kasus kartika plaza

11
KASUS KARTIKA KASUS KARTIKA PLAZA PLAZA Kelompok Kelompok 4 4

Upload: shaleh-anwar

Post on 14-Jun-2015

2.261 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

HPI

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Kartika Plaza

KASUS KARTIKA KASUS KARTIKA PLAZAPLAZA

KelompokKelompok

44

Page 2: Kasus Kartika Plaza

Kasus posisiKasus posisiSemula, Kartika Plaza, hotel berbintang empat dan berkamar 370 buah itu milik PT Semula, Kartika Plaza, hotel berbintang empat dan berkamar 370 buah itu milik PT

Wisma Kartika, anak perusahaan Induk Koperasi Angkatan Darat (Inkopad).Wisma Kartika, anak perusahaan Induk Koperasi Angkatan Darat (Inkopad).

Pada 1968, Wisma Kartika menandatangani kerja sama dengan Amco Asia, dan Pada 1968, Wisma Kartika menandatangani kerja sama dengan Amco Asia, dan melahirkan Amco Indonesia. Waktu itu, Amco Asia setuju membangun Kartika melahirkan Amco Indonesia. Waktu itu, Amco Asia setuju membangun Kartika Plaza dengan modal US$ 4 juta. Kemudian kedua pihak membuat perjanjian Plaza dengan modal US$ 4 juta. Kemudian kedua pihak membuat perjanjian pembagian keuntungan dan kontrak manajemen Kartika Plaza. Amco Indonesia pembagian keuntungan dan kontrak manajemen Kartika Plaza. Amco Indonesia akan mengelola hotel itu, dan menyetorkan separuh keuntungan kepada akan mengelola hotel itu, dan menyetorkan separuh keuntungan kepada Wisma Kartika.Wisma Kartika.

Tapi kerja sama itu, yang mestinya berakhir pada 1999, retak di tengah jalan. Tapi kerja sama itu, yang mestinya berakhir pada 1999, retak di tengah jalan. Kedua pihak bertikai soal Kedua pihak bertikai soal keuntungan dan modal yang harus disetorkeuntungan dan modal yang harus disetor. . Puncaknya, Puncaknya, pada Maret 1980pada Maret 1980, Wisma Kartika mengambil alih pengelolaan , Wisma Kartika mengambil alih pengelolaan Kartika Plaza. Amco Indonesia dinilai pimpinan Wisma Kartika telah "salah urus" Kartika Plaza. Amco Indonesia dinilai pimpinan Wisma Kartika telah "salah urus" dan melakukan kecurangan keuangan.dan melakukan kecurangan keuangan.

Amco Indonesia tak bisa menerima "kudeta" itu. Perusahaan tersebut mengaku Amco Indonesia tak bisa menerima "kudeta" itu. Perusahaan tersebut mengaku sudah menanam dana untuk Kartika Plaza hampir sudah menanam dana untuk Kartika Plaza hampir US$ 5 jutaUS$ 5 juta. Kecuali itu, . Kecuali itu, Amco Indonesia juga menyatakan bahwa mereka, Amco Indonesia juga menyatakan bahwa mereka, sejak 1969, telah sejak 1969, telah menyetorkan keuntungan kepada Wisma Kartika sebanyak Rp 400 menyetorkan keuntungan kepada Wisma Kartika sebanyak Rp 400 juta. Begitu pula pembagian keuntungan untuk Wisma Kartika pada juta. Begitu pula pembagian keuntungan untuk Wisma Kartika pada 1979, sebesar Rp 35 juta, sudah dibayarkan.1979, sebesar Rp 35 juta, sudah dibayarkan.

Page 3: Kasus Kartika Plaza

Pada Pada Juli 1980Juli 1980 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencabut izin usaha Amco mencabut izin usaha Amco IndonesiaIndonesia karena mereka dinilai tidak memenuhi kewajiban permodalan. Perusahaan itu, karena mereka dinilai tidak memenuhi kewajiban permodalan. Perusahaan itu, yang seharusnya menanam modal yang seharusnya menanam modal US$ 4 jutaUS$ 4 juta, kenyataannya cuma menyetor sekitar , kenyataannya cuma menyetor sekitar US$ US$ 1,4 juta.1,4 juta.

Pada Pada 15 Januari 198115 Januari 1981, Amco Indonesia ternyata menggelar perkara itu di lembaga arbitrase , Amco Indonesia ternyata menggelar perkara itu di lembaga arbitrase ICSID. Mereka menuntut pemerintah RI membayar ganti rugi ICSID. Mereka menuntut pemerintah RI membayar ganti rugi US$ 12 jutaUS$ 12 juta berdasarkan kurs berdasarkan kurs masa itu sekitar Rp 15 milyar.masa itu sekitar Rp 15 milyar. Penggugatan terhadap pemerintah RI sesuai dengan Undang-Penggugatan terhadap pemerintah RI sesuai dengan Undang-undang No 5 tahun 1968, tentang penanaman modal asing, yang meratifikasi Konvensi undang No 5 tahun 1968, tentang penanaman modal asing, yang meratifikasi Konvensi WashingtonWashington. . Setelah hampir tiga tahun di persidangan, Setelah hampir tiga tahun di persidangan, dewan arbiter akhirnya dewan arbiter akhirnya menghukum Indonesiamenghukum Indonesia untuk membayar ganti rugi untuk membayar ganti rugi US$ 3,2 juta pada 19 November US$ 3,2 juta pada 19 November 19841984..

Pemerintah Indonesia, melalui Pengacara Prof. Sudargo Gautama dan Kantor Pengacara White Pemerintah Indonesia, melalui Pengacara Prof. Sudargo Gautama dan Kantor Pengacara White & Case di Washington, menyatakan & Case di Washington, menyatakan banding atas keputusan dewan arbiterbanding atas keputusan dewan arbiter tersebut. tersebut.

Pada Pada 16 Mei 198616 Mei 1986 keputusan membayar ganti rugi kepada Amco Indonesia itu dibatalkan keputusan membayar ganti rugi kepada Amco Indonesia itu dibatalkan pengadilan. Kendati demikian, pemerintah RI dalam hal ini diwakili Departemen Keuangan pengadilan. Kendati demikian, pemerintah RI dalam hal ini diwakili Departemen Keuangan konon sudah telanjur mengeluarkan biaya sekitar US$ 4 juta untuk meladeni arbitrase itu. konon sudah telanjur mengeluarkan biaya sekitar US$ 4 juta untuk meladeni arbitrase itu. Uang tersebut antara lain untuk ongkos arbiter, para saksi, dan biaya persidangannya, yang Uang tersebut antara lain untuk ongkos arbiter, para saksi, dan biaya persidangannya, yang berpindah-pindah dari Washington, Paris, Kopenhagen, dan Wina. berpindah-pindah dari Washington, Paris, Kopenhagen, dan Wina.

Merasa dirugikan oleh keputusan itu, Amco Indonesia kembali menggelar gugatan di ICSID. Merasa dirugikan oleh keputusan itu, Amco Indonesia kembali menggelar gugatan di ICSID. Pada 31 Mei 1990Pada 31 Mei 1990, majelis arbiter yang dipimpin Higgins, guru besar pada London School , majelis arbiter yang dipimpin Higgins, guru besar pada London School of Economics menghukum Indonesia untuk of Economics menghukum Indonesia untuk membanyar ganti rugi US$ 2,6 juta plus membanyar ganti rugi US$ 2,6 juta plus bunga 6%bunga 6% per tahunper tahun terhitung sejak keputusann dewan arbiter diucapkan. Angka ganti terhitung sejak keputusann dewan arbiter diucapkan. Angka ganti rugi itu, menurut majelis arbiter, merupakan keuntungan yang bisa diperoleh Amco rugi itu, menurut majelis arbiter, merupakan keuntungan yang bisa diperoleh Amco Indonesia sampai 15% seandainya mereka tak didepak.Indonesia sampai 15% seandainya mereka tak didepak.

lanjutan

Page 4: Kasus Kartika Plaza

Buntut dari pengambilalihan pengelolaan Kartika Plaza itu akhirnya dimajukan ke Buntut dari pengambilalihan pengelolaan Kartika Plaza itu akhirnya dimajukan ke meja hijau. Wisma Kartika menggugat Amco Indonesia di Pengadilan Negeri meja hijau. Wisma Kartika menggugat Amco Indonesia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Sampai Jakarta Pusat. Sampai tingkat kasasi (30 April 1985tingkat kasasi (30 April 1985), Amco Indonesia masih ), Amco Indonesia masih tetap kalah, dan diharuskan membayar ganti rugi hampir Rp 800 juta. tetap kalah, dan diharuskan membayar ganti rugi hampir Rp 800 juta. Pelaksanaan ganti rugi tersebut dikabarkan belum sampai dilaksanakan, karena Pelaksanaan ganti rugi tersebut dikabarkan belum sampai dilaksanakan, karena Amco Indonesia, waktu itu, disebut-sebut sudah bubar.Amco Indonesia, waktu itu, disebut-sebut sudah bubar.

Di Jakarta, sampai pekan lalu, Direktur Utama Wisma Kartika BrigJen. Suratman Hadi Di Jakarta, sampai pekan lalu, Direktur Utama Wisma Kartika BrigJen. Suratman Hadi mengaku belum mengetahui keputusan itu. Kuasa hukum Wisma Kartika, Anis mengaku belum mengetahui keputusan itu. Kuasa hukum Wisma Kartika, Anis Idham, menambahkan bahwa pihaknya sama sekali tak ada kaitan lagi dengan Idham, menambahkan bahwa pihaknya sama sekali tak ada kaitan lagi dengan Amco Indonesia dalam sengketa arbitrase itu. Amco Indonesia dalam sengketa arbitrase itu. Menurut Anis, justru yang Menurut Anis, justru yang menjadi masalah sekarang tak kunjung bisa dieksekusinya kemenangan menjadi masalah sekarang tak kunjung bisa dieksekusinya kemenangan Wisma Kartika di pengadilan kita, karena Amco Indonesia sudah tak Wisma Kartika di pengadilan kita, karena Amco Indonesia sudah tak ada lagi.ada lagi. Sementara itu, Kepala Bidang Hukum dan Humas Departemen Sementara itu, Kepala Bidang Hukum dan Humas Departemen Keuangan Bacelius Ruru menyatakan bahwa instansinya kini masih mengkaji Keuangan Bacelius Ruru menyatakan bahwa instansinya kini masih mengkaji keputusan dewa arbiter tersebut. Soalnya bukan murah tidaknya ganti rugi itu. keputusan dewa arbiter tersebut. Soalnya bukan murah tidaknya ganti rugi itu. Tapi, apakah keputusan itu wajar? Dan, Tapi, apakah keputusan itu wajar? Dan, yang penting, bagaimana menjaga yang penting, bagaimana menjaga kehormatan pemerintah RI..kehormatan pemerintah RI..

Flash back

Page 5: Kasus Kartika Plaza

PembahasanPembahasanKasus sengketa antara Pemerintah Indonesia dalam perkara Hotel Kartika Kasus sengketa antara Pemerintah Indonesia dalam perkara Hotel Kartika

Plaza Indonesia telah diputus dalam Plaza Indonesia telah diputus dalam tingkat pertamatingkat pertama oleh lembaga ICSID oleh lembaga ICSID yang putusannya berisikan bahwa yang putusannya berisikan bahwa Pemerintah Indonesia telah Pemerintah Indonesia telah dinyatakan melakukan pelanggaran baik terhadap ketentuan dinyatakan melakukan pelanggaran baik terhadap ketentuan hukum internasional maupun hukum Indonesiahukum internasional maupun hukum Indonesia sendiri, dimana sendiri, dimana Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Badan Koordinasi Penanaman Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Modal (BKPM) telah melakukan pencabutan lisensi penanaman (BKPM) telah melakukan pencabutan lisensi penanaman modal asing yang dilakukan oleh para investor asingmodal asing yang dilakukan oleh para investor asing seperti AMCO seperti AMCO Asia Corporation, Pan America Development dan PT. Amco Indonesia. Asia Corporation, Pan America Development dan PT. Amco Indonesia.

Dalam Dalam tingkat keduatingkat kedua yang merupakan putusan panitia adhoc ICSID sebagai yang merupakan putusan panitia adhoc ICSID sebagai akibat dari permohonan Pemerintah Indonesia untuk membatalkan akibat dari permohonan Pemerintah Indonesia untuk membatalkan putusan (annulment) tingkat pertama yang berisikan bahwa putusan (annulment) tingkat pertama yang berisikan bahwa Pemerintah Pemerintah Indonesia dianggap benar serta sesuai dengan hukum IndonesiaIndonesia dianggap benar serta sesuai dengan hukum Indonesia untuk melakukan pencabutan lisensi atau izin penanaman modal asing dan untuk melakukan pencabutan lisensi atau izin penanaman modal asing dan tidak diwajibkan untuk membayar ganti kerugian atas putusan tingkat tidak diwajibkan untuk membayar ganti kerugian atas putusan tingkat pertama, namun Pemerintah Indonesia tetap diwajibkan untuk membayar pertama, namun Pemerintah Indonesia tetap diwajibkan untuk membayar biaya kompensasi ganti kerugian atas biaya kompensasi ganti kerugian atas perbuatannya main hakim perbuatannya main hakim

sendiri (illegal selfhelp)sendiri (illegal selfhelp) terhadap penanaman modal asing. terhadap penanaman modal asing.

Page 6: Kasus Kartika Plaza

Putusan Putusan tingkat ketigatingkat ketiga oleh ICSID pada pokoknya berisikan bahwa oleh ICSID pada pokoknya berisikan bahwa Indonesia tetap dikenakan kewajiban pembayaran terhadap Indonesia tetap dikenakan kewajiban pembayaran terhadap kerugian yang ditimbulkan akibat pencabutan lisensi atau izin kerugian yang ditimbulkan akibat pencabutan lisensi atau izin penanaman modal asing kepada pihak investor yaitu sebesar penanaman modal asing kepada pihak investor yaitu sebesar US US $ 3.200.000 pada tingkat pertama. $ 3.200.000 pada tingkat pertama.

Ketiga badan hukum (AMCO Asia Corporation, Pan America Ketiga badan hukum (AMCO Asia Corporation, Pan America Development dan PT. Amco Indonesia), telah mengajukan Development dan PT. Amco Indonesia), telah mengajukan permintaan kepada Mahkamah Arbitrase ICSID bahwa Pemerintah permintaan kepada Mahkamah Arbitrase ICSID bahwa Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini diwakili oleh badan Koordinasi Republik Indonesia dalam hal ini diwakili oleh badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah dirugikan dan diperlakukan secara Penanaman Modal (BKPM) telah dirugikan dan diperlakukan secara tidak wajar sehubungan dengan pelaksanaan penanaman modal tidak wajar sehubungan dengan pelaksanaan penanaman modal asing di Indonesia. asing di Indonesia. Pemerintah Indonesia c.q BKPM telah Pemerintah Indonesia c.q BKPM telah melakukan pencabutan lisensi penanaman modal asing melakukan pencabutan lisensi penanaman modal asing secara sepihak tanpa adanya pemberitahuan terlebih secara sepihak tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh dahulu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.kedua belah pihak.

lanjutan

Page 7: Kasus Kartika Plaza

Dalam kasus ini yang perlu diperhatikan oleh kita ialah:Dalam kasus ini yang perlu diperhatikan oleh kita ialah:

Perjanjian PMA yang dibuat antara investor dengan pihak penerima modal Perjanjian PMA yang dibuat antara investor dengan pihak penerima modal tunduk tunduk pada aturan-aturan internasionalpada aturan-aturan internasional yang mengikat negara kita sebagai yang mengikat negara kita sebagai anggota masyarakat dunia dan dalam kedudukan kita sebagai suatu bangsa anggota masyarakat dunia dan dalam kedudukan kita sebagai suatu bangsa yang beradab yang beradab (most favoured nation).(most favoured nation).

Ketentuan Ketentuan asas hukumasas hukum dalam dalam Hukum InternasionalHukum Internasional dan dan Hukum Perdata Hukum Perdata InternasionalInternasional yang sudah sangat populer adalah: [a] yang sudah sangat populer adalah: [a] Asas Pacta Sunt Asas Pacta Sunt ServandaServanda yaitu bahwa setiap perjanjian yang dibuat harus dilaksanakan. [b] yaitu bahwa setiap perjanjian yang dibuat harus dilaksanakan. [b] Asas BonafideAsas Bonafide yaitu bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat hendaknya yaitu bahwa setiap perjanjian yang telah dibuat hendaknya dijalankan dengan itikad baik (good faith/te goeder trouw).dijalankan dengan itikad baik (good faith/te goeder trouw).

Dari ketentuan asas hukum tersebut kita melihat bahwa kedua belah pihak Dari ketentuan asas hukum tersebut kita melihat bahwa kedua belah pihak masing-masing punya kewajiban untuk menjalankan dengan itikad baik apa masing-masing punya kewajiban untuk menjalankan dengan itikad baik apa yang telah mereka perjanjikan. yang telah mereka perjanjikan. Pada prinsipnya suatu perjanjian dibuat Pada prinsipnya suatu perjanjian dibuat atas dasar kesepakatan bersamaatas dasar kesepakatan bersama berdasarkan Asas Kebebasan Berkontrak berdasarkan Asas Kebebasan Berkontrak (principle of freedom of contract) (principle of freedom of contract) sehingga tidaklah dapat begitu saja sehingga tidaklah dapat begitu saja dibatalkan secara sepihak (bersifat irrevocable).dibatalkan secara sepihak (bersifat irrevocable).

Di dalam Hukum Internasional dan juga Hukum Perdata Internasional dikenal Di dalam Hukum Internasional dan juga Hukum Perdata Internasional dikenal alasan-alasan batalnya suatu perjanjianalasan-alasan batalnya suatu perjanjian seperti seperti salah satu pihak salah satu pihak melakukan wanprestasi/ingkar janjimelakukan wanprestasi/ingkar janji (default/breach of contract(default/breach of contract], ], lenyapnya salah satu pihak dalam perjanjian karena negaranya berada lenyapnya salah satu pihak dalam perjanjian karena negaranya berada dalam kekuasaan negara laindalam kekuasaan negara lain; ; pecah perang antara kedua pihakpecah perang antara kedua pihak; tidak ; tidak mungkin dilaksanannya perjanjian tersebut karena hapusnya atau rusaknya mungkin dilaksanannya perjanjian tersebut karena hapusnya atau rusaknya secara permanen suatu tujuan yang sangat diperlukan untuk melaksanakan secara permanen suatu tujuan yang sangat diperlukan untuk melaksanakan perjanjian tersebut. perjanjian tersebut.

Page 8: Kasus Kartika Plaza

Dalam hal suatu perjanjian dibatalkan atau Dalam hal suatu perjanjian dibatalkan atau izin dicabut di luar alasan-alasan izin dicabut di luar alasan-alasan yang sah menurut hukum maka pihak yang dirugikan dapat yang sah menurut hukum maka pihak yang dirugikan dapat menuntut ganti rugi menuntut ganti rugi (right to pursue(right to pursue comprensation).comprensation).

Dalam hal LembagaDalam hal Lembaga Aribitrase ICSIDAribitrase ICSID

Arbitrase ini dibentuk dengan dasar hukum yaitu Arbitrase ini dibentuk dengan dasar hukum yaitu Konvensi Washington 1965Konvensi Washington 1965 (perjanjian internasional yang diikuti oleh negara-negara anggota PBB) yang (perjanjian internasional yang diikuti oleh negara-negara anggota PBB) yang disebut disebut Convention on the Settlement of Investment Disputes Convention on the Settlement of Investment Disputes between States and Nationals of Other Statesbetween States and Nationals of Other States (Konvensi tentang (Konvensi tentang Penyelesaian Sengketa Investasi antara Negara dan Warga Negara Asing).Penyelesaian Sengketa Investasi antara Negara dan Warga Negara Asing).

Pihak investorPihak investor yang yang merasa dirugikan investasinya oleh suatu negaramerasa dirugikan investasinya oleh suatu negara misalnya misalnya penundaan, pembatalan investasi atau ingkar janjipenundaan, pembatalan investasi atau ingkar janji (wanprestasi) oleh negara tempat investasi dapat mengajukan permohonan (wanprestasi) oleh negara tempat investasi dapat mengajukan permohonan (request) arbitrase ke ICSID.(request) arbitrase ke ICSID.

Putusan yang dibuat oleh lembaga ICSID bersifat final dan mengikatPutusan yang dibuat oleh lembaga ICSID bersifat final dan mengikat (final and binding). Ini berarti tertutup kemungkinan untuk melakukan upaya (final and binding). Ini berarti tertutup kemungkinan untuk melakukan upaya hukum (banding kasasi dan peninjauan kembali).hukum (banding kasasi dan peninjauan kembali).

LANJUTAN

Page 9: Kasus Kartika Plaza

KesimpulanKesimpulanDengan melihat penyelesaian kasus sengketa penanaman modal asing antara Dengan melihat penyelesaian kasus sengketa penanaman modal asing antara

Pemerintah Indonesia c.q BKPM dengan PT AMCO Limited melalui “legal Pemerintah Indonesia c.q BKPM dengan PT AMCO Limited melalui “legal dispute” pencabutan lisensi atau izin penanaman modal asing oleh dispute” pencabutan lisensi atau izin penanaman modal asing oleh Pemerintah Indonesia c.q BKPM maka yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Indonesia c.q BKPM maka yang perlu mendapat perhatian bagaimana proses beracara melalui arbitrase yang menurut teori dapat bagaimana proses beracara melalui arbitrase yang menurut teori dapat dilalui dengan cepat dan hasilnya memuaskan kedua belah pihak, namun dilalui dengan cepat dan hasilnya memuaskan kedua belah pihak, namun dalam praktik seperti pada contoh kasus ini menghabiskan waktu sekitar 9 dalam praktik seperti pada contoh kasus ini menghabiskan waktu sekitar 9 tahun lamanya.tahun lamanya.

Namun dalam putusan tingkat ketiga Dewan Arbitrase ICSID dapat diambil Namun dalam putusan tingkat ketiga Dewan Arbitrase ICSID dapat diambil suatu pelajaran yang sangat bermanfaat bilamana berhadapan dengan suatu pelajaran yang sangat bermanfaat bilamana berhadapan dengan pihak penanaman modal asing bahwa lisensi atau izin yang telah diberikan pihak penanaman modal asing bahwa lisensi atau izin yang telah diberikan sedapat mungkin dihindari pencabutannya. Kemudian bilamana terjadi sedapat mungkin dihindari pencabutannya. Kemudian bilamana terjadi sengketa antara partner lokal dengan pihak penanam modal asing, pihak sengketa antara partner lokal dengan pihak penanam modal asing, pihak pemerintah sebaiknya tidak ikut campur dan mengambil tindakan – pemerintah sebaiknya tidak ikut campur dan mengambil tindakan – tindakan yang mengarah kepada pencabutan lisensi atau izin penanaman tindakan yang mengarah kepada pencabutan lisensi atau izin penanaman modal asing itu. modal asing itu.

Untuk menghilangkan kesan yang buruk terhadap setiap tindakan yang Untuk menghilangkan kesan yang buruk terhadap setiap tindakan yang diambil dalam menyelesaikan perselisihan atau sengketa penanaman diambil dalam menyelesaikan perselisihan atau sengketa penanaman modal asing sebaiknya kita terus meningkatkan pemahaman serta modal asing sebaiknya kita terus meningkatkan pemahaman serta memperluas wawasan tentang hukum yang berkaitan dengan memperluas wawasan tentang hukum yang berkaitan dengan penyelesaian sengketa penanaman modal, baik hukum nasional maupun penyelesaian sengketa penanaman modal, baik hukum nasional maupun aturan – aturan yang dipakai secara internasional aturan – aturan yang dipakai secara internasional

Page 10: Kasus Kartika Plaza

PEMERINTAH RI juga para konglomerat di sini, agaknya kini harus benar-benar PEMERINTAH RI juga para konglomerat di sini, agaknya kini harus benar-benar memberi memberi perlindungan yang cukup baik kepada para penanam modal asingperlindungan yang cukup baik kepada para penanam modal asing. Kalau tidak, . Kalau tidak, bisa-bisa harus menanggung ganti rugi. Buktinya: badan arbitrase bisa-bisa harus menanggung ganti rugi. Buktinya: badan arbitrase International Centre International Centre for Settlement of Investment Dispute (ICSID)for Settlement of Investment Dispute (ICSID) di Washington, 31 Mei 1990 , di Washington, 31 Mei 1990 , mengharuskan Pemerintah RI membayar ganti rugi US$ 2,6 juta kepada perusahaan modal mengharuskan Pemerintah RI membayar ganti rugi US$ 2,6 juta kepada perusahaan modal asing, PT Amco Indonesia, anak perusahaan joint venture Amco Asia Corp. (Hong Kong) dan asing, PT Amco Indonesia, anak perusahaan joint venture Amco Asia Corp. (Hong Kong) dan Pan American Development Ltd. (USA). Pan American Development Ltd. (USA).

Secara luas Secara luas harus didasarkan atas prinsip “pacta sunt servanda”harus didasarkan atas prinsip “pacta sunt servanda” yang dianggap yang dianggap sebagai prinsip yang dianut oleh semua sistem hukum, baik hukum nasional maupun sebagai prinsip yang dianut oleh semua sistem hukum, baik hukum nasional maupun hukum internasional. Di samping itu juga setiap hukum internasional. Di samping itu juga setiap Konvensi untuk mengadakan Konvensi untuk mengadakan arbitrase harus ditafsirkan dan dilaksanakan dengan itikad baik (good faitharbitrase harus ditafsirkan dan dilaksanakan dengan itikad baik (good faith). Ini ). Ini berarti bahwa semua konsekuensi dan komitmen para pihak yang dianggap secara layak berarti bahwa semua konsekuensi dan komitmen para pihak yang dianggap secara layak harus diperhatikan dan diperhitungkan terlebih dahulu.harus diperhatikan dan diperhitungkan terlebih dahulu.

Pengadilan tidak berwenang memeriksa kembali perkara yang sudah dijatuhkan putusan Pengadilan tidak berwenang memeriksa kembali perkara yang sudah dijatuhkan putusan arbitrasenya, kecuali apabila ada perbuatan melawan hukum terkait dengan pengambilan arbitrasenya, kecuali apabila ada perbuatan melawan hukum terkait dengan pengambilan putusan arbitrase dengan itikad tidak baik, dan apabila putusan arbitrase itu melanggar putusan arbitrase dengan itikad tidak baik, dan apabila putusan arbitrase itu melanggar ketertiban umum. Peradilan harus menghormati lembaga arbitrase, tidak turut campur, ketertiban umum. Peradilan harus menghormati lembaga arbitrase, tidak turut campur, dan dalam pelaksanaan suatu putusan arbitrase masih diperlukan peran pengadilan, untuk dan dalam pelaksanaan suatu putusan arbitrase masih diperlukan peran pengadilan, untuk arbitrase asing dalam hal permohonan eksekuator ke pengadilan negeri.arbitrase asing dalam hal permohonan eksekuator ke pengadilan negeri.Pada prakteknya walaupun pengaturan arbitrase sudah jelas dan pelaksanaannya bisa Pada prakteknya walaupun pengaturan arbitrase sudah jelas dan pelaksanaannya bisa berjalan tanpa kendala namun dalam eksekusinya sering mengalami hambatan dari berjalan tanpa kendala namun dalam eksekusinya sering mengalami hambatan dari pengadilan negeri.pengadilan negeri.

Lanjutan

Page 11: Kasus Kartika Plaza

““TANTANGAN TERBESAR KITA BUKAN HANYA MELAKUKAN TANTANGAN TERBESAR KITA BUKAN HANYA MELAKUKAN PERUBAHAN,PERUBAHAN,

MELAINKAN MELAKUKAN TRANSFORMASI INDONESIA”MELAINKAN MELAKUKAN TRANSFORMASI INDONESIA”

Susilo Bambang Yudhoyono