karya tulis ilmiah - stikes naslibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/kti.pdf · 2020. 10. 27. ·...

29
POLA PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA TAHUN 2017 KARYA TULIS ILMIAH Oleh Piscorita Ika Putri NIM : RPL 2174165 PROGRAM STUDI DIII FARMASI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA 2018

Upload: others

Post on 16-Aug-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

POLA PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI

DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh

Piscorita Ika Putri

NIM : RPL 2174165

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2018

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

i

POLA PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI

DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA TAHUN 2017

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Pendidikan DIII Farmasi

Oleh:

Piscorita Ika Putri

NIM : RPL 2174165

PROGRAM STUDI DIII FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2018

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

ii

KARYA TULIS ILMIAH

POLA PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI

DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA TAHUN 2017

Disusun oleh:

PISCORITA IKA PUTRI

NIM : RPL 2174165

Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Dan telah dinyatakan memenuhi syarat/ sah

Pada tanggal 31 Mei 2018

Tim Penguji:

1. Eka Wisnu Kusuma, M.Farm., Apt (Ketua)

2. Dwi Saryanti, M.Sc.,Apt (Anggota)

Mengetahui, Mengetahui

Pembimbing Utama Ketua Program Studi

Dwi Saryanti, M.Sc.,Apt Iwan Setiawan, M.Sc, Apt

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

iii

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan kepada

1. Suami dan anak-anaku

2. Keluarga besar

3. Almamaterku

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

iv

MOTTO

1. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7 )

2. Kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga

engkau ( Amsal 6:11 )

3. Hidup adalah kesempatan untuk berbuat baik

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

v

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih

dan kemurahanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul POLA PENGGUNAAN OBAT HIPERTENSI DI PUSKESMAS

SANGKRAH TAHUN 2017. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat

untuk menyelesaikan program Pendidikan DIII Farmasi di Stikes Nasional

Surakarta.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan membimbing ,antara lain :

1. Hartono, Ssi, Msi Apt selaku Ketua Stikes Nasional Surakarta yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat Karya Tulis Ilmiah

ini.

2. Dwi Saryanti, M.sc, Apt selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan, waktu dan ilmu pengetahuan serta

petunjuk dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Eka Wisnu Kusuma, M Farm, Apt selaku penguji Karya Tulis Ilmiah ini

4. Segenap dosen Stikes Nasional Surakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan.

5. Segenap karyawan perpustakaan Yayasan Pendidikan Farmasi Nasional

Surakarta.

6. Dr Retno Erawati Wulandari selaku Kepala Puskesmas Sangkrah Surakarta

yang telah memberikan ijin untuk tetap bekerja dan meneruskan studi D III

Farmasi.

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

vi

7. Teman-teman sejawat Puskesmas Sangkrah Surakarta yang telah membantu

penulis.

8. Rekan mahasiswa RPL Stikes Surakarta dan semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam berbagi ilmu dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari kekurangan,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna

menyempurnakan penelitian di masa mendatang. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak guna menambah pengetahuan dan wawasan.

Surakarta, Juni 2018

Penulis

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

vii

INTISARI

Hipertensi merupakan gangguan dalam system peredaran darah yang

dapat menyebabkan naiknya tekanan darah. Lebih dari 90 % dari total pasien

hipertensi mengalami hipertensi primer. Di Puskesmas Sangkrah , hipertensi

menduduki peringkat kedua dalam daftar 20 besar kunjungan pasien puskesmas ,

Pasien hipertensi yang berkunjung ke puskesmas dari umur 26-90 tahun, dan

mendapat obat hipertensi yang berbeda satu sama lain.. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan jenis kelamin, umur

dan obat yang dikonsumsi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non

eksperimental yang dilakukan secara retrospektif terhadap resep pasien hipertensi

primer di Puskesmas Sangkrah Surakarta periode Januari- Desember 2017. Data

dianalisis dan diolah dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa distribusi pasien hipertensi berdasarkan kategori jenis kelamin, yaitu laki-

laki (27,4%) dan perempuan (72,6%). Berdasarkan kategori umur, 26-45 tahun

(12,6%), umur 46-55 tahun (29,4%), umur 56-65 tahun (36,8 %), umur> 65 tahun

(21,2%). Berdasarkan obat yang dikonsumsi, Amlodipin (58,8%), Nifedipin

(29,4%), Captopril 12,5 mg (5 %), Captopril 25 mg (4,4 %), HCT (1,8 %)

Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan

stage 2 ( 15,9 % ).

Kata kunci :pola penggunaan obat, hipertensi primer

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

viii

ABSTRACT

Hypertension is a disruption in the circulatory system that can cause a

rising blood pressure. More than 90% of patients experiencing hypertension

hypertension primer. At the Sangkrah Public Health Centre, hypertension ranked

second in a list of 20 great patient visits the public health centre. Hypertension

patients who visited the the public health centre of aged 26-90 years, and got

different hypertension medications each other.. This research aims to know the

distribution of hypertensive patients based on gender, age, medicine consumption

and classification hypertension. This research is descriptive research of non

experimental is done retrospectively against the primary hypertension patients

prescription at Sangkrah Public health Centre Surakarta period January-

December 2017. The data is analyzed and processed in the form of a percentage.

Results of the study it was concluded that the distribution of hypertension patients

based on the categories of gender, i.e. males (27.4%) and women (72.6%). Based

on age category, 26-45 years (12.6%). aged 46-55 years (29.4%), aged 56-65

years (36.8%), aged 65 years (> 21.2%). Based on the medicine being consumed,

Amlodipin (58.8%), Nifedipin (29.4%), Captopril 12.5 mg (5%), Captopril 25 mg

(4.4%), HCT (1.8%) Furosemide (0.6%).Based classification hypertension, stage

1 ( 84,1 % ) , stage 2 ( 15,9 % )

Keywords: hypertension, drug use patterns of primary

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

PRAKATA ....................................................................................................... v

INTISARI ......................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi.................................................................................... 5

1) Definisi................................................................................... 5

2) Epidemiologi Hipertensi......................................................... 6

3) Faktor Resiko Hipertensi........................................................ 7

4) Etiologi Hipertensi.................................................................. 9

B. Pengobatan Hipertensi................................................................. 10

1) Definisi.................................................................................... 10

2) Terapi Hipertensi...................................................................... 10

C Puskesmas Sangkrah...................................................................... 12

1) Definisi.................................................................................... 12

2) Formularium Puskesmas Sangkrah.......................................... 13

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

x

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian.......................................................................... 16

B. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 16

C. Populasi dan Sampel.................................................................... 16

D. Besar Sampel............................................................................... 17

E. Definisi Operasional.................................................................... 18

F. Jalannya Penelitian...................................................................... 19

G. Cara Kerja.................................................................................... 19

H. Analisis Data............................................................................... 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kategori Berdasarkan Jenis Kelamin........................................... 23

B. Kategori Berdasarkan Umur......................................................... 24

C. Kategori Berdasarkan Obat yang Dikonsumsi.............................. 26

D. Kategori Berdasarkan Klasifikasi Hipertensi………………........ 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan................................................................................... 31

B. Saran............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 32

LAMPIRAN....................................................................................................... 34

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah ................................................................ 6

Tabel 2. Data Jumlah Pasien Hipertensi ........................................................... 12

Tabel 3. Data Umur Pasien Pengidap Hipertensi Primer ................................. 13

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.PedomanTerapi Hipertensi................................................................. 11

Gambar 2. Jalannya Penelitian............................................................................ 19

Gambar 3. Kategori Pasien Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 23

Gambar 4. Kategori Pasien Berdasarkan Umur.................................................. 24

Gambar 5. Crosstabulation Umur dan Jenis Kelamin........................................ 25

Gambar 6. Kategori Pasien Berdasarkan Obat yang Dikonsumsi...................... 26

Gambar 7. Crosstabulation Konsumsi Obat dan Umur...................................... 27

Gambar 8. Kategori Berdasar Klasifikasi Hipertensi……………………………29

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ..................................................................... 34

Lampiran 2. Data Sampel Pasien Hipertensi.................................................... 35

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

14

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi merupakan gangguan dalam sistem peredaran darah yang

dapat menyebabkan naiknya atekanan darah. Menurut Lingga (2012) naiknya

tekanan darah dalam hipertensi bisa disebut permanen karena cenderung tidak

terkontrol. World Health Organization (2013) menyatakan bahwa 40% dari orang

dewasa yang berusia 25 tahun ke atas didiagnosis mengalami hipertensi dengan

tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.

Di Indonesia, hipertensi menduduki posisi ketiga sebagai penyakit mematikan

setelah penyakit stroke dan tubercolosis (Sedyaningsih, 2010). Prevalensi

hipertensi nasional berdasarkan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013

menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis hipertensi minum obat,

sedangkan sisanya kurang menyadari pentingnya pengobatan terhadap penyakit

hipertensi yang diderita. Tujuan pengobatan hipertensi adalah untuk mencegah

terjadinya morbiditas dan mortalitas akibat tekanan darah dengan cara

menurunkan tekanan darah tetapi tidak mengganggu fungsi ginjal, otak jantung

maupun kualitas hidup, sambil dilakukan pengendalian faktor-faktor resiko.

Hipertensi yang tidak ditangani dengan baik dan benar dapat menyebabkan

komplikasi seperti stroke, jantung koroner, gagal ginjal maupun kebutaan.

Hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer dan sekunder

(Indijah, 2016). Hipertensi primer disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan,

sedangkan hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit ginjal, kelainan saraf

maupun karena obat obatan. Dari beberapa kasus hipertensi, 90% orang

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

2

mengalami hipertensi primer dan sisanya mengalami hipertensi sekunder. Setiap

pasien hipertensi memerlukan perlakuan yang berbeda dalam menentukan pilihan

terapi.Pilihan terapi yang ditetapkan tergantung umur, faktor resiko dan

komplikasi penyakit.Apabila pemilihan jenis dan dosis obat tepat, maka terapi

yang diberikan juga akan efektif.

Puskesmas sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat memiliki tugas untuk

menyelenggarakan kesehatan masyarakat sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014. Salah satu upaya kesehatan

yang wajib dilaksanakan puskesmas adalah upaya pengobatan, yang diantaranya

adalah pengobatan pasien hipertensi. Pengobatan hipertensi di puskesmas

umumnya dengan obat generik, seperti HCT, Furosemid, Kaptopril, Amlodipin

dan Nifedipin.

Di Puskesmas Sangkrah , hipertensi menduduki peringkat kedua dalam

daftar 20 besar kunjungan pasien puskesmas.Lebih dari 90% dari total pengidap

hipertensi mengalami hipertensi primer dan selebihnya mengalami hipertensi

sekunder. Jumlah pasien hipertensi primer yang berjenis kelamin perempuan lebih

besar dari laki-laki dan sebagian besar penderita hipertensi primer berada pada

rentang usia 60 sampai 69 tahun.

Berdasarkan uraian di atas, maka penting untuk dibuat gambaran

penggunaan obat yang sesuai dengan prosedur sehingga mampu mengatasi

penyakit hipertensi dan mengurangi berbagai resiko yang ditimbulkan penyakit

ini. Untuk mengetahui gambaran pengobatan hipertensi di Puskesmas Sangkrah,

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

3

maka penelitian ini mengangkat judul “Pola Penggunaan Obat Hipertensi Di

Puskesmas Sangkrah Surakarta pada Tahun 2017”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik suatu rumusan

permasalahan “Bagaimana pola penggunaan obat hipertensi di Puskesmas

Sangkrah Surakarta Tahun 2017 ?”

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui pola penggunaan obat hipertensi di Puskesmas Sangkrah

Surakarta selama tahun 2017

D. Manfaat

1. Bagi peneliti

Peneliti dapat mengetahui lebih dalam mengenai penyakit hipertensi

primer dan berbagai resiko yang menjadi penyebabnya serta mengetahui terapi

obat yang diberikan. Penelitian ini juga memberi manfaat kepada peneliti untuk

mengetahui gambaran umum pola penggunaan obat hipertensi primer yang

dilaksanakan di Puskesmas Sangkrah selama tahun 2017.

2. Bagi instansi kesehatan

Penelitian ini dapat memberikan gambaran pola penggunaan obat

hipertensi yang dilaksanakan di Puskesmas Sangkrah tahun 2017sehingga

dapat digunakan sebagai evaluasi bagi tenaga kesehatan yang lain agar

memberikan terapi dengan tepat dan aman.

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

4

3. Bagi masyarakat/ pasien hipertensi

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat/ pasien hipertensi

tentang penyakit hipertensi, faktor – faktor resiko, cara mengendalikannya

serta mendorong masyarakat/ pasien hipertensi agar mengubah gaya hidup

sehingga dapat mengurangi faktor resiko hipertensi. Penelitian ini juga

bermanfaat dalam mendukung upaya peningkatan kesehatan masyarakat yang

optimal.

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental

ditunjang dengan studi dokumentasi yang menekankan pada dokumen atau data

yang berkaitan dengan penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada Februari 2018 hingga April 2018 di

Puskesmas Sangkrah Surakarta. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi

pengambilan data dan observasi.

C. Populasi dan Sampel

Populasi merujuk pada keseluruhan objek, sedangkan sampel merupakan

bagian dari populasi yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 2267

resep yang berkaitan dengan data hipertensi primer di Puskesmas Sangkrah

selama Tahun 2017. Sedangkan untuk sampelnya menggunakan teknik purposive

sampling dimana dalam teknik ini, sampel yang digunakan adalah resep yang

berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu resep hipertensi primer.

Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

1) Resep adalah pasien rawat jalan dengan kunjungan pertama di

Puskesmas Sangkrah Surakarta Tahun 2017

2) Diagnosis utamanya adalah hipertensi primer

3) Umur pasien > 15 tahun

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

17

4) Mendapat terapi obat hipertensitunggal

5) Rekam medis lengkap

b. Kriteria Eksklusi

1) Pasien hipertensi dengan komplikasi penyakit lain

2) Pasien hipertensi yang berumur < 15 tahun

3) Rekam medis tidak lengkap

4) Mendapat terapi obat hipertensi kombinasi

D. Besar Sampel

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik

penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan

yang dikehendaki dan berdasarkan suatu pertimbangan peneliti yaitu sampel yang

dianggap baik dan sesuai kriteria inklusi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin

dengan formula sebagai berikut:

N

n =

1+N(e)2

Keterangan :

n : jumlah sampel

N : jumlah populasi

e : persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolerir/ diinginkan ( 5 % )

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

18

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 2267 resep, maka jumlah

sampel menurut Slovin adalah 340 resep. Jumlah tersebut didapat dari:

E. Definisi Operasional

1. Resep adalah resep pasien hipertensi primer yang ditulis oleh dokter di

Puskesmas Sangkrah

2. Pasien adalah pasien rawat jalan kunjungan pertama di Puskesmas Sangkrah

tahun 2017

3. Obat adalah obat hipertensi yang tercantum dalam Formularium Puskesmas

Sangkrah

4. Umur adalah usia pasien > 15 tahun.

5. Pola Penggunaan Obat adalah pola berdasarkan obat hipertensi yang

dikonsumsi

6. Analisis hasil adalah menghitung persentase sejumlah resep pasien hipertensi

primer berdasarkan jenis kelamin, umur, obat yang dikonsumsi, klasifikasi

hipertensi.

n = 2267

1+2267(5%)2

n = 340

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

19

F. Jalannya Penelitian

Gambar 2. Jalannya Penelitian

G. Cara Kerja

1. Merekap jumlah pasien hipertensi primer

2. Menetapkan jumlah sampel yang dipergunakan untuk penelitian

3. Merekap jumlah pasien hipertensi primer berdasarkan jenis kelamin, umur,

obat yang dikonsumsi sesuai jumlah sampel

4. Menghitung persentase jumlah pasien hipertensi primer berdasarkan jenis

kelamin, umur, obat yang dikonsumsi

Persiapan

Perijinan

Pengumpulan Data

Analisis Data

Pola Penggunaan Obat Hipertensi

Kategori Jenis

Kelamin

Kategori Umur Kategori Obat

Yang Dikonsumsi

Kesimpulan

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

20

H. Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini mengikuti rancangan deskriptif non

eksperimental. Data yang diperoleh meliputi nama pasien, umur, jenis kelamin,

tekanan darah, data pemberian obat dan data klasifikasi hipertensi. Data diolah ke

dalam bentuk persentase dan disajikan dalam bentuk tabel atau diagram.

1. Berdasarkan jenis kelamin

Perhitungan persentase dilakukan dengan cara membandingkan jumlah

resep pasien laki laki dan pasien perempuan dengan jumlah sampel resep pasien

hipertensi primer.

P =Persentae (%)

f = Jumlah resep pasien laki-laki atau perempuan

n = Jumlah sampel

2. Berdasarkan umur

Klasifikasi umur dibagi menjadi lima , yaitu

a) 26-35 tahun

b) 36-45 tahun

c) 46-55 tahun

d) 56-65 tahun

e) > 65 tahun

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

21

Perhitungan persentase dilakukan dengan cara membandingkan jumlah

resep pasien dalam setiap kategori umur dengan jumlah sampel resep pasien

hipertensi primer:

P = Persentase (%)

f = Jumlah resep pasien dalam setiap kategori umur

n = Jumlah sampel

3. Berdasarkan jenis obat yang dikonsumsi

Perhitungan persentase dilakukan dengan membandingkan jumlah resep

yang mengandung obat hipertensi tertentu dengan jumlah sampel resep pasien

hipertensi primer :

P = Persentase (%)

f = Jumlah resep obat hipertensi tertentu

n = Jumlah sampel

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

22

4. Berdasarkan klasifikasi hipertensi

Perhitungan persentase dilakukan dengan membandingkan jumlah

resep hipertensi stage 1 atau 2 dengan jumlah sampel resep pasien hipertensi

primer :

P = Persentae (%)

f = Jumlah resep hipertensi stage 1 atau 2

n = Jumlah sampel

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

31

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap resep pasien hipertensi

primer kunjungan pertama di Puskesmas Sangkrah tahun 2017, maka dapat

disimpulkan bahwa pola penggunaan obat hipertensi di Puskesmas Sangkrah

adalah Amlodipine 58,8%, Nifedipine 29,4%, Captopril 12,5mg 5%, Captopril

25mg 4,4%, HCT 1,8% dan Furosemid 0,6%, hipertensi stage 1 (84,1%),

hipertensi stage 2 (15,9 %). Penelitian yang dilakukan juga menyimpulkan bahwa

Amlodipine merupakan obat yang paling banyak diresepkan sebagai obat

hipertensi di Puskesmas Sangkrah.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka perlu dilakukan :

1. Penelitian lanjutan mengenai penggunaan obat hipertensi kombinasi di

Puskesmas Sangkrah.

2. Penelitian lanjutan tentang rasionalitas obat hipertensi, sehingga terapi

hipertensi di Puskesmas Sangkrah tepat dan aman.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

32

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. (2014). Panduan Praktik Klinik Bagi Dokter di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan Primer.Jakarta: IDI

Agoes. (2011)Farmasi.diakses Januari 15, 2017, dari agoes-n-ff04.web.unair.ac.id

Chobanian, A. V. (2003). Classification of Blood Pressure. In The Seventh Report

of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation,

and Treatment of High Blood Pressure. (pp. 3-19). National Heart, Lung

and Blood Institute.

Direktorat Penyakit Tidak Menular. Buku Pedoman Pengendalian Hipertensi.

Jakarta : Kementerian RI. 2013

Gormer, B. (2008). Farmakologi Hipertensi. In A. E. Nugroho, Farmakologi (D.

Lyrawati, Trans.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hapsari, W. S., & Agusta, H. F. (2017). Pola Penggunaan Obat Antihipertensi

Pada Pasien Hipertensi Rawat Jalan BPJS di RSUD KRT Setjonegoro

Wonosobo. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, III, 24-28.

Hazwan, A., & Pinatih, G. N. (2017). Gambaran Karakteristik Penderita

Hipertensi dan Tingkat Kepatuhan Minum Obat di Wilayah Kerja

Puskesmas Kintamani. Intisari Sains Medis , 130-134.

Hull, A. (1993). Penyakit Jantung, Hipertensi, dan Nutrisi.Jakarta: P.T Bumi

Aksara.

Indijah, S. W. (2016). Farmakologi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia.

Joenes, & Zaman, N. (1990). Ars Prescibendi Resep yang Rasional. Surabaya:

Universitas Airlangga.

Katzung, B. G. (2004). Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika.

Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Lembaran

Negara Republik Indonesia.

Lingga, L. (2012). Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Lutfiyati, H., Yuliastuti, F., & Khotimah, A. (2017). Pola Pengobatan Hipertensi

Pada Pasien Lansia di Puskesmas Windusari, Kabupaten Magelang

Kabupaten Magelang. Jurnal Farmasi Sains dan Praktik, III, 14-18.

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH - STIKES NASlibrepo.stikesnas.ac.id/133/1/KTI.pdf · 2020. 10. 27. · Furosemide (0,6 %). Berdasarkan klasifikasi hipertensi, stage 1 (84,1 %) dan stage 2 ( 15,9

33

Menteri Kesehatan. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis. Jakarta: Lembaran

Negara Republik Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar (2013) diakses Januari 15, 2018, dari depkes.go.id

Rosanita, D. d. (2014). Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Fakultas

Universitas Setia Budi di Puskesmas Sangkrah Surakarta. Surakarta.

Sedyaningsih, E. R. (2010). Hipertensi Penyebab Kematian Nomor Tiga. Dipetik

Januari 13 , 2018, dari www.depkes.go.id

Sigarlaki, H. J. (2006). Karakteristik dan Faktor Berhubungan dengan Hipertensi

di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen.

Makara Kesehatan, 10, 78-88

Siregar. (2004). Farmasi dan Rumah Sakit : Teori dan Penerapan. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Syamsuni, H. A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: EGC.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.

World Health Organization. (2013). A Global Brief On Hypertension. New York:

WHO.