kementerian tenaga kerja dan transmigrasi …lemsar.net/filepedoman/banper2014.pdf · masyarakat...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 51 Lt. VI A. Telp. : 021-52901142 Fax. 021-52900925 Jakarta Selatan
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS
NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN PELATIHAN TAHUN 2014
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 80 Tahun 2014
tentang Pemberian Bantuan Barang dan Jasa kepada
Masyarakat Bidang Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian Tahun 2014, perlu disusun Keputusan
Direktur Jenderal tentang Petunjuk Pelaksanaan
Bantuan Peralatan Pelatihan;
b. bahwa dengan berakhirnya Keputusan Direktur Jenderal
Nomor KEP.38/LATTAS/III/2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemberian Bantuan Peralatan Pelatihan
Tahun 2013, maka perlu ditetapkan Keputusan Direktur
Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Bantuan Peralatan
Pelatihan Tahun 2014;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
182);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang
Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 67, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4637);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155);
9. Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 103);
10.Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang
Pedoman Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4212), sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun
2010;
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
3 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Negara Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
286);
12.Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER.12/MEN/VIII/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2013
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
378);
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor
PER. 08/MEN/V/2011 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Negara Bidang Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 286);
1
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS NOMOR KEP.57/LATTAS/IV/2014
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN PELATIHAN TAHUN 2014
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan ketenagakerjaan memiliki dampak yang luas,
diantaranya dengan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada posisi bulan Agustus
2013, jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak 7,39 juta orang
(6,25%) dari total angkatan kerja yang berjumlah 118,19 juta orang.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengangguran, diantaranya
karena adanya kesenjangan antara jumlah pencari kerja lebih besar
dengan jumlah peluang kerja yang tersedia, kesenjangan antara
kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh
pasar kerja. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peran lembaga
yang membidangi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki
peran yang sangat penting, hal ini dikarenakan terbatasnya ruang
lingkup yang dimiliki pemerintah untuk menciptakan dan
mengembangkan serta melatih SDM. Untuk itu peran Lembaga Pelatihan
Kerja Swasta (LPKS) sangatlah penting dalam menciptakan kualitas kerja
yang kompeten. LPKS yang tersebar diseluruh Indonesia saat ini
berjumlah 7.764 (tujuh ribu tujuh ratus enam puluh empat) memiliki
peran strategis dan terbukti dapat memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing tenaga kerja.
2
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai pembina pelatihan
mengalokasikan anggaran pemberian bantuan peralatan pelatihan tahun
anggaran 2014. Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
kualitas dan kapasitas LPKS agar dapat melakukan kegiatan pelatihan
yang kredibel sehingga dapat menciptakan calon tenaga kerja yang
kompeten dan diakui di dunia industri.
Melihat jumlah LPKS yang besar dan terbatasnya anggaran yang
dimiliki, maka perlu dilakukan penilaian serta kualifikasi LPKS yang
akan diberikan Bantuan Peralatan Pelatihan dari Direktorat Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi RI.
B. Sasaran dan Tujuan
1. Tujuan
a. Memberikan petunjuk bagi pelaksana kegiatan dalam
melaksanakan kegiatan pemberian bantuan peralatan pelatihan.
b. Memberikan petunjuk bagi Lembaga Pelatihan Kerja Swasta,
Yayasan dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam mengajukan
permohonan bantuan peralatan pelatihan.
c. Memberikan petunjuk dalam penetapan lembaga penerima
bantuan peralatan pelatihan.
2. Sasaran
Terselenggaranya pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan
peralatan pelatihan secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Petunjuk Pelaksanaan ini meliputi, persyaratan
administratif dan teknis, tata cara pemberian bantuan, kegiatan
sosialisasi, verifikasi, monitoring dan evaluasi serta pelaporan.
3
D. Pengertian
1. Bantuan Peralatan Pelatihan adalah peralatan pelatihan yang
diberikan kepada Yayasan/Lembaga yang bergerak dibidang
pengembangan SDM dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang telah
ditetapkan dengan keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas;
2. Proposal adalah dokumen usulan yang diajukan oleh Lembaga
Pemohon kepada Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas yang berisikan tentang kebutuhan peralatan pelatihan
di lembaga tersebut;
3. Lembaga Pemohon adalah Lembaga Pelatihan Kerja Swasta, Yayasan
dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak di bidang
pengembangan SDM yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan
perundang-undangan;
4. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi
kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat
keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan atau pekerjaan;
5. Program pelatihan kerja adalah keseluruhan isi pelatihan yang
tersusun secara sistematis dan memuat tentang kompetensi kerja
yang ingin dicapai, kurikulum, silabus serta praktek, lama waktu
pelatihan, metoda dan sarana pelatihan, persyaratan peserta dan
tenaga pelatihan serta evaluasi dan penetapan kelulusan peserta
pelatihan;
6. Sarana dan prasarana pelatihan adalah sarana yang dimiliki untuk
mendukung penyelenggaraan pelatihan berupa gedung/kantor,
ruang teori, ruang praktek, peralatan dan kelengkapannya;
7. Tenaga pelatihan adalah seseorang yang telah memenuhi
persyaratan kualifikasi kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya
untuk melakukan suatu fungsi yang berkaitan dengan kepentingan
pelatihan tenaga kerja;
4
8. Lembaga penerima bantuan adalah Lembaga Pemohon yang
dinyatakan lulus seleksi baik administratif maupun teknis setelah
dilakukan verifikasi;
9. Direktur adalah Direktur Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja;
10. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan
dan Produktivitas;
11. Menteri adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
5
BAB II PERSYARATAN PENERIMA
BANTUAN PERALATAN PELATIHAN
Bantuan Peralatan Pelatihan pada Lembaga Pemohon merupakan
bantuan yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dalam rangka meningkatkan peran serta dan fungsi sekaligus
penguatan kelembagaan bagi Lembaga Pemohon sebagai upaya bersama
dalam proses penyediaan tenaga kerja kompeten sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja atau dunia industri.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh Lembaga Pemohon dalam
mengajukan permohonan bantuan peralatan pelatihan meliputi :
A. Lembaga Pelatihan Kerja Swasta
1. Persyaratan administrasi
a. Surat permohonan bantuan peralatan pelatihan dari Lembaga
Pemohon yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (contoh pada lampiran 3);
b. Surat rekomendasi pengajuan bantuan peralatan dari dinas yang
membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota;
c. Fotokopi akte pendirian lembaga yang diterbitkan oleh Notaris;
d. Fotokopi surat keterangan domisili Lembaga Pemohon dari
kelurahan/desa setempat yang masih berlaku atau yang telah
dilegalisir tahun 2014 oleh kepala kelurahan/desa;
e. Usulan kebutuhan peralatan perlatihan sesuai dengan program
pelatihan yang diajukan;
f. Fotokopi KTP pimpinan Lembaga Pemohon disertai nomor telepon
dan HP pimpinan Lembaga Pemohon;
g. Surat usulan calon panitia pemeriksa dan penerima
barang/peralatan pelatihan sejumlah 3 (tiga) orang yang terdiri
dari 1 (satu) orang ketua lembaga dan 2 (dua) orang pengurus
(contoh Surat pada lampiran 8);
6
h. Surat Pernyataan Kesanggupan untuk memelihara bantuan
peralatan
Surat pernyataan kesanggupan untuk memelihara bantuan
peralatan, yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, yang menyatakan tidak memperjualbelikan
barang/peralatan serta tidak mengalihfungsikan selain untuk
melaksanakan pelatihan kerja (contoh pada lampiran 7);
i. Fotokopi izin penyelenggaraan pelatihan yang masih berlaku dari
dinas yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota dan
atau instansi berwenang.
2. Persyaratan teknis
a. Visi dan Misi Lembaga
Penjelasan visi dan misi lembaga terkait dengan pengembangan
SDM yang mencerminkan pentingnya program pelatihan yang
akan dikembangkan oleh lembaga tersebut;
b. Struktur Organisasi
Lembaga Pemohon harus mempunyai struktur organisasi
kepengurusan yang ditunjukkan dalam Bagan Struktur Organisasi
(contoh form pada lampiran 4);
c. Instruktur dan Tenaga Pelatihan
Lembaga Pemohon mendeskripsikan instruktur dan tenaga
pelatihan yang meliputi instruktur, tenaga pengelola pelatihan dan
tenaga pendukung lainnya dengan mencantumkan daftar personil
tersebut. Ketersediaan instruktur dan tenaga pelatihan harus
sesuai dengan program pelatihan dan melampirkan ijazah
pendidikan serta sertifikat pelatihan (contoh form pada lampiran
5);
d. Program Pelatihan
Menjelaskan tentang rencana program yang akan dilaksanakan
dalam 1 (satu) tahun ke depan terkait dengan penggunaan
peralatan pelatihan yang diajukan. Program yang dikembangkan
7
didasari oleh kebutuhan pasar kerja dan pengembangan ekonomi
masyarakat dengan melampirkan kurikulum dan silabus;
e. Ruang Kantor/Administrasi, Workshop dan Kelas
Lembaga Pemohon menjelaskan prasarana pelatihan yang dimiliki
(contoh form pada lampiran 6) dengan bukti melampirkan foto.
Prasarana minimum yang sudah dimiliki antara lain:
ruang kantor beserta perlengkapannya;
ruang belajar/workshop yang akan digunakan untuk
menempatkan peralatan pelatihan;
peralatan pelatihan yang telah dimiliki
f. Sertifikat Akreditasi
Melampirkan sertifikat akreditasi yang diterbitkan oleh Lembaga
Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LA-LPK) yang masih berlaku
sampai dengan tahun 2014 (bila ada).
B. Yayasan dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang bergerak dibidang
pengembangan SDM
1. Persyaratan administrasi
a. Surat permohonan bantuan peralatan pelatihan dari Lembaga
yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan
dan Produktivitas, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(contoh pada lampiran 3);
b. Surat rekomendasi pengajuan bantuan peralatan dari dinas
kabupaten/kota yang membidangi ketenagakerjaan;
c. Fotokopi akte pendirian lembaga yang diterbitkan oleh Notaris;
d. Fotokopi surat keterangan domisili Lembaga Pemohon dari
kelurahan/desa setempat yang masih berlaku atau yang telah
dilegalisir tahun 2014 oleh kepala kelurahan/desa;
e. Usulan kebutuhan peralatan perlatihan sesuai dengan program
pelatihan yang diajukan;
f. Fotokopi KTP pimpinan Lembaga Pemohon disertai nomor telepon
dan HP pimpinan Lembaga Pemohon;
8
g. Surat usulan calon panitia pemeriksa dan penerima
barang/peralatan pelatihan sejumlah 3 (tiga) orang yang terdiri
dari 1 (satu) orang ketua lembaga dan 2 (dua) orang pengurus
(contoh Surat pada lampiran 8);
h. Surat Pernyataan Kesanggupan untuk memelihara bantuan
peralatan
Surat pernyataan kesanggupan untuk memelihara bantuan
peralatan yang diberikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, yang menyatakan tidak memperjualbelikan
barang/peralatan serta tidak mengalihfungsikan selain untuk
melaksanakan pelatihan kerja (contoh pada lampiran 7);
i. Fotokopi izin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik provinsi atau
kabupaten/ kota (khusus lembaga swadaya masyarakat).
2. Persyaratan teknis
a. Visi dan Misi Lembaga
Penjelasan visi dan misi lembaga terkait dengan pengembangan
SDM yang mencerminkan pentingnya program pelatihan yang
akan dikembangkan oleh lembaga tersebut;
b. Struktur Organisasi
Lembaga Pemohon harus mempunyai struktur organisasi
kepengurusan yang ditunjukkan dalam Bagan Struktur Organisasi
(contoh form pada lampiran 4);
c. Instruktur dan Tenaga Pelatihan
Lembaga Pemohon mendeskripsikan instruktur dan tenaga
pelatihan yang meliputi instruktur, tenaga pengelola pelatihan dan
tenaga pendukung lainnya dengan mencantumkan daftar personil
tersebut. Ketersediaan instruktur dan tenaga pelatihan harus
sesuai dengan program pelatihan dan melampirkan ijazah
pendidikan serta sertifikat pelatihan (contoh form pada lampiran
5);
9
d. Program Pelatihan
Menjelaskan tentang rencana program yang akan dilaksanakan
dalam 1 (satu) tahun ke depan terkait dengan penggunaan
peralatan pelatihan yang diajukan. Program yang dikembangkan
didasari oleh kebutuhan pasar kerja dan pengembangan ekonomi
masyarakat dengan melampirkan kurikulum dan silabus;
e. Ruang Kantor/Administrasi, Workshop dan Kelas
Lembaga Pemohon menjelaskan prasarana pelatihan yang dimiliki
(contoh form pada lampiran 6) dengan bukti melampirkan foto.
Prasarana minimum yang sudah dimiliki antara lain:
ruang kantor beserta perlengkapannya;
ruang belajar/workshop yang akan digunakan untuk
menempatkan peralatan pelatihan;
peralatan pelatihan yang telah dimiliki
10
BAB III
TATA CARA
PEMBERIAN BANTUAN PERALATAN PELATIHAN
A. Pengajuan Proposal
Pemohon mengajukan proposal permohonan bantuan peralatan
pelatihan kepada Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktivitas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan
alamat Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Blok A lantai 6 Jakarta Selatan
12950. Proposal yang dikirim harus dilengkapi dengan surat pengantar
yang ditandatangani oleh pimpinan Lembaga Pemohon (contoh surat
pada lampiran 3) dan rekomendasi dari dinas yang membidangi
ketenagakerjaan kabupaten/kota. Proposal dapat diajukan setelah
sosialisasi Juklak Pemberian Bantuan Peralatan Pelatihan sampai
dengan bulan Agustus 2014.
B. Sistematika Penulisan Proposal
Sistematika penulisan proposal memuat tentang latar belakang,
maksud, tujuan, profil lembaga, visi dan misi serta rencana program
pemanfaatan bantuan peralatan pelatihan yang akan dilaksanakan
dalam pengembangan SDM (contoh form pada lampiran 1), halaman
muka proposal dibuat dengan format sebagaimana contoh pada
lampiran 2.
C. Penilaian Kelayakan Proposal
Tim Penilai yang dibentuk oleh Direktur Jenderal Pembinaan
Pelatihan dan Produktivitas melakukan penilaian administrasi dan
teknis serta melakukan verifikasi ke Lembaga Pemohon. Penilaian
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
1. Penilaian proposal
Lembaga Pemohon harus memenuhi persyaratan administrasi dan
persyaratan teknis dengan nilai kelulusan minimal 75, sesuai
11
dengan yang ditetapkan sebagaimana tercantum pada Petunjuk
Pelaksanaan Pemberian Bantuan Peralatan Pelatihan Tahun 2014.
2. Verifikasi
Verifikasi dilakukan oleh Tim Verifikasi melalui pembuktian dan
klarifikasi ke Lembaga Pemohon, meliputi validasi dan keabsahan
seluruh data yang diajukan pemohon setelah hasil penilaian
proposal dinyatakan memenuhi persyaratan, baik penilaian
administrasi maupun teknis. Dalam melaksanakan verifikasi
proposal, Tim Verifikasi Pusat dapat meminta bantuan
pendampingan dari PNS yang membidangi ketenagakerjaan provinsi,
kabupaten/kota dan Komite Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (KA-
LPK).
Dalam verifikasi lapangan, Lembaga Pemohon harus mempunyai
gedung/bangunan (kantor/workshop), baik itu milik sendiri maupun
kontrak (dibuktikan dengan surat perjanjian kontrak
gedung/bangunan), sarana dan fasilitas yang memadai, mempunyai
ruang kantor/administrasi, kelas dan workshop. Bagi lembaga yang
tidak mempunyai ruangan kantor/administrasi, kelas dan workshop,
instruktur dan tenaga pelatihan, lembaga tersebut akan
dikategorikan tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan
peralatan.
D. Penetapan Lembaga Penerima Bantuan
Penetapan lembaga penerima bantuan dilakukan melalui tahapan
sebagai berikut:
1. Tim Penilai melaporkan hasil penilaian proposal dan verifikasi
kepada Direktur Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja;
2. Direktur Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja mengusulkan
kepada Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
untuk menerbitkan Surat Keputusan tentang Penetapan Lembaga
Penerima Bantuan Peralatan Pelatihan;
12
3. Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
menerbitkan Surat Keputusan tentang Penetapan lembaga penerima
bantuan peralatan pelatihan;
4. Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
melaporkan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang
lembaga penerima bantuan peralatan pelatihan;
5. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada butir 3, bersifat
mutlak dan tidak dapat diganggu gugat;
6. Surat Keputusan sebagaimana dimaksud pada butir 3,
ditindaklanjuti oleh Direktur Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan
Kerja selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) untuk dilakukan
pengadaan oleh Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan tetap
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
E. Pelaksanaan Bantuan Peralatan Pelatihan
1. Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pengadaan Barang/Jasa Direktorat Bina Lembaga dan Sarana
Pelatihan Kerja melakukan penyusunan perencanaan, penjadwalan
dan dokumen pelelangan;
2. PPK Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja membuat
Harga Perkiraan Sendiri (HPS) terhadap barang yang dibutuhkan
oleh lembaga penerima sesuai proposal dengan memperhatikan
standard peralatan;
3. Pemberian pengadaan bantuan peralatan pelatihan kepada Lembaga
Pemohon berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas tentang penetapan lembaga
penerima bantuan peralatan;
4. Proses pelelangan umum dan pelaksanaan penyelesaian pekerjaan
oleh pihak penyedia
5. Panitia Pemeriksa dan Penerima Barang/Jasa Pusat wajib
memeriksa barang di gudang perusahaan sebelum di distribusikan;
13
6. Penyedia Barang/Jasa bertanggung jawab terhadap pendistribusian
barang sampai ke tempat lembaga penerima bantuan sesuai dengan
kontrak;
7. Berita acara serah terima peralatan pelatihan dibuat antara Penyedia
barang dengan lembaga penerima bantuan, Panitia Pemeriksa dan
Penerima dari lembaga penerima bantuan sebanyak 3 (tiga) orang
yang kemudian diserahkan kepada PPK Direktorat Bina Lembaga
dan sarana Pelatihan Kerja;
8. PPK Direktorat Bina Lembaga dan sarana Pelatihan Kerja
melaporkan realisasi bantuan peralatan pelatihan kepada Direktur
Bina Lembaga dan sarana Pelatihan Kerja selaku Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA);
9. Monitoring dan evaluasi pasca alokasi penerimaan peralatan
pelatihan di lembaga penerima;
10. Rencana jenis peralatan yang akan diberikan kepada lembaga
penerimaan bantuan peralatan meliputi kejuruan :
Komputer
Menjahit
Tata Boga
Tata Kecantikan
Sepeda Motor
Percetakan Sablon
Usulan kebutuhan di luar kejuruan tersebut di atas, dapat
dipertimbangkan sesuai dengan prioritas fungsi terhadap kebutuhan
peralatan pelatihan.
14
BAB IV SOSIALISASI, MONITORING EVALUASI DAN PELAPORAN
Dalam rangka mendukung keberhasilan pelaksanaan bantuan
peralatan pelatihan perlu dilakukan kegiatan sosialisasi, monitoring
evaluasi dan pelaporan. Tim sosialisasi, monitoring evaluasi dan pelaporan
dibentuk oleh Direktur Bina Lembaga dan sarana Pelatihan Kerja selaku
KPA. Tim ini bertujuan untuk memberikan informasi serta mengetahui
efektivitas pelaksanaan program, sejak tahap persiapan sampai dengan
selesainya pelaksanaan kegiatan.
A. Sosialisasi
Sosialisasi bantuan peralatan pelatihan bertujuan untuk
memberikan dan menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan tentang maksud, tujuan, dan sasaran serta persyaratan
yang harus dipenuhi oleh lembaga penerima bantuan dari kegiatan
pemberian bantuan peralatan pelatihan. Sosialisasi dilakukan sebelum
penilaian dan verifikasi proposal oleh Tim.
B. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan kegiatan yang penting dilakukan oleh
penyelenggara kegiatan untuk melihat seberapa jauh pelaksanaan
pengadaan peralatan bantuan dilakukan oleh pihak penyedia barang
sekaligus keterkaitan antara bantuan yang diberikan dengan program
yang dilakukan. Evaluasi dilakukan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan dan berhasil dengan baik sesuai dengan tujuan dan sasaran
yang ditetapkan serta memberikan masukan kepada penyelenggara
kegiatan agar program pemberian bantuan peralatan pelatihan ditahun
mendatang lebih baik sehingga meminimalisasi adanya kesalahan-
kesalahan, baik administrasi maupun teknis.
15
C. Pelaporan
Pelaporan merupakan penyajian data dan informasi yang
menggambarkan proses kegiatan Pemberian Bantuan Peralatan
Pelatihan Tahun 2014 dari awal hingga akhir. Laporan yang relevan
dapat memberikan informasi dan petunjuk yang akurat agar dapat
dilakukan tindakan koreksi dan merumuskan perencanaan kegiatan
periode berikutnya.
17
Alur Proses Pemberian Bantuan Peralatan Pelatihan
SOSIALISASI JUKLAK
PENGAJUAN PROPOSAL BANTUAN KE DIREKTUR JENDERAL
BINALATTAS
PROSES PENGISIAN DATA PROPOSAL
(Entry ke Database)
TIM PENILAI PROPOSAL
PenilaianAdministrasi
TIM VERIFIKASI LAPANGAN
Penilaian Teknis
Proposal
Verifikasi Lembaga
PELAPORAN
PENETAPAN LEMBAGA PENERIMA DENGAN SKDIREKTUR JENDERAL BINALATTAS
PROSES PENGADAAN
BARANG
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
PenyimpananProposal Yang TidakMemenuhi Syarat
Penyimpanan Proposal Yang Tidak Memenuhi Syarat
Penyimpanan Proposal Yang Tidak
Lulus Verifikasi
PENGIRIMAN BARANG
MONITORING DAN EVALUASI
18
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL
BANTUAN PERALATAN PELATIHAN TAHUN 2014
SURAT PERMOHONAN BANTUAN PERALATAN PELATIHAN
KATA PENGANTAR
Surat permohonan bantuan peralatan pelatihan Surat rekomendasi dinas yang membidangi Ketenagakerjaan
kabupaten/kota
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran
BAB II PROFIL LEMBAGA PEMOHON
A. Nama Lembaga
B. Visi dan Misi Lembaga
C. Struktur Organisasi
D. Instruktur dan Tenaga pelatihan
E. Kegiatan Pelatihan yang dilaksanakan tahun 2013
F. Ruang Kantor/Administrasi, Workshop dan Kelas
BAB III RENCANA PROGRAM
A. Program Pelatihan
B. Usulan Kebutuhan Peralatan
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
1. Fotokopi akte pendirian lembaga yang diterbitkan oleh Notaris 2. Fotokopi surat keterangan domisili Lembaga Pemohon dari
kelurahan/desa setempat yang masih berlaku atau yang telah
dilegalisir tahun 2014 oleh kepala kelurahan/desa 3. Fotokopi KTP pimpinan Lembaga Pemohon disertai nomor telepon
dan HP pimpinan
4. Surat usulan calon panitia pemeriksa dan penerima barang/peralatan pelatihan
LAMPIRAN 1
19
5. Surat pernyataan kesanggupan memelihara, tidak memperjualbelikan barang/peralatan dan tidak mengalihfungsikan
bantuan peralatan pelatihan kecuali untuk pelatihan kerja 6. Fotokopi ijazah dan sertifikat pelatihan instruktur dan tenaga
pelatihan
7. Fotokopi izin penyelenggaraan pelatihan dari dinas yang membidangi ketenagakerjaan kabupaten/kota (khusus
LPKS)/Surat izin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (khusus LSM)
8. Fotokopi sertifikat akreditasi dari LA-LPK (bila ada).
20
--CONTOH--
FORMAT HALAMAN MUKA
PROPOSAL BANTUAN PERALATAN PELATIHAN KERJA
TAHUN 2014
a. Nama Lembaga
b. Alamat Lembaga
Kabupaten/Kota, Propinsi
Contact Person (Telp/Hp)
c. Usulan Kebutuhan Peralatan Untuk Kejuruan
: ...............................
: ...............................
: ...............................
: ...............................
: ...............................
---Nama Lembaga---
----- Alamat Lembaga ----
LAMPIRAN 2
LOGO
LEMBAGA
PEMOHON
21
--CONTOH--
KOP SURAT
(Lembaga Pemohon)
…………………….. 2014
Nomor : .................... 2014
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Proposal Bantuan Peralatan Pelatihan
Kejuruan ………….
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.
di-
JAKARTA
Dalam rangka meningkatkan peran serta dalam pembangunan, kami
salah satu lembaga yang bergerak di bidang peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia yang telah berdiri sejak tahun ............. ingin berpartisipasi
aktif dalam meningkatkan SDM tenaga kerja yang siap untuk bekerja atau
berwirausaha secara mandiri.
Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini kami mengajukan
permohonan bantuan peralatan pelatihan untuk kejuruan
............................................ . Peralatan pelatihan tersebut kami butuhkan
karena potensi pasar kerja/wirausaha di bidang tersebut sangat tinggi. Hal
ini terlihat dari jumlah perusahaan yang ada di wilayah kami sebanyak
.............. perusahaan.
Demikian proposal ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak kami
ucapkan terima kasih.
Pemohon
Stempel Lembaga Pemohon
Pimpinan Lembaga (Nama Lengkap dan Jelas)
LAMPIRAN 3
22
--CONTOH--
STRUKTUR ORGANISASI
PIMPINANNAMA PIMPINAN: ……………………………..
KETUA BIDANG PENEMPATANNAMA: ……………………..
KETUA BIDANG PROGRAMNAMA: ………………..
INSTRUKTUR INSTRUKTUR 1 …… INSTRUKTUR 2 …… INSTRUKTUR 3 …… INSTRUKTUR 4 …… DST…..
TENAGA PELATIHANA. TENAGA PENGELOLA PELATIHAN: Nama 1 ………… Nama 2 ………… dst.B. TENAGA PENDUKUNG: Nama 1 ………… Nama 2 ………… dst.
KETUA BIDANG SERTIFIKASINAMA: ………………..
LAMPIRAN 4
23
--CONTOH--
DAFTAR INSTRUKTUR DAN TENAGA PELATIHAN
LEMBAGA .........................................................
…....................., ………………. 2014
Pimpinan Lembaga
Ttd/stempel
………………………….
NO. NAMA PENDIDIKAN JABATAN IJAZAH/
SERTFIKAT
PELATIHAN
1. Instruktur
…………… terlampir
2. Instruktur ……………
terlampir
3. Instruktur ……………
terlampir
4. Instruktur ……………
-
5. Staf pendukung ……………
terlampir
6. Staf pendukung ……………
-
7. Dst. Dst. Dst.
LAMPIRAN 5
24
--CONTOH--
DAFTAR PRASARANA PELATIHAN
LEMBAGA .........................................................
NO. GEDUNG LUAS (m2) JUMLAH
(UNIT) KET.
1 Ruang kantor
a. ……………………..
b. ……………………..
2 Ruang praktek/workshop
a. ……………………..
b. ……………………..
3 Ruang Kelas
a. ……………………..
b. ……………………..
4 dst
........................, ………………. 2014
Pimpinan Lembaga
Ttd/stempel
………………………….
LAMPIRAN 6
25
--CONTOH--
Kop Lembaga
SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MEMELIHARA PERALATAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ..............................................
Jabatan : ..............................................
Bertindak atas nama : (nama lembaga)
Alamat Lembaga : ..............................................
Telp/Fax/e-mail : ..............................................
Dengan ini menyatakan bahwa bila kami mendapat Bantuan Peralatan
Pelatihan dari Direktorat Bina Lembaga dan Sarana Pelatihan Kerja,
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2014, kami sanggup
memelihara, menjaga, tidak memperjualbelikan barang/peralatan dan tidak
mengalihfungsikan bantuan peralatan pelatihan kecuali untuk pelatihan
kerja.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
Pimpinan Lembaga
Materai 6000 Stempel lembaga
--tanda tangan--
(Nama Lengkap dan Jelas)
LAMPIRAN 7
26
--CONTOH--
Kop Lembaga
…………………….. 2014
Nomor : .................... 2014
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Surat Usulan Calon Pemeriksa
dan Panitia Penerima Bantuan Peralatan Pelatihan Lembaga ……………, Kejuruan……………
Kepada Yth.
Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
di-
JAKARTA
Memperhatikan Petunjuk Pelaksanaan Bantuan Peralatan Pelatihan
tahun 2014, bila lembaga kami nantinya ditetapkan mendapat bantuan
Peralatan Pelatihan, bersama ini kami mengusulkan calon Panitia
Pemeriksa dan Penerima Bantuan Peralatan Pelatihan sebagai berikut:
1. Ketua Panitia : ……………… (Ketua Lembaga)
2. Sekretaris Panitia : ……………… (Pengurus Lembaga)
3. Anggota Panitia : ……………… (Pengurus Lembaga)
Demikian surat usulan ini kami buat dengan penuh kesadaran dan
tanggung jawab.
Pimpinan Lembaga
Stempel lembaga --tanda tangan--
(Nama Lengkap dan Jelas)
LAMPIRAN 8