karakteristik sosial ekonomi pengrajin batu akik …digilib.unila.ac.id/22301/2/skripsi full tanpa...
TRANSCRIPT
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENGRAJIN BATU AKIK DI DESASIMPANG EMPAT KECAMATAN LENGKITI KABUPATEN OGAN
KOMERING ULU TAHUN 2015
(Skripsi)
Oleh
SANAT DIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
ABSTRAK
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENGRAJIN BATU AKIK DIDESA SIMPANG EMPAT KECAMATAN LENGKITI KABUPATEN
OGAN KOMERING ULU TAHUN 2015
Oleh
SANAT DIA
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik Sosial EkonomiKeluarga Pengrajin Batu Akik Di Desa Simpang Empat Kecamatan LengkitiKabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015. Titik tekan kajiannya padapendidikan, jumlah anak, jumlah tanggungan, bahan baku, modal, peralatan,produksi, harga jual, pemasaran, pendapatan dan tingkat pemenuhan kebutuhanminimum keluarga.
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif, jumlah populasi sebanyak 21pengrajin. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara, dokumentasidan pengamatan batuan. Analisis data dengan menggunakan tabel persentasesebagai dasar interpretasi dan deskripsi data pada penelitian.
Hasil Penelitian menunjukan: Pengrajin berpendidikan rendah, pengrajin memilikijumlah anak sedikit, Pengrajin memiliki jumlah tanggungan tergolong kecil,seluruh pengrajin membeli bahan baku dari Desa Simpang Empat dan Jenis bahanbaku yang digunakan adalah batuan metamorf, rata-rata pengrajin memiliki modalRp 1.288.100/orang, pengrajin menggunakan peralatan milik sendiri, rata-ratasetiap pengrajin memproduksi batu akik sebanyak 347 butir/orang/bulan. rata-ratasetiap pengrajin mendapatkan hasil sebesar Rp. 8.666.667,-/orang/bulan, seluruhpengrajin melakukan pemasaran batu akik kepada tengkulak, kolektor, danperorangan, pengrajin berpendapatan rendah, dan pengrajin kebutuhan pokokminimum keluarga terpenuhi.
Kata Kunci : Karakteristik, Sosial Ekonomi, Pengrajin Batu Akik
ABSTRACT
THE CHARACTERISTICS OF SOCIO-ECONOMIC CRAFTSMANARKENSTONE IN THE VILLAGE OF SIMPANG EMPAT
SUBDISTRICT OF LENGKITI DISTRICT OF OGAN KOMERING ULU2015
By
SANAT DIA
The objectives of this research to describe the Socioeconomic of CharacteristicsCraftsmen Arkenstone In the village of Simpang Empat 2015. Focus of studies oneducation, number of children, number of dependents, the origin of raw materials,capital, equipment, production, selling price, marketing, income and level offulfillment of minimum needs of the family.
The descriptive method was used, the number of respondents is 21 craftsmen. Thedata collecting techniques were observation, interviews, documentation andobservation about stone. The data analysis used frequency tables as the basis forthe interpretation and description of the data in the study.
The finding of this research is the education of craftsmen is low, their had a littlenumber of children, the number of dependents little, buying a raw materials fromthe village Simpang Empat and the type of the stone was metamorpohic ,theaverage of capital was Rp 8.666.667/person/month, using their equipment, theaverage a results producing 347grains/person/month, all craftsmen do marketingagate to tengkulak, collector, and individual, the craftsmen had a low income,and the craftsmen the basic needs minimum family is fulfilled.
Keywords: Characteristics, socioeconomic, The Craftsman Arkenstone
KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI PENGRAJIN BATU AKIK DI DESASIMPANG EMPAT KECAMATAN LENGKITI KABUPATEN OGAN
KOMERING ULU TAHUN 2015
Oleh
SANAT DIA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan GeografiJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
RIWAYAT HIDUP
Sanat Dia lahir di Segara Kembang pada tanggal 07 Juli
1994, anak kedua dari empat saudara pasaangan Bapak
Kolbin Salim dan Ibu Yuyun Rohati.
Pendidikan Dasar SD Negeri 90 Ogan Komering Ulu tamat tahun 2006,
pendidikan menengah di SMP Negeri 16 Ogan Komering Ulu tamat tahun 2009,
dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Ogan Komering Ulu dan tamat
tahun 2012.
Tahun 2012 penulis diterima sebagai mahasiswi Universitas Lampng Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi
Pendidikan Geografi melalui jalur SNMPTN. Penulis pernah aktif pada organisasi
kampus yaitu menjadi salah satu anggota di bidang minat dan bakat mahasiswa di
HIMAPIS pada Tahun 2012/2013.
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim.....
Kupersembahkan karyaku ini sebagai bukti dan rasa sayang dan cintaku untuk
Abah dan Umakku tercinta yang sedari penulis kecil hingga saat ini
senantiasa mendidik, memberikan limpahan kasih sayang, perjuangan,
dan pengorbanan yang sangat besar demi keberhasilanku mencapai cita-
citaku,,
Almamaterku etrcinta Universitas Lampung
Memperbaiki hidup kita bukan karena trauma atau luka di masakecil, tetapi demi tujuan yang ingin kita capai dan tergantung tujuan
itu kita memutuskan tindakan kita sendiri.
(Addler)
Jika kamu ingin menjadi seseorang dalam hidup, jika kamu inginmencapai sesuatu dan jika kamu ingin menang, selalu dengar kata
hatimu dan jika hatimu tidak menjawab maka pejamkan matamu danpikirkan kedua orangtuamu, maka semua masalah akan lenyap dan
kemenangan akan menjadi milikmu..
(Sahrukkhan)
Hadapi semua yang terjadi dengan senyuman dan keikhlasan, sertakalahkan kegundahan dengan percaya bahwa ALLAH SWT selalu
menemani setiap langkah yang menuju kebaikan dan keberkahan
(Penulis)
MOTO
SANWACANA
Bissmillahirrahmanirrahim....
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini, titik tekan kajiannya adalah Karakteristik Sosial Dan Ekonomi
Pengrajin Batu Akik di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2015. Shalawat beriring salam selalu terlimpahkan
kepada Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan umat muslim di dunia.
Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan penulis sangat terbatas, maka dengan
bimbingan dan arahan serta kesabaran dari Bapak Drs. Budiyono, M.Si selaku
Pembibng I, Bapak Drs.Hi.Yarmaidi, M.Si selaku dosen penguji, dan Bapak Dedy
Miswar S.Si, M.Pd selaku Pembimbing II dan Pembimbing Akademik, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis juga ingin mengucapkan
terimakasih yang setulusnya kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
2. Bapak Dr. Abdurahman, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
KerjasamaFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
KeuanganFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Si, Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung,
5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung,
6. Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,
7. Bapak dan Ibu dosen di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung,
8. Bapak Rosihan Anwar selaku Kepala Desa Simpang Empat Kecamatan
Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah memberikan izin
untuk melakukan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini,
9. Pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu yang telah banyak membantu memberikan
keteraangan-keterangan dan data-data yang pelukan dalam menyelesaikan
skripsi ini,
10. Keluarga Besar Uak dan Mamang di Desa Simpang Empat, Keluarga
Besar Mamang Salam yang telah memberikan motivasi untuk
menyelesaikan studi.
11. Sahabatku Ermalia, Mega Darina, Atica Afriani, Resi Yunita, Chornelis
Anwar, Putri Damayanti, Trini Marnia Sari, Inayah Fitriani, Tika Melian
Sari dan Lega Marisa yang selalu menemaniku dan memberikan semangat
dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini,
12. Sahabat-sahabat KKN-KT 2015 di Pekon Tugu Ratu Kecamatan Suoh
Kabupaten Lampung Barat : Nces (Yesi Eka), Ncek (Yossie), Kasmut
(Kasma), Mak Ndut (Yessy Ary), Mis Yoe (Yoesis), Kanjeng (Lulu), Om
Loy (agung), Mbah (Bahtiar), dan Om Pikong (Piki), dan
13. Teman-teman Geografi angkatan 2012, kakak-kakak tingkat angkatan
2009, 2010, 2011, dan adik-adik tingkatku angkatan 2013, 2014 dan 2015
terimakasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama di
kampus tercinta,
Akhirnya dengan penuh harapan, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
bagi pembaca. Aamiiin ya raabbal allamiin.
Bandar Lampung, April 2016Penulis
Sanat Dia
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................ 6
C. Rumusan Masalah ................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian .................................................................... 8
E. Manfaat Penelitian .................................................................. 9
F. Ruang Lingkup Penelitian....................................................... 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................... 11
1. Pengertian Geografi .......................................................... 11
2. Pengertian Geografi Sosial dan Geografi Ekonomi .......... 11
2.1 Geografi Sosial............................................................ 11
2.2 Geografi Ekonomi ....................................................... 12
3. Geologi .............................................................................. 12
4. Mineralogi dan Petrologi .................................................. 13
5. Pengertian Kerajinan Batu Akik ....................................... 13
6. Sosial Ekonomi ................................................................. 13
7. Tingkat Pendidikan Pengrajin Batu Akik ......................... 14
8. Jumlah Anak Pengrajin Batu Akik ................................... 15
9. Jumlah Tanggungan Pengrajin Batu Akik ........................ 16
10. Asal Bahan Baku dan Jenis Bahan Baku Batu Akik......... 17
11. Peralatan ............................................................................ 22
12. Modal Pengrajin Batu Akik .............................................. 23
13. Produksi Kerajinan Batu Akik .......................................... 24
14. Harga Jual Kerajinan Batu Akik ....................................... 25
15. Pemasaran Kerajinan Batu Akik ....................................... 25
16. Pendapatan Pengrajin Batu Akik ...................................... 26
17. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga ......... 26
B. Kerangka Pikir ........................................................................ 27
xv
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................... 30
B. Populasi dan Sampel ............................................................... 30
1. Populasi ............................................................................. 30
2. Sampel............................................................................... 31
C. Variabel Penelitian dan Indikator Penelitian .......................... 31
1. Variabel Penelitian ............................................................ 31
2. Indikator Penelitian ........................................................... 32
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 38
1. Teknik Observasi .............................................................. 38
2. Teknik Wawancara Terstruktur ........................................ 38
3. Teknik Dokumentasi ......................................................... 39
4. Pengamatan Batuan di Laboratorium................................ 39
E. Teknik Analisis Data............................................................... 39
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Keadaan Penduduk.................................................................. 55
1. Jumlah Penduduk .............................................................. 55
2. Kepadatan Penduduk ........................................................ 56
3. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin ............................................................................. 57
4. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ............... 60
C. Hasil Penelitian ....................................................................... 63
1. Pendididkan Pengrajin Batu Akik ..................................... 63
2. Jumlah Anak Pengrajin Batu Akik ................................... 66
3. Jumlah Tanggungan Pengrajin Batu Akik ........................ 68
4. Asal Bahan Baku dan Jenis-Jenis Bahan Baku ................. 69
4.1 Asal Bahan Baku dan Cara Memperoleh Bahan Baku 69
4.2 Jenis-jenis bahan baku ................................................ 73
4.3 Sebaran Bahan Baku Batuan ...................................... 81
4.4 Dampak pertambangan batu akik terhadap lingkungan 84
5. Modal Pengrajin Batu Akik .............................................. 87
6. Peralatan Produksi Kerajinan Batu Akik .......................... 89
7. Produksi Kerajinan Batu Akik .......................................... 95
8. Harga Jual Kerajinan Batu Akik ....................................... 101
9. Pemasaran Batu Akik ........................................................ 103
A. Keadaan Geografis Daerah Penelitian .................................... 411. Letak Astronomis .............................................................. 41
2. LetakAdministrasi ............................................................. 41
3. Luas Wilayah .................................................................... 44
4. Jenis Tanah........................................................................ 44
5. Jenis Batuan ...................................................................... 46
6. Kemiringan Lereng ........................................................... 47
7. Penggunaan Lahan ............................................................ 50
8. Keadaan Iklim ................................................................... 53
9. Letak Sosial Ekonomi ....................................................... 55
xvi
10. Pendapatan Pengrajin Batu Akik ...................................... 106
11. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Rumah Tangga ... 108
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................. 110
B. Saran ....................................................................................... 112
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Rincian Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Rumah
Tangga Perkapita Pertahun ............................................................... 27
2. Tabel Pengamatan Batuan .................................................................. 33
3. Alat pengukur kekerasan batuan berdasarkan standar Skala Mohs .. 34
4. Luas Wilayah di Desa Simpang Empat berdasarkan pembagian
dusun Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu
Tahun 2014 ........................................................................................ 44
5. Klasifikasi Kemiringan Lereng .......................................................... 48
6. Penggunaan Lahan di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2014 .................................... 50
7. Penggunaan lahan berdasarkan Dusun di Desa Simpang Empat ....... 51
8. Ketinggian tempat di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2014 .................................... 54
9. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pembagian Dusun Di Desa
Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering
Ulu Tahun 2014 ................................................................................. 56
10. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2014 ....................................................... 58
11. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Desa Simpang
Empat Tahun 2014 ............................................................................. 61
12. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Tingkat Pendidikan .......................... 63
13. Jumlah Anak Pengrajin Berdasarkan Tingkat Pendidikan ................. 65
14. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Jumlah Anak ..................................... 67
15. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Jumlah Tanggungan ........................ 68
16. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Cara Memperoleh Bahan Baku ........ 69
17. Nama Nama Batu Akik dan Harga yang dibayar oleh Pengrajin
Batu Akik ........................................................................................... 72
18. Persetase Jenis Batuan yang Ada di Permukaan Bumi ...................... 82
19. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Jenis Modal yang Digunakan ........... 87
20. Jumlah Pengrajin Batu Akik berdasarkan Rata-Rata Modal .............. 88
21. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Kepemilikan Peralatan ..................... 94
xviii
22. Jenis Peralatan dan Jangka Waktu Penggunaan Untuk Proses
Produksi ............................................................................................. 95
23. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Lama Proses Produksi ...................... 98
24. Hasil Produksi Kerajinan Batu Akik Butir/Hari ................................ 99
25. Jumlah Pengrajin berdasarkan hasil produksi /bulan ......................... 99
26. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Bentuk Kerajinan Batu Akik ............ 100
27. Harga Jual Batu Akik yang ditetapkan oleh Pengrajin ...................... 102
28. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Strategi Pemasaran Batu Akik.......... 104
29. Jumlah Pengrajin Menurut Tingkat Pendapatan Per Rumah
Tangga ................................................................................................ 107
30. Jumlah Pengrajin Berdasarkan Tingkat Pemenuhan Kebutuhan
Pokok Minimum Rumah Tangga ....................................................... 108
31. Jumlah Pengrajin Batu Akik Berdasarkan Hubungan Antara
Tingkat Pendapatan Rumah Tangga dengan Pemenuhan
Kebutuhan Pokok Minimum Rumah Tangga .................................... 109
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pikir Penelitian .................................................................. 29
2. Peta Administrasi Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu......................................................... 43
3. Peta Kontur Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun ............................................ 49
4. Peta Penggunaan Lahan di Desa Simpang Empat Kecamatan
Lengkiti Kabuaten Ogan Komering Ulu ............................................ 52
5. Piramida Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Desa
Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Tahun 2014 ............................ 59
6. Bahan baku yang digunakan pengrajin batu akik .............................. 70
7. Lokasi penambangan Batu Akik (Kebun Karet, Talang Padang) ...... 71
8. Proses penggalian batu akik di lokasi penambangan ......................... 72
9. Hasil pengamatan batuan ................................................................... 74
10. Mesin Gerinda .................................................................................... 90
11. Amplas dan Ban Karet ....................................................................... 90
12. Amplas yang dipasang di mesin gerinda ............................................ 91
13. Mesin Potong ..................................................................................... 91
14. Serlak.................................................................................................. 92
15. Lem perekat amplas ........................................................................... 92
16. Kayu ................................................................................................... 93
17. Palu ..................................................................................................... 93
18. Proses Pemotongan Batu Akik ........................................................... 94
19. Pembentukan Kerajinan Batu Akik .................................................... 94
20. Proses Penghalusan Batu Akik .......................................................... 95
21. Hasil Kerajinan Batu Akik ................................................................. 95
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan nasional negara Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi
yang dapat mempercepat pertumbuhan kesempatan kerja, sehingga pembangunan
dibidang ekonomi merupakan bidang yang paling penting untuk meningkatkan
tarap hidup dan kesejahteraan rakyat. Bidang ekonomi menjadi dinamisator
perubahan dalam pembangunan nasional dan menggerakan perkembangan di
bidang-bidang lainnya .
Berdasarkan data BPS tahun 2007, sebagian besar penduduk Indonesia masih
bekerja di sektor pertanian. Bekerja di sektor pertanian masih banyak dilakukan
oleh masyarakat khususnya masyarakat di daerah pedesaan. Atas dasar hal
tersebut, maka sektor pertanian sampai kini masih tetap menjadi prioritas dalam
pembangunan nasional negara Indonesia. Pada tahun 2009 sampai dengan saat ini,
sektor pertanian berada pada rangking kedua setelah sektor industri yang menjadi
sektor utama yang menyumbangkan dana untuk pembangunan nasional yaitu
sebesar 26,4% . Melihat sumbangan sektor industri yang tidak kecil pada
anggaran dana di Indonesia maka pemerintah memberikan perhatian dan berusaha
meningkatkan kualitas hasil industri (Banowati, 2012: 170)
2
Berdasarkan UUD no 5 Tahun 1984, yang menjelaskan bahwa :
Industri merupakan suatu proses produksi bahan baku menjadi barangsetengah jadi atau barang jadi. Industri disebut juga dengan kegiatanekonomi karena industri merupakan kegiatan ekonomi yang mengolahbahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi atau barang dengan nilaiyang lebih tinggi penggunaannya.
Industri di Indonesia berkembang dengan pesat, banyak industri-industri yang
lahir di sebuah pedesaan ataupun perkotaan. Industri yang banyak terdapat di
daerah pedesaan adalah industri rumah tangga. Industri ini banyak membantu
dalam pertumbuhan ekonomi dan pemecahan masalah kurangnya kesempatan
kerja di Indonesia, dengan adanya industri ini dapat mengurangi tingkat
kemiskinan dan pengangguran yang ada di daerah pedesaan.
Menurut BPS (Tahun 2000), menyatakan bahwa sektor industri mencakup industri
besar (jumlah tenaga kerja ≥ 100 jiwa), industri sedang atau menengah (jumlah
tenaga kerja 21-99 jiwa), dan industri kecil (jumlah tenaga kerja antara 5-19 jiwa),
usaha rumah tangga atau kerajinan rakyat (jumlah tenaga kerja ≤ 5 jiwa).
Salah satu industri rumah tangga yaitu industri kerajinan batu akik. Kerajinan ini
banyak terdapat di pedesaan dan daerah-daerah di Indonesia, termasuk Desa
Simpang Empat Empat, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
Desa Simpang Empat merupakan salah satu desa yang ada di Provinsi Sumatera
Selatan. Desa ini memiliki letak astronomis 104o03'32,6''BT – 104o02'15,9''BT
dan 04o18'1,5''LS –04o17'40,5''LS. Luas total wilayah di Desa Simpang Empat
yaitu 750 Cm atau 7,5 Km. Desa ini terdiri dari 4 dusun dengan jumlah penduduk
total sebanyak 1303 Jiwa yang terdiri dari 673 berjenis perempuan dan 630
3
berjenis kelamin laki-laki. Mata pencaharian penduduk umumnya adalah petani
karet, padi, buruh sadap, wiraswasta, guru, bidan, penambang batu akik, pengrajin
batu akik, dan jenis mata pencaharian lainnya (Monografi Desa Simpang Empat
Tahun 2014).
Penduduk Desa Simpang Empat dikenal sebagai penghasil batu akik, hal ini
berkaitan dengan adanya lahan tambang batu akik di desa tersebut. Selain itu, desa
ini juga memiliki penduduk yang bekerja sebagai pengrajin batu akik yang banyak
terdapat di Dusun IV. Masyoritas penduduk di dusun tersebut bekerja sebagai
penambang dan pengrajin batu akik.
Kegiatan industri rumah tangga berupa kerajinan batu akik merupakan salah satu
upaya pemenuhan kebutuhan pokok, yang sebagian besar diperlukan guna
kelangsungan hidup manusia. Hal ini seperti dinyatakan oleh Manullang dalam
Khairil Anwar (2015) yang membedakan kebutuhan pokok (basic needs) menjadi
dua, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Kebutuhan primer adalah
kebutuhan yang paling utama, untuk mempertahankan hidup seperti makanan,
pakaian, dan perumahan. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang diperlukan
guna melengkapi kebutuhan primer seperti alat--alat dan perabotan.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka adanya industri kerajinan batu akik di Desa
Simpang Empat ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pokok guna
melangsungkan hidupnya baik itu berupa makanan, pakaian, rumah, dan layanan-
layanan sosial di masyarakat.
Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan, diketahui bahwa jumlah pengrajin
batu akik yang terdapat di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten
4
Ogan Komering Ulu berjumlah 21 pengrajin dengan jenis kelamin laki-laki. Rata-
rata pengrajin batu akik ini memiliki umur yang tergolong produktif yaitu mulai
dari umur 23 – 55 tahunan. Status pengrajin yaitu baik itu kawin, belum kawin,
duda. Pengrajin yang memiliki status sudah berkeluarga atau kawin memiliki
kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga atau mencukupi kebutuhan
hidup jumlah tanggungan yang dimiliki. Tingkat pendidikan pengrajin batu akik
yang terdapat di Desa Simpang Empat ini masih tergolong rendah, karena banyak
pengrajin yang hanya mengeyam pendidikan tingkat SD sampai dengan SMA.
Pemenuhan kebutuhan hidup pengrajin dilakukan dengan cara membuat kerajinan
atau perhiasan yang berbahan baku batuan, yang dapat berupa batuan beku,
sedimen dan metamorf. Batuan-batuan ini dimanfaatkan oleh penduduk setempat
untuk dibuat menjadi sebuah kerajinan sebagai perhiasan. Perhiasan tersebut dapat
berupa mata cincin, gelang dan liontin/kalung, dan lain-lain.
Pengrajin batu akik ini memperoleh bahan baku dengan cara menggali sendiri di
lokasi penambangan batu akik, membeli dari penambang batu akik, barter dengan
pengrajin lainnya. Pengrajin mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku
berkualitas tinggi dan dalam jumlah yang banyak di lokasi penambangan. Selain
itu, pengrajin juga mengalami kesulitan berupa modal dikarenakan untuk
mendapatkan bahan batu akik yang baik dibutuhkan modal yang cukup banyak
untuk membayar lahan tambang, membeli bahan baku, dan membeli peralatan
yang digunakan untuk mengolah batu akik. Kesulitan yang dialami pengrajin ini
akan berdampak pada tingkat pendapatan yang akan diperolehnya, karena dalam
bisnis barang yang memiliki kualitas yang baik akan memperoleh harga yang
tinggi pula dan begitu pula sebaliknya.
5
Pengrajin batu akik memproduksi kerajinannya dengan menggunakan alat-alat
yang sederhana, dengan lama pengerjaanya yaitu 30 – 45 menit sesuai dengan
ukuran dan bentuk yang diinginkan konsumen. Setiap kerajinan batu akik
memiliki harga tersendiri, sesuai dengan warna yang diinginkan konsumen
dengan harga termurah mulai dari Rp. 50.000,- sampai dengan harga yang tak
terhingga. Warna yang tersedia pada pengrajin di Desa Simpang Empat yaitu biru,
ungu, kuning, merah, hijau, putih, bergaris-garis danlain sebagainya. Hasil
kerajinan dijual kepada kolektor batu/agen-agen/pedagang ataupun perorangan
yang meminati batu akik. Sebagian pengrajin batu akik memasarkan hasilnya
melalui media sosial seperti BBM, Facebook dan media sosial lainnya. Pemasaran
batu akik hampir mencapai seluruh Indonesia, tetapi pengrajin tidak
memasarkannya sendiri. Biasanya para kolektor atau tengkulak yang akan
memasarkannya kembali ke luar kota.
Dalam rumah tangga setiap pengrajin mengalami ketidakpastian pendapatan baik
perhari ataupun perbulan, sedangkan kebutuhan hidup minimal harus selalu
terpenuhi. Dengan ketidakpastian ini terjadi penurunan pendapatan bagi
pengrajin. Pengrajin yang memiliki pekerjaan sampingan dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan pendapatan tersebut, tetapi bagi pengrajin yang tidak
memiliki pekerjaan lain maka pemenuhan kebutuhan hidupnya tergantung dari
pendapatannya sebagai pengrajin batu akik.
Atas dasar uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “ Karakteristik Sosial Ekonomi Pengrajin Batu akik di Desa
Simpang EmpatEmpat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu
Sumatera Selatan Tahun 2015”.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat muncul beberapa masalah yang dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Tingkat pendidikan pengrajin yang tergolong rendah
2. Jumlah anak yang akan mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan pokok
3. Jumlah tanggungan yang mempengaruhi tingkat pemenuhan kebutuhan pokok
4. Sulitnya memperoleh bahan baku yang berkualitas baik
5. Kurangnya modal pengrajin
6. Masih sederhananya peralatan yang digunakan pengrajin
7. Lamanya proses pemroduksian atau pemrosesan kerajinan batu akik
8. Kurangnya cara atau strategi pemasaran kerajinan batu akik
9. Rendahnya harga jual kerajinan batu akik
10. Rendahnya pendapatan atau upah yang didapatkan pengrajin batu akik
11. Sulitnya memenuhi kebutuhan hidup pengrajin batu akik
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan permasalahannya yaitu: “Bagaimanakah Karakteristik Sosial
Ekonomi Keluarga Pengrajin Batu Akik di Desa Simpang EmpatEmpat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan Tahun
2015?”.
Untuk menjawab masalah tersebut, maka rincian pertanyaan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
7
1. Bagaimanakah tingkat pendidikan pengrajin batu akik di Desa Simpang
Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
2. Berapakah jumlah anak pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
3. Berapakah jumlah tanggungan pengrajin batu akik di Desa Simpang
Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
4. Bagaimanakah cara memperoleh bahan baku dan termasuk jenis batuan
apakah batu akik yang digunakan oleh pengrajin di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
5. Berapakah jumlah modal yang dikeluarkan oleh setiap pengrajin batu akik
di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering
Ulu?
6. Jenis peralatan apasajakah yang digunakan pengrajin batu akik di Desa
Simpang EmpatKecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
7. Bagaimanakah langkah-langkah produksi kerajinan batu akik dan hasil
produksi yang diperoleh setiap bulan pengrajin di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
8. Berapakah harga jual setiap produk pengrajin batu akik di Desa Simpang
Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
9. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengrajin batu akik
di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering
Ulu?
10. Berapakah pendapatan pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu?
8
11. Bagaimanakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok pengrajin batu akik di
Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering
Ulu?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mendapatkan informasi tentang :
1. Tingkat pendidikan pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
2. Jumlah anak pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat Kecamatan
Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
3. Jumlah tanggungan pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
4. Cara memperoleh bahan baku dan jenis-jenis batuan yang digunakan
sebagai bahan baku kerajinan batu akik di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
5. Jumlah modal yang dikeluarkan oleh setiap pengrajin batu akik di Desa
Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
6. Peralatan yang digunakan pengrajin batu akik di Desa Simpang
EmpatKecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
7. Langkah-langkah produksi kerajinan batu akik dan hasil produksi setiap
bulan pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu.
9
8. Harga jual setiap batu akik di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu.
9. Cara pemasaran batu akik di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti
Kabupaten Ogan Komering Ulu
10. Pendapatan pengrajin batu akik di Desa Simpang EmpatKecamatan
Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu
11. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok pengrajin batu akik di Desa Simpang
EmpatKecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
E. Manfaat Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program
Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Sebagai bahan masukan bagi pengrajin untuk mengelola dan memanfaatkan
Sumber Daya Alam (Lahan tambang Batuan) dan mengembangkan industri
kerajinan batu akik di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten
Ogan Komering Ulu Provinsi Sumatera Selatan.
3. Sebagai bahan ajar pada mata pelajaran IPS Geografi:
a. SMP Kelas VII Semester 1 Materi “ Sumber Daya Manusia
Indonesia Serta Tata Kehidupan Sosial dan Budaya di Indonesia”.
b. SMP Kelas VIII Semester II Materi “Peran Pranata ekonomi yang
mengatur prilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam”.
10
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup obyek penelitian yaitu Karakteristik Sosial Ekonomi
Pengrajin Batu akik
2. Ruang lingkup subyek penelitian yaitu pengrajin batu akik yang terdapat di
Dusun IV, Desa Simpang Empat, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan
Komering Ulu.
3. Ruang lingkup tempat penelitian yaitu Desa Simpang EmpatEmpat,
Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
4. Ruang lingkup waktu yaitu tahun 2015.
5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Geografi Sosial dan
Geografi Ekonomi.
Menurut Bintarto (1977:10) Geografi Sosial adalah cabang geografi yang bidang
studinya yaitu aspek keruangan gejala di permukaan bumi, yang mengambil
manusia sebagai objek pokok. Geografi sosial terbagi menjadi beberapa cabang
yaitu Geografi Penduduk, Geografi Ekonomi, Geografi Politik, dan lain-lain.
Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja (1988: 54) Geografi Ekonomi adalah
cabang geografi manusia yang bidang studinya struktur keruangan aktivitas atau
kegiatan ekonomi. Dengan demikian titik berat studinya adalah aspek keruangan
struktur ekonomi manusia yang termasuk kedalamnya bidang pertanian, industri,
perdagangan, transportasi, komunikasi dan lain sebagainya.
Dalam penelitian ini digunakannya Geografi Sosial dan Ekonomi sebagai ruang
lingkup ilmu, karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk memberikan
informasi yang menggambarkan karakteristik sosial ekonomi pengrajin batu akik
di Desa Simpang Empat, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu.
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Geografi
Geografi adalah ilmu pengetahuan yang mencitrakan (to describe), dengan
menerangkan sifat-sifat bumi serta menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk,
serta mempelajari corak khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi
dari insur-unsur bumi bagi kehidupan manusia, dalam konteks ruang dan waktu.
(Bintarto, 1977:9).
Berdasarkan pengertian diatas dijelaskan bahwa geografi menganalisa mengenai
hubungan antara manusia, alam, kehidupan manusia dalam konteks keruangan
dan waktu. Maka dalam penelitian ini peneliti akan menggambarkan atau
mendeskripsikan mengenai Karaketristik Sosial Ekonomi Pengrajin Batu Akik.
2. Geografi Sosial dan Geografi Ekonomi
2.1 Geografi Sosial
Menurut Miller dan Reiner yang dikutip dalam Budiyono (2003: 2) Geografi
Sosial adalah mempelajari pertumbuhan dan persebaran penduduk, tipe-tipe
pemukiman dan persebarannya, serta perwujudan budaya manusia pada agama,
bahan organisasi kemasyarakatan, dan sebagainya. Geografi sosial adalah bagian
dari geografi yang menelaah mengenai adaptasi kelompok manusia kepada
12
lingkungan alamnya dan relasi antar wilayah yang disusun oleh aneka adaptasi
dan orientasi geografis dari kelompok masyarakat dalam wilayah yang
bersangkutan (Daldjoeni, 1987).
2.2 Geografi Ekonomi
Geografi Ekonomi adalah cabang geografi manuusia yang bidang studinya
berdasarkan struktur keruangan aktivitas ekonomi. Dengan demikian titik berat
studinya adalah aspek keruangan struktur aktivitas ekonomi manusia yang
termasuk ke dalamnya bidang pertanian, indusri, perdagangan, transportasi dan
komunikasi dan lain-lainnya. Dari pengertian tersebut nampak bahwa pokok-
pokok yang akan dibahas dalam geografi ekonomi mencakup bentuk-bentuk
perjuangan hidup manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan materialnya dengan
berbagai masalahnya dalam interaksi keruangan (Sumaatmadja, 1988:54)
Kaitan penelitian ini dengan kajian geografi ekonomi yaitu berhubungan dengan
aspek kependudukan dan aktivitas manusia, seperti produksi, modal, peralatan,
pendapatan, pemenuhan kebutuhan pokok minimum rumah tangga.
3. Geologi
Geologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang gejala-
gejala yang berkaitan dengan proses terbentuknya bumi, keberadaan bumi,
sertafenomena lainnya yang berkaitan dengan bentukan-bentukan alam (Puturuhu,
2015: 1)
13
4. Mineralogi dan Petrologi
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mengenai unsur-unsur penyusun batuan
yang berupa mineral, sedangkan Petrologi adalah ilmu yang mempelajari
mengenai Unsur-unsur batuan sebagai penyusun kerak bumi (Sudarmi, 2011: 5).
5. Pengertian Kerajinan Batu akik
Kerajinan merupakan salah satu usaha untuk membuat suatu karya. Atau
Kerajinan adalah suatu usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan penuh
semangat ketekunan, kecekatan, kegigihan, berdedikasi tinggi dan berdaya maju
yang luas dalam melakukan suatu karya, (Kadjim 2011:10). Sedangkan batu akik
adalah batu-batuan alam yang disebut oleh masyarakat dengan sebutan batu akik.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kerajinan batu akik
adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pengrajin dengan menjadikan batu akik
sebagai karya yang dihasilkan dari usahanya.
6. Sosial Ekonomi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:958) kata sosial berarti segala
sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Sedangkan ekonomi berarti ilmu
yang mengenai asas-asas produksi, distribusi dan produksi barang-barang serta
kekayaan (seperti keuangan, perindustrian dan perdagangan) (Kamus Besar
Bahasa Indonesia (1996: 251).
Berdasarkan pengertian di atas bahwa sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan masyarakat yang berhubungan dengan suatu produksi yang akan
14
berpengaruh terhadap kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat yaitu seperti
sandang, pangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain.
Menurut I Gusti Ngurah Agung dan Akhir Matua Harahap dalam Aris Ananta
(1993:21) bahwa karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat
lahir, tingkat pendidikan dan lain sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi
aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan, status pekerjaan, lapangan pekerjaan dan
pendapatan. Jadi, Karakteristik sosial ekonomi merupakan gambaran atau
pencirian jenis-jenis penggelompokan berdasarkan aspek sosial dan ekonomi.
Karakteristik sosial ekonomi dalam penelitian ini mencakup : tingkat pendidikan,
jumlah anak, jumlah tanggungan, bahan baku dan jenis bahan baku, modal,
peralatan, produksi, harga jual, pemasaran,pendapatan, dan tingkat Pemenuhan
kebutuhan pokok pengrajin.
7. Tingkat Pendidikan Pengrajin Batu Akik
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
tentang jalur, jenjang dan jenis pendidikan pasal 14 menyebutkan bahwa jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi.
Pada pasal 17 mengenai pendidikan dasar pada ayat (2) menyatakan bahwa
pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)
atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
15
Kemudian pada pasal 18 mengenai pendidikan menengah pada ayat (3)
menyatakan bahwa pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
(SMA) , Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruaan (SMK), Dan
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.
Sedangkan pasal 19 mengenai pendidikan tinggi pada ayat (1) menyatakan bahwa
pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program pendidikan Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, dan
Doktor yang diselenggarakan oleh perguruaan tinggi.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka tingkat pendidikan dapat dikelompokan
menjadi tiga golongan, yaitu:
a. SD dan SMP : Tingkat pendidikan rendah
b. SMU/ SMK : Tingkat pendidikan menengah
c. Diploma/ Sarjana : Tingkat pendidikan tinggi
Dengan demikian yang dimaksud dengan tingkat pendidikan adalah tingkat
pendidikan formal yang telah dicapai dari lembaga pendidikan sekolah oleh
seseorang. Kaitan tingkat pendidikan dengan pengrajin batu akik adalah
bagaimana tingkat pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh pengrajin batu
akik di Desa Simpang Empat.
8. Jumlah Anak Keluarga Pengrajin Batu Akik
Jumlah anak artinya banyaknya anak yang dimiliki dalam satu keluarga, dimana
anak tersebut dalam keadaan hidup. Sehubungan dengan pengertian lahir hidup
dalam suatu keluarga. Menurut Mantra (2000:145) Fertilitas adalah sama dengan
16
kelahiran hidup (live birth) yaitu terlepasnya bayi dari rahim sejiwa perempuan
dengan adanya tanda-tanda kehidupan; misalnya berteriak, bernafas, jantung
berdenyut dan sebagainya. Apabila waktu dilahirkan tidak ada tanda-tanda
kehidupan disebut lahir mati (stil birth) yaitu didalam demografi tidak dianggap
sebagai satu peristiwa kelahiran. Dari pernyataan itu jumlah anak adalah jumlah
anak yang lahir hidup yang dimiliki dalam rumah tangga. Jumlah anak akan
mempengaruhi besar kecilnya suatu keluarga. Seperti yang dikemukakan oleh
Ahmadi (2007:250), bahwa:
a. Keluarga besar, keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan ≥ 3 jiwa anak
b. Keluarga kecil, keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan < 3 jiwa anak.
9. Jumlah Tanggungan Keluarga Pengrajin Batu Akik
Tanggungan ialah orang atau orang-orang yang masih berhubungan keluarga atau
masih dianggap berhubungan keluarga serta hidupnya pun ditanggung (Halim,
1990:12).Sedangkan jumlah tanggungan menurut pendapat Ahmadi (2007:231),
manyatakan bahwa:
a. Tanggungan kecil, apabila jumlah tanggungan ≤ 5 orang
b. Tanggungan besar, apabila jumlah tanggungan > 5 orang
Jadi jumlah tanggungan adalah jumlah orang yang terdapat dalam satu keluarga
atau rumah tanga yang berada dalam satu rumah yang keperluan hidupnya
ditanggung oleh kepala keluarga.
17
10. Bahan Baku dan Jenis-Jenis Bahan Baku Kerajinan Batu Akik
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana bahan
tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya (merupakan bagian
terbesar dari bentuk barang). Bahan baku adalah bahan baku yang diolah maupun
tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bahan baku)
Bahan baku terbagi menjadi 2 yaitu :
1) Bahan baku langsung / direct material adalah semua bahan baku yang
merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang
dikeluarkan untuk membeli bahan baku langsung mempunyai hubungan
erat dan sebanding dengan jumlah barang yang dihasilkan.
2) Bahan baku tidak langsung / indirect material adalah bahan baku yang
ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak
pada barang jadi yang dihasilkan.
10.1 Batuan
Batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama dari materi bumi.
Beberapa batuan terutama tersusun dari sejenis mineral saja, dan sebagian
kecilnya dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik, serta bahan-bahan
vulkanik lainnya (Sudarmi, 2011: 13). Batuan (rock) sebagai massa yang terdiri
dari satu atau lebih macam mineral yang membentuk satuan terkecil dari kerak
bumi dan mempunyai komposisi kimia dan mineral yang tetap, sehingga dengan
jelas dapat dipisahkan satu dengan yang lain atau batuan adalah agregat alami dari
18
satu atau beberapa mineral dan termasuk substansi-substansi yang nonkristalin
(Puturuhu, 2015: 24).
a. Batuan Beku
Menurut Danang Endarto yang dikutip dalam Sudarmi (2011: 25) adalah batuan
yang terbentuk dari magma, baik dibawah permukaan bumi maupun diatas
permukaan bum. Ciri khas batuan beku adalah kenampakan yang kristalin, yaitu
kenampakan suatu massa dari unit-unit terkecil yang saling mengunci
(interlocking) kecuali gelas yang bersifat kristalin.
Dalam mengidentifikas batuan beku dapat dilihat segi fisik yaitu melalui tekstur,
struktur dan komposisi mineral.
a) Tekstur yaitu keadaan atau hubungan yang erat antar mineral-mineral
sebagai bagian dari batuan dan antara mineral-mineral dengan massa gelas
yang membentuk massa dasar dari batuan. tekstur batuan ditentukan oleh
empat hal yaitu kristalinitas, granularitas, bentuk kristal dan hubungan
antar kristal.
b) Struktur kenampakan batuan secara makro yang meliputi kedudukan
lapisan yang jelas/umum dari lapisan batuan. Pada umumnya batuan beku
tanpa struktur (masif), sedangkan struktur-struktur yang ada pada batuan
beku dibentuk oleh kekar (Joint) atau rekahan (fracture) dan pembekuan
magma.
c) Komposisi mieral pada batuan beku dapat ditentukan dengan mengunakan
indeks warna dari batuan kristal, yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu
mineral felsik (berwarna terang dan terdiri dari mineral utama kwarsa,
19
feldspar, feldsatoid, dan muskovit) dan mineral mafik (warna gelap,
terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin). (Sudarmi, 2014: 2-4)
b. Batuan Sedimen
Menurut Petti Hohn ang dikutip dalam Sudarmi (2011: 42) batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk dari akumulasi hasil perombakan batuan yang sudah ada
sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang diendapkan lapis
demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.
Batuan sedimen sangat banyak jenisnya dan tersebar sangat luas (±75% dari luas
permukaan bumi) dengan ketebalan dimulai dari Cm – Km. Batuan Sedimen
dikelompokkan menjadi Batuan Sedimen Detritus (Klastik), Batuan Sedimen
Karbonat batuan sedimen evaporit, batuan sedimen batubara dan batuan sedimen
silika.
Dalam mengidentifikas batuan beku dapat dilihat segi fisik yaitu melalui tekstur,
besar butir, pemilahan (sorting), kebundaran (Roundness), Kemas (favric),
porositas, warna, dan kekompakan.
a) Tekstur adalah segala kenampakan yang menyangkut butir sedimen seperti
besarti besar butir, kebundaran, pemilahan dan kemas. Tektur
mencerminkan proses yang telah dialami batuan tersebut (transportasi dan
pengendapannya) dan dapat digunakan untuk menginterpretasikan
lingkungan pengendapannya.
20
b) Besar butir (Grain Size) adalah ukuran/diamater butiran, yang merupakan
unsur utama dari batuan sedimen klastik, yang berhubungan dengan tingkat
energi pada saat transportasi dan pengendapan.
c) Pemilahan (sorting) adalah derajat keseragaman butir. istilah yang dipakai
dalam pemilahan adalah terpilah sangat baik, terpilah baik, terpilah sedang
terpilah buruk dan terpilah sangat buruk.
d) Kebundaran (Roundness) adalah tingkat kebundaran atau ketajaman sudut
butir yang mencerminkan tingkat abrasi selama transportasi. kebundaran
dipengaruhi oleh komposisi besar butir, jenis transportasi, jarak transportasi
dan resistensi butir. Istilah yang dipakai dalam kebundaran adalah sangat
menyudut, menyudut, menyudut tanggung, membundar tanggung,
membundar dan sangat membundar.
e) Kemas (fabric)adalah sifat hubungan antar butir di dalam suatu masa dasar
diantara semenya, sebagai fungsi orientasi butir dan Packing. Kemas secara
umum dapat memberikan gambaran tentang arah aliran dalam sedimentasi
serta keadaan porositas dan permeabilitas batuan. Istilah yang dipakai
adalah kemas terbuka (bila butir tidak saling bersentuhan) dan kemas
terbuka (bila butir saling bersentuhan).
f) Porositas adalah perbandingan antar volume rongga dengan volume total
batuan (dinyatakan dalam persen). Porositas dapat diuji dengan meneteskan
cairan (air) ke dalam batuan. Istilah yang dipakai adalah porositas baik
(batuan menyerap air), porositas sedang (diantara baik-buruk), dan
porositas buruk (batuan tidak menyerap air).
21
g) Warna pmencerminkan komposisi butiran penyusun batuan sedimen dan
dapat digunakan untuk menginterpretasikan lingkungan pengendapannya.
h) Kekompakan adalah sifat fisik batuan yang dapat diukur dengan melihat
kekompakan batuan berupa sangat padat (Dense), keras dan padat (Hard),
agak keras tetapi masih dapat digores dengan jarum baja (Medium Hard),
lunak, mudah tergores dan dipecahan (Soft), keras tetapi dapat diremas
dengan tangan(Friable),berongga (Spongy). (Sudarmi, 2014: 9-13)
c. Batuan Metamorf
Batuan Metamorf adalah batuan yang terbentuk sebagai akibat dari metamorfosa
pada batuan yang ada karena perubahan temperatur dan tekanan secara bersamaan
(Dhauhari Noor, 2006: 82). Batuan metamorf adatlah batuan magma, sedimen
atau batuan metamorf lainnya. Semua proses perubahan struktur batuan atau
metamorfisme terjadi di dalam pegunungan baru tempat batuan terlipat dan
tertekan dibawah batuan lain. Akhirnya batuan metamorf muncul ke permukaan
bumi, tetapi hanya setelah pegunungan terkikis (Sudarmi, 2011: 57)
Dalam mengidentifikas batuan beku dapat dilihat segi fisik yaitu melalui struktur,
tekstur, kilap, warna, kekerasan, dan kristal.
a) Struktur batuan terbagi menjadi dua yaitu struktur foliasi yaitu struktur
paralel yang dibentuk oleh mineral pipih/mineral prismatik, dan non foliasi
yaitu struktur yang dibentuk oleh mineral-mineral yang equidimensional
dan umumnya terdiri dari butiran-butiran granular.
b) Tekstur batuan metamorf adalah kenampakan batuan berdasarkan ukuran,
bentuk atau orientasi, butir mineral individual penyusun batuan metamorf.
22
c) Kilap merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh mineral
saat terkena cahaya. Kilap dibagi menjadi kilap logam dan kilap bukan
logam.
d) Warna merupakan kenampakan langsung pada batuan, akan tetapi tidak
dapat diandalkan dalam pemberian mineral karena suatu mineral dapat
memiliki lebih dari satu warna.
e) Kekerasan ketahanan mineral terhadap goresan. Standar kekerasan yang
biasa dipakai adalah skala kekerasan oleh Frederich Mohs yaitu skala
Mohs.
f) Kristal adalah sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris
dan atom-atomya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal yang memiliki
sifat yang berlainan. (Sudarmi, 2014: 15-23)
d. Batu Akik
Batu akik atau Agate merupakan salah satu batuan metamorf. Batuan ini terdiri
dari mineral dengan corak bergaris-garis (Sudarmi, 2011: 82). Batu Akik yang
sering digunakan oleh pengrajin di Desa Simpang Empat tidak hanya akik yang
berupa corak beraris-garis, akan tetapi juga ada batuan yang terdiri dari satu jenis
batuan saja. Batuan-batuan tersebut dapat dari batuan beku, sedimen ataupun
metamorf.
11. Peralatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:30) Alat adalah suatu benda yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu : perkakas, perabotan yang dipakai untuk
mencapai maksud atau alat adalah benda yang digunakan untuk memotong atau
23
membelah sesuatu yang keras.Sedangkan peralatan adalah berbagai benda-benda
yang digunakan untuk dapat membantu dalam mengerjakan sesuatu untuk dapat
mencapai maksud yang diinginkan.
Jadi peralatan adalah benda-benda yang dipakai oleh seseorang untuk membantu
memudahkannya mengerjakan sesuatu dapat berupa perkakas dan perabot.
12. Modal Pengrajin Batu Akik
Menurut Danny Kartasapoetra dan Agoes Rahmat (1982) Modal adalah semua
alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan
imbalan berupa bunga modal kepada pemilik modal atau modal adalah peralatan
untuk dapat memproduksi suatu barang atau jasa, dan tidak hanya berbentuk uang.
Modal dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a) Modal Privat atau modal perseorangan, yaitu semua peralatan
produksiyang menjadi milik seseorang, pemilik yang bertindak sebagai
pemilik dan penguasa akan memanfaatka modalnya untuk memperoleh
hasi, yang keuntungannya milik pribadi.
b) Modal sosial adalah modal yang peralatan ini diadakan untuk mencukupi
keperluan masyarakat, modal ini dapat berwujud :
- Modal lancar yaitu jika modal dipakai untuk memproduksi sekaligus
modal itu akan hilang karena bersamaan dengan selesainya kegiatan
produksi,
24
- Modal tetap yaitu peralatan yang dimilik untuk menunjang produksi
yang sifat dan bentuknya tetap/tidak berubah, seperti mesin-mesin,
gedung dan lain-lain sehingga dapat digunakan berulang-ulang.
Jadi, modal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peralatan baik itu uang
maupun benda-benda produksi yang digunakan untuk dapat memproduksi barang
dan jasa.
13. Produksi Kerajinan Batu Akik
Proses adalah segala usaha/kegiatan/pekerjaan manusia yang dimanfaatkan untuk
menghasilkan sesuatu barang yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, baik
dengan secara memberikan tambahan-tambahan maupun dengan secara merubah
bentuk barang tersebut. Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu cara,
metode ataupun teknik yang menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan
menggunakan faktor produksi yang ada. Sedangkan menurut Assauri (1995)
proses produksi adalah adalah suatu cara/metode/teknik bagaimana sesungguhnya
sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk
memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan yang menciptakan/menambah
kegunaan barang atau jasa.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan oleh manusia untuk
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor
yang ada seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan dana agar bermanfaat bagi
kehidupan manusia.
25
14. Harga Jual Batu Akik
Harga adalah nilai barang yang ditentukan atau dirupakan dengan uang. Harga
merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan suatu
produk. Menurut kotler (2001:439) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan
atas suatu produk dan jasa. atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki/menggunakan produk dan jasa tersebut.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah
sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk
atau jasa yang diinginkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
15. Pemasaran Batu Akik
Menurut Kotler & Keller yang dikutipdalam Nanda
Limakrisnadanwilhelmusharysusilo (2012: 20) pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain.
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh seseorang untuk
menawarkan dan mempertukarkan benda atau barang yang dimilikinya dengan
apa yang mereka inginkannya melalui proses sosial dan juga manajerial.
26
16. Pendapatan Pengrajin Batu Akik
Menurut Pitomo (1985:21) Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa
barang atau uang, dari pihak lain atau hasil sendiri dengan jalan menilainya
dengan uang atau harga yang berlaku pada saat ini.
Berdasarkan pendapat yang ada di atas, maka pendapatan adalah upah atau
perolehan yang diterima individu atas jasa yang telah diberikan yang dapat berupa
uang atau barang.
17. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Keluarga Pengrajin Batu Akik
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk
dapat hidup wajar. Manullang dalam Khairil Anwar (2015) yang membedakan
kebutuhan pokok (basic needs) menjadi dua, yaitu kebutuhan primer dan
kebutuhan skunder. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang paling utama,
untuk mempertahankan hidup seperti makanan, pakaian, dan perumahan.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang diperlukan guna melengkapi
kebutuhan primer seperti alat‑alat dan perabotan.
Menurut Arie Kusuma Dewa yang dikutipdalamTotok Mardikanto (1990:23)
pemenuhan kebutuhan pokok berdasarkan sembilan bahan pokok yang meliputi;
beras, ikan asin , gula pasir, tekstil kasar, minyak tanah, minyak goreng , garam ,
sabun cuci, dan kain batik. Standar tersebut masih dalam bentuk barang, maka
perlu dirupiahkan sesuai dengan harga yang berlaku saat penelitian. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:
27
Tabel 1. Rincian Kebutuhan Pokok Minimum Perkapita Per Tahun di DesaSimpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering UluTahun 2015
No Jenis KebutuhanPokok
JumlahKebutuhan
Harga Satuan(Rp)
Total (Rp)
1) Beras 140 Kg 11.000/Kg 1.540.0002) Ikan Asin 15 Kg 40.000/Kg 600.0003) Gula Pasir 3.5 Kg 13.000/Kg 45.500
4) Tekstil Kasar 4 Meter 30.000/m 120.0005) Minyak Goreng 6 Kg 13.000/Kg 78.000
6) Minyak Tanah 60 Liter 10.000/liter 600.0007) Garam 9 Kg 2.000/Kg 18.000
8) Sabun 20 Kg 15.000/Kg 300.0009) Kain Batik 2 Potong 70.000/potong 140.000
Jumlah 3.441.500
Sumber : Hasil pra survei 2015
Berdasarkan Tabel 1 diatas bahwa kebutuhan pokok minimum perkapita per tahun
berdasarkan harga jual 9 bahan pokok sebesar Rp 3.441.500,- dan bila dihitung
perbulan maka kebutuhan pokok minimumnya Rp 3.451.500 dibagi 12 bulan yaitu
Rp 286.791,- dibulatkan menjadi Rp 287.000 dikalikan dengan jumlah jiwa dalam
rumah tangga, sehingga akan didapat total kebutuhan minimum rumah tangga per
bulan. Dengan ketentuan apabila jumlah pemenuhan kebutuhan pokok minimum
per rumah tangga per bulan kurang dari atau sama dengan pendapatan bersih yang
diperoleh rumah tangga per bulan maka pemenuhan kebutuhan pokok minimum
per rumah tangga per bulan tidak terpenuhi, dan sebaliknya apabila jumlah
pemenuhan kebutuhan pokoknya lebih besar maka pemenuhan kebutuhan pokok
minimum per rumah tangga per bulan terpenuhi.
B. Kerangka Pikir
Bahwa jenis pekerjaan dibidang industri kerajinan pada kehidupan masyarakat
dewasa ini, mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini nampak pada industri
28
kerajinan yang berbahan baku dari jenis batu-batuan alam untuk dibuat menjadi
sebuah perhiasan.
Keberadaan masyarakat pengrajin batu akik ini bahkan menjadi sumber
pendapatan yang digunakan masyarakat untuk mencukupi segala kebutuhan
keluarga baik dari segi kebutuhan sosial dan ekonomi keluarga pengrajin,
sehingga tingkat kesejahteraan hidupnya tergantung dari hasil usaha yang
dilakukan pengrajin.
Dalam rumah tangga setiap pengrajin mengalami ketidakpastian pendapatan baik
perhari ataupun perbulan, sedangkan kebutuhan hidup harus selalu terpenuhi.
Ketidakpastian pendapatan ini dipengaruhi oleh kurangnya modal yang diperlukan
untuk membeli bahan baku, membeli peralatan, dan membayar lokasi
penambangan, sulitnya mendapatkan bahan baku yang memiliki kualitas yang
baik untuk bersaing di pasaran, dan kurangnya strategi pemasaran dari pengrajin
batu akik.
Dalam hal penambangan batu akik dan strategi pemasaran yang dilakukan
pengrajin dipengaruhi oleh jenjang pendidikan yang pernah mereka tempuh.
Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi cara dan pola pikir terhaap sesuatu.
Selain itu, harga jual yang rendah dan minat konsumen yang sudah berkurang
terhadap kerajinan batu akik mempengaruhi jumlah pendapatan yang diterima
oleh pengrajin. Kemudian pendapatan, jumlah anak dan jumlah tanggungan yang
dimiliki oleh pengrajin batu akik akan berpengaruh terhadap tingkat pemenuhan
kebutuhan hidup.
29
Atas dasar pemikiran tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan kajian
yaitu “ Karakteristik Sosial Ekonomi Pengrajin Batu akik di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu pada Tahun 2015”.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Industri Rumah Tangga : Kerajinan Batu Akik
Pengarjin Batu Akik
Karakteristik Sosial Ekonomi Pengrajin Batu Akik
Jumlah Anak
Bahan Baku
Jumlah Tanggungan
Peralatan
Modal
Harga Jual
Pendapatan
Tingkat Pendidikan
Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Produksi
Strategi Pemasaran CaraMemperoleh
Jenis Bahan Baku
Hasil Produksi
30
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. (Sugiyono, 2005:2). Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah
metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2005:20) “Metode deskriptif adalah suatu
metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil
penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.
Berdasarkan dari pendapat di atas, maka penelitian ini menggunakan metode
deskriptif karena bertujuan untuk menggambarkan karakteristik sosial ekonomi
pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten
Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan Tahun 2015 .
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Berdasarkan
pendapat terebut, maka populasi dari penelitian ini adalah para pengrajin batu akik
yang terdapat di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan
Komering Ulu Sumatera Selatan. Jumlah Pengrajin batu akik yang terdapat di
Desa Simpang Empat yaitu 21 orang.
31
2. Sampel
Menurut Arikunto (1991:104) sampel adalah sebagian atau wakil daari populasi
yang akan diteliti dengan menggunakan cara-cara tertentu. Sedangkan untuk
mengambil besarnya sampel dalam penelitian ini penulis mengacu pada pedapat
Suharsimi Arikunto (1991:170) yaitu untuk sekedar ancer-ancer apabila subyek
kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya dan apabila subyek lebih dari
100 maka dapat diambil sampel antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka pada penelitian ini tidak menggunakan
sampel karena jumlah populasi penelitian hanya 21 pengrajin sehingga penelitian
ini merupakan penelitian populasi dengan jumlah responden 21 orang.
C. Variabel Penelitian dan Indikator penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan sesuatu yng diturunkan dari konsep. Konsep tersebut
dikatakan variabel apabila memiliki variasi nilai. Variabel merupakan sesuatu
yang menjadi objek pengamatan dalam penelitian sebagai suatu cara yang akan
menjadi peran dalam peristiwa tersebut. Adapun variabel dalam penelitian ini
adalah : pendidikan, jumlah anak , jumlah tanggungan, asal bahan baku, modal,
peralatan, produksi, harga jual, pemasaran, pendapatan, dan tingkat pemenuhan
kebutuhan pokok.
32
2. Indikator Penelitian
2.1 Pendidikan pengrajin batu akik
Kriteria tingkat pendidikan pengrajin batu akik yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah lama pendidikan formal yang telah dicapai dari lembaga
pendidikan. Adapun kriteria pendidikan digolongkan menjadi 3 yaitu :
a. SD dan SMP : Tingkat pendidikan rendah
b. SMU/ SMK : Tingkat pendidikan menengah
c. Diploma/ Sarjana : Tingkat pendidikan tinggi
2.2 Jumlah Anak Pengrajin batu akik
Dalam penelitian ini yang dapat dikatakan anak adalah anak yang lahir hidup.
Adapun kriteria yang digunakan dalam pengukurannya adalah :
a. Keluarga besar, keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan ≥ 3 jiwa anak
b. Keluarga kecil, keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan < 3 jiwa anak.
Jadi, apabila dalam satu keluarga memiliki anak ≥ 3 jiwa maka tergolong banyak
begitujuga sebaliknya.
2.3 Jumlah tanggungan Pengrajin Batu Akik
Dalam penelitian ini yang dikatakan tanggungan adalah orang-orang yang terdapat
dala satu keluarga yang menjadi tanggungan kepala keluarga. Adapun kriteria
yang digunakan dalam pengukurannya yakni:
a) Kecil, apabila jumlah tanggungan < 5 jiwa
b) Besar apabila jumlah tanggungan ≥5 jiwa
33
2.4 Bahan Baku dan jenis-jenis batuan
Bahan baku adalah bahan baku yang diolah maupun tidak diolah yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri. Bahan baku berupa batuan
yang digunakan termasuk jenis batuan beku, sedimen dan metamorf. Kriteria
pengukuran jenis batuan yaitu :
Tabel 2. Lembar Pengamatan Batuan
No KlasifikasiBatuan
Ciri yangtampak
Nama Batuan JenisBatuanSebutan
MasyarakatIlmiah
1 Warna2 Ukuran Butir3 Bentuk Kristal4 Kilap5 Pemilahan6 Kebundaran7 Porositas8 Sifat batuan9 KekerasanSumber : Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar (Sudarmi, 2014: 28)
Cara menentukan kelasifikasi batuan yaitu :
a) Warna yaitu warna yang tampak pada batuan dan dapat dilihat melalui
kasat mata.
b) Ukuran butir yaitu Fanerik (menggunakan mata biasa dan berdasarkan
diamaternya) halus (< 1 m), sedang (1-5 mm), kasar (5 - 30 mm)dan
sangat kasar (> 30 mm) dan Afanitik (menggunakan mikrosop).
c) Bentuk kristal terdiri dari Euhedral (apabila batas mineral adalah betuk
asli dari bidang kristal), Subhedral (apabila sebagian batas kistalnya sudah
tidak terlihat lagi), dan Anhedral (apabila mineral sudah tidak mempunyai
bidang asli).
34
d) Kilap batuan dibedakan menjadi 2 yaitu kilap logam (apabila mineral
mempunyai kilapan seperti logam) dan kilap bukan logam (terbagi atas
kilap intan, kaca, damar, sutera, mutiara, dan kilap tanah.
e) Pemilahan dibedakan menjadi terpilah sangat baik, terpilah baik, terpilah
sedang terpilah buruk dan terpilah sangat buruk.
f) Kebundaran yang terbagi atas sangat menyudut, menyudut, menyudut
tanggung, membundar tanggung, membundar dan sangat membundar.
g) Porositas yang terbagi atas porositas baik (batuan menyerap air), porositas
sedang (diantara baik-buruk), dan porositas buruk (tidak menyerap air).
h) Sifat Batuan yang terbagi atas rapuh, mudah ditempa, dapat diiris,
Fleksible, dan Blastik.
i) Kekerasan menggunakan standar Skala Mohs dengan alat uji standar.
Tabel 3. Alat pengukur kekerasan batuan berdasarkan standar Skala Mohs
Alat Penguji Derajat Kekerasan MohsKuku Manusia 2,5Kawat Tembaga 3Paku 5,5Pecahan Kaca 5,5 - 6Pisau Baja 5,5 - 6Kikir Baja 6,5 - 7Kuarsa 7
Sumber : Sudarmi,2014: 25)
Bahan baku yang diperoleh pengrajin tidak langsung ada dan diolah, mereka
membutuhkan usaha untuk memperolehnya yaitu dengan cara sebagai berikut:
a) menambang sendiri di lokasi penambangan batu akik
b) membeli dari penambang batu akik lainnya
35
2.5 Modal
Modal adalah semua alat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang
dan jasa dengn imbalan berupa bunga modal kepada pemilik modal. Modal dibagi
menjadi 2 macam yaitu :
a) Modal Privat atau modal perseorangan, yaitu semua peralatan produksiyang menjadi milik seseorang, pemilik yang bertindak sebagai pemilik danpenguasa akan memanfaatkan modalnya untuk memperoleh hasi, yangkeuntungannya milik pribadi.
b) Modal sosial adalah modal yang peralatan ini diadakan untuk mencukupikeperluan masyarakat, modal ini dapat berwujud Modal lancar dan Modaltetap
Jadi, modal yang digunakan oleh pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat
Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu adalah modal privat atau
modal perseorangan karena para pengrajin memakai peralatan (uang dan benda-
benda lainnya) milik mereka sendiri untuk memproduksi kerajinan batu akik.
Modal yang digunakan oleh pengrajin ini dapat digolongkan menjadi dua kriteria
yaitu:
a) Kecil apabila jumlah modal < rata-rata modal yang dikeluarkan
b) Besar apabila jumlah modal ≥ rata-rata modal yang dikeluarkan
2.6 Peralatan Produksi Pengrajin Batu akik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 30) Alat adalah suatu benda yang
dipakai untuk mengerjakan sesuatu : perkakas, perabot, yang dipakai untuk
mencapai maksud. Jadi alat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah benda-
36
benda atau perkakas atau perabotan yang digunakan oleh pengrajin batu akik
untuk memproduksi atau mengubah bahan baku batu akik menjadi barang jadi.
2.7 Produksi Kerajinan Batu akik
Produksi dalam penelitian ini adalah suatu cara/metode yang dilakukan oleh
pengrajin untuk mengubah bongkahan batu akik menjadi sebuah karya/perhiasan
berupa mata cincin, liontin, dan lainsebagainya. Selain itu, dilihat juga melalui
hasil produksi batu akik yang diperoleh dalam satu hari dengan lama pembuatan
dan hasil dalam satu hari tersebut dijumlahkan menjadi hasil per-bulan.
2.8 Harga Jual Batu akik
Harga jual dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh
konsumen atau pembeli untuk mendapatkan 1/lebih batu akik.
Indikator harga jual dalam penelitian ini disesuaikan dengan harga yang
ditentukan oleh para pengrajin di Desa Simpang Empat.
2.9 Pemasaran Kerajinan Batu akik
Dalam Penelitian ini yang dimaksudkan pemasaran yaituseseorang menciptakan
sebuah kerajinan yang berasal dari batu akik yang kemudian ditawarkan kepada
para konsumen dengan cara langsung ataupun dengan memanfaatkan media sosial
yang ada. Kriteria pemasaran yang dilakukan oleh pengrajin yaitu :
a) Menawarkan langsung kepada tengkulak, kolektor dan perorangan
37
b) Menawarkan langsung kepada tengkulak, kolektor dan perorangan dan
menawarkan melalui media sosial.
2.10 Pendapatan Pengrajin Batu akik
Pendapatan pengrajin batu akik dalam penelitian ini adalah hasil usaha yang
diperoleh dari hasil pekerjaannya sebagai pengrajin batu akik dan dihitung dalam
rupiah per bulan dengan menggunakan hasil perhitungan dibawah ini:
= ℎ ℎℎMaka kriteria pengukuran pendapatan yang diperoleh pengrajin batu akik adalah
a. Pendapatan Tinggi : apabila pendapatan > rata-rata pendapatan
b. Pendapatan Sedang : apabila pendapatan = rata-rata pendapatan
c. Pendapatan rendah : apabila pendapatan < rata-rata pendapatan
2.11 Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Rumah Tangga
Kebutuhan pokok adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk
dapat hidup wajar. Pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah pemenuhan akan kebutuhan pokok minimum yang
meliputi 9 bahan pokok perkapita per tahun yang diuangkan dalam satuan rupiah,
dengan ketentuan:
1) Terpenuhi : apabila jumlah pemenuhan kebutuhan pokok minimum
perkapita/rumah tangga/bulan ≥ Rp 287.000/bulan/jiwa
2) Tidak Terpenuhi : apabila jumlah pemenuhan kebutuhan pokok minimum
perkapita/rumah tangga/bulan < Rp 287.000/ bulan/jiwa
38
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Teknik observasi adalah cara atau teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala atau fenomena yang
ada pada objek penelitian (Pabundu, 2005: 67).
Dalam hal ini teknik observasi dilaksanakan untuk mendapatkan data primer
dengan cara peneliti mengadakanpengamatan langsung di lapangan. Teknik ini
digunakan untuk mengetahui situasi, kondisi serta karakteristik pengrajin batu
akik di Desa Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering
Ulu.
2. Teknik Wawancara Terstruktur
Menurut Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi (2010:25) wawancara adalah proses
tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dimana dua
orang/lebih bertatp muka mendengarkan secara langsung informasi atau
keteragan. wawancara yang dilakukan secara terstruktur dengan membuat
panduan pokok-pokok masalah yang diteliti.
Teknik wawancara terstruktur digunakan untuk memperoleh data lebih luas
mengenai karakteristik sosial ekonomi pengrajin batu akik di Desa Simpang
Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu.
39
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah usaha mencari data mengenai hal-hal yang berupa
catatan, transkip, buku, keterangan, pendapat atau teori-teori yang bertujuan guna
mendapatkan data sekunder. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto
(1991: 236) bahwa metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya.
Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mencari
data berupa catatan atau arsip-arsip dari kantor kepala Desa Simpang Empat yaitu
daftar penggunaan lahan, komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan , umur
dan jenis kelamin di Desa Simpang Empat.
4. Pengamatan Batuan di Laboratorium
Pengumpulan data dengan pengamatan ini adalah untuk mendapatkan data
mengenai golongan jenis batu-batuan yang digunakan sebagai bahan baku pokok
kerajinan batu akik oleh pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat Kecamatan
Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu Tahun 2015.
E. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2009:244) analisis data adalah proses mencari danmenyusun
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan- bahan lain
secara sistematis sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain.
40
Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif persentase dalam bentuk
tabel tuggal. Setelah data dimasukan atau ditabulasikan dan dipresentasikan
selanjutnya setelah itu dideskripsikan secara sistematis dan diinterpretasikan
dalam bentuk laporan sebagai hasil penelitian dan dibuat dalam bentuk
kesimpulan laporan.
Adapun cara untuk menentukan jumlah persentasi dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan:% = 100%% : persentase yang diperoleh
n : jumlah jawaban yang diperoleh
N : jumlah seluruh responden
100 : kontanta
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, kemudian disusun kedalam
distribusi persentase sederhana lalu dianalisis secara deskrptif, maka dapat
disimpulkan bahwa karakteristik sosial ekonomi pengrajin batu akik di Desa
Simpang Empat Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu tahun 2015
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat memiliki tingkat pendidikan
rendah
2. Pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat memiliki jumlah anak yang
tergolong sedikit (<3 jiwa)
3. Jumlah tanggungan keluarganya tergolong sedikit (<5 jiwa).
4. Pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat mendapatkan bahan baku
dengan cara menambang sendiri di lokasi penambangan. Jenis batuan yang
digunakan pengrajin adalah batuan metamorf.
5. Pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat menggunakan modal sendiri
(modal privat/modal perorangan) dengan rata-rata modal yang dikeluarkan
sebesar Rp. 1.288.100-,/orang. Modal tertinggi sebesar Rp. 2.100.000-,
dan terendah sebesar Rp. 500.000-,.
111
6. Pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat menggunakan peralatan milik
mereka sendiri untuk memproduksi kerajinan batu akik.
7. Jumlah total hasil produksi dari pengrajin batu akik di Desa Simpang
Empat sebanyak 7280 butir/bulan,dengan rata-rata setiap pengrajin
sebanyak 347 butir/orang/bulan.
8. Harga jual kerajinan batu akik dengan harga terendah Rp 50.000 dan harga
tertinggi > Rp 1.000.000
9. Seluruh pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat memasarkan hasil
produksi batu akik kepada tengkulak, kolektor dan peorangan. Dengan
cara menawarkan langsung sebanyak 11 pengrajin dan menawarkan
langsung serta menggunakan media sosial sebanyak 10 pengrajin dengan
daerah pemasaran ke Baturaja, Muaradua, Martapura, Muaraenim,
Palembang, Lampung, Jakarta, Batam dan Kalimantan.
10. Pengrajin batu akik di Desa Simpang Empat memiliki pendapatan yang
rendah.
11. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga pengrajin batu
akik di Desa Simpang Empat terpenuhi antara 113,24% sampai dengan
174,21%, dan tidak terpenuhi antara 57,24% sampai dengan 98,43%.
112
B. SARAN
1 Bagi Pengrajin
1) Mendirikan koperasi yang dapat membantu pengrajin batu akik untuk
menambah modal, menampung hasil produksi dan memasarkan hasil
kerajinan agar harga jual batu akik tidak mengalami penurunan atau jatuh
harga.
2) Untuk pengrajin batu akik yang mendapatkan bahan baku dengan cara
menambang sendiri di lokasi pendambangan, hendaknya lobang
penggalian batu tersebut di tutup kembali agar tidak merusak ekologi
tanah.
2 Bagi Sekolah
untuk memberikan pengetahuan kepada siswa untuk memanfaatkan Sumber
Daya Alam dengan baik dan tidak berlebihan sehingga tidak berdampak buruk
bagi lingkungan
.
3 Bagi Pemerintah
Pemerintah sebaiknya memberikan penyuluhan atau sosialisasi mengenai
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan atau
kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dalam menyusun
kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Sehingga
penambangan batu akik yang dapat merusak lingkungan dapat teratasi dan
dicegah agar tidak semakin parah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta
Ahyari, Agus. 200 k. Pengendalian Produksi. BPFE. Yogyakarta.
Ananta, Aris. 1993. Ciri demografis kualitas penduduk dan pembangunan
ekonomi. Lembaga Demografi LPFEUI. Jakarta
Anonim. 2015. “Baturaja jadi sentra kerajinan batu akik”. Sumatera Bisnis.com,
diakses 14 mei 2015 pukul 15:33 WIB.
Anonim. 2015. ”Luas wilayah”. Brainly.com, diakses 13 Januari 2016 Pukul
10:00 WIB
Anonim. 2015. “kerajinan batu akik dorong peningkatan ekonomi rakyat sumsel”.
Beritasatu.com, diakses diakses 14 mei 2015 pukul 15.33 WIB.
Anonim. Bahan Baku. Wikipedia, diakses 20 Oktober 2015 pukul 17:33 WIB
Anonim. “Luas Wilayah”. Wikipedia, diakses 20 Oktober 2015 pukul 17:33 WIB.
Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Rineka Cipta.Jakarta
Asikin, Sukendar. . 1980. Geologi Struktur Indonesia. Geologi ITB. Bandung
Banowati, Eva. 2012. Geografi Indonesia. Penerbit Ombak.Yogyakarta
Barthos, Basir. 1990. Manajemen Sumber Daya Manusia : Suatu Pendekatan
Makro. Jakarta : Bumi Aksara
Budiyono 2003. Geografi Sosial. Buku ajar. FKIP : Universitas Lampung.
Bandar Lampung
Bintarto. 1977. Geografi Sosial. UP Spring. Yogyakarta
Daldjoeni. 1987. Geografi Baru Organisasi Keruangan Dalam Teori dan Praktek.
Alumni. Bandung.
Djauhari Noor. 2006. Geologi Lingkungan. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Depdikbud. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1996. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Balai Pustaka : Jakarta
Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan. Balai Pustaka : Jakarta
Halim, A. Ridwan. 1990. Hukum Dagang Dalam Tanya Jawab Ridwan Halim.
Ghalia Indonesia: Jakarta
Hadisumarno, Surastopo dan Bintarto. 1979. Metode Analisa Geografi. LP3S
:Jakarta.
I Gede Sugiyanta. 2007. Geografi Tanah (Buku Ajar). Universitas Lampung.
Bandar Lampung
Indonesia. Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Sinar
Grafika. Jakarta
Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja.
Kartasapoetra, Danny & Rahmat, Agoes. 1982. Ilmu Ekonomi Umum.
Bandung. ARMICO
Limakrisna, Nanda & Susilo, Wilhelmus Hary. 2012. Manajemen Pemasaran :
Teori dan Aplikasi dalam Bisnis. Mitra Wacana Media. Jakarta
M.Subarjo. 2003. Meteorologi dan Klimatologi (buku ajar). Bandar Lampung:
Universitas Lampung
Martono, Dwi Agus. 2013. Metode Pengambilan Sampel Untuk Penelitian
Geografi. Yogyakarta : Penerbit Ombak
Mantra, Ida Bagoes.2000. Demografi Umum. Jakarta : Pustaka Pelajar
Narbuko, kholid & Ahmadi, Abu. 2010. Metodologi Penelitian. PT. Bumi
Aksara. Jakarta
Natalia Sihaloho. 2009. Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga Karyawan
Pabrik Plastik PT ina Karawaci di Kelurahan Dua Kecamatan Kelapa Dua
Kabupaten Tanggerang. FKIP IPS Geografi. Universitas Lampung :
BandarLampung
Pabundu, Tika. 2005. Metodologi Penelitian Geografi. Jakarta : PT.Bumi Aksara
Partadiredja, Ace. 1977. Perhitungan Pendapatan Nasional. LP3ES. Jakarta
Puturuhu, Ferad. 2015. Geologi Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan. Penerbit
Ombak. Yogyakarta
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. PT RajaGrafindo Persada :
Jakarta
Sumaatmadja, Nursid. 2001. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa
Keruangan. Alumni. Bandung
Sumardi, Mulyanto 1985. Peranan Ekonomi Subsistem dalam memenuhi
Kebutuhan-kebutuhan pokok. C.Rajawali. Jakarta
Sumitro, Bambang. 1987. Sumbangan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan
Rumah Tangga Pedesaan. Fakultas Pasca Sarjana IPB. Bogor
Sudarmi. 2011. Geografi Regional Indonesia. Bandar Lampung: Universitas
Lampung
. 2014. Panduan Praktikum geologi Dasar. Bandar Lampung: Universitas
Lampung
Sugiyono. 2005 . Memahami Penelitian Kualitatif. ALFABETA. Bandung
Wahyu Koerniawati, Dwi. 2004. Karakteristik Sosial Ekonomi Rumah Tangga
Nelayan Pembuat Terasi Udang Dusun VII Desa Margasari Kecamatan
Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur.(skripsi).FKIP Unila. Bandar
Lampung
Wirosuhardjo, Kartomo . 1986. Kebijaksanaan Kependudukan dan
Ketenagakerjaan di Indonesia. LPFEUI. Jakarta