karya ilmiah remaja
DESCRIPTION
KIR "Perana Orang Tua dalam Pencapaian Pretasi Siswa"TRANSCRIPT
Dari setiap apa yang dilakukan pasti harus ada
tujuanya. Sama halnya dengan bersekolah, apa
tujuan bersekolah?, pastinya setiap orang bersekolah
karena ingin pintar dan ingin meraih prestasi agar bisa
menjadi orang yang sukses sesuai yang dicita-citakan.
Salah satu tujuan bersekolah adalah meraih
prestasi. Prestasi mungkin lebih erat kaitannya dengan
segala sesuatu yang dihasilkan dari usaha yang telah
dikerjakannya dan memberikan dampak yang baik
bagi orang yang melakukan itu serta mampu
membuat orang lain kagum atas hasil tersebut.
Hal yang sering dijadikan sebagai indikator
dalam menentukan seseorang berprestasi adalah hasil
belajarnya. Hal itu dapat berupa nilai rapor, peringkat
yang didapatkan, nilai ujian dan apa yang telah
dihasilkan (sesuatu yang dapat memberi kemudahan
yang belum ada sebelumnya).
Salah satu yang memegang peranan penting
dalam tercapainya prestasi siswa adalah orang tua
karena dari orang tualah seorang anak dapat
mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya dan
memperoleh sesuatu yang lebih besar yang tidak ia
dapatkan dari diri orang lain. Bukan hanya kebutuhan
primer seperti: makanan, pakaian, dan tempat tinggal
yang dapat diberikan orang tua. Tetapi kebutuhan
lain, terutama kebutuhan rohani seperti: kasih sayang
dan motivasi- motivasi yang baik dalam mencapai
apa yang diinginkannya. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengangkat judul mengenai “ANALISA
PERANAN ORANG TUA DALAM TERCAPAINYA PRESTASI
BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 MAKALE”.
Berdasarkan latar belakang pemikiran di
atas, maka dirumuskan pertanyaan sebagai
berikut:
1. Bagaimana peranan orang tua dalam
tercapainya prestasi belajar siswa SMA
Negeri 1 Makale?
1. Untuk menjelaskan peranan orang tua
dalam tercapainya prestasi belajar siswa
SMA Negeri 1 Makale.
1. Sebagai bahan bacaan yang diharapkan
dapat memberi manfaat bagi peneliti
berikutnya maupun bagi pembacanya.
2. Dapat menambah pengetahuan pembaca
terutama siswa dan orang tua tentang
pentingnya peranan orang tua dalam
pencapaian prestasi belajar siswa di
sekolah.
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau
orang yang dituakan. Namun umumnya di masyarakat
pengertian orang tua itu adalah orang yang telah
melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Ibu dan bapak
selain telah melahirkan kita ke dunia ini, ibu dan bapak
juga yang mengasuh dan yang telah membimbing
anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik
dalam menjalani kehidupan sehari-hari, selain itu orang
tua juga telah memperkenalkan anaknya kedalam hal-
hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab secara
jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak.
Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak
adalah dari orang tuanya. Karena orang tua adalah
pusat kehidupan rohani si anak dan sebagai penyebab
berkenalnya dengan alam luar, maka setiap reaksi emosi
anak dan pemikirannya dikemudian hari terpengaruh
oleh sikapnya terhadap orang tuanya di permulaan
hidupnya dahulu.
Orang tua merupakan pendidik utama dan
pertama bagi anak-anak mereka, karena dari mereka
anak-anak mula-mula menerima pendidikan. Corak
pendidikan dalam rumah tangga secara umum tidak
berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang
lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan secara
kodrati suasana dan strukturnya memberikan
kemungkinan alami membangun situsi atau iklim
pendidikan.
Timbulnya iklim atau suasana tersebut, karena
adanya interaksi yaitu hubungan pengaruh
mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua
dan anak. Sebagai peletak pertama pendidikan,
orang tua memegang peranan penting bagi
pembentukan watak dan kepribadian anak,
maksudnya bahwa watak dan kepribadian tergantung
kepada pendidikan awal yang berasal dari orang tua
terhadap anaknya.
Seorang anak apabila telah memasuki usia
sekolah menjadi tugas dan tangung jawab orang tua
untuk menyerahkan anaknya kepada sekolah. Faktor
lain yang menjadi tanggung jawab orang tua adalah
menyediakan alat-alat perlengkapan belajar anak di
rumah, memperhatikan lingkungan pergaulan,
memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyampaiakan dan mengungkapkan masalahnya.
Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto
mengemukakan bahwa berhasil baik atau tidaknya
pendidikan di sekolah bergantung pada dan
dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga.
Pendidikan keluarga adalah fundamen atau dasar
dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil
pendidikan yang diperoleh anak dalam keluarga
menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di
sekolah maupun di masyarakat.
Pandangan tersebut di atas menunjukkan
betapa perlunya orang tua senantiasa
memperhatikan perkembangan dan kemajuan
pendidikan anak-anaknya, sebab perhatian dan
bimbingan yang cukup dari orang tua sangat
menunjang bagi keberhasilan pendidikan anak.
Tanggung jawab orang tua terhadap
pendidikan anak-anaknya mempunyai dasar yang
kuat. Salah satu wujud nyata dari tanggung jawab
yang dimaksud adalah memperhatikan kebutuhan
dalam pendidikan anak-anak mereka, menyediakan
sarana dan fasilitas belajar yang dibutuhkan anak.
Semua dilakukan atas dasar kerjasama kedua orang
tua (ayah dan ibu).
Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin yaitu:
skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti:
waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu
sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-
anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu
bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati
masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu
luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara
membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi
pekerti) dan estetika (seni).
Sekolah sebagai lembaga pendidikan memikul
tanggung jawab mempersiapkan anak-anak agar
mampu meneruskan sejarah dan tata cara kehidupan
manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
Kebudayaan itu sendiri bukanlah sesuatu yang statis,
akan tetapi terus menerus berkembang secara
dinamis.
Oleh karena itu sekolah tidak sekedar berfungsi untuk
mempertahankan kebudayaan yang ada, tetapi juga
mengembangkan sesuai dengan martabat manusia
yang kehidupannya selalu dipenuhi dengan kebutuhan yang
semakin meningkat. Melalui sekolah anak-anak dipersiapkan
menjadi manusia yang memiliki pengetahuan, ketrampilan
dan keahlian mengelola lingkungan fisik atau material,
kemungkinan manusia menciptakan berbagai kelengkapanuntuk mempermudah dan menyenangkan kehidupannya.
Sedang dibidang sosial dan spiritual, sekolah berfungsi
membina dan mengembangkan sikap mental yang erat
hubungannya dengan norma-norma kehidupan yang bersifat
manusiawi dan keagamaan. Bilamana fungsi tersebut diatas
dihubungkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara,maka sekolah berkewajiban pula mempersiapkan anak-anak
menjadi warga negara yang mengetahui dan mampu
menjalankan hak dan kewajibannya. Khusus bagi bangsa dan
negara Indonesia fungsi tersebut diwujudkan dalam bentuk
meneruskan nilai-nilai luhur pandangan hidup bangsaberdasarkan pancasila dalam pembentukan sikap mental
anak-anak.
Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah
kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari
dalam maupun dari luar individu dalam belajar”.
Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani
(1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual
ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau
usaha”. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
(1996:186) “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”.
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai (dari
yang telah dilakukan, dikerjakan.Prestasi belajar berarti
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yg
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yg
diberikan oleh guru. Berprestasi adalah mempunyai
prestasi dalam suatu hal (dari yg telah dilakukan,
dikerjakan).
Dalam pengertian umum, belajar adalah
mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan
tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau
yang sekarang ini dikenal dengan guru. Orang yang
banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang
banyak belajar, sementara orang yang sedikit
pengetahuannya didentifikasi sebagai orang yang sedikit
belajar, dan orang yang tidak berpengetahuan dipandangsebagai orang yang tidak belajar. Sehingga prestasi belajar
merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar
seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatudalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah
mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah
diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapatmemperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi
belajar siswa.
Jenis penelitian yang digunakan
adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang
menggunakan data angka dengan
membagi kuesioner/ angket. Angket
yang kami gunakan yaitu angket
tertutup dan angket semi-terbuka.
Tempat yang dipilih adalah SMA
Negeri 1 Makale. Dan dilaksanakan pada
tanggal 13 Februari 2013.
1. PopulasiPopulasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
warga SMA Negeri 1 Makale.
2. Sampel
Sampel adalah contoh, monster, represant
atau wakil dari satu populasi yang
jumlahnya cukup besar. Sampel dalam
penelitian ini adalah pelajar kelas X dan XI
SMA Negeri 1 Makale sebanyak 30 orang.
Penelitian mengenai peranan orang tua
dalam pencapaian prestasi siswa SMA Negeri 1
Makale dilaksanakan pada tanggal 13 bruari
2013. Penelitian dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada siswa yang merupakan siswa
kelas X dan XI sebanyak 30 orang untuk diisi sesuai
yang pernah dialami maupun diamatinya. Data
yang diperoleh kemudian diolah sesuai tujuan
penelitian dan disajikan dalam bentuk tabel.
Berikut ini adalah hasil penelitian yang telah
dilakukan:
1. Hal apa yang anda tidak sukai dari orang tua anda ?
A.Tingkah laku yang sering marah
B. Pelit uang jajan
C. Pilih kasih
D. Serba mengatur
Jawaban lain :
……………………………………………………………………………………….
2. Apa anda pernah dimarahi oleh orang tua anda sendiri?
A.Ya B. Tidak
3. Menurut anda, alasan apa yang menyebabkan anda dimarahi oleh orang Tua andasendiri?
A. Lambat Bangun
B. Malas Belajar
C. Memarahi/ memukul adik
D. Pulang ke rumah larut malam
Jawaban lain :
……………………………………………………………………………………….
4. Apakah orang tua anda selalu memberikan apa yang anda minta?
A. Selalu B. Kadang-kadang
C. Jarang D. Tidak Pernah
5. Jika anda meminta uang untuk membeli perlengkapan sekolah seperti , buku cetak, buku tulis, pulpen, pensil , tas sekolah, dan perlengkpan lainnya, apakah orang tuaanda akan memberikan?
A. Ya B. Tidak
Jawaban lain: …………………………………………………………………………
Alasan: ………………………………………………………………………………...
6. Apakah orang tua anda pernah menanyakan bagaimana prestasi anda di sekolah?
A. Selalu B. Kadang-kadang
C. Jarang D. Tidak Pernah
7. Seringkah orang tua anda menyarankan anda belajar?
A.Ya B. Tidak
8. Pernakah orang tua anda membatu anda mengerjakan tugas/ PR?
A. Ya B. Tidak
9. Dimana biasanya anda bercakap-cakap tentang masalah atau pun suatu hal(yang perlu diketahui orang tua bisa dikatakan curhat) dengan orang tua anda?
A. Di meja makan (saat makan) B. Di kamar mandi
C. Di ruang tamu D. Di ruang keluarga
10. Seberapa pentingkah orang tua menurut anda?
A. Sangat Penting
B. Penting
C. Cukup penting
D. Tidak Penting
Jawaban lain :
………………………………………………………………………………..
11. Apa arti orang tua buat anda?
Jawaban: ………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
Sebanyak 15 responden (50%) menyatakan bahwa hal
yang tidak disukai dari orang tua adalah tingkah laku yang sering
marah, sebanyak 3 responden (10 %) menyatakan bahwa pelit
uang jajan, sebanyak 2 responden (6,67%) menyatakan bahwa
pilih kasih , dan sebanyak 6 responden (20%) menyatakan bahwa
serba mengatur, serta 4 responden (13,33%) menyatakan
jawaban lain yaitu tidak ada.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Tingkah laku yang sering marah 15 50
B Pelit uang jajan 3 10
C Pilih kasih 2 6,67
D Serba mengatur 6 20
Jawaban lain:- Tidak ada 4 13,33
Total 30 100
Dari tabel di atas, sebanyak 30 responden
(100%) menyatakan pernah dimarahi oleh orang tua
sendiri dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak pernah dimarahi orang tua sendiri.
No Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Ya 30 100
B Tidak 0 0
Total 30 100
Dari tabel di atas, sebanyak 6 responden (20%) menyatakan
penyebab dimarahi oleh orang tua sendiri adalah lambat bangun,
sebanyak 5 responden (16,67%) menyatakan malas belajar, sebanyak 1
responden (3,33%) menyatakn memarahi/memukul adik, dan sebanyak 3
responden (10%) menyatakan pulang ke rumah larut malam, serta
sebanyak 15 responden (50%) menyatakan jawaban lain yaitu semua
pilihan sebanyak 7 responden, tidak makan sayur sebanyak 1 responden,
dan malas bekerja sebanyak 7 respoden.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Lambat Bangun 6 20
B Malas Belajar 5 16,67
C Memarahi/ memukul adik 1 3,33
D Pulang ke rumah larut malam 3 10
Jawaban lain :
- A,B,C, dan D- Tidak makan sayur- Malas bekerja
717
23,333,332,33
Total 30 100
Tidak ada responden (0%) menyatakan bahwa orang tua
selalu memberikan yang diminta, sebanyak 23 responden
(76,67%) menyatakan kadang-kadang, sebanyak 7 responden
(23,33) menyatakan jarang, dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak pernah.
No Pernyataan Frekuensi Persen (%)
1 Selalu 0 0
2 Kadang-kadang 23 76,67
3 Jarang 7 23,33
4 Tidak Pernah 0 0
Total 30 100
Semua responden (100%) menyatakan bahwa orang tua
memberikan uang untuk membeli perlengkapan sekolah, dengan
alasan merupakan kebutuhan yang penting sebanyak 24
responden (80%), merupakan kewajiban orang tua sebanyak 3
responden (10%), tanpa alasan sebanyak 3 responden (3%), dan
tidak ada responden yang menyatakan orang tua tidak
memberikan uang untuk membeli perlengkapan sekolah.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A YaAlasan : - Merupakan kebutuhan yang penting
- Merupakan kewajiban orang tua- Tanpa alasan
302433
100801010
B Tidak 0 0
Total 30 100
Sebanyak 10 responden (33,33%) menyatakan bahwa
orang tua selalu menanyakan bagaimana prestasinya di sekolah,
sebanyak 11 responden (36,67%) menyatakan kadang-kadang,
sebanyak 8 responden (26,67%) menyatakan jarang, dan
sebanyak 1 responden (3,33%)menyatakan tidak pernah.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Selalu 10 33,33
B Kadang-kadang 11 36,67
C Jarang 8 26,67
D Tidak Pernah 1 3,33
Total 30 100
Sebanyak 27 responden (90%) menyatakan bahwa sering
disarankan belajar oleh orang tuanya dan sebanyak 3 responden
(10%) menyatakan tidak sering disarankan belajar oleh orang
tuanya.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Ya 27 90
B Tidak 3 10
Total 30 100
Sebanyak 20 responden (66,67%) menyatakan bahwa
orang tuanya pernah membantu mengerjakan tugas/PR dan 10
responden (33.33%) menyatakan bahwa orang tuanya tidak
pernah membantu mengerjakan tugas/PR.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Ya 20 66,67
B Tidak 10 33,33
Total 30 100
Sebanyak 3 responden (10%) menyatakan bahwa tempat
yang biasanya digunakan untuk bercakap-cakap dengan orang
tua adalah di meja makan (saat makan), sebanyak 11 responden
(36,67%) menyatakan di ruang tamu, sebanyak 14 responden
(46,67%) menyatakan di ruang keluarga, dan sebanyak 2
responden (6,66%) menyatakan jawaban lain yaitu kamar tidur.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Di meja makan (saat makan) 3 10
B Di ruang tamu 11 36,67
C Di ruang keluarga 14 46,67
D Jawaban lain : - Kamar tidur 2 6,66
Total 30 100
Sebanyak 29 reponden (96,67%) menyatakan orang tua
sangat penting, tidak ada responden menyatakan orang tua
penting dan tidak penting, sebanyak 1 responden (3,33%)
menyatakan cukup penting, dan tidak ada responden
menyatakan jawaban lain.
Pilihan Pernyataan Frekuensi Persen (%)
A Sangat Penting 29 96,67
B Penting 0 0
C Cukup Penting 1 3,33
D Tidak Penting 0 0
Jawaban lain 0 0
Total 30 100
Sebanyak 22 responden (73,34%) menyatakan arti orang
tua adalah segalanya, sebanyak 4 responden (13,33%)
menyatakan orang tua adalah sahabat hidup, sebanyak 3
responden (10%) menyatakan orang tua adalah orang yang
spesial, dan sebanyak 1 responden (3,33%) menyatakan orang
tua adalah pelengkap hidup.
No Pernyataan Frekuensi Persen (%)
1 Orang tua adalah segalanya 22 73,34
2 Orang tua adalah sahabat hidup 4 13,33
3 Orang tua adalah orang yang spesial 3 10
4 Orang tua adalah pelengkap hidup 1 3,33
Lebih banyak responden yaitu sebanyak 15 responden (50%)
menyatakan bahwa hal yang tidak disukai dari orang tua
adalah tingkah laku yang sering marah. Hal ini wajar bila
seorang anak tidak menyukai orang tua yang selalu
memarahinya apalagi anak yang sedang dalam usia remaja.
Semua responden (100%) menyatakan bahwa pernah
dimarahi oleh orang tua sendiri. Hal ini tidak dapat dipungkiri
karena setiap orang memiliki kelemahan termasuk dalam
melakukan kesalahan.
Sebanyak 15 responden (50%) memilih jawaban lain dari
keempat pernyataan yang semuanya mengarah pada alasan
orang tua memarahinya yaitu karena lambat bangun, malas
belajar, memarahi/memukul adik, pulng ke rumah larut malam,
tidak makan sayur, dan malas bekerja.
Sebanyak 23 responden (76,67%) menyatakan bahwa kadang-
kadang orang tua memberikan apa yang diminta. Hal ini
dikarenakan orang tua menganggap bahwa setiap apa yang
diminta anaknya belum tentu dibutuhkannya.
Semua responden (100%) menyatakan bahwa orang tua akan
memberikan jika meminta uang untuk membeli perlengkapan
sekolah karena merupakan kebutuhan yang penting dan
merupakan kewajiban orang tua.
Sebanyak 11 responden (36,67%) menyatakan bahwa kadang-
kadang orang tua menanyakan bagaimana prestasinya di
sekolah.
Hampir semua responden (90%) menyatakan bahwa orang tua
sering menyarankannya belajar. Hal ini merupakan tanggung
jawab orang tua untuk mendidik anaknya.
Sebanyak 20 responden (66,67%) menyatakan bahwa orang
tuanya pernah membantu mengerjakan tugas/PR. Hal ini juga
merupakan tanggung jawab orang tua sebagai pengajar.
Sebanyak 14 responden (46,67%) menyatakan bahwa tempat
yang biasanya digunakan untuk bercakap-cakap dengan
orang tua di ruang keluarga. Hal ini karena ruang keluarga
adalah tempat berkumpulnya semua anggota keluaga
termasuk orang tua dan anak dan tempat lain seperti: di meja
makan (saat makan), di ruang tamu, dan di kamar tidur.
Hampir semua responden yaitu 29 reponden (96,67%)
menyatakan bahwa orang tua sangat penting. Hal ini wajar
karena semua yang kita butuhkan untuk melangsung hidup
termasuk dapat bersekolah diberikan orang tua sehingga
orang tua memegang peranan penting dalam tercapaianya
apa yang diharapkan anaknya.
Sebanyak 22 responden (73,34%) menyatakan arti orang tua
adalah segalanya dan juga arti orang tua adalah sahabat
hidup, orang yang spesial, dan yang melengkapi hidup. Hal ini
karena sejak kecil sampai sekarang orang tua yang
menyediakan sumuanya yang kita perlukan termasuk kasih
sayang, material, pendidikan, pelajaran, saran, dan banyak
hal lain yang boleh kita dapatkan dari orang tua.
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan,
mengenai peranan orang tua dalam pencapaian
prestasi siswa SMA Negeri 1 Makale, maka dapat
ditarik simpulan bahwa orang tua berperan penting
dalam tercapainya prestasi belajar siswa SMA Negeri 1
Makale. Tanggung jawab orang tua terhadap
anaknya sangatlah besar, bahkan orang tua
memarahi anaknya karena orang tua peduli dan
sayang kepada anaknya. Memenuhi kebutuhan anak
seperti perlengkapan sekolah yang mendukung
terlaksananya proses pembelajaran di sekolah,
memberikan perhatian seperti selalu menanyakan
bagaimana prestasinya di sekolah, menyarankannya
belajar, dan membantu mengerjakan tugas, serta
membahas bersama-sama masalah ataupun hal-hal
mengenai apa yang dialami bersama anak.