kasus roti hangus
TRANSCRIPT
![Page 1: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/1.jpg)
![Page 2: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/2.jpg)
Seorang Ahli pendidikan bertanya pada tiga orang ibu yang ditunjuk dari para peserta sebuah pelatihan.
Misalnya suatu pagi Anda sedang menyiapkan roti
bakar untuk sarapan suami Anda, tiba-tiba telepon
berdering, anak anda menangis, dan roti bakar jadi
hangus. Lalu suami Anda berkomentar, ”Kapan
kamu akan belajar memanggang roti tanpa
menghanguskannya?”
Bagaimanakah reaksi Anda?
![Page 3: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/3.jpg)
”Langsung saya lemparkan roti
itu ke mukanya!”
Ibu Pertama
![Page 4: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/4.jpg)
Saya akan katakan padanya,
‟Bangun dan bakar sendiri rotinya!
Ibu Kedua
![Page 5: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/5.jpg)
”Saya rasa saya
akan menangis.”
Ibu Ketiga
![Page 6: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/6.jpg)
”Lalu bagaimana perasaan anda
terhadap suami Anda?”
![Page 7: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/7.jpg)
”Benci dan marah sekali.”
![Page 8: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/8.jpg)
”Mudahkah bagi anda untuk
menyiapkan roti bakar lagi pagi itu?”
![Page 9: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/9.jpg)
”Tentu saja tidak.”
![Page 10: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/10.jpg)
Dan jika suami anda pergi bekerja,
akan mudahkan bagi anda untuk
membereskan rumah dan belanja
kebutuhan sehari-hari?
![Page 11: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/11.jpg)
Tidak. Saya akan
merasa sumpek sekali
sepanjang hari.
![Page 12: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/12.jpg)
”Saya tidak akan membeli
apapun untuk keperluan
rumah hari itu.”
![Page 13: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/13.jpg)
Katakanlah bahwa roti itu memang
hangus. Tetapi suami anda mengatakan
kepada anda, „Tampaknya pagi ini kamu
lelah ya..... sayang, telepon berdering,
anak menangis, dan sekarang roti
hangus‟. Apa reaksi Anda?”
![Page 14: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/14.jpg)
Saya tidak percaya
bahwa yang berbicara
itu suami saya
![Page 15: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/15.jpg)
Saya akan merasa bahagia
![Page 16: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/16.jpg)
Saya merasa senang dan bahagia. Saya
akan memeluknya”
![Page 17: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/17.jpg)
Mengapa anda gembira?
Bukankah anak tetap menangis,
telepon berdering, dan roti
sudah hangus...?”
![Page 18: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/18.jpg)
“Kami tidak akan peduli dengan semua itu.”
![Page 19: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/19.jpg)
“Lalu apa yang berbeda
kali ini?”
![Page 20: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/20.jpg)
“Saya merasa suami saya baik sekali,
karena tidak menyalahkan saya, melainkan
memahami perasaan saya. Dia berpihak pada
saya, bukan memusuhi saya.”
![Page 21: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/21.jpg)
Jika suami anda pergi bekerja,
akan mudahkah bagi anda untuk
melakukan tugas-tugas rumah
tangga?
![Page 22: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/22.jpg)
”Saya akan melaksanakan
tugas-tugas saya dengan
senang hati.”
![Page 23: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/23.jpg)
” Sekarang, mari kita bicara tentang suami tipe ketiga.
Setelah roti hangus, ia memandang istrinya sambil
mengatakan,
‟Nih, saya ajari kamu cara membakar roti!”
![Page 24: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/24.jpg)
Tidak .......
Suami macam itu lebih buruk lagi dari yang
pertama, sebab ia menganggap saya dungu
![Page 25: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/25.jpg)
”Bagaimana kalau apa yang suami
anda lakukan kepada anda itu, anda lakukan kepada anak-didik
anda?”
![Page 26: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/26.jpg)
Sekarang saya mengerti maksud anda.
Saya memang selalu mengkritik anak-
didik saya, Saya juga selalu mengatakan,
”Kamu bukan anak kecil lagi, sudah harus
tahu apa yang kamu lakukan itu salah.”
Saya sekarang tahu mengapa mereka
marah dengan kata-kata saya.
![Page 27: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/27.jpg)
Saya juga selalu mengatakan
kepada anak-didik saya, ”Nih,
saya tunjukkan caranya”
Sering kali mereka tidak mau,
bahkan marah saat
mendengarkannya.”
![Page 28: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/28.jpg)
Saya sering mengulang-ulang kalimat yang
dulu diucapkan orang tua dan guru saya
kepada saya. Dulu, saya juga sangat tidak
suka mendengar kalimat itu. Tetapi
sekarang, ketika menjadi guru, saya
mengatakannya kepada anak didik saya.”
![Page 29: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/29.jpg)
” Kalau begitu, mari kita cari tahu yang mungkin kita pelajari
dari kasus roti hangus ini. Apa yang membantu mengubah
perasaan anda dari benci menjadi senang terhadap suami
anda.
![Page 30: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/30.jpg)
” Saya yakin sebabnya adalah karena
suami tidak menyalahkan saya, tetapi dia
memahami perasaan saya.”
Kebutuhan dasar manusia :
Rasa dipahami tercapai.
Dengan demikian merasaAMAN, BAHAGIA, BERNILAI DAN DICINTAI.
![Page 31: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/31.jpg)
” Karena dia tidak
mencela saya.”
Kebutuhan dasar manusia : Rasa dipahami
tercapai. Dengan demikian merasa
AMAN, BAHAGIA, BERNILAI DAN DICINTAI.
![Page 32: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/32.jpg)
”Dia tidak mendikte saya”
Kebutuhan dasar manusia : Rasa dipahami
tercapai. Dengan demikian merasa
AMAN, BAHAGIA, BERNILAI DAN DICINTAI.
![Page 33: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/33.jpg)
Apa yang anda inginkan dari suami anda,
itulah yang diinginkan pula oleh anak-didik
kita, yakni : pengertian dan empati.”
![Page 34: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/34.jpg)
Demikianlah karakter guru yang
humanistik dan konstruktivistik. Perannya bagaikan Pecinta
Tanaman
![Page 35: Kasus roti hangus](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082218/55a726ad1a28ab885e8b457d/html5/thumbnails/35.jpg)