kata pengantar · kedokteran dan permintaan dari ikatan dokter anestesi indonesia (idai) pusat...

95

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang
Page 2: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kami dapatmenyelesaikan Rencana Strategi Politeknik Kesehatan Jakarta III tahun 2014-2018. Penyusunan Rencana Strategi Bisnis ini merupakan tindak lanjut dariadanya Surat Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 498/KMK.05/2009,tentang ditetapkannya Politeknik Kesehatan Jakarta III sebagai InstitusiPendidikan Tinggi milik Pemerintah yang menerapkan PK-BLU. Orientasi dariRencana Strategi ini adalah peningkatan kualitas program dan hasil, yangdituangkan ke dalam program kegiatan mengacu pada sasaran dan tujuan sertaberdasar pada visi misi Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh civitas akademika yang telahmendukung diselesaikannya renstra ini. Saya berharap pada seluruh jajaranmenejemen Politeknik Kesehatan Jakarta III, Renstra ini dapat dijadikan sebagaiacuan dan arah dalam penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan lulusanyang berkualitas. Walaupun demikian, renstra ini dimungkinkan untuk direvisiberdasarkan masukan yang ada selama sesuai dengan visi, misi, tujuan dansasaran, serta dapat dicapai dalam kurun waktu yang ditetapkan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada kita untuk dapatmenjalankan semua program dalam Renstra Bisnis ini.

Jakarta, 25 Agustus 2014Direktur Poltekkes Jakarta III

Dra. Maryanah, Am.Keb, M.KesNIP. 195905201979122001

Page 3: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i

Daftar Isi ..................................................................................................................................... ii

SK Direktur Poltekkes Kemenkes Jakarta III .............................................................................. V

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Landasan Hukum Penyusunan Renstra Bisnis............................................................ 2

BAB II GAMBARAN UMUM POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III........................... 5

2.1 Sejarah Perkembangan Poltekkes Kemenkes Jakarta III ............................................ 5

2.2 Kondisi Eksisting Poltekkes Kemenkes Jakarta III ................................................... 8

2.3 Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat ...................................................... 10

2.4 Sarana dan Prasarana ................................................................................................. 11

BAB III VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, DAN ISU STRATEGIS ..................................... 18

3.1 Visi.............................................................................................................................. 18

3.2 Misi ............................................................................................................................ 18

3.3 Tujuan Strategis .......................................................................................................... 19

3.4 Sasaran Strategis ......................................................................................................... 19

3.5 Isu Strategis................................................................................................................. 20

3.6 Pengembangan Bidang Keuangan ............................................................................. 21

3.7 Pengembangan Sumber Daya Manusia ...................................................................... 22

3.8 Pengembangan Pelayanan Akademik ........................................................................ 23

3.9 Pengembangan Sarana dan Prasarana ........................................................................ 24

Page 4: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

iii

BAB IV STRATEGI DASAR, STRATEGI PENCAPAIAN DAN PROGRAMKEGIATAN................................................................................................................................ 25

4.1 Strategi Dasar ............................................................................................................. 25

4.2 Strategi Pencapaian..................................................................................................... 26

BAB V INDIKATOR KINERJA ............................................................................................... 44

BAB VIII PENUTUP ................................................................................................................. 52

Lampiran

Page 5: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untukmenentukan strategi serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumberdaya termasuk modal dan sumberdaya manusia. Renstra Poltekkes KemenkesJakarta III merupakan acuan perencanaan program untuk mewujudkan visisecara bertanggung jawab. Visi Poltekkes Jakarta III merupakan cita-cita luhurdalam mendukung tercapainya visi dan misi Badan PPSDM Kesehatan,khususnya misi pertama yaitu memenuhi jumlah, jenis dan mutu sumber dayamanusia kesehatan sesuai yang direncanakan dalam mendukungpenyelenggaraan Pembangunan Kesehatan. Untuk mewujudkan visi secaraefektifdiperlukan serangkaian misi, tujuan, sasaran, dan indikator capaian,sertaprogram pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang mengacu pada statutaPoltekkes Kemenkes Jakarta III.

Serangkaian perencanaan, dan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dapatterwujud apabila didukung oleh tata nilai ideal yang sangat menentukankeberhasilan dalam melaksanakan proses pendidikan sesuai denganprioritas.Tata nilai ideal akan menyatukan gerak langkah sivitas akademika dalammewujudkan prioritas kerja.

Sejak tahun 2009 Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah menerapkan polaPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU) sehingga renstrayang disusun sudah memenuhi kaidah rencana strategis bisnis. Di dalamRenstra BLU tercakup beberapa sasaran yang harus dicapai oleh PoltekkesKemenkes Jakarta III dalam rangka menuju insitusi pendidikan tinggi untukmenghasilkan lulusan yang unggul dalam teknologi kesehatan. Tahapan yangdirencanakan dituangkan pula dalam anggaran yang tepat sesuai azas anggaranberbasis kinerja.

Untuk menjamin kesinambungan dan peningkatan kualitas penyelenggaraanmanajemen dan layanan, Poltekkes Kemenkes Jakarta III sejak tahun 2009 telahtersertifikasi ISO 9001;2008. Pada tahun 2009 setelah ditetapkan sebagaiinstitusi yang melaksanakan PK BLU, maka kegiatan layanan kepada

Page 6: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

2

masyarakat didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. PoltekkesKemenkes Jakarta III telah menyusun Rencana Strategis Bisnis 5 (lima)tahunan dengan mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Kesehatandan Rencana Aksi Badan PPSDM Kesehatan. Selanjutnya setiap tahun telahdisusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) yang mengacu kepada RencanaStrategis Bisnis yang telah ditetapkan.Disamping itu, sebagai PK-BLUbeberapa kegiatan yang biayanya tidak ditanggung oleh APBN,maka sumberbiaya adalah PNBP dengan berdasar pada Pola Tariflayanan BLU yangdisyahkan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No 179/PMK.05/2011.

Rencana strategis yang disusun, telah direalisasikan dan hasilnya dievaluasisetiap tahun.Di akhir tahun 2013, dirasakan adanya perbaikan dan peningkatanyang cukup signifikan terhadap kinerja layanan Poltekkes Kemenkes Jakarta IIIsebagai PK-BLU. Hasil yang paling dirasakan adalah selesainya pembangunangedung Direktorat dan Kampus terpadu di Jl. Arteri JORR Jatiwarna,diterapkannya layanan akademik dan keuangan kepada mahasiswa berbasis IT(Komputerisasi), dihasilkannya 1899 lulusandari tahun 2010 dengan waktu tunggu untuk mendapat pekerjaan kurang dari 3

bulan dan bertambahnya asset / modal setiap tahun sebagai hasil penerapanefisiensi dan produktivitas Poltekkes Kemenkes Jakarta III menjadi PK-BLU,tidak pernah ada temuan BPK terkait dengan pelaksanaan keuangan, jumlahpenelitian Risbinakes dan kegiatan pengabmas yang meningkat setiap tahun.

Menindaklanjuti hasil evaluasi renstra tahun 2009-2013, maka disusun RencanaStrategis Tahun 2014–2018 yang akan digunakan sebagai acuan untukmenyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) setiap tahun. Renstra Bisnis inimemuat berbagai program yang menjadi sasaran Poltekkes Kemenkes JakartaIII dan disesuaikan dengan sasaran strategis Kementerian Kesehatan sertarencana aksi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Manusia Kesehatan(Badan PPSDMK) yang telah ditetapkan serta renstraKementeri Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi

1.2. LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RENSTRA BISNIS1. Undang Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan3. Undang-Undang RI Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

Page 7: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

3

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional.

6. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.

7. Peraturan Nomor 66 tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan8. Pemerintah Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan9. Penyelenggaraan Pendidikan.10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 tahun 2013

tentang Standar Penilaian Pendidikan11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 47 tahun 2009

tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen12. Peraturan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007

tentang Standar Penilaian Standar Pendidikan.13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah;14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;15. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum;16. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah;17. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 tentang

Persyaratan Administratif dalam Rangka Pengusulan dan PenetapanSatuan Kerja Instansi Pemerintah untuk Menerapkan Pola PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum, sebagai pengganti dari PMK Nomor07/PMK.02/2006.

18. Keputusan Menteri Keuangan No.498/KMK.05/2009 tertanggal 17desember 2009 tetang penetapan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagaiInstansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan BadanLayanan Umum ( PPK-BLU) secara penuh.

19. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 232/U/2000tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi danPenilaian Hasil Belajar Mahasiswa.

20. Surat edaran Dirjen Dikti Nomor 160/E/AK 2013 tentang izinPenyelenggaraan dan Akreditasi Program Studi.

Page 8: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

4

21. Surat edaran Dirjen Dikti Nomor 704/E.E3/DT/2013 tentang UjiKompetensi bagi Calon Lulusan Pendidikan Tinggi Kebidanan danKeperawatan.

22. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 tentang Standar NasionalPendidikan Tinggi

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

24. Peraturan MenteriPendidikan dan Kebudayaan No. 87 tahun2014 tentangAkreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi

25. Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.02.02/Menkes/52/ 2015 tentangRencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

26. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi no 13 tahun2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi danPendidikan Tinggi Tahun 2015 - 2019

Page 9: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

5

BAB IIGAMBARAN UMUM POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

2.1. SEJARAH PERKEMBANGAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTAIIIKeputusan Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI nomor298/MENKES-KESOS/SK/IV/2001 tentang Organisasi dan Tata KerjaPoliteknik Kesehatan mendasari terbentuknya Poltekkes Kemenkes Jakarta III,yang kemudian diperbaharui dengan keputusan Kemendikbud No.355/E/0/2012tanggal 10 Oktober 2012 tentang alih bina penyelenggaraan program studiPoltekkes Kemenkes.

Poltekkes Kemenkes Jakarta III merupakan penggabungan dari beberapaAkademi yang melaksanakan pendidikan Diploma III Kesehatan (AKPERDepkes Jakarta, AKPER Anestesi, AKPER Persahabatan, AKBID HarapanKita, AKBIDCipto Mangunkusumo dan Analis Kesehatan) yang berada dibawah Kementerian Kesehatan. Jurusan Keperawatan terdiri dari 3 (tiga)program studi yaitu; Program Studi D III Keperawatan di Jl. Kimia 17 JakartaPusat, yang awalnya berasal dari Akademi Keperawatan yang telah berdirisejak tahun 1962. Program Studi D III Keperawatan Persahabatan yangberlokasi di Jl. Raya Persahabatan Jakarta Timur berasal dari AkademiKeperawatan Persahabatan merupakan konversi dari Sekolah PerawatKesehatan (SPK) yang berdiri sejak tahun 1976 i. Sedangkan Program StudiDIII Keperawatan Anestesi pada awalnya merupakan pendidikan AkademiAnestesi yang berlokasi di Jl. Kimia No. 22 Jakarta Pusat.

Jurusan Kebidanan terdiri dari 2 (dua) program studi yang berasal dari ProgramStudi D III Kebidanan Cipto Mangunkusumo yang berlokasi di Jl.PulomasBarat VI Jakarta Timur dan Program Studi D III Kebidanan Harapan Kita yangberlokasi di Jl. Letjen. S. Parman-Slipi Jakarta Barat, masing–masing berawaldari Akademi Kebidanan yang merupakan konversi dari Sekolah PerawatKesehatan (SPK) yang berdiri sejak tahun 1978.

Page 10: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

6

Jurusan Analis Kesehatan memiliki 1 (satu) Program Studi DIII AnalisKesehatan yang berasal dari Akademi Analis Kesehatanyang merupakankonversi dari Sekolah Menengah Analis Kesehatan yang berdiri sejak tahun1997 berlokasi di Jl. Raya Hankam Gg Melati II Jakarta Timur. Pada tahun2010 Jurusan Analis Kesehatan membuka program studi baru yaitu ProgramStudi DIV Analis Kesehatan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.03.05/I/II/4/4997.1 /2009 tanggal 8 Oktober 2009 tentang PembentukanProgram D-IV Analis Kesehatan pada Jurusan Analis Kesehatan di PoliteknikKesehatan Kemenkes Jakarta III.

Pada tahun 2007 Program Studi D III Keperawatan Anestesi berubah menjadiProgram Studi Keperawatan, karena diberlakukannya undang-undang praktikkedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusatuntuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat KamarBedah, yang pada dasarnya tidak ada perbedaan dengan lulusan Prodi DIIIKeperawatan, hanya mendapat tambahan muatan institusi yaitu KeperawatanAnestesi. Berdasarkan hal tersebut, maka Program Studi DIII KeperawatanAnestesi ditutup pada tahun 2012.

Tahun 2011 Poltekkes Kemenkes Jakarta III membuka Jurusan baru yaituJurusan Fisioterapi yang melaksanakan Program Studi D IV Fisioterapiberdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.HK.03.05/I.2/03433.1/2011tentang Pembentukan Jurusan Fisioterapi di Politeknik Kesehatan KementerianKesehatan Jakarta III.

Dengan demikian Poltekkes Kemenkes Jakarta III saat ini terdiri dari 4 (empat)Jurusan yaitu: Jurusan Analis Kesehatan, Jurusan Kebidanan, JurusanKeperawatan, dan Jurusan Fisioterapi, yang menghasilkan tenaga kesehatanAnalis Kesehatan, Bidan, Perawat dan Fisioterapis, pada jenjang Ahli Madyadan Sarjana Sain Terapan.

Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam usianya yang masih muda (13 tahun)masih harus terus berkembang untuk meningkatkan segala bidang, yangmeliputi sumber daya manusia, sarana prasana, pendapatan sebagai sumberpembiayaan serta meningkatkan kualitas lulusan agar dapat bersaing danditerima di pasar kerja.

Page 11: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

7

Salah satu tujuan pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang mampumelaksanakan pembangunan yang selaras dengan program pembangunannasional. Hal ini bukanlah sesuatu yang statis, artinya akan selalu berubahsesuai dengan perubahan situasi regional maupun global. Oleh karena ituPoltekes Kemenkes Jakarta III dituntut pula untuk senantiasa berubah danmampu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan dan pembangunan,disamping menyesuaikan diri terhadap perkembangan Ilmu PengetahuanTeknologiSeni dan Informasi (IPTEKSI) dunia.Hal ini merupakan tantanganutama yang dihadapi oleh seluruh pendidikan tinggi di Indonesia dalam rangkamemasuki pasar global.

Dalam meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu Poltekkes KemenkesJakarta III telah terstandarisasi ISO 9001: 2008 pada tahun 2009, pada tahunyang bersamaan pula Poltekkes Kemenkes Jakarta III juga ditetapkan menjadiInstansi Pemerintah yang melaksanakan Pengelolaan Keuangan Badan LayananUmum (PK-BLU) melalui Keputusan Menteri KeuanganNo..489/KMK.05/2009.tanggal 17 Desember 2009.Selanjutnya sejalan denganKebijakan Kemendikbud tentang Penjaminan mutu Pendidikan Tinggisebagaimana tertuang pada Undang Undang No 12 tahun 12 pasal 51 mulaimengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi denganmengembangkan 8 Standar Pendidikan dan melaksanakan audit mutu internalserta audit mutu eksternal oleh Badan Akreditasi Nasional Pergurusn Tinggi(BANPT) serta mempersiapkan akreditasi eksternal oleh LAMPTKes khususuntuk Prodi DIII Keperawatan dan Prodi DIII Kebidanan pada tahun 2015 yangakan datang.

Poltekkes Kemenkes Jakarta III mengembangkan kampus untuk mewujudkancita-cita menjadi kampus terpadu yang berlokasi di Jl. JORR Jatiwarna PondokMelati Bekasi. Pembangunan pertama dimulai pada tahun 2007 sampai dengantahun 2009 dapat diselesaikan kampus Jurusan Analis kesehatan dan gedungDirektorat yang diresmikan di Menado secara simbolis dan serentak pada tahun2011, pada bulan Agustus tahun 2009 Kantor Direktorat yang semula beralamatdi Jl.Kimia No 17 Jakarta Pusat pindah ke alamat Jl.JORR Jatiwarna PondokMelati Bekasi. Selanjutnya pada tahun 2010 diselesaikannya pembangunangedung Asrama dan Laboratorium terpadu dan pada tahun yang sama sampaidengan 2013 telah diselesaikan pembangunan kampus terpadu berlantai 7

Page 12: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

8

(tujuh) untuk Jurusan Keperawatan dan Kebidanan. Rencana lima tahunkedepan kampus terpadu sudah dapat terwujud dengan bergabungnya seluruhprogram studi DIII yang sejenis menjadi satu Program Studi.

Berdasarkan Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan TenagaKesehatan Kemenkes RINomor HK.06.01/IV/III/01333/2010pada tahun 2010,seluruh program studi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III terakreditasi Aberlaku sampai tahun 2015, yang mendapatkan pengakuan dari Dirjen DiktiKemdikbud melalui surat edaran Nomor 1862/E/T/2011 tanggal 22 Nopember2011, Sedangkan Program Studi D-IV Analis Kesehatan dan D-IV Fisioterapimasih dalam proses visitasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi(BAN PT).

2.2. KONDISI EKSISTING POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III2.2.1 SUMBER DAYA MANUSIA

1. Tenaga PendidikJumlah tenaga pendidik Poltekkes Kemenkes Jakarta III sampai akhir tahun2013 adalah sebanyak 148 orang yang terdiri dari 9 orang dengan jabatanfungsional umum dan 139 orang dengan jabatan akademik Lektor Kepala 26orang (19 %), 60 orang Lektor (43 % ), dan 53 orang Asisten Ahli (38 %).Dosen yang sudah tersertifikasi sampai tahun 2013 di Jurusan Keperawatanberjumlah 50 orang, jurusan kebidanan 23 orang, jurusan analis kesehatan 13orang dan jurusan fisioterapi 1 orang.

Selama 5 tahun terakhir dosen yang mengikuti tugas belajar sebanyak 34orang, terdiri dari 7 orang S3 dan 27 orang S2, sedangkan yang mengikuti Ijinbelajar S2 sebanyak 1 orang dan S3 sebanyak 1 orang.

Satu kekuatan yang dimiliki Poltekkes Jakarta III adalah kemampuan SDMdosen yang diberdayakan sebagai narasumber di berbagai Institusi baikpemerintah maupun Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan serta OrganisasiProfesi

2. Tenaga KependidikanSampai akhir tahun 2013, jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki olehPoltekkes Kemenkes Jakarta III adalah sebanyak 76 orang dengan

Page 13: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

9

pengembangan pendidikan melalui Ijin belajar S1 pada tahun 2012 sebanyak 2orang, tahun 2013 11 orang dan S2 1 orang.

2.2.2 MAHASISWADalam bidang pendidikan dan pengajaran, Poltekkes Kemenkes Jakarta IIImenerima mahasiswa baru melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru(Sipenmaru), yang dilaksanakan dalam 2 jenis seleksi yaitu PenelusuranMinat dan Prestasi (PMDP) dan Uji Tulis. PMDP adalah penerimaanmahasiswa yang langsung dilakukan oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta IIIpada lulusan SMA/ SMK Kesehatan yang sesuai, yang memiliki prestasiakademik yang baik selama studi di SMA. PMDP dilaksanakan pada bulanFebruari yang diawali dengan pengiriman surat pada bulan Januari keSekolah Menengah Atas yang disertai dengan persyaratan-persyaratan yangharus dipenuhi oleh calon pendaftar. Kuota melalui PMDP sebesar 30 % danselebihnya melalui seleksi uji tulis 70% yang pendaftarannya dilaksanakansecara online melalui website Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Dalam 5 tahun terakhir terjadi kenaikan jumlah pendaftar dan mahasiswayang diterima di Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Pada tahun 2013 terdapat2503 pendaftar melalui PMDP dan Uji Tulis, diterima 816 orang, melakukanregistrasi 524 orang. Pada masa yang akan datang diharapkan terjadipeningkatan jumlah pendaftar yang signifikan di Poltekkes KemenkesJakarta III.

Sampai dengan bulan November 2013 jumlah mahasiswa PoltekkesKemenkes Jakarta III sebanyak 1515 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak141 orang dan perempuan sebanyak 1374 orang. Jumlah mahasiswa yangterus meningkat di Poltekkes Kemenkes Jakarta III harus disertai denganpeningkatan jumlah dan kualitas lulusan yang dihasilkan.Kualitas lulusanPoltekkes Kemenkes Jakarta dapat dinilai dari lama masa studi dalammenempuh pendidikan serta Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang mampudiraihlulusan. Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 kelulusan tepatwaktu di masing-masing program studi mencapai lebih dari 92.31 % sampaidengan 100%.

Indeks Prestasi Kumulatif lulusan juga merupakan salah satu ukuranproduktifitas. Berdasarkan IPK Lulusan di tiap Program Studi, yang

Page 14: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

10

memiliki Indeks Prestasi Kumulatif di atas 3.00 sejak tahun 2010 mencapai100%. Keadaan ini menunjukkan bahwa kinerja layanan akademikkhususnya proses pembelajaran terus meningkat, memenuhi kebutuhan pasarkerja yang mensyaratkan hal tersebut dan mendukung adanya kebijakanmengharuskan nilai batas lulus mata kuliah keahlian adalah 3.00 dan IPKharus ≥ 3.00.

2.2.3 KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKATPenelitian merupakan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harusdilaksanakan dan ditingkatkan oleh Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Gunameningkatkan kualitas penelitian dan meningkatkan kemampuan dosendalam melakukan penelitian, telah dilakukan berbagai pelatihan yang terkaitdengan penelitian, antara lain pelatihan pengembangan proposal danprotokol penelitian, pengolahan dan analisis data statistik, penulisan laporanpenelitian dan pelatihan membuat naskah ilmiah dan komite etik penelitian.Setiap tahun terjadi peningkatan penelitian yang dilakukan oleh dosen.

Kegiatan publikasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III meliputipenerbitanjurnal, seminar, poster dan kegiatan lainnya dalam rangkaimplementasi hasil penelitian perguruan tinggi.Buku referensi yangdihasilkan oleh dosen diterbitkan oleh lembaga percetakan seperti EGC,Salemba Medika dan lain-lain. Sedangkan naskah ilmiah (penelitian)diterbitkan oleh Jurnal Madya Poltekkes Kemenkes Jakarta III yangsekarang berubah menjadi Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (JITek)danJurnal Keperawatan (JKep) yang terbit setahun 2 kali serta publikasi jurnalsecara on line melalui http://ejurnal.poltekkesjakarta3.ac.id. Adapun BuletinCivitas Poltekkes Kemenkes Jakarta III telah terbit edisi 11 yang memuatartikel ilmiah populer yang ditulis oleh seluruh civitas akademika.Pendanaankegiatan publikasi bersumber dari DIPA Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan PoltekkesKemenkes Jakarta III meliputi kegiatan di bidang pelayanan kesehatan yaitupelatihan pendidik dalam penanggulangan bencana, pembentukan satgasbencana, pelayanan kesehatan di posyandu balita dan lansia, penyuluhan danpemeriksaan fisik di panti sosial remaja, lansia dan anak balita, deteksi dinitumbuh kembang anak, penyuluhan kesehatan reproduksi di sekolah,

Page 15: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

11

penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan (PHBS), pembinaan dan penyegarankader, tanggap darurat dalam KLB di DKI Jakarta (banjir dan longsor),pembinaan RW siaga, pelayanan kesehatan gratis (donor darah), pembentukan peer konselor di sekolah dan gebyar POSYANDU.

Penyuluhan Kesehatan dilakukan pada berbagai kelompok khusus danberisiko tinggi, Peduli Bencana, Pemeriksaan kesehatan pada kelompokkhusus lansia dan keluarga miskin secara rutin, dan berkontribusi dalampengembangan masyarakat profesi terutama dalam up-dating keilmuan,partisipasi dalam menjalankan program pemerintah di bidang kesehatan, sertakegiatan kepramukaan dll. Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakatmelibatkan dosen dan mahasiswa Poltekkes.Mulai tahun akademik 2013/2014pengabdian masyarakat dilaksanakan berbasis hasil riset.

2.2.4 SARANA DAN PRASARANA

1. Gedung

Poltekkes kemenkes Jakarta III, memiliki kampus yang berlokasi di

jalanArteri JORR Jati warna Pondok Melati Bekasi, Jalan Kimia 17 Jakarta

Pusat, Jalan Pulomas Barat VI Jakarta Timur, dan Jalan Persahabatan Raya

Jakarta Timur. Total Luas Tanah 30.170 m2.

2. Perpustakaan dan Pemanfaatannya

Poltekkes Kemenkes Jakarta III mempunyai 6 (enam) perpustakaan yang adadisetiap program studi.Setiap perpustakaan telah menggunakan sistemkomputerisasi (Library Informasi System Automation (LISA).Koleksi bukurujukan yang ada selalu mengikuti kebutuhan pembelajaran.Perpustakaanmemberikan layanan setiap hari kerja dari pukul 8.00 hingga 16.00WIB.Pengunjung perpustakaan sebagian besar adalah Mahasiswa, sehinggafrekuensi kunjungan perpustakaan sangat dipengaruhi oleh JumlahMahasiswa.Selain itu dengan adanya internet (Hot Spot) di Setiap ProgramStudi memberikan kemudahan bagi mahasiswa dan dosen untuk mengaksessumber rujukan.Peningkatan dalam pemanfaatan perpustakaan olehmahasiswa, dosen dan karyawan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III seiringdengan peningkatan jumlah koleksi buku di perpustakaan.Namun demikian

Page 16: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

12

pemanfaatan perpustakaan juga sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswayang ada pada tahun tersebut.Pada tahun 2012 tampak menurun dibandingtahun lainnya, karena sebanding dengan jumlah mahasiswa pada tahuntersebut yaitu tidak adanya program khusus di Jurusan Kebidanan.

3. Laboratorium dan Pemanfaatannya.

Saat ini Poltekkes Kemenkes Jakarta III memiliki 41 unit laboratorium yangterdiri dari 16 unit laboratorium Keperawatan, 12 unit laboratoriumKebidanan, 8 unit laboratorium Analis Kesehatan, 3 unit laboratoriumFisioterapi dan 2 unit laboratorium di Direktorat. Laboratorium ini melayaniproses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.Pengelolaan Laboratorium dilakukan oleh Unit Laboratorium dengan sub unitdi jurusan dan di program studi sesuai dengan fungsinya masing-masing.Ketersediaan laboratorium ini sangat memadai untuk mendukung prosespembelajaran dan dapat mendukung praktikum untuk semua mata kuliahsesuai dengan tujuan mata kuliah masing-masing. penggunaan laboratoriumdi Poltekkes Kemenkes Jakarta III cenderung meningkat. Hal ini berkaitandengan penerapan metoda pembelajaran yang makin menantang dikuasainyaketerampilan teknis, sehingga makin banyak mahasiswa melakukan latihanmandiri di laboratorium.

2.2.5.Analisis SituasiLingkungan internal (Kekuatan dan Kelemahan) dan lingkungan ekstrenal(Peluang dan Ancaman) yang mempengaruhi keberhasilan atauketidakberhasian Poltekkes Kemenkes Jakarta III, dapat diuraikan sebagaiberikut:

Lingkungan Internal Kekuatan Pelayanana. Empat (4) dari enam (6) Program Studi yang diselenggarakan

terakreditasi Ab. Pengalaman Institusi dalam melaksanakan pendidikan tinggi di bidang

kesehatanc. Menyelenggarakan Kelas Recognation Prior Leraning (RPL) dan Kelas

bertaraf internasionald. Berbasis Sistem Informasi Akademike. Terstandar ISO 9001:2008

Page 17: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

13

f. Berorientasi pada kualitas lulusanOrganisasi dan Sumber Daya Manusia

a. Mempunyai tenaga pendidik berkualifikasi S3 sebanyak 10 orangb. Tenaga pendidik sudah berkualifikasi S2c. Rasio Dosen dengan mahasiswa memenuhi standar (1:12)d. 50 tenaga pendidik sudah tersertifikasi dosen dari 139 tenaga fungsional

pendidike. 34% tenaga pendidik menjadi narasumber tingkat nasional sesuai dengan

bidang keilmuan dan kualifikasi nyaf. Latar belakang pendidikan tenaga pendidik sesuai dengan bidang

keilmuan yang di ampug. Struktur organisasi dikembangkan sesuai kebutuhan

Keuangana. Adanya pertanggungjawaban keuangan secara SAI dan SAKb. Memiliki 3 pedoman Akuntansi; Akuntansi Keuangan, Akuntansi Biaya,

Akuntansi Aset Tetapc. Memiliki Sistem Aplikasi Keuangan Internald. Ada sistem perencanaan keuangan terpadue. Memiliki Potensi pendapatan dari unit bisnis dan unit diklatf. Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umumg. Memiliki tarif layanan yang disahkan oleh Menteri Keuangan

Sarana dan Prasaranaa. Kampus terpadub. Laboratorium terpadu dan berbasis Multi Mediac. Perpustakaan terpadu berbasis IT (LIS-A)d. Tersedia asrama mahasiswa di lingkungan kampuse. Ruang kelas berbasis multimediaf. Memiliki Laboratorium Biomolekuler (PCR)g. Memiliki Laboratorium sesuai bidang keilmuan

Kelemahan Pelayanana. Sistem Informasi Manajemen Poltekkes belum terintegrasib. Belum adanya Sistem Layanan Terpadu di Poltekkesc. Belum semua pelayanan dilaksanakan sesuai SOP

Page 18: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

14

Organisasi dan Sumber Daya Manusiaa. Belum seluruh tenaga kependidikan memiliki pendidikan yang sesuai

dengan bidang kerjanyab. Belum seluruh dosen mempunyai nilai TOEFL Bahasa Inggris sebesar

450c. Pendayagunaan tenaga kependidikan yang belum maksimald. Secara Struktur Organisasi Poltekkes dibawah binaan 2 kementerian

(Kemenkes, Kemendikbud)e. Rendahnya formasi penerimaan pegawai negeri.

Keuangana. Adanya kegiatan yang harus dilaksanakan diluar perencanaan.b. Kepatuhan terhadap SOP tentang penyerapan anggaran.c. Belum adanya pengesahan revisi pola tarif layanan BLU oleh

Kementerian Keuangand. Pembiayaan Tenaga Kontrak besar (jumlah tenaga kontrak lebih dari 10%

jumlah PNS)e. Masih ada mahasiswa membayar biaya pendidikan tidak tepat waktu

Saranan dan Prasaranaa. Pemeliharaan alat laboratorium sering tidak sesuai dengan kebutuhanb. Rasio alat laboratorium dengan mahasiswa tidak sesuai standar (1 : 8)c. Kualifikasi peralatan laboratorium sudah tidak sesuai dengan

perkembangan teknologi.

Lingkungan Eksternal Peluang Pelayanana. Kebutuhan pelayanan tenaga kesehatan untuk pasar global masih tinggi

(20.000/pertahun)b. Pesatnya perkembangan teknologi kesehatan, membuka peluang

pendidikan tenaga kesehatan yang lebih tinggic. Minat masyarakat untuk mengikuti pendidikan Diploma III Kesehatan

masih tinggid. Kebutuhan User dalam memberdayakan lulusan tenaga kesehatan

Poltekkes masih tinggie. Hasil treasure studi yang dilaksanakan oleh Poltekkes kemenkes Jakarta

III tahun 2011 menyatakan kebutuhan tenaga perawat yang lebih tinggikompetensinya yaitu pada level Ners

Page 19: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

15

f. Standar pelayanan kebidanan Kemenkes RI tahun 2014 menyatakankebutuhan adanya tenaga bidan profesi di pelayanan kesehatan primersebesar 30%

Organisasi dan Sumber Daya Manusiaa. Tingginya pemberdayaan SDM tenaga pendidik dan kependidikan

sebagai narasumber oleh stake holderb. Suasana akademik (academic atmosphere) menunjang pengembangan

organisasi dan tata laksana secara dinamisc. Banyaknya institusi pendidikan kesehatan yang melakukan studi banding

baik lokal dan internasionald. Adanya beberapa institusi menawarkan kerjasama

Keuangana. Sistem Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum memberikan

kemudahan dalam pengelolaan keuangan yang sesuaib. Inflasic. Kebijakan pemerintah dalam hal pengelolaan keuangan negarad. Kebijakan tentang Standar Biaya Keluarane. Meningkatnya daya beli masyarakatf. Kerjasama Operasional dengan beberapa pihak institusi

Sarana dan Prasaranaa. Memungkinkan pihak ketiga memanfaatan asetb. Pengembangan lahan dan gedung pendidikanc. Pengembangan fungsi gedung pendidikan menjadi gedung pelatihan dan

tempat uji kompetensid. pesatnya perkembangan multimedia sebagai sarana pendidikane. Kerjasama Operasional dengan beberapa pihak institusi dalam tri darma

perguruan tinggif. Pengaruh perkembangan Teknologi Informasi

Kebijakana. Undang Undang No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi pasal

59 menyatakan Poltekkes yang memenuhi persyaratan dapatmenyelenggarakan pendidikan Profesi

b. Undang undang no 36 tahun 2014 tentang Tenaga kesehatan pasal …..pendidikan tenaga kesehatan minimal Diploma III

Page 20: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

16

c. Undang undang no 38 tahun 2014 tentang Keperawatand. Permenpan no 25 tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat.e. Keputusan menteri Keuangan No 179/PMK.05/2011. tentang PKBLU

Ancaman Pelayanana. Banyaknya jumlah lulusan tenaga kesehatan sejenis dari Institusi

pendidikan lainnya (persaingan tinggi)b. Regulasi pemerintah tentang penempatan lulusan tenaga kesehatanc. Pasar Global berdampak pada munculnya tenaga kesehatan asing yang

bekerja di Indonesia.

Organisasi dan Sumber Daya Manusiaa. Regulasi pemerintah yang belum jelas tentang peningkatan kelembagaanb. Banyaknya jumlah institusi pendidikan sejenisc. Moratorium tenaga kependidikand. Adanya tenaga kesehatan asing yang masuk ke Indonesia

Keuangana. Terbatasnya dana APBNb. Biaya lahan praktek cenderung meningkatc. Inflasi cenderung meningkat setiap tahund. Kebijakan efisiensi APBN

Saranan dan Prasaranaa. Terbatasnya lahan praktek sebagai sarana praktek mahasiswab. Harga peralatan teknologi yang menunjang penyelenggaraan pendidikan

mahal.c. Biaya operasional pemeliharaan sarana dan prasarana semakin tinggid. Penyerapan dana DIPA yang tidak optimal menghambat pemeliharaan

sarana dan prasarana tahun berikutnyae. Iklim persaingan dengan perguruan tinggi kesehata lain yang memiliki

sarana dan prasarana lebih baik

Page 21: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

17

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN ISU STRATEGIS

Renstra Bisnis Poltekkes Kemenkes Jakarta III merupakan penjabaran dari visi dan

misi yang telah ditetapkan. Dalam proses penyusunan Renstra Bisnis BLU berupaya

untuk mengakomodir masukan seluruh stakeholders.Berikut ini akan diuraikan Visi,

Misi, Tujuan dan Sasaran.

3.1 VISI

Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi yang unggul dalam Teknologi

Kesehatan

Pendidikan tinggi yang Unggul dalam Teknologi Kesehatan dimaksudkan

untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan,terdidik, dan terampil,

yang unggul dalam pengusaan Iptek bidang kesehatan. Didukung dengan

keahlian SDM, fasilitas belajar mengajar (kelas, laboratorium dan lahan

praktek), kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat dan pengembangan,

serta penerapan iptek yang ditunjang oleh pembangunan faktor input

(kelembagaan, sumber daya, dan jaringan). Untuk mewujudkan visi

tersebut,dirumuskan kedalam rencana stategi yang dicapai setiap lima tahuan

sampai dengan tahun 2025 dimana diharapkan visi tersebut dapat dicapai

dengan hasil yang nyata.

3.2 MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang menghasilkan tenaga

kesehatan yang menguasai IPTEK di bidang kesehatan, berbudaya dan

berkarakter.

Page 22: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

18

2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan

melalui penelitian berkesinambungan.

3. Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian

kepada masyarakat dengan menerapkan teknologi kesehatan dalam

upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. Menyelenggarakan kemitraan dengan berbagai Institusi Nasional dan

Internasional untuk membangun kekuatan bersama dalam menghadapi

tantangan global.

Misi ini mencakup upaya yang dilakukan untukmencapai visi yang berfokus pada

pemantapan sumber daya dan penyelenggaraan pendidikan yang berbasis

IPTEK bidang kesehatan pada periode 2014-2018, dalam aspek pembelajaran

dan kemahasiswaan, kelembagaan, sumber daya, penelitian, pengabdian

masyarakat, upaya pengembangan, serta kerjasama.

3.3 TUJUAN STRATEGIS

1. Menjadikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan

tinggi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik

dengan penguasaan IPTEK Kesehatan, berbudaya dan berkarakter

2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan melalui

penelitian berkesinambungan

3. Meningkatkan peran sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III

dalammemberdayakan potensi masyarakat dan membantu masyarakat agar

mandiri dalam hidup

4. Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam

upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat pada skala Nasional dan Internasional

Page 23: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

19

3.4 SASARAN STRATEGIS

1. Dihasilkannya lulusan yang memiliki kemampuan sesuai dengan kebutuhan

stakeholder, terdidik, terlatih dan handal serta menguasai ketrampilan, yang

mampu bersaing dengan lulusan dalam dan luar negeri, untuk menghadapi

tantangan kehidupan secara mandiri

2. Terwujudnya pengelolaan pendidikan yang terstandar dengan menerapkan

sistem pengawasan dan penjaminan mutu perguruan tinggi

3. Terwujudnya peran serta eksternal “stake holder” dalam peningkatan dan

pengembangan pendidikan tingi

4. Terwujudnya manajemen pendidikan yang transparan dan akuntabel

berbasis informasi dan teknologi

5. Meningkatnya sumber pendanaan dari unit bisnis, meminimalkan

ketergantungan dengan APBN dan menurunkan ketergantungan pada dana

dari mahasiswa (SPP)

6. Meningkatnya jumlah penelitian oleh pendidik yang dapat di manfaatkan

oleh masyarakat

7. Terwujudnya peran svitas akademika Poltekkes Jakarta III dalam

memberdayakan Potensi Masyarkat dan Membantu Masyarakat agar

mandiri dalam hidup

8. Terwujudnya Peran serta Poltekeks Jakarta III sebagai Pusat kegiatan

kemahasiswaan dalam bidang organisasi kemasyarakatan, olahraga dan

kesenian

9. Terwujudnya jalinan kerjasama dengan insitusi pendidikan tinggi kesehata

lain baik di dalam negeri maupun luar negeri sebagi upaya untuk

peningkatan kualitas proses pendidikan.

Page 24: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

20

3.5 ISU STRATEGIS

PENGEMBANGAN ORGANISASI/ INSTITUSI

1. Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan baik peningkatan

kualitas pendidikan maupun keterampilan sesuai tugas pokok dan

fungsinya, melalui pendidikan formal dan non formal.

2. Pengembangan dan peningkatan status Poltekkes Kemenkes Jakarta III

menjadi Isntitut Sains dan Teknologi Kesehatan Jakarta atau STIKES.

3. Pengembangan kapasitas Institusi dengan penambahan beberapa program

studi yaituprogram studi Ners, profesi bidan, profesi fisioterapi, program

studi DIV terapi wicara program studi D IV promosi kesehatan dan

program studi D III asuransi kesehatan.

4. Peningkatan kesejahteraan dan kenyamanan situasi kerja tenaga pendidik

dan kependidikan dengan pemberian reward dan pemenuhan fasilitas

tempat kerja, dalam rangka meningkatkan kinerja

3.6 PENGEMBANGAN BIDANG KEUANGAN

Pendidikan yang berkualitas dalam penyelenggaraannya memerlukan biaya

yang tidak sedikit dan bukan hanya tergantung dari sumber dana yang berasal

dari APBN, oleh karena itu seluruh jajaran Poltekkes Kemenkes Jakarta III

harus mempunyai komitmen untuk berperilaku kewirausahaan yang

difasilitasi oleh unit usaha, melalui:

1. Pengelolaan keuangan secara transparan dan akuntabel melalui sistem

akuntansi terkomputerisasi yang sesuai dengan Prinsip Akuntansi

Berterima Umum (PABU), sistem pengendalian internal dan eksternal

yang independen.

2. Efisiensi penggunaan dana melalui pengendalian internal, manajemen aset

yang penerapannya secara baik berdasarkan anggaran berbasis kinerja.

3. Kemandirian Perguruan tinggi dan pengurangan ketergantungan pada

APBN serta sumbangan pendidikan dapat tercapai melalui dua cara yaitu

Page 25: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

21

efisiensi dan efektifitas dalam penggunaan dana pemerintah sertaupaya

kreatif dengan menciptakan kegiatan-kegiatan yang komersial melalui unit

usaha.

Alternatif aktivitas yang dapat mendatangkan keuntungan, antara lain:

1. Membentuk unit usaha yang memiliki badan hukum, sehingga setiap tahun

Poltekkes kemenkes Jakarta III mendapatkan keuntungan dari unit usaha

tersebut, antara lain dengan menyewakan gedung serba guna, Kantin,

Bank, asrama, klinik kesehatan yang melayani pengobatan umum,

fisioterapi, pelayanan kebidanan dan laboratorium klinik, sewa kendaraan,

pengelolaan parkir, sewa ruangan kelas.

2. Kerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan penelitian dan

pemasaran hasil penelitian.

3. Melaksanakan desiminasi hasil penelitian dengan melibatkan berbagai

pihak terkait.

4. Pemanfaatan tenaga ahli yang dimiliki Poltekkes Kemenkes Jakarta III

oleh pihak-pihak yang membutuhkan.

5. Menyelenggarakan seminar-seminar issu terkini yang bekerja sama

dengan pihak ketiga (Sponsor).

6. Menyelenggarakan diklat lintas program dan lintas sektor.

3.7 PENGEMBANGANSUMBER DAYA MANUSIA

Dosen Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagian besar telah memenuhi

kualifikasi pendidikan Strata 2 (dua) dan telah tersertifikasi, dan meningkatkan

pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan melalui ijin belajar maupun tugas

belajar. Selain mengikuti pendidikan secara formal juga ditingkatkan

kompetensi pendidik melalui pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidang ilmu

yang diampu. Peningkatan disiplin kinerja dan akuntabilitas tenaga pendidik

dan kependidikan dalam melaksanakan tupoksi masing-masing. Peningkatan

Page 26: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

22

kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai motivasi untuk

peningkatan kinerja.

3.8 PENGEMBANGAN PELAYANAN AKADEMIK

Pelayanan akademik dan administrasi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III selalu

bertekad untuk meningkatkan kualitas. Peningkatan kualitas mutlak harus terus

menerus dilakukan sehubungan dengan pesatnya perubahan dunia pendidikan.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat saat ini kunci

keberhasilannya adalah mengutamakan kualitas pendidikan. Tolak ukur tingkat

keberhasilan akademik salah satunya ditunjukkan oleh nilai akreditasi setiap

program studi oleh BAN PT dan LAM-PTKes

Pelayanan bidang akademik antara lain:

1. Pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat,

dengan meningkatkan mutu pendidikan melalui Sistem Penjaminan

MutuPendidikan Tinggi dimana pelaksanaan audit mutu internal

menggunakan pendekatan ISO 9001: 2008sedangkan audit mutu

eksternal melalui akreditasi BAN PT serta Lembaga Akreditasi Mandiri

Perguruan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes).

2. Peningkatan kualifikasi dosen dan softskill bagi para mahasiswa.

3. Pengembangan program studi menjadi program unggulan bertaraf

internasional di bidang teknologi kesehatan dan mengadakan kerjasama

dengan pihak institusi pendidikan tinggi kesehatan luar negeri.

4. Pelayanan akademik berbasis Teknologi informasi (IT)

5. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan

mahasiswa yang terintegrasi dalam kegiatan pengalaman belajar

lapangan (PBL), Praktik Klinik (PK), Praktik Kerja Lapangan (PKL)/

Praktik Kerja Industri (PKI).

Page 27: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

23

3.9 PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana sesuai dengan standar Dikti merupakan bagian yang harus

dipenuhi oleh institusi pendidikan tinggi. Poltekkes Kemenkes Jakarta III terus

berupaya memenuhi standar yang telah ditetapkan.

1. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan standar

pendidikan tinggi terutama sarana praktek di laboratorium berupa

pengembangan laboratorium simulasi di jurusan keperawatan dan

kebidanan

2. Merealisasikan kampus terpadu untuk semua jurusan di satu lokasi .

3. Mengidentifikasi dan mengembangkan aset-aset Poltekkes Kemenkes

Jakarta III.

4. Mengembangkan sistem monitoring penggunaan aset Poltekkes

Kemenkes Jakarta III, mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan

dan penghapusan aset.

5. Revitalisasi kelembagaan dengan membentuk satu tim dalam rangka

penggabungan aset beberapa institusi untuk menjadi Institut Sains dan

Teknologi Kesehatan Jakarta.

Dalam pengelolaan sarana dan prasarana (asset) tersebut, dilakukan melalui

Sistem

InformasiManajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) dan

pelaporan keluar masuk barang.

Page 28: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

24

BAB IV

STRATEGI DASAR, STRATEGI PENCAPAIAN DANPROGRAM

KEGIATAN

Rencana strategis merupakan upaya Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam

mewujudkan visi. Visi Poltekkes Kemenkes Jakarta III adalahharapan yang

menggambarkan keadaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang akan datang. Di

dalam visi tersebut terkandung nilai-nilai yang menjadi cita-cita bagi segenap sivitas

akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III.

Dalam merealisasikan visi yang telah ditetapkan perlu disusun perencanaan yang

sistematis dengan menetapkan misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program

serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Hal ini ditujukan untuk menjadikan

Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan yang mampu

mengemban tugas TriDharma Perguruan Tinggi dengan mutu yang baik.

Pengukuran ketercapaian visi memerlukan sejumlah sasaran strategis beserta program

dan indikator capaian hingga tahun 2018. Untuk mencapai sasaran strategis, bertolak

pada evaluasi capaian Renstra tahun 2013, hasil evaluasi diri Poltekkes Jakarta III

serta memperhatikan arah kebijakan pengembangan Poltekkes Kemenkes jakarta III.

4.1 STRATEGI DASAR

4.1.1Melakukan konsolidasi internal melalui penyusunan rencana kerja, sosialisasi

berbagai aturan dan kebijakan serta dalam implementasi berbagai program

4.1.2 Memberdayakan kelompok keilmuan dosen sesuai bidang keahlian sebagai

tenaga profesional dalam implementasi kurikulum dan proses pembelajaran

4.1.3 Memfasilitasi pengembangan kompetensi sumber daya dosen dan tenaga

kependidikan

Page 29: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

25

4.1.4 Memfasilitasi kerja sama dengan stakeholder dalam pelaksanaan Tri

Dharma Perguruan Tinggi

4.1.5 Memfasilitasi kerja sama dengan berbagai pihak dalammengoptimalkan

manajemen pendukung proses pendidikan.

4.2 STRATEGI PENCAPAIAN

Strategi pencapaian untuk 5 (lima) tahun ke depan dari 2014–2018 dilakukan

melalui 2 tahapan evaluasi:

4.1.1 Tahapan Pertama

Dari tahun 2014–2016 merupakan tahap konsolidasi untuk penguatan

tatakelola sesuai dengan statuta, penguatan sistem penjaminan mutu

internal, pemberdayaan kelompok bidang keahlian, pemberdayaan

tenaga kependidikan sebagai tenaga penunjang profesional,

peningkatan akses informasi akademik berbasis teknologi dan

peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak.

4.1.2 Tahapan Kedua

Dari tahun 2016-2018 merupakan tahap pemantapan untuk semua

program di tahap pertama.

Adapun strategi dan program kegiatan yang dilakukan untuk mendukung tercapainya

Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebagai institusi pendidikan

tinggi kesehatan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, terdidik

dengan penguasaan IPTEK Kesehatan, berbudaya dan berkarakter

Melalui strategi:

1) Memfasilitasi SDM untuk meningkatkan kompetensi melalui pendidikan dan

pelatihan

2) Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran yang berkualitas

Page 30: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

26

3) Meningkatkan pengelolaan manajemen pendidikan berbasis informasi dan

teknologi,

4) Meningkatkan kualitas softskill, artskill dan kesempatan untuk

mengembangkannya

5) Mengelola keterlaksanaan penilaian dan evaluasi kompetensi mahasiswa

Poltekkes Kemenkes Jakarta III berdasarkan atas beberapa standar atau kriteria

tertentu yang telah ditetapkan Institusi mengacu pada standar Nasional

6) Meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan melalui penjaminan mutu dan

akreditasi, ISO dan survai kepuasan pelanggan/ stake holders

7) Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum secaraberkesinambungan

8) Pengembangan melalui penambahan Program Studi Baru

9) Meningkatkan kualitas pelayanan perencanaan dan penganggaran

10) Memacu semua sektor untuk meningkatkan disiplin kinerja dan akuntabilitas

para pengelola dan pelaksana pendidikan

2. Menerapkan dan mengembangkan IPTEK baru di bidang kesehatan melalui

penelitian berkesinambungan

Melalui Strategi:

1) Peningkatan jumlah penelitian oleh pendidik yang dapat di manfaatkan oleh

masyarakat

2) Peningkatan frekuensi desiminasi hasil penelitian untuk di

manfaatkan masyarakat

3) Peningkatan peran poltekeks Jakaarta III dalam proses pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat

3. Meningkatkan peran sivitas akademika Poltekkes Kemenkes Jakarta III

dalammemberdayakan potensi masyarakat dan membantu masyarakat agar

mandiri dalam hidup

Melalui strategi:

Page 31: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

27

1) Peningkatan dan pengembangan peran poltekeks Jakarta III sebagai pusat

kegiatan mahasiswa dan pengembangan kemahasiswaan

4. Meningkatkan kegiatan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam

upaya peningkatan dan pengembangan proses pendidikan, penelitian dan

pengabdian masyarakat pada skala Nasional dan Internasional

Melalui Strategi:

1) Memperluas akses kerja dengan insitusi pendidikan tingi kesehatan di dalam

negeri maupun di luar negeri untuk penngkatan kualitas pembelajaran

Page 32: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

28

TUJUAN SASARAN STRATEGI TAHAPAN CAPAIAN

2014 2015 2016 2017 2018

1.Menjadikan

Poltekkes

Kemenkes

Jakarta III

sebagai

institusi

pendidikan

tingi

kesehatan

yang dapat

menghasilkan

lulusan yang

berkualitas,

terdidik

dengan

penguasaan

IPTEK

kesehatan,

berbudayadan

berkarakter

Dihasilkann

ya lulusan

yang

memiliki

kemampuan

sesuai

dengan

kebutuhan

stakeholder,

terdidik,

terlatih dan

handal serta

menguasai

ketrampilan,

yang mampu

bersaing

dengan

lulusan

dalam dan

luar negeri,

untuk

menghadapi

tantangan

kehidupan

Memfasilitasi

SDM untuk

meningkatkan

kompetensi

melalui

pendidikan dan

pelatihan.

1. Melakukan

rekruitmen

SDM sesuai

dengan

kualifikasi dan

komptensi:

- Tenaga

pendidik 2

org

- Tenaga

kependidika

n 20 orang

2. Mengirim tenaga

pendidik untuk

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 5 orang

3. Mengirim tenaga

Kependidikan

untuk mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

1. Melakukan

rekruitmen SDM

sesuai dengan

kualifikasi dan

komptensi:

a. Tenaga

pendidik 4 org

b. Tenaga

kependidikan

10 orang

2. Mengirim tenaga

pendidik untuk

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 5 orang

3. Mengirim tenaga

Kependidikan

untuk mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 5 orang

1. Melakukan

rekruitmen SDM

sesuai dengan

kualifikasi dan

komptensi:

a. Tenaga

pendidik 6 org

b. Tenaga

kependidikan 6

orang

2. Mengirim tenaga

pendidik untuk

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 128 orang

3. Mengirim tenaga

Kependidikan

untuk mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 77 orang

1. Melakukan

rekruitmen SDM

sesuai dengan

kualifikasi dan

komptensi:

a. Tenaga

pendidik 13 org

b. Tenaga

kependidikan 7

orang

2. Mengirim tenaga

pendidik untuk

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 243 orang

3. Mengirim tenaga

Kependidikan

untuk mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 5 orang

1. Melakukan

rekruitmen

SDM sesuai

dengan

kualifikasi dan

komptensi:

a. Tenaga

pendidik 15

org

b. Tenaga

kependidikan

7 orang

2. Mengirim tenaga

pendidik untuk

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 248

orang

3. Mengirim tenaga

Kependidikan

untuk mengikuti

pendidikan dan

Page 33: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

29

secara

mandiri

keahliannya

sebanya 5 orang

4. Mengirim/menug

askan tenaga

pendidik untuk

melanjtkan

jenjang

pendidikan

melalui IBEL

dan TUBEL

sebanyak 5

orang

5. Mengusulkan

sertifikasi bagi

tenaga pendidika

sebanyak 2 org

4. Mengirim/menuga

skan tenaga

pendidik untuk

melanjtkan jenjang

pendidikan melalui

IBEL dan TUBEL

sebanyak 5 orang

5. Mengusulkan

sertifikasi bagi

tenaga pendidika

sebanyak 15 orang

6. Mendatangkan

dosen tamu (dalam

dan luar negeri) 2

orang

4. Mengirim/menuga

skan tenaga

pendidik untuk

melanjtkan jenjang

pendidikan melalui

IBEL dan TUBEL

sebanyak 5 orang

5. Mengusulkan

sertifikasi bagi

tenaga pendidika

sebanyak 12 orang

6. Mendatangkan

dosen tamu (dalam

dan luar negeri) 2

kali/semester

4. Mengirim/menuga

skan tenaga

pendidik untuk

melanjtkan jenjang

pendidikan melalui

IBEL dan TUBEL

sebanyak 5 orang

5. Mengusulkan

sertifikasi bagi

tenaga pendidika

sebanyak 7 orang

6. mendatangkan

dosen tamu (dalam

dan luar negeri) 2

kali/semester

pelatihan sesuai

keahliannya

sebanya 5 orang

4. Mengirim/menug

askan tenaga

pendidik untuk

melanjtkan

jenjang

pendidikan

melalui IBEL

dan TUBEL

sebanyak 5

orang

5. Mengusulkan

sertifikasi bagi

tenaga pendidika

sebanyak 4 orang

6. mendatangkan

dosen tamu

(dalam dan luar

negeri) 2

kali/semester

Memenuhi

kebutuhan

SDM, sarana

dan prasarana

1. Pemenuhan sarana

dan prasarana

pendidikan berupa

penambahan:

1. Pemenuhan sarana

dan prasarana

pendidikan berupa

penambahan:

4. 1. Pemenuhan

sarana dan prasarana

pendidikan berupa

penambahan:

1. Pemenuhan sarana

dan prasarana

pendidikan berupa

penambahan:

1. Pemenuhan sarana

dan prasarana

pendidikan

berupa

Page 34: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

30

pembelajaran

yang berkualitas

- alat laboratorium

- alat bantu belajar

mengajar

- buku

perpustakaan

- fasilitas

perkantoran dan

kelas

- meubelair

2. Mengembangkan

sistem layanan

perpustakaan

digital

3. Mengembangkan

laboratorium

praktika melalui

“benchmarking”

dengan

pengadaan alat

praktik dan

peningktan

sistem IT dalam

praktik

laboratorium

- alat laboratorium

- alat bantu belajar

mengajar

- buku perpustakaan

- fasilitas

perkantoran dan

kelas

- meubelair

2. Pemenuhan alat

kesehatan untuk klinik

3. Mengembangkan

sistem layanan

perpustakaan digital

- alat laboratorium

- alat bantu belajar

mengajar

- buku perpustakaan

- fasilitas

perkantoran dan

kelas

- meubelair

2. adanya Klinik

kesehatan

3. adanya sistem

laboratorium

digital

4. Pemenuhan

peralatan

laboratorium untuk

SIM LAb

- alat laboratorium

- alat bantu belajar

mengajar

- buku perpustakaan

- fasilitas

perkantoran dan

kelas

- meubelair

2. pemenuhan alat

kesehatan untuk

klinik

3. Adanya SIM Lab

dengan sistem IT

untuk proses

pembelajaran

penambahan:

- alat laboratorium

- alat bantu belajar

mengajar

- buku

perpustakaan

- fasilitas

perkantoran dan

kelas

- meubelair

- alat kesehatan

untuk klinik

Page 35: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

31

Meningkatkan

pengelolaan

manajemen

pendidikan

berbasis

informasi dan

teknologi

1. Tersedia jaringan

internet yang mudah

di akses

2. Peningkatan

pemanfaatan SIAK

dengan aplikasi EUIS

untuk pendaftaran

mahasiswa baru

secara online

1. Adanya jaringan

internet yang

mudah di akses

2. Mengembangkan

sistem e-learning

dan e-journal yang

mudah di akses

3. Mengembangkan

sistem informasi

kepegawaian

4. Update fitur SIAK

melalui EUIS

1. Mengembangkan

sistem infomasi

alumni

2. Mengembangkan

sistem informasi

ruangan

3. Mengembangkan

sistem informasi

keuangan

4. Mengembangkan

sistem informasi

kepegawaian

1. Revitalisasi

infrastrukstur

jaringan dengan

penambahan akses

point

2. Peningkatan

kapasitas internet

3. Adanya Sistem

informasi alumni,

sistem informasi

ruangan, keuangan

dan kepegawaian

1. Mengembangkan

sistem ingormasi

yang terintegrasi

2. Peningktan

pemanfaatan

sistem informasi

Meningkatkan

kualitas

softskill, artskill

dan kesempatan

untuk

mengembangka

nnya

1. Mengembangakan

kurikulum dengan

mengintegarasikan

softskill dalam

pembelajaran

2. Adanya kebijakan

tentang suasana

akademik yang

mendukung

penegmabngan

karakter mahasiswa

3. Melakukan

pembinaan

1. Adanya kurikulum

yang

mengintegrasikan

softskill

2. Adanya pembinaan

mahsiswa melalui

kegiatan UKM

3. Melakukan

pelatihan untuk

meninktakan

softskill (LDK,

ESQ dll)

4. Mengikutsertakan

1. Review kurikulum

yang

mengintegrasikan

softskill

2. Adanya pembinaan

mahsiswa melalui

kegiatan UKM

3. Melakukan

pelatihan untuk

meninktakan

softskill (LDK,

ESQ dll)

4. Mengikutsertakan

1. Review kurikulum

yang

mengintegrasikan

softskill

2. Adanya pembinaan

mahsiswa melalui

kegiatan UKM

3. Melakukan

pelatihan untuk

meninktakan

softskill (LDK,

ESQ dll)

4. Mengikutsertakan

1. Review

kurikulum yang

mengintegrasika

n softskill

2. Adanya

pembinaan

mahsiswa

melalui kegiatan

UKM

3. Melakukan

pelatihan untuk

meninktakan

softskill (LDK,

Page 36: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

32

mahasiswa melalui

kegiaatan UKM

4. Melakukan

pelatihan untuk

meningkatkan

softskill

mahasiswa dalam

kegiatan-kegiatan

yang mendukung

pembentukan

karakter

dalam kegiatan-

kegiatan yang

mendukung

pembentukan

karakter

dalam kegiatan-

kegiatan yang

mendukung

pembentukan

karakter

ESQ dll)

4. Mengikutsertaka

n dalam

kegiatan-

kegiatan yang

mendukung

pembentukan

karakter

Mengelola

keterlaksanaan

penilaian dan

evaluasi

kompetensi

mahasiswa

Poltekkes

Kemenkes

Jakarta III

berdasarkan atas

beberapa

standar atau

kriteria tertentu

yang telah

ditetapkan

Institusimengac

u pada standar

Nasional

1. Melaksanakan

benchmarking

dalam

pengembangan

sistem uji

komptensi

2. Adanya rencana

kegiatan/jadwal

assessment

3. Menghimpun

pemetaan SDM

berkaitan dengan

kegiatan

assessment (item

dev, item revie,

analisis soal)

1. Mengikutkan

mahasiswa

mengikuti Try Out

nasional uji

komptensi

2. Adanya bimbingan

pada mahasiswa

untuk persiapan uji

komptensi

3. Melakukan try out

uji komptensi

tingkat poltekkes

4. Adanya 30 dosen

sebagai penulis

soal, reviewer dan

2 org IBA

5. Mengembangkan

metode uji OSCE

1. Mengikutkan

mahasiswa

mengikuti Try Out

nasional uji

komptensi

2. Adanya bimbingan

pada mahasiswa

untuk persiapan uji

komptensi

3. Melakukan try out

uji komptensi

tingkat poltekkes

4. Adanya 60dosen

sebagai penulis

soal, reviewer dan

IBA untuk uji tulis

5. Mengembangkan

metode uji OSCE

1. Mengikutkan

mahasiswa

mengikuti Try Out

nasional uji

komptensi

2. Adanya bimbingan

pada mahasiswa

untuk persiapan uji

komptensi

3. Melakukan try out

uji komptensi

tingkat poltekkes

4. Adanya sejumlah

dosen sebagai

penulis soal,

reviewer dan IBA

5. Terkumpulnya 500

soal uji tulis di

1. Mengikutkan

mahasiswa

mengikuti Try

Out nasional uji

komptensi

2. Adanya

bimbingan pada

mahasiswa untuk

persiapan uji

komptensi

3. Melakukan try

out uji komptensi

tingkat poltekkes

4. Adanya sejumlah

dosen sebagai

penulis soal,

reviewer dan

IBA

Page 37: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

33

6. 100% mahasiswa

lulus uji komptensi

untuk praktik

6. 100% mahasiswa

lulus uji komptensi

bank

6. Melakukan

pelatihan bagi

penguji OSCE

7. 100% mahasiswa

lulus uji komptensi

5. Melakukan Try

Out dengan

metode OSCE

6. 100% mahasiswa

lulus uji

komptensi

Terwujudny

a

pengelolaan

pendidikan

yang

terstandar

dengan

menerapkan

sistem

pengawasan

dan

penjaminan

mutu

perguruan

tinggi

Meningkatkan

mutu

pengelolaan

pendidikan

melalui

penjaminan

mutu dan

akreditasi, ISO

dan survai

kepuasan

pelanggan/ stake

holders

1. Tersusunnya 8

standar mutu

perguruan tinggi

2. Tersosialisasinya

standar mutu

perguruan tinggi

3. Adanya evaluasi

terhadap

pelaksanaan

standar mutu

4. Adanya sistem

penjaminan mutu

pendidikan tinggi

5. 2 program studi

terakreditasi oleh

BAN PT

6. Adanya surey

kepuasan

pelanggan

1. Tersusunnya 24

standar mutu

perguruan tinggi

2. Tersosialisasinya

standar mutu

perguruan tinggi

3. Adanya evaluasi

terhadap

pelaksanaan

standar mutu

4. Adanya kebijakan

penjaminan mutu

pendidikan tinggi

5. Adanya Manual

SPMI

6. Adanya audit

internal

7. 5 Program Studi

sudah terakreditasi

oleh LAM-PT Kes

1. Tersusunnya 15

dokumen mutu

2. Terlaksananya

24 standar mutu

perguruan tinggi

3. Adanya evaluasi

terhadap

pelaksanaan

standar mutu

4. Adanya audit

internal

5. 6 Program Studi

sudah

terakreditasi oleh

BAN PT dan

LAM-PT Kes

6. Adanya surey

kepuasan

pelanggan

1. Terlaksananya 24

standar mutu

perguruan tinggi

2. Adanya evaluasi

terhadap

pelaksanaan

standar mutu

3. Adanya audit

internal

4. Poltekes

Kemenkes Jakarta

III sudah

terakreditasi oleh

BAN PT dan

LAM-PT Kes

1. Sistem

penjaminan mutu

di sudah

dijalankan di

setiap prodi

2. Adanya Audit

Internal

3. Program studi di

poltekkes Jakarta

III 80%

terakreditasi

oleh BAN-PT

dan LAM PT-

Kes

Page 38: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

34

Terwujudny

a peran serta

eksternal

“stake

holder”

dalam

peningkatan

dan

pengembang

an

pendidikan

tingi

Melakukan

pengembangan

dan

penyempurnaan

kurikulum

secaraberkesina

mbungan

1. Review

kurikulum

berssama stake

holder

berdasarkan hasil

tracer study

2. Melakukan

kerjasama

dengan stakes

holder melalui

MoU di dalam

negeri

3. Adanya MoU

dengan institusi

pendidikan

Tinggi dalam

dan luar negeri

4. Melakukan

Tracer Studi

1. Review kurikulum

berssama stake

holder berdasarkan

hasil tracer study

2. Melakukan

kerjasama dengan

stakes holder/

institusi dalam

negeri melalui

MoU

3. Adanya 104 MoU

dengan institusi

dalam negeri

4. Adanya 3 MoU

dengan institusi

luar negeri terkait

Tri Dharma

Perguruan Tinggi

1. Review kurikulum

berssama stake

holder berdasarkan

hasil tracer study

2. Melakukan

kerjasama dengan

stakes holder/

institusi melalui

MoU

3. Adanya 120 MoU

dengan institusi

dalam negeri

4. Adanya tambahan

2 MoU dengan

institusi luar negeri

terkait Tri Dharma

Perguruan Tinggi

1. Review kurikulum

berssama stake

holder berdasarkan

hasil tracer study

2. Melakukan

kerjasama dengan

stakes holder/

institusi melalui

MoU

3. Adanya 170 MoU

dengan institusi

dalam negeri

4. Adanya tambahan

7 MoU dengan

institusi luar negeri

terkait Tri Dharma

Perguruan Tinggi

1. Review

kurikulum

berssama stake

holder

berdasarkan hasil

tracer study

2. Melakukan

kerjasama

dengan stakes

holder/ institusi

melalui MoU

3. Adanya 200

MoU dengan

institusi dalam

negeri

4. Adanya

tambahan 10

MoU dengan

institusi dalam

dan luar negeri

5. Terlaksananya

kerjasama

dengan intitusi

dalam dan luar

negeri dalam

pengembangan

Page 39: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

35

pendidikan

2. Pengembangan

melalui

penambahan

Program Studi

Baru

1. Melakukan

analisis situasi

kondisi poltekes

Jakarta III

2. Adanya proposal

pengusulan Prodi

untuk 3 prodi

baru

3. Melakukan studi

banding

1. Mengusulkan 3

prodi profesi

(Ners, Kebidanan,

Fisioterapi)

2. Workshop

Kurikulum

3. Pemantapan SDM

dan Sarana

prasarana

4. Promosi Prodi

baru

1. Pembukaan 3

prodi baru

2. Promosi prodi

melalui

web,pameran

edukasi

3. Menerima

mahasiswa baru

4. Perencaan

Penambahan

prodi

5. Penyusunan

proposal 2

usulan prodi baru

(Terapi wicaa

dan Promosi

kesehatan)

1. Melakukan analisis

situasi kondisi

poltekes Jakarta III

2. Penyusunan

proposal 1 usulan

prodi baru

3. Adanya proposal

pengusulan Prodi

untuk 2 prodi baru

(terapi wicara, dan

promosi

kesehatan)

4. Melakukan studi

banding

1. Mengusulkan 1

prodi profesi

2. Workshop

Kurikulum

3. Pemantapan

SDM dan Sarana

prasarana

4. Promosi Prodi

baru

3. Terwujudny

a

manajemen

pendidikan

yang

transparan

dan

akuntabel

Meningkatkan

kualitas

pelayanan

perencanaan dan

penganggaran

1. Menyusun sistem

perencanaan

berbasis kinerja

2. Menyusun cara

mengelola

anggaran

berbasis sistem

akutansi

1. Adanya sistem

perencanaan

berbasis kinerja

2. Adanya

Pengelolaan

anggaran berbasis

sistem akutansi

pemerintah

1. Sistem

perencanaan

berbasis kinerja

berjalan dengan

baik

2. Pengelolaan

anggaran berbasis

sistem akutansi

1. Evaluasi sistem

perencanaan

berbasis kinerja

2. Evaluasi

Pengelolaan

anggaran berbasis

sistem akutansi

pemerintah

1. Adanya sistem

perencanaan

berbasis kinerja

2. Adanya

Pengelolaan

anggaran

berbasis sistem

akutansi

Page 40: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

36

berbasis

informasi

dan

teknologi

pemerintah

3. Melakukan

penghitungan

unit cost

4. Membuat acuan

cara mengelola

basing dan asset

perguruan tinggi

5. Menginformasik

an pengelolaan

keuangan

institusi melalui

media informasi

yang ada

3. Melakukan

penghitungan unit

cost

4. AdanyaPedoman

tata cara

mengelola barang

dan asset

perguruan tinggi

5. Mengirim

karyawan bidang

audit internal

mengikuti

pelatihan

6. Menginformasikan

pengelolaan

keuangan institusi

melalui media

informasi yang ada

pemerintah yang

dapat

dipertanggung

jawabkan

3. Melakukan

penghitungan unit

cost

4. Mengirim

karyawan bidang

audit internal

mengikuti

pelatihan

5. Rekrutmen

verifikator

3. Melakukan

penghitungan unit

cost

4. Adanya tata cara

mengelola barang

dan asset

perguruan tinggi

5. Mengirim

karyawan bidang

audit internal

mengikuti

pelatihan

6. Pedoman dan SOP

yang ditetapkan

telah dilaksanakan

dilaksanakan

pemerintah

3. Melakukan

penghitungan

unit cost

4. Adanya tata cara

mengelola

barang dan asset

perguruan tinggi

5. Mengirim

karyawan bidang

audit internal

mengikuti

pelatihan

6. Pedoman dan

SOP yang

ditetapkan

dilaksanakan

4. Memacu semua

sektor untuk

meningkatkan

disiplin kinerja

dan

akuntabilitas

para pengelola

dan pelaksana

1. Adanya kebijakan

disiplin kinerja

2. Adanya

monitoring

kinerja tenaga

pendiik dan

kependikan

dalam

1. Meningkatnya

ya disiplin

kinerja

pegawai

2. Pedoman dan

SOP yang

ditetapkan

dilaksanakan

1. Meningkatnya

ya disiplin

kinerja

pegawai

2. Pedoman dan

SOP yang

ditetapkan

dilaksanakan

1. Meningkatnya

ya disiplin

kinerja

pegawai

2. Pedoman dan

SOP yang

ditetapkan

dilaksanakan

1. Meningkatn

yaya disiplin

kinerja

pegawai

2. Pedoman

dan SOP

yang

ditetapkan

Page 41: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

37

pendiidkan menjalankan

tugas sehari-

hari.

3. Melakukan

out bound

untuk

meningkatkan

kerjasama dan

disiplin kerja

3. Melakukan

out bound

untuk

meningkatkan

kerjasama dan

disiplin kerja

3. Melakukan

out bound

untuk

meningkatkan

kerjasama dan

disiplin kerja

dilaksanakan

3. Melakukan

out bound

untuk

meningkatka

n kerjasama

dan disiplin

kerja

Meningkatn

ya sumber

pendanaan

dari unit

bisnis,

meminimalk

an

ketergantung

an dengan

APBN dan

menurunkan

ketergantung

an pada dana

dari

mahasiswa

(SPP)

Meningkatkan

kualitas laporan

keuangan

melalui

penerapan

rekening satu

pintu dan sistem

keuangan

terkomputerisasi

1. Adanya

dokumen laporan

keuangan

2. Menerapkan

penerapan

rekening satu

pintu

3. Melaksanakan

sistem keuangan

terkomputerisasi

1. Adanya dokumen

laporan keuangan

2. Menerapkan

penerapan

rekening satu pintu

3. Melaksanakan

sistem keuangan

terkomputerisasi

1. Adanya dokumen

laporan keuangan

2. Menerapkan

penerapan

rekening satu pintu

3. Melaksanakan

sistem keuangan

terkomputerisasi

4. Melaksanakan

audit keuangan

eksternal

1. Adanya dokumen

laporan keuangan

2. Menerapkan

penerapan

rekening satu pintu

3. Melaksanakan

sistem keuangan

terkomputerisasi

4. Melaksanakan

audit keuangan

eksternal

1. Adanya

dokumen laporan

keuangan

2. Menerapkan

penerapan

rekening satu

pintu

3. Melaksanakan

sistem keuangan

terkomputerisasi

4. Melaksanakan

audit keuangan

eksternal

Page 42: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

38

Menerapka

n dan

mengemban

gkan

IPTEK bau

di bidang

kesehatan

melalui

penelitian

berkesinam

bungan

Peningkatan

jumlah

penelitian

oleh

pendidik

yang dapat

di

manfaatkan

oleh

masyarakat

Peningkatan

jumlah

penelitian oleh

pendidik yang

dapat di

manfaatkan oleh

masyarakat

1. Fasilitasi dosen

utk memilih

topik-topik

penelitian yg

bermanfaat untuk

pelayanan

kesehatan

2. Implementasi hasil

penelitian

sebanyak 8 topik

1. Fasilitasi dosen utk

memilih topik-

topik penelitian yg

bermanfaat untuk

pelayanan

kesehatan

2. Menyusun program

pengembangan

penelitian berbasis

unggulan

3. Implementasi hasil

penelitian sebanyak

2 topik

1. Fasilitasi dosen utk

memilih topik-

topik penelitian yg

bermanfaat untuk

pelayanan

kesehatan

2. Adanya 3 penelitian

yang masuk ke

penelitian unggulan

tingkat nasional dan

hibah bersaing

3. Implementasi hasil

penelitian sebanyak

4 topik

1. Fasilitasi dosen utk

memilih topik-

topik penelitian yg

bermanfaat untuk

pelayanan

kesehatan

2. Adanya 4

penelitian yang

masuk ke

penelitian

unggulan tingkat

nasional dan hibah

bersaing

3. Implementasi hasil

penelitian

sebanyak 6 topik

1. Fasilitasi dosen

utk memilih

topik-topik

penelitian yg

bermanfaat untuk

pelayanan

kesehatan

2. Adanya 6

penelitian yang

masuk ke

penelitian

unggulan tingkat

nasional dan

hibah bersaing

3. Implementasi

hasil penelitian

sebanyak 8 topik

Peningkatan

frekuensi

desiminasi hasil

penelitian untuk

di manfaatkan

masyarakat

1. Penerbitan jurnal

poltekkes jakarta

III

2. Publikasi

penelitian

melalui seminar

1. Penerbitan jurnal

poltekkes jakarta

III

2. Publikasi penelitian

melalui seminar

sebanyak 40 judul

1. Penerbitan jurnal

poltekkes jakarta III

2. Publikasi penelitian

melalui seminar

sebanyak 50 judul

3. Kerjasama dengan 2

1. Penerbitan jurnal

poltekkes jakarta III

2. Publikasi penelitian

melalui seminar

sebanyak 50 judul

3. Kerjasama dengan 2

1. Penerbitan jurnal

poltekkes jakarta

III

2. Publikasi

penelitian melalui

seminar sebanyak

Page 43: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

39

sebanyak 6

3. Kerjasama

dengan penerbit

4. 4 Penelitian

dipublikasi

melalui jurnal

terakreditasi

3. 5 penelitian

dipublikasi melalui

jurnal terakreditasi

penerbit

4. 6 judul penelitian

dipublikasi melalui

jurnal

penerbit

4. 8 penelitian

dipublikasi melalui

jurnal terakreditasi

50 judul

3. Kerjasama dengan

3 penerbit

4. 10 penelitian

dipublikasi melalui

jurnal terakreditasi

Meningktak

an peran

civitas

akademika

Poltekkes

Jakarta III

dalam

memberday

akan

potensi

masyarakat

dan

membantu

masyarakat

agar

mandiri

dalam

hidup sehat

Terwujudny

a peran

svitas

akademika

Poltekkes

Jakarta III

dalam

memberdaya

kan Potensi

Masyarkat

dan

Membantu

Masyarakat

agar mandiri

dalam hidup

sehat

Peningkatan

peran poltekeks

Jakaarta III

dalam proses

pembangunan

dan

pemberdayaan

masyarakat

1. Melaksanakan

program

pengabdian

masyarakat untuk

setiap dosen

2. Melaksanakan

Pelatihan

kepemimpinan

dasar bagi

pengurus HKM

3. Memberikan

Beasiswa bagi 6

mahasiswa

berprestrasi

4. Memberikan

Beasiswa Gakin

utk 50 mhs

5. Melakukan

pembinaan

1. Melaksanakan

program pengabdian

masyarakat untuk

setiap dosen

2. Melaksanakan

Pelatihan

kepemimpinan

dasar bagi pengurus

HKM

3. Memberikan

Beasiswa bagi 6

mahasiswa

berperestrasi

4. Memberikan

Beasiswa 50 mhs

Gakin

5. Melakukan

Pembinaan

kesehatan di 2

1. Melaksanakan

program pengabdian

masyarakat untuk

setiap dosen

2. Melakukan

pelatihan

penanggulangan

bencana bagi 40

tenaga pendidik

3. Pembentukan satgas

bencana

4. Melaksanakan

Pelatihan

kepemimpinan

dasar bagi pengurus

HKM

5. Memberikan

Beasiswa bagi 7

mahasiswa

1. Melaksanakan

program pengabdian

masyarakat untuk

setiap dosen

2. Melaksanakan

Pelatihan

kepemimpinan

dasar bagi pengurus

HKM

3. Memberikan

Beasiswa bagi 7

mahasiswa

berprestrasi

4. Memberikan

Beasiswa bagi 7

mahasiswa

berperestrasi

5. Memberikan

Beasiswa 80mhs

1. Melaksanakan

Adanya program

pengabdian

masyarakat untuk

setiap dosen

2. Melaksanakan

Pelatihan

kepemimpinan

dasar bagi

pengurus HKM

3. Memberikan

Beasiswa bagi 7

mahasiswa

berperestrasi

4. Memberikan

Beasiswa bagi 7

mahasiswa

berperestrasi

5. Memberikan

Page 44: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

40

kesehatan di

wilayah DKI

nelalui

pembentukan RW

siaga

wilayah DKI nelalui

RW siaga

berperestrasi

6. Memberikan

Beasiswa 80 mhs

Gakin

7. Melakukan

Pembinaan

kesehatan di 2

wilayah DKI

melalui RW siaga

Gakin

6. Melakukan

Pembinaan

kesehatan di42

wilayah DKI

melalui RW siaga

Beasiswa 100 mhs

Gakin

6. Melakukan

pembinaan

kesehatan di 4

wilayah DKI

melalui RW siaga

Terwujudny

a Peran serta

Poltekeks

Jakarta III

sebagai

Pusat

kegiatan

kemahasisw

aan dalam

bidang

organisasi

kemasyaraka

tan, olahraga

dan kesenian

Peningkatan dan

pengembangan

peran poltekeks

Jakarta III

sebagai pusat

kegiatan

mahasiswa dan

pengembangan

kemahasiswaan

1. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam bidang

organisasi

2. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam bidang

kemasyarakatan

3. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam kegiatan

kesenian dan

olahraga

4. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam kegiatan

pramuka tingkat

1. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

bidang organisasi

2. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

bidang

kemasyarakatan

3. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

kegiatan kesenian

dan olahraga

4. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

kegiatan pramuka

tingkat nasional

5. Mengembangkan

UKM

1. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

bidang organisasi

2. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

bidang

kemasyarakatan

3. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

kegiatan kesenian

dan olahraga

4. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

kegiatan pramuka

tingkat nasional

5. Mengembangkan

UKM

1. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

bidang organisasi

2. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

bidang

kemasyarakatan

3. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

kegiatan kesenian

dan olahraga

4. Mengikutsertakan

mahasiswa dalam

kegiatan pramuka

tingkat nasional

5. Mengembangkan

UKM

1. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam bidang

organisasi

2. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam bidang

kemasyarakatan

3. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam kegiatan

kesenian dan

olahraga

4. Mengikutsertakan

mahasiswa

dalam kegiatan

pramuka tingkat

Page 45: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

41

nasional

5. Mengembangkan

UKM

6. Melibatkan

mahasiswa

dalam kegiatan

penelitian dan

pengabdian

masyarakat

7. Tracer study

6. Kegiatan alumni

dalam mendukung

kegiatan tri darma

PT

7. Tracer study

6. Melibatkan

mahasiswa dalam

kegiatan penelitian

dan pengabdian

masyarakat

7. benchmarking

8. Pertukaran

mahasiswa

9. Kegiatan alumni

dalam mendukung

kegiatan tri darma

PT

10. Tracer study

6. Melibatkan

mahasiswa dalam

kegiatan penelitian

dan pengabdian

masyarakat

7. benchmarking

8. Pertukaran

mahasiswa

9. Kegiatan alumni

dalam mendukung

kegiatan tri darma

PT

10. Tracer study

nasional

5. Mengembangkan

UKM

6. Melibatkan

mahasiswa

dalam kegiatan

penelitian dan

pengabdian

masyarakat

7. benchmarking

8. Pertukaran

mahasiswa

9. Kegiatan alumni

dalam

mendukung

kegiatan tri

darma PT

10. Tracer study

Meningkatk

an kegiatan

kerjasama

dengan

pemangku

kepentingan

dalam

Terwujudny

a jalinan

kerjasama

dengan

insitusi

pendidikan

tinggi

Memperluas

akses kerja

dengan insitusi

pendidikan tingi

kesehatan di

dalam negeri

maupun di luar

1. Pertemuan secara

berkala denga

stakeholder

2. Menjalin

kerjasama

dengan

stakeholder

1. Pertemuan secara

berkala denga

stakeholder

2. Menjalin kerjasama

dengan stakeholder

dengan Mou

3. Melakukan

1. Pertemuan secara

berkala denga

stakeholder

2. Menjalin kerjasama

dengan stakeholder

dengan Mou

3. Melakukan

1. Pertemuan secara

berkala denga

stakeholder

2. Menjalin kerjasama

dengan stakeholder

dengan Mou

3. Melakukan

1. Pertemuan secara

berkala denga

stakeholder

2. Menjalin

kerjasama

dengan

stakeholder

Page 46: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

42

upaya

peningktan

dan

pengemban

gan proses

pendidikan,

penelitian,

dan

pengabdian

masyarakat

pada skala

nasional

dan

Internasion

al

kesehata lain

baik di

dalam negeri

sebagi upaya

untuk

peningkatan

kualitas

proses

pendidikan.

negeri untuk

penngkatan

kualitas

pembelajaran

dengan Mou

3. Melakukan

pelatihan bagi CI

di lahan

sebanyak 15 org

4. Sosialiasasi

proses PBM

dengan stake

holder

5. Pembentukan

model lahan

praktik di 4

tempat.

pelatihan bagi CI

di lahan sebanyak

20 org

4. Sosialiasasi proses

PBM dengan stake

holder

5. Pembentukan

model lahan

praktik di 2

tempat.

6. Benchmark e

instutisi

pendidikan lain di

luarnegeri

pelatihan bagi CI

di lahan sebanyak

20 org

4. Sosialiasasi proses

PBM dengan stake

holder

5. Pembentukan

model lahan

praktik di 4

tempat.

6. Benchmark ke

instutisi

pendidikan lain di

luarnegeri

7. Mengirim dosen

untuk mengikuti

pelatihan di luar

negeri

pelatihan bagi CI

di lahan sebanyak

25 org

4. Sosialiasasi proses

PBM dengan stake

holder

5. Pembentukan

model lahan

praktik di 4

tempat.

6. Mendatangkan

dosen tamu (dalam

dan luar negeri)

7. Mengirim dosen

untuk mengikuti

pelatihan di luar

negeri

8. Program pertukaran

pelajar

dengan Mou

3. Melakukan

pelatihan bagi CI

di lahan

sebanyak 25 org

4. Sosialiasasi

proses PBM

dengan stake

holder

5. Pembentukan

model lahan

praktik di 4

tempat.

6. Mendatangkan

dosen tamu

(dalam dan luar

negeri)

7. Mengirim dosen

untuk mengikuti

pelatihan di luar

negeri

program

pertukaan pelajar

Page 47: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

43

BAB V

INDIKATOR KINERJA

Berdasarkan sasaran strategis yang telah ditetapkan pada periode 2014-2018 maka

ditetapkan juga Indikator Kinerja Sasaran program untuk menggambarkan tingkat

ketercapaian indikator sasaran program tersebut.

Sasaran Program /Indikator

Kinerja

Target

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

1 Kegiatan : Memfasilitasi SDMuntuk meningkatkankompetensi melalui pendidikandan pelatihan

(1) Jumlah rekruitmen tenagapendidik

2 4 6 13 15 Nominal

(2) Jumlah rekruitmen tenagakependidikan

20 10 6 7 7 Nominal

(3) Jumlah tenaga pendidikyang mengikuti pelatihan

5 5 128 243 245 Nominal

(4) Jumlah tenagakependisikan yangmengikuti pelatihan

5 5 77 5 5 Nominal

(5) Jumlah SDM yangditingkatkan kualifikasinyamelalui Tugas belajar

5 5 5 5 5 Nominal

(6) Jumlah dosen yangdiusulkan untuk mengikutisertifikasi dosen

2 15 12 7 4 Nominal

(7) Jumlah dosen tamu dari(dalam dan luar negeri)yang melakukan pengajaran

- 2 24 24 28 Nominal

Page 48: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

44

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

2 Memenuhi kebutuhan sarana danprasarana pembelajaran yangberkualitas, melalui programkegiatan

(8)(1) Penambahan sarana pendidikana. Alat laboratoriumb. Alat bantu mengajarc. Buku perpustakaan

19--

6194-

60025-

---

---

(9)(2) Jumlah sistem layananperpustakaan digital

- 1 1 1 1 Kumulatif

(3) Jumlah SIM laboratoriumberbasis IT

- 0 2 3 4 Kumulatif

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

3 Meningkatkan pengelolaanmanajemen pendidikan berbasisinformasi dan teknologi, melaluikegiatan(1)Jumlah sistem informasi yang

di kembangkan- - 3 2 1 Nominal

(2) Mengembangkan manajemenaset berbasis TIK

- 1 1 - - Nominal

(3) Update SIAK - 1 1 - 1 Nominal

(4) jumlah sistem informasi yangterintegrasi

- - - - 1 Nominal

(5) Revitalisasi infrastrukturjaringan internet

- - 1 - - Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

4 Meningkatkan kualitas softskill,artskill dan kesempatan untukmengembangkannya, melaluikegiatan(1) Jumlah kurikulum dengan

mengintegarasikan softskilldalam pembelajaran

4 4 6 6 8 Nominal

(2) Jumlah panduan tentang - 1 1 1 1 Nominal

Page 49: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

45

suasana akademik yangmendukung pengembangankarakter mahasiswa

(3) Jumlah Kegiatan UKM untukmeningkatkan minat dan bakatmahasiswa

4 4 6 7 8 Nominal

(4) Jumlah pelatihanuntuk meningkatkan softskill

- 2 4 4 4 Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

5 Mengelola keterlaksanaan penilaiandan evaluasi kompetensimahasiswa Poltekkes KemenkesJakarta III berdasarkan atasbeberapa standar atau kriteriatertentu yang telah ditetapkanInstitusi mengacu pada standarNasional

(1) Persentase Mahasiswa yangmengikuti TO uji komptensi

100% 100% 100% 100% 100% Nominal

(2) Prosentasi bimbngan pesiapanuji kompetensi

100% 100% 100% 100% 100% Nominal

(3) Jumlah dosen sebagai penulissoal, reviewer dan IBA

20 30 60 50 60 Komulatif

(4)(4) Jumlah prodi yangmenggunakan metode ujiOSCE

- 2 2 3 4 Komulatif

a.(5) Prosentase mahasiswa lulus ujikompetensi

100% 100% 100% 100% 100% Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

6 Meningkatkan mutu pengelolaanpendidikan melalui penjaminanmutu dan akreditasi, ISO dan survaikepuasan pelanggan/ stake holders

(1) Jumlah dokumen mutuperguruan tinggi

8 24 15 10 10 Nominal

(2) Jumlah prodi yang sudahmelaksanakan audit mutuinternal

6 6 6 6 6 Komulatif

Page 50: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

46

(3) Jumlah Program studiterakreditasi oleh BANPT/LAM PT Kes

3 3 5 6 6 Komulatif

(4) Persentase kepuasanpelanggan

70% 80% 90% 95% 100% Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

7 Pengembangan dan penyempurnaankurikulumsecaraberkesinambungan

(1) Jumlah kegiatan Tracer Studi 3 3 4 4 4 Nominal

(2) Jumlah kurikulum institusiyang sudah di reviewbersama stake holderberdasarkan hasil tracerstudy

4 4 6 6 6 Nominal

(3)(3) JumlahMoU dengan institusidalam negeri

76 104 120 170 200 Komulatif

2. (4) Jumlah MoU dengan institusipendidikan Tinggi luarnegeri

1 3 2 2 3 Komulatif

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

8 Pengembangan melaluipenambahan Program Studi Baru,

(1) Jumlah proposal Usulan Prodibaru

- 3 2 1 1 Nominal

(2)Jumlah SK PenambahanProdi Baru

- - 3 2 - Nominal

(3) Persentase pemenuhan SDMdan Sarana prasarana

- - 75% 80% 90% Komulatif

(4) Jumlah kegiatan PromosiProdi baru

- - 11 4 4 Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

9 Meningkatkan kualitas pelayananperencanaan dan penganggaran,

(1) Jumlah dokumenperencanaan keuangan

1 2 2 2 2 Nominal

Page 51: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

47

(2) Jumlah dokumen laporankeuangan

12 12 12 12 12 Nominal

(3) Jumlah Pedoman tata caramengelola barang dan assetperguruan tinggi

1 1 1 1 1 Nominal

(4)Jumlah karyawan yangmengikuti pelatihan auditinternal

- - 2 2 2 Nominal

(5)Jumlah media informasikeuangan institusi

- - 1 1 1 Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

10 Memacu semua sektor untukmeningkatkan disiplin kinerja danakuntabilitas para pengelola danpelaksana pendidikan

(1) Jumlah dokumen kebijakandisiplin kinerja

1 1 1 1 1 Nominal

(2)Persentase pengisianmonitoring kinerja tenagapendidik dan kependikandalam mejalankan tugassehari- hari.

70% 80% 90% 95% 100% Komulatif

(3)Jumlah kegiatanpeningkatan kapasitasSDM

1 1 1 1 1 Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

11 Meningkatkan kualitas laporankeuangan melalui penerapanrekening satu pintu dan sistemkeuangan terkomputerisasi

(1) Jumlah dokumen laporankeuangan

1 1 1 1 1 Nominal

(2) Jumlah nomor rekeningkeuangan yang digunakan

3 3 3 3 3 Nominal

(3)Persentase laporankeuangan tepat waktu

100% 100% 100% 100% 100% Komulatif

(4) (4) Melaksanakanaudit keuangan eksternal/WBK

- 1 1 1 1 Nominal

Page 52: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

48

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

12 Peningkatan jumlah penelitian olehpendidik yang dapat di manfaatkanoleh masyarakat

(1) Persentase dosen yangmelakukan penelitian

80% 90% 90% 95% 100% Komulatif

(2) Persentase Penelitian dosenyang masuk ke penelitianunggulan tingkat nasionaldan hibah bersaing

5% 10% 10% 15% 20% Komulatif

(3)jumlah hasil penelitian yangterimplementasi

2 2 4 6 8 Komulatif

(4) (4)Jumlah hasil karya dosenyang terdaftar di HAKI

- - 1 2 3 Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

13 Peningkatan frekuensi desiminasihasil penelitian untuk dimanfaatkan masyarakat

(1)JumlahPenerbitan jurnalPoltekkes Jakarta III/tahun

2 2 2 2 2 Nominal

(2)jumlah judul penelitianyang di Publikasi melaluiseminar

40 40 50 55 60 Nominal

(3) (3)Jumlah Kerjasama denganpenerbit

- - 1 2 2 Nominal

(4) (4)Jumlah judul penelitianyang diPublikasi melaluijurnal terakreditasi

4 5 6 8 10 Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

14 Peningkatan peran poltekeksJakarta III dalam prosespembangunan dan pemberdayaanmasyarakat

Page 53: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

49

(1)Persentase dosen yangMelaksanakan programpengabdian masyarakat

100% 100% 100% 100% 100% Nominal

(2)Persentase mahasiswa yangmengikuti Pelatihankepemimpinan dasar

10% 20% 30% 40% 50% Nominal

(3) (3)persentase jumlahmahasiswa yangmendapatkan beasiswabagi mahasiswaberperestrasi

- - 3% 5% 5% Komulatif

(4) (4)persentasejumlah Beasiswamahasiswa Gakin

3% 3% 5% 10% 15% Komulatif

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

15 Peningkatan dan pengembanganperan poltekeks Jakarta III sebagaipusat kegiatan mahasiswa danpengembangan kemahasiswaan

(1) Persentase mahasiswa yangmengikuti kegiatan dalambidang organisasi

5% 10% 10% 15% 20% Nominal

(2) Persentase mahasasiswayang mengikutikegiatandalam bidangkemasyarakatan

5% 10% 10% 15% 20% Nominal

(3) Persentase mahasiswa yangikut dalam kegiatankesenian dan olahraga

5% 10% 20% 30% 35% Nominal

(4)(4) jumlah mahasiswa yang ikutdalam kegiatan pramukatingkat nasional

20 20 30 40 40 Nominal

(5)(5) jumlah kegiatan UKM 6 6 7 8 8 Nominal

(6)(6) Jumlahjudul penelitianmahasiswa dalam kegiatanpenelitian

- - 10 15 20 Nominal

(7)(8) persentase mahasiswa yangterlibat dalam danpengabdian masyarakat

- - 30% 30% 35% Nominal

(6)(9) Jumlah laporanBenchmarking

- - 1 1 1 Nominal

Page 54: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

50

(10) (8) Jumlah mahasiwa yangmengikuti Pertukaranmahasiswa

- - 6 6 8 Nominal

(9)(9) Jumlah Kegiatan alumnidalam mendukungkegiatan tri darma PT

- 1 1 1 1 Nominal

(10)(10) Jumlah kegiatan Tracerstudy

3 3 5 6 6 Nominal

Sasaran Program/Indikator KinerjaTarget

2014 2015 2016 2017 2018 Ket

16 Memperluas akses kerja denganinsitusi pendidikan tingi kesehatandi dalam negeri maupun di luarnegeri untuk penngkatan kualitaspembelajaran

(1) Jumlah pelatihan bagi CI - 1 1 1 1 Nominal

(2) Jumlah Penambahan Mou Dalam Negeri Luar Negeri

10 10 15 15 15Nominal

(3)Persentase stakeholder yanghadir dalam Sosialiasasiproses PBM

80% 80% 90% 100% 100% Komulatif

(4) (4)Jumlah model lahan praktikyang memenuhi standar

- 2 2 2 2 Nominal

(5) (5)Persenatse dosen yangmengikuti pelatihandi luarnegeri

2 4 5 5 6 Nominal

(6) (6)Jumlah mahasiswa yangmengikuti programpertukaan pelajar

- - 10 10 10 Nominal

Page 55: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

51

BAB VIPENUTUP

Poltekkes Kemenkes Jakarta III dalam proses perkembangannya telah mencapai

beberapa keberhasilan dan menuju tahun 2018, mempunyai visi dan misi yang harus

diwujudkan untuk menjadi Insitusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang unggul dalam

teknologi pendidikan kesehatan. Tahapan yang direncanakan telah dituangkan dalam

anggaran yang tepat sesuai anggaran berbasis kinerja. Renstra ini disusun dalam

jangka waktu lima tahun yakni 2014 – 2018, memuat berbagai program kegiatan yang

menjadi sasaran Poltekkes Kemenkes Jakarta III dan disesuaikan dengan sasaran

strategis Kementerian Kesehatan serta rencana aksi Badan Pengembangan dan

Pemberdayaan Manusia Kesehatan (Badan PPSDMK) yang telah ditetapkan serta

indikator caaiannya.

Dengan implementasi berbagai program yang direncanakan dan didukung oleh sarana

prasarana yang ada serta menggunakan jejaring komunikai yang baik secara internal

maupun eksternal, maka diharapkan diakhir tahun 2018, visi dan misi Poltekkes

Kemenkes Jakarta III dapat terwujud secara bertahap sampai pada akhirnya dapat

dicapai pada tahun 2025.

Page 56: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Lmpiran 1

Gambaran Umum Poltekkes Kemenkes Jakarta III

1. DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Tabel 1.1.Prosentase Dosen Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Tahun 2013

JURUSAN S1 S2 S3 Jumlah

Jml % Jml % Jml %

Keperawatan 6 16 55 87 1 16 62

Kebidanan 16 18 38 80 1 18 55

Analis Kesehatan - - 17 100 - - 17

Fisioterapi 2 0.36 9 0.55 2 16 13

TOTAL 15 121 3 147

Dia gram 1.2

Proporsi Tenaga Pendidik Berdasarkan Jabatan Akademik Tahun 2013

Dari diagram 2.1. terlihat bahwa jumlah total tenaga pendidik di Poltekkes KemenkesJakarta III sampai akhir tahun 2013 berjumlah 139 orang, dengan distribusi jabatanLektor Kepala 26 orang ( 18.70%), 60 orang Lektor ( 43.16% ), dan 53 orang AsistenAhli ( 38.14 %)

Page 57: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 1.3

Jumlah Dosen Tersertifikasi Sampai Dengan Tahun 2013

JURUSAN 2010 2011 2012 2013 JUMLAHKeperawatan 15 17 9 9 50

Kebidanan 10 6 5 2 23

Analis Kesehatan 5 4 - 4 13

Fisioterapi - - - 1 1

Jumlah 30 27 14 16 87

Kompetensi tenaga pendidik di lingku ngan Poltekkes Kemenkes Jakarta III salahsatunya ditandai dengan jumlah tenaga pendidik yang memperoleh sertifikasi dosen.Hingga akhir tahun 2013, jumlah tenaga pendidik yang mendapatkan sertifikasi dosensejumlah 87 orang. Diharapkan sampai tahun 2015 seluruh dosen Poltekkes KemenkesJakarta III telah mendapatkan sertifikat profesi dosen.

Selama 5 tahun terakhir dosen yang mengikuti tugas belajar sebanyak 34 orang, terdiridari 7 orang S3 dan 27 orang S2. Sementara itu perkembangan dosen melanjutkan studidalam lima tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.4Jumlah Dosen Tugas dan Ijin Belajar Tahun 2009 s.d. 2013

2009 2010 2011 2012 2013S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

TUBEL - 11 2 - 5 2 - 5 2 - 3 6 - 3 7IBEL - - - - - - 1 - - 1 - - 5 1

Tenaga Kependidikan

Sampai akhir tahun 2013, jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki oleh PoltekkesKemenkes Jakarta III adalah sebanyak 76 orang dan yang mengikuti tubel dan ijinbelajar sbb:

Page 58: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 1.5Jumlah Tenaga Kependidikan Tugas Belajar dan Ijin Belajar Tahun 2009 s.d 2013

2009 2010 2011 2012 2013S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2 S1 S2

TUBEL - - - - - - - - - -IBEL - - - - - 2 - 11 1

2. KONDISI MAHASISWA

Diagram 2.1Jumlah Pendaftar, Diterima dan Registrasi

Di Semua Jurusan Pada Poltekkes Kemenkes Jakarta IIITahun 2009 s.d. 2013

Dari diagram di atas terlihat bahwa dalam 5 tahun terakhir terjadi kenaikan jumlahpendaftar dan mahasiswa yang diterima di Poltekkes Kemenkes Jakarta III. Padatahun 2013 terdapat 2503 pendaftar melalui PMDP dan Uji Tulis, diterima 816orang, melakukan registrasi 524 orang. Pada masa yang akan datang diharapkanterjadi peningkatan jumlah pendaftar yang signifikan di Poltekkes Kemenkes JakartaIII.

Page 59: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 2.2.

Jumlah Mahasiswa Tahun Akademik 2009-2010 sampai dengan 2013-2014

PROGRAM STUDI

2009-2010 2010-2011 2011-2012 2012-2013 2013-2014

L P JML L P JML L P JML L P JML L P JML

D IIIKEPERAWATAN

88 436 524 105 478 583 100 446 546 113 480 593 67 463 535

D III KEBIDANAN 0 423 423 0 525 525 0 554 554 0 513 513 0 556 556D III ANALISKESEHATAN

43 141 184 38 148 186 36 158 194 38 184 222 36 212 246

D IV ANALISKESEHATAN

0 0 0 7 20 27 0 0 0 0 0 0 8 24 32

D IV BIDANPENDIDIK

0 32 32 0 35 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0

D IVFISIOTERAPI

0 0 0 0 0 0 13 33 46 18 76 94 30 114 144

TOTAL 131 1032 1163 150 1206 1356 149 1191 1340 169 1253 1422 141 1374 1515

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui sampai dengan bulan November 2013 jumlahmahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta III sebanyak 1515 orang, terdiri dari laki-laki sebanyak 141 orang dan perempuan sebanyak 1374 orang.

Tabel 2.3.Jumlah lulusan Poltekkes Kemenkes Jakarta III

tahun 2009 s.d. 2013

Tahun Jumlah Mahasiswa Produktivitas (%)Terdaftar Lulus

2009 1163 417 35.862010 1356 520 38.352011 1340 427 31.872012 1422 545 38.332013 1515 397 26.20

Berdasarkan tabel di atas, Produktivitas Poltekkes Kemenkes Jakarta III dari tahun2009 ke tahun 2013 menunjukkan kecenderungan jumlah yang bervariasi denganrata-rata produktifitas 34.12 %.

Page 60: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 2.4.Tren Produktivitas Lulusan Berdasarkan Ketepatan Waktu

Di Tiap Program Studi Tahun 2009 s.d. 2013

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %1 D III KEPERAWATAN 135 135 100 0 0 205 203 99.02 2 0.98 160 160 100 0 0 257 256 99.61 1 0.39 154 154 100 0 02 D III KEBIDANAN 207 206 99.5 1 0.48 196 192 97.96 4 2.04 127 124 97.64 3 2.36 236 235 99.58 1 0.42 153 153 100 0 04 D III ANALIS KESEHATAN 36 34 94.4 2 5.56 87 84 96.55 3 3.45 78 72 92.31 6 7.69 52 50 96.15 2 3.85 90 89 98.89 1 1.113 D IV BIDAN PENDIDIK 39 39 100 0 0 32 31 96.88 1 3.13 35 35 100 0 05 D IV ANALIS KESEHATAN 27 27 100 0 0

417 520 427 545 397

2009Jml 6 smt > 6 smt 6 smt 6 smt 6 smt 6 smt

2010 2011 2012NO PROGRAM STUDI TAHUN

> 6 smt > 6 smt > 6 smt > 6 smtJml Jml Jml Jml2013

Tabel di atas menjelaskan bahwa sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013kelulusan tepat waktu di masing-masing program studi mencapai lebih dari 92.31 %sampai dengan 100%.

Tabel 2.5.Tren Produktivitas Poltekkes Kemenkes Jakarta III Berdasarkan IPK

Tahun 2009 s.d. 2013

% % % % % % % % % %1 D III KEPERAWATAN 135 0 0 135 100 205 0 205 100 160 0 0 160 100 257 0 0 257 100 154 0 0 154 1002 D III KEBIDANAN 207 181 87.44 26 12.56 196 0 196 100 127 0 0 127 100 236 0 0 236 100 153 0 0 153 1004 D III ANALIS KESEHATAN 36 0 0 36 100 87 0 87 100 78 0 0 78 100 52 0 0 52 100 90 0 0 90 1003 D IV BIDAN PENDIDIK 39 0 0 39 100 32 0 32 100 35 0 0 35 1005 D IV ANALIS KESEHATAN 27 0 0 27 100

417 520 427 545 397

No. PROGRAM STUDI

Th. 2010Th. 2009JmlMhs

Lulus IPK

< 3.00 ≥ 3.00

JmlMhs

Lulus IPK Lulus IPK Lulus IPK Lulus IPK

< 3.00 ≥ 3.00 < 3.00 ≥ 3.00 < 3.00 ≥ 3.00 < 3.00 ≥ 3.00

JmlMhs

JmlMhs

JmlMhs

Th. 2011 Th. 2012 Th. 2013

Berdasarkan tabel di atas, lulusan Poltekkes Kemenkes Jakarta III yang memilikiIndeks Prestasi Kumulatif di atas 3.00 sejak tahun 2010 mencapai 100%. Keadaanini menunjukkan bahwa kinerja layanan akademik khususnya proses pembelajaranterus meningkat, memenuhi kebutuhan pasar kerja yang mensyaratkan hal tersebutdan mendukung adanya kebijakan mengharuskan nilai batas lulus mata kuliahkeahlian adalah 3.00 dan IPK harus ≥ 3.00.

IPK IPK IPK IPK IPK

Page 61: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

3. KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT

Tabel 3.1.Jumlah Penelitian oleh Tenaga Pendidik

di Poltekkes Kemenkes Jakarta IIITahun 2009 s.d. 2013

No Jurusan 2009 2010 2011 2012 2013

1 Keperawatan 14 14 18 18 202 Kebidanan 10 14 12 12 143 Analis Kesehatan 5 4 4 4 54 Fisioterapi - - - 1 15 Direktorat - - - 3 -

JUMLAH 29 32 34 38 40

Tabel di atas menunjukkan bahwa setiap tahun terjadi peningkatan penelitian yangdilakukan oleh dosen.

Grafik 3.2.Daftar Publikasi Karya Ilmiah Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Tahun 2009 s.d. 2013

No Publikasi 2009 2010 2011 2012 2013

1 Buku 12 11 8 3 2

2 Jurnal JITEK 2 2 2 2 2

3 Jurnal JKep - - - - 1

3 Seminar 6 6 6 4 6

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan Poltekkes Kemenkes JakartaIII meliputi kegiatan di bidang pelayanan kesehatan yaitu pelatihan pendidik dalampenanggulangan bencana, pembentukan satgas bencana, pelayanan kesehatan diposyandu balita dan lansia, penyuluhan dan pemeriksaan fisik di panti sosial remaja,lansia dan anak balita, deteksi dini tumbuh kembang anak, penyuluhan kesehatanreproduksi di sekolah, penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan (PHBS), pembinaan danpenyegaran kader, tanggap darurat dalam KLB di DKI Jakarta (banjir dan longsor),pembinaan RW siaga, pelayanan kesehatan gratis (donor darah), pem bentukan peerkonselor di sekolah dan gebyar POSYANDU.

Page 62: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 3.3.Jumlah kegiatan Pengabdian Masyarakat Tahun 2009 s.d 2013

Tahun Jumlah Pengabdian2009 192010 42011 152012 112013 45

Page 63: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

4. SARANA DAN PRASARANASarana Gedung

Tabel 4.1.Sarana Gedung Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Tahun 2013

No Luas Hal.1 KAMPUS TERPADU 9,063 m²

Direktorat : 4,569.00 m²a. Lantai I 1,063.40 m²b. Lantai II 981.65 m²c. Lantai III 981.65 m²d. Lantai IV 752.65 m²e. Lantai V 696.65 m²f. Lantai VI (R. Mesin Lift) 93.00 m²Jurusan Analis Kesehatan : 2,007.00 m²a. Lantai I 493.50 m²b. Lantai II 493.50 m²c. Lantai III 493.50 m²d. Lantai IV 493.50 m²e. Lantai V (R.Mesin Lift) 33.00 m²Poliklinik & Asrama 1,280.50 m²a. Lantai I 320.50 m²b. Lantai II 288.00 m²c. Lantai III 300.50 m²d. Lantai IV 300.50 m²e. Lantai V (R.Mesin Lift) 71.00 m²Jurusan Keperawatan & Kebidanan 12,118.00 m²a. Lantai I 1,567.00 m²b. Lantai II 1,567.00 m²c. Lantai III 1,567.00 m²d. Lantai IV 1,567.00 m²e. Lantai V 1,567.00 m²f. Lantai VI 1,567.00 m²g. Lantai VII 1,567.00 m²h. Lantai Atap 893.00 m²i. Panthouse 168.00 m²j. Bangunan pendukung selasar penghubung 88.00 m²Halaman Kampus Terpadu 5,684.10

19,974.50 m² 5,684.102 Prodi Keperawatan Kimia 17 3,813 m²

a. Bangunan I (Sub. Kelompok Bangunan) 144.50 m²b. Bangunan II (Sub. Kelompok Bangunan) 271.20 m²c. Bangunan III (Sub. Kelompok Bangunan) 642.20 m²d. Bangunan IV (Sub. Kelompok Bangunan) 100.00 m²e. Bangunan V (Sub. Kelompok Bangunan) 270.00 m²

1,427.90 m² 2,385.103 Prodi Keperawatan Persahabatan 134,662 m²

a. Bangunan I (Sub. Kelompok Bangunan) 4,000.00 m²b. Bangunan II (Sub. Kelompok Bangunan) 300.00 m²c. Bangunan III (Sub. Kelompok Bangunan) 1,640.00 m²d. Bangunan IV (Sub. Kelompok Bangunan) 1,200.00 m²

7,140.00 m² 3,500.004 Prodi Kebidanan Cipto M. 3,992 m²

a. Bangunan I (Sub. Kelompok Bangunan) 554.00 m²b. Bangunan II (Sub. Kelompok Bangunan) 1,045.00 m²c. Bangunan III (Sub. Kelompok Bangunan) 1,620.00 m²d. Bangunan IV (Sub. Kelompok Bangunan) 751.00 m²

3,970.00 m²5 Prodi Kebidanan Harapan Kita 93,200 m²

a. Bangunan I (Sub. Kelompok Bangunan) 1,200.00 m² 450.00

244,730 m² 33,712.40 m² 12,019.20

(Tnh,Mlk Pemda DKI)(Bang.Milik Sendiri)

(Tanah & Bangunan)(Milik RSAB Harapan kita

Jumlah Total ( 1 + 2 + 3 + 4 + 5 )

(Milik Sendiri)

(Tanah & Bangunan)(Milik Sendiri)

(Tanah Milik RSUPPersahabatan)

(Bang.Milik Sendiri)

Jurusan Program Studi Luas Tanah Luas Bangunan

(Tanah & Bangunan)

Page 64: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Perpustakaan dan Pemanfaatannya

Tabel 4.2.Bahan Pustaka yang terdapat di Perpustakaan

Poltekkes Kemenkes Jakarta IIITahun 2009-2013

NO JENIS 2009 2010 2011 2012 2013

JDL EKSP JDL EKSP JDL EKSP JDL EKSP JDL EKSP1 Buku

referensi4329 11232 4982 12447 5489 13735 6906 13812 7923 16059

2 Buku Teks 56 76 71 102 89 121 117 149 144 1763 Jurnal dan

majalah14 90 108 181 184 348 197 556 197 932

4 Karya TulisIlmiah

1646 1646 2012 2012 2513 2513 2330 2330 2627 2627

5 Laporanpenelitian

79 79 87 87 103 103 130 130 188 188

6 Lainnya:Kaset video

5 5 12 12 21 21 26 26 30 30

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat penambahan jumlah buku diperpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta III, yang berasal dari pengadaan institusisendiri dan dari luar institusi seperti jurnal dan majalah yang dikirimkan olehperguruan tinggi atau institusi lain, serta karya tulis ilmiah dan buku sumbangan darimahasiswa.

Page 65: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Diagram 4.3.Jumlah Kunjungan Mahasiswa, Dosen dan Karyawan ke Perpustakaan

di Poltekkes Kemenkes Jakarta IIITh. 2009 s.d. 2013

Pada diagram 2.3 terlihat adanya peningkatan dalam pemanfaatan perpustakaan olehmahasiswa, dosen dan karyawan di Poltekkes Kemenkes Jakarta III seiring denganpeningkatan jumlah koleksi buku di perpustakaan. Namun demikian pemanfaatanperpustakaan juga sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa yang ada pada tahuntersebut. Pada tahun 2012 tampak menurun dibanding tahun lainnya, karenasebanding dengan jumlah mahasiswa pada tahun tersebut yaitu tidak adanya programkhusus di Jurusan Kebidanan.

Page 66: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 4.3.Laboratorium Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Tahun 2013

No. Jenis Laboratorium JumlahKondisi

Baik Kurang BaikJURUSAN KEPERAWATAN

1. Lab. Keperawatan Medikal Bedah 2 ×2. Lab. Keperawatan Maternitas 2 ×3. Lab. Keperawatan Anak 2 ×4. Lab. Keperawatan Dasar 2 ×5. Lab. Jiwa 2 ×6. Lab. Komunitas 2 ×7. Lab. Anatomi Fisiologi 1 ×8. Lab. Bahasa Inggris 2 ×9. Lab. Komputer 1 ×

JURUSAN KEBIDANAN1. Lab. Ante Natal Care 2 ×2. Lab. Intra Natal Care 2 ×3. Lab. Post Natal Care 2 ×4. Lab. Perawatan Bayi dan Anak 2 ×5. Lab. Keluarga Berencana 2 ×6. Lab. KDPK 2 ×7. Lab. Komputer 1 ×

JURUSAN ANALIS KESEHATAN1. Lab. Kimia 2 ×2. Lab. Bakteriologi 1 ×3. Lab. Parasitologi & Mikologi 1 ×4. Lab. Kimia Klinik & Hematologi 1 ×5. Lab. Sitohistoteknologi & Serologi 1 ×6. Lab. Penelitian 1 ×7. Lab. Bio Molekuler 1 ×8. Lab Komputer 2 ×9 Lab Bahasa 2 ×

JURUSAN FISIOTERAPI1. Lab. Anatomi dan Fisiologi 1 ×2. Lab. Sains dan Teknologi Fisika 1 ×3. Lab.Ilmu Gerak dan Terapi Latihan 1 ×4. Lab. Bahasa Inggris 1 ×5 Lab Komputer 1 x

Page 67: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 4.4.Peralatan Laboratorium di Poltekkes Kemenkes Jakarta III

tahun 2009-2013

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

A JURUSAN KEPERAWATAN

1. Alat pemeriksaan gula darah 3 3 3 3 3

2. Optalmoskop 3 3 3 3 3

3. Tensimeter dewasa digital 10 10 10 10 10

4. Tensimeter 5 5 5 5 5

5. Monitor EKG 3 3 3 3 3

6. Nebulizer 4 4 4 4 4

7. Spirometer 2 2 2 2 2

8. Sterilisator 4 4 4 4 4

9. Suction set 1 1 1 1 1

10. Ventilator set 1 1 1 1 1

11. Adolescent choking M/ simulaids 2 2 2 2 2

12. Adult chocking M/simulaids 2 2 2 2 2

13. Advanced IV Hand/ Nasco 2 2 2 2 2

14. Advanced Keri M/Nasco 1 1 1 1 1

15. Auscultasion trainer 2 2 2 2 2

16. Baby Buddy Manikin/Nasco 2 2 2 2 2

17. Blood pressure S/Nasco 2 2 2 2 2

18. Boneka Bayi/Nasco 4 4 4 4 4

19. Boneka Dewasa/Nasco 2 2 2 2 2

20. Child choking Manikin/Simulaids 2 2 2 2 2

21. Deluxe casualty s kit/simulaids 1 1 1 1 1

22. Deluxe Crisis Manikin P/Nasco 1 1 1 1 1

23. Episiotomi suturing simulator 1 1 1 1 1

24. Female catheterization S/Nasco 2 2 2 2 2

25. Geri Nursing M/Nasco 2 2 2 2 2

26. Gynekolog Simulator/Nasco 1 1 1 1 1

27. Infant Tracheostomy S/Nasco 1 1 1 1 1

28. Inject Training Arm/Nasco 2 2 2 2 2

29. Intradermal injection S/ Nasco 2 2 2 2 2

30. Intramuscular injection S/Nasco 3 3 3 3 3

31. IV Training arm and hand S/Simulaids 2 2 2 2 2

32. IV Training arm S/Simulaids 1 1 1 1 1

33. Kerangka Panggul 2 2 2 2 2

Page 68: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

34. Kerangka tubuh lengkap Stand/German 2 2 2 2 2

35. Keri Nursing Skill M/Nasco 2 2 2 2 2

36. Labor Delivery Model 2 2 2 2 2

37. Male Catheterization S/Nasco 2 2 2 2 2

38. Maternal and Neonatus Birthing Torso 1 1 1 1 1

39. Model Breast Care/Nasco 1 1 1 1 1

40. Model for Auscultation/Gaumard 1 1 1 1 1

41. Model gantung alat reproduksi 1 1 1 1 1

42. Model gigi 3 3 3 3 3

43. Model gigi/Nasco 4 4 4 4 4

44. Model ginjal/German 3 3 3 3 3

45. Model Jantung 2 2 2 2 2

46. Model Jari tangan 1 1 1 1 1

47. Model Kepala 2 2 2 2 2

48. Model lidah gigi 1 1 1 1 1

49. Model mata 3 3 3 3 3

50. Model Organ Tubuh + syaraf berdiri 1 1 1 1 1

51. Model Ostomi/Nasco 2 2 2 2 2

52. Model Otak 2 2 2 2 2

53. Model Pelvis 1 1 1 1 1

54. Model Pemasangan AKDR/Gaumard 1 1 1 1 1

55. Model Saluran Pencernaan 1 1 1 1 1

56. Model Telinga 1 1 1 1 1

57. Model Uterus 1 1 1 1 1

58. Model untuk katerisasi pria 2 2 2 2 2

59. Model untuk katerisasi wanita 2 2 2 2 2

60. Palpasi model for Leopold 2 2 2 2 2

61. PDA Stat Manikin/Simulaids 1 1 1 1 1

62. Phantom Orang Dewasa/Gaumard 2 2 2 2 2

63. Phantom Pemasangan Infus/Nasco 4 4 4 4 4

64. Phantom Intubasi 1 1 1 1 1

65. Prostat Exam Simulator/Nasco 1 1 1 1 1

66. Resusitasi Model Bayi 1 1 1 1 1

67. Resusitasi Model Dewasa Set/Nasco 1 1 1 1 1

68. STAT Manikin/ Simulaids 2 2 2 2 2

69. Suture Practise Arm/Nasco 1 1 1 1 1

70. Tengkorak 3 3 3 3 3

71. Tracheostomi Care Simulator/Nasco 1 1 1 1 1

Page 69: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

72. Tracheostomi Simulator Set/Nasco 3 3 3 3 3

73. ECG Monitor 12 Channel 0 0 0 1 1

74. Ranjang anak 0 0 0 1 1

75. Trolley dressing with drawer 0 0 0 1 1

76. Portable infant incubator 0 0 0 1 1

77. Bedside cabinet 0 0 0 1 1

78. Partus set 0 0 0 3 3

79. Noelle maternal and neonatal birth simulator withPEDI Blue neonate

0 0 0 2 2

80. Breast Examination Simulator 0 0 0 1 1

81. Sam deluxe skeleton on 5 feet roller stand withBrake

0 0 0 1 1

82. Air Sim Advance 0 0 0 1 1

83. Trauman multi 0 0 0 1 1

84. Physical Assesment Simulator for all present andfuture nurse practitioners “physio”

0 0 0 1 1

85. Advanced Catheterization Trainer 0 0 0 2 2

86. Simulator Intravenous Arm II Full Set 0 0 0 2 2

87. Deluxe dual sex torso-24 part 0 0 0 2 2

88. Cardiology patient simulator “K” 0 0 0 1 1

89. Lung Sound Ausculation simulator 0 0 0 1 1

90. Pulse Oxymeter 0 0 0 1 1

B JURUSAN KEBIDANAN

1. Kerangka panggul kecil 1 1 1 1 1

2. Maternal/ child simulator + CD 1 1 1 1 1

3. Model/ phantom alat peraga KB female condom 1 1 1 1 1

4. Model/ phantom cervical dilatation/ effacementsimulator 2 of 2

1 1 1 1 1

5. Model/phantom ginecologic manikin 1 of 2 1 1 1 1 1

6. Model/phantom ginecologic manikin 2 of 2 1 1 1 1 1

7. Model/phantom kepala bayi silicon 7 7 7 7 7

8. Model/phantom obstetrical manikin 1 of 3 1 1 1 1 1

9. Model/phantom ginecologic manikin 2 of 3 1 1 1 1 1

10. Model/phantom ginecologic manikin 3 of 3 1 1 1 1 1

11. Model/phantom spinal injection simulator 1 of 2 1 1 1 1 1

12. Model/phantom spinal injection simulator 2 of 2 1 1 1 1 1

13. Model/phantom tangan untuk infuse 5 5 5 5 5

14. Model/phantom vagina silicon 12 12 12 12 12

15. Model alat peraga KIE KB dalam tas 1 1 1 1 1

Page 70: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

16. Model alat peraga pemasangan AKDR familyplanning educator

4 4 4 4 4

17. Model alat peraga uterus I untuk pemasangan IUD 4 4 4 4 4

18. Model alat peraga uterus II untuk pemasanganIUD

8 8 8 8 8

19. Model Anatomi Penis 3 3 3 3 3

20. Model baju hamil/ the empathy belly pregnancySimulator

2 2 2 2 2

21. Model charts skeletons 1 1 1 1 1

22. Model contoh alat kontrasepsi 1 1 1 1 1

23. Model contraccted pelvis pregnancy 1 1 1 1 1

24. Model instruction manual male condom 1 1 1 1 1

25. Model instruction manual female pelvic organs 2 2 2 2 2

26. Model kepala bayi 1 1 1 1 1

27. Model kepala dewasa/ model gigi 1 1 1 1 1

28. Model kerangka manusia skeletons 1 1 1 1 1

29. Model kerangka panggul 7 7 7 7 7

30. Model kerangka panggul + kepala bayi 6 6 6 6 6

31. Model luka/ practolast 1 1 1 1 1

32. Model mekanisme persalinan elektrik 2 2 2 2 2

33. Model perobekan perineum 9 9 9 9 9

34. Model/phantom manusia silikon perobekanPerineum

3 3 3 3 3

35. Model pertumbuhan & perkembangan janin 2 2 2 2 2

36. Model perut ibu hamil 2 2 2 2 2

37. Model placenta 3 3 3 3 3

38. Model placenta + tali pusat 7 7 7 7 7

39. Model placenta + tali pusat silicon 8 8 8 8 8

40. Model placenta pelvis pregnancy 1 1 1 1 1

41. Model proses terjadinya embrio 1 1 1 1 1

42. Model transverse pregnancy 1 1 1 1 1

43. Model twin pregnancy 1 1 1 1 1

44. Model uterus kyoto kagaku 9 9 9 9 9

45. Model uterus pompa 5 5 5 5 5

46. Phantom/model stadium 1,2,3,4&5 3 3 3 3 3

47. Phantom bayi, placenta dan tali pusat kecil 2 2 2 2 2

48. Phantom bayi Diana 14 14 14 14 14

49. Phantom bayi kembar + placenta 1 1 1 1 1

50. Phantom bayi oksipital 5 5 5 5 5

Page 71: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

51. Phantom bayi persalinan 6 6 6 6 6

52. Phantom bayi resusitasi 4 4 4 4 4

53. Phantom bayi sakit 9 9 9 9 9

54. Phantom life form replicas by nasco 1,2,3,4,5 & 6 2 2 2 2 2

55. Phantom manusia hamil silicon 1 1 1 1 1

56. Phantom manusia silicon 2 2 2 2 2

57. Phantom panggul bayi, placenta& tali pusat 7 7 7 7 7

58. Phantom panggul gravid 1 1 1 1 1

59. Phantom panggul multipara 1 1 1 1 1

60. Phantom panggul nullipara 1 1 1 1 1

61. Phantom panggul senior 1 1 1 1 1

62. Phantom panggul untuk pemasangan kateter 1 1 1 1 1

63. Phantom panggul uterus & untuk pemeriksaanDalam

7 7 7 7 7

64. Phantom pantat untuk suntik 10 10 10 10 10

65. Phantom payudara 1 1 1 1 1

66. Phantom periksa dalam (koper) 4 4 4 4 4

67. Phantom resusitasi/adult intubation dalam koper 1 1 1 1 1

68. Phantom resusitasi/ baby anne di dalam tas biru 1 1 1 1 1

69. Phantom resusitasi/resusci anne dalam koper 1 1 1 1 1

70. Phantom tangan biasa 2 2 2 2 2

71. Phantom tangan untuk pemasangan implant 9 9 9 9 9

72. Phantom untuk simulasi ibu hamil & persalinanKayu

8 8 8 8 8

73. Ranjang anak 0 0 0 1 1

74. Trolley dressing with drawer 0 0 0 1 1

75. Portable infant incubator 0 0 0 1 1

76. Bedside cabinet 0 0 0 1 1

77. Partus set 0 0 0 3 3

78. Noelle maternal and neonatal birth simulator withPEDI Blue neonate

0 0 0 1 1

79. Breast Examination Simulator 0 0 0 1 1

80. Sam deluxe skeleton on 5 feet roller stand withBrake

0 0 0 1 1

81. Air Sim Advance 0 0 0 1 1

82. Trauman multi 0 0 0 1 1

84. Advanced Catheterization Trainer 0 0 0 2 2

85. Simulator Intravenous Arm II Full Set 0 0 0 2 2

86. Deluxe dual sex torso-24 part 0 0 0 2 2

Page 72: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

C JURUSAN ANALIS KESEHATAN

1 Alat timbang elektrik 3 3 5 5 11

2 Aquadestillator 0 0 4 4 4

3 Atomic absorption spectrometer 0 0 2 2 2

4 Automated Analyzer for Clinical Chemistry 0 0 4 4 4

5 Alat timbang non elektrik 4 4 4 4 4

6 Batang pengaduk 15 20 20 25 40

7 Bacteriological incubation 1 1 3 3 3

8 Beker glass berbagai ukuran 128 128 145 145 150

9 Bilik hitung (Fuchs Rosental) 6 6 6 6 6

10 Bilik hitung (Improved neubauer) 27 27 27 27 27

11 Berbagai botol pereaksi 144 150 169 200 200

12 Bulb 53 60 60 75 80

13 Bunsen 88 88 88 88 88

14 Buret 64 64 70 70 75

15 Corong gelas 55 55 65 65 70

16 Colony counter 2 2 6 6 6

17 Dropping plate 10 10 15 15 20

18 Duran 20 20 25 25 25

19 Erlenmeyer 275 275 285 285 290

20 Flame photometer 0 0 4 4 4

21 Gelas ukur 145 145 142 150 150

22 Hemositometer 58 58 58 58 58

23 Hemositometer Sahli 18 20 20 20 20

24 Hidrometer pH heavy liquid temp. 27,5 C 8 8 8 8 8

25 Ht reader 1 1 1 1 1

26 Kaca arloji berbagai ukuran 24 24 24 30 30

27 Kerucut imnoff/ kadar lumpur 1 1 1 1 1

28 Kjeldahl system 0 0 4 4 4

29 Kruss 41 41 45 45 45

30 Labu ukur 160 160 160 175 175

31 Lampu mikroskop 24 24 25 25 25

32 Laminar Air Flow 0 0 4 4 4

33 Lempeng uji widal 10 10 10 10 10

34 Lemari asam 3 3 4 4 4

35 Microdiluter 6 6 6 6 6

36 Mikropipet 35 35 39 39 39

37 Mortar 7 7 7 7 7

Page 73: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

38 Ose bullet 39 40 40 40 40

39 Ose tusuk 55 55 55 55 55

40 Piknometer 5 5 7 7 8

41 pH meter 0 0 4 4 4

42 Pipet berbagai ukuran 400 400 425 425 450

43 Pipet westergren 45 45 45 45 45

44 Pipet westergren mikro 30 30 30 30 30

45 Rak pewarnaan 7 7 10 10 10

46 Rak pot urine (28 lubang) 2 2 2 2 2

47 Rak sediplas 1 1 1 1 1

48 Rak Tabung ϴ 10 mm (36 lubang) 2 5 7 10 10

49 Rak Tabung ϴ 10 mm (40 lubang) 11 15 15 18 20

50 Rak Tabung ϴ 12 mm (20 lubang) 20 20 20 22 25

51 Rak Tabung ϴ 12 mm (50 lubang) 20 20 20 20 25

52 Rak Tabung ϴ 15 mm (40 lubang) 11 15 15 18 20

53 Rak Tabung ϴ 15 mm (50 lubang) 35 35 35 40 40

54 Rak Tabung ϴ 20 mm (20 lubang) 4 4 4 4 10

55 Rak Tabung ϴ 20 mm (24 lubang) 2 2 4 4 10

56 Rak Tabung ϴ 20 mm (36 lubang) 3 4 4 4 10

57 Rak Tabung ϴ 30 mm (20 lubang) 5 5 5 10 10

58 Rak westergren 3 3 3 3 3

59 Tangas Air 2 2 4 4 4

60 Timer 10 10 10 10 10

61 Torniquete 51 51 51 51 51

62 Urinometer 34 34 34 34 34

63 Mikrotome 2 2 2 2 2

64 Automatic analyzer 2 2 2 2 2

65 Autoclave 2 2 4 4 4

66 Centrifuge 5 5 11 11 11

67 Destilator 1 1 1 1 1

68

Eksikator 3 3 3 3 3

69 Inkubator 5 5 5 5 5

70 Mikroskop 122 122 122 142 142

71 Mikroskop Binokuler 0 0 6 6 6

72 Oven 3 3 7 7 7

73 Rotator 2 2 2 2 2

74 Spektrofotometer 6 6 6 6 6

Page 74: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013

75 Tanur 1 1 1 2 2

76 Tangas air 3 3 3 3 3

77 Turbidity meter portable 0 0 4 4 4

78 Hot plate 2 2 3 3 4

79 Hot plate stirrer 0 0 4 4 4

80. Muffle furnace 1 1 1 3 3

D JURUSAN FISIOTERAPI

1. Dual sex muscle Figure 45 part 3 3

2. Sam Deluxe skeleton on 5 feet roller stand withbreak

3 3

3. Deluxe dual Sex torso-24 part 3 3

4. ECG monitor 12 Channel 1 1

5. Physical ssesment Simulator For All present andFuture Nurse Practitioners “Physiko”

1 1

6. Pulse Oximeter 1 1

7. Total Body Suspension Trainer 0 1

8. Pilates Band 0 1

9. Body Trimer 0 1

10. Portable Philegm Suction Unit 0 1

11. Ultrasonic Nebulizer 0 1

12. Jet Nebulizer 0 1

1. Dual sex muscle Figure 45 part 3 3

2. Sam Deluxe skeleton on 5 feet roller stand withBreak

3 3

3. Deluxe dual Sex torso-24 part 3 3

4. ECG monitor 12 Channel 1 1

5. Physical ssesment Simulator For All present andFuture Nurse Practitioners “Physiko”

1 1

6. Pulse Oximeter 1 1

7. Total Body Suspension Trainer 0 1

8. Pilates Band 0 1

9. Body Trimer 0 1

10. Portable Philegm Suction Unit 0 1

11. Ultrasonic Nebulizer 0 1

12. Jet Nebulizer 0 1

E LABORATORIUM KOMPUTER & BAHASA

1. PC 20 Client (PC HP Desktop PRO 2000 MT,WIN7 Pro)

20 20 20 20

2. PC 1 Teacher (PC HP Desktop PRO 2000 MT, 1 1 1 1

Page 75: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Nama AlatJumlah

2009 2010 2011 2012 2013WIN7 Pro)

3. Software CMS lisensi untuk 20 client 1 1 1 1

4. Multimedia Language Tutor 1 2 2 2

5. LCD Projector 1 2 2 2

6. PC 25 Client (PC HP Desktop PRO 2000 MT,WIN VISTA BASIC)

25 25 25

7. PC 1 Teacher (PC HP Desktop PRO 3300 MT,WIN7 Pro)

1 1 1

8. Software CMS lisensi untuk 25 client 1 1 1

Page 76: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Tabel 4.5.Pemanfaatan Laboratorium

Di Poltekkes Kemenkes Jakarta III

No NAMA LABORATORIUM JUMLAH JAM PEMANFAATANLABORATORIUM PER TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013

1 JURUSAN KEPERAWATAN

Lab. Keperawatan Medikal Bedah 520 520 550 550 560

Lab. Keperawatan Maternitas 130 130 140 140 150

Lab. Keperawatan Anak 130 130 145 145 150

Lab. Keperawatan Dasar 130 135 135 160 160

Lab. Anatomi Fisiologi 128 128 135 135 150

Lab. Bahasa Inggris 96 96 100 115 120

Lab. Komputer 400 425 425 430 435

2 JURUSAN KEBIDANAN

Lab. Ante Natal Care 385 390 425 430 440

Lab. Intra Natal Care 355 355 360 360 370

Lab. Post Natal Care 195 200 200 225 225

Lab. Perawatan Bayi dan Anak 170 170 180 180 185

Lab. Keluarga Berencana 224 224 224 245 245

Lab. KDPK 32 32 40 40 40

3 JURUSAN ANALIS KESEHATAN

Lab. Kimia 1000 1100 1250 1300 1300

Lab. Bakteriologi 128 130 130 150 150

Lab. Parasitologi & Mikologi 255 260 275 275 300

Lab. Kimia Klinik & Hematologi 768 725 740 750 750

Lab. Sitohistoteknologi & Serologi 315 320 325 340 340

Lab. Penelitian 60 68 75 80 85

Lab Komputer 600 600 600 600 600

Lab Bahasa 600 600 600 600 600

4 JURUSAN FISIOTERAPI

Lab. Anatomi dan Fisiologi 75 110

Lab. Sains dan Teknologi Fisika 90 120

Lab.Ilmu Gerak dan Terapi Latihan 85 100

Lab. Bahasa Inggris& Komputer 250 325

Page 77: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Diagram 4.6.Trend Pemanfaatan Laboratorium di Poltekkes Kemenkes Jakarta III

Tahun 2009 s.d. 2013

Diagram 2.4 memperlihatkan bahwa penggunaan laboratorium di Poltekkes Kemenkes

Jakarta III cenderung meningkat. Hal ini berkaitan dengan penerapan metoda pembelajaran

yang makin menantang dikuasainya keterampilan teknis, sehingga makin banyak mahasiswa

melakukan latihan mandiri di laboratorium.

Page 78: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Lampiran 2SWOT ANALISIS

Tabel 1.1Identifikasi Posisi

No UraianFaktor sub

faktor rating nilaiKet

a B c axbxcKEKUATAN

A. Pelayanan 0,351. Empat (4) dari enam (6)

Program Studi yangdiselenggarakanterakreditasi A

0,25 4 0,350

2. Pengalaman Institusidalam melaksanakanpendidikan tinggi dibidang kesehatan

0,20 5 0,350

3. Menyelenggarakan KelasRecognation PriorLeraning (RPL) danKelas bertarafinternasional

0,10 3 0,105

4. Berbasis SistemInformasi Akademik

0,10 3 0,105

5. Terstandar ISO9001:2008

0,10 5 0,175

6. Berorientasi padakualitas lulusan

0,25 5 0,438

Sub Jumlah 1,00 25 1,523

B. ORGANISASI DAN SDM 0,251. Mempunyai tenaga

pendidik berkualifikasiS3 sebanyak 10 orang

0,06 3 0,045

2. Tenaga pendidik sudahberkualifikasi S2

0,17 4 0,171

3. Rasio Dosen denganmahasiswa memenuhistandar (1:12)

0,19 5 0,238

4. 87 tenaga pendidiksudah tersertifikasi dosendari 114 tenagafungsional pendidik

0,19 5 0,238

5. 34% tenaga pendidikmenjadi narasumbertingkat nasional sesuaidengan bidang keilmuandan kualifikasi nya

0,07 3 0,054

Page 79: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No UraianFaktor sub

faktor rating nilaiKet

a B c axbxc6. Latar belakang

pendidikan tenagapendidik sesuai denganbidang keilmuan yang diampu

0,16 4 0,165

7. Struktur organisasidikembangkan sesuaikebutuhan

0,15 4 0,150

sub Jumlah 1,00 0,910

C. KEUANGAN1. Adanya

pertanggungjawabankeuangan secara SAI danSAK

0,20 5 0,200

2. Memiliki 3 pedomanAkuntansi; AkuntansiKeuangan, AkuntansiBiaya, Akuntansi AsetTetap

0,20 5 0,200

3. Memiliki SistemAplikasi KeuanganInternal

0,10 4 0,080

4. Ada sistem perencanaankeuangan terpadu

0,10 5 0,100

5. Memiliki Potensipendapatan dari unitbisnis dan unit diklat

0,10 4 0,080

6. Pengelolaan KeuanganBadan Layanan Umum

0,20 5 0,200

7. Memiliki tarif layananyang disahkan olehMenteri Keuangan

0,10 5 0,100

Sub Jumlah 1,00 33,00 0,96

D. SARANA DANPRASARANA1. Kampus terpadu 0,19 5 0,190

2. Laboratorium terpadudan berbasis Multi Media

0,15 4 0,120

3. Perpustakaan terpaduberbasis IT (LIS-A)

0,18 5 0,180

4. Tersedia asramamahasiswa di lingkungankampus

0,10 3 0,060

5. Ruang kelas berbasismultimedia

0,10 4 0,080

Page 80: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No UraianFaktor sub

faktor rating nilaiKet

a B c axbxc6. Memiliki Laboratorium

Biomolekuler (PCR)0,15 5 0,150

7. Memiliki Laboratoriumsesuai bidang keilmuan

0,13 4 0,104

Sub Jumlah 1,00 30,00 0,88TOTAL JUMLAH 4,277

No Uraian Faktor subfaktor rating nilai Ket

a B c axbxcKELEMAHAN

A. Pelayanan 0,351. Sistem Informasi

Manajemen Poltekkesbelum terintegrasi.

0,15 2 0,105

2. Belum adanya SistemLayanan Terpadu diPoltekkes

0,25 2 0,175

3. belum semua pelayanandilaksanakan sesuai SOP

0,30 3 0,315

Sub Jumlah 1.00 0.910

B. ORGANISASI DAN SDM 0,201. Belum seluruh tenaga

kependidikan memilikipendidikan yang sesuaidengan bidang kerjanya

0,20 2 0,100

2. Belum seluruh dosenmempunyai nilai TOEFLBahasa Inggris sebesar400

0,20 1 0,050

3. Pendayagunaan tenagakependidikan yang belummaksimal

0,20 2 0,100

4. Secara StrukturOrganisasi Poltekkesdibawah binaan 2kementerian (kemenkes,kemendikbud)

0,20 1 0,050

5. Rendahnya formasipenerimaan pegawainegeri.

0,20 2 0,100

Sub Jumlah 1,00 0,400

C. KEUANGAN 0,20

Page 81: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Uraian Faktor subfaktor rating nilai Ket

a B c axbxc1. Adanya kegiatan yang

harus dilaksanakan diluarperencanaan.

0,20 4 0,160

2. Kepatuhan terhadap SOPtentang penyerapananggaran.

0,20 3 0,120

3. Belum adanyapengesahan revisi polatarif layanan BLU olehKementerian Keuangan

0,20 3 0,120

4. Pembiayaan TenagaKontrak besar (jumlahtenaga kontrak lebih dari10% jumlah PNS)

0,20 3 0,120

5. Masih ada mahasiswamembayar biayapendidikan tidak tepatwaktu

0,20 2 0,080

Sub Jumlah 1,00 0,400

D. SARANA DANPRASARANA1. Pemeliharaan alat

laboratorium sering tidaksesuai dengan kebutuhan

0,40 3 0,240

2. Rasio alat laboratoriumdengan mahasiswa tidaksesuai standar (1 : 8)

3. Kualifikasi peralatanlaboratorium sudah tidaksesuai denganperkembangan teknologi

0,60 3 0,360

Sub Jumlah 1,00 0,600TOTAL JUMLAH 2700

No Uraian Faktor subfaktor rating nilai Ket

a B c axbxcPELUANG

A. Pelayanan 0,351. Kebutuhan pelayanan 0,20 4 0,280

Page 82: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Uraian Faktor subfaktor rating nilai Ket

a B c axbxctenaga kesehatan untukpasar global masih tinggi(20.000/pertahun)

2. Pesatnya perkembanganteknologi kesehatan,membuka peluangpendidikan tenagakesehatan yang lebihtinggi

0,25 4 0,350

3. Minat masyarakat untukmengikuti pendidikanDiploma III Kesehatanmasih tinggi

0,30 5 0,525

4. Kebutuhan User dalammemberdayakan lulusantenaga kesehatanPoltekkes masih tinggi

0,25 3 0,263

` Sub Jumlah 1,00 1,418

B. ORGANISASI DAN SDM 0,251. Tingginya

pemberdayaan SDMtenaga pendidik dankependidikan sebagainarasumber oleh stakeholder

0,25 4 0,250

2. Suasana akademik(academicatmosphere)menunjangpengembanganorganisasi dan tatalaksana secaradinamis

0,25 5 0,313

3. banyaknya institusipendidikan kesehatanyang melakukan studibanding baik lokal daninternasional

0,25 3 0,188

4. adanya beberapainstitusi menawarkan

0,25 3 0,188

Page 83: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Uraian Faktor subfaktor rating nilai Ket

a B c axbxckerjasama

sub Jumlah 1,00 0,938

C. KEUANGAN1. Sistem Pengelolaan

Keuangan BadanLayanan Umummemberikan kemudahandalam pengelolaankeuangan sesuaikebutuhan

0,18 5 0,180

2. Inflasi 0,17 5 0,1703. Kebijakan pemerintah

dalam hal pengelolaankeuangan Negara

0,18 5 0,180

4. Kebijakan tentangStandar Biaya Keluaran

0,14 4 0,112

5. Meningkatnya daya belimasyarakat

0,18 5 0,180

6. Kerjasama Operasionaldengan beberapa pihakinstitusi

0,15 4 0,120

Sub Jumlah 1,00 0,942

D. SARANA DANPRASARANA1. Memungkinkan pihak

ketiga memanfaatan aset0,10 4 0,080

2. Pengembangan lahan dangedung pendidikan

0,17 4 0,136

3. Pengembangan fungsigedung pendidikanmenjadi gedung pelatihandan tempat ujikompetensi

0,18 4 0,144

4. pesatnya perkembanganmultimedia sebagaisarana pendidikan

0,20 4 0,160

5. Kerjasama Operasionaldengan beberapa pihakinstitusi dalam tri darmaperguruan tinggi

0,15 4 0,120

6. Pengaruh perkembanganTeknologi Informasi

0,20 4 0,160

Sub Jumlah 1,00 0,800TOTAL JUMLAH 4,097

Page 84: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Uraian Faktor subfaktor rating nilai Ket

a b c axbxcANCAMAN

A. Pelayanan 0,351. Belum adanya Undang-

undang yang mengaturpraktik keperawatan,kebidanan, analiskesehatan dan fisioterapi

0,35 3 0,368

2. Banyaknya jumlahlulusan tenaga kesehatansejenis (persaingantinggi)

0,35 4 0,490

3. regulasi pemerintahtentang penempatanlulusan tenaga kesehatan

0,30 4 0,420

Sub Jumlah 1,00 1,278

B. ORGANISASI DAN SDM 0,251. Regulasi pemerintah

yang belum jelas tentangpeningkatankelembagaan

0,25 4 0,250

2. Banyaknya jumlahinstitusi pendidikansejenis

0,25 4 0,250

3. Moratorium tenagaKependidikan

0,25 3 0,188

4. adanya tenaga kesehatanasing yang masuk keIndonesia

0,25 3 0,188

Sub Jumlah 1,00 0,875

C. KEUANGAN1. Terbatasnya dana APBN 0,20 3 0,1202. Biaya lahan praktek

cenderung meningkat0,20 3 0,120

3. Inflasi cenderungmeningkat setiap tahun

0,20 3 0,120

4. Kebijakan efisiensiAPBN

0,20 3 0,120

5. Peraturan PKBLU 0,20 4 0,160Sub Jumlah 1,00 0,640

Page 85: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

No Uraian Faktor subfaktor rating nilai Ket

a b c axbxcD. SARANA DAN

PRASARANA1. Terbatasnya lahan

praktek sebagai saranapraktek mahasiswa

0,20 4 0,160

2. Harga peralatanteknologi yangmenunjangpenyelenggaraanpendidikan mahal.

0,20 3 0,120

3. Biaya operasionalpemeliharaan sarana danprasarana semakin tinggi

0,20 4 0,160

4. Penyerapan dana DIPAyang tidak optimalmenghambatpemeliharaan sarana danprasarana tahunberikutnya

0,20 3 0,120

5. Iklim persaingan denganperguruan tinggikesehata lain yangmemiliki sarana danprasarana lebih baik

0,20 3 0,120

Sub Jumlah 1,00 0,680TOTAL JUMLAH 3,473

Tabel 1.2Rekapitulasi Analisis SWOT

NO URAIAN KEKUATAN KELEMAHAN PELUANG ANCAMAN

1 Pelayanan 1,523 0,910 1,418 1,278

2Organisasidan SDM

0,910 0,400 0,938 0,875

3 Keuangan 0,960 0,400 0,942 0,640

4Sarana danPrasarana

0,880 0,600 0,800 0,680

5 Total 4,273 2,310 4,098 3,473

Page 86: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Gambaran Posisi KuadranSumbu X = Kekuatan – Kelemahan (S – W) = 4,273 – 2,310 = 1,963

Sumbu Y = Peluang – Ancaman (O – T) = 4,098 – 3,473 = 0,625

Langkah Strategis Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta IIIPelayanan

INTERNAL

EKSTERNAL

KEKUATAN

1. Empat (4) dari enam(6) Program Studiyangdiselenggarakanterakreditasi A

2. Pengalaman Institusidalam melaksanakanpendidikan tinggi dibidang kesehatan

3. MenyelenggarakanKelas RecognationPrior Leraning (RPL)dan Kelas Unggulan

4. Berbasis SistemInformasi Akademik

5. Terstandar ISO9001:2008

6. Berorientasi padakualitas lulusan

KELEMAHAN

1. Sistem InformasiManajemen Poltekkesbelum terintegrasi

2. Belum adanya SistemLayanan Terpadu diPoltekkes

3. Belum semuapelayanandilaksanakan sesuaiSOP

Kuadran IStrategi Tumbuh

Kuadran IIStrategi

Diversifikasi

Kuadran IIIStrategi Bertahan

Kuadran IVStrategi Stabil

Page 87: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

PELUANG

1. Kebutuhan pelayanantenaga kesehatanuntuk pasar globalmasih tinggi(20.000/pertahun)

2. Pesatnyaperkembanganteknologi kesehatan,membuka peluangpendidikan tenagakesehatan yang lebihtinggi

3. Minat masyarakatuntuk mengikutipendidikan DiplomaIII Kesehatan masihtinggi

4. Kebutuhan Userdalammemberdayakanlulusan tenagakesehatan Poltekkesmasih tinggi

5. Tingginyapemberdayaan SDMtenaga pendidik dankependidikan sebagainarasumber oleh stakeholder

6. Suasana akademik(academicatmosphere)menunjangpengembanganorganisasi dan tatalaksana secaradinamis

7. Banyaknya institusipendidikan kesehatanyang melakukan studibanding baik lokaldan internasional

8. adanya beberapainstitusi menawarkankerjasam

1.Lulusan PoltekkesJakarta III dapatbersaing di pasarnasional daninternasional

1. Melakukan sistempelayanan terpadudengan memanfaatkanteknologi

Page 88: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

ANCAMAN

4. Belum adanyaUndang-undang yangmengatur praktikkeperawatan,kebidanan, analiskesehatan danfisioterapi

5. Banyaknya jumlahlulusan tenagakesehatan sejenis(persaingan tinggi)regulasi pemerintahtentang penempatanlulusan tenagakesehatan

Menjaga kualitas lulusanagar tetap mampubersaing di pasar nasionaldan internasional

Melakukan sosialisasiSOP pelayanan kepadaseluruh pegawaiPoltekkes Jakarta III

Organisasi dan SDM

INTERNAL

EKSTERNAL

KEKUATAN

1. Mempunyai tenagapendidikberkualifikasi S3sebanyak 10 orang

2. Tenaga pendidiksudah berkualifikasiS2

3. Rasio Dosen denganmahasiswa memenuhistandar (1:12)

4. 87 tenaga pendidiksudah tersertifikasidosen dari 114 tenagafungsional pendidik

5. 34% tenaga pendidikmenjadi narasumbertingkat nasional sesuaidengan bidangkeilmuan dankualifikasi nya

6. Latar belakangpendidikan tenagapendidik sesuaidengan bidangkeilmuan yang di

KELEMAHAN

1. Belum seluruh tenagakependidikan memilikipendidikan yangsesuai dengan bidangkerjanya

2. Belum seluruh dosenmempunyai nilaiTOEFL Bahasa Inggrissebesar 400

3. Pendayagunaan tenagakependidikan yangbelum maksimal

4. Secara StrukturOrganisasi Poltekkesdibawah binaan 2kementerian(kemenkes,kemendikbud)

5. Rendahnya formasipenerimaan pegawainegeri.

Page 89: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

ampu7. Struktur organisasi

dikembangkan sesuaikebutuhan

PELUANG

1. Tingginyapemberdayaan SDMtenaga pendidik dankependidikan sebagainarasumber oleh stakeholder

2. Suasana akademik(academicatmosphere)menunjangpengembanganorganisasi dan tatalaksana secaradinamis

3. banyaknya institusipendidikan kesehatanyang melakukan studibanding baik lokaldan internasionaladanya beberapainstitusi menawarkankerjasam

1. Mengembangkanorganisasi dan sumberdaya manusia

1. Melaksanakan danmengikuti pendidikandan pelatihan sumberdaya manusia

ANCAMAN

1. Regulasipemerintah yangbelum jelastentangpeningkatankelembagaan

2. Banyaknyajumlah institusipendidikan sejenis

3. MoratoriumtenagaKependidikan

4. adanya tenagakesehatan asingyang masuk keIndonesia

1. Menjaga kualitasinstitusi dansumber dayamanusia yangdimiliki olehPoltekkes JakartaIII

1. Memberi rewardand punishmentkepada seluruhpegawaiPoltekkeS JakartaIII

Page 90: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Keuangan

INTERNAL

EKSTERNAL

KEKUATAN

1. Adanyapertanggungjawaban

2. keuangan secara SAIdan SAK

3. Memiliki 3 pedomanAkuntansi; AkuntansiKeuangan, AkuntansiBiaya, AkuntansiAset Tetap

4. Memiliki SistemAplikasi KeuanganInternal

5. Ada sistemperencanaankeuangan terpadu

6. Memiliki Potensipendapatan dari unitbisnis dan unit diklat

7. PengelolaanKeuangan BadanLayanan Umum

8. Memiliki tariflayanan yangdisahkan olehMenteri Keu.

KELEMAHAN

1. Adanya kegiatan yangharus dilaksanakandiluar perencanaan.

2. Kepatuhan terhadapSOP tentangpenyerapan anggaran.

3. Belum adanyapengesahan revisipola tarif layananBLU olehKementerianKeuangan

4. Pembiayaan TenagaKontrak besar (jumlahtenaga kontrak lebihdari 10% jumlah PNS)

5. Masih ada mahasiswamembayar biayapendidikan tidak tepatwaktu

Page 91: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

1. Sistem PengelolaanKeuangan BadanLayanan Umummemberikankemudahan dalampengelolaan keuangansesuai

2. Inflasi3. Kebijakan pemerintah

dalam hal pengelolaankeuangan negara

4. Kebijakan tentangStandar BiayaKeluaran

5. Meningkatnya dayabeli masyarakat

6. KerjasamaOperasional denganbeberapa pihak

7. Institusi

1. Menggunakankeuangan yangefektif dan efisiendalam mencapaioutput

1. Memberlakukantarif layanan barukepada mahasiswa

ANCAMAN1. Terbatasnya dana

APBN2. Biaya lahan

praktek cenderungmeningkat

3. Inflasi cenderungmeningkat setiaptahun

4. Kebijakanefisiensi APBN

5. Peraturan PKBLU

1. Melakukanpengelolaan keuanganyang terkontrol danterkoordinasi

3. Memperhitungkanbiaya keluaran yanglebih cermat

Page 92: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Sarana Prasarana

INTERNAL

EKSTERNAL

KEKUATAN

1. Pemeliharaan alatlaboratorium seringtidak sesuai dengankebutuhan

2. Rasio alatlaboratorium denganmahasiswa tidak sesuaistandar (1 : 8)

3. Kualifikasi peralatanlaboratorium sudahtidak sesuai denganperkembanganteknologi

KELEMAHAN

1. Pemeliharaan alatlaboratorium seringtidak sesuai dengankebutuhan

2. Rasio alatlaboratorium denganmahasiswa tidak sesuaistandar (1 : 8)

3. Kualifikasiperalatan laboratoriumsudah tidak sesuaidengan perkembanganteknologi

PELUANG

1. Memungkinkanpihak ketigamemanfaatan aset

2. Pengembanganlahan dan gedungpendidikan

3. Pengembanganfungsi gedungpendidikanmenjadi gedungpelatihan dantempat ujikompetensi

4. pesatnyaperkembanganmultimedia sebagaisarana pendidikan

5. KerjasamaOperasionaldengan beberapapihak institusidalam tri darmaperguruan tinggi

6. PengaruhperkembanganTeknologiInformasi

1. Memanfaatkan saranadan prasarana untukmendukung kualitaslulusan PoltekkesJakarta III

1. Memungkinkan pihakketiga memanfaatanaset

2. Pengembangan lahandan gedungpendidikan

3. Pengembanganfungsi gedungpendidikan menjadigedung pelatihan dantempat ujikompetensi

4. pesatnyaperkembanganmultimedia sebagaisarana pendidikan

5. KerjasamaOperasional denganbeberapa pihakinstitusi dalam tridarma perguruantinggi

6. PengaruhperkembanganTeknologi Informasi

Page 93: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

ANCAMAN

1. Terbatasnya lahanpraktek sebagaisarana praktekmahasiswa

2. Harga peralatanteknologi yangmenunjangpenyelenggaraanpendidikan mahal.

3. Biaya operasionalpemeliharaansarana danprasarana semakintinggi

4. Penyerapan danaDIPA yang tidakoptimalmenghambatpemeliharaansarana danprasarana tahunberikutnya

5. Iklim persaingandengan perguruantinggi kesehata lainyang memilikisarana danprasarana lebihbaik

1.Memaksimalkanbiaya operasionaluntuk pemeliharaansarana dan prasarana

1. Melakukanstandarisasi sarana danprasarana yang berkaitanlangsung dengan praktekmahasiswa

Page 94: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang

Lampiran 3

Page 95: KATA PENGANTAR · kedokteran dan permintaan dari Ikatan Dokter Anestesi Indonesia (IDAI) pusat untuk merubah istilah atau sebutan Perawat Anestesi menjadi Perawat Kamar Bedah, yang