kata pengantar -...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Dengan disahkannya Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 2 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Balikpapan,
maka dilakukan Penggabungan antara Instansi Badan Lingkungan Hidup (BLH) dengan
Dinas Kebersihan, Pertamanan, dan Pemakaman (DKPP), khususnya pada bidang
kebersihan menjadi Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) DLH Kota Balikpapan merupakan dokumen
yang memuat pedoman pelaksanaan kegiatan di bidang lingkungan hidup untuk periode
2016-2021. Dokumen ini juga merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Balikpapan Tahun 2016-2021.
Penyusunan Dokumen Renstra disusun dengan mengidentifikasi faktor internal
dan faktor eksternal terkait kelembagaan Dinas Lingkungan Hidup, isu lingkungan hidup
strategis yang berkembang, untuk kemudian dirumuskan berwujud Visi, Misi, Sasaran,
Tujuan, dan Strategi serta Arah kebijakan yang diambil dalam mengatasi tantangan yang
ada.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada berbagai pihak sehingga Dokumen
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan tahun 2016-2021 ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Dengan adanya dokumen ini diharapkan pelaksanaan program kegiatan di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Balikpapan dapat terukur dan berorientasi pada hasil yang
berujung pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup di Kota Balikpapan.
Balikpapan, Januari 2017
Kepala Dinas Lingkungan HidupKota Balikpapan,
SURYANTOPembina Utama Muda
Nip. 19601101 198501 1 003
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ...............................................................................................................1
B. LANDASAN HUKUM........................................................................................................... 2
C. MAKSUD DAN TUJUAN ................................................................................................... 2
D. SISTEMATIKA PENULISAN................................................................................................ 3
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
2.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI ..................................................... 5
2.1.1 URAIAN TUGAS DAN JABATAN STRUKTURAL ................................................ 6
2.2 SUMBER DAYA .................................................................................................................... 8
2.2.1 SUMBER DAYA BLH KOTA BALIKPAPAN........................................... ............... 8
2. 2.2 SARANA DAN PRASARANA........................................... ........................................ 8
2.2.3 KEADAAN UMUM DAN WILAYAH ....................................................................10
2.3 KINERJA DAN PELAYANAN...........................................................................................10
2.3.1 CAPAIAN KINERJA ..................................................................................................24
2. 3.2 REALISASI KEUANGAN...........................................................................................49
2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN ......................... 52
2.4.1 TANTANGAN ............................. ............................................................................. 52
2.4.2 PELUANG ...................................................... ........................................................... 53
BAB III ISU-ISU STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ......... 58
3.2 TELAAHAN VISI, DAN MISI PROGRAM...................................................................... 58
3.3 TELAAHAN RENSTRA KEMENTERIAN LH 2015-2019........................................... 60
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH .................................................... 63
3.5 TELAAHAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS........................................ 64
3.6 PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS ............................................................................... 66
3.6.1 GAMBARAN PELAYANAN .................................................................................. 66
3.6.2 SASARAN JANGKA MENENGAH RENSTRA KLH........................................... 68
3.6.3 IMPLIKASI RTRW DAN KLHS BAGI PELAYANAN.......................................... 69
iii
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 VISI DAN MISI DINAS LINGKUNGAN HIDUP........................................................... 77
4.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH ................................................... 78
4.3 STRATEGI DAN TUJUAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP....................................... 80
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK
DAN SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN...................................................................... 86
5.2 KELOMPOK SASARAN..................................................................................................... 90
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP YANG MENGACU PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ..........................................................................................91
BAB VII. PENUTUP ....................................................................................................................................92
LAMPIRAN...................................................................................................................................................
v
DAFTAR TABEL
Tabel.2.1 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan, Pendidikan, danGender
8
Tabel.2.2 Sarana Kerja BLH Kota Balikpapan Tahun 2015 9
Tabel.2.3 Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci per Kecamatan danKelurahan
10
Tabel.2.4 Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Topografi(Ketinggian)
13
Tabel.2.5 Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Kelerengan 14
Tabel.2.6 Nama DAS di wilayah Kota Balikpapan 17
Tabel.2.7 Daftar Sungai Besar di Kota Balikpapan 19
Tabel.2.8 Rata-Rata Suhu, Kelembaban, Tekanan Udara, KecepatanAngin,Curah Hujan dan Penyinaran Matahari Tahun 2011-2014
22
Tabel 2.9 Luas Rencana Pola Ruang di Kota Balikpapan 23
Tabel 2.10 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Badan Lingkungan HidupKota Balikpapan 2012 - 2015
25
Tabel 2.11 Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai Kota Balikpapan2012- 2016
36
Tabel 2.12 Perhitungan Indeks Pencemaran Air di Kota Balikpapan Tahun2015
37
Tabel 2.13 Pengaduan Kasus Lingkungan Kota Balikpapan Tahun 2012-2015
38
Tabel 2.14 Rekapitulasi Kegiatan Penanaman Tahun 2012 - 2015 40
Tabel 2.15 Jumlah Sekolah Adiwiyata Kota Balikpapan Tahun 2011-2015 42
Tabel 2.16 Rekapitulasi Izin Lingkungan 2010-2015 43
Tabel 2.17 Pengawasan Izin Lingkungan 2011-2015 43
Tabel 2.18 Vegetasi Infrastruktur Pendukung dalam Kawasan KebunRaya Balikpapan (2008 – 2016)
46
Tabel 2.19 Anggaran Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2012 -
2015
49
vi
Tabel 2.20 Realisasi Anggaran BLH Kota Balikpapan 2012 - 2015 50
Tabel 2.21 Rasio Realisasi dan Anggaran Badan Lingkungan Hidup KotaBalikpapan 2012 - 2015
51
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiDinas Lingkungan Hidup
55
Tabel 3.2 Misi, Tujuan, Sasaran, Urusan dan DLH Kota BalikpapanBerdasarkan RPJMD Kota Balikpapan Periode 2016-2021
57
Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan BadanLingkungan Hidup terhadap Pencapaian Visi, Misi danProgram Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan
57
Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan SKPDKotaberdasarkan SasaranRenstra K/L beserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya
60
Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHSbeserta Faktor Penghambat dan Pendorong KeberhasilanPenanganannya
62
Tabel 3.6 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan FungsiSKPD Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
64
Tabel 4.1 Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas LingkunganHidup Kota Balikpapan
73
Tabel 4.2 Formulasi Strategi SWOT 75
Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan 77
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi DLH Kota Balikpapan 7
Gambar 2.2 Peta Wilayah Administrasi Kota Balikpapan per Kelurahan 11
Gambar 2.3 Posisi Strategis Kota Balikpapan 13
Gambar 2.4 Peta Kelerengan Kota Balikpapan 14
Gambar 2.5 Peta Geologi Kota Balikpapan 16
Gambar 2.6 Tren Kualitas Udara Parameter Debu Tahun 2009 - 2015 30
Gambar 2.7 Tren Kualitas Udara Parameter SO2 Tahun 2009 - 2015 31
Gambar 2.8 Tren Kualitas Udara Parameter Pb Tahun 2009 - 2015 31
Gambar 2.9 Tren Kualitas Udara Parameter CO Tahun 2009 – 2015 32
Gambar 2.10 Tren Kualitas Udara Parameter HC Tahun 2009 - 2015 33
Gambar 2.11 Tren Kualitas Udara Parameter NO2 Tahun 2010 - 2015 34
Gambar 2.12 Tren Kualitas Udara Parameter PM10 2009 - 2015 34
Gambar 2.13 Indeks Pencemaran Air Kota Balikpapan 2010 - 2015 37
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kota Balikpapan
sejatinya akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
banyaknya peluang kesempatan kerja dan wirausaha. Namun, di sisi lain, peningkatan
tersebut akan merangsang laju pertumbuhan penduduk dan berimbas pada
meningkatnya permasalahan lingkungan.
Untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang terjadi, dan meningkatnya
perkembangan isu lingkungan, perlu upaya yang berkelanjutan yang sistematis dan
stategis dalam upaya melakukan perlindungan sumber daya alam, pengendalian
pencemaran dan kerusakan lingkungan. Upaya tersebut dilakukan untuk
mengantisipasi berbagai dampak lingkungan yang akan mempengaruhi kualitas
lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan sebagai salah satu Organisasi
Perangkat Daerah Pemerintah Kota Balikpapan yang membidangi urusan lingkungan
hidup menyusun Rencana Strategis berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Balikpapan 2016-2021. Ini didasarkan pada amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah,
Setiap pemerintah daerah diwajibkan menyusun dokumen Rencana Strategis
(Renstra).
Renstra menjadi langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi
pemerintah dalam rangka pelaksanaan sistem akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
Selanjutnya, Renstra Dinas Lingkungan Lingkungan menjadi pedoman dan
panduan dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dan menjalankan
fungsi lingkungan di Kota Balikpapan sesuai dengan kewenangan yang diberikan
untuk mewujudkan visi Kota Balikpapan sebagai Kota Terkemuka, yang Nyaman
dihuni dan Berkelanjutan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 2
1.2. Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Tahun 2016-
2021 dilakukan berdasarkan pada beberapa peraturan, perundangan antara lain :
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang perubahan atas
Undang-undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 sebagai pengganti
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengeloaan Keuangan
Daerah;
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJMD;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.74/Menlhk/Setjen/Kum.I/8/2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat
Derah Provinsi, dan Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan Pemerintah Bidang
Lingkungan Hidup dan urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan;
13. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Balikpapan;
14. Peraturan Wali Kota Balikpapan Nomor 56 Tahun 2016 tentang Struktur Organisasi,
Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 3
1.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penyusunan Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota
Balikpapan adalah :
1. Menjadi pedoman dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan
pelaporan program kegiatan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun.
2. Sebagai tolak ukur indikator kunci keberhasilan dan media akuntabilitas terhadap
pelaksanaan program kegiatan yang dilaksanakan.
3. Terwujudnya perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan yang dapat dicapai
sesuai target dan berorientasi pada hasil.
1.4. Sistematika Penulisan
Renstra Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Tahun 2016-2021, disusun
dalam sistematika sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
2.2. Sumber Daya
2.3. Kinerja Pelayanan
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan PD
Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas
Lingkungan Hidup
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Terpilih
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 4
3.5. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Kota Balikpapan
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategi dan Kebijakan
4.1. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup
Bab V Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran danPendanaan Indikatif
Bab VI Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan yang MengacuTujuan dan Sasaran RPJMD
Bab VII Penutup
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 5
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan merupakan Dinas yang
dibentuk dari penggabungan dua perangkat daerah, antara Badan Lingkungan Hidup
(BLH) dengan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP), Khususnya
pada bidang kebersihan. Pembentukan Dinas ini berdasarkan pada:
1. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 02 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah Kota Balikpapan.
2. Peraturan Wali Kota Balikpapa Nomor 56 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota
Balikpapan.
DLH Kota Balikpapan mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan
urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup. Fungsi yang didasarkan atas tugas
pokok DLH Kota Balikpapan antara lain adalah :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup sesuai denganrencana strategis yang ditetapkan Pemerintah Daerah;
b. penyusunan program dan kegiatan Tata Lingkungan dan PerlindunganSumber Daya Alam, kebersihan, Pengendalian Pencemaran danKerusakan Lingkungan, Penaatan Hukum dan Peningkatan KapasitasLingkungan Hidup;
c. pengkajian teknis dan pemberian rekomendasi di bidang lingkunganhidup;
d. pelaksanaan analisa dan evaluasi kegiatan yang mempunyai dampaklingkungan;
e. pengawasan dan pengendalian sumber/kegiatan yang berpotensimenimbulkan kerusakan dan pencemaran lingkungan;
f. penentuan baku mutu lingkungan;g. pelaksanaan kebijakan teknis, pembinaan dan penegakan hukum
lingkungan, baik secara administrasi, perdata maupun pidana;h. pelaksanaan kebijakan teknis, pembinaan dan penegakan hukum
terhadap pelanggaran pengelolaan sampah;i. pelaksanaan pemeliharaan dan pelestarian serta peningkatan konservasi
sumber daya alam;j. penanggulangan kerusakan dan pencemaran lingkungan serta pemulihan
sumber daya alam dan kualitas lingkungan;
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 6
k. penyediaan data, informasi dan pengembangan kapasitas lingkungan;l. penyuluhan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam bidang
lingkungan hidup dan pengelolaan sampah;m. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengendalian dan pelaporan
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi; dann. pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan/atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
2.1.1. Uraian Tugas dan Jabatan Struktural Dinas Lingkungan Hidup
Struktur Organisasi DLH Kota Balikpapan, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas
dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris, dan 4 (empat) Kepala Bidang, dengan rincian
sebagai berikut;
Sekretariat Sub Bagian Program Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum
Bidang Tata Lingkungan danPerlindungan Sumber DayaAlam
Seksi Data, dan Informasi Lingkungan Seksi Kajian Dampak Lingkungan Seksi Perlindungan Sumber Daya Alam dan
Keanekaragaman Hayati
Bidang Kebersihan Seksi Pengangkutan Sampah Seksi Kebersihan Jalan dan Lingkungan Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan
Sarana dan Prasarana Persampahan
Bidang PengendalianPencemaran dan KerusakanLingkungan
Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Seksi Pengendalian Pencemaran Air, Udara
dan Limbah B3 Seksi Pengendalaan Kerusakan Lahan,
Keanekaragaman Hayati, dan EkosistemPesisir
Bidang Penaatan Hukum danPeningkatan KapasitasLingkungan Hidup
Seksi Pengaduan dan PenyelesaianSengketa Lingkungan
Seksi Peningkatan Kapasitas LingkunganHidup
Seksi Penaatan dan Penegakan HukumLingkungan
Kelompok Jabatan Fungsional Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Pengendali Dampak Lingkungan Hidup
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 7
Gambar 2.1Bagan Susunan Organisasi DLH Kota Balikpapan
Sumber : Data Kepegawaian Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan Tahun 2016
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 8
2.2. Sumber Daya2.2.1. Sumber Daya Manusia Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, DLH Kota Balikpapan total
jumlah pegawai sebanyak 960 orang (yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil
berjumlah 84 orang dan Pegawai Non PNS berjumlah 876 orang). Dari 876
orang Pegawai non PNS, 33 pegawai ditempatkan di Sekretariat DLH,
sedangkan sisanya, 843 pegawai merupakan pegawai teknis lapangan bidang
kebersihan dan pegawai Unit pelaksana Teknis.
Tabel 2.1Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan, Pendidikan, dan Gender
Jabatan Golongan Pendidikan Gender
IV III II I S 2 S1 Dipl SLTA SLTP SD L P
Kepala Badan 1 1 1
Sekretaris Badan 1 1 1
Kepala Bidang 3 1 1 3 2 2
Kasubag 4 1 3 2
Kasubid 12 2 9 1 10 2
Kepala UPT 1 1 1 1
Fungsional 1 1 1
Staf 17 27 14 1 14 3 25 6 8 46 12
Non PNS (THL/Naban) 15 2 14 2 18 15
Total 8 30 27 14 6 46 5 41 8 8 83 34
Jumlah PNS 84
Jumlah Non PNS 33
Total PNS + Non PNS 117
2.2.2. Sarana dan Prasarana Dinas Lingkungan Hidup
Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,
DLH Kota Balikpapan dilengkapi dengan sarana dan prasarana berupa
bangunan gedung, inventaris, kendaraan dinas, dan fasilitas lainnya. Sarana
dan prasarana tersebut dalam kondisi baik sehingga semuanya dapat
dimanfaatkan secara optimal.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 9
Sampai dengan akhir Desember 2016 sarana kerja yang dimiliki DLH
Kota Balikpapan adalah seperti pada tabel berikut.
Tabel 2.2Sarana Kerja DLH Kota Balikpapan Tahun 2016.
No. Sarana Kerja Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Gedung Kantor
Kendaraan roda 4
Kendaraan roda 2
Global Positioning System
Mesin Pemotong Rumput
Meubeler (meja, kursi, lemari)
Filiing Besi/Metal
Mesin Ketik Manual Portable
Lemari Besi
Mesin Penghitung Uang
Brand Kas
Laptop/Note Book
AC
Komputer
Handy Cam
Printer
Ploter
UPS (Unintemuptible Power Supply)
Power Amplifier
1 Unit
21 Unit
67 Unit
9 Unit
16 Unit
350 Unit
17 Unit
7 Unit
2 Unit
2 Unit
4 Unit
57 Unit
9 Unit (52)
55 Unit
7 Unit
109 Unit
1 Unit
18 Unit
1 Unit
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 10
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
Camera Elektronik
Telephone (PABX)
Faksimile
Alat Uji Gas Buang
Alat Ukur Kadar Air
Stabilizer
TV
Sound System
Wireless
Alat pengolah air kotor
Alat pengolah tanah dan tanaman
Alat processing lainnya
Bangunan gedung kantor/gazebo
Bangunan gedung kantor/R
sterilisasi/sauna
Bangunan gedung /kantor TPA
Manggar
Bangunan gedung tempat ibadah
Bangunan Rumah Kompos
Belt conveyor
Buldozer
Chain saw
Clawler excavator
Container
Dump Truk, Engkel, Amroll
33 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
Unit
12 Unit
2 Unit
10 Unit
2 Unit
1 Unit
2 Unit
6 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
2 Unit
2 Unit
5 Unit
10 Unit
6 Unit
89 Unit
62 Unit
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 11
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
Gerobak Dorong
Handy Talky
Loader
Mesin Jahit
Mesin compressor
Mesin Las
Mesin Pompa air
Mesin Potong rumput
Mobil Tinja
Mobil Tangki
Pemadat sampah
Pick up
Portable water pump
Safety Can
Sepeda
Sweeper Truck
Alat komunikasi radio
Alat pemadam kebakaran
Alat pembersih lainnya
Alat Pengaman signal
Caravan
Cctv
generator
230 Unit
213 Unit
1 Unit
1 Unit
5 Unit
4 Unit
2 Unit
10 Unit
1 Unit
4 Unit
2 Unit
20 Unit
19 Unit
159 Unit
40 Unit
4 Unit
6 Unit
5 Unit
41 Unit
60 Unit
4 Unit
1 Unit
2 Unit
Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2015 dan DKPP 2016
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 12
2.2.3. Keadaan Umum Wilayah
Secara administratif luas keseluruhan Kota Balikpapan menurut RTRW
Tahun 2012-2032 adalah 81.495 Ha, yang terdiri dari luas daratan 50.330,57
Ha dan luas lautan 31.164,03 Ha. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 1996 tentang Pembentukan 13 Kecamatan di Wilayah Kabupaten
Dati II Kutai, Berau, Bulungan, Pasir, Kotamadya Dati II Samarinda dan
Balikpapan dalam Wilayah Provinsi Dati I Kalimantan Timur, Kota Balikpapan
terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan
Tujuh Kelurahan dalam wilayah Kota Balikpapan dan Peraturan Daerah Kota
Balikpapan Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan
Balikpapan Kota Dalam Wilayah Kota Balikpapan, secara administratif wilayah
Kota Balikpapan terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dan 34 (tiga puluh empat)
Kelurahan.
Tabel 2.3Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci per Kecamatan dan Kelurahan
NoKecamatan/ Kelurahan Luas Wilayah (Ha)
Perairan/Laut
DaratA. Kecamatan Balikpapan Timur
1. Manggar2. Manggar Baru3. Lamaru4. Teritip
3.525,50383,60
4.355,504.951,20
Jumlah 9.242,00 13.215,80B. Kecamatan Balikpapan Selatan
1. Prapatan2. Telagasari3. Klandasan Ulu4. Klandasan Ilir5. Damai6. Gunung Bahagia7. Sepinggan
314,12253,48
89,00143,50601,75891,72
2.502,00
Jumlah 20.030,00 4.795,57C. Kecamatan Balikpapan Tengah
1. Gunung Sari Ilir2. Gunung Sari Ulu3. Karang Rejo4. Karang Jati5. Mekarsari6. Sumber Rejo
114,10182,52120,50341,10128,66220,50
Jumlah 997,00 1.107,38
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 13
D. Kecamatan Balikpapan Utara1. Muara Rapak2. Gunung Samarinda3. Batu Ampar4. Karang Joang
352,72573,80
2.980,709.309,40
Jumlah - 13.216,62E. Kecamatan Balikpapan Barat
1. Baru Tengah2. Marga Sari3. Baru Ilir4. Margomulyo5. Baru Ulu6. Kariangau
'57,0466,5058,90
184,5395,48
17.532,75
Jumlah 3.749,00 17.995,20Luas Kota Balikpapan 32.851,00 50.330,57
Sumber: RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032
Gambar 2.2Peta Wilayah Administrasi Kota Balikpapan per Kelurahan
2.2.3.1 Letak dan Kondisi Geografis
Secara geografis Kota Balikpapan terletak pada posisi 116,5 Bujur
Timur dan 117,0 Bujur Timur serta diantara 1,0 Lintang Selatan dan 1,5
Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 14
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar.
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Kota Balikpapan merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan
Timur. Sejarah Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan Minyak yaitu
lebih tepatnya dengan sumur minyak Mathilda, sumur pengeboran perdana
pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk
Balikpapan. Penamaan sumur minyak ini berasal dari nama anak JH Menten
dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi
pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah
mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.
Seiring dengan berkembangnya waktu Balikpapan telah berkembang
menjadi "Kota Minyak" dengan besarnya produksi minyak sebesar 260 ribu
barel per hari. Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun
Balikpapan menjadi kota industri. Namun Saat ini Balikpapan tidak lagi menjadi
Kota Minyak yang berorientasi pada pengeboran melainkan pada jasa
pengolahan minyak yang telah mengolah minyak mentah dari sekitar
Balikpapan, yaitu Sepinggan, Handil, Bekapai, Sanga-sanga, Tarakan, Bunyu
dan Tanjung serta minyak mentah yang diimpor dari negara lain.
Gambar 2.3 Posisi Strategis Kota Balikpapan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 15
2.2.3.2 Topografi
Secara umum Kota Balikpapan berada pada ketinggian 0 sampai 100
meter di atas permukaan laut. Klasifikasi terbesar yaitu berada pada ketinggian
20-100 mdpl dengan luas 20.090,57 ha atau 51,66 % dari luas wilayah,
ketinggian >10-20 mdpl seluas 17.260 ha atau 34,17% dari luas wilayah dan
ketinggian 0-10 mdpl seluas 6.980 Ha atau 13 % dari luas wilayah. Berikut
tabel luas wilayah Kota Balikpapan dirinci menurut topografi (ketinggian).
Tabel 2.4
Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Topografi (Ketinggian)
No Ketinggian MDPL Luas Wilayah
(Ha) (%)
1.
2.
3.
0-10
>10-20
>20-100
6.980,00
17.260,00
26.090,57
13
34,7
51,66
Jumlah 50.330,57 100,00
Sumber: RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032
Secara morfologis Kota Balikpapan terdiri dari 85% kawasan perbukitan
dengan jenis tanah podsolik merah kuning yang memiliki karakter topsoil tipis,
struktur tanah mudah tererosi. Sedangkan 15% lainnya merupakan daerah
dataran yang terletak di sepanjang pantai timur dan selatan wilayah Kota
Balikpapan dengan jenis tanah umumnya adalah alluvial.
Dari sisi topografis sebagian besar wilayah Kota Balikpapan berada pada
kemiringan lereng antara 15-40% yaitu seluas seluas 21.305,57 Ha atau
42,33% dari luas wilayah keseluruhan. Tabel 2.3 berikut ini menunjukkan
rincian luas wilayah Kota Balikpapan berdasarkan kelerengan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 16
Tabel 2.5Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Kelerengan
Untuk mengetahui kondisi kelerengan Kota Balikpapan berikut merupakan
visualisasi dari kondisi kelerengan Kota Balikpapan dalam bentuk peta
kelerengan (gambar 2.4)
Gambar 2.4 Peta Kelerengan Kota Balikpapan
2.2.3.3 Geologi
Jenis tanah yang ada di Kota Balikpapan terbagi menjadi 5 (lima) jenis
yang diantaranya adalah aluvial, marin, fluvio marin, volkan, tektonik/
struktural. Adapun di bawah ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai masing-
masing jenis tanah yang ada di Kota Balikpapan.
a. Tanah pada Group Aluvial
No Kelas Lereng Luas Wilayah
(%) (Ha) (%)1. 0-2 7.050,00 14.012. > 2-15 3.325,00 6.613. > 15-40 21.305,57 42.334. > 40 18.650,00 37.05
Jumlah 50.330,57 100,00Sumber: RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 17
Berdasarkan bentuk tanah, satuan tanah ini merupakan dataran aluvial
yang dominan (50-75%), terjadi pada kelerengan 1-3% dengan bahan induk
"Aluvium".
b. Tanah pada Group Marin
Bentukan lahannya berupa dataran pasang surut lumpur, mempunyai
kelerengan < 1% dengan bahan induk aluvium.Jenis tanah ini umumnya
terdapat disekitar Sungai Wain Besar dan Somber.
c. Tanah pada Group Fluvio Marin
Ada 2 (jenis tanah) pada group ini yaitu :
1. Bentukan lahannya berupa dataran estuarin sepanjang muara sungai/pantai
dengan kelerengan < 1% dan bahan induk aluvium. Tanah ini umumnya terdapat
di kanan kiri sepanjang Sungai Manggar Besar.
2. Bentukan lahannya berupa dataran fluvio marin dengan kelerengan < 1% dan
bahan induknya adalah aluvium. Jenis tanah ini terdapat di sepanjang pantai yang
menghadap Selat Makassar.
d. Tanah pada Group Volkan
Bentukan lahannya berupa bahan induk volkan.Tanah pada group
volkan setara dengan regosol. Tanah ini berada di pantai di Balikpapan Timur
yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara.
e. Tanah pada Group Tektonik/ Struktural
Pada tanah group tektonik, jenis tanah di bagi menjadi menjadi 5 jenis, yaitu :
1. Bentukan lahannya berupa dataran tektonik berombak agak tertoreh dengan
bentuk relief berombak berkisar antara 3-8% dan bahan induknya batu liat dan
batu pasir. Lokasi penyebarannya adalah di pusat kota tepatnya Kecamatan
Balikpapan Selatan, Tengah dan Barat yang berbatasan langsung dengan Teluk
Balikpapan.
2. Bentukan lahannya berupa dataran tektonik bergelombang, agak tertoreh dan
relief bergelombang berkisar antara 8-15%. Bahan induk batu liat dan batu
gamping. Penyebarannya meliputi Kecamatan Balikpapan Utara seperti di
Kelurahan Muara Rapak, Kelurahan Gunung Samarinda, Kelurahan Batu Ampar
dan Kelurahan Karang Joang.
3. Bentukan lahannya berupa dataran bergelombang cukup tertoreh dengan relief
bergelombang 15-30% dan bahan induknya berupa batuliat dan batupasir.
Penyebarannya disekitar Bangun Reksa, Karang Joang dan Manggar.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 18
4. Bentukan lahannya berupa dataran tektonik bergelombang cukup tertoreh
dengan relief berbukit kecil (15-30%) dengan bahan induk batuliat dan batupasir.
Penyebarannya terutama di Kecamatan Balikpapan Barat dan sebagian kecil di
Balikpapan Utara.
5. Bentukan lahannya berupa perbukitan paralel lipatan, sangat tertoreh dengan
relief berbukit 15-30% dan bahan induknya berupa batu liat, batu pasir dan batu
gamping. Penyebarannya di Karang Joang Km 15.
Karena bahan induknya, adalah batu liat dan batu gamping maupunbatupasir yang dominan, maka jenis tanah ini setara dengan jenis tanahPodsolik Merah Kuning. Struktur geologi yang dijumpai di Kota Balikpapanadalah lipatan yaitu antiklin.Sumbu antiklin ini memanjang dari baratdaya kearah timurlaut melewati Kecamatan Balikpapan Tengah, Balikpapan Selatandan Balikpapan Timur.Selain struktur antiklin di daerah Kota Balipapan jugadijumpai sejumlah patahan/sesar. Dipermukaan agak susah menentukan sesarkarena tingkat pelapukan yang cukup tinggi serta litologi yang bersifat mudahlepas-lepas, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Chevron pada tahun2006-2010.
Gambar 2.5 Peta Geologi Kota Balikpapan
Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang
berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air
tanah (UU No 4 Tahun 2009).Berdasarkan UU No 4 Tahun 2009 tersebut
maka potensi bahan galian yang ada di Kota Balikpapan dikelompokkan
Formasi Balikpapan BawahFormasi Balikpapan AtasFormasi Kampung Baru
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 19
menjadi 2 (dua) yaitu potensi mineral non logam dan potensi batubara. Potensi
mineral non logam yang ada di Balikpapan adalah batu pasir kuarsa dan batu
lempung. Lokasi keterdapatan potensi mineral non logam terdapat di 4
(empat) wilayah kecamatan di Kota Balikpapan (Kecamatan Balikpapan Selatan,
Balikpapan Timur, Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat) memiliki pola
sebagai berikut :
1. Berada pada lahan dengan bentuk relief/morfologi berupa perbukitan.
2. Jenis bahan galian batu lempung meliputi Kecamatan Balipapan Utara (Kelurahan
Batu Ampar) dan Kecamatan Balikpapan Timur (Kelurahan Lamaru)
3. Jenis bahan galian pasir kuarsa meliputi Kecamatan Balikpapan Timur (Kelurahan
Lamaru)
Adapun keterdapatan potensi batubara meliputi wilayah Kecamatan
Balikpapan Selatan, Balikpapan Timur dan Balikpapan Barat.
2.2.3.4Hidrologi
a. Daerah Aliran Sungai
Balikpapan termasuk dalam WS strategis nasional Mahakam mencakup
32 Daerah Aliran Sungai (DAS) seperti yang tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 2.6Nama DAS di wilayah Kota Balikpapan
No Nama DAS Luas (ha)1 Kemantis 295.152 Beruang 307.483 Tempadung 3411.664 Sanrumukti 73.925 Beranga 1030.176 Tengah 322.037 Seluk Pudak 180.578 Teluk Waru 225.759 Keminting 1079.92
10 Tanjung Batu 105.8811 Getah 422.1512 Wain 11898.3213 Manggar Besar 9540.0114 Somber 4275.5615 Pandansari 1028.94
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 20
16 Telagasari 213.7517 Gunung Dubs 54.3618 Klandasan Kecil 906.9919 Kalndasan Besar 2725.2220 Saluran I 1452.0821 Saluran II 182.3822 Sepinggan 1885.7923 Sepinggan Kecil 231.5524 Batakan 299.3225 Batangan Kecil 918.2826 Manggar Kecil 1983.4227 Lamaru 527.4828 Aji raden 1410.3729 Selok Api 2504.0530 Teritip 1816.0131 Teritip Tengah 534.6132 Baru 106.48
Sumber: Masterplan Drainase Kota Balikpapan
b. Sungai, Danau dan Rawa
Potensi hidrologi yang terdapat di Kota Balikpapan meliputi air tanah
dan air permukaan (sungai). Potensi air tanah di Kota Balikpapan termasuk
dalam klasifikasi cukup baik. Sesuai dengan kondisi topografi dan fisiografi
wilayah yang berbukit, menyebabkan pola aliran air tanah yang terbentuk
mengalir dari arah wilayah bagian utara menuju ke arah wilayah bagian selatan
kota. Adanya keterbatasan penyediaan air bersih PDAM meyebabkan banyak
penduduk yang memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air
bersih. Potensi air permukaan dapat dilihat dari banyaknya sungai-sungai besar
di Kota Balikpapan, sebagai berikut :
Tabel 2.7Daftar Sungai Besar di Kota Balikpapan
No Nama Sungai Panjang (m)1 S. Wain 11.2002 S. Somber 7.1003 S. Klandasan Kecil 3.8004 S. Klandasan Besar / Ampal 4.9005. S. Sepinggan 5.6006. S. Batakan Kecil 5.1007. S. Batakan Besar 9.5008. S. Manggar Kecil 7.2009. S. Manggar Besar 19.400
10. S. Lamaru 2.30011. S. Ajiraden 2.100
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 21
12. S. Teritip 4.20013. S. Selok Api 6.700
Sumber: Masterplan Drainase Kota Balikpapan
Selain sungai-sungai besar, jug terdapat sungai-sungai kecil yang
jumlahnya mencapai 24 sungai. Selain itu, dalam rangka pengendalian banjir,
juga telah dibangun beberapa bendungan pengendali (bendali) di Kota
Balikpapan yaitu:
- Bendali I di Kelurahan Sepinggan Baru
- Bendali II di Kelurahan Sepinggan Baru
- Bendali III di Kelurahan Sungai Nangka
- Bendali IV di Kelurahan Sungai Nangka
- Bendali Kampung Timur di Kelurahan Gunung Samarinda Baru
c. Air Tanah
Berdasarkan peta Hidrogeologi Lembar Balikpapan, Kota Balikpapan
secara umum dapat dilihat dari komposisi litologi batuan dan kelulusannya
serta keterdapatan air tanah dan produktivitas akuifer. Berdasarkan kondisi
tersebut, Kota Balikpapan dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Komposisi Litologi Batuan dan Kelulusannya.
Berdasarkan komposisi litologi dan kelulusannya Kota Balikpapan
seluruhnya masuk dalam kategori batu pasir, batu lempung pasiran, serpih dan
konglomerat dengan sisipan napsi, batubara dan batu gamping.
b. Keterdapatan Air Tanah dan Produktivitas Akuifer.
Berdasarkan keterdapatan air tanah dan produktivitas akuifer, Kota
Balikpapan dapat dikelompokkan dalam 2 (dua) kategori besar, yaitu :
1. Akuifer dengan aliran melalui celahan dan ruang antar butir, yaitu :
Akuifer produktif sedang dengan penyebaran luas
Akuifer dengan keterusan beragam, muka air tanah umumnya kurang
dari 3 meter di bawah muka tanah setempat, debit air umumnya kurang
dari 10 liter/ detik. Akuifer ini umumnya tersebar di Kecamatan
Balikpapan Utara, sebagian kecil dari Kecamatan Balikpapan Barat,
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 22
Balikpapan Tengah dan di bagian selatan dari, Kecamatan Balikpapan
Selatan
Setempat, Akuifer produktif
Akuifer dengan keterusan sangat beragam, umumnya muka air tanahnya
dalam, dibeberapa tempat matair dengan debit kurang dari 2 liter/
detik.Akuifer ini pada umumnya terdapat di Kecamatan Balikpapan
Timur, sebagian Kecamatan Balikpapan Selatan dan Tengah.
2. Akuifer bercelah atau jarang, produktif kecil dan daerah air tanah langka, yaitu:
Akuifer produktif kecil,
Akuifer ini umumnya keterusan rendah, setempat air tanah dangkal dalam
jumlah terbatas dapat diperoleh di lembah-lembah dan zona pelapukan batuan
padu. Akuifer ini pada umumnya terdapat di Kecamatan Balikpapan Barat,
sebagian kecil di Kecamatan Balikpapan Utara, Barat dan Timur.
2.2.3.5 Oceanografi
Kota Balikpapan merupakan kota pesisir yang mempunyai pantai yang
panjang. Berdasarkan RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032, kawasan
pesisir direncanakan sebagai kawasan pariwisata, kawasan perikanan, dan
kawasan perlindungan mangrove. Selain itu, juga akan dilakukan
pengembangan Waterfront City melalui pembangunan Coastal Area. Prinsip
utama pengembangan kawasan coastal area adalah membangun sekaligus
melindungi lingkungan kawasan pinggir pantai serta mengelola penggunaan
lahan (land use) yang lebih baik.
Berdasarkan kondisi geografis Pantai Balikpapan terletak diantara Selat
Makasar dengan panjang fatch yang cukup besar, hal ini memungkinkan
terjadinya gelombang angin yang cukup besar terutama yang ditimbulkan angin
dari timur sampai dengan selatan. Berdasarkan data angin yang telah dihimpun
dari Badan Meteorologi dan Geofisika Balikpapan, bahwa angin pada umumnya
terbesar dan tersering adalah dari arah tenggara.
Sementara posisi pantai Balikpapan membentang kearah Timur Laut-
Barat Daya, sehingga berdasarkan kondisi diatas maka pembangkitan
gelombang akibat angin akan digunakan hitungan dengan pengertian Fully
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 23
Developed Sea (FDS) bila terhadap data angin dari arah selatan sampai dengan
arah timur.
Sedangkan kondisi Bathimetri pantai Balikpapan secara umum rata-rata
bathimetri pantai Kota Balikpapan dapat digolongkan landai, kelandaiannya
antara pantai di Kelurahan Prapatan ke arah timur sampai di pantai Kelurahan
Lamaru menunjukkan keadaan yang sama yaitu landai sekitar 2% s/d 4%.
Sedangkan pada bagian barat yaitu di kawasan Teluk Balikpapan memiliki
kedalaman yang cukup sehingga berpontensi dalam pengembangan kawasan
pelabuhan.
2.2.3.6 Klimatologi
a. Iklim
Kota Balikpapan beriklim tropis, mempunyai musim yang hampir sama
dengan wilayah yang ada di Kalimantan Timur pada umumnya, yaitu adanya
musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada
bulan Mei sampai bulan Oktober, sedang musim penghujan terjadi pada bulan
November sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap
tahun yang diselingi dengan musim peralihan (pancaroba) pada bulan-bulan
tertentu.Seiain itu, karena letaknya di daerah katulistiwa maka iklim di
Kalimantan Timur juga dipengaruhi oleh angin Muson, yaitu angin Muson barat
November - April dan Angin Muson Timur Mei - Oktober.
b. Suhu dan Kelembaban
Suhu udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dan pantai. Secara
umurn Kota Balikpapan beriklim panas dengan suhu udara sepanjang tahun
berkisar dari 21,7 – 34,7⁰C. Selain itu, sebagai daerah beriklim tropis, Kota
Balikpapan mempunyai kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata
berkisar antara 82-91%.
c. Curah hujan dan angin
Curah hujan di Kota Balikpapan sangat beragam menurut bulan. Rata-
Rata curah hujan tertinggi dan terendah selama tahun 2009 yang tercatat pada
stasiun meteorologi Kota Balikpapan masing-masing sebesar 64,4 mm dan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 24
sebesar 338,0 mm. Keadaan angin di Kota Balikpapan pada tahun 2009 yang
dipantau dari Stasiun Meteorologi dan Geofisika Kota Balikpapan,
menunjukkan bahwa kecepatan angin berkisar antara 4 sampai 6 knot.
Kecepatan angin paling tinggi 6 knot terjadi pada bulan Juli sedang terendah 4
knot terjadi pada bulan Maret, April, Oktober, November dan Desember.
Tabel 2.8Rata-Rata Suhu, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan Angin,
Curah Hujan dan Penyinaran Matahari Tahun 2011-2014
No Uraian Tahun2011 2012 2013 2014 2015
1. Suhu Udara (0C)MaksimumMinimum
27,726,4
34,822,5
27,926,8
34,722,0
35,022,3
2. Kelembaban Udara (%) 87,5 87,5 85,0 82,0 81,753. Tekanan Udara (mb) 1.009,9 1.010,4 1.010,4 1.011,0 1.011,74. Kecepatan Angin (knot) 5,4 5,0 4,5 5,4 4,005. Curah hujan (mm/th) 239,0 257,6 278,4 217,1 195,956. Penyinaran Matahari
(%)51 62,5 49,0 45,2 53,11
Sumber: Kota Balikpapan Dalam Angka, 2012-2015
2.2.3.7 Penggunaan Lahan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 12 Tahun 2012
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Wilayah Kota Balikpapan Tahun 2012-
2032 rencana komposisi penggunaan lahan pola ruang (darat & laut) yang
direncanakan untuk Kota Balikpapan adalah sebagai berikut:
Tabel 2.9Luas Rencana Pola Ruang di Kota Balikpapan
NO. PEMANFAATAN LAHAN 2012-2032 KETERANGANLUAS (Ha) %
I. KAWASAN LINDUNGA. Kawasan Hutan Lindung 19,194.08 22.66
1 Kawasan Hutan Lindung 14,781.802 Perluasan HLSW 1,402.393 Buffer Zone Hutan Lindung 3,009.89
B. Kawasan Perlindungan Bawahan 920.25 1.091 Kawasan Resapan Air 920.25
C. Kawasan Perlindungan Setempat 6,531.18 7.711 Kawasan Waduk dan Embung 1,914.222 Kawasan Sempadan Waduk dan 1,254.59
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 25
Embung3 Kawasan Sungai 672.394 Kawasan Sempadan Sungai 144.485 Kawasan Sempadan Pantai 317.766 Kawasan Sempadan Jalan TOL 229.697 Kawasan Hutan Bakau 1,871.678 Kawasan Buffer Zone (Peternakan,
TPA, Sub Pusat Kota 2, KIKS)126.40
D. Kawasan RTH Kota 529.78 0.631 Kawasan Hutan Kota 226.532 Kawasan RTH Kota
(Makam, Lapangan, Taman)303.26
E. Kawasan Suaka Alam, PelestarianAlam dan Cagar Budaya
345.98 0.41
1 Kawasan Agro Wisata 67.842 Kawasan Kebun Raya 254.763 Kawasan Wanawisata 19.164 Kawasan Penangkaran Buaya 4.22
F. Kawasan Jalur Migrasi Satwa 196.50 0.231 Kawasan Jalur Migrasi Satwa 196.50
G. Kawasan Konservasi Pesisir dan Laut 6,222.30 7.35 Wil. Pesisir dan Laut1 Konservasi Pulau-pulau Kecil 303.19 Wil. Pesisir dan Laut2 Daerah Perlindungan Mangrove & Laut
(DPML)61.04 Wil. Pesisir dan Laut
3 Daerah Rawan Ranjau 5,727.25 Wil. Pesisir dan Laut4 Zona Terlarang 114.82 Wil. Pesisir dan Laut5 Terumbu Karang dan Padang Lamun 16.00 Wil. Pesisir dan Laut
TOTAL KAW. LINDUNG 33,940.07 40.08
II. KAWASAN BUDIDAYAA. Kawasan Peruntukan Pertanian 3,531.36 4.17
1. Kawasan Pertanian TanamanHortikultura
1,251.67
2. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan 145.453. Kawasan Perkebunan 2,076.174. Kawasan Peternakan 58.06
B. Kawasan Peruntukan Perikanan 16,663.55 19.681. Kawasan Perikanan Darat 582.192. Kawasan Minapolitan 190.563. Kawasan Perikanan Budidaya Laut 3,178.48 Wil. Pesisir dan Laut4. Kawasan Perikanan Tangkap 12,712.32 Wil. Pesisir dan Laut
C. Kawasan Peruntukan Perumahan1. Kawasan Perumahan 10,902.02 12.87
D. Kawasan Peruntukan Perdagangandan Jasa
2,523.58 2.98
1. Kawasan Perdagangan dan Jasa 2,523.58
F. Kawasan Peruntukan Perkantoran 56.14 0.071. Kawasan Perkantoran 56.14
G. Kawasan Peruntukan Industri 5,107.86 6.031. Industri Besar 4,705.332. Industri Sedang 379.333. Industri Kecil 23.21
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 26
H. Kawasan Peruntukan Pariwisata 449.40 0.531. Kawasan Pariwisata 449.40
I. Kaw. Peruntukan Pertahanan &Keamanan
264.47 0.31
1. Kawasan Pertahanan dan Keamanan264.47
J. Kawasan Peruntukan PelayananUmum
10,821.83 12.78
1. Kawasan Bandara 372.052. Kawasan Pelabuhan 31.453. Kawasan Terminal 9.404. Kawasan Alur Kapal 10,142.87 Wil. Pesisir dan Laut5. Kawasan Fasilitas Pemerintah 215.496. Kawasan TPA 18.177. RSUD 0.938. Kawasan Masjid Agung Balikpapan 0.949. Kawasan Gereja 1.22
10. Kawasan Dome 4.8711. Kawasan Stadion Olahraga 24.45
J. Kawasan Pendidikan 426.56 0.501. Kawasan ITK 340.732. Kawasan PONPES Syarif Hidayatullah 85.83
TOTAL KAW. BUDIDAYA 50,746.76 59.92
TOTAL 84,686.84 100.00Sumber: RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012 – 2032
2.3 Kinerja Pelayanan
2.3.1 Capaian Kinerja
Tingkat capaian kinerja BLH Kota Balikpapan (Instansi sebelum
penggabungan) berdasarkan sasaran/target Renstra periode sebelumnya (2011
– 2015) dapat dilihat pada berikut ini :
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 27
Tabel 2.10Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD
Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2012 - 2015
No
IndikatorKinerja sesuai
tugas danFungsi SKPD
TargetSPM
Target IKK TargetIndikatorLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke - Realisasi Capaian Tahun Ke - Rasio Capaian Tahun ke -1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012
2013
2014
2015
2016
1 AparaturPemerintahdalampenyelenggaraanadministrasiPerlindungandanPengelolaanLingkunganHidup
StasiunMonitoring Udarayang beroperasi
dengan baik
- 3 alat 3 alat 3 alat 3 alat 3 alat 3 alat 3 alat 3 alat 3 alat 3 alat 100%
100%
100%
100%
100%
MeningkatnyaKapasitas SDM
- 15orang
15orang
15orang
15Orang
15Orang
15orang
15orang
15orang
15Orang
15Orang
100%
100%
100%
100%
100%
2 MeningkatnyaUpayaPelestarianLingkunganHidup
TerciptanyaSekolah
berbudayalingkungan(Adiwiyata)
- 20sekola
h
20sekola
h
20sekola
h
20sekola
h
20sekola
h
20sekola
h
18sekola
h
91sekola
h
112sekola
h
150Sekola
h
100%
90%
400%
105%
Meningkatnyaperan aktif
masyarakat dalampengelolaan
lingkungan hidup
- 70orang
70orang
70orang
70orang
70orang
70orang
70orang
70orang
70orang
70orang
100%
100%
100%
100%
100%
TerkendalinyaPemanfaatan air
tanah/airPermukaan
50 50 50 50 50 50 50 50 100%
100%
100%
100%
100%
ProsentaseJumlah
Usaha/Kegiatanyang mentaati
adm pencegahanpencemaran air
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
100%
100%
100%
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 28
No
IndikatorKinerja sesuai
tugas danFungsi SKPD
TargetSPM
Target IKK TargetIndikatorLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke - Realisasi Capaian Tahun Ke - Rasio Capaian Tahun ke -1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012
2013
2014
2015
2016
MeningkatnyaUpayaPelestarianLingkunganHidup
Kegiatan Usahayang telah
memiliki izinlingkungan
(SPPL, UKL-UPL,Amdal)
60 70 70 75 102 97 155 155 170%
138%
221%
206%
Persentasejumlah
usaha/kegiatansumber tidakbergerak yangmenaati adm
teknispencegahanpencemaran
udara
100% 71,42%
100% 100% 100% 100% 71,42%
100% 100% 120% 71% 100%
100%
120%
Persentase luaslahan yangditetapkan daniinformasikanstatus kerusakahlahan/tanahuntuk produksibiomassa
25% 18% 25% 50% 18% 25% 53% 100%
100%
100%
100% JumlahPengaduanMasyarakat yangditangani
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% - 100%
100%
100%
100%
100%
Jumlah Badanusaha yang telahmemilikisertifikasi hijau
12 14 16 18 20 12 16 18 20 30 100%
100%
100%
100%
100%
-
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 29
Usaha yang telahmemiliki izinpengelolaanlimbah B3
20 25 30 35 40 18 30 47 74 90%
120%
134%
211%
Jumlah titikpemeliharaansumur pantau airtanah dan alatpemantau kualitasdan kuantitas airtanah
2 2 2 3 4 2 3 4 5 100%
100%
100%
100%
100%
Jumlah kendaraanyang telahmengikuti ujiemisi
1500 1500 2500 2500 3000 2177 2032 2364 2500 145%
135%
94%
100%
Pemantauanemisi cerobongsumber tidakbergerak
25 35 10 10 14 35 35 10 17 19 71,4 100 100 120 135,7
3 MewujudkanPengelolaan,PeningkatanPelestariandanPengembangan KawasanHutan, Lahandan DAS
Luas KawasanHutan Lindungyang dilindungi
4.999 4.999 4.999 4.999 4.999 4.999 4.999 4.999 4.999 100%
100%
100%
100%
100%
9899 9899 9899 9899 9899 9899 9899 9899 9899 100%
100%
100%
100%
100%
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 30
No
IndikatorKinerja sesuai
tugas danFungsi SKPD
TargetSPM
Target IKK TargetIndikatorLainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke - Realisasi Capaian Tahun Ke - Rasio Capaian Tahun ke -1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012
2013
2014
2015
2016
4 MewujudkanPembangunandanPengelolaanKebun RayaBalikpapandan HutanKota (forestingthe city)
Jumlah KawasanHutan Kota/RTHyang terpelihara
6Kawas
an
6Kawas
an
6Kawas
an
6Kawas
an
6Kawas
an
6Kawas
an
12Kawasan
12Kawas
an
12Kawas
an
- 100%
100%
100%
100%
100%
PresentaseKegiatanPembangunanKebun RayaBalikpapan
17,96%
10,4 % 6 % 5 % 5% 17,96%
10,4%
6 % 5 % 5% 100%
100%
100%
100%
Sumber: data olahan BLH Kota Balikpapan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 31
Pencapaian Kinerja BLH Kota Balikpapan yang menunjukkan beberapa
keberhasilan yang telah dicapai walaupun ada beberapa indikator yang belum
cukup memuaskan pencapaian.
Beberapa program kegiatan yang menunjukkan hasil yang baik, yaitu:
1. Informasi Status Mutu Udara
Pengukuran kualitas udara ambien dilakukan pada beberapa titik lokasi
yang strategis dengan berbagai peruntukkan dan pengukurannya dilakukan
secara sesaat maupun kontinyu.
Pengukuran secara sesaat dilakukan pada jalan raya dengan kategori padat
lalu lintas, pada daerah perdagangan, daerah dekat permukiman dan daerah
dekat industri. Sedangkan pengukuran secara terus menerus digunakan Air
Quality Monitoring System (AQMS) yang terpasang pada tepi jalan raya yang
padat lalu lintas, pada kawasan perdagangan dan pada pemukiman.
A. Pemantauan Kualitas Udara Ambien (24 Jam)
Pengukuran kualitas udara ini dilakukan di laboratorium pada 6 (enam)
lokasi terutama lokasi dengan kepadatan lalu lintas tinggi dan mengacu pada
tempat yang sama dari tahun-tahun sebelumnya yaitu :
Simpang Balikpapan Plaza Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Klandasan Ilir
pada titik koordinat S : 01°16’37,3” dan E : 116°50’17,6”, merupakan
pengukuran pada jalan raya (5 m dari tepi jalan).
Kantor Kelurahan Karang Joang , Kelurahan Karang Joang: pada titik
koordinat S : 01°10’44,17” dan E : 116°52’51,38”, merupakan daerah
PermukimanPerdagangan dan Jasa.
Pelabuhan Laut Semayang, Kelurahan Prapatan, pada titik koordinat S :
01°16’15,7” dan E : 116°48’28,6”, merupakan daerah Jasa dalam hal ini
pelayanan Jasa Transportasi Laut.
Simpang Gunung Malang, Kelurahan Gunung Sari Ulu, pada titik
koordinat S : 01°15’44,3” dan E : 116°50’22,1”, merupakan daerah
Perdagangan dan Jasa.
Kampung Baru Ujung, Kelurahan Baru Ulu, pada titik koordinat S :
01°15’44,3” dan E : 116°50’22,1”, merupakan daerah Perdagangan dan
Jasa dan permukiman.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 32
Bundaran Rapak, Kelurahan Rapak pada titik koordinat S : 01°14’36,4”
dan E : 116°50’06,1”, merupakan daerah Perdagangan dan Jasa.
Berikut data tren kondisi selama 7 (tujuh) tahun berturut-turut dari tahun
2009 sampai dengan 2015, dengan parameter sebagai berikut:
a. Parameter Debu
Dari hasil pengukuran untuk parameter semuanya masih di bawah baku
mutu dan hasil rata-ratanya juga masih dibawah dari tahun 2010 dan 2013.
Sedangkan tren hasil pengukuran kualitas udara pada semua lokasi tiap tahunnya
menunjukkan pengukuran yang naik turun. Lokasi yang menunjukkan kenaikkan
kadar debu dari tahun 2013 terjadi pada Pelabuhan Laut, Bundaran Rapak dan
Simpang Balikpapan Plaza yang kenaikannya masing-masing sebesar 298,34 %,
37,67% dan 37,66%.
Gambar 2.6Tren Kualitas Udara Parameter DebuTahun 2009 - 2015
Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015
b. Parameter SO2
Kadar rata-rata SO2 pada semua lokasi lebih tinggi dibanding dari tahun-
tahun sebelumnya berkisar antara 0,03 sampai dengan 0,035 mg/l, naik 34,13%
dibanding tahun 2014. Hal ini dikaitkan dengan situasi kabut asap yang berasal
dari kebakaran hutan di Kota Balikpapan dan kabupaten/kota di wilayah
Kalimantan Timur. Berdasarkan hasil pengukuran alat pantau Air Quality
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 33
Monitoring System (AQMS) juga telah menunjukkan hasil pengukuran dengan
kualitas berdasar ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) adalah “Sedang”. Yang
mengakibatkan kurangnya jarak pandang bagi pengendara kendaraan bermotor
dan pesawat terbang saat take off dan landing.
Gambar 2.7Tren Kualitas Udara Parameter SO2 Tahun 2009 - 2015
A. Parameter Pb (Timbal)
Mengenai tren kualitas udara parameter Pb tahun 2009sampai dengan 2012 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2.8Tren Kualitas Udara Parameter Pb Tahun 2009 - 2015
Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015
Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa kualitas udara parameter Pb pada
tahun 2015 yang relatif tinggi terdapat di lokasi pengukuran Bundaran Rapak,
Terminal Damai dan Pelabuhan Laut Semayang. Kenyataan ini dimungkinkan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 34
mengingat pada area-area tersebut banyak aktifitas kendaraan bermotor dan
sering terjadi kemacetan lalu lintas. Untuk mengatasi hal ini, BLH Kota
Balikpapan akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Balikpapan
dalam rangka memperlancar arus lalu lintas di wilayah tersebut. Pada jangka
pendek, Dishub Kota Balikpapan akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian
untuk senantiasa melakukan pengaturan di titik-titik kemacetan tersebut.
B. Parameter CO
Kadar CO pada beberapa titik lokasi di Kota Balikpapan banyak
dipengaruhi oleh sumber gas buang kendaraan bermotor atau pembakaran bahan
bakar fosil, yang pengukurannya dilakukan pada tepi jalan atau road
side.Berdasarkan tren hasil pengukuran dari tahun 2009 sampai dengan tahun
2015, pada semua lokasi padat lalu lintas masih menunjukkan hasil di bawah baku
mutu, walaupun kadar CO naik turun. Grafik dibawah ini menjelaskan mengenai
tren kualitas udara parameter CO tahun 2009 – 2015 berdasarkan lokasi.
Gambar 2.9Tren Kualitas Udara Parameter CO Tahun 2009 – 2015
Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015
C. Parameter Hidrocarbon
Hasil pengukuran HC yang dilakukan dari tahun 2009 sampai dengan
tahun 2015, rata-rata masih menunjukkan dibawah baku mutu. Kadar HC yang
lebih tinggi yaitu sebesar 30,32% terjadi pada tahun 2014. Lokasi yang tinggi
terhadap kontribusi terhadap kadar HC-nya adalah Pelabuhan Laut Semayang
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 35
dan Area Terminal Damai. Pada kedua lokasi ini, memang dapat dikatakan
arealnya berfungsi sebagai terminal, walaupun pada dasarnya kedua areal
tersebut hanyalah untuk perputaran kendaraan, tidak berfungsi sebagai
terminal.Untuk mengatasi kenyataan ini, Pemerintah Kota Balikpapan untuk
meningkatkan lokasi putaran di Terminal Damai ke Jl. MT. Haryono Dalam.
Sedangkan untuk lokasi Pelabuhan Laut Semayang, Pemerintah Kota Balikpapan
telah memberikan persetujuan prinsip kepada Pelindo VI untuk menambah lokasi
pembangunan Terminal Car sehingga kendaraan keluar masuk relatif tidak
terhambat kelancarannya. Grafik dibawah ini menjelaskan mengenai tren kualitas
udara parameter HC tahun 2009 – 2015 berdasarkan lokasi.
Gambar 2.10Tren Kualitas Udara Parameter HC Tahun 2009 - 2015
Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015
D. Parameter NO2
Sumber utama pencemar NO2 di Kota Balikpapan berasal dari hasil
pembakaran bahan bakar fosil kendaraan bermotor. Kadar NO2 tahun 2015
meningkat, diakibatkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan pada musim
kemarau di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga mengakibatkan meningkatnya
kabut asap di Kota Balikpapan dengan tingkat ISPU “Sedang”. Grafik dibawah ini
menjelaskan mengenai tren kualitas udara parameter NO2 tahun 2009 – 2015
berdasarkan lokasi.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 36
Gambar 2.11Tren Kualitas Udara Parameter NO2 Tahun 2010 - 2015
Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015
E. Parameter PM10
Pada tahun 2015, fenomena El Nino yang melanda Kota Balikpapan
berakibat minimnya curah hujan dan penurunan kualitas udara akibat kebakaran
lahan dan hutan yang memberikan kontribusi terhadap meningkatnya kadar
PM10. Hasil pengukuran kualitas udara rata-rata tahun 2015 lebih tinggi dari rata-
rata tahun 2011 sebesar 4,56%. Sama seperti penjelasan pada parameter lainnya,
hal ini disebabkan oleh kebakaran lahan dan hutan.Gambar 2.12
Tren Kualitas Udara Parameter PM10 2009 - 2015
Sumber : BLH Kota Balikpapan, Tahun 2015
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 37
B. Pemantauan Kualitas Udara Ambien (AQMS)
Hingga tahun 2015, alat 3 (tiga) alat pemantau kualitas udara (AQMS) yang
terpasang pada lokasi komersial, permukiman dan transportasi, sebagaimana
diatur dalam Permen LH Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Pengendalian Pencemaran Udara. Sedangkan untuk area perkantoran dan
industri dipasang alat pemantau kualitas udara berupa passive sampler. Dari
AQMS tersebut, didapatkan data parameter yang digunakan dalam penghitungan
Indeks Pencemaran Udara adalah konsentrasi NO2 dan SO2.Perhitungan Indeks
Pencemaran Udara dilakukan dengan rumus berikut:
Indeks Pencemaran Udara Kota Balikpapan pada tahun 2015 adalah
90,84. Kualitas udara Kota Balikpapan sebagian besar sangat dipengaruhi oleh
sektor transportasi. Selain dari itu, kualitas udara pada tahun 2015 juga
dipengaruhi oleh kebakaran hutan lahan.
2. Pemantuan Kualitas Air
Pemantauan kualitas air sungai dilakukan secara berkala dan bertahap
setiap tahunnya, dimana setiap sungai dilakukan pemantauan sekali dalam
setahun pada lokasi yang mewakili hulu, tengah dan hilirnya. Pada tahun 2012,
dilakukan pemantauan kualitas air sungai sebanyak 13 sungai.Namun pada tahun
tersebut, masih ada beberapa sungai yang dipantau hanya pada bagian tengahnya
saja.Pada tahun 2013 – 2016, dilakukan pemantauan yang mewakili kondisi hulu,
tengah dan hilir pada sungai. Sebanyak 12 (dua belas) sungai yang telah dipantau,
yakni Sungai Manggar, Sungai Wain, Sungai Somber, Sungai Brenga, Sungai
Tempadung, Sungai Klandasan Besar, Sungai Klandasan Kecil, Sungai Sepinggan,
Sungai Batakan Besar, Sungai Lamaru, Sungai Teritip dan Sungai Kemantis.
Pemantauan kualitas air pada DAS maupun Sub DAS akan terus
ditingkatkan setiap tahunnya, sehingga tercapai angka 100 % pemantauan
terhadap DAS yang dipantau.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 38
Tabel 2.11
Kegiatan Pemantauan Kualitas Air Sungai Kota Balikpapan 2012- 2016
Kegiatan TAHUN2012 2013 2014 2015 2016
Pemantauan kualitas airSungai Kota Balikpapan(DAS)
13 7 9 11 12
Sumber: BLH Kota Balikpapan
Output kegiatan pemantauan dijadikan dasar perhitungan indeks untuk
indikator kualitas air sungai dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status
Mutu Air. Dalam pedoman tersebut dijelaskan antara lain mengenai penentuan
status mutu air dengan metoda Storet dan metode indeks pencemaran (Pollution
Index – PI). Dari kedua metode tersebut, dipilih metode Indeks Pencemaran (IP)
dalam menentukan status mutu air sungai di Kota Balikpapan. Formula
perhitungan Indeks Pencemaran Air Sungai (IPA) adalah sebagai berikut:
Dimana :
adalah nilai maksimum dari Ci/Lij
adalah nilai rata-rata dari Ci/Lij
Menurut definisinya PIj adalah indeks pencemaran bagi peruntukan j yang
merupakan fungsi dari Ci/Lij, dimana Ci menyatakan konsentrasi parameter
kualitas air i dan Lij menyatakan konsentrasi parameter kualitas air i yang
dicantumkan dalam baku peruntukan air j. Oleh karena belum adanya penetapan
kelas air pada sungai-sungai di Kota Balikpapan, dalam hal ini baku mutu
peruntukan air yang akan digunakan adalah baku mutu air kelas II berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran Air. Pengambilan sampel air atau titik pantau
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 39
kualitas air mewakili bagian Hulu, Tengah dan Hilir pada masing-masing sungai.
Dengan mengacu KepMenLH No. 115 Tahun 2003, menggunakan Metode
Indeks Pencemaran (IP), diperoleh nilai Indeks Pencemaran Air pada masing-
masing sampel air sebagaimana tabel berikut.
Gambar 2.13
Indeks Pencemaran Air Kota Balikpapan 2010 - 2015
Selanjutnya perhitungan Indeks Pencemaran Air di Kota Balikpapan tahun 2015
ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.12
Perhitungan Indeks Pencemaran Air di Kota Balikpapan Tahun 2015
Mutu Air Jumlah
Titik
sampel
Presentasi
Pemenuhan
Mutu Air
Bobot Nilai
Indeks
Nilai Indeks
Per Mutu
Air
Memenuhi BMAL 0 0% 70 0.00
Ringan 17 51.5% 50 25.75
Sedang 16 49% 30 14.55
Berat 0 0% 10 0.00
Total 33 IPA 40.30
Sumber: BLH Kota Balikpapan Tahun 2016
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 40
Dari perhitungan diatas maka diperoleh Indeks Pencemaran Air Kota Balikpapan
tahun 2015 adalah 40.30.
3. Pengaduan Sengketa lingkungan yang ditangani
Dalam rangka menjamin hak dan peran serta setiap orang, instansi
lingkungan hidup di kabupaten/kota wajib mengelola pengaduan masyarakat
.Tanggung jawab pengelolaan ini sebagai bentuk pelayanan tindak lanjut
terhadap pengaduan tersebut. Tanggung jawab pemerintah Kabupaten/kota
untuk menerima laporan telah terjadinya pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup dan kewajiban untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut
dimandatkan oleh berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan.Sebagai
tanggung jawab pengelolaan pelayanan pengaduan masyarakat, Pemerintah Kota
Balikpapan membentuk Pos Pelayanan Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH)
sejak tahun 2012. Pengaduan yang dilaporkan masyarakat terkait adanya
permasalahan lingkungan di tahun 2015 sebanyak 21 pengaduan kasus
lingkungan yang seluruhnya dapat ditangani oleh P3SLH (100%). Adapun jumlah
pengaduan kasus lingkungan tahun 2012-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.13Pengaduan Kasus Lingkungan Kota Balikpapan Tahun 2012-2015
NO. TAHUNPELAKSANAAN
JUMLAHPENGADUAN
YANG DITERIMA
JUMLAHPENGADUAN YANGDITINDAKLANJUTI
PROSENTASE JUMLAHPENGADUAN YANGDITINDAKLANJUTI
1. 2012 9 9 100%
2. 2013 9 9 100%
3. 2014 14 14 100%
4. 2015 21 21 100%
Sumber: data P3SLH BLH Kota Balikpapan
4. Realisasi penanaman pohon
Penanaman pohon merupakan salah satu upaya penting guna
mengantisipasi dampak perubahan iklim global yang dewasa ini telah
menjadikenyataan, antara lain kondisi cuaca yang ekstrim,terjadinya bencana
alam banjir, tanah longsor dan kekeringan yang akan berpengaruh langsung
terhadap menurunnya produktivitas hutan dan lahan, ketersediaan air, energi
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 41
dan ketahanan pangan nasional.
Penanganan lahan kritis atau lahan tidak produktif di Kota Balikpapan
dengan kegiatan penghijauan yang berupa penanaman pohon serta
pemeliharaannya yang ada di Kota Balikpapan dilaksanakan mulai tahun 2007
hingga tahun 2016 ini, dimana momentum pencanangannya awal melalui “Aksi
Penanaman Serentak dan Pekan Pemeliharaan Pohon, Hari Menanam Pohon
Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) dan Gerakan Perempuan
Tanam dan Pelihara Pohon (GPTPP)”yang dicanangkan oleh Bapak Presiden RI dan
pada tahun 2012 hingga Tahun 2016 ini program dari Kementerian Kehutanan
Republik Indonesia adalah “penanaman satu milyar pohon” merupakan suatu
kegiatan yang bersifat berkelanjutan dengan gerakan massal yang melibatkan
seluruh komponen masyarakat Kota Balikpapan mulai dari unsur Pemerintah
Kota Balikpapan, BUMN, Multistakeholder Swasta, TNI dan POLRIserta
Masyarakat Kota Balikpapan.
Dengan partisipasi aktif semua unsur lapisan masyarakat dalam kegiatan
penghijauan di Kota Balikpapan, dapat merubah pola pikir masyarakat mengenai
pengelolaan lingkungan, meliputi :
a. Mengajak masyarakat untuk meninggalkan ketergantungan hidup
pada hutan, seperti membakar hutan untuk membuka ladang atau
menebang pohon untuk dijual kayunya, karena hal tersebut akan
semakin memperburuk laju pengerusakan hutan di Kota Balikpapan.
b. Merubah cara pandang, bahwa tanggung jawab pengelolaan
lingkungan bukan hanya merupakan tugas Pemerintah saja melainkan
juga merupakan tugas dan tanggung jawab semua unsur masyarakat
Kota Balikpapan
c. Menanamkan budaya hidup sehat dan peduli lingkungan semenjak
dini
Berikut ini disampaikan Rekapitulasi Kegiatan Penanaman yang telah
dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan dari Tahun 2012 sampai dengan akhir
Tahun 2015, sebagai berikut :
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 42
Tabel 2.14
Rekapitulasi Kegiatan Penanaman Tahun 2012 - 2015
Sumber: BLH Kota Balikpapan
5. Pengelolaan Hutan Kota/RTH
Salah satu faktor untuk menyimbangkan keadaan lingkungan Kota
Balikpapan yang sudah mulai padat yaitu dengan adanya Ruang Terbuka Hijau/
Hutan Kota. Ruang Terbuka Hijau/ Hutan Kota adalah suatu lapangan atau
bentang lahan terbuka yang ditumbuhi berbagai tumbuhan, pada berbagai strata,
mulai dari penutup tanah, semak, perdu dan pohon (tanaman tinggi berkayu) yang
ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau atau Hutan Kota oleh pejabat yang
berwenang. Ruang Terbuka Hijau sangatlah banyak jenisnya yaitu Ruang Terbuka
Hijau alami dan buatan seperti taman kota, jalur hijau, kebun dan pekarangan
serta Hutan Kota.
Dalam upaya mewujudkan kondisi lingkungan Kota Balikpapan sebagai
kota yang nyaman dihuni, produktif dan berkelanjutan maka sudah saatnya
dibutuhkan perhatian yang cukup terhadap keberadaan Ruang Terbuka Hijau.
Berdasarkan RTRW Kota Balikpapan 2012-2032 Pemerintah Kota Balikpapan
telah menetapkan 52% sebagai kawasan hijau dan 48% kawasan terbangun. Di
Kota Balikpapan terdapat 20 kawasan Ruang Terbuka Hijau atau Hutan Kota
yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Walikota yang tersebar di wilayah
kecamatan di Kota Balikpapan dengan luas Ruang Terbuka Hijau atau Hutan Kota
keseluruhan sebesar 349.196 Ha. Selain Ruang Terbuka Hijau atau Hutan Kota
yang telah ditetapkan di dalam Surat Keputusan Walikota terdapat lokasi yang
No. Tahun JumlahPenanaman
Luasan(Ha) Keterangan/Kegiatan Nasional
1 2012 104,351 261 Gerakan Penanaman 1 Miliyar Pohon
2 2013 50,460 126 Gerakan Penanaman 1 Miliyar Pohon
3 2014 94,003 235Hari Lingkungan Hidup (HLH), Hari MenanamPohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam
Nasional (BMN)
4 2015 17,207 43Hari Lingkungan Hidup (HLH), Hari MenanamPohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam
Nasional (BMN)T O T A L 266,021 665
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 43
potensi untuk dijadikan RTH dan Hutan Kota sebanyak 25 lokasi tersebar di
seluruh kecamatan di Kota Balikpapan.
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau / Hutan Kota yang telah dilakukan dari
Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2016 ini antara lain sebagai berikut :
a. Rehabilitasi Infrasruktur RTH Kariangau;
b. Pembangunan Jembatan Ulin HK. Margomulyo;
c. Pembangunan Rumah Bibit HK. Margomulyo;
d. Pembuatan Plang Hutan Kota/RTH;
e. Pembangunan Pagar Ulin HK. Margomulyo;
f. Pembangunan Gapura HK. Margomulyo;
g. Pembuatan Joging Track RTH Praja Bhakti;
h. Pembangunan Tempat Penyimpanan Barang HK. Telagasari;
i. Pembangunan Gazebo HK. Telagasari;
j. Pembangunan Instalasi Air Pembibitan HK. Telagasari;
k. Pembangunan Pagar Hutan Kota Bukit Radar;
l. Penyusunan Sistem Informasi RTH/HK Kecamatan Balikpapan
Selatan;
m. Pengadaan bibit untuk rehabilitasi di RTH/Hutan Kota di
Balikpapan;
n. Pembangunan Sumur Dalam HK Telagasari;
o. Pengadaan Instalasi Listrik di HK Telagasari;
p. Menjaga dan Memeliharaan RTH / Hutan Kota disetiap
Tahunnya dengan mengupah/menggaji warga setempat;
q. Melakukan kerjasama dengan CSR perusahaan untuk ikut
melakukan pengelolaan RTH/Hutan Kota.
Upaya penambahan kawasan ruang terbuka hijau/hutan kota terus
dilakukan. Pada tahun 2014, direncanakan upaya pembebebasan lahan di
Kawasan DAS manggar. Lalu pada tahun 2015, direncanakan pembebasan lahan
kawasan Ruang Terbuka Hijau di RTH Bukit Radar, RTH Gunung Guntur dan
RTH depan BSB.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 44
Namun, hingga tahun 2015, upaya pembebasan lahan tersebut belum
dapat terealisasi dikarenakan berbagai permasalahan, diantaranya: kurangnya
data inventarisasi kepemilikan lahan, sehingga harus memulai kembali tahap
perencanaan yaitu menginventarisir data kepemilikan lahan, dan juga masih
terdapatnya sengketa lahan diatas tanah yang ingin dibebaskan serta
kompleksnya proses tahapan pelaksanaan pembebasan lahan.
6. Sekolah Adiwiyata
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara
Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran
warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini
diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju
lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif.Dalam
pelaksanaannya Kementrian Negara Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para
stakeholder, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak
warga sekolah.
Program adiwiyata juga merupakan salah satu pengembangan PLH
melalui jalur formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dalam
meningkatkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Pemerintah Kota
Balikpapan telah melaksanakan program sekolah adiwiyata sejak Tahun 2007,
pengembangan sekolah adiwiyata Kota Balikpapan sampai dengan Tahun 2016
telah mencapai 150 sekolah meliputi sekolah adiwiyata tingkat kota, adiwiyata
tingkat propinsi, adiwiyata tingkat nasional dan adiwiyata tingkat mandiri.
Tabel 2.15Jumlah Sekolah Adiwiyata Kota Balikpapan Tahun 2011-2015
Sumber: BLH Kota Balikpapan
Jenis Adiwiyata 2011 2012 2013 2014 2015Adiwiyata Mandiri 1 3 1 - -Adiwiyata Nasional 1 1 10 4 8Adiwiyata Provinsi - - 18 19 18
Adiwiyata Kota - - 33 24 28Total 2 4 62 47 54Total Sekolah Adiwiyata 150
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 45
Target pencapaian jumlah sekolah adiwiyata akan terus ditingkatkan
pada tahun-tahun mendatang, sebagai upaya meningkatkan nilai budaya dan
peduli lingkungan di sekolah.
7. Izin Lingkungan
Untuk menjaga kualitas lingkungan dan pencegahan perusakan
lingkugnan Kota Balikpapan, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
27 Tahun 1999 maka kegiatan yang dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan wajib menyusun kajian lingkungan baik dala bentuk AMDAL,
UKL UPL maupun SPPL. Seiring perkembangan kegiatan Industri dan Jasa
di Kota Balikpapan, maka jumlah izin lingkungan juga semakin meningkat.
Tabel 2.16Rekapitulasi Izin Lingkungan 2010-2015
Sumber: BLH Kota Balikpapan
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada jangka waktu
tahun 2010-2015 jumlah kajian lingkungan di Kota Balikpapan sebanyak 34
kajian AMDAL, 625 kajian UKL UPL dan 962 kajian SPPL.
Meningkatnya jumlah perizinan yang dikeluarkan masih belum searah
dengan peningkatan jumlah pengawasan yang dirasa masih belum maksimal, ini
disebabkan minimnya jumlah Sumber Daya Manusia, khususnya Pejabat
Pengawas Lingkungan Hidup yang hanya berjumlah 1 orang.
NO TAHUN AMDAL UKL-UPL SPPL
1 2010 3 66 842 2011 4 85 1393 2012 2 96 1644 2013 9 87 2195 2014 9 141 1886 2015 7 150 168
TOTAL 34 625 962
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 46
Tabel 2.17Pengawasan Izin Lingkungan 2011-2015
Sumber: BLH Kota Balikpapan
8. Pembangunan Kebun Raya Balikpapan
Kawasan Kebun Raya Balikpapan ditetapkan berdasarkanKeputusan Menteri Kehutanan RI No. 68/ Menhut-II/2009,tentangpenetapan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus untuk HutanPenelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Latihan dalam bentuk KebunRaya Balikpapan di dalam Kelompok Hutan Lindung Sungai Wain seluas309,22 Ha di Kota Balikpapan.
Luas Kawasan Kebun Raya Balikpapan tersebut telah dimuat dalamRTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032 ( Perda Kota Balikpapan,nomor : 12 Tahun 2012).
Dalam mewujudkan Pembangunan Kebun Raya Balikpapan,beberapa pihak Kementerian / Lembaga / Instansi yang telah mendukung ,antara lain :
LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) mendukungPemerintah Kota Balikpapan dengan membuat MoU (payung)antara LIPI dengan Pemerintah Kota Balikpapan ( 23 Agustus2005).
Kementerian Pekerjaan Umum (review Masterplan Kebun RayaBalikpapan-2007)
Kementeriaan Kehutanan, melalui Badan Planologi Kehutanan(Pelaksanaan Tata Batas Kawasan Kebun Raya Balikpapan (tahun 2007)
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui BadanPenelitian Pengembangan dan Inovasi, Balai Penelitian TeknologiKonservasi Sumbae Daya Alam ( Kerjasama Penelitian TanamanKhas Kalimantan dalam Kawasan Kebun Raya Balikpapan )
Pembangunan Infrastruktur dalam Kawasan Kebun RayaBalikpapan, di mulai sejak tahun 2008 hingga saat ini dan Acuan dalampembangunan infrastruktur pendukung di Kebun Raya Balikpapan adalahMASTERPLAN Kebun Raya Balikpapan tahun 2007.
Tahun Jumlah KegiatanYang Diawasi
Jumlah WajibAmdal Yang
Diawasi2011 30 82012 34 122013 43 122014 35 132015 48 15
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 47
A. Progres Pembangunan Fisik Infrastruktur Pendukung dalamKawasan Kebun Raya Balikpapan (2008 – 2016)
1. Pembangunan Gedung Penerima2. Pembangunan Rumah Persemaian3. Pembangunan Pos Karcis4. Pembangunan Track Pengunjung5. Pembangunan Gedung Penerima6. Pembangunan Rumah
Persemaian/Pembibitan7. Pembangunan Track Pengunjung8. Jaringan Pipa dan Genset Sumur Dalam9. Jaringan Air Bersih (Perpipaan)10.Rumah Pompa Air11.Pembangunan Kawasan Parkir12.Pembangunan Rumah Kompos13.Pembangunan Drainase14.Pembangunan Musholla15.Pembangunan Badan Jalan Utama16.Pembuatan Sumur Dalam17.Pembangunan Toilet
Umum18.Pembangunan Guest
House19.Pembangunan Rumah
Paranet20.Pembangunan Rumah Tamu / Guest House21.Pembangunan Instalasi Air Bersih22.Pembangunan Kantor Pengelola (Tahap)23.Pembangunan Badan Jalan menuju Perkantoran24.Pembangunan Selasar Bangunan25.Pembangunan
Gapura26.Pembangunan Taman dan Pintu Gerbang27.Pembangunan Reservoir
Air28.Pembangunan Rumah Anggrek29.Pembangunan Rumah Paranet / Shade House30.Pembangunan Pagar Depan Kawasan Kebun Raya31.Pembangunan Plaza & Parkir pada Zona
Perkantoran32.Pembangunan Plaza & Parkir pada Zona Reseach
Centre33.Pembangunan Lapangan Rumput / playground34.Pembangunan
Gazebo35.Pembangunan
Restoran
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 48
36.Pembangunan Garden / souvenir Shop37.Pembangunan
Pendopo38.Pembangunan Plaza dan Event Area39.Pembangunan
Shelter40.Pembangunan Kantor Pengelola (Tahap II)41.Pembangunan Turap dan Parkir Kantor Pengelola
Jika dilihat dari progres pembangunan infrastruktur pendukung dalam
kawasan Kebun Raya Balikpapan dengan mengacu pada Masterplan, diperkirakan
sudah mencapai 40 % volume dan jumlah bangunan yang telah terbangun hingga
tahun 2016. Diharapkan dengan adanya dukungan kementerian PUPR-RI sejak
tahun 2015 hingga tahun 2019, target terbangunnya infrastruktur pendukung
dapat mencapai 75%.
Dalam membangun suatu Kebun Raya, bukan hanya membangun fisik
infrastruktur dalam kawasannya saja, tetapi justru memprioritaskan membangun
vegetasinya, melalui kegiatan konservasi secara eksitu. Keberadaan bangunan
fisik hanya merupakan pendukung di dalam pengelolaan suatu Kebun Raya.
A. Progres Pembangunan Vegetasi Infrastruktur Pendukung dalamKawasan Kebun Raya Balikpapan (2008 – 2016)
Tabel. 2.18
Data Koleksi(berdasarkan takson)
Tanaman Kayu(Jumlah)
Tanaman Anggrek(Jumlah)
famili 41 1Genus 100 50Species 130 127Sp 187 127Spesimen 2400 2036
Sumber: UPT KRB Kota BalikpapanDalam mewujudkan pencapaian target pembangunan vegetasi, diperlukan
upaya dalam mengekspolasi jenis jenis tanaman, baik yang berada dalam HutanLindung yang berada di Kota Balikpapan sendiri, maupun yang beada di luar KotaBalikpapan. Kegiatan eksplorasi tanaman langka sangat membantu dalammenambah jumlah dan jenis tanaman koleksi dalam Kebun Raya Balikpapan,begitu pula kegiatan identifikasi terhadap tanaman juga sangat diperlukan bagikepentingan kelengkapan data base koleksi tanaman di Kebun Raya Balikpapan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 49
9. Penghargaan Lingkungan yang diraih
A. Adipura
Adipura adalah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam
kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Kota Balikpapan merupakan
salah satu kota yang berhasil meraih penghargaan Adipura hampir di setiap
tahunnya. Penghargaan Adipura yang berhasil diraih oleh Kota Balikpapan
tercatat sebanyak 19 kali. Di tahun 2013, 2014 dan 2015 Kota Balikpapan
berhasil meraih Piala Adipura Kencana.Pada tahun 2016Kota Balikpapan kembali
meraih Penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan, yaitu Adipura Paripurna.
Beberapa hal yang menjadi indikator penghargaan Adipura diantaranya
adalah pengelolaan sampah, pengendalian pencemaran air dan juga pengendalian
pencemaran udara, tentu hal ini tidak akan bisa terwujud tanpa adanya peran
serta masyarakat yang turut menjaga lingkungan sehingga menjadikan kota
Balikpapan sebagai kota yang bersih, hijau dan sehat.
B. Status Lingkungan Hidup Daerah
Pemerintah Kota Balikpapan melalui Badan Lingkungan Hidup setiap
tahun melakukan penyusunan informasi tentang kondisi lingkungan
melalui pelaporan SLHD tersebut secara akurat, berkala, dan dapat
terjangkau melalui akses ke website resmi Pemerintah Kota Balikpapan
www.balikpapan.go.id/ status-lingkungan-hidup-daerah. Proses
evaluasi SLHD dilakukan melalui 2 (dua) tahap seleksi di tingkat provinsi
dan nasional, dimana Kementerian Lingkungan Hidup menilai dokumen
SLHD dari 3 (tiga) Kabupaten/Kota nominator yang diusulkan oleh
Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi.
Apresiasi positif terhadap Dokumen SLHD Kota Balikpapan berupapenghargaan atas penyusunan SLHD tersebut, sebagai berikut:
1. SLHD Tahun 2011, peringkat 5, Trophy Mini PenghargaanPenyusunan Laporan SLHD;
2. SLHD Tahun 2012, peringkat 7, Trophy Mini PenghargaanPenyusunan Laporan SLHD;
3. SLHD Tahun 2013, peringkat 10, Trophy Mini PenghargaanPenyusunan Laporan SLHD;
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 50
4. SLHD Tahun 2014, peringkat 6, Trophy Mini PenghargaanPenyusunan Laporan SLHD;
5. SLHD Tahun 2015, peringkat 2 kabupaten/kota, Piala NirwasitaTantra.
Melalui pelaporan SLHD, maka Kota Balikpapan telah memiliki data
akurat dan berkala yang menggambarkan kondisi, permasalahan, dan kebijakan
dan/atau program yang ditetapkan dan diterapkan oleh pemerintah kota dalam
melakukan pengelolaan lingkungan hidup serta menjadi ‘wali’ data lingkungan
hidup Kota Balikpapan yang bermanfaat bagi publik, pemerintah, organisasi non-
pemerintah serta pengambil keputusan.
C. Environmental Sustainability Award (ESC)
ESC Award merupakan penghargaan internasional dalam bidang
lingkungan, dengan tiga indikator yaitu clean land, clean water, dan clean
air.Balikpapan berhasil meraih kategori clean land karena dinilai berhasil
mengelola sampah TPA hingga menjadi gas methan. Kategori clean water direbut
karena dinilai berhasil mengelola limbah cair warga pemukiman atas air,
Margasari, menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Adapun
kategori clean air diberikan lantaran karena mampu menjaga hutan kota, hutan
mangrove (bakau), hutan lindung yang menghasilkan oksigen untuk udara yang
bersih dan aktif melakukan penghijauan.
D. We Love Cities
Pada Tahun 2015, Kota Balikpapan berhasil menempati urutan pertama
dalam kampanye We Love Cities yang merupakan rangkaian dari inisiatif Earth
Hour City Challenge (EHCC), dan berhak menyandang gelar ‘The Most Loveable
City 2015’. Terpilihnya kota Balikpapan setelah bersaing bersama 47 kota
finalis EHCC di 17 negara. Hasil ini diperoleh dari pemilihan publik melalui
website dan media sosial. Masyarakat dari seluruh dunia dapat memilih kota
kesayangannya melalui beragam cara seperti mengklik tombol vote di website
www.welovecities.org, mengirimkan tweet, mengunggah foto dan video melalui
Instagram, maupun memberikan saran untuk perbaikan kota pilihan mereka.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 51
E. Program Kalpataru
Kalpataru merupakan simbol bentuk penghargaan yang diberikan
pemerintah kepada seseorang atau kelompok masyarakat yang dinilai berjasa
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.Sebagai peran masyarakat dalam
perlindungan dan pengelolalaan lingkungan hidup dalam menunjang
pembangunan berkelanjutan.
Jenis kegiatan adalah kegiatan yang terkait dengan upaya pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan kerusakan lingkungan terutama dalam uapaya
pelestarian air, keanekaragaman hayati, pertanian ramah lingkungan, kesehatan
lingkungan, energi alternatif, pemberdayaan masyarakat, pemenuhan pangan dan
peningkatan ekonomi masyarakat.
Pada tahun 2016 Pemerintah Kota Balikpapan telah memberikan
penghargaan kalpataru tingkat kota kepada 3 (tiga) warga Kota Balikpapan
dengan katergori: Perintis Lingkungan, Pengabdi Lingkungan dan Pembina
Lingkungan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 52
2.3.2 Realisasi Keuangan
Tabel 2.19
Anggaran Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2012 - 2015
Uraian ***) Anggaran pada tahun ke-1 (2012) 2 (2013) 3 (2014) 4 (2015)
Belanja Daerah Rp20.841.894.362,00
Rp19.316.280.820,00
Rp44.529.596.000,00
Rp27.389.967.661,66
Belanja Tidak Langsung Rp2.983.917.000,00
Rp3.490.294.000,00
Rp3.825.085.000,00
Rp4.790.389.211,66
Gaji dan Tunjangan Rp1.747.306.250,00
Rp1.958.639.000,00
Rp2.037.660.000,00
Rp2.617.189.211,66
Tambahan Penghasilan PNS Rp1.236.610.750,00
Rp1.531.655.000,00
Rp1.787.425.000,00
Rp2.173.200.000,00
Belanja Langsung Rp17.857.977.362,00
Rp15.825.986.820,00
Rp40.704.511.000,00
Rp22.599.578.450,00
Belanja Pegawai Rp4.842.735.000,00
Rp4.839.865.000,00
Rp5.276.035.000,00
Rp3.644.065.000,00
Belanja barang dan jasa Rp7.771.741.517,00
Rp6.265.395.259,00
Rp6.919.072.000,00
Rp9.363.836.911,00
Belanja modal Rp5.243.500.845,00
Rp4.720.726.561,00
Rp28.509.404.000,00
Rp9.591.676.539,00
Total Rp20.841.894.362,00
Rp19.316.280.820,00
Rp44.529.596.000,00
Rp27.389.967.661,66
Sumber: BLH Kota Balikpapan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 53
Tabel 2.20
Realisasi Anggaran Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2012 - 2015
Uraian ***) Realisasi Anggaran pada Tahun ke-1 (2012) 2 (2013) 3 (2014) 4 (2015)
Belanja Daerah Rp17.198.127.443,99
Rp16.490.524.502,77
Rp21.315.941.718,00
Rp18.184.687.910,00
Belanja Tidak Langsung Rp2.365.172.580,00
Rp3.271.473.351,00
Rp3.696.030.580,00
Rp4.318.213.675,00
Gaji dan Tunjangan Rp1.551.936.155,00
Rp1.777.318.351,00
Rp1.975.150.580,00
Rp2.281.538.675,00
Tambahan Penghasilan PNS Rp813.236.425,00
Rp1.494.155.000,00
Rp1.720.880.000,00
Rp2.036.675.000,00
Belanja Langsung Rp14.832.954.863,99
Rp13.219.051.151,77
Rp17.619.911.138,00
Rp13.866.474.235,00
- Belanja Pegawai Rp4.585.945.777,60
Rp4.126.137.500,00
Rp4.895.125.000,00
Rp2.814.860.000,00
- Belanja barang dan jasa Rp6.227.534.962,73
Rp4.967.904.251,77
Rp6.183.858.513,00
Rp7.881.722.700,00
- Belanja modal Rp4.019.474.123,66
Rp4.125.009.400,00
Rp6.540.927.625,00
Rp3.169.891.535,00
Total Rp17.198.127.443,99
Rp16.490.524.502,77
Rp21.315.941.718,00
Rp18.184.687.910,00
Sumber: BLH Kota Balikpapan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 54
Tabel 2.21
Rasio Realisasi dan Anggaran Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2012 - 2015
Sumber: BLH Kota Balikpapan
Uraian ***) Rasio antara realisasi dan anggaran tahun ke- Rata -Rata Pertumbuhan1 (2012) 2 (2013) 3 (2014) 4 (2015) Anggaran Realisasi Anggaran
Belanja Daerah 82,52% 85,37% 47,87% 66,39% 28.019.434.710,92 18.297.320.393,69Belanja Tidak Langsung 79,26% 93,73% 96,63% 90,14% 3.772.421.302,92 3.412.722.546,50Gaji dan Tunjangan 88,82% 90,74% 96,93% 87,18% 2.090.198.615,42 1.896.485.940,25Tambahan Penghasilan PNS 65,76% 97,55% 96,28% 93,72% 1.682.222.687,50 1.516.236.606,25Belanja Langsung 83,06% 83,53% 43,29% 61,36% 24.247.013.408,00 14.884.597.847,19
- Belanja Pegawai 94,70% 85,25% 92,78% 77,25% 4.650.675.000,00 4.105.517.069,40- Belanja barang dan jasa 80,13% 79,29% 89,37% 84,17% 7.580.011.421,75 6.315.255.106,88- Belanja modal 76,66% 87,38% 22,94% 33,05% 12.016.326.986,25 4.463.825.670,92
Total 82,52% 85,37% 47,87% 66,39% 28.019.434.710,92 18.297.320.393,69
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 55
Berdasarkan tabel tersebut di atas, rata-rata pertumbuhan anggaran
Badan Lingkungan Hidup meningkat, khususnya dimulai pada tahun 2014
dikarenakan adanya penambahan anggaran untuk pembebasan lahan di
kawasan DAS Sungai Manggar dan pada tahun 2015 penambahan anggaran
untuk pembebasan Ruang Terbuka Hijau/Hutan Kota untuk Pembebasan lahan
di RTH Bukit Radar, RTH Gunung Guntur dan Depan BSB.
Secara umum, rata-rata realisasi anggaran mengalami kenaikan kecuali
pada penyerapan anggaran untuk pembebasan lahan di kawasan DAS Sungai
Manggar dan RTH yang tidak dapat terserap.
Tidak terserapnya anggaran dikarenakan kurangnya data inventarisasi
kepemilikan lahan, sehingga harus memulai kembali tahap perencanaan yaitu
menginventarisir data kepemilikan lahan, dan juga masih terdapatnya sengketa
lahan.Disamping itu, proses tahapan pelaksanaan pembebasan lahan yang lama
mengakibatkan kegiatan pembebasan tidak dapat terealisasi dengan
baik.Hingga pada tahun 2016 kegiatan pembebasan tanah untuk kebutuhan
konservasi belum dapat terealisasi.
Kondisi anggaran tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup
signifikan karena APBD Kota Balikpapan mengalami defisit yang cukup besar,
yaitu sekitar Rp 577.000.000.000. Defisit ini terutama disebabkan oleh
menurunnya pendapatan Pemerintah Kota Balikpapan dari Dana Bagi Hasil
(DBH), sehingga berdampak pada anggaran SKPD.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan DLH Kota Balikpapan
dalam 5 (lima) tahun kedepan untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
salah satu instansi pemerintah daerah Kota Balikpapan, antara lain :
2.4.1. Tantangan
Berdasarkan kinerja pelayanannya dalam periode 2011 – 2016 lalu,
teridentifikasi tantangan yang dihadapi DLH Kota Balikpapan baik dari faktor
internal maupun eksternal, sebagai berikut:
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 56
1) Kompleksnya peraturan yang berlaku dalam upaya pembebasan lahan
untuk konservasi;
2) Meningkatnya Sengketa lahan di kawasan Hutan Kota/Ruang Terbuka
Hijau;
3) Peningkatan intensitas fenomena Perubahan Iklim (perubahan intensitas
dan periode hujan, dan pergeseran musim hujan/kemarau);
4) Meningkatnya usaha/kegiatan yang berpotensi melakukan pencemaran dan
kerusakan lingkungan dan rendahnya komitmen terhadap pengelolaan
lingkungan;
5) Meningkatnya Pengupasan Lahan yang tak berizin;
6) Menurunnya kualitas udara akibat Kebakaran Hutan/Lahan;
7) Belum tersedianya data daya dukung dan daya tampung fungsi yang
menjadi pedoman terhadap perizinan lingkungan;
8) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap
pengelolaan lingkungan hidup;
9) Terbatasnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia aparatur,
khususnya pada bidang pengawasan;
10)Terbatasnya data dan informasi sumberdaya alam dan lingkungan;
11)Belum tersedianya sarana prasarana laboratorium lingkungan;
12)Belum maksimalnya operasional alat pemantauan kualitas udara (karena
lokasi AQMS yang sudah tidak ideal dan umur alat yang sudah masuk tahun
kesepuluh), sehingga perlu relokasi alat dan pengadaan alat baru;
13)Belum padunya perencanaan yang ditetapkan dengan pelaksanaan
kegiatan;
2.4.2. Peluang
Sedangkan peluang bagi DLH Kota Balikpapan untuk menjawab tantangan di
atas dalam rangka pengembangan pelayanannya adalah:
1) Adanya peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup,
termasuk peraturan daerah yang konsisten dalam mewujudkan
pembangunan berkelanjutan;
2) Adanya reorganisasi Dinas Lingkungan Hidup;
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 57
3) Adanya jejaring kerjasama dengan pihak lain;
4) Adanya LSM lingkungan hidup dan penanggung jawab usaha/kegiatan,
dan komunitas masyarakat pemerhati lingkungan;
5) Meningkatnya atensi secara global tentang isu lingkungan dan perubahan
iklim;
6) Adanya peluang pendanaan pengelolaan lingkungan hidup yang tidak
hanya bersumber dari APBD;
7) Adanya program dan kegiatan pengelolaan lingkungan yang sudah
berjalan dilakukan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 58
BAB IIIISU ISU STRATEGIS
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPANDalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah, analisa isu-isu
strategis adalah bagian yang terpenting. Dari hasil analisa isu yang tepatlah, prioritaspembangunan dapat dijalankan dan dipertanggungjawabkan. Isu strategis didapatkandari analisa internal berupa identifikasi permasalahan pelayanan berdasarkan tugasdan fungsi ,maupun dari analisa ekstenal berupa kondisi yang menciptakan peluangdan juga ancaman di 5 tahun mendatang.
Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkantugas dan fungsi ini antara lain adalah :1. Hasil analisis gambaran pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan;2. Hasil telaahan visi, misi dan program Wali Kota Balikpapan 2016-2021;3. Hasil telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup RI 2015-219;4. Hasil telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kota Balikpapan.
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan memilah permasalahan lingkungan
hidup didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :
Tabel 3.1Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
AspekKajian/Bidang
Permasalahan Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Aspek Fisik 1. Pencemaran air yang disebabkan oleh usaha/kegiatan industri/domestik rumah tangga;2. Pencemaran Udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan/lahan dan kegiatan
usaha/kegiatan;3. Terancamnya ekosistem pesisir dan teluk dikarenakan aktivitas usaha/kegiatan/industri;4. Meningkatnya fenomena perubahan iklim;5. Meningkatnya aktivitas pengupasan dan pengerukan lahan yang tidak berizin;6. Meningkatnya sengketa lahan di kawasan hutan kota/ruang terbuka hijau;7. Kompleksnya peraturan dalam pengadaan tanah untuk konservasi;8. Minimnya komitmen penanggung jawab usaha/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
hidup;9. Minimnya data, dan informasi lingkungan hidup yang mudah diakses masyarakat;10.Meningkatnya Pertumbuhan Penduduk, berdasarkan kelahiran maupun migrasi;11.Meningkatnya jumlah timbulan sampah;
Aspek Kepranataan 1. Beralihnya kewenangan perlindungan Hutan Lindung ke Provinsi implementasi dari UU23/2014;
2. Penyesuaian kelembagaan dengan Reorganisasi implementasi UU 23/2014 dan PP 18Tahun 2016;
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 59
3. Tidak efektifnya fungsi pengawasan, pengendalian dan penegakan hukum dikarenakanminimnya jumlah SDM Pengawas lingkungan dan pengendali dampak lingkungan;
4. Belum maksimalnya koordinasi antar instansi dalam pengelolaan lingkungan;5. Minimnya sarana dan prasarana pemantauan kualitas lingkungan
Aspek Sosial 1. Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran serta partisipasi aktif masyarakatterhadap upaya pengelolaan lingkungan hidup;
2. Masih adanya perilaku masyarakat yang kurang peduli dengan hidup bersih dan sehat;3. Minimnya penggunaan sistem informasi lingkungan hidup sehingga menghambat akses
masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup;
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Wali Kota dan Wakil Wali KotaTerpilih
Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan danpeluang yang ada di Kota Balikpapan maka Visi Pemerintah Daerah Kota Balikpapantahun 2016-2021 adalah :
“Mewujudkan Balikpapan sebagai Kota Terkemuka, Nyaman dihuni, danBerkelanjutan menuju Madinatul Iman”
Dari Visi tersebut, tergambar jelas cita–cita Balikpapan sebagai kota yang
memperhatikan keseimbangan laju pembangunan dengan keseimbangan ekologis, ini
dapat dilhat dari keinginan untuk mewujudkan kota yang nyaman dihuni dan
Berkelanjutan. Nyaman dihuni diartikan dalam dua aspek, yaitu Nyaman sebagai
tempat tinggal dengan infrastruktur yang representatif, dan juga ketersediaan ruang
terbuka hijau dan juga nyaman sebagai tempat beraktivitas secara sosial
bermasyarakat.
Adapun misi yang ditetapkan dalam mewujudkan visi tersebut, yaitu:
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan berdaya saing
tinggi;
2. Mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;
3. Meningkatkan infrastruktur kota yang representatif;
4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif;
5. Mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik.
Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, maka
misi yang terkait adalah Misi Kedua yaitu :Mewujudkan Kota Layak Huni yang
Berwawasan Lingkungan.
Tujuan dari misi kedua adalah :
1. Meningkatkan Kualitas Kota yang Berwawasan Lingkungan;
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 60
Adapun sasaran dari misi kedua adalah :
1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup;
2. Meningkatkan Kenyamanan, Keamanan, dan Ketertiban Lingkungan.
Adapun pilihan strategi untuk pencapaian misi kedua dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
Mewujudkan Clean Air, Clean Water, dan Clean Land.
Lebih jelasnya dapat terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi Berdasarkan
Visi Kota Balikpapan Periode 2016-2021
Bila dilihat dari tabel diatas, untuk mencapai sasaran meningkatkan kualitas
lingkungan, maka dibutuhkan parameter yang dapat menjadi informasi dan ukuran
terkait dengan kualitas lingkungan, parameter tersebut adalah Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH). IKLH adalah suatu kebijakan yang diambil untuk
mengetahui kualitas lingkungan hidup di suatu wilayah. IKLH menjadi salah satu cara
untuk mereduksi banyaknya data dan informasi mengenai kualitas lingkungan hidup
sehingga dapat dijadikan sebagai parameter untuk membandingkan kualitas
lingkungan hidup dari suatu wilayah dengan wilayah lain.
Indikator yang digunakan dalam perhitungan IKLH adalah
1. Indeks Kualitas / Pencemaran Air2. Indeks Kualitas / Pencemaran Udara3. Indeks Tutupan Hutan/Lahan
MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI PD
Misi ke-2 Tujuan ke-4 Sasaran ke-5
Mewujudkankota layak huniyangberwawasanlingkungan;
MeningkatkanKualitas KotayangBerwawasanLingkungan
Meningkatkankualitaslingkunganhidup
MewujudkanClean Air,Clean Water,dan CleanLand.
DinasLingkunganHidup
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 61
Perhitungan IKLH dilakukan sejak tahun 2009. Namun hingga saat ini telah
mengalami beberapa kali penyesuaian. Sejak tahun 2012 perhitungan berubah
menggunakan data luas hutan dibagi luas wilayah administrasi yang dikonversi ke
dalam rumus yang tersedia.
Perhitungan IKLH adalah 100 % dengan pembagian. Pembobobotan antara lain:
Indeks Pencemaran Air dengan bobot 30%, Indeks Pencemaran Udara 30 % dan
Indeks Tutupan Hutan/Lahan 40 %.
Rumus yang digunakan untuk menghitung IKLH adalah
Adapun target IKLH pada tahun 2016 – 2021 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
INDIKATOR TARGET TAHUNAN2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
IPA 12,09 12,24 12,39 12,54 12,69 12,84 12,99IPU 27,24 27,39 27,54 27,69 27,84 27,99 28,14ITH 19,25 19,25 19,25 19,27 19,29 19,31 19,33
IKLH 58,58 58,88 59,18 59,50 59,82 60,14 60,46
Faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
terhadap pencapaian Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Wali Kota dan Wakil
Wali Kota Balikpapan 2016-2021 dapat dijabarkan seperti tabel di bawah ini :
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 62
Tabel 3.3 :Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup terhadap
Pencapaian Visi, Misi dan Program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan
Visi :Mewujudkan Balikpapan sebagai Kota Terkemuka, Nyaman dihuni, dan Berkelanjutan menuju Madinatul Iman
NoMisi dan Program
KDH dan Wakil KDHterpilih
PermasalahanPelayanan PD
Faktor
Penghambat Pendorong
MISI 2 :Mewujudkan Kota Layak Huni yang Berwawasan Lingkungan
Meningkatnya IndeksKualitas lingkungan
- Meningkatnya lajupembangunan yangberdampak padamenurunnya kualitaslingkungan
- Meningkatnyapertumbuhanpenduduk yangberdampak pada makinkompleksnyapermasalahanlingkungan (sampah,limbah dll)
- Meningkatnya sengketalahan di kawasanhutan kota/ruangterbuka hijau;
- Meningkatnyafenomena perubahaniklim
- Beralihnya kewenangankota dalampengelolaan hutanlindung setelahditerbitkannya UU23/2014
- Minimnya SDM yangmelakukanpengawasan danpengendalian dampaklingkungan
- Terbatasnya pendanaanAPBD kota dalampengelolaanlingkungan hidup
- Belum tersedianya kajian dayadukung dan daya tampunglingkungan Kota Balikpapan
- Belum adanya dokumenRPPLH
- Sulitnya melakukanpembebasan tanah untukkawasan konservasi
- Rendahnya ketaatan pelakukegiatan/usaha terhadapregulasi Lingkungan Hidup
- Penyesuaian reorganisasidengan digabungnya DinasKebersihan, Pertamanan danPemakaman dengan DinasLingkungan Hidup menjadiDinas Lingkungan Hidup
-Undang-undang nomor 32tahun 2009 tentangPerlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup
- Adanya Peraturan Daerah dankomitmen yang berwawasanlingkungan
- Adanya komitmen dalambentuk deklarasi IndonesiaBebas Sampah 2020;
- Adanya perhitungan IKLHsebagai sasaran strategisRPJMD 2016-2021
- Adanya Dokumen RencanaAksi Daerah Gas Rumah Kaca
- Pengelolaan lingkungan yangintegratif denganpenggabungan instansi DKPPmenjadi Dinas LingkunganHidup
- Terbukanya peluangpendanaan dari kemitraanbaik dari mitra baik nasionalmaupun internasional
- Isu Lingkungan menjadi isuGlobal yang menjadiperhatian internasional
- Tumbuhnya kesadaranpemerhati dan komunitaspeduli lingkungan hidup
3.3. Telaahan Renstra Kementerian Lingkungan Hidup 2015 - 2019
Presiden Republik Indonesia telah mengarahkan visi dan misi pembangunan
Tahun 2015-2019 yang dijadikan peta jalan seluruh kementerian dalam merancang
arah pembangunan, sasaran dan strategi yang akan dilaksanakannya. Arahan
pembangunan Indonesia ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan dengan
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 63
Visi pembangunan nasional Tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat,Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan GotongRoyong”. Misi yang
diemban untuk memenuhi visi yang telah dirumuskan adalah:
(1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
(2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis
berlandaskan negara hukum;
(3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai Negara maritim;
(4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan
sejahtera;
(5) Mewujudkan bangsa yangberdaya-saing; (6) Mewujudkan Indonesia
menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan
nasional; dan,
(7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Pelaksanaan pembangunan dilakukan dengan 9 agenda pembangunan Tahun
2015-2019, yang didalamnya memuat sub agenda dan sasaran yang hendak dicapai
dan menjadi amanat bagi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pelaksanaan pembangunan dibagi ke dalam prioritas nasional, yang memuat sasaran
pembangunan yang memiliki kaitan langsung dengan janji Presiden dan Wakil
Presiden; prioritas bidang, yang memuat sasaran yang memiliki kaitan terhadap
bidang sumber daya alam dan lingkungan untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; dan lintas bidang yang sasarannya merupakan hasil kerja bersama lintas
kementerian.
Berangkat dari pandangan, harapan dan permasalahan yang ada, Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan merumuskan tujuan pembangunan Tahun 2015-
2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan
untuk kehidupan manusia dan sumber daya berada rentang populasi yang aman,
serta secara parallel meningkatkan kemampuan sumber daya alam untuk
memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama Kementerian tahun 2015-
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 64
2019 yang akan diusung, adalah :
(1) Menjaga kualitas LH yang memberikan daya dukung, pengendalian
pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian
perubahan iklim;
(2) Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan, menyediakan
hutan untuk kegiatan sosial,ekonomi rakyat,dan menjaga jumlah dan jenis flora dan
fauna serta endangered species;
(3) Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat
keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya.
Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan
Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan
mendorong arsitektur kinerja tahun 2015-2019.
Sasaran strategis pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun
2015-2019 adalah :
(1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan,ketahanan air dan kesehatan masyarakat,dengan indicator kinerja Indeks
Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014
sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan
ditangani,yaitu air,udara dan tutupan hutan;
(2) Memanfaatkan potensi Sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara
lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadailan, dengan Indicator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH
terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu
produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan
satwa liar)dan eksport;dan,
(3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati
serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indicator kinerja derajat
keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun.
Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah
hotpsot kebakaran hutan dan lahan,peningkatan populasi spesies terancam
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 65
punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelolaoleh para
pihak,penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan lain-lain).
Berdasarkan hal tersebut diatas, Dinas Lingkungan Hidup Kota
Balikpapan menyajikan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan
yang dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi Kementerian Lingkungan
Hidup, seperti dalam tabel berikut :
Tabel 3.4Permasalahan Pelayanan PD Kota berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor
Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No Sasaran Jangka MenengahRenstra KLH
PermasalahanPelayanan Dinas Lingkungan
Hidup
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1.
2.
3.
Menjaga kualitas lingkunganhidup untuk meningkatkan dayadukung lingkungan,ketahananair dankesehatanmasyarakat,dengan indikatorkinerja Indeks KualitasLingkungan Hidup beradapadakisaran 66,5-68,6, angkapada tahun 2014sebesar 63,42.Anasir utama pembangun daribesarnya indeks ini yang akanditangani,yaituair,udara dantutupan hutan
Memanfaatkan potensiSumberdaya hutan danlingkungan hutan secaralestari untuk meningkatkanekonomi dan kesejahteraanmasyarakat yangberkeadailan, denganindikator kinerja peningkatankontribusi SDH dan LHterhadap devisa dan PNBP.Komponen pengungkit yangakan ditangani yaitu produksihasil hutan, baik kayu maupunnon kayu (termasuk tumbuhandan satwa liar)dan eksport
Melestarikan keseimbanganekosistem dan keanekaragamanhayati serta keberadaanSDAsebagaisistem penyanggakehidupan untukmendukungpembangunan berkelanjutan,dengan indikato rkinerja derajatkeberfungsian ekosistemmeningkat setiap tahun.
- Meningkatnya lajupembangunan yangberdampak pada menurunnyakualitas lingkungan
- Meningkatnya pertumbuhanpenduduk yang berdampakpada makin kompleksnyapermasalahan lingkungan(sampah, limbah dll)
- Meningkatnya fenomenaperubahan iklim
- Tidak adanya kewenangan kotadalam pengelolaan hutanlindung setelah diterbitkannyaUU 23/2014
- Terbatasnya pendanaan APBDkota dalam pengelolaanlingkungan hidup
- Belum tersedianya kajiandaya dukung dan dayatampung lingkunganKota Balikpapan- Karakteristik dominan
sungai yang dipengaruhioleh pasang surut airlaut. Sehingga tidaksesuai dengan indikatorbaku mutu air sungaiyang menagakibatkanstatus mutu air tidaktercapai- Minimnya SDM yang
melakukan pengawasandan pengendaliandampak lingkungan- Rendahnya ketaatan
pelaku kegiatan/usahaterhadap regulasiLingkungan Hidup- Penyesuaian reorganisasi
dengan digabungnyaDinas Kebersihan,Pertamanan danPemakaman denganDinas Lingkungan Hidupmenjadi DinasLingkungan Hidup- Minimnya koordinasi
terkait roadmapekowisata
- Adanya tumpang tindihlahan di kawasankonservasi- Sulitnya melakukan
pembebasan tanah untukkawasan konservasi
-Undang-undang nomor32 tahun 2009tentang Perlindungandan PengelolaanLingkungan Hidup
- Adanya PeraturanDaerah dankomitmen yangberwawasanlingkungan
- Penentuan IKLHsebagai sasaranstrategis Renstra2016-2021
- Adanya DokumenRencana Aksi DaerahGas Rumah Kaca
- Pengelolaanlingkungan yangintegratif denganpenggabunganinstansi DKPPmenjadi DinasLingkungan Hidup
- Terbukanya peluangpendanaan darikemitraan baik darimitra baik nasionalmaupun internasional
- Isu Lingkungan menjadiisu Global yangmenjadi perhatianinternasional
- Tumbuhnya kesadaranpemerhati dankomunitas pedulilingkungan hidup
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 66
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 12 tahun 2012tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2012-2032, maka telahditetapkan peruntukkan ruang dengan tetap memperhatikan daya dukung dan dayatampung lingkungan yang ada.
Arah pembangunan kewilayahan yang telah ditetapkan yaitu : Pusat PelayananKota, Sub Pelayanan Kota dan Pelayanan Lingkungan seyogyanya memperhatikankawasan hijau yang ditetapkan,diantaranya: 2 kawasan lindung, yaitu Hutan LindungSungai Wain (HLSW) seluas 10.025 ha dan Hutan Lindung Sungai Manggar (HLSM)seluas 4.999 ha. Sesuai dengan peraturan perundangan yang sudah ada, maka tidakboleh dilakukan kegiatan apapun dalam kawasan tersebut.
Disamping itu, arah pembangunan kewilayahan juga mempertimbangkanadanya kawasan rawan bencana, yaitu:
a. Rawan Banjirb. Rawan Tanah Longsorc. Rawan Gelombang Pasard. Rawan Abrasie. Rawan Kebakaran
3.5. Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Balikpapan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang
sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip
pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program. KLHS
memuat kajian antara lain :
1. Melakukan pengkajian pengaruh kebijakan, rencana dan/atau program terhadap
kondisi lingkungan hidup di Kota Balikpapan :
2. Melakukan perumusan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau
program
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 67
3. Melakukan perumusan rekomendasi perbaikan untuk pengambilan keputusan
kebijakan, rencana, dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip
pembangunan berkelanjutan
Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana, dan/atau program
pembangunan dalam suatu wilayah.Hal ini untuk melihat daya dukung dan daya
tampung suatu wilayah sudah terlampaui atau tidak. Dengan memperhatikan fungsi
KLHS, analisis terhadap dokumen hasil KLHS ditujukan untuk mengidentifikasi apakah
program dan kegiatan pelayanan PD kabupaten/kota yang berimplikasi negatif
terhadap lingkungan hidup.Jika ada program dan kegiatan pelayanan PD
kabupaten/kota yang berimplikasi negatif terhadap lingkungan hidup, maka program
dan kegiatan tersebut perlu direvisi agar sesuai dengan rekomendasi KLHS.
Hasil Analisis terhadap Dokumen KLHSKota Balikpapan
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadapPelayanan SKPD
Catatan bagiPerumusan Programdan Kegiatan SKPD
1. Ekonomi
1. Pengembangan sistemprimer di Kota Balikpapan
2. Pengembangan sistemsekunder di Kota Balikpapan
3. Pelayanan infrastruktur dasar4. Pengembangan Kota
Balikpapan sebagai KotaMICE (Meetings, Incentives,Conventions, Exhibitions)
5. Pencapaian MDG’s6. Pencapaian MP3EI
Perumusankebijakan dan
Perlindungan SDA,Pengendalian
DampakLingkungan
- PerlindunganKawasan Lindung/RTH
- PengelolaanSampah dariSumber denganPola 3R
- PeningkatanPengawasan danPengendalianPencemaran dankerusakanLingkungan atasusaha/kegiatanyang berjalan
2. Sosial Budaya
1. Pertambahan penduduk KotaBalikpapan yang cukup tinggi
2. Pelayanan birokrasi yangcepat dan terbaik untukmasyarakat
3. Percepatan pengentasankemiskinan
4. Pembangunan dan penataankawasan terpadu
5. Kota Layak Anak6. Kota Ramah Lansia
Perumusan kebijakandan Perlindungan
SDA, PengendalianDampak Lingkungan,
PeningkatanKapasitas LH
- PengelolaanSampah dariSumber denganpola 3R
- PeningkatanSosialisasiPengelolaanLingkungan
- Pelaksanaan EcoOffice
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 68
No Aspek Kajian Ringkasan KLHS Implikasi terhadapPelayanan SKPD
Catatan bagiPerumusan Programdan Kegiatan SKPD
3. LingkunganHidup
1. Peningkatan RTH yangproporsional di seluruhwilayah kota
2. Pengembangan kawasanbudidaya yang produktif danberwawasan lingkungan
3. Pengembangan kawasanstrategis kota
4. Alih fungsi lahan danketerbatasan Lahan
5. Daya dukung untuklingkungan hidup daribeberapa pembangunan yangada
6. Belum optimalnya sanitasilingkungan kota
7. Perubahan iklim akibat emisigas rumah kaca
8. Mainstreaming ekonomihijau dalam perencanaanpembangunan
9. Permukiman Kumuh
Perumusan kebijakandan Perlindungan
SDA, PengendalianDampak Lingkungan,
PeningkatanKapasitas LH
- PerlindunganKawasan Lindungdan RTH
- PeningkatanPengawasan danPengendalianPencemaran dankerusakanLingkungan atasusaha/kegiatanyang berjalan
- Peningkatan TataLingkunganberdasarkan RPPLH,KLHS dan Dayadukung dan dayatampung lingkungan
- Penerapan RencanaAksi Daerah GRK
Tabel 3.5Permasalahan Pelayanan PD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat
dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NoHasil KLHS terkait Tugas dan
Fungsi Dinas LingkunganHidup
PermasalahanPelayanan Dinas Lingkungan
Hidup
Faktor
Penghambat Pendorong
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Pengembangan sistemprimer, Sekunder danPengembangan Kota MICEdi Kota Balikpapan
minimnya SDM yangmelakukan pengawasan ,pengendalian danPenegakan hukumlingkungan terhadap pelakuusaha/kegiatan
Minimnya Kajian RPPLH,KLHS dan Kajian DayaDukung dan Daya TampungLingkungan
minimnya SDMyang melakukanpengawasan ,pengendalian danPenegakan hukumlingkunganterhadap pelakuusaha/kegiatan
Penegakan hukumlingkungan yangbelum efektif
MinimnyaAnggaran
Adanya regulasitentangpengelolaanlingkungan hidup.
AdanyaRTRW KotaBalikpapan
Adanya Renstrasebagai pedomanpelaksanaankegiatan
2 Pertambahan pendudukKota Balikpapan yangcukup tinggi
Meningkatnya timbulansampah Belum optimalnya cakupan
pelayanan kebersihan
Minimnyakesadaranmasyarakat dalampengelolaan
Adanya regulasitentangpengelolaanpersampahan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 69
Terbatasnya lahan TempatPembuangan Akhir (TPA)Minimnya pengelolaan
sampah dari sumberberbasis 3R
sampah denganpola 3R
Adanya anggaran. Adanya pilot
project pemilahansampah
AdanyaKelembagaan(pemerintah danmasyarakat) dalampengelolaansampah 3R
3 Peningkatan RTH yangproporsional di seluruhwilayah kota
Kompleksnya aturan dalampengadaan lahan untuk RTHMeningkatnya potensi
sengketa lahan pada RTHyang ada Kewenangan pengelolaan
Hutan lindung tidak lagi diKota
Besarnyaanggaranpengadaan tanahuntuk RTH
Adanya RT RW Adanya anggaran
pendanaan untukpengadaaan tanah
4 Pengembangan kawasanbudidaya yang produktifdan berwawasanlingkungan
minimnya SDM yangmelakukan pengawasan ,pengendalian danPenegakan hukumlingkungan terhadap pelakuusaha/kegiatan
Minimnya SDMyang melakukanpengawasan danpengendalianpencemaran dankerusakanlingkungan
Adanya regulasitentangpengelolaanlingkungan hidup.Adanya RTRW
Kota BalikpapanAdanya Renstra
sebagai pedomanpelaksanaankegiatan
3.6. Penentuan Isu-Isu Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota
Balikpapan
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan pembangunan, karena dampaknya akan signifikan
bagi kondisi lingkungan hidup daerah. Isu strategis berpengaruh terhadap kinerja
pelayanan di masa datang, dengan mempertimbangkan isu-isu dan dinamika nasional
maupun regional.
Perumusan isu-isu strategis dilakukan dengan menganalisis berbagai fakta dan
informasi yang telah diidentifikasi untuk dipilih menjadi isu strategis serta melakukan
telaahan terhadap visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih, Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Renstra Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten/Kota sehingga rumusan isu yang dihasilkan selaras dengan cita-cita dan
harapan masyarakat terhadap kepala daerah dan wakil kepala kepala daerah terpilih
serta kebijakan pemerintah dalam jangka menengah.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 70
Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar PD senantiasa
mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan dan aspirasi pengguna layanan. Oleh
karena itu, perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan ekternalnya
merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan.
3.6.1. Gambaran Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup adalah
kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan
pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi PD dimasa datang. Suatu
kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila tidak
diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal
ini tidak dimanfaatkan, akanmenghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan
kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Suatu isu strategis bagi Dinas Lingkungan Hidup diperoleh baik berasal dari
analisis internal berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis
eksternal berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi Dinas
Lingkungan Hidup di masa lima tahun mendatang. Informasi yang diperlukan dalam
perumusan isu-isu stratgeis berdasarkan tugas dan fungsi ini adalah sebagaimana
terdapat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3.6Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi PD Lingkungan Hidup Kota
Balikpapan
No Aspek Kajian Capaian Kondisisaat ini
Standar yangDigunakan
Faktor yang MempengaruhiPermasalahan
PelayananInternal
(KewenanganDLH)
Eksternal (di luarkewenangan DLH)
SPM1. Pelayanan
PencegahanPencemaran Air
100%
Permen no. 19dan 20 Tahun2008
SDM, saranadan prasarana
Kesadaran masyarakatdan penanggung jawabkegiatan usaha masihrendah
Kurangnyasosialisasi danlemahnyapenegakan hukumlingkungan
2. PelayananPencegahanPencemaran Udaradari sumber tidakbergerak
100%
Permen LH no.19 dan 20 Tahun2008
SDM, saranadan prasarana
Kesadaran masyarakatdan penanggung jawabkegiatan usaha masihrendah
Belum lengkapnyadata kualitas udaraambient diKab/Kota.
3. Informasi StatusKerusakan Lahandan/atau Tanahuntuk ProduksiBiomassa
Masih dalampemenuhan
target
Permen LH no.19 dan 20 Tahun2008
SDM, saranadan prasarana
Keterbatasan anggarandan luasnya area yangdiinformasikan statuskerusakan lahannya
Baru dimulainyapelaksanaankegiatan di Tahun2014
4. Pelayanan tindaklanjut pengaduan 100% Permen LH no.
19 dan 20 TahunSDM, sarana danprasarana
Kurangnyapemahaman
Kurangnya sosialisasitentang mekanisme
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 71
masyarakat akibatadanya dugaanpencemarandan/atauperusakanlingkungan hidup
2008 masyarakat tentangalur pengaduansengketa lingkungan
pengaduan sengketalingkungan
IKKStasiun MonitoringUdara yangberoperasi denganbaik
Sudah berjalan Anggaran, SDMsarana danprasarana
Mahalnya biayaperawatan dan kalibrasi
Tersedianya SistemInformasiLingkungan Hidup
Belum optimal Anggaran,SDM saranadan prasarana
Keterbukaaninformasi kepadamasyarakat
Belum padunyadatabase infomasilingkungan hidupdalam satu sistem
TerciptanyaSekolah berbudayalingkungan(Adiwiyata)
Sudah berjalan Undang –undang No. 32Tahun 2009PermenLH No.05 Tahun 2013
SDM, saranadan prasarana
Pembinaan masihterbatas /belumoptimal karenaterbatasnya SDM dananggaran yang ada dikab/kotaPartisipasi aktif darisekolah masih rendah
Meningkatkankapasitas SDM baikdi tingkat sekolahmaupun kab/kota
MeningkatnyaPeran AktifMasyarakat dalampengelolaanlingkungan hidup
Belum optimal UU no. 32 tahun2009
Anggaran, SDMsarana danprasarana
Kurangnya kesadaranmsyarakat dalammengelola lingkungan
Belum optimalnyasosialisasi danpenyuluhan
Terkendalinyapemanfaatan airtanah/airpermukaan
Belum optimal UU no. 32 tahun2009
Anggaran, SDMsarana danprasarana
- Kesadaranmasyarakat danpenanggung jawabkegiatan untukmengurus izin masihrendah- Kewenangan izin ada
di provinsi
Belum optimalnyapendapatan dari NPAdan monitoringpengguna air tanah
Kegiatan Usahayang telah memilikiIzin Lingkungan(Amdal, UKL-UPL,SPPL)
Sudah berjalansesuai denganNSPK yangberlaku.
Telah memilikilisensi KomisiPenilai Amdal.
UU no. 32 tahun2009PP no. 27 tahun2012Permen no. 16tahun 2012Permen no. 17tahun 2012Permen no. 5tahun 2012Permen no. 8tahun 2013
Anggaran, SDMsarana danprasarana
Keterlibatanmasyarakat dalamproses Amdal dan ijinlingkungan
Koordinasi antarsektor baik ProvinsimaupunKabupaten/Kota
Jumlah Badanusaha yang telahmemiliki sertifikasihijau
Sudah berjalan UU no. 32 tahun2009
Anggaran, SDMsarana danprasarana
Usaha yang telahmemiliki izinpengelolaan limbahB3
Sudah berjalan UU no. 32 tahun2009
Anggaran, SDMsarana danprasarana
Jumlah titikpemeliharaansumur pantau airtanah dan alatpemantau kualitasdan kuantitas airtanah
Sudah berjalan UU no. 32 tahun2009
Anggaran, SDMsarana danprasarana
Jumlah kendaraanyang telahmengikuti uji emisi
Sudah berjalan PP. No. 41Tahun 1999 TtgPengendalianPencemaranUdara
Anggaran, SDMsarana danprasarana
Luas Kawasan Belum optimal UU no. 32 tahun Kewenangan Intensitas kebakaran Koordinasi antar
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 72
Hutan Lindungyang dilindungi
2009UU no. 23 Tahun2014PP no. 18 Tahun2016
PengelolaanHutan Lindungada di tingkatProvinsi
hutan dan lahan yangmeningkat
sektor baik ProvinsimaupunKabupaten/Kota
Jumlah KawasanHutan Kota/RTHyang terpelihara
Belum optimal UU no. 32 tahun2009
Anggaran, SDMsarana danprasarana
Tumpang tindih klaimkepemilikan lahan
Belum optimalnyapengawasan hutankota
PresentaseKegiatanPembangunanKebun RayaBalikpapan
Sudah berjalan UU no. 32 tahun2009UU no. 23 Tahun2014PP no. 18 Tahun2016
KewenanganPengelolaanHutan Lindungada di tingkatProvinsi
Koordinasi antarsektor baik ProvinsimaupunKabupaten/Kota
3.6.2. Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian Lingkungan Hidup
Sasaran strategis Kementerian Lingkungan Hidup dalam menyelenggarakan
tugas dan fungsi sesuai rentra tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
1 . Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan,ketahanan air dan kesehatan masyarakat,dengan indicator
kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada padakisaran 66,5-68,6,
angka pada tahun 2014sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari
besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air,udara dan tutupan
hutan;
2 . Memanfaatkan potensi Sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara
lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadilan, dengan indicator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH
terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani
yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk
tumbuhan dan satwa liar) dan eksport;dan,
3 . Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta
keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung
pembangunan berkelanjutan, dengan indicator kinerja derajat
keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun.
3.6.3. Implikasi RTRW dan KLHS bagi Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup
Programdan rekomendasi yang dihasilkan dari Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) Kota Balikpapan terkait urusan Lingkungan Hidup adalah sebagai
berikut :
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 73
1. Isu Pembangunan Berkelanjutan yang berkaitan dengan aspek lingkungan hidup,
yaitu:
a. Pencapaian Target Universal Akses 100-0-100
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian target ini, yaitu:
Kondisi kawasan kumuh yang masih terdapat di beberapa wilayah di
Kota Balikpapan, baik yang sifatnya slum maupun squater.
Kondisi krisis air bersih, yang disebabkan oleh terbatasnya sumber air
baku untuk penyediaan air bersih masyarakat dan peningkatan
kebutuhan air bersih akibat pertambahan penduduk dan aktifitas
sosial ekonomi di Kota Balikpapan
Kondisi pengelolaan persampahan yang belum optimal karena
peningkatan timbulan sampah dan keterbatasan jumlah dan
persebaran sarana persampahan di Kota Balikpapan
Kondisi sanitasi yang belum memadai karena masih ada kurang lebih
15% rumah tangga yang belum memiliki tempat buang air besar.
b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Transportasi
Pertumbuhan Ekonomi secara tidak langsung merangsang pertumbuhan
penduduk yang pada gilirannya menuntut adanya aksesibilitas antar kawasan di kota
Balikpapan baik dari faktor ketersediaan jaringan jalan yang memadai maupun dari
faktor keterbatasan sarana transportasi (moda angkutan umum dan sarana
penunjangnya). Beberapa rencana pembangunan sarana dan prasarana transportasi
meliputi :
Pembangunan Jembatan pulau Balang,
Pembangunan jalan trans Kalimantan,
Pembangunan jalan tol, dan
Pengembangan transportasi terpadu antar moda
Pembangunan tersebut jika tidak memperhatikan keseimbangan ekologis
akan mempengaruhi kualitas lingkungan dan berpotensi merusak lingkungan.
c. Pembangunan Kawasan Industri Kecil, Menengah, dan Besar
Kota Balikpapan juga diarahkan sebagai kota industri. Sebagai Pusat Kegiatan
Nasional, Kota Balikpapan mempunyai peran yang strategis dalam memberikan
pelayanan kepada daerah sekitarnya, salah satunya adalah hasil industri. Selain itu,
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 74
Kota Balikpapan memiliki potensi sarana prasarana perhubungan yang memadai untuk
mendistribusikan barang dari dan keluar wilayah kota, sehingga berpeluang untuk
lokasi suatu industri. Minat pelaku usaha bidang industri untuk menjalankan
kegiatannya di Kota Balikpapan sudah nampak dari perkembangan jumlah industri
kecil, menengah, dan besar. Untuk itu ada beberapa rencana pengembangan dan
pembangunan kawasan industri antara lain :
kawasan industri kariangau,
sentra industri kecil somber, serta
sentra industri hasil pertanian dan perikanan.
Pembangunan kawasan dan sentra industri tersebut selain menggunakan luasan lahan
yang cukup besar, juga dapat berpotensi memberikan dampak dan tekanan
lingkungan bagi kawasan sekitarnya, sehingga menjadi isu pembangunan
berkelanjutan di Kota Balikpapan yang perlu diantisipasi.
d. Penanganan Kebencanaan (Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim)
Resiko terjadinya bencana di Kota Balikpapan berdasarkan intensitas kejadian
meliputi bencana banjir, tanah longsor, dan kebakaran.Meningkatnya fenomena
perubahan iklim, seperti pergeseran musim kemarau/ hujan, peningkatan suhu,
peningkatan rata-rata air laut, dan Kondisi fisik alam baik topografi maupun tekstur
tanah dan geologi Kota Balikpapan menjadi faktor pendorong terjadinya bencana
banjir dan tanah longsor. Sedangkan kondisi keandalan bangunan gedung dan faktor
kelalaian manusia menjadi faktor pendorong terjadinya bencana kebakaran di
kawasan permukiman.Untuk itu penanganan kebencanaan menjadi isu pembangunan
berkelanjutan di Kota Balikpapan yang perlu diantisipasi melalui program
pembangunan jangka menengah.
e. Pembangunan Coastal Road
Coastal road merupakan sebuah proyek pembangunan jalan sepanjang 9 km
dengan jarak 500 m dari tepi pantai di Kota Balikpapan.Jangka waktu pelaksanaan
pembangunan ± 5 tahun.Coastal road dibangun bertujuan untuk menjadi pusat bisnis
baru di Balikpapan, yang bisa diisi dengan perkantoran, hotel, dan tempat-tempat
wisata.Pemkot Balikpapan berpendapat, coastal road juga berfungsi memecah
kepadatan lalu lintas.Pembangunan coastal road ini melibatkan investor dan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 75
pemerintah.Namun disisi lain, kehadiran Coastal Road akan memberikan dampak
lingkungan di wilayah pesisir.
Oleh karena itu, guna mencegah pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
yang dapat ditimbulkan oleh isu pembangunan diatas, maka perlu disusun program-
program prioritas yang dilakukan sebagai upaya-upaya mitigasi yang terencana dan
terkendali, yaitu:
1. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam dan:
2. Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem.
3. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
Berdasarkan program yang telah ditetapkan dalam dokumen KLHS tersebut
diatas, maka ada beberapa aspek penting untuk dipertimbangkan dan menjadi
perhatian dalam penyusunan perencanaan pembangunan Lingkungan Hidup di Kota
Balikpapan yaitu :
1. Setiap program yang ditetapkan dalam dokumen KLHS harus selaras dan
bersinergi dengan semua program dan kegiatan Lingkungan Hidup dan PD terkait;
2. Menyiapkan dokumen perencanaan untuk setiap program yang ditetapkan dalam
dokumen KLHS;
3. Koordinasi lintas PD dalam mendukung terlaksananya program KLHS;
4. Melakukan pengendalian, monitoring, dan evaluasi terkait dengan pelaksanaan
program KLHS.
Selain permasalahan dan isu-isu strategis yang berkaitan dengan permasalahan
internal terkait dengan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup , visi kepala daerah, RTRW
dan KLHS, juga dilakukan kajian dan identifikasi isu-isu strategis yang berhubungan
atau memepengaruhi Dinas Lingkungan Hidup dari factor-faktor eksternal. Isu-isu
Strategis dari lingkungan eksternal antara lain dengan melihat dinamika pembangunan
Lingkungan Hidup di dunis internasional, nasional dan regional serta lokal.
Mengacu pada hasil identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi
Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan di atas serta sasaran RPJMD, maka isu-isu
strategis pembangunan Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana diuraikan pada tabel
berikut ini.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 76
Dari hasil analisis terhadap isu-isu internal dan eksternal dalam pembangunan
Lingkungan Hidup di Kota Balikpapan, selanjutnya dikelompokkan ke dalam 7 isu
strategis sebagai berikut :
1. Belum optimalnya Perlindungan Sumber Daya Alam, terutama pada upaya
Pengadaan Tanah untuk Kawasan Konservasi
2. Batasan pada peraturan UU 23 Tahun 2014 tentang kewenangan Pengelolaan
Hutan Lindung di tingkat Provinsi
3. Meningkatnya Fenomena Perubahan Iklim yang berimbas pada meningkatnya
bencana Banjir, tanah longsor, kekeringan dan penurunan kualitas lingkungan.
4. Meningkatnya timbulan sampah dan belum optimalnya pengelolaan sampah
dengan pola 3R
5. Pencemaran Air, Udara, dan Tanah oleh pelaku usaha/kegiatan
6. Belum optimalnya Pengawasan, Pengendalian dan belum efektifnya Penaatan
Hukum Lingkungan
7. Belum optimalnya penggunaan Sistem Informasi Lingkungan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 77
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN
KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
Dalam mengemban tugas untuk mengawal Program Pembangunan yang
menjadi Visi Wali Kota sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kota Balikpapan 2016-
2021 yaitu “Mewujudkan Balikpapan sebagai Kota Terkemuka, Nyaman dihuni, dan
Berkelanjutan menuju Madinatul Iman”, Dinas Lingkungan Hidup diharapkan dapat
menerjemahkan visi tersebut ke dalam visi Perangkat Daerah.
Visi Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan yang ingin diwujudkan melalui
pengelolaan lingkungan hidup selama 2016-2021 adalah :
“Menjadi Institusi yang Kredibel dalam Mewujudkan Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan”
Penjelasan makna dari Visi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Institusi yang Kredibel adalah Dinas Lingkungan Hidup yang memiliki
kapabilitas, dan dapat dipercaya dalam menjalankan fungsi perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
2. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis
dan terpadu dalam menjaga kelestariaan dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
3. Berkelanjutan adalah prinsip pembangunankota yang tidak hanya
menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga aspek sosial dan
aspek lingkungan dengan mempertimbangkan daya tampung dan daya
dukung lingkungan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 78
Adapun Misi Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan adalah:
1. Meningkatkan Perlindungan Sumber Daya Alam dan Ketahanan terhadap
Perubahan Iklim;
2. Meningkatkan Pelayanan Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang terpadu;
3. Memperkuat Upaya Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan;
4. Menjalin Kemitraan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan dan Aparatur yang Profesional.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan HidupKota Balikpapan
Dalam menentukan tujuan dan sasaran, maka perlu dipertimbangkan adalah
visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup. Penetapan tujuan dan sasaran perlu
mempertimbangkan kompetensi yang dimiliki segenap sumberdaya dalam organisasi.
Seluruh sumberdaya dalam organisasi harus mempunyai core-competencies untuk
pencapaian tujuan.
Adapun Tujuan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
2016-2021 berdasarkan misi yang telah terbentuk adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan Upaya Pengelolaan Sumber Daya Alam, Keanekaragaman
Hayati dan upaya mitigasi adaptasi terhadap Perubahan Iklim;
2. Meningkatkan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup;
3. Meningkatkan Pengelolaan Sampah dengan pola 3R dalam upaya mewujudkan
Zero Waste to Landfill;
4. Meningkatkan upaya Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan;
5. Meningkatkan peran serta masyarakat dan ketaatan terhadap Hukum
Lingkungan.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 79
Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai dalam rangka meningkatkan kualitas
lingkungan di Kota Balikpapan adalah:
1. Meningkatnya Indeks Tutupan Hutan/Lahan
2. Meningkatnya kualitas data dan informasi lingkungan hidup
3. Meningkatnya Kebersihan Kota
4. Meningkatnya Indeks Pencemaran Udara
5. Meningkatnya Indeks Pencemaran Air
6. Meningkatnya peran serta masyarakat dan ketaatan terhadap hukum
lingkungan
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Lingkungan Hidup Kota
Balikpapan dapat disajikan dalam tabel berikut:
Tabel. 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup
Kota Balikpapan
Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Sasaran1. Meningkatkan Upaya
Pengelolaan Sumber DayaAlam, Keanekaragaman Hayatidan upaya mitigasi adaptasiterhadap Perubahan Iklim
Kenaikan Skor IndeksTutupan Lahan padaakhir tahun ke-5
1. Meningkatnya IndeksTutupan Lahan/Hutan
Peningkatan Skor IndeksTutupan Lahan/Hutan
2. Meningkatkan kualitas danakses informasi sumber dayaalam dan lingkungan hidup
Peningkatan PredikatPengelolaan LingkunganHidup akhir tahun ke-5
2. Meningkatnya kualitas datadan informasi lingkunganhidup
Predikat PengelolaanLingkungan Hidup
1. 3. Meningkatkan pengelolaansampah dengan pola 3R dalamupaya mewujudkan ZeroWaste to Landfill
persentase kenaikantingkat pengelolaansampah pada akhir tahunke-5
3. Meningkatnya KebersihanKota
PersentasePengangkutan sampahke TPAPersentase kenaikanpengolahan sampah disumbernya
4. Meningkatkan upayapengendalian pencemaran dankerusakan lingkungan
Kenaikan Skor indekspencemaran air danudara pada akhir tahunke-5
4. Meningkatnya IndeksPencemaran Udara
Peningkatan Skor IndeksPencemaran Udara
5. Meningkatnya IndeksPencemaran Air
Peningkatan Skor IndeksPencemaran Air
5. Meningkatkan peran sertamasyarakat dan ketaatanterhadap hukum lingkungan
Kenaikan jumlahpartisipasi masyarakatpada akhir tahun ke-5
6. Meningkatnya peran sertamasyarakat dan ketaatanterhadap hukum lingkungan
Peningkatan PartisipasiMasyarakat dalamPengelolaan LingkunganHidup
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 80
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
Untuk mencapai tujuan dan sasaran didalam Rencana Strategis (Renstra)
diperlukan strategi. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Rumusan strategis merupakan pernyataan
yang menjelaskan bagaimana sasaran yang akan dicapai, yang selanjutnya diperjelas
dengan serangkaian kebijakan.
Kebijakan diambil sebagai arah dalam menentukan bentuk konfigurasi program
kegiatan untuk mencapai tujuan, kebijakan dapat bersifat internal yaitu kebijakan
dalam mengelola pelaksanaan program-program pembangunan maupun bersifat
eksternal yaitu kebijakan dalam rangka mengatur, mendorong dan memfasilitasi
kegiatan masyarakat.
Berdasarkan analisis isu-isu strategis yang berkenaan dengan tugas dan
fungsi Dinas Lingkungan Hidup, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), RTRW
serta faktor-faktor dinamika eksternal, maka yang menjadi faktor kunci keberhasilan
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup secara internal
kelembagaan dalam pembangunan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan kedepan
dengan menggunakan metode SWOT (strength, weakness, opportunity, dan threat)
adalah sebagai berikut :
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 81
Tabel 4.2Formulasi Strategi SWOT
INTERN EKSTERNKEKUATAN PELUANG1. Adanya Perda RTRW yang pro
Lingkungan (52:48)2. Adanya Perwali Bebas Tambang3. Terbangunnya jejaring kerjasama
dengan pihak lain (Akademisi, LSM,Pemerhati, Komunitas Lingkungan);
4. Adanya Rencana Aksi Daerah GasRumah Kaca
5. Meningkatnya pemahaman masyarakatdalam pengelolaan lingkungan hidup
6. Tersedianya Sarana dan PrasaranaPersampahan
7. Adanya instrumen kebijakanlingkungan hidup kota
8. Reorganisasi kelembagaan DinasLingkungan Hidup
1. Adanya peraturan perundang-undangan bidang lingkungan hidup;
2. Adanya Akademisi, LSM, masyarakatpemerhati dan komunitas pedulilingkungan;
3. Berkembangnya teknologipengelolaan lingkungan;
4. Adanya peluang pendanaan darisumber lain;
5. Meningkatnya atensi global tentangisu lingkungan.
6. Meningkatnya kebutuhan masyarakatterhadap informasi lingkungan hidup
KELEMAHAN ANCAMAN1. Sulitnya proses pengadaan tanah yang
diperuntukan untuk kawasankonservasi;
2. Terbatasnya Anggaran dalampengelolaan lingkungan hidup;
3. Terbatasnya Sarana dan Prasarana;4. Terbatasnya kualitas dan kuantitas
SDM yang kompeten;5. Belum optimalnya penggunaan Sistem
Informasi Lingkungan Hidup;6. Tidak sebandingnya pendanaan dengan
peningkatan permasalahan lingkunganhidup;
1. Meningkatnya Pengupasan Lahantanpa izin;
2. Meningkatnya usaha/kegiatan Industriyang mengancam kawasan konservasidan keanekaragaman hayati
3. Pelimpahan Kewenangan PengelolaanHutan Lindung ke Provinsi (UU23/2014);
4. Meningkatnya fenomena perubahaniklim
5. Rendahnya kesadaran dan ketaatanpelaku usaha/kegiatan terhadapaturan/hukum lingkungan
6. Meningkatnya pertumbuhanPenduduk dan Permukiman
7. Meningkatnya volume dankarakteristik sampah
8. Belum optimalnya koordinasikelembagaan (Penyesuaianreorganisasi);
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 82
FAKTOREKSTERNAL
FAKTORINTERNAL
PELUANG (OPPORTUNNITY) ANCAMAN (THREATS)1. Adanya peraturan perundang-undangan
bidang lingkungan hidup;2. Adanya Akademisi, LSM, masyarakat
pemerhati dan komunitas pedulilingkungan;
3. Berkembangnya teknologi pengelolaanlingkungan;
4. Adanya peluang pendanaan dari sumberlain;
5. Meningkatnya atensi global tentang isulingkungan.
6. Meningkatnya kebutuhan masyarakatterhadap informasi lingkungan hidup
1. Meningkatnya Pengupasan Lahan tanpaizin;
2. Meningkatnya usaha/kegiatan Industriyang mengancam kawasan konservasidan keanekaragaman hayati
3. Pelimpahan Kewenangan PengelolaanHutan Lindung ke Provinsi (UU23/2014);
4. Meningkatnya fenomena perubahaniklim
5. Rendahnya kesadaran dan ketaatanpelaku usaha/kegiatan terhadapaturan/hukum lingkungan
6. Meningkatnya pertumbuhan Pendudukdan Permukiman
7. Meningkatnya volume dan karakteristiksampah
8. Belum optimalnya koordinasikelembagaan (Penyesuaian reorganisasi);
KEKUATAN (STRENGTH) (SO) (ST)1. Adanya Perda RTRW yang pro
Lingkungan (52:48)2. Adanya Perwali Bebas
Tambang3. Terbangunnya jejaring
kerjasama dengan pihak lain(Akademisi, LSM, Pemerhati,Komunitas Lingkungan);
4. Adanya Rencana Aksi DaerahGas Rumah Kaca
5. Meningkatnya pemahamanmasyarakat dalam pengelolaanlingkungan hidup
6. Tersedianya Sarana danPrasarana Persampahan
7. Adanya instrumen kebijakanlingkungan hidup kota
8. Reorganisasi kelembagaanDinas Lingkungan Hidup
1. Peningkatan Perlindungan PengelolaanKawasan Konservasi/Hutan Kota
2. Peningkatan Pelibatan LSM, KomunitasPeduli Lingkungan dan MasyarakatHinterland dalam Pelestarian Lingkungan
3. Peningkatan kerjasama dan koordinasimulti stakeholders dalam pelaksanaanRAD GRK
4. Peningkatan penaatan hukum lingkunganterhadap usaha/kegiatan
5. Aplikasi Teknologi dalam manajemenpersampahan
6. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas SDMyang kompeten
1. Penyusunan Kebijakan PengelolaanLingkungan hidup terhadap pelakuusaha/kegiatan berdasarkan tata ruangserta daya dukung dan daya tampunglingkungan
2. Peningkatan Pengawasan terpaduterhadap usaha/kegiatan yangmelakukan perubahan bentang alam;
3. Meningkatkan sosialisasiregulasi/aturan penaatan hukumlingkungan;
4. Meningkatkan Cakupan Wilayahpemilahan sampah dari sumber
5. Meningkatkan pelayanan perijinanlingkungan yang integratif
6. Meningkatkan koordinasi kelembagaansecara berkesinambungan
KELEMAHAN(WEAKNESS)
(WO) (WT)
1. Sulitnya proses pengadaantanah yang diperuntukanuntuk kawasan konservasi;
2. Terbatasnya Anggaran dalampengelolaan lingkungan hidup;
3. Terbatasnya Sarana danPrasarana;
4. Terbatasnya kualitas dankuantitas SDM yangkompeten;
5. Belum optimalnyapenggunaan Sistem InformasiLingkungan Hidup;
6. Tidak sebandingnyapendanaan denganpeningkatan permasalahanlingkungan hidup;
1. Peningkatan upaya pengadaan tanah tidaksengketa untuk kawasan konservasi
2. Optimalisasi Pemeliharaan danPengawasan Hutan Kota/RTH yang ada;
3. Peningkatan penggunaan TeknologiRamah Lingkungan
4. Mengupayakan Pendanaan dari pihak laindalam Perlindungan dan PengelolaanLingkungan Hidup
5. Peningkatan Aksesibilitas masyarakatterhadap Sistem Informasi LingkunganHidup
6. Peningkatan Pengetahuan masyarakattentang permasalahan lingkungan hidup
1. Meningkatkan koordinasi pengelolaanhutan lindung dengan PemerintahProvinsi
2. Penguatan Program Kampung Iklim3. Optimalisasi penanganan permasalahan
lingkungan prioritas4. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan
prasarana yang ada5. Memberdayakan LSM Lingkungan dan
Komunitas Peduli Lingkungan dalampengelolaan Lingkungan Hidup
6. Peningkatan Penerimaan melaluiretribusi pelayanan persampahan, danpengelolaan lumpur tinja
7. Mengoptimalkan sosialiasi dalampengelolaan lingkungan hidup yang baik.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 83
Berdasarkan hal tersebut, wujud dari tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan untuk
mendukung visi dan misi DLH dapat dilihat pada tabel berikut.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 202184
Tabel 4.3Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
VISI : Menjadi Institusi yang Kredibel dalam Mewujudkan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan
MISI I : Meningkatkan Perlindungan Sumber Daya Alam dan Ketahanan terhadap Perubahan Iklim
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanMeningkatkan Upaya Pengelolaan SumberDaya Alam, Keanekaragaman Hayati danupaya mitigasi adaptasi TerhadapPerubahan Iklim
Meningkatnya Indeks TutupanHutan/Lahan
Peningkatan Perlindungan PengelolaanKawasan Konservasi/Hutan Kota
Mengoptimalkan pemeliharaan dan pengawasanHutan Kota/RTH yang adaMeningkatkan upaya pemulihan/rehabilitasi kawasanhutan dan mangrove
Peningkatan upaya pengadaan tanah tidaksengketa untuk Kawasan KonservasiPeningkatkan kemitraan dalam pengelolaandalam Pengelolaan Hutan Kota/RTH
Mengupayakan pendanaan dari pihak lain dalamperlindungan SDA dan keanekaragaman hayati
Peningkatan sosialisasi dan pemahamanmasyarakat tentang pentingnya pelestarianlingkungan
Meningkatkan pelibatan Masyarakat Hinterland dalampelestarian Hutan Kota/Ruang Terbuka Hijau
Mengevaluasi Rencana Aksi Daerah Gas RumahKaca secara periodik
Meningkatkan kerjasama multi stakehoders dalampelaksanaan RAD GRK
Meningkatkan Kualitas dan AksesInformasi Sumber Daya Alam danLingkungan Hidup
Meningkatnya Kualitas Data dan InformasiLingkungan
Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadapsistem lingkungan hidup
Mengoptimalkan penggunaan media elektronik untuksarana sosialisasi dan perizinan lingkungan hidup
MISI II : Meningkatkan Pelayanan Kebersihan dan Pengelolaan Sampah yang terpadu
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanMeningkatkan Pengelolaan Sampahdengan pola 3R dalam upaya Zero Wasteto Landfill
Meningkatnya Kebersihan Kota Meningkatkan Sarana dan PrasaranaPersampahan yang memadai
Mengoptimalkan sarana dan prasarana persampahan
Meningkatkan Cakupan Wilayah PemilahanSampah dari Sumber
Mengoptimalkan Bank Sampah, Rumah Kompos, ITFdan MRF yang adaMeningkatkan kerjasama dengan pihak lain dalampengelolaan sampah 3R
Meningkatkan Sosialisasi kepada masyarakattentang pengelolaan Sampah 3R
Meningkatkan pelibatan LSM, Akademisi, danKomunitas Lingkungan dalam sosialisasi 3R
Meningkatkan penerimaan retribusipersampahan
Mengoptimalkan pendataan objek retribusi danpenggunaan system informasi
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 202185
MISI III : Memperkuat Upaya Pengendalian Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanMeningkatkan upaya PengendalianPencemaran dan Kerusakan Lingkungan,
- Meningkatnya Indeks PencemaranUdara
- Meningkatnya Indeks Pencemaran Air
Penyusunan regulasi yang ketat berdasarkantata ruang serta daya dukung dan dayatampung lingkungan
Meningkatkan Pelayanan Perijinan lingkungan yangintegratif dan terpadu
Peningkatan pemantauan kualitas lingkunganhidup secara berkesinambungan
Mengoptimalisasikan tim pengawasan lingkungan yangterpadu
Meningkatkan Sosialisasi dan Pembinaanterhadap kegiatan/usaha yang berpotensimelakukan pencemaran
Mengoptimalkan pembinaan terhadap kegiatan/usahayang terpadu
Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDMpengawasan yang kompeten
Meningkatkan kompetensi aparatur yang sesuaidengan kualifikasi yang dibutuhkan
MISI IV : Menjalin Kemitraan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Tujuan Sasaran Strategi KebijakanMeningkatkan peran serta masyarakat danketaatan terhadap hukum lingkungan
Meningkatnya peran serta masyarat danketaatan terhadap hukum
Meningkatkan Sosialisasi tentangregulasi/aturan penaatan hukum lingkungan
Pelibatan komunitas peduli lingkungan dan swastadalam kegiatan edukasi dan promosi di bidanglingkungan hidup
Meningkatkan peran aktif pengelolaanlingkungan hidup sedari Sekolah melaluiProgram AdiwiyataMeningkatan ketaatan usaha/kegiatan melaluiprogram Proper
Meningkatkan sosialisasi
Meningkatkan kapasitas PPLH dan Pedal yangkompeten
Meningkatkan kompetensi melalui pendidikan danpelatihan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 86
BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATORKINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN
INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan
Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Lingkungan Hidup KotaBalikpapan menetapkan program-program yang akan dilaksanakan selama 5 (lima)tahun ke depan. Perencanaan program dan kegiatan dilakukan denganberpedoman pada program pembangunan daerah dalam RPJMD 2016-2021menurut urusan pemerintahan sebagai berikut :
A. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Program yang akan dilaksanakan untuk urusan Lingkungan Hidup antara
lain :
1) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Kegiatan :
- Pengadaan Tanah untuk Kawasan Konservasi/Hutan Kota/Ruang
Terbuka Hijau dan kawasan Pesisir dan Laut
- Pemeliharaan dan Pengawasan Kawasan Konservasi Ruang Terbuka
Hijau/Hutan Kota
- Pengelolaan Kawasan Konservasi Ruang Terbuka Hijau/Hutan Kota
- Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem
- Pengelolaan Kawasan Pesisir
- Peningkatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan
- Rehabilitasi Ekosistem Kawasan Pesisir
- Pengelolaan Kawasan Lahan Kritis dan Rawan Longsor
- Pengelolaan Kebun Raya Balikpapan
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 87
2) Program peningkatan kualitas dan akses informasi dan sumber daya
alam dan lingkungan hidup
Kegiatan :
- Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
- Sistem Informasi Lingkungan Hidup
- Penyusunan Dokumen Profil Adipura Kota Balikpapan
- Penyusunan Laporan Status Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
- Laporan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Pengelolaan Database Sumber Daya Alam dan Keanekaragaman
Hayati
- Peringatan Hari-Hari Lingkungan Hidup
- Laporan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
- Penyusunan Informasi Status Kerusakan Lahan dan Tanah untuk
produksi (Biomassa)
3) Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Kegiatan :
- Mengumpulkan dan Mengangkut Sampah dari TPS ke TPA
- Pengolahan Sampah dengan Sanitari Landfill
- Pembuatan dan Pemeliharaan Prasarana dan sarana TPA Manggar
- Penyediaan dan Pemeliharaan Prasarana dan sarana Pengelolaan
Persampahan
- Perbaikan Sarana TPS
- Peningkatan Kebersihan Jalan Protokol dan Kota Balikpapan
- Pelayanan retribusi Persampahan
- Pengelolaan Sampah 3R
- Review Masterplan dan siteplan TPA
- Bank Sampah Induk
- Pembinaan Pengelolaan Bank Sampah Induk
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 88
4) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
Kegiatan :
- Pengadaan Alat Pantau Kualitas Udara
- Pemeliharaan Alat Pantau Kualitas Udara
- Pengujian Emisi Kendaraan Bermotor dan Emisi Cerobong Sumber
Tidak Bergerak
- Penyusunan Database Kondisi dan Potensi Sumber Pencemar Udara
- Penyusunan Kajian Perencanaan Sarana dan Prasarana Limbah B3
- Evaluasi Penaatan Lingkungan (Proper)
- Pengelolaan Limbah B3
- Pengendalian Pencemaran Air Limbah
- Pelaksanaan Penilaian Instrumen Pencegahan dan Pengendalian
Dampak Lingkungan
- Kegiatan Aksi Daerah Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dan
Bahan Perusak Ozon
- Pengembangan format MRV (Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi)
Implementasi RAD GRK
- Penyusunan Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
- Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
- Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kota Balikpapan
- Penyelenggaraan Izin Perusahaan Pengeboran Air Tanah (SIPPAT)
- Inventarisasi usaha/kegiatan yang sudah berjalan namun belum
memiliki izin lingkungan
- Inventarisasi sumber pencemar ke sungai - sungai di Kota Balikpapan
- Pemeliharaan Sumur Pantau Air Bawah Tanah
- Pembuatan sumur pantau air bawah tanah
- Pengelolaan Prokasih
- Pemantauan Kualitas Air
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 89
- Pengembangan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan
- Pemutakhiran Data Penggunaan Air Tanah/Air Permukaan
- Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Air Tanah/Air
Permukaan
- Identifikasi dan inventarisasi Lahan Terkontaminsasi Limbah B3
- Pembinaan dan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan
- Operasi Yustisi Persampahan
- Pengawasan Penaatan Lingkungan oleh PPLH
- Pos Pengaduan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
- Penyusunan Kebijakan Lingkungan Hidup
- Pemantapan Program Adiwiyata
- Sosialisasi Lingkungan Hidup
- Kerja Bakti Massal
- Program Kampung Iklim
- Program CGH
- Pilot Project Eco Office
B. URUSAN BERSAMA PENUNJANG ORGANISASI
Program yang akan dilakukan urusan Bersama Penunjang Organisasi antara
lain :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu :
- Penyediaan jasa surat menyurat
- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
- Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Penyediaan alat tulis kantor
- Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 90
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Penyediaan makanan dan minuman
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu :
- Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
- Pengadaan perlengkapan gedung kantor
- Pengadaan peralatan gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
- Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
3. Peningkatan Disiplin Aparatur
- Pengadaan pakaian Dinas beserta perlengkapannya
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Terdiri dari
kegiatan yaitu :
- Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Aparatur
- Pembinaan Kesegaran Jasmani dan Rohani Pegawai
5.2. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran yang ingin dicapai pada program dan kegiatan Renstra
Pembangunan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan tahun 2016-2021 adalah:
1. Dinas/Instansi terkait pengelola lingkungan hidup di Kota Balikappan.
2. Masyarakat/Pemerhati /Komunitas di Kota Balikpapan
3. Masyarakat di lingkungan sekolah
4. Industri/Usaha/Industri yang berpotensi sumber pencemar
Adapun rekapitulasi program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran
dan pendanaan indikatif disajikan pada Tabel 5.1 dalam lampiran Renstra ini.
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016– 2021 91
BAB VIINDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk
mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi dan merupakan syarat penting
untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari RPJMD.
Secara umum indikator kinerja yang telah ditetapkan oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kota Balikpapan mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
Kota Balikpapan, yaitu:
1. Peningkatan Indeks Tutupan Lahan
2. Peningkatan Indeks Pencemaran Udara
3. Peningkatan Indeks Pencemaran Air
4. Persentase jumlah DAS yang dipantau kualitas mutunya
5. Persentase penanganan Pengaduan kasus lingkungan
6. Peningkatan Persentase Sekolah Adiwiyata
7. Informasi Lingkungan yang mudah diakses
Indikator Kinerja Dinas Lingkungan Hidup yang mengacu pada sasaran RPJMD
secara rinci disajikan dalam tabel 6.1 berikut ini:
Dokumen Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan 2016 – 2021 92
BAB VIIPENUTUP
Rencana strategis Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan tahun 2016 –
2021 merupakan dokumen yang memuat tujuan, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan SKPD, yang nantinya akan dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana
Kerja (Renja) SKPD.
Indikator dan target kinerja pembangunan daerah yang tercantum dalam
Renstra DLH tahun 2016 – 2021 ini wajib dipenuhi untuk mendukung tercapainya
kinerja Pemerintah Kota Balikpapan di bidang Lingkungan Hidup.
Kemampuan suatu unit kerja dalam melaksanakan tugas akan dapat diukur
dan dinilai dari keberhasilan unit kerja tersebut dalam pencapaian target kinerja
kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya. Karena itu, dibutuhkan partisipasi,
semangat, komitmen, tanggungjawab dan kerja keras yang tinggi dari seluruh
aparatur Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan dan stakeholders.
Perencanaan yang baik dan sistematis, pelaksanaan kegiatan yang
akuntabel dan dijalankan oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan
kompeten, serta didukung oleh sarana prasarana juga anggaran yang memadai,
akan dapat mewujudkan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikapapan sebagai
Instansi yang kredibel dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di
Kota Balikpapan.
Apabila terjadi perubahan ketentuan peraturan perundang–undangan, dan
kebijakan yang mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi Renstra maka
perlu dilakukan akan dilakukan penyesuaian.
Akhir kata, Semoga Renstra ini dapat menjadi instrumen kunci dalam
perencanaan Dinas Lingkungan Hidup Kota Balikpapan selama 5 tahun periode
mendatang.
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUPKOTA BALIKPAPAN,
SURYANTONIP. 19601101198501 1 003