kasus iv
DESCRIPTION
1TRANSCRIPT
Respiratory System 1
KELOMPOK 4
Disusun Oleh:
Rizky Rahmah Fauziah 220110070046Riska Agustina 220110070047Suci Rima Utami 220110070048Arief 220110070049Hellen 220110070050Elvi Mursida Hanim 220110070051Nurani Nurhasanah 220110070052
Respiratory System 2
Febriani Ekkowati 220110070053Dini Fitriani 220110070054Ari Christian Kusumah 220110070055Febi Yulianti 220110070056Ressa AndriyUtami 220110070057Firda Amalia Sofyan 220110070058Dhytha Pramastuti 220110070059Dian Anggraeni 220110070060 Ira Agung 220110060135
Respiratory System 3
Kasus PemicuBayi S dengan usia 9 bulan BB 8,5 kg (BB 2 minggu yang lalu 9 kg). Menurut
ibunya, 1 minggu yang lalu Bayi S mengalami sesak napas yang disertai batuk, pilek,
dan panas. Selama ini setiap anak tidur tidak bisa menggunakan selimut yang berbulu
dan setiap ibu klien menyapu rumah, si anak suka bersin-bersin. Pada pemeriksaan
fisik terdapat kulit tampak pucat, HR: 120 x/menit, RR: 20 x/menit, suhu 37,5° C.
suara napas terdengar gargling (+), whezzing (+), ekspirasi memanjang. Pemeriksaan
laboratorium: Hb 10,75 gr%, leukosit 6900/mm³, glukosa sewaktu 128 mg/dl.
Hasil foto thoraks:
• Tidak tampak pembesaran jantung
• Pembercakan perihilier + pericardial
• Adanya spesifik proses belum dapat disingkirkan
Respiratory System 4
Diferensial Diagnosa Medis Yang Mungkin Muncul
1. Bronchitis kronik
Bronkhitis kronis didefinisikan secara simptomatik sebagai hipersekresi mukus dan batuk produktif kronis atau minimal selama 3 bulan pertahun atau paling sedikit dalam 2 tahun berturut – turut pada pasien yang diketahui tidak terdapat penyebab lain. Secara fisiologis penyakit ini ditandai dengan adanya hipertrofi dan hipersekresi kelenjar mukosa bronki
Respiratory System 5
Patofisiologi
Penderita bronkhitis kronis rentan terhadap infeksi karena ketidakmampuan mereka untuk membersihkan mukus yang berlebihan pada percabangan bronkus. Organisme yang paling sering ditemukan adalah Streptococcus pneumoniae dan Haemophilusinfluenza
Faktor penyebab
Penghirupan zat iritan fisik, atau kimia, atau infeksi virus atau bakteri. Iritan yang paling lazim : merokok
Respiratory System 6
Tanda dan gejalaGejala awal
○ Batuk produktif saat terbangun○ Biasanya diacuhkan oleh para perokok, karena dianggap
batuk karena merokok.Gejala berikutnya
○ Kelemahan fisik yang jelas○ Sesak walaupun berjalan di tempat datar○ Napas pendek yang jelas ○ Penggunaan otot – otot aksesorius saat bernafas○ Sering sianosis○ Edema kaki○ Pelebaran vena leher
Gejala lanjut
Komplikasi berupa : ○ Corpulmonale ( hipertrofi ventrikel kanan )
○ Gagal jantung kanan○ Kegagalan pernafasan
Respiratory System 7
2. Asthma Patofiologi
Serangan astma merupakan akibat adanya reaksi antigen-antibodi yang menyebabkan dilepaskannya mediator – mediator kimia, yang meliputi histamin, glow releasing substance of anaphylaksis ( SRS-A ), eosinophilic chemotctik factor of anaphylaksis ( ECF-A ), dan lain – lain, menyebabkan timbulnya tiga reaksi utama :Konstriksi otot – otot polos baik saluran nafas yang besar
maupun saluran nafas yang kecil yang menimbulkan bronkospasme
Peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya edema mukosa yang menambah sempitnya saluran nafas lebih lanjut
Peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi mukus
Respiratory System 8
Astma terbagi atas 2 tipe dasar
1. Astma imunologi atau astma alergic ( ekstrinsik ) terjadi karena alergen yang berasal dari luar ke saluran nafas. alergen tersebut merangsang sistem imun sehingga terbentuknya Ig E pada permukaan mastosit pada saluran nafas. alergen tersebut akan berikatan dengan Ig E dan menyebabkan peepasan mediator kimiawi seperti
- Histamin
- Leukotrien
- Prostaglandin
- Eusinophil chemotaxic of anaphylactic
2. Astma nonimunologi atau non alergic ( instrinsik ) terjadi karena gangguan sistem saraf simpatis dan parasimpatis. Gangguan – gangguan tersebut membuat bronkus menyempit sehingga terjadi astma
Respiratory System 9
Faktor – faktor yang menyebabkan astma :
Infeksi saluran pernafasan Polusi udara Perokok aktif / pasif Olahraga dan hiperventilasi Perubahan cuaca Bahan makanan yang mengandung zat
adiktif, serta Obat – obat tertentu
Respiratory System 10
Tanda dan gejala
Sering terjadi pada malam hari Wheezing saat ekhalasi Penggunan otot – otot tambahan untuk bernafas Sianosis dapat timbul Membatukkan sputum kental dalam jumlah banyak Diaforesis terjadi karena pemakaian tenaga Fremitus taktil menurun pada palpasi Hiporesonansi pada perkusi Suara pernafasan jauh, fremitus vokal menurun dan
berdesis, bronki merupakan suara tambahan pada auskultasi
Respiratory System 11
3. Emphysema Penyakit Paru Obstruktif Menahun (PPOM) adalah
suatu penyumbatan menetap pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh emfisema atau bronkitis kronis. PPOM lebih sering menyerang laki-laki dan sering berakibat fatal. PPOM juga lebih sering terjadi pada suatu keluarga, sehingga diduga ada faktor yang dirurunkan.
Bekerja di lingkungan yang tercemar oleh asap kimia atau debu yang tidak berbahaya, bisa meningkatkan resiko terjadinya PPOM. Tetapi kebiasaan merokok pengaruhnya lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan seseorang, dimana sekitar 10-15% perokok menderita PPOM.
Respiratory System 12
Penyebab
Ada 2 (dua) penyebab dari penyumbatan aliran udara pada penyakit ini, yaitu:
1. emfisema
2. bronkitis kronis.
Respiratory System 13
Gejala Gejala-gejala awal dari PPOM, yang
bisa muncul setelah 5-10 tahun merokok, adalah batuk dan adanya lendir. Batuk biasanya ringan dan sering disalah-artikan sebagai batuk normal perokok, walaupun sebetulnya tidak normal.
Sering terjadi nyeri kepala dan pilek. Selama pilek, dahak menjadi kuning atau hijau karena adanya nanah. Lama-lama gejala tersebut akan semakin sering dirasakan. Bisa juga disertai mengi / bengek.
Respiratory System 14
Pada umur sekitar 60 tahun, sering timbul sesak nafas waktu bekerja dan bertambah parah secara perlahan. Akhirnya sesak nafas akan dirasakan pada saat melakukan kegiatan rutin sehari-hari, seperti di kamar mandi, mencuci baju, berpakaian dan menyiapkan makanan. Sepertiga penderita mengalami penurunan berat badan, karena setelah selesai makan mereka sering mengalami sesak yang berat sehingga penderita menjadi malas makan.
Pembengkakan pada kaki sering terjadi karena adanya gagal jantung. Pada stadium akhir dari penyakit, sesak nafas yang berat timbul bahkan pada saat istirahat, yang merupakan petunjuk adanya kegagalan pernafasan akut
Respiratory System 15
4. Cystic fibrosis
Definis
Fibrosis Kistik adalah suatu penyakit keturunan yang menyebabkan kelenjar tertentu menghasilkan sekret abnormal, sehingga timbul beberapa gejala; yang terpenting adalah yang mempengaruhi saluran pencernaan dan paru-paru
Respiratory System 16
Penyebab Fibrosis kistik merupakan suatu kelainan genetik.
Sekitar 5% orang kulit putih memiliki 1 gen cacat yang berperan dalam terjadinya penyakit ini. Gen ini bersifat resesif dan penyakit hanya timbul pada seseorang yang memiliki 2 buah gen ini. Seseorang yang hanya memiliki 1 gen tidak akan menunjukkan gejala.
Gen ini mengendalikan pembentukan protein yang mengatur perpindahan klorida dan natrium melalui selaput sel. Jika kedua gen ini abnormal, maka akan terjadi gangguan dalam pemindahan klorida dan natrium, sehingga terjadi dehidrasi dan pengentalan sekresi.
Respiratory System 17
Gejala
Sekitar separuh anak-anak yang menderita fibrosis kistik memiliki gejala berikut:
batuk terus menerus bunyi nafas mengi (bengek) infeksi saluran pernafasan.
Respiratory System 18
Komplikasi yang bisa terjadi pada dewasa dan remaja adalah:
Pneumotoraks
Batuk darah
Gagal jantung
Pneumonia berulang
Kegagalan pernafasan kronis
Penyakit hati
Diabetes mellitus
Osteoporosis dan artritis.
Respiratory System 19
KEMUNGKINAN PENYEBAB DARI GEJALA YANG MUNCUL1. Dispnea
2. Batuk
3. Bunyi mengi (wheezing)
4. Pembentukan sputum(pilek)
5. Bersin
6. Kulit pucat
Respiratory System 20
TES DIAGNOSTIK YANG HARUS DILAKUKAN
1. Rontgen Dada
2. Uji Fungsi Paru
3. Analisis Gas Darah
4. HSD dan Hitung Banding
5. EKG
6. Bronkhogram
7. Uji Sputum
8. Tes Kulit
Respiratory System 21
KESAN DIAGNOSTIK DARI KASUS TERSEBUT
Berdasarkan gejala-gejala yang muncul kami menyimpulan klien terkena penyakit asma. Dengan gejala:
1. Anak tidak bisa tidur menggunakan selimut yang berbulu.
2. Setiap ibu menyapu rumah si anak selalu bersin-bersin.
3. Kulit pucat, karena saraf simpatis merangsang α adrenergik, hal ini mengakibatkan konstriksi pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah menyempit.
Respiratory System 22
Pengkajian Riwayat Kesehatan
Psikososial
Konsep diri : Kebiasaan dari klien, nilai-nilai yang dianut.
Mood : Emosi
Afek : Sikap
Sosiocultural
Keadaan lingkungan, keuangan, sistem nilai yang diberikan.
Respiratory System 23
Spiritual Definisi individual tentang spiritualitas
dipengarhi oleh perkembangan, pengalaman hidup, dan ide-ide mereka tentang hidup.Keyakinan
Keyakinan klien akan kesembuhan.Motivasi
Dorongan untuk sembuh.Religius practice
Klien diberikan arahan untuk senaniasa berdoa dan mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya.
Respiratory System 24
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Kesehatan Dahulu Riwayat Kesehatan Sekarang Riwayat Kesehatan Keluarga
25Respiratory System
Pengkajian riwayat kesehatan yang terkaitData biografiPola sehat-sakitPola pemeliharaan kesehatanPola peran dan keluarga
Pemeriksaan Fisik Yang TerkaitPemeriksaan fisik bisa dilakukan
dengan 4 tahap:InspeksiAuskultasiPalpasiPerkusi
Respiratory System 26
Pemeriksaan FisikData hasil pemeriksaan TTV
RR 20x/menitHR 120x/menitSuhu 37,5°CTD normalnya 100-120/80 mmHG
Respiratory System 27
28Respiratory System
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
29Respiratory System
NutrisiTerapi CairanTerapi OksigenPemberian Obat
Rencana Asuhan Keperawatan
30Respiratory System
Selain asuhan keperawatan di atas, kita juga dapat melakukan Intervensi perilaku
Intervensi perilakuIntervensi farmakologisGolongan metil-xantin juga menghilangkan
spasmeObat-obat antikolinergik dapat diberikan
untuk mengurangi efek parasimpatis sehingga melemaskan otot polos bronkiolus
Antihisamin diberikan untuk mengurangi peradangan