kata pengantar - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (undang-undang nomor 1 tahun 2011). hal...

128
Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus i KATA PENGANTAR Modul Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada Peserta Pelatihan tentang bagaimana melakukan pengendalian dalam penyelenggaraan rumah khusus yang mencakup pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus, tahap pembangunan rumah khusus, dan tahap pemanfaatan rumah khusus. Modul ini disusun dalam 5 (lima) bab yang terdiri atas Pendahuluan, Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah Khusus, Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus, Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus, serta Penutup. Modul ini disusun secara sistematis agar Peserta Pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif Peserta Pelatihan. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim Penyusun atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini. Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan dan peraturan yang terus-menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah dalam bidang penyelenggaraan rumah khusus. Bandung, September 2017 Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Upload: doanngoc

Post on 07-Jun-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus i

KATA PENGANTAR

Modul Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus bertujuan untuk

memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada Peserta Pelatihan

tentang bagaimana melakukan pengendalian dalam penyelenggaraan rumah

khusus yang mencakup pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan

rumah khusus, tahap pembangunan rumah khusus, dan tahap pemanfaatan

rumah khusus.

Modul ini disusun dalam 5 (lima) bab yang terdiri atas Pendahuluan,

Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah Khusus,

Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus, Pengendalian pada

Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus, serta Penutup. Modul ini disusun secara

sistematis agar Peserta Pelatihan dapat mempelajari materi dengan lebih

mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif Peserta Pelatihan.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada Tim Penyusun

atas tenaga dan pikiran yang dicurahkan untuk mewujudkan modul ini.

Penyempurnaan maupun perubahan modul di masa mendatang senantiasa

terbuka dan dimungkinkan mengingat akan perkembangan situasi, kebijakan

dan peraturan yang terus-menerus terjadi. Semoga modul ini dapat membantu

dan bermanfaat bagi peningkatan kompetensi aparatur di Pusat dan Daerah

dalam bidang penyelenggaraan rumah khusus.

Bandung, September 2017

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan

Jalan, Perumahan, Permukiman dan

Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Page 2: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

ii Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ v

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................................... vi

A. Deskripsi ..................................................................................................... vi

B. Persyaratan ................................................................................................ vi

C. Metode...................................................................................................... vii

D. Alat Bantu/Media ...................................................................................... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................ 2

B. Deskripsi Singkat ........................................................................................ 3

C. Kompetensi Dasar ...................................................................................... 4

D. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 4

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok .......................................................... 4

F. Estimasi Waktu ........................................................................................... 5

BAB 2 PENGENDALIAN PADA TAHAP PERENCANAAN PENYEDIAAN RUMAH

KHUSUS ............................................................................................................... 7

A. Indikator Keberhasilan ............................................................................... 8

B. Tujuan Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah Khusus

8

C. Bentuk Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah

Khusus ...................................................................................................... 13

D. Latihan ..................................................................................................... 16

E. Rangkuman .............................................................................................. 16

Page 3: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus iii

BAB 3 PENGENDALIAN PADA TAHAP PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS ........ 19

A. Indikator Keberhasilan .............................................................................. 20

B. Tujuan Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus ............ 20

C. Bentuk Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus ............ 24

D. Latihan ...................................................................................................... 32

E. Rangkuman ............................................................................................... 32

BAB 4 PENGENDALIAN PADA TAHAP PEMANFAATAN RUMAH KHUSUS ......... 35

A. Indikator Keberhasilan .............................................................................. 36

B. Tujuan Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus .............. 36

C. Bentuk Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus .............. 37

D. Latihan ...................................................................................................... 40

E. Rangkuman ............................................................................................... 41

BAB 5 PENUTUP ................................................................................................. 43

A. Kesimpulan ............................................................................................... 44

B. Tindak Lanjut ............................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 47

GLOSARIUM ....................................................................................................... 48

LAMPIRAN – A .................................................................................................... 51

LAMPIRAN – B .................................................................................................... 71

BAHAN TAYANG ................................................................................................. 84

Page 4: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

iv Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Form Checklist Pekerjaan .................................................................... 76

Tabel 2 Laporan Hasil Monitoring Dan Evaluasi Rumah Khusus Masyarakat .................................. ........................................................................... 80

Page 5: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Pre Construction Meeting (PCM) ........................................ 22

Gambar 2 Bagan Alir Proses Pelaporan di Tingkat Kabupaten/Kota .................. 28

Gambar 3 Bagan Alir Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Provinsi ................... 29

Gambar 4 Bagan Alir Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Pusat ...................... 30

Gambar 5 Format Surat Perihal Koordinasi dan Pelaksanaan Verifikasi Teknis . 55

Gambar 6 Format Berita Acara Koordinasi di Tingkat Provinsi .......................... 56

Gambar 7 Format Berita Acara Koordinasi di Tingkat Provinsi (Lanjutan) ......... 57

Gambar 8 Format Formulir Verifikasi Teknis ..................................................... 58

Gambar 9 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) .................................... 59

Gambar 10 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) .................................. 60

Gambar 11 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) .................................. 61

Gambar 12 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) .................................. 62

Gambar 13 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) .................................. 63

Gambar 14 Format Dokumentasi/ Foto-foto Lapangan .................................... 64

Gambar 15 Format Berita Acara Lapangan........................................................ 65

Gambar 16 Format Berita Acara Lapangan (Lanjutan) ...................................... 66

Gambar 17 Format Daftar Hadir ...................................................................... 67

Gambar 18 Format Check List Tim Verifikasi Teknis .......................................... 68

Gambar 19 Format Laporan Hasil Verifikasi Teknis Rumah Khusus ................... 69

Gambar 20 Absensi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Rumah Khusus .......... 75

Page 6: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

vi Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

A. Deskripsi

Modul Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus ini terdiri atas 3 (tiga)

kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama yaitu menyajikan topik

Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah Khusus, yang

memberikan pemahaman tentang tujuan pengendalian dan bentuk

pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus.

Kegitan belajar kedua yaitu menyajikan topik Pengendalian pada Tahap

Pembangunan Rumah Khusus, yang membahas mengenai tujuan pengendalian

dan bentuk pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus. Adapun

kegiatan belajar yang ketiga yaitu menyajikan topik Pengendalian pada Tahap

Pemanfaatan Rumah Khusus, yang membahas mengenai tujuan pengendalian

dan bentuk pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus.

Seluruh Peserta Pelatihan dapat mempelajari keseluruhan Modul ini dengan

cara yang berurutan. Pemahaman setiap materi pada Modul ini sangat

diperlukan karena materi Modul ini menjadi dasar pemahaman untuk mengikuti

pembelajaran Modul Pelatihan yang lain (berikutnya) sehingga para Peserta

Pelatihan akan memperoleh pemahaman mengenai penyelenggaraan rumah

khusus ini secara utuh dan lengkap. Untuk lebih memahami dan mendalami

setiap materi pada Modul ini, maka setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan

latihan soal atau evaluasi, untuk mengukur tingkat penguasaan para Peserta

Pelatihan setelah mempelajari materi pada Modul Pelatihan ini.

B. Persyaratan

Dalam mempelajari Modul Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus ini,

Peserta Pelatihan dilengkapi dengan berbagai peraturan perundang-undangan

dan pedoman yang terkait dengan materi pengendalian penyelenggaraan

rumah khusus. Di samping itu, disediakan juga bahan ajar yang dilengkapi

dengan gambar-gambar dan tabel-tabel, yang difungsikan untuk memudahkan

para Peserta Pelatihan agar lebih memahami materi yang terdapat dalam

Modul ini.

Page 7: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus vii

C. Metode

Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang digunakan adalah dengan

metode ceramah interaktif, yaitu melalui kegiatan pemaparan yang dilakukan

oleh Pemberi Materi (Widyaiswara/ Narasumber). Dalam kegiatan

pembelajaran ini, Peserta Pelatihan diberikan kesempatan untuk melakukan

tanya jawab, curah pendapat, dan juga diskusi.

D. Alat Bantu/Media

Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, maka diperlukan Alat

Bantu/Media pembelajaran tertentu, yaitu berupa:

1. LCD/ Proyektor/ Infocus;

2. Laptop;

3. Papan Tulis atau Whiteboard dengan spidol dan penghapusnya;

4. Flip chart;

5. Modul dan/atau Bahan Ajar;

6. Bahan tayang dan film singkat (animasi visual); serta

7. Laser pointer.

Page 8: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan
Page 9: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 10: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

2 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan rumah khusus merupakan salah satu upaya untuk memenuhi

kebutuhan perumahan masyarakat miskin (MBR), khususnya masyarakat yang

memiliki kebutuhan khusus, disamping penyelenggaraan rumah susun

sederhana sewa, rumah swadaya dan fasilitasi pembangunan rumah umum

yang melibatkan Pengembang dan Perbankan untuk penyaluran bantuan

maupun KPR. Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai

tanggung jawab dalam penyediaan/ pembangunan rumah umum, rumah

khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini

berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan

bantuan dalam penyediaan rumah khusus bagi kelompok masyarakat yang

memiliki kebutuhan khusus dan belum mampu memiliki rumah layak huni

secara mandiri.

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan

Kawasan Permukiman, serta Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2016

tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, dijelaskan

bahwa penyelenggaraan rumah khusus akan meliputi tahap perencanaan,

pembangunan, pemanfaatan, dan tahap pengendalian. Dalam pelaksanaannya,

tahapan yang sangat penting, setelah tahap perencanaan, pembangunan, dan

pemanfaatan rumah khusus adalah tahap pengendalian, yang merupakan suatu

proses untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah khusus yang

dilaksanakan pada tahap perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan. Hal ini

menunjukkan bahwa tahap pengendalian diperlukan untuk mendukung

pelaksanaan pada tahap perencanaan, pembangunan, dan pemanfaatan rumah

khusus.

Oleh karena itu, pengendalian pada penyelenggaraan rumah khusus ini harus

dilakukan secara tepat dan baik agar pelaksanaan pada tahap perencanaan,

pembangunan, dan pemanfaatan rumah khusus secara keseluruhan dapat

berlangsung dengan baik pula, dan dengan hasil yang optimal. Namun

Page 11: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 3

demikian, untuk melaksanakan pengendalian yang tepat dan baik dibutuhkan

dukungan perangkat/ instrumen pengendalian dan kelembagaan yang memadai

sehingga sebaiknya harus sudah disiapkan pada tahap awal penyelenggaraan

rumah khusus.

Modul Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus ini disusun sebagai salah

satu topik dalam Mata Pelatihan Penyelenggaraan Rumah Khusus dengan

tujuan untuk memberikan pemahaman secara menyeluruh (komprehensif)

mengenai penyelenggaraan rumah khusus tersebut. Jadi, dengan melakukan

pembelajaran terhadap kegiatan Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

tersebut, maka harapannya adalah sebagai berikut:

1. Aparatur Sipil Negara (Pemerintah) di Pusat maupun di Daerah, yang

melaksanakan program dan kegiatan pembangunan rumah khusus harus

dapat memahami dan menerapkan bagaimana melakukan pengendalian

penyelenggaraan rumah khusus, terutama pada tahap perencanaan,

pembangunan, dan pemanfaatan rumah khusus.

2. Kelembagaan/ Unit Kerja yang terlibat dalam penyelenggaraan Rumah

Khusus, baik di Pusat maupun Daerah, juga dapat mengikuti pembelajaran

terhadap kegiatan Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus untuk

kepentingan lembaga/ unit kerja yang bersangkutan.

3. Pada akhirnya, kelompok masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus akan

lebih mudah untuk mendapatkan rumah yang layak huni dan terjangkau,

sehingga diharapkan dapat menjadi pendorong untuk pemenuhan Program

Sejuta Rumah, termasuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni, dan

backlog perumahan.

B. Deskripsi Singkat

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan kompetensi tentang

pengendalian pada tahap perencanaan, pembangunan dan pemanfaatan rumah

khusus. Mata pelatihan ini disajikan melalui metode ceramah interakif dan

diskusi kelompok. Penilaian peserta dilakukan melalui aktivitas proses diskusi,

dan hasil jawaban tes lisan dan tulisan penyelenggaraan rumah khusus.

Page 12: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

4 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

C. Kompetensi Dasar

Pada akhir pembelajaran, peserta mampu menerapkan pengendalian dalam

penyelenggaraan rumah khusus.

D. Indikator Keberhasilan

Setelah mengikuti pembelajaran Mata Pelatihan ini, Peserta Pelatihan

dharapkan mampu:

1. Menjelaskan dan melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan

penyediaan rumah khusus.

2. Menjelaskan dan melaksanakan pengendalian pada tahap pembangunan

rumah khusus.

3. Menjelaskan dan melaksanakan pengendalian pada tahap pemanfaatan

rumah khusus.

E. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok

Materi pokok dan sub materi pokok dalam Mata Pelatihan Pengendalian

Penyelenggaraan Rumah Khusus ini adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah Khusus,

meliputi:

a. Tujuan Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah

Khusus.

b. Bentuk Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah

Khusus.

2. Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus, meliputi:

a. Tujuan Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus.

b. Bentuk Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus.

3. Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus, meliputi:

a. Tujuan Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus.

b. Bentuk Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus.

Page 13: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 5

F. Estimasi Waktu

Untuk mempelajari Modul Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus pada

Pelatihan Penyelenggaraan Rumah Khusus ini, akan dialokasikan waktu

sebanyak 3 (tiga) Jam Pelajaran @ 45 Menit (selama 135 Menit).

Page 14: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

6 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 15: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 7

BAB 2

PENGENDALIAN PADA TAHAP PERENCANAAN

PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS

Page 16: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

8 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Pengendalian pada Tahap Perencanaan

Penyediaan Rumah Khusus

A. Indikator Keberhasilan

Dengan mengikuti pembelajaran ini, Peserta Pelatihan diharapkan mampu

menjelaskan dan melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan

penyediaan rumah khusus, yang mencakup tujuan pengendalian dan bentuk

pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus.

B. Tujuan Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah

Khusus

Mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, dapat dijelaskan

bahwa pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus

merupakan suatu proses untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah

khusus yang dilaksanakan pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus.

Pemerintah (dalam hal ini Direktorat Rumah Khusus, Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)

sesuai dengan kewenangannya bertanggung jawab dalam melakukan

pengendalian penyelenggaraan rumah khusus pada tahap perencanaan.

Pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus ini, beberapa kegiatan

utama yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Perencanaan Umum Rumah Khusus, meliputi:

a. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP) dan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

b. Perencanaan Program Penyediaan Rumah Khusus, mencakup:

Pengalokasian Jumlah Unit dan Anggaran, serta Sebaran Rumah

Khusus dan Alokasi Biaya Pembangunan Rumah Khusus

Page 17: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 9

Jumlah unit dan anggaran pembangunan rumah khusus tidak dapat

lepas dari RPJMN, dengan menghitung jumlah unit dan anggaran

tahunan yang tersedia dalam RKAK dan jumkah unit yang

dibutuhkan dibagi dengan perkiraan biaya pembangunan

(konstruksi) setiap unit rumah khusus. Biaya konstruksi setiap unit

rumah khusus sangat tergantung pada harga satuan biaya

pembangunan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, sehingga

biaya pembangunan rumah khusus dapat berbeda dari satu daerah

dengan daerah lainnya. Sebaran pembangunan rumah khusus

didasarkan pada tingkat kebutuhan, kondisi perumahan yang ada,

dan arahan Menteri atau Presiden, misalnya porsi pembangunan

rumah khusus lebih besar diarahkan ke wilayah Timur Indonesia

atau disebar di wilayah perbatasan.

Pengajuan Usulan Penyediaan Rumah Khusus, disertai Persyaratan

Administrasi dan Teknis

Kementerian/ Lembaga atau Pemerintah Daerah yang mengajukan

usulan penyediaan rumah khusus didasarkan pada prioritas

pembangunan dan tingginya tingkat kebutuhan. Misalnya

Kementerian Kesehatan memerlukan rumah khusus untuk salah

satu kabupaten di Provinsi Papua untuk peningkatan pelayanan

kesehatan tentu menempati prioritas yang lebih tinggi

dibandingkan dengan usulan Pemerintah Daerah di daerah yang

sama untuk kebutuhan masyarakat nelayan. Di samping itu, dinilai

juga kelengkapan proposal/ usulan, termasuk tingkat terpenuhinya

persyaratan adiministrasi dan teknis.

Verifikasi terhadap Usulan (Persyaratan Administrasi dan Teknis)

Terpenuhinya persyaratan adiministrasi dan teknis hasil verifikasi

merupakan prasyarat yang menentukan untuk memperoleh

bantuan penyediaan rumah khusus, disamping biaya pembangunan

yang dibutuhkan dan kemudahan dalam proses perizinan dan

proses pembangunannya (misalnya lokasi yang mudah dicapai,

tersedianya bahan bangunan yang memadai).

Verifikasi Lapangan

Hasil verifikasi lapangan akan menentukan tingkat kemungkinan

memperoleh bantuan penyediaan rumah khusus, dengan mem-

Page 18: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

10 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

pertingkan dan membandingkan satu lokasi dengan lokasi lainnya,

misalnya dalam hal jalan akses ke calon lokasi pembangunan,

legalitas lahan/tanah (bukan lahan konflik), ketersediaan PSU,

kondisi lahan (daya dukung lahan, lebih baik atau lebih buruk), dan

jumlah serta kondisi ekonomi masyarakat yang membutuhkan.

Penetapan Penerima Penyediaan Rumah Khusus

Hasil verifikasi berupa daftar urutan Calon Penerima Bantuan

Penyeiaan Rumah Khusus yang sudah disusun berdasarkan berbagai

pertimbangan dan prioritas. Penetapan Penerima Penyediaan

Rumah Khusus dilakukan oleh Menteri berdasarkan usulan Direktur

Jenderal Penyediaan Perumahan.

Perencanaan program penyediaan rumah khusus didasarkan pula pada

RP3KP atau Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan

(RP3), jika belum ditetapkan Rencana Kawasan Permukiman (RKP). Bagi

daerah-daerah yang belum memiliki RP3, maka perencanaan program

penyediaan rumah khusus didasarkan pada kebutuhan rumah khusus,

rencana tata ruang wilayah (untuk perumahan) dan ketersediaan lahan/

tanah oleh Pemerintah Daerah.

Rencana kebutuhan dipetakan berdasarkan kelompok masyarakat yang

belum memiliki rumah, dan termasuk dalam kelompok sasaran calon

penerima manfaat (Peraturan Menteri PUPR Nomor 20 Tahun 2017

tentang Penyediaan Rumah khusus), ketersediaan anggaran, dan

prioritas pemerintah pada tahun berjalan). Masyarakat korban bencana

atau yang terkena dampak bencana dengan skala nasional tentu lebih

prioritas daripada masyarakat yang terkena dampak pembangunan,

seperti terkena dampak pembangunan bendungan atau jalan negara.

c. Perencanaan Penganggaran Penyediaan Rumah Khusus, mencakup:

Anggaran Perencanaan dan Perancangan Rumah Khusus

Dengan adaya desain tipologi, maka anggaran perencanaan yang

dibutuhkan hanya untuk perencanaan tapak perumahan dan

perencanaan pondasi rumah khusus berdasarkan kondisi lahan/

tanah pada Calon Penerima Bantuan Rumah Khusus. Perencanaan

tapak dilakukan berdasarkan bentuk dan kondisi tapak, arah mata

hari dan angin, potensi tapak, serta karakter Masyarakat Calon

Penghuni Rumah Khusus sehingga dapat disusun komposisi rumah

Page 19: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 11

pada tapak (blok) atau klaster atau bentuk lainnya. Adapun

perencanaan pondasi membutuhkan data daya dukung lahan/tanah

yang diperoleh dari hasil penyelidikan tanah sehingga dapat

didesain pondasi yang efisien.

Anggaran Verifikasi Teknis (Lapangan)

Penyusunan kebutuhan anggaran verifikasi lapangan dilakukan

berdasarkan biaya transportasi menuju Calon Lokasi Rumah Khusus.

Harus dihindarkan penggunaan anggaran yang berlebihan dengan

memanfaatkan sarana transportasi yang menghubungkan antar

lokasi Provinsi. Misalnya terdapat 2 Calon Lokasi Pembangunan

Rumah Khusus di Sulawesi Selatan dan Maluku Utara, yang dapat

dilakukan secara berurutan, sehingga Verifikator terlebih dahulu ke

Sulawesi Selatan dan kemudian dilanjutkan ke Maluku Utara, tanpa

harus kembali dulu ke Jakarta dan berangkat lagi ke Maluku Utara,

atau dapat pula meminta bantuan SNVT Daerah yang bersangkutan

untuk melakukan verifikasi dan hasilnya disampaikan melalui media

elektronik (e-verifikasi).

Anggaran Pembangunan Rumah Khusus

Anggaran pembangunan rumah khusus paling tidak ditentukan oleh

3 (tiga) hal, yaitu harga bahan bangunan, tenaga kerja dan biaya-

biaya lain yang dikeluarkan sehubungan dengan pelaksanaan

pembangunan, misalnya biaya transportasi bahan bangunan ke

lokasi, serta ketersediaan pendukung dan peralatan konstruksi

untuk membantu kelancaran pembangunan, seperti ketersediaan

air, listrik, dan lain-lain, sesuai desain konstruksi bangunan dan

kebutuhan di lapangan.

Anggaran Pengawasan atau Manajemen Konstruksi Rumah Khusus

Anggaran Pengawasan atau Manajemen Konstruksi (MK)

dipengaruhi oleh pola pengawasan yang dipilih dan nilai proyek,

dengan pertimbangan efisiensi penggunaan anggaran dengan

membandingkan efisiensi penggunaan Konsultan Pengawas untuk 1

(satu) atau beberapa lokasi, ataukah menggunakan Konsultan MK

untuk melayani regional (beberapa provinsi). Pilihan diantara kedua

pola tersebut dipengruhi pula oleh ketersediaan Sumber Daya

Manusia pada Konsultan MK.

Page 20: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

12 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

2. Penyusunan Perencanaan Teknis Rumah Khusus, meliputi:

a. Penyusunan Pra Rencana.

b. Pengembangan Rencana (Prototipe) dan DED Rumah Khusus.

c. Penyusunan Spesifikasi Teknis.

d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

e. Penyelesaian Perizinan.

Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan

Permukiman (RP3KP) yang di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun

2016 menjadi Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan (RP3)

dan Rencana Kawasan Permukiman (RKP) seharusnya dapat dijadikan dasar

untuk melakukan perencanaan dan pengendalian pembangunan rumah khusus,

dengan sasaran masyarakat miskin yang tidak dapat mengakses rusunawa,

rumah umum yang bersubsidi dan rumah swadaya dengan kemampuan

anggaran sebagai kendala.

Namun, dengan adanya fakta bahwa tidak semua Pemerintah Kabupaten/ Kota

sudah memiliki RP3KP, maka diperlukan jastifikasi berdasarkan Usulan Daerah

(Proposal), tingkat kepentingan dan kegentingan, serta Kebijakan Menteri.

Tingkat kegentingan dapat diartikan, misalnya jika ada sekelompok Masyarakat

yang terkena bencana alam atau dampak pembangunan maka Kelompok

Masyarakat ini dapat didahulukan.

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, telah dijelaskan

bahwa pengendalian yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah untuk

menjamin:

1. Proses perizinan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

2. Kesesuaian perencanaan penyediaan rumah khusus dengan rencana tata

ruang wilayah dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

3. Pemenuhan kebutuhan perumahan (rumah khusus) yang sesuai dengan

alokasi ruang yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten/ Kota.

4. Kesesuaian peruntukan dan intensitas perumahan (rumah khusus) dengan

Rencana Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

5. Keterpaduan rencana penyediaan prasarana, sarana dan utilitas umum

(PSU) dengan struktur ruang dan standar pelayanan minimal.

Page 21: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 13

Oleh karena itu, kegiatan pengedalian pada tahap perencanaan penyediaan

rumah khusus ini harus dilakukan sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah

RI, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tersebut.

C. Bentuk Pengendalian pada Tahap Perencanaan Penyediaan Rumah

Khusus

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa kegiatan pengedalian pada

tahap perencanaan penyediaan rumah khusus ini harus dilakukan sesuai dengan

arahan Peraturan Pemerintah RI, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada

tahap perencanaan tersebut. Berdasarkan pada arahan-arahan tersebut, maka

bentuk pengendalian yang dapat dilakukan oleh Pemerintah (Direktorat Rumah

Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat) maupun Pemerintah Daerah, adalah sebagai

berikut:

1. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang

mendukung proses perencanaan penyediaan rumah khusus. Usulan NSPK

yang perlu disiapkan atau dibuat adalah sebagai berikut:

a. Pedoman atau Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Perencanaan Teknis

Rumah Khusus.

b. Pedoman Teknis Analisis Harga Satuan Bangunan.

c. SNI Nomor 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

Perumahan Perkotaan.

d. SNI Nomor 03-6981-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan

Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di Daerah Perkotaan.

e. Pedoman atau Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi Usulan (Persyaratan

Administrasi dan Teknis), serta Verifikasi Teknis (Lapangan).

f. SOP Verifikasi Usulan dan Verifikasi Lapangan.

2. Pemeriksaan terhadap Hasil Verifikasi Usulan dan Verifikasi Lapangan,

terutama yang terkait dengan kesesuaian perencanaan penyediaan rumah

khusus dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), serta ketersediaan

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) yang mendukung penyediaan

rumah khusus, meliputi:

a. Pemeriksaan atas kesesuaian antara lokasi rumah khusus dengan

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Page 22: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

14 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

b. Pemeriksaan atas lokasi rumah khusus dengan perumahan

masyarakat.

c. Pemeriksaan atas ketersediaan prasarana (jalan lingkungan, saluran

drainase, sanitasi, dan penyediaan air minum).

d. Pemeriksaan atas ketersediaan sarana (peribadatan, pendidikan,

dan/atau sarana sosial dan budaya).

e. Pemeriksaan atas ketersediaan utilitas umum (jaringan atau

instalasi listrik).

f. Pemeriksaan atas air tanah, jika tidak terdapat jaringan pipa air

minum.

g. Pemeriksaan atas curah hujan, jika tidak tersedia jaringan pipa

PDAM dan air tanah yang layak, dengan tujuan untuk penyediaan

penampungan air hujan.

3. Pemberian izin yang efektif dan efisien oleh Pemerintah Daerah, sehingga

harus dilakukan pemantauan terhadap proses penyelesaian perizinan

tersebut (terutama Izin Mendirikan Bangunan atau IMB).

4. Pemeriksaan terhadap Hasil Penetapan Penerima Penyediaan Rumah

Khusus dan/atau Perencanaan Teknis Rumah Khusus, disesuaikan dengan

usulan dan kebutuhan rumah khusus di Kabupaten/ Kota yang

bersangkutan, berdasarkan Rencana Pembangunan dan Pengembangan

Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) Daerah.

Dalam pelaksanaannya, Direktorat Rumah Khusus, Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

telah menyusun Pedoman Pelaksanaan Verifikasi Teknis (Lapangan) Penye-

diaan Rumah Khusus, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran-A.

Langkah-langkah Pengendalian

Untuk melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah

khusus ini diperlukan langkah-langkah pengendalian oleh Direktorat Rumah

Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, yang

diusulkan sebagai berikut:

1. Penyusunan Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis

Penyediaan Rumah Khusus

Page 23: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 15

Subdirektorat Perencanaan Teknis, Direktorat Rumah Khusus memiliki tugas

untuk menyusun Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis

Penyediaan Rumah Khusus pada akhir setiap Minggu, yang meliputi:

a. Daftar Calon Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/

Lembaga atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang mengajukan

Usulan/ Proposal Penyediaan Rumah Khusus, yang dilengkapi dengan

data profil (minimal Penerima Manfaat, jumlah unit, alamat lokasi, titik

koordinat, dan tahun pengajuan).

b. Daftar Calon Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/

Lembaga atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang lolos/ tidak

lolos Verifikasi Usulan/Proposal (Persyaratan Administrasi dan Teknis).

c. Daftar Calon Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/

Lembaga atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang lolos/ tidak

lolos Verifikasi Lapangan.

d. Daftar Calon Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/

Lembaga atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang sudah/ tidak

disetujui untuk ditetapkan oleh Menteri sebagai Penerima Penyediaan

Rumah Khusus.

e. Daftar Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/ Lembaga

atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang sudah/ sedang

dilakukan penyusunan Perencanaan Teknisnya.

2. Pemeriksaan Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis

Penyediaan Rumah Khusus

Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis Penyediaan Rumah

Khusus ini kemudian diperiksa oleh Kepala Subdirektorat Perencanaan

Teknis, Direktorat Rumah Khusus. Apabila sudah benar, maka Laporan Hasil

Pemrograman dan Perencanaan Teknis Penyediaan Rumah Khusus tersebut

disampaikan kepada Direktur Rumah Khusus dan para Kepala Subdirektorat

yang lain di lingkungan Direktorat Rumah Khusus.

3. Penentuan Langkah Tindak Lanjut

Pada awal setiap Minggu dilakukan Rapat Pimpinan antara Direktur Rumah

Khusus dan para Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Rumah

Page 24: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

16 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Khusus, untuk membahas Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan

Teknis Penyediaan Rumah Khusus, yaitu:

a. Menentukan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis Penyediaan

Rumah Khusus yang telah dilakukan hingga Minggu sebelumnya

(tanggal/ bulan/ tahun) sudah atau belum memenuhi ketentuan dan

peraturan yang berlaku.

b. Menentukan Langkah Tindak Lanjut sebagai bentuk rekomendasi pada

setiap Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis Penyediaan Rumah

Khusus, meliputi:

Tindak lanjut untuk melakukan perbaikan apabila terjadi kesalahan

atau penyimpangan; dan/atau

Tindak lanjut untuk meneruskan kegiatan/ pekerjaan pada tahap

berikutnya; dan/atau

Tindak lanjut lainnya.

D. Latihan

1. Jelaskan mengapa pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan

rumah khusus harus dilakukan ?

2. NSPK apa saja yang diperlukan dalam pengendalian pada tahap

perencanaan penyediaan rumah khusus ?

3. Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan terhadap Hasil Verifikasi Usulan

maupun Verifikasi Lapangan ?

4. Sebutkan salah satu langkah pengendalian pada tahap perencanaan

penyediaan rumah khusus yang harus dilakukan ?

5. Permasalahan apa yang sering dihadapi dalam melaksanakan pengendalian

pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus ? Bagaimana cara

penyelesaiannya ?

E. Rangkuman

Pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus merupakan

suatu proses untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah khusus yang

dilaksanakan pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus. Oleh karena

Page 25: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 17

itu, kegiatan pengedalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus

ini harus dilakukan sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah RI, serta

kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan tersebut.

Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan secara garis besar, adalah:

1. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang

mendukung proses perencanaan penyediaan rumah khusus.

2. Pemeriksaan terhadap Hasil Verifikasi Usulan dan Verifikasi Lapangan.

3. Pemberian izin yang efektif dan efisien oleh Pemerintah Daerah, sehingga

harus dilakukan pemantauan terhadap proses penyelesaian perizinan

tersebut (terutama IMB).

4. Pemeriksaan terhadap Hasil Penetapan Penerima Penyediaan Rumah

Khusus dan/atau Perencanaan Teknis Rumah Khusus, disesuaikan dengan

RP3KP Daerah.

Untuk melaksanakan pengendalian pada tahap perencanaan penyediaan rumah

khusus ini diperlukan langkah-langkah pengendalian oleh Direktorat Rumah

Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, yang

diusulkan sebagai berikut:

1. Penyusunan Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis

Penyediaan Rumah Khusus.

2. Pemeriksaan Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis

Penyediaan Rumah Khusus.

3. Penentuan Langkah Tindak Lanjut.

Page 26: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

18 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 27: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 19

BAB 3

PENGENDALIAN PADA TAHAP PEMBANGUNAN

RUMAH KHUSUS

Page 28: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

20 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Pengendalian pada Tahap Pembangunan

Rumah Khusus

A. Indikator Keberhasilan

Dengan mengikuti pembelajaran ini, Peserta Pelatihan diharapkan mampu

menjelaskan dan melaksanakan pengendalian pada tahap pembangunan rumah

khusus, yang mencakup tujuan pengendalian dan bentuk pengendalian pada

tahap pembangunan rumah khusus.

B. Tujuan Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, dapat dijelaskan

bahwa pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus merupakan

suatu proses untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah khusus yang

dilaksanakan pada tahap pembangunan rumah khusus. Pemerintah (dalam hal

ini Direktorat Rumah Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sesuai dengan

kewenangannya bertanggung jawab dalam melakukan pengendalian penyeleng-

garaan rumah khusus pada tahap pembangunan rumah khusus.

Pada tahap pembangunan rumah khusus, beberapa kegiatan utama yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pada tahap persiapan konstruksi, meliputi:

a. Penandatanganan Konrak.

b. Serah Terima Lapangan (Site Hand Over), dilengkapi dengan Berita

Acara Serah Terima Lahan (Lapangan).

c. Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

d. Penyusunan Program Mutu.

e. Penyusunan Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi

(RK3K).

Page 29: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 21

f. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Construction Meeting/PCM).

g. Mobilisasi bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja.

h. Pengukuran/Pemeriksaan Bersama (Mutual Check).

i. Tinjauan Desain.

Konsultan Pengawas atau konsultan MK menyiapkan PCM dan seluruh

dokumen yang dibutuhkan, untuk diusulkan kepada PPK dan dipergunakan

sebagai lampiran pada Undangan Rapat. Selain unsur ke-Satker-an,

Konsultan MK, dan Kontraktor Pemenang Lelang diundang pula Direksi

Teknis (dari Pemerintah Daerah) dan Supplair Bahan Bangunan jika terlibat.

Tugas Konsultan MK pada tahap persiapan, yaitu meliputi penyiapan

Dokumen Seleksi Perencana dan Pelaksana, membantu ULP K/L dalam

persiapan Penyedia Barang dan Jasa (PBJ) Jasa Konstruksi, Seleksi Penyedia

Jasa Perencana dan Pelaksana, membantu pengurusan perizinan, mem-

bantu pengurusan IMB, Izin Akses Kapling kepada Pemerintah Daerah dan

Masyarakat di sekitar lokasi, fasilitasi penyediaan Air Kerja, fasilitasi

penyediaan Listrik Kerja, penyiapan tempat pembuangan Limbah, dan lain-

lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Pada tahap Perencanaan, tugas Konsultan MK meliputi pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan perencanaan, membuat Berita Acara Prestasi

Perencanaan dan Persiapan Pelaksanaan Penyedia Barang dan Jasa (PBJ)

pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi (Dokumen PBJ). Adapun Konsultan MK

pada Tahap Pelelangan tugasnya membantu ULP K/L dalam persiapan PBJ

Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan, sedangkan dalam tahap Konstruksi,

tugas Konsultan MK, yaitu mengendalikan program pelaksanaan konstruksi

fisik, koordinasi, evaluasi, dan T3 terhadap penyimpangan pelaksanaan

konstruksi, seperti kualitas hasil pekerjaan, kuantitas (volume) pekerjaan

(tidak ada yang berkurang dan lebih dalam hal dimensi, waktu pelaksanaan

konstruksi dan memperkirakan resiko yang mungkin terjadi), membuat

Berita Acara (BA) Prestasi Pelaksanaan Konstruksi, pengendalian masa

pemeliharaan pada saat Commisioning Test, penyiapan As Build-drawing,

membantu pengurusan SLF, menyusun Dokumen Pelaksanaan Konstruksi,

serta membantu pengurusan Izin Penggunaan Bangunan (IPB) apabila

dinyatakan oleh Peraturan Daerah. Seluruh lingkup pekerjaan dan tugas

Konsultan MK harus dituangkan dengan detail dalam bentuk Kontrak antara

Page 30: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

22 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

PPK dan Kosultan MK, untuk menghindarkan terjadinya salah persepsi dan

interpretasi atas kontrak.

Rapat PCM dipimpin oleh PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) beserta staf

dengan didampingi oleh Konsultan MK, yang mana acara utamanya adalah

penyampaian materi PCM oleh Kontraktor Pelaksana. Adapun materi yang

dibahas dan disepakati dalam PCM, meliputi:

a. Program Mutu.

b. Struktur organisasi kerja pelaksanaan kegiatan.

c. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan.

d. Jadwal pelaksanaan pekerjaan & metode kerja yang memperhatikan K3.

e. Jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan personil.

f. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi pekerjaan.

g. Menyamakan persepsi tentang pasal-pasal atau butir-butir yang

tertuang dalam Dokumen Kontrak.

h. Usulan-usulan perubahan mengenai isi dalam pasal-pasal Dokumen

Kontrak.

i. Hubungan dengan Institusi lain.

j. Prosedur penyelenggaraan pekerjaan.

k. Program Rencana Mutu Kontrak (RMK) dari Penyedia Jasa.

l. Penanggung Jawab RMK.

Gambar 1 Diagram Pre Construction Meeting (PCM)

Page 31: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 23

m. Kendala-kendala yang diperkirakan akan timbul, beserta rencana tindak

lanjutnya.

2. Kegiatan pada tahap konstruksi, meliputi:

a. Pekerjaan Persiapan Lapangan.

b. Pekerjaan Struktural.

c. Pekerjaan Arsitektur.

d. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing (Sanitasi).

e. Pekerjaan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), jika dinyatakan

dalam Kontrak (sebab tidak seluruh pembangunan rumah khusus

dilengkapi dengan PSU).

f. Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO).

3. Kegiatan pada tahap pemeliharaan konstruksi, meliputi:

a. Pemeliharaan Hasil Pekerjaan (Masa Pemeliharaan 6 Bulan).

b. Pengajuan Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO).

c. Pemeriksaan Administrasi dan Fisik Hasil Pekerjaan.

d. Pekerjaan Perbaikan dan Penyempurnaan (Apabila tidak lengkap/

belum sempurna).

e. Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO).

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, telah dijelaskan

bahwa pengendalian yang dilakukan pada tahap pembangunan ini adalah untuk

menjamin:

1. Kesesuaian pembangunan perumahan (rumah khusus) dengan rencana tata

ruang wilayah, perencanaan perumahan (rumah khusus), izin mendirikan

bangunan (IMB), dan persyaratan lain sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

2. Pembangunan perumahan yang layak huni, sehat, aman, serasi, dan teratur

serta mencegah terjadinya penurunan kualitas perumahan.

3. Kualitas fisik dan fungsional kawasan permukiman (rumah khusus).

4. Kesesuaian proses pembangunan kawasan permukiman (rumah khusus)

dengan perizinan yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah.

Dengan demikian, kegiatan pengedalian pada tahap pembangunan rumah

khusus, harus dilakukan sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah, serta

Page 32: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

24 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pembangunan rumah khusus

tersebut.

C. Bentuk Pengendalian pada Tahap Pembangunan Rumah Khusus

Kegiatan pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus, harus

dilakukan sesuai dengan arahan peraturan teknis, dan tahapan kegiatan yang

dilakukan pada tahap pembangunan rumah khusus, yang difokuskan pada

kegiatan pembangunan fisik (konstruksi). Namun, berdasarkan pada arahan-

arahan tersebut, maka bentuk pengendalian yang dapat dilakukan oleh

Pemerintah (Direktorat Rumah Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan

Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) maupun

Pemerintah Daerah, adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang

mendukung proses pelaksanaan pembangunan rumah khusus. Usulan NSPK

yang perlu disiapkan atau dibuat adalah sebagai berikut:

a. Pedoman atau Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembangunan Rumah

Khusus.

b. SOP Pengendalian Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan Rumah

Khusus, untuk pekerjaan struktur/konstruksi, pekerjaan arsitektur dan

pekerjaan mekanikal, elektrikal dan plumbing.

c. SOP apabila terjadi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, sehingga

diperlukan Rapat Pembuktian Kasus (Show Cause Meeting/SCM) untuk

secara bersama-sama dicarikan solusi bagi percepatan pembangunan.

Kesepakatan SCM dituangkan dalam Berita Acara PCM dan selanjutnya

dilakukan uji coba oleh Kontraktor.

2. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan rumah khusus, melalui

kegiatan-kegiatan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

a. Pemantauan

Pemantauan merupakan kegiatan pengamatan terhadap pelaksanaan

pembangunan rumah khusus yang dilakukan secara langsung, tidak

langsung, dan/atau melalui laporan masyarakat.

Page 33: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 25

1) Pemantauan secara langsung, dilakukan dengan memverifikasi

kesesuaian antara pelaksanaan pembangunan rumah khusus

dengan perizinan yang diberikan.

2) Pemantauan secara tidak langsung, dilakukan dengan memverifikasi

kesesuaian antara rencana pembangunan yang disusun oleh Pelaku

Pembangunan dengan rencana pembangunan yang disahkan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, khusus untuk DKI Jakarta oleh

Pemerintah Daerah Provinsi.

3) Pemantauan melalui laporan masyarakat, dilakukan sesuai dengan

mekanisme peran masyarakat dalam penyelenggaraan Perumahan

dan Kawasan Permukiman, khususnya penyelenggaraan rumah

khusus.

b. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan untuk menilai tingkat pencapaian

penyelenggaraan rumah khusus secara terukur dan objektif, yang

dilakukan berdasarkan hasil pemantauan. Dari evaluasi ini diharapkan

dapat menghasilkan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) atau Instansi Pemerintah yang membidangi

perumahan dan kawasan permukiman. Selanjutnya, rekomendasi

tersebut disusun dalam bentuk pelaporan.

c. Pelaporan

Pelaporan yang memuat rekomendasi hasil evaluasi, disusun/ dibuat

oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

(Pusat) secara berjenjang/ bertahap sesuai dengan kewenangannya.

Dalam pelaksanaannya, Direktorat Rumah Khusus, Direktorat Jenderal

Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

telah menyusun acuan untuk melakukan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi

Pembangunan Rumah Khusus, sebagaimana dapat dilihat pada Lampiran-B.

Langkah-langkah Pengendalian

Untuk melaksanakan pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus ini

diperlukan langkah-langkah pengendalian oleh Direktorat Rumah Khusus,

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, yang telah

Page 34: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

26 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

dilakukan melalui sistem pelaporan secara berjenjang, disertai dengan laporan

internal, yaitu:

1. Proses Pelaporan di tingkat Kabupaten/Kota

Untuk proses pelaporan di tingkat Kabupaten/Kota akan melibatkan

Kontraktor, Satker Kabupaten/Kota, dan Kepala Satker Kabupaten/Kota

(lihat Gambar-2), yang meliputi:

a. Kontraktor akan menyusun Laporan secara periodik (bulanan), dan

menyerahkan Laporan tersebut kepada Satker Kabupaten/Kota.

b. Setelah menerima Laporan, Satker Kabupaten/Kota melakukan review

laporan, serta mengecek kondisi lapangan.

c. Apabila di dalam Laporan terdapat kesalahan, maka Laporan akan

dikembalikan kepada Kontraktor untuk segera memperbaiki dan

menyerahkannya kembali kepada Satker Kabupaten/Kota.

d. Apabila Laporan sudah benar, maka akan disampaikan kepada Kepala

Satker Kabupaten/Kota.

e. Setelah menerima Laporan, Kepala Satker Kabupaten/Kota melakukan

review laporan. Apabila di dalam Laporan terdapat kesalahan, maka

Laporan akan dikembalikan kepada Satker Kabupaten/Kota untuk

segera memperbaiki dan memproses selanjutnya sebagaimana butir-b

dan seterusnya.

f. Apabila Laporan sudah benar, maka akan dilakukan verifikasi laporan,

untuk selanjutnya disampaikan kepada Satker Provinsi.

2. Proses Verifikasi Laporan di tingkat Provinsi

Adapun proses verifikasi laporan pada tingkat Provinsi akan melibatkan

Satker Kabupaten/Kota, Satker Provinsi, dan Kepala Satker Provinsi (lihat

Gambar-3), yang meliputi:

a. Satker Provinsi menerima Laporan Kabupaten/Kota secara periodik

(bulanan) dari Kepala Satker Kabupaten/Kota.

b. Setelah itu, Satker Provinsi melakukan pengecekan terhadap Laporan

Kabupaten/Kota.

c. Apabila di dalam Laporan terdapat kesalahan, maka Laporan akan

dikembalikan kepada Satker Kabupaten/Kota untuk segera diperbaiki

Page 35: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 27

dan diproses lebih lanjut sebagaimana proses pelaporan pada butir-b di

tingkat Kabupaten/ Kota dan seterusnya.

d. Apabila Laporan sudah benar, maka akan diserahkan/disampaikan

kepada Kepala Satker Provinsi.

e. Setelah menerima Laporan, Kepala Satker Provinsi melakukan review

Laporan Kabupaten/Kota. Apabila di dalam Laporan terdapat kesalahan,

maka Laporan akan dikembalikan kepada Satker Provinsi untuk segera

dicek kembali dan diproses lebih lanjut, sebagaimana butir-b dan

seterusnya.

f. Apabila Laporan sudah benar, maka akan dilakukan verifikasi laporan,

untuk selanjutnya disampaikan kepada Satker Pusat.

3. Proses Verifikasi Laporan di tingkat Pusat

Proses verifikasi laporan di tingkat Pusat akan melibatkan Satker Provinsi,

Satker Pusat, Kepala Satker Pusat dan Direktur Rumah Khusus (lihat

Gambar-4), yang meliputi:

a. Untuk kelengkapan Input Data Pembangunan Rumah Khusus, Satker

Pusat menerima Laporan Provinsi secara periodik (bulanan) dari Kepala

Satker Provinsi.

b. Setelah itu, Satker Pusat melakukan pengecekan terhadap Laporan

Provinsi.

c. Apabila di dalam Laporan terdapat kesalahan, maka Laporan akan

dikembalikan kepada Satker Provinsi untuk segera diperbaiki dan

diproses lebih lanjut sebagaimana proses pelaporan pada butir-b di

tingkat Provinsi dan seterusnya.

d. Apabila Laporan sudah benar, maka akan diserahkan/disampaikan

kepada Kepala Satker Pusat.

e. Setelah menerima Laporan, Kepala Satker Pusat melakukan review

Laporan Provinsi. Apabila di dalam Laporan terdapat kesalahan, maka

Laporan akan dikembalikan kepada Satker Pusat untuk segera dicek

kembali dan diproses lebih lanjut, sebagaimana pada butir-b dan

seterusnya.

f. Apabila Laporan sudah benar, maka akan dilakukan verifikasi laporan,

untuk selanjutnya disampaikan kepada Direktur Rumah Khusus.

Page 36: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

28 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Sistem Pelaporan secara berjenjang yang meliputi proses pelaporan di tingkat

Kabupaten/Kota, proses verifikasi laporan di tingkat Provinsi, serta proses

verifikasi laporan di tingkat Pusat dapat dicermati pada gambar-gambar berikut.

(Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Serahkan Laporan

Terima Laporan

Chek Kondisi Lapangan

Input Laporan Terima Laporan

Review

Benar

Salah

Salah

Benar

Verifikasi Laporan

KONTRAKTORSATKER

KABUPATEN/KOTA

KEPALA SATKER

KABUPATEN/KOTA

Periode

Review Laporan

Perbaiki Laporan

Gambar 2 Bagan Alir Proses Pelaporan di Tingkat Kabupaten/Kota

Page 37: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 29

Terima Laporan

Kabupaten/Kota

Serahkan Laporan

Kabupaten/Kota

Terima Laporan Salah

Review Laporan

Kabupaten/Kota

Benar

Salah

Benar

SATKER PROVINSISATKER

KABUPATEN/KOTA

KEPALA SATKER

PROVINSI

Cek Laporan

Kabupaten/Kota

Salah

Periode

Verifikasi Laporan

Gambar 3 Bagan Alir Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Provinsi

(Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 38: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

30 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Terima Laporan Provinsi

Serahkan Laporan

Provinsi

Terima Laporan Salah

Review Laporan Provinsi

Verifikasi Laporan

Benar

Salah

Terima Laporan

Benar

SATKER PUSAT SATKER PROVINSIKEPALA SATKER

PUSAT

Cek Laporan Provinsi

DIREKTUR

Salah

Periode

Input Data

Pembangunan Rumah

Khusus

Gambar 4 Bagan Alir Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Pusat (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 39: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 31

4. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan

Rumah Khusus

Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat Rumah Khusus memiliki

tugas untuk menyusun Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi

Pembangunan Rumah Khusus pada akhir setiap Minggu. Laporan ini pada

dasarnya merupakan laporan kemajuan pekerjaan fisik pembangunan

rumah khusus di suatu lokasi (Provinsi/ Kabupaten/ Kota). Selanjutnya,

Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus ini

disampaikan kepada Subdirektorat Penyediaan Rumah Tapak Khusus dan

Rumah Tapak Negara, Direktorat Rumah Khusus untuk dilakukan

pemeriksaan.

5. Pemeriksaan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan

Khusus

Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus ini

diperiksa terlebih dahulu oleh Kepala Subdirektorat Penyediaan Rumah

Tapak Khusus dan Rumah Tapak Negara, Direktorat Rumah Khusus. Apabila

sudah benar, maka Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan

Rumah Khusus tersebut disampaikan kepada Direktur Rumah Khusus dan

para Kepala Subdirektorat yang lain di lingkungan Direktorat Rumah Khusus.

6. Penentuan Langkah Tindak Lanjut

Pada awal setiap Minggu dilakukan Rapat Pimpinan antara Direktur Rumah

Khusus dan para Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Rumah

Khusus, untuk membahas Laporan Kemajuan Pekerjaan Pembangunan

Rumah Khusus dari Kepala Satker Pusat, serta Laporan Hasil Pemantauan

dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus, yaitu:

a. Menentukan Hasil Kemajuan Pekerjaan Pembangunan Rumah Khusus,

serta Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus yang

telah dilakukan hingga Minggu sebelumnya (tanggal/ bulan/ tahun)

sudah atau belum sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

b. Menentukan Langkah Tindak Lanjut sebagai bentuk rekomendasi pada

setiap Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus,

meliputi:

Page 40: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

32 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Tindak lanjut untuk melakukan perbaikan apabila belum sesuai

dengan rencana, atau terjadi kesalahan atau penyimpangan;

dan/atau

Tindak lanjut untuk meneruskan kegiatan/ pekerjaan pada tahap

berikutnya; dan/atau

Tindak lanjut lainnya.

D. Latihan

1. Jelaskan mengapa pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus

harus dilakukan ?

2. NSPK apa saja yang diperlukan dalam melakukan pengendalian pada tahap

pembangunan rumah khusus?

3. Mengapa perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pada tahap

pembangunan rumah khusus ?

4. Proses pelaporan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota akan melibatkan

siapa saja ?

5. Permasalahan apa yang sering dihadapi dalam melaksanakan pengendalian

pada tahap pembangunan rumah khusus ? Bagaimana cara menyelesaikan

permasalahan tersebut ?

E. Rangkuman

Pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah khusus yang dilaksanakan

pada tahap pembangunan rumah khusus. Oleh karena itu, kegiatan pengedalian

pada tahap pembangunan rumah khusus ini harus dilakukan sesuai dengan

arahan Peraturan Pemerintah, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada

tahap pembangunan rumah khusus tersebut.

Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan secara garis besar, adalah:

1. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang

mendukung proses pembangunan rumah khusus.

2. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan rumah khusus, melalui

kegiatan-kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

Page 41: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 33

3. Pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan rumah khusus yang

dilakukan secara langsung, tidak langsung, atau melalui laporan masyarakat.

4. Evaluasi terhadap tingkat pencapaian penyelenggaraan rumah khusus,

dengan menilai hasil pemantauan, agar dapat menghasilkan rekomendasi.

5. Pelaporan yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah

Provinsi, dan Pemerintah (Pusat) dilakukan secara berjenjang/ bertahap

sesuai dengan kewenangannya.

Untuk melaksanakan pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus ini

diperlukan langkah-langkah pengendalian oleh Direktorat Rumah Khusus,

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, yang telah

dilakukan melalui sistem pelaporan secara berjenjang, disertai dengan laporan

internal, yaitu:

1. Proses Pelaporan di Tingkat Kabupaten/Kota.

2. Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Provinsi.

3. Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Pusat.

4. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah

Khusus.

5. Pemeriksaan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah

Khusus.

6. Penentuan Langkah Tindak Lanjut.

Page 42: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

34 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 43: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 35

BAB 4

PENGENDALIAN PADA TAHAP PEMANFAATAN

RUMAH KHUSUS

Page 44: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

36 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah

Khusus

A. Indikator Keberhasilan

Dengan mengikuti pembelajaran ini, Peserta Pelatihan diharapkan mampu

menjelaskan dan melaksanakan pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah

khusus, yang mencakup tujuan pengendalian dan bentuk pengendalian pada

tahap pemanfaatan rumah khusus.

B. Tujuan Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus

Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan

Perumahan dan Kawasan Permukiman, telah memberikan arahan bahwa

pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus merupakan suatu

proses untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah khusus yang

dilaksanakan pada tahap pemanfaatan rumah khusus. Pemerintah (dalam hal ini

Direktorat Rumah Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sesuai dengan

kewenangannya bertanggung jawab dalam pengendalian penyelengaraan

rumah khusus pada tahap pemanfaatan rumah khusus.

Pada tahap pemanfaatan rumah khusus, beberapa kegiatan utama yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pengelolaan aset Rumah Khusus, meliputi:

a. Penetapan status penggunaan Rumah Khusus.

b. Alih status penggunaan Rumah Khusus.

c. Hibah Rumah Khusus.

2. Kegiatan pemanfaatan Rumah Khusus, meliputi:

a. Penghunian Rumah Khusus.

b. Pemeliharaan dan perawatan Rumah Khusus.

Page 45: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 37

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Permukiman, telah dijelaskan

bahwa pengendalian yang dilakukan pada tahap pemanfaatan ini adalah untuk

menjamin:

1. Kesesuaian pemanfaatan Rumah dengan fungsinya.

2. Kesesuaian pemanfaatan Perumahan dengan sertifikat laik fungsi.

3. Kesesuaian pemanfaatan Perumahan dengan fungsi hunian.

4. Pengembangan kawasan permukiman (rumah khusus) sesuai dengan

rencana tata ruang.

Oleh karena itu, kegiatan pengedalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus

ini harus dilakukan sesuai dengan arahan Peraturan Pemerintah, serta kegiatan-

kegiatan yang dilakukan pada tahap pemanfaatan tersebut.

C. Bentuk Pengendalian pada Tahap Pemanfaatan Rumah Khusus

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa kegiatan pengedalian pada tahap

pemanfaatan rumah khusus, harus dilakukan sesuai dengan arahan Peraturan

Pemerintah, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap pemanfaatan

rumah khusus. Berdasarkan pada arahan-arahan tersebut, maka bentuk

pengendalian yang dapat dilakukan oleh Pemerintah (Direktorat Rumah Khusus,

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat) maupun Pemerintah Daerah, adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) yang

mendukung proses pemanfaatan rumah khusus. Usulan NSPK yang perlu

disiapkan atau dibuat adalah sebagai berikut:

a. Pedoman atau Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan Aset Rumah Khusus.

b. Pedoman atau Petunjuk Pelaksanaan Penghunian Rumah Khusus.

c. Pedoman atau Petunjuk Pelaksanaan Pemeliharaan dan Perawatan

Bangunan Rumah Khusus, beserta PSU Pendukungnya.

2. Pemberian Insentif untuk mendorong pengembangan kawasan permukiman

(rumah khusus) sesuai rencana tata ruang, adalah berupa:

Page 46: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

38 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

a. Insentif perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan di bidang perpajakan.

b. Pemberian kompensasi, misalnya dalam bentuk penghargaan.

c. Subsidi silang.

d. Pembangunan dan pengadaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum.

e. Kemudahan prosedur perizinan.

3. Pengenaan Disinsentif untuk membatasi pengembangan kawasan permu-

kiman (rumah khusus) yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, adalah

berupa:

a. Pengenaan retribusi daerah.

b. Pembatasan penyediaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum.

c. Pengenaan kompensasi, misalnya dalam bentuk denda.

d. Pengenaan sanksi, sesuai dengan Undang-Undang di bidang Perumahan

dan Kawasan Permukiman.

4. Pengenaan sanksi terhadap setiap pelanggaran yang terkait dengan

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, termasuk

penyelenggaraan rumah khusus.

Perangkat atau instrumen yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan

Insentif dan Disinsentif tersebut pada umumnya dibuat dalam bentuk Peraturan

Daerah, atau Peraturan Bupati/ Walikota. Sebagai contoh, Pemerintah Kota

Bekasi melakukan Pemberian Insentif dan Disinsentif melalui ketentuan-

ketentuan yang dituangkan dalam Peraturan Walikota Nomor 05 tahun 2015,

yang difokuskan untuk melakukan pemanfaatan ruang sesuai dengan peraturan

zonasi dan ketentuan lain yang berlaku.

Namun demikian, pengendalian dalam bentuk pemberian insentif dan

disinsentif, maupun pengenaan sanksi tersebut lebih cenderung digunakan

untuk menilai kesesuaian pemanfaatan rumah khusus dengan rencana tata

ruang, sehingga belum bisa digunakan untuk melakukan pengendalian pada

tahap pemanfaatan rumah khusus secara menyeluruh.

Langkah-langkah Pengendalian

Untuk melaksanakan pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus ini

diperlukan langkah-langkah pengendalian oleh Direktorat Rumah Khusus,

Page 47: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 39

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, yang diusulkan

sebagai berikut:

1. Penyusunan Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah

Khusus

Subdirektorat Pengelolaan Rumah Tapak Khusus, Direktorat Rumah Khusus

memiliki tugas untuk menyusun Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan

Pemanfaatan Rumah Khusus pada akhir setiap Minggu, yang meliputi:

a. Daftar Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/ Lembaga

atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang sudah/ belum

memenuhi kelengkapan persyaratan untuk proses Serah Terima Aset

Rumah Khusus (Alih Status atau Hibah Rumah Khusus).

b. Daftar Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/ Lembaga

atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang sudah/ belum

melaksanakan Penghunian Sementara setelah dilakukan Serah Terima

Pertama Pekerjaan (PHO).

c. Daftar Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/ Lembaga

atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang sudah/ belum

melaksanakan Serah Terima Aset Rumah Khusus (Alih Status Rumah

Khusus atau Hibah Rumah Khusus).

d. Daftar Penerima Penyediaan Rumah Khusus (Kementerian/ Lembaga

atau Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota) yang sudah/ belum

melaksanakan kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan Rumah Khusus

secara mandiri.

2. Pemeriksaan Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah

Khusus

Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah Khusus ini

kemudian diperiksa oleh Kepala Subdirektorat Pengelolaan Rumah Tapak

Khusus, Direktorat Rumah Khusus. Apabila sudah benar, maka Laporan Hasil

Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah Khusus tersebut disampaikan

kepada Direktur Rumah Khusus dan para Kepala Subdirektorat yang lain di

lingkungan Direktorat Rumah Khusus.

Page 48: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

40 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

3. Penentuan Langkah Tindak Lanjut

Pada awal setiap Minggu dilakukan Rapat Pimpinan antara Direktur Rumah

Khusus dan para Kepala Subdirektorat di lingkungan Direktorat Rumah

Khusus, untuk membahas Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan

Rumah Khusus, yaitu:

a. Menentukan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah Khusus

yang telah dilakukan hingga Minggu sebelumnya (tanggal/bulan/tahun)

sudah atau belum memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku.

b. Menentukan Langkah Tindak Lanjut sebagai bentuk rekomendasi pada

setiap Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah Khusus,

meliputi:

Tindak lanjut untuk melakukan perbaikan apabila terjadi kesalahan

atau penyimpangan; dan/atau

Tindak lanjut untuk meneruskan kegiatan/ pekerjaan pada tahap

berikutnya; dan/atau

Tindak lanjut lainnya.

D. Latihan

1. Jelaskan mengapa pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus

harus dilakukan ?

2. NSPK apa saja yang diperlukan untuk melakukan pengendalian pada tahap

pemanfaatan rumah khusus ?

3. Jelaskan tujuan pemberian disinsentif dalam melakukan pengendalian pada

tahap pemanfaatan rumah khusus ?

4. Sebutkan salah satu langkah pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah

khusus, apa yang harus dilakukan ?

5. Permasalahan apa yang sering dihadapi dalam melaksanakan pengendalian

pada tahap pemanfaatan rumah khusus ?

Page 49: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 41

E. Rangkuman

Pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah khusus yang dilaksanakan

pada tahap pemanfaatan rumah khusus. Oleh karena itu, kegiatan pengedalian

pada tahap pemanfaatan rumah khusus, harus dilakukan sesuai dengan arahan

Peraturan Pemerintah, serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap

pemanfaatan rumah khusus tersebut.

Adapun bentuk pengendalian yang dapat dilakukan secara garis besar, adalah:

1. Penyusunan NSPK yang mendukung proses pemanfaatan rumah khusus.

2. Pemberian Insentif untuk mendorong pengembangan kawasan permukiman

(rumah khusus) sesuai dengan rencana tata ruang.

3. Pengenaan Disinsentif untuk membatasi pengembangan kawasan permu-

kiman (rumah khusus) yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

4. Pengenaan sanksi terhadap setiap pelanggaran yang terkait dengan

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, termasuk

penyelenggaraan rumah khusus.

Untuk melaksanakan pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus ini

diperlukan langkah-langkah pengendalian oleh Direktorat Rumah Khusus,

Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, yang diusulkan

sebagai berikut:

1. Penyusunan Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah

Khusus.

2. Pemeriksaan Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah

Khusus.

3. Penentuan Langkah Tindak Lanjut.

Page 50: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

42 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 51: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 43

BAB 5

PENUTUP

Page 52: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

44 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Penutup

A. Kesimpulan

Penyelenggaraan rumah khusus akan meliputi tahap perencanaan,

pembangunan, pemanfaatan, dan tahap pengendalian. Dalam pelaksanaannya,

tahap pengendalian merupakan suatu proses untuk mewujudkan tertib

penyelenggaraan rumah khusus yang dilaksanakan pada tahap perencanaan,

pembangunan, dan pemanfaatan.

Oleh karena itu, pengendalian pada penyelenggaraan rumah khusus ini harus

dilakukan secara tepat dan baik agar pelaksanaan pada tahap perencanaan,

pembangunan, dan pemanfaatan rumah khusus secara keseluruhan dapat

berlangsung dengan baik pula, dan dengan hasil yang optimal. Namun, untuk

melaksanakan pengendalian yang tepat dan baik dibutuhkan dukungan

perangkat/ instrumen dan kelembagaan yang memadai sehingga sebaiknya

harus disiapkan pada tahap awal penyelenggaraan rumah khusus.

Pengendalian pada tahap perencanaan rumah khusus merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah khusus yang dilaksanakan

pada tahap perencanaan penyediaan rumah khusus. Bentuk pengendalian yang

dapat dilakukan secara garis besar, adalah:

1. Penyusunan NSPK yang mendukung proses perencanaan penyediaan rumah

khusus.

2. Pemeriksaan terhadap Hasil Verifikasi Usulan dan Verifikasi Lapangan.

3. Pemberian izin yang efektif dan efisien oleh Pemerintah Daerah sehingga

harus dilakukan pemantauan terhadap proses penyelesaian perizinan

tersebut (terutama IMB).

4. Pemeriksaan terhadap Hasil Penetapan Penerima Penyediaan Rumah

Khusus dan/atau Perencanaan Teknis Rumah Khusus, disesuaikan dengan

RP3KP Daerah.

Adapun langkah-langkah pengendalian yang harus dilakukan oleh Direktorat

Rumah Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR,

adalah sebagai berikut:

Page 53: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 45

1. Penyusunan Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis

Penyediaan Rumah Khusus.

2. Pemeriksaan Laporan Hasil Pemrograman dan Perencanaan Teknis

Penyediaan Rumah Khusus.

3. Penentuan Langkah Tindak Lanjut.

Selanjutnya, pengendalian pada tahap pembangunan rumah khusus yang

merupakan suatu proses untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan rumah

khusus yang dilaksanakan pada tahap pembangunan rumah khusus. Adapun

bentuk pengendalian yang dapat dilakukan secara garis besar, adalah:

1. Penyusunan NSPK yang mendukung proses pembangunan rumah khusus.

2. Pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan rumah khusus, melalui

kegiatan-kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelaporan.

3. Pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan rumah khusus yang

dilakukan secara langsung, tidak langsung, atau melalui laporan masyarakat.

4. Evaluasi terhadap tingkat pencapaian penyelenggaraan rumah khusus,

dengan menilai hasil pemantauan, agar dapat menghasilkan rekomendasi.

5. Pelaporan yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah

Provinsi, dan Pemerintah (Pusat) dilakukan secara berjenjang/ bertahap.

Adapun langkah-langkah pengendalian yang harus dilakukan oleh Direktorat

Rumah Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR,

adalah sebagai berikut:

1. Proses Pelaporan di Tingkat Kabupaten/Kota.

2. Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Provinsi.

3. Proses Verifikasi Laporan di Tingkat Pusat.

4. Penyusunan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah

Khusus.

5. Pemeriksaan Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah

Khusus.

6. Penentuan Langkah Tindak Lanjut.

Yang terakhir adalah pengendalian pada tahap pemanfaatan rumah khusus

yang merupakan suatu proses untuk mewujudkan tertib penyelenggaraan

rumah khusus yang dilaksanakan pada tahap pemanfaatan rumah khusus.

Bentuk pengendalian yang dapat dilakukan secara garis besar, adalah:

1. Penyusunan NSPK yang mendukung proses pemanfaatan rumah khusus.

Page 54: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

46 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

2. Pemberian Insentif dan disinsentif untuk mendorong pengembangan

kawasan permukiman (rumah khusus) agar sesuai dengan rencana tata

ruang.

3. Pengenaan sanksi terhadap setiap pelanggaran yang terkait dengan

penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, termasuk

penyelenggaraan rumah khusus.

Adapun langkah-langkah pengendalian yang harus dilakukan oleh Direktorat

Rumah Khusus, Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR,

adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah

Khusus.

2. Pemeriksaan Laporan Hasil Pengelolaan Aset dan Pemanfaatan Rumah

Khusus.

3. Penentuan Langkah Tindak Lanjut.

B. Tindak Lanjut

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, diharapkan ada beberapa upaya yang

dapat dilakukan, antara lain:

1. Perlunya disusun suatu pedoman penyelenggaraan rumah khusus pada

tahap perencanaan, pembangunan, pemanfaatan, dan pengendalian rumah

khusus, termasuk SOP untuk setiap langkah/ kegiatan yang dilakukan.

2. Perlunya dilakukan forum diskusi yang membahas mengenai masalah-

masalah yang terjadi pada tahap perencanaan, tahap pembangunan, tahap

pemanfaatan, dan tahap pengendalian rumah khusus, serta mencari solusi

inovatif untuk penyelesaian masalah-masalah tersebut.

3. Perlunya memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu pelaksanaan

pengendalian yang terintegrasi.

Page 55: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 47

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor

20/PRT/M/2017 tentang Penyediaan Rumah Khusus;

Pedoman Pelaksanaan Verifikasi Teknis Penyediaan Rumah Khusus, Direktorat

Rumah Khusus, Tahun 2016.

Acuan untuk Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah

Khusus, Direktorat Rumah Khusus, Tahun 2017.

Surat Edaran Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor........ tentang

Penghunian Sementara Rumah Khusus.

Page 56: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

48 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

GLOSARIUM

Perumahan dan

Kawasan Permukiman

Satu kesatuan sistem yang terdiri atas pembinaan,

penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan

kawasan permukiman, pemeliharaan dan

perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas

terhadap perumahan kumuh dan permukiman

kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem

pembiayaan, serta peran masyarakat

Kawasan Permukiman Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan

lindung, baik berupa kawasan perkotaan maupun

perdesaan, yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkunganhunian dan tempat

kegiatan yang mendukung perikehidupan dan

penghidupan.

Lingkungan Hunian Bagian dari kawasan permukiman yang terdiri atas

lebih dari satu satuan permukiman

Permukiman Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas

lebih dari satu satuan perumahan yang mem-

punyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta

mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di

kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.

Perumahan Kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman,

baik perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi

dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum

sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak

huni

Rumah Bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat

tinggal yang layak huni, sarana pembinaan

keluarga, cerminan harkat dan martabat

penghuninya, serta aset bagi pemiliknya

Page 57: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 49

Rumah Khusus Rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi

kebutuhan khusus.

Pengendalian Suatu proses untuk mewujudkan tertib penye-

lenggaraan perumahandan kawasan permukiman

yang dilaksanakan pada tahap perencanaan,

pembangunan, dan pemanfaatan.

Pemantauan Kegiatan pengamatan terhadap pelaksanaan

pembangunan (rumah khusus) yang dilakukan

secara langsung, tidak langsung, dan/atau melalui

laporan masyarakat.

Evaluasi Kegiatan untuk menilai tingkat pencapaian penye-

lenggaraan rumah khusus secara terukur dan

objektif dengan menilai hasil pemantauan, sehingga

diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang

dikeluarkan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) atau Instansi Pemerintah yang membidangi

perumahan dan kawasan permukiman.

Page 58: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

50 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 59: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 51

LAMPIRAN – A

PEDOMAN PELAKSANAAN VERIFIKASI TEKNIS/

LAPANGAN PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS

Page 60: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

52 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Pedoman Pelaksanaan Verifikasi Teknis/ Lapangan Penyediaan Rumah Khusus

Dalam melaksanakan kegiatan Perencanaan Penyediaan Rumah Khusus,

Direktorat Rumah Khusus, Ditjen. Penyediaan Perumahan, Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, telah menyusun Pedoman

Pelaksanaan Verifikasi Teknis/ Lapangan Penyediaan Rumah Khusus. Secara

teknis, pedoman ini akan terdiri atas beberapa tahapan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ini, Tim Verifikasi Teknis melakukan beberapa

kegiatan:

a. Rapat Persiapan ke Lokasi/ Lapangan, dengan melakukan koordinasi

internal di lingkungan Direktorat Rumah Khusus. Beberapa hal yang

harus disiapkan, antara lain:

1) Daftar Longlist yang lolos Verifikasi Admnistrasi.

2) Inventarisasi kebutuhan personil.

3) Rencana jadwal pelaksanaan kegiatan.

4) Rencana Anggaran Biaya (RAB).

5) Penyiapan alat-alat dan bahan.

b. Koordinasi dengan Pihak Pengusul, dilakukan melalui SNVT (Satuan

Kerja Non Vertikal) di masing-masing wilayah Provinsi tentang rencana

kunjungan Tim Verifikasi Teknis ke Kabupaten/Kota, serta

memberitahukan bahan-bahan yang perlu dipersiapkan.

2. Tahap Pelaksanaan Verifikasi Teknis di Provinsi

Kegiatan Tim Verifikasi Teknis di Provinsi, meliputi:

a. Melakukan koordinasi dengan SNVT.

b. Melaporkan maksud dan tujuan kedatangan Tim Verifikasi Teknis

kepada SKPD Provinsi bidang Perumahan.

c. Menyampaikan Surat Tembusan perihal koordinasi dan pelaksanaan

Verifikasi Teknis, Rencana Pembangunan Rumah Khusus pada Tahun

Anggaran (yang direncanakan).

Page 61: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 53

d. Melakukan koordinasi perencanaan.

e. Membuat Berita Acara Koordinasi di tingkat Provinsi.

f. Mengisi Daftar Hadir.

3. Tahap Pelaksanaan Verifikasi Teknis di Kabupaten/Kota

Kegiatan Tim Verifikasi Teknis di Kabupaten/Kota, meliputi:

a. Melaksanakan Rapat Koordinasi dengan SKPD Pemerintah Kabupaten/

Kota bidang Perumahan, dengan acara sebagai berikut:

1) Melaporkan kedatangan, menyampaikan maksud dan tujuan, serta

memperlihatkan Surat Perintah Tugas (SPT).

2) Koordinasi tentang lokasi yang akan diverifikasi.

3) Melakukan Verifikasi Persyaratan Teknis tentang kebenaran

dokumen Surat Usulan, Surat Dukungan, dan Surat Pernyataan.

4) Melakukan verifikasi/ memeriksa keabsahan dokumen asli tentang

Status Lahan/ Legalitas Tanah.

5) Lahan/Tanah harus milik Pemerintah Daerah (Pengusul) atau dalam

penguasaan Pemerintah Daerah (Pengusul), dan tidak dalam

sengketa (Sertifikat Tanah Asli).

6) Melakukan pengecekan Kesesuaian Lokasi di SKPD bidang Tata

Ruang.

7) Menerima Daftar Harga Barang, yang diterbitkan oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota pada tahun saat verifikasi teknis dilakukan, atau

Daftar Harga pada tahun sebelumnya (jika belum disahkan).

8) Mengisi Daftar Hadir.

b. Melaksanakan Verifikasi Teknis Lapangan/Lokasi, dengan melakukan

beberapa kegiatan sebagai berikut:

1) Melakukan pengamatan dan mencatat situasi kondisi eksisting

lokasi/lahan.

2) Memperhatikan dan memeriksa hal-hal sebagai berikut:

Ketersediaan akses jalan menuju lokasi.

Sumber air minum (air bersih); dan sumber daya listrik.

Daya dukung tanah dan lingkungan.

Tanah kosong bebas dari bangunan permanen dan bebas dari

tanaman yang mengganggu pembangunan.

Page 62: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

54 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Topografi atau kontur tanah yang dapat dibangun perumahan,

relatif datar sampai landai (kelerengan lahan 0-15%).

Lahan/tanah siap bangun (lokasi sudah tidak memerlukan proses

pematangan lahan atau sudah dilakukan pematangan lahan

secara mandiri oleh pihak Pengusul Rumah Khusus) atau clean

and clear.

Membuat gambar kondisi eksisting, serta mencatat titik

koordinat rencana pembangunan lahan dengan menggunakan

GPS untuk 1 hamparan 1 titik.

Mencatat luas sisa lahan untuk Rencana Pembangunan Rumah

Khusus.

Mendokumentasikan lahan Rencana Lokasi Pembangunan yang

diusulkan, serta prasarana yang sudah ada.

Membuat Berita Acara Lapangan.

4. Tahap Penyampaian Laporan Hasil Verifikasi Teknis

Tim Verifikasi Teknis harus melaporkan hasil verifikasi teknis kepada

Pemberi Tugas selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah selesai dari

lapangan.

Beberapa perangkat atau instrumen yang digunakan untuk mendukung

pelaksanaan Verifikasi Teknis Penyediaan Rumah Khusus di Lapangan/ Lokasi,

meliputi Surat perihal Koordinasi dan Pelaksanaan Verifikasi Teknis; Berita Acara

Koordinasi di Tingkat Provinsi; Formulir Verifikasi Teknis; Dokumentasi/ Foto-

foto Lapangan; Berita Acara Lapangan; Daftar Hadir; Cek List Data Verifikasi

Teknis; serta Laporan Hasil Verifikasi Teknis, yang dibuat dalam bentuk bahan

atau lembaran atau format-format yang sudah disiapkan.

Gambaran selengkapnya mengenai perangkat atau instrumen-instrumen

tersebut, dapat disajikan pada gambar-gambar, tabel-tabel, dan format-format

berikut ini.

Page 63: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 55

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

Jakarta,..........................................2017

Nomor :

Lampiran :

Perihal :KoordinasidanPelaksanaanVerifikasiTeknisRencanaPembangunan

RumahKhususTahunAnggaran..................

KepadaYth.,

Bupa /Walikota..................................

Di

Tempat

BerdasarkanSuratUsulanolehBupa /WalikotaNomor: ........................................ tentang

RencanaPembangunanRumahKhususTA........diKabupaten/Kota......................................,

yang telahditerimaolehDirektoratRumahKhusus,KementerianPekerjaanUmumdan

PerumahanRakyat.KamimenugaskanTim/Pegawai/Stafuntukdapatmelakukankoordinasi

pelaksanaanverifikasiteknisterhadaplokasiyangdiusulkan.

Demi kelancaran kegiatan tersebut, kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk dapat

mempersiapkansyaratyangdiperlukanolehPetugas,memfasilitasisekaligusmenunjukWakil

yangdapatmendampingikegiatandiLokasi/Lapangan.

Demikiankamisampaikan,atasbantuandankerjasamanyadiucapkanterimakasih.

DirekturRumahKhusus

Ir.ChristRobertPanusunanMarbun,M.Sc NIP..............................................................

Tembusan:

1. MenteriPekerjaanUmumdanPerumahanRakyat2. GubernurProvinsi........................................3. Per nggal

Gambar 5 Format Surat Perihal Koordinasi dan Pelaksanaan Verifikasi Teknis (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 64: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

56 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

BERITAACARAKOORDINASIUSULANPENYEDIAANRUMAHKHUSUS

PemerintahProvinsi:.........................................................................................................................

Padahariini.....................Tanggal............Bulan............................Tahun201....bertempat

di.......................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

TelahdilakukankegiatankoordinasiantaraTimVerifikasiTeknisDirektoratRumahKhusus,

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Pemerintah

Provinsi......................................................denganhasilsebagaiberikut:

1. DirektoratRumahKhusustelahmelakukanVerifikasiAdministrasiterhadapusulan/proposal

dariKabupaten/Kota.

2. UsulanyanglolosVerifikasiAdministrasitelahmasukdalamda arlonglistyangselanjutnya

akandilakukanVerifikasiTeknisdilokasiKabupaten/Kota.

3. Da arlonglistusulanKabupaten/KotadiProvinsi.....................................................................

sebagaimanatersebutdibawahini:

NO. LOKASIRUMAHKHUSUS ALAMATCALONPENERIMA

MANFAAT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

Gambar 6 Format Berita Acara Koordinasi di Tingkat Provinsi (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 65: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 57

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

4. CatatandantambahandariPemerintahProvinsi:

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.................................................................

5. CatatandantambahandariTimVerifikasiTeknis:

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

................................................................

DemikianBeritaAcarainidibuatdengansebenarnyauntukdapatdipergunakansebagaimana

mes nya.

TimVerifikasiTeknis PemerintahProvinsi .................................

(....................................................................)(..............................................................)NIP. NIP.

Gambar 7 Format Berita Acara Koordinasi di Tingkat Provinsi (Lanjutan) (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 66: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

58 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

FORMULIRVERIFIKASITEKNIS

Tanggal :.........................................

Bulan :.........................................

Tahun :.........................................

NamaPetugasTimVerifikasiTeknis:

No. Nama Instansi

1.................................................................................................................................................

2.................................................................................................................................................

3.................................................................................................................................................

NamaPetugasPendampingdariPengusul:

No. Nama Instans NomorHP

1.................................................................................................................................................

2.................................................................................................................................................

3.................................................................................................................................................

4.................................................................................................................................................

5.................................................................................................................................................

GambaranUmumCalonPenerimaManfaat:

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

...........................................................................................................................................................

.........................................................................................................................................................................

Gambar 8 Format Formulir Verifikasi Teknis (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 67: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 59

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

LEMBAGAPENGUSUL :...................................................................................................

...................................................................................................

...................................................................................................

JUMLAHUSULAN :.............Unit/................KK

Untuk..............Lokasi

ALAMATKANTOR :Jalan xxx:..........................................................................

Nomor xxx:..........................................................................

Kelurahan/Desab:..........................................................................

Kabupaten/Kota:..........................................................................

Provinsi xxx:..........................................................................

NOMORTELPKANTOR :..............................................................

NOMORHP :..............................................................

E-MAIL :..............................................................

PENERIMAMANFAAT :PerumahanTransmigrasi

PermukimanKembaliKorbanBencana

RumahSosialuntukmenampungOrangLansia

MasyarakatMiskin

Ya mPiatudanAnakTerlantar

RumahdiWilayahPerbatasanNegara

KebutuhanKhususLainnya(Sebutkan)

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

...................................................................................................................

Gambar 9 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 68: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

60 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

NAMALOKASI :....................................................................................................

....................................................................................................

Ti kKoordinat :.......O.......’.......“S

.......O.......’.......“E

Jalan :......................................................

Kelurahan/Desa :......................................................

Kecamatan :......................................................

Kabupaten/Kota :......................................................

Provinsi :......................................................

1. ApakahLahanyangdiusulkanadalahmilikPengusul/PemerintahDaerahataudalam

penguasaanPengusul/PemerintahDaerah?

Ya Tidak (JikaYa,lampirkanfotocopydokumenkepemilikan/penguasaan

tanahyangtelahdilegalisirolehBadanPertanahansetempat)

2. ApakahadajalanaksesmenujukeLokasiyangdiusulkan?

Ada Tidak

KondisiJalan:

JalanAspaldapatdilaluikendaraanrodaempat.

JalanRabatBetondapatdilaluikendaraanrodaempat.

JalanPerkerasanTanahdapatdilaluikendaraanrodaempat.

JalanPerkerasanTanah dakdapatdilaluikendaraanrodaempat.

JalanTanahDasardapatdilaluikendaraanrodadua.

JalanTanahDasarhanyadapatdilaluiolehPejalanKaki.

3. ApakahLahanyangdiusulkanadalahLahanSiapBangun(LASIBA)?

Ya Tidak (JikaYa,berar lahan dakmemerlukan mbunan/uruganatau

cutfielddanpembersihanbangunaneksis ng)

(JikaTidak,berar lahanmemerlukan mbunan/uruganataucut

fieldataupembersihanlainnya)

Gambar 10 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 69: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 61

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

Kondisilahanlokasimasihmemerlukan:

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

4. ApakahLokasiyangdiusulkanmemilikisumberAirMinum/AirBersih?

Ada Tidak

SumberAirMinum/AirBersih:

Perpipaan:

PerusahaanAirMinumMilikDaerah(PDAM).

HidranUmum(HU).

NonPerpipaan:

SumurDalam.

SumurDangkal.

AirSungai.

AirDanau/Embung/Bozem.

AirHujan.

AirMobilTangki.

Danlain-lain(sebutkan)............................................................................

5. ApakahLokasiyangdiusulkanmemilikiSumberPenerangan?

Ada Tidak

SumberPenerangan:

PerusahaanListrikNegara(PLN)

TenagaSurya

Lainnya(sebutkan)...................................................................................

Gambar 11 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan)

(Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 70: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

62 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

6. ApakahLahanyangdiusulkansesuaidenganRTRW/RDTK?

Ya Tidak

KondisiLahan:

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

7. ApakahLahanyangdiusulkandiluarGarisSempadanPantai/Sungai/Danau?

Ya Tidak (GarisSempadanPantai/Sungai/Danauadalah100Meter)

8. ApakahLahanyangdiusulkansudahmemilikiSitePlan?

Sudah Belum (JikaSudah,LampirkanfotocopyDokumen)

9. LuasTanah:..................M2atau.................Ha

LuasTanahyangdiperuntukanuntuklokasiRumahKhusus:.................M2atau................Ha

UkuranlahanuntuklokasiRumahKhusus:Panjang........................M,Lebar.......................M

10. JenisTanah:

Tanahlahanperkebunan.

Tanahlahangambut.

Tanahrawa.

Tanahkerasdanpadat.

Tanahliat/lempung.

Tanahkapur.

Tanahpasir

11. TipologiPermukaanTanah:

Tanahdatar dakberkontur.

Tanahdatarberkontur.

Tanahbukit.

Tanahmiring/lerengbukit.

Tanahbekasbangunan.

12. Jarakjalanutamakelokasi:........................Meter.

Gambar 12 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 71: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 63

TimVerifikasiTeknis TandaTangan

1........................................................................1.(...........................................................................)

2........................................................................2.(...........................................................................)

3........................................................................3.(...........................................................................)

TimPendampingdariPengusul

1........................................................................1.(..........................................................................)

2........................................................................2.(..........................................................................)

3........................................................................3.(..........................................................................)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

13. TransportasiUmumkeLokasi?

Ada Tidak

14. JarakGarduListrikkeLokasi:.......................Meter.

15. JarakSaluranPembuangankeLokasi:.......................Meter.

16. TermasukLokasiyangrawanlongsor?

Ya Tidak

17. GambarDenah/Lokasi:1

U

Gambar 13 Format Formulir Verifikasi Teknis (Lanjutan) (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 72: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

64 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

FOTO-FOTO/DOKUMENTASI(diambildariempatsisi)

Keterangan: Keterangan:

Keterangan: Keterangan:

Keterangan: Keterangan:

Keterangan: Keterangan:

Gambar 14 Format Dokumentasi/ Foto-foto Lapangan (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 73: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 65

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

BERITAACARALAPANGAN

PemerintahKabupaten/Kota:...........................................................................................................

Padahariini.....................Tanggal..........Bulan.....................Tahun201....Bertempatdi.............

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

TelahdilakukankegiatanverifikasipersyaratanteknisolehTimVerifikasiTeknisDirektorat

RumahKhusus,KementerianPekerjaanUmumdanPerumahanRakyatdenganPemerintah

Kabupaten/Kota........................................................denganhasilsebagaiberikut:

1. KeabsahandokumenpemilikantanaholehPemerintahDaerah/Pengusultelah/belumsesuai

denganpermohonanusulan.

2. Lokasiyangtelahdiverifikasitelah/belumsiapbangun.

3. Dayadukungtanahyangtelahdiverifikasitelah/belumsesuaidenganperuntukan1(satu)

hamparan50(limapuluh)Unit.

4. PemerintahKabupaten/KotaatauPengusul dakakanmerubahlokasiyangtelahdiverifikasi

padasaatprogrampembangunanRumahKhususdimulai.

5. PemerintahKabupaten/KotaatauPengusultelah/belummenyiapkannamacalonPenerima

Manfaat.

6. NamaLokasiyangtelahdiverifikasiteknissebagaimanatersebutdibawahini.

NO. LOKASIRUMAHKHUSUS ALAMATCALONPENERIMA

MANFAAT

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Gambar 15 Format Berita Acara Lapangan (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 74: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

66 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

7. CatatandantambahandariPemerintahKabupaten/Kota:

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

8. CatatandantambahandariTimVerifikasiTeknis:

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................

DemikianBeritaAcarainidibuatdengansebenarnyauntukdapatdipergunakansebagaimana

mes nya.

TimVerifikasiTeknis PemerintahKabupaten/Kota

..............................................

(..............................................................)(.....................................................................)

NIP. NIP.

1.................................................................1.......................................................................

2.................................................................2.......................................................................

3.................................................................3.......................................................................

Gambar 16 Format Berita Acara Lapangan (Lanjutan) (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 75: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 67

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

DAFTARHADIR

Tanggal/Bulan/Tahun:...........................................................................Tempat :...........................................................................Perihal :...........................................................................

NO. NAMA INSTANSI TELEPHONE/HP E-MAILTANDATANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Gambar 17 Format Daftar Hadir (Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 76: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

68 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

CHECKLISTTIMVERIFIKASITEKNIS

NO. KEGIATAN OKTDKOK

1. Da arLonglistLolosAdministra f

2. RapatInternaldiJakarta

3. HubungiSNVT

4. HubungiPemda/Pemkot/Pengusul

5. SuratPerintahTugas

6. Lembar-2/SPPD

7. SuratPemberitahuanVertekkePemda/Pengusul

8. Kamera/GPS

9. Formulir

10. RapatKoordinasidiProvinsi

11. RapatKoordinasidiKabupaten/Kota

12. FotoCopyDokumenKepemilikanTanah

13. KesesuaianTataRuang

14. JalanAkseskeLokasi

15. SumberAirMinum

16. SumberDayaListrik

17. FotoSituasiLokasi

18. KoordinatGPSSe apLokasi

19. Da arHadirPeserta

20. Buk -buk /Kwitansi

21. LaporanHasilVerifikasiTeknis

Gambar 18 Format Check List Tim Verifikasi Teknis

(Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 77: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 69

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN

DIREKTORAT RUMAH KHUSUS

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru – Jakarta Selatan 12110 Telp/Fax (021) 7245751, (021) 7226601

NOTADINAS No.

KepadaYth. :DirekturRumahKhusus

Dari :TimVerifikasiTeknis

Tembusan :Arsip

Perihal :LaporanHasilVerifikasiTeknisRumahKhusus

Tanggal :......(tanggal)...............(bulan).............(tahun)

Lampiran :1.SuratPengantarVerifikasiTeknis

:2.BeritaAcaraKoordinasiProvinsi

:3.BeritaAcaraKoordinasiKabupaten/Kota

:4.BerkasVerifikasiLapangan.

:5.Dokumentasi/Foto-foto

BerdasarkanSuratPerintahTugasNo.............Tanggal.................................201...tentangpelaksanaan

VerifikasiTeknisyangberlokasidiKabupaten/Kota………………………………………Provinsi……………………………..

bersamainikamisampaikansebagaiberikut:

1. MaksuddanTujuan

a. MelaksanakankoordinasidenganPemerintahProvinsi,PemerintahKabupaten/KotadanPengusul/

CalonPenerimaBantuan.

b. MelaksanakankegiatanVerifikasiTeknissebagai ndaklanjutdariVerifikasiAdministrasiterhadap

permohonanbantuanRumahKhususyangdiajukanolehPengusul/CalonPenerimaBantuan.

c. TersediadatadaninformasilayakteknisterhadapLokasiyangdiusulkan.

2. HasilLaporan

Darihasilverifikasiteknisdilapangandapatkamisampaikansebagaiberikut:

a. ...............................................................................................................................................................

b. ...............................................................................................................................................................

c. ...............................................................................................................................................................

d. ...............................................................................................................................................................

Demikiankamisampaikandanatasperha annyakamiucapkanterimakasih.

NamaPetugas

................................................

Gambar 19 Format Laporan Hasil Verifikasi Teknis Rumah Khusus

(Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 78: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

70 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 79: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 71

LAMPIRAN – B

PELAKSANAAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS

Page 80: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

72 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus

Dalam melaksanakan kegiatan Pembangunan Rumah Khusus, Direktorat Rumah

Khusus, Ditjen. Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat, telah menyusun acuan untuk melakukan kegiatan

Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus di Lapangan. Secara

teknis, telah disiapkan beberapa perangkat atau instrumen yang digunakan

untuk mendukung kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah

Khusus tersebut, antara lain berupa Absensi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi,

Form Checklist Progress Penyelesaian Tahapan Konstruksi, Laporan Hasil

Pemantauan dan Evaluasi, serta Laporan Hasil Kunjungan Lapangan. Penjelasan

selengkapnya dapat dicermati pada uraian berikut ini.

Absensi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi

Data dan informasi yang terdapat pada lembaran Absensi Kegiatan Pemantauan

dan Evaluasi, meliputi:

1. Tanggal; Jam; dan Minggu ke berapa dari jumlah total minggu.

2. Data Progres (Kemajuan Pekerjaan), yang mencakup Rencana, Realisasi, dan

Deviasi (dalam % dan jumlah hari).

3. Jumlah Tenaga Kerja, mencakup jumlah Tukang dan Pembantu Tukang.

4. Nama Proyek.

5. Lokasi dan Koordinat, serta Nama Provinsi.

6. Tanggal Kontrak dan Nilai Kontrak.

Form Checklist Progres Penyelesaian Tahapan Konstruksi

Untuk Form Checklist Progres Penyelesaian Tahapan Konstruksi akan berupa

tabel yang akan memuat data-data pekerjaan konstruksi sebagai berikut:

1. Status Kunjungan (Tanggal Kunjungan).

2. Kode Paket, Tanggal Kontrak, dan Nilai Kontrak.

3. Lokasi Proyek, Titik Koordinat, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan

Supervisi.

4. Tabel Checklist (diisi pada kolom “sudah” atau “belum”), terdiri atas:

Page 81: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 73

Kolom “Nomor Rumah” (umumnya nomor 01 sampai dengan 50).

Pekerjaan pembersihan lokasi; pekerjaan galian pondasi dan pasang

batu kali; serta pekerjaan sloof, kolom, dinding batako, rangka kusen,

pintu/ jendela, dan ring balk.

Pekerjaan rangka atap; dan pekerjaan pasang lisplank dan finishing cat.

Pekerjaan pasang lantai keramik; pekerjaan plesteran dan acian dinding;

pekerjaan pasang daun pintu/ jendela; dan pekerjaan plafond.

Pekerjaan instalasi listrik; pekerjaan jaringan pipa air bersih; WC;

pekerjaan finishing pengecatan dinding; dan kolom “Keterangan”.

Laporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi

Adapun data dan informasi yang harus diperoleh/diisi pada Laporan Hasil

Pemantauan dan Evaluasi, adalah sebagai berikut:

1. Status Kunjungan (tanggal kunjungan/ ke berapa).

2. Penambahan waktu pelaksanaan (hari kalender).

3. Pekerjaan terhitung tanggal (dari tanggal/bulan sampai dengan tanggal/

bulan).

4. Kolom “Nomor” dan kolom “Provinsi/Kabupaten/Kota (Lokasi)”.

5. Kolom “Sasaran”, “Jumlah (unit)” dan “Progres”, mencakup Rencana (%),

Realisasi (%), dan Deviasi (%).

6. Kolom “Masalah” dan “Tindak Lanjut/ Saran”.

7. Pelaksana Pemantauan dan Evaluasi (diisi tanda tangan, nama, dan NIP).

Laporan Hasil Kunjungan Lapangan

Dokumen yang terakhir adalah berupa Laporan Hasil Kunjungan Lapangan, yang

berisi data-data dan informasi sebagai berikut:

1. Nama-nama Provinsi dan Kabupaten/Kota (dalam tabel).

2. Laporan per Provinsi (Lokasi Pertama), meliputi:

Lokasi Kunjungan.

Sasaran Penerima.

Data Umum.

Data PSU.

Permasalahan.

Tindak Lanjut.

3. Dokumentasi Lapangan, antara lain:

Page 82: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

74 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Siteplan dan Jalan Akses ke Lokasi (bird eye view), disertai dengan

Keterangan Gambar.

Foto-foto Bangunan, disertai dengan Keterangan Gambar.

Foto-foto PSU (Jalan dan Drainase, Air Bersih, Listrik, dan lain-lain),

disertai dengan Keterangan Gambar.

4. Laporan Provinsi Lokasi Kedua.

5. Laporan Provinsi Lokasi Ketiga, dan seterusnya.

Beberapa perangkat atau instrumen yang digunakan untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Pembangunan Rumah Khusus

di Lapangan/ Lokasi, meliputi Absensi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi, Form

Checklist Progress Penyelesaian Tahapan Konstruksi, Laporan Hasil Pemantauan

dan Evaluasi, serta Laporan Hasil Kunjungan Lapangan, dapat disajikan pada

gambar-gambar, tabel-tabel, dan format berikut ini.

Page 83: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 75

Gambar 20 Absensi Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Rumah Khusus

(Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)

Page 84: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

76 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Tabel 1 FORM CHECKLIST PEKERJAAN

KEGIATAN PEMANTAUAN PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS, TAHUN 2017

STATUS KUNJUNGAN : (tanggal kunjungan) KODE PAKET : TANGGAL KONTRAK : NILAI KONTRAK : LOKASI PROYEK : TITIK KOORDINAT : KONTRAKTOR PELAKSANA : KONSULTAN SUPERVISI :

NO. RUMAH

PROGRES PENYELESAIAN TAHAPAN KONSTRIKSI

Pek. Pembersihan Lahan

Pek. Galian Pondasi & Pasangan Batu Kali

Pek. Sloof, Kolom, Dinding Batako, Rangka Kusen

Pintu/Jendela & Ringbalk

Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum

01 Rumah-01

02 Rumah-02

03 Rumah-03 04 Rumah-04

05 Rumah-05

06 Rumah-06 07 Rumah-07

08 Rumah-08

---- Rumah----

---- Rumah----

---- Rumah---- ---- Rumah----

45 Rumah-45

46 Rumah-46 47 Rumah-47

48 Rumah-48

49 Rumah-49 50 Rumah-50

JUMLAH

Catatan : Masalah: 1. 2.

Page 85: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 77

Tabel 1 (Lanjutan) FORM CHECKLIST PEKERJAAN KEGIATAN PEMANTAUAN

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS, TAHUN 2017

STATUS KUNJUNGAN : (tanggal kunjungan) KODE PAKET : TANGGAL KONTRAK : NILAI KONTRAK : LOKASI PROYEK : TITIK KOORDINAT : KONTRAKTOR PELAKSANA : KONSULTAN SUPERVISI :

NO. RUMAH

PROGRES PENYELESAIAN TAHAPAN KONSTRIKSI

Pek. Rangka Atap

Pek. Pasang Lisplank dan Finishing Cat

Pek. Pasang Lantai Keramik

Pek. Plesteran & Acian Dinding

Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum

01 Rumah-01 02 Rumah-02

03 Rumah-03

04 Rumah-04 05 Rumah-05

06 Rumah-06 07 Rumah-07

08 Rumah-08

---- Rumah---- ---- Rumah----

---- Rumah----

---- Rumah---- 45 Rumah-45

46 Rumah-46

47 Rumah-47 48 Rumah-48

49 Rumah-49

50 Rumah-50

JUMLAH

Catatan : Masalah: 1. 2.

Page 86: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

78 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Tabel 1 (Lanjutan) FORM CHECKLIST PEKERJAAN KEGIATAN PEMANTAUAN

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS, TAHUN 2017

STATUS KUNJUNGAN : (tanggal kunjungan) KODE PAKET : TANGGAL KONTRAK : NILAI KONTRAK : LOKASI PROYEK : TITIK KOORDINAT : KONTRAKTOR PELAKSANA : KONSULTAN SUPERVISI :

NO. RUMAH

PROGRES PENYELESAIAN TAHAPAN KONSTRIKSI

Pek. Pasang Daun Pintu dan

Jendela Pek. Plafond

Pek. Instalasi Listrik

Pek. Jaringan Pipa Air Bersih

Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum Sudah Belum

01 Rumah-01 02 Rumah-02

03 Rumah-03

04 Rumah-04 05 Rumah-05

06 Rumah-06 07 Rumah-07

08 Rumah-08

---- Rumah---- ---- Rumah----

---- Rumah----

---- Rumah---- 45 Rumah-45

46 Rumah-46

47 Rumah-47 48 Rumah-48

49 Rumah-49

50 Rumah-50

JUMLAH

Catatan : Masalah: 1. 2.

Page 87: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 79

Tabel 1 (Lanjutan) FORM CHECKLIST PEKERJAAN KEGIATAN PEMANTAUAN

PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS, TAHUN 2017

STATUS KUNJUNGAN : (tanggal kunjungan) KODE PAKET : TANGGAL KONTRAK : NILAI KONTRAK : LOKASI PROYEK : TITIK KOORDINAT : KONTRAKTOR PELAKSANA : KONSULTAN SUPERVISI :

NO. RUMAH

PROGRES PENYELESAIAN TAHAPAN KONSTRIKSI

Pek. Water Closet (WC)

Pek. Finishing Pengecatan Dinding

Keterangan

Sudah Belum Sudah Belum

01 Rumah-01

02 Rumah-02

03 Rumah-03 04 Rumah-04

05 Rumah-05

06 Rumah-06 07 Rumah-07

08 Rumah-08

---- Rumah---- ---- Rumah----

---- Rumah---- ---- Rumah----

45 Rumah-45

46 Rumah-46 47 Rumah-47

48 Rumah-48

49 Rumah-49 50 Rumah-50

JUMLAH

Catatan : Masalah: 1. 2.

Page 88: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

80 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Tabel 2 LAPORAN HASIL MONITORING DAN EVALUASI RUMAH KHUSUS

MASYARAKAT ..................................

KABUPATEN: ........................; PROVINSI: ........................... TAHUN ANGGARAN 2017

STATUS KUNJUNGAN : (tanggal kunjungan) PENAMBAHAN WAKTU PELAKSANAAN : ..... Hari Kalender PEKERJAAN TERHITUNG TANGGAL : ..... Bulan .......... s/d ..... Bulan .......... 2017

NO. PROVINSI/ KAB./KOTA

(Lokasi) SASARAN

JUMLAH (Unit)

PROGRES MASALAH

TINDAK LANJUT/ SARAN RENC.

(%) REAL.

(%) DEVIASI

(%)

01

Masyarakat ..................

Kota ......................,...... Bulan .................. 2017 Pelaksana Monitoring dan Evaluasi

(......................................................) NIP:

Page 89: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 81

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN

KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS

TAHUN ANGGARAN 2017

NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA

1. PROVINSI A A B C

2. PROVINSI B D E F

3. Dan Seterusnya

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pembangunan

Rumah Khusus Tahun Anggaran 2017 yang dilakukan oleh Tim Penyusunan

Profil, Subdit. Pemantauan dan Evaluasi, Direktorat Rumah Khusus, Direktorat

Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat pada tanggal (dd mm yyyy), maka dapat kami laporkan hal-

hal sebagai berikut:

A. PROVINSI A

1. LOKASI KUNJUNGAN A1 – SASARAN PENERIMA (KODE PAKET)

a. Umum

- Alamat :

- Koordinat :

- Tanggal Kunjungan :

- Nilai Kontrak :

- Tanggal Kontrak :

- Kontraktor Pelaksana :

- Konsultan MK :

- Jumlah/Tipologi : X Unit/ T.36 Tembok Kopel

- Pemanfaatan : TNI/POLRI/NELAYAN/SUKU TERASING

- Rencana Progress : X %

- Realisasi Progress : Y %

Page 90: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

82 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

- Deviasi : Z %

b. Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU)

- Jalan Lingkungan :

- Drainase :

- Listrik :

- Air :

- PJU (Lampu Jalan) :

c. Permasalahan

- A.

- B.

- C.

d. Tindak Lanjut :

- A.

- B.

- C.

Dokumentasi Lapangan:

Siteplan atau Jalan Akses ke Lokasi

(bird eye view)

Foto Bangunan

Keterangan Gambar Keterangan Gambar

Foto Bangunan

Foto Bangunan

Keterangan Gambar Keterangan Gambar

Page 91: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 83

Foto PSU (Jalan dan Drainase)

Foto PSU (Air, Listrik, dll.)

Keterangan Gambar Keterangan Gambar

2. LOKASI KUNJUNGAN A2 – SASARAN PENERIMA (KODE PAKET)

3. LOKASI KUNJUNGAN A3 – SASARAN PENERIMA (KODE PAKET)

4. Dan Seterusnya.

B. PROVINSI B (Lokasi Kedua)

C. PROVINSI C (Lokasi Ketiga)

D. Dan Seterusnya.

Page 92: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

84 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

BAHAN TAYANG

Page 93: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 85

Page 94: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

86 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 95: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 87

Page 96: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

88 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 97: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 89

Page 98: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

90 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 99: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 91

Page 100: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

92 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 101: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 93

Page 102: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

94 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 103: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 95

Page 104: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

96 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 105: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 97

Page 106: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

98 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 107: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 99

Page 108: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

100 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 109: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 101

Page 110: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

102 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 111: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 103

Page 112: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

104 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 113: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 105

Page 114: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

106 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 115: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 107

Page 116: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

108 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 117: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 109

Page 118: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

110 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 119: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 111

Page 120: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

112 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 121: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 113

Page 122: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

114 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 123: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 115

Page 124: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

116 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 125: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 117

Page 126: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

118 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus

Page 127: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus 119

Page 128: KATA PENGANTAR - bpsdm.pu.go.id · khusus, dan rumah negara (Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011). Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan bantuan

120 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Khusus