karet

9
KARET Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pengolahan Produk Derivat Disusun oleh : Kiki Wahyuning Tyas 131710101018 THP C

Upload: kiki-wahyuning-tyas

Post on 04-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

karet

TRANSCRIPT

Page 1: karet

KARET

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pengolahan Produk Derivat

Disusun oleh :

Kiki Wahyuning Tyas 131710101018

THP C

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

JEMBER

2015

Page 2: karet

KARET

a. Karet

Karet adalah polimer hidrokarbon yang terbentuk dari emulsi kesusuan

yang dikenal sebagai lateks. Tanaman karet berasal dari bahasa latin yang

bernama Havea brasiliensis. Sumber utama karet adalah pohon karet. Untuk

mendapatkan karet alam, dilakukan penyadapan terhadap batang pohon tanaman

karet hingga dihasilkan getah kekuning - kuningan yang disebut dengan lateks.

Lateks merupakan cairan atau sitoplasma yang berisi ±30% partikel karet (Anwar,

2001).

b. Macam – macam karet

Karet Alam

Karet alam adalah senyawa hidrokarbon yang merupakan polimer

alam hasil penggumpalan lateks alam dan merupakam makromolekul

poliisoprena (C5H8)n yang bergabung secara ikatan kepala ke ekor (head

to tail) ( Honggokusumo, 1978).

Karet Sintetis

karet sintetis adalah karet yang terbuat dari bahan baku yang

berasal dari minyak batu bara, minyak, gas alam, dan acetylene. Jenis-jenis

karet sintesis yaitu NBR (Nytrile Butadiene Rubber), CR (Chloroprene

Rubber) dan IIR (Isobutene Isoprene Rubber)

Perbedaan Karet alam dan karet sintetis

Karet alam

Karet alam memiliki daya elastisitas yang baik, mudah pengolahannya,

tidak mudah aus (tidak mudah habis karena gesekan), dan tidak mudah

panas. Sifatnya adalah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap

keretakan, tanpa hentakan yang berula-ulang, serta daya lengket yang

tinggi terhadap berbagai bahan.

Page 3: karet

Karet sintetis

Karet sintetis memiliki daya tahan terhadap suhu/panas, minyak,

pengaruh udara, dan kedap gas.

- NBR (Nytrile Butadiene Rubber)

NBR memiliki ketahanan yang tinggi terhadap minyak, digunakan

dalam pembuatan pipa karet untuk bensin dan minyak, membran,

seal, gaskot.

- CR (Chloroprene Rubber)

CR memiliki ciri tahan terhadap nyala api, digunakan sebagai bahan

pipa karet, pembungkus kabel, seal, gaskot, dan sabuk pengangkut.

- IIR (Isobutene Isoprene Rubber)

IIR memiliki ciri kedap terhadap air, digunakan untuk bahan ban

bermotor, pembalut kawat listrik, pelapis bagian dalam tangki, serta

penyimpan lemak dan minyak.

c. Contoh Produk Karet

Pedal sepeda motor

Pedal sepeda motor merupakan tempat pijakan kaki pengendara atau

pembonceng pada kendaraan bermotor roda dua yang umumnya terbuat dari

karet. Karet yang digunakan untuk membuat pedal adalah karet alam dengan

penambahan karet skrap. Karet skrap merupakan karet yang telah

divulkanisasi sehingga tidak larut dalam pelarut organik, tidak meleleh pada

suhu tinggi dan tidak dapat diolah ulang menjadi barang yang kita inginkan

tanpa perlakuan awal yang tepat dan memadai (Mangaraj, 2005). Cara terbaik

untuk daur ulang karet skrap adalah merubah karet skrap menjadi karet riklim

dengan proses devulkanisasi dan selanjutnya karet riklim tersebut dibuat

barang jadi karet (Mangaraj, 2005).

Page 4: karet

Gambar 1. Pedal sepeda motor

Matras

Matras merupakan produk olahan karet yang biasanya

diaplikasikan dalam bidang olahraga berupa lembaran karet tebal sehingga

penggunaannya dapat sebagai alas tidur, sarana pertandingan beberapa

cabang olahraga. Karet yang digunakan dalam pembuatan matras adalah

karet alam. Pembuatan matras dilakukan dengan metode tuang yakni lateks

alam iradiasi dituangkan ke dalam cetakan, kemudian setelah lateks yang

melekat pada cetakan kering, dilepas. Proses pembuatan matras

menggunakan metode tuang meliputi beberapa proses yakni mixing,

pouring, molding, freezing, heating, wash cycle, drying, dan quality

testing.

Gambar 2. Matras karet

Page 5: karet

Selang

Selang karet biasanya digunakan pada selang las, selang angina,

selang LPG dan lain sebagainya. Selang karet terbuat dari karet sintetis

jenis Polysulphide rubber (T).

Gambar 3. Selang karet

Benang karet

Benang karet yaitu benang yang terbuat dari karet yang telah

divulkanisasi. Benang ini bersifat elastis sehingga banyak digunakan untuk

mengerutkan bagian – bagian pakaian. Bahan baku yang digunakan adalah

karet alam, yaitu centrifuged lateks dengan kadar DRC ( Dry Rubber

Content ) 60%. Proses produksi secara umum dibagi ke dalam dua section

utama yaitu compound dan extrusion. Bagian compound memproduksi

bahan setengah jadi yakni berupa campuran bahan baku yakni lateks,

bahan tambahan dan bahan penolong lainnya, sedangkan bagian ekstrusi

berfungsi untuk menghasilkan benang karet.

Gambar 4. Benang karet

Page 6: karet

Belt conveyor

Belt conveyor merupakan pesawat pengangkut yang digunakan

untuk memindahkan muatan dalam bentuk satuan atau curah dengan arah

horizontal dari suatu sistem operasi yang satu ke system operasi yang lain

dalam suatu line proses produksi yang menggunakan belt sebagai

penghantar muatannya (Permono, dkk). Belt tekstil berlapis karet terbuat

dari beberapa lapisan yang dikenal dengan plies. Lapisan - lapisan

tersebut dihubungkan dengan menggu nakan (vulkanisasi) atau dengan

karet alam maupun sintetis.

Gambar 5. Belt conveyor

Referensi

Anwar, C., 2001. Budidaya Karet. Medan: Pusat Penelitian Karet,.

Mangaraj, D. 2005. Rubber Recycling by Blending with Plastics. London: taylor

and Francis Group, pp 247 – 298

Permono, dkk. Rancang Bangun Belt Conveyor Pengangkut Pasir Untuk

Pencampuran Komposisi Pasir Cetak. Malang: Universitas Brawijaya