kata pengantar - esdm.jatimprov.go.idesdm.jatimprov.go.id/esdm/attachments/article/93/renja...

83
RENJA TAHUN 2017 53 KATA PENGANTAR Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 dapat terselesaikan. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 ini merupakan manifestasi pelaksanaan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010. Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis telah berjalan sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan. Pada tahun 2017 disamping mengoptimalkan program dan kegiatan yang telah berjalan. Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2017 terdiri dari Pendahuluan, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun Lalu, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan. Rencana Kerja (RENJA) sebagai dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan dan program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 dan untuk mereview hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan. Melalui Rencana Kerja pula diharapkan dapat memberikan kejelasan dan manfaat bagi institusi baik pemerintah maupun mitra kerja. Surabaya, Juni 2016 KEPALA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR Ir. DEWI J. PUTRIATNI, M.Sc. Pembina Utama Madya NIP. 19600627 198610 2 001

Upload: doandung

Post on 02-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

RENJA TAHUN 2017 53

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Rencana Kerja

(Renja) SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun

Anggaran 2017 dapat terselesaikan. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 ini

merupakan manifestasi pelaksanaan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.

Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan

kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

Perencanaan Strategis telah berjalan sesuai dengan rencana kerja yang

ditetapkan. Pada tahun 2017 disamping mengoptimalkan program dan kegiatan

yang telah berjalan. Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2017 terdiri dari

Pendahuluan, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun Lalu, Tujuan,

Sasaran, Program dan Kegiatan. Rencana Kerja (RENJA) sebagai dokumen

Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan dan

program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana

Kegiatan dan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa

Timur Tahun Anggaran 2017 dan untuk mereview hasil evaluasi pelaksanaan

Rencana Kerja tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan. Melalui Rencana

Kerja pula diharapkan dapat memberikan kejelasan dan manfaat bagi institusi

baik pemerintah maupun mitra kerja.

Surabaya, Juni 2016 KEPALA DINAS

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

Ir. DEWI J. PUTRIATNI, M.Sc. Pembina Utama Madya

NIP. 19600627 198610 2 001

RENJA TAHUN 2017 54

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun,

yang memuat hasil evaluasi kinerja Tahun lalu, kebijakan, program,

dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh

pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong

partisipasi masyarakat. Penyusunan Renja SKPD dilakukan melalui

dua tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses saling

berurutan, mencakup:

1. Tahap perumusan rancangan Renja SKPD.

2. Tahap penyajian rancangan Renja SKPD.

Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi

Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 disusun dalam rangka untuk

memberikan gambaran hasil – hasil capaian program kegiatan tahun

lalu dan permasalahan yang menghambat, gambaran isu strategis dan

target capaian program kegiatan sebagai antipasi, serta untuk

menyesuaikan perkembangan prioritas pembangunan sektor Energi

dan Sumber Daya Mineral sehingga merupakan kebijakan rencana

pembangunan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral di Jawa Timur

yang selanjutnya sebagai dasar penyusunan usulan Kebijakan Umum

APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

Tahun Anggaran 2017.

Sebagai pedoman pelaksanaan Program Kegiatan Dinas ESDM

tahun berjalan, Renja Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Timur Tahun 2017 harus berdasar pada Rencana Strategis

(Renstra) Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur

Tahun 2014-2019, serta selaras dengan RPJMD.

1.2. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar atau

landasan hukum penyusunan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 ini, antaralain :

RENJA TAHUN 2017 55

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

55333);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025

(Lembar daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E) ;

6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun

2011-2031;

7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014

tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Jawa Timur Tahun 2014-2019

8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur

Tahun 2017.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah untuk mengetahui :

1. Program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.

RENJA TAHUN 2017 56

2. Lokasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Energi dan

Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.

3. Indikator kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Timur Tahun 2017.

4. Kelompok sasaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Timur Tahun 2017.

5. Pagu indikatif program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017.

Sedangkan tujuan dari penyusunan Renja Dinas Energi dan

Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah sebagai

berikut :

1. Merencanakan program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral Provinsi Jawa Timur

2. Mengevaluasi Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral

Provinsi Jawa Timur Tahun sebelumnya.

3. Mengetahui masalah, tantangan dan solusi dalam penyelengaraan

tugas dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Timur Tahun sebelumnya.

4. Perumusan tujuan dan sasaran Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.

5. Sebagai salah satu media pertanggung jawaban melalui penilaian

terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi.

1.4. Sistematika Penulisan Renja

Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Timur Tahun 2017 ini disusun dengan sistematika penulisan

sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Maksud dan Tujuan

1.4 Sistematika Penulisan

1.5. Potensi Energi dan Sumber Daya Mineral

1.6 Pelayanan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS ENERGI

DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

RENJA TAHUN 2017 57

2.1 Kondisi Pembangunan Bidang Energi dan Sumber Daya

Tahun 2016

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Energi dan Sumber

Daya Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dan capaian

Renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Timur

2.2.1 Evaluasi Program dan Kegiatan Renja Tahun Lalu

(2016)

2.2.2. Evaluasi Renstra ESDM

BAB III. PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN,

DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS)

3.1 PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN,

DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS)

3.1.1 Permasalahan

3.1.2. Faktor Pendukung Keberhasilan

3.2 TANTANGAN (ISU STRATEGIS) PEMBANGUNAN

ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN RENCANA KERJA TAHUN 2017

4.1 VISI

4.2 MISI

4.3 TUJUAN DAN SASARAN

4.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENUTUP

LAMPIRAN

1.5. Potensi Energi dan Sumber Daya Mineral

1.5.1 Potensi Pertambangan Umum

Potensi Pertambangan di Jawa Timur dibagi menjadi

potensi pertambangan mineral (logam, bukan logam, batuan

dan batubara), potensi pertambangan minyak dan gas bumi.

a. Potensi Pertambangan Mineral dan Batubara

Ragam potensi pertambangan mineral tersebar hampir

merata di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur

RENJA TAHUN 2017 58

sedangkan batubara terdapat dibeberapa kabupaten di

Jawa Timur. Cadangan mineral logam terdapat di

Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten

Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang,

Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten

Tulungagung, dan Ponorogo. Jenis kekayaan sumberdaya

alam mineral logam di Jawa Timur, antara lain Pasir Besi,

Tembaga, Batu Besi, Timah Hitam, Galena, Mangan, Emas.

Sebaran potesi mineral logam tersaji pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Potensi Mineral Logam

No Mineral Logam

Sebaran Potensi

1 Pasir besi Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab.

Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Jember

2 Besi Kab. Tulungagung, Kab. Pacitan, Trenggalek

3 Emas Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar

4 Tembaga Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Trenggalek, Jember

5 Seng Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo

6 Nikel Kab. Pacitan

7 Mangaan Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek,

Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab.

Malang, Jember

8 Timah

hitam

Kab. Pacitan

9 Timah putih

Kab. Pacitan

10 Galena Kab. Ponorogo

11 Pirit Kab. Ponorogo

12 Unsur

logam Au,

Ag,Cu dan Zn

Kab. Bondowoso

Kekayaan pertambangan mineral bukan logam

s a n g a t potensial meliputi: Bentonite, Phiropilit, Feldspar,

Zeolit, Kaolin, Toseki, Pasir/Sirtu, dan Pasir Kwarsa yang

tersebar di berbagai kabupaten di Jawa Timur, sebagaimana

tersaji pada Tabel 1.2.

RENJA TAHUN 2017 59

Tabel 1.2

Potensi Mineral Non Logam di Jawa Timur

No Mineral Non

Logam Sebaran Potensi

1 Pasir Kuarsa Kab. Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Bangkalan,

Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep

2 Yodium Kab. Pasuruan, Kab. Jombang

3 Belerang Kab. Pasuruan, Kab. Bondowoso

4 Fosfat Kab. Pacitan. Kab. Ponorogo, Kab. Situbondo, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab.

Lamongan, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang,

Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep

5 Zeolit Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab. Malang

6 Kaolin Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Kediri, Kab. Malang

7 Feldspar Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab. Blitar, Kab. Malang

8 Bentonit Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab.

Pasuruan, Kab. Bojonegoro

9 Dolomit Kab. Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan,

Bangkalan, Sumenep

10 Kalsit Kab. Pacitan, Kab. Blitar, Kab. Bondowoso, Kab. Nganjuk, Kab. Tuban, Kab. Sampang,

Trenggalek, Gresik (Bawean)

11 Rijang Kab. Pacitan. Kab. Ponorogo

12 Pirofilit Kab. Pacitan, Kab. Blitar, Kab. Malang

13 Oker Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Trenggalek

Dan untuk potensi mineral batuan tersebar di seluruh

wilayah kabupaten di Jawa Timur, memiliki beranekaragam

jenis komoditas industri yaitu batuan gamping, andesit,

trass, marmer, tanah liat, tanah urug, opal, kalsedon, diorit,

pasir, sirtu, onyx, toseki, breksi, jasper dan tuff. Tersaji pada

Tabel 1.3.

Tabel 1.3 Persebaran Potensi Mineral Batuan

No Mineral Batuan

Sebaran Potensi

1 Trass Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar. Kab.

Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Madiun, Kab. Tuban

2 Marmer Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Malang

RENJA TAHUN 2017 60

No Mineral

Batuan Sebaran Potensi

3 Andesit Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab.

Kediri, Kab. Malang, Kab. Banyuwangi, Kab.

Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk,

Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro

4 Tanah liat Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab.

Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab.

Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab.

Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab.

Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep

5 Tanah urug Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Mojokerto,

Kab. Jombang, Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab.

Bojonegoro, Kab. Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk,

6 Opal dan

Kalsedon

Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Pacitan, Trenggalek

7 Diorit Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab.

Malang

8 Pasir Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab.

Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo,

Kab. Pasuruan, Kab. Nganjuk, Kab. Magetan, Kab. Bojonegoro, Kab. Lamongan

9 Sirtu Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab.

Kediri, Kab. Malang, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab.

Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kota

Batu

10 Gamping Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang,

Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab.

Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab.

Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan,

Kab. Sumenep

11 Onyx Kab. Nganjuk, Kab. Bojonegoro

12 Toseki Kab. Pacitan

13 Breksi Kab. Bondowoso, Kab. Magetan

14 Jasper Kab. Pacitan

15 Tuff Kab. Ponorogo, Kab. Magetan

16 Batu Apung

Kab. Pasuruan

Sedangkan keterdapatan batubara di Jawa Timur

tersebar di tiga kabupaten yaitu Trenggalek, Pacitan dan

Tulungagung.

RENJA TAHUN 2017 61

Tabel 1.4

Potensi Batubara

No. Kab. /Kota Potensi (Ton) Luas

(Ha) Ket.

1 Pacitan 401.162,35 - Tidak ada data

luas

2 Trenggalek 6.500.000,00 72,00 -

3 Tulungagung 842,00 2,10 -

b. Potensi Migas

Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki

potensi migas yang cukup potensial, dimana cadangan

migas terbukti maupun terduga sangat besar. Cadangannya

tersebar di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro,

Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten

Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Nganjuk,

Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten

Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, dan Kota

Surabaya. Peta Wilayah Kerja Pertambangan migas tersaji

pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Peta WKP Migas Jawa Timur

Di wilayah Jawa Timur terdapat 39 blok migas, yang

berstatus Produksi sebanyak 13 (tiga belas) Wilayah Kerja,

status eksplorasi sebanyak 23 (dua puluh tiga) Wilayah Kerja

RENJA TAHUN 2017 62

dan status development sebanyak 3 (tiga) Wilayah Kerja. Daftar

Kontraktor migas Jawa Timur tersaji pada Tabel 1.5

Tabel 1.5 Kontraktor Minyak dan Gas Bumi

NO WILAYAH KERJA/ BLOCK

OPERATOR TANGGAL KONTRAK

TANGGAL EFEKTIF

TANGGAL BERAKHIR

STATUS

1 Bawean Camar Resources Canada Inc.

12/02/1981 12/02/2011 11/02/2031 Production

2 Pangkah Hess (Indonesia Pangkah) Limited

08/05/1996 08/05/1996 07/05/2026 Production

3 Poleng Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production

4 Jawa Bagian Timur Area-3

Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production

5 Tuban Job Pertamina-

Petrochina East Java

29/02/1988 29/02/1988 28/02/2018 Production

6 Cepu Block Mobil Cepu Ltd. 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production

7 Jawa Bagian Timur Area-4

Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production

8 Jawa Bagian Timur Area-5

Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production

9 Jawa Bagian Timur Area-6

Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production

10 Brantas Lapindo Brantas Inc.

23/04/1990 23/04/1990 22/04/2020 Production

11 Madura

Offshore Block

Santos (Madura

Offshore) Pty. Ltd.

04/12/1997 04/12/1997 03/12/2027 Production

12 Sampang Santos (Sampang) Pty Ltd.

04/12/1997 04/12/1997 03/12/2027 Production

13 Jawa Bagian Timur Area-7

Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production

14 Muriah Pc Muriah Ltd. 20/05/1991 20/05/1991 19/05/2021 Development

15 Ketapang Block Pc Ketapang Ii Ltd. 11/06/1998 11/06/1998 10/06/2028 Development

16 Titan

Awe (Titan) Nz Limited

26/11/2010 26/11/2010 25/11/2040 Exploration

17 East Muriah Pearl Oil (East Muriah) Limited

13/11/2008 13/11/2008 12/11/2038 Exploration

18 East Bawean I East Bawean Ltd. 13/11/2008 13/11/2008 13/11/2038 Exploration

19 North Madura Awe (North Madura) Nz Limited

18/05/2010 18/05/2010 17/05/2040 Exploration

20 Karapan Amstelco Karapan Pte, Ltd.

18/05/2010 18/05/2010 17/05/2040 Exploration

21 North East Madura-Iii

Anadarko Indonesia Company

12/12/2004 12/12/2004 11/12/2034 Exploration

22 Bulu Krisenergy (Satria) Ltd.

14/10/2003 14/10/2003 13/10/2033 Exploration

23 West Madura Offshore

Pt. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore

05/05/2011 07/05/2011 07/05/2031 Exploration

24 Terumbu Awe (Terumbu) Nz Limited

05/05/2009 05/05/2009 04/05/2039 Exploration

25 Mandala Consortium Pt. Bumi Hasta Mukti - Fortune Empire

18/05/2010 18/05/2010 18/05/2040 Exploration

RENJA TAHUN 2017 63

NO

WILAYAH

KERJA/ BLOCK

OPERATOR TANGGAL

KONTRAK

TANGGAL

EFEKTIF

TANGGAL

BERAKHIR STATUS

Group Ltd.

26 Madura Spe Petroleum Ltd 13/11/2008 13/11/2008 12/11/2038 Exploration

27 South Madura South Madura Exploration Company Ltd.

14/10/2003 14/10/2003 13/10/2033 Exploration

28 Randugunting Block

Pertamina Ep Randugunting

09/08/2007 09/08/2007 08/08/2037 Exploration

29 Blora Pt. Sele Raya Energi 30/11/2009 30/11/2009 29/11/2039 Exploration

30 Alas Jati Block Pt. Insani Bina Perkasa

09/08/2007 09/08/2007 08/08/2037 Exploration

31 Gunting Exxonmobil Exploration And Production

Indonesia (Gunting)

Limited

13/11/2008 13/11/2008 12/11/2038 Exploration

32 South East Madura

Pt. Energi Mineral Langgeng

05/05/2009 05/05/2009 04/05/2039 Exploration

33 Madura Strait Husky Oil (Madura) Ltd.

20/10/1982 20/10/2012 19/10/2032 Development

34 Northeast Madura

Techwin Energy Northeast Madura Ltd.

21/11/2011 21/11/2011 20/11/2041 Exploration

35 North Kangean Petrojava North Kangean Inc

16/01/2007 16/01/2007 15/01/2037 Exploration

36 Kangean Emp Kangean Ltd. 14/11/1980 14/11/2010 14/11/2030 Exploration

37 Sibaru Mitra Energy (Indonesia Sibaru)

16/01/2007 16/01/2007 15/01/2037 Exploration

38 East Kangean Greenstar Assets

Limited

07/10/2005 07/10/2005 06/10/2035 Exploration

39 East Sepanjang Pt Easco East Sepanjang

12/12/2004 12/12/2004 11/12/2034 Exploration

1.5.2 Potensi Energi dan Ketenagalistrikan

a. Energi

Berdasarkan fungsi geologi Jawa timur dibagi menjadi 3

(tiga) bagian yaitu bagian utara terdiri dari formasi

batugamping tersebar sepanjang kepulauan Madura,

Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro memiliki

kekayaan potensi sumber daya energi tak terbarukan mulai

dari minyak dan gas bumi baik di darat (offshore) maupun di

laut (onshore) dan energi terbarukan energi surya. Kemudian

bagian tengah dan selatan hidrothermal, biomassa, surya,

angin dan biogas. Potensi Energi di Jawa Timur tersaji pada

Tabel 1.6 dan 1.7.

RENJA TAHUN 2017 64

Tabel 1.6

Potensi Minyak dan Gas Bumi Jawa Timur

Tahun No. Jenis Sumber

Energi Satuan Terbukti Potensial Total

2005 1 Minyak Bumi

(crude oil)

MSTB 155.304,80 551.978,10 707.282,90

2 Gas Bumi BSCF 2.533,54 2.085,77 4.619,31

2010 1 Minyak Bumi

(crude oil) MSTB 229.610,80 150.535,80 380.146,60

2 Gas Bumi MSCF 4.771,55 3.717,55 8.488,61

Sumber : Ditjen Minyak dan Gas Kementrian ESDM dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur ,2011 *) Sudah termasuk cadangan Exxon Cepu.

Tabel 1.7 Potensi Sumber Energi Terbarukan

No. Jenis Sumber

Energi Satuan Potensi Lokasi Keterangan

1 Panas Bumi MWe 1.199,5 Sebelas titik lokasi di Jawa

Timur

2 Lokasi telah di

lelang, 3

telah diteliti

utk WKP

2 Tenaga Air MW 489,225 Tiga belas titik

lokasi di wilyah sungai Brantas*)

No. Jenis Sumber

Energi Satuan Potensi Lokasi Keterangan

3 Tenaga Air

(Skala Kecil)

kW/MW 2.825/

2,825

Tersebar di 54

titik lokasi

potensi, diluar wilayah S.

Brantas

Hasil FS

Dinas ESDM

Prov. Jatim

4 Surya MW 24.866,1 Berdasarkan

radiasi harian

rata-rata 4,3 kW

5 Biomassa MW 2113,8 Berdasarkan

produksi

bagase/sekam padi

6 Biogas MW 1,84 Rata-Rata

Produksi Ternak

per tahun

Sumber : Ditjen EBTKE Kementrian ESDM, Perum Jasa Tirta I, BPS Provinsi

Jawa Timur, dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, 2012

*) Hasil kajian potensi Perum Jasa Tirta I (Ditjen SDA) bersama The Chogoku Electric Power Co. Inc, 2009

RENJA TAHUN 2017 65

b. Ketenagalistrikan

Jawa Timur masuk dalam Region 4 dibawah Pengatur

Beban Jawa Bali (PJB) membawahi Unit Pembangkit yang

tersebar di beberapa lokasi wilayah di Jawa Timur dengan total

kapasitas terpasang sebesar 8.860 MW, yaitu Unit Pembangkit

Gresik terdiri dari Unit I: 2 PLTU (2 x 100 MW), Unit II 2 PLTU

(2 x 200 MW, Unit III : 3 PLTGU (3 x 526 MW)), Unit IV 2 PLTG

(2 x 20 MW) Total kapasitas 2218 MW. Kemudian Unit

Pembangkit Paiton 2 Unit PLTU (2x 400 MW) total 800 MW,

kemudian 12 Unit PLTA Brantas dengan total kapasitas 281

MW serta PLTU Tuban dan Pacitan. Disamping ditunjang ole 2

perusahan swasta yaitu PT. Power Energy dan PT. Indonesia

Power.

Dukungan infrastruktur energi tersebut seharusnya

mencukupi untuk mengaliri seluruh masyarakat di Jawa

Timur, namun dikarenakan letak sosiografinya yang

beraneragam ada kepulauan, pesisir dan pegunungan, sampai

pada tahun 2015 elektrifikasi Jawa Timur masih sebesar 85,3

% dan jumlah desa yang berlistrik sebesar 99,67 %.

1.5.3 Potensi Air Tanah

Potensi Air Tanah di Jawa Timur cukup besar tersebar

dalam 23 cekungan air tanah (CAT) terdiri dari 5 CAT dalam

Kabupaten Kota, 4 CAT Lintas Provinsi dan 14 CAT lintas

Kabupaten/Kota dengan luas total cekungan air tanah sebesar

32.145 Ha dengan cadangan akuifer bebas 15.377 Juta M3 dan

akuifer tertekan 985 Juta M3. Peta dan potensi cekungan air

tanah tersaji pada Gambar 1.2 dan Tabel 1.8.

RENJA TAHUN 2017 66

Gambar 1.2

Peta Cekungan Air Tanah

Tabel 1.8 Potensi Air Tanah

No Nama CAT

Potensi (juta m3/th)

Akuifer

Bebas

Akuifer

Tertekan

1 Banyuwangi 1.163 70

2 Wonorejo 406 27

3 Bondowoso-Situbondo 1.426 172

4 Jember-Lumajang 2.625 131

5 Besuki 446 33

6 Probolinggo 711 124

7 Pasuruan 628 43

8 Brantas 3.674 175

9 Surabaya-Lamongan 843 37

10 Sampang-Pamekasan 238 57

11 Ngawi-Ponorogo 1.547 66

12 Tuban 160 -

13 Wonosari 463 -

14 Lasem 107 9

15 Randublatung 23 9

16 Panceng 27 41

17 Bulukawang 163 -

18 Sumberbening 338 -

19 Blambangan 124 -

20 Bangkalan 77 -

21 Ketapang 137 -

RENJA TAHUN 2017 67

No Nama CAT

Potensi (juta m3/th)

Akuifer

Bebas

Akuifer

Tertekan

22 Sumenep 130 -

23 Toranggo 21 -

Jumlah 15.477 994

Total 16.471

1.5.4 Potensi Kegeologian

Potensi geologi Jawa Timur yang cukup kaya akan potensi

sumber daya mineral, memiliki sekitar 20 jenis bahan galian

yang mendukung sektor industri maupun konstruksi, yang

secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat lajur, yaitu :

- Lajur Rembang terbentuk oleh batu lempung napalan dan batu

gamping, dolomit, pasir kuarsa.

- Lajur Kendeng terbentuk batu lempung dan batu pasir, potensi

lempung, dan gamping

- Lajur Gunung Api Tengah terbentuk oleh endapan material

gunung api kuarter, potensi bahan galian konstruksi berupa

Andesit, Dasit, krakal, krikil, pasir, tuf

- Lajur Pegunungan Selatan terbentuk oleh batu gamping dengan

instrusi batuan beku dan aliran lava yang mengalami tekanan,

potensi mineral logam, marmer, batu gamping, bentonit.

Selain kekayaan sumber daya mineral potensi geologi

yaitu dapat dikembangkan menjadi kekayaan wisata Jawa

Timur, dikawasan karst memiliki karakteristik dan keindahan

yang harus di lestarikan sebagai kekayaan geologi yang tak

ternilai harganya yag disebut Kawasan Geowisata (Geopark).

Sedangkan daerah pegunungan berapi dan wilayah

selatan Jawa Timur merupakan daerah dengan tingkat

kerentanan yang tinggi terhadap bencana alam, seperti

kerentanan gerakan tanah, gempa tektonik dan vulkanik di

sepanjang “ring of fire”.

Tabel 1.9 Gunung Berapi Aktif di Jawa Timur

RENJA TAHUN 2017 68

No Nama Gunung Api Lokasi

1 Gunung Kelud Kediri, Blitar, Malang

2 Gunung Bromo Malang, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan

3 Gunung Semeru Malang, Lumajang

4 Gunung Lamongan Lumajang, Probolinggo

5 Gunung Raung Banyuwangi, Bondowoso, Jember

6 Gunung Welirang Pasuruan, Mojokerto

7 Gunung Ijen Bondowoso, Banyuwangi

Sumber data : Dinas ESDM Prov. Jatim

1.6. Pelayanan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

Sejak terbitnya Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur

mendapat tambahan kewenangan bidang urusan pemberian

Rekomendasi Teknis perizinan di bidang Energi dan Sumber Daya

Mineral meliputi perizinan pertambangan umum, airtanah, energi dan

ketenagalistrikan. Kewenangan pemberian perizinan bidang ESDM oleh

pemerintah provinsi menjadikan peningkatan fungsi pelayanan Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur kepada

masyarakat agar lebih makmur, sejahtera, berdaya saing, beraklak

dalam bingkai keadilan.

1.6.1 Pelayanan Langsung

1. Pelayanan Sub Bidang Pertambangan:

a. Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP);

b. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi;

c. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi;

d. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi

Produksi;

e. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus

Pengangkutan dan Penjualan;

f. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus

Pengolahan dan Pemurnian;

g. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Untuk

Penjualan;

RENJA TAHUN 2017 69

h. Izin Sementara Untuk Melakukan Pengangkutan dan

Penjualan;

i. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP);

j. Surat Keterangan Terdaftar (SKT);

k. Izin Gudang Bahan Peledak;

l. Izin Kartu Izin Meledakan (KIM);

m. Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak;

n. Izin Pertambangan rakyat (IPR);

o. Izin Kepala/Wakil Kepala Teknik Tambang;

2. Pelayanan Sub Bidang Air Tanah :

a. Surat Izin Pengeboran (SIP);

b. Surat Izin Pengusahaan Air tanah (SIPA);

c. Izin Perpanjangan SIPA;

d. Izin Peningkatan Debit Pengambilan Air Tanah;

e. Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah

(SIPPAT).

3. Pelayanan Sub Sektor Energi dan Ketenagalistrikan :

a. Rekomtek Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL)

non BUMN

b. Rekomtek Izin Penyewaan Jaringan Kepada Penyedia Tenaga

Listrik dalam Daerah Provinsi.

c. Rekomtek Izin Operasi.

d. Rekomtek Izin Pemanfaatan Jaringan untuk Telekomunikasi,

Multimedia dan Informatika (IPJ Telematika) dari pemegang izin

yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi.

e. Rekomtek Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL)

f. Rekomtek Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas

daerah Kabupaten / Kota Dalam Satu Daerah Provinsi

g. Rekomtek Izin Kegiatan Usaha Niaga Bahan Bakar Nabati

(Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain.

h.

4. Pelayanan Jasa Laboratorium

Pelayanan jasa laboratorium yang diberikan oleh Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral adalah :

a. Pelayanan Jasa Analisa Batuan dan Mineral.

RENJA TAHUN 2017 70

b. Pelayanan Jasa Analisa Air Bersih

c. Pelayanan Jasa Konsultasi Sektor Energi dan Sumber Daya

Mineral

5. Pelayanan Sistem Informasi geografis (SIG)

a. Pelayanan informasi tentang wilayah pertambangan,

geologi, air tanah, energi, ketenagalistrikan dan migas;

b. Pelayanan pembuatan peta;

c. Pelayanan jasa pencetakan peta.

6. Pelayanan Kesekretariatan

a. Pelayanan Surat Masuk;

b. Pelayanan Surat Keluar;

c. Pelayanan Kehumasan.

d. Pelayanan Data Sektor Energi Sumber Daya Mineral.

1.6.2 Pelayanan Tidak Langsung

1. Pelayananan Kesekretariatan

a. pengelolaan dan pelayanan administrasin umum;

b. pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. pengelolaan administrasi keuangan;

d. pengelolaan administrasi perlengkapan;

e. pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol;

f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan

perundang-undangan;

g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;

h. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas;

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata

laksana;

2. Pelayanan Bidang Pertambangan Umum dan Migas

a. pelaksanaan inventarisasi sumberdaya mineral dan migas;

b. pengelolaan pemanfaatan dan konservasi pertambangan umum

dan migas;

c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pertambangan umum

dan migas.

RENJA TAHUN 2017 71

3. Pelayanan Bidang Air Tanah

a. pelaksanaan inventarisasi air tanah (penelitian, survei dan

penyelidikan hidrogeologi secara sistematis terhadap potensi air

tanah pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota);

b. pengelolaan pemanfaatan dan konservasi air tanah;

c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan

air tanah lintas kabupaten/kota.

4. Pelayanan Bidang Energi Ketenagalistrikan

a. Pelaksanaan inventarisasi energi dan ketenagalistrikan;

b. Pelaksanaan pengelolaan pemanfaatan energi dan

ketenagalistrikan;

c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan energi dan

ketenagalistrikan.

5. Pelayanan Bidang Kegeologian :

a. Melaksanakan zonasi kerentanan gerakan tanah;

b. Melaksanakan penelitian dan penetapan kawasan Karst

lintas Kabupaten/ Kota;

c. Pelayanan Data dan Informasi Daerah Rawan Bencana

Geologi Teknik dan Tata lingkungan.

RENJA TAHUN 2017 72

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR

2.1 Kondisi Pembangunan Bidang ESDM Tahun 2016

Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan urusan

pilihan yang diprioritaskan mampu memberikan kontribusi bagi

pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Berdasarkan data peranan

PDRB lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian tercatat memberi

kontribusi sebesar 5,34 % pada Tahun 2013 dan menjadi 5,19 % pada

Tahun 2014, sedangkan kontribusi penyerapan tenaga kerja mengalami

peningkatan yang cukup signifikan dari 142.016 pada Tahun 2010

menjadi 171.581 pada tahun 2014.

Tabel 2.1 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha 2014

Lapangan Usaha Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Pertambangan dan Penggalian 5,45 5,86 5,3 5,34 5,19

1. Pertambangan Minyak, Gas

dan Panas Bumi

3,73 4,2 3,73 3,85 3,58

2. Pertambangan Batubara - - - - -

3. Pertambangan Bijih Logam 0,04 0,05 0,04 0,04 0,04

4. Pertambangan dan

Penggalian Lainnya

1,68 1,62 1,52 1,45 1,57

Prioritas capaian kinerja pembangunan bidang energi dan sumber

daya mineral dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan seiring

pertumbuhan investasi di Jawa Timur. Perkembangan pelayanan

perizinan Pertambangan Umum mengalami peningkatan dari 2013 –

2015 sebesar 10-20%. Terutama dampak terbitnya Undang - Undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada Tahun 2015 lonjakan

permohonan izin terjadi cukup signifikan dari 1099 Tahun 2015 menjadi

1292 pada Tahun 2016.

RENJA TAHUN 2017 73

Tabel 2.2 Pelayanan Perizinan Pertambangan

No. Jenis Izin Rekomendasi Keluar

2015 2016

1 Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) 626 699

2 Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP

) Eksplorasi

186 306

3 Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP)

37 74

4 Izin Pertambangan Rakyat 1 -

5 IUP OP Khusus Pengolahan Pemurnian 19 31

6 IUP OP Khusus Pengangkutan Penjualan 124 73

7 IUP OP Untuk Penjualan 7 9

8 Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) 11 8

9 Surat Keterangan Terdaftar 37 19

10 Pembelian Bahan Peledak 15 18

11 Izin Gudang Handak 14 5

12 Kartu Izin Meledakkan 18 38

13 Izin Penimbunan Bahan Bakar Cair - 2

14 Pengesahan Kepala Teknik Tambang 4 10

Jumlah 1099 1292

Pelaksanaan kegiatan pembinaan teknis pertambangan untuk

praktisi dan aparatur pertambangan di Jawa Timur meningkat, faktor

keberhasilan kegiatannya nampak pada kesadaran jumlah penambang

tanpa izin yang mengajukan permohonan izin, sehingga luas wilayah

penambangan tanpa izin di Jawa Timur sebesar 1438,08 Ha,

diperkirakan per tahun berkurang 213,23 Ha.

Perkembangan pembangunan sektor energi dan ketenagalistrikan

diprioritaskan untuk meningkatkan nilai elektrisitas penduduk di Jawa

Timur dari basis 78,63 pada tahun 2013, menjadi 83,60 % pada tahun

2014 dan 85,33 %pada 2015 . Sejalan dengan RPJMD Provinsi Jawa

Timur 2014 – 2019 pengembangan infrastruktur energi merupakan

prioritas pembangunan Gubernur terpilih lima tahun ke depan, menjadi

ikon pembangunan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

Jawa Timur sebagai konsekuensi indikator capaian kinerja utama, maka

harus diimplementasikan dalam program/kegiatan pembangunan energi

RENJA TAHUN 2017 74

dan ketenagalistrikan di Jawa Timur. Pencapaian target infrastruktur

ketenagalistrikan pada tahun 2016 dianalogikan sebagai kapasitas daya

terpasang pembangkit listrik di Jawa Timur, saat ini daya pembangkit

terpasang sebesar 8.860 MW, sedangkan kebutuhan energi listrik Jawa

Timur sebesar ± 7.400 MW, kelebihan daya ini masuk dalam jaringan

interkoneksi Jawa - Bali. Selaras dengan kondisi Rasio Ketersediaan

Listrik yang perhitungannya diukur berdasarkan jumlah daya terpasang

dibanding jumlah kebutuhan listrik masih sebesar 70,53 %. Tanggung

jawab pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung Kebijakan

Energi Nasional dimana target yang ditetapkan untuk Energi

Terbarukan sebesar 5 % pada Tahun 2025, kondisi Jawa Timur saat ini

komposisi pemanfaatan bahan bakar pada pembangkit masih

didominasi energi fosil diperkirakan masih sebesar 97%, EBT 3%,

harapan percepatan bauran energi Jawa Timur melalui pengembangan

potensi Panas Bumi belum dapat terealisasi, karena kewenangan

pengelolaan panas bumi sepenuhnya menjadi pemerintah pusat.

Sumber - sumber energi baru terbarukan di Jawa Timur

sangatlah potensial, seharusnya ada prioritas bagi percepatan

produksinya untuk mendukung ketahanan energi di Jawa Timur

terutama yang berasal dari panas bumi. Kontribusi nyata energi baru

terbarukan masih sebatas pada pengembangan energi surya, dan energi

hydropower, sedangkan biomassa, dan biogas meskipun demikian

sumber energi tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut apabila

dikembangkan secara komersial.

Walaupun rasio elektrisitas desa berlistrik telah mencapai 99,60

%, pada kenyataannya pemerataan suplai listrik belum menjangkau

keseluruhan wilayah Jawa Timur. Masih banyak daerah daerah terpencil

dan pesisir harus disegerakan untuk mendapatkan uluran tangan

pemerintah agar dapat menikmati fasilitas ketenagalistrikan di Jawa

Timur.

Berdasarkan perkiraan potensi sumber daya alam tercatat tidak

kurang dari 28.672,7 MW potensi energi terbarukan dari panas bumi,

hidro, surya, dan bioenergi yang apabila dikelola dapat disubstitusikan

ke dalam infrastruktur energi primer, dimanfaatkan langsung untuk

pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah-daerah terpencil dan

pesisir yang memiliki potensi.

RENJA TAHUN 2017 75

Tabel 2.3 Perbandingan Potensi EBT Jawa Timur

No. Jenis Energi Baru

Terbarukan Potensi

1. Panas Bumi 8.636,4 Ribu SBM.

2. PLTS 54.874,3 Ribu SBM.

3 PLTMH 4.438,52 Ribu SBM.

4. Biomassa 47.485,3 Ribu SBM

5. Biogas 4,1 ribu SBM.

Gambar 2.5

Grafik Potensi EBT di Jawa Timur

Dalam implementasi pelayanan izin energi ketenagalistrikan pada

tahun 2015 belum berjalan sebagaimana mestinya, Undang – Undang

23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah baru diberlakukan pada

bulan November 2014, sedangkan pelaksanaan izin, baru dapat

dilaksanakan pada triwulan II tahun 2015 menunggu terbitnya Pergub

16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Izin Bidang ESDM. Proses

peralihan izin dari Kabupaten/Kota maupun Instansi teknis lain

membutuhkan waktu disamping kesiapan internal Dinas ESDM Provinsi

Jawa Timur.

Prospek perizinan usaha ketenagalistrikan sangat besar, baik izin

operasi maupun jasa penunjang sehingga masih diperlukan konsolidasi

internal maupun eksternal secara intensif dan harus dipersiapkan

RENJA TAHUN 2017 76

secara matang dan terencana. Akuisisi database dan sarana prasarana

pelayanan beserta sosialisasi baik ditujukan ke aparatur Kabupaten

Kota maupun pelaku usaha telah menjadi prioritas kegiatan, dan secara

paralel disusun peraturan teknis pelaksanaan pengelolaannya.

Tabel 2.4 Potensi Ketenagalistrikan Jawa Timur 2014

No. Jenis Obyek Jumlah Potensi

1 Daya Terpasang 8.860 MW

2 Jumlah Captive Power 3100 Unit

3 Daftar Tunggu Sambungan Baru 6024 KK

4 Desa Belum Berlistrik 32 Desa

Potensi minyak dan gas bumi Jawa Timur sangat besar, baik dari

sisi potensi maupun kontribusi bagi pembangunan pemerintah pusat

dan daerah. Tidak kurang 39 kontraktor minyak dan gas beroperasi di

Jawa Timur baik onshore maupun offshore, sedangkan yang telah

beroperasi (eksploitasi) 10 kontraktor. Namun demikian pemerataan

kesejahteraan sosial serta keterlibatan daerah dalam pengelolaan migas

belum optimal baik di sektor hulu maupun hilir, sehingga diperlukan

akselerasi kebijakan daerah untuk mensinergikan peran Dinas ESDM

dengan stakeholder migas di Pusat dan Daerah agar potensi migas dapat

lebih dirasakan manfaatnya bagi daerahnya.

Tabel 2.5 Data Produksi Minyak Bumi Tahun 2014

No. Nama KKKS Jumlah Produksi

(BPOD)

1 Kangean Energy 1.138

2 Lapindo Brantas 150

3 PHE West Madura Office 243.694

4 Camar Resources Canada 8.812

5 Santos (Sampang) 17.950

6 Saka Pangkah Indonesia 71.851

7 Mobil Cepu Ltd 368.753

8 JOB Petrochina East Java 72.727

Total 785.075

RENJA TAHUN 2017 77

Tabel 2.6 Data Produksi Gas Bumi 2015

No. Nama KKKS Jumlah Produksi

(MMSCFD)

1 Kangean Energy 521,67

2 Lapindo Brantas 8,14

3 PHE West Madura Office 227,7

4 Camar Resources Canada 2

5 Santos (Sampang) 144,21

6 Santos (Madura Offsore) 144,23

7 Hess Pangkah 79,62

8 Mobil Cepu Ltd 4,51

9 JOB Petrochina East Java 8,69

10 Tac Kodeco Poleng 1,28

Total 1142,05

Kemudian permasalahan mendasar yang harus segera

dilaksanakan oleh urusan air tanah adalah:

1) Pemetaan zona konservasi dan pemanfaatan air tanah;

2) Pembangunan sumur pantau pada daerah padat pemakaian;

3) Pengendalian pemanfaatan dan pelayanan perizinan air tanah.

Hal ini dapat berbentuk updating maupun kegiatan baru. Realitas

sekarang, semakin tahun nilai komoditas air tanah semakin tinggi dan

telah menjadi komoditas yang dibutuhkan oleh berbagai sendi

kehidupan masyarakat.

Sedangkan apabila ditinjau dari kacamata teknokratis ketiganya

merupakan indikator capaian keberhasilan pengelolaan air tanah ke

depan, disamping pemerataan pemanfaatan air tanah untuk masyarakat

daerah sulit air.

Kondisi pengelolaan air tanah tahun 2016 nampak dari realisasi

program/kegiatan sebagaimana Tabel 2.7 berikut :

Tabel 2.7 Realisasi Program Pengelolaan Air Tanah

No. Jenis Program/Kegiatan Realisasi

1 Pelayanan Rekomendasi Teknis 911

2 Bantuan Sumur Bor Air Bersih 4

3 Penelitian Zona Konservasi 2

4 Pembangunan /Pemeliharaan Sumur Pantau 15

RENJA TAHUN 2017 78

5 Pembinaan Teknis 2

Ancaman pengelolaan air tanah di Jawa Timur pada tahun 2017

diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk, perkembangan investasi

(kawasan industri di Jawa Timur), penyempitan bukaan lahan dan

kesalahan pengelolaan, yang dampak panjangnya dapat mengancam

kesinambungan (sustainable) pemanfaatan airtanah. Ketiga faktor

ancaman tersebut memerlukan usaha extra keras, hanya 1 (satu) faktor

yang dapat dikendalikan oleh Dinas ESDM yaitu pemberian

rekomendasi teknis izin. Langkah evaluasi harus dilakukan secara utuh

dengan merefleksikan apa kegiatan yang telah dilakukan dan apa yang

belum dilakukan sebagai konsekuensi pengelolaan air tanah di Jawa

Timur berbasis konservasi.

Tabel 2.8 Cekungan Air Tanah Yang belum dilakukan Pemetaan Konservasi

No. Nama Cekungan Air Tanah

Potensi

Tidak Tertekan

Tertekan

1 Banyuwangi (Tunggal) 1.163 70

2 Wonorejo (Lintas Kab/Kota) 406 27

3 Bondowoso-Situbondo (Lintas Kab/Kota) 1.426 172

4 Jember Lumajang (Lintas Kab/Kota) 2.625 131

5 Besuki (Lintas Kab/Kota) 446 33

6 Brantas (Lintas Kab/Kota) 3.674 175

7 Sampang-Pamekasan (Lintas Kab/Kota) 238 57

9 Tuban (Lintas Kab/Kota) 160 -

10 Panceng (Lintas Kab/Kota) 27 41

11 Bululawang (Lintas Kab/Kota) 163 -

12 Sumberbening (Tunggal) 338 -

13 Blambangan (Tunggal) 124 -

14 Bangkalan (Tunggal) 77 -

15 Ketapang (Lintas Kab/Kota) 137 -

16 Sumenep (Lintas Kab/Kota) 130 -

17 Torango (Tunggal) 21 -

RENJA TAHUN 2017 79

Gambar 2.6

Urusan geologi di daerah tetap memerlukan penanganan,

pemerintah provinsi sebagai kepanjangan pemerintah pusat, harus

dapat memberikan peran dan kehadiran pemerintah di dekat

masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Antipasi terhadap

prmasalahan krusial memerlukan data ilmiah, sedangkan pelaksanaan

pembangunan harus didasari data ilmiah sehingga masih diperlukan

penelitian kegeologian. Latar belakang kebumian Jawa Timur yang

memiliki karakteristik kegunungapian, berpotensi terjadinya kerawanan

bencana geologi kategori cukup tinggi sehingga mitigasi bencana dan

pemetaan detil kegeologian masih perlu untuk dilakukan penelitian

guna bahan rekomendasi rencana pembangunan dan tata ruang.

Kemudian aspek Geologi Tata Lingkungan juga diharapkan

mampu mengidentifikasi proyeksi suatu wilayah untuk dikembangkan

sesuai tata guna lahan, pariwisata, maupun potensi mineralnya.

Capaian kinerja Bidang Geologi sebagaimana Tabel 2.9

Tabel 2.9 Realisasi Program Pengelolaan Air Tanah

No. Jenis Program/Kegiatan Realisasi

1 Penelitian Kegeologian Untuk Mendukung 2

0

200

400

600

800

1000

2012 2013 2014 2015

Tahun

PERKEMBANGAN REKOMTEK AIR TANAH

Jumlah

RENJA TAHUN 2017 80

Tata Guna Lahan

2 Sosialisasi dan FGD Bencana dan Geologi

Tata Lingkungan

4

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu (2016) dan Capaian Renstra

Periode pelaksanaan anggaran Tahun 2016 adalah merupakan

awal dari pelaksanaan Renstra 2015-2019. Dalam Renja Tahun 2016

indikator kinerja utama yang ditetapkan target program/kegiatan harus

dicapai adalah sebagai berikut:

A. Program Prioritas

1. Program Inventarisasi, Pemanfaatan, dan Pengawasan Energi

dan Ketenagalistrikan

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

a. Pengembangan dan pemanfaatan Sumber Energi

Terbarukan dan Ketenagalistrikan;

b. Inventarisasi Potensi Sumber Energi Terbarukan Dan

Ketenagalistrikan;

c. Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi bidang

energi dan Ketenagalistrikan;

d. Pengawasan dan Pengendalian bidang energi

ketenagalistrikan;

2. Program Pengelolaan Air Tanah

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

a. Penyediaan Data Base dan Informasi Air Tanah;

b. Peningkatan Kegiatan dan Konservasi Air Tanah;

c. Pengembangan Pengelolaan Air Tanah.

3. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta

Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

a. Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan dan

Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas;

b. Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya

Mineral dan Migas;

c. Pengendalian, Pengawasan, dan Pembinaan Kegiatan Usaha

Pertambangan dan Migas.

RENJA TAHUN 2017 81

4. Program Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Geologi

dan Mitigasi Bencana Geologi

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

a. Penyusunan Data Base Sumber Daya Geologi, Geologi

Lingkungan dan Mitigasi Bencana Geologi;

b. Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi;

c. Peningkatan Informasi Dini pada Daerah Rawan Bencana

dan Pengembangan Wilayah;

B. Program Penunjang

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;

Kegiatan Pelaksanaan Administrasi Perkantoran;

2. Program Peningkatan Sara dan Prasarana Aparatur;

a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan

Prasarana;

b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan

Prasarana

3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah

Daerah;

a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah

Daerah

b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen

Penyelenggaraan Pemerintah

a. Penyusunan Dokumen Perencanaan;

b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program

dan Anggaran

c. Penyusunan, Penembangan, Pemeliharaan dan

Pelaksanaan Sistem Informasi Data

2.2.1 Evaluasi Program dan Kegiatan Renja Tahun Lalu (2016)

Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan

pembangunan di Sektor ESDM sebagai perwujudan dari periode

kedua Renstra Tahun 2015 – 2019 serta sebagai dasar penentuan

indikator maupun pelaksanaan Renstra Tahun 2018 – 2019,

perlu dilakukan evaluasi Renja 2016. Pencapaian terhadap

Indikator Kinerja Utama diukur melalui :

RENJA TAHUN 2017 82

1. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Pengawasan

Energi dan Ketenagalistrikan

a. Hasil pelaksanaan kegiatan pada periode pertama

Renstra tahun 2015-2019 yang dicapai oleh kinerja sektor

energi ketenagalistrikan melalui Persentase Rumah

Tangga (RT) yang menggunakan listrik direalisasikan

tahunan dari energi terbarukan PLTMH seperti pada Tabel

2.10.

Tabel 2.10 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan

listrik dari PLTMH Tahun 2016

Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun 2016

Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik dari PLTMH

Target 200 RT

Realisasi 0 RT

% Realisasi Capaian Target

0 %

% Realisasi Capaian target Periode

0 %

Indikator Kinerja Persentase Rumah Tangga yang

menggunakan energi baru terbarukan menggunakan

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) selama 5

tahun adalah 1.400 RT.

Adapun capaian pada tahun 2016 ditargetkan 200 RT

dan tidak realisasi, maka persentase capaian target tahun

2016 sebesar 0,00 %, sedangkan persentase capaian per

periode 5 tahun adalah sebesar 0,00 %.

p. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik dari

PLTS. Capaian Indikator Kinerja Rumah Tangga yang menggunakan

listrik dari energi terbarukan PLTS selama 5 tahun adalah 500 RT

dengan masing-masing target dan capaian tahunan sebagaimana

Tabel 2.11

RENJA TAHUN 2017 83

Tabel 2. 11

Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan PLTS

C

a

p

a

i

an pada tahun 2016 ditargetkan 100 RT (Unit PLTS) dan tidak

terealisasi, maka Persentase Capaian Target Tahunan : 0,00

%, sedangkan untuk Persentase capaian Per Periode 5 tahun

sebesar 0,00 %.

q. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan energi

terbarukan Biogas

Capaian Indikator Kinerja Persentase Rumah tangga

(RT) yang menggunakan energi terbarukan Biogas selama 5

tahun adalah 250 RT dengan masing-masing target dan

realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.12.

Tabel 2.12 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga

yang menggunakan Biogas

C

a

p

a

i

a

n

R

u

Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun 2016

Persentase Peningkatan Rumah tangga (RT) yang menggunakan listrik dari PLTS

Target 100 RT

Realisasi (Peningkatan)

0 RT

% Realisasi Capaian Target

0,00 %

% Realisasi Capaian

target Periode 0,00 %

Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun 2016

Persentase Rumah tangga

(RT) yang menggunakan Biogas

Target 50 RT

Realisasi 45 RT

% Realisasi Capaian Target

90,00 %

% Realisasi Capaian target Periode

18,00 %

RENJA TAHUN 2017 84

mahtangga yang menggunakan energi terbarukan Biogas

Tahun 2016 ditargetkan 50 RT dengan realisasi 45 RT.

Persentase Capaian Target Tahunan : 90,00%, sedangkan

Persentase capaian Per Periode 5 Tahun : 18,00 %.

r. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan Listrik

melalui IR/SR

Capaian Indikator Kinerja Persentase Rumah

tangga (RT) yang menggunakan energi listrik dari

Sambungan Instalasi Rumah selama 5 tahun adalah 2000

RT dengan masing-masing target dan realisasi tahunan

sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.13.

Tabel 2.13

Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik dari IR/SR

Indikator Kinerja

Target/ Realisasi

Tahun

2016

Persentase Rumah tangga (RT) yang menggunakan IR/SR

Target 400 RT (

Realisasi 677 RT

% Realisasi Capaian Target

169,25 %

% Realisasi Capaian target Periode

33,85 %

Capaian Rumah Tangga yang menggunakan energi

listrik dari sambungan instalasi rumah Tahun 2016

ditargetkan 400 RT dengan realisasi 677 RT. Persentase

Capaian Target Tahunan : 169,25%, sedangkan

Persentase capaian Per Periode 5 Tahun : 33,85 %.

Dari tabel 2.10, tabel 2.11, tabel 2.12 dan 2.13

tersebut diatas, merupakan hasil pengukuran pencapaian

kinerja program Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan

Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan, realisasi 2

indikator kinerja tercapai, dan 2 indikator tidak tercapai,

RENJA TAHUN 2017 85

namun pembangunan sektor energi ketenagalistrikan dari

hasil capaian pengukuran sasaran dari total 4 indikator

kinerja peningkatan penyediaan ketenagalistrikan guna

memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum menikmati

listrik tahun 2016 memiliki prestasi capaian cukup baik,

dari target 950 RT terealisasi 722 RT ( 76 % ).

2. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta

Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas

Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi

serta Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas terdapat 2

(dua) kegiatan yang menjadi Indikator Kinerja Utama untuk

mengukur Kinerja yaitu:

a. Persentase Peningkatan Rekomendasi Teknis Izin Usaha

Pertambangan

Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan

Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan selama 5

tahun adalah 750 rekomtek dengan masing-masing target

dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada

Tabel 2.14.

Tabel 2.14 Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan

Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun

2016

Persentase Peningkatan

Rekomendasi Izin Usaha Pertambangan

Target 150 Rekom

Realisasi 1282 Rekom

% Realisasi Capaian Target

854,67 %

% Realisasi Capaian target

Periode

170,93 %

RENJA TAHUN 2017 86

Capaian Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha

Pertambangan Tahun 2016 ditargetkan 150 Rekom dan

realisasi 1282 Rekom, maka Persentase Capaian Target

Tahunan : 854,67 %, Persentase dengan capaian Per

Periode 5 Tahun : 170,93 %

Dari tabel 2.14, tersebut diatas, merupakan hasil

pengukuran pencapaian kinerja program Program

Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta

Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas, realisasi 1

indikator kinerja tercapai, dan 1indikator tidak tercapai,

namun pembangunan sektor pertambangan umum dan

migas dari hasil capaian pengukuran sasaran dari

indikator kinerja terwujudnya pengelolaan pertambangan

secara optimal untuk peningkatan nilai tambah komoditas

tambang dan rekomendasi teknis tahun 2016 memiliki

prestasi capaian sangat baik.

3. Program Pengelolaan Air Tanah

Program Pengelolaan Air Tanah terdapat 2 (dua)

kegiatan yang menjadi Indikator Kinerja Utama untuk

mengukur Kinerja yaitu:

a. Persentase Peningkatan masyarakat daerah sulit air yng

mendapat air bersih dari air tanah

Capaian Indikator Peningkatan masyarakat

daerah sulit air yng mendapat air bersih selama 5 tahun

adalah 3000 rumah tangga dengan masing-masing target

dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada

Tabel 2.15.

RENJA TAHUN 2017 87

Tabel 2.15 Jumlah Rumah Tangga Yang Mendapat

Bantuan Sumur Bor Air Bersih dari Air Tanah

Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun

2016

Persentase Peningkatan masyarakat daerah sulit air yang

mendapat air bersih

Target 600 RT

Realisasi 400 RT

% Realisasi Capaian Target

66,67 %

% Realisasi Capaian target Periode

13,33 %

Capaian Jumlah masyarakat daerah sulit air

yang mendapat air bersih Tahun 2016 ditargetkan 600

RT dan realisasi 400 RT, maka Persentase Capaian Target

Tahunan : 66,67 %, Persentase dengan capaian Per

Periode 5 Tahun : 13,33 %.

b. Persentase Peningkatan Rekomendasi Teknis Izin

Pengambilan Air Tanah

Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan

Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air Tanah selama 5

tahun adalah 3250 rekomtek dengan masing-masing

target dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan

pada Tabel 2.16.

RENJA TAHUN 2017 88

Tabel 2.16 Jumlah Rekomendasi Teknis Izin

Pengambilan Air Tanah

Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun

2016

Persentase Peningkatan Rekomendasi Izin Pengambilan Air Tanah

Target 650 Rekom

Realisasi 911 Rekom

% Realisasi Capaian Target

140,15 %

% Realisasi Capaian target

Periode

24,29 %

Sedangkan capaian Jumlah Rekomendasi Teknis

Izin Pengambilan Air Tanah Tahun 2016 ditargetkan 650

Rekom dan realisasi 911 Rekom, maka Persentase

Capaian Target Tahunan : 140,15 %, Persentase dengan

capaian Per Periode 5 Tahun : 24,29 %

Dari tabel 2.15, dan 2.16 tersebut diatas,

merupakan hasil pengukuran pencapaian kinerja program

Program Pengellaan Air Tanah, realisasi 1 indikator

kinerja tercapai, dan 1 indikator tidak tercapai, namun

pembangunan sektor air tanah dari hasil capaian

pengukuran sasaran dengan total 2 indikator kinerja yaitu

meningkatkan penyediaan air bersih bagi daerah sulit air

dan jumlah rekomendasi teknis tahun 2016 memiliki

prestasi capaian sangat baik, dengan realisasi rata-rata

103,41 %.

RENJA TAHUN 2017 89

4. Program Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya

Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Sehubungan dengan terbitnya Undang Undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kewenangan sub

urusan geologi hilang dan menjadi kewenangan pemerintah

pusat, sehingga indikator kinerja utama Persentase Alat

Deteksi Longsor juga tidak dapat diukur dan seluruh asetnya

akan diserahkan pengelolaannya menjadi kewenangan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.

Berdasarkan hasil perhitungan pengukuran

pencapaian sasaran (PPS) yang telah dilakukan di atas dengan

membandingkan antara rencana pencapaian target dengan

realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator yang telah

ditetapkan, dapat diketahui bahwa Dinas ESDM Provinsi Jawa

Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada

tahun anggaran 2016 dengan kategori baik.

2.2.2. Evaluasi Renstra ESDM.

Walaupun hasil penilaian terhadap kinerja tahunan termasuk

kategori sangat baik, diperlukan juga komparasi kinerja sebagai

evaluasi capaian terhadap target yang telah ditetapkan dalam

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019, yang dapat dilihat

pada tabel 2.17 berikut :

RENJA TAHUN 2017 90

Tabel 2.17 Capaian Kinerja Program/Kegiatan Urusan Energi dan Sumberdaya

Mineral

No. Indikator Kinerja

Target

RENSTRA

Tahun 2019

Target

RENJA

Tahun 2016

Realisasi

RENJA

Tahun 2016

Ket

1. Prosentase Peningkatan

Rumah Tangga (RT) yg

mengguna kan listrik dari energi terbarukan PLTMH

1400 RT 400 RT - <

2. Prosentase Peningkatan

Rumah Tangga (RT) yg

mengguna kan energi

terbarukan PLTS.

500 RT 100 RT - <

3. Prosentase Rumah

Tangga (RT) yg mengguna

kan Biogas.

250 RT 50 RT 45 RT > 50%

4. Prosentase Peningkatan Rumah Tangga (RT) yang

menggunakan listrik

melaui IR/SR

1100 RT 400 RT 677 RT >

5. Prosentase peningkatan

rekomendasi teknis izin

usaha pertambangan

750 Rekom 150 Rekom 1282 Rekom >

6. Prosentase masyarakat daerah sulit air yang

mendapatkan air bersih

dari air tanah.

3000 RT 600 RT 400 RT > 50%

7. Prosentase peningkatan

rekomendasi teknis izin

pengambilan air tanah

3250

Rekom

650 Rekom 911

Rekom

>

Keterangan simbol :

> : Tercapai/Terlampaui

< : Perlu upaya keras jika terdapat rasio selisih target RENSTRA

> 50 %

Dari tabel diatas dapat dilihat capaian 7 indikator kinerja

utama yang telah ditargetkan, adalah sebagai berikut :

1. Terdapat 3 (tiga) Indikator telah tercapai/terlampaui.

a. Jumlah Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik

melalui IR/SR dari target 400 RT realisasi 2016

sebanyak 677 RT, sementara target Renstra selama

lima tahun sebanyak 2000 RT (per tahun 67,70%).

RENJA TAHUN 2017 91

b. Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan

dari target 150 rekom realisasi 2016 sebanyak 1292

rekom, sementara target Renstra selama lima tahun

sebanyak 750 rekom (per tahun 172,27%).

c. Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air

Tanah dari target 650 rekom realisasi 2016 sebanyak

911 rekom, sementara target Renstra selama lima

tahun sebanyak 3250 rekom (per tahun 28,03%).

2. Terdapat 2 (dua) indikator mendekati target realisasi

karena rasio selisih dengan target RENSTRA > 50 % yaitu :

a. Rumah tangga yang menggunakan energi baru

terbarukan dari Biogas, dari target 50 RT realisasi 2015

sebanyak 45 RT, sementara target Renstra selama lima

tahun sebanyak 250 RT (per tahun 18,00%).

b. Jumlah masyarakat daerah sulit air yang mendapat air

bersih dari sumur bor air tanah, dengan target 600 RT

realisasi 2016 sebanyak 400 RT, sementara target

Renstra selama lima tahun sebanyak 2000 RT (per

tahun 20,00 %).

3. Sedang 2 (dua) indikator tidak terealisasi yaitu :

a. Rumah tangga yang menggunakan listrik dari energi baru

terbarukan (PLTMH) dari target 400 RT, sementara target

Renstra selama lima tahun sebanyak 1400 RT (per tahun

0,00%).

b. Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan PLTS, dari target

100 RT, sementara target Renstra selama lima tahun

sebanyak 500 RT (per tahun 0%).

RENJA TAHUN 2017 92

BAB III

PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN, DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS)

3.1 Permasalahan dan Faktor Pendukung Keberhasilan

3.1.1 Permasalahan

Permasalahan atau hambatan yang berpengaruh terhadap

keberhasilan pelaksanaan pembangunan sektor ESDM Tahun 2016

dalam pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :

a. Keterbatasan Anggaran pada indikator kinerja tertentu serta

belum didukung oleh kesiapan standarisasi teknologi sehingga

keberhasilan pembangunan rendah;

b. Kondisi sosial masyarakat pada lokasi kegiatan kurang

mendukung sehingga capaian indikator kerja kurang optimal;

c. Pemilihan sumberdaya manusia pelaksana kegiatan terbatas,

berpengaruh terhadap kualitas hasil kegiatan serta ketepatan

waktu peyelesaian pekerjaan.

d. Masih banyak daerah terpencil dan dusun yang belum

berlistrik serta potensi energi terbarukan belum

dimanfaatkan secara optimal;

e. Biaya operasional energi baru terbarukan, bagi masyarakat

daerah terpencil masih termasuk tinggi sehingga

berpengaruh pada ketertarikan dan keberhasilan;

d. Data pendukung belum akurat;

e. Masih banyak daerah yang kesulitan air bersih, yang

daerahnya sulit diprediksi potensi akuifer airtanahnya

sehingga berpengaruh terhadap hasil pendugaan dengan

pelaksanaan;

f. Bertambahnya kewenangan pemerintah provinsi di bidang

pertambangan, ketenagalistrikan, dan air tanah utamanya

pelayanan perizinan dan pengawasan yang menjadi

kewenangan pusat dengan terbitnya Undang-Undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Data permasalahan tersebut diatas, merupakan hasil

evaluasi dan pelingkupan hambatan yang menjadi kendala

RENJA TAHUN 2017 93

keberhasilan sehingga merupakan koreksi untuk bahan pijakan dalam

perencanaan dan pelaksanaan pencapaian sasaran tahun mendatang.

3.1.2 Faktor Pendukung Keberhasilan

Faktor Pendukung Keberhasilan Pencapaian Sasaran pada 4

indikator, adalah sebagai berikut :

a. Ketersediaan anggaran yang cukup;

b. Akurasi data perencanaan baik didapat dari Kabupaten/Kota

maupun sumber lain;

c. Tersedianya potensi (usulan dari kabupaten/kota) dan komitmen

terhadap pelaksanaan indikator kinerja penentu ;

d. Ketepatan pemilihan penyedia pelaksana kegiatan yang profesional

dan memiliki integritas dan komitmen terhadap peningkatan

kesejahteraan masyarakat.

e. Tambahan kewenangan yang tertuang dalam Undang-Undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Upaya yang dilakukan untuk pemenuhan capaian sasaran

sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam RENSTRA 2015

-2019 adalah sebagai berikut:

1. Mengusulkan indikator kinerja yang belum memenuhi target,

sebagai prioritas usulan pada APBD dan APBN tahun 2017.

2. Melakukan inventarisasi, penelitian dan koordinasi dengan

instansi terkait, untuk mendukung kelengkapan dan akurasi data

usulan;

3. Sosialisasi pra bantuan untuk mempersiapkan peran serta

masyarakat pada lokasi kegiatan serta penyediaan sumberdaya

manusia untuk pengelola pasca bantuan.

4. Meminta komitmen Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai

pelaksana kegiatan agar mencermati target dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Renstra, mempertahankan kualitas pelaksana

yang berhasil dan mengevaluasi yang tidak berhasil sehingga

keberhasilan capaian target dan sasaran lebih optimal terpenting

selesai pada waktunya.

3.2 Tantangan (Isu Strategis) Pembangunan Energi Dan Sumber Daya

Mineral

RENJA TAHUN 2017 94

Isu strategis terkait dengan pembangunan Energi dan Sumber

Daya Mineral di Jawa Timur adalah :

1. Terbitnya Undang – Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah membawa konsekuensi bertambahnya kewenangan

pemberian pelayanan perizinan Bidang Energi dan Sumber Daya

Mineral yang meliputi Pertambangan Umum, Geologi/Airtanah,

Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan. Besarnya peluang

ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan investasi

di bidang ESDM dan memberikan stimulus bagi peningkatan nilai

PDRB dari sektor pertambangan dan penggalian, ketersediaan

infrastruktur energi serta pemenuhan kebutuhan air bersih bagi

masyarakat dan industri. Disisi lain, Pemerintah Provinsi dapat

menyelesaikan akar permasalahan perizinan yang mendasar yaitu

yang selama ini ada kecenderungan proses izin lama dan berbelit-

belit, ketepatan dan akurasi hasil perizinan rendah, serta biaya

mahal.

2. Jawa Timur masih memiliki beraneka ragam potensi

pertambangan mineral logam, non logam dan batuan yang sangat

besar apabila dikelola menghasilkan komoditas berharga sebagai

bahan baku industri di Jawa Timur, namun pengelolaan

pertambangan di Jawa Timur belum mampu memenuhi

kebutuhan bahan baku industri di Jawa Timur karena sering

kalah bersaing dengan produk impor (luar Jawa Timur). Kendala

utama disebabkan oleh rendahnya mutu produk, kontinuitas

produksi, sistem pertambangan konvensional, serta masih

kurangnya kesadaran pentingnya peningkatan nilai tambah

produksi.

3. Tingginya aktivitas penambangan tanpa izin (PETI) di Jawa Timur

yang bahkan sering berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait

sangat berdampak semakin luasnya kerusakan lahan akibat

penambangan sehingga memerlukan upaya represif dan intensif

untuk mencegahnya.

4. Masih rendahnya tingkat diversifikasi energi, yang ditunjukkan

oleh tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar minyak

(BBM). Pembangunan dan pangsa penggunaan energi selama ini

masih bertumpu pada pengguna energi tidak terbarukan, seperti

RENJA TAHUN 2017 95

minyak bumi, padahal cadangan minyak bumi semakin menipis.

5. Masih kurangnya pemenuhan kebutuhan gas mengakibatkan

upaya menarik investasi di Jawa Timur belum optimal.

6. Potensi energi alternatif di Jawa Timur yang sangat besar belum

banyak dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai energi secara

langsung maupun sebagai energi pembangkit tenaga listrik. Hal

ini disebabkan oleh kurangnya anggaran yang tersedia dan belum

terjangkaunya teknologi untuk memanfaatkan energi alternatif.

7. Rasio elektrifikasi di Jawa Timur termasuk terendah di Jawa baru

mencapai 83,60 % dan rasio desa berlistrik 99,62 %;

8. Potensi energi alternatif di Jawa Timur seperti energi surya, air,

angin, panas bumi, gelombang, biomassa dan lainya belum

dimanfaatkan secara optimal sebagai energi pembangkit tenaga

listrik khususnya untuk memenuhi kebutuhan listrik pedesaan.

9. Beberapa kendala pembangunan listrik pedesaan adalah kondisi

geografis, kurangnya kemampuan pendanaan pemerintah, serta

letak pusat beban yang jauh dari pembangkit listrik dan tingkat

beban yang secara teknis dan ekonomis belum layak untuk

dipasok oleh pembangkit skala besar. Penggunaan Pembangkit

Skala Kecil (PSK) Tersebar di wilayah Jawa Timur, khususnya

untuk substitusi program listrik pedesaan, masih kecil.

10. Pemerintah Daerah belum diberi peran aktif dalam pengelolaan migas,

sehingga tidak memahami potensi yang ada di daerahnya dan belum

mendapatkan hak-hak yang memadai.

pemerintah daerah hanya memberikan fasilitasi berupa

keikutsertaan dalam perhitungan lifting migas, sosialisasi

pembukaan blok migas baru, dan pemantauan serta mediasi

setiap dampak sosial atau konflik antara kontraktor dengan

masyarakat yang terjadi akibat eksplorasi migas dan memberikan

dorongan kepada BUMD Provinsi untuk ikut serta dalam

pengelolaan migas di Jawa Timur.

11. Perkembangan industri manufaktur di wilayah Jawa Timur harus

ditunjang oleh pasokan gas yang cukup agar dapat bersaing

secara sehat di sektor global seringnya terjadi kekurangan

pasokan gas di Jawa Timur akan berdampak pada terhambatnya

kegiatan ekonomi dan investasi.

RENJA TAHUN 2017 96

12. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan,

berdampak semakin besarnya pemanfaatan lahan di daerah

resapan akan berkembang menyebabkan daerah Resapan Air

tanah semakin berkurang. Semakin lama semakin tidak

sebanding antara jumlah pengambilan dan laju resapannya.

Jumlah izin air tanah sebagai representasi dari laju penggunaan

air tanah semakin besar, dan dasar pemberian rekomendasi debit

pengambilan belum di dukung oleh data pemetaan zona

pemanfaatan dan konservasi pada masing-masing cekungan air

tanah sehingga dikawatirkan kesetimbangan potensi terancam

dan degradasi potensi cepat tercapai.

13. Telah terjadi indikasi berkurangnya potensi air tanah di Jawa

Timur yaitu menurunnya muka Air tanah di beberapa daerah,

menurunnya Debit Mata Air atau bahkan kering/matinya,

Penurunan Muka tanah (land subsidence), dan terjadinya Intrusi

Air Laut di daerah pantai, sehingga mendesak untuk dilakukan

upaya konservasi berupa pemantauan kuantitas dan kualitas air

pada daerah padat pengambilan.

14. Pada musim kemarau di beberapa daerah mengalami kekeringan

diakibatkan oleh daya dukung lingkungan yang sudah menurun,

disamping kondisi alamiah daerah sulit air berakibat pemenuhan

kebutuhan dasar berupa air bersih sulit terpenuhi. Pada daerah-

daerah ini keterdapatan sumberdaya airtanah pada akuifer

tertekan terletak jauh dibawah permukaan tanah. Untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sulit air yang

berkemampuan terbatas, diperlukan peran pemerintah untuk

membantu dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih pada

daerah-daerah sulit air.

15. Kegiatan penatagunaan lahan dan penyusunan tata ruang

wilayah sebagai dasar pengembangan pembangunan di Provinsi

Jawa Timur belum memperhatikan kondisi kegeologian dan daya

kemampuan batuan penyusun lahan sehingga sering terjadi

kegagalan pelaksanaan pembangunan akibat bencana Geologi.

Kejadian bencana alam kegeologian di Jawa Timur, seperti

terjadinya tanah longsor, banjir bandang, letusan gunung api,

gempa bumi dan tsunami menyebabkan kerugian harta benda

RENJA TAHUN 2017 97

maupun jiwa dan menyebabkan terhambatnya laju

pertumbuhan/pembangunan daerah.

16. Di wilayah Jawa Timur terdapat banyak situs geologi yang dapat

dimanfaatkan sebagai wahana ilmu pengetahuan dan

pembelajaran sampai saat ini belum dilakukan inventarisasi dan

perlindungan, sehingga banyak mengalami kerusakan.

17. Kawasan yang ditempati batuan karbonat seringkali berkembang

dan membentuk bentang alam karst, serta memiliki aneka ragam

nilai hayati dan non hayati yang berbeda dengan kawasan yang

ditempati batuan lainnya. Aspek keanekaragaman hayati dan non

hayati yang dimilikinya merupakan bagian dari nilai-nilai ilmiah,

ekonomi dan kemanusiaan wilayah tersebut, yang sifatnya sangat

strategis sebagai laboratorium alam, yang memiliki kekayaan ilmu

dan keindahan abadi, akan tetapi sering dikalah oleh kepentingan

material.

RENJA TAHUN 2017 98

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENCANA KERJA TAHUN 2016

4.1. V I S I

Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang mencerminkan

harapan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi berdasarkan analisa

lingkungan organisasi dengan dilandasi oleh kondisi dan potensi serta

prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang,

berdasarkan makna tersebut maka Visi Dinas Energi Dan Sumber Daya

Mineral Provinsi Jawa Timur yaitu :

" PENGELOLAAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL YANG

BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN UNTUK

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JAWA TIMUR "

Penjelasan Visi diatas adalah suatu upaya mengembangkan

energi dan sumber daya mineral yang terdiri dari energi,

ketenagalistrikan, migas, bahan tambang dan air tanah secara bijaksana

dan adil melalui proses yang terencana dan terarah dengan

memperhatikan prinsip menjaga keberlanjutan potensi serta

mempertimbangkan kelestarian lingkungan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat Jawa Timur.

4.2. M I S I

Untuk mewujudkan Visi Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Provinsi Jawa Timur tersebut, maka dalam pembangunan sektor

energi dan sumber daya mineral di Jawa Timur Tahun 2016 ditetapkan

misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan dan menjaga ketersediaan pasokan listrik yang aman

dan ramah lingkungan utamanya bagi masyarakat yang belum

menikmati listrik.

2. Mengembangkan pemanfaatan energi ramah lingkungan berbasis

sumberdaya energi terbarukan.

RENJA TAHUN 2017 99

3. Mengembangkan pemanfaatan sumberdaya mineral untuk

meningkatkan nilai tambah komoditas tambang dan pembinaan

pertambangan yang berwawasan lingkungan.

4. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan minyak bumi dan gas bumi

dalam mendukung kebutuhan industri di Jawa Timur.

5. Meningkatkan pemanfaatan berbasis konservasi dan menjaga

ketersediaan air tanah untuk air bersih masyarakat serta mendukung

akurasi data eksplorasi air tanah di daerah sulit air;

6. Meningkatkan penyediaan database sumber daya geologi, geologi

lingkungan serta pembinaan masyarakat daerah rawan bencana

geologi.

7. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan

pelayanan publik untuk kesejahteraan sektor energi dan sumberdaya

mineral.

4.3 TUJUAN DAN SASARAN

Misi pembangunan sektor Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral untuk mewujudkan tata kelola energi dan sumber daya mineral

yang baik adalah bertujuan agar :

1. Tersedianya pasokan listrik yang aman dan memadai;

2. Tersedianya pasokan energi melalui penganekaragaman sumber daya

energi terbarukan untuk masyarakat pedesaan dan terpencil;

3. Terpenuhinya kebutuhan komoditas tambang bagi masyarakat dan

industri di Jawa Timur

4. Terpenuhinya kebutuhan BBM dan Gas Bumi bagi masyarakat dan

industri di Jawa Timur

5. Terwujudnya ketersediaan air tanah untuk air bersih masyarakat

melalui pengelolaan air tanah yang berwawasan lingkungan.

6. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan database sumberdaya

geologi, geologi lingkungan serta kesadaran masyarakat terhadap

bencana geologi.

7. Penguatan kelembagaan dan terwujudnya tata kelola pemerintahan

yang baik dan profesional sektor energi dan sumber daya mineral.

Sedangkan Sasaran dari tujuan dimaksud adalah :

1.a. Meningkatnya penggunaan energi listrik, terutama dari

pemanfaatan energi baru terbarukan;

RENJA TAHUN 2017 100

1.b. Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga tidak mampu;

1.c. Meningkatnya koordinasi guna pemanfaatan energi panas bumi

secara langsung maupun tidak langsung;

2.a. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan energi bagi penduduk daerah

pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan;

3.a. Mengurangi kebutuhan komoditas tambang yang diambil dari luar

Jawa Timur / Luar Negeri (impor) bagi pelaku industri pemakai

komoditas tambang;

3.b. Meningkatkan PDRB sektor pertambangan;

4.a. Terpenuhinya pasokan gas untuk kebutuhan industri di Jawa

Timur;

5.a. Meningkatnya pelayanan pemanfaatan air tanah bagi masyaratkat

yang berorientasi pada konservasi;

5.b. Terpantaunya potensi pada daerah padat pengambilan dan

terjaganya wilayah resapan sebagai daerah imbuhan air tanah;

5.c. Meningkatkan penyediaaan air bersih dari air tanah bagi daerah

sulit air;

6.a. Meningkatnya penyediaan data & informasi sumberdaya geologi,

geologi lingkungan.

6.b. Meningkatnya jumlah masyarakat daerah rawan bencana geologi

yang sadar ;

7.a. Meningkatkan tatakelola administrasi pembangunan energi dan

sumber daya mineral;

4.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dengan memperhatikan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran

pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral, maka beberapa

faktor kunci keberhasilan dapat disusun untuk menentukan strategi dan

kebijakan yang akan diambil sekaligus akan menjawab tentang Visi dan

Misi Organisasi.

Adapun strategi dan kebijakan yang akan diambil dan

dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa

Timur dalam rangka pelaksanaan pembangunan sektor energi dan

sumber daya mineral sebagai berikut :

Sub Urusan Energi

Strategi :

RENJA TAHUN 2017 101

1. Inventarisasi potensi energi terbarukan

2. Pengembangan pemanfaatan energi listrik dan energi terbarukan

3. Pengembangan koordinasi dan pemanfaatan energi panas bumi

4. Pembinaan pengawasan dan pengelolaan energi

Kebijakan :

1. Meningkatkan pelayanan pemanfaatan sumber energi khususnya

energi terbarukan sebagai sumber energi masyarakat dan pembangkit

listrik

2. Mendorong peningkatan investasi infrastruktur energi listrik dan

energi terbarukan di Jawa Timur termasuk panas bumi.

Sub Urusan Ketenagalistrikan

Strategi :

1. Pengembangan infrastruktur jaringan listrik terutama di wilayah

pedesaan, kepulauan yang belum menikmati layanan listrik;

2. Pengembangan pembangkit listrik tersebar skala kecil untuk

wilayah-wilayah pedesaan terpencil, kepulauan.

3. Pembinaan dan pengawasan ketenagalistrikan.

Kebijakan :

1. Meningkatkan aksesibilitas ketenagalistikan bagi masyarakat

khususnya di pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan

terhadap kebutuhan energi listrik.

2. Meningkatkan pelayanan listrik pada rumah tangga kurang mampu

3. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik

Sub Urusan Pertambangan Umum

Strategi :

1. Meningkatkan daya dukung sektor pertambangan terhadap

pembangunan infrastruktur dan investasi;

2. Meningkatan daya saing dan nilai tambah komoditas tambang

untuk stabilitas ketersediaan komoditas tambang.

Kebijakan :

1. Memberikan kepastian dan kemudahan perizinan sektor

pertambangan dalam koridor laik teknis dan administrasi.

Sub Urusan Minyak dan Gas

Strategi :

1. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, SKK Migas dan

KKKS untuk mendukung investasi;

RENJA TAHUN 2017 102

2. Ketersediaan informasi Migas untuk kemudahan berinvestasi di

Jawa Timur dan mendukung infrastruktur distribusi gas di Jawa

Timur

Kebijakan :

1. Memberikan fasilitasi dan dukungan berupa kemudahan

rekomendasi dan perizinan kewilayahan.

Sub Urusan Air Tanah

Strategi :

1. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pengelolaan pemanfaatan air

tanah.

2. Melakukan penelitian zona konservasi dan potensi air tanah.

3. Membangun sumur pantau pada daerah padat pengguna air tanah.

4. Melakukan penelitian dan koordinasi penataan fungsi lahan untuk

menjaga kelestarian siklus hidrologi.

5. Melakukan eksplorasi air tanah pada daerah sulit air.

Kebijakan :

1. Mengendalikan dan membatasi penggunaan air tanah pada zona

rawan potensi.

2. Membatasi penggunaan air tanah untuk industri pada daerah

resapan;

3. Meningkatkan jumlah titik lokasi pemantauan kualitas dan

kuantitas airtanah serta kajian lingkungan.

4. Meningkatkan penyelidikan potensi air tanah, eksplorasi dan

pembangunan sumur bor air tanah pada daerah sulit air bersih.

Bidang Sumber Daya Aparatur

Strategi :

1. Mewujudkan kualitas perencanaan dan kerjasama sektor ESDM

yang efektif dan efisien.

2. Mewujudkan pelayanan dan tertib administrasi keuangan, asset dan

kepegawaian serta administrasi umum.

3. Mewujudkan daya dukung pengelolaan data dan informasi sektor

ESDM.

4. Menjaga ketersediaan infrastruktur teknologi informasi dalam

mendukung penyediaan, penyajian dan kajian data dan informasi

ESDM.

RENJA TAHUN 2017 103

5. Melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan infrastruktur

sektor ESDM secara berkesinambungan.

Kebijakan :

1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur yang

profesional.

2. Meningkatkan kualitas data dan infprmasi untuk mendukung

akurasi perencanaan dan penguatan kelembagaan.

3. Meningkatan kualitas pelayanan publik melalui ketersediaan sarana

dan prasarana yang handal dan memadai.

4. Menjalin kerjasama antar provinsi untuk peningkatan sumber daya

aparatur.

RENJA TAHUN 2017 104

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam rangka untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan

Sasaran, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral pada Tahun

Anggaran 2016, tetap berlandaskanRenstra periode 2015 – 2019

baik program, kegiatan, indikator kinerja, dan pendanaan indikatif,

dan harus mendukung pelaksanaan RPJMD Provinsi Jawa Timur

Tahun 2015-2019. Kemudiandijabarkan menjadi Rencana Kerja

(Renja) guna diimplementasikan sebagai Rencana Kegiatan dan

Anggaran SKPD.

Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian

keberhasilan rencana program-program pembangunan Dinas

Energi dan Sumber Daya Mineral membagi menjadi 2 (dua)

kategori, yaitu program prioritas dan penunjang, kemudian

dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan pokok yang harus

direalisasikan adalah sebagai berikut :

5.1.1 Program Prioritas

1. Program Pengembangan Pemanfaatan Energi dan

Ketenagalistrikan

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

a. Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi

Terbarukan dan Ketenagalistrikan;

b. Inventarisasi Sumber Daya Energi Terbarukan dan

Ketenagalistrikan;

c. Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan

Ketenagalistrikan.

2. Program Pengelolaan Pertambangan Umum dan Migas

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

RENJA TAHUN 2017 105

a. Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan

dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas;

b. Pengelolaan, Pemanfaataan, dan Konservasi Sumber

Daya Mineral dan Migas

c. Pengendalian, Pengawasan, dan Pembinaan Kegiatan

Usaha Pertambangan dan Migas.

d. Penyediaan dan Pemeliharaan Peralatan Sarana

Prasarana Serta Peningkatan kapasitas Sumber Daya

Manusia Laboratorium

e. Pelayanan Teknis Laboratorium Uji Kualitas Air dan

Mineral

f. Pengembangan Laboratorium Uji Kualitas Air dan

Mineral

3. Program Pengelolaan Air Tanah

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

a. Penyediaan Database dan Informasi Pengelolaan Air

Tanah;

b. Peningkatan Kegiatan dan Kajian Konservasi Air

Tanah;

c. Pengembangan Pengelolaan Air Tanah

4. Program Pengembangan Sumber Daya Geologi dan

Mitigasi Bencana Geologi.

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :

a. Penyusunan database sumber daya geologi, geologi

lingkungan dan mitigasi bencana geologi

b. Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi

c. Peningkatan Informasi Dini pada daerah rawan

bencana dan pengambangan wilayah

5.1.2 Program Penunjang

Dalam rangka untuk menyukseskan program prioritas

diperlukan penyelenggaraan program penunjang yang

meliputi :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

RENJA TAHUN 2017 106

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain:

a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain:

a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana

dan Prasarana

b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana

dan Prasarana

3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Pemerintah Daerah

Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain:

a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan

Pemerintah Daerah

b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan.

Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan, antara lain:

a. Penyusunan Dokumen Perencanaan

b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana

Program dan Anggaran

c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan

Pelaksanaan Sistem Informasi Data

5.2. INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

Sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan sektor

Energi dan Sumber Daya Mineral yang akan dilaksanakan APBD

Tahun 2016 telah ditetapkan indikator kinerja dan kelompok

sasaran pembangunan sebagaimana dituangkan dalam Tabel

Rencana Program dan Kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya

Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, disamping untuk

menyesuaikan tambahan kewenangan dalam Undang – Undang 23

Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana Lampiran

CC. juga menyesuaikan kondisi tuntutan pelayanan masyarakat

RENJA TAHUN 2017 107

di sektor ESDM untuk mendukung pemenuhan kebutuhan

pembangunan infrastruktur energi di Jawa Timur, karena adanya

peralihan kekuasaan yang berlangsung cepat sehingga diperlukan

langkah konkrit berupa percepatan pelayanan perizinan sektor

ESDM, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 5.1

MATRIKS INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN, DANA INDIKATIF

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

PROVINSI JAWA TIMUR 2017

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

Energi dan Sumberdaya Mineral 28,701,498,650

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,721,266,500

Indeks kepuasan masyarakat/aparatur terhadap

pelayanan adm perkantoran dan kenyamanan kantor

Aparatur Dinas ESDM 100% 0

Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 3,721,266,500

Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan

perkantoran

Aparatur Dinas ESDM 90 0

Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan

administrasi perkantoran

Aparatur Dinas ESDM 94 0

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

273,181,750

Prosentase sarana dan prasarana aparatur yang layak

fungsi

Sarana dan Prasarana Dinas

ESDM

100% 0

Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana 68,295,438

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang

tersedia

Sarana dan Prasarana Dinas

ESDM

14 0

Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan

sarana SKPD

Sarana dan Prasarana Dinas

ESDM

85 0

Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana 68,295,438

Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang

terpelihara

Sarana dan Prasarana Dinas

ESDM

14 0

Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Prasarana 68,295,438

Jumlah peralatan dan perlengkapan prasarana yang

tersedia

Sarana dan Prasarana Dinas

ESDM

4 0

Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan

prasarana SKPD

Sarana dan Prasarana Dinas

ESDM

90 0

Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan

Prasarana

68,295,436

Jumlah peralatan dan perlengkapan prasarana yang

terpelihara

Sarana dan Prasarana Dinas

ESDM

4 0

Program Peningkatan Kapasitas

Kelembagaan Pemerintah Daerah

1,414,550,400

Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi Dokumen Kelembagaan 100% 0

Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan

Pemerintah Daerah

1,060,900,000

Persentase kesesuaian kelembagaan pemerintah

daerah dengan aturan yang berlaku

Dokumen Kelembagaan 90 0

Jumlah Koordinasi dan Konsultasi Instansi 85 0

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 353,650,400

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/pelatihan

formal

Aparatur Dinas ESDM 13 0

Jumlah Pegawai yang mengikuti pembinaan

peningkatan kapasitas SDM

Aparatur Dinas ESDM 13 0

Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan

formal/non-formal sesuai dengan jabatannya

Aparatur Dinas ESDM 93 0

Program Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan

Pemerintahan

4,325,750,000

persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan

yang disusun tepat waktu

Dokumen 100 % 0

Penyusunan Dokumen Perencanaan 1,482,250,000

Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun Dokumen Perencanaan 2 0

Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana

Program dan Anggaran

1,452,000,000

Jumlah dokumen Pelaporan yang tersusun Dokumen Pelaporan 8 0

Jumlah dokumen evaluasi (Hasil Evaluasi

pelaksanaan program/kegiatan) yang tersusun

Dokumen Evaluasi 3 0

Jumlah dokumen pelaporan keuangan/ anggaran Dokumen Pelaporan

Keuangan

2 0

Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan

Pelaksanaan Sistem Informasi Data

1,391,500,000

Jumlah Update database SKPD Dokumen Update Database 1 0

Jumlah SOP PDE yang tersusun SOP PDE 1 0

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

Program Pengembangan Pemanfaatan Energi,

dan Ketenagalistrikan

7,653,250,000

Rasio ketersediaan listrik (%) Jumlah Daya dan

Kebutuhan Listrik se Jawa

Timur

73,03 0

Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan

listrik (%)

Jumlah Rumah Tangga

Berlistrik se Jawa Timur

99,62 0

Pengembangan dan Pemanfaat an Sumber Energi

Terbarukan dan Ketenagalistrikan

5,505,500,000

rumah tangga pemakai listrik PLTMH Jumlah rumah tangga

pemakai listrik PLTMH

250 0

rumah tangga pemakai listrik PLTS Jumlah rumah tangga

pemakai listrik PLTS

100 0

rumah tangga pemakai listrik PLTB Jumlah rumah tangga

pemakai listrik PLTB

0

rumah tangga pemakai listrik Biogas Jumlah rumah tangga

pemakai listrik Biogas

1 0

rumah tangga pemakai listrik non PLN (hibah

instalasi rumah)

Jumlah rumah tangga

pemakai listrik non PLN

(hibah instalasi rumah)

400 0

Inventarisasi Sumber daya energi terbarukan dan

Ketenagalistrikan

1,210,000,000

data desa belum istrik Desa se Jawa Timur 1 0

data potensi energi baru terbarukan Potensi Energi Terbarukan 2 0

data terbaru energi dan ketenagalistrikan Pemanfaat Energi dan

Ketenagalistrikan

2 0

data teknis dan pembiayaan 2 0

data pemanfaatan energi baru terbarukan Pemanfaat Energi

Terbarukan

2 0

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi

Bidang Energi dan Ketenagalistrikan

393,250,000

pemahaman masyarakat thd ESDM Masyarakat Jawa Timur 200 0

kompetensi hemat energi Aparatur Dinas ESDM 1 0

Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan

Ketenaga listrikan

544,500,000

data penggunaan energi/kelistrikan Energi/Kelistrikan di Jawa

Timur

8 0

data penghematan energi Energi di Jawa Timur 2 0

data audit energi Energi di Jawa Timur 2 0

rasio elektrifikasi Rumah Tangga di Jawa

Timur

87.80 0

rasio desa berlistrik Desa se Jawa Timur 99.88 0

ketersediaan listrik Listrik di Jawa Timur 49.230 0

Program Pengelolaan Air Tanah 3,630,000,000

Jumlah sumur bor di daerah sulit air Daerah Sulit Air 5 0

Penyediaan database dan informasi pengelolaan

air tanah

907,500,000

data teknis pemanfaatan air tanah Pemanfaatan Air Tanah di

Jawa Timur

2 0

laporan penelitian zona konservasi dan pemanfaatan

air tanah

Zona Konservasi dan

Pemanfaatan Air di Jawa

Timur

2 0

permohonan rekomtek air tanah Lokasi Pengambilan Air

Tanah

100 0

rekomtek air tanah Rekomendasi Air Tanah 700 0

petunjuk teknis pengelolaan air tanah Air Tanah di Jawa Timur 0

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

laporan kajian dampak pemanfaatan pengambilan air

tanah

Air Tanah di Jawa Timur 2 0

Peningkatan kegiatan dan kajian konservasi air

tanah

302,500,000

sumur resapan Sumur Resapan 20 0

kajian daerah resapan Daerah Resapan 1 0

sumur bor yang dimanfaatkan sesuai peraturan yang

berlaku

Sumur Bor di Jawa Timur 150 0

Pengembangan Pengelolaan Air Tanah 2,420,000,000

laporan penyelidikan eksplorasi air tanah dg metode

geolistrik

Daerah Sulit Air di Jawa

Timur

2 0

sumur bor Daerah Sulit Air di Jawa

Timur

7 0

kajian potensi air tanah daerah sulit air Daerah Sulit Air di Jawa

Timur

1 0

Program Pengembangan Sumber Daya

Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi

3,993,000,000

Jumlah Rekomendasi Hasil Kajian Geologi Jawa Timur 26 0

Penyusunan data base sumber daya geologi,

geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi

1,331,000,000

data perkembangan kawasan karst Kawasan Karst di Jawa

Timur

1 0

data potensi geowisata di jatim Geowisata di Jawa Timur 1 0

sosialisasi pengembangan kawasan karst dan kaw

lindung geologi di jatim

Masyarakat Jawa Timur 1 0

data wilayah karst di jatim Kawasan Karst di Jawa

Timur

0

data geologi jatim Jawa Timur 1 0

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

data daerah rawan bencana geologi Daerah Rawan Bencana

Geologi di Jawa Timur

1 0

laporan survei gelogi dan geokimia Jawa Timur 0

Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi 1,210,000,000

sosialisasi mitigasi bencana Masyarakat Jawa Timur 3 0

laporan penelitian medical geologi Gunung di Jawa Timur 1 0

peserta sosialisasi geologi tata lingkungan Masyarakat Jawa Timur 75 0

Peningkatan Informasi Dini pada daerah rawan

bencana dan pengambangan wilayah

1,452,000,000

alat deteksi longsor Daerah Rawan Longsor di

Jawa Timur

5 0

rambu bahaya longsor Daerah Rawan Longsor di

Jawa Timur

5 0

inventarisasi pengembangan geologi lingkungan dlm

RTRW

Kabupaten / Kota di Jawa

Timur

1 0

penyelidikan geologi lingkungan kawasan pesisir Kawasan Pesisir Jawa

Timur

1 0

penyelidikan geologi teknik dan geologi lingkungan

utk lokasi TPA sanitary landfill

Kabupaten / Kota di Jawa

Timur

1 0

Program Pengelolaan Pertambangan Umum

dan Migas

3,690,500,000

Pertambangan tanpa ijin (ha) Pertambangan Tanpa Ijin di

Jawa Timur

200 ha 0

Inventarisasi, Penyusunan Neraca,

Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya

Mineral dan Migas

1,452,000,000

kajian peningkatan nilai tambah mineral Komoditas Tambang 2 0

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

kelayakan keg pertambangan dari daya dukung

lingkungan

Kabupaten / Kota di Jawa

Timur

2 0

hibah peralatan tambang Kelompok Penambang di

Jawa Timur

5 0

penertiban Pertambangan Tanpa Ijin (PETI) Pertambangan Tanpa Ijin di

Jawa Timur

10 0

reklamasi bekas tambang rakyat Bekas Tambang Rakyat 8 0

kompetensi laboratorium Aparatur Laboratorium

Dinas ESDM

1 0

Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi

Sumber Daya Mineral dan Migas

1,210,000,000

inventarisasi sumur tua Sumur Tua di Jawa Timur 2 0

fasilitasi keg pengelolaan migas hulu Pengelola Migas Hulu di

Jawa Timur

2 0

fasilitasi distribusi gas kota Masyarakat Jawa Timur 1 0

profil migas Minyak dan Gas di Jawa

Timur

0

sistem informasi pertambangan dan migas Pertambangan dan Migas di

Jawa Timur

1 0

rekonsiliasi lifting dan DBH migas Instansi dan Badan Usaha

Pengelola Migas di Jawa

Timur

1 0

produk perundangan pertambangan/migas Produk Perundangan 1 0

peningkatan kapasitas SDM aparat

pertambangan/migas

Aparatur Dinas ESDM 2 0

sosialisasi peraturan perundangan

pertambangan/migas

Aparatur Pengelola

Pertambangan / Migas di

Jawa Timur

38 0

peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha

pertambangan/migas

Pelaku Usaha Pertambagan

/ Migas

380 0

Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target

Kinerja

Pendanaan

Indikatif

2 3 4 5

monev distribusi BBM dan LPG bersubsidi Kabupaten / Kota di Jawa

Timur

38 0

Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan

Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas

1,210,000,000

sosialiasi, pengawasan dan pembinaan pengelolaan

usaha pertambangan/migas

Pengelola Pertambangan /

Migas di Jawa Timur

250 0

peningkatan kapasitas SDM pengelola usaha

pertambangan/migas

Pengelola Pertambangan /

Migas di Jawa Timur

200 0

penertiban PETI PETI di Jawa Timur 3 0

reklamasi bekas tambang Bekas Tambang Rakyat di

Jawa Timur

4 0

monev distribusi BBM dan LPG bersubsidi Kabupaten / Kota di Jawa

Timur

30 0

28,701,498,650

TARGET KINERJA PROGRAM/KEGIATAN, INDIKATIF PENDANAAN DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN 2017

Tabel 5.28

TARGET KINERJA

PROGRAM/KEGIATAN & INDIKATIF PENDANAAN

Sasaran Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Kondisi Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

(Program/Kegiatan)

2013 2014 2016 2016 2017 2018 2019

Meningkatkan pemanfaatan air tanah yang berorientasi kepada aspek konservasi

PROGRAM PENGELOLAAN AIRTANAH

Kegiatan 1 : 1. Meningkatnya data kajian, penelitian pengelolaan air tanah

Penyediaan database dan informasi pengelolaan air tanah

1. Penyusunan Data Teknis Pemanfaatan Air Tanah

Jumlah dokumen laporan Penyusunan

1 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok

2 kec 2 kec 2 kec 2 kec 2 kec 2 kec

Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt

2. Penelitian Zona Konservasi dan Pemanfaatan Air Tanah

Jumlah dokumen laporan penelitian

2 Dok 2 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab

Rp.600 Jt Rp.600 Jt Rp.600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt

3. Pemantauan Lokasi Permohonan Rekomendasi Teknis Air Tanah

Jumlah lokasi permohonan

100 lokasi Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota

100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi

Rp.147 jt Rp.147 jt Rp.147 jt Rp. 147 jt Rp. 147 jt Rp. 147 jt

4. Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian Air Tanah

Jumlah Peserta 2x75 org Kab/kota se Jatim

Kab/kota se Jatim

Kab/kota se Jatim

Kab/kota se Jatim

Kab/kota se Jatim

Kab/kota se Jatim

Rp.85 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt

5. Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Rekomendasi Teknik Air Tanah

Jumlah rekomtek 500 rekomtek

Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota

600 rek 600 rek 650 rek 700 rek 700 rek 750 rek

Rp. 183 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt

Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja Kondisi Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

( Program / Kegiatan ) 2013 2014 2016 2016 2017 2018 2019

6. Penyusunan Petunjuk Teknis Pengelolaan air Tanah

Jumlah dokumen - - 1 dok - - - -

Rp. 50 jt

7. Penyusunan Kajian Dampak Pemanfaatan Pengambilan Air Tanah

Jumlah dokumen laporan 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok

Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt

Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan

Kegiatan 2 : 2.Terpeliharanya kondisi air tanah di daerah resapan

Peningkatan kegiatan dan kajian konservasi air tanah

1. Pembuatan Sumur Resapan Air Tanah

Jumlah sumur resapan 20 unit - - 20 unit 20 unit 20 unit 20 unit

Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt

2. Pembuatan dan Pemeliharaan Sumur Pantau

Jumlah sumur pantau yang dimanfaatkan

6 unit - 2 Unit 550 jt

2 Unit 550 jt

2 Unit 550 jt

2 Unit 550 jt

2 Unit 550 jt

3. Kajian Lokasi Sumur Resapan Di Daerah imbuhan

Jumlah Dokumen kajian daerah resapan

1 Dok 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok.

Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota

Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt

4. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan air tanah

Jumlah sumur bor yang dimanfaatkan sesuai peraturan yang berlaku

150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur

Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt

Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja

(Program / Kegiatan) Kondisi

2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

Meningkatkan penyediaan air bersih bagi daerah sulit air

Kegiatan 3 : 3. Meningkatnya pemanfaatan air tanah di daerah sulit air

Pengembangan Pengelolaan Air Tanah

1. Penyelidikan Eksplorasi Air Tanah dengan Metode Geolistrik

Jumlah dokumen laporan 3 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok

2 kec. 2 kec. 2 kec. 2 kec. 2 kec. 2 kec.

Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt

2. Pembangunan Sumur Bor Air Tanah Untuk Penyediaan Air Bersih

Jumlah Sumur Bor 7 Unit 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/

7 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 7 Kab.

Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt

3. Penyusunan Kajian Potensi Air Tanah Daerah Sulit Air

Jumlah Dokumen Laporan

-

-

1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota

Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt

Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja

(Program / Kegiatan)

Kondisi 2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

Meningkatkan PROGRAM INVENTARISASI, PEMANFAATAN DAN PENGAWASAN ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN

pengembang an dan pengelolaan, serta pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan, bagi penduduk pedesaan daerah terpencil dan kepulauan.

Kegiatan 1: Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan dan Ketenagalistrikan

1. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai sumber energi masyarakat dan pembangkit listrik.

a. Pembangunan PLTMH Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK)

80 KK 100 KK 400 KK 200 KK 250 KK 250 KK 300 KK

Rp. 1,85 M Rp. 4,5 M Rp. 2,6 M Rp. 2,7 M Rp. 2,8 M Rp. 3,0 M

b. Pembangunan PLTS Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK)

32 KK - 100 KK 100 KK 100 KK 100 KK 100 KK

Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt

c. Pembangunan PLT Bayu

Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTB (KK)

- - - - - - 100 KK

Rp. 2,0 M

d. Pembangunan Biogas/ Material Biogas

Rumah Tangga Pemakai Listrik Biogas (KK)

- 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket

Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta

e. Hibah Instalasi Rumah Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK)

- 400 KK 400 KK 400 KK 400 KK 400 KK 400 KK

Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M

Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja (Program / Kegiatan)

Kondisi 2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan 2 : 1. Meningkatkan dan mendorong investasi sebagai upaya pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan.

Inventarisasi Sumber daya energi terbarukan dan Ketenagalistrikan

a. Survey Dusun / Desa belum berlistrik.

Data Desa Belum berlistrik 4 Dokumen

- 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

Rp.100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt

b. Survey potensi energi terbarukan.

Data potensi energi terbarukan

- 2 Dokumen Rp. 900 Jt

2 Dokumen Rp. 900 Jt

2 Dokumen Rp. 500 Jt

2 Dokumen Rp. 500 Jt

2 Dokumen Rp. 500 Jt

2 Dokumen Rp. 500 Jt

c. Updating database energi dan Ketenagalistrikan

Data terbaru energi dan ketenagalistri-kan

1 Dokumen 1 Dokumen Rp. 150 Jt

1 Dokumen Rp. 50 Jt

1 Dokumen Rp. 50 Jt

1 Dokumen Rp. 50 Jt

1 Dokumen Rp. 50 Jt

1 Dokumen Rp. 50 Jt

d. Studi Kelayakan dan penyusunan DED

Data Teknis dan pembiayaan

2 Dokumen 2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

e. Diversifikasi pemanfaatan energi terbarukan

Data potensi energi terbarukan

- - 2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

2 Dokumen Rp. 200 Jt

Kegiatan 3 : 2. Peningkatan Pemahaman masyarakat terhadap pembangunan sektor ESDM

Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi Bidang Energi dan Ketenagalistrikan

a. Pembinaan Aparatur masyarakat.

Pemahaman masyarakat terhadap sektor ESDM

180 Orang 120 Orang Rp. 150 Jt

200 Orang Rp. 225 Jt

200 Orang Rp. 225 Jt

200 Orang Rp. 225 Jt

200 Orang Rp. 250 Jt

200 Orang Rp. 250 Jt

b. Kompetensi hemat energi.

Pemahaman masyarakat terhadap sektor ESDM

- - 1 Paket Rp. 100 Jt

1 Paket Rp. 100 Jt

2 Paket Rp. 200 Jt

2 Paket Rp. 200 Jt

2 Paket Rp. 200 Jt

Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja

(Program / Kegiatan) Kondisi

2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kegiatan 4 : 3. Pemanfaatan energi yang efesien dan tepat sasaran

Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan Ketenagalistrikan

a. Pengawasan pemanfaatandan

Data penggunaan energi

- 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali

pengembangan Energi dan Ketenagalistrikan

Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt

b. Monev implentasi penghematan energi

Dokumen penghematan energi

- - 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok

Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt

c. Audit energi Data penggunaan energi

-

-

2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok

Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt

Meningkatnya elektrisifikasi rumah tangga di daerah pedesaan.

Penyusunan data kebutuhan listrik di Jawa Timur

Rasio elektriifikasi 74,3 77,5 80,9 84,3 87,8 91,5 95,7

Rasio rumah Tangga berlistrik

99,58 99,59 99,60 99,61 99,62 99,63

99,64

SASARAN Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja (Program/ Kegiatan)

Kondisi Tahun 2013

Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya Penyediaan database sumberdaya geologi, geologi lingkungan

PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA GEOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI

Kegiatan 1 : 1. Meningkatkan penelitian, Inventarisasi Dan Pengembangan Potensi Sumberdaya Geologi, Pemetaan Geologi Lingkungan

dan Mitigasi bencana geologi

Penyusunan data base sumber daya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi

dan Mitigasi Bencana Geologi

1. Evaluasi Pemanfaatan Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi di Jawa Timur

Data Perkembangan kawasan karst

1 Dokumen

- 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen

3 Kab. 4 Kab. 3 Kab. 2 Kab. 1 Kab.

Rp.300 jt Rp.400 jt Rp 300 jt Rp.250 jt Rp.150 jt

2. Inventarisasi Potensi Geowisata dan Kawasan Lindung Geologi di Jatim

Data potensi geowisata di Jatim

1 Dokumen

- 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen -

2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.

Rp.200 jt Rp.250 jt Rp 250 jt Rp.200 jt

3. Sosialisasi Pengembangan Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi di Jatim

Peserta sosialisasi pengembangan kawasan karst

1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket -

Workshop Kawasan Karst

Bakorwil PP Madiun

Bakorwil PP Malang

Bakorwil PP Bojonegoro

Bakorwil PP Pamekasan

Rp. 84 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt

4. Pengembangan Geopark Jawa Timur

Data wilayah karst di jatim

- 1 Paket Kab. Pacitan

1 Paket/ Kab Trengalek-Ponorogo

1 Paket/ Kab Sumenep

1 Paket/ Kab Banyuwangi

1 Paket/ Kab Jember

Rp.2,5 M Rp.2,5 M Rp.2,5 M Rp 2,5 M Rp.2,5 M

SASARAN Program/ Kegiatan

Indikator Kinerja (Program/ Kegiatan)

Kondisi Tahun 2013

Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

5.Updating Sistem Informasi Geologi Data Geologi Jawa Timur

1 Dok Jawa Timur

1 Dok Jawa Timur

1 Dok Jawa Timur

1 Dok Jawa Timur

1 Dok Jawa Timur

-

Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 50 jt

6. Penelitian Resiko Bencana Gerakan Tanah di Jatim

Data Daerah rawan bencana

- 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Kab. B.Wangi

Kab. Jember Kab. T.agung Kab. T.galek Kab. Malang Kab. Blitar

Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 350 jt

7. Survei Geologi dan Geokimia Panas Bumi di Jawa Timur

Dokumen 2 Dokumen

-

1 Dok 1 Dok

Kab. Tuban Kab. Blitar Kab. Kediri

Rp. 250 jt Rp. 500 jt

Kegiatan 2 : 2.Meningkatkan Pemahaman masyarakat terhadap potensi geologi teknik, geologi tata lingkungan dan potensi bencana geologi

Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi

1. Sosialisasi Mitigasi Bencana Tanah Longsor, Tsunami dan Gempa Bumi di Kecamatan -Kecamatan di Jawa Timur

Peserta Sosialisasi Mitigasi bencana

75 Orang

1 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket

di Jawa Timur

3 Kab. 3 Kec.

3 Kab. 6 Kec.

3 Kab. 6 Kec.

3 Kab. 6 Kec.

3 Kab. 6 Kec.

Rp. 74 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt

2. Penelitian Medical Geologi pada Kawasan Gunung Api

Dokumen 1 Dokumen

- 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Gunung Kelud Gunung Arjuno -Wilerang

Gunung Ijen Gn. Raung Gn Bromo

Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt

3. Sosialisasi Geologi Tata Lingkungan di Jawa Timur

Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang

Di Jatim Di Jatim Di Jatim Di Jatim Di Jatim Di Jatim

Rp. 74 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt

SASARAN Program/Kegiatan Indikator Kinerja

(Program/ Kegiatan)

Kondisi Tahun 2013

Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

Kegiatan 3 : Peningkatan Informasi Dini

pada daerah rawan bencana dan pengambangan wilayah

3. Meningkatkan Informasi geologi untuk masyarakat di daerah rawan bencana dan pengembangan wilayah

1. Pengadaan dan Pemasangan Alat Deteksi Longsor di Jawa Timur;

Paket 18 Paket 3 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Unit

2 Kab. 4 Kab. 3 Kab. 4 Kab. 4 Kab. 3 Kab.

Rp. 300 Jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt

2. Pembuatan dan Pemasangan Papan Rambu Bahaya Longsor / Gerakan Tanah di Jatim

Paket 18 Paket - 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket

3 Kab. 3 Kab. 3 Kab. 3 Kab. 3 Kab.

Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt

3. Inventarisasi Pengembangan Geologi Lingkungan Dalam Rencana RT RW Kab/ Kota di Jawa Timur;

Dokumen 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.

Rp. 50 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt

4. Penyelidikan Geologi Lingkungan Kawasan Pesisir di Jawa Timur;

Dokumen 1 Dok - 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.

Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt

5. Penyelidikan Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan untuk Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jenis Sanitari Landfill di Jawa Timur;

Dokumen - 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok

1Kab. Jember

Kab. Pasuruan

Kab. Kediri Kab. Tuban Kab. Banyuwangi

Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt

Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja

(Program/Kegiatan) Kondisi

2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

Terwujudnya pengelolaan pertambangan secara optimal untuk peningkatan nilai tambah komoditas tambang.

PROGRAM INVENTARISASI , PEMANFAATAN DAN KONSERVASI SERTA PENGAWASAN PERTAMBANGAN UMUM DAN MIGAS

Kegiatan 1 : Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas

1. Meningkatkan Data-Data Potensi Sumber Daya Mineral Dan Migas

a. Kegiatan Kajian Peningkatan Nilai Tambah Mineral Logam, Bukan Logam dan Batuan di Jatim

Teknologi Tepat Guna Untuk Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Tambang

- - Piropilit Zeolit

Feldspar Bentonit

Fosfat Dolomit

Psir Kuarsa Clay

Trass Sulfur

500 Jt

Jawa Timur

Jawa Timur

Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur

Rp.500 jt Rp.500 jt Rp.500 jt Rp.500 jt Rp.500 Jt

b. Kegiatan Kajian Potensi Dan Daya Dukung Lingkungan Untuk Kegiatan Pertambangan

Kelayakan Kegiatan Pertambangan Dari Daya Dukung Lingkungan

- - 2 Kab. 2 Kab.

2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.

Rp.700 Jt Rp.700 Jt Rp.700 Jt Rp.700 Jt Rp. 700 Jt

c. Hibah Peralatan Tambang Kepada Penambang Skala Kecil

Pembinaan dan peningkatan produksi serta pendapatan/perekonomian penambang skala kecil

8 kab (Kediri, Blitar, Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek)

Kab. Malang Jem ber, S.bondo B. woso, B. wangi, Lumajang, Pasuruan

Rp.625 jt Rp.625 jt Rp.625 jt Rp.625 jt Rp.625jt

5 Kab 5 Kab 5 Kab 5 Kab 5 Kab

d. Penertiban Kegiatan PETI (Pertambangan tanpa izin)

Berkurangnya Jumlah Kegiatan PETI

Penertiban PETISe-Jawa Timur

10 Kab/Kota Rp. 50jt

10 Kab/Kota Rp. 50jt

10 Kab/Kota Rp. 50jt

10 Kab/Kota Rp. 50jt

10 Kab/Kota Rp. 50jt

10 Kab/Kota Rp. 50jt

Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja

(Program/Kegiatan) Kondisi

2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

e.Reklamasi Area Bekas Tambang Rakyat

Luas areal bekas tambang terganggu berkurang

6 Ha

6 Ha 6 Ha 6 Ha 8Ha 8Ha 8 Ha

3Kab/Kota 3Kab/Kota 3Kab/Kota 3Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota

Rp.300 jt Rp.300 jt Rp.300 jt Rp.300 jt Rp.400 jt Rp.400 jt Rp.400jt

f. Operasional dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium

Kompetensi laboratorium sesuai dengan ISO/IEC 17025:2005

- Rp.750jt Rp.350 jt Rp.350 jt Rp.450 jt Rp.450jt Rp.450jt

Peningkatan Pengelolaan Migas Untuk Meningkatkan Perekonomian Rakyat

Kegiatan 2 : Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Migas

Meningkatkan pengelolaan, pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah Sumber daya mineral dan migas serta program hibah kepada masyarakat

a. Kegiatan Kajian Inventarisasi Sumur Tua Migas di Jawa Timur

Inventarisasi jumlah sumur tua di Jawa Timur

- - Rp.200 jt Rp. 200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt

2 Kabupaten

2 Kabupaten

2 Kabupaten 2 Kabupaten

2 Kabupaten

b. Fasilitasi dan Dukungan Kegiatan Pengelolaan Migas Hulu

Sosialisasi dan sinkronisasi program kegiatan eksplorasi dan ekploitasi migas hulu

- Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt

Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim

Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim

Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim

Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim

Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS

Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS

c. Fasilitasi Pengembangan Distribusi Gas Kota

Fasilitator dalam percepatan pengembangan pengelolaan gas untuk perumahan

- Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi

Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt

d. Kegiatan Penyusunan Direktory & Profil Pengusahaan Pertam bangan dan Migas

Updating informasi di bidang pertambangan dan migas hulu.

Profil migas - Profil Pertambang-an 150 Jt

- - - -

Sasaran

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja (Program/Kegiatan)

Kondisi 2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

e. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pertambangan dan Migas

Sistem informasi pertambangan dan migas yang informatif dan user friendly

- - Updating system per tambangan dan migas

- Updating system per tambangan dan migas

- Updating system per tambangan dan migas

Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt

f. Kegiatan Rekonsiliasi Lifting dan DBH sektor Migas pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rekonsiliasi dan persamaan persepsi dalam perhitungan Lifting sektor Migas pada Penerimaan Negara Bukan Pajak

- - Workshop lifting dan

DBH

Workshop lifting dan

DBH

Workshop lifting dan

DBH

Workshop lifting dan

DBH

Workshop lifting dan

DBH

Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt

g. Penyusunan Peraturan Perundangan Pertambangan dan Migas

Produk perundangan di bidang pertambangan dan / atau migas

1 perda pertambangan

- Sosialisasi perda & per- aturan per-tambangan

Sosialisasi perda &

peraturan per -

tambangan

Sosialisasi perda &

peraturan per-

tambangan

Sosialisasi perda &

peraturan per-

tambangan

Sosialisasi perda &

peraturan per-

tambangan

Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt

h. Orientasi dan Peningkatan Aparatur Pengelola Pertambangan dan Migas

Peningkatan SDM sektor pertambangan dan migas

Kursus dan Diklat

Serta studi banding

-

Diklat & Studi

Banding

Diklat & Studi

Banding

Diklat & Studi

Banding

Diklat & Studi

Banding

Diklat & Studi

Banding

Rp.350 Jt Rp.350 Jt Rp.350 Jt Rp.350 Jt Rp.350 Jt

i. Sosialisasi, Pengawasan dan Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Migas

Peningkatan pemahaman peraturan perundang-undangan bagi pelaku usaha pertambangan dan migas

- 38 Kab/Kota se-Jawa

Timur

38 Kab/Kota se-Jatim

38 Kab/Kota se-Jatim

38 Kab/Kota se-Jatim

38 Kab/Kota se-Jatim

38 Kab/Kota se-Jatim

Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt

Sasaran

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja (Program/Kegiatan)

Kondisi 2013

Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

2014 2016 2016 2017 2018 2019

j. Peningkatan SDM Pengelola Usaha Pertambangan

Jumlah Diklat, Sosialisasi dan Seminar bagi aparatur dan pengelola usaha pertambangan

Aparatur dan pelaku usaha

330 orang

330 orang

330 orang

380 orang

380 orang

380 orang

330 orang Rp.420jt Rp.420jt Rp.420jt Rp.480jt Rp. 80jt Rp.480jt

k. Pengawasan dan Monitoring Distribusi BBM dan LPG bersubsidi

Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran

38 Kab/Kota se-Jawa

Timur

38 Kab/Kota se-Jawa

Timur

38 Kab/Kota se-Jawa

Timur

38 Kab/ Kota se-Jawa

Timur

38 Kab/Kota se-Jawa

Timur

38 Kab/Kota se-Jawa

Timur

38 Kab/Kota se-Jawa

Timur

Rp. 150jt Rp.150jt Rp.150jt Rp.150jt Rp.150jt Rp.150jt

Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Dan Migas Secara Optimal Dan Berwawasan Lingkungan

Kegiatan 3 : Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas

Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaaan dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dan Migas (Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar

a. Sosialisasi, Pengawasan dan Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Migas

Peningkatan pemahaman peraturan perundang-undangan bagi pelaku usaha pertambangan dan migas

250Izin pertambang-an provinsi

100 IUP Kab/kota

250Izin pertambang-an provinsi

100 IUP Kab/kota

250Izin pertambang-an provinsi

100 IUP Kab/kota

250Izin pertambang-an provinsi

100 IUP Kab/kota

250Izin pertambang-an provinsi

100 IUP Kab/kota

250Izin pertambang-an provinsi

100 IUP Kab/kota

250Izin pertambang-an provinsi

100 IUP Kab/kota

Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt

b. Peningkatan SDM Pengelola Usaha Pertambangan

Jumlah Diklat, Sosialisasi dan Seminar bagi aparatur dan pengelola usaha pertambangan

Aparatur dan pelaku usaha

200 orang

200 orang

200 orang

200 orang

200 orang

200 orang

Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt

Rp. 200 Jt

Indikator Kinerja Kondisi Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif

Sasaran Program/Kegiatan (Program/Kegiatan) 2013 2014 2016 2016 2017 2018 2019

c. Penertiban Kegiatan PETI (Pertambangan tanpa izin)

Berkurangnya Jumlah Kegiatan PETI

20 lokasi (Kab)

3 Kab/Kota di Jatim

3 Kab/Kota di Jatim

3 Kab/Kota di Jatim

3 Kab/Kota di Jatim

3 Kab/Kota di Jatim

3 Kab/Kota di Jatim

Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt

d. Reklamasi Area Bekas Tambang Rakyat

Luas areal bekas tambang terganggu berkurang

1 Ha 4 Ha 4 Ha 4 Ha 4 Ha 4 Ha

4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota

Rp.400 Jt Rp.400 Jt Rp.400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt

a. Pengawasan dan Monitoring Distribusi BBM dan LPG bersubsidi

Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran

30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota

Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN Target Anggaran

PENANGGUNG JAWAB

Menyediakan pasokan energi dari sumber energi terbarukan di pedesaan dan daerah terpencil

Meningkatnya pengembangan pengelolaan serta pemanfaatan sumber energi terbarukan bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan

Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK) di daerah terpencil

400 KK

(100%)

2.600.000.000

Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM

Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK) di daerah terpencil

100 KK

(100%)

650.000.000

Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK) 50 KK

(100%)

200.000.000

Hibah Instalasi Rumah 400 KK

(100 %)

1.000.000.000

Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Survey Dusun / Desa belum berlistrik. 1 lokasi

(100%)

600.000.000

Survey potensi energi terbarukan. (FS dan DED)

2 Dok

(100%)

300.000.000

Data penggunaan energi (audit energi) 2 Dok.

(100%)

200.000.000

Menyediakan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan

Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga di daerah pedesaan

Rasio Elektrifikasi

84,39 100.000.000

Rasio desa berlistrik 99,61 100.000.000

Pengelolaan usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang

Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Secara Optimal untukpeningkatan nilai tambah komoditas tambang

Kajian Potensi Mineral Logam dan Non Logam di Jawa Timur

2 Dok

(100%)

500.000.000 Bidang Pertambangan Umum dan Migas Dinas ESDM

Jumlah Bantuan Alat Tambang untuk kelompok pertambangan rakyat

5 Kelompok

(100%)

625.000.000

Jumlah Rekomtek Ijin Usaha Pertambangan 150 Rekomtek

(100%)

250.000.000

Jumlah Kegiatan PETI yang ditertibkan 4 Kab/Kota

100 lokasi

200.000.000

Berkurangnya luas areal bekas tambang yang rusak (Reklamasi)

6 Ha. 300.000.000

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN Target Anggaran

PENANGGUNG JAWAB

Mewujudkan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam jumlah cukup.

Peningkatan pengelolaan, Migas untuk meningkatkan perekonomian rakyat

Jumlah Penerimaan Iuran sektor Pertambangan (PDRB)

4,00 % 100.000.000

Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran

50 Agen LPG 3 Kg.

150.000.000

Terwujudnya pengelolaan air tanah yang berwawasan keseimbangan lingkungan

Meningkatnya pemanfaatan air tanah yang berorientasi pada aspek konservasi

Jumlah Data Penelitian Teknis Air Tanah 2 Dok

(100%)

200.000.000 Bidang Air Tanah

Jumlah Rekomtek Pengambilan Air Tanah 600 rekomtek

(100%)

200.000.000

Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan serta Meningkatkan penyediaan air bersih dari airtanahbagi daerah sulitair

Jumlah sumur resapan yang terbangun 20 Unit

(100%)

100.000.000

Jumlah lokasi Geolistrik 2 Kec.

(100%)

200.000.000

Jumlah Sumur Bor Air Tanah 5 Unit / 5 Kab

(100%)

1.500.000.000

Terwujudnya penyediaan database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi

Meningkatkan Penyediaan Database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi

Jumlah Data Penelitian Sumber daya Geologi 2 Dok

(100%)

800.000.000 Bidang Geologi Dinas ESDM

Jumlah Penelitian Daerah Rawan Longsor/ Gerakan tanah

1 Kab.

(100%)

200.000.000

Jumlah Rambu Peringatan Bahaya Longsor/ tsunami

50 Titik lokasi

(100%)

500.000.000

Jumlah Alat deteksi longsor yang terpasang 3 Titik lokasi

(100%)

-

Sosialisasi Penanggulangan Bencana Geologi 3 lokasi

(100%)

300.000.000

Penelitian Pengembangan Landscape Geopark Pacitan Wonogiri

1 Dokumen

(100%)

500.000.000

Tabel 5.29

TARGET INDIKATOR KINERJA SASARAN 2017

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN Target Anggaran

PENANGGUNG JAWAB

Menyediakan pasokan energi dari sumber energi terbarukan di pedesaan dan daerah terpencil

Meningkatnya pengembangan pengelolaan serta pemanfaatan sumber energi terbarukan bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan

Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK) di daerah terpencil

400 KK

(100%)

2.600.000.000

Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM

Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK) di daerah terpencil

100 KK

(100%)

650.000.000

Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK) 50 KK

(100%)

200.000.000

Hibah Instalasi Rumah 400 KK

(100 %)

1.000.000.000

Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Survey Dusun / Desa belum berlistrik. 1 lokasi

(100%)

600.000.000

Survey potensi energi terbarukan. (FS dan DED)

2 Dok

(100%)

300.000.000

Data penggunaan energi (audit energi) 2 Dok.

(100%)

200.000.000

Menyediakan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan

Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga di daerah pedesaan

Rasio Elektrifikasi

84,39 100.000.000

Rasio desa berlistrik 99,61 100.000.000

Pengelolaan usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang

Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Secara Optimal untukpeningkatan nilai tambah komoditas tambang

Kajian Potensi Mineral Logam dan Non Logam di Jawa Timur

2 Dok

(100%)

500.000.000 Bidang Pertambangan Umum dan Migas Dinas ESDM

Jumlah Bantuan Alat Tambang untuk kelompok pertambangan rakyat

5 Kelompok

(100%)

625.000.000

Jumlah Rekomtek Ijin Usaha Pertambangan 150 Rekomtek

(100%)

250.000.000

Jumlah Kegiatan PETI yang ditertibkan 4 Kab/Kota

100 lokasi

200.000.000

Berkurangnya luas areal bekas tambang yang rusak (Reklamasi)

6 Ha. 300.000.000

TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA

SASARAN Target Anggaran

PENANGGUNG JAWAB

Mewujudkan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam jumlah cukup.

Peningkatan pengelolaan, Migas untuk meningkatkan perekonomian rakyat

Jumlah Penerimaan Iuran sektor Pertambangan (PDRB)

4,00 % 100.000.000

Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran

50 Agen LPG 3 Kg.

150.000.000

Terwujudnya pengelolaan air tanah yang berwawasan keseimbangan lingkungan

Meningkatnya pemanfaatan air tanah yang berorientasi pada aspek konservasi

Jumlah Data Penelitian Teknis Air Tanah 2 Dok

(100%)

200.000.000 Bidang Air Tanah

Jumlah Rekomtek Pengambilan Air Tanah 600 rekomtek

(100%)

200.000.000

Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan serta Meningkatkan penyediaan air bersih dari airtanahbagi daerah sulitair

Jumlah sumur resapan yang terbangun 20 Unit

(100%)

100.000.000

Jumlah lokasi Geolistrik 2 Kec.

(100%)

200.000.000

Jumlah Sumur Bor Air Tanah 5 Unit / 5 Kab

(100%)

1.500.000.000

Terwujudnya penyediaan database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi

Meningkatkan Penyediaan Database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi

Jumlah Data Penelitian Sumber daya Geologi 2 Dok

(100%)

800.000.000 Bidang Geologi Dinas ESDM

Jumlah Penelitian Daerah Rawan Longsor/ Gerakan tanah

1 Kab.

(100%)

200.000.000

Jumlah Rambu Peringatan Bahaya Longsor/ tsunami

50 Titik lokasi

(100%)

500.000.000

Jumlah Alat deteksi longsor yang terpasang 3 Titik lokasi

(100%)

-

Sosialisasi Penanggulangan Bencana Geologi 3 lokasi

(100%)

300.000.000

Penelitian Pengembangan Landscape Geopark Pacitan Wonogiri

1 Dokumen

(100%)

500.000.000