kasek mts dikumpulkan

2
Kasek MTs Dikumpulkan Jumat, 29 April 2011 14:42 Terkait Penipuan Dana Blockgrant MALANG-Kasus penipuan blockgrant yang menimpa sejumlah Madrasah di Kabupaten Malang rupanya bukan isapan jempol. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang ternyata juga mendapat laporan adanya penipuan blockgrant terhadap madrasah swasta di wilayahnya. Pertengahan Maret lalu ada dua Kepala Madrasah Tsanawiyah serta tiga rekanan yang mengadu ke Kantor Kemenag. Kasubag TU Kemenag Kabupaten Malang Drs. Moh As’adul Anam M.Ag, menegaskan kasus itu di luar tanggung jawab Kemenag. Baru-baru ini ada tiga pelaksana proyek yang mengadu dan meminta klarifikasi terkait adanya blockgrant yang ternyata fiktif. Sudah ada tiga pelaksana proyek yang sampai saat ini belum menerima pencairan dana pembangunan madrasah. “Sudah ada tiga pelaksana proyek yang klarifikasi dana itu, kami tegaskan bahwa terkait blockgrant itu yang mengatasnamakan konsultan maka itu diluar tangung jawab Kemenag dan berkaitan langsung dengan Madrasah, maka penagihan lebih baik diarahkan ke yayasan madrasah terkait,” tegas Anam sapaan akrabnya kepada Malang Post. Orang nomor dua di Kantor Kemenag itu menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para Kepala Madrasah. Modus seperti itu juga sudah pernah terjadi pada tahun 2010 lalu. Lantaran kasus ini muncul kembali, pihaknya akan meminta agar sosialisasi kembali dilakukan. “Sebaiknya anda bertanya langsung kepada Kasi Mapenda (Madrasah dan Pendidikan Agama),” imbuh Anam. Sementara itu, Kasi Mapenda Kemenag Kabupaten Malang Abdul Rahman menyesalkan munculnya kasus tersebut. Pihaknya baru tahu bahwa ada penipuan itu ketika dua kepala Madrasah mengadukan terkait adanya masalah dengan pelaksana proyek. Madrasah yang merasa mendapat janji pencairan blockgrant justru ditagih pelaksana proyek yang terlanjur melakukan pembangunan. “Kami sudah wanti-wanti bahwa blockgrant itu langsung mengalir ke lembaga sebelumnya ada surat dari pusat dengan tembusan ke Mapenda tidak melalui perantara siapapun,” tegas Abdul Rahman. Kepala Madrasah yang mengadu rupanya sudah menandatangani perjanjian terkait dana pembangunan. Sehingga madrasah dikejar-kejar oleh rekanan karena dana bantuan rehab tak kunjung keluar alias cair. Menanggapi kasus ini, pihaknya segera mengumpulkan para Kepala Madrasah.

Upload: danielle-martin

Post on 20-Nov-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hukum

TRANSCRIPT

Kasek MTs Dikumpulkan

Jumat, 29 April 2011 14:42

Terkait Penipuan Dana BlockgrantMALANG-Kasus penipuan blockgrant yang menimpa sejumlah Madrasah di Kabupaten Malang rupanya bukan isapan jempol. Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Malang ternyata juga mendapat laporan adanya penipuan blockgrant terhadap madrasah swasta di wilayahnya. Pertengahan Maret lalu ada dua Kepala Madrasah Tsanawiyah serta tiga rekanan yang mengadu ke Kantor Kemenag.Kasubag TU Kemenag Kabupaten Malang Drs. Moh Asadul Anam M.Ag, menegaskan kasus itu di luar tanggung jawab Kemenag. Baru-baru ini ada tiga pelaksana proyek yang mengadu dan meminta klarifikasi terkait adanya blockgrant yang ternyata fiktif. Sudah ada tiga pelaksana proyek yang sampai saat ini belum menerima pencairan dana pembangunan madrasah.Sudah ada tiga pelaksana proyek yang klarifikasi dana itu, kami tegaskan bahwa terkait blockgrant itu yang mengatasnamakan konsultan maka itu diluar tangung jawab Kemenag dan berkaitan langsung dengan Madrasah, maka penagihan lebih baik diarahkan ke yayasan madrasah terkait, tegas Anam sapaan akrabnya kepada Malang Post.Orang nomor dua di Kantor Kemenag itu menambahkan, sebenarnya pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para Kepala Madrasah. Modus seperti itu juga sudah pernah terjadi pada tahun 2010 lalu. Lantaran kasus ini muncul kembali, pihaknya akan meminta agar sosialisasi kembali dilakukan.Sebaiknya anda bertanya langsung kepada Kasi Mapenda (Madrasah dan Pendidikan Agama), imbuh Anam.Sementara itu, Kasi Mapenda Kemenag Kabupaten Malang Abdul Rahman menyesalkan munculnya kasus tersebut. Pihaknya baru tahu bahwa ada penipuan itu ketika dua kepala Madrasah mengadukan terkait adanya masalah dengan pelaksana proyek. Madrasah yang merasa mendapat janji pencairan blockgrant justru ditagih pelaksana proyek yang terlanjur melakukan pembangunan.Kami sudah wanti-wanti bahwa blockgrant itu langsung mengalir ke lembaga sebelumnya ada surat dari pusat dengan tembusan ke Mapenda tidak melalui perantara siapapun, tegas Abdul Rahman.Kepala Madrasah yang mengadu rupanya sudah menandatangani perjanjian terkait dana pembangunan. Sehingga madrasah dikejar-kejar oleh rekanan karena dana bantuan rehab tak kunjung keluar alias cair. Menanggapi kasus ini, pihaknya segera mengumpulkan para Kepala Madrasah.Kami akan lakukan klarifikasi kepada madrasah yang menjadi korban kita berikan pemahaman dan pembinaan. Soal MoU tersebut, itu adalah diluar kewenangan kami, karena madrasah tidak memberitahu kemenag terkait problem itu, elak Abdul Rahman.Mengenai adanya pengumpulan Kepala Madrasah di LP Maarif Kabupaten Malang, Abdul Rahman juga tak tahu menahu. Saat ini jumlah MTs di Kabupaten Malang mencapai 170 buah. Yakni MTs Negeri tujuh buah dan sisanya 163 merupakan MTs swasta.Kalau melihat MTs yang anda sebut, kebanyakan korbannya MTs pinggiran, segera akan kami lakukan sosialisasi agar madrasah lebih waspada janjinya.(ary/jon)

http://www.malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=29488:kasek-mts-dikumpulkan&catid=66:merto-raya&Itemid=97