Senin, 02 September 2013 | 05:00 WIB

Ford Tarik 370 Ribu Unit Sedan di AS dan Kanada

TEMPO.CO, California-- Ford Motor Co. menarik sekitar 370 ribu unit mobil jenis Ford Crown Victoria, Mercury Grand Marquis, dan Lincold Town Car untuk model tahun 2005 hingga 2011 di Amerika Serikat dan Kanada terkait masalah poros kemudi.

Ford menyatakan, korosi pada poros kemudi lower intermediate jenis kendaraan tersebut dinilai dapat menyebabkan hilangnya kendali terhadap kemudi di beberapa negara bagian dan provinsi dengan tingkat korosi tinggi.

355 ribu kendaraan ditarik dari Connecticut, Delaware, the District of Columbia, Illinois, Indiana, Iowa, Kentucky, Maine, Maryland, Massachusetts, Michigan, Minnesota, Missouri, New Hampshire, New Jersey, New York, Ohio, Pennsylvania, Rhode Island, Vermont, Virginia, Wisconsin dan West Virginia. 15 ribu lainnya dari Kanada.

Ford menyatakan, dealer akan memeriksa dan mengganti poros kemudi lower intermediate dan, jika diperlukan, mengamankan kolom kemudi dan mengganti poros kemudi upper intermediate.

Ford menyatakan belum ada laporan kecelakaan terkait permasalahan poros kemudi ini.

Pipa Chevron Semburkan Minyak MentahDiduga Korosi, Menyembur 8 Meter14 Januari 2013 - 09.41 WIB

PINGGIR(DP)— Warga Desa Balai Pungut, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Sabtu (12/1) dihebohkan dengan bocornya pipa minyak milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Alhasil, minyak mentah sempat menyembur 8 meter. Lokasi kejadian tepatnya di G Shipp Line Pungut berjarak sekitar dua kilometer dari Simpang Poros Balai Pungut, Jalan Lintas Duri-Pekanbaru.

Kuat dugaan penyebab pipa yang berlubang besar itu, akibat korosi atau karat. Kejadian ini juga menyebabkan enam batang sawit terendam. Meski peristiwa berlangsung cepat, tapi diatasi kru yang diterjunkan ke lapangan.Informasi dihimpun dari warga sekitar, Khalifah Muhammad Darwis menjelaskan kronologis kejadian, sekitar pukul 07.00 WIB pagi. Diketahui warga sekitarnya minyak sudah mengenangi batang sawit disekitar pipa tersebut. Meski demikian warga cemas ada korban jiwa sebelum kru turun ke lapangan. Selain itu, pencemaran lingkungan berdampak bagi warga sekitar pipa itu.“Kita meminta pihak Chevron agar mencarikan solusi dengan secepat mungkin. Kita berharap Chevron bertanggung jawab. Sebab kejadian serupa ini bukan sekali ini. Bahkan sudah beberapa kali, “ jelasnya.Masih kata dia, sebelum ada kesepakatan antara perusahaan dengan warga yang dirugikan jangan dibersihkan minyak mentah yang mengalir di kebun itu.“ Saya juga meminta agar PT CPI lebih meningkatkan keamanan dan perawatan atas pipa yang di tanamnya dalam tanah, “, tegas Darwis.Ditempat Manajer Communication and Media Relations PT CPI, Tiva Permata ketika dikonfirmasi Dumai Pos menjelaskan, setelah menerima laporan dari petugas security yang berpatroli di daerah tersebut, kru dari PT CPI langsung bergegas turun ke lokasi kejadian untuk mengamankan dan mengerahkan peralatan untuk memperbaiki pipa yang bocor tersebut.Sehingga kebocoran dalam beberapa menit berhasil di perbaiki dan dihari itu juga ditargetkan akan selesai. Untuk memastikan keselamatan lingkungan kru dari CPI juga membersihkan lokasi dari tumpahan minyak mentah.“ Kami berharap masyarakat dapat bekerjasama dengan CPI dalam menjaga keselamatan lingkungan. CPI juga menghimbau agar masyarakat tidak mendirikan bangunan atau berkegiatan di dalam batas (clearing limit) perusahaan demi keselamatan bersama dan kemudahan perusahaan untuk melakukan perawatan atau perbaikan bilamana diperlukan, “, ujar Tiva. Sebelumnya, kepada RPG, Tiva Permata, dia menduga pipa itu bocor karena korosi.“Menurut pengamatan, kebocoran berasal dari korosi. Meskipun demikian, kami akan tetap melakukan analisis mengenai penyebab kebocoran tersebut untuk memastikan tidak terulangnya hal serupa,” ujar Tiva. (ole).