kasus etika hukum

2
Kasus Dokter Gigi Philip Dokter gigi Philip telah lama bertugas di suatu puskesmas di kota. Sehari-harinya ia bertugas di sebuah puskesmas yang hanya di temani oleh seorang mantri, hal ini merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan karena setiap harinya banyak warga yang datang berobat. Dokter Philip bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien di malam hari bila ada warga yang membutuhkan pertolongannya.

Upload: ovy-zairani

Post on 30-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus Etika Hukum

Kasus Dokter Gigi Philip

Dokter gigi Philip telah lama bertugas di suatu puskesmas di kota. Sehari-harinya ia bertugas di sebuah puskesmas yang hanya di temani oleh seorang mantri, hal ini merupakan pekerjaan yang cukup melelahkan karena setiap harinya banyak warga yang datang berobat. Dokter Philip bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien di malam hari bila ada warga yang membutuhkan pertolongannya.

Page 2: Kasus Etika Hukum

Pada suatu pagi hari, ketika ia datang ke puskesmas sudah ada 3 orang pasien yang sedang mengantri. Drg. Philip memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, hal ini dilakukannya agar pemeriksaan pasien berjalan tertib teratur. Pasien pertama adalah seorang ibu, datang dengan keluhan nyeri karena adanya karies di gigi molar 3 nya. Setelah memeriksa pasien tersebut, drg. Philip melakukan foto rontgen untuk memeriksa bentuk dan posisi gigi pada tulang rahangnya. Ibu tersebut dipakaikan apron berlapis timbal agar meminimalisasi radasi yang diterima oleh pasien. Ruangan rontgen juga dilapisi oleh timbal di dindingnya agar orang yang berada diluar ruangan tersebut tidak terkena radiasi. Karena kasus ibu tersebut sangat kompleks dan harus dilakukan tindakan odontektomi, Drg. Philip menyarankan agar ibu tersebut dirawat di rumah sakit yang memiliki alat lebih lengkap daripada puskesmasnya. Tetapi karena alasan ekonomi, ibu tersebut menolak untuk dirujuk ke rumah sakit karena biaya yang mahal. Drg. Philip menjelaskan mengenai rumah sakit yang mendapatkan subsidi pemerintah sehingga biaya yang dikeluarkannya tidak terlalu memberatkan perekonomiannya. Sebelum pasien tersebut meninggalkan ruangan, drg. Philip memberikan resep obat pengurang rasa sakit karena gigi tidak dapat dicabut apabila dalam keadaan nyeri. Tidak lupa setelah melakukan pemeriksaan, sarung tangan yang telah dipakai selalu diganti untuk mencegah penyebaran penyakit kepada pasien selanjutnya. Kemudian limbah pencucian film X-ray yang mengandung silver tidak dibuang melalui saluran air dan masuk ke selokan dan sungai, melainkan dimasukan kedalam container dan akan diolah kembali oleh tenaga ahli.