kata pengantar - pomppid.pom.go.id/file/laporan_tahunan/balai/bpom di kupang.pdf · tim penyusun...
TRANSCRIPT
1
2
KATA PENGANTAR
i
SAMBUTAN KEPALA BALAI PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DI KUPANG
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
karunia-Nya sehingga Laporan Tahunan Pelaksanaan
Program/Kegiatan Balai POM di Kupang tahun 2018
dapat diselesaikan. Laporan Tahunan ini disusun
sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban Balai
POM di Kupang di dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya di bidang pengawasan obat dan
makanan.
Laporan ini sekaligus juga dapat digunakan oleh para
pemangku kepentingan sebagai sumber informasi
terkait hasil pengawasan obat dan makanan di provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Seiring perkembangan zaman dan teknologi yang sangat cepat, tantangan yang dihadapi oleh
Balai POM di Kupang di bidang pengawasan obat semakin luas dan kompleks. Pengawasan
obat dan makanan tidak akan efektif jika Balai POM di Kupang bekerja sendiri. Kerjasama
dengan instansi terkait baik dengan instansi vertikal maupun pemerintah daerah, produsen,
distributor, konsumen dan seluruh lapisan masyarakat sangat penting dan perlu terus
dikembangkan dan disinergikan.
Di dalam Laporan tahunan ini, disajikan berbagai informasi yang menggambarkan beban
kerja dan pencapai dan berbagai tantangan yang dihadapi Balai POM di Kupang selama
tahun 2018. Laporan ini juga menyajikan data kinerja 2 (dua) Loka POM yang baru terbentuk
yaitu Loka POM Ende dan Loka POM Manggarai Barat. Loka POM ini terbentuk untuk
memperkuat dan mendekatkan pengawasan obat dan makanan ke tingkat Kabupaten/ Kota
sesuai Peraturan BPOM Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT di
Lingkungan BPOM.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat aktif dalam pencapaian kinerja Balai
POM di Kupang selama tahun 2018. Terima kasih juga kepada Tim Laptah yang telah
menyusun dengan baik Laporan Tahunan ini. Semoga Laporan Tahunan ini bermanfaat
sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan perlindungan terhadap masyarakat dari obat dan
makanan yang beresiko terhadap kesehatan.
ii
DAFTAR ISI
Sambutan i
Daftar Isi ii
Daftar Gambar iv
Daftar Grafik vi
Daftar Tabel ix
Tim Penyusun Laporan Tahunan 2018 xi
BAB I. PENDAHULUAN
Gambaran Umum Institusi 1
A. Tugas Pokok 1
B. Fungsi 1
C. Visi dan Misi 2
D. Budaya Organisasi 2
E. Kegiatan Utama 3
F. Kegiatan Prioritas Tahun 2018 5
BAB II. KEADAAN UMUM DAN LINGKUNGAN
A. Lingkungan Eksternal 8
Data Umum Wilayah Kerja 8
Data Demografi 11
Sasaran Pengawasan 15
B. Lingkungan Internal 16
Inventaris Kantor/Aset 16
Sumber Daya Manusia 20
BAB III. HASIL KEGIATAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
1. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Produk Terapetik/Obat 24
Sampling dan Pengujian 24
Pemeriksaan Sarana Distribusi Terapetik/Obat 25
2. Pengawasa Napza 27
Sampling dan Pengujian 27
Pemeriksaan Sarana Distribusi Napza 27
3. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Suplemen Makanan 28
Sampling dan Pengujian 28
iii
Pemeriksaan Sarana Distribusi Suplemen Makanan 28
4. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Obat Tradisional 29
Sampling dan Pengujian 29
Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional 29
5. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Kosmetik 30
Sampling dan Pengujian 30
Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik 30
6. Pengawasan Mutu, Keamanan dan Kemanfaatan Pangan 31
Sampling dan Pengujian 31
Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan 35
7. Pemantauan Iklan dan Label 37
8. Penyidikan dan Kasus Tindak Pidana di Bidang Obat dan Makanan 38
9. Pengawasan oleh Pos POM Atambua 40
10. Pengawasan oleh Loka POM Ende 46
11. Pengawasan oleh Loka POM Manggarai Barat 53
12. Pemberdayaan Masyarakat/Konsumen 57
13. Quality Assurance dan Quality Management System 85
BAB IV. MASALAH 92
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 93
Saran 94
LAMPIRAN 95
iv
DAFTAR GAMBAR
No Uraian Hal
Gambar 1.1 Kegiatan KIE dengan Tokoh Masyarakat 7
Gambar 1.2 Pelayanan Publik kepada Masyarakat melalui Kegiatan Car Free Day 7
Gambar 2.1 Peta Wilayah Nusa Tenggara Timur 8
Gambar 2.2 Pelantikan Pejabat Struktural dan Kepala Loka POM sesuai SOTK baru 11
Gambar 2.3 Pariwisata NTT, (a) Kampung Adat Bena, (b) Danau Kalimutu, (c) Wae Rebo, (d) Pulau Padar
15
Gambar 2.4 Peningkatan Kompetensi SDM dengan berbagai kegiatan 21
Gambar 3.1 Pengambilan Sumpah Penyidik BADAN POM di Kanwil KemkumHAM. Kupang, 17 September 2018
39
Gambar 3.2 Bimtek Intelijen 40
Gambar 3.3 Pemeriksaan Sarana Distribusi oleh Pos POM Atambua 43
Gambar 3.4 Kegiatan Loka di Kabupaten Ende Tahun 2018 52
Gambar 3.5 Kegiatan Loka di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
57
Gambar 3.6 Kegiatan Penyusunan Profil KLB Keracunan Pangan Nasional Tahun 2018
63
Gambar 3.7 Kegiatan Audit Surveilan Piagam Bintang oleh Balai POM di Kupang
64
Gambar 3.8 Kegiatan Audit Sertifikasi Halal oleh Balai POM di Kupang
65
Gambar 3.9 Kegiatan Advokasi Kelembagaan Desa Tahun 2018 di Kabupaten Sikka
66
Gambar 3.10 Kegiatan Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan Desa Tahun 2018 di Kabupaten Sikka
67
Gambar 3.11 Kegiatan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan untuk Komunitas Desa di Kabupaten Sikka
68
Gambar 3.12 RADPG dengan Lintas Sektor dan KIE Kepada Industri dan Masyarakat Pada Tahun 2018
70
Gambar 3.13 KIE dengan Tokoh Masyarakat (Pius Lustrilanang) di Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka
73
Gambar 3.14 Kegiatan Pameran dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke-73 di Kota Kupang
74
Gambar 3.15 Kunjungan Siswa SDI Kuanino 3 ke Balai POM di Kupang
75
Gambar 3.16 Kegiatan Operasional Mobil Keliling di Tahun 2018 77
Gambar 3.17 Kegiatan Bimbingan Teknis kepada Petugas Pasar dan Kampanye Pasar Aman di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2018
80
Gambar 3.18 Kegiatan On Air di Radio di Tahun 2018 81
v
Gambar 3.19 Kegiatan Talkshow di Televisi di Tahun 2018 82
Gambar 3.20 Kegiatan Workshop PKP Tahun 2018 84
Gambar 3.21 Uji Profisiensi Tahun 2018 86
Gambar 3.22 Audit Internal ISO 17025: 2005 87
Gambar 3.23 Kaji Ulang Dokumen Tahun 2018 87
Gambar 3.24 Audit GLP Laboratoium Balai POM di Kupang 88
Gambar 3.25 Kalibrasi Instrumen Laboratorium oleh P3OMN dan BBPOM di Surabaya
90
Gambar 3.26 Pelatihan Eksternal oleh ANTRAINING 90
Gambar 3.27 Pelatihan Internal Laboratorium Oleh P3OMN Tahun 2018
91
Gambar 3.28 Diseminasi Hasil Pelatihan Laboratorium 91
vi
DAFTAR GRAFIK
No Uraian Hal Grafik 3.1 Profil Jumlah Parameter Pengujian Sampel Terapetik secara Kimia
Tahun 2018 25
Grafik 3.2 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik/Obat di Provinsi NTT Tahun 2018
25
Grafik 3.3 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Terapetik/Obat berdasarkan Jenis Sarana yang Diperiksa di Provinsi NTT Tahun 2018
26
Grafik 3.4 Perbandingan Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik di Provinsi NTT
26
Grafik 3.5 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Napza Tahun 2018 28
Grafik 3.6 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Suplemen Makanan di Provinsi NTT Tahun 2018
28
Grafik 3.7 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional di Provinsi NTT Tahun 2018
29
Grafik 3.8 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika Di Provinsi NTT Tahun 2018
30
Grafik 3.9 Profil Hasil Aksi Penertiban Pasar dari Kosmetik Ilegal Di Provinsi NTT Tahun 2018
31
Grafik 3.10 Profil Hasil Sampling Pangan yang Bersumber dari DIPA Balai POM di Kupang Tahun 2018
31
Grafik 3.11 Sampel Mobil keliling Tahun 2018 32
Grafik 3.12 Sampel Pos POM Tahun 2018 33
Grafik 3.13 Sampel Pihak Ketiga (TMS Kimia) Tahun 2018 33
Grafik 3.14 Parameter Uji Pangan (Kimia) Tahun 2018 34
Grafik 3.15 Jenis Bahan Berbahaya yang Terkandung dalam Sampel Pangan 35
Grafik 3.16 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan di Provinsi NTT Tahun 2018
36
Grafik 3.17 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan (MD) di Provinsi NTT Tahun 2018
37
Grafik 3.18 Profil Hasil Pemantauan Penandaan Obat dan Label Kemasan Obat Tradisional, Suplemen, Makanan, Kosmetika dan Pangan Tahun 2018
37
Grafik 3.19 Profil Pemantauan Iklan Obat,Napza, Suplemen, Makanan, Kosmetika dan Pangan Tahun 2018
38
Grafik 3.20 Pengujian Menggunakan Tes Kit 4 Bahan Berbahaya di Pos POM Atambua
40
Grafik 3.21 Profil Jumlah Sampel Pos POM Atambua yang dikirim ke Balai POM Kupang Tahun 2018
41
Grafik 3.22 Profil Pemeriksaan Sarana Distribusi Oleh Pos POM Atambua Tahun 2018
41
Grafik 3.23 Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi oleh Pos POM Atambua Tahun 2018
42
vii
Grafik 3.24 Profil Hasil Pemeriksaan Puskesmas di Wilayah Kerja Pos POM Atambua Tahun 2018
44
Grafik 3.25 Profil Hasil Pemeriksaan Balai Pengobatan/Klinik di Wilayah Kerja Pos POM Atambua Tahun 2018
45
Grafik 3.26 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan di Wilayah kerja Pos POM Atambua Tahun 2018
45
Grafik 3.27 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik di Wilayah Kerja Pos POM Atambua Tahun 2018
46
Grafik 3.28 Sampel Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018 47
Grafik 3.29 Profil Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
48
Grafik 3.30 Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
48
Grafik 3.31 Profil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
49
Grafik 3.32 Profil Hasil Pemeriksaan Puskesmas oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
50
Grafik 3.33 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
50
Grafik 3.34 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Komplemen oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
51
Grafik 3.35 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
51
Grafik 3.36 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
52
Grafik 3.37 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Pelayanan dan Distribusi Obat Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat
53
Grafik 3.38 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat berdasarkan Jenis Sarana yang diperiksa Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat
53
Grafik 3.39 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Suplemen Kesehatan oleh Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
54
Grafik 3.40 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional oleh Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
55
Grafik 3.41 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika oleh Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
55
Grafik 3.42 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan oleh Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
56
Grafik 3.43 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produksi Pangan IRTP oleh Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
56
Grafik 3.44 Penggolongan Konsumen Menurut Profesi Tahun 2018 59
Grafik 3.45 Sarana Yang Dipergunakan Konsumen dalam Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan Tahun 2018
59
viii
Grafik 3.46 Profil Pengaduan/Pertanyaan Berdasarkan Informasi Produk Tahun 2018
60
Grafik 3.47 Sertifikasi Sarana dalam Rangka Perizina Tahun 2018 61
Grafik 3.48 Data Kasus Keracunan di Provinsi NTT tahun 2018 62
Grafik 3.49 Keracunan Oleh Gigitan Binatang di Kota Kupang Tahun 2018 62
Grafik 3.50 Audit Surveilan PB1KP untuk IRTP dan Kantin Sekolah Tahun 2018
64
Grafik 3.51 Kabupaten/Kota yang Diaudit Sertifikasi Halal Tahun 2018 65
Grafik 3.52 Profil Data KIE dengan Tokoh Masyarakat Tahun 2018 73
Grafik 3.53 Profil Data Tempat Pelaksanaan Operasional Mobling Tahun 2018 76
Grafik 3.54 Data Jumlah Sampel Pasar Aman dari Bahan Berbahaya Tahun 2018
80
Grafik 3.55 Data Hasil Uji Sampel Pasar Aman dari Bahan Berbahaya Tahun 2018
80
Grafik 3.56 KIE di Media Elektronik/Cetak Tahun 2018 82
Grafik 3.57 Workshop PKP dalam rangka SPP IRT Tahun 2018 83
ix
DAFTAR TABEL
No Uraian Hal
1 Keterjangkauan Pengawasan 10
2 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota 12
3 Angka Melek Huruf Penduduk Di Atas Usia 10 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
13
4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Persen), 2014 - 2017
14
5 Jumlah Sekolah dan Jumlah Murid SD Menurut Kabupaten/Kota 16
6 Profil Sumber Daya Manusia Tahun 2018 95
7 Profil Pegawai Menurut Pendidikan dan Unit Kerja Tahun 2018 96
8 Profil Pegawai Menurut Pelatihan Teknis/Manajemen dari Unit Kerja Tahun 2018
97
9 Profil Jenis Uji Profisiensi yang Diikuti dan Hasilnya Tahun 2018 86
10 Daftar Sarana dan Prasarana Tahun 2018 110
11 Daftar Peralatan Laboratorium Tahun 2018 122
12 Jumlah dan Jenis Sarana Produksi Obat, Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Pangan Tahun 2018
126
12A Hasil Pengawasan terhadap sarana produksi pangan (MD) di Provinsi NTT Tahun 2018
36
13 Jumlah dan Jenis Sarana Distribusi Obat yang Diawasi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018
127
13A Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Makanan Tahun 2018
128
13B Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat, Pangan, Kosmetik, Obat Tradisional oleh Pos POM Atambua
42
14 Sertifikasi Produk dan Fasilitas Produksi dan/atau Distribusi Obat dan Makanan Tahun 2018
129
15 Sampling dan Pengujian Obat dan Makanan Tahun 2018 129
16A Hasil Pengujian Terapeutik Menurut Parameter Uji Tahun 2018 130
16B Hasil Pengujian Obat Tradisional Menurut Parameter Uji Tahun 2018 131
16C Hasil Pengujian Suplemen Menurut Parameter Uji Tahun 2018 132
16D Hasil Pengujian Loka POM Ende Menurut Parameter Uji Tahun 2018 137
17 Jenis Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Sampel Obat Tradisional Tahun 2018
-
18 Hasil Pengujian Kosmetik Menurut Parameter Uji Tahun 2018 140
19 Jenis Bahan Berbahaya dalam Sampel Kosmetika Tahun 2018 -
20 Hasil Pengujian Pangan Menurut Parameter Uji Tahun 2018 142
21 Jenis Bahan Berbahaya dalam Sampel Pangan Tahun 2018 35
22A Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji Tahun 2018 143
22B Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji untuk Sampel Pangan Tahun 2018
144
23 Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk Terapetik, PKRT, Produk Biologi dan Rokok Tahun 2018
-
24 Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat Tradisional Tahun 2018 145
x
25 Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kosmetik Tahun 2018 146
26 Evaluasi Umum Prioritas Sampling Suplemen Makanan Tahun 2018 147
27A Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk Pangan Tahun 2018 148
27B Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kemasan dan Wadah Pangan Tahun 2018
32
28 Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk dan Bahan Berbahaya Tahun 2018
-
29 Hasil Pengujian Barang Bukti Kasus di Bidang Narkotika dan Psikotropika Tahun 2018
151
30 Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji Tahun 2018 22
30A Hasil Audit GLP Laboratorium Balai POM di Kupang 88
31 Intelijen dan Penyidikan Di Bidang Pengawas Obat dan Makanan Tahun 2018
152
31A Tindak Lanjut Kasus Pro-Justitia di Bidang Obat dan Makanan Tahun 2018 153
32 Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) dan Pengaduan Masyarakat Tahun 2018
-
33A Penggolongan Konsumen Menurut Profesi Tahun 2018 153
33B Penggolongan Konsumen Menurut Profesi Pos POM Atambua Tahun 2018 154
33C Jumlah Pengaduan/Pertanyaan Menurut Jenis Produk Tahun 2018 58
34A Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan Tahun 2018
154
34B Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan Pos POM Atambua
155
35 Jumlah IRTP Yang Telah Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan s/d Tahun 2018
83
36A Data Kasus Keracunan di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2018 62
36B Data Kasus Keracunan di Pos POM Atambua Tahun 2018 155
37 Frekuensi Kasus Keracunan Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018 156
38 Pengawasan Iklan Sediaan Farmasi dan Makanan Tahun 2018 156
39 Matriks Tindak lanjut Hasil Pengawasan Yang Dilakukan oleh BB/BPOM Tahun 2018
157
40 Sertifikasi/Akreditasi Penghargaan Tahun 2018 159
41 Laporan Realisasi Keuangan Tahun 2018 159
xi
TIM PENYUSUN LAPTAH BALAI POM DI KUPANG
TAHUN 2018
Pengarah : Drs. Sem Lapik, Apt., M.Sc
Ketua : Pesta SP Sibarani , S.Farm., Apt., MPP
Sekretaris : Dilaekha Ryan Permata, S.Si
Anggota : Drs. Yoseph Nahak, Apt., M.Kes
Elisabet Kurniawati, S.Si., Apt
Rosa Endang Setiyaati, S.Farm., Apt
Fiqih Kartika Gerina, S.Si
Rosnita Marpaung, S.Si
Esther Radja Huki, S.Si
M. Aris Mustofa, S.Farm., Apt
Widiya Pusparani, S.Si
Erickson Fangidae, A.Md
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
GAMBARAN UMUM INSTITUSI
Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor: 05018/SK/KBPOM
tanggal 17 Mei 2001 yang telah beberapa kali disempurnakan untuk mengikuti
perkembangan hingga diterbitkannya Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Nomor 8 tahun 2018 tanggal 8 Juni 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, Provinsi Nusa
Tenggara Timur memiliki 3 (tiga) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengawas Obat
dan Makanan, yaitu Balai POM di Kupang, Loka Pengawas Obat dan Makanan di
Kabupaten Ende dan Kabupaten Manggarai Barat.
Tugas pokok dan fungsi UPT Badan POM sebagai berikut:
A. Tugas Pokok
Melaksanakan kebijakan di bidang pengawasan obat dan makanan, yang meliputi
pengawasan atas produk terapetik, narkotika, psikotropika, zat adiktif, obat
tradisional, kosmetika, produk komplemen, serta pengawasan keamanan pangan dan
bahan berbahaya di Wilayah Nusa Tenggara Timur.
B. Fungsi
a. Penyusunan rencana dan program di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/ fasilitas produksi Obat dan Makanan;
c. Pelaksanaan pemeriksaan sarana/ fasilitas distribusi Obat dan Makanan dan/ atau sarana/
fasilitas pelayanan kefarmasian;
d. Pelaksanaan sertifikasi produk dan sarana/ fasilitas produksi dan/ atau distribusi Obat
dan Makanan;
e. Pelaksanaan pengambilan contoh/ sampling Obat dan Makanan;
f. Pelaksanaan pengujian Obat dan Makanan;
g. Pelaksanaan intelijen dan penyidikan terhadap pelanggaran ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
h. Pengelolaan komunikasi, informasi, edukasi, dan pengaduan masyarakat di bidang
pengawasan Obat dan Makanan;
i. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama di bidang pengawasan Obat dan Makanan;
j. Pelaksanaan pemantauan evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan Obat dan
Makanan;
k. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga;
l. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
2
C. Visi dan Misi
Dalam melaksanakan kegiatan, Balai POM di Kupang, Loka POM di Kabupaten
Ende dan Kabupaten Manggarai Barat berpedoman pada Visi dan Misi Badan POM
RI sebagai lembaga induk. Visi dan Misi Badan POM RI semula ditetapkan
dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Nomor: HK.00.05.21.4466 tanggal 11 Juni
2007 tentang Pernyataan Visi dan Misi Badan POM RI. Dalam perjalanannya, untuk
mengakomodir berbagai kebijakan aktual yang berkembang di bidang pengawasan
obat dan makanan maka dilakukan penyempurnaan terhadap visi dan misi Badan
POM RI dengan diterbitkannya Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor :
HK.04.01.21.11.10.10509 tanggal 03 November 2010 tentang Penetapan Visi dan
Misi Badan POM RI yaitu :
Visi :
Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan Masyarakat dan Daya Saing Bangsa
Misi :
Dalam rangka mewujudkan Visinya Badan POM memerlukan tindakan nyata sesuai
dengan penguatan peran Balai POM di Kupang, Loka POM di Kabupaten Ende dan
Manggarai Barat sebagai perpanjangan fungsi di Provinsi NTT yang dituangkan dalam
Misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan sistem pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko untuk
melindungi masyarakat.
2. Mendorong kemandirian pelaku usaha dalam memberikan jaminan keamanan
Obat dan Makanan serta memperkuat kemitraan dengan pemangku kepentingan.
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Badan POM
D. Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini, dihayati dan diamalkan
oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan tugasnya. Nilai-nilai luhur
yang hidup, tumbuh dan berkembang dalam organisasi menjadi semangat bagi
seluruh anggota organisasi dalam berkarsa dan berkarya.
1. Profesional
Menegakkan profesionalisme dengan integritas, objektivitas, ketekunan dan
komitmen yang tinggi.
3
2. Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur dan keyakinan
3. Kredibilitas
Dapat dipercaya, dan diakui oleh masyarakat luas, nasional dan internasional.
4. Kerjasama Tim
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan komunikasi yang baik.
5. Inovatif
Mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi terkini.
6. Responsif/Cepat Tanggap
Antisipatif dan responsif dalam mengatasi masalah
E. Kegiatan Utama
Untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi sesuai visi dan misi organisasi,
Balai POM di Kupang menetapkan kegiatan utama di tahun 2018 dengan targetnya
meliputi:
1. Meningkatnya kualitas sampling dan pengujian terhadap produk Obat dan Makanan
yang beredar, dengan indikator jumlah sampel yang duji menggunakan parameter kritis
= 2500 sampel.
2. Meningkatnya kualitas Sarana Produksi yang memenuhi standar, dengan indikator
persentase cakupan pengawasan Sarana Produksi Obat dan Makanan = 100%
3. Meningkatnya kualitas Sarana Distribusi yang memenuhi standar, dengan indikator
persentase cakupan pengawasan Sarana Distribusi Obat dan Makanan = 60%
4. Meningkatnya hasil tindak lanjut penyidikan terhadap pelanggaran Obat dan Makanan,
dengan indikator jumlah perkara di bidang Obat dan Makanan = 6 perkara
5. Pengadaan sarana dan prasarana yang terkait pengawasan Obat dan Makanan, dengan
indikator persentase pemenuhan sarana prasarana sesuai standar = 92%
6. Penyusunan perencanaan, penganggaran, keuangan dan evaluasi yang dilaporkan tepat
waktu, dengan indikator jumlah dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi
yang dilaporkan tepat waktu = 9 dokumen
7. Meningkatnya kerjasama, komunikasi, informasi dan edukasi, dengan indikator
sebagai berikut :
a. Jumlah layanan publik pada Balai POM di Kupang = 1266 layanan
b. Jumlah komunitas yang diberdayakan = 40 komunitas
4
Sesuai Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 8 tahun 2018 tanggal 8 Juni
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan
Pengawas Obat dan Makanan, kegiatan utama dan target Balai POM di Kupang
mengalami perubahan menjadi sebagai berikut:
1. Terwujudnya Obat dan Makanan yang aman dan bermutu di wilayah kerja Balai POM
di Kupang, dengan indikator sebagai berikut:
a. Indeks Obat dan Makanan di wilayah kerja Balai POM di Kupang = 70
b. Persentase Obat yang memenuhi syarat di wilayah kerja Balai POM di Kupang =
93,5%
c. Persentase Obat Tradisional yang memenuhi syarat di wilayah kerja Balai POM di
Kupang = 83%
d. Persentase Kosmetik yang memenuhi syarat di wilayah kerja Balai POM di Kupang
= 92%
e. Persentase Suplemen Kesehatan yang memenuhi syarat di wilayah kerja Balai POM
di Kupang = 82%
f. Persentase Makanan yang memenuhi syarat di wilayah kerja Balai POM di Kupang
= 89,6%
2. Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha dan kesadaran masyarakat terhadap keamanan,
manfaat, dan mutu Obat dan Makanan di wilayah kerja Balai POM di Kupang, dengan
indikator sebagai berikut:
a. Indeks kepatuhan (compliance indeks) pelaku usaha di bidang Obat dan Makanan di
wilayah kerja Balai POM di Kupang = 60
3. Meningkatnya pengetahuan masyarakat terhadap Obat dan Makanan aman di wilayah
kerja Balai POM di Kupang, dengan indikator sebagai berikut:
a. Indeks pengetahuan masyarakat terhadap Obat dan Makanan aman di wilayah kerja
Balai POM di Kupang = 60
4. Meningkatnya efektifitas pengawasan Obat dan Makanan berbasis risiko di wilayah kerja
Balai POM di Kupang, dengan indikator sebagai berikut:
a. Persentase pemenuhan pengujian sesuai standar di Provinsi Nusa Tenggara Timur =
100%
b. Persentase sarana produksi Obat dan Makanan yang memenuhi ketentuan di wilayah
kerja Balai POM di Kupang = 15%
c. Persentase sarana distribusi Obat dan Makanan yang memenuhi ketentuan di wilayah
kerja Balai POM di Kupang = 20%
5
d. Persentase keputusan penilaian sertifikasi yang diselesaikan tepat waktu di wilayah
kerja Balai POM di Kupang = 60%
e. Rasio tindak lanjut hasil pengawasan Obat dan Makanan yang dilaksanakan di
wilayah kerja Balai POM di Kupang = 36,10
5. Menguatnya penegakan hukum di bidang Obat dan Makanan di wilayah kerja Balai POM
di Kupang, dengan indikator sebagai berikut:
a. Persentase perkara yang diselesaikan hingga tahap II di wilayah kerja Balai POM di
Kupang = 50%
6. Terwujudnya reformasi birokrasi Balai POM di Kupang sesuai roadmap reformasi
birokrasi Badan POM 2015-2019, dengan indikator sebagai berikut:
a. Nilai AKIP Balai POM di Kupang = 78
F. Kegiatan Prioritas Tahun 2018
Sebagai Unit Pelaksana Teknis, guna meningkatkan efektivitas keberhasilan
program Badan POM RI, Balai POM di Kupang tahun 2018 melaksanakan kegiatan-
kegiatan prioritas sebagai berikut:
1. Meningkatnya kualitas sampling dan pengujian terhadap produk Obat
dan Makanan yang beredar.
Meningkatnya pengawasan produk Obat dan Makanan yang disampling dan
diuji, dilakukan dengan pemenuhan pengujian produk menggunakan parameter
uji kritis sesuai dengan pedoman sampling yang telah disusun oleh Badan POM.
Selain itu dilakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung pelaksanaan teknis dan
manajemen laboratorium seperti meningkatkan keikutsertaan dalam uji
Profisiensi Sampel Obat, Makanan, Obat Tradisional, Kosmetik, dan Suplemen
Kesehatan.
2. Meningkatnya kualitas sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan
yang memenuhi standar.
Audit dan inspeksi sarana untuk memastikan komoditi yang diproduksi
maupun disimpan/ diedarkan sesuai kaidah-kaidah baku sehingga produk yang
dihasilkan dijamin aman, bermanfaat, dan bermutu dilakukan dengan lebih tajam
dan intensif.
3. Meningkatnya hasil tindak lanjut penyidikan terhadap pelanggaran Obat
dan Makanan.
Penegakan hukum di bidang pengawasan Obat dan Makanan juga merupakan
salah satu upaya dalam menguatkan sistem pengawasan obat dan makanan.
6
Penegakan hukum didasarkan pada bukti hasil pengujian, pemeriksaan, maupun
investigasi awal. Selain itu kegiatan operasi terpadu oleh PPNS Balai POM di
Kupang bersama stakeholders pada tahun 2018 ini antara lain baik dalam bentuk
Operasi Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal (Operasi Obson dan Operasi
Gabungan Nasional), Operasi Menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Natal, serta
aksi penertiban kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan. Dengan koordinasi
yang baik dengan pihak-pihak terkait Balai POM di Kupang dapat
menindaklanjuti beberapa kasus dengan tindakan Pro justitia.
4. Meningkatnya pemenuhan sarana prasarana terkait pengawasan Obat dan
Makanan.
Peningkatan kinerja Balai POM di Kupang didukung oleh sarana dan
prasarana yang menunjang tercapainya tujuan dari pengawasan Obat dan
Makanan, diantaranya: bangunan, meubelair, alat pengolah data, dan alat
laboratorium.
5. Dokumen perencanaan, penganggaran, dan evaluasi yang dilaporkan
tepat waktu.
Pada awal tahun anggaran, Balai POM di Kupang menyusun dokumen
perencanaan kegiatan yang meliputi perencanaan pelaksanaan kegiatan
beserta anggarannya. Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan anggaran
dilaksanakan setiap triwulan dalam bentuk Laporan Rencana Aksi
Pelaksanaan Kegiatan (RAPK). Di tahun 2018, terdapat 10 laporan yang
dihasilkan berupa: Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja 2017, Laporan
Tahunan 2017, Laporan Keuangan 2017, RAPK Triwulan I 2018, RAPK
Triwulan II 2018, Laporan Keuangan Semester I 2018, RAPK Triwulan III
2018, Reviu Renstra 2018, dan DIPA 2019.
6. Meningkatnya Kerjasama, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Kegiatan ini meliputi kerjasama dengan lintas sektor yang dituangkan dalam
bentuk Memorandum of Understanding (MoU), komunikasi-informasi-
edukasi (KIE) tentang pengawasan Obat dan Makanan dilakukan melalui
siaran radio, televisi, mobil laboratorium keliling dan pemberdayaan
masyarakat desa/ kelurahan dengan pembentukan kader-kader keamanan
pangan dan petugas pengelola pasar sebagai perpanjangan fungsi Balai POM
di Kupang.
Balai POM di Kupang melakukan pelayanan publik terhadap masyarakat
Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan memberikan layanan informasi dan
7
pengaduan yang bisa diakses oleh masyarakat dengan datang langsung ke
kantor, melalui telepon ataupun media sosial (facebook, whatsapp, twitter,
instagram). Selain itu tersedia juga layanan pengujian bagi masyarakat
melalui jalur Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Gambar 1.1 Kegiatan KIE dengan Tokoh Masyarakat
Gambar 1.2 Pelayanan Publik kepada Masyarakat melalui Kegiatan Car Free Day
8
BAB II
KEADAAN UMUM
DAN LINGKUNGAN
8
A. Lingkungan Eksternal
Data Umum Wilayah Kerja
Luas Wilayah Kerja
Secara astronomis Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terletak antara 8o-12o
Lintang Selatan dan 118o-125o Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi
Nusa Tenggara Timur memiliki batas-batas sebelah Utara dengan Laut Flores, sebelah
Selatan dengan Samudera Hindia, sebelah Timur dengan Negara Timor Leste dan sebelah
Barat dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan letak geografisnya, Provinsi
NTT berada di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera
Indonesia dan Laut Flores.
Gambar 2.1 Peta Wilayah Nusa Tenggara Timur
Luas wilayah daratan Provinsi Nusa Tenggara Timur 47.931,54 km2 tersebar pada 1.192
pulau (43 pulau dihuni dan 1.149 pulau tidak dihuni). Sebagian besar wilayahnya
bergunung dan berbukit, hanya sedikit dataran rendah. Memiliki sebanyak 40 sungai
dengan panjang antara 25-118 kilometer.
Jumlah Kabupaten/ Kota
Provinsi NTT terdiri dari 21 Kabupaten dan 1 Kota yang terletak di tujuh pulau besar
yaitu :
Pulau Sumba : Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, dan Sumba Tengah,
Pulau Timor : Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu,
Kota Kupang, Kab. Malaka,
9
Pulau Flores : Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Nagekeo, Manggarai,
Manggarai Barat, Manggarai Timur,
Pulau Alor : Alor,
Pulau Lembata : Lembata,
Pulau Rote : Rote Ndao,
Pulau Sabu : Sabu Raijua
NTT terkenal dengan sebutan Flobamorata yang merupakan kumpulan lima pulau besar
di NTT (Flores, Sumba, Timor, Alor dan Lembata). Pulau terluas di NTT adalah pulau
Timor (14.200 km2).
Wilayah administrasi di NTT terbagi atas 21 kabupaten dan 1 kota. Wilayah
terluas adalah Kabupaten Sumba Timur dengan luas 7.005,00 km2 (14,61%) dan
Kabupaten Kupang dengan luas 5.525,83 km2 (11,53%). Wilayah terkecil adalah Kota
Kupang dengan luas 180,27 km2 (0,38%) dan Kabupaten Sabu Raijua dengan luas
460,47 km2 (0,96%).
Karena merupakan provinsi kepulauan akses menuju ibu kota provinsi NTT, Kupang,
dapat ditempuh menggunakan beberapa sarana. Jalur darat/ transportasi darat
digunakan untuk Kabupaten/ Kota yang berada di pulau Timor (Kabupaten Kupang,
Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Malaka, dan Kota Kupang). Untuk
kabupaten lain dapat menggunakan jalur laut ataupun udara (sumber: Provinsi NTT
dalam Angka 2018).
Keadaan Iklim
Wilayah di NTT memiliki suhu yang bervariasi. Dari 10 stasiun meteorologi dan
klimatologi di NTT, tercatat suhu tertinggi pada tahun 2017 adalah 32,32⁰C dan
terendah adalah 15,55⁰C. Secara umum daerah NTT tergolong panas dengan rata-rata
suhu antara 27-28⁰C sepanjang tahun 2017 dengan pengecualian wilayah Manggarai
yang memiliki rata-rata suhu 20,13⁰C. Rata-rata curah hujan yang tercatat pada stasiun
meteorologi dan klimatologi tahun 2017 adalah antara 900-4400 mm3. Berdasarkan
jumlah hari hujan dalam setahun, Kabupaten Manggarai memiliki jumlah hari hujan
terbanyak yaitu 218 hari hujan disusul Manggarai Timur dengan 166 hari hujan dan
Ngada dengan 158 hari hujan. Sedangkan daerah yang memiliki jumlah hari hujan
terendah adalah Kabupaten Nagekeo dengan 55 hari hujan disusul Timor Tengah Utara
dengan 60 hari hujan dan Kabupaten Kupang dengan 70 hari hujan pada tahun 2017
(sumber : Provinsi NTT dalam Angka 2018).
10
Wilayah Administratif
Provinsi NTT merupakan provinsi dengan pemekaran wilayah administrasi yang tinggi
dari tahun ke tahun seperti dijelaskan pada penjelasan teknis. Begitu juga perubahan pada
tingkat kecamatan dan desa/ kelurahan. Tahun 2017 jumlah kecamatan adalah 306
kecamatan, jumlah desa sebanyak 3026 dan 318 kelurahan. (sumber : Provinsi NTT
dalam Angka 2018)
Pola Transportasi Balai POM di Kupang di Wilayah Kerja
Selain transportasi darat, di NTT juga menggunakan jenis transportasi lainnya karena
NTT merupakan provinsi kepulauan. Transportasi yang digunakan adalah transportasi
laut ataupun udara. Dari 22 Kabupaten/ Kota yang ada di NTT, sudah tersedia 14
pelabuhan udara dengan lebih dari 30.000 penerbangan pada tahun 2017. Untuk
transportasi laut tersedia ferry 24 lintasan penyeberangan komersil dan 77 lintasan
perintis.
Lama Waktu Perjalanan ke Wilayah Kerja
Waktu tempuh ke wilayah kerja di luar daratan Timor menggunakan pesawat adalah
paling lama 1 jam 15 menit dan paling singkat 45 menit. Sedangkan waktu tempuh ke
wilayah kerja di daratan Timor menggunakan kendaraan roda empat adalah paling lama
11 jam dan paling singkat 1 jam.
Tabel 1. Keterjangkauan Pengawasan
No Kabupaten/Kota Satuan Waktu Tempuh (jam)*
1 Kota Kupang Jam Dalam Kota
2 Kab. Belu Jam 7 Jam ( Darat)
3 Kab. TTU Jam 5 Jam (Darat)
4 Kab. TTS Jam 3 Jam (Darat)
5 Kab. Kupang Jam 1 Jam (Darat)
6 Kab. Rote Ndao Jam 0,5 Jam (Pesawat)
7 Kab. Sabu Rai Jua Jam 1 Jam (Pesawat)
8 Kab. Alor Jam 1 Jam (Pesawat)
9 Kab. Lembata Jam 1 Jam (Pesawat)
10 Kab. Flores Timur Jam 1 Jam (Pesawat)
11 Kab. Sikka Jam 1 Jam (Pesawat)
12 Kab. Ende Jam 1 Jam (Pesawat)
13 Kab. Nagekeo Jam 1 Jam (Pesawat) + 3 Jam (Darat)
14 Kab. Ngada Jam 1 Jam (Pesawat) + 1 Jam (Darat)
15 Kab. Manggarai Timur Jam 1 Jam (Pesawat) + 1 Jam (Darat)
16 Kab. Manggarai Jam 1 Jam (Pesawat)
17 Kab. Manggarai Barat Jam 1,5 Jam (Pesawat)
11
18 Kab. Sumba Timur Jam 1,5 Jam (Pesawat)
19 Kab. Sumba Tengah Jam 1,5 Jam (Pesawat) + 2 Jam (Darat)
20 Kab. Sumba Barat Jam 1,5 Jam (Pesawat) + 1,5 Jam (Darat)
21 Kab. Sumba Barat Daya Jam 1,5 Jam (Pesawat)
22 Kab. Malaka Jam 7 Jam (Darat)
TOTAL Jam 49.5 Jam
Keterangan:
* : waktu tempuh perjalanan darat, laut, dan/atau udara yang dibutuhkan dalam satuan jam dari lokasi kantor UPT BPOM ke kabupaten/kota yang menjadi cakupan wilayah kerjanya
Area Pengawasan UPT Badan POM di Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 8 tahun 2018
tanggal 8 Juni 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
lingkungan Badan Pengawas Obat dan Makanan, UPT Badan POM di Provinsi Nusa
Tenggara Timur terdiri dari :
1. Balai POM di Kupang dengan area pengawasan Obat dan Makanan meliputi
Kabupaten Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah,
Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara, Timor Tengah Selatan, Belu, Malaka,
Alor, Lembata, Flores Timur, Ngada, Rote Ndao, Sabu Raijua, Kota Kupang
2. Loka POM di Kabupaten Ende dengan area pengawasan Obat dan Makanan meliputi
Kabupaten Ende, Sikka dan Nagekeo
3. Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat dengan area pengawasan Obat dan
Makanan meliputi Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur
Gambar 2.2 Pelantikan Pejabat Struktural dan Kepala Loka POM sesuai SOTK baru
DATA DEMOGRAFI
Kependudukan
Penduduk Provinsi NTT berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2017 adalah sebanyak
5.287.302 jiwa yang terdiri atas 2.619.181 jiwa laki-laki dan 2.668.121 jiwa perempuan.
Laju pertumbuhan penduduk Provinsi NTT tahun 2017 adalah 1,61%. Rasio jenis
12
kelamin tahun 2017 adalah 98 yang berarti dari 100 perempuan hanya terdapat 98 laki-
laki. (sumber : Provinsi NTT dalam Angka 2018)
Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk NTT adalah 110 jiwa per km2 dimana yang terpadat adalah Kota
Kupang dengan 2.289 jiwa per km2. Kepadatan penduduk yang paling rendah adalah
Sumba Timur dengan 36 jiwa per km2 dan Sumba Tengah dengan 39 jiwa per km2.
Sementara itu, jumlah rumah tangga Provinsi NTT pada tahun 2017 adalah 1,1 juta rumah
tangga dengan rata-rata anggota rumah tangga 4,6.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota
Kabupaten/ Kota Penduduk Rasio Jenis
Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah
Kabupaten
1 Sumba Barat 64.918 60.858 125.776 107
2 Sumba Timur 129.389 123.315 252.704 105
3 Kupang 190.480 182.297 372.777 104
4 Timor Tengah Selatan 228.917 235.063 463.980 97
5 Timor Tengah Utara 123.384 126.327 249.711 98
6 Belu 106.782 106.814 213.596 100
7 Alor 98.916 103.974 202.890 95
8 Lembata 64.581 73.133 137.714 88
9 Flores Timur 120.285 131.326 251.611 92
10 Sikka 150.023 167.269 317.292 90
11 Ende 128.819 143.265 272.084 90
12 Ngada 77.701 81.380 159.081 95
13 Manggarai 161.192 168.006 329.198 96
14 Rote Ndao 81.207 78.407 159.614 104
15 Manggarai Barat 130.199 133.008 263.207 98
16 Sumba Tengah 36.385 34.334 70.719 106
17 Sumba Barat Daya 170.293 161.601 331.894 105
18 Nagekeo 62.291 73.513 135.804 94
19 Manggarai Timur 138.380 141.738 280.118 98
20 Sabu Raijua 46.814 44.698 91.512 105
21 Malaka 90.121 96.191 186.312 94
Kota
1 Kota Kupang 211.104 201.604 412.708 105
Nusa Tenggara Timur 2.619.181 2.668.121 5.287.302 98
(sumber : Provinsi NTT dalam Angka 2018)
13
Ketenagakerjaan
Berdasarkan hasil Sakernas 2017, angkatan kerja tahun 2017 berjumlah 2.398.609 orang
atau 69,09% terhadap penduduk usia kerja Provinsi NTT. Dari jumlah tersebut, sebanyak
96,73% berstatus bekerja. Tingkat pengangguran NTT tahun 2017 tercatat 3,27%.
Di NTT, lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor
pertanian diikuti sektor jasa dan perdagangan. Sebanyak 584.090 penduduk 15 tahun ke
atas yang bekerja berstatus pekerja tidak dibayar (pekerja keluarga).
Jumlah pencari kerja terdaftar pada tahun 2017 pada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah 3.797 orang yang terdiri atas 1.775
laki-laki dan 2.022 perempuan. Sebanyak 1.614 orang yang terdaftar sudah ditempatkan
bekerja (sumber : Provinsi NTT dalam Angka 2018).
Pendidikan
Berdasarkan jenis kelamin menurut Kabupaten/Kota penduduk usia diatas 10 tahun yang
dapat membaca dan menulis huruf latin tahun 2017 yakni laki-laki 94,13% dan
perempuan 91,38%, dengan persentase terbanyak terdapat di Kota Kupang yaitu
98,99%.
Tabel 3. Angka Melek Huruf Penduduk Di Atas Usia 10 Tahun Berdasarkan Jenis Kelamin per Kabupaten/Kota
No Kabupaten/Kota
Laki-laki Perempuan Total
Dapat Membaca
dan Menulis Huruf Latin
Buta Huruf
Dapat Membaca
dan Menulis Huruf Latin
Buta Huruf
Dapat Membaca
dan Menulis Huruf Latin
Buta Huruf
1 Sumba Barat 86,48 13,52 83,17 16,83 84,89 15,11
2 Sumba Timur 92,84 7,16 90,64 9,36 91,77 8,23
3 Kupang 94,33 5,67 91,61 8,39 93,01 6,99
4 Timor Tengah Selatan 90.66 9,34 85,97 14,03 88,26 11,74
5 Timor Tengah Utara 94,21 5,79 90,29 9,71 92,22 7,78
6 Belu 92,09 7,91 87,85 12,15 89,96 10,04
7 Alor 97,75 2,25 94,62 5,38 96,11 3,89
8 Lembata 98,39 1,61 96,38 3,62 97,30 2,70
9 Flores Timur 97,26 2,74 91,94 7,96 94,42 5,52
10 Sikka 92,82 7,18 89,93 10,07 91,27 8,73
11 Ende 98,17 1,83 96,28 3,72 97,16 2,84
12 Ngada 98,37 1,64 98,40 1,60 98,38 1,62
13 Manggarai 97,71 2,29 93,08 6,92 95,33 4,67
14 Rote Ndao 91,63 8,37 91,89 8,11 91,75 8,25
15 Manggarai Barat 98,38 1,62 93,28 6,19 95,79 3,94
16 Sumba Tengah 88,24 11,76 80,66 19,34 84,60 15,40
17 Sumba Barat Daya 83,23 16,77 80,13 19,87 81,72 18,28
18 Nagekeo 95,22 4,78 96,15 3,84 95,71 4,29
19 Manggarai Timur 97,16 2,84 94,86 5,14 95,99 4,01
14
20 Sabu Raijua 91,99 8,01 88,93 11,07 90,50 9,50
21 Malaka 87,94 12,06 86,66 13,26 87,25 12,70
22 Kota Kupang 98,99 0,98 99,05 0,95 99,02 0,97
Nusa Tenggara Timur 94,13 5,87 91,38 8,58 92,73 7,25
(sumber : Provinsi NTT dalam Angka 2018)
Perekonomian
Berdasarkan harga konstan tahun 2010, perekonomian NTT pada tahun 2017 mengalami
pertumbuhan sebesar 5,16%, sedikit melambat dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu
sebesar 5,17%. Seluruh lapangan usaha pada tahun 2017 mencatat pertumbuhan yang
positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2017 dicapai oleh lapangan usaha
Penyedia Akomodasi dan Makan Minum sebesar 13,59 persen%.
Tabel 4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2010 Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Persen), 2014 - 2017
Kabupaten/ Kota 2014 2015 2016* 2017**
Kabupaten
1 Sumba Barat 4,76 4,80 5,00 5,03
2 Sumba Timur 4,99 5,03 5,06 5,14
3 Kupang 5,10 5,05 4,83 5,13
4 Timor Tengah Selatan 4,36 4,39 4,79 5,35
5 Timor Tengah Utara 4,58 4,70 4,84 5,09
6 Belu 5,57 5,34 5,76 5,81
7 Alor 4,80 4,86 4,58 4,88
8 Lembata 5,09 4,98 4,75 5,04
9 Flores Timur 4,84 4,61 4,77 5,16
10 Sikka 4,56 4,40 4,93 5,22
11 Ende 5,01 5,07 5,08 5,04
12 Ngada 4,83 4,69 5,18 4,94
13 Manggarai 5,11 5,00 5,09 5,12
14 Rote Ndao 4,85 5,06 5,13 5,48
15 Manggarai Barat 4,08 4,45 4,76 5,11
16 Sumba Tengah 4,22 4,79 4,82 4,92
17 Sumba Barat Daya 4,02 4,63 5,02 5,52
18 Nagekeo 4,59 4,61 4,55 4,96
19 Manggarai Timur 5,27 5,10 5,16 5,14
20 Sabu Raijua 5,14 5,04 5,07 5,11
21 Malaka 5,08 4,90 5,02 5,11
Kota
1. Kota Kupang 6,81 6,63 6,74 6,83
(sumber : Provinsi NTT dalam Angka 2018).
15
Pariwisata
Jumlah wisatawan yang mengunjungi Provinsi NTT Tahun 2017 adalah sebanyak
616.538 orang terdiri atas 93.455 wisatawan mancanegara dan 523.083 wisatawan
domestik.
Pada sektor pariwisata potensi alam yang menjadi primadona NTT yaitu Pulau Padar
yang terdapat di Kabupaten Manggarai Barat dan Danau Kelimutu di Kabupaten Ende.
Selain itu di Pulau Flores terdapat objek wisata yang sangat menarik yaitu Kampung
Adat Bena-Bajawa serta Kampung Adat Wae Rebo-Manggarai yang dijuluki sebagai
“Negeri di Atas Awan”. Selain itu, sektor perkoperasian juga sedang digalakkan oleh
Pemerintah Daerah untuk menjadikan NTT sebagai Provinsi Koperasi.
(a) (b)
(c) (d) Gambar 2.3 Pariwisata NTT, (a) Kampung Adat Bena, (b) Danau Kalimutu, (c) Wae Rebo, (d) Pulau Padar
Sasaran Pengawasan
Jumlah sarana produksi dan distribusi obat dan makanan yang berada dalam cakupan
pengawasan Balai POM di Kupang adalah sebanyak 3031 sarana, meliputi industri
pangan, industri rumah tangga pangan, industri minuman beralkohol, pedagang besar
farmasi, apotek, toko obat, rumah sakit, puskesmas, dan sarana dstribusi obat, makanan,
obat tradisional, kosmetik, dan suplemen kesehatan lainnya. Selain itu juga dilakukan
16
pengawasan distribusi utamanya pangan jajanan anak sekolah (PJAS) pada sekolah-
sekolah di Wilayah NTT.
Tabel 5. Jumlah Sekolah serta Jumlah Murid SD Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018
No Kabupaten/Kota
Jumlah
SD Murid SD Madrasah Ibtidaiyah
Murid Madrasah
SD keseluruhan
Murid SD keseluruhan
1 Sumba Barat 89 21,602 1 166 90 21,768
2 Sumba Timur 256 38,974 7 1,240 263 40,214
3 Kupang 357 48,261 4 455 361 48,716
4 Timor Tengah Selatan 498 77,695 5 798 503 78,493
5 Timor Tengah Utara 263 38,515 1 375 264 38,890
6 Belu 145 28,265 2 638 147 28,903
7 Alor 275 28,730 25 3,104 300 31,834
8 Lembata 158 17,714 20 2,543 178 20,257
9 Flores Timur 280 33,569 18 2,571 298 36,140
10 Sikka 334 42,981 7 1,507 341 44,488
11 Ende 333 35,577 12 1,780 345 37,357
12 Ngada 172 21,257 6 526 178 21,783
13 Manggarai 238 49,621 7 1,170 245 50,791
14 Rote Ndao 143 20,762 2 181 145 20,943
15 Manggarai Barat 259 39,016 30 3,028 289 42,044
16 Sumba Tengah 81 12,655 - - 81 12,655
17 Sumba Barat Daya 248 75,092 1 304 249 75,396
18 Nagekeo 177 20,019 3 535 180 20,554
19 Manggarai Timur 329 43,797 15 1,534 344 45,331
20 Sabu Raijua 77 13,303 - - 77 13,303
21 Malaka 207 29,080 1 134 208 29,214
22 Kota Kupang 137 40,359 6 1,457 143 41,816
Nusa Tenggara Timur 5,056 776,844 173 20,046 5,229 796,890
(sumber : Provinsi NTT dalam Angka 2018)
B. Lingkungan Internal
Inventaris Kantor/Aset
Gedung Kantor
a. Balai POM di Kupang
Gedung Balai POM di Kupang berlokasi di Jalan R.A. Kartini, Kelurahan Kelapa
Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang yang dibangun secara bertahap sejak
tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Pembangunan gedung dengan anggaran
Rp.5.337.000.000,- mencakup kantor dan laboratorium dengan luas bangunan
1.712 m2 di atas tanah seluas 3.646 m2 dengan Nomor Sertifikat
24.13.01.01.2.00539.
Tahun 2012 Gedung Laboratorium Mikrobiologi dibangun di sebelah gedung utama
dengan luas bangunan 547m2 dan menghabiskan dana sebesar Rp.3.490.895.400,-.
17
Tahun 2015 dilakukan pembangunan Gudang Reagensia dan Barang Bukti dengan
anggaran Rp. 809.097.256,- untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan reagen dan
barang bukti seluas 200 m2
Tahun 2018 dilakukan renovasi terhadap ruang arsip pemeriksaan diubah menjadi
ruang untuk seksi penindakan dengan menambah luas bangunan sebesar 12,54 dan
menghabiskan anggaran Rp. 44.000.000,-.
Secara keseluruhan luas bangunan kantor dan laboratorium Balai POM di Kupang
adalah 1.724,54 m2 dengan nilai bangunan Rp. 9.680.992.656,-.
Untuk Pos POM Atambua oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Belu disediakan lahan
untuk Pinjam Pakai seluas 900 m2 yang terletak di Jl. El Tari, Kecamatan Atambua,
Kabupaten Atambua. Tanah tersebut milik Pemerintah Daerah Kabupaten Belu yang
dimanfaatkan oleh Badan POM untuk membangun Pos POM Atambua dengan dasar
surat tanggal 29 Maret 2004 nomor: Pem.130/277/III/2004 tentang Penyediaan
Lahan untuk Persiapan Pembangunan BPOM di Kabupaten Belu. Tahun 2007
sampai dengan tahun 2015 telah dilakukan pembangunan dan renovasi sebanyak
empat kali dan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 498.775.000,-.
b. Loka POM di Kabupaten Ende dan Kabupaten Manggarai Barat
Loka POM di Kabupaten Ende sudah memiliki bangunan sendiri yang dibangun
bertahap sejak 2009 dan dilanjutkan sampai 2018, pada lahan yang diberikan oleh
Pemerintah Kabupaten Ende. Bangunan seluas 250 m2 diatas tanah 1.368 m2 milik
Pemerintah Daerah Kabupaten Ende dengan dasar surat nomor
BU.445.04/228/Dinkes/2007 tentang Permohonan pendirian kantor Pos Pengawasan
Obat dan Makanan tanggal 13 Juli 2007
Loka POM di Kabupaten Ende melakukan komunikasi untuk proses hibah. Adapun
bangunan Loka POM di Kabupaten Ende telah memiki 2 (dua) ruang staf, 1 (satu)
ruang kepala, 1 (satu) ruang rapat/aula, 1 (satu) ruang sebagai gudang dan ruang
laboratorium yang terdiri atas Laboratorium Kimia (ruang preparasi, ruang timbang
dan ruang instrumen) serta Laboratorium Mikrobiologi (ruang preparasi, ruang
dekstruksi dan sterilisasi, ruang uji cemaran bakteri ,ruang uji jamur dan ruang
inkubasi). Untuk mengoptimalkan operasional kantor, Loka POM di Kabupaten
Ende juga sudah dilengkapi dengan fasilitas perkantoran seperti genset, AC, meja
dan kursi karyawan, meja dan kursi kepala, meja dan kursi rapat/aula, lemari
arsip/reagen/sampel, komputer, laptop, printer, scanner, telpon dan faximile serta
telah dilengkapi dengan jaringan internet melalui indihome. Selain itu memiliki 1
18
(satu) buah motor dinas, 1 (satu) mobil laboratorium keliling dan 1 (satu) buah mobil
operasional (sewa).
Pos POM Atambua
Gedung Pos POM di Atambua dibangun pada tahun 2005 dengan luas bangunan 63 m2
dengan luas tanah 300 m2 dan mulai beroperasi sejak tahun 2006. Tahun 2015 telah
dilakukan renovasi gedung Pos POM di Atambua, pada bangunan belakang menjadi
bangunan berlantai dua. Pekerjaan pada bangunan lantai dua telah diselesaikan pada
tahun anggaran 2017 dengan nilai Rp.287.114.500,-. Selain gedung, sarana prasarana
lain seperti perabotan kantor maupun penunjang kegiatan lainnya juga telah dilengkapi
(mebel, AC, Laptop dll). Pengadaan peralatan Laboratorium untuk pengujian telah
dilakukan dalam tahun 2017 untuk Pos POM Atambua dan Ende dengan nilai
Rp.2,442,795,300,-. Dengan adanya pembangunan gedung, sarana dan prasarana yang
lengkap, serta alat-alat laboratorium yang dibutuhkan dalam rangka pengawasan mutu
obat dan makanan yang beredar, diharapkan petugas Pos POM di Atambua dapat lebih
nyaman bekerja dan mengalami peningkatan yang lebih baik dalam kinerjanya.
Pada tahun 2017 Pos POM Atambua dan Ende telah dilengkapi instalasi pengaman listrik
dengan nilai Rp.71.500.000. Sedangkan penambahan daya listrik direncanakan pada
tahun 2018.
Rumah Dinas
Rumah Dinas Kepala Balai POM di Kupang berlokasi di Jalan KB. Mandiri No.1,
Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, memiliki luas
bangunan 113 m2 dan luas tanah 750 m2 dengan nomor sertifikat No.
24.13.01.01.4.00046.
Sumber Tenaga Listrik Dan Air
Sumber tenaga listrik Balai POM di Kupang berasal dari PLN dengan daya sebesar 150
KVA. Sedangkan seumber tenaga listrik di Pos POM Atambua sebesar 13000 VA.
Untuk mencegah terhentinya kegiatan pengujian dan pelayanan kepada masyarakat
akibat pemutusan sementara arus listrik oleh PLN, Balai POM di Kupang memiliki
sumber tenaga listrik cadangan berupa tenaga dua buah generator dengan kapasitas 100
KVA dan 150 KVA.
Sumber air di Balai POM di Kupang berasal dari PDAM, namun ketersediaan air belum
memadai karena penyediaan air PDAM yang tidak kontiniu sehingga memerlukan
penambahan air yang diangkut dengan mobil tangki.
19
Sumber tenaga listrik Loka POM di Kabupaten Ende berasal dari PLN dengan daya
sebesar 33 KVA. Untuk mencegah terhentinya kegiatan pengujian dan pelayanan
kepada masyarakat akibat pemutusan sementara arus listrik oleh PLN, Loka POM di
Kabupaten Ende memiliki sumber tenaga listrik cadangan berupa tenaga satu buah
generator dengan kapasitas 50 KVA.
Sumber air Loka POM di Kabupaten Ende berasal dari PDAM, namun ketersediaan air
belum memadai karena penyediaan air PDAM yang tidak kontinyu sehingga
memerlukan penambahan air yang diangkut dengan mobil tangki.
Kendaraan
Kendaraan dinas di Balai POM di Kupang, terdiri atas kendaraan roda empat dan roda
dua dengan rincian sebagai berikut :
a. Kendaraan roda empat sejumlah 10 unit, dengan rincian 8 unit dalam keadaan baik 2
unit dalam keadaan rusak berat.
Adapun Mobil yang dalam keadaan baik tersebut meliputi 1 Unit Mobling untuk Pos
POM Atambua, 1 Unit mobling untuk Loka POM Ende, 1 unit mobling untuk Loka
POM Manggarai Barat dan 1 unit mobling pada Balai POM Kupang serta 4 unit
mobil operasional dalam keadaan baik dan 2 unit rusak berat.
b. Kendaraan roda dua sejumlah 7 unit, dengan rincian 5 unit dalam kondisi baik dan 2
unit rusak berat, 1 unit ditempatkan di Pos POM Atambua, 1 unit di Loka POM Ende
dan 5 unit di Balai POM di Kupang.
Kendaraan dinas Loka POM di Kabupaten Ende, terdiri atas kendaraan roda empat dan
roda dua dengan rincian sebagai berikut :
a. Kendaraan roda empat sejumlah 1 unit (Mobling)
b. Kendaraan roda dua sejumlah 1 unit.
Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi eksternal yang dimiliki oleh Balai POM di Kupang
antara lain:
a. Saluran telepon Balai POM di Kupang sejumlah tiga nomor telepon yaitu 0380-
8554595, 8554596 dan 827565
b. Saluran telepon Pos POM di Atambua sejumlah satu nomor telepon yaitu 0389-
2325586
c. Saluran telepon Pos POM di Ende sejumlah satu nomor telepon yaitu 0381- 2701550.
20
Selain itu, Balai POM Kupang juga memiliki saluran faximile sejumlah 3 line dengan
nomor 0380-8554595, 8554596 dan 827565. Sedangkan sarana komunikasi internal
berupa aiphone ke seluruh unit yang ada di Balai POM di Kupang. Balai POM di Kupang
juga memiliki jaringan internet Virtual Private Network (VPN) dan Indihome sejumlah 4
titik dengan kecepatan 10 MbPs dengan alamat e-mail:
[email protected],[email protected] dan [email protected].
Di Balai POM di Kupang juga tersedia Local Area Network (LAN) yang dihubungkan
dengan VPN yang berbasis satelit di Badan POM. Jaringan LAN di Balai POM di
Kupang menggunakan server Pentium 4 Intel, Memory 16B, Hard Disk 80 GB. Untuk
mempermudah pelaporan secara elektronik (Sistem Informasi Elektronik), digunakan
jaringan internet 5 unit yang ditempatkan di Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pemeriksaan
dan Penyidikan, dan Seksi Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen. Jaringan
internet ini juga digunakan untuk keperluan Sistem Pelayanan Informasi Masyarakat
(SIMPEL) dan laporan keracunan/Kejadian Luar Biasa (KLB) Pangan (SPIMKEr)
serta SIPT. Untuk mengantisipasi jaringan Internet terkendala karena router terbakar
maka dilakukan pemasangan Speedy unlimited untuk kelancaran pelaporan SIPT serta
Indihome dua unit.
Saluran telepon Loka POM di Kabupaten Ende sejumlah satu nomor telepon yaitu
(0381)-2667492 dan saluran faximile (0381)-2667492. Loka POM di Kabupaten
Ende juga memiliki jaringan internet khusus Virtual Private Network (VPN)
dengan alamat e-mail: [email protected] dan
Sumber Daya Manusia
Untuk mendukung tugas-tugas Balai POM di Kupang sesuai dengan peran dan
fungsinya, diperlukan sejumlah SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi yang
mumpuni. SDM yang dimiliki Balai POM di Kupang untuk melaksanakan tugas dan
fungsi Pengawasan Obat dan Makanan sampai tahun 2018 sejumlah 65 orang, yang
terdiri dari 57 (lima puluh tu juh) orang di Balai POM di Kupang, 3 (tiga) orang pada
Pos POM di Atambua, 4 (empat) orang pada Loka POM di Ende dan 4 (empat) orang
pada Loka POM di Manggarai Barat. Selain itu, pada Loka POM di Ende terdapat 2
(dua) orang tenaga yang diperbantukan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ende.
Sebagian besar pegawai Balai POM di Kupang berpendidikan sarjana. Jika dilihat dari
komposisi sumber daya manusianya diharapkan Balai POM di Kupang memiliki kinerja
dan strategi yang baik dalam pengembangan pegawai mengingat frekuensi rotasi,
21
mutasi, dan pegawai yang memasuki masa purna bakti cukup tinggi, sehingga tidak
terjadi kekosongan sumber daya manusia. Profil Sumber Daya Manusia Balai POM di
Kupang dapat terlihat pada Tabel 6 dan Tabel 7 (terlampir).
Terkait dengan pengembangan SDM, selama tahun 2018 telah dilakukan berbagai
kegiatan pengembangan SDM yang menyangkut peningkatan kapabilitas dan kompetensi
melalui pelatihan baik teknis maupun manajerial.
Sumber Daya Manusia di Loka POM di Kabupaten Ende berjumlah 14 orang dengan
perincian 4 orang ASN Badan POM dan 2 orang ASN PEMDA Ende dengan status
diperbantukan, serta 8 orang tenaga lain merupakan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja.
Gambar 2.4 Peningkatan Kompetensi SDM dengan berbagai kegiatan
Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji
Dengan meningkatnya tugas dan tanggung jawab Balai POM di Kupang dalam
pengawasan obat dan makanan maka Laboratorium Pengujian Balai POM di Kupang
juga dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan pengujian. Jumlah personel
penguji yang terbatas masih belum sebanding dengan jumlah sampel dan parameter uji
yang harus dikerjakan.
22
Tabel 30. Profil Kemampuan Kerja Tenaga Penguji
Kemampuan Kerja
Jumlah Tenaga
Penguji
Jumlah Sampel
yang Diuji
Jumlah Parameter Uji
Perorang/Tahun
No Laboratorium
Sampel Parameter
Uji
1 Obat 10 386 1665 39 167
2 Napza 1 19 73 19 73
3 Obat tradisional 10 404 3041 47 304
4 Kosmetik 10 808 5306 135 530
5 Suplemen Makanan
1 135 981 135 981
6 Pangan dan Air 7 1362 3471 195 496
7 Mikrobiologi 7 804 5385 115 769
Total 46 3918 19922 685 3320
Jumlah Ruang Lingkup dan Peta Kemampuan Pengujian
Untuk meningkatkan kemampuan uji selaku Laboratorium yang telah menerapkan
ISO/IEC17025:2005, maka Balai POM di Kupang setiap tahunnya berusaha
meningkatkan jumlah ruang lingkup akreditasi pengujian agar dapat memenuhi peta
kemampuan yang telah ditetapkan.
Jumlah Peralatan Laboratorium Pengujian
Untuk melaksanakan kegiatan pengujian sebagai tulang punggung dari pengawasan obat
dan makanan, Balai POM di Kupang didukung dengan peralatan laboratorium
berupa Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), ELISA Reader, Nitrogen
Evaporator, Gas Chromatography (GC), High Performance Liquid Chromatogphy
(HPLC), Spektrofotometer, Inkubator, Oven, Disintegration Tester, Dissolution Tester,
Muffle Furnace, Rotary Evaporator, Autoclave, Biosafety Cabinet, Laminar Air Flow,
Vortex Mixer, Nitrogen Analyzer (Kjheldhal) Apparatus, Karl Fischer dan berbagai
peralatan laboratorium lainnya yang terkalibrasi secara rutin. Jumlah peralatan
Laboratorium dan sarana penunjang lainnya sudah cukup memadai meskipun masih
terdapat kesenjangan jika dibandingkan dengan standar minimal laboratorium yang
dipersyaratkan.
Loka POM di Kabupaten Ende didukung dengan peralatan laboratorium berupa, High
Performance Liquid Chromatogphy (HPLC), Spektrofotometer, Inkubator, Oven,
Disintegration Tester, Rotary Evaporator, Autoclav, Laminar Air Flow, Vortex Mixer,
Nitrogen Analyzer (Kjheldhal) Apparatus, Elisa, Spektrofotometer UV,Auto
Clave,Oven, dan berbagai peralatan laboratorium lainnya yang terkalibrasi. Jumlah
23
peralatan Laboratorium dan sarana penunjang lainnya sudah cukup memadai meskipun
masih terdapat kesenjangan jika dibandingkan dengan standar minimal laboratorium
yang dipersyaratkan (terlampir).
Daftar Inventaris Kantor
Inventaris kantor sebagai sarana penunjang terlaksananya kegiatan selain yang sudah
disebutkan di atas meliputi mesin ketik, mesin hitung/kalkulator, Laptop, Personal
Computer (PC), Tablet, Ipad, meubelair, tabung pemadam kebakaran, mimbar, alat
penyimpanan perlengkapan kantor, alat pembersih, alat pendingin, peralatan studio
pemetaan, peralatan dokumentasi (handy cam, LCD, TV Monitor, kamera digital,
kamera udara), buku perpustakaan, mesin absensi fingerprint serta alat pengolah data.
Inventaris kantor Loka POM Ende antara lain mesin ketik, mesin hitung/kalkulator,
Laptop, Personal Computer (PC), meubel air, tabung pemadam kebakaran, alat
penyimpanan perlengkapan kantor, alat pembersih, alat pendingin, peralatan studio
pemetaan, peralatan dokumentasi (handy cam), LCD, TV Monitor dan kamera digital,
mesin absensi fingerprint serta alat pengolah data.
Anggaran
Anggaran untuk melaksanakan kegiatan di Balai POM di Kupang pada tahun 2018
bersumber dari APBN yang meliputi Rupiah Murni dan PNBP.
Anggaran Balai POM di Kupang sebagaimana disahkan dalam DIPA Balai POM di
Kupang TA 2018 Nomor: SP DIPA – 063.01.2.432979/2018 tanggal 05 Desember
2017 sebesar Rp 43.274.724.000,-
Setelah mengalami 4 (empat) kali revisi sehingga anggaran Balai POM di Kupang
menjadi Rp 41.712.157.000,- .
Realisasi Pagu Anggaran jika dihitung terhadap Pagu setelah revisi DIPA
sebesar Rp 38.068.895.550,- maka persentase realisasi anggaran sebesar 91,27%.
Sedangkan untuk penerimaan PNBP yang ditargetkan Rp. 420.000.000,- capaian
pemasukan Balai POM di Kupang hanya sebesar Rp. 209.455.000,- (49,87%).
24
BAB III
HASIL KEGIATAN
PENGAWASAN OBAT DAN
MAKANAN
24
1. PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK TERAPETIK/OBAT
Sampling dan Pengujian
Jenis dan jumlah obat yang disampling dan diuji oleh Balai POM di Kupang
mengacu pada Pedoman sampling tahun 2018. Selama tahun 2018 dilakukan sampling
dan pengujian terhadap 411 sampel produk terapetik yang bersumber dari DIPA
Balai POM di Kupang, sejumlah 405 sampel (98,54%) disampling untuk diuji secara
kimia, 2 sampel rokok dikirim untuk dilakukan pengujian di BBPOM di Surabaya, 3
sampel vaksin dikirim untuk dilakukan pengujian di P3OMN, 1 sampel (0,24%)
disampling untuk diuji secara mikrobiologi, dan 19 sampel (4,64%) disampling diuji
secara kimia-mikrobiologi.
Hasil pengujian berdasarkan parameter uji menunjukkan bahwa dari 1738 parameter obat
yang diuji secara kimia, sejumlah 1729 parameter memenuhi syarat (99,48%) dan 9
parameter tidak memenuhi syarat (0,52%). Parameter TMS untuk sampel terapetik terdiri
atas Uji Disolusi sejumlah 3 parameter (0,17%), Penetapan Kadar Zat Aktif sejumlah 5
parameter (0,29%). Keseragaman Kandungan 1 parameter (0,06 %) dan Waktu Hancur 1
parameter (0,06%). Hasil pengujian 2 sampel rokok adalah Memenuhi Syarat, 2 sampel
vaksin memenuhi Syarat dan 1 sampel vaksin masih mengunggu hasil uji rujuk dari
PPOMN.
Sedangkan untuk sampel pihak ketiga yang masuk pada tahun 2017 yang telah selesai di
Bulan Januari 2018 sebanyak 21 sampel dengan hasil Memenuhi Syarat. Sampel produk
terapetik yang diterima dari Pos POM Atambua sejumlah 10 sampel yang diuji secara
kimia dan hasilnya Memenuhi Syarat. Selain itu Balai POM di Kupang juga menerima
sampel produk terapetik dari pihak ketiga (sampel khusus) yang diuji di laboratorium
produk terapetik sejumlah 20 sampel, berasal dari Dinkes Kabupaten Nagekeo sebanyak
15 sampel (75%), Dinkes Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 2 sampel (10%), Polres
Kupang Kota sebanyak 2 sampel (10%), dan Polres Manggarai Barat sebanyak 1 sampel
(5%).
25
934
348
348
26322 Yang ada
Target
Diperiksa
MK
TMK
Grafik 3.1 Profil Jumlah Parameter Pengujian Sampel Terapetik secara Kimia Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik/Obat
Pemeriksaan terhadap sarana distribusi obat meliputi pemeriksaan terhadap Pedagang
Besar Farmasi (PBF), Apotek, Toko Obat, dan Gudang Farmasi Kabupaten/Kota (GFK),
Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu/Balai Pengobatan, dan Rumah Bersalin.
Penyebaran sarana distribusi obat di Kota Kupang sejumlah 147 sarana (15,74%), di
Kabupaten Manggarai 67 sarana (7,17%), di Kabupaten Belu 62 sarana (6,64%), di
Kabupaten Sikka 56 sarana (5,99%) dan sisanya sejumlah 602 sarana (64,45%) tersebar
di kabupaten lainnya.
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 348 sarana terhadap 348 sarana yang
ditargetkan atau sebesar 100,00%. Sedangkan pencapaian jumlah sarana yang diperiksa
yaitu 348 sarana terhadap 934 sarana yang ada di Provinsi NTT atau sebesar 37,58 %.
Grafik 3.2. Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik/Obat di Provinsi NTT Tahun 2018
Pemeriksaan terbanyak dilakukan terhadap Apotek sejumlah 183 sarana (52,59%), diikuti
oleh Puskesmas 55 sarana (15,80%), RS 31 sarana (8,91%), CAPA PBF 28 sarana
(8,05%) 7 PBF sudah mendapatkan sertivicate CDOB yaitu PBF PT. Tempo Cabang
Kupang, PT EPM Cabang Kupang, PT APL Cabang Kupang, PT KFTD Cabang Kupang,
PT IGM Cabang Kupang, PT Penta Valent Cabang Kupang dan PT AAM Cabang
0
500
1000
1500
20001729 1718
3 5 1 1
26
183
655
31
194
2822 Apotek
Toko Obat
Puskesmas
Rumah Sakit
IFK
Balai Pengobatan
2017
2018
0
100
200
300
400
Diperiksa MK TMK
371
33
338
348
33
315
2017
2018
Kupang, PBF 22 sarana (6,32%), IFK 19 sarana (5,46%), TOB 6 sarana (1,72%)
dan Pustu/BalaiPengobatan 4 sarana (1,15%). Hasil pemeriksaan menunjukkan
sejumlah 33 sarana MK (9,48%) dan 315 sarana TMK (90,52%) karena melakukan
pelanggaran terhadap ketentuan Cara Disribusi Obat yang Baik.
Grafik 3.3 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Terapetik/Obat berdasarkan Jenis Sarana yang Diperiksa di Provinsi NTT Tahun 2018
Secara umum terjadi peningkatan jumlah prosentase sarana yang memenuhi ketentuan
sesuai dengan CDOB dari 8,89 % (Tahun 2017) menjadi 9,48% pada tahun 2018.
Grafik 3.4 Perbandingan Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik di Provinsi NTT Tahun 2017 dan 2018
27
2. PENGAWASAN NAPZA
Sampling dan Pengujian
Balai POM di Kupang melaksanakan pengawasan pada distribusi dan sarana pelayanan kesehatan
yang mengelola narkotika, psikotropika dan precursor. Selama tahun 2018 dilakukan sampling dan
pengujian terhadap 19 sampel Napza total seluruh sampel (100,00%) diuji secara kimia dan fisika
meliputi Identifikasi, Penetapan Kadar, Keseragaman kandungan, Uji disolusi dan pengukuran pH.
Dari hasil pengujian didapatkan hasil Memenuhi Syarat (MS) sebanyak 17 sampel (89,47%) dan
Tidak Memenuhi Syarat (TMS) Penetapan Kadar sebanyak 2 Sampel (10,53%). Sampel yang Tidak
memenuhi syarat yaitu Penetapan Kadar Lidocaine.
Balai POM di Kupang juga menerima sampel dari pihak ketiga sebanyak 37 sampel yang berasal dari
Polda NTT sebanyak 17 sampel (45,95%), BNN Provinsi NTT sebanyak 5 sampel (13,51%), BNN
Kota Kupang sebanyak 1 sampel (2,70%), Polres Kupang Kota sebanyak 2 sampel (5,41%), Polres
Flores Timur sebanyak 1 sampel (2,70%), Polres Sumba Timur sebanyak 1 sampel (2,70 %), Polres
Timur Tengah Selatan sebanyak 3 sampel (8,11%) , Polres Sikka sebanyak 3 sampel (8,11%), Polres
Manggarai Barat sebanyak 3 sampel (8,11%) , Polres Manggarai sebanyak 1 sampel (2,70).
Parameter uji yang dilakukan diantaranya Identifikasi dengan menggunakan metode Reaksi Warna,
KLT , Spektrofotometri, dan KCKT.
Dari 37 sampel Napza pihak ketiga yang selesai diuji, sejumlah 15 sampel positif ganja (40,54 %),
17 sampel positif Methamfetamin (45,95%), 1 sampel positif Lorazepam (2,70%), 2 sampel negatif
Ganja (5,41%), 1 sampel negatif MDMA (2,70%), dan 1 sampel positif MDMA (2,70%).
Pemeriksaan Sarana Distribusi NAPZA
Pemeriksaan terhadap sarana distribusi Napza meliputi pemeriksaan terhadap Pedagang Besar
Farmasi (PBF), Apotek, Klinik dan Rumah Sakit. Tahun 2018 target pemeriksaan produk Napza
sebanyak 82 sarana dan telah dilakukan pemeriksaan Napza pada 82 sarana. Jenis sarana yang telah
dilakukan pemeriksaan terdiri dari PBF 10 sarana, Rumah Sakit 12 sarana, Klinik 2 sarana dan
Apotek 58 sarana.
Terhadap 82 sarana yang diperiksa, diperoleh hasil 52 sarana (63,41%) sarana tidak memenuhi
ketentuan dengan rincian PBF 4 (4,88%) sarana yang diperiksa tidak memenuhi ketentuan, Apotek
sebanyak 34 (41,46%) sarana yang diperiksa tidak memenuhi syarat, Rumah Sakit 12 (14,63%)
sarana yang diperiksa tidak memenuhi syarat dan Klinik 2 (2,44%) sarana yang diperiksa tidak
memenuhi syarat.
28
Grafik 3.5 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Napza Tahun 2018
3. PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN
SUPLEMEN MAKANAN
Sampling dan Pengujian
Selama tahun 2018 dilakukan sampling dan pengujian terhadap 135 sampel suplemen
makanan yang terdiri dari 135 sampel disampling oleh petugas Balai POM di Kupang.
Secara umum sampling suplemen makanan sudah memenuhi target yang ditetapkan
dalam prioritas sampling tahun 2018.
Pemeriksaan Sarana Distribusi Suplemen Makanan
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 14 sarana terhadap14 sarana yang
ditargetkan adalah sebesar 100 %. Sedangkan pencapaian jumlah sarana yang diperiksa
yaitu 14 sarana terhadap 36 sarana yang ada diProvinsi NTT adalah sebesar 38,89%. Hasil
pemeriksaan menunjukkan 13 sarana Memenuhi Ketentuan (92,86%) dan 1 sarana Tidak
Memenuhi Ketentuan (0,07%).
Grafik 3.6 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Suplemen Makanan di Provinsi NTT Tahun 2018
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
Yang ada Target Diperiksa MK TMK
167
82 82
30
52
Yang ada
Target
Diperiksa
MK
TMK
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Yang ada Target Diperiksa MK TMK
3614 14 13 1
Yang ada
Target
Diperiksa
MK
TMK
29
0
10
20
30
40
50
Yang ada Target Diperiksa MK TMK
43
13 1310
3
Yang ada
Target
Diperiksa
MK
TMK
4. PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL
Sampling dan Pengujian
Dalam rangka pengawasan mutu dan keamanan obat tradisional yang beredar di wilayah
NTT, selama tahun 2018 telah dilakukan sampling dan pengujian laboratorium terhadap
404 sampel obat tradisional, yaitu 21 sampel obat tradisional impor dan 359 sampel obat
tradisional lokal.
Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 13 sarana terhadap 43 sarana yang ada di
Provinsi NTT adalah sebesar 39,39%. Hasil pemeriksaan menunjukkan sejumlah 10
sarana MK (76,92%) dan 3 sarana TMK (23,08%). Pelanggaran yang ditemukan antara
lain ditemukan obat tradisional tanpa ijin edar, kedaluarsa dan mengandung bahan kimia
obat. Tindak lanjut yang dilakukan berupa peringatan kepada sarana yang TMK.
Grafik 3.7 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional di Provinsi NTT
Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Produksi Obat Tradisional
Selama tahun 2018 telah dilakukan pemeriksaan terhadap 1 (satu) sarana produksi Obat
Tradisioal (TR), di kabupaten Manggarai dengan hasil Tidak Memenuhi Ketentuan
(TMK) aspek Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan telah diberikan
peringatan.
30
5. PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN
KOSMETIK
Sampling dan Pengujian
Sebagai bentuk konkrit dari tugas pengawasan keamanan, manfaat dan mutu kosmetik
yang beredar di wilayah NTT, selama tahun 2018 Balai POM di Kupang telah
melakukan sampling dan pengujian laboratorium terhadap 808 sampel kosmetika.
Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 184 sarana terhadap 188 sarana yang
ditargetkan sebesar 97,87%. Sedangkan bila dibandingkan dengan jumlah sarana yang
ada di Provinsi NTT, maka cakupan pengawasan hanya mencapai 32,17% dari total sarana
572.
Hasil pemeriksaan menunjukkan sejumlah 130 sarana MK (70,65%) dan 54 sarana TMK
(29,35%). Dengan rincian temuan 37 sarana menjual kosmetik TIE, sebanyak 24 sarana
menjual kosmetik daluarsa dan7 sarana menjual kosmetik TIE dan daluarsa (Tabel 16
serta Gambar3.21). Tindak lanjut yang dilakukan berupa peringatan kepada sarana yang
TMK.
Grafik 3.8 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika Di Provinsi NTT Tahun
2018 Aksi penertiban pasar dalam negeri dari kosmetik ilegal pada tahun 2018 dilaksanakan di
ibu kota propinsi NTT dan beberapa kabupaten. Dari 17 sarana yang diperiksa, ditemukan
3 sarana MK (17,65%) dan 14 sarana (82,45%) TMK. Pelanggaran yang ditemukan
adalah menjual Kosmetik TIE, Kosmetik yang sudah kadaluwarsa dan kosmetik
rusak.Tindak lanjut terhadap sarana yang TMK adalah diberikan peringatan.
0
100
200
300
400
500
600
Yang ada Target Diperiksa MK TMK
572
188 184130
54
Yang ada
Target
Diperiksa
MK
TMK
31
Grafik 3.9 Profil Hasil Aksi Penertiban Pasar dari Kosmetik Ilegal Di Provinsi NTT Tahun
2018
6. PENGAWASAN MUTU, KEAMANAN DAN KEMANFAATAN PRODUK
PANGAN
Sampling dan Pengujian
Tahun 2018, telah dilakukan sampling pangan menggunakan anggaran DIPA BPOM di
Kupang sejumlah 821 sampel dari target 750 sampel (109,47 %). Selain sampel rutin,
dilakukan juga sampling oleh Pos POM sejumlah 14 sampel.
Total sampel pangan yang berasal dari anggaran DIPA Balai POM tahun 2018 adalah 821
sampel yang terdiri dari sampel Rutin, Pos POM, PJAS dan Mobil Keliling.
Grafik 3.10 Profil Hasil Sampling Pangan yang bersumber dari DIPA Balai POM di Kupang Tahun 2018
Sampel pangan yang diuji di Laboratorium Mikrobiologi sebanyak 184 sampel dari target
100 sampel. Kelebihan 4 sampel yang diuji untuk pemenuhan ruang lingkup pengujian,
sampel tersebut merupakan kategori UMKM. Evaluasi hasil pengujian sampel pangan
dapat terlihat pada Tabel 27 (terlampir)
17
3
14Diperiksa
MK
TMK
0100200300400500600700800900
633
11616 14 42
821732
89
Rutin kategori
SNI Wajib
PJAS
POSPOM
MobKel
Total
MS
TMS
32
Sampel PJAS
Pada tahun 2018, jenis pangan program PJAS yang diuji adalah es, minuman berwarna,
jelly/ agar dan pentol/siomay/batagor/cilok. Sejumlah 16 sampel PJAS telah diuji secara
kimia dan mikrobiologi. Parameter uji kimia adalah pewarna yang dilarang, pemanis
buatan, formaldehid dan boraks. Pengujian Mikrobiologi meliputi 4 jenis uji yaitu Angka
Paling Mungkin (APM) Escherichia coli, Angka Staphylococcus aureus, Salmonella spp
dan Angka Bacillus cereus. Hasil uji diperoleh sebanyak 10 sampel MS (62,50%) dan 6
sampel TMS (37,50%). Hasil uji TMS antara lain dengan parameter uji siklamatdan
MPN E. coli.
Kemasan dan Wadah Pangan
Tabel 27B. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kemasan dan Wadah Pangan Tahun 2018
No Jenis Sampel (Sesuai Prioritas
Sampling)
Rencana
Tahunan
Realisasi %
Pencapaian
1 Wadah Pangan Melamin 2 2 100.00
2 Kemasan Keramik 1 1 100.00
Jumlah 3 3 100.00
Sampel Mobil Keliling
Laboratorium Pengujian Pangan & Air juga melakukan pengujian terhadap 42 sampel
yang merupakan sampel rujukan dari kegiatan pengawasan menggunakan mobil keliling.
Jumlah sampel mobil keliling yang diuji rujuk di laboratorium sebanyak 42 sampel
dengan hasil 14 sampel MS (33,33%) dan 28 sampel TMS (66,67%). Hasil uji TMS antara
lain dengan parameter uji Rhodamin B, asam borat, formaldehid.
Grafik 3.11 Sampel Mobil Keliling Tahun 2018
Sampel Pos POM
Jenis pangan yang berasal dari Pos POM yang diuji di BPOM di Kupang adalah susu
formula bayi, kecap, kembang gula, AMDK, minuman berperisa, susu UHT, daging dan
0
10
20
30
40
50
Sampel Mobilkeliling
MS TMS
42
14
28
Sampel Mobil keliling
MS
TMS
33
produk daging. Sejumlah 14 sampel Pos POM telah diuji secara kimia dengan hasil 13
sampel MS (92,86%) dan 1 sampel TMS pH dan logam Fe (7,14%). Hasil uji TMS antara
lain dengan parameter uji pH dan logam Fe.
Grafik 3.12 Sampel Pos POM Tahun 2018
Sampel Pihak Ketiga
Lab Pangan dan Air menguji 256 sampel pihak ketiga, hasil pengujian diperoleh sejumlah
249 sampel MS (97, 27%) dan 7 sampel TMS (2,73%). Sampel TMS meliputi parameter
penetapan kadar nitrit sejumlah 1 sampel, kadar KIO3 sejumlah 3 sampel, Kadar NaCL
sejumlah 1 sampel, kadar formaldehid sejumlah 1 sampel, kadar asam borat sejumlah 1
sampel, dan kadar air sejumlah 1 sampel.
Grafik 3.13 Sampel Pihak Ketiga (TMS Kimia) Tahun 2018
Sampel pihak ketiga yang diuji mikrobiologi sejumlah 11 sampel yaitu 8 sampel diuji
secara kimia-mikrobiologi dan 3 sampel hanya diuji parameter mikrobiologi. Dari 11
sampel tersebut diperoleh hasil 4 sampel MS (36,36%) dan 7 sampel TMS (63,64%).
Jumlah parameter uji mikrobiologi untuk pihak ketiga sejumlah 32 parameter uji.
0
2
4
6
8
10
12
14
SampelPOSPOM
MS TMS
1413
1
Sampel POSPOM
MS
TMS
0
50
100
150
200
250
300
Sampel Pihak ke3
MS TMS
256 249
7
Sampel Pihak ke 3
MS
TMS
34
Parameter uji TMS meliputi Angka Lempeng Total (ALT), Angka Paling Mungkin
(APM) Coliform, APM Escherichia coli, dan Angka Pseudomonas aeruginosa.
Pengujian Pangan Menurut Parameter Uji
Dari 3471 parameter uji yang dikerjakan pada pengujian sampel pangan secara kimia,
jenis dan jumlah parameter yang berada pada urutan 5 terbanyak adalah identifikasi
pewarna sintesis sejumlah 456 parameter (13,20%), kadar cemaran logam Pb sejumlah
375 parameter (10,80%), identifikasi siklamat 337 sejumlah parameter (9,71%),
penetapan kadar logam Cd sejumlah 291 parameter (8,38%), penetapan kadar benzoat,
sorbat, sakarin sejumlah 154 parameter (4,44%).
Grafik 3.14 Parameter Uji Pangan (Kimia)Tahun 2018
Laboratorium mikrobiologi menguji 2410 parameter sampel pangan. Parameter yang
diuji merupakan parameter wajib dengan n = 5. Parameter uji yang terbanyak yaitu
Identifikasi Salmonella dan Angka Enterobacteriaceae. Pengujian mikrobiologi menurut
parameter uji untuk sampel pangan dapat terlihat di Tabel 22 (terlampir)
Bahan Berbahaya yang Terkandung dalam Sampel Pangan
Jumlah bahan berbahaya yang terdapat dalam sampel pangan pada tahun 2018 adalah
berasal dari sampel mobling dengan rincian 6 sampel teridentifikasi mengandung
Rhodamin B, 32 sampel teridentifikasi mengandung asam borat dan 2 sampel
teridentifikasi mengandung formaldehid.
050
100150200250300350400450500
456375
337291
154
Identifikasi Pewarna Sintesis
Logam Pb
Identifikasi Siklamat
Logam Cd
Kadar Benzoat, Sorbat, Sakarin
35
Grafik 3.15 Jenis Bahan Berbahaya Yang Terkandung Dalam Sampel Pangan
Tabel. 21 Jenis Bahan Berbahaya dalam Sampel Pangan Tahun 2018
No Nama Produk Pangan Nama Bahan Berbahaya Jumlah
1 Kerupuk Asam borat 32
2 Kerupuk Rhodamin B 2
3 Makaroni Asam borat 1
4 Es Rhodamin B 2
5 Kue bendera Rhodamin B 1
6 Ikan kering Formaldehid 2
Total 40
Metode pengujian secara kimia yang digunakan pada laboratorium pangan dan bahan
berbahaya antara lain identifikasi dan penetapan kadar dengan didukung oleh alat-alat
utama seperti Spektrofotometer, High Performance Liquid Chromatography, Atomic
Absorption Spectroscopy, Gas Chromatography, Elisa Reader, timbangan analitik dan
timbangan mikro.
Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Pangan
Sarana distribusi pangan yang terdapat di Provinsi NTT sejumlah 1241 sarana.
Pencapaian jumlah sarana distribusi pangan yang diperiksa pada tahun 2018 yaitu 486
sarana terhadap 481 sarana yang ditargetkan adalah sebesar 101,04 %. Sedangkan
cakupan pengawasan sarana distribusi pangan terhadap sarana yang ada di Provinsi
NTT adalah sebesar 39,16 %. Hasil pemeriksaan menunjukkan 379 sarana
Memenuhi Ketentuan (77,98%) dan 107 sarana Tidak Memenuhi Ketentuan
(22,02%).
0
5
10
15
20
25
30
35
40
IdentifikasiRhodamin B
Pk.Asamborat
IdentifikasiFormaldehid
Total
6
32
2
40Identifikasi Rhodamin B
Pk.Asam borat
Identifikasi Formaldehid
Total
36
Grafik 3.16 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan di Provinsi NTT Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan (MD)
Sarana produksi pangan yang terdapat di Provinsi NTT sejumlah 184 sarana terdiri
atas Industri Pangan (terdaftar dengan nomor registrasi MD), IRTP (terdaftar dengan
nomor registrasi PIRT) dan Sarana Produksi Minuman Beralkohol.
Tabel 12A. Hasil Pengawasan terhadap sarana produksi pangan (MD) di Provinsi NTT
No Jenis Sarana Produksi
Jumlah Sarana
Target Pengawasan
Realisasi MK TMK
1 MD (AMDK, Garam beryodium, Mie, Kopi Bubuk)
28 28 27 3 24
2 Minuman Beralkohol 3 3 3 2 1
3 IRTP 153 39 39 6 33 Total 184 70 69 11 58
Sarana Produksi Pangan yang terdapat di Provinsi NTT sejumlah 28 sarana, hanya
terbatas pada AMDK, Kopi Bubuk, Mie dan Garam Beryodium. Penyebaran terbanyak
di Kota Kupang sejumlah 5 sarana, Kabupaten Sikka 4 sarana, Kabupaten Manggarai 4
sarana, Kabupaten Kupang, TTS, Belu, dan Sumba Timur masing-masing 2 sarana,
Kabupaten TTU, Malaka, Ende, Ngada, Nagekeo, Rote Ndao dan Sabu Raijua masing-
masing 1 sarana.
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 98,57% (69 sarana dari 70 sarana yang
ditargetkan). Dari 69 sarana yang diperiksa, 58 sarana TMK. Pelanggaran yang
ditemukan adalah Cara Produksi Pangan Olahan yang belum memenuhi ketentuan
meliputi sanitasi lokasi dan lingkungan fisik; sanitasi lingkungan berupa
pembuangan/limbah, investasi burung, serangga atau binatang lain; operasional sanitasi
di pabrik; peralatan produksi berupa sanitasi, desain penanganan peralatan yg tidak
dipergunakan kecukupan, penyucihamaan peralatan; sanitasi dan higiene karyawan,
0200400600800
100012001400
JumlahSarana
Target Realisasi MK TMK
1241
481 486379
107
37
tindakan pengawasan dalam pengujian mutu sebelum diolah dan setelah diolah; sistem
jaminan mutu pada keseluruhan proses belum dilakukan secara optimal. Tindak lanjut
yang dilakukan adalah pembinaan kepada 21 sarana, peringatan kepada 42 sarana,
peringatan keras kepada 4 sarana dan Penghentian Sementara Kegiatan kepada 2 sarana
produksi AMDK.
Grafik 3.17 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan (MD) di Provinsi NTT Tahun 2018
7. PEMANTAUAN IKLAN DAN LABEL
Pemantauan penandaan obat dan label kemasan produk obat tradisional,
produk komplemen/suplemen makanan, kosmetik, pangan dan label halal
dilakukan terhadap sejumlah 2550 produk dengan hasil 2383 produk MK (93,45%)
dan 167 produk TMK (6,55 %)
Grafik 3.18 Profil Hasil Pemantauan Penandaan Obat dan Label kemasan Obat Tradisional, Suplemen Makanan, Kosmetika dan Pangan Tahun 2018
Pemantauan iklan obat, Napza, obat tradisional, produk komplemen/suplemen makanan,
kosmetik, pangan, dan rokok dilaksanakan melalui media cetak, media luar ruang dan
brosur/leaflet.
Jumlah produk iklan yang dipantau sejumlah 1013 produk iklan, dengan hasil 676 produk
MK (66,73%) dan 337 produk TMK (33,27%). Produk iklan yang terbanyak TMK adalah
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
Target Diperiksa MK TMK
2075
25502383
167
Target
Diperiksa
MK
TMK
0%20%40%60%80%
100%
JumlahSarana
Target Realisasi MK TMK
184 70 69 11 58
Series2
Series1
38
masing- masing produk rokok sejumlah 169 produk (56,52%). Semua produk yang TMK
telah ditindaklanjuti oleh Badan POM dengan memberikan surat peringatan ke
pabrik/distributor.
Grafik 3.19 Profil Pemantauan Iklan Obat, Napza, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, Kosmetik, Pangan dan Rokok di Provinsi NTT Tahun 2018
8. PENYIDIKAN DAN KASUS TINDAK PIDANA DI BIDANG
OBAT DAN MAKANAN
Kegiatan penyidikan di Balai POM di Kupang diawali perencanaan
investigasi awal baik di Kota Kupang dan Kabupaten. Dari hasil investigasi
awal dilakukan penindakan selama Tahun 2018 yaitu :
1. Operasi Intensif Pemberantasan Produk Obat dan Makanan Ilegal
di Kota Kupang dan Kabupaten di wilayah Provinsi NTT
2. Operasi Opson (operasi terhadap produk pangan)
3. Operasi Gabungan Nasional
4. Operasi Pangea
5. Operasi Aksi Penertiban Kosmetik, OT, Suplemen Ilegal
6 Proses Penyidikan
Dalam kegiatan Operasi Gabungan sumber daya manusia yang terlibat
antara lain Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang berada di Seksi Pemeriksaan
dan Seksi Penindakan dan petugas pengawas obat dan makanan serta
melibatkan stakeholder dari instansi terkait Kepolisian Polda NTT, Kejaksaan
Tinggi dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTT, Dinas Kesehatan
Kota/Kab, Dinas Perdagangan Propinsi NTT dan Kepolisian Resort di
Kabupaten.
Pada tahun 2018 perkara pelanggaran di bidang Obat dan Makanan yang ditangani
oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai POM di Kupang sebanyak 5 perkara,
0
500
1000
1500
Target Diperiksa MK TMK
8661013
676
337
Target
Diperiksa
MK
TMK
39
terdiri dari 3 perkara memperdagangkan Pangan Tanpa Izin Edar, dimana pasal yang
dilanggar adalah 142 jo Pasal 91 ayat (1) Undang-undang Repulik Indonesia Nomor 18
Tahun 2012 tentang pangan, 1 perkara Melakukan praktek Kefarmasian pasal yang
dilanggar adalah pasal 198 jo (108) ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang kesehatan dan 1 (satu) perkara tentang Mengedarkan Kosmetik
Tidak Memiliki Izin Edar, sesuai dengan Pasal 197 jo pasal 106 ayat(1) Undang-Undang
Nomor 36 tentang Kesehatan.
Dari tiga perkara pangan tanpa izin edar yang menjadi perkara Balai POM di Kupang,
ketiganya sudah sampai tahap Menunggu Putusan Pengadilan, Sedangkan untuk perkara
melakukan praktik kefarmasian tanpa keahlian dan kewenangan dan Mengedarkan
Kosmetik Tidak Memiliki Izin Edar sudah sampai tahap P21 (dinyatakan lengkap oleh
Jaksa Penuntut Umum) dan sudah dilakukan Tahap 2 (Penyerahan Barang Bukti dan
Tersangka ke Jaksa Penuntut Umum
Untuk Meningkatkan Koordinasi antar anggota CJS (Cryminal Justice System), pada
tanggal 12 November 2018 diadakan pertemuan dengan tema Perkuatan CJS dalam
rangka sinergitaspenegakan hukum di bidang obat dan makanan.
Gambar 3.1 Pengambilan Sumpah Penyidik BADAN POM di Kanwil KemkumHAM. Kupang, 17 September 2018
40
Takjil
Sekolah0
50
100
150
200
BeluTTU
Malaka
Jum
lah
sam
pe
l
Belu TTU Malaka
Takjil 164 62 39
Sekolah 34 4 4
Pengujian Menggunakan test kit 4 bahan berbahaya di Pos POM Atambua
Gambar 3.2 Bimtek Intelijen
9. PENGAWASAN OLEH POS POM ATAMBUA
Sampling dan Pengujian
Selama tahun 2018 Pos POM Atambua, pengujian terbagi menjadi pengujian
menggunakan test kit 4 bahan berbahaya yang dilakukan dalam rangka mobil keliling
menjelang Hari Raya dan Penyuluhan ke sekolah – sekolah baik di kabupaten Belu, Timor
Tengah Utara dan Malaka yang berjumlah 265 sampel.
Grafik 3.20 Pengujian Menggunakan Tes Kit 4 Bahan Berbahaya di Pos POM Atambua
Selain menggunakan test kit 4 bahan berbahaya untuk pengujian cepat, Pos POM juga
menguji sampel pangan dengan parameter penetapan kadar formalin secara
spektrofotometri dan penetapan kadar borat High Performance Liquid Chromatogram
41
(HPLC) sebanyak 20 sampel. Untuk pengembangan laboratorium pengujian kimia dan
laboratorium mikro, maka dilakukan kegiatan in house training di laboratorium Pos POM
Atambua dengan materi penetapan kadar Benzoat, Sorbat, Sakarin dan penetapan kadar
borat dilakukan secara KCKT dan penetapan kadar formalin secara spektrofotometri
sebanyak 2 kali dalam setahun.
Sampel yang dikirimkan ke Laboratorium Balai POM di Kupang terdiri dari produk
terapetik/obat sejumlah 10 sampel, obat tradisional sejumlah 4 sampel, suplemen
makanan sejumlah 4 sampel, produk kosmetik sejumlah 12 sampel dan pangan sejumlah
20 sampel.
Grafik 3.21 Profil Jumlah Sampel Pos POM Atambua yang dikirim ke Balai POM di
KupangTahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi
Pemeriksaan sarana distribusi obat, pangan, kosmetik, obat tradisional dan suplemen
(farmakes) dilakukan terhadap 356 sarana dengan hasil Memenuhi Ketentuan (MK) 206
sarana (58%) dan Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) 150 sarana (52%). Pemeriksaan
sarana distribusi Farmakes mencakup 3 kabupaten yang masuk dalam wilayah kerja Pos
POM Atambua, yaitu kabupaten Belu, kabupaten Malaka dan kabupaten TTU.
Grafik 3.22 Profil Pemeriksaan Sarana Distribusi oleh Pos POM Atambua Tahun 2018
0
5
10
15
20
PanganMD/ML
Terapetik ObatTradisional
Suplemen Kosmetik
20
10
4 4
12
42
Pemeriksaan sarana distribusi terbagi menjadi sarana kategori Obat Tradisional,
Kosmetik, Pangan, Balai Pengobatan / Klinik dan Puskesmas di wilayah kerja Pos POM
Atambua yang berada di 3 Kabupaten di Propinsi NTT. Hasil pemeriksaan sarana
distribusi farmakes selama 2018 adalah Sarana Puskesmas sebanyak 21 sarana, Sarana
Balai Pengobatan / Klinik 5 sarana, sarana Pangan 221 sarana, sarana Kosmetik 108
sarana, sarana obat tradisional 1 sarana.
Tabel 13B. Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat, Pangan, Kosmetik, Obat Tradisional oleh POS POM Atambua Tahun 2018
Pemeriksaan
distribusi
Farmakes
BELU TTU MALAKA Total
MK TMK MK TMK MK TMK
Puskesmas 0 12 0 5 0 4 21
BP / Klinik 0 3 0 1 0 1 5
Pangan 106 47 21 11 24 12 221
Kosmetik 42 48 7 3 5 3 108
Obat Tradisional 1 0 0 0 0 0 1
Grafik 3.23 Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi oleh Pos POM Atambua Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik/Obat
Pemeriksaan terhadap sarana distribusi obat meliputi pemeriksaan terhadap Puskesmas,
Pustu/Balai Pengobatan (Klinik) dari 3 kabupaten yang berada dalam wilayah kerja Pos
POM Atambua. Jumlah sarana yang diperiksa yaitu sarana 26 sarana dari 26 sarana yang
ditargetkan (100,00%). Pemeriksaan dilakukan terhadap Puskesmas 21 sarana (80,76%)
dan Balai Pengobatan/Klinik 5 sarana (19,23 %).
Puskesmas
BP / Klinik
Pangan
Kosmetik
Obat Tradisional
050
100150
200250
0
0151
54
1
21
5
70
54
0
21
5221
108
1
Total
TMK
MK
43
Hasil pemeriksaan menunjukkan semua sarana yang diperiksa TMK (100,00%) karena
melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Cara Disribusi Obat yang Baik dan
ditemukan juga obat kadaluarsa.
Gambar 3.3 Pemeriksaan Sarana Distribusi oleh Pos POM Atambua
1. Pemeriksaan Puskesmas
Jumlah Puskesmas yang telah diperiksa di Kabupaten Belu, Kabupaten TTU dan
Kabupaten Malaka adalah 21 sarana. Hasil pemeriksaan semua sarana TMK
(100,00%). Sarana pelayanan Puskesmas di Kabupaten Belu sebanyak 33 sarana, telah
diperiksa sebanyak 12 sarana dengan hasil tidak memenuhi ketentuan secara
administrasi dan pada beberapa sarana ditemukan obat kadaluarsa. Sarana pelayanan
Puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 15 sarana, telah diperiksa 5
sarana dengan hasil tidak memenuhi ketentuan secara administrasi dan pada satu
sarana ditemukan obat kadaluarsa. Sarana pelayanan Puskesmas di Kabupaten Malaka
sebanyak 17 sarana, telah diperiksa 4 sarana dengan hasil tidak memenuhi ketentuan
secara administrasi dan pada satu sarana ditemukan obat kadaluarsa. Pelanggaran
44
terbanyak yang ditemukan adalah 1) tidak memiliki peraturan dan buku standar di
bidang obat, 2) Penyimpanan NAPZA bercampur dengan obat dan barang lain, 3)
penyerahan obat kepada pasien tidak dilakukan oleh tenaga farmasi, 4) Pengisian kartu
stak tidak rutin dan teratur, dan 5) fasilitas penyimpanan kurang memadai, 6) Belum
memiliki alat pemadam kebakaran dan timbangan obat, selain itu juga ditemukan obat
kadaluarsa pada sarana Puskesmas.
Grafik 3.24 Profil Hasil Pemeriksaan Puskesmas di Wilayah Kerja Pos POM Atambua Tahun 2018
Tindak lanjut yang dilakukan berupa pembinaan setempat dan rekomendasi kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten setempat untuk diberikan pembenahan internal.
2. Pemeriksaan Balai Pengobatan/Klinik
Jumlah sarana Balai Pengobatan/Klinik yang terdapat pada data Dinas Kesehatan Kab.
Belu sebanyak 4 sarana, pada data Dinas Kesehatan Kab. Malaka sebanyak 3 sarana,
pada data Dinas Kesehatan Kab. Timor Tengah Utara sebanyak 15 sarana. Sepanjang
tahun 2018 jumlah Balai Pengobatan/Klinik yang telah diperiksa oleh Pos POM
Atambua di Kabupaten Belu sejumlah 3 sarana, Kabupaten TTU 1 sarana dan
Kabupaten Malaka 1 sarana. Hasil pemeriksaan menunjukkan semua sarana TMK
(100%) karena belum memiliki peraturan dan buku standar di bidang obat, pengadaan
dan pelayanan obat tidak dilakukan oleh tenaga teknis kefarmasian, penyimpanan
resep tidak berurutan, jumlah obat tidak sesuai dengan yang tercatat di kartu stok, tidak
membuat berita acara pemusnahan obat, dan tidak membuat laporan penggunaan
NAPZA, selain itu juga ditemukan obat kadaluarsa. Tindak lanjut yang dilakukan
berupa pembinaan setempat dan rekomendasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
setempat untuk diberikan pembenahan internal.
0
10
20
30
40
Kab. TTUKab.
MalakaKab. Belu
00
0
54
125 7 7
15 17
33
Hasil Pemeriksaan MK
Hasil Pemeriksaan TMK
Jumlah sarana yang Diperiksa
Jumlah Sarana
45
Grafik 3.25 Profil Hasil Pemeriksaan Balai Pengobatan/Klinik di Wilayah Kerja Pos POM Atambua
Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 221 sarana dari 221 sarana yang
ditargetkan atau sebesar (100%). Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari 221 sarana
yang diperiksa menunjukkan bahwa 151 sarana MK (68,32%) sedangkan 70 sarana
lainnya TMK (31,67%). Pelanggaran yang ditemukan adalah masih menyimpan dan
mengedarkan produk pangan TIE, Kadaluarsa dan Rusak.
Grafik 3.26 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan di Wilayah Kerja Pos POM Atambua
Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik, Obat Tradisional, dan Suplemen
Makanan
Pencapaian jumlah sarana kosmetik, obat tradisional dan suplemen makanan yang
diperiksa yaitu 109 sarana dari 109 sarana yang ditargetkan atau sebesar 100,00%. Hasil
pemeriksaan menunjukkan dari 109 sarana yang diperiksa, 55 sarana MK (50,45%)
0
5
10
15
Kab. TTUKab.
Malaka Kab. Belu
00
0
3
11
3
1 1
15
3 4 Hasil Pemeriksaan MK
Hasil Pemeriksaan TMK
Jumlah sarana yang Diperiksa
Jumlah Sarana
0
50
100
150
200
Kab. TTUKab. Malaka
Kab. Belu
2124
106
1112
4732
36
153
3236
153
Hasil Pemeriksaan MK
Hasil Pemeriksaan TMK
Jumlah sarana yangDiperiksa
Jumlah Target Sarana
46
sedangkan 54 sarana lainnya TMK (49,54%). Pelanggaran yang ditemukan adalah masih
menyimpan dan mengedarkan produk kosmetik TIE, Kadaluarsa dan Rusak.
Grafik 3.27 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik di Wilayah Kerja Pos POM Atambua
Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan
Pemeriksaan sarana Produksi dilakukan pada 2 sarana produksi pangan di Kabupaten
Malaka yaitu 1 sarana dengan kategori MD dan satu sarana PIRT. Hasil pemeriksaan
sarana produksi adalah 2 sarana produksi Tidak Memenuhi Ketentuan (100%). Selain
pemeriksaan sarana produksi pangan, Pos POM Atambua juga melakukan Audit
Surveilan Piagam Bintang Keamanan Pangan Satu Kantin Sekolah pada 1 Sekolah Dasar
dan Audit Calon Penerima Piagam Bintang Keamanan Pangan Satu Kantin Sekolah pada
1 Sekolah Menengah Atas dengan hasil kantin tersebut direkomendasikan masih
mempertahankan Piagam Bintang Kemanan Pangan untuk kantin sekolah dan kantin
SMA mendapat Piagam Bintang Keamanan Pangan.
10. PENGAWASAN OLEH LOKA POM ENDE
Sampling dan Pengujian
Selama tahun 2018, Loka POM di Kabupaten Ende telah melakukan sampling obat dan
makanan yang beredar di Kabupaten Ende, Kabupaten Ngada, dan Kabupaten Nagekeo
dengan sumber anggaran dari DIPA Balai POM di Kupang sejumlah 100 sampel dan
direalisasikan 99 sampel yang terdiri dari produk terapetik/obat sejumlah 19 sampel
(19,19%), obat tradisional sejumlah 11 sampel (11,11%), suplemen makanan sejumlah 7
sampel (7,07%), kosmetik sejumlah 23 sampel (39,39%), pangan sejumlah 39 sampel
(23,23%). Untuk sampel pihak ketiga sejumlah 19 sampel yang terdiri dari 13 sampel
pangan dan 6 sampel obat tradisional.
0
20
40
60
80
100
Kab. TTUKab. Malaka
Kab. Belu
75
433 3
48108
91
Hasil Pemeriksaan MK
Hasil Pemeriksaan TMK
Jumlah sarana yang Diperiksa
47
Grafik 3.28 Sampel Loka POM di Kabupaten Ende tahun 2018
Hasil pengujian berdasarkan parameter uji menunjukkan bahwa dari sejumlah 914
parameter yang diuji, terdapat sejumlah 86 parameter uji untuk sampel obat/terapetik, 148
parameter uji untuk obat tradisional, 117 parameter uji untuk kosmetik, 67 parameter uji
untuk suplemen makanan, 190 parameter uji untuk sampel pangan, 67 parameter uji
sampel pihak ketiga, dan 179 parameter uji sampel pangan dalam rangka mobling.
Pemeriksaan Sarana
Pemeriksaan sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan yang dilakukan Loka
POM di Kabupaten Ende meliputi Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo. Pemeriksaan
sarana produksi dan distribusi Obat dan Makanan dilakukan terhadap 306 sarana terdiri
dari 180 sarana pemeriksaan rutin dan 126 sarana kegiatan intensifikasi pengawasan
pangan dan kosmetika menjelang hari raya. Pemeriksaan rutin sebanyak 180 dari target
180 sarana (100%) yang berada di Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo dengan hasil
130 sarana (72,22%) Memenuhi Ketentuan (MK) dan 50 sarana (27,78%) Tidak
Memenuhi Ketentuan (TMK). Penyimpangan pada umumnya menyangkut penerapan
cara distribusi yang kurang baik, masalah administrasi yang kurang tertib dan
penyimpangan pada pendistribusian produk Farmakes serta temuan produk tanpa ijin edar
(TIE), daluarsa dan rusak.
obat, 19
OT, 11
SM, 7
Pangan, 39
kosmetik, 23
pihak ketiga, 19
48
Grafik 3.29 Profil Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi oleh Loka POM di Kabupaten Ende
Tahun 2018
Grafik 3.30 Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Loka POM di Kabupaten Ende Tahun
2018
Kegiatan Intensifikasi Hasil Pengawasan Pangan Menjelang Hari Raya dilaksanakan di
Kabupaten Ende, Ngada dan Nagekeo sejumlah 7 kali yakni menjelang Hari Raya Natal
dan Tahun Baru dengan jumlah sarana yang diperiksa 126 sarana. Hasil pemeriksaan
menunjukkan sejumlah 49 sarana MK (38.89%) dan 77 sarana TMK (61,11%).
Pelanggaran yang ditemukan adalah menjual pangan daluarsa, TIE, dan rusak. Tindak
lanjut yang dilakukan adalah peringatan kepada semua sarana TMK.
Pemeriksaan Sarana Produksi
Selama tahun 2018 dilakukan pemeriksaan sarana produksi Pangan pada 10 sarana
Industri Rumah Tangga Pangan di Kabupaten Ende dengan hasil 10 sarana tersebut belum
memenuhi ketentuan Cara Produksi Pangan yang Baik.
Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik/Obat
Pemeriksaan terhadap sarana distribusi obat meliputi pemeriksaan terhadap, Rumah Sakit,
Puskesmas, Klinik/Balai Pengobatan, dan Apotek di Kabupaten Ende, Ngada dan
Nagekeo. Jumlah sarana yang diperiksa yaitu 25 sarana dari 25 sarana yang ditargetkan
Total
Rutin
Intensifikasi
180 12
6
306
Total
MK
TMK
180
130
50
49
(100 %). Pemeriksaan dilakukan terhadap Puskesmas 14 sarana (56 %), Rumah Sakit 2
sarana (8 %) , Klinik 1 sarana (4 %) dan Apotek 8 sarana (32 %). Hasil pemeriksaan
menunjukkan semua sarana yang diperiksa TMK (100%) karena melakukan pelanggaran
terhadap ketentuan Cara Disribusi Obat yang Baik.
Grafik 3.31 Profil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik oleh Loka POM di KabupatenEnde Tahun 2018
1. Pemeriksaan Rumah Sakit
Loka POM di Kabupaten Ende melakukan pemeriksaan terhadap 2 rumah sakit yaitu
1 rumah sakit swasta yang ada di Kabupaten Ende dan 1 rumah sakit umum daerah
yang ada di Kabupaten Nagekeo dengan hasil kedua rumah sakit tidak memenuhi
ketentuan. Adapun hasil temuan adalah penyimpanan obat pada gudang belum di
simpan pada kondisi yang sesuai dengan yang tercantum dalam kemasan obat. Tindak
lanjut yang dilakukan berupa pembinaan setempat dan diberikan peringatan.
2. Pemeriksaan Puskesmas
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 14 sarana yang terdapat di Kabupaten
Ende, Ngada dan Nagekeo terhadap 14 sarana yang ditargetkan adalah sebesar 100 %.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari 14 sarana yang diperiksa semua sarana
TMK (100 %). Pelanggaran terbanyak yang ditemukan adalah 1) tidak memiliki
peraturan dan buku standar di bidang obat ; 2) Penyimpanan NAPZA bercampur dengan
obat dan barang lain, 3) penyerahan obat kepada pasien tidak dilakukan oleh tenaga
farmasi, 4) Pengisian kartu stok tidak rutin dan teratur, 5) fasilitas penyimpanan kurang
memadai dan 6) Belum memiliki alat pemadam kebakaran dan timbangan obat.
50
Grafik 3.32 Profil Hasil Pemeriksaan Puskesmas oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
Tindak lanjut yang dilakukan berupa pembinaan setempat dan rekomendasi kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten setempat untuk diberikan pembenahan internal (100%).
3. Pemeriksaan Klinik
Jumlah Klinik di wilayah kerja Loka POM di Kabupaten Ende belum terdata dengan
baik. Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 1 sarana yang terdapat di
Kabupaten Ende dari 1 sarana yang ditargetkan atau sebesar (100 %). Hasil
pemeriksaan menunjukkan sarana TMK (100%) yaitu penyimpanan resep tidak
berurutan, jumlah obat tidak sesuai dengan yang tercatat di kartu stok, tidak membuat
berita acara pemusnahan obat, dan tidak membuat laporan penggunaan NAPZA.
Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional
Jumlah Sarana Distribusi Obat Tradisional yang terdapat di Kabupaten Ende, Ngada dan
Nagekeo belum terdata lengkap. Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 8 sarana
terhadap 10 sarana yang ditargetkan atau sebesar 80,00 %. Hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa dari 8 sarana yang diperiksa semuanya MK (100 %).
Gambar 3.33 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional oleh Loka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
51
Pemeriksaan Sarana Distribusi Suplemen Makanan
Sarana Distribusi Suplemen Makanan yang di periksa adalah yang terdapat di Kabupaten
Ende karena Sarana Distribusi Suplemen Makanan di Kabupaten Ngada dan Nagakeo
belum terdata lengkap. Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 3 sarana dari 3
sarana yang ditargetkan atau sebesar 100 %. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa dari
3 sarana yang diperiksa semua sarana MK (100 %).
Grafik 3.34 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Komplemen oleh LokaPOM
di Kabupaten Ende Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik
Jumlah Sarana Distribusi Kosmetika yang terdapat di Kabupaten Ende, Ngada dan
Nagekeo belum terdata lengkap. Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 44 sarana
dari 69 sarana yang ditargetkan atau sebesar 53,62%. Hasil pemeriksaan menunjukkan
bahwa dari 44 sarana yang diperiksa, 37 sarana MK (84,09%) sedangkan 7 sarana lainnya
TMK (15,91%). Pelanggaran yang ditemukan adalah masih menyimpan dan
mengedarkan produk kosmetik TIE, Kadaluarsa dan Rusak.
Grafik 3.35 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik oleh LokaPOM di Kabupaten Ende
Tahun 2018
52
Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan
Jumlah Sarana Distribusi Pangan yang terdapat di Kabupaten Ende, Ngada dan Nagakeo
belum terdata lengkap. Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 90 sarana dari 102
sarana yang ditargetkan atau sebesar 88,24%. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
dari 90 sarana yang diperiksa, 82 sarana MK (91,11%) sedangkan 8 sarana lainnya TMK
(8,89%). Pelanggaran yang ditemukan adalah masih menyimpan dan mengedarkan
produk kosmetik TIE, Kedaluwarsa dan Rusak.
Grafik 3.36 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi PanganLoka POM di Kabupaten Ende Tahun 2018
Gambar 3.4 Kegiatan Loka di Kabupaten Ende Tahun 2018
53
145
34
925
Yang ada Diperiksa
MK TMK
1 1 13
4
24
PBF IFRS
11. PENGAWASAN OLEH LOKA POM MANGGARAI BARAT
Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Terapetik/Obat
Sasaran sarana distribusi obat di wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai
Barat terdiri atas Instalasi Farmasi Pemerintah (IFK), Rumah Sakit, Puskesmas, Balai
Pengobatan/ Klinik, Apotek, Toko Obat Berizin dan PBF. Penyebaran sarana distribusi
obat di Kabupaten Manggarai Barat sejumlah 44 sarana (30%), di Kabupaten Manggarai
59 sarana (41%) dan di Kabupaten Manggarai Timur 42 sarana (29%). Pencapaian jumlah
sarana yang diperiksa yaitu 34 sarana terhadap 145 sarana yang ada di wilayah kerja
Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat atau sebesar 43,29%.
Grafik 3.37 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Pelayanan dan Distribusi Obat Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
Pemeriksaan terbanyak dilakukan terhadap Apotek sejumlah 24 sarana (70%), diikuti oleh
TOB 4 sarana (12%), Klinik 3 sarana (9%), Rumah Sakit 1 sarana (3%), Puskesmas 1
sarana (3%) dan PBF 1 sarana (3%). Hasil pemeriksaan menunjukkan sejumlah 9 sarana
MK (26%) dan 25 sarana TMK (74%) karena melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
Cara Disribusi Obat yang Baik.
Grafik 3.38 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat berdasarkan Jenis Sarana yang Diperiksa Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
54
0
2
4
6
8
10
12
14
16
Total sarana diperiksa MK TMK
15
2 2
0
Pemeriksaan Sarana Distribusi NAPZA
Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat melakukan pengawasan terhadap 4 sarana
apotek yang melakukan pelayanan Napza dengan hasil 4 sarana MK (100%).
Pemeriksaan Sarana Distribusi Suplemen Kesehatan
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 3 sarana terhadap 14 sarana yang ada di
wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 21,43 %. Hasil
pemeriksaan menunjukkan 3 sarana Memenuhi Ketentuan (100%).
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 3 sarana terhadap 14 sarana yang ada di
wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 21,43 %. Hasil
pemeriksaan menunjukkan 3 sarana Memenuhi Ketentuan (100%).
Grafik 3.39 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Suplemen Kesehatan Loka POM di
Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 2 sarana terhadap 15 sarana yang ada di
wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 13,33 %. Hasil
pemeriksaan menunjukkan 2 sarana Memenuhi Ketentuan (100%).
55
0
2
4
6
8
10
12
14
Total sarana diperiksa MK TMK
14
3 3
0
Grafik 3.40 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Obat Tradisional Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetik
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 6 sarana terhadap 63 sarana yang ada di
wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 9,52 %. Hasil
pemeriksaan menunjukkan 6 sarana Memenuhi Ketentuan (100%).
Grafik 3.41 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Kosmetika di Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Distribusi Produk Pangan
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 62 sarana terhadap 227 sarana yang ada
di wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 27,31 %.
Hasil pemeriksaan menunjukkan 53 sarana Memenuhi Ketentuan (85%) dan 9 sarana
Tidak Memenuhi Ketentuan (15%).
0
10
20
30
40
50
60
70
Total sarana diperiksa MK TMK
63
6 60
56
0
50
100
150
200
250
Total sarana diperiksa MK TMK
227
62 53
9
0
10
20
30
40
50
60
Total sarana Diperiksa MK TMK
51
2 0 2
Grafik 3.42 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Pangan di wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan IRTP
Sarana industri rumah tangga pangan yang ada di wilayah kerja Kantor POM di
Kabupaten Manggarai Barat sebanyak 51 sarana yang tersebar di seluruh kabupaten dan
di wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat. Kantor POM di Kabupaten
Manggarai Barat telah melakukan pemeriksaan terhadap 2 sarana IRT-P yang ada di
wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat dengan hasil 2 sarana TMK.
Pencapaian jumlah sarana yang diperiksa yaitu 2 sarana terhadap 51 sarana yang ada di
wilayah kerja Kantor POM di Kabupaten Manggarai Barat adalah sebesar 3,92%.
Grafik 3.43 Profil Hasil Pemeriksaan Sarana Distribusi Produksi Pangan IRTP oleh Loka POM di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
57
Gambar 3.5 Kegiatan Loka di Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2018
12. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT/KONSUMEN
Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) Balai POM di Kupang merupakan bagian dari ULPK
Badan POM yang memegang peranan penting dalam pemberian komunikasi, informasi dan edukasi
timbal balik dengan konsumen sebagai upaya pemberdayaan konsumen agar dapat membentengi diri
sendiri terhadap penggunaan produk yang berisiko terhadap kesehatan.
58
Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK)
Selama periode Januari 2018 s/d Desember 2018, jumlah layanan permintaan informasi dan
pengaduan yang diterima ULPK Balai POM di Kupang sebanyak 426 (empat ratus dua puluh enam).
Hal ini berarti terjadi penurunan sebanyak 10,69% dibandingkan dengan jumlah data ULPK Balai
POM di Kupang tahun 2017 sebanyak 477 (empat ratus tujuh puluh tujuh) layanan permintaan
informasi/pengaduan konsumen.
Tabel 33C. Jumlah Pengaduan/Pertanyaan Menurut Jenis Produk Tahun 2018
No Jenis pertanyaan
Jenis produk
Total Obat
Pang
an OT
Kosme
tik
Suple
men
Makan
an
Nap
za BB
Al
Kes
PKR
T
Info
Umum
1 Efek samping 2 1 3
2 Indikasi/Khasiat/Kegunaan/
Manfaat 1
1
3 Interaksi 1 1
4 Pengujian 5 109 6 2 7 1 1 2 133
5 Stabilitas 1 1
6 Proses Pendaftaran 2 78 9 2 1 1 93
7 Sertifikasi 24 18 42
8 Inspeksi 3 9 1 1 14
9 Produk Terdaftar 2 5 3 2 1 1 1 15
10 Public Warning 1 1 2
11 Label Halal 1 1
12 No Registrasi 1 1
13 Tanggal Daluarsa 1 1
14 Desain Kemasan 5 5
15 Harga 20 1 2 1 1 25
16 Literatur/ Peraturan 5 6 1 1 13
17 Produsen / Distributor 1 3 3
18 Management Badan POM 7 17 4 3 1 21 53
19 Petugas Pelayanan Publik 12 3 3 18
Jumlah 54 285 26 10 1 14 3 3 1 29 426
Dari 426 jumlah layanan tersebut terdiri atas permintaan informasi sebanyak 417 sedangkan jumlah
pengaduan sebanyak 9 layanan. Permintaan informasi/pengaduan konsumen tahun 2018 yang
terbanyak mengenai produk Pangan (Makanan Minuman) sebanyak 285 layanan.
Sepanjang tahun 2018, masyarakat yang terbanyak memanfaatkan ULPK Balai POM di Kupang
adalah pelaku usaha (29,34%), karyawan (26,76%), dan pelajar/mahasiswa (17,14%). Selain itu
terdapat juga profesi lain yang memanfaatkan ULPK Balai POM di Kupang seperti profesi umum
(14,08%), apoteker (6,57%), wartawan (2,11%), tenaga kesehatan lain (1,64%), sarjana hukum
59
(0,94%), ibu rumah tangga (1,17%), dan LSM (0,23%). Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat
semakin menyadari pentingnya peran ULPK.
Grafik 3.44 Penggolongan Konsumen Menurut Profesi Tahun 2018
Pengaduan/permintaan informasi konsumen tersebut diterima ULPK melalui beberapa sarana, seperti
melalui email, datang langsung, telepon, fax, surat, sms, media sosial (facebook, twitter, instagram,
whatsapp), mobile, kotak saran, dan aplikasi lain. Namun yang terbanyak digunakan adalah melalui
datang langsung sebanyak 410 layanan (96,24%).
Grafik 3.45 Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan Tahun 2018
28
0
75
114
73
125
49
1
60
Apoteker
Dokter
Tenaga kesehatan lain
Ibu rumah tangga
Karyawan
Pelajar/mahasiswa
Pelaku usaha
Sarjana Hukum
Wartawan
LSM
Umum
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
0
410
7 0 0 0 8 0 0 1
Langsung
Telepon
Fax
Surat
SMS
Media sosial
Mobile
Kotak saran
Aplikasi lain
60
Jenis pertanyaan yang diajukan konsumen pada umumnya mengenai mutu produk, legalitas, info
umum, informasi lain tentang produk, penandaan, dan farmakologi. Namun jenis pertanyaan yang
paling banyak adalah mengenai legalitas.
Grafik 3.46 Profil Pengaduan/Pertanyaan Berdasarkan Informasi Produk Tahun 2018
Pertanyaan dan pengaduan dari konsumen yang berulang dijadikan standar jawaban sebagai bahan
komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat, baik yang terkait dengan masalah
kewenangan Balai POM maupun yang memerlukan penanganan lintas sektor terkait, seperti
pertanyaan tentang pendaftaran pangan industri rumah tangga dan obat tradisional. Untuk tahun
2018, trend klasifikasi pertanyaan masih sama dengan tahun 2017. Klasifikasi terbanyak seputar
Legalitas dan menanyakan mengenai Proses Pendaftaran Pangan (Makanan Minuman), khususnya
untuk produk pangan yang akan mendapatkan nomor registrasi Badan POM dan PIRT maupun
distribusi obat yang akan memperpanjang atau mendapatkan nomor izin, baik dari pelaku usaha
instansi pemerintah maupun pelaku usaha.
Data pengaduan atau permintaan informasi dilaporkan ke ULPK Pusat melalui SimpelLPK yang
dibentuk Badan POM sebagai wadah untuk menampung pengaduan/permintaan informasi secara
nasional yang nantinya dapat digunakan pimpinan sebagai penentu kebijakan atau intervensi yang
tepat sasaran terkait pengawasan obat dan makanan secara menyeluruh.
Sertifikasi dalam Rangka Perizinan
Evaluasi pre-market berupa kegiatan audit sarana produksi dalam rangka pendaftaran dan
perpanjangan perijinan produk pangan maupun sarana Pedagang Besar Farmasi (PBF) terhadap 18
(delapan belas) sarana yang terdiri dari 4 sarana (22,22%) AMDK untuk izin baru di Kota Kupang,
0
50
100
150
200
5
134166
842
71 Farmakologi
Mutu
Legalitas
Penandaan
Info Lain Tentang Produk
Info Umum
61
Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Sikka, Kabupaten Sabu Raijua; 1 sarana (5,56 %)
Minuman Beralkohol di Kota Kupang; 1 sarana (5,56%) produk kopi; 3 sarana (16,67%) produk
pangan di Kota Kupang dan Kabupaten Ende; dan 9 sarana (50%) Pedagang Besar Farmasi. Sarana
PBF terdiri dari 4 sarana izin baru, 4 sarana perpanjangan izin, dan 1 sarana penambahan gudang.
Sarana PBF ini tersebar di Kabupaten Sikka dan Kota Kupang. Dari hasil audit telah diberikan
rekomendasi kepada 3 sarana AMDK, 3 sarana PBF, 2 sarana produk pangan, 1 sarana produk kopi,
dan 1 sarana minuman beralkohol.
Grafik 3.47 Sertifikasi Sarana dalam rangka Perizinan Tahun 2018
Operasional Sentra Informasi Keracunan (SIKer)
Kegiatan operasional SIKer merupakan kegiatan layanan informasi, terkait bahan beracun, cara
mengatasi dan memantau kejadian keracunan. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh petugas
SerLIK Balai POM di Kupang dari UGD Rumah Sakit, Puskesmas/Pusat Kesehatan Masyarakat,
diperoleh informasi bahwa selama tahun 2018 terjadi 77 insiden/kasus keracunan di Kota Kupang,
Kabupaten Kupang, dan Kabupaten Alor.
9
4
3
1 1 PBF
AMDK
Pangan
Kopi
Minuman beralkohol
62
Grafik 3.48 Data Kasus Keracunan di Provinsi NTT Tahun 2018
Tabel 36A. Data Kasus Keracunan di Provinsi NTT Tahun 2018
No. Penyebab Frekuensi Jumlah Penderita
Yang Sakit
Jumlah Penderita
Yang Meninggal
1 Gigitan Hewan 59 59 0
2 Pangan 12 45 0
3 Bahan Kimia (racun rumput,
minyak tanah, PKRT)
3 3 0
4 Organofosfat 2 2 0
5 Intoksikasi obat 1 1 0
TOTAL 77 110 0
Grafik 3.49 Keracunan oleh Gigitan Binatang di Kota Kupang Tahun 2018
59
2 3 1 1
12
0
10
20
30
40
50
60
70
Gigitan hewan
Organofosfat
Bahan kimia
Alkohol
Obat
Pangan
37
17
31 1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Anjing
Ular
Kalajengking
Babi
Tikus
63
Data insiden keracunan/gigitan hewan di Kota Kupang diambil dari beberapa Rumah Sakit, terdiri
dari RSUD Prof Dr. W.Z. Yohanes, RSUD SK Lerik, RS Carolus Borromeus, RS Tentara Wirasakti,
RSAL Samuel J. Moeda, RS Siloam, RS Kartini, RS Leona, RS Bhayangkara, RSAU Lanud Eltari,
dan RS Mamami. Dari data yang direkam, gigitan hewan menempati posisi tertinggi sejumlah 59
kejadian. Dengan rincian gigitan anjing sejumlah 37 kejadian (62,71%), gigitan ular sejumlah 17
kejadian (28,81%), gigitan kalajengking sejumlah 3 kejadian (5,08%) dan gigitan babi maupun tikus
masing-masing 1 kejadian (1,69%).
Jika dibandingkan dengan tahun 2017, insiden keracunan/gigitan hewan mengalami sedikit
peningkatan, dari 54 kejadian menjadi 59 kejadian (mengalami peningkatan 8,47%). Data ini hanya
diambil dari Kota Kupang, sehingga tidak dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan khusus
kejadian keracunan.
Pada tahun 2018, Balai POM di Kupang melaksanakan kegiatan Penyusunan Profil KLB Keracunan
Pangan Nasional di 3 (tiga) kabupaten, diantaranya: Kabupaten Belu, Kabupaten Alor, dan
Kabupaten Sumba Barat Daya. Untuk mendukung penguatan kelembagaan pengawasan obat dan
makanan di Kabupaten Ende dan daerah perbatasan, kegiatan Penyusunan Profil KLB Keracunan
Pangan Nasional dilakukan di 3 (tiga) kabupaten, diantaranya: Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka,
dan Kabupaten Malaka. Kegiatan tersebut bertujuan agar tim KLB di Dinas Kesehatan Kabupaten
dapat melakukan penanggulangan KLB Keracunan Pangan sesuai dengan amanat peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor HK.00.06.1.54.2797 Tentang Tata Cara Pengambilan Contoh Makanan, Pengujian
Laboratorium dan Pelaporan Penyebab Kejadian Luar Biasa Keracunan Makanan).
Gambar 3.6 Kegiatan Penyusunan Profil KLB Keracunan Pangan Nasional Tahun 2018
64
Audit/Surveilan Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan
Audit/Surveilan dalam rangka memperoleh Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan (PB1KP)
dilakukan terhadap sarana IRTP dan Kantin Sekolah yang telah mendapat Piagam Bintang Satu
Keamanan Pangan untuk menilai penerapan prinsip-prinsip keamanan pangan yang konsisten di
sarana IRTP maupun di Kantin Sekolah. Balai POM di Kupang melaksanakan Audit Surveilan
Piagam Bintang Satu Keamanan Pangan pada 2018 terhadap 28 (dua puluh delapan) sarana di
Kota Kupang 6 sarana dan 5 Kabupaten (Kabupaten Timor Tengah Utara 6 sarana, Kabupaten Sumba
Timur 5 sarana, Kabupaten Ngada 3 sarana, Kabupaten Manggarai 3 sarana, dan Kabupaten Alor 5
sarana), dengan hasil audit 3 (tiga) sarana (10,71%) dicabut PB1KP karena tidak menerapkan prinsip
keamanan pangan, 25 (dua puluh lima) sarana (89,29%) harus memperbaiki temuan dokumentasi
untuk dapat mempertahankan PB1KP.
Grafik 3.50 Audit Surveilan PB1KP untuk IRTP dan Kantin Sekolah Tahun 2018
Audit surveilan juga dilakukan terhadap kantin sekolah yang sudah mendapatkan Piagam Bintang 1
Keamanan Pangan (PB1KP), yaitu SD Lentera Harapan dan SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima. Dari
hasil audit, kedua kantin sekolah tersebut masih mampu mempertahankan PB1KP.
Gambar 3.7 Kegiatan Audit Surveilan Piagam Bintang oleh Balai POM di Kupang
6
5
6
3
3
5 Timor Tengah Utara
Sumba Timur
Kota Kupang
Ngada
Manggarai
Alor
65
Balai POM di Kupang juga melakukan Bimbingan Teknis dan Audit Calon Penerima Piagam Bintang
Satu Keamanan Pangan untuk sarana produksi IRTP di 4 Kabupaten/Kota, yaitu: Kabupaten Sikka,
Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Alor. Bimbingan teknis dilakukan
dengan tujuan agar IRTP mengetahui prinsip dasar keamanan pangan dan mempraktekkannya dalam
proses produksi. Selanjutnya, pelaku usaha IRTP tersebut diminta mempersiapkan dokumen terkait
untuk diaudit oleh petugas auditor dari Balai POM di Kupang.
Audit Halal
Audit dalam rangka sertifikasi halal selama 2018 dilakukan terhadap 30 (tiga puluh ) sarana industri
rumah tangga pangan (IRTP) di 4 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Sikka 8 sarana (26,67%),
Kabupaten Flores Timur 7 sarana (23,33%), Kabupaten Manggarai 8 sarana (26,67%), dan Kota
Kupang 7 sarana (23,33%). Berdasarkan hasil audit tahun 2018, 30 sarana direkomendasikan untuk
menerima Sertifikat Halal dengan melakukan beberapa perbaikan terkait beberapa temuan hasil audit,
khususnya dalam hal kebersihan (higiene-sanitasi).
Gambar 3.8 Kegiatan Audit Sertifikasi Halal oleh Balai POM di Kupang
Grafik 3.51 Kabupaten/Kota yang di Audit Sertifikasi Halal Tahun 2018
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sikka Flores Timur Manggarai KotaKupang
8
7
8
7
Sikka
Flores Timur
Manggarai
Kota Kupang
66
Dari hasil audit yang dilaksanakan, masih perlu dilakukan tindakan perbaikan dari segi Cara Produksi
Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan untuk Halal diserahkan kepada Komisi Fatwa LPPOM MUI
Provinsi NTT.
Gerakan Keamanan Pangan Desa
Berbagai permasalahan yang terjadi terkait keamanan pangan di wilayah pedesaan/kelurahan
menggerakkan Badan POM untuk menginisiasi program Gerakan Keamanan Pangan Desa (GKPD)
pada 2018. GKPD merupakan aksi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian
masyarakat desa di bidang keamanan pangan dalam menjamin kebutuhan pangan yang aman sampai
pada tingkat perseorangan, memperkuat ekonomi di desa/kelurahan intervensi dan ke depannya
tercipta Desa Pangan Aman. Khusus untuk tahun 2018, GKPD dilaksanakan di Kabupaten Sikka.
Pemilihan Kabupaten tersebut berdasarkan perencanaan 5 tahunan program GKPD dan Kabupaten
Sikka merupakan salah satu destinasi wisata di Provinsi NTT.
Sebagai langkah awal pelaksanaan program GKPD, dilaksanakan Advokasi Kelembagaan Desa dan
pembentukan Kader Keamanan Pangan Desa (KKPD). Pertemuan Advokasi Kelembagaan Desa
bertujuan untuk memperkuat kemitraan dengan lintas sektor terkait seperti Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan pemerintah desa/kelurahan yang
akan diintervensi. Pertemuan tersebut dilaksanakan untuk menggali informasi mengenai
program/kegiatan yang dilakukan oleh lintas sektor yang dapat diintegrasikan dengan program
keamanan pangan desa yang dilakukan Balai POM di Kupang. Sesuai usulan dari lintas sektor terkait,
desa/kelurahan yang terpilih untuk diintervensi sebanyak 3 (tiga) desa/kelurahan di wilayah
Kabupaten Sikka, di antaranya: Desa Nita, Desa Watugong, dan Kelurahan Kota Uneng.
Gambar 3.9 Kegiatan Advokasi Kelembagaan Desa Tahun 2018 di Kabupaten Sikka
Tahapan selanjutnya, yaitu pengambilan data dalam rangka GAP Assesment yang bertujuan untuk
memperoleh data pengetahuan komunitas desa terkait keamanan pangan sebelum dilakukan
intervensi. Sasaran komunitas yang diambil data adalah KKPD dan komunitas desa yang akan
67
mendapatkan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan untuk Komunitas Desa. Dari data tersebut
diharapkan dapat diketahui strategi intervensi yang tepat untuk komunitas desa. Agar mampu
melindungi diri dan keluarganya dari risiko pangan yang tidak aman, maka perlu dilakukan
pemberdayaan komunitas desa di bidang keamanan pangan melalui kegiatan Bimbingan Teknis
(Bimtek) Kader Keamanan Pangan Desa. Kader Keamanan Pangan Desa/Kelurahan yang telah
dilatih sebanyak 53 orang, terdiri atas kader PKK, karang taruna, dan guru masing-masing sebanyak
5 orang dari 3 desa/kelurahan yang diintervensi. Kader keamanan pangan lainnya adalah kader PKP
(Penyuluh Keamanan Pangan) dan kader DFI (District Food Inspector) sebanyak 8 orang, berasal
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka (2 orang), Puskesmas Nita 2 orang, Puskesmas Beru 2 orang,
dan Puskesmas Kota Uneng 2 orang.
Gambar 3.10 Kegiatan Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan Desa Tahun 2018
di Kabupaten Sikka
Setelah dilaksanakan Bimtek Kader Keamanan Pangan, kegiatan GKPD selanjutnya adalah Bimtek
Keamanan Pangan untuk Komunitas Desa. Komunitas desa yang menjadi target terdiri atas 5
kelompok: PKK (anggota PKK, ibu rumah tangga, pengelola/kader Posyandu), Karang Taruna
(anggota karang taruna, pemuda/remaja, pramuka), kelompok Guru (guru pembina pramuka/UKS),
dan kelompok Usaha Pangan Desa (Industri Rumah Tangga Pangan, Pedagang Kreatif Lapangan,
ritel/warung/koperasi) dengan masing-masing peserta sebanyak 10 orang. Komunitas desa yang telah
mendapatkan bimtek di tiap desa sebanyak 50 orang tersebut diharapkan dapat menerapkan
pengetahuan keamanan pangan, sehingga nantinya pada saat pengambilan data dalam rangka
monitoring dan evaluasi terjadi perubahan sikap dan perilaku komunitas desa terkait keamanan
pangan.
68
Gambar 3.11 Kegiatan Bimbingan Teknis Keamanan Pangan untuk Komunitas Desa di Kabupaten Sikka
Kader keamanan pangan di desa/kelurahan yang telah dilatih merupakan contact person/key person
dan sebagai pembina dalam kegiatan keamanan pangan di desa. Kader keamanan pangan bertugas
memotivasi komunitas desa/kelurahan di kelompoknya untuk menerapkan praktek keamanan pangan
dan menjadikannya budaya keamanan pangan. Para kader melakukan fasilitasi/pendampingan di
kelompok komunitas desa yang telah dibimtek, seperti kader PKK membina dan memfasilitasi
anggota PKK dan ibu rumah tangga, kader Guru membina dan memfasilitasi komunitas sekolah,
kader Karang Taruna membina dan memfasilitasi kelompok pemuda dan pramuka, kader PKP dan
DFI membina dan memfasilitasi usaha pangan desa dan ritel pangan desa.
Fasilitasi penerapan keamanan pangan oleh KKPD dilakukan dalam rangka mengimplementasikan
keamanan pangan dalam kehidupan sehari-hari di lingkup rumah tangga/sekolah dan praktek/cara
produksi pangan yang baik di lingkup usaha pangan (IRTP, PKL, ritel/warung/koperasi). Fasilitasi
dilakukan sebanyak 3 tahap. Kegiatan fasilitasi dilaksanakan pada 30 sarana IRTP, 30 sarana PKL,
dan 30 sarana ritel pangan desa.
Untuk mendukung kegiatan GKPD, Balai POM di Kupang memberikan 1 (satu) paket rapid test kit
empat bahan berbahaya (boraks, formalin, rhodamin b, methanil yellow) beserta alat pendukungnya
untuk masing-masing desa/kelurahan. Pengadaan rapid test kit bertujuan untuk mengantisipasi masih
beredarnya produk pangan yang tidak memenuhi persyaratan keamanan pangan. Jika dalam
penggunaannya terdapat produk pangan yang tidak memenuhi syarat, KKPD diharapkan melaporkan
ke Balai POM di Kupang untuk selanjutnya akan dilakukan uji konfirmasi/penegasan di laboratorium
Balai POM di Kupang. Penggunaan rapid test kit dilakukan oleh Kader Keamanan Pangan bersama
Tim Keamanan Pangan desa/kelurahan. Rapid test kit dapat digunakan pada saat demo kepada
komunitas desa, melaksanakan fasilitasi penerapan keamanan pangan saat turun ke sarana, serta
monitoring dan evaluasi kegiatan. Tiap desa/kelurahan juga diberikan seperangkat permainan ular
69
tangga yang berisi pesan-pesan keamanan pangan sehingga komunitas desa baik anak-anak sampai
orangtua dapat lebih memahami praktek keamanan pangan yang baik dan benar.
Kegiatan GKPD tahun 2018 diakhiri dengan pengambilan data dalam rangka monitoring dan evaluasi
melalui penilaian post intervensi di desa terpilih yang dilaksanakan di akhir kegiatan. Monitoring
dan evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui dampak dan/atau pencapaian target pelaksanaan
program GKPD. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan melalui penilaian post intervensi yang
dilakukan setelah berakhirnya intervensi/pelatihan bagi kader dan komunitas desa. Penilaian post
intervensi untuk responden kader dilakukan setelah selesai kegiatan intervensi, yaitu 3-4 bulan
berikutnya. Pengukuran dilakukan dengan cara kader mengisi kembali kuesioner yang berisikan
pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait keamanan pangan. Kader tidak perlu dilakukan observasi
untuk menilai praktek keamanan pangannya. Responden yang diambil datanya pada post intervensi
merupakan responden yang sama dengan responden GAP Assesment/pre intervensi. Selain kader,
perangkat desa/kelurahan masing-masing sebanyak 2 orang di tiap desa/kelurahan juga dilakukan
penilaian post intervensi. Satu orang responden kader dan perangkat desa diberikan kuesioner
tambahan untuk mengetahui kemampuan advokasi dalam rangka mengevaluasi dampak dari program
GKPD di desa/kelurahannya dan melihat rencana keberlangsungan program ke depannya. Namun
penilaian post intervensi untuk responden komunitas desa dilakukan pada tahun berikutnya.
Responden yang menjadi target pengambilan data dalam rangka monitoring dan evaluasi sebanyak
53 (lima puluh tiga) KKPD dan 6 (enam) perangkat desa di 3 (tiga) desa/kelurahan yang telah
diintervensi (Desa Nita, Desa Watugong, dan Kelurahan Kota Uneng). Kajian/survey tersebut akan
dianalisa oleh Badan POM, untuk selanjutnya menjadi masukan/saran kegiatan GKPD di tahun
berikutnya.
Balai POM di Kupang juga melakukan Pengawalan Desa yang telah diintervensi sebelumnya pada
tahun 2016 di Kabupaten Ende dan tahun 2017 di Kabupaten Alor. Pengawalan desa pasca intervensi
dilaksanakan dengan tujuan untuk: memastikan program keamanan pangan di desa dilaksanakan
secara berkelanjutan, mengetahui tindak lanjut yang telah dilakukan oleh desa yang telah mendapat
intervensi, mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi komunitas desa untuk menjaga keamanan
pangan di desa dan memberikan saran-saran untuk penuntasan masalah tersebut, serta membangun
kebersamaan antar desa yang telah diintervensi keamanan pangan melalui forum Jejaring Keamanan
Pangan Desa. Diharapkan program keamanan pangan desa tersebut berkelanjutan dan dimasukkan
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.
70
Intensifikasi Pengawasan Pangan Fortifikasi Nasional
Intensifikasi pengawasan pangan fortifikasi nasional merupakan kegiatan new inisiative Badan POM
dalam rangka meningkatkan pemenuhan gizi seimbang bagi masyarakat dengan memperkaya
kandungan gizi pada bahan makanan. Kegiatan fortifikasi meliputi kegiatan koordinasi RADPG
(Rencana Aksi Daerah Program Percepatan Pangan dan Gizi) dengan lintas sektor terkait,
pemeriksaan ke sarana produksi garam, serta komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada
pemilik/pelaku usaha garam dan masyarakat. Pemeriksaan dan pengawasan ke sarana produksi garam
tahun 2018 dilaksanakan di 4 (empat) kabupaten yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 1
sarana, Kabupaten Sikka sebanyak 1 sarana, Kabupaten Kupang sebanyak 1 sarana, dan Kabupaten
Lembata sebanyak 1 sarana. Garam merupakan salah satu produk pangan berfortifikasi yang wajib
SNI dan memiliki izin edar dari Badan POM. Dari keempat sarana produksi garam yang menjadi
sasaran intervensi Balai POM di Kupang tahun 2018, belum ada sarana produksi garam yang
memperoleh rekomendasi dari Balai POM Kupang untuk proses registrasi pangan dari Badan POM
(MD).
Gambar 3.12 RADPG dengan Lintas Sektor dan KIE Kepada Industri dan Masyarakat Pada Tahun 2018
Kesemua sarana produksi garam tersebut merupakan binaan dari Dinas Perindustrian Provinsi NTT
dan Kabupaten/Kota, kerja sama dilakukan mulai dari sarana prasarana, lahan tambak, geomembran,
dan mesin iodisasi sampai kemasan garam beryodium. Tahun 2018, Balai POM di Kupang
melakukan sampling dan pengujian produk garam yang beredar di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Sampel garam memenuhi syarat kadar iodium (KIO3) jika kadarnya sesuai yang dipersyaratkan
minimal 30 ppm, memenuhi syarat kadar air jika kadarnya sesuai yang dipersyaratkan maksimal 7%,
memenuhi persyaratan kandungan Natrium klorida (NaCl) minimal 94%, Arsen (As) maksimal 0,1
ppm, Cadmium (Cd) maksimal 0,05 ppm, dan Raksa (Hg) maksimal 0,1 ppm. Seluruh persyaratan
pengujian tersebut wajib dilakukan untuk pemenuhan persyaratan registrasi dari Badan POM.
Pemahaman pelaku usaha dan masyarakat tentang produksi garam beryodium dan mengonsumsi
garam beryodium masih harus terus ditingkatkan agar mencegah gangguan akibat kekurangan garam
71
beryodium. Pengawasan dan pengujian garam fortifikasi terus menerus dilakukan Balai POM
Kupang. Selain itu memberikan pemahaman melalui edukasi dan pembinaan langsung kepada
pemilik/pelaku usaha garam, terutama penggunaan iodium yang wajib ditambahkan ke dalam garam
yang diproduksi mengingat khasiat iodium yang sangat berguna untuk masa pertumbuhan dan
perkembangan otak anak. KIE juga dilakukan pada masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran agar
mengonsumsi garam beryodium dan selalu memperhatikan label yang mencantumkan kandungan
iodium pada garam yang akan dibeli/digunakan.
Advokasi kepada lintas sektor terkait (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas
Perindustrian dan Dinas Kesehatan Provinsi NTT) mengenai fortifikasi garam sangat perlu dilakukan
untuk memperkuat komitmen antar instansi di daerah dalam rangka meningkatkan pangan fortifikasi
yang aman, bermutu, dan bergizi sehingga masyarakat terlindungi dan mendapatkan garam
berfortifikasi. Harapan dari program fortifikasi garam, selain garam harus memenuhi kandungan
iodium, diharapkan garam hasil produksi memenuhi syarat SNI dan mendapatkan nomor izin edar
dari Badan POM. Berbagai masukan dan saran diberikan oleh lintas sektor terkait untuk
menyukseskan program fortifikasi ini, sehingga masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Timur
terbebas dari GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium).
Penyuluhan dan Penyebaran Informasi
Sejalan dengan kemajuan teknologi transportasi dan entry barrier yang semakin menipis dalam
perdagangan internasional, membuat produk obat dan makanan dalam waktu yang singkat menyebar
ke berbagai negara dengan jaringan distribusi yang luas dan mampu menjangkau seluruh strata
masyarakat. Konsumsi terhadap produk-produk tersebut cenderung terus meningkat seiring gaya
hidup masyarakat termasuk pola konsumsinya. Sementara itu pengetahuan masyarakat masih belum
memadai untuk dapat memilih dan menggunakan produk secara benar dan aman.
Perubahan teknologi produksi, sistem perdagangan internasional dan gaya hidup konsumen tersebut
dapat meningkatkan resiko dengan implikasi yang luas pada kesehatan dan keselamatan konsumen.
Di dalam tugas dan fungsinya ULPK Balai POM bertanggung jawab juga terhadap bimbingan
layanan pengaduan konsumen seperti penyuluhan dan penyebaran informasi kepada masyarakat.
Penyebaran informasi dilaksanakan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu melindungi diri
dari obat dan makanan sesuai visi Badan POM RI Obat dan Makanan Aman Meningkatkan Kesehatan
dan Daya Saing Bangsa. Penyebaran informasi tahun 2018 telah dilaksanakan di 17 (tujuh belas)
Kabupaten/Kota kepada sejumlah 120 orang yang tersebar di Kota Kupang dan masing –masing 60
orang di Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Selatan,
Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten
Lembata, Kabupaten Kupang, Kabupaten Malaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Ende,
72
Kabupaten Alor, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Rote Ndao, dan
Kabupaten Sumba Barat. Peserta yang disuluh berasal dari berbagai profesi/komunitas yaitu: Jemaat
Gereja, Kelompok Usaha Bersama (KUB), perempuan GMIT, tenaga kesehatan, pelaku usaha,
petugas kecamatan, masyarakat umum, guru, stakeholder terkait dan pelajar. Materi informasi yang
disampaikan untuk tahun 2018 terkait ASPA (Ayo Sadar Pangan Aman), Program Pasar Aman dari
Bahan Berbahaya, Gerakan Keamanan Pangan Desa/GKPD, Pangan Fortifikasi). Selain itu
disampaikan informasi praktis tips mengenai obat tradisional, kosmetik dan suplemen makanan/ Cek
KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa).
Selain itu, Balai POM di Kupang juga melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) Obat
dan Makanan dengan Tokoh Masyarakat bersama mitra Badan POM yaitu Komisi IX DPR RI yang
menjalankan fungsi pengawasan, legislasi dan budgeting. Agar informasi obat dan makanan dapat
dengan mudah diterima oleh masyarakat, maka Balai POM di Kupang menggandeng tokoh-tokoh
yang dipandang mampu menggerakkan masyarakat untuk peduli terhadap obat dan makanan. Tokoh
dimaksud adalah tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh yang menjadi panutan masyarakat di sekitar.
Kegiatan dilakukan di 22 titik di 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota.
Audiens tersebut berasal dari berbagai latar belakang profesi/komunitas yang terdiri dari pelaku
usaha di bidang obat dan makanan, masyarakat sebagai konsumen (ibu rumah tangga, guru,
mahasiswa), kader keamanan pangan, tokoh agama, tokoh masyarakat, Lurah/Camat, Tim Penggerak
PKK, komunitas sekolah, komunitas pasar, stakeholder terkait, tenaga kesehatan, komunitas
perguruan tinggi, tokoh agama, dan masyarakat umum.
Grafik 3.52 Profil Data KIE dengan Tokoh Masyarakat Tahun 2018
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
800
1673
303 350 325
700
350250
887
1534 Kota Kupang
Sikka
Manggarai Barat
Manggarai
Nagekeo
Kab Kupang
Rote Ndao
Timor TengahSelatanSumba Timur
Sumba Barat
73
Gambar 3.13 KIE dengan Tokoh Masyarakat (Pius Lustrilanang) di Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka
KIE mengenai obat dan makanan juga diberikan kepada generasi milenial di 5 kabupaten/kota,
diantaranya: Kota Kupang sebanyak 270 orang, Kabupaten Belu sebanyak 300 orang, Kabupaten
Ende sebanyak 400 orang, Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 400 orang, dan Kabupaten
Malaka sebanyak 570 orang. Generasi milenial diajak untuk cerdas memilih kosmetik yang aman dan
tidak tergiur iklan kosmetika yang ditawarkan secara online maupun melalui media soial.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang pengawasan obat dan makanan oleh Balai POM Kupang juga
dilaksanakan dengan cara melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) melalui pameran,
diantaranya: keikutsertaan Balai POM Kupang pada Pameran dalam kegiatan HUT Kemerdekaan RI
ke-73 dan Partisipasi Pameran Trade, Tourism, and Investment Expo 2018. Penyampaian informasi
dalam event ini dilakukan menggunakan poster, brosur/leaflet, dan alat peraga yang dipajang pada
etalase, dan penayangan melalui televisi.
Gambar 3.14 Kegiatan Pameran dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke-73 di Kota Kupang
Sebagai badan publik yang bertugas mengawasi obat dan makanan, Balai POM di Kupang selalu
diminta untuk menjadi narasumber di pelbagai kegiatan yang dilakukan stakeholder terkait.
Permintaan narasumber selama tahun 2018 sebanyak 6 (enam) kali yang merupakan kegiatan
Penyuluhan Keamanan Pangan dalam rangka SPP-IRT yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian
74
Provinsi NTT di Kabupaten Flores Timur, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor
Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu.
Selain permintaan narasumber, Balai POM di Kupang juga menjadi wadah untuk dapat menimba
ilmu/studi dalam bentuk studi lapang/magang dan Field Trip oleh mahasiswa/siswa dari pelbagai
Perguruan Tinggi, sekolah, dan stakeholder terkait. Mereka menjadikan Balai POM di Kupang
sebagai tempat berbagi informasi terkait kegiatan Pengawasan Obat dan Makanan. Dalam kurun
waktu 2018 terdapat 18 Institusi yang berkunjung untuk menimba ilmu khusus pengawasan obat dan
makanan. Stake holder tersebut terdiri dari SD GMIT Bonipoi 3456, Pendamping Pusat Anak (PPA)
Masa Depan Cerah, SD Inpres Kuanino 3, TK Rosa Mystica, PAUD/TK Darul Hijrah, PAUD Agape,
Konsumen Cerdas dari Dinas Perdagangan Provinsi NTT, PPA Exodus Oeleta, tenaga kesehatan di
Kabupaten Lembata, Kwartir Daerah NTT, pedagang/penjual makanan siap saji di Kota Kupang,
SDK Tunas Bangsa, Alumni SMAN 1 di Kabupaten Rote Ndao, TK Kartika, Fasilitator di Kota
Kupang, Program Studi Teknologi Pangan Politeknik Politani Negeri Kupang, SMAK Kasih
Karunia, dan SMAN 9 Kota Kupang. Program Studi Farmasi Poltekes Kupang melakukan Praktek
Kerja Lapang (PKL)/magang. Selain itu, Balai POM di Kupang juga menerima kunjungan Balai
POM di Mamuju sebagai wadah peningkatan kompetensi petugas seksi informasi dan komunikasi.
Gambar 3.15 Kunjungan Siswa SDI Kuanino 3 ke Balai POM di Kupang
Sebagai mendukung kegiatan penyebaran informasi kepada masyarakat ULPK juga meningkatkan
komunikasi edukasi dan informasi melalui pencetakan/pembuatan bahan promosi berupa spanduk,
umbul-umbul, tas ransel, kaos, payung,handuk, brosur/leaflet, agenda kulit, buku tulis, blocknote
spiral, ballpoint, tumbler, payung, celemek/topi, highlighter, games ular tangga dan goodie bag.
75
Operasional Mobil Keliling
Mendukung suksesnya Gerakan Nasional ASPA (Ayo Sadar Pangan Aman, Balai POM di Kupang
melakukan salah satu program yang lebih dekat menjangkau masyarakat yaitu Operasional Mobil
Keliling (Mobling) . Petugas Balai POM di Kupang melakukan KIE, sampling dan pengujian di
tempat. Mobling dilakukan di sekolah, pasar, tempat-tempat yang berdampak berkumpulnya banyak
orang seperti arena pameran, taman bermain serta pusat jajanan. Selama tahun 2018, Balai POM
Kupang melakukan KIE, sampling dan pengujian sebanyak 6 (enam) kabupaten, yaitu di Kabupaten
Kupang, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Alor, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten
Sumba Barat, dan Kabupaten Sumba Tengah serta 15 kali di Kota Kupang. Baalai POM di Kupang
juga melakukan penguatan kelembagaan pengawasan obat dan makanan dengan operasional mobil
keliling di 6 (enam) kabupaten, yaitu di Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya,
Kabupaten Lembata, Kabupaten Ende, Kabupaten Sabu Raijua, dan Kabupaten Kupang. Pelaksanaan
Mobling dilakukan oleh 3 seksi yaitu Seksi Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen (SerLIK),
Seksi Pemeriksaan dan Penyidikan (Pemdik), serta Seksi Pengujian, di mana seksi SerLIK
melaksanakan fungsi KIE, seksi Pemdik melaksanakan fungsi pengawasan (sampling) dan seksi
Pengujian melaksanakan fungsi pengujian (menggunakan Rapid Test Kit). Sampling dilakukan di
308 komunitas terhadap pangan yang dijual/beredar di lingkungan tersebut, sekaligus dilakukan
pengujian terhadap 4 bahan berbahaya (boraks, formalin, rhodamin b dan methanil yellow). KIE yang
dilakukan dilakukan dengan beberapa bentuk yaitu metode sosialisasi dengan mengumpulkan
audiens, KIE door to door, pemutaran film yang bertema Keamanan Pangan dan pembagian
brosur/leaflet.
Grafik 3.53 Profil Data Tempat Pelaksanaan Operasional Mobling Tahun 2018
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Sekolah Pasar Pusat Jajanan
55
104
149
Sekolah
Pasar
Pusat Jajanan
76
Khusus Intervensi di komunitas sekolah dilakukan dengan penyampaian materi 5 Kunci Keamanan
Pangan, pemutaran film kartun Pompi (Akibat Salah Makan/Pelangi Makanan), demo rapid test kit
dan serta evaluasi untuk anak sekolah dalam bentuk kuis. Pemberian kuis dilakukan dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana penyerapan murid-murid terhadap materi yang sudah disampaikan.
Untuk mengapresiasi murid-murid yang mampu menjawab diberikan hadiah berupa bahan promosi
yang terdiri dari jam dinding, buku tulis, tumbler, ballpoint dan tempat pensil. Kegiatan ini mendapat
interpretasi yang baik untuk cara penyampaian materi dan pelayanan yang dilakukan petugas. Bahan
edukasi yang dibagikan berupa poster, brosur/leaflet, notes/buku tulis, ballpoint, jam dinding,
payung, tumbler, dan goody bag.
Balai POM di Kupang melakukan pengawalan terhadap 500 sekolah yang telah diintervensi pada
tahun 2017, yaitu 300 sekolah di Kota dan Kabupaten Kupang, 100 sekolah di Kabupaten Ende, 100
sekolah di Kabupaten Belu. Pengawalan dilakukan dengan pemberian gimmick kit edukasi keamanan
pangan kepada pihak sekolah, seperti ular tangga, roll banner, Buku Manual 5 Kunci Keamanan
Pangan, Buku 100 Tips Keamanan Pangan, Buku 5 Kunci Keamanan Pangan untuk versi Bahasa
Indonesia, perlengkapan hygiene penjaja PJAS (celemek, topi, penjepit makanan), dan flashdisk
berisi materi keamanan pangan (poster, leaflet, lagu, video).
Gambar 3.16 Kegiatan Operasional Mobil Keliling di Tahun 2018
Program Kerja Nasional (Pokjanas) Penanggulangan Obat Tradisional (OT) Mengandung
Bahan Kimia Obat (BKO)
Pokjanas Penanggulangan Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat merupakan salah satu
program Badan POM. Tugas utama Pokjanas Penanggulangan Obat Tradisional Mengandung Bahan
Kimia Obat antara lain melaksanakan pemberantasan OT mengandung BKO dalam upaya
menurunkan suplai yang dikoordinasikan oleh Satgas Pemberantasan Obat dan Makanan Ilegal, serta
melakukan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat dalam upaya menurunkan
demand. Pemberantasan OT mengandung BKO dilakukan melalui pembersihan pasar dari OT
mengandung BKO, inspeksi rutin, dan penajaman prioritas sampling, dan pengawasan ketat terhadap
77
produsen yang sudah teridentifikasi memproduksi OT BKO. Sementara KIE kepada masyarakat
dilakukan melalui pameran, talkshow, dan iklan layanan masyarakat mengenai bahaya OT
mengandung BKO.
Untuk mendukung kegiatan dimaksud, pada tahun 2018 Balai POM di Kupang melalui pameran yang
dilaksanakan 2 (dua) kali Pameran dalam kegiatan Pameran dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke-
73 dan Pameran Trade, Tourism, and Investment Expo 2018. Selain itu KIE ke masyarakat tentang
OT mengandung BKO selalu diberikan pada saat Penyebaran Informasi tentang Obat dan Makanan
dalam kegiatan Workshop dalam rangka Penyebaran Informasi, Sosialisasi Obat dan Makanan secara
langsung dan kegiatan KIE Obat dan Makanan bersama Tokoh Masyarakat.
Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya
Dalam tahun ke-5 semenjak dicanangkan sebagai salah satu program new inisiatif Badan POM, Balai
POM di Kupang gencar melakukan kegiatan pengawasan bahan berbahaya dan pangan yang diduga
mengandung bahan berbahaya di pasar yang menjadi target intervensi dan mulai bergerak ke
kabupaten di mana Pos POM berada. Selain dengan pendanaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat
dan Pelaku Usaha Deputi 3 Badan POM, Balai POM Kupang juga mulai melakukan secara mandiri
kegiatan-kegiatan strategis yang mendukung Program Nasional Pasar Aman dari Bahan Berbahaya
di mana adanya penurunkan jumlah penyalahgunaan bahan berbahaya dalam pangan, pengendalian
peredaran bahan berbahaya di pasar tradisional menjadi krusial. Dengan menutup akses pelaku usaha
pangan untuk memperoleh bahan berbahaya, maka pelaku usaha akan ‘terpaksa’ mengubah cara
produksi pangan menjadi tidak menggunakan bahan berbahaya. Kendala utama dalam menghentikan
peredaran bahan berbahaya di pasar tradisional adalah sumber pemasoknya yang sulit ditelusuri,
kurangnya ‘awareness’ lintas sektor terkait sehubungan dengan perizinan dan pengawasan bahan
berbahaya, Dinas Pasar dan pengelola pasar untuk memahami pentingnya pengendalian bahan
berbahaya, dan memberdayakan pengelola pasar untuk berperan aktif melakukan pengawasan
peredaran bahan berbahaya di pasar yang dikelolanya. Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung
program ini adalah:
1. Advokasi Komitmen Pemerintah Daerah dalam rangka Program Pasar Aman dari Bahan
Berbahaya
Kegiatan dilaksanakan di 5 (lima) kabupaten yaitu Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sumba
Barat, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, dan Kabupaten Malaka. Dengan jumlah
peserta masing-masing kabupaten sejumlah 25 (dua puluh lima) orang dari stakeholder terkait di
masing-masing Kabupaten (Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas
Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Badan Ketahanan Pangan
dan Penyuluhan, Dinas Komunikasi dan Informasi, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pariwisata
78
dan Ekonomi Kreatif, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Biro Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak).
1. Bimbingan Teknis kepada Petugas/Pengelola Pasar
Kegiatan dilakukan di 4 (empat) Kabupaten yaitu Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten
Flores Timur, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Sumba Barat. Ouput dari kegiatan bimtek
adalah terlatihnya 15 orang petugas/pengelola pasar di masing-masing kabupaten yang mampu
menggunakan rapid test kit, sampling, menguji sampel bahan berbahaya dan pangan yang diduga
mengandung bahan berbahaya dan melaporkan kepada Balai POM di Kupang.
2. Kampanye Pasar
Kampanye pasar dilakukan bersamaan dengan Petugas/Pengelola Pasar dari Disperindag dari
masing-masing Kabupaten dan dilakukan di pasar intervensi. Pasar-pasar tersebut terdiri dari:
Pasar Baru dan Pasar Lama di Kabupaten Timor Tengah Utara, Pasar Larantuka di Kabupaten
Flores Timur, Pasar Inpres Ruteng di Kabupaten Manggarai, dan Pasar Busalangga di Kabupaten
Rote Ndao. Kampanye kepada komunitas pasar diberikan dalam bentuk kegiatan pemutaran Film
Dokumenter Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, pembagian brosur/leaflet Waspada Pangan
Mengandung Bahan Berbahaya, dan Baca Label Sebelum Membeli.
3. Monitoring dan Evaluasi
Untuk mengetahui hasil pelaksanaan kegiatan advokasi, bimtek petugas pengelola pasar dan
penyuluhan komunitas pasar serta mengetahui kondisi peredaran bahan berbahaya dan pangan
yang mengandung bahan berbahaya di pasar, maka dilakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi.
Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, petugas/pengelola pasar sudah dapat melakukan
sampling, menggunakan rapid test kit, melaporkan hasil uji dan komunitas pasar sudah mulai
memahami bahaya penggunaan bahan berbahaya dalam pangan.
Monitoring dan Evaluasi dilakukan untuk mengawal Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya
yang sudah diintervensi tahun sebelumnya yaitu Pasar Oebobo, Pasar Kasih dan Pasar Oeba di
Kota Kupang, Pasar Mbongawani, Pasar Rewarangga dan Pasar Potulando di Kabupaten Ende,
Pasar Baru di Kabupaten Belu, Pasar Kadelang dan Pasar Lippa di Kabupaten Alor, Pasar Alok
di Kabupaten Sikka. Kegiatan ini dilakukan dengan sharing dana Balai POM di Kupang dan
Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Deputi 3 Badan POM. Khusus untuk
kegiatan di Kabupaten Lembata, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Alor, Kabupaten Sumba
Barat Daya, Kabupaten Ende dan Kabupaten Belu didanai sepenuhnya oleh Balai POM di
Kupang.
Dengan hasil Monev dari 2029 sampel dengan rincian masing-masing pasar sejumlah 200 sampel
dilakukan dalam 2 tahap, disampling di Kota Kupang (Pasar Oebobo sejumlah 216 sampel, Pasar
79
Kasih Naikoten sejumlah 221 sampel, Pasar Oeba sejumlah 214 sampel, Pasar Kuanino sejumlah
20 sampel, Pasar Oesapa sejumlah 14 sampel, Pasar Penfui sejumlah 15 sampel); di Kabupaten
Ende (Pasar Mbongawani, Pasar Rewarangga) sejumlah masing-masing 100 sampel; di
Kabupaten Timor Tengah Utara (Pasar Baru Kefamenanu) sejumlah 107 sampel, di Kabupaten
Alor (Pasar Kadelang, Pasar Lippa) sejumlah masing-masing 100 sampel, di Kabupaten
Manggarai Barat (Pasar Kampung Ujung, Pasar Batu Cermin) sejumlah masing-masing 100
sampel, di Kabupaten Timor Tengah Selatan (Pasar Inpres Soe) sejumlah 119 sampel, di
Kabupaten Flores Timur (Pasar Inpres Larantuka) sejumlah 234 sampel, di Kabupaten Manggarai
(Pasar Inpres Ruteng) sejumlah 161 sampel, di Kabupaten Rote Ndao (Pasar Busalangga)
sejumlah 108 sampel. Dari 2029 sampel yang diuji, memberikan hasil 2027 (99,90%) hasil
pengujian tidak terdeteksi mengandung Bahan Berbahaya dan sejumlah 2 sampel krupuk
(0,098%) mengandung boraks.
Grafik 3.54 Data Jumlah Sampel Pasar Aman dari Bahan Berbahaya Tahun 2018
0
100
200
300
400
500
600
700
700
200
107
200 200
119
234
161108
Kota Kupang
Ende
Timor Tengah Utara
Alor
Manggarai Barat
Timor Tengah Selatan
Flores Timur
Manggarai
Rote Ndao
80
Grafik 3.55 Data Hasil Uji Sampel Pasar Aman dari Bahan Berbahaya Tahun 2018
Gambar 3.17 Kegiatan Bimbingan Teknis kepada Petugas Pasar dan Kampanye Pasar Aman di Kabupaten Rote Ndao Tahun 2018
6. Survey Pasar
Survey dilakukan untuk pemetaan tehadap pedagang, dagangan yang dijual serta fasilitas di pasar
yang mendukung terwujudnya “Pasar Sehat: dan bebas dari bahan berbahaya.
Kegiatan dilakukan di Pasar Baru dan Pasar Lama di Kabupaten Timor Tengah Utara, Pasar
Larantuka di Kabupaten Flores Timur, Pasar Inpres Ruteng di Kabupaten Manggarai, Pasar
Metina di Kabupaten Rote Ndao, dan Pasar Inpres Weekarou di Kabupaten Sumba Barat dengan
hasil Survey/Rekapitulasi Identifikasi Pasar : KURANG.
Perlu kerjasama berbagai pihak untuk dapat menyiapkan fasilitas yang layak, sehingga Pasar
menjadi tempat yang layak dalam rantai keamanan pangan.
Sosialisasi Program Pengawasan Obat dan Makanan Melalui Media Cetak dan Elektronik
Sebagai organisasi yang terbuka (open-organization) dan sebagai perwujudan tanggung jawabnya
kepada publik (Public Accountable), Badan POM (dibaca Balai POM di Kupang) membuka akses
seluas-luasnya kepada masyarakat/konsumen untuk menyampaikan saran, pertanyaan, informasi,
pengaduan atau bahkan pujian melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK), sehingga
0
500
1000
1500
2000
2500
MS TMS Boraks
2027
2
MS
TMS Boraks
81
ULPK menjadi lini terdepan dan image maker Badan POM dalam menciptakan, membina, dan
memelihara citra organisasi ke publiknya / stakeholdersnya.
Untuk menciptakan, membina dan memelihara citra organisasi ke publiknya / stakeholder ULPK
Balai POM di Kupang menyelenggarakan talkshow melalui media elektronik radio dan televisi serta
kontribusi melalui media cetak.
Pada tahun 2018 talkshow/dialog interaktif di media elektronik dengan frekuensi 14 (empat belas)
kali setahun yakni :
Di stasiun radio sebanyak 11 (sembilan) kali (78,57%) di Radio Max Waingapu, Radio
DMWS, Radio Tirilolok, Radio Lizbeth, Kantor Berita Nasional Lembaga Penyiaran Publik
Radio Republik Indonesia di Kupang, Kantor Berita Nasional Lembaga Penyiaran Publik
Radio Republik Indonesia di Atambua, Radio Suara Kasih, Radio Pemerintah Daerah Alor,
Radio Kefamenanu, dan RSPD Sabu Raijua.
Untuk stasiun TV, Talkshow/dialog interaktif TV dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu
TVRI dan AFB TV.
Gambar 3.18 Kegiatan On Air di Radio di Tahun 2018
Materi yang disampaikan di Stasiun Radio terdiri dari Pengawasan Pangan Menjelang Hari Raya,
Waspada Kosmetika Mengandung Bahan Berbahaya, Kosmetika Milenial, Keamanan Pangan.
Sedangkan yang disampaikan di Stasiun TV adalah materi Keamanan Pangan; Waspada Kosmetik
Mengandung Bahan Berbahaya; Pengawasan Pangan Menjelang Hari Raya.
Gambar 3.19 Kegiatan Talkshow di Televisi di Tahun 2018
Selain di media elektronik, dilakukan kontribusi melalui media cetak sebanyak 4 (empat) kali dan
dimuat di Harian Pagi Timor Express, Harian Lokal Victory News dan Media On Line NTT
Terkini.com dengan judul Tulisan : Pastikan Pangan yang Anda Konsumsi Aman dengan Cek KLIK”
82
dan “Pastikan Produk Pangan yang Dibeli Terdaftar di Badan POM (Cek Situs cekbpom.pom.go.id
atau melalui aplikasi android CekBPOM).
Grafik 3.56 KIE di Media Elektronik/Cetak Tahun 2018
Bimtek/Sosialisasi kepada Pelaku Usaha Pangan
Dalam rangka meningkatkan daya saing industri pangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),
Balai POM di Kupang melaksanakan “Pemberdayaan kepada UMKM” kepada 120 pelaku usaha
UMKM di bidang pangan di 3 (tiga) kabupaten, dengan rincian masing-masing sejumlah 30 orang
pelaku usaha di Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Timor Tengah Utara.
Untuk penguatan kelembagaan pengawasan Balai POM di daerah, dilaksanakan juga kegiatan
Pemberdayaan UMKM di 3 Kabupaten, diantaranya: Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Belu, dan
Kabupaten Alor. Permberdayaan UMKM dilakukan untuk dapat mendorong sekaligus menfasilitasi
pelaku usaha pangan untuk dapat meningkatkan status dari Pangan Industri Rumah Tangga (P-IRT)
menjadi pangan dengan registrasi MD (Makanan Dalam Negeri).
Selain melatih UMKM di bidang pangan, Balai POM di Kupang juga melaksanakan Penyuluhan
Keamanan Pangan dalam rangka Sertifikasi Produk Pangan Industri Rumah Tangga Pangan kepada
148 orang pemilik/penanggungjawab Industri Rumah Tangga Pangan di 5 Kabupaten/Kota, di mana
semua peserta dinyatakan lulus, dengan hasil post test diatas 60.
0
2
4
6
8
10
12
TV Radio Media cetak
3
11
4
TV
Radio
Media cetak
83
Grafik 3.57 Workshop PKP dalam rangka SPP IRT Tahun 2018
Tabel 35. Jumlah IRTP Yang Telah Mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan s/d Tahun 2018
Tahun Jumlah IRT yang
Mengikuti PKP
Jumlah IRTP Yang
Mendapatkan Sertifikat
Jumlah Produk Yang
Mendapatkan Sertifikat
2010 60 60 60
2011 60 60 60
2012 142 142 142
2013 192 192 192
2014 80 80 80
2015 80 80 80
2016 120 120 120
2017 206 206 206
2018 148 148 148
JUMLAH 1088 1088 1088
Gambar 3.20 Kegiatan Workshop PKP Tahun 2018
0
10
20
30
40
50
60
KotaKupang
TimorTengahSelatan
Belu Sikka SumbaTimur
52
25 2630
15
Kota Kupang
Timor Tengah Selatan
Belu
Sikka
Sumba Timur
84
MoU (Memorandum of Understanding)
Dalam melaksanakan tugas pengawasan Obat dan Makanan, Badan POM tidak dapat bekerja sendiri.
Menyadari hal tersebut, umtuk mengoptimalkan kemitraan dengan pemangku kepentingan di
berbagai lini, Balai POM di Kupang memantapkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui
Koordinasi dalam rangka penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang
Pengawasan Obat dan Makanan Terpadu. Sejumlah 22 Kabupaten / Kota yang ada di Provinsi NTT
telah melakukan Kesepakatan Bersama dalam program Pengawasan Obat dan Makanan dalam bentuk
MoU Memorandum of Understanding (MoU) antara Badan POM RI dalam hal ini diwakili oleh
Kepala Balai POM di Kupang dengan Pemerintah Daerah di masing-masing Kabupaten/Kota, dengan
harapan pengawasan Obat dan Makanan di Provinsi NTT dapat lebih optimal.
Selain itu, MoU juga dilakukan dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dan Kwartir
Daerah (Kwarda) Nusa Tenggara Timur.
Peningkatan Kompetensi Petugas
Peningkatan kemampuan petugas SerLIK dalam melaksanakan program-program pengawasan obat
dan makanan selalu dilakukan agar kompetensi petugas selalu di update. Kegiatan–kegiatan yang
diikuti oleh petugas yang bersifat teknis maupun penunjang antara lain In House Training
Pendaftaran Pangan Olahan, Diseminasi Layanan Informasi Konsumen, Intensifikasi Komunikasi
Penerapan Standar Pangan, Pelatihan SIPAMAN, Peningkatan Kompetensi Farmakovigilans,
Pelatihan Surveilan KLB Keracunan Pangan, Pelatihan Internal Pembuatan Infografis Obat dan
Makanan, Bimbingan Teknis Penyuluhan Keamanan Pangan, Piloting Forum Jejaring Lintas Sektor
dalam rangka Pelaporan Efek Samping Kosmetik, Pelatihan Pelayanan Prima, Training Revolusi
Mental, Peningkatan Kompetensi Petugas SerLIK yang dilakukan ke Balai Besar POM di Jayapura
dan Balai Besar POM di Samarinda.
Agar lebih banyak peserta yang mendapatkan informasi dalam mendukung kinerja masing-masing,
maka selain mengikuti Pelatihan/Bimtek/Sosialisasi di Pusat, juga dilakukan di Balai. Kegiatan-
kegiatan yang diikuti meliputi Penguatan Tindak Lanjut Pengawasan Iklan Obat Tradisional dan
Suplemen Kesehatan pada Media Penyiaran Lokal, Forum Advokasi dan Komitmen Pemda dan
Lintas Sektor dalam rangka Implementasi GERMAS SAPA serta Asistensi Regulasi Peraturan
Kepala Badan POM tentang SPP-IRT, serta Pelayanan Prima dan Bimbingan Teknis e-Registration
Pangan Olahan bagi pelaku usaha yang akan melakukan registrasi MD.
85
13. QUALITY ASSURANCE DAN QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
ISO 9001:2008
Balai POM di Kupang telah menerapkan ISO 9001:2008 sejak Oktober 2011 dan pada tahun
2017 dilakukan penyesuaian ISO 9001:2015 pada bulan Agustus 2017.
Untuk melihat sejauh mana penerapan ISO 9001:2015 telah dilakukan Audit Internal pada
tanggal 14 – 16 Agustus 2017 dan Audit Surveilan oleh PT. TUV SUD Indonesia tanggal 13
November 2017, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan berkelanjutan (Continous
Improvement) telah dilakukan in House Training Awarenes Audit of ISO 9001:2015 tanggal 04
– 06 Desember 2017 kepada seluruh ASN Balai POM di Kupang.
ISO/IEC 17025:2005
Laboratorium pengujian Balai POM di Kupang telah terakreditasi sejak 16 Februari 2006, maka
dalam melaksanakan kegiatan pengujian di laboratorium harus selalu konsisten menerapkan dan
mengimplementasikan seluruh elemen Jaminan Mutu baik dari aspek manajemen maupun aspek
teknis yang mengacu pada ISO/IEC 17025:2005.
Uji Profisiensi
Sebagai salah satu upaya menjaga kompetensi dalam pengujian, maka Balai POM di Kupang secara
rutin mengikuti uji profisiensi.
Tabel 9. Profil Jenis Uji Profisiensi yang Diikuti dan Hasilnya Tahun 2018 No Bidang Judul Uji Profisiensi Provider Tanggal
Pelaksanaan Hasil
1 Obat dan Napza Obat : Penetapan kadar Glibenclamide Tablet
PPOMN September 2018 Outlier
2 Obat dan Napza Napza : Penetapan Clonazepam dalam Tablet
PPOMN September 2018 Inlier (Memuaskan)
3 Obat tradisional/ kosmetika/suplemen kesehatan
Identifikasi Diphenhidramin secara GC
PPOMN 05-28 September 2018
Inlier (Memuaskan)
4 Obat tradisional/ kosmetika/suplemen kesehatan
Identifikasi BKO Amfetamin HCl, Fenilfluramin HCl, Bisakodil dan Fenolftalein dalam OT sediaan padat (Identifikasi obat pelangsing dalam obat tradisional sediaan padat)
PPOMN 15 – 18 Mei 2018 Inlier (Memuaskan)
5 Obat tradisional/ kosmetika/suplemen kesehatan
PK Vitamin B1 dan B2 dalam suplemen kesehatan sediaan cair
PPPOMN 7 – 21 September 2018
PK Vitamin B1 : Outlier PK Vitamin B2 : Dipertanyakan
6 Pangan dan Bahan Berbahaya
Penetapan Kadar Aflatoksin M1 pada susu bubuk (ELISA)
PPPOMN 6-23 Juli 2018 Inlier (Memuaskan)
86
7 Pangan dan Bahan Berbahaya
Penetapan Kadar Arsen dalam AMDK (AAS)
PPPOMN 19-21 September 2018
Inlier (Memuaskan)
8 Mikrobiologi Uji Angka Lempeng Total pada Kosmetik
PPPOMN 17-21 Juli 2018 Inlier (Memuaskan)
9 Mikrobiologi Identifikasi Staphylococcus aureus pada Kosmetik
PPPOMN 17-21 Juli 2018 Inlier (Memuaskan)
10 Mikrobiologi Identifikasi Pseudomonas aeruginosa pada Kosmetik
PPPOMN 17-21 Juli 2018 Inlier (Memuaskan)
11 Mikrobiologi Angka Staphylococcus aureus pada Pangan
PPPOMN 23-27 Juli 2018 Inlier (Memuaskan)
12 Mikrobiologi Identifikasi Staphylococcus aureus pada Obat
PPPOMN 13-17 Agustus 2018 Inlier (Memuaskan)
13 Mikrobiologi Identifikasi Escherichia coli pada Suplemen Kesehatan
PPPOMN 13-17 Agustus 2018 Inlier (Memuaskan)
14 Mikrobiologi Uji Endotoksin Bakteri Sediaan Injeksi Lidocain HCl dengan Metode Jendal Gel
PPPOMN September 2018 Inlier (Memuaskan)
Gambar 3.21 Uji Profisiensi Tahun 2018
Audit Internal
Sebagai salah satu bentuk penerapan ISO/IEC 17025:2005 secara rutin Balai POM di Kupang
melaksanakan Audit internal setahun sekali yang pada tahun 2018 dilaksanakan tanggal 15-16
Oktober 2018. Audit dilakukan terhadap semua aspek manajemen dan aspek teknis sesuai ISO/IEC
17025:2005 pada semua bagian yaitu Laboratorium Obat, Napza, Laboratorium Kosmetik, Obat
Tradisional, Laboratorium Pangan dan Bahan Berbahaya, Laboratorium Mikrobiologi, Bagian
Administrasi dan Jaminan Mutu. Dari pelaksanaan Audit Internal diperoleh hasil sejumlah 27
temuan ketidaksesuaian dan sejumlah 7 kategori Observasi & Continous Improvement (CI).
87
Gambar 3.22 Audit Internal ISO 17025: 2005
Kaji Ulang Dokumen
Kaji Ulang Dokumen dapat dilakukan sewaktu-waktu oleh Laboratorium atau bagian terkait. Kaji
Ulang Dokumen sudah dilakukan terhadap dokumen tertentu yang membutuhkan perubahan/revisi,
dokumen tindakan perbaikan ketidaksesuaian yang ditemukan pada audit internal serta terhadap
dokumen perbaikan ketidaksesuaian Surveilan KAN 2018.
Gambar 3.23 Kaji Ulang Dokumen Tahun 2018
Audit Good Laboratory Practice (GLP) dari PPOMN
GLP merupakan salah satu sistem manajemen pengelolaan laboratorium yang mencakup aspek
teknis dan manajemen secara keseluruhan, yang meliputi organisasi, fasilitas, tenaga, metode
analisa, pelaksanaan analisa, monitoring, pencatatan pelaporan, serta kondisi sarana dan prasarana
laboratorium, sehingga sebuah laboratorium dapat menghasilkan data yang terpercaya dengan
tingkat keakuratan yang tinggi dan memenuhi standar persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja
di laboratorium. Untuk memastikan pengelolaan laboratorium sesuai standar GLP, maka dilakukan
audit GLP oleh PPPOMN yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Oktober 2018. Audit yang
88
dilakukan mencakup 3 aspek yaitu standar pemenuhan ruang lingkup, standar peralatan dan standar
kompetensi.
Tabel 30 Hasil Audit GLP Laboratorium Balai POM di Kupang
Standar GLP Obat NAPZA OT-PK Kosmetik Pangan Mikrobiologi Rata-
Rata
Jumlah SRL 1145 117 173 92 112 57
SRL BPOM
Kupang
747 76 147 63 91 53
% Pemenuhan SRL 65,2% 65,0% 85,0% 68,5% 81,3% 94,6% 76,6%
% Pemenuhan
Standar Peralatan
71,6% 81,3% 77,9% 76,9%
% Pemenuhan
Standar Kompetensi
94,9% 98,5% 90,5% 94,6%
Persentase Total Rata-rata Pemenuhan GLP 82,7%
Hasil rata-rata 82,7% berada diatas target yang ditetapkan PPPOMN yaitu 80%. Untuk memenuhi
target tahun 2018 sebesar 85% peningkatan direncanakan pada aspek Standar Ruang Lingkup dan
Standar Peralatan di masing-masing Laboratorium. Pemenuhan Standar Kompetensi dinilai sudah
tinggi, diusahakan untuk dipertahankan dan ditingkatkan.
Gambar 3.24 Audit GLP Laboratoium Balai POM di Kupang
Evaluasi Pengujian
Evaluasi Pengujian merupakan kegiatan yang sangat penting untuk laboratorium pengujian.
Langkah strategis terkait masalah yang ada dapat diambil berdasar hasil evaluasi pengujian. Evaluasi
pengujian tahun 2018 dilakukan pada tanggal 23 Juli 2018. Evaluasi ini diikuti oleh Seksi Pengujian,
Sub Bagian Tata Usaha, serta Seksi Pemeriksaan dan Penyidikan Balai POM di Kupang.
Materi evaluasi meliputi evaluasi kesesuaian sampel, evaluasi timeline pengujian, profisiensi dan
verifikasi, pelatihan, parameter uji kritis, peta kemampuan dan ruang lingkup di bidang pengujian,
mencakup pula pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan di awal tahun 2018 dan segala
89
permasalahannya. Setiap pemaparan mendapat tanggapan yang responsif dan masukan yang sangat
berguna untuk kegiatan di semester 2 maupun tahun 2018.
Melalui evaluasi pengujian, dapat dilakukan usaha preventif agar masalah yang muncul dalam
pelaksanaan pengujian segera teratasi, tidak berkelanjutan, dan hasil pengujian tepat waktu sesuai
prosedur yang ditetapkan.
Kaji Ulang Manajemen
Di akhir tahun 2018, Balai POM di Kupang melaksanakan kegiatan Kaji Ulang Manajemen (KUM)
dengan prinsip perbaikan berkelanjutan (continual improvement) dari waktu ke waktu, melalui
proses pengkajian secara menyeluruh untuk memastikan keberlanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan
efektifitas pelaksanaan sistem manajemen laboratorium sesuai persyaratan ISO/IEC 17025:2005.
Kegiatan Kaji Uang Manajemen berlangsung pada 3 Desember 2018.
Hal-hal krusial yang dibahas dalam KUM antara lain mengenai kecocokan kebijakan dengan
prosedur yang sudah ada, hasil pelaksanaan audit internal, hasil asesmen oleh badan eksternal yaitu
Audit GLP oleh PPPOMN, Hasil Uji Profisiensi, evaluasi hasil umpan balik pelanggan dan
pengaduan, hasil pelaksanan kalibrasi alat laboratorium, kaji ulang dokumen, evaluasi hasil
pelatihan dan peningkatan kompetensi, evaluasi narasumber pelatihan serta evaluasi sasaran mutu.
Berdasarkan hasil evaluasi, dari target sasaran mutu tahun 2018 yang telah ditetapkan telah tercapai
dengan persentase rata-rata diatas 90,00%. Sedangkan untuk kendala-kendala laboratorium dalam
menerapkan ISO/IEC 17025:2005 secara garis besar telah dapat diselesaikan dengan koordinasi
antara laboratorium, tata usaha, dan seksi pemeriksaan penyidikan (Pemdik).
KUM akan terus dilakukan secara periodik untuk memastikan evaluasi terhadap jaminan mutu,
kesesuaian dan efektivitasnya dapat dilakukan secara kontinu.
Kalibrasi Alat
Setiap peralatan ukur yang digunakan untuk pengujian yang dapat mempengaruhi hasil pengujian di
Laboratorium Pengujian di BPOM di Kupang telah dilakukan kalibrasi secara periodik. Kalibrasi
Alat di BPOM di Kupang dilaksanakan tanggal 5 - 9 Maret 2018 oleh Tim Kalibrasi PPOMN dan
BBPOM Surabaya. Jumlah total alat laboratorium yang telah dikalibrasi tahun 2018 adalah 70 alat.
Untuk alat pengukur suhu dan kelembaban ruangan (thermohygrometer) serta pengukur suhu alat
(thermocouple) juga dilakukan kalibrasi di PT. ELDEPE setiap tahun sejumlah 20 alat.
90
Gambar 3.25 Kalibrasi Instrumen Laboratorium oleh P3OMN dan BBPOM di Surabaya
Pelatihan
Salah satu bentuk penerapan ISO/IEC 17025:2005 adalah peningkatan yang berkelanjutan termasuk
dalam hal kompetensi personel. Pada tanggal 16 september 2018, Balai POM di Kupang
mengadakan pelatihan internal oleh eksternal dengan mendatangkan narasumber yang diikuti oleh
semua personel laboratorium dan administrasi di Balai POM di Kupang yaitu Pelatihan
Understanding and Development ISO/IEC 17025:2017 oleh Bapak DR. Agus Nurhadi, DEA dari
ANTRAINING.
Gambar 3.26 Pelatihan Eksternal oleh ANTRAINING
Untuk pelatihan teknis di Laboratorium dilakukan Pelatihan Internal dengan narasumber dari
PPOMN. Pelatihan internal yang dilaksanakan memilih materi metode pengujian yang diterapkan
dalam pengujian rutin meliputi metode-metode terbaru maupun metode rutin yang sudah dilakukan.
Diharapkan dengan adanya pelatihan internal tersebut personel penguji mampu mengatasi masalah-
masalah pengujian sehingga metode-metode tersebut dapat digunakan dalam pengujian rutin.
Pelatihan internal dilakukan sebanyak 3 kali yaitu Pelatihan Penetapan Kadar (PK) CTM, PPA dan
Dekstrometorfan HBr dalam sirup secara KCKT, PK Paracetamol dalam sirup campuran secara
KCKT (Laboratorium Kimia-Obat/Napza) pada tanggal 10-14 Desember 2018, Pelatihan Penetapan
Kadar Mercury pada sampel kosmetik secara AAS/HVG (Laboratorium Kimia-Obat
91
Tradisional/Kosmetika/Komplemen) pada tanggal 9-13 Juli 2018, Pelatihan Uji Cemaran Mikroba
pada sediaan obat (Mikrobiologi) pada tanggal 23-27 April 2018.
Selain pelatihan internal di Balai, personel Laboratorium juga mengikuti pelatihan teknis di PPOMN
(magang, pelatihan analisis dengan instrumen) serta pelatihan eksternal di lembaga training
tersertifikasi lainnya yaitu Ditek Jaya, Batan, RC-Chem dengan total 12 personel.
Gambar 3.27 Pelatihan Internal Laboratorium Oleh P3OMN Tahun 2018
Untuk memastikan bahwa hasil pelatihan yang sudah diperoleh dapat digunakan dan diterapkan
untuk pengujian rutin, maka dilakukan diseminasi terhadap hasil pelatihan kepada semua personel
laboratorium serta dilakukan praktek kerja terhadap metode yang sudah diperoleh di laboratorium.
Gambar 3.28 Diseminasi Hasil Pelatihan Laboratorium
92
BAB IV
MASALAH
92
MASALAH
Berbagai masalah yang dapat diidentifikasi dalam pelaksanaan pengawasan obat dan makanan
Balai POM di Kupang tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan publik masih perlu ditingkatkan, hal ini terlihat dari hasil penilaian evaluasi
kepuasan pelanggan yang belum mencapai target.
2. Penerbitan sertifikat rekomendasi belum sepenuhnya tepat waktu karena koordinasi antar lintas
sektor yang berwenang mengeluarkan sertifikat rekomendasi belum optimal.
3. Pemeriksaan sarana produksi dan distribusi obat dan makanan belum optimal, hal ini
disebabkan karena ketersediaan jumlah dan kompetensi pegawai/petugas masih kurang.
4. Laboratorium Mikrobiologi belum melakukan pengujian terhadap Parameter Uji Sterilitas,
karena menyesuaikan dengan Roadmap PPOMN yang menyatakan bahwa pengujian untuk
parameter tersebut dijadwalkan pada tahun 2019.
5. Anggaran untuk pengadaan alat gelas dan suku cadang relatif terbatas, sehingga kebutuhan alat
gelas dan suku cadang belum dapat terpenuhi dengan baik.
6. Ruang destruksi dan ruang sterilisasi di Laboratorium Mikrobiologi masih menjadi satu, belum
dipisahkan oleh sekat pemisah, hal ini menjadi potensi cemaran silang pada saat sampel selesai
diuji, dan juga belum mempunyai ruang khusus untuk neraca/timbangan.
7. Instalasi Gas masih menyatu dengan ruang instrumen di Laboratorium OT-Kos sehingga
membuat keamanan dan mobilitas penguji menjadi terganggu.
8. Proses pengadaan reagensia yang relatif lama sehingga berdampak pada timeline pengujian
menjadi lama.
9. SIPT yang digunakan sebagai sistem pelaporan belum mengakomodir seluruh bagian/seksi di
tingkat balai (ketersediaan metode atau parameter uji tidak lengkap).
10. Dukungan Pemerintah Daerah terkait kegiatan Pemberdayaan Masyarakat masih belum
optimal.
93
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
93
KESIMPULAN
1. Sampling dan pengujian yang dilakukan telah memenuhi target yang ditetapkan
dan seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2018.
2. Hasil pemeriksaan sarana distribusi produk pangan menunjukkan 77,98%
memenuhi ketentuan dan 22,02% sarana tidak memenuhi ketentuan.
3. Masih ditemukan pangan yang mengandung bahan berbahaya rhodamin B,
asam borat dan formaldehid yang beredar di masyarakat.
4. Selama tahun 2018 masih ditemukan ditemukan obat tradisional yang tidak
memiliki ijin edar, kadaluarsa dan yang mengandung bahan kimia obat.
5. Pencapaian sarana distribusi kosmetik yang diperiksa di tahun 2018 adalah
97,87% dari target yang ditetapkan, namun jika dibandingkan dengan sarana
yang ada di Provinsi NTT, maka cakupan pengawasan baru mencapai 32,17%.
6. Masih ditemukan sarana distribusi kosmetik yang menjual kosmetik TIE, dan
kadaluarsa.
7. Perkara pelanggaran di bidang obat dan makanan yang ditangani Balai POM di
Kupang selama tahun 2018 sebanyak 5 perkara, mencakup perkara
memperdagangkan pangan tanpa izin edar, pelanggaran praktek kefarmasian,
dan mengedarkan kosmetik tidak memiliki izin edar.
8. Jumlah layanan permintaan informasi dan pengaduan yang diterima ULPK
Balai POM di Kupang di tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 10,69%
dibandingkan tahun 2017.
9. Realisasi pengelolaan anggaran Balai POM di Kupang tahun 2018 mencapai
91,27% dari Pagu Anggaran.
10. Realisasi pemasukan PNBP mencapai 49,87% dari target Rp. 420.000.000,-
yang ditetapkan.
94
SARAN
1. Perlunya melakukan inovasi – inovasi baru yang dapat meningkatkan pencapaian kinerja
Balai POM di Kupang di dalam pengawasan obat dan makanan.
2. Terus meningkatkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat terkait
keamanan obat dan makanan.
3. Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam melakukan pengawasan obat dan makanan
secara mandiri.
4. Meningkatkan pengawasan dan pembinaan kepada sarana produksi dan distribusi obat dan
makanan terutama sarana yang hasil pengawasannya tidak memenuhi ketentuan.
95
Tabel 6. Profil Sumber Daya Manusia Balai POM di Kupang
Golongan
Umur I II III IV Total
(Tahun) a b c d a b c d a b c d a b c d
≤ 25
26-30 2 5 3 6 16
31-35 1 2 3 4 6 1 17
36-40 3 1 1 2 3 2 12
41-45 1 1 4 2 1 9
46-50 3 1 1 1 6
50> 1 4 5
0 0 0 0 0 3 3 8 6 12 12 10 9 2 0 0 65
96
Tabel 7. Profil Pegawai Menurut Pendidikan dan Unit Kerja
No Unit Kerja
Jumlah Honorer
Jumlah S2 Apt S1 D3 SLTA SLTP Apt S1 D3 SLTA SLTP
1 Kepala Balai 1 1
2 Sub. Bag Tata Usaha
1 3 4 2 10 2 1 5 1 9
3 Seksi Pemeriksaan
2 3 1 6 1 1 2
4 Seksi Penindakan
3 3 1 1
5 Seksi PengujianKimia
1 7 7 4 19 1 3 1 3 8
6 Seksi Pengujian Mikrobiologi
1 4 3 8 1 1 2
7 Seksi Infokom 2 2 2 1 7 1 1 2
8 Loka POM Manggarai Barat
1 2 1 4 2 1 3
9 Loka POM Ende
1 1 1 1 4 1 1 3 2 7
10 Pos POM Atambua
3 3 1 2 3
Total 7 22 22 11 3 0 65 4 6 10 16 1 37
97
Tabel 8. Profil Pegawai Menurut Pelatihan Teknis/Manajemen dan Unit Kerja Balai POM di Kupang
Tahun 2018 No Nama Personil JENIS PELATIHAN KET
TEKNIS MUTU LAIN-LAIN SUB BAGIAN TATA USAHA
1 Drs. Sem Lapik, M.Sc.Tech, Apt Bimtek CPOB UTP dan Pusat Plasmaferesis di Makassar (25-29 Juni 2018)
Pertemuan Mekanisme Operasi Penyidikan Obat dan Makanan di Bogor (23-27 Juli 2018)
Sosialisasi dan Bimtek Penyusunan RKA-K/L di Jakarta (25-27 Oktober 2018)
Workshop Anggaran Kegiatan Terpadu Pusat dan UPT BPOM di Jakarta (10-13 Juli 2018)
2 Elisabet Kurniawati, S.Si, Apt Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek SMART BPOM
3 Anggraini Suyatno, S.Sos Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Pelatihan Bendahara Penerima Bimtek SMART BPOM
4 Lily Christiani, S.Si Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek SMART BPOM
Pelatihan Design Infografis Obat dan Makanan
5 Maxi Lenga, SE Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek SMART BPOM
98
6 Muhammad Ichsan Rais, A.Md Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek Managemen Aset Bimtek SMART BPOM
Bimtek Rencana Kebutuhan BMN
7 Steffi Dwi Astuti, A.Md Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek E-Monev BAPPENAS Generasi 3 Bimtek SMART BPOM
Understanding & Developing of ISO/IEC 17025:2017 General Requirements for The Competence of Testing and Calibration Laboratories
8 Erickson I Fangidae, A.Md Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Coaching Clinik Kepegawaian Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Understanding & Developing of ISO/IEC 17025:2017 General Requirements for The Competence of Testing and Calibration Laboratories
Bimtek SMART BPOM
Pelatihan Standar Kompetensi dan Evaluasi Jabatan
9 Julianto Saputro, A.Md Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Understanding & Developing of ISO/IEC 17025:2017 General Requirements for The Competence of Testing and Calibration Laboratories
Bimtek SMART BPOM
10 Danial Benu Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Pelatihan Keuangan dan Perpajakan Bimtek SMART BPOM
99
11 Paschalis Florianus Rysto Odjah Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018) Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
Pelatihan Kearsipan Bimtek SMART BPOM
PENGUJIAN KIMIA
1 Pesta SP Sibarani, S.Farm., Apt iCAP RQ-ICP MS Thermo Scientific Application Training (13 - 16 Agustus 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pengenalan, Pengoperasian, Pengolahan Data GCMS Agilent ( 2-4 Oktober 2018)
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
Shimadzu GC Operational & Maintenance Training (9-12 Oktober 2018)
2 Imanulkhan, STP -
4 Ivan Gunawan Tamba, A.Md iCAP RQ-ICP MS Thermo Scientific Application Training (13-16 Agustus 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Studi Banding di BBPOM Palangkaraya (21-24 November 2018)
Pelatihan Pengenalan, Pengoperasian, Pengolahan Data GCMS Agilent ( 2-4 Oktober 2018)
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Kefarmasian (20 Desember 2018)
5 Abdul Hafiezh, A.Md iCAP RQ-ICP MS Thermo Scientific Application Training (13-16 Agustus 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pengenalan, Pengoperasian, Pengolahan Data GCMS Agilent ( 2-4 Oktober 2018)
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
Shimadzu GC Operational & Maintenance Training (9-12 Oktober 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Kefarmasian (20 Desember 2018)
6 Widiya Pusparani, S.Si iCAP RQ-ICP MS Thermo Scientific Application Training
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pengenalan, Pengoperasian, Pengolahan Data GCMS Agilent
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Kefarmasian (20 Desember 2018)
100
7 Rosnita Marpaung,S.Si iCAP RQ-ICP MS Thermo Scientific Application Training (13-16 Agustus 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
Pelatihan Pengenalan, Pengoperasian, Pengolahan Data GCMS Agilent ( 2-4 Oktober 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Kefarmasian (20 Desember 2018)
8 Puspa Primanita., S.Farm., Apt Magang Bidang Kimia Pangan dan Air (19-23 Maret 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
iCAP RQ-ICP MS Thermo Scientific Application Training (13-16 Agustus 2018)
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
Pelatihan Pengenalan, Pengoperasian, Pengolahan Data GCMS Agilent ( 2-4 Oktober 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Kefarmasian (20 Desember 2018)
9 Noerma N. Nurramadhani, S.Farm., Apt
iCAP RQ-ICP MS Thermo Scientific Application Training (13-16 Agustus 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Dasar Bela Negara PNS BPOM (23-30 April 2018)
Pelatihan Analisis dengan Instrument di Bidang Kimia Pangan dan Air ( 16-20 April 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pengenalan, Pengoperasian, Pengolahan Data GCMS Agilent ( 2-4 Oktober 2018)
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
10 Bidasari,S.Si.,Apt Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN
Pelatihan Estimasi Ketidakpastian oleh RC Chem 6 - 10 Agustus 2018)
11 I Wayan Aristana, S.Farm., Apt. Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan dan Sosialisasi Aplikasi SMART BPOM dan Aplikasi Pengawasan Obat dan Makanan Berbasis Digital Badan POM di Depok (2 - 5 Desember 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
Magang/Bimtek Lab Obat dan Napza di P3OMN (29 Juli - 4 Agustus 2018)
101
12 Rizki Okprastowo, S.Farm., Apt Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
Pelatihan Maintenance & Troubleshooting HPLC oleh RC Chem (21 - 23 November 2018)
13 Fiqih Kartika Gerina, S.Si Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Latihan Dasar Bela Negara
Pelatihan Analisis Instrumen (1 - 5 Oktober 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
14 Fransiska Dessy Marista Roman, S,Si
Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Latihan Dasar Bela Negara
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
15 Esther Radja Huki, S.Si Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
Pelatihan Manajemen Database oleh RC Chem
16 Indah Wulandari, A. Md Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
Pelatihan Manajemen Database oleh RC Chem Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
17 Ferdian Dwi Armanto, S.Farm., Apt.
Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
Bimtek Analisis Instrumental Kosmetik oleh P3OMN
102
18 Charles Manit, A.Md Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
Magang Kosmetik oleh P3OMN
19 Putu Dewi Aryantari, A.Md Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Internal Obat oleh P3OMN (10 - 14 Desember 2018)
Bimtek Analisis Instrumental Obat Tradisional oleh P3OMN
PENGUJIAN MIKROBIOLOGI
1 Frama E.L. Pollo, S.Si, M.Sc., Apt.
Pelatihan Internal Obat Tradisional oleh P3OMN Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik (12 - 15 Februari 2018)
Peningkatan Kompetensi dan Fungsi Three Lines of Defence dalam Implementasi Manajemen Risiko yang Terintegrasi dengan ISO 9001:2015 (8 - 9 November 2018)
Workshop Agen Perubahan BPOM (16 - 17 November 2018)
Rakornas Keterbukaan Informasi Publik (23 November 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
103
2 Nur Fatmawati, S.Far., Apt Pelatihan Internal Mikrobiologi (Uji Cemaran Mikroba pada Sediaan Obat) (23 - 27 April 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pengendalian Mutu Internal Laboratorium Mikrobiologi di Bekasi (24-26 September 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
3 Monika Surat, S.Si. Pelatihan Internal Mikrobiologi (Uji Cemaran Mikroba pada Sediaan Obat) (23 - 27 April 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
4 Maria M. Waty Parera, S.Si., Apt.
Pelatihan Internal Mikrobiologi (Uji Cemaran Mikroba pada Sediaan Obat) (23 - 27 April 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
5 Ely Rahmawati, S.Farm., Apt Workshop Pelatihan Sterilitas (23 - 27 April 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
6 Muh. Fajar Arifin, S.Farm., Apt Pelatihan Internal Mikrobiologi (Uji Cemaran Mikroba pada Sediaan Obat) (23 - 27 April 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
104
Validasi dan Verifikasi Metode Uji Cemaran Mikroba secara Kualitatif dan Kuantitatif pada Suplemen Makanan di PPOMN (9 - 13 Juli 2018)
Pelatihan Kalibrasi-Penerapan Jaminan Mutu Hasil Pengukuran/Kalibrasi (25 - 27 April 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
7 Dilaekha Ryan Permata, S.Si Pelatihan Internal Mikrobiologi (Uji Cemaran Mikroba pada Sediaan Obat) (23 - 27 April 2018)
Pelatihan Interpersonal Softskill di PPM Manajemen Jakarta (30-31 Agustus 2018)
Pelatihan dan Sosialisasi Aplikasi SMART BPOM dan Aplikasi Pengawasan Obat dan Makanan Berbasis Digital Badan POM di Depok (2 - 5 Desember 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana
Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
8 Arta Puspita Sari, S.Si Pelatihan Internal Mikrobiologi (Uji Cemaran Mikroba pada Sediaan Obat) (23 - 27 April 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
PEMERIKSAAAN
1 Kristiani Paskalista Pati,S.Si.,Apt.
Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (7 Desember 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelayanan Prima (17 Desember 2018)
Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
2 Noh Haumeni, SH Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (7 Desember 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
3 Klaudete Norlince Nitbani, S.Si. Bimtek CPOTB Dasar (18-24 maret 2018) Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
105
Bimtek CPOB UTD dan Pusat Plasmaferesis (23 - 27 Juli 2018)
Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
Pelatihan CDOB Junior (12 - 17 Agustus 2018)
Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (7 Desember 2018)
4 Marlince ST. Lenama, S.Si. Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (7 Desember 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
5 M. Aris Mustofa,S.Farm.,Apt. Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (7 Desember 2018)
Peningkatan Kompetensi Parmacovigilance di Bekasi
Intensifikasi Komunikasi Penerapan Standar Pangan (5 - 7 September 2018)
Pelatihan dan Sosialisasi Aplikasi SMART BPOM dan Aplikasi Pengawasan Obat dan Makanan Berbasis Digital Badan POM di Depok (2 - 5 Desember 2018)
127
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
6 Arifin Sulistiyo, A.Md. Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (7 Desember 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Bimtek Bidang Pengawasan Kosmetik (12 - 14 November 2018)
Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
PENINDAKAN
6 Yasinta Udayana Nona, SH Pelatihan CDOB Senior Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (07Desember 2018)
Ridolf Rasimuni,SH Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (07Desember 2018)
Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
7 Benny H Prabowo, S.Farm Peelatihan FI Muda Bimtek Layanan Publik (Swissbell hotel)
106
Bimtek Pengawasan Distribusi dan Pelayanan ONPP (07Desember 2018)
INFORMASI KONSUMEN
1 Drs. Yoseph Nahak, Apt., M.Kes. Pelatihan SIPAMAN
Pelatihan Desain Info Grafis Obat dan Makanan
2 Ruth Diana Laiskodat, S.Si., Apt., MM
Pelatihan Desain Info Grafis Obat dan Makanan
3 Etni I.R. Banunu, S.Si. In House Training Pendaftaran Pangan Olahan Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Diseminasi Layanan Informasi
Bimbingan Teknis Penyuluh Keamanan Pangan
Pelatihan Desain Info Grafis Obat dan Makanan
4 Mahyuddin, S.Farm., Apt. -
5 Yovita Kewa, S.Si. Intensifikasi Komunikasi Penerapan Standar Pangan
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Pelatihan Surveilan KLB Keracunan Pangan
Pelatihan Desain Info Grafis Obat dan Makanan
6 Rosa Endang Setiyaati, S.Farm., Apt.
Peningkatan Kompetensi Farmakovigilans Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
Piloting Forum Jejaring Lintas Sektor Pelaporan Efek samping Kosmetik
Pelatihan Desain Info Grafis Obat dan Makanan
7 Mega Desrani Nasution, A.Md. Pelatihan Desain Info Grafis Obat dan Makanan
129
POS POM Atambua
1 Drs. Jafet Rampo, Apt. Pelatihan Mikrobiologi Uji Angka Lempeng Total di Laboratorium Mikrobiologi Pos POM Atambua (19 - 23 Februari 2018)
Peningkatan Kemampuan Petugas Serlik ke BBPOM Samarinda (21 -24 Nov 18)
Pelatihan Pengujian Pangan menggunakan HPLC dan Spektrofotometer di Laboratorium Kimia Atambua (22 - 27 Oktober 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (14 - 16 Desember 2018)
107
Pelatihan Pengujian Pangan menggunakan HPLC dan Spektrofotometer di Laboratorium Kimia Atambua (10 - 12 Desember 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Pelatihan Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi Pegawai BPOM Kupang (20 Desember 2018)
2 Ni Ketut Wuriandari, S.Farm., Apt.
Pelatihan Mikrobiologi Uji Angka Lempeng Total di Laboratorium Mikrobiologi Pos POM Atambua (19 - 23 Februari 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Training Revolusi Mental di Denpasar (15 - 17 Desember 2018)
Peningkatan Kompetensi Inspektur CDOB Senior (27 Agustus - 01 September 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (20 Desember 2018)
Pelatihan Pengujian Pangan menggunakan HPLC dan Spektrofotometer di Laboratorium Kimia Atambua (22 - 27 Oktober 2018)
Pelatihan CPOTB (16-17 November 2018)
Pelatihan Pengujian Pangan menggunakan HPLC dan Spektrofotometer di Laboratorium Kimia Atambua (10 - 12 Desember 2018)
Pelatihan Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi Pegawai BPOM Kupang (20 Desember 2018)
3 Anita Budi Mulyasih, S.Far., Apt. Pelatihan Mikrobiologi Uji Angka Lempeng Total di Laboratorium Mikrobiologi Pos POM Atambua (19 - 23 Februari 2018)
Understanding & Developing of ISO ISO/IEC 17025:2017 (17 - 18 September 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Pelatihan Pengujian Pangan menggunakan HPLC dan Spektrofotometer di Laboratorium Kimia Atambua (22 - 27 Oktober 2018)
Pelatihan SMART BPOM (05 Desember 2018)
Pelatihan Pengujian Pangan menggunakan HPLC dan Spektrofotometer di Laboratorium Kimia Atambua (10 - 12 Desember 2018)
Peningkatan Kemampuan Petugas Serlik ke BBPOM Jayapura (05 -09 November 2018)
Pelatihan Pengawasan Sarana Pelayanan Farmasi Pegawai BPOM Kupang (7 - 8 Desember 2018)
Pelatihan Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi Pegawai BPOM Kupang (20 Desember 2018)
108
LOKA POM ENDE
1 Tamran Ismail, S.Si., MP Seminar Nasional Penatalaksanaa dan Asuhan Kefarmasian Penyakit Kardiovaskular
Management Development Programme (MDP) (16 - 21 Agustus 2018)
Peningkatan Kompetensi Pengawas Untuk Pengawasan Pangan Fortifikasi (1 - 2 November 2018)
Konsultasi Nasional Badan POM 2018 (11 - 14 Desember 2018)
2 Khairunnisa, AMTE Pembinaan SDM Kearsipan Dalam Rangka Penyusutan Arsip Berdasarkan JRA (22 Oktober 2018)
Sosialisasi dan Pelatihan Aplikasi Smart BPOM dan Aplikasi Pengawasa Obat dan Makanan Berbasis Digital (13 September 2018)
Seminar Jamu Indonesia From Local To Global (12 Desember 2018)
Pelatihan dan Sosialisasi Aplikasi SMART BPOM dan Aplikasi Pengawasan Obat dan Makanan Berbasis Digital Badan POM di Depok (2 - 5 Desember 2018)
3 Paulus Febrianto Silor, S.Farm., Apt
In House Traning Pengujian Kimia (23 - 27 Oktober 2018)
Peningkatan Kompetensi Pengawas Untuk Pengawasan Pangan Fortifikasi (1- 2 November 2018)
Bimbingan Teknik PKP (12 - 16 November 2018)
Workshop Pengawasan CPOTB (5 - 8 Desember 2018)
4 Edi Kiik Training Revolusi Mental di Denpasar (15 - 17 Desember 2018)
5 Theresia Sisilia Domingga, AMAK
Pelatihan CPOTB 16 - 17 November 2018)
6 Marselina Mai, A.Md.K In House Traning Pengujian Kimia (23 - 27 Oktober 2018)
Peningkatan Kompetensi Pengawas Untuk Pengawasan Pangan Fortifikasi (1 - 2 November 2018)
Pelatihan CPOTB 16 - 17 November 2018)
109
LOKA MANGGARAI BARAT
1 Drs. Martin Sembiring, Apt., M.Si
Pelatihan Internal Mikrobiologi (Uji Cemaran Mikroba pada Sediaan Obat) (23 - 27 April 2018)
Pelatihan Pelayanan Publik (17 Desember 2018)
Bimtek Pengawasan Sarana Distribusi dan Sarana Pelayanan Farmasi (20 Desember 2018)
2 Moh. Rusli, S.Far., Apt. Pelatihan Nasional Food Inspector Dasar ( 23 - 28 April 2018)
Diklat Intelegen Dasar Badan POM ( 26 Agustus - 27 September 2018)
3 Olvy Linda Novita S.Si., Apt. Peningkatan Kompetensi Pengawas mengenai Fortifikasi Pangan (31 Oktober - 04 November 2018)
Bimtek Penyuluh Keamanan Pangan (11 - 18 November 2018)
4 Bernardus Beda Moron, S.Si Pelatihan Jaminan Mutu Data Hasil Pengujian di Bandung (5-6 Maret 2018)
110
Tabel 10 Pemenuhan Sarana dan Prasarana Balai POM di Kupang
Pedoman Standar Perlengkapan Kantor
No Ruangan
Fasilitas Standar
Realisasi % pemenuhan
A Ruang Kerja KA Balai , Ruang tamu
1 Meja Kerja Biro 150X80cm 1 1 Unit 1 1 Unit 100
2 Meja Telepon 1 1 Unit 1 1 Unit 100
3 Kursi kerja High back dengan sandaran tangan 1 1 Unit 1 1 Unit 100
4 Kursi hadap tanpa roda dengan sandaran tangan 2 2 unit 2 2 Unit 100
5 Lemari / Bufet 1 1 Unit 1 1 Unit 100
6 Filing Cabinet 1 1 Unit 0 0 Unit 0
7 Kursi sofa berikut meja 1 1 Unit 1 1 Unit 100
8 Foto presiden 1 1 Unit 1 1 Unit 100
9 Foto wakil presiden 1 1 Unit 1 1 Unit 100
10 Jam dinding 1 1 Unit 1 1 Unit 100
11 Pesawat telepon 1 1 Unit 1 1 Unit 100
12 PABX 1 1 Unit 1 1 Unit 100
13 AC sesuai kebutuhan 1 1 Unit 1 1 Unit 100
14 Laptop / Komputer 1 1 set 1 1 set 100
92,86
B Ruang Kasubag TU
1 Meja kerja biro 120 cm X 75 cm 1 unit x 1 Orang 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Kursi kerja highback dengan sandaran tangan 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kursi hadap tanpa roda dengan sandaran tangan 2 2 unit 2 2 unit 100
4 lemari buku/ Lemari besi 1 1 unit 1 1 unit 100
5 Lap top / Komputer 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Printer 1 1 unit 1 1 unit 100
7 AC sesuai kebutuhan 1 Tambahan 1 1 unit 0
8 Papan tulis kecil 1 Tambahan 1 1 unit 0
100,00
111
C Ruang Kasie Pemdik
1 Meja kerja biro 120 cm X 75 cm 1 unit 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Kursi kerja highback dengan sandaran tangan 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kursi hadap tanpa roda dengan sandaran tangan 2 2 unit 2 2 unit 100
4 Lemari buku/ Lemari besi 1 1 unit 2 2 unit 100
5 Lap top / Komputer 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Printer 1 1 unit 1 1 unit 100
7 AC sesuai kebutuhan 1 Tambahan 1 1 unit 0
8 Papan tulis kecil 1 Tambahan 1 1 unit 0
100,00
D Ruang Kasie Serlik
1 Meja kerja biro 120 cm X 75 cm 1 unit 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Kursi kerja highback dengan sandaran tangan 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kursi hadap tanpa roda dengan sandaran tangan 2 2 unit 2 2 unit 100
4 Lemari buku/ Lemari besi 1 1 unit 2 2 unit 100
5 Lap top / Komputer 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Printer 1 1 unit 1 1 unit 100
7 AC sesuai kebutuhan 1 Tambahan 1 1 unit 0
8 Papan tulis kecil 1 Tambahan 1 1 unit 0
100,00
E Ruang kerja Kasie Teranokoko
1 Meja kerja biro 120 cm X 75 cm 1 unit 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Kursi kerja highback dengan sandaran tangan 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kursi hadap tanpa roda dengan sandaran tangan 2 2 unit 1 1 unit 50
4 Lemari buku/ Lemari besi 1 1 unit 1 1 unit 100
5 Lap top / Komputer 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Printer 1 1 unit 1 1 unit 100
7 AC sesuai kebutuhan 1 Tambahan 1 1 unit 0
112
8 Papan tulis kecil 1 Tambahan 1 1 unit 0
87,50
F Ruang kerja Kasie Pangan dan Bahan Berbahaya
1 Meja kerja biro 120 cm X 75 cm 1 unit 1 1 unit 2 2 unit 200
2 Kursi kerja highback dengan sandaran tangan 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kursi hadap tanpa roda dengan sandaran tangan 2 2 unit 2 2 unit 100
4 Lemari buku/ Lemari besi 1 1 unit 1 1 unit 100
5 Lap top / Komputer 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Printer 1 1 unit 1 1 unit 100
7 AC sesuai kebutuhan 1 Tambahan 1 1 unit 0
8 Papan tulis kecil 1 Tambahan 1 1 unit 0
116,67
G Ruang Kerja Kasie Mikrobiologi
1 Meja kerja biro 120 cm X 75 cm 1 unit 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Kursi kerja highback dengan sandaran tangan 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kursi hadap tanpa roda dengan sandaran tangan 2 2 unit 2 2 unit 100
4 Lemari buku/ Lemari besi 1 1 unit 0 0 unit -
5 Lap top / Komputer 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Printer 1 1 unit 0 0 unit -
7 AC sesuai kebutuhan 1 0 unit 1 1 unit -
66,67
H Ruang kerja Staf Tata Usaha
1 Meja kerja setengah biro 120 cm X 75 cm x 8 Orang
8 8 unit 8 12 unit 120
2 Kursi kerja x 9 Orang 8 8 unit 8 12 unit 133
3 Komputer/ Laptop x 9 Orang 8 8 unit 8 12 unit 133
4 Printer 7 Disesuaikan 7 7 unit 100
5 Televisi 1 Tambahan 1 1 Unit 100
113
6 Pabx 1 Tambahan 1 1 Unit 100
7 Pesawat telp 1 Tambahan 1 1 Unit 100
8 Lemari 9 Tambahan 9 9 Unit 100
121,67
I Ruang Kerja Staf Teranokoko (Obat dan Napza)
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 7 orang 5 5 unit 5 5 unit 80,00
2 Kursi kerja x 5 orang 5 5 unit 6 6 unit 83,33
3 Komputer / Laptop 5 5 unit 2 2 unit 60,00
4 Printer 1 Disusuaikan 1 1 unit 100,00
5 Pabx 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
6 Scanner 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
7 Papan informasi 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
8 Jam dinding 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
9 Dispenser 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
80,83
J Ruang Kerja Staf Teranokoko (Kostrad)
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 5 orang 5 5 unit 5 5 unit 100,00
2 Kursi kerja x 7 orang 5 5 unit 5 5 unit 100,00
3 Komputer / Laptop 5 5 unit 5 5 unit 28,57
4 Printer 3 Disusuaikan 3 3 unit 100,00
5 Pabx 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
6 Scanner 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
7 Papan informasi 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
8 Jam dinding 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
9 Dispenser 1 Tambahan 1 1 unit 100,00
82,14
K Ruang Kerja Staf Pangan dan Bahan Berbahaya
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 6 Orang 6 6 unit 6 6 unit 100
2 Kursi kerja x 6 Orang 6 6 unit 6 6 unit 100
114
3 Komputer 6 6 unit 3 3 unit 75
4 Printer 1 Disesuaikan 1 1 unit 100
5 Pabx 1 Tambahan 1 1 unit 100
93,75
L Ruang Kerja Staf Pangan dan Bahan Berbahaya 2
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 5 Orang 5 unit
2 Kursi kerja x 5 Orang 5 unit
3 Komputer / Laptop 5 unit
4 Printer Disesuaikan
5 Pabx Tambahan
0,00
M Ruang Kerja Staf Mikrobiologi
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 7 0rang 7 7 unit 7 7 unit 100
2 Kursi kerja x 7 orang 7 7 unit 8 8 unit 100
3 Komputer / Laptop 7 7 unit 3 3 unit 42,85714286
4 Printer 2 disesuaikan 2 2 unit 100
5 Scanner 1 1 unit 1 1 unit 100
6 AC 1 1 unit 1 1 unit 100
7 PABX 1 1 unit 1 1 unit 100
8 Jam Dinding 1 1 unit 1 1 unit 100
100,00
N Ruang Kerja Staf Serlik
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 6 0rang 4 4 unit 4 4 unit 100
2 Kursi kerja x 6 orang 4 4 unit 4 4 unit 100
3 Komputer / Laptop x 6 Or 4 4 unit 5 5 unit 100
4 Printer 2 disesuaikan 2 2 unit 100
5 Scanner 1 Tambahan 1 1 unit 100
6 A.c 1 Tambahan 1 1 unit 100
7 Pabx 1 Tambahan 1 1 unit 100
115
8 Jam dinding 1 Tambahan 1 1 unit 100
100,00
O Ruang Kerja Staf Pemeriksaan
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 5 0rang 5 5 unit 5 5 unit 100
2 Kursi kerja x 13 orang 5 5 unit 5 5 unit 100
3 Komputer / Laptop 5 5 unit 3 3 unit 100
4 Printer 2 disesuaikan 2 2 unit 100
5 Scanner 1 Tambahan 1 1 unit 100
6 A.c 1 Tambahan 1 1 unit 100
7 Pabx 1 Tambahan 1 1 unit 100
8 Jam dinding 1 Tambahan 1 1 unit 100
100,00
O Ruang Kerja Staf Penindakan
1 Meja kerja setengah biro 120cm X 75cm x 2 0rang 2 2 unit 2 2 unit 100
2 Kursi kerja x 13 orang 2 2 unit 2 2 unit 100
3 Komputer / Laptop 2 2 unit 3 3 unit 100
4 Printer 2 disesuaikan 2 2 unit 100
5 Scanner 1 Tambahan 1 1 unit 100
6 A.c 1 Tambahan 1 1 unit 100
7 PABX 1 Tambahan 1 1 unit 100
8 Jam Dinding 1 Tambahan 1 1 unit 100
100,00
P Lobi
1 Meja Penerima Tamu 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Kursi 1 1 unit 2 2 unit 200
3 Buku tamu 1 1 unit 1 1 unit 100
4 Pemindai Telapak tangan / Jari 1 1 unit 1 1 unit 100
5 PABX 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Sambungan Internet 1 1 unit 1 1 unit 100
7 Sofa Tamu / Set Meja 1 1 unit 1 1 unit 100
116
8 Pesawat Tv / LCD 1 1 unit 1 1 unit 100
9 CCTV 1 1 unit 1 1 unit 100
10 Gantungan Koran 1 1 unit 0 0 unit 0
11 Papan Pengumuman / Informasi 1 1 unit 1 1 unit 100
84,62
Q Ruang Server
1 Komputer Server 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Perangkat Jaringan Internet 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Router 1 1 unit 1 1 unit 100
4 AC 1 1 unit 1 1 unit 100
5 Switch 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Modem 1 1 unit 1 1 unit 100
7 Radiolink 1 1 unit 0 0 unit 0
8 Acces Point 1 1 unit 1 1 unit 100
9 Pemadam Thermatik 1 1 unit 0 0 unit 0
10 Kabel UTP 1 1 unit 1 1 unit 100
11 Kabel Fiber Optic 1 1 unit 1 1 unit 100
12 Converter FO to UTP 1 1 unit 0 0 unit 0
13 VGA Spliter 1 1 unit 0 0 unit 0
14 KVM Switch 1 1 unit 0 0 unit 0
15 UPS 1 1 unit 2 2 unit 200
16 Printer 1 1 unit 0 0 unit 0
17 Scanner 1 1 unit 0 0 unit 0
18 Meja 1 1 unit 1 1 unit 100
19 Kursi 1 1 unit 0 0 unit 0
20 Telephon 1 1 unit 0 0 unit 0
21 Rak Server 1 1 unit 1 1 unit 100
22 Pengukur Suhu 1 1 unit 1 1 unit 100
63,64
R Ruang Perpustakaan
117
1 Rak Buku 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Rak Majalah 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Rak Surat Kabar 1 1 unit 0 0 unit 0
4 Rak Atlas / Kamus 1 1 unit 0 0 unit 0
5 Lemari katalog 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Lemari arsip 1 1 unit 1 1 unit 100
7 Meja 1 1 unit 0 0 unit 0
8 Kursi 1 1 unit 1 1 unit 100
9 Meja baca 1 1 unit 0 0 unit 0
10 Kursi baca 1 1 unit 0 0 unit 0
11 Fire alarm system 1 1 unit 0 0 unit 0
12 Alat Pmadam Kebakaran 1 1 unit 0 0 unit 0
41,67
S
Ruang Penyimpanan Barang/ Reagen
1 Rak Besi / Kayu 2 Disesuaikan 2 2 unit 100
2 Lemari Besi / Kayu 6 Disesuaikan 6 6 unit 100
3 Ac 1 Tambahan 1 1 unit 100
4 Exhaoust Fan 2 Tambahan 2 2 unit 100
5 Pemadam Api 2 Tambahan 2 2 unit 100
100,00
T Ruang Penyimpanan Barang/ ATK
1 Rak Besi / Kayu 1 Disesuaikan 1 1 unit 100
2 Lemari Besi / Kayu 0 Disesuaikan 0 0 unit 0
2 Exhaoust Fan 2 Tambahan 2 2 unit 100
3 Kursi 1 Tambahan 1 1 unit 100
50,00
U Ruang Pos Penjagaan Keamanan
1 Meja 1 1 unit 1 1 unit 100
118
2 Kursi 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Telphone Intern 1 1 unit 0 0 unit 0
4 Buku Tamu 1 1 unit 0 0 unit 0
5 Toilet 1 1 unit 0 0 unit 0
6 Lemari Tambahan 0 0 unit 100
40,00
V Ruang Genset
1 Panel Listrik 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Mesin Genset 1 1 unit 2 2 unit 200
3 Alat Pemadam Kebakaran 1 1 unit 0 0 unit 0
4 Tangki Bahan Bakar 1 1 unit 1 1 unit 100
100,00
W Dapur / Pantry
1 Kompor Listrik / kompr 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Piring dan gelas 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kitchen set 1 1 unit 0 0 unit 0
4 Wastefel 1 1 unit 1 1 unit 100
5 Kursi 1 1 unit 1 1 unit 100
6 Alat pemadam kebakaran 1 1 unit 0 0 unit 0
7 Exhoust fan 1 1 unit 1 1 unit 100
66,67
X Toilet Ruang Rapat
1 Closet 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Urinoir 2 2 unit 2 2 unit 100
3 Wastafel 1 1 unit 1 1 unit 100
4 Cermin 1 1 unit 1 1 unit 100
5 Washer 1 1 unit 0 0 unit 0
6 Kapstok 1 1 unit 1 1 unit 100
7 Kran Air 1 1 unit 1 1 unit 100
8 Tempat Sampah 1 1 unit 1 1 unit 100
119
9 Exhaust Fan 1 1 unit 1 1 unit 100
10 Pewangi Ruangan 1 1 unit 1 1 unit 100
11 Tempat Sabun 1 1 unit 1 1 unit 100
12 Tempat Tisue Toilet 1 1 unit 1 1 unit 100
13 Alat Pengering Otomatis 1 1 unit 0 0 unit 0
84,62
Y Toilet Ruang Teranokoko
1 Closet 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Urinoir 1 1 unit 0 0 unit 100
3 Wastafel 1 1 unit 1 1 unit 100
4 Cermin 1 1 unit 1 1 unit 100
5 Washer 1 1 unit 0 0 unit 0
6 Kapstok 1 1 unit 1 1 unit 100
7 Kran Air 1 1 unit 1 1 unit 100
8 Tempat Sampah 1 1 unit 0 0 unit 0
9 Exhaust Fan 1 1 unit 1 1 unit 100
10 Pewangi Ruangan 1 1 unit 1 1 unit 100
11 Tempat Sabun 1 1 unit 1 1 unit 100
12 Tempat Tisue Toilet 1 1 unit 1 1 unit 100
13 Alat Pengering Otomatis 1 1 unit 0 0 unit 0
76,92
Z Toilet Ruang Mikrobiologi
1 Closet 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Urinoir 1 1 unit 0 0 unit 0
3 Wastafel 1 1 unit 0 0 unit 0
4 Cermin 1 1 unit 0 0 unit 0
5 Washer 1 1 unit 0 0 unit 0
6 Kapstok 1 1 unit 1 1 unit 100
7 Kran Air 1 1 unit 1 1 unit 100
8 Tempat Sampah 1 1 unit 1 1 unit 100
9 Exhaust Fan 1 1 unit 0 0 unit 0
120
10 Pewangi Ruangan 1 1 unit 1 1 unit 100
11 Tempat Sabun 1 1 unit 1 1 unit 100
12 Tempat Tisue Toilet 1 1 unit 1 1 unit 100
13 Alat Pengering Otomatis 1 1 unit 0 0 unit 0
53,85
A1 Ruang Panel Listrik / Gedung Mikro
1 Panel 1 1 unit 1 1 unit 100
2 Exhoust fan 1 1 unit 0 0 unit 100
3 Tabung pemadam 1 1 unit 0 0 unit 100
100,00
B1 Ruang Menyusui
1 Sofa 1 1 unit 0 0 unit 0
2 Meja 1 1 unit 1 1 unit 100
3 Kulkas 1 1 unit 0 0 unit 0
4 Electric breast pump (pompa Asi) 1 1 unit 0 0 unit 0
5 Electric Steam Sterilizer 1 1 unit 0 0 unit 0
6 Dispenser 1 Tambahan 1 1 unit 0
20,00
C1 Ruang Rapat Unit/ Kalimutu
1 Meja Besar 1 1 1 1 100
2 Kursi dengan Sandaran 1 2 2 2 100
3 Lambang Negara 1 1 1 1 100
4 Foto Presiden dan Wakil 1 2 2 2 100
5 Whiteboard 1 1 0 0 0
6 Infocus / LCD / Preoyektor 1 1 1 1 100
7 Jam Dinding 1 1 1 1 0
8 Kalender dinding 1 0 0 0 0
9 Kalender Meja 1 0 0 0 0
55,6
121
D1 Ruang Ibadah
1 karpet 1 1 Unit 1 1 Unit 100
2 rak peralatan sholat 1 1 Unit 1 1 Unit 100
3 rak sandal/ sepatu 3 3 Unit 3 3 Unit 100
4 Sajadah 5 5 Unit 5 5 Unit 100
5 A.c 1 1 Unit 1 1 Unit 100
100
E1 Rumah Dinas
1 Luas Bangunan 113 M2 120 113 106
2 Luas Tanah 750 M2 350 750 214
160
F1 Kendaraan Dinas
Ka Balai
1 Minbus MPV 2000 cc / Inova 1 unit 1 unit 100
Operasional Unit tdk ditentukan
1 Minibus 1500 cc, 2000 cc 10 Unit 10 Unit 100
2 Sepeda Motor maks 225 CC 7 Unit 7 Unit 100
100
Jumlah 2402,80
Total Pemenuhan 75,1
PNS 400 352
122
Tabel 11 Daftar Peralatan Laboratorium
No
Tahun Pengadaan
Jumlah
Jumlah Standar
Minimum Laboratorium
Nama Alat/instrument
Baik Terkaliberasi Rusak Total Keterangan
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9
1 A A S 2008, 2017 2 -
2 4
2 Anaerobic Jar 7 -
7 10
3 Antibiotic Zone Reader 1 -
1 1
4 Autoclave 2013,2018 8 -
8 4
5 Aqua demineralisator 2011 2 -
2 4 Water Purification
6 Automatic titrator/Karl-Fisher
2013 2 -
2 2
7 Bejana Kromatografi 10 -
10 12
8 Centrifuge 2013 6 -
6 3
9 Colony Counter 2013, 1998 2 -
2 2
10 Conductivitymeter 2009 2 -
2 2
11 Dehumidifier - 2 -
2 0
12 Desiccator (besar) - 3 -
3 4
13 Desiccator (kecil) 2012 6 -
6 0
14 Destillation app. (aquadest)
- 4 -
4 6 Automatic Dist. Unit
15 Disintegration Tester 1989 2 -
2 1
16 Dissolution Tester 2.009 4 -
4 2
17 F T I R - 0 -
0 0
18 Freezer (-20°C) 2012 9 -
9 1
123
19 Funnel Shaker 2013 7 -
7 3 penangas+shaker, thermo shaker, rotary shaker
20 GC (det. ECD, FID, NPD)
2013 2 -
2 1
21 GC MS 2018 1 -
1 1
22 Glass Filter Holder 3
3 0
23 Heating Mantle 2013 12 -
12 1
24 HPLC 15 -
15 15
25 Inkubator 20-25°C 2008 1 1
1 3 17
26 Inkubator 30°C 2013 -
0 3
27 Inkubator 35-37°C 19.892.009 5 2
5 3
28 Inkubator 41-42°C 1989 2 1
2 1
29 Inkubator 43°C - -
0 0
30 Inkubator 44-44.5°C 2 1
2 1
31 Laminar Air Flow (BSL*)
8 0
8 2
32 Lampu UV 1 -
1 0
33 Lemari asam 2.013 10 -
10 13
34 Lemari Pendingin 198, 920, 062, 007
27 -
27 0
35 Magnetic Stirrer + Hot Plate
2.013 3 0
3 3
36 Microsyringe 2013 6 -
6 10
37 Microwave 2013,2008 2 -
2 7 Microwave Digester
38 Mikroskop Binokuler 2002 2 0
2 1
39 Muffle Furnace 4 -
4 4
40 Nitrogen Analyzer (kjeldahl)
4 -
4 1
41 O v e n 11 0
11 9
42 Oven Vakum 0 -
0 1
124
43 Particle Counter * 1
0 1
44 pH. Meter 11 0
11 2
45 Piknometer 10 ml 6 -
6 3
46 Piknometer 25 ml 10 -
10 0
47 Pipette Washer (ultrasonic)
2013 7 -
7 1
48 Polarimeter 0 -
0 2
49 Refraktometer 2011 1 -
1 2
50 Rotary Evaporator 2009 3 -
3 1
51 Shaker (mendatar) 0 -
0 3
52 Spektrodensitometer 2 -
2 0
53 Spektrofotometer UV-Vis
200620082011 4 4
4 4
54 Spektrofotometer Vis 1989 1 1
1 0
55 Stomacher 2009 2 0
2 2
56 Thermohygrometer 17 22
17 3
57 Thermometer - 5 -
5 1
58 Timbangan Mikro + meja
- 3 1
3 4
59 Timbangan Semi-mikro
- 0 -
0 5
60 Timbangan Analitik 2.013 17 12
17 11
61 Timbangan Top loading
2.013 5 0
5 5
62 Turbidimeter 2 -
2 0
63 Ultrasonic Cleaner (vol > 6 l)
200.720.082.011 6 -
6 2
64 UPS (Kapasitas >10KVA)
15 -
15 0
65 Vortex mixer 13 -
13 6
66 Waterbath 12 5
12 2
67 Waterbath Shaker 1 -
1 2
68 Spektrofluorometer 1 - - 1 -
125
TOTAL 344
344 203
Jumlah Standar Minimum Peralatan Laboratorium sesuai dengan Keputusan Kepala Badan POM No. HK.04.01.22.04.18.2167 Tahun 2018 adalah 371 alat
LOKA POM ENDE
No Nama Alat/instrument
Tahun Pengadaan
Jumlah Total Jumlah Standar Minimum Lab.
Keterangan
Baik Terkalibrasi Rusak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Display Cooler 2018 1 0 0 1 1
2 Alat Peredam Pipette 2018 1 0 0 1 1
3 Anaerobic Jar 2018 1 0 0 1 1
4 Transferpette 100 - 1000 lµ
2018 1 0 0 1 1
5 Transferpette 500 - 5000 lµ
2018 1 0 0 1 1
6 Transferpette 1 - 10 ml 2018 1 0 0 1 1
7 Dispensette 1 - 10 ml 2018 1 0 0 1 1
8 Dispensette 5.0 - 5.0.0 ml
2018 1 0 0 1 1
9 Dispensette 10 - 100 ml
2018 1 0 0 1 1
10 Oven 2018 1 0 0 1 1
126
Tabel 12. Jumlah dan Jenis Sarana Produksi Obat, Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik dan Pangan Tahun 2018
Sarana Produksi/Industri
No Kabupaten/ Kota Kecil Total
Farmasi OT OT Kosmetik Alkes PKRT Pangan RTP Minol
1 Kota Kupang 0 0 0 0 0 0 5 54 3 62
2 Kab. Kupang 0 0 0 0 0 0 2 6 0 8
3 Kab. TTS 0 0 0 0 0 0 2 7 0 9
4 Kab. TTU 0 0 0 0 0 0 1 10 0 11
5 Kab. Belu 0 0 0 0 0 0 2 11 0 13
6 Kab. Alor 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4
7 Kab. Lembata 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Kab. Flotim 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Kab. Sikka 0 0 0 0 0 0 4 14 0 18
10 Kab. Ende 0 0 0 0 0 0 1 14 0 15
11 Kab. Ngada 0 0 0 0 0 0 1 5 0 6
12 Kab. Nagekeo 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
13 Kab. Manggarai Timur
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Kab. Manggarai 0 0 1 0 0 0 4 9 0 14
15 Kab. Manggarai Barat
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 Kab. Sumba Timur 0 0 0 0 0 0 2 6 0 8
17 Kab. Sumba Tengah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 Kab. Sumba Barat 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2
19 Kab. Sumba Barat Daya
0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
20 Kab Rote Ndao 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
21 Kab. Sabu Raijua 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1
22 Kab. Malaka 0 0 0 0 0 0 1 10 0 11
Jumlah 0 0 1 0 0 0 28 153 3 185
127
Tabel 13. Jumlah dan Jenis Sarana Distribusi Obat yang Diawasi Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018
Sarana Distribusi Obat
No Kab/Kota
Instalasi Rumah Sakit Puskesmas
Total
PBF Apotek TOB farmasi Pemerintah Swasta
Pustu RB BP
1 Kota Kupang 24 83 12 2 7 5 11 0 0 3 147
2 Kab. Kupang 0 9 1 1 1 0 26 0 0 2 40
3 Kab. TTS 0 11 4 1 1 0 30 0 0 1 48
4 Kab. TTU 0 9 5 1 1 2 26 0 0 9 53
5 Kab. Belu 1 23 15 1 1 1 17 0 0 3 62
6 Kab. Alor 0 10 4 1 2 0 24 0 0 5 46
7 Kab. Lembata 0 14 9 1 1 2 9 0 0 0 36
8 Kab. Flotim 0 18 1 1 1 0 20 0 0 1 42
9 Kab. Sikka 3 19 5 1 1 2 23 0 0 2 56
10 Kab. Ende 0 14 6 1 1 1 24 0 0 1 45
11 Kab. Ngada 0 6 1 1 1 0 14 0 0 3 26
12 Kab. Nagekeo 0 12 1 1 1 0 7 0 0 3 25
13 Kab. Manggarai Timur
0 9 1 1 0 0 22 0 0 4 37
14 Kab. Manggarai 1 27 9 1 1 1 21 0 0 6 67
15 Kab. Manggarai Barat 0 19 0 1 1 1 15 0 0 1 38
16 Kab. Sumba Timur 0 13 8 1 1 2 22 0 0 1 48
17 Kab. Sumba Tengah 0 3 0 1 1 0 8 0 0 1 13
18 Kab. Sumba Barat 0 8 0 1 1 1 9 0 0 0 20
19 Kab. Sumba Barat Daya
0 9 2 1 0 1 10 0 0 0 23
20 Kab. Sabu Rai Jua 0 1 0 1 1 0 6 0 0 0 9
21 Kab. Rote Ndao 0 6 0 1 1 0 12 0 0 0 20
22 Kab. Malaka 0 9 0 1 1 0 17 0 0 1 29
Jumlah 29 331 84 23 27 19 373 0 0 47 934
128
Tabel 13A. Jumlah dan Jenis Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Makanan Tahun 2018
Sarana Distribusi
No
Kabupaten/Kota
OT Kosmetik Suplemen Kesehatan
PKRT Pangan Bahan Berbahaya
Total
1 Kota Kupang 10 159 9 0 229 2 409
2 Kab. Kupang 0 24 0 0 50 1 75
3 Kab. TTS 2 13 2 0 48 0 65
4 Kab. TTU 2 25 2 0 82 0 111
5 Kab. Belu 1 24 1 0 151 3 180
6 Kab. Alor 4 36 4 0 76 1 121
7 Kab. Lembata 2 18 2 0 30 2 54
8 Kab. Flotim 1 19 1 0 46 0 67
9 Kab. Sikka 1 31 2 0 93 2 129
10 Kab. Ende 2 30 2 0 47 1 82
11 Kab. Ngada 0 15 0 0 23 0 38
12 Kab. Nagekeo 6 11 4 0 18 0 39
13 Kab. Manggarai Timur 0 16 0 0 21 0 37
14 Kab. Manggarai 0 31 0 0 44 0 75
15 Kab. Manggarai Barat 0 17 0 0 36 4 57
16 Kab. Sumba Timur 6 28 6 0 60 2 102
17 Kab. Sumba Tengah 0 2 0 0 16 0 18
18 Kab. Sumba Barat 4 27 0 0 48 0 79
19 Kab. Sumba Barat Daya
2 27 1 0 49 0 79
20 Kab. Rote Ndao 0 2 0 0 30 2 34
21 Kab. Sabu Raijua 0 5 0 0 8 0 13
22 Kab. Malaka 0 12 0 0 36 0 48
Jumlah 43 572 36 0 1241 20 1912
129
Tabel 14. Sertifikasi Produk dan Fasilitas Produksi dan/ atau Distribusi Obat dan Makanan Tahun 2018
No Rekomendasi/ sertifikasi Satuan Jumlah
1 Surat Keterangan Impor (SKI) rekomendasi/sertifikat 0
2 Surat Keterangan Ekspor (SKE) rekomendasi/sertifikat 0
3 Rekomendasi/ Sertifikasi CPOB, CDOB, CPOTB, CPKB, dan CPPOB
rekomendasi/sertifikat 10
Total 10
Tabel 15. Sampling dan Pengujian Obat dan Makanan Tahun 2018
No
Jenis Produk Satuan Jumlah Sampel
TMS MS
TIE/ Ilegal/ Palsu/ kedaluarsa/ rusak
Hasil Uji
TMK Label/ Penandaan
Sampel obat, Obat bahan alam, kosmetik, suplemen kesehatan yang diperiksa sesuai standar
1 Obat Sampel 411 0 9 0 402
2 Obat Tradisional/ Obat Bahan Alam
Sampel 404 0 10 0 394
3 Suplemen Kesehatan Sampel 135 0 1 0 134
4 Kosmetik Sampel 808 0 14 0 794
TOTAL 1758
Sampel Makanan yang diperiksa sesuai standar
1 Pangan Sampel 765 0 89 0 676
TOTAL 765 0
130
Tabel 16A. Hasil Pengujian Terapeutik Menurut Parameter Uji Tahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIAN MS TMS
1 Fisika :
a. pH 52 51 0
b. Waktu Hancur 14 13 1
c. Disolusi 341 338 3
d. Volume terpindahkan 16 16 0
e. Isi minimum 17 17 0
f. Bobot Jenis 0
g. Keragaman Bobot 144 144 0
h. Kadar Air 26 26 0
i. Senyawa Sejenis 1 1 0
j. Kapasitas Penetralan Asam 15 15 0
2 Kimia :
a. Identifikasi 452 452 0
b. Penetapan kadar zat aktif 469 464 5
c. Keseragaman kandungan 183 182 1
JUMLAH 1730 1719 10
131
Tabel 16B. Hasil Pengujian Obat Tradisional Menurut Parameter Uji Tahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIAN
MS TMS
1 Fisika :
a. Kadar air 131 131 0
b. Keseragaman bobot/isi 111 110 1
c. Waktu Hancur 80 77 3
2 Kimia :
a. Penetapan Kadar Etanol 37 32 5
b. Bahan Kimia Obat 2400 2400 0
c. PK Cemaran Logam : 34 34 0
Logam Pb 45 45 0 Logam As 6 5 1 Logam Cd 45 45 0 Logam Hg 6 6 0
Jumlah 2895 2885 10
132
Tabel 16C. Hasil Pengujian Suplemen Menurut Parameter Uji Tahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIAN
MS TMS
1 Sampel Produk Terapetik
Identifikasi 19 19 0 Disolusi 17 17 0 Volume terpindahkan 5 5 0 Keseragaman sediaan 10 10 0 pH 6 6 0 Kadar air 1 1 0 Penetapan Kadar Zat Aktif 27 27 0 LOD 1 1 0
2 Sampel Obat Tradisional
Bahan Kimia Obat (BKO) 68 68 0 Keseragaman bobot 8 8 0 Volume terpindahkan 3 3 0 Waktu hancur 6 6 0 Angka Kapang Khamir 9 9 0 Angka Lempeng Total 9 9 0 Eschericia coli 9 9 0 Salmonella 9 9 0 Staphylococcus aureus 9 9 0 Pseudomonas aeruginosa 9 9 0 Shigella sp 9 9 0
3 Sampel Kosmetik
Identifikasi hidrokuinon 20 20 0 Identifikasi asam retinoat 20 20 0 Identifikasi resorsinol 4 4 0 Identifikasi bithionol 4 4 0 Identifikasi steroid 13 13 0
Identifikasi benzoil peroksida
4 4 0
Identifikasi ketokonazol 4 4 0
Idetifikasi dipenhidramin HCl
4 4 0
Hg 20 20 0 Kadar pengawet 9 9 0 Identifikasi sudan II 2 2 0 Identifikasi sudan III 2 2 0 Identifikasi sudan IV 2 2 0 ALT 12 12 0 AKK 12 12 0
133
Pseudomonas aeruginosa 15 15 0 Staphylococcus aureus 15 15 0 Candida albicans 15 15 0
4 Sampel Suplemen Makanan
Identifikasi BKO 38 38 0 Keseragaman bobot/isi 6 6 0 Penetapan kadar zat aktif 1 1 0 Angka Lempeng Total 6 6 0 Angka Kapang Khamir 6 6 0 Eschericia coli 6 6 0 Salmonella 4 4 0
5 Sampel Pangan Rutin
Bobot Tuntas 1 1 0 PK benzoat 14 14 0 PK sakarin 16 16 0 PK sorbat 14 14 0
Identifikasi siklamat (reaksi pengendapan)
17 17 0
PK sulfit 6 2 4 Identifikasi pewarna 7 7 0 PK Okratoksin 2 2 0 PK Kafein 3 3 0 PK Cemaran Cd 2 2 0 PK Cemaran Sn 3 3 0 PK Cemaran Hg 2 2 0 PK Cemaran As 3 3 0 PK acesulfam 5 5 0 PK metanol 2 2 0 PK Protein 2 2 0 PK aspartam 5 5 0
Identifikasi Boraks (Test Kit)
6 6 0
Identifikasi Formalin (Test Kit)
5 5 0
Identifikasi Methanil Yellow (Test Kit)
2 2 0
Enzim diastase 1 1 0 PK HMF 1 1 0 PK air 1 1 0 PK bilangan peroksida 1 1 0
Identifikasi Rhodamin B (Test Kit)
5 5 0
Enterobacteriaceae 12 12 0 AKK 11 11 0 ALT 17 17 0 Salmonella 13 13 0
134
Listeria monocytogenes 3 3 0 Enterobacter sakazakii 1 1 0 Eschericia coli 5 5 0 Staphylococcus aureus 2 2 0
6 Sampel Pangan Pihak Ke-3
PK air 10 9 1 PK bilangan peroksida 5 5 0 Identifikasi nipagin 6 6 0 Identifikasi nipasol 6 6 0
Identifikasi Boraks (Test Kit)
2 2 0
Identifikasi Methanil Yellow (Test Kit)
2 2 0
Identifikasi Rhodamin B (Test Kit)
1 1 0
Pk Abu 3 3 0 Pk sari kopi 3 3 0 PK Kafein 3 3 0 HMF 1 1 0 Aktivitas Enzim diastase 1 1 0 Identifikasi sakarin 1 1 0 Kesadahan 1 1 0 Cemaran Cd 1 1 0 Cemaran As 1 1 0 Cemaran Hg 1 1 0 Cemaran Mn 1 1 0 ALT 6 6 0 Staphylococcus aureus 6 6 0 Pseudomonas aeruginosa 6 6 0
7 Sampel Pangan dalam Rangka Mobling
Identifikasi boraks 104 104 0 Identifikasi rhodamin B 31 31 0 Identifikasi formalin 5 5 0 Identifikasi methanl yellow 39 39 0 Jumlah 914 909 5
135
Tabel 16.D Hasil Pengujian LOKA POM ENDE Menurut Parameter Uji Tahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIAN
MS TMS
1 Sampel Produk Terapetik
Identifikasi 19 19 0
Disolusi 17 17 0
Volume terpindahkan 5 5 0
Keseragaman sediaan 10 10 0
pH 6 6 0
Kadar air 1 1 0
Penetapan Kadar Zat Aktif 27 27 0
LOD 1 1 0
2 Sampel Obat Tradisional
Bahan Kimia Obat (BKO) 68 68 0
Keseragaman bobot 8 8 0
Volume terpindahkan 3 3 0
Waktu hancur 6 6 0
Angka Kapang Khamir 9 9 0
Angka Lempeng Total 9 9 0
Eschericia coli 9 9 0
Salmonella 9 9 0
Staphylococcus aureus 9 9 0
Pseudomonas aeruginosa 9 9 0
Shigella sp 9 9 0
3 Sampel Kosmetik
Identifikasi hidrokuinon 20 20 0
Identifikasi asam retinoat 20 20 0
Identifikasi resorsinol 4 4 0
Identifikasi bithionol 4 4 0
Identifikasi steroid 13 13 0
Identifikasi benzoil peroksida 4 4 0
Identifikasi ketokonazol 4 4 0
Idetifikasi dipenhidramin HCl 4 4 0
Hg 20 20 0
Kadar pengawet 9 9 0
Identifikasi sudan II 2 2 0
Identifikasi sudan III 2 2 0
Identifikasi sudan IV 2 2 0
ALT 12 12 0
AKK 12 12 0
Pseudomonas aeruginosa 15 15 0
Staphylococcus aureus 15 15 0
Candida albicans 15 15 0
136
4 Sampel Suplemen Makanan
Identifikasi BKO 38 38 0
Keseragaman bobot/isi 6 6 0
Penetapan kadar zat aktif 1 1 0
Angka Lempeng Total 6 6 0
Angka Kapang Khamir 6 6 0
Eschericia coli 6 6 0
Salmonella 4 4 0
5 Sampel Pangan Rutin
Bobot Tuntas 1 1 0
PK benzoat 14 14 0
PK sakarin 16 16 0
PK sorbat 14 14 0
Identifikasi siklamat (reaksi pengendapan)
17 17 0
PK sulfit 6 2 4
Identifikasi pewarna 7 7 0
PK Okratoksin 2 2 0
PK Kafein 3 3 0
PK Cemaran Cd 2 2 0
PK Cemaran Sn 3 3 0
PK Cemaran Hg 2 2 0
PK Cemaran As 3 3 0
PK acesulfam 5 5 0
PK metanol 2 2 0
PK Protein 2 2 0
PK aspartam 5 5 0
Identifikasi Boraks (Test Kit) 6 6 0
Identifikasi Formalin (Test Kit) 5 5 0
Identifikasi Methanil Yellow (Test Kit)
2 2 0
Enzim diastase 1 1 0
PK HMF 1 1 0
PK air 1 1 0
PK bilangan peroksida 1 1 0
Identifikasi Rhodamin B (Test Kit)
5 5 0
Enterobacteriaceae 12 12 0
AKK 11 11 0
ALT 17 17 0
Salmonella 13 13 0
Listeria monocytogenes 3 3 0
Enterobacter sakazakii 1 1 0
Eschericia coli 5 5 0
Staphylococcus aureus 2 2 0
137
6 Sampel Pangan Pihak Ke-3
PK air 10 9 1
PK bilangan peroksida 5 5 0
Identifikasi nipagin 6 6 0
Identifikasi nipasol 6 6 0
Identifikasi Boraks (Test Kit) 2 2 0
Identifikasi Methanil Yellow (Test Kit)
2 2 0
Identifikasi Rhodamin B (Test Kit)
1 1 0
Pk Abu 3 3 0
Pk sari kopi 3 3 0
PK Kafein 3 3 0
HMF 1 1 0
Aktivitas Enzim diastase 1 1 0
Identifikasi sakarin 1 1 0
Kesadahan 1 1 0
Cemaran Cd 1 1 0
Cemaran As 1 1 0
Cemaran Hg 1 1 0
Cemaran Mn 1 1 0
ALT 6 6 0
Staphylococcus aureus 6 6 0
Pseudomonas aeruginosa 6 6 0
7 Sampel Pangan dalam Rangka Mobling
Identifikasi boraks 104 104 0
Identifikasi rhodamin B 31 31 0
Identifikasi formalin 5 5 0
Identifikasi methanl yellow 39 39 0
Jumlah 914 909 5
138
Tabel 18. Hasil Pengujian Kosmetik Menurut Parameter Uji Tahun 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH
HASIL PENGUJIAN
MS TMS
1 FISIKA
pH 31 25 6 Kadar Air 9 9 0 BJ 70 70 0
2 KIMIA
Identifikasi Pewarna:
- Pewarna Merah K10 187 187 0 - Pewarna Jingga K1 187 187 0 - Pewarna Metanil Yellow 187 187 0 - Pewarna Merah K3 187 187 0 - Pewarna Violamin R 177 177 0 - Pewarna Naphtol Yellow 176 176 0 - Pewarna Naphtol Green B 176 176 0 - Pewarna Naphtol Blue Black 147 147 0 - Pewarna Sudan II 176 176 0 - Pewarna Sudan III 176 176 0 - Pewarna Sudan IV 187 187 0 - Acid Orange 176 176 0 PK.Pengawet
- Nipagin 346 346 0 - Nipasol 346 346 0 - Butil Paraben 346 346 0 Identifikasi Resorsinol 30 30 0 PK. Etanol 85 84 1 Identifikasi Raksa 184 184 0 Identifikasi Hidrokinon 304 304 0 Identifiksasi Asam Retinoat 287 287 0 Identifikasi Pirogalol 12 12 0 PK Asam Salisilat 12 12 0 Identifikasi Heksaklorofen 40 40 0 Identifikasi Asam Borat 40 40 0
Identifikasi Steroid (Deksametason,Prednison,Betametason,Hidrokortison,Tiamsinolon)
115 115 0
PK.TCC 23 23 0 PK Triklosan 29 27 2 PK Benzalkonium Klorida 0 0 0
PK Asam Lemak Bebas/Alkali Bebas 16 13 3
Identifikasi Minyak Mineral 16 16 0
139
PK Lemak Jumlah 9 9 0 PK ZnPto 7 7 0 PK H2O2 0 0 0 Identifikasi Bitionol 25 25 0 Identifikasi Klorampenikol 17 17 0 Identifikasi Fitonadion 111 111 0 Identifikasi PABA 12 12 0 Identifikasi Klindamisin 1 1 0 identifikasi Benzoil Peroksida 17 17 0 Identifikasi meta -fenilendiamin 11 11 0 PK Para-fenilendiamin 11 10 1
Identifikasi Ortho -fenilendiamin 11 11 0
Identifikasi Ketokonazole 1 1 0
Identifikasi Diphenhidramin HCl 1 1 0
PK Oktil Metoksinamat 12 12 0 PK Oktil Salisilat 5 5 0 PK Alkali Bebas 0 0 0 PK Mentol 3 2 1 PK Kamfer 3 3 0 PK Cemaran Logam Hg 113 113 0 PK Cemaran Logam Pb 241 241 0 PK Cemaran Logam Cd 40 40 0 PK Cemaran Logam As 83 83 0 PK Oksibenzone 2 2 0 Id Kloroform 34 34 0 Jumlah 5255 5241 14
140
Tabel 20. Hasil Pengujian Pangan Menurut Parameter Uji Tahun 2018
No Jenis Parameter Uji Jumlah Hasil Pengujian
MS TMS
FISIKA
1 pH 30 29 1
2 Kadar abu 135 131 4
3 Kadar air 45 45 0
KIMIA
1 PK Lemak 13 12 1
2 PK Protein 25 25 0
3 PK Vitamin 12 7 5
4 PK Mineral (Zn,Fe) 27 21 6
5 PK Gula 9 9 0
6 PK Karbohidrat 4 4 0
7 PK Mikotoksin 120 120 0
8 PK.Benzoat,Sorbat,Sakarin (simultan)
154 154 0
9 PK Pemanis Buatan (sakarin, asesulfam, aspartam, siklamat)
471 458 13
10 PK Pengawet sulfit 87 61 26
11 PK Kloramfenikol 5 5 0
12 PK Hidroksi Metil Furfural 2 0 2
13 PK Kesadahan 10 10 0
14 PK Zat Organik 9 9 0
15 PK Senyawa (NO2) 42 41 1
16 PK Kofein 25 25 0
17 PK Etanol dan Metanol 60 60 0
18 PK. Natrium klorida 43 42 1
19 PK KIO3 43 34 9
20 PK Penetapan bilangan peroksida 15 15 0
21 Identifikasi pewarna sintetik 465 460 5
22 PK Histamin 14 14 0
23 PK Asam borat 130 106 24
24 PK Cemaran logam (Cu,Sn,Mn,As,Hg,Cd,Pb)
875 875 0
25 Identifikasi Formaldehid 144 143 1
26 Identifikasi Sianida 9 9 0
27 Identifikasi Nitrat 3 3 0
28 PK Migrasi Bisphenol A 2 2 0
29 PK Migrasi formaldehid 2 1 1
30 PK Propionat 18 18 0
31 PK Sari Kopi 22 22 0
32 PK BHA & BHT 1 1 0
33 TBHQ 51 51 0
34 FFA 10 10 0
35 Ident Siklamat 337 337 0
Total 3469 3369 100
141
Tabel 22A. Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji 2018
NO JENIS PARAMETER UJI JUMLAH HASIL PENGUJIAN
MS TMS
1 Obat :
A L T 6 6 0
AKK 1 1 0
Uji batas cemaran 0 0 0
Uji Sterilitas 0 0 0
Uji Potensi 1 1 0
Uji Koefisien Fenol 0 0 0
Bebas Escherichia coli 0 0 0
Escherichia coli 2 2 0
Salmonella sp 1 1 0
Staphylococcus aureus 12 12 0
Pseudomonas aeruginosa 12 12 0
Endotoksin bakteri 4 4 0
2 Obat Tradisional :
A L T 240 221 19
Angka Kapang Khamir 203 195 8
Escherichia coli 164 164 0
Salmonella sp 164 164 0
Staphylococcus aureus 164 164 0
Pseudomonas aeruginosa 164 164 0
Candida albicans 0 0 0
Clostridium perfringens 0 0 0
Clostridium tetani 0 0 0
Bacillus anthraxis 0 0 0
Shigella 143 143 0
3 Kosmetik :
A L T 300 300 0
Angka Kapang Khamir 300 300 0
Uji Efektifitas Pengawet 0 0 0
Staphylococcus aureus 300 300 0
Pseudomonas aeruginosa 300 300 0
Candida albicans 300 300 0
4 Suplemen
ALT 60 59 1
Angka Kapang Khamir 60 60 0
Eschericia coli 60 60 0
Salmonella 14 14 0
TOTAL 2975 2947 28
142
Tabel 22B. Hasil Pengujian Mikrobiologi Menurut Parameter Uji untuk Sampel Pangan
No Parameter Uji Jumlah Sampel n = 5 (n = 10/30) TOTAL
Pangan
1 ALT 17 85 85
2 AKK 9 45 45
3 MPN Coliform (3) 2 10 10
4 MPN E. coli (3 TBG) 49 245 245
5 MPN E. coli (5 TBG) 3 15 15
6 ANGKA E. coli 10 50 50
7 ANGKA S. aureus 81 405 405
8 Identifikasi Salmonella 137 685 100 785
9 Angka Clostridium 10 50 50
10 Angka P. aeruginosa 5 25 25
11 Identifikasi Listeria monocytogenes 10 50 50
12 Angka L. monocytogenes 7 35 35
13 Angka Bacillus 26 130 130
14 Identifikasi E. sakazakii 0 30 30
15 Identifikasi Enterobacteriaceae 0 20 20
16 Angka Enterobacteriaceae 85 425 425
17 MPN Enterobacteriaceae 1 5 5
2410
Catatan : *Untuk kategori Susu Formula Bayi (1 sampel) : Identifikasi Enterobacteriaceae di uji dengan n = 10, Identifikasi E. sakazakii diuji dengan n = 30, dan identifikasi Salmonella diuji dengan n = 30 *Untuk kategori Susu Formula Lanjutan (1 sampel) : Identifikasi Enterobacteriaceae di uji dengan n = 10 dan Identifikasi Salmonella diuji dengan n = 30 *Untuk kategori Minuman khusus untuk Ibu Hamil dan atau Ibu Menyusui (1 sampel) : Identifikasi Salmonella diuji dengan n = 10
*Untuk kategori MPASI biskuit (1 sampel) : Identifikasi Salmonella diuji dengan n = 30
143
Tabel 24. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Obat Tradisional Tahun 2018
Kimia Mikrobiologi
Target Realisasi Persentase Target Realisasi Persentase
SURVEILANCE
Import 21 21 100,00% - - -
Stamina / Sehat Pria / Sex
45 42 93,33% - - -
Pelangsing / Penurun Kadar
32 33 103,13% -
Lemak / Singset/ Diet
- -
Pegal Linu 32 36 112,50% - - -
Nafsu Makan / Gemuk
18 19 105,56% - - -
Kencing Manis 14 8 57,14% - -
162 159 98,15% - -
COMPLIANCE
Serbuk 38 38 100,00% 38 37 97,37%
Kapsul 32 31 96,88% 32 31 96,88%
Tablet 7 7 100,00% 7 7 100,00%
Pil 7 7 100,00% 7 7 100,00%
COD 21 26 123,81% 21 25 119,05%
Sediaan lain 16 11 68,75% 16 11 68,75%
121 120 99,17% 121 118 97,52%
LOKAL SPESIFIK
121 125 103,31% 121 124 102,48%
TOTAL 404 404 100,00% 242 242 100,00%
144
Tabel 25. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Kosmetik Tahun 2018
Kimia Mikrobiologi
Target Realisasi Persentase Target Realisasi Persentase
SURVEILANCE
Resiko Tinggi 81 80 98,77% - - -
Track Record 81 89 109,88% - - -
Online 40 42 105,00% - - -
MLM 40 31 77,50% - - -
Klinik, Salon, Spa
40 33 82,50% - - -
Tiongkok, Taiwan
40 30 75,00% - - -
Menengah Kebawah
64 65 101,56% - - -
Tidak Stabil 16 16 100,00% - - -
Jumlah 402 386 96,02% - - -
COMPLIANCE
CPKB, Belum Konsisten
82 79 96,34% 56 53 94,64%
Banyak Iklan 82 80 97,56% 59 54 91,53%
Jumlah 164 159 96,95% 115 107 93,04%
LOKAL SPESIFIK
Sediaan Bayi 30 34 113,33% 30 32 106,67%
Sediaan Mandi 30 33 110,00% 15 15 100,00%
Wangi2an 15 18 120,00% 5 5 100,00%
Rambut 30 32 106,67% 0 0
Rias Wajah 30 30 100,00% 28 28 100,00%
Kulit 12 12 100,00% 12 12 100,00%
Kebersihan Badan
30 32 106,67% 30 30 100,00%
Cukur dan Pasca Cukur
45 51 113,33% 45 51 113,33%
Hygiene Mulut 20 21 105,00% 20 20 100,00%
Jumlah 242 263 108,68% 185 193 104,32%
Total Jumlah 808 808 100,00% 300 300 100,00%
145
Tabel 26. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Suplemen Makanan Tahun 2018
Kimia Mikrobiologi
Target Realisasi Target Realisasi
SURVEILANCE
Impor 14 11 78,57% - -
Stamina / Sehat Pria / Sex
12 15 125,00% - -
Pelangsing/Penurun 11 10 90,91% - -
Lemak/Singset/Diet
Pegal Linu 11 11 100,00% - -
Gym 5 5 100,00% - -
53 52 98,11%
COMPLIANCE
Serbuk / Sebuk Effervescent
5 6 120,00% 3 6 200,00%
Kapsul / Kapsul Lunak
8 7 87,50% 6 4 66,67%
Tablet / Tablet Effervescent
12 13 108,33% 7 9 128,57%
COD 10 11 110,00% 8 6 75,00%
Sediaan lain 6 5 83,33% 4 3 75,00%
41 42 102,44% 28 28 100,00%
LOKAL SPESIFIK
41 41 100,00% 32 32 100,00%
TOTAL 135 135 100,00% 60 60 100,00%
146
Tabel 27A. Evaluasi Umum Prioritas Sampling Produk Pangan Tahun 2018
Kimia Mikrobiologi
Target Realisasi Persentase Target Realisasi Persentase MS TMS Uraian TMS PANGAN SNI WAJIB Kakao Bubuk 8 8 100 5 5 100
85 31 Fe, KIO3, Kadar Air, Sulfit,
Angka P. aeruginosa
Tepung Terigu 12 5 41,67 1 1 100 Gula Kristal Rafinasi 1 0 0 0 0 Gula Kristal Putih/Gula Pasir 1 2 200 0 0 Garam Beryodium 22 40 181,82 0 0
Kopi Instan 8 8 100 1 1 100
Biskuit 42 42 100 4 4 100
AMDK (termasuk 2 sampel Galon) 10 11 110 5 5 100
PANGAN RUTIN
Produk Susu dan Analognya Susu UHT/Susu Steril 8 8 100 0 0
16 0 Susu Pasteurisasi 1 1 100 1 1 100
Es Krim 7 7 100 6 6 100
Lemak, Minyak dan Emulsi Minyak Minyak Kelapa (Refined Bleached Deodorized Coconut Oil) 6 5 83,33 0 0
5 5 Vitamin A Minyak Goreng Sawit 12 5 83,33 0 0
Buah dan Sayur (Jamur, Umbi, Kacang, termasuk kacang kedelai dan lidah buaya), rumput laut, biji-bijian Buah dalam kemasan 12 13 108,33 4 4 100
31 10 Siklamat dan Sulfit Jem Buah atau selai buah 12 12 100 4 4 100
Manisan Buah 11 11 100 4 4 100
Keripik Buah 5 5 100 5 5 100
Kembang Gula, Permen dan Coklat Kembang gula/ permen keras 18 18 100 2 2 100
44 0 Kembang gula/permen lunak termasuk gula kapas/arumanis, gulali atau marsmallow
16 16 100 2 2 100
Kembang gula / permen karet 10 10 100 2 1 100
Serelia dan Produk Serelia, Tidak Termasuk Produk Bakeri dan Tidak Termasuk Produk Kacang-Kacangan
Mi basah mentah 16 16 100 4 4 100
71 6 Sulfit dan MPN E. coli Mi kering gandum/mi kering lainnya 50 50 100 6 6 100 Dodol/Jenang/Gelamai 2 1 50 2 1 50
Tahu 10 10 100 4 4 100
Produk Bakeri
147
Roti Tawar 18 18 100 4 4 100 43 0
Keik (Cake) 25 25 100 4 4 100 Daging dan Produik Daging, termasuk Daging Unggas dan Daging Hewan Buruan Dendeng daging 5 5 250 2 2 100
17 3 Angka E. coli dan
Salmonella
Kornet daging sterilisasi 4 4 100 4 4 100 Sosis daging 4 4 100 4 4 100 Bakso daging 3 3 100 3 3 100 Naget ayam 4 4 100 5 5 100
Ikan dan Produk Perikanan
Udang dan hasil olahnya (tempura,naget dll) 3 3 100 3 3 100
39 0 Ikan dan hasil olahnya (bakso ikan,otak-otak,siomay,empek-empek 3 2 66,67 3 3 100
Ikan kering/asin 2 2 100 0 0 Terasi 10 10 100 4 4 100
Kerupuk ikan/udang (mentah) 8 10 125 4 4 100
Ikan dalam kaleng 12 12 100 5 5 100 Pemanis termasuk Madu
Madu 2 2 100 0 0 0 3 HMF dan Sulfit
Gula merah/aren 1 1 100 0 0 Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein Bumbu siap pakai 10 11 110 7 7 100
41 0 Saus tomat/cabe 15 15 100 0 0 Kecap manis/asin 15 15 100 0 0
Produk Pangan untuk Keperluan Gizi Khusus
Formula Bayi 1 1 100 1 1 100
5 0
Formula Lanjutan 1 1 100 1 1 100
Minuman ibu hamil dan atau ibu menyusui 1 1 100 1 1 100
MP-ASI bubuk instan 1 1 100 0 0
MP-ASI biskuit bayi 1 1 100
Minuman, Tidak Termasuk Produk Susu AMIU 8 8 100 1 1 100
98 0
Minuman beralkohol 12 12 100 0 0 Serbuk minuman berperisa 15 15 100 1 1 100 Minuman rasa buah 14 14 100 1 1 100 Minuman sari buah 10 10 100 1 1 100 Minuman teh dalam kemasan 15 15 100 1 1 100 Minuman kopi dalam kemasan 12 12 100 1 1 100 Sirup berperisa 12 12 100 5 5 100 Makanan Ringan Siap Santap
148
Jagung marning/berondong 12 12 100 0 0
75 0
Makanan ringan ekstrudat termasuk makanan ringan simulasi 20 20 100 4 4 100
Makanan ringan (keripik umbi,rempeyek,kerupuk,rengginang,emping dll)
22 22 100 4 4 100
Olahan kacang,termasuk kacang terlapisi dan campuran kacang 21 21 100 6 6 100
BTP 28 27 96,43 0 0 27 0
PJAS 0 16 - 16 16 100 10 6 Siklamat
DNA Babi 9 9 100 0 0 9 0
KEMASAN PANGAN
Kemasan Melamin 2 2 100 0 0 2 1 Migrasi Formaldehid Kemasan Plastik Polikarbonat
Kemasan Keramik 1 1 100 0 0
UMKM 0 82 13 17 130,77 79 3 Sulfit, ALT, AKK dan Angka
Enterobacteriaceae
TOTAL 659 765 116,08 180 184 102,22 697 68
149
Tabel 29. Hasil Pengujian Barang Bukti Kasus di Bidang Narkotika dan Psikotropika
No Jenis Sampel
Narkotika/Psikotropika Jumlah
Hasil Pengujian
Positif Negatif
1 Shabu (Metamfetamin) 17 17 0
2 Ganja 17 15 2
3 MDMA (methylenedioxy methamphetamine)
2 1 1
4 Lorazepam 1 1 0
TOTAL 37 34 3
150
Tabel 31. Intelijen dan Penyidikan di Bidang Pengawas Farmasi dan Makanan
No Jenis Produk Jumlah Tindak Lanjut Jumlah Ket
Kasus Non-
Justisia
% Pro-
Justisia
% PPNS
Aktif
A. PS
1 Obat 0 0 0 0 0
2 Pangan 0 0 0 0 0
3 Obat
Tradisional
0 0 0 0 0
4 Kosmetik 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
B OPERASI
OPSON
1 Obat 0 0 0 0 0
2 Pangan 0 0 0 0 0
3 Obat
Tradisional
0 0 0 0 0
4 Kosmetik 3 0 0 3 100
3 0 0 0 100
C OGABNAS
1 Obat 0 0 0 0 0
2 Pangan 0 0 0 0 0
3 Obat
Tradisional
0 0 0 0 0
4 Kosmetik 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
D Operasi Aksi
Penertiban
Kosmetik, OT,
Suplemn Ilegal
1 Obat 0 0 0 0 0
2 Pangan 0 0 0 0 0
3 Obat
Tradisional
0 0 0 0 0
4 Kosmetik 38 38 100 0 0
38 38 100 0 0
TOTAL 41 38 92,68 3 7,32
151
Tabel 31A. Tindak Lanjut Kasus Pro-Justitia di Bidang Obat dan Makanan Tahun 2018 No Jenis
Produk Jumlah Perkara
Tindak Lanjut
SPDP P18/P19 P21 Putusan Dilimpahkan ke
Pengadilan POLRI Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Obat 1 1 100
0 0 1 100 0 0 0 0
2 Pangan 3 3 100
0 0 3 100 3 100 0 0
3 Obat Tradisional
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Kosmetik 1 1 100 0 0 1 100 0 0 0 0 TOTAL 5 5 100 0 0 5 100 3 60 0 0
Tabel 33A. Penggolongan Konsumen Menurut Profesi Tahun 2018
PROFESI
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES TOTAL
Apoteker 1 1 5 8 4 1 1 5 2 28
Dokter 0
Tenaga kesehatan lain 1 2 1 1 2 7
Ibu Rumah Tangga 1 1 1 2 5
Karyawan 15 13 12 15 8 3 11 14 1 7 10 5 114
Pelajar/Mahasiswa 6 7 12 11 5 3 10 7 3 2 4 3 73
Pelaku Usaha 10 22 13 10 13 5 9 6 9 9 14 5 125
Sarjana Hukum 1 2 1 4
Wartawan 3 1 1 2 2 9
LSM 1 1
Umum 2 4 10 3 9 1 7 7 5 6 3 3 60
T o t a l 35 48 57 48 38 18 40 37 19 30 38 18 426
152
Tabel 33B. Penggolongan Konsumen Menurut Profesi Pos POM Atambua Tahun 2018
Profesi
Bulan Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Tenaga kesehatan lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pelaku usaha 2 1 1 1 1 1 0 2 0 0 3 0 12
PNS/TNI/POLRI 2 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 5
LSM 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Umum 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total 4 2 1 2 1 1 0 3 0 0 3 0 17
Tabel 34A. Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan Tahun 2018
NO SARANA YANG DIGUNAKAN
JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGST SEPT OKT NOV DES
1 E-mail
2 Langsung 33 47 54 43 37 18 40 36 18 30 37 17
3 Telepon 1 3 1 1 1
4 Fax
5 Surat
6 SMS
7 Media Sosial 2 3 2 1
8 Mobile
9 Kotak Saran
10 Aplikasi Lain 1
T o t a l 35 48 57 48 38 18 40 37 19 30 38 18
153
Tabel 34B. Sarana Yang Dipergunakan Konsumen Dalam Menyampaikan Pengaduan/Pertanyaan Pos POM Atambua Tahun 2018
No Profesi Bulan Total
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Email 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Fax 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Langsung 4 2 1 2 1 1 0 3 0 0 3 0 17
4 Surat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Telepon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SMS 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 4 2 1 2 1 1 0 3 0 0 3 0 17
Tabel 36B. Data Kasus Keracunan di Pos POM Atambua Tahun 2018
No Penyebab Frekuensi Jumlah Korban Yang Sakit
Jumlah Korban Yang Meninggal
1 Obat 0 0 0
2 Pangan 3 52 0
3 PKRT 0 0 0
4 Pestisida 0 0 0
5 Bahan Kimia (Minyak Tanah) 0 0 0
6 Bahan Kimia (Organofosfat/Autan/Baygon)
1 1 0
7 Gigitan Hewan 0 0 0
8 Alkohol 0 0 0
9 Tumbuhan 0 0 0
TOTAL 4 53 0
154
Tabel 37. Frekuensi Kasus Keracunan Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2018
Kabupaten/ Kota
Penyebab
Obat Napza Obat
Tradisional Kosmetik
Suplemen Makanan
Pangan Total
1 2 3 4 5 6 7 8
Kota Kupang - - - - - 8 8
Kab Kupang - - - - - 1 1
Alor - - - - - 3 3
Belu - - - - - 3 3
TOTAL 0 0 0 0 0 15 15
Tabel 38. Pengawasan Iklan Sediaan Farmasi dan Makanan
Jumlah yang Diawasi
No Produk Label Iklan Tanggapan Badan
Jumlah MK TMK Jumlah MK TMK POM
1 Obat 1127 1100 27 97 78 19 Surat Peringatan ke Pabrik/Distributor
2 Obat Tradisional
124 107 17 111 58 53
3 Kosmetik 380 380 0 300 295 5
4 Suplemen Makanan
60 57 3 114 45 69
5 Pangan 290 266 24 92 70 22
6 Halal 471 460 11 0 0 0
7 Rokok 98 13 85 299 130 169
Total 2550 2383 167 1013 676 337
155
Tabel 39. Matriks Tindak Lanjut Pengawasan Yang Dilakukakan Oleh Balai POM di Kupang Tahun 2018
A. Matriks Tindak Lanjut Hasil Pengawasan yang Dilakukan oleh BPOM
No Bulan
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan yang Dilakukan oleh BPOM*
Jumlah Feedback**
Obat OT SK Kosmetik Pangan Total Obat OT SK Kosmetik Pangan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
1 Januari 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Februari 8 1 0 6 8 23 0 0 0 0 0 0
3 Maret 4 0 0 2 6 12 0 0 0 0 0 0
4 April 9 0 0 2 3 14 0 0 0 0 0 0
5 Mei 7 1 1 1 14 24 1 0 0 0 0 1
6 Juni 8 0 0 2 3 13 0 0 0 0 0 0
7 Juli 7 1 0 2 2 12 0 0 0 0 0 0
8 Agustus 7 0 0 2 7 16 0 0 0 0 0 0
9 September 5 0 0 1 8 14 0 0 0 0 0 0
10 Oktober 8 1 0 18 17 44 10 0 0 0 0 10
11 November 9 0 0 8 23 40 0 0 0 0 0 0
12 Desember 0 0 0 10 16 26 0 0 0 0 0 0
TOTAL 72 4 1 54 107 238 11 0 0 0 0 11
156
B. Matriks Rekomendasi yang Dilakukan oleh BPOM yang Diberikan Kepada Instansi Terkait
No Bulan
Tindak Lanjut Hasil Pengawasan yang Dilakukan oleh BPOM*
Jumlah Feedback**
Obat OT SK Kosmetik Pangan Total Obat OT SK Kosmetik Pangan Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
1 Januari 6 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0
2 Februari 26 0 0 0 9 35 0 0 0 0 0 0
3 Maret 19 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0
4 April 17 0 0 0 3 20 0 0 0 0 0 0
5 Mei 19 0 0 0 7 26 0 0 0 0 0 0
6 Juni 26 0 0 0 3 29 2 0 0 0 0 2
7 Juli 19 0 0 0 8 27 0 0 0 0 0 0
8 Agustus 26 0 0 0 0 26 0 0 0 0 0 0
9 September 12 0 0 0 5 17 4 0 0 0 0 4
10 Oktober 34 0 0 0 0 34 13 0 0 0 0 13
11 November 25 0 0 0 3 28 8 0 0 0 0 8
12 Desember 10 0 0 0 10 20 1 0 0 0 0 1
TOTAL 239 0 0 0 48 287 28 0 0 0 0 28
157
Tabel 40. Sertifikasi/Akreditasi Penghargaan
No SERTIFIKASI/AKREDITASI/PENGHARGAAN SATUAN
BERLAKU HINGGA
DITERBITKAN OLEH
(1) (2) (3) (4) (5)
1 SNI ISO/IEC 17025:2008 (ISO/IEC 17025:2005) sertifikat 18 Agustus 2019 KAN
2 ISO 9001:2015 sertifikat 17 November 2021 TUV SUD
Tabel 43. Laporan Realisasi Anggaran
UPT Balai POM di Kupang
Tahun 2018
NO SUMBER
ANGGARAN BELANJA PEGAWAI BELANJA BARANG BELANJA MODAL TOTAL
PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI PAGU REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Rupiah Murni (RM)
8.164.387.000
7.869.998.249
21.737.168.000
18.722.623.235
10.860.602.000
10.719.337.503
41.712.157.000
38.068.895.550
2 Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 950.000.000 756.936.563
NO SUMBER
ANGGARAN TARGET REALISASI
1 Penerimaan Negara Bukan Pajak 420.000.000 209.455.000
95