kata pengantar - addy1571's blog | kumpulan kti ... · web viewsupaya terciptanya bayi yang...

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kesakitan (morbilitas) dan angka kematian (mortalitas) adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan tali pusat bayi, dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang berkwalitas yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan. 1

Upload: phamliem

Post on 02-Apr-2018

222 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010

adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat

yang optimal di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka

kesakitan (morbilitas) dan angka kematian (mortalitas) adalah dengan

memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang

perawatan tali pusat bayi, dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan

sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan

pelayanan yang berkwalitas yaitu dengan memberikan penyuluhan

tentang kesehatan kepada masyarakat sehingga pengetahuan yang

dimiliki oleh masyarakat diharapkan dapat mempengaruhi perilaku

masyarakat terhadap kesehatan.

Kemampuan hidup sehat dimulai sejak bayi karena pada masa ini

terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang menentukan kwalitas otak

pada masa dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat maka dalam

perwawatan tali pusat pada bayi baru lahir dilakukan dengan benar-benar

sesuai dengan prosedur kesehatan.

Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan

peningkatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan

1

bayi. Dan kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih dan

terhindar dari infeksi tali pusat.

Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan

dampak positif yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke-5 dan hari ke-7

tanpa ada kompilkasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali

pusat yang tidak benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus

Neonaturum dan dapat mengakibatkan kematian.

Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya

penyakit tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena

masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik

dari alat steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang

ditaburkan ke tali pusat sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes

RI, 2005).

Pada tahun 2000 WHO (Word Hearth Organisation) menemukan

angka kematian bayi sebesar 560.000, yang disebabkan oleh infeksi tali

pusat, Negara Afrika angka kematian bayi yang disebabkan infeksi tali

pusat 126.000 (21%), Negara Asia Tenggara diperkirkan ada 220.000

kematian bayi, di Negara Afrika maupun di Asia Tenggara kematian

disebabkan karena perawatan tali pusat yang kurang bersih (Widya Astuti,

2003).

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 1994

angka kematian bayi sebesar 40/1000 kelahiran hidup, angka kematian

2

bayi yang disebabkan infeksi pada tali pusat di rumah sakit besar di

Indonesia sebesar 80%.

Data dari propil kesehatan Propinsi Sumatera Utara pada tahun

2004, angka kematian bayi sekitar 36,7/1000 kelahiran hidup, sedangkan

angka kematian bayi disibolga 29/1000 kelahiran hidup. Penyebab utama

kematian bayi baru lahir tersebut adalah asfiksia (kegagalan bernafas

pada bayi), infeksi tali pusat dan hipoterm (penurunan suhu tubuh bayi

sampai 36,5 o C) (Profil Sumatera Utara, 2007).

Baik tidaknya pengetahuan tentang kesehatan dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu : Umur, Pendidikan, Paritas karena semakin

bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang perawatan tali pusat

pada bayi baru lahir maka akan makin tinggi keinginannya untuk

mengetahui kesehatan dalam dirinya dan juga akan menambah suatu

tingkah laku atau kebiasaan yang sehat dalam diri masyarakat

(Notoatmodjo, 2002).

Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat

Pada Baru Lahir di Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga Tahun 2008”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah

“Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan tali

3

Pusat Pada Bayi baru lahir di Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga

Tahun 2008 “.

C. Tujuan Penelitian

C. 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali

pusat pada bayi di Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga Tahun

2008.

C. 2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui gagasan pengetahuan ibu tentang perawatan

tali pusat berdasarkan umur.

2. untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali

pusat berdasarkan paritas.

3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang perawatan tali

pusat berdasarkan pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan

menanbah perbendarahaan bacaan bahan bagi mahasiswa/

mahasiswi Akademi Kebidanan Nauli Husada Sibolga untuk

penelitian selanjautnya.

2. Bagi Penulis

4

Bagi penulis sendiri untuk menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan terutama mata kuliah metodologi penelitian.

3. Bagi Lahan / Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi petugas dan

masyarakat di Kelurahan Muara Pinang tentang seberapa besar

pengetahuan mayarakat tersebut terhadap perawatan tali pusat.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

A.1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan adalah keseluruhan pikiran, gagasan, ide, konsep

dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya

termasuk manusia dan isinya.

5

Pengetahuan juga merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

melakukan penginderaan terjadi melalui panca indera manusia dari

pengelaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang di dasari

pengetahuan-pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.

Pengetahuan yang dicakup dalam dominan kognitif mempunyai 6

(enam) tingkatan yaitu

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya mengingat kembali secara spesifik dari seluruh

badan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterimanya, oleh sebab

itu tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Misalnya

dapat menyebutkan, mendefenisikan, menetapkan dan lain sebagainya.

2. Pemahaman (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek dan dapat menginterprestasikan materi

tersebut benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang tidak dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya).

4. Analisa (Analysis)

6

Analisis adalah suatu kemampaun untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didominan suatu

struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat diloihat dari penggunaan kata kerja, dapat

membedakan dan mengelompokkan.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis menunjukkan suata kemampaun untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada misalnya dapat

menyususn dan merencanakan dapat menyesuaikan dan sebagainya

terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang ada.

6. Evaluasi (Evalution)

Evaluasi berkaitan dalam kemampuan untuk melakukan penelian

terhadap suatau materi dan objek, pengukuran dan pengetahuan dapat

dilakukan dengan wawancara atau angakat yang menyertakan tentang isi

materi yang ingin diulas dari subjek penelitian atau responden kedalam

pengetahuan yang ingin disesuaiakan dengan tingkatan-tingkatan tersebut

diatas.(Notoadmodjo 1997).

A.2. Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh langsung ataupun melalui

penyuluhan baik individu maupun kelompok. Untuk meningkatkan

pengetahuan kesehatan perlu diberikan penyuluhan yang bertujuan untuk

tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga maupun masyarakat,

dalam membina dan memelihara hidup sehat serta berperan aktif dalam

7

upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Pengetahuan adalah

proses kegiatan mental yang dikembangkan melalui proses kegiatan pada

umunya sebagai aktifitas kognitif (Sunaryo, 2002). Proses adopsi adalah

perilaku menurut Notoadmodjo (1977) yang mengutip pendapat Rogers

(1970), sebelum seseorang mengadopsi perilaku didalam diri orang

tersebut terjadi suatu proses yang berurutan yang terdiri dari :

1. Kesadaran (awarenes)

Individu menyadari adanya stimulus.

2. Tertarik (Interest)

Individu mulai tertarik pada stimulus.

3. Menilai (Evalution)

Individu mulai menilai tentang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi

dirinya. Pada proses ketiga ini subjek sudah memeilki sikap yang lebih

baik lagi.

4. Mencoba (Trial)

Individu sudah mulai mencoba perilaku yang baru.

5. Menerima (Adoption)

Individu telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, sikap dan

kesadaranya terhadap stimulus.

A.3.Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.

1. Umur

Umur adalah lamanya tahun dihitung sejak dilahirkan hingga

penelitian ini dilakukan umur merupakan peride penyesuaian terhadap

8

pola-pola kehidupan baru. Pada masa ini merupakan usia reproduktif,

masa bermasalah, masa ketegangan emosi, masa ketrampilan, sosial,

masa komitmen, masa ketergantungan, masa perubahan nilai, masa

penyesuaian dengan hidup baru, masa kreatif. Pada dewasa ini ditandai

oleh adanya perubahan-peruhan jasmani dan mental. Semaki bertambah

umur seseorang maka akan semakin bertambah keinginan dan

pengetahuannya tentang kesehatan (Notoadmodjo, 2003).

2. Pendidikan

Pendidikan proses menumbuh kembangkan seluruh kemampuan

dan perilaku manusia melalui pengajaran, sehingga dalam pendidikan itu

perlu dipertimbangkan umur (proses perkembangan klien) dan hubungan

dengan proses belajar. Tingkat pendididkan juga merupakan salah satu

factor yang mempengaruhi persepsi seorang untuk lebih mudah menerima

ide dan teknologi baru semakin meningkat pendidikan seorang maka akan

bertambah pengalaman yang mempengaruhi wawasan dan pengetahuan.

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan adalah untuk

mengubah pengetahuan (pengertian pendapat, konsep-konsep) sikap dan

persepsi serta menanamkan tingkah laku atau kebiasaan yang baru

(Notoadmodjo, 2003).

3. Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang

mampu hidup pekerjaan merupakan kegiatan-kegiatan formal yang

dlakukan dalam klehidupan sehari-hari. Pengalaman dan pendidikan

9

seseorang sejak kecil akan memnpengaruhi sikap dan penampilan

seseorang. Dalam kaitannya dengan pekerjaan Huriock mengemukakan

bahwa kessesuaian antara pekerjaan dan diri sesorang memberikan

kesan dan pengetahuan sendiri.ini berati makin cocok bakat dan minat

seseorang maka makin tinggi pula tingkat kepuasan dan pengetahuan

yang diperoleh Huriock 2002.

B. Perawatan Tali Pusat

B.1. Defenisi

Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikat tali pusat

yang menyebabkan pemisahan pisik terakhir antara ibu bayi, kemudian

tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar

dari infeksi tali pusat (IKA, 2005}

B.2. Tujuan

Tujuan mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir,

sehingga tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk sehingga

tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan

oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (Racun),

yang nasuk melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang

kurang bersih (Saipuddin, 2001).

B.3. Cara Perawatan Tali pusat

Memotong dan mengikat tali pusat dilakukan dengan tehnik aseptic

dan antiseptik, dengan prosedur tindakan sebagai berikut :

10

1. Langkah-langkah perawatan tali pusat

a. Kasa steril

b. Betadine

2. Cara Perawatan tali pusat

a. Bersihkan luka tali pusat dengan menggunakan povidone iodine

/ betadine.

b. Setelah itu tutup dengan kain kasa bersih dan kering yang

sudah dibubuhi povidone iodine / betadine.

c. Jaga agar tali pusat selalu terbungkus kain kasa bersih dan

kering.

d. Bersihkan setiap hari sampai tali pusat lepas.

Jangan mengoleskan saleb apapun atau zat lain ke tampuk tali

pusat, hindari pembungkusan tali pusat karena tali pusat yang tidak

ditutupi lebih cepat mengering dan puput dengan komplikasi yang lebih

sedikit (Saipuddin, 2002).

Biasanya tali pusat terlepas dalam waktu 5-7 hari, setelah tali pusat

pupus dari pusat, yang tinggal (pusat) belum kering benar akan memakan

waktu 15 hari sehingga tali pusat tersebut kering (Maternal dan Neonatal

Health, 2005).

B.4. Dampak Positif

Bayi akan sehat dengan kondisi tali pusat bersih dan tidak terjadi

infeksi serta tali pusat pupus lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa ada

komplikasi (IKA, 2005).

11

B.5. Dampak Negatif Perawatan Tali Pusat

Apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa

masuk sehingga terjadi infeksi yang mengakibatkan penyakit Tetanus

Neunatorum. Penyakit ini adalah salah satu pentebab kematian bayi yang

terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah 220.000 kematian bayi, sebab

masih banyak masyrakat yang belum mengerti tentang cara perawatan tali

pusat yang baik dan benar (Dinkes RI, 2005).

Tetanus Neunatorum adalah infeksi yang disebabkan oleh clostridim tetani

yang masuk melalui tali pusat bayi sewaktu proses pertolongan

persalinan.

Tanda dan gejala penyakit Tetanus Neunatorum adalah :

a. Bayi yang semula menetek dengan baik tiba-tiba tidak bisa.

b. Mulut mencucut seperti ikan

c. Kejang-kejang, terutama bila disentuh, terkena sinar, atau

mendengar suara keras.

Tindakan pencegahan penyakit Tetanus Neunatorum adalah :

a. Ibu pada waktu hamil mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali,

sehingga ibu dan bayi kebal terhadap tetanus.

b. Pemotongan tali pusat dengan alat yang sudah direbus.

c. Peralatan tali pusat yang bersih sampai lepas.

12

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep Karya Tulis Ilmiah penelitian ini adalah

tentang “gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan tali pusat pada

bayi baru lahir di Kelurahan Muara Pinang penulis membatasi hal-hal yang

akan diteliti adalah :

Independen Dependen

13

Karakteristik Ibu :

- Umur- Paritas- Pendidikan

Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Tali Pusat Pada Bayi

B. Defenisi Operasional

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu yang terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, dengan kategori :

a. Baik : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar

sebanyak 21 - 20 soal dengan skor 76 -100%.

b. Cukup : Bila responden menjawab pertanyaan dengan benar

sebanyak 12-15 soal dengan skor 61 - 75%.

c. Kurang : Bila responden menjawab pertanyaan dengan

benar sebanyak 1 - 11 soal dengan skor 0-60%.

Skala ukur : Ordinal

2. Umur

Umur adalah usia responden saat dilakukan penelitian dengan

kategori :

a. 21-30 tahun

b. 31-40 tahun

Skala ukur : Interval

3. Paritas

Paritas adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu dan telah

mendapatkan perawatan tali pusat dengan kategori :

a. Primipara

14

b. Skundipara

c. Multipara

d. Grandemultipara

Skala ukur : Ordinal

4. Pendidikan

a. SLTP

b. SLTA

c. Perguruan Tinggi

Skala ukur : Ordinal

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu bertujuan

untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang perawatan tali

pusat di kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga tahun 2008.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

D. 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Muara Pinang Kota Sibolga

dengan alasan mudah mendapat responden, mudah dijangkau, dan

banyak ibu yang mempunyai bayi yang tidak mengerti tentang perawatan

tali

D. 2. Waktu Penelitian

15

No. Kegiatan

Waktu penelitian dilakukan mulai bulan Maret 2008 hingga Agustus 2008

Maret April Mei Juni Juli Agustus1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1. PengajuanJudul

2. Acc Judul

3. Survey Pendahuluan

4. Konsul BAB I

5. Konsul BAB II

6. Konsul BAB III

7. Konsul Kuisioner

8. Persiapan Ujian Karya Tulis Ilmiah

9. Ujian Karya Tulis Ilmiah

10. Pengumpulan Data

11. Analisa Data

12. Konsultasi Laporan Penelitian

13. Persiapan Ujian KTI

14. Penggandaan Hasil KTI

15. Ujian KTI

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang diteliti adalah setiap ibu Post Partum di Kelurahan

Muara Pinang Sibolga tahun 2008 sebanyak 30 orang.

2. Sampel

16

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Pengambilan sampel ini

dilakukan dengan cara total populasi dimana jumlah dari seluruh populasi

dijadikan objek penelitian.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer

dengan memberikan kuisioner yang telah disediakan kepada responden.

Jenis responden dengan menggunakan kuisioner tertutup.

G. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

G.1. Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan cara manual dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing

Dilakukan pemeriksaan / pengecekan kelengkapan data yang telah

terkumpul bila trdapat kesalahan atau berkurang dalam pengumpulan data

tersebut akan diperiksa kembali.

2. Coding

Hasil jawaban dari setiap pertanyaan diberi kode angka sesuai

dengan petunjuk.

17

3. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta

pengambilan kesimpulan data dimasukkan ke dalam bentuk distribusi

frekuensi

G.2. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan pengukuran terhadap masing-

masing responden, lalu ditampilkan dalam tabel distribusi frekwensi,

analisa dilanjutkan dengan menggunakan teori pustaka yang ada. Tekhik

analisa data digunakan untuk melihat bagaimana bagaimana

pengetahuan, sikap dan tindakan ibu terhadap perawatan tali pusat pada

bayi baru lahir.

18

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S, 2002. Pengantar Metode Penelitian. Arcan, Jakarta.

Alimul, Azis. A, 2003. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba Medika, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1992. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan, Jakarta.

........, 1999. Penanganan Bayi Baru Lahir, Jakarta,

........, 2005. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta.

Hassan, Rusepno, 2005. Ilmu Kesehatan Anak 1. FKUI, Jakarta.

........, 2005. Ilmu Kesehatan Anak 2. FKUI, Jakarta.

Kosim. M. Sholeh, 2005. Buku Panduan Manajemen Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan dan Perawatan di Rumah Sakit. MNH-JHPIEGO, Jakarta.

Mocthat, Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid 1. EGC, Jakarta.

Manuaba, Prof, dr. 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. EGC, Jakarta.

Notoatmoho, Soekidjo, 2002. Mitodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Pemerintah Kota Sibolga Dinas Kesehatan, 2005. Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Sibolga.

19

20