kata pengantar - esdm.jatimprov.go.idesdm.jatimprov.go.id/esdm/attachments/article/93/renja...
TRANSCRIPT
RENJA TAHUN 2017 53
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Rencana Kerja
(Renja) SKPD Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun
Anggaran 2017 dapat terselesaikan. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 ini
merupakan manifestasi pelaksanaan Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
Mengamati pelaksanaan program dan kegiatan dari tahun ke tahun, peningkatan
kinerja dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam
Perencanaan Strategis telah berjalan sesuai dengan rencana kerja yang
ditetapkan. Pada tahun 2017 disamping mengoptimalkan program dan kegiatan
yang telah berjalan. Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2017 terdiri dari
Pendahuluan, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja SKPD Tahun Lalu, Tujuan,
Sasaran, Program dan Kegiatan. Rencana Kerja (RENJA) sebagai dokumen
Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan dan
program / kegiatan dalam satu tahun dan sebagai acuan penyusunan Rencana
Kegiatan dan Anggaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Timur Tahun Anggaran 2017 dan untuk mereview hasil evaluasi pelaksanaan
Rencana Kerja tahun lalu dan perkiraan capaian tahun berjalan. Melalui Rencana
Kerja pula diharapkan dapat memberikan kejelasan dan manfaat bagi institusi
baik pemerintah maupun mitra kerja.
Surabaya, Juni 2016 KEPALA DINAS
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR
Ir. DEWI J. PUTRIATNI, M.Sc. Pembina Utama Madya
NIP. 19600627 198610 2 001
RENJA TAHUN 2017 54
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun,
yang memuat hasil evaluasi kinerja Tahun lalu, kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong
partisipasi masyarakat. Penyusunan Renja SKPD dilakukan melalui
dua tahapan yang merupakan suatu rangkaian proses saling
berurutan, mencakup:
1. Tahap perumusan rancangan Renja SKPD.
2. Tahap penyajian rancangan Renja SKPD.
Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) Provinsi
Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 disusun dalam rangka untuk
memberikan gambaran hasil – hasil capaian program kegiatan tahun
lalu dan permasalahan yang menghambat, gambaran isu strategis dan
target capaian program kegiatan sebagai antipasi, serta untuk
menyesuaikan perkembangan prioritas pembangunan sektor Energi
dan Sumber Daya Mineral sehingga merupakan kebijakan rencana
pembangunan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral di Jawa Timur
yang selanjutnya sebagai dasar penyusunan usulan Kebijakan Umum
APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS)
Tahun Anggaran 2017.
Sebagai pedoman pelaksanaan Program Kegiatan Dinas ESDM
tahun berjalan, Renja Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur Tahun 2017 harus berdasar pada Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur
Tahun 2014-2019, serta selaras dengan RPJMD.
1.2. Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar atau
landasan hukum penyusunan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 ini, antaralain :
RENJA TAHUN 2017 55
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
55333);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
5. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005-2025
(Lembar daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 Nomor 1 Seri E) ;
6. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun
2011-2031;
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014
tentang Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2014-2019
8. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur
Tahun 2017.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penyusunan Renja Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah untuk mengetahui :
1. Program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.
RENJA TAHUN 2017 56
2. Lokasi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.
3. Indikator kinerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur Tahun 2017.
4. Kelompok sasaran Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur Tahun 2017.
5. Pagu indikatif program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017.
Sedangkan tujuan dari penyusunan Renja Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
1. Merencanakan program dan kegiatan Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Timur
2. Mengevaluasi Renja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Timur Tahun sebelumnya.
3. Mengetahui masalah, tantangan dan solusi dalam penyelengaraan
tugas dan fungsi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur Tahun sebelumnya.
4. Perumusan tujuan dan sasaran Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.
5. Sebagai salah satu media pertanggung jawaban melalui penilaian
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi.
1.4. Sistematika Penulisan Renja
Rencana Kerja Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur Tahun 2017 ini disusun dengan sistematika penulisan
sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
1.5. Potensi Energi dan Sumber Daya Mineral
1.6 Pelayanan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA DINAS ENERGI
DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR
RENJA TAHUN 2017 57
2.1 Kondisi Pembangunan Bidang Energi dan Sumber Daya
Tahun 2016
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja Dinas Energi dan Sumber
Daya Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dan capaian
Renstra Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur
2.2.1 Evaluasi Program dan Kegiatan Renja Tahun Lalu
(2016)
2.2.2. Evaluasi Renstra ESDM
BAB III. PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN,
DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS)
3.1 PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN,
DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS)
3.1.1 Permasalahan
3.1.2. Faktor Pendukung Keberhasilan
3.2 TANTANGAN (ISU STRATEGIS) PEMBANGUNAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN RENCANA KERJA TAHUN 2017
4.1 VISI
4.2 MISI
4.3 TUJUAN DAN SASARAN
4.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PENUTUP
LAMPIRAN
1.5. Potensi Energi dan Sumber Daya Mineral
1.5.1 Potensi Pertambangan Umum
Potensi Pertambangan di Jawa Timur dibagi menjadi
potensi pertambangan mineral (logam, bukan logam, batuan
dan batubara), potensi pertambangan minyak dan gas bumi.
a. Potensi Pertambangan Mineral dan Batubara
Ragam potensi pertambangan mineral tersebar hampir
merata di wilayah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur
RENJA TAHUN 2017 58
sedangkan batubara terdapat dibeberapa kabupaten di
Jawa Timur. Cadangan mineral logam terdapat di
Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blitar, Kabupaten
Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang,
Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten
Tulungagung, dan Ponorogo. Jenis kekayaan sumberdaya
alam mineral logam di Jawa Timur, antara lain Pasir Besi,
Tembaga, Batu Besi, Timah Hitam, Galena, Mangan, Emas.
Sebaran potesi mineral logam tersaji pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Potensi Mineral Logam
No Mineral Logam
Sebaran Potensi
1 Pasir besi Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab.
Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab. Lumajang, Jember
2 Besi Kab. Tulungagung, Kab. Pacitan, Trenggalek
3 Emas Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar
4 Tembaga Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Trenggalek, Jember
5 Seng Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo
6 Nikel Kab. Pacitan
7 Mangaan Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek,
Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab.
Malang, Jember
8 Timah
hitam
Kab. Pacitan
9 Timah putih
Kab. Pacitan
10 Galena Kab. Ponorogo
11 Pirit Kab. Ponorogo
12 Unsur
logam Au,
Ag,Cu dan Zn
Kab. Bondowoso
Kekayaan pertambangan mineral bukan logam
s a n g a t potensial meliputi: Bentonite, Phiropilit, Feldspar,
Zeolit, Kaolin, Toseki, Pasir/Sirtu, dan Pasir Kwarsa yang
tersebar di berbagai kabupaten di Jawa Timur, sebagaimana
tersaji pada Tabel 1.2.
RENJA TAHUN 2017 59
Tabel 1.2
Potensi Mineral Non Logam di Jawa Timur
No Mineral Non
Logam Sebaran Potensi
1 Pasir Kuarsa Kab. Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Bangkalan,
Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep
2 Yodium Kab. Pasuruan, Kab. Jombang
3 Belerang Kab. Pasuruan, Kab. Bondowoso
4 Fosfat Kab. Pacitan. Kab. Ponorogo, Kab. Situbondo, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab.
Lamongan, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang,
Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep
5 Zeolit Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab. Malang
6 Kaolin Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Kediri, Kab. Malang
7 Feldspar Kab. Pacitan, Kab. Trenggalek, Kab. Blitar, Kab. Malang
8 Bentonit Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang, Kab.
Pasuruan, Kab. Bojonegoro
9 Dolomit Kab. Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan,
Bangkalan, Sumenep
10 Kalsit Kab. Pacitan, Kab. Blitar, Kab. Bondowoso, Kab. Nganjuk, Kab. Tuban, Kab. Sampang,
Trenggalek, Gresik (Bawean)
11 Rijang Kab. Pacitan. Kab. Ponorogo
12 Pirofilit Kab. Pacitan, Kab. Blitar, Kab. Malang
13 Oker Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Trenggalek
Dan untuk potensi mineral batuan tersebar di seluruh
wilayah kabupaten di Jawa Timur, memiliki beranekaragam
jenis komoditas industri yaitu batuan gamping, andesit,
trass, marmer, tanah liat, tanah urug, opal, kalsedon, diorit,
pasir, sirtu, onyx, toseki, breksi, jasper dan tuff. Tersaji pada
Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Persebaran Potensi Mineral Batuan
No Mineral Batuan
Sebaran Potensi
1 Trass Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar. Kab.
Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Madiun, Kab. Tuban
2 Marmer Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Malang
RENJA TAHUN 2017 60
No Mineral
Batuan Sebaran Potensi
3 Andesit Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab.
Kediri, Kab. Malang, Kab. Banyuwangi, Kab.
Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk,
Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro
4 Tanah liat Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Blitar, Kab. Kediri, Kab. Malang, Kab.
Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. Madiun, Kab.
Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab. Tuban, Kab.
Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab.
Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Sumenep
5 Tanah urug Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Mojokerto,
Kab. Jombang, Kab. Madiun, Kab. Ngawi, Kab.
Bojonegoro, Kab. Gresik, Pasuruan, Probolinggo, Nganjuk,
6 Opal dan
Kalsedon
Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Pacitan, Trenggalek
7 Diorit Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab.
Malang
8 Pasir Kab. Malang, Kab. Lumajang, Kab.
Banyuwangi, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo,
Kab. Pasuruan, Kab. Nganjuk, Kab. Magetan, Kab. Bojonegoro, Kab. Lamongan
9 Sirtu Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Blitar, Kab.
Kediri, Kab. Malang, Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Jombang, Kab.
Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kota
Batu
10 Gamping Kab. Pacitan, Kab. Ponorogo, Kab. Trenggalek, Kab. Tulungagung, Kab. Blitar, Kab. Malang,
Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab.
Nganjuk, Kab. Ngawi, Kab. Bojonegoro, Kab.
Tuban, Kab. Lamongan, Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan,
Kab. Sumenep
11 Onyx Kab. Nganjuk, Kab. Bojonegoro
12 Toseki Kab. Pacitan
13 Breksi Kab. Bondowoso, Kab. Magetan
14 Jasper Kab. Pacitan
15 Tuff Kab. Ponorogo, Kab. Magetan
16 Batu Apung
Kab. Pasuruan
Sedangkan keterdapatan batubara di Jawa Timur
tersebar di tiga kabupaten yaitu Trenggalek, Pacitan dan
Tulungagung.
RENJA TAHUN 2017 61
Tabel 1.4
Potensi Batubara
No. Kab. /Kota Potensi (Ton) Luas
(Ha) Ket.
1 Pacitan 401.162,35 - Tidak ada data
luas
2 Trenggalek 6.500.000,00 72,00 -
3 Tulungagung 842,00 2,10 -
b. Potensi Migas
Provinsi Jawa Timur merupakan daerah yang memiliki
potensi migas yang cukup potensial, dimana cadangan
migas terbukti maupun terduga sangat besar. Cadangannya
tersebar di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro,
Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten
Lamongan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Nganjuk,
Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten
Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, dan Kota
Surabaya. Peta Wilayah Kerja Pertambangan migas tersaji
pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Peta WKP Migas Jawa Timur
Di wilayah Jawa Timur terdapat 39 blok migas, yang
berstatus Produksi sebanyak 13 (tiga belas) Wilayah Kerja,
status eksplorasi sebanyak 23 (dua puluh tiga) Wilayah Kerja
RENJA TAHUN 2017 62
dan status development sebanyak 3 (tiga) Wilayah Kerja. Daftar
Kontraktor migas Jawa Timur tersaji pada Tabel 1.5
Tabel 1.5 Kontraktor Minyak dan Gas Bumi
NO WILAYAH KERJA/ BLOCK
OPERATOR TANGGAL KONTRAK
TANGGAL EFEKTIF
TANGGAL BERAKHIR
STATUS
1 Bawean Camar Resources Canada Inc.
12/02/1981 12/02/2011 11/02/2031 Production
2 Pangkah Hess (Indonesia Pangkah) Limited
08/05/1996 08/05/1996 07/05/2026 Production
3 Poleng Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production
4 Jawa Bagian Timur Area-3
Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production
5 Tuban Job Pertamina-
Petrochina East Java
29/02/1988 29/02/1988 28/02/2018 Production
6 Cepu Block Mobil Cepu Ltd. 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production
7 Jawa Bagian Timur Area-4
Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production
8 Jawa Bagian Timur Area-5
Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production
9 Jawa Bagian Timur Area-6
Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production
10 Brantas Lapindo Brantas Inc.
23/04/1990 23/04/1990 22/04/2020 Production
11 Madura
Offshore Block
Santos (Madura
Offshore) Pty. Ltd.
04/12/1997 04/12/1997 03/12/2027 Production
12 Sampang Santos (Sampang) Pty Ltd.
04/12/1997 04/12/1997 03/12/2027 Production
13 Jawa Bagian Timur Area-7
Pertamina Ep 17/09/2005 17/09/2005 16/09/2035 Production
14 Muriah Pc Muriah Ltd. 20/05/1991 20/05/1991 19/05/2021 Development
15 Ketapang Block Pc Ketapang Ii Ltd. 11/06/1998 11/06/1998 10/06/2028 Development
16 Titan
Awe (Titan) Nz Limited
26/11/2010 26/11/2010 25/11/2040 Exploration
17 East Muriah Pearl Oil (East Muriah) Limited
13/11/2008 13/11/2008 12/11/2038 Exploration
18 East Bawean I East Bawean Ltd. 13/11/2008 13/11/2008 13/11/2038 Exploration
19 North Madura Awe (North Madura) Nz Limited
18/05/2010 18/05/2010 17/05/2040 Exploration
20 Karapan Amstelco Karapan Pte, Ltd.
18/05/2010 18/05/2010 17/05/2040 Exploration
21 North East Madura-Iii
Anadarko Indonesia Company
12/12/2004 12/12/2004 11/12/2034 Exploration
22 Bulu Krisenergy (Satria) Ltd.
14/10/2003 14/10/2003 13/10/2033 Exploration
23 West Madura Offshore
Pt. Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore
05/05/2011 07/05/2011 07/05/2031 Exploration
24 Terumbu Awe (Terumbu) Nz Limited
05/05/2009 05/05/2009 04/05/2039 Exploration
25 Mandala Consortium Pt. Bumi Hasta Mukti - Fortune Empire
18/05/2010 18/05/2010 18/05/2040 Exploration
RENJA TAHUN 2017 63
NO
WILAYAH
KERJA/ BLOCK
OPERATOR TANGGAL
KONTRAK
TANGGAL
EFEKTIF
TANGGAL
BERAKHIR STATUS
Group Ltd.
26 Madura Spe Petroleum Ltd 13/11/2008 13/11/2008 12/11/2038 Exploration
27 South Madura South Madura Exploration Company Ltd.
14/10/2003 14/10/2003 13/10/2033 Exploration
28 Randugunting Block
Pertamina Ep Randugunting
09/08/2007 09/08/2007 08/08/2037 Exploration
29 Blora Pt. Sele Raya Energi 30/11/2009 30/11/2009 29/11/2039 Exploration
30 Alas Jati Block Pt. Insani Bina Perkasa
09/08/2007 09/08/2007 08/08/2037 Exploration
31 Gunting Exxonmobil Exploration And Production
Indonesia (Gunting)
Limited
13/11/2008 13/11/2008 12/11/2038 Exploration
32 South East Madura
Pt. Energi Mineral Langgeng
05/05/2009 05/05/2009 04/05/2039 Exploration
33 Madura Strait Husky Oil (Madura) Ltd.
20/10/1982 20/10/2012 19/10/2032 Development
34 Northeast Madura
Techwin Energy Northeast Madura Ltd.
21/11/2011 21/11/2011 20/11/2041 Exploration
35 North Kangean Petrojava North Kangean Inc
16/01/2007 16/01/2007 15/01/2037 Exploration
36 Kangean Emp Kangean Ltd. 14/11/1980 14/11/2010 14/11/2030 Exploration
37 Sibaru Mitra Energy (Indonesia Sibaru)
16/01/2007 16/01/2007 15/01/2037 Exploration
38 East Kangean Greenstar Assets
Limited
07/10/2005 07/10/2005 06/10/2035 Exploration
39 East Sepanjang Pt Easco East Sepanjang
12/12/2004 12/12/2004 11/12/2034 Exploration
1.5.2 Potensi Energi dan Ketenagalistrikan
a. Energi
Berdasarkan fungsi geologi Jawa timur dibagi menjadi 3
(tiga) bagian yaitu bagian utara terdiri dari formasi
batugamping tersebar sepanjang kepulauan Madura,
Kabupaten Gresik, Lamongan, Tuban dan Bojonegoro memiliki
kekayaan potensi sumber daya energi tak terbarukan mulai
dari minyak dan gas bumi baik di darat (offshore) maupun di
laut (onshore) dan energi terbarukan energi surya. Kemudian
bagian tengah dan selatan hidrothermal, biomassa, surya,
angin dan biogas. Potensi Energi di Jawa Timur tersaji pada
Tabel 1.6 dan 1.7.
RENJA TAHUN 2017 64
Tabel 1.6
Potensi Minyak dan Gas Bumi Jawa Timur
Tahun No. Jenis Sumber
Energi Satuan Terbukti Potensial Total
2005 1 Minyak Bumi
(crude oil)
MSTB 155.304,80 551.978,10 707.282,90
2 Gas Bumi BSCF 2.533,54 2.085,77 4.619,31
2010 1 Minyak Bumi
(crude oil) MSTB 229.610,80 150.535,80 380.146,60
2 Gas Bumi MSCF 4.771,55 3.717,55 8.488,61
Sumber : Ditjen Minyak dan Gas Kementrian ESDM dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur ,2011 *) Sudah termasuk cadangan Exxon Cepu.
Tabel 1.7 Potensi Sumber Energi Terbarukan
No. Jenis Sumber
Energi Satuan Potensi Lokasi Keterangan
1 Panas Bumi MWe 1.199,5 Sebelas titik lokasi di Jawa
Timur
2 Lokasi telah di
lelang, 3
telah diteliti
utk WKP
2 Tenaga Air MW 489,225 Tiga belas titik
lokasi di wilyah sungai Brantas*)
No. Jenis Sumber
Energi Satuan Potensi Lokasi Keterangan
3 Tenaga Air
(Skala Kecil)
kW/MW 2.825/
2,825
Tersebar di 54
titik lokasi
potensi, diluar wilayah S.
Brantas
Hasil FS
Dinas ESDM
Prov. Jatim
4 Surya MW 24.866,1 Berdasarkan
radiasi harian
rata-rata 4,3 kW
5 Biomassa MW 2113,8 Berdasarkan
produksi
bagase/sekam padi
6 Biogas MW 1,84 Rata-Rata
Produksi Ternak
per tahun
Sumber : Ditjen EBTKE Kementrian ESDM, Perum Jasa Tirta I, BPS Provinsi
Jawa Timur, dan Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, 2012
*) Hasil kajian potensi Perum Jasa Tirta I (Ditjen SDA) bersama The Chogoku Electric Power Co. Inc, 2009
RENJA TAHUN 2017 65
b. Ketenagalistrikan
Jawa Timur masuk dalam Region 4 dibawah Pengatur
Beban Jawa Bali (PJB) membawahi Unit Pembangkit yang
tersebar di beberapa lokasi wilayah di Jawa Timur dengan total
kapasitas terpasang sebesar 8.860 MW, yaitu Unit Pembangkit
Gresik terdiri dari Unit I: 2 PLTU (2 x 100 MW), Unit II 2 PLTU
(2 x 200 MW, Unit III : 3 PLTGU (3 x 526 MW)), Unit IV 2 PLTG
(2 x 20 MW) Total kapasitas 2218 MW. Kemudian Unit
Pembangkit Paiton 2 Unit PLTU (2x 400 MW) total 800 MW,
kemudian 12 Unit PLTA Brantas dengan total kapasitas 281
MW serta PLTU Tuban dan Pacitan. Disamping ditunjang ole 2
perusahan swasta yaitu PT. Power Energy dan PT. Indonesia
Power.
Dukungan infrastruktur energi tersebut seharusnya
mencukupi untuk mengaliri seluruh masyarakat di Jawa
Timur, namun dikarenakan letak sosiografinya yang
beraneragam ada kepulauan, pesisir dan pegunungan, sampai
pada tahun 2015 elektrifikasi Jawa Timur masih sebesar 85,3
% dan jumlah desa yang berlistrik sebesar 99,67 %.
1.5.3 Potensi Air Tanah
Potensi Air Tanah di Jawa Timur cukup besar tersebar
dalam 23 cekungan air tanah (CAT) terdiri dari 5 CAT dalam
Kabupaten Kota, 4 CAT Lintas Provinsi dan 14 CAT lintas
Kabupaten/Kota dengan luas total cekungan air tanah sebesar
32.145 Ha dengan cadangan akuifer bebas 15.377 Juta M3 dan
akuifer tertekan 985 Juta M3. Peta dan potensi cekungan air
tanah tersaji pada Gambar 1.2 dan Tabel 1.8.
RENJA TAHUN 2017 66
Gambar 1.2
Peta Cekungan Air Tanah
Tabel 1.8 Potensi Air Tanah
No Nama CAT
Potensi (juta m3/th)
Akuifer
Bebas
Akuifer
Tertekan
1 Banyuwangi 1.163 70
2 Wonorejo 406 27
3 Bondowoso-Situbondo 1.426 172
4 Jember-Lumajang 2.625 131
5 Besuki 446 33
6 Probolinggo 711 124
7 Pasuruan 628 43
8 Brantas 3.674 175
9 Surabaya-Lamongan 843 37
10 Sampang-Pamekasan 238 57
11 Ngawi-Ponorogo 1.547 66
12 Tuban 160 -
13 Wonosari 463 -
14 Lasem 107 9
15 Randublatung 23 9
16 Panceng 27 41
17 Bulukawang 163 -
18 Sumberbening 338 -
19 Blambangan 124 -
20 Bangkalan 77 -
21 Ketapang 137 -
RENJA TAHUN 2017 67
No Nama CAT
Potensi (juta m3/th)
Akuifer
Bebas
Akuifer
Tertekan
22 Sumenep 130 -
23 Toranggo 21 -
Jumlah 15.477 994
Total 16.471
1.5.4 Potensi Kegeologian
Potensi geologi Jawa Timur yang cukup kaya akan potensi
sumber daya mineral, memiliki sekitar 20 jenis bahan galian
yang mendukung sektor industri maupun konstruksi, yang
secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat lajur, yaitu :
- Lajur Rembang terbentuk oleh batu lempung napalan dan batu
gamping, dolomit, pasir kuarsa.
- Lajur Kendeng terbentuk batu lempung dan batu pasir, potensi
lempung, dan gamping
- Lajur Gunung Api Tengah terbentuk oleh endapan material
gunung api kuarter, potensi bahan galian konstruksi berupa
Andesit, Dasit, krakal, krikil, pasir, tuf
- Lajur Pegunungan Selatan terbentuk oleh batu gamping dengan
instrusi batuan beku dan aliran lava yang mengalami tekanan,
potensi mineral logam, marmer, batu gamping, bentonit.
Selain kekayaan sumber daya mineral potensi geologi
yaitu dapat dikembangkan menjadi kekayaan wisata Jawa
Timur, dikawasan karst memiliki karakteristik dan keindahan
yang harus di lestarikan sebagai kekayaan geologi yang tak
ternilai harganya yag disebut Kawasan Geowisata (Geopark).
Sedangkan daerah pegunungan berapi dan wilayah
selatan Jawa Timur merupakan daerah dengan tingkat
kerentanan yang tinggi terhadap bencana alam, seperti
kerentanan gerakan tanah, gempa tektonik dan vulkanik di
sepanjang “ring of fire”.
Tabel 1.9 Gunung Berapi Aktif di Jawa Timur
RENJA TAHUN 2017 68
No Nama Gunung Api Lokasi
1 Gunung Kelud Kediri, Blitar, Malang
2 Gunung Bromo Malang, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan
3 Gunung Semeru Malang, Lumajang
4 Gunung Lamongan Lumajang, Probolinggo
5 Gunung Raung Banyuwangi, Bondowoso, Jember
6 Gunung Welirang Pasuruan, Mojokerto
7 Gunung Ijen Bondowoso, Banyuwangi
Sumber data : Dinas ESDM Prov. Jatim
1.6. Pelayanan Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Sejak terbitnya Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur
mendapat tambahan kewenangan bidang urusan pemberian
Rekomendasi Teknis perizinan di bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral meliputi perizinan pertambangan umum, airtanah, energi dan
ketenagalistrikan. Kewenangan pemberian perizinan bidang ESDM oleh
pemerintah provinsi menjadikan peningkatan fungsi pelayanan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Timur kepada
masyarakat agar lebih makmur, sejahtera, berdaya saing, beraklak
dalam bingkai keadilan.
1.6.1 Pelayanan Langsung
1. Pelayanan Sub Bidang Pertambangan:
a. Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP);
b. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi;
c. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi;
d. Perpanjangan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi
Produksi;
e. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus
Pengangkutan dan Penjualan;
f. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Khusus
Pengolahan dan Pemurnian;
g. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi Untuk
Penjualan;
RENJA TAHUN 2017 69
h. Izin Sementara Untuk Melakukan Pengangkutan dan
Penjualan;
i. Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP);
j. Surat Keterangan Terdaftar (SKT);
k. Izin Gudang Bahan Peledak;
l. Izin Kartu Izin Meledakan (KIM);
m. Rekomendasi Pembelian dan Penggunaan Bahan Peledak;
n. Izin Pertambangan rakyat (IPR);
o. Izin Kepala/Wakil Kepala Teknik Tambang;
2. Pelayanan Sub Bidang Air Tanah :
a. Surat Izin Pengeboran (SIP);
b. Surat Izin Pengusahaan Air tanah (SIPA);
c. Izin Perpanjangan SIPA;
d. Izin Peningkatan Debit Pengambilan Air Tanah;
e. Surat Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah
(SIPPAT).
3. Pelayanan Sub Sektor Energi dan Ketenagalistrikan :
a. Rekomtek Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL)
non BUMN
b. Rekomtek Izin Penyewaan Jaringan Kepada Penyedia Tenaga
Listrik dalam Daerah Provinsi.
c. Rekomtek Izin Operasi.
d. Rekomtek Izin Pemanfaatan Jaringan untuk Telekomunikasi,
Multimedia dan Informatika (IPJ Telematika) dari pemegang izin
yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi.
e. Rekomtek Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (IUJPTL)
f. Rekomtek Izin Pemanfaatan Langsung Panas Bumi Lintas
daerah Kabupaten / Kota Dalam Satu Daerah Provinsi
g. Rekomtek Izin Kegiatan Usaha Niaga Bahan Bakar Nabati
(Biofuel) Sebagai Bahan Bakar Lain.
h.
4. Pelayanan Jasa Laboratorium
Pelayanan jasa laboratorium yang diberikan oleh Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral adalah :
a. Pelayanan Jasa Analisa Batuan dan Mineral.
RENJA TAHUN 2017 70
b. Pelayanan Jasa Analisa Air Bersih
c. Pelayanan Jasa Konsultasi Sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral
5. Pelayanan Sistem Informasi geografis (SIG)
a. Pelayanan informasi tentang wilayah pertambangan,
geologi, air tanah, energi, ketenagalistrikan dan migas;
b. Pelayanan pembuatan peta;
c. Pelayanan jasa pencetakan peta.
6. Pelayanan Kesekretariatan
a. Pelayanan Surat Masuk;
b. Pelayanan Surat Keluar;
c. Pelayanan Kehumasan.
d. Pelayanan Data Sektor Energi Sumber Daya Mineral.
1.6.2 Pelayanan Tidak Langsung
1. Pelayananan Kesekretariatan
a. pengelolaan dan pelayanan administrasin umum;
b. pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. pengelolaan administrasi keuangan;
d. pengelolaan administrasi perlengkapan;
e. pengelolaan urusan rumah tangga, humas dan protokol;
f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan
perundang-undangan;
g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
h. pengelolaan kearsipan dan perpustakaan Dinas;
i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata
laksana;
2. Pelayanan Bidang Pertambangan Umum dan Migas
a. pelaksanaan inventarisasi sumberdaya mineral dan migas;
b. pengelolaan pemanfaatan dan konservasi pertambangan umum
dan migas;
c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pertambangan umum
dan migas.
RENJA TAHUN 2017 71
3. Pelayanan Bidang Air Tanah
a. pelaksanaan inventarisasi air tanah (penelitian, survei dan
penyelidikan hidrogeologi secara sistematis terhadap potensi air
tanah pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota);
b. pengelolaan pemanfaatan dan konservasi air tanah;
c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan
air tanah lintas kabupaten/kota.
4. Pelayanan Bidang Energi Ketenagalistrikan
a. Pelaksanaan inventarisasi energi dan ketenagalistrikan;
b. Pelaksanaan pengelolaan pemanfaatan energi dan
ketenagalistrikan;
c. Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan energi dan
ketenagalistrikan.
5. Pelayanan Bidang Kegeologian :
a. Melaksanakan zonasi kerentanan gerakan tanah;
b. Melaksanakan penelitian dan penetapan kawasan Karst
lintas Kabupaten/ Kota;
c. Pelayanan Data dan Informasi Daerah Rawan Bencana
Geologi Teknik dan Tata lingkungan.
RENJA TAHUN 2017 72
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR
2.1 Kondisi Pembangunan Bidang ESDM Tahun 2016
Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral merupakan urusan
pilihan yang diprioritaskan mampu memberikan kontribusi bagi
pertumbuhan perekonomian Jawa Timur. Berdasarkan data peranan
PDRB lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian tercatat memberi
kontribusi sebesar 5,34 % pada Tahun 2013 dan menjadi 5,19 % pada
Tahun 2014, sedangkan kontribusi penyerapan tenaga kerja mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari 142.016 pada Tahun 2010
menjadi 171.581 pada tahun 2014.
Tabel 2.1 Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha 2014
Lapangan Usaha Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Pertambangan dan Penggalian 5,45 5,86 5,3 5,34 5,19
1. Pertambangan Minyak, Gas
dan Panas Bumi
3,73 4,2 3,73 3,85 3,58
2. Pertambangan Batubara - - - - -
3. Pertambangan Bijih Logam 0,04 0,05 0,04 0,04 0,04
4. Pertambangan dan
Penggalian Lainnya
1,68 1,62 1,52 1,45 1,57
Prioritas capaian kinerja pembangunan bidang energi dan sumber
daya mineral dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan seiring
pertumbuhan investasi di Jawa Timur. Perkembangan pelayanan
perizinan Pertambangan Umum mengalami peningkatan dari 2013 –
2015 sebesar 10-20%. Terutama dampak terbitnya Undang - Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah pada Tahun 2015 lonjakan
permohonan izin terjadi cukup signifikan dari 1099 Tahun 2015 menjadi
1292 pada Tahun 2016.
RENJA TAHUN 2017 73
Tabel 2.2 Pelayanan Perizinan Pertambangan
No. Jenis Izin Rekomendasi Keluar
2015 2016
1 Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) 626 699
2 Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP
) Eksplorasi
186 306
3 Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP)
37 74
4 Izin Pertambangan Rakyat 1 -
5 IUP OP Khusus Pengolahan Pemurnian 19 31
6 IUP OP Khusus Pengangkutan Penjualan 124 73
7 IUP OP Untuk Penjualan 7 9
8 Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP) 11 8
9 Surat Keterangan Terdaftar 37 19
10 Pembelian Bahan Peledak 15 18
11 Izin Gudang Handak 14 5
12 Kartu Izin Meledakkan 18 38
13 Izin Penimbunan Bahan Bakar Cair - 2
14 Pengesahan Kepala Teknik Tambang 4 10
Jumlah 1099 1292
Pelaksanaan kegiatan pembinaan teknis pertambangan untuk
praktisi dan aparatur pertambangan di Jawa Timur meningkat, faktor
keberhasilan kegiatannya nampak pada kesadaran jumlah penambang
tanpa izin yang mengajukan permohonan izin, sehingga luas wilayah
penambangan tanpa izin di Jawa Timur sebesar 1438,08 Ha,
diperkirakan per tahun berkurang 213,23 Ha.
Perkembangan pembangunan sektor energi dan ketenagalistrikan
diprioritaskan untuk meningkatkan nilai elektrisitas penduduk di Jawa
Timur dari basis 78,63 pada tahun 2013, menjadi 83,60 % pada tahun
2014 dan 85,33 %pada 2015 . Sejalan dengan RPJMD Provinsi Jawa
Timur 2014 – 2019 pengembangan infrastruktur energi merupakan
prioritas pembangunan Gubernur terpilih lima tahun ke depan, menjadi
ikon pembangunan di bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur sebagai konsekuensi indikator capaian kinerja utama, maka
harus diimplementasikan dalam program/kegiatan pembangunan energi
RENJA TAHUN 2017 74
dan ketenagalistrikan di Jawa Timur. Pencapaian target infrastruktur
ketenagalistrikan pada tahun 2016 dianalogikan sebagai kapasitas daya
terpasang pembangkit listrik di Jawa Timur, saat ini daya pembangkit
terpasang sebesar 8.860 MW, sedangkan kebutuhan energi listrik Jawa
Timur sebesar ± 7.400 MW, kelebihan daya ini masuk dalam jaringan
interkoneksi Jawa - Bali. Selaras dengan kondisi Rasio Ketersediaan
Listrik yang perhitungannya diukur berdasarkan jumlah daya terpasang
dibanding jumlah kebutuhan listrik masih sebesar 70,53 %. Tanggung
jawab pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung Kebijakan
Energi Nasional dimana target yang ditetapkan untuk Energi
Terbarukan sebesar 5 % pada Tahun 2025, kondisi Jawa Timur saat ini
komposisi pemanfaatan bahan bakar pada pembangkit masih
didominasi energi fosil diperkirakan masih sebesar 97%, EBT 3%,
harapan percepatan bauran energi Jawa Timur melalui pengembangan
potensi Panas Bumi belum dapat terealisasi, karena kewenangan
pengelolaan panas bumi sepenuhnya menjadi pemerintah pusat.
Sumber - sumber energi baru terbarukan di Jawa Timur
sangatlah potensial, seharusnya ada prioritas bagi percepatan
produksinya untuk mendukung ketahanan energi di Jawa Timur
terutama yang berasal dari panas bumi. Kontribusi nyata energi baru
terbarukan masih sebatas pada pengembangan energi surya, dan energi
hydropower, sedangkan biomassa, dan biogas meskipun demikian
sumber energi tersebut masih perlu penelitian lebih lanjut apabila
dikembangkan secara komersial.
Walaupun rasio elektrisitas desa berlistrik telah mencapai 99,60
%, pada kenyataannya pemerataan suplai listrik belum menjangkau
keseluruhan wilayah Jawa Timur. Masih banyak daerah daerah terpencil
dan pesisir harus disegerakan untuk mendapatkan uluran tangan
pemerintah agar dapat menikmati fasilitas ketenagalistrikan di Jawa
Timur.
Berdasarkan perkiraan potensi sumber daya alam tercatat tidak
kurang dari 28.672,7 MW potensi energi terbarukan dari panas bumi,
hidro, surya, dan bioenergi yang apabila dikelola dapat disubstitusikan
ke dalam infrastruktur energi primer, dimanfaatkan langsung untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat di daerah-daerah terpencil dan
pesisir yang memiliki potensi.
RENJA TAHUN 2017 75
Tabel 2.3 Perbandingan Potensi EBT Jawa Timur
No. Jenis Energi Baru
Terbarukan Potensi
1. Panas Bumi 8.636,4 Ribu SBM.
2. PLTS 54.874,3 Ribu SBM.
3 PLTMH 4.438,52 Ribu SBM.
4. Biomassa 47.485,3 Ribu SBM
5. Biogas 4,1 ribu SBM.
Gambar 2.5
Grafik Potensi EBT di Jawa Timur
Dalam implementasi pelayanan izin energi ketenagalistrikan pada
tahun 2015 belum berjalan sebagaimana mestinya, Undang – Undang
23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah baru diberlakukan pada
bulan November 2014, sedangkan pelaksanaan izin, baru dapat
dilaksanakan pada triwulan II tahun 2015 menunggu terbitnya Pergub
16 Tahun 2015 tentang Tata Cara Pemberian Izin Bidang ESDM. Proses
peralihan izin dari Kabupaten/Kota maupun Instansi teknis lain
membutuhkan waktu disamping kesiapan internal Dinas ESDM Provinsi
Jawa Timur.
Prospek perizinan usaha ketenagalistrikan sangat besar, baik izin
operasi maupun jasa penunjang sehingga masih diperlukan konsolidasi
internal maupun eksternal secara intensif dan harus dipersiapkan
RENJA TAHUN 2017 76
secara matang dan terencana. Akuisisi database dan sarana prasarana
pelayanan beserta sosialisasi baik ditujukan ke aparatur Kabupaten
Kota maupun pelaku usaha telah menjadi prioritas kegiatan, dan secara
paralel disusun peraturan teknis pelaksanaan pengelolaannya.
Tabel 2.4 Potensi Ketenagalistrikan Jawa Timur 2014
No. Jenis Obyek Jumlah Potensi
1 Daya Terpasang 8.860 MW
2 Jumlah Captive Power 3100 Unit
3 Daftar Tunggu Sambungan Baru 6024 KK
4 Desa Belum Berlistrik 32 Desa
Potensi minyak dan gas bumi Jawa Timur sangat besar, baik dari
sisi potensi maupun kontribusi bagi pembangunan pemerintah pusat
dan daerah. Tidak kurang 39 kontraktor minyak dan gas beroperasi di
Jawa Timur baik onshore maupun offshore, sedangkan yang telah
beroperasi (eksploitasi) 10 kontraktor. Namun demikian pemerataan
kesejahteraan sosial serta keterlibatan daerah dalam pengelolaan migas
belum optimal baik di sektor hulu maupun hilir, sehingga diperlukan
akselerasi kebijakan daerah untuk mensinergikan peran Dinas ESDM
dengan stakeholder migas di Pusat dan Daerah agar potensi migas dapat
lebih dirasakan manfaatnya bagi daerahnya.
Tabel 2.5 Data Produksi Minyak Bumi Tahun 2014
No. Nama KKKS Jumlah Produksi
(BPOD)
1 Kangean Energy 1.138
2 Lapindo Brantas 150
3 PHE West Madura Office 243.694
4 Camar Resources Canada 8.812
5 Santos (Sampang) 17.950
6 Saka Pangkah Indonesia 71.851
7 Mobil Cepu Ltd 368.753
8 JOB Petrochina East Java 72.727
Total 785.075
RENJA TAHUN 2017 77
Tabel 2.6 Data Produksi Gas Bumi 2015
No. Nama KKKS Jumlah Produksi
(MMSCFD)
1 Kangean Energy 521,67
2 Lapindo Brantas 8,14
3 PHE West Madura Office 227,7
4 Camar Resources Canada 2
5 Santos (Sampang) 144,21
6 Santos (Madura Offsore) 144,23
7 Hess Pangkah 79,62
8 Mobil Cepu Ltd 4,51
9 JOB Petrochina East Java 8,69
10 Tac Kodeco Poleng 1,28
Total 1142,05
Kemudian permasalahan mendasar yang harus segera
dilaksanakan oleh urusan air tanah adalah:
1) Pemetaan zona konservasi dan pemanfaatan air tanah;
2) Pembangunan sumur pantau pada daerah padat pemakaian;
3) Pengendalian pemanfaatan dan pelayanan perizinan air tanah.
Hal ini dapat berbentuk updating maupun kegiatan baru. Realitas
sekarang, semakin tahun nilai komoditas air tanah semakin tinggi dan
telah menjadi komoditas yang dibutuhkan oleh berbagai sendi
kehidupan masyarakat.
Sedangkan apabila ditinjau dari kacamata teknokratis ketiganya
merupakan indikator capaian keberhasilan pengelolaan air tanah ke
depan, disamping pemerataan pemanfaatan air tanah untuk masyarakat
daerah sulit air.
Kondisi pengelolaan air tanah tahun 2016 nampak dari realisasi
program/kegiatan sebagaimana Tabel 2.7 berikut :
Tabel 2.7 Realisasi Program Pengelolaan Air Tanah
No. Jenis Program/Kegiatan Realisasi
1 Pelayanan Rekomendasi Teknis 911
2 Bantuan Sumur Bor Air Bersih 4
3 Penelitian Zona Konservasi 2
4 Pembangunan /Pemeliharaan Sumur Pantau 15
RENJA TAHUN 2017 78
5 Pembinaan Teknis 2
Ancaman pengelolaan air tanah di Jawa Timur pada tahun 2017
diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk, perkembangan investasi
(kawasan industri di Jawa Timur), penyempitan bukaan lahan dan
kesalahan pengelolaan, yang dampak panjangnya dapat mengancam
kesinambungan (sustainable) pemanfaatan airtanah. Ketiga faktor
ancaman tersebut memerlukan usaha extra keras, hanya 1 (satu) faktor
yang dapat dikendalikan oleh Dinas ESDM yaitu pemberian
rekomendasi teknis izin. Langkah evaluasi harus dilakukan secara utuh
dengan merefleksikan apa kegiatan yang telah dilakukan dan apa yang
belum dilakukan sebagai konsekuensi pengelolaan air tanah di Jawa
Timur berbasis konservasi.
Tabel 2.8 Cekungan Air Tanah Yang belum dilakukan Pemetaan Konservasi
No. Nama Cekungan Air Tanah
Potensi
Tidak Tertekan
Tertekan
1 Banyuwangi (Tunggal) 1.163 70
2 Wonorejo (Lintas Kab/Kota) 406 27
3 Bondowoso-Situbondo (Lintas Kab/Kota) 1.426 172
4 Jember Lumajang (Lintas Kab/Kota) 2.625 131
5 Besuki (Lintas Kab/Kota) 446 33
6 Brantas (Lintas Kab/Kota) 3.674 175
7 Sampang-Pamekasan (Lintas Kab/Kota) 238 57
9 Tuban (Lintas Kab/Kota) 160 -
10 Panceng (Lintas Kab/Kota) 27 41
11 Bululawang (Lintas Kab/Kota) 163 -
12 Sumberbening (Tunggal) 338 -
13 Blambangan (Tunggal) 124 -
14 Bangkalan (Tunggal) 77 -
15 Ketapang (Lintas Kab/Kota) 137 -
16 Sumenep (Lintas Kab/Kota) 130 -
17 Torango (Tunggal) 21 -
RENJA TAHUN 2017 79
Gambar 2.6
Urusan geologi di daerah tetap memerlukan penanganan,
pemerintah provinsi sebagai kepanjangan pemerintah pusat, harus
dapat memberikan peran dan kehadiran pemerintah di dekat
masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Antipasi terhadap
prmasalahan krusial memerlukan data ilmiah, sedangkan pelaksanaan
pembangunan harus didasari data ilmiah sehingga masih diperlukan
penelitian kegeologian. Latar belakang kebumian Jawa Timur yang
memiliki karakteristik kegunungapian, berpotensi terjadinya kerawanan
bencana geologi kategori cukup tinggi sehingga mitigasi bencana dan
pemetaan detil kegeologian masih perlu untuk dilakukan penelitian
guna bahan rekomendasi rencana pembangunan dan tata ruang.
Kemudian aspek Geologi Tata Lingkungan juga diharapkan
mampu mengidentifikasi proyeksi suatu wilayah untuk dikembangkan
sesuai tata guna lahan, pariwisata, maupun potensi mineralnya.
Capaian kinerja Bidang Geologi sebagaimana Tabel 2.9
Tabel 2.9 Realisasi Program Pengelolaan Air Tanah
No. Jenis Program/Kegiatan Realisasi
1 Penelitian Kegeologian Untuk Mendukung 2
0
200
400
600
800
1000
2012 2013 2014 2015
Tahun
PERKEMBANGAN REKOMTEK AIR TANAH
Jumlah
RENJA TAHUN 2017 80
Tata Guna Lahan
2 Sosialisasi dan FGD Bencana dan Geologi
Tata Lingkungan
4
2.2 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu (2016) dan Capaian Renstra
Periode pelaksanaan anggaran Tahun 2016 adalah merupakan
awal dari pelaksanaan Renstra 2015-2019. Dalam Renja Tahun 2016
indikator kinerja utama yang ditetapkan target program/kegiatan harus
dicapai adalah sebagai berikut:
A. Program Prioritas
1. Program Inventarisasi, Pemanfaatan, dan Pengawasan Energi
dan Ketenagalistrikan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
a. Pengembangan dan pemanfaatan Sumber Energi
Terbarukan dan Ketenagalistrikan;
b. Inventarisasi Potensi Sumber Energi Terbarukan Dan
Ketenagalistrikan;
c. Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi bidang
energi dan Ketenagalistrikan;
d. Pengawasan dan Pengendalian bidang energi
ketenagalistrikan;
2. Program Pengelolaan Air Tanah
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
a. Penyediaan Data Base dan Informasi Air Tanah;
b. Peningkatan Kegiatan dan Konservasi Air Tanah;
c. Pengembangan Pengelolaan Air Tanah.
3. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta
Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
a. Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan dan
Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas;
b. Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya
Mineral dan Migas;
c. Pengendalian, Pengawasan, dan Pembinaan Kegiatan Usaha
Pertambangan dan Migas.
RENJA TAHUN 2017 81
4. Program Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Geologi
dan Mitigasi Bencana Geologi
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
a. Penyusunan Data Base Sumber Daya Geologi, Geologi
Lingkungan dan Mitigasi Bencana Geologi;
b. Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi;
c. Peningkatan Informasi Dini pada Daerah Rawan Bencana
dan Pengembangan Wilayah;
B. Program Penunjang
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
Kegiatan Pelaksanaan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sara dan Prasarana Aparatur;
a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana;
b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana
3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah
Daerah;
a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah
Daerah
b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintah
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan;
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program
dan Anggaran
c. Penyusunan, Penembangan, Pemeliharaan dan
Pelaksanaan Sistem Informasi Data
2.2.1 Evaluasi Program dan Kegiatan Renja Tahun Lalu (2016)
Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pembangunan di Sektor ESDM sebagai perwujudan dari periode
kedua Renstra Tahun 2015 – 2019 serta sebagai dasar penentuan
indikator maupun pelaksanaan Renstra Tahun 2018 – 2019,
perlu dilakukan evaluasi Renja 2016. Pencapaian terhadap
Indikator Kinerja Utama diukur melalui :
RENJA TAHUN 2017 82
1. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Pengawasan
Energi dan Ketenagalistrikan
a. Hasil pelaksanaan kegiatan pada periode pertama
Renstra tahun 2015-2019 yang dicapai oleh kinerja sektor
energi ketenagalistrikan melalui Persentase Rumah
Tangga (RT) yang menggunakan listrik direalisasikan
tahunan dari energi terbarukan PLTMH seperti pada Tabel
2.10.
Tabel 2.10 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan
listrik dari PLTMH Tahun 2016
Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun 2016
Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik dari PLTMH
Target 200 RT
Realisasi 0 RT
% Realisasi Capaian Target
0 %
% Realisasi Capaian target Periode
0 %
Indikator Kinerja Persentase Rumah Tangga yang
menggunakan energi baru terbarukan menggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) selama 5
tahun adalah 1.400 RT.
Adapun capaian pada tahun 2016 ditargetkan 200 RT
dan tidak realisasi, maka persentase capaian target tahun
2016 sebesar 0,00 %, sedangkan persentase capaian per
periode 5 tahun adalah sebesar 0,00 %.
p. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik dari
PLTS. Capaian Indikator Kinerja Rumah Tangga yang menggunakan
listrik dari energi terbarukan PLTS selama 5 tahun adalah 500 RT
dengan masing-masing target dan capaian tahunan sebagaimana
Tabel 2.11
RENJA TAHUN 2017 83
Tabel 2. 11
Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan PLTS
C
a
p
a
i
an pada tahun 2016 ditargetkan 100 RT (Unit PLTS) dan tidak
terealisasi, maka Persentase Capaian Target Tahunan : 0,00
%, sedangkan untuk Persentase capaian Per Periode 5 tahun
sebesar 0,00 %.
q. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan energi
terbarukan Biogas
Capaian Indikator Kinerja Persentase Rumah tangga
(RT) yang menggunakan energi terbarukan Biogas selama 5
tahun adalah 250 RT dengan masing-masing target dan
realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.12.
Tabel 2.12 Perkembangan Jumlah Rumah Tangga
yang menggunakan Biogas
C
a
p
a
i
a
n
R
u
Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun 2016
Persentase Peningkatan Rumah tangga (RT) yang menggunakan listrik dari PLTS
Target 100 RT
Realisasi (Peningkatan)
0 RT
% Realisasi Capaian Target
0,00 %
% Realisasi Capaian
target Periode 0,00 %
Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun 2016
Persentase Rumah tangga
(RT) yang menggunakan Biogas
Target 50 RT
Realisasi 45 RT
% Realisasi Capaian Target
90,00 %
% Realisasi Capaian target Periode
18,00 %
RENJA TAHUN 2017 84
mahtangga yang menggunakan energi terbarukan Biogas
Tahun 2016 ditargetkan 50 RT dengan realisasi 45 RT.
Persentase Capaian Target Tahunan : 90,00%, sedangkan
Persentase capaian Per Periode 5 Tahun : 18,00 %.
r. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan Listrik
melalui IR/SR
Capaian Indikator Kinerja Persentase Rumah
tangga (RT) yang menggunakan energi listrik dari
Sambungan Instalasi Rumah selama 5 tahun adalah 2000
RT dengan masing-masing target dan realisasi tahunan
sebagaimana ditampilkan pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13
Perkembangan Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan Listrik dari IR/SR
Indikator Kinerja
Target/ Realisasi
Tahun
2016
Persentase Rumah tangga (RT) yang menggunakan IR/SR
Target 400 RT (
Realisasi 677 RT
% Realisasi Capaian Target
169,25 %
% Realisasi Capaian target Periode
33,85 %
Capaian Rumah Tangga yang menggunakan energi
listrik dari sambungan instalasi rumah Tahun 2016
ditargetkan 400 RT dengan realisasi 677 RT. Persentase
Capaian Target Tahunan : 169,25%, sedangkan
Persentase capaian Per Periode 5 Tahun : 33,85 %.
Dari tabel 2.10, tabel 2.11, tabel 2.12 dan 2.13
tersebut diatas, merupakan hasil pengukuran pencapaian
kinerja program Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan
Pengawasan Energi dan Ketenagalistrikan, realisasi 2
indikator kinerja tercapai, dan 2 indikator tidak tercapai,
RENJA TAHUN 2017 85
namun pembangunan sektor energi ketenagalistrikan dari
hasil capaian pengukuran sasaran dari total 4 indikator
kinerja peningkatan penyediaan ketenagalistrikan guna
memenuhi kebutuhan masyarakat yang belum menikmati
listrik tahun 2016 memiliki prestasi capaian cukup baik,
dari target 950 RT terealisasi 722 RT ( 76 % ).
2. Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta
Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas
Program Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi
serta Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas terdapat 2
(dua) kegiatan yang menjadi Indikator Kinerja Utama untuk
mengukur Kinerja yaitu:
a. Persentase Peningkatan Rekomendasi Teknis Izin Usaha
Pertambangan
Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan
Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan selama 5
tahun adalah 750 rekomtek dengan masing-masing target
dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada
Tabel 2.14.
Tabel 2.14 Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan
Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun
2016
Persentase Peningkatan
Rekomendasi Izin Usaha Pertambangan
Target 150 Rekom
Realisasi 1282 Rekom
% Realisasi Capaian Target
854,67 %
% Realisasi Capaian target
Periode
170,93 %
RENJA TAHUN 2017 86
Capaian Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha
Pertambangan Tahun 2016 ditargetkan 150 Rekom dan
realisasi 1282 Rekom, maka Persentase Capaian Target
Tahunan : 854,67 %, Persentase dengan capaian Per
Periode 5 Tahun : 170,93 %
Dari tabel 2.14, tersebut diatas, merupakan hasil
pengukuran pencapaian kinerja program Program
Inventarisasi, Pemanfaatan dan Konservasi serta
Pengawasan Pertambangan Umum dan Migas, realisasi 1
indikator kinerja tercapai, dan 1indikator tidak tercapai,
namun pembangunan sektor pertambangan umum dan
migas dari hasil capaian pengukuran sasaran dari
indikator kinerja terwujudnya pengelolaan pertambangan
secara optimal untuk peningkatan nilai tambah komoditas
tambang dan rekomendasi teknis tahun 2016 memiliki
prestasi capaian sangat baik.
3. Program Pengelolaan Air Tanah
Program Pengelolaan Air Tanah terdapat 2 (dua)
kegiatan yang menjadi Indikator Kinerja Utama untuk
mengukur Kinerja yaitu:
a. Persentase Peningkatan masyarakat daerah sulit air yng
mendapat air bersih dari air tanah
Capaian Indikator Peningkatan masyarakat
daerah sulit air yng mendapat air bersih selama 5 tahun
adalah 3000 rumah tangga dengan masing-masing target
dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan pada
Tabel 2.15.
RENJA TAHUN 2017 87
Tabel 2.15 Jumlah Rumah Tangga Yang Mendapat
Bantuan Sumur Bor Air Bersih dari Air Tanah
Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun
2016
Persentase Peningkatan masyarakat daerah sulit air yang
mendapat air bersih
Target 600 RT
Realisasi 400 RT
% Realisasi Capaian Target
66,67 %
% Realisasi Capaian target Periode
13,33 %
Capaian Jumlah masyarakat daerah sulit air
yang mendapat air bersih Tahun 2016 ditargetkan 600
RT dan realisasi 400 RT, maka Persentase Capaian Target
Tahunan : 66,67 %, Persentase dengan capaian Per
Periode 5 Tahun : 13,33 %.
b. Persentase Peningkatan Rekomendasi Teknis Izin
Pengambilan Air Tanah
Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan
Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air Tanah selama 5
tahun adalah 3250 rekomtek dengan masing-masing
target dan realisasi tahunan sebagaimana ditampilkan
pada Tabel 2.16.
RENJA TAHUN 2017 88
Tabel 2.16 Jumlah Rekomendasi Teknis Izin
Pengambilan Air Tanah
Indikator Kinerja Target/ Realisasi Tahun
2016
Persentase Peningkatan Rekomendasi Izin Pengambilan Air Tanah
Target 650 Rekom
Realisasi 911 Rekom
% Realisasi Capaian Target
140,15 %
% Realisasi Capaian target
Periode
24,29 %
Sedangkan capaian Jumlah Rekomendasi Teknis
Izin Pengambilan Air Tanah Tahun 2016 ditargetkan 650
Rekom dan realisasi 911 Rekom, maka Persentase
Capaian Target Tahunan : 140,15 %, Persentase dengan
capaian Per Periode 5 Tahun : 24,29 %
Dari tabel 2.15, dan 2.16 tersebut diatas,
merupakan hasil pengukuran pencapaian kinerja program
Program Pengellaan Air Tanah, realisasi 1 indikator
kinerja tercapai, dan 1 indikator tidak tercapai, namun
pembangunan sektor air tanah dari hasil capaian
pengukuran sasaran dengan total 2 indikator kinerja yaitu
meningkatkan penyediaan air bersih bagi daerah sulit air
dan jumlah rekomendasi teknis tahun 2016 memiliki
prestasi capaian sangat baik, dengan realisasi rata-rata
103,41 %.
RENJA TAHUN 2017 89
4. Program Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya
Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Sehubungan dengan terbitnya Undang Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kewenangan sub
urusan geologi hilang dan menjadi kewenangan pemerintah
pusat, sehingga indikator kinerja utama Persentase Alat
Deteksi Longsor juga tidak dapat diukur dan seluruh asetnya
akan diserahkan pengelolaannya menjadi kewenangan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan hasil perhitungan pengukuran
pencapaian sasaran (PPS) yang telah dilakukan di atas dengan
membandingkan antara rencana pencapaian target dengan
realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator yang telah
ditetapkan, dapat diketahui bahwa Dinas ESDM Provinsi Jawa
Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada
tahun anggaran 2016 dengan kategori baik.
2.2.2. Evaluasi Renstra ESDM.
Walaupun hasil penilaian terhadap kinerja tahunan termasuk
kategori sangat baik, diperlukan juga komparasi kinerja sebagai
evaluasi capaian terhadap target yang telah ditetapkan dalam
Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Jawa Timur tahun 2015-2019, yang dapat dilihat
pada tabel 2.17 berikut :
RENJA TAHUN 2017 90
Tabel 2.17 Capaian Kinerja Program/Kegiatan Urusan Energi dan Sumberdaya
Mineral
No. Indikator Kinerja
Target
RENSTRA
Tahun 2019
Target
RENJA
Tahun 2016
Realisasi
RENJA
Tahun 2016
Ket
1. Prosentase Peningkatan
Rumah Tangga (RT) yg
mengguna kan listrik dari energi terbarukan PLTMH
1400 RT 400 RT - <
2. Prosentase Peningkatan
Rumah Tangga (RT) yg
mengguna kan energi
terbarukan PLTS.
500 RT 100 RT - <
3. Prosentase Rumah
Tangga (RT) yg mengguna
kan Biogas.
250 RT 50 RT 45 RT > 50%
4. Prosentase Peningkatan Rumah Tangga (RT) yang
menggunakan listrik
melaui IR/SR
1100 RT 400 RT 677 RT >
5. Prosentase peningkatan
rekomendasi teknis izin
usaha pertambangan
750 Rekom 150 Rekom 1282 Rekom >
6. Prosentase masyarakat daerah sulit air yang
mendapatkan air bersih
dari air tanah.
3000 RT 600 RT 400 RT > 50%
7. Prosentase peningkatan
rekomendasi teknis izin
pengambilan air tanah
3250
Rekom
650 Rekom 911
Rekom
>
Keterangan simbol :
> : Tercapai/Terlampaui
< : Perlu upaya keras jika terdapat rasio selisih target RENSTRA
> 50 %
Dari tabel diatas dapat dilihat capaian 7 indikator kinerja
utama yang telah ditargetkan, adalah sebagai berikut :
1. Terdapat 3 (tiga) Indikator telah tercapai/terlampaui.
a. Jumlah Rumah Tangga (RT) yang menggunakan listrik
melalui IR/SR dari target 400 RT realisasi 2016
sebanyak 677 RT, sementara target Renstra selama
lima tahun sebanyak 2000 RT (per tahun 67,70%).
RENJA TAHUN 2017 91
b. Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Usaha Pertambangan
dari target 150 rekom realisasi 2016 sebanyak 1292
rekom, sementara target Renstra selama lima tahun
sebanyak 750 rekom (per tahun 172,27%).
c. Jumlah Rekomendasi Teknis Izin Pengambilan Air
Tanah dari target 650 rekom realisasi 2016 sebanyak
911 rekom, sementara target Renstra selama lima
tahun sebanyak 3250 rekom (per tahun 28,03%).
2. Terdapat 2 (dua) indikator mendekati target realisasi
karena rasio selisih dengan target RENSTRA > 50 % yaitu :
a. Rumah tangga yang menggunakan energi baru
terbarukan dari Biogas, dari target 50 RT realisasi 2015
sebanyak 45 RT, sementara target Renstra selama lima
tahun sebanyak 250 RT (per tahun 18,00%).
b. Jumlah masyarakat daerah sulit air yang mendapat air
bersih dari sumur bor air tanah, dengan target 600 RT
realisasi 2016 sebanyak 400 RT, sementara target
Renstra selama lima tahun sebanyak 2000 RT (per
tahun 20,00 %).
3. Sedang 2 (dua) indikator tidak terealisasi yaitu :
a. Rumah tangga yang menggunakan listrik dari energi baru
terbarukan (PLTMH) dari target 400 RT, sementara target
Renstra selama lima tahun sebanyak 1400 RT (per tahun
0,00%).
b. Jumlah Rumah Tangga yang menggunakan PLTS, dari target
100 RT, sementara target Renstra selama lima tahun
sebanyak 500 RT (per tahun 0%).
RENJA TAHUN 2017 92
BAB III
PERMASALAHAN, FAKTOR PENDUKUNG KEBERHASILAN, DAN TANTANGAN (ISU STRATEGIS)
3.1 Permasalahan dan Faktor Pendukung Keberhasilan
3.1.1 Permasalahan
Permasalahan atau hambatan yang berpengaruh terhadap
keberhasilan pelaksanaan pembangunan sektor ESDM Tahun 2016
dalam pencapaian sasaran adalah sebagai berikut :
a. Keterbatasan Anggaran pada indikator kinerja tertentu serta
belum didukung oleh kesiapan standarisasi teknologi sehingga
keberhasilan pembangunan rendah;
b. Kondisi sosial masyarakat pada lokasi kegiatan kurang
mendukung sehingga capaian indikator kerja kurang optimal;
c. Pemilihan sumberdaya manusia pelaksana kegiatan terbatas,
berpengaruh terhadap kualitas hasil kegiatan serta ketepatan
waktu peyelesaian pekerjaan.
d. Masih banyak daerah terpencil dan dusun yang belum
berlistrik serta potensi energi terbarukan belum
dimanfaatkan secara optimal;
e. Biaya operasional energi baru terbarukan, bagi masyarakat
daerah terpencil masih termasuk tinggi sehingga
berpengaruh pada ketertarikan dan keberhasilan;
d. Data pendukung belum akurat;
e. Masih banyak daerah yang kesulitan air bersih, yang
daerahnya sulit diprediksi potensi akuifer airtanahnya
sehingga berpengaruh terhadap hasil pendugaan dengan
pelaksanaan;
f. Bertambahnya kewenangan pemerintah provinsi di bidang
pertambangan, ketenagalistrikan, dan air tanah utamanya
pelayanan perizinan dan pengawasan yang menjadi
kewenangan pusat dengan terbitnya Undang-Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Data permasalahan tersebut diatas, merupakan hasil
evaluasi dan pelingkupan hambatan yang menjadi kendala
RENJA TAHUN 2017 93
keberhasilan sehingga merupakan koreksi untuk bahan pijakan dalam
perencanaan dan pelaksanaan pencapaian sasaran tahun mendatang.
3.1.2 Faktor Pendukung Keberhasilan
Faktor Pendukung Keberhasilan Pencapaian Sasaran pada 4
indikator, adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan anggaran yang cukup;
b. Akurasi data perencanaan baik didapat dari Kabupaten/Kota
maupun sumber lain;
c. Tersedianya potensi (usulan dari kabupaten/kota) dan komitmen
terhadap pelaksanaan indikator kinerja penentu ;
d. Ketepatan pemilihan penyedia pelaksana kegiatan yang profesional
dan memiliki integritas dan komitmen terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
e. Tambahan kewenangan yang tertuang dalam Undang-Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Upaya yang dilakukan untuk pemenuhan capaian sasaran
sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam RENSTRA 2015
-2019 adalah sebagai berikut:
1. Mengusulkan indikator kinerja yang belum memenuhi target,
sebagai prioritas usulan pada APBD dan APBN tahun 2017.
2. Melakukan inventarisasi, penelitian dan koordinasi dengan
instansi terkait, untuk mendukung kelengkapan dan akurasi data
usulan;
3. Sosialisasi pra bantuan untuk mempersiapkan peran serta
masyarakat pada lokasi kegiatan serta penyediaan sumberdaya
manusia untuk pengelola pasca bantuan.
4. Meminta komitmen Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai
pelaksana kegiatan agar mencermati target dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Renstra, mempertahankan kualitas pelaksana
yang berhasil dan mengevaluasi yang tidak berhasil sehingga
keberhasilan capaian target dan sasaran lebih optimal terpenting
selesai pada waktunya.
3.2 Tantangan (Isu Strategis) Pembangunan Energi Dan Sumber Daya
Mineral
RENJA TAHUN 2017 94
Isu strategis terkait dengan pembangunan Energi dan Sumber
Daya Mineral di Jawa Timur adalah :
1. Terbitnya Undang – Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah membawa konsekuensi bertambahnya kewenangan
pemberian pelayanan perizinan Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral yang meliputi Pertambangan Umum, Geologi/Airtanah,
Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan. Besarnya peluang
ini hendaknya dapat dimanfaatkan untuk peningkatan investasi
di bidang ESDM dan memberikan stimulus bagi peningkatan nilai
PDRB dari sektor pertambangan dan penggalian, ketersediaan
infrastruktur energi serta pemenuhan kebutuhan air bersih bagi
masyarakat dan industri. Disisi lain, Pemerintah Provinsi dapat
menyelesaikan akar permasalahan perizinan yang mendasar yaitu
yang selama ini ada kecenderungan proses izin lama dan berbelit-
belit, ketepatan dan akurasi hasil perizinan rendah, serta biaya
mahal.
2. Jawa Timur masih memiliki beraneka ragam potensi
pertambangan mineral logam, non logam dan batuan yang sangat
besar apabila dikelola menghasilkan komoditas berharga sebagai
bahan baku industri di Jawa Timur, namun pengelolaan
pertambangan di Jawa Timur belum mampu memenuhi
kebutuhan bahan baku industri di Jawa Timur karena sering
kalah bersaing dengan produk impor (luar Jawa Timur). Kendala
utama disebabkan oleh rendahnya mutu produk, kontinuitas
produksi, sistem pertambangan konvensional, serta masih
kurangnya kesadaran pentingnya peningkatan nilai tambah
produksi.
3. Tingginya aktivitas penambangan tanpa izin (PETI) di Jawa Timur
yang bahkan sering berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait
sangat berdampak semakin luasnya kerusakan lahan akibat
penambangan sehingga memerlukan upaya represif dan intensif
untuk mencegahnya.
4. Masih rendahnya tingkat diversifikasi energi, yang ditunjukkan
oleh tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar minyak
(BBM). Pembangunan dan pangsa penggunaan energi selama ini
masih bertumpu pada pengguna energi tidak terbarukan, seperti
RENJA TAHUN 2017 95
minyak bumi, padahal cadangan minyak bumi semakin menipis.
5. Masih kurangnya pemenuhan kebutuhan gas mengakibatkan
upaya menarik investasi di Jawa Timur belum optimal.
6. Potensi energi alternatif di Jawa Timur yang sangat besar belum
banyak dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai energi secara
langsung maupun sebagai energi pembangkit tenaga listrik. Hal
ini disebabkan oleh kurangnya anggaran yang tersedia dan belum
terjangkaunya teknologi untuk memanfaatkan energi alternatif.
7. Rasio elektrifikasi di Jawa Timur termasuk terendah di Jawa baru
mencapai 83,60 % dan rasio desa berlistrik 99,62 %;
8. Potensi energi alternatif di Jawa Timur seperti energi surya, air,
angin, panas bumi, gelombang, biomassa dan lainya belum
dimanfaatkan secara optimal sebagai energi pembangkit tenaga
listrik khususnya untuk memenuhi kebutuhan listrik pedesaan.
9. Beberapa kendala pembangunan listrik pedesaan adalah kondisi
geografis, kurangnya kemampuan pendanaan pemerintah, serta
letak pusat beban yang jauh dari pembangkit listrik dan tingkat
beban yang secara teknis dan ekonomis belum layak untuk
dipasok oleh pembangkit skala besar. Penggunaan Pembangkit
Skala Kecil (PSK) Tersebar di wilayah Jawa Timur, khususnya
untuk substitusi program listrik pedesaan, masih kecil.
10. Pemerintah Daerah belum diberi peran aktif dalam pengelolaan migas,
sehingga tidak memahami potensi yang ada di daerahnya dan belum
mendapatkan hak-hak yang memadai.
pemerintah daerah hanya memberikan fasilitasi berupa
keikutsertaan dalam perhitungan lifting migas, sosialisasi
pembukaan blok migas baru, dan pemantauan serta mediasi
setiap dampak sosial atau konflik antara kontraktor dengan
masyarakat yang terjadi akibat eksplorasi migas dan memberikan
dorongan kepada BUMD Provinsi untuk ikut serta dalam
pengelolaan migas di Jawa Timur.
11. Perkembangan industri manufaktur di wilayah Jawa Timur harus
ditunjang oleh pasokan gas yang cukup agar dapat bersaing
secara sehat di sektor global seringnya terjadi kekurangan
pasokan gas di Jawa Timur akan berdampak pada terhambatnya
kegiatan ekonomi dan investasi.
RENJA TAHUN 2017 96
12. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan,
berdampak semakin besarnya pemanfaatan lahan di daerah
resapan akan berkembang menyebabkan daerah Resapan Air
tanah semakin berkurang. Semakin lama semakin tidak
sebanding antara jumlah pengambilan dan laju resapannya.
Jumlah izin air tanah sebagai representasi dari laju penggunaan
air tanah semakin besar, dan dasar pemberian rekomendasi debit
pengambilan belum di dukung oleh data pemetaan zona
pemanfaatan dan konservasi pada masing-masing cekungan air
tanah sehingga dikawatirkan kesetimbangan potensi terancam
dan degradasi potensi cepat tercapai.
13. Telah terjadi indikasi berkurangnya potensi air tanah di Jawa
Timur yaitu menurunnya muka Air tanah di beberapa daerah,
menurunnya Debit Mata Air atau bahkan kering/matinya,
Penurunan Muka tanah (land subsidence), dan terjadinya Intrusi
Air Laut di daerah pantai, sehingga mendesak untuk dilakukan
upaya konservasi berupa pemantauan kuantitas dan kualitas air
pada daerah padat pengambilan.
14. Pada musim kemarau di beberapa daerah mengalami kekeringan
diakibatkan oleh daya dukung lingkungan yang sudah menurun,
disamping kondisi alamiah daerah sulit air berakibat pemenuhan
kebutuhan dasar berupa air bersih sulit terpenuhi. Pada daerah-
daerah ini keterdapatan sumberdaya airtanah pada akuifer
tertekan terletak jauh dibawah permukaan tanah. Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat daerah sulit air yang
berkemampuan terbatas, diperlukan peran pemerintah untuk
membantu dalam upaya pemenuhan kebutuhan air bersih pada
daerah-daerah sulit air.
15. Kegiatan penatagunaan lahan dan penyusunan tata ruang
wilayah sebagai dasar pengembangan pembangunan di Provinsi
Jawa Timur belum memperhatikan kondisi kegeologian dan daya
kemampuan batuan penyusun lahan sehingga sering terjadi
kegagalan pelaksanaan pembangunan akibat bencana Geologi.
Kejadian bencana alam kegeologian di Jawa Timur, seperti
terjadinya tanah longsor, banjir bandang, letusan gunung api,
gempa bumi dan tsunami menyebabkan kerugian harta benda
RENJA TAHUN 2017 97
maupun jiwa dan menyebabkan terhambatnya laju
pertumbuhan/pembangunan daerah.
16. Di wilayah Jawa Timur terdapat banyak situs geologi yang dapat
dimanfaatkan sebagai wahana ilmu pengetahuan dan
pembelajaran sampai saat ini belum dilakukan inventarisasi dan
perlindungan, sehingga banyak mengalami kerusakan.
17. Kawasan yang ditempati batuan karbonat seringkali berkembang
dan membentuk bentang alam karst, serta memiliki aneka ragam
nilai hayati dan non hayati yang berbeda dengan kawasan yang
ditempati batuan lainnya. Aspek keanekaragaman hayati dan non
hayati yang dimilikinya merupakan bagian dari nilai-nilai ilmiah,
ekonomi dan kemanusiaan wilayah tersebut, yang sifatnya sangat
strategis sebagai laboratorium alam, yang memiliki kekayaan ilmu
dan keindahan abadi, akan tetapi sering dikalah oleh kepentingan
material.
RENJA TAHUN 2017 98
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN RENCANA KERJA TAHUN 2016
4.1. V I S I
Visi adalah cara pandang jauh kedepan yang mencerminkan
harapan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi berdasarkan analisa
lingkungan organisasi dengan dilandasi oleh kondisi dan potensi serta
prediksi tantangan dan peluang pada masa yang akan datang,
berdasarkan makna tersebut maka Visi Dinas Energi Dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Timur yaitu :
" PENGELOLAAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL YANG
BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT JAWA TIMUR "
Penjelasan Visi diatas adalah suatu upaya mengembangkan
energi dan sumber daya mineral yang terdiri dari energi,
ketenagalistrikan, migas, bahan tambang dan air tanah secara bijaksana
dan adil melalui proses yang terencana dan terarah dengan
memperhatikan prinsip menjaga keberlanjutan potensi serta
mempertimbangkan kelestarian lingkungan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat Jawa Timur.
4.2. M I S I
Untuk mewujudkan Visi Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Timur tersebut, maka dalam pembangunan sektor
energi dan sumber daya mineral di Jawa Timur Tahun 2016 ditetapkan
misi sebagai berikut :
1. Mewujudkan dan menjaga ketersediaan pasokan listrik yang aman
dan ramah lingkungan utamanya bagi masyarakat yang belum
menikmati listrik.
2. Mengembangkan pemanfaatan energi ramah lingkungan berbasis
sumberdaya energi terbarukan.
RENJA TAHUN 2017 99
3. Mengembangkan pemanfaatan sumberdaya mineral untuk
meningkatkan nilai tambah komoditas tambang dan pembinaan
pertambangan yang berwawasan lingkungan.
4. Mewujudkan optimalisasi pemanfaatan minyak bumi dan gas bumi
dalam mendukung kebutuhan industri di Jawa Timur.
5. Meningkatkan pemanfaatan berbasis konservasi dan menjaga
ketersediaan air tanah untuk air bersih masyarakat serta mendukung
akurasi data eksplorasi air tanah di daerah sulit air;
6. Meningkatkan penyediaan database sumber daya geologi, geologi
lingkungan serta pembinaan masyarakat daerah rawan bencana
geologi.
7. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi dan meningkatkan
pelayanan publik untuk kesejahteraan sektor energi dan sumberdaya
mineral.
4.3 TUJUAN DAN SASARAN
Misi pembangunan sektor Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral untuk mewujudkan tata kelola energi dan sumber daya mineral
yang baik adalah bertujuan agar :
1. Tersedianya pasokan listrik yang aman dan memadai;
2. Tersedianya pasokan energi melalui penganekaragaman sumber daya
energi terbarukan untuk masyarakat pedesaan dan terpencil;
3. Terpenuhinya kebutuhan komoditas tambang bagi masyarakat dan
industri di Jawa Timur
4. Terpenuhinya kebutuhan BBM dan Gas Bumi bagi masyarakat dan
industri di Jawa Timur
5. Terwujudnya ketersediaan air tanah untuk air bersih masyarakat
melalui pengelolaan air tanah yang berwawasan lingkungan.
6. Terwujudnya peningkatan pemanfaatan database sumberdaya
geologi, geologi lingkungan serta kesadaran masyarakat terhadap
bencana geologi.
7. Penguatan kelembagaan dan terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang baik dan profesional sektor energi dan sumber daya mineral.
Sedangkan Sasaran dari tujuan dimaksud adalah :
1.a. Meningkatnya penggunaan energi listrik, terutama dari
pemanfaatan energi baru terbarukan;
RENJA TAHUN 2017 100
1.b. Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga tidak mampu;
1.c. Meningkatnya koordinasi guna pemanfaatan energi panas bumi
secara langsung maupun tidak langsung;
2.a. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan energi bagi penduduk daerah
pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan;
3.a. Mengurangi kebutuhan komoditas tambang yang diambil dari luar
Jawa Timur / Luar Negeri (impor) bagi pelaku industri pemakai
komoditas tambang;
3.b. Meningkatkan PDRB sektor pertambangan;
4.a. Terpenuhinya pasokan gas untuk kebutuhan industri di Jawa
Timur;
5.a. Meningkatnya pelayanan pemanfaatan air tanah bagi masyaratkat
yang berorientasi pada konservasi;
5.b. Terpantaunya potensi pada daerah padat pengambilan dan
terjaganya wilayah resapan sebagai daerah imbuhan air tanah;
5.c. Meningkatkan penyediaaan air bersih dari air tanah bagi daerah
sulit air;
6.a. Meningkatnya penyediaan data & informasi sumberdaya geologi,
geologi lingkungan.
6.b. Meningkatnya jumlah masyarakat daerah rawan bencana geologi
yang sadar ;
7.a. Meningkatkan tatakelola administrasi pembangunan energi dan
sumber daya mineral;
4.4 STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Dengan memperhatikan isu-isu strategis, tujuan dan sasaran
pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral, maka beberapa
faktor kunci keberhasilan dapat disusun untuk menentukan strategi dan
kebijakan yang akan diambil sekaligus akan menjawab tentang Visi dan
Misi Organisasi.
Adapun strategi dan kebijakan yang akan diambil dan
dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Timur dalam rangka pelaksanaan pembangunan sektor energi dan
sumber daya mineral sebagai berikut :
Sub Urusan Energi
Strategi :
RENJA TAHUN 2017 101
1. Inventarisasi potensi energi terbarukan
2. Pengembangan pemanfaatan energi listrik dan energi terbarukan
3. Pengembangan koordinasi dan pemanfaatan energi panas bumi
4. Pembinaan pengawasan dan pengelolaan energi
Kebijakan :
1. Meningkatkan pelayanan pemanfaatan sumber energi khususnya
energi terbarukan sebagai sumber energi masyarakat dan pembangkit
listrik
2. Mendorong peningkatan investasi infrastruktur energi listrik dan
energi terbarukan di Jawa Timur termasuk panas bumi.
Sub Urusan Ketenagalistrikan
Strategi :
1. Pengembangan infrastruktur jaringan listrik terutama di wilayah
pedesaan, kepulauan yang belum menikmati layanan listrik;
2. Pengembangan pembangkit listrik tersebar skala kecil untuk
wilayah-wilayah pedesaan terpencil, kepulauan.
3. Pembinaan dan pengawasan ketenagalistrikan.
Kebijakan :
1. Meningkatkan aksesibilitas ketenagalistikan bagi masyarakat
khususnya di pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan
terhadap kebutuhan energi listrik.
2. Meningkatkan pelayanan listrik pada rumah tangga kurang mampu
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik
Sub Urusan Pertambangan Umum
Strategi :
1. Meningkatkan daya dukung sektor pertambangan terhadap
pembangunan infrastruktur dan investasi;
2. Meningkatan daya saing dan nilai tambah komoditas tambang
untuk stabilitas ketersediaan komoditas tambang.
Kebijakan :
1. Memberikan kepastian dan kemudahan perizinan sektor
pertambangan dalam koridor laik teknis dan administrasi.
Sub Urusan Minyak dan Gas
Strategi :
1. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat, SKK Migas dan
KKKS untuk mendukung investasi;
RENJA TAHUN 2017 102
2. Ketersediaan informasi Migas untuk kemudahan berinvestasi di
Jawa Timur dan mendukung infrastruktur distribusi gas di Jawa
Timur
Kebijakan :
1. Memberikan fasilitasi dan dukungan berupa kemudahan
rekomendasi dan perizinan kewilayahan.
Sub Urusan Air Tanah
Strategi :
1. Pembinaan terhadap penyelenggaraan pengelolaan pemanfaatan air
tanah.
2. Melakukan penelitian zona konservasi dan potensi air tanah.
3. Membangun sumur pantau pada daerah padat pengguna air tanah.
4. Melakukan penelitian dan koordinasi penataan fungsi lahan untuk
menjaga kelestarian siklus hidrologi.
5. Melakukan eksplorasi air tanah pada daerah sulit air.
Kebijakan :
1. Mengendalikan dan membatasi penggunaan air tanah pada zona
rawan potensi.
2. Membatasi penggunaan air tanah untuk industri pada daerah
resapan;
3. Meningkatkan jumlah titik lokasi pemantauan kualitas dan
kuantitas airtanah serta kajian lingkungan.
4. Meningkatkan penyelidikan potensi air tanah, eksplorasi dan
pembangunan sumur bor air tanah pada daerah sulit air bersih.
Bidang Sumber Daya Aparatur
Strategi :
1. Mewujudkan kualitas perencanaan dan kerjasama sektor ESDM
yang efektif dan efisien.
2. Mewujudkan pelayanan dan tertib administrasi keuangan, asset dan
kepegawaian serta administrasi umum.
3. Mewujudkan daya dukung pengelolaan data dan informasi sektor
ESDM.
4. Menjaga ketersediaan infrastruktur teknologi informasi dalam
mendukung penyediaan, penyajian dan kajian data dan informasi
ESDM.
RENJA TAHUN 2017 103
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pembangunan infrastruktur
sektor ESDM secara berkesinambungan.
Kebijakan :
1. Meningkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur yang
profesional.
2. Meningkatkan kualitas data dan infprmasi untuk mendukung
akurasi perencanaan dan penguatan kelembagaan.
3. Meningkatan kualitas pelayanan publik melalui ketersediaan sarana
dan prasarana yang handal dan memadai.
4. Menjalin kerjasama antar provinsi untuk peningkatan sumber daya
aparatur.
RENJA TAHUN 2017 104
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
Dalam rangka untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral pada Tahun
Anggaran 2016, tetap berlandaskanRenstra periode 2015 – 2019
baik program, kegiatan, indikator kinerja, dan pendanaan indikatif,
dan harus mendukung pelaksanaan RPJMD Provinsi Jawa Timur
Tahun 2015-2019. Kemudiandijabarkan menjadi Rencana Kerja
(Renja) guna diimplementasikan sebagai Rencana Kegiatan dan
Anggaran SKPD.
Untuk memudahkan monitoring dan evaluasi capaian
keberhasilan rencana program-program pembangunan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral membagi menjadi 2 (dua)
kategori, yaitu program prioritas dan penunjang, kemudian
dijabarkan menjadi kegiatan-kegiatan pokok yang harus
direalisasikan adalah sebagai berikut :
5.1.1 Program Prioritas
1. Program Pengembangan Pemanfaatan Energi dan
Ketenagalistrikan
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
a. Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi
Terbarukan dan Ketenagalistrikan;
b. Inventarisasi Sumber Daya Energi Terbarukan dan
Ketenagalistrikan;
c. Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan
Ketenagalistrikan.
2. Program Pengelolaan Pertambangan Umum dan Migas
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
RENJA TAHUN 2017 105
a. Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan
dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas;
b. Pengelolaan, Pemanfaataan, dan Konservasi Sumber
Daya Mineral dan Migas
c. Pengendalian, Pengawasan, dan Pembinaan Kegiatan
Usaha Pertambangan dan Migas.
d. Penyediaan dan Pemeliharaan Peralatan Sarana
Prasarana Serta Peningkatan kapasitas Sumber Daya
Manusia Laboratorium
e. Pelayanan Teknis Laboratorium Uji Kualitas Air dan
Mineral
f. Pengembangan Laboratorium Uji Kualitas Air dan
Mineral
3. Program Pengelolaan Air Tanah
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
a. Penyediaan Database dan Informasi Pengelolaan Air
Tanah;
b. Peningkatan Kegiatan dan Kajian Konservasi Air
Tanah;
c. Pengembangan Pengelolaan Air Tanah
4. Program Pengembangan Sumber Daya Geologi dan
Mitigasi Bencana Geologi.
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain meliputi :
a. Penyusunan database sumber daya geologi, geologi
lingkungan dan mitigasi bencana geologi
b. Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi
c. Peningkatan Informasi Dini pada daerah rawan
bencana dan pengambangan wilayah
5.1.2 Program Penunjang
Dalam rangka untuk menyukseskan program prioritas
diperlukan penyelenggaraan program penunjang yang
meliputi :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
RENJA TAHUN 2017 106
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain:
a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain:
a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
dan Prasarana
b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana
dan Prasarana
3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan
Pemerintah Daerah
Kegiatan pokok yang dilaksanakan, antara lain:
a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan
Pemerintah Daerah
b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan, antara lain:
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana
Program dan Anggaran
c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan
Pelaksanaan Sistem Informasi Data
5.2. INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN
Sebagai tolak ukur keberhasilan pembangunan sektor
Energi dan Sumber Daya Mineral yang akan dilaksanakan APBD
Tahun 2016 telah ditetapkan indikator kinerja dan kelompok
sasaran pembangunan sebagaimana dituangkan dalam Tabel
Rencana Program dan Kegiatan Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, disamping untuk
menyesuaikan tambahan kewenangan dalam Undang – Undang 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana Lampiran
CC. juga menyesuaikan kondisi tuntutan pelayanan masyarakat
RENJA TAHUN 2017 107
di sektor ESDM untuk mendukung pemenuhan kebutuhan
pembangunan infrastruktur energi di Jawa Timur, karena adanya
peralihan kekuasaan yang berlangsung cepat sehingga diperlukan
langkah konkrit berupa percepatan pelayanan perizinan sektor
ESDM, sebagaimana tabel berikut:
Tabel 5.1
MATRIKS INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN, DANA INDIKATIF
DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROVINSI JAWA TIMUR 2017
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
Energi dan Sumberdaya Mineral 28,701,498,650
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,721,266,500
Indeks kepuasan masyarakat/aparatur terhadap
pelayanan adm perkantoran dan kenyamanan kantor
Aparatur Dinas ESDM 100% 0
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran 3,721,266,500
Persentase pegawai yang puas terhadap pelayanan
perkantoran
Aparatur Dinas ESDM 90 0
Persentase pegawai yang mendapatkan pelayanan
administrasi perkantoran
Aparatur Dinas ESDM 94 0
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
273,181,750
Prosentase sarana dan prasarana aparatur yang layak
fungsi
Sarana dan Prasarana Dinas
ESDM
100% 0
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana 68,295,438
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang
tersedia
Sarana dan Prasarana Dinas
ESDM
14 0
Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan
sarana SKPD
Sarana dan Prasarana Dinas
ESDM
85 0
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana 68,295,438
Jumlah peralatan dan perlengkapan sarana yang
terpelihara
Sarana dan Prasarana Dinas
ESDM
14 0
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Prasarana 68,295,438
Jumlah peralatan dan perlengkapan prasarana yang
tersedia
Sarana dan Prasarana Dinas
ESDM
4 0
Persentase pemenuhan peralatan dan kelengkapan
prasarana SKPD
Sarana dan Prasarana Dinas
ESDM
90 0
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan
Prasarana
68,295,436
Jumlah peralatan dan perlengkapan prasarana yang
terpelihara
Sarana dan Prasarana Dinas
ESDM
4 0
Program Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pemerintah Daerah
1,414,550,400
Prosentase kelembagaan yang tepat fungsi Dokumen Kelembagaan 100% 0
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan
Pemerintah Daerah
1,060,900,000
Persentase kesesuaian kelembagaan pemerintah
daerah dengan aturan yang berlaku
Dokumen Kelembagaan 90 0
Jumlah Koordinasi dan Konsultasi Instansi 85 0
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 353,650,400
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan/pelatihan
formal
Aparatur Dinas ESDM 13 0
Jumlah Pegawai yang mengikuti pembinaan
peningkatan kapasitas SDM
Aparatur Dinas ESDM 13 0
Persentase pegawai yang mengikuti pendidikan
formal/non-formal sesuai dengan jabatannya
Aparatur Dinas ESDM 93 0
Program Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan
4,325,750,000
persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan
yang disusun tepat waktu
Dokumen 100 % 0
Penyusunan Dokumen Perencanaan 1,482,250,000
Jumlah dokumen perencanaan SKPD yang tersusun Dokumen Perencanaan 2 0
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana
Program dan Anggaran
1,452,000,000
Jumlah dokumen Pelaporan yang tersusun Dokumen Pelaporan 8 0
Jumlah dokumen evaluasi (Hasil Evaluasi
pelaksanaan program/kegiatan) yang tersusun
Dokumen Evaluasi 3 0
Jumlah dokumen pelaporan keuangan/ anggaran Dokumen Pelaporan
Keuangan
2 0
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan
Pelaksanaan Sistem Informasi Data
1,391,500,000
Jumlah Update database SKPD Dokumen Update Database 1 0
Jumlah SOP PDE yang tersusun SOP PDE 1 0
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
Program Pengembangan Pemanfaatan Energi,
dan Ketenagalistrikan
7,653,250,000
Rasio ketersediaan listrik (%) Jumlah Daya dan
Kebutuhan Listrik se Jawa
Timur
73,03 0
Persentase rumah tangga (RT) yang menggunakan
listrik (%)
Jumlah Rumah Tangga
Berlistrik se Jawa Timur
99,62 0
Pengembangan dan Pemanfaat an Sumber Energi
Terbarukan dan Ketenagalistrikan
5,505,500,000
rumah tangga pemakai listrik PLTMH Jumlah rumah tangga
pemakai listrik PLTMH
250 0
rumah tangga pemakai listrik PLTS Jumlah rumah tangga
pemakai listrik PLTS
100 0
rumah tangga pemakai listrik PLTB Jumlah rumah tangga
pemakai listrik PLTB
0
rumah tangga pemakai listrik Biogas Jumlah rumah tangga
pemakai listrik Biogas
1 0
rumah tangga pemakai listrik non PLN (hibah
instalasi rumah)
Jumlah rumah tangga
pemakai listrik non PLN
(hibah instalasi rumah)
400 0
Inventarisasi Sumber daya energi terbarukan dan
Ketenagalistrikan
1,210,000,000
data desa belum istrik Desa se Jawa Timur 1 0
data potensi energi baru terbarukan Potensi Energi Terbarukan 2 0
data terbaru energi dan ketenagalistrikan Pemanfaat Energi dan
Ketenagalistrikan
2 0
data teknis dan pembiayaan 2 0
data pemanfaatan energi baru terbarukan Pemanfaat Energi
Terbarukan
2 0
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
393,250,000
pemahaman masyarakat thd ESDM Masyarakat Jawa Timur 200 0
kompetensi hemat energi Aparatur Dinas ESDM 1 0
Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan
Ketenaga listrikan
544,500,000
data penggunaan energi/kelistrikan Energi/Kelistrikan di Jawa
Timur
8 0
data penghematan energi Energi di Jawa Timur 2 0
data audit energi Energi di Jawa Timur 2 0
rasio elektrifikasi Rumah Tangga di Jawa
Timur
87.80 0
rasio desa berlistrik Desa se Jawa Timur 99.88 0
ketersediaan listrik Listrik di Jawa Timur 49.230 0
Program Pengelolaan Air Tanah 3,630,000,000
Jumlah sumur bor di daerah sulit air Daerah Sulit Air 5 0
Penyediaan database dan informasi pengelolaan
air tanah
907,500,000
data teknis pemanfaatan air tanah Pemanfaatan Air Tanah di
Jawa Timur
2 0
laporan penelitian zona konservasi dan pemanfaatan
air tanah
Zona Konservasi dan
Pemanfaatan Air di Jawa
Timur
2 0
permohonan rekomtek air tanah Lokasi Pengambilan Air
Tanah
100 0
rekomtek air tanah Rekomendasi Air Tanah 700 0
petunjuk teknis pengelolaan air tanah Air Tanah di Jawa Timur 0
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
laporan kajian dampak pemanfaatan pengambilan air
tanah
Air Tanah di Jawa Timur 2 0
Peningkatan kegiatan dan kajian konservasi air
tanah
302,500,000
sumur resapan Sumur Resapan 20 0
kajian daerah resapan Daerah Resapan 1 0
sumur bor yang dimanfaatkan sesuai peraturan yang
berlaku
Sumur Bor di Jawa Timur 150 0
Pengembangan Pengelolaan Air Tanah 2,420,000,000
laporan penyelidikan eksplorasi air tanah dg metode
geolistrik
Daerah Sulit Air di Jawa
Timur
2 0
sumur bor Daerah Sulit Air di Jawa
Timur
7 0
kajian potensi air tanah daerah sulit air Daerah Sulit Air di Jawa
Timur
1 0
Program Pengembangan Sumber Daya
Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi
3,993,000,000
Jumlah Rekomendasi Hasil Kajian Geologi Jawa Timur 26 0
Penyusunan data base sumber daya geologi,
geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
1,331,000,000
data perkembangan kawasan karst Kawasan Karst di Jawa
Timur
1 0
data potensi geowisata di jatim Geowisata di Jawa Timur 1 0
sosialisasi pengembangan kawasan karst dan kaw
lindung geologi di jatim
Masyarakat Jawa Timur 1 0
data wilayah karst di jatim Kawasan Karst di Jawa
Timur
0
data geologi jatim Jawa Timur 1 0
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
data daerah rawan bencana geologi Daerah Rawan Bencana
Geologi di Jawa Timur
1 0
laporan survei gelogi dan geokimia Jawa Timur 0
Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi 1,210,000,000
sosialisasi mitigasi bencana Masyarakat Jawa Timur 3 0
laporan penelitian medical geologi Gunung di Jawa Timur 1 0
peserta sosialisasi geologi tata lingkungan Masyarakat Jawa Timur 75 0
Peningkatan Informasi Dini pada daerah rawan
bencana dan pengambangan wilayah
1,452,000,000
alat deteksi longsor Daerah Rawan Longsor di
Jawa Timur
5 0
rambu bahaya longsor Daerah Rawan Longsor di
Jawa Timur
5 0
inventarisasi pengembangan geologi lingkungan dlm
RTRW
Kabupaten / Kota di Jawa
Timur
1 0
penyelidikan geologi lingkungan kawasan pesisir Kawasan Pesisir Jawa
Timur
1 0
penyelidikan geologi teknik dan geologi lingkungan
utk lokasi TPA sanitary landfill
Kabupaten / Kota di Jawa
Timur
1 0
Program Pengelolaan Pertambangan Umum
dan Migas
3,690,500,000
Pertambangan tanpa ijin (ha) Pertambangan Tanpa Ijin di
Jawa Timur
200 ha 0
Inventarisasi, Penyusunan Neraca,
Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya
Mineral dan Migas
1,452,000,000
kajian peningkatan nilai tambah mineral Komoditas Tambang 2 0
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
kelayakan keg pertambangan dari daya dukung
lingkungan
Kabupaten / Kota di Jawa
Timur
2 0
hibah peralatan tambang Kelompok Penambang di
Jawa Timur
5 0
penertiban Pertambangan Tanpa Ijin (PETI) Pertambangan Tanpa Ijin di
Jawa Timur
10 0
reklamasi bekas tambang rakyat Bekas Tambang Rakyat 8 0
kompetensi laboratorium Aparatur Laboratorium
Dinas ESDM
1 0
Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi
Sumber Daya Mineral dan Migas
1,210,000,000
inventarisasi sumur tua Sumur Tua di Jawa Timur 2 0
fasilitasi keg pengelolaan migas hulu Pengelola Migas Hulu di
Jawa Timur
2 0
fasilitasi distribusi gas kota Masyarakat Jawa Timur 1 0
profil migas Minyak dan Gas di Jawa
Timur
0
sistem informasi pertambangan dan migas Pertambangan dan Migas di
Jawa Timur
1 0
rekonsiliasi lifting dan DBH migas Instansi dan Badan Usaha
Pengelola Migas di Jawa
Timur
1 0
produk perundangan pertambangan/migas Produk Perundangan 1 0
peningkatan kapasitas SDM aparat
pertambangan/migas
Aparatur Dinas ESDM 2 0
sosialisasi peraturan perundangan
pertambangan/migas
Aparatur Pengelola
Pertambangan / Migas di
Jawa Timur
38 0
peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha
pertambangan/migas
Pelaku Usaha Pertambagan
/ Migas
380 0
Rencana Program/Kegiatan Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Target
Kinerja
Pendanaan
Indikatif
2 3 4 5
monev distribusi BBM dan LPG bersubsidi Kabupaten / Kota di Jawa
Timur
38 0
Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan
Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas
1,210,000,000
sosialiasi, pengawasan dan pembinaan pengelolaan
usaha pertambangan/migas
Pengelola Pertambangan /
Migas di Jawa Timur
250 0
peningkatan kapasitas SDM pengelola usaha
pertambangan/migas
Pengelola Pertambangan /
Migas di Jawa Timur
200 0
penertiban PETI PETI di Jawa Timur 3 0
reklamasi bekas tambang Bekas Tambang Rakyat di
Jawa Timur
4 0
monev distribusi BBM dan LPG bersubsidi Kabupaten / Kota di Jawa
Timur
30 0
28,701,498,650
TARGET KINERJA PROGRAM/KEGIATAN, INDIKATIF PENDANAAN DAN INDIKATOR KINERJA SASARAN 2017
Tabel 5.28
TARGET KINERJA
PROGRAM/KEGIATAN & INDIKATIF PENDANAAN
Sasaran Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Kondisi Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
(Program/Kegiatan)
2013 2014 2016 2016 2017 2018 2019
Meningkatkan pemanfaatan air tanah yang berorientasi kepada aspek konservasi
PROGRAM PENGELOLAAN AIRTANAH
Kegiatan 1 : 1. Meningkatnya data kajian, penelitian pengelolaan air tanah
Penyediaan database dan informasi pengelolaan air tanah
1. Penyusunan Data Teknis Pemanfaatan Air Tanah
Jumlah dokumen laporan Penyusunan
1 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok
2 kec 2 kec 2 kec 2 kec 2 kec 2 kec
Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt
2. Penelitian Zona Konservasi dan Pemanfaatan Air Tanah
Jumlah dokumen laporan penelitian
2 Dok 2 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab 2 Kab
Rp.600 Jt Rp.600 Jt Rp.600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt
3. Pemantauan Lokasi Permohonan Rekomendasi Teknis Air Tanah
Jumlah lokasi permohonan
100 lokasi Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota
100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi 100 lokasi
Rp.147 jt Rp.147 jt Rp.147 jt Rp. 147 jt Rp. 147 jt Rp. 147 jt
4. Sosialisasi Pengawasan dan Pengendalian Air Tanah
Jumlah Peserta 2x75 org Kab/kota se Jatim
Kab/kota se Jatim
Kab/kota se Jatim
Kab/kota se Jatim
Kab/kota se Jatim
Kab/kota se Jatim
Rp.85 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt
5. Pengawasan dan Pengendalian Pelaksanaan Rekomendasi Teknik Air Tanah
Jumlah rekomtek 500 rekomtek
Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota
600 rek 600 rek 650 rek 700 rek 700 rek 750 rek
Rp. 183 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt
Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja Kondisi Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
( Program / Kegiatan ) 2013 2014 2016 2016 2017 2018 2019
6. Penyusunan Petunjuk Teknis Pengelolaan air Tanah
Jumlah dokumen - - 1 dok - - - -
Rp. 50 jt
7. Penyusunan Kajian Dampak Pemanfaatan Pengambilan Air Tanah
Jumlah dokumen laporan 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok
Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt
Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan
Kegiatan 2 : 2.Terpeliharanya kondisi air tanah di daerah resapan
Peningkatan kegiatan dan kajian konservasi air tanah
1. Pembuatan Sumur Resapan Air Tanah
Jumlah sumur resapan 20 unit - - 20 unit 20 unit 20 unit 20 unit
Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt
2. Pembuatan dan Pemeliharaan Sumur Pantau
Jumlah sumur pantau yang dimanfaatkan
6 unit - 2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
2 Unit 550 jt
3. Kajian Lokasi Sumur Resapan Di Daerah imbuhan
Jumlah Dokumen kajian daerah resapan
1 Dok 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok. 1 Dok.
Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota
Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt
4. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan air tanah
Jumlah sumur bor yang dimanfaatkan sesuai peraturan yang berlaku
150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur 150 sumur
Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt
Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja
(Program / Kegiatan) Kondisi
2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
Meningkatkan penyediaan air bersih bagi daerah sulit air
Kegiatan 3 : 3. Meningkatnya pemanfaatan air tanah di daerah sulit air
Pengembangan Pengelolaan Air Tanah
1. Penyelidikan Eksplorasi Air Tanah dengan Metode Geolistrik
Jumlah dokumen laporan 3 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok
2 kec. 2 kec. 2 kec. 2 kec. 2 kec. 2 kec.
Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt
2. Pembangunan Sumur Bor Air Tanah Untuk Penyediaan Air Bersih
Jumlah Sumur Bor 7 Unit 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/ 7 Unit/
7 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 7 Kab. 7 Kab.
Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt Rp. 2.100 Jt
3. Penyusunan Kajian Potensi Air Tanah Daerah Sulit Air
Jumlah Dokumen Laporan
-
-
1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota
Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt
Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja
(Program / Kegiatan)
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
Meningkatkan PROGRAM INVENTARISASI, PEMANFAATAN DAN PENGAWASAN ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN
pengembang an dan pengelolaan, serta pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan, bagi penduduk pedesaan daerah terpencil dan kepulauan.
Kegiatan 1: Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan dan Ketenagalistrikan
1. Meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai sumber energi masyarakat dan pembangkit listrik.
a. Pembangunan PLTMH Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK)
80 KK 100 KK 400 KK 200 KK 250 KK 250 KK 300 KK
Rp. 1,85 M Rp. 4,5 M Rp. 2,6 M Rp. 2,7 M Rp. 2,8 M Rp. 3,0 M
b. Pembangunan PLTS Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK)
32 KK - 100 KK 100 KK 100 KK 100 KK 100 KK
Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt
c. Pembangunan PLT Bayu
Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTB (KK)
- - - - - - 100 KK
Rp. 2,0 M
d. Pembangunan Biogas/ Material Biogas
Rumah Tangga Pemakai Listrik Biogas (KK)
- 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket
Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta Rp. 200 Juta
e. Hibah Instalasi Rumah Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK)
- 400 KK 400 KK 400 KK 400 KK 400 KK 400 KK
Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M Rp. 1,0 M
Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja (Program / Kegiatan)
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan 2 : 1. Meningkatkan dan mendorong investasi sebagai upaya pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan.
Inventarisasi Sumber daya energi terbarukan dan Ketenagalistrikan
a. Survey Dusun / Desa belum berlistrik.
Data Desa Belum berlistrik 4 Dokumen
- 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
Rp.100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt
b. Survey potensi energi terbarukan.
Data potensi energi terbarukan
- 2 Dokumen Rp. 900 Jt
2 Dokumen Rp. 900 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
2 Dokumen Rp. 500 Jt
c. Updating database energi dan Ketenagalistrikan
Data terbaru energi dan ketenagalistri-kan
1 Dokumen 1 Dokumen Rp. 150 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
1 Dokumen Rp. 50 Jt
d. Studi Kelayakan dan penyusunan DED
Data Teknis dan pembiayaan
2 Dokumen 2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
e. Diversifikasi pemanfaatan energi terbarukan
Data potensi energi terbarukan
- - 2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
2 Dokumen Rp. 200 Jt
Kegiatan 3 : 2. Peningkatan Pemahaman masyarakat terhadap pembangunan sektor ESDM
Peningkatan Sumber Daya Manusia dan Fasilitasi Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
a. Pembinaan Aparatur masyarakat.
Pemahaman masyarakat terhadap sektor ESDM
180 Orang 120 Orang Rp. 150 Jt
200 Orang Rp. 225 Jt
200 Orang Rp. 225 Jt
200 Orang Rp. 225 Jt
200 Orang Rp. 250 Jt
200 Orang Rp. 250 Jt
b. Kompetensi hemat energi.
Pemahaman masyarakat terhadap sektor ESDM
- - 1 Paket Rp. 100 Jt
1 Paket Rp. 100 Jt
2 Paket Rp. 200 Jt
2 Paket Rp. 200 Jt
2 Paket Rp. 200 Jt
Sasaran Program / Kegiatan Indikator Kinerja
(Program / Kegiatan) Kondisi
2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan 4 : 3. Pemanfaatan energi yang efesien dan tepat sasaran
Pengawasan dan Pengendalian Bidang Energi dan Ketenagalistrikan
a. Pengawasan pemanfaatandan
Data penggunaan energi
- 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali 8 kali
pengembangan Energi dan Ketenagalistrikan
Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt
b. Monev implentasi penghematan energi
Dokumen penghematan energi
- - 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok 2 dok
Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt Rp. 100 Jt
c. Audit energi Data penggunaan energi
-
-
2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok
Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt
Meningkatnya elektrisifikasi rumah tangga di daerah pedesaan.
Penyusunan data kebutuhan listrik di Jawa Timur
Rasio elektriifikasi 74,3 77,5 80,9 84,3 87,8 91,5 95,7
Rasio rumah Tangga berlistrik
99,58 99,59 99,60 99,61 99,62 99,63
99,64
SASARAN Program/ Kegiatan
Indikator Kinerja (Program/ Kegiatan)
Kondisi Tahun 2013
Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya Penyediaan database sumberdaya geologi, geologi lingkungan
PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA GEOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI
Kegiatan 1 : 1. Meningkatkan penelitian, Inventarisasi Dan Pengembangan Potensi Sumberdaya Geologi, Pemetaan Geologi Lingkungan
dan Mitigasi bencana geologi
Penyusunan data base sumber daya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
dan Mitigasi Bencana Geologi
1. Evaluasi Pemanfaatan Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi di Jawa Timur
Data Perkembangan kawasan karst
1 Dokumen
- 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
3 Kab. 4 Kab. 3 Kab. 2 Kab. 1 Kab.
Rp.300 jt Rp.400 jt Rp 300 jt Rp.250 jt Rp.150 jt
2. Inventarisasi Potensi Geowisata dan Kawasan Lindung Geologi di Jatim
Data potensi geowisata di Jatim
1 Dokumen
- 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen -
2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.
Rp.200 jt Rp.250 jt Rp 250 jt Rp.200 jt
3. Sosialisasi Pengembangan Kawasan Karst dan Kawasan Lindung Geologi di Jatim
Peserta sosialisasi pengembangan kawasan karst
1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket 1 Paket -
Workshop Kawasan Karst
Bakorwil PP Madiun
Bakorwil PP Malang
Bakorwil PP Bojonegoro
Bakorwil PP Pamekasan
Rp. 84 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt
4. Pengembangan Geopark Jawa Timur
Data wilayah karst di jatim
- 1 Paket Kab. Pacitan
1 Paket/ Kab Trengalek-Ponorogo
1 Paket/ Kab Sumenep
1 Paket/ Kab Banyuwangi
1 Paket/ Kab Jember
Rp.2,5 M Rp.2,5 M Rp.2,5 M Rp 2,5 M Rp.2,5 M
SASARAN Program/ Kegiatan
Indikator Kinerja (Program/ Kegiatan)
Kondisi Tahun 2013
Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
5.Updating Sistem Informasi Geologi Data Geologi Jawa Timur
1 Dok Jawa Timur
1 Dok Jawa Timur
1 Dok Jawa Timur
1 Dok Jawa Timur
1 Dok Jawa Timur
-
Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 50 jt
6. Penelitian Resiko Bencana Gerakan Tanah di Jatim
Data Daerah rawan bencana
- 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
Kab. B.Wangi
Kab. Jember Kab. T.agung Kab. T.galek Kab. Malang Kab. Blitar
Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 350 jt
7. Survei Geologi dan Geokimia Panas Bumi di Jawa Timur
Dokumen 2 Dokumen
-
1 Dok 1 Dok
Kab. Tuban Kab. Blitar Kab. Kediri
Rp. 250 jt Rp. 500 jt
Kegiatan 2 : 2.Meningkatkan Pemahaman masyarakat terhadap potensi geologi teknik, geologi tata lingkungan dan potensi bencana geologi
Sosialisasi dan Mitigasi Bencana Geologi
1. Sosialisasi Mitigasi Bencana Tanah Longsor, Tsunami dan Gempa Bumi di Kecamatan -Kecamatan di Jawa Timur
Peserta Sosialisasi Mitigasi bencana
75 Orang
1 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket 3 Paket
di Jawa Timur
3 Kab. 3 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
3 Kab. 6 Kec.
Rp. 74 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt
2. Penelitian Medical Geologi pada Kawasan Gunung Api
Dokumen 1 Dokumen
- 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
Gunung Kelud Gunung Arjuno -Wilerang
Gunung Ijen Gn. Raung Gn Bromo
Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt
3. Sosialisasi Geologi Tata Lingkungan di Jawa Timur
Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang 75 Orang
Di Jatim Di Jatim Di Jatim Di Jatim Di Jatim Di Jatim
Rp. 74 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt Rp. 100 jt
SASARAN Program/Kegiatan Indikator Kinerja
(Program/ Kegiatan)
Kondisi Tahun 2013
Target Kinerja, Lokasi dan Pagu Indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
Kegiatan 3 : Peningkatan Informasi Dini
pada daerah rawan bencana dan pengambangan wilayah
3. Meningkatkan Informasi geologi untuk masyarakat di daerah rawan bencana dan pengembangan wilayah
1. Pengadaan dan Pemasangan Alat Deteksi Longsor di Jawa Timur;
Paket 18 Paket 3 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Unit
2 Kab. 4 Kab. 3 Kab. 4 Kab. 4 Kab. 3 Kab.
Rp. 300 Jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt
2. Pembuatan dan Pemasangan Papan Rambu Bahaya Longsor / Gerakan Tanah di Jatim
Paket 18 Paket - 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket 5 Paket
3 Kab. 3 Kab. 3 Kab. 3 Kab. 3 Kab.
Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt
3. Inventarisasi Pengembangan Geologi Lingkungan Dalam Rencana RT RW Kab/ Kota di Jawa Timur;
Dokumen 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.
Rp. 50 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt Rp. 200 jt
4. Penyelidikan Geologi Lingkungan Kawasan Pesisir di Jawa Timur;
Dokumen 1 Dok - 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.
Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt Rp. 500 jt
5. Penyelidikan Geologi Teknik dan Geologi Lingkungan untuk Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jenis Sanitari Landfill di Jawa Timur;
Dokumen - 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok 1 Dok
1Kab. Jember
Kab. Pasuruan
Kab. Kediri Kab. Tuban Kab. Banyuwangi
Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt Rp. 300 jt
Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja
(Program/Kegiatan) Kondisi
2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
Terwujudnya pengelolaan pertambangan secara optimal untuk peningkatan nilai tambah komoditas tambang.
PROGRAM INVENTARISASI , PEMANFAATAN DAN KONSERVASI SERTA PENGAWASAN PERTAMBANGAN UMUM DAN MIGAS
Kegiatan 1 : Inventarisasi, Penyusunan Neraca, Pengembangan dan Pengelolaan Sumber Daya Mineral dan Migas
1. Meningkatkan Data-Data Potensi Sumber Daya Mineral Dan Migas
a. Kegiatan Kajian Peningkatan Nilai Tambah Mineral Logam, Bukan Logam dan Batuan di Jatim
Teknologi Tepat Guna Untuk Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Tambang
- - Piropilit Zeolit
Feldspar Bentonit
Fosfat Dolomit
Psir Kuarsa Clay
Trass Sulfur
500 Jt
Jawa Timur
Jawa Timur
Jawa Timur Jawa Timur Jawa Timur
Rp.500 jt Rp.500 jt Rp.500 jt Rp.500 jt Rp.500 Jt
b. Kegiatan Kajian Potensi Dan Daya Dukung Lingkungan Untuk Kegiatan Pertambangan
Kelayakan Kegiatan Pertambangan Dari Daya Dukung Lingkungan
- - 2 Kab. 2 Kab.
2 Kab. 2 Kab. 2 Kab.
Rp.700 Jt Rp.700 Jt Rp.700 Jt Rp.700 Jt Rp. 700 Jt
c. Hibah Peralatan Tambang Kepada Penambang Skala Kecil
Pembinaan dan peningkatan produksi serta pendapatan/perekonomian penambang skala kecil
8 kab (Kediri, Blitar, Magetan, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Trenggalek)
Kab. Malang Jem ber, S.bondo B. woso, B. wangi, Lumajang, Pasuruan
Rp.625 jt Rp.625 jt Rp.625 jt Rp.625 jt Rp.625jt
5 Kab 5 Kab 5 Kab 5 Kab 5 Kab
d. Penertiban Kegiatan PETI (Pertambangan tanpa izin)
Berkurangnya Jumlah Kegiatan PETI
Penertiban PETISe-Jawa Timur
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
10 Kab/Kota Rp. 50jt
Sasaran Program/Kegiatan Indikator Kinerja
(Program/Kegiatan) Kondisi
2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
e.Reklamasi Area Bekas Tambang Rakyat
Luas areal bekas tambang terganggu berkurang
6 Ha
6 Ha 6 Ha 6 Ha 8Ha 8Ha 8 Ha
3Kab/Kota 3Kab/Kota 3Kab/Kota 3Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota
Rp.300 jt Rp.300 jt Rp.300 jt Rp.300 jt Rp.400 jt Rp.400 jt Rp.400jt
f. Operasional dan Peningkatan Kompetensi Laboratorium
Kompetensi laboratorium sesuai dengan ISO/IEC 17025:2005
- Rp.750jt Rp.350 jt Rp.350 jt Rp.450 jt Rp.450jt Rp.450jt
Peningkatan Pengelolaan Migas Untuk Meningkatkan Perekonomian Rakyat
Kegiatan 2 : Pengelolaan, Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya Mineral dan Migas
Meningkatkan pengelolaan, pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah Sumber daya mineral dan migas serta program hibah kepada masyarakat
a. Kegiatan Kajian Inventarisasi Sumur Tua Migas di Jawa Timur
Inventarisasi jumlah sumur tua di Jawa Timur
- - Rp.200 jt Rp. 200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt
2 Kabupaten
2 Kabupaten
2 Kabupaten 2 Kabupaten
2 Kabupaten
b. Fasilitasi dan Dukungan Kegiatan Pengelolaan Migas Hulu
Sosialisasi dan sinkronisasi program kegiatan eksplorasi dan ekploitasi migas hulu
- Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt Rp.200 jt
Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS di Jatim
Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS
Rakor dan sinkronisasi dgn KKKS
c. Fasilitasi Pengembangan Distribusi Gas Kota
Fasilitator dalam percepatan pengembangan pengelolaan gas untuk perumahan
- Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi
Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt Rp.100 Jt
d. Kegiatan Penyusunan Direktory & Profil Pengusahaan Pertam bangan dan Migas
Updating informasi di bidang pertambangan dan migas hulu.
Profil migas - Profil Pertambang-an 150 Jt
- - - -
Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja (Program/Kegiatan)
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
e. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Pertambangan dan Migas
Sistem informasi pertambangan dan migas yang informatif dan user friendly
- - Updating system per tambangan dan migas
- Updating system per tambangan dan migas
- Updating system per tambangan dan migas
Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt
f. Kegiatan Rekonsiliasi Lifting dan DBH sektor Migas pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Rekonsiliasi dan persamaan persepsi dalam perhitungan Lifting sektor Migas pada Penerimaan Negara Bukan Pajak
- - Workshop lifting dan
DBH
Workshop lifting dan
DBH
Workshop lifting dan
DBH
Workshop lifting dan
DBH
Workshop lifting dan
DBH
Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt
g. Penyusunan Peraturan Perundangan Pertambangan dan Migas
Produk perundangan di bidang pertambangan dan / atau migas
1 perda pertambangan
- Sosialisasi perda & per- aturan per-tambangan
Sosialisasi perda &
peraturan per -
tambangan
Sosialisasi perda &
peraturan per-
tambangan
Sosialisasi perda &
peraturan per-
tambangan
Sosialisasi perda &
peraturan per-
tambangan
Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt Rp.100 jt
h. Orientasi dan Peningkatan Aparatur Pengelola Pertambangan dan Migas
Peningkatan SDM sektor pertambangan dan migas
Kursus dan Diklat
Serta studi banding
-
Diklat & Studi
Banding
Diklat & Studi
Banding
Diklat & Studi
Banding
Diklat & Studi
Banding
Diklat & Studi
Banding
Rp.350 Jt Rp.350 Jt Rp.350 Jt Rp.350 Jt Rp.350 Jt
i. Sosialisasi, Pengawasan dan Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Migas
Peningkatan pemahaman peraturan perundang-undangan bagi pelaku usaha pertambangan dan migas
- 38 Kab/Kota se-Jawa
Timur
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
38 Kab/Kota se-Jatim
Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt Rp. 150 jt
Sasaran
Program/Kegiatan
Indikator Kinerja (Program/Kegiatan)
Kondisi 2013
Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
2014 2016 2016 2017 2018 2019
j. Peningkatan SDM Pengelola Usaha Pertambangan
Jumlah Diklat, Sosialisasi dan Seminar bagi aparatur dan pengelola usaha pertambangan
Aparatur dan pelaku usaha
330 orang
330 orang
330 orang
380 orang
380 orang
380 orang
330 orang Rp.420jt Rp.420jt Rp.420jt Rp.480jt Rp. 80jt Rp.480jt
k. Pengawasan dan Monitoring Distribusi BBM dan LPG bersubsidi
Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
38 Kab/Kota se-Jawa
Timur
38 Kab/Kota se-Jawa
Timur
38 Kab/Kota se-Jawa
Timur
38 Kab/ Kota se-Jawa
Timur
38 Kab/Kota se-Jawa
Timur
38 Kab/Kota se-Jawa
Timur
38 Kab/Kota se-Jawa
Timur
Rp. 150jt Rp.150jt Rp.150jt Rp.150jt Rp.150jt Rp.150jt
Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Dan Migas Secara Optimal Dan Berwawasan Lingkungan
Kegiatan 3 : Pengendalian, Pengawasan dan Pembinaan Kegiatan Usaha Pertambangan dan Migas
Meningkatkan Pembinaan dan Pengawasan terhadap penyelenggaraan pengelolaaan dan pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan dan Migas (Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dengan melibatkan peran serta masyarakat sekitar
a. Sosialisasi, Pengawasan dan Pembinaan Pengelolaan Usaha Pertambangan dan Migas
Peningkatan pemahaman peraturan perundang-undangan bagi pelaku usaha pertambangan dan migas
250Izin pertambang-an provinsi
100 IUP Kab/kota
250Izin pertambang-an provinsi
100 IUP Kab/kota
250Izin pertambang-an provinsi
100 IUP Kab/kota
250Izin pertambang-an provinsi
100 IUP Kab/kota
250Izin pertambang-an provinsi
100 IUP Kab/kota
250Izin pertambang-an provinsi
100 IUP Kab/kota
250Izin pertambang-an provinsi
100 IUP Kab/kota
Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt
b. Peningkatan SDM Pengelola Usaha Pertambangan
Jumlah Diklat, Sosialisasi dan Seminar bagi aparatur dan pengelola usaha pertambangan
Aparatur dan pelaku usaha
200 orang
200 orang
200 orang
200 orang
200 orang
200 orang
Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt Rp. 200 Jt
Rp. 200 Jt
Indikator Kinerja Kondisi Target Kinerja, lokasi dan pagu indikatif
Sasaran Program/Kegiatan (Program/Kegiatan) 2013 2014 2016 2016 2017 2018 2019
c. Penertiban Kegiatan PETI (Pertambangan tanpa izin)
Berkurangnya Jumlah Kegiatan PETI
20 lokasi (Kab)
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
3 Kab/Kota di Jatim
Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt Rp. 600 Jt
d. Reklamasi Area Bekas Tambang Rakyat
Luas areal bekas tambang terganggu berkurang
1 Ha 4 Ha 4 Ha 4 Ha 4 Ha 4 Ha
4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota
Rp.400 Jt Rp.400 Jt Rp.400 Jt Rp. 400 Jt Rp. 400 Jt
a. Pengawasan dan Monitoring Distribusi BBM dan LPG bersubsidi
Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota 30 Kab/Kota
Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt Rp. 300 Jt
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN Target Anggaran
PENANGGUNG JAWAB
Menyediakan pasokan energi dari sumber energi terbarukan di pedesaan dan daerah terpencil
Meningkatnya pengembangan pengelolaan serta pemanfaatan sumber energi terbarukan bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan
Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK) di daerah terpencil
400 KK
(100%)
2.600.000.000
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM
Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK) di daerah terpencil
100 KK
(100%)
650.000.000
Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK) 50 KK
(100%)
200.000.000
Hibah Instalasi Rumah 400 KK
(100 %)
1.000.000.000
Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Survey Dusun / Desa belum berlistrik. 1 lokasi
(100%)
600.000.000
Survey potensi energi terbarukan. (FS dan DED)
2 Dok
(100%)
300.000.000
Data penggunaan energi (audit energi) 2 Dok.
(100%)
200.000.000
Menyediakan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan
Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga di daerah pedesaan
Rasio Elektrifikasi
84,39 100.000.000
Rasio desa berlistrik 99,61 100.000.000
Pengelolaan usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang
Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Secara Optimal untukpeningkatan nilai tambah komoditas tambang
Kajian Potensi Mineral Logam dan Non Logam di Jawa Timur
2 Dok
(100%)
500.000.000 Bidang Pertambangan Umum dan Migas Dinas ESDM
Jumlah Bantuan Alat Tambang untuk kelompok pertambangan rakyat
5 Kelompok
(100%)
625.000.000
Jumlah Rekomtek Ijin Usaha Pertambangan 150 Rekomtek
(100%)
250.000.000
Jumlah Kegiatan PETI yang ditertibkan 4 Kab/Kota
100 lokasi
200.000.000
Berkurangnya luas areal bekas tambang yang rusak (Reklamasi)
6 Ha. 300.000.000
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN Target Anggaran
PENANGGUNG JAWAB
Mewujudkan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam jumlah cukup.
Peningkatan pengelolaan, Migas untuk meningkatkan perekonomian rakyat
Jumlah Penerimaan Iuran sektor Pertambangan (PDRB)
4,00 % 100.000.000
Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
50 Agen LPG 3 Kg.
150.000.000
Terwujudnya pengelolaan air tanah yang berwawasan keseimbangan lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan air tanah yang berorientasi pada aspek konservasi
Jumlah Data Penelitian Teknis Air Tanah 2 Dok
(100%)
200.000.000 Bidang Air Tanah
Jumlah Rekomtek Pengambilan Air Tanah 600 rekomtek
(100%)
200.000.000
Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan serta Meningkatkan penyediaan air bersih dari airtanahbagi daerah sulitair
Jumlah sumur resapan yang terbangun 20 Unit
(100%)
100.000.000
Jumlah lokasi Geolistrik 2 Kec.
(100%)
200.000.000
Jumlah Sumur Bor Air Tanah 5 Unit / 5 Kab
(100%)
1.500.000.000
Terwujudnya penyediaan database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
Meningkatkan Penyediaan Database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
Jumlah Data Penelitian Sumber daya Geologi 2 Dok
(100%)
800.000.000 Bidang Geologi Dinas ESDM
Jumlah Penelitian Daerah Rawan Longsor/ Gerakan tanah
1 Kab.
(100%)
200.000.000
Jumlah Rambu Peringatan Bahaya Longsor/ tsunami
50 Titik lokasi
(100%)
500.000.000
Jumlah Alat deteksi longsor yang terpasang 3 Titik lokasi
(100%)
-
Sosialisasi Penanggulangan Bencana Geologi 3 lokasi
(100%)
300.000.000
Penelitian Pengembangan Landscape Geopark Pacitan Wonogiri
1 Dokumen
(100%)
500.000.000
Tabel 5.29
TARGET INDIKATOR KINERJA SASARAN 2017
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN Target Anggaran
PENANGGUNG JAWAB
Menyediakan pasokan energi dari sumber energi terbarukan di pedesaan dan daerah terpencil
Meningkatnya pengembangan pengelolaan serta pemanfaatan sumber energi terbarukan bagi penduduk daerah pedesaan, daerah terpencil dan wilayah kepulauan
Rumah Tangga Pemakai Listrik PLTMH (KK) di daerah terpencil
400 KK
(100%)
2.600.000.000
Bidang Energi dan Ketenagalistrikan Dinas ESDM
Rumah Tangga Pemakai PLTS (KK) di daerah terpencil
100 KK
(100%)
650.000.000
Rumah Tangga Pemakai Listrik Non PLN(KK) 50 KK
(100%)
200.000.000
Hibah Instalasi Rumah 400 KK
(100 %)
1.000.000.000
Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Survey Dusun / Desa belum berlistrik. 1 lokasi
(100%)
600.000.000
Survey potensi energi terbarukan. (FS dan DED)
2 Dok
(100%)
300.000.000
Data penggunaan energi (audit energi) 2 Dok.
(100%)
200.000.000
Menyediakan pasokan listrik yang aman dan ramah lingkungan
Meningkatnya elektrifikasi rumah tangga di daerah pedesaan
Rasio Elektrifikasi
84,39 100.000.000
Rasio desa berlistrik 99,61 100.000.000
Pengelolaan usaha pertambangan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas tambang
Terwujudnya Pengelolaan Pertambangan Secara Optimal untukpeningkatan nilai tambah komoditas tambang
Kajian Potensi Mineral Logam dan Non Logam di Jawa Timur
2 Dok
(100%)
500.000.000 Bidang Pertambangan Umum dan Migas Dinas ESDM
Jumlah Bantuan Alat Tambang untuk kelompok pertambangan rakyat
5 Kelompok
(100%)
625.000.000
Jumlah Rekomtek Ijin Usaha Pertambangan 150 Rekomtek
(100%)
250.000.000
Jumlah Kegiatan PETI yang ditertibkan 4 Kab/Kota
100 lokasi
200.000.000
Berkurangnya luas areal bekas tambang yang rusak (Reklamasi)
6 Ha. 300.000.000
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN Target Anggaran
PENANGGUNG JAWAB
Mewujudkan ketersediaan bahan bakar minyak dan gas bumi dalam jumlah cukup.
Peningkatan pengelolaan, Migas untuk meningkatkan perekonomian rakyat
Jumlah Penerimaan Iuran sektor Pertambangan (PDRB)
4,00 % 100.000.000
Terdistribusikannya BBM dan LPG bersubsidi tepat sasaran
50 Agen LPG 3 Kg.
150.000.000
Terwujudnya pengelolaan air tanah yang berwawasan keseimbangan lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan air tanah yang berorientasi pada aspek konservasi
Jumlah Data Penelitian Teknis Air Tanah 2 Dok
(100%)
200.000.000 Bidang Air Tanah
Jumlah Rekomtek Pengambilan Air Tanah 600 rekomtek
(100%)
200.000.000
Menjaga daerah resapan sebagai daerah imbuhan serta Meningkatkan penyediaan air bersih dari airtanahbagi daerah sulitair
Jumlah sumur resapan yang terbangun 20 Unit
(100%)
100.000.000
Jumlah lokasi Geolistrik 2 Kec.
(100%)
200.000.000
Jumlah Sumur Bor Air Tanah 5 Unit / 5 Kab
(100%)
1.500.000.000
Terwujudnya penyediaan database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
Meningkatkan Penyediaan Database dan informasi sumberdaya geologi, geologi lingkungan dan mitigasi bencana geologi
Jumlah Data Penelitian Sumber daya Geologi 2 Dok
(100%)
800.000.000 Bidang Geologi Dinas ESDM
Jumlah Penelitian Daerah Rawan Longsor/ Gerakan tanah
1 Kab.
(100%)
200.000.000
Jumlah Rambu Peringatan Bahaya Longsor/ tsunami
50 Titik lokasi
(100%)
500.000.000
Jumlah Alat deteksi longsor yang terpasang 3 Titik lokasi
(100%)
-