kasus 9 agus susilo nakula new

21
SEORANG LAKI-LAKI USIA 41 TAHUN DENGAN F 20.0 SKIZOFRENIA PARANOID DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun Oleh: Rahim Noor Wahyudi J500 100 035 Pembimbing: dr. Setyowati Raharjo, Sp.KJ, M.Kes KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA RSJD SURAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: ruliyantika-nanda-puspita

Post on 10-Feb-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

file

TRANSCRIPT

Page 1: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

SEORANG LAKI-LAKI USIA 41 TAHUN DENGAN F 20.0

SKIZOFRENIA PARANOID DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH

SURAKARTA

Disusun Oleh:

Rahim Noor Wahyudi

J500 100 035

Pembimbing:

dr. Setyowati Raharjo, Sp.KJ, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA

RSJD SURAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

STATUS PENDERITA

I. IDENTITAS

- Nama : Tn. AS

- Umur : 30 tahun

- Jenis kelamin : Laki-laki

- Agama : Islam

- Suku/Bangsa : Jawa

- Pendidikan : SMP

- Pekerjaan : Buruh bangunan

- Alamat : Ngawi

- Status perkawinan : Belum menikah

- Tanggal masuk : 24 September 2014

- Tanggal pemeriksaan : 28 Oktober 2014

II. RIWAYAT PSIKIATRI

Riwayat penyakit pasien didapatkan dari anamnesis terhadap pasien

(autoanamnesis) dan keluarga pasien (alloanamenesis).

A. Keluhan utama:

Pasien berteriak-teriak

B. Riwayat Gangguan Sekarang :

Autoanamnesis :

Saat dilakukan wawancara, pasien mengenakan pakaian seragam

RSJD Surakarta berwarna biru. Perawatan diri cukup baik, penampilan

sesuai dengan umur, pasien mampu memperkenalkan diri sebagai Tn.

AS, umur 30 tahun dan tinggal di Ngawi. Pasien menjawab pertanyaan

dengan volume, intonasi, dan artikulasi jelas.

Pasien tahu alasan di bawa ke RSJD Surakarta karena sakit jiwa,

pasien datang ke RSJD Surakarta diantar oleh bapak dan neneknya.

Pasien menceritakan pernah bersekolah di SD sampai tamat 6 tahun

kemudian melanjutkannya ke SMP sampai kelas 3. Kemudian pasien

2

Page 3: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

tidak melanjutkan ke STM dan memutuskan untuk mencari pekerjaan.

Pasien mendapatkan pekerjaan sebagai buruh bangunan selama 5 tahun.

Kemudian pasien berhenti bekerja karena tidak cocok dengan

lingkungan pekerjaannya. Setelah itu, pasien berguru kesaktian suci di

bekayon selama 3 tahun. Dan sekarang pasien hanya membantu

mencangkul di rumahnya.

Pasien bercerita bahwa pertama kali pasien datang berobat di

RSJD ngawi pada tahun 2012. Kemudian pada sekitar bulan juni 2014

untuk pertama kalinya datang ke RSJD Surakarta. Pasien mengaku

sudah 2 kali masuk ke RSJD Surakarta. Saat ini pasien sudah kurang

lebih 20 hari berada di RSJD Surakarta. Saat itu pasien mengatakan

bahwa pasien sering berteriak-teriak di rumahnya. Riwayat minum

obat, pasien mengaku bahwa rutin minum obat, dan sering kontrol ke

RSJD Surakarta.

Pasien bercerita bahwa pasien memiliki guru yang sangat ia

jadikan panutan selam berguru di kesaktian yang bernama bapak

Slamet. Semenjak dia berguru di tempat tersebut, pasien merasa dirinya

sakti seperti ada kekuatan yang lebih didalam dirinya. Guru Bapak

slamet yang dijadikan panutan tersebut sering datang menemui pasien

terutama saat malam hari melalui kekuatan batin. Terkadang pasien

juga sering diberikan ajaran-ajaran oleh Guru Bapak Slamet itu melalui

kekuatan batin. Saat kekuatan dari luar itu datang, pasien hanya bisa

terdiam dan tidak dapat melakukan apa-apa. Pasien juga bercerita

bahwa seperti ada kekuatan dari luar yang mengendalikan dirinya dan

pasien menyadari bahwa kekuatan tersebut adalah karena kekuatan

batin yang sangat kuat antara pasien dengan Bapak Slamet.

Pasien juga bercerita bahwa pasien rajin beribadah tetapi ibadah

pasien berbeda dengan ibadah orang-orang islam lainnya. Pasien

melaksanakan sholat hanya pada jam 24.00 sedangkan sholat 5

waktunya tidak dilaksanakan. Menurutnya sholat itu lah yang paling

3

Page 4: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

penting untuk kehidupan dan itu pula yang diajarkan saat dia berguru di

kesucian.

Pasien mengaku bahwa dirinya sering merokok sudah sejak

duduk di bangku SD dan pernah minum alkohol pada tahun 2004 tetapi

saat ini pasien sudah tidak minum alkohol.

Alloanamnesis:

Bapak pasien (Tn.S) mengatakan bahwa pasien di bawa ke RSJD

Surakarta pada tanggal 29 September 2014 karena berteriak-teriak dan

bicara sendiri di rumah. Pasien pernah bercerita kepada bapaknya kalau

dirinya itu sakti dan mempunyai kekuatan yang luar biasa tetapi pasien

tidak menceritakan lebih lanjut lagi.

Dahulu pasien baik-baik saja tetapi semenjak dia mengikuti

ajaran-ajaran kesucian itu pasien mulai berubah tidak seperti biasanya.

Pasien menjadi sering mengamuk di rumah. Pasien juga suka menyanyi

sendiri sambil berteriak tidak jelas. Pasien juga menjadi susah tidur.

Karena semakin hari semakin terlihat parah sehingga pasien dibawa ke

RSJD Surakarta. Pasien awalnya rutin kontrol dan minum obat tapi

lama-kelamaan pasien sudah malas untuk minum obat. Dan akhirnya

kakaknya memutuskan untuk membawa pasien ke RSJD Surakarta.

Pasien rutin kontrol dan minum obat karena sebenernya pasien

pernah berbicara dengan orang tuanya kalo dia ingin sembuh dari

sakitnya tapi tidak tahu mengapa dirinya tetap saja sakit.

C. Riwayat Penyakit Dahulu

1. Riwayat psikiatrik :

Pasien memiliki riwayat keluhan serupa pada tahun 2012 mondok

di RSJD Ngawi dan pada bulan Juni tahun 2014 mondok di RSJD

Surakarta

2. Riwayat Gangguan Medis

a. Trauma kepala : disangkal

4

Page 5: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

b. Riwayat kejang : disangkal

c. Hipertensi : disangkal

d. Riwayat asma : disangkal

e. Riw. percobaan bunuh diri : disangkal

f. Riw. Demam Tinggi : disangkal

3. Riwayat penyalahgunaan obat

a. Riwayat merokok : diakui

b. Riwayat Alkohol : diakui

c. Riwayat konsumsi narkoba : disangkal

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat Prenatal

Keadaan ibu pasien saat hamil dan melahirkan pasien tidak ada

masalah, hamil cukup bulan, lahir spontan dan langsung menangis,

tidak terdapat trauma lahir saat melahirkan.

2. Masa anak awal ( 0-3 tahun )

Pasien tumbuh dan berkembang seperti anak seusianya dan diasuh

oleh ibunya. Pasien tumbuh normal dan tidak pernah menderita

sakit berat.

3. Masa anak pertengahan ( 4- 11 tahun )

Pada masa ini pasien tumbuh dan berkembang seperti anak-anak

seusianya, prestasi SD cukup baik dan tidak pernah tinggal kelas.

4. Masa Anak Akhir ( pubertas sampai remaja)

a. Hubungan sosial

Sikap pasien terhadap kawan dan saudara cukup ramah, ikut

berpartisipasi dalam kelompok.

b. Riwayat sekolah

Pasien bersekolah di SD , kemudian lanjut di SMP

c. Perkembangan kognitif dan motorik

Cukup baik

5. Masa Dewasa

a. Riwayat Pekerjaan

5

Page 6: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

Pasein bekerja sebagai buruh bangunan kemudian sekarang

hanya membantu mencangkul di sekitar rumahnya

b. Riwayat Perkawinan

Pasien belum menikah

c. Riwayat Agama

Islam

d. Aktivitas Sosial

Pasien aktif dalam kegiatan di lingkungannya.

e. Riwayat Psikoseksual

Pasien menyukai lawan jenis

f. Riwayat Kemiliteran

Tidak pernah berurusan.

g. Riwayat Hukum

Tidak pernah berurusan.

h. Situasi Hidup Sekarang

Pasien tinggal bersama kakek, nenek, dan ibu

E. Riwayat keluarga

Pasien adalah anak pertama dari tiga bersaudara dan didalam keluarga

tidak ada yang mengalami penyakit serupa.

Genogram

Keterangan Gambar:

: tanda gambar untuk jenis kelamin perempuan

6

Page 7: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

: tanda gambar untuk jenis kelamin laki-laki.

: blok hitam menunjukkan memiliki gangguan jiwa

: blok merah dan silang menunjukkan meninggal

: garis dua menunjukkan sudah bercerai

III. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

Dilakukan pada tanggal 28 Oktober 2014

A. Gambaran Umum

1. Penampilan :

Pasien seorang laki-laki berusia 30 tahun, terlihat sesuai usia, rambut

warna hitam, kulta putih, menggunakan kaos seragam dari RSJD

Surakarta (baju dan celana warna biru), perawatan diri cukup.

2. Kesadaran

Kuantitatif : compos mentis E4,V5, M6

Kualitatis : berubah

3. Prilaku dan aktivitas psikomotor

Normoaktif

4. Pembicaraan

Pasien menjawab pertanyaan dengan volume, intonasi, dan

artikulasi jelas. Pasien menjawab sesuai dengan pertanyaan yang

diberikan

5. Sikap terhadap pemeriksa

Kooperatif

B. Alam perasaan

1. Mood : eutimik

2. Afek : appropiate

3. Keserasian : serasi

4. Empati : tidak dapat dirabarasakan

7

Page 8: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

C. Fungsi intelektual (kognitif)

1. Taraf pendidikan : SMP

2. Daya konsentrasi : mudah beralih

3. Orientasi

- Waktu : baik (dapat menyebut waktu dengan benar)

- Tempat : baik ( dapat mengetahui dimana ia berada)

- Orang : baik (dapat mengenali pemeriksa)

4. Daya ingat

- Daya ingat jangka panjang : baik ( dapat mengingat pasien dulu

pernah bersekolah dimana)

- Jangka pendek : baik ( dapat mengingat kapan dia makan dan apa

menu dia makan )

- Jangka segera : baik ( dapat mengingat tiga kata)

5. Pikiran abstrak : baik

6. Kemampuan visuospasial: baik

7. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien dapat makan,

minum, mandi, dan bisa tidur sendiri dengan baik

D. Gangguan persepsi

1. Halusinasi :

- Halusinasi visual (+)

- Ilusi : (-)

2. Depersonalisasi : (-)

3. Derealisasi : (-)

E. Proses Pikir

1. Bentuk pikir : non realistik

2. Arus pikir : asosiasi longgar

3. Isi pikiran : waham kebesaran (+), waham

dikendalikan (thought of control) (+), delusion of passivity (+)

8

Page 9: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

F. Pengendalian Impuls : dapat dikendalikan

G. Daya nilai

1. Daya nilai sosial : baik

2. Uji daya nilai : baik

3. Penilaian realita : baik

H. Tilikan

Derajat IV menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan terapi tetapi

tidak paham penyebab sakitnya

I. Taraf kepercayaan : dapat dipercaya

IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Status Internus

Keadan Umum : baik

Tanda Vital : tekanan darah 120/80 mmHg, RR 16

x/menit, nadi 80 x/menit, T 36,8ºC

Mata : dalam batas normal

Thorax : cor dan pulmo dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

Gastrointestinal : dalam batas normal

Urogenital : dalam batas normal

Ekstremitas : dalam batas normal

Gannguan khusus : tidak didapatkan

B. Status Neurologis

1. Nervus cranialis : dalam batas normal

2. Meningeal sign : tidak ada

3. Gejala peningkatan TIK : tidak ada

4. Mata : pupil bulat, isokor, RC +/+

5. Motorik

a. Tonus : normotonus

b. Turgor kulit : normal, < 2 detik

9

Page 10: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

c. Koordinasi : baik

d. Reflek fisiologis : normal

e. Reflek patologis : tidak ada

6. Sensibilitas : baik

7. Susunan fungsi vegetatif : normal

8. Fungsi luhur : normal

9. Gangguan khusus : tidak ada

V. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien memperkenalkan diri sebagai Tn. AS laki-laki berusia 30

tahun, pekerjaan buruh bangunan kemudian saat ini hanya mencangkul di

sekitar rumah, belum menikah. Datang ke RSJD tanggal 24 September 2014

dengan keluhan berteriak-teriak kemudian pasien dibawa oleh bapak dan

neneknya ke RSJD Surakarta.

Pasien menceritakan pernah duduk di SD, dan SMP. Setelah itu

pasien bekerja sebagai buruh bangunan lalu berhenti dan saat ini hanya

mencangkul di daerah sekitar rumahnya. Pasien juga mengatakan bahwa

pasien merasa dirinya sakti, melihat sosok guru slamet melalui kekuatan

batin, seperti mendapat kekuatan dari luar oleh guru kesaktian bapak slamet

dan seperti dikendalikan oleh kekuatan tersebut, saat mendapat kekuatan

tersebut pasien hanya terdiam dan tidak melakukan apa-apa.

Pasien mengaku sebelumnya pernah berobat di RSJD Ngawi

kemudian sudah 2 kali dia dibawa ke RSJD Surakarta, yang pertama pada

bulan Juni 2014 dan yang terakhir ini sudah kurang lebih 20 hari dia di

RSJD Surakarta. Pasien mengaku rutin kontrol dan minum obat tetapi

merasa bahwa dirinya belum sembuh-sembuh.

Saat diwawancarai pada tanggal 28 Oktober 2014 didapatkan

pasien menjawab pertanyaan dengan volume, intonasi, dan artikulasi jelas.

Psikomotor pasien normoaktif. Tingkat kesadaran pasien secara kualitatif

berubah, secara kuantitatif pasien compos mentis. Alam perasaan pasien,

mood eutimik, afek appropiate, serasi, empati tidak dapat diraba rasakan.

10

Page 11: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

Fungsi intelektual, konsentrasi mudah beralih, orientasi waktu tempat dan

orang baik. Pasien didapatkan gangguan persepsi halusinasi visual. Proses

pikir bentuk pikir non realistik, arus pikir asosiasi longgar, isi pikir waham

kebesaran (+), waham dikendalikan (thought of control) (+), delusion of

passivity (+). Tilikan diri pasien derajat IV.

VI. FORMULASI DIAGNOSTIK

Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan

psikologis secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu disabilitas dalam

melakukan aktivitas sehari-hari dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian,

dapat disimpulkan bahwa pasien menderita gangguan jiwa.

A. Diagnosis Aksis I

Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan adanya

kelainan yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pada saat ini.

Berdasarkan data ini, kemungkinan organik sebagai penyebab kelainan

yang menimbulkan disfungsi otak serta mengakibatkan gangguan jiwa

yang diderita saat ini bisa disingkirkan, sehingga diagnosis gangguan

mental organik (F00-F09) dapat disingkirkan.

Dari anamnesis didapatkan riwayat penggunaan minum alkohol

pada tahun 2004 tetapi saat ini sudah tidak minum alkohol. Sehingga,

dapat dijadikan diagnosis banding sesuai kriteria PPDGJ III untuk aksis

I yaitu intoksikasi akut (F10.0).

Pasien dibawa oleh bapak dan neneknya karena berteriak-teriak.

Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien tampak normoaktif

kooperatif. Pasien menjawab dengan volume, intonasi dan artikulasi

jelas. Didapatkan mood eutimik dan afek appropiate dengan keserasian

yang serasi. Didapatkan gangguan persepsi halusinasi visual, gangguan

pikir bentuk pikir non realistik, arus pikir asosiasi longgat dan isi pikir

terdapat waham kebesaran (+), waham dikendalikan (thought of

control) (+), delusion of passivity (+). Sebelumnya pasien juga pernah

11

Page 12: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

dirawat di RSJD Ngawi dan RSJD Surakarta dengan keluhan

mengamuk dan berbicara sendiri.

Berdasarkan data-data diatas, maka sesuai kriteria PPDGJ III,

untuk aksis I, pada pasien memenuhi kriteria diagnosis skizofrenia

paranoid (F20.0).

B. Diagnosisi Aksis II

Belum ada diagnosis

C. Diagnosis Aksis III

Belum ada diagnosis

D. Diagnosis Aksis IV

Masalah psikososial

E. Diagnosis Aksis V

Skala GAF saat pemeriksaan : 60–51 (gejala sedang (moderate),

disabilitis sedang)

VII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.0 Skizofrenia paranoid

Aksis II : Belum Ada Diagnosis

Aksis III : Belum Ada Diognosis

Aksis IV : Belum ada diagnosis

Aksis V : GAF 60-51

VIII. DIAGNOSIS BANDING

F10.0 Intoksikasi akut

F22.0 Gangguan Waham Menetap

IX. DAFTAR MASALAH:

1. Organobiologik : tidak ada

2. Psikologik : terdapat gangguan alam perasaan dan gangguan proses

pikir

12

Page 13: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

3. Sosial : Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial, dan

pekerjaan sehingga pasien membutuhkan psikoterapi dan

farmakoterapi.

X. TERAPI

1. Psikofarmaka

Risperidon 2 x 2 mg

Clorpromazine 1 x 100 mg

2. Psikoterapi

1. Terhadap pasien

a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara

pengobatan dan efek samping pengobatan.

b. Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin

kontrol

c. Membantu pasien untuk menerima kenyataan dan menghadapinya

d. Menggali kemampuan pasien agar bisa dikembangkan

2. Terhadap keluarga

a. Memberikan pengertian kepada keluarga pasien tentang gangguan

yang dialami pasien

b. Menyarankan kepada keluarga pasien agar memberikan

suasana/lingkungan yang kondusif bagi penyembuhan dan

pemliharaan pasien

c. Menyarankan kepada keluarga agar lebih rajin dalam pengobatan

pasien dan membawa pasien untuk kontrol secara teratur.

13

Page 14: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

XI. PROGNOSIS

Good Prognosis

Keterangan Check

List

1. Onset lambat ( usia dewasa) v

2. Faktor pencetus jelas v

3. Onset akut v

4. Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan premorbid

yang baik

x

5. Gangguan mood V

6. Mempunyai pasangan x

7. Riwayat keluarga gangguan mood x

8. Sistem pendukung yang baik x

9. Gejala positif v

Bad prognosis

No Keterangan Check

List

1. Onset muda X

2. Faktor pencetus tidak jelas X

3. Onset tidak jelas X

4. Riwayat sosial, seksual dan pekerjaan pramorbid

yang jelek

v

5. Perilaku menarik diri dan autistic X

6. Tidak menikah, cerai, janda, duda V

7. Riwayat keluarga Skizofrenia X

8. Sistem pendukung yang buruk V

9. Gejala negative X

10. Tanda dan gejala neurologis X

11. Tidak ada remisi dalam tiga tahun X

14

Page 15: Kasus 9 Agus Susilo Nakula New

12. Banyak relaps V

13. Riwayat trauma perinatal X

Qua ad vitam : ad bonam

Qua ad sanasionam : dubia ad bonam

Qua ad fungsionam : dubia ad bonam

15