) Menindaklanjuti hasil analisis kebutuhan kemitraan

sampai menghasilkan program kerja yang tersusun

dengan baik;

2) Melaksanakan administrasi kegiatan kemitraan;

3) Melakukan koordinasi yang baik denganpihak-pihak yang

terkait sebagaimana diatur dalam Kesepakatan Bersama;

4) Membuat Instrumen evaluasi dan mengaplikasikan untuk

memberikan penilaian atas hasil kemitraan.

b. Melakukan kunjunganke Dunia Usaha dan Dunia Industri

atau Lembaga Pelatihan;

c. Mengevaluasi hasil kegiatan untuk penyusunan rencana

program-program berikutnya sebagai upaya untuk

pengembangan kemitraan;

d. Melaksanakan Pengawasan terhadap pelaksana teknis di

lapangan sesuai tugas dantanggung jawab;

e. Membuat laporan kepada pihak-pihak yang melakukan

kemitraan dengan tembusan kepada FKLPI Daerah dan FKLPI

Pusat.

E. Skema Kemitraan

1. Jenis Kemitraan

a. Jenis kemitraan disesuaikan dengan kebutuhan DUDI;

b. Persyaratan dan ketentuan untuk kerjasama pada jenis

kemitraan, sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

2. Jenis, tujuan dan skema Pelaksanaan Kemitraan

a. Jenis kemitraan dilakukan berdasarkan kebutuhan industri/

perusahaan/ lembaga pelatihan atau lembaga/ instansi lain

dengan memperhatikan kebutuhan, kemampuan dan

ketentuan masing-masing pihak.

b. Jenis kemitraan dengan tujuan dan skema Kemitraan.

Lampiran 2 : Contoh Skema Kemitraan

3. Jangka Waktu Kemitraan dan Tempat

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

a. Pelaksanaan kemitraan pada suatu jenis harus memiliki

jangka waktu dengan mempertimbangkan seluruh proses

kemitraan;

b. Tempat pelaksanaan kemitraan dapat dilakukan di balai

pelatihan kerja dan atau di DUDI atau di instansi lain sesuai

jenis kebutuhan kemitraan dan ketentuan yang berlaku.

F. Pendanaan

Sumber pendanaan pelaksanaan kemitraan berasal dari:

1. APBN /APBD;

2. Perusahaan / Industri; atau

3. Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

BAB V

Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan

Kemitraan

A. Monitoring dan Evaluasi

1. Monitoring dilakukan berdasarkan indikator jenis kemitraan serta

tergantung dari tujuan kemitraan tersebut. Pelaksanaan

monitoring dilakukan oleh FKLPI Daerah dan dibantu oleh Tim

Teknis. Langkah-langkah untuk melakukan monitoring dari

program kemitraan, sebagai berikut :

a. Menentukan indikator program kemitraan.

Lampiran 3 : Contoh Indikator Kemitraan

b. Menentukan Target kemitraan dengan merencanakan target

yang besarannya dapat diukur dan berdasarkan tujuan serta

indikator-indikator monitoring.

c. Menentukan waktu pelaksanaan monitoring

Monitoring dilakukan selama program kemitraan berlangsung

dan sesuai dengan jenis, tujuan dan target kemitraan tercapai.

d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi

Monitoring dilaksanakan sesuai dengan indikator-indikator

yang telah ditetapkan, dan dilakukan dengan cara :

- Diskusi langsung

- Komunikasi tertulis, misalnya dengan email

- Input ke dalam sistem monitoring yang tersedia

- Formulir monitoring didistribusikan untuk memberi

pengarahan terkait hal-hal apa saja yang perlu dimonitor.

Selanjutnya, dilakukan perbandingan serta analisa terhadap hasil

monitoring yang dilakukan oleh tim teknis. Tim teknis sebaiknya

mendiskusikan hasil monitoring ini kepada pihak yang bermitra

serta FKLPI Daerah, agar dapat langsung merevisi hal-hal yang

perlu diperbaiki maupun menindaklanjuti masukan-masukan

demi mendukung pencapaian tujuan program kemitraan tersebut.

2. Evaluasi bertujuan untuk perbaikan program secara terus

menerus sehingga efektifitas dan efisiensi semakin baik dari waktu

ke waktu dan dilakukan terhadap para pihak yang melakukan

kemitraan dan sesuai jenis kemitraannya. Hasil penilaian evaluasi

berfungsi sebagai indikator/acuan untuk standar keberhasilan

dari suatu kemitraan.

Lampiran 4 : Contoh Formulir Evaluasi Program Kemitraan.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

3. Pengolahan hasil monitoring dan evaluasi

Hasil monitoring dan evaluasi dianalisis oleh internal, yaitu tim

teknis dengan dibantu oleh FKLPI Daerah, lalu hasilnya

disampaikan kepada para pihak yang berwenang untuk

memutuskan dan memberikan feedback atau menindaklanjutinya.

Lampiran 5 : Contoh CheckList Monitoring dan Evaluasi

B. Pelaporan

1. Ketua FKLPI Daerah wajib melaporkan terbentuknya FKLPI Daerah

kepada Ketua FKLPI Pusat.

2. Laporan pelaksanaan kerjasama dibuat oleh Tim Teknis dan

ditandatangani oleh kedua belah pihak sesuai ketentuan yang

diatur pada perjanjian kemitraan, untuk dikirimkan kepada

Kepala Dinas Ketenagakerjaan setempat untuk UPTD atau

Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan untuk UPTP dengan

tembusan kepada FKLPI Daerah, FKLPI Pusat serta Dirjen

Binalattas Kementerian Ketenagakerjaan R.I

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

BAB VI

PENUTUP

Demikian Pedoman Pelaksanaan Kemitraan ini dibuat agar dapat

digunakan sevagai acuan dalam melaksanakan kemitraan lembaga

pelatihan dengan DUDI atau dengan instansi lainnya di

Provinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia, sehingga pelaksanaan

kemitraan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan dan

sasaran yang ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 28 Oktober 2016

Direktur Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas,

ttd

Ir. Khairul Anwar, MM.

NIP. 19600521 198703 1 003

Penanggung Jawab Paraf Tanggal

Kepala Subdit

Pengembangan

Kemitraan dan

Pendanaan (Pembuat

Konsep)

Direktur Bina

Kelembagaan Pelatihan

(Penanggung Jawab

Materi)

Sekretaris Ditjen

Binalattas (Pengendali)

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Lampiran 1 : Draft Kesepakatan Bersama

KESEPAKATAN BERSAMA

A n t a r a

UPTP / UPTD …......................................................................................

PEMERINTAH PROPINSI ............................................

D e n g a n

PT. …..........................................................................

T e n t a n g

PELAKSANAAN KEMITRAAN

...............................................................................................................

KEJURUAN .....................................................................................

NOMOR : …................................ / 2015

NOMOR : …................................ / 2015

Pada hari ........ tanggal ......... bulan ....... tahun dua ribu lima belas, (......–

.....–2016) kami yang bertandatangan di bawah ini :

1 ......................... : Kepala UPTP / UPTD .........................., dalam hal ini

bertindak untuk dan atas nama .............................,

Pemerintah ..........................., yang berkedudukan

dan berkantor di Jl ................................, yang

selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2 ......................... : Direktur PT. .................................., dalam hal ini

bertindak untuk dan atas nama ….........................

yang berkedudukan dan berkantor di Jl.

........................., yang selanjutnya disebut PIHAK

KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut sebagai

“PARA PIHAK”.

PARA PIHAK telah sepakat untuk membuat dan menandatangani

Kesepakatan Bersama tentang kerjasama pelaksanaan

........................................... siswa lulusan untuk tahun anggaran …......

s/d .........., serta dalam pelaksanaannya memiliki syarat-syarat sebagai

berikut :

PASAL 1

LOGO

BLK

LOGO

INDUSTRI

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

TUJUAN

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perilaku, sikap kerja dan

mengetahui proses-proses kerja yang berlaku sesuai standard operating

procedure pada tempat kerja. Proses kerja yang dimaksud adalah

bagaimana hasil produk, tenaga kerja, kedisiplinan dan keselamatan

kerja.

2. Mengembangkan wawasan dan pengalaman dalam melakukan

pekerjaan sesuai dengan bidang keahlian yang diinginkan PIHAK

KEDUA.

3. dll .................................................................................

PASAL 2

LINGKUP KERJASAMA

Lingkup kerjasama ini meliputi :

a. Rekrutmen dan seleksi calon tenaga kerja bidang ............... dan

...............

b. Pelaksanaan pembelajaran Instruktur Tamu, Seminar, Bimtek,

Pembekalan siswa dan ...............

c. Pelaksanaan pelatihan calon tenaga kerja dan tenaga kerja tingkat

............... bidang ............... sesuai standar kompetensi kerja.

d. Informasi, komunikasi dan pencapaian kompetensi kerja bidang

............... agar sesuai dengan yang diinginkan / dibutuhkan oleh

industri / pemakai / pengguna.

e. dll ...........................................................................

PASAL 3

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

PARA PIHAK sepakat untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab

sebagai berikut :

1. PIHAK PERTAMA:

a. Melatih calon tenaga kerja dengan pelatihan berbasis kompetensi

kerja dan atau yang telah disepakati dengan PIHAK KEDUA.

b. Memfasilitasi pembekalan bagi lulusannya untuk memasuki masa

transisi, yaitu dari pelatihan keterampilan kerja di lembaga

pelatihan ke kehidupan kerja nyata di Industri baik melalui

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

program On The Job Training ataupun Pemagangan di Industri dari

PIHAK KEDUA ataupun di tempat lain yang disepakati bersama.

c. Melaksanakan Uji Kompetensi bagi lulusan pelatihan kerja.

d. dll ..........................................................................

2. PIHAK KEDUA:

a. Menyediakan tempat pemagangan atau On The Job Training di

bawah naungan/binaan ...................

b. Menyediakan Narasumber dalam kegiatan pembelajaran Guru

tamu, seminar, bimtek, dan atau pembekalan, kepada peserta

pelatihan kerja …...........................

c. Melakukan proses seleksi / test penempatan kerja lulusan lembaga

pelatihan kerja.

d. Melakukan identifikasi akhir terhadap kompetensi lulusan sebagai

dasar untuk pelatihan pemantapan (initial training) paling lama

............. minggu di training center milik PIHAK KETIGA (jika ada)

atau di lembaga pelatihan kerja.

e. Menempatkan calon tenaga kerja untuk bekerja di Industri milik

PIHAK KEDUA dengan jabatan sesuai kualifikasi kompetensi yang

dimiliki peserta lulusan.

f. Memberikan informasi tertulis hasil seleksi dan penempatan tenaga

kerja lulusan lembaga pelatihan kerja kepada PIHAK PERTAMA.

g. Memberikan informasi dan komunikasi melalui Forum Komunikasi

Lembaga Pelatihan dengan Industri baik Daerah maupun Pusat

untuk diteruskan kepada Kementerian Ketenagakerjaan dalam hal

ini Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas

perihal pembinaan dan bantuan untuk pengembangan dan

peningkatan kinerja lembaga pelatihan kerja swasta dan

pemerintah agar sesuai dengan kebutuhan Industri.

3. PARA PIHAK :

a. Para Pihak wajib saling bersinergi dalam berkolaborasi untuk

meningkatkan kompetensi calon tenaga kerja.

b. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat melakukan proses

seleksi calon siswa pelatihan kerja bersama-sama.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

PASAL 4

PENEMPATAN LULUSAN

Lulusan pelatihan kerja kejuruan .................... dari PIHAK PERTAMA

untuk ditempatkan bekerja pada PIHAK KEDUA dengan ketentuan sebagai

berikut :

1. PIHAK KEDUA bersedia menempatkan lulusan dari lembaga pelatihan

kerja PIHAK PERTAMA sesuai kebutuhan dan berdasarkan hasil

seleksi/test penempatan.

2. PIHAK PERTAMA menyediakan fasilitas pelatihan kerja agar calon

tenaga kerja sesuai kompetensi kerja yang diminta oleh PIHAK KEDUA.

3. PIHAK PERTAMA melakukan koordinasi perihal pemenuhan

kebutuhan kompetensi calon tenaga kerja yang diminta / diinginkan

oleh PIHAK KEDUA.

4. Kualifikasi kompetensi yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA kepada

PIHAK KEDUA adalah sebagai berikut :

NO KOMPETENSI HARD

SKILLS (HS)

PELATIHAN / PENGALAMAN

Operator 2 Operator 3 Teknisi 4

1

2

3

4

5

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

NO KOMPETENSI SOFT

SKILLS (SS)

PELATIHAN / PENGALAMAN

Operator 2 Operator 3 Teknisi 4

1 Kesehatan dan

Keselamatan Kerja

2 Manajemen 5S

3 Lingkungan Kerja Nyata

4 Mentalitas & Etos Kerja

5 Disiplin dan Sopan

6 Bekerja Dalam Tim

7 Kemauan Belajar Terus

Menerus

8 Beradaptasi / Culture

9 Memiliki Integritas Kerja

10 Pemecahan Masalah

11 Professionalisme

Keterangan:

a. Kompetensi HS/SS : Kompetensi minimal yang harus

dikuasai/dimiliki siswa lulusan

b. Operator 2 : Operator Jenjang Kualifikasi Level 2

(Misalnya Operator Junior)

c. Operator 3 : Operator Jenjang Kualifikasi Level 3

(Misalnya Kepala Regu)

d. Teknisi 5 : Teknisi Jenjang Kualifikasi Level 4

(Misanya : Foreman)

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

PASAL 5

ORGANISASI, PERSONALIA DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Seluruh pelaksanaan kegiatan Kesepakatan Bersama ini akan

menggunakan alamat sebagai berikut :

UPTP / UPTD .......................................................

Jln. ....................................................................

Telp. / Fax ........................................................

Email : ..............................................................

PT. ...................................................

Jl. ….....................................................

Telp. / Fax ….......................................

Email : ................................................

2. Para Pihak sepakat untuk membentuk Tim Teknis yang terdiri wakil-

wakil dari masing-masing pihak yang disetujui dan disepakati oleh

Para Pihak.

3. Pelaksanaan Kesepakatan Bersama secara rinci yang mencakup

kegiatan, personil, jadwal kegiatan dan lain-lain akan diatur kemudian

dan disepakati oleh Para Pihak.

PASAL 6

MASA BERLAKU DAN PERUBAHAN KESEPAKATAN BERSAMA

1. Kesepakatan ini diselenggarakan secara kelembagaan dengan

menghormati dan mengindahkan wewenang, peraturan dan ketentuan

yang berlaku di lingkungan PARA PIHAK.

2. PARA PIHAK sepakat bahwa kesepakatan bersama ini berlaku mulai

dari …..... 20.... sampai dengan ….... 20......

3. Perubahan sebagian atau keseluruhan dari kesepakatan bersama ini

dapat dilaksanakan atas kesepakatan PARA PIHAK.

4. Setiap masalah yang timbul dalam pelaksanaan kesepakatan ini akan

dibicarakan dan diselesaikan secara musyawarah oleh PARA PIHAK.

5. Apabila dalam pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini terdapat

kebijakan pemerintah atau peraturan lain yang mengakibatkan

perubahan-perubahan dalam kesepakatan ini, selanjutnya akan

dibicarakan dan disepakati bersama oleh PARA PIHAK.

6. Hal-hal lain yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam surat

perjanjian ini akan diatur secara tersendiri oleh PARA PIHAK dan

dituangkan dalam Addendum yang merupakan satu kesatuan yang

tidak terpisahkan dengan Kesepakatan Bersama ini.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

PASAL 7

PEMBIAYAAN

Biaya yang timbul akibat ditandatanganinya Kesepakatan Bersama ini

dibebankan pada alokasi anggaran masing-masing Pihak sesuai dengan

tugas dan tanggung jawabnya serta sumber anggaran lain sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

PASAL 8

PENUTUP

1. Kesepakatan Bersama ini dinyatakan berlaku dan sah setelah

ditandatangani oleh para pihak pada hari, tanggal, bulan dan

tahun sebagaimana diuraikan di atas.

2. Kesepakatan Bersama ini dibuat di Jakarta pada hari dan tanggal yang

sama dengan ditandatangani oleh para pihak tanpa paksaan dari

manapun dan dibuat rangkap 2 (dua) di atas materai enam ribu rupiah

dan dimana masing-masing rangkap mempunyai kekuatan hukum

yang sama.

PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA,

UPTP/ UPTD …………………., PT. ……………………………….,

…………………………………... …………………………………...

Kepala UPTP/ UPTD Direktur HRD

Mengetahui

Kepala Dinas ……….. Provinsi/ Kota/ Kabupaten

…………………………………………….

NIP. Tembusan disampaikan kepada Yth.

1. Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan

Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan RI. (Jika UPTP)

2. Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI Pusat) Direktorat Jenderal

Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Ketenagakerjaan RI.

3. Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI Daerah)

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Lampiran 2 : Skema Kemitraan

No. Jenis

Kemitraan Tujuan Kegiatan

1 Rekrutmen

dan Seleksi

- Mendapatkan SDM

berkualitas dan

kompeten

sesuai dengan

bidangnya

- Membuat bursa kerja

on line

- Memudahkan

mendapat

pencari Kerja

- Penempatan di pasar

kerja

- Relevan dengan

program latihan

kerja

- Program pelatihan

terpadu

2 Pelatihan dan

Pengembangan

- Meningkatkan

kompetensi lulusan

- Penggabungan program

pelatihan

- Menambah

penempatan lulusan

- Penugasan Instruktur

dari/ke perusahaan

- Meningkatkan

sinergi dan

koordinasi

- Pinjam meminjam /

sewa menyewa fasarlat

- Penyediaan fasarlat

bersama

- Magang / OJT siswa

- Pengelolaan pelatihan

bersama

- Program pelatihan

terpadu

- Pelatihan produksi

3 Penempatan

Tenaga Kerja

- Meningkatka

relevansi pelatihan

- Penempatan di pasar

kerja

- Meningkatkan

penempatan lulusan

- Penempatan mandiri

- Penempatan dalam dan

luar negeri

4 Pemagangan - Meningkatkan

kompetensi kerja

lulusan

- Penugasan intala ke

perusahaan

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

No. Jenis

Kemitraan Tujuan Kegiatan

- Mengetahui dan

mempelajari kondisi

nyata dunia kerja

- On the job training

program

- Meningkatkan

kompetensi intala

(Instruktur dan

Tenaga Pelatihan)

- Sinkronisasi kurikulum

pemagangan

- Penempatan lulusan - Penugasan intala tamu

dari perusahaan

5 Sertiifikasi - Memastikan standar

kompetensi siswa

- Tempat uji kompetensi

- Meningkatkan

kredibilitas lembaga

pelatihan

- Sertifikasi kompetensi

6 Instruktur - Meningkatkan

standar kompetensi

intala (Instruktur

dan Tenaga

pelatihan)

- Penugasan intala ke

perusahaan

- Mengoptimalkan

fungsi dari intala

(Instruktur dan

tenaga pelatihan)

- Penugasan intala tamu

dari perusahaan

- Penugasan intala antar

lembaga pelatihan

7 Peralatan - Mengoptimalkan

penggunaan fasarlat

- Pinjam meminjam

fasarlat

- Mengoptimalkan

efisiensi fasarlat

- Sewa menyewa fasarlat

- Penyediaan fasarlat

bersama

Pendanaan Model Acuan

8 Skema

Pembiayaan

- Cost sharing - Tidak memberatkan

anggaran instansi

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

No. Jenis

Kemitraan Tujuan Kegiatan

- Transaksi barang

dan jasa

- Tidak bertentangan

dengan peraturan yang

Berlaku

- Sponsorship

- Hibah

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Lampiran 3 : Indikator Kemitraan

No. Jenis Kemitraan Sasaran Parameter

1 Rekrutmen dan Seleksi:

- Penyerapan pencaker Jumlah

- Kemudahan mendapat

pencaker

mudah / tidak mudah

- Persyaratan pencaker sesuai / tidak sesuai

- Kelengkapan alat seleksi ada / tidak ada

2 Pelatihan dan Pengembangan:

- Kompetensi lulusan Jumlah

- Penempatan lulusan Jumlah

- Efektifitas sinergi ya / tidak

- Efektifitas koordinasi ya / tidak

- Lulusan tenaga kerja baru Jumlah

- Lulusan tenaga kerja

pengalaman

Jumlah

- Tingkat kompetensi 1/2/3/4/5/6

3 Penempatan Tenaga Kerja:

- Penempatan lulusan Jumlah

- Sesuai kebutuhan ya / tidak

- Tingkat kompetensi 1/2/3/4/5/6

- Dalam negeri Jumlah

- Luar negeri Jumlah

4 Pemagangan:

- Kompetensi lulusan sesuai / tidak sesuai

- Kapasitas lulusan Jumlah

- Sesuai bidang pelatihan ya / tidak

- Kompetensi intala sesuai / tidak sesuai

- Jumlah intala magang Jumlah

- Pemahaman budaya

industri

tercapai / tidak

- Sinkronisasi kurikulum

magang

ada / tidak ada

- Serapan lulusan magang Jumlah

5 Sertifikasi :

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

No. Jenis Kemitraan Sasaran Parameter

- Jumlah yang lulus Jumlah

- Level kelulusan 1/2/3/4/5/6

- Kredibilitas lembaga

pelatihan

sangat bagus / bagus /

cukup / kurang

- Penanganan bagi yang

tidak lulus

ada / tidak ada

6 Instruktur :

- Kompetensi intala sesuai / tidak sesuai

- Produktifitas intala persen (%)

- Jumlah intala Jumlah

- Jumlah instruktur dari

industri

Jumlah

- Jumlah instruktur magang Jumlah

7 Peralatan :

- Pemanfaatan fasarlat persen (%)

- Efisiensi fasarlat persen (%)

- Efektifitas fasarlat persen (%)

- Kelengkapan fasarlat lengkap / tidak lengkap

8 Skema Pembiayaan :

- Kepuasan para pihak puas / cukup puas / tidak

puas

- Pelanggaran peraturan ada / tidak ada

- Keadilan para pihak adil / cukup adil / tidak

adil

9 Lain-lain :

- Jumlah Perjanjian

Kerjasama dengan industri

Jumlah

- Jumlah program dan

kegiatan-kegiatan lain

dengan industri

Jumlah

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Lampiran 4 : Evaluasi Program Kemitraan

Formulir Evaluasi Program Kemitraan

(Diisi oleh FKLPI Daerah)

Nama Perusahaan : ........................................................................

Alamat

: ........................................................................

Nama Kontak

: ........................................................................

Email dan Telepon : ........................................................................

Jenis Kemitraan : ........................................................................

DESKRIPSI 1 2 3 4

A. Pelaksanaan Program Kemitraan

1. Para pihak sangat berperan aktif pada pelaksanaan

2. Kegiatan-kegiatan berjalan sesuai dengan work plan

3. Penanganan keluhan

memuaskan

4. Menghubungi para pihak untuk pelaksanaan kemitraan sangat mudah

5. Waktu pelaksanaan sesuai target

6. Fasilitas yang dibutukan untuk pelaksanaan kemitraan tersedia dengan baik

Catatan :

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

DESKRIPSI 1 2 3 4

B. Komunikasi dan Koordinasi

1. Kontak para pihak dan tim teknis mudah dihubungi

2. Diskusi-diskusi mudah dilakukan

3. Umpan balik ditanggapi dengan baik

4. Saluran komunikasi yang tersedia berfungsi efektif (email,

WA, telepon, HP, SMS, Meeting, dll)

Catatan :

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

C. Manfaat

1. Para pihak menerima manfaat sesuai yang diharapkan

2. Waktu, tenaga dan biaya yang digunakan sesuai dengan

manfaat yang diterima para pihak.

3. Para pihak akan melanjutkan kemitraan ini.

DESKRIPSI 1 2 3 4

D. Masukan Umum

Apa hal utama yang menjadi nilai lebih yang diperoleh bagi para pihak dalam kemitraan ini?

.....................................................................................................................................

.....................................................................................................................................

KETERANGAN:

1 = Sangat Setuju; 2 = Setuju; 3 = Kurang Setuju; 4 = Tidak Setuju

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Lampiran 5 : Monitoring Dan Evaluasi

No. Deskripsi Check

1. Manfaat monitoring dan evaluasi telah dipahami oleh

para pihak

2. Metode dan materi monitoring dan evaluasi telah

didiskusikan dan disepakati

3. Petugas monitoring dan evaluasi telah ditentukan

4. Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi telah

ditentukan

5.

Kapan dan bagaimana umpan balik berdasarkan hasil

evaluasi yang disampaikan kepada para pihak, telah

didiskusikan

6. Presedur tindak lanjut dari hasil evaluasi telah

ditentukan

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

PETUNJUK PENGISIAN

DATA KEMITRAAN

BALAI LATIHAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

Lampiran 6: Petunjuk Pengisian Data Kemitraan BLK

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Login Pengguna

Untuk dapat masuk dalam aplikasi Balai Latihan Kerja pada website Direktorat Bina Kelembagaan Pelatihan Kerja, pengguna terlebih dahulu harus memiliki akun (username dan password) dalam sistem pada alamat website http://binalembaga.kemnaker.go.id. Halaman awal website seperti gambar berikut:

1. Menu Balai Latihan Kerja

Setelah masuk ke halaman utama website, pengguna pilih menu BALAI LATIHAN KERJA, seperti gambar berikut ini:

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Setelah itu akan tampil halaman seperti gambar di bawah ini, dan selanjutya klik menu LOGIN.

2. Login Pengguna

Untuk dapat mengakses data base, user / pengguna terlebih dahulu login menggunakan username dan password melalui menu LOGIN – Login Lembaga. Untuk login pengguna memilih menu LOGIN dan akan ditampilkan gambar dibawah ini:

Setelah Username dan Password yang dimasukkan benar maka pengguna dapat mengakses menu-menu Balai Latihan Kerja.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

Data Kemitraan

1. Menu KEMITRAAN

Setelah login, silakan klik menu KEMITRAAN, maka akan ditampilkan data kemitraan seperti gambar di bawah ini:

2. Input Data KEMITRAAN

Untuk menambah data baru, pada gambar tersebut di atas, pengguna klik “TAMBAH MITRA BARU”. Setelah itu akan tampil gambar seperti di bawah ini:

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

PENJELASAN FORMULIR :

2.1. NAMA MITRA

Nama mitra adalah pihak Industri/Swasta/Intansi Pemerintah yang melakukan kemitraan atau kerjasama dengan BLK.

2.2. MOU NOMOR

Nomor MoU adalah nomor Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MOU) dalam melakukan kemitraan atau kerjasama antara pihak BLK dengan pihak Industri/Swasta/Intansi Pemerintah.

2.3. MOU TANGGAL

MOU Tanggal adalah tanggal Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MOU) antara pihak BLK dengan pihak Industri/Swasta/Intansi Pemerintah.

2.4. MOU BERLAKU

MOU Berlaku adalah masa berlaku Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MOU) antara pihak BLK dengan pihak Industri/Swasta/Intansi Pemerintah.

2.5. FILE MOU

File MoU adalah file dokumen Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MOU) dalam melakukan kemitraan atau kerjasama antara pihak BLK dengan pihak Industri/Swasta/Intansi Pemerintah. Dokumen tersebut dapat di scan dan di upload oleh admin BLK ke Website http://binalembaga.kemnaker.go.id. Ukuran file maksimal : 500kb dan jenis file yang dapat di upload dengan extension : .doc , .xls , .pdf.

2.6. JENIS KERJASAMA

Jenis Kerjasama adalah jenis atau pilihan kerjasama antara

pihak BLK dengan pihak Industri/Swasta/Intansi Pemerintah. Jenis kerjasama terdiri dari penempatan; Penempatan; On the job training (OJT)/Pemagangan; Pengembangan SDM Instruktur; Pengembangan SDM Karyawan; Pengembangan SDM Siswa/Pelajar; Peralatan (hibah); Sertifikasi; dan jenis kemitraan Lainnya.

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

2.7. KEJURUAN/BIDANG

Kejuruan/Bidang adalah kejuruan di BLK yang dikerjasamakan dengan dengan pihak Industri/Swasta/Intansi Pemerintah.

2.8. JUMLAH ORANG

Jumlah Orang adalah jumlah orang yang dilatih/ditempatkan/upgrade skill instruktur/sertifikasi berdasarkan Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MOU).

2.9. ALOKASI DANA

Alokasi Dana adalah sumber anggaran berdasarkan Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MOU). Sumber dana dapat berasal dari APBN; APBD; BUMN dan Swasta/Industri.

2.10. ALOKASI DANA

Jenis Penyelenggara adalah tempat penyelenggaran pelatihan berdasarkan Perjanjian Kerjasama atau Nota Kesepahaman (MOU). Penyelenggaraan pelatihan terdiri dari pelatihan Institusional dan pelatihan Non Institusional. Pelatihan Institusional adalah pelatihan yang diselenggarakan di BLK, sedangkan pelatihan Non Institusional adalah pelatihan yang tidak diselenggarakan di BLK (pelatihan dengan mobil MTU).

2.11. KETERANGAN

Keterangan adalah penjelasan lebih rinci tentang Perjanjian Kerjasam atau Nota Kesepahaman (MOU).

Pedoman Pembentukan FKLPI Daerah Dan

Pelaksanaan Kemitraan Lembaga Pelatihan Kerja

3. Edit Data KEMITRAAN

Edit Data digunakan jika ada data yang salah atau perlu di edit. Untuk melakukan edit/revisi pengguna klik icon pensil sebagai berikut:

4. Hapus Data KEMITRAAN

Untuk menghapus data mitra yang tidak digunakan, dapat menggunakan icon (X) seperti gambar berikut ini: