karakteristik kajian hadis di...

159
KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIA TAHUN 2011-2016 Skripsi Diajukan untuk memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Agama Islam (S. Ag.) Oleh Lili Siwidyaningsih NIM: 1112034000018 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: truongkhanh

Post on 07-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIA

TAHUN 2011-2016

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan memperoleh

Gelar Sarjana Agama Islam (S. Ag.)

Oleh

Lili Siwidyaningsih

NIM: 1112034000018

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B
Page 3: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B
Page 4: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B
Page 5: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

v

PEDOMAN TRANSLITERASI

Penelitian ini berpedoman pada model transliterasi “Romanisasi Standar Bahasa

Arab” (Romanization of Arabic) yang pertama kali diterbitkan tahun 1991 oleh

America Library Association (ALA) dan Library Congress (LC). Berikut panduan

dasar model trasliterasi tersebut:

Letters of The Alphabet:

Initial Medial Final Alone Romanization

a ا ا ا ا

b ب ب ب ب

th ث ث ث ث

j ج ج ج ج

ḥ ح ح ح ح

kh خ خ خ خ

d د د د د

dh ذ ذ ذ ذ

r ر ر ر ر

z ز ز ز ز

s س س س س

sh ش ش ش ش

ṣ ص ص ص ص

ḍ ض ض ض ض

ṭ ط ط ط ط

ẓ ظ ظ ظ ظ

(ayn‘) ‘ ع ع ع ع

gh غ غ غ غ

f ف ف ف ف

q ق ق ق ق

k ك ك ك ك

l ل ل ل ل

m م م م م

n ن ن ن ن

h ه ه ه ه

w و و و و

y ي ي ي ي

Vowels and Diphthongs

: a ا : ā و : aw

__ : u ى - : ī ى : ay

-: i و _ : ū

Page 6: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

vi

ABSTRAK

Lili Siwidyaningsih

Karakteristik Kajian Hadis di Indonesia Tahun 2011-2016

Skripsi ini meneliti tentang perkembangan kajian hadis di Indonesia tahun 2011-

2016, yang ditinjau melalui artikel kajian hadis berkala ilmiah. Penelitian ini diawali dari

perdebatan pendapat mengenai perkembangan kajian hadis di Indonesia. Terdapat

beberapa anggapan yang menyatakan bahwa kajian hadis di Indonesia tergolong lambat,

bahkan mengalami titik stagnasi. Kajian hadis di Indonesia dikatakan sangat jarang

dilakukan, berbeda dengan kajian keilmuan lainnya. Namun dilain hal, banyak yang

menyatakan bahwa kajian hadis semakin marak diminati. Baik oleh para sarjana muslim

maupun non-muslim.

Penelitian skripsi ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library researh).

Untuk itu, digunakan bahan-bahan kepustakaan sebagai sumber primer yakni artikel-artikel

kajian hadis yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Serta beberapa

data sekunder yaitu, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan Nusantara Abad XVII

& XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia yang ditulis oleh Azyumardi Azra, Kitab

Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia karya Martin Van

Bruinessen yang telah diterjemahkan oleh Farid Wadji dan Rika Iffanti, Dari Haramain ke

Nusantara Jejak Intelektual Arsitek Pesantren buah karya dari Abdurrahman. Dalam

mengolah data, langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan artikel-artikel

kajian hadis yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Kemudian

artikel-artikel tersebut saya analisis dengan menggunakan metode analisis isi yang

dipahami berdasarkan latar belakang permasalahan pada setiap artikel kajian hadis.

Selanjutnya saya melakukan pengklasifikasikan berdasarkan empat wilayah kajian hadis,

yaitu sanad, matan, tokoh, dan teori. Setelah itu artikel kajian hadis dideskripsikan

berdasarkan pengklasifikasian yang telah ada.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diberikan bahwa kajian hadis hingga

saat ini masih tetap berjalan. Hal ini dilihat sejak awal mula kajian hadis hingga saat ini,

kajian matan masih meramaikan diskursus keilmuan hadis. Selain itu, kajian hadis pada

abad XXI dapat dikatakan mengalami perkembangan. Hal ini dilihat berdasarkan tema-

tema kajian hadis yang telah dipopulerkan oleh para sarjana hadis. Tema kajian hadis saat

ini tidak hanya seperti pada masa awal kajian yang hanya membahas terkait masalah sosial

keagamaan. Namun telah merambat pada wilayah lingkungan, pendidikan, gender, dan

hukum. Hal ini tidak lain karena seiring perkembangan waktu semakin bertambah dan juga

kompleksitas permasalahan yang ada. Kajian hadis saat ini didominasi oleh tema-tema

kajian hukum. Hal ini ditunjukkan dari pengklasifikasian artikel kajian hadis yang dilihat

berdasarkan latar belakang permasalahan yang terdapat pada artikel. Tema kajian hukum

pada kajian hadis sendiri menunjukkan bahwa hari ini hadis tidak hanya dijadikan sebagai

praktek keagamaan, tetapi merambat pada kebutuhan legitimasi untuk setiap aspek

kehidupan, termasuk dalam persoalan sehari-hari dan menjadi alat justifikasi bagi setiap

tindakan yang dilakukan.

Kata Kunci: Perkembangan, Kajian Hadis, Indonesia

Page 7: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

vii

KATA PENGANTAR

بسم هللا الرحمن الرحيم

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke-hadirat Allah Swt. atas segala

rahmat dan kehendak-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

Solawat dan salam semoga selalu tercurah-limpahkan kepada Baginda Rasulullah

Saw. beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Semoga kita selalu mendapat

syafaat darinya di akhirat kelak dan kita semua berada dalam lindungan Allah Swt.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa

bimbingan, bantuan, arahan, motivasi dan kontribusi banyak pihak. Ucapan terima

kasih yang tulus dan tak terbilang penulis haturkan kepada keluarga, para dosen,

para guru, para sahabat dan teman-teman, sehingga penulis mampu mengatasi

segala hambatan yang menerpa. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang seluas-luasnya kepada:

1. Segenap civitas akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta: Bapak Prof. Dede Rosyada, MA. selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya dan Bapak Prof. Dr. Masri Mansoer,

MA. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin, Ibu Dr. Lilik Ummi Kaltsum, MA.

selaku Ketua Program Studi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir. Dan Ibu Dra. Banun

Binaningrum, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu al-Qur’an dan

Tafsir.

2. Bapak Rifqi Muhammad Fatkhi, MA. selaku dosen pembimbing skripsi,

yang telah menginspirasi penulis serta dengan ikhlas meluangkan waktu

Page 8: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

viii

untuk membimbing dan dengan penuh kesabaran mengarahkan penulis

dalam penulisan skripsi ini hingga selesai.

3. Bapak Eva Nugraha, M. Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing penulis dari semester satu hingga selesai. Terima kasih,

banyak sekali inspirasi-inspirasi yang bapak berikan kepada penulis.

4. Seluruh dosen pada Fakultas Ushuluddin khususnya di Program Studi Tafsir

Hadis atas segala motivasi, ilmu pengetahuan, bimbingan, wawasan dan

pengalaman yang telah diberikan. Kepada seluruh staf dan karyawan

Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Pimpinan dan segenap karyawan Perpustakaan Utama, Perpustaan Fakultas

Ushuluddin, dan Perpustakaan Sekolah Pascasarjana UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Kedua orang tua terkasih, Bapak Widodo dan Ibu Siti Maimunah yang

selalu mendoakan dan mendukung anak-anaknya untuk terus semangat

dalam mencapai cita-cita. Rangkaian kata-kata dalam doa bapak dan ibu

selalu menjadi kekuatan terindah dan terbaik bagi penulis. Tak lupa terima

kasih kepada kakak-kakak dan adik penulis, Yudho Ertanto, Sunjoto Dwi

Putro, Katon Prawoto, Dewo Pandoyo, Nurul Hidayati yang selalu

membimbing adik perempuannya tentang pelajaran kehidupan, dan

keponakan ante tercinta Ayska Khairanza dan Azrha Isnan Nazafarin yang

memberikan senyuman semangat kepada penulis.

7. Seluruh keluarga, Mbah Harjo Senen, Mbah Inem, Mbah Parti, Om

Hartono, Om Supriatna, Om Supriyadi, Tante Lailatul Hidayah, Tante

Wahyuni yang telah memberi doa dan motivasi kehidupan untuk penulis.

Page 9: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

ix

8. Guru-guru penulis, Ibu Hj. Masniah, Ustad Komari, Bapak Ahmad Baso,

Bapak Hanafi, Bapak Anas Safwan Khalid, Bapak Yanto, Ibu Helmi

Theresia Manalu Tebet yang telah menjadi bagian terpenting dalam

perjalanan keilmuan penulis.

9. Hilmy Firdausy, Lc., S.Ag., terima kasih penulis haturkan atas semua

motivasi dan waktunya, untuk ilmu-ilmu yang bermanfaat serta nasihat-

nasihat yang membuat penulis selalu optimis dalam menggapai cita-cita.

10. Sahabat-sahabat penulis, Hilda Lisdianti, S.Ag., Ririn Rindiana Dewi,

S.Ag., Dewi Komalasari, S.Ag., Annisa Nurul Khasanah, Lc., S.Th.I.,

Afrizal Fahmi Ali, S.Th.I., Rita Amalia, S.Pd., Mutmainnah, Lc., Utami Dea

Rindyani, Annisa Septiani yang telah memotivasi dan sangat membantu

penulis khususnya dalam proses penulisan skripsi ini.

11. Teman-teman Komunitas Saung, Tafsir Hadis Angkatan 2012, Darus

Sunnah International of Hadith, Keluarga al-Barkah, Komunitas Gerakan

Banten Mengajar (GBM) yang telah memberikan bantuan, semangat dan

doa kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini.

Semoga Allah Swt. membalas segala kebaikan yang telah dilakukan dengan

pahala yang berlipat ganda, di dunia dan di akhirat. Āmīn yā Rabb al-‘Ālamīn.

Jakarta, 2 Juni 2017

Penulis

Page 10: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

x

DAFTAR ISI

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

B. Permasalahan ............................................................................................. 6

1. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

2. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7

3. Rumusan Masalah .............................................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat .................................................................................. 8

D. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ............................................................................... 11

1. Metodologi Penelitian ......................................................................... 11

a. Sumber Data .................................................................................... 11

b. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 12

c. Metode Analisis Data ....................................................................... 12

2. Teknik Penulisan ................................................................................. 13

F. Sistematika Penulisan ................................................................................ 13

BAB II KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS GENERASI AWAL

DI INDONESIA ................................................................................................... 16

A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ......................... 16

B. Kajian Hadis dalam Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia .................... 21

C. Karakteristik Karya Hadis Awal Generasi di Indonesia ........................... 26

1. Nilai Sosial Keagamaan dalam Kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-

Targhīb wa al-Tarhīb .......................................................................... 26

2. Kajian Hadis-Hadis Keluarga di Indonesia ......................................... 29

3. Pengaruh Sosial Kebudayaan dalam Kitab Arba’īn al-Tarmasi ......... 32

4. Kajian Hadis dalam Politik Sosial Keberagamaan.............................. 36

BAB III KAJIAN HADIS DI INDONESIA SAAT INI ................................... 41

A. Spesifikasi Kajian Hadis di Indonesia ...................................................... 43

B. Karakteristik Karya Hadis di Indonesia .................................................... 53

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 62

A. Kesimpulan ............................................................................................... 62

B. Saran .......................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64

Page 11: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

xi

Lampiran

Page 12: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daniel Brown (1966) dalam buku yang berjudul “Rethinking Tradition in

Modern Islamic Thought” mengatakan bahwasanya perkembangan kajian hadis saat

ini telah berhenti pada titik stagnasi. Ilmu hadis yang pernah digagas oleh ulama

seolah-olah telah final, sebagai “produk” jadi yang tidak perlu dikritik dan

dikembangkan.1 Senada dengan Brown, Azyumardi Azra (1997) mengatakan bahwa

kajian hadis di Indonesia masih tercecer dan berjalan lambat.2

Kedua pendapat di atas disetujui oleh Nashr Hamīd Abū Zayd (2010) yang

mengatakan bahwa wacana agama kontemporer terhadap ‘ulūm al-Qur’ān3 dan ‘ulūm

al-Ḥadīth4 hanya sebatas mengulang dan mengulang. Hal itu terjadi karena banyak

ulama yang berpendapat bahwa kedua jenis ilmu ini masuk dalam wilayah ilmu yang

sudah matang dan sudah selesai (nadhijat wa iḥtaraqat), sehingga generasi

1 Daniel W Brown, Rethinking Tradition in Modern Islamic Thought. Penerjemah Charles

Kurzman (New York: Cambridge University Press, 1966), h. 7. 2 Azyumardi Azra, “Kecederungan Kajian Islam di Indonesia Studi Tentang Disertasi Doktor

Program Pascasarjana IAIN Jakarta,” Laporan Hasil Penelitian, Balai Penelitian dan Pengabdian Pada

Masyarakat IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 1997, h. 23. 3 Definisi ‘ulūm al-Qur’ān adalah ilmu yang membahas masalah-masalah yang berhubungan

dengan al-Qur’an dari segi aṣbab al-Nuzūl, pengumpulan dan penertiban al-Qur’an, pengetahuan

tentang surah-surah Mekkah dan Madinah, al-Nāsikh wa al-Mansūkh, al-Muḥkam wa al-Mutasyābih

dan lain sebagainya yang berhubungan dengan Al-Qur’an. Lihat Manna’ Khalil al-Qattan, Studi Ilmu-

ilmu Qur’an. Penerjemah Mudzakir AS (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 2012), h. 8. 4 Definisi ‘ulūm al-Ḥadīth adalah ilmu pengetahuan tentang sabda, perbuatan, pengakuan,

gerak-gerik dan bentuk jasmaniah Rasulullah Saw. berserta sanad-sanad, dan ilmu pengetahuan untuk

membedakan keṣaḥiḥannya, kehasannya, dan keḍa’ifannya daripada lainnya, baik matan maupun

sanadnya. Lihat Fatchur Rahman, Ikhtisar Muṣṭalah al-Ḥadīth (Bandung: PT Alma’arif, 1974), h. 72.

Page 13: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

2

belakangan tidak lagi memiliki apapun yang dapat disumbangkan pada apa yang

sudah dihasilkan oleh generasi sebelumnya.5

Studi tentang sejarah perkembangan kajian hadis dapat dikatakan masih

sangat jarang dilakukan, padahal di samping ilmu lain seperti tafsir, kalam, dan

tasawuf, hadis juga merupakan sumber ajaran Islam setelah al-Qur’an. Pada

umumnya kajian hadis masih terpusat pada karya-karya para ulama klasik,

pembahasan yang dilakukan pun masih sekitar sejarah perkembangan hadis pada

abad ke- II H sampai abad ke- IV H. Di samping itu, pembahasan juga diarahkan

pada pelacakan dan pengujian status keṣaḥīḥan hadis.6

Selain itu pendapat Za’im Kholilatul Ummi (2015) yang dalam penelitiannya

mengatakan bahwa perkembangan kajian hadis di Indonesia dapat dikatakan

tergolong lambat. Kajian hadis masih bertumpu pada ilmu-ilmu tradisionalis.

Karakter kajian yang berkembang masih seputar tema-tema sosial, hal tersebut

disebabkan kajian hadis yang berkembang masih banyak bersinggungan dengan

keadaan sosial. Tema-tema kajian hadis kontemporer juga masih kurang

terpublikasikan secara luas, sehingga karakteristik kajian hadis tidak jauh dari tema

sosial.7

Lain hal dengan kajian-kajian dalam tafsir al-Qur’an, pemahaman terhadap al-

Qur’an dapat begitu terbuka luas tanpa harus merasa khawatir terhadap berkurangnya

otoritas al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam. Dalam diskursus hadis,

5 Nashr Ḥamīd Abū Zayd, Tekstualitas al-Qur’an; Kritik terhadap Ulumul Qur’an.

Penerjemah Khairon Nahdliyyin (Yogyakarta: LKiS, 2000), h. 3-4 . 6 Saifuddin, “Pengembangan Studi Hadis Melalui Pendekatan Interdisipliner.” makalah

Workshop Keagamaan Ilmu-Ilmu Keushuluddinan tanggal 22 s.d 25 Agustus 2005 (Banjarmasin:

Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari Banjarmasin, 2005), h.1. 7 Fazlur Rahman, Wacana Studi Hadis Kontemporer (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2002), h. x.

Page 14: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

3

kebanyakan ulama lebih cenderung untuk mengendalikan diri dan mengutamakan

sikap reserve (segan) dalam melakukan kajian ulang dan pengembangan pemahaman

atau pemikiran terhadap hadis. Padahal, perubahan kehidupan masyarakat global

menghendaki perlunya pengkajian ulang terhadap hadis.8

Berbeda dengan beberapa pernyataan di atas, Zulfikri mengatakan kajian

hadis saat ini semakin marak diminati. Bukan saja oleh sarjana-sarjana muslim

bahkan juga oleh non-muslim—yang disebut orientalis.9 Dalam aspek ilmu

pengetahuan, kajian dari sisi metodologis terus berkembang secara integralistik.10

Atensi sarjana Barat atau orientalis dalam mengkaji Timur (Islam) semakin

memperlihatkan eksistensinya, salah satunya di bidang studi hadis. Ini juga didukung

oleh keberadaan lembaga atau universitas yang memusatkan dalam studi ketimuran

(Islam). Salah satu bukti nyata kajian dalam studi hadis ini terlihat dari karya-karya

yang mereka telurkan. Diantaranya karya Alois Sprenger (1893), Ignaz Goldziher

(Hungaria) (1921), Leone Caetani (Italia) (1926), Arent Jan Wensinck (1939), Joseph

Schacht (1969), Nabia Abbot (1981), Edward Said (2003), G.H.A. Juynboll, dan

belakangan muncul W. Montgemory Watt (2006), dan Harald Motzki (2005).11

8 Nizar Ali, Memahami Hadis Nabi; Metode dan Pendekatan (Yogyakarta: CESaD YPI al-

Rahmah, 2001), h. xi. 9Secara etimologi orientalis berasal dari kata orient yang artinya timur. Secara etnologis

orientalis bermakna bangsa-bangsa di timur dan secara geografis bermakna hal-hal yang bersifat timur,

yang sangat luas lingkupnya. Edward Said memberikan pengertian orientalis merupakan kawasan

epistemology yang berhubungan dengan Timur dengan susunan yang teratur dalam pengajaran,

penyingkapan (mengartikan) dan bentuk aplikasi. Studi orientalis ini meliputi berbagai hal seperti

sosial, politik, kebiasaan, bahasa, dan semiotik. Lihat Edward W. Said, Orientalisme. Penerjemah

Asep Hikmat (Bandung: PUSTAKA, 2001), h. 1-4. 10 Zulfikri, “Orientalisme Hadis Peta Kajian Hadis Orientalis,” TAJDID XVI, no. 2

(November 2013): h. 205. 11 Zulfikri, “Orientalisme Hadis Peta Kajian Hadis Orientalis,” h. 209.

Page 15: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

4

Pendapat di atas diperkuat oleh Muhammad Ali (2015) yang menyatakan

bahwa di Barat kajian hadis berkembang berdasarkan motivasi yang beragam,

ideologis, akademik, ataupun keduanya. Pada penelitiannya, ia mengutip pendapat

Jonathan Brown dalam bukunya Hadith: Muhammad’s Legacy in the Medieval and

Modern World (Oxford: One World, 2009), bahwa Brown menantang pendapat

umum yang menyatakan hukum Islam lebih bersumberkan pada al-Qur’an.

Menurutnya hadis lebih populer ketimbang al-Qur’an.12

Seirama dengan pernyataan Muhammad Ali, Rifqi Muhammad Fatkhi

menyetujui bahwa kajian hadis justru lebih berkembang. Hal ini dinyatakan olehnya

pada hasil penelitian “Popularitas Tafsir Hadis Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kajian hadis lebih banyak

dibanding persentase kajian tafsir.13

Kajian dalam penelitian ini saya fokuskan kepada Perguruan Tinggi Agama

Islam Negeri, yang salah satu lembaganya adalah Universitas Islam Negeri (UIN).

Hal ini dikarenakan UIN adalah lembaga pendidikan tinggi agama Islam yang

dipandang berperan dalam dinamika perkembangan wacana intelektual Islam di

Indonesia.14 Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi agama Islam, UIN

memiliki arti penting dalam mengembangkan kajian-kajian sumber ajaran Islam

secara mendalam dan ilmiah. Wacana keagamaan yang dihasilkan dari pergumulan

12Muhammad Ali, “Dari Kajian Naskah Kepada Living Qur’an dan Living Hadis: Pengantar

Metodologi Penelitian Kontemporer al-Qur’an dan Hadis,” makalah Seminar Tahunan Qur’an and

Hadith Academic Society (QUHAS) Peta Kajian al-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3

Desember 2015 (Ciputat: Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015), h. 9. 13Rifqi Muhammad Fatkhi, Popularitas Tafsir Hadis Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (Ciputat: HIPIUS, 2012), h. 9. 14 Fuad Jabali dan Jamhari, IAIN dan Modernisasi Islam di Indonesia (Ciputat: Logos Wacana

Ilmu, 2002), h. vii.

Page 16: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

5

intelektual dan akademik di UIN menjadi referensi dari diskusi-diskusi serupa di

masyarakat.15 Oleh karenanya, UIN sebagai lokomotif pemikiran Islam Indonesia

juga menjadi tolok ukur kemajuan suatu disiplin ilmu, salah satunya adalah kajian

hadis.16

Perkembangan kajian hadis di Universitas Islam Negeri dapat dilihat melalui

karya-karya civitas akademik. Tidak hanya berupa buku-buku literatur, artikel-artikel

serta penelitian-penelitian terhadap kajian hadis yang telah diseminarkan pun menjadi

ukuran kemajuan kajian hadis. Pertimbangan yang diberikan untuk menakar bobot

suatu pikiran, temuan dan penelitian harus sesuai dengan ukuran ilmiah. Salah satu

yang dapat dijadikan barometer perkembangan kajian hadis di Indonesia, dapat dilihat

melalui artikel berkala ilmiah. Artikel-artikel tersebut dapat kita petakan dengan

berbagai klasifikasi. Selain itu, dengan menganalisis teks (isi) artikel, akan terlihat

perkembangan kajian hadis saat ini.

Pada penelitian ini saya memilih artikel berkala ilmiah sebagai objek

penelitian. Hal ini dikarenakan artikel berkala ilmiah merupakan salah satu jenis

tulisan di mana penulis (umumnya peneliti) mempublikasikan artikel ilmiah guna

memberikan kontribusi terhadap teori atau penerapan ilmu. Umumnya artikel berkala

ilmiah memiliki aspek perkembangan ilmu, bukan sekedar artikel ilmiah biasa. Untuk

memastikan kualitas ilmiah pada artikel yang diterbitkan, biasanya suatu artikel telah

diteliti dan direvisi oleh penulis lain, hal ini dikenal dengan peer-review (dikoreksi

15 Fuad Jabali dan Jamhari, IAIN dan Modernisasi Islam di Indonesia, h. 35. 16Muhammad al-Fatih Suryadilaga, “Ragam Studi Hadis di PTKIN Indonesia dan

Karakteristiknya: Studi atas Kurikulum IAIN Bukittinggi, IAIN Batusangkar, UIN Sunan Kalijaga,

dan IAIN Jember,” makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS) Peta

Kajian al-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015 (Ciputat: Sekolah Pasca Sarjana

UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015), h. 21.

Page 17: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

6

oleh orang-orang yang lebih berkompeten). Dengan kata lain tulisan-tulisan yang

sudah masuk ke berkala ilmiah, sudah teruji melalui proses verifikasi.17

Penelitian ini berusaha melakukan penelusuran perkembangan kajian hadis

khususnya di Indonesia. Berpijak dari latar belakang di atas, maka saya bermaksud

melakukan penelitian dengan judul Karakteristik Kajian Hadis di Indonesia

Tahun 2011-2016.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Dari pembahasan latar belakang di atas, saya mempunyai beberapa akar

permasalahan yang diidentifikasi dalam penelitian ini, yaitu:

a. Kebutuhan umat Islam terhadap hadis, melebihi kebutuhan umat Islam

terhadap al-Qur’an. Hal ini tidak berbanding lurus dengan kajian hadis di

Indonesia yang diduga tidak sesemarak kajian al-Qur’an.

b. Popularitas kajian hadis di Indonesia menguat seiring dengan apa yang disebut

paradigma hadis dalam keberagamaan masyarakat Indonesia. Hal ini

dinyatakan oleh Rifqi Muhammad Fatkhi dalam makalah yang berjudul The

Use And No Use of Hadith in Islamic Religious Practice in Indonesia.

Masyarakat Indonesia dalam beragama menggunakan paradigma hadis, bukan

lagi paradigma fiqih. Dengan begitu, menguatnya paradigma ini sejalan dengan

17 Nabih Ibrahim Bawazir, “Journal of Indonesian Scholars,” artikel ini diakses pada 4 Januari

2017 dari http://jurnalppi.vacau.com/index.php?option=com_content&view=article&id=30:apa-itu-

jurnal-ilmiah&catid=1:berita

Page 18: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

7

menguatnya kajian hadis, dan dugaan melemahnya kajian hadis tidak

berbanding lurus dengan menguatnya orientasi hadis dalam beragama.18

c. Terdapat beberapa anggapan bahwa kajian hadis berjalan lambat, hanya

mengulang dan mengulang, dan tidak sesemarak kajian ilmu-ilmu lain. Seperti

yang telah dikatakan oleh Azyumardi Azra bahwa perkembangan kajian hadis

saat ini masih tercecer dan masih bertumpu pada ilmu-ilmu tradisionalis.

Karakter kajian hadis yang berkembang masih seputar persoalan sosial. Selain

itu dikatakan pula oleh Daniel Brown bahwa kajian hadis telah berhenti pada

titik stagnasi. Namun, berdasarkan temuan lain terdapat pernyataan bahwa

kajian hadis tetap berkembang pesat.

2. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang telah teridentifikasi di atas, maka diperlukan satu

batasan masalah guna menjaga agar penelitian ini fokus pada pembahasan dan lebih

terarah. Pada penelitian ini saya hanya memfokuskan terkait perdebatan anggapan

perkembangan kajian hadis di Indonesia. Beberapa anggapan menyatakan bahwa

kajian hadis di Indonesia berjalan lambat bahkan telah berhenti pada titik stagnasi.

Namun dalam penelitian lain dinyatakan bahwa perkembangan kajian hadis di

Indonesia justru lebih berkembang dibanding kajian keilmuan lainnya.

Selain itu kajian hadis masih bertumpu pada ilmu-ilmu tradisionalis dan

karakter kajian hadis yang berkembang masih seputar persoalan sosial. Maka pada

18 Rifqi Muhammad Fatkhi, “The Use and No Use of Hadith on Religious Practices of

Indonesian Muslims,” makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS)

Peta Kajian al-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015 (Ciputat: Sekolah Pasca

Sarjana UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015), h. 6.

Page 19: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

8

penelitian ini saya akan meneliti juga terkait karakteristik kajian hadis di Indonesia

sekaligus menguraikan karakteristik artikel kajian hadis tahun 2011-2016.

Adapun objek penelitian ini hanya dibatasi pada artikel-artikel hadis berkala

ilmiah periode 2011-2016 yang diterbitkan oleh PTAIN (Perguruan Tinggi Agama

Islam Negeri). Selain itu saya juga membatasi pada artikel-artikel berkala ilmiah yang

bersifat online. Hal ini dikarenakan lebih sering diakses oleh banyak orang.

3. Rumusan Masalah

Berkenaan dengan masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini ialah:

Bagaimana karakteristik kajian hadis di Indonesia pada tahun 2011-2016?

C. Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan kajian hadis di Indonesia.

Adapun manfaat penelitian, saya berharap penelitian ini dapat memberikan wawasan

pengetahuan dan informasi yang memadai kepada para peminat pemerhati kajian

hadis serta kepada masyarakat umum mengenai perkembangan kajian hadis di

Indonesia saat ini.

D. Tinjauan Pustaka

Setelah melakukan penelitian dan eksplorasi pustaka, penulis banyak

menemukan literatur ataupun karya ilmiah yang secara khusus membahas terkait

pekembangan kajian hadis di Indonesia. Penelusuran ini dilakukan untuk melihat

konstelasi tulisan-tulisan tentang tema yang diangkat dan meletakan posisi skripsi ini

di antara tulisan-tulisan yang pernah ada.

Page 20: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

9

Berdasarkan hasil penelusuran kepustakaan, terdapat artikel jurnal yang

membahas perkembangan kajian hadis. Artikel dengan judul Peta Kajian Hadis

Ulama Banjar karya Saifuddin, Dzikri Nirwana, dan Bashori. Dalam jurnal ini

penulis meneliti sejauh mana tipologi kajian hadis yang telah dikembangkan, baik

bentuk pola ataupun kecenderungannya. Namun kajian ini hanya difokuskan untuk

melihat kecenderungan kajian hadis di wilayah Banjar. Tampaknya kajian hadis

mengacu pada klasifikasi mayor ilmu hadis dicetuskan oleh para ulam klasik; ‘ilmu

al-ḥadīth riwāyah dan ‘ilmu al-ḥadīth dirāyah. 19

Selain itu terdapat disertasi Hasep Saputra dengan judul Perkembangan Studi

Hadis di Indonesia: Pemetaan dan Analisis Genealogi. Disertasi ini menjelaskan

tentang perkembangan metodologi pemahaman hadis di Nusantara melalui pemetaan

dan analisis geneologi. Penulis menyimpulkan bahwasanya beberapa pengkaji hadis

di Indonesia berusaha untuk merekontruksi metodologi kajian hadis sehingga hadis

Nabi Muhammad Saw dapat diterima pada masa sekarang khususnya oleh

masyarakat Indonesia. Penelitian ini menunjukan adanya perkembangan dan

pergeseran metodologi kajian hadis di Indonesia pada masa sekarang.20

Selanjutnya skripsi dengan judul Kajian Hadis di Indonesia: Profil Literatur

Hadis di Indonesia Dari Tahun 1995 sampai 2000 karya Andriansyah. Skripsi ini

membahas tiga karya Ali Mustafa Yaqub, yaitu Peran Ilmu Hadis Dalam Pembinaan

Hukum Islam, Kritik Hadis, serta Imam Bukhari dan Metodologi Kritik dalam Ilmu

19 Saifuddin, dkk., “Peta Kajian Hadis Ulama Banjar,” Taṣwir I, no. 2 (Juli-Desember 2013). 20 Hasep Saputra, “Perkembangan Studi Hadis di Indonesia: Pemetaan dan Analisis

Genealogi,” (Disertasi S3 Konsentrasi Hadis dan Tradisi Kenabian Program Studi Pengkajian Islam,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014).

Page 21: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

10

Hadis sebagai karya yang patut diperhitungkan dalam deretan literatur hadis di

Indonesia.21

Terdapat juga penelitian yang dilakukan oleh Rifqi Muhammad Fatkhi dengan

judul Popularitas Tafsir Hadis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kajian ini

dilakukan untuk melihat peta kajian tafsir dan hadis pada skripsi mahasiswa Tafsir

Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.22

Artikel dengan judul Perkembangan Metode Pemahaman Hadis di Indonesia

karya Ramli Abdul Wahid. Artikel ini mendeskripsikan secara komprehensif

perkembangan pemahaman hadis, khususnya dari aspek metode pemahaman.

Setidaknya ada corak metode pemahaman terhadap hadis yakni pemahaman tekstual

dan kontekstual.23

Terakhir, kumpulan tulisan penelitian Peta Kajian Al-Qur’an dan Hadis yang

dikaji akademisi dari berbagai dosen PTKIN di Indonesia dalam Seminar Tahunan

Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS) 2015.24 Penelitian ini diusung

karena tanggapan terhadap kajian hadis bahwa minimnya ilmuan yang berminat

terhadap kajian hadis, minimnya pengembangan kajian hadis yang variatif, selama ini

kajian hadis hanya sebatas dari segi normatif, dan tidak adanya jurnal yang terbit

21 Andriansyah, “Kajian Hadis di Indonesia: Profil Literatur Hadis di Indonesia Dari Tahun

1995 sampai 2000,” (Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2004). 22 Rifqi Muhammad Fatkhi, Popularitas Tafsir Hadis Indonesia di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (Ciputat: HIPIUS, 2012). 23 Ramli Abdul Wahid, “Perkembangan Metode Pemahaman Hadis di Indonesia,” Analytica

Islamica IV, no. 2 (2015). 24 Makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS) Peta Kajian

Al-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015 (Ciputat: Sekolah Pasca Sarjana UIN

Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015), h. 9.

Page 22: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

11

khusus untuk kajian hadis. Dari beberapa kumpulan penelitian dapat disimpulkan

bahwa kajian hadis di Indonesia berjalan lambat.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sesudahnya yaitu penelitian ini

ingin melengkapi diskursus kajian hadis periode tahun 2011-2016 dengan melihat

kebaruan serta ketersambungan kajian hadis sehingga terlihat perkembangan kajian

hadis dengan menelusuri karya-karya literatur hadis di Indonesia, khususnya dengan

meninjau melalui artikel jurnal hadis.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

a. Sumber Data

Data primer dalam penelitian ini adalah artikel-artikel kajian hadis yang

diterbitkan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Data-data tersebut sebatas

artikel yang diakses secara online. Adapun untuk data sekunder saya menggunakan

beberapa buku diantaranya: Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan

Nusantara Abad XVII & XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia yang ditulis

oleh Azyumardi Azra, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di

Indonesia karya Martin Van Bruinessen yang telah diterjemahkan oleh Farid Wadji

dan Rika Iffanti, Dari Haramain ke Nusantara Jejak Intelektual Arsitek Pesantren

buah karya dari Abdurrahman.

Selain itu terdapat beberapa artikel yang dijadikan sebagai data sekunder

dalam penelitian ini diantaranya: The Roots of the Writing Tradition of Hadith Works

in Nusantara: Ḥidāyāt al-Ḥabīb by Nuruddin al-Raniri karya Oman Faturahman,

Page 23: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

12

Hadith Literature in Twentieth Century Indonesia karya Howard Federspiel serta

tesis, disertasi dan karya-karya ilmiah lain yang berkaitan dengan kajian penelitian

ini.

b. Metode Pengumpulan Data

Kajian skripsi ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan (library research)

yaitu suatu metode dengan cara mengumpulkan data dan informasi, baik berupa

buku-buku maupun artikel-artikel yang kemudian diidentifikasi secara sistematis dan

analisis dengan bantuan berbagai macam materi yang ada.25

Dalam tahap pengumpulan data, saya mengumpulkan artikel-artikel kajian

hadis yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Data-

data yang dikumpulkan hanya sebatas data-data yang saya akses secara online.

Karena hal tersebut lebih mudah ditemukan dan ditinjau secara penghitungan. Selain

itu, data-data tersebut saya telusuri di berbagai web antara lain: google, google

scholar, dan web-web universitas di bawah lembaga PTAIN.

c. Metode Analisis Data

Untuk menganalisis penelitian, saya memilih menggunakan metode Content

Analisys (CA), atau yang biasa disebut analisis isi adalah sebuah metode memahami

sebuah teks dari struktur teks. Tujuan utama dari penelitian dengan teknik analisis isi

adalah mendeskripsikan karakteristik pesan dengan perantara teks. Pendekatan

dengan metode ini mengedepankan penyajian data secara terstuktur serta memberikan

25 Masri Singarinbun (ed), Metode Penelitian Survey (Jakarta: LP3S, 1989), h. 71.

Page 24: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

13

gambaran terinci tentang objek penelitian. Selain itu metode analisis isi sebagai

pengungkapan suatu gagasan dengan menggunakan gambar, grafik, ataupun tulisan.26

Penelitian ini diawali dengan mengumpulkan artikel-artikel kajian hadis

berkala ilmiah yang diterbitkan oleh PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri)

berbasis online. Kemudian artikel-artikel tersebut diklasifikasikan berdasarkan empat

wilayah kajian hadis, yaitu sanad, matan, tokoh, dan teori. Setelah itu artikel kajian

hadis dideskripsikan berdasarkan pengklasifikasian yang telah ada.

2. Teknik Penulisan

Sebagai pedoman penulisan skripsi ini, saya menggunakan buku pedoman

penulisan skripsi, tesis dan disertasi, yaitu “Buku Pedoman Penulisan Skripsi”

dalam Buku Pedoman Akademik Program Strata 1 yang diterbutkan oleh

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2012/2013.27

Sedangkan untuk pedoman transliterasi saya menggunakan model

transliterasi “Romanisasi Standar Bahasa Arab” yang pertama kali diterbitkan

tahun 1991 oleh America Library Association (ALA) dan Library Congress (LC).

F. Sistematika Penulisan

Untuk memperjelas pembahasan skripsi ini, selanjutnya saya memaparkan

rancangan sistematika penulisan yang akan dijabarkan sebagai berikut ini:

26 M Antonius Birowo, ed., Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:

Gitanyali, 2004), h. 146. 27 Komaruddin Hidayat, dkk., Buku Panduan Pedoman Akademik Program Strata I (Jakarta:

UIN 2012/2013), h. 351-404.

Page 25: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

14

BAB pertama adalah pendahuluan yang terdiri dari sub bab yang merupakan

kerangka dasar dalam pembahasan bab-bab selanjutnya, sekaligus mencantumkan isi

skripsi ini secara global yang cakupannya terdapat latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Hal ini

dilakukan guna mempermudah dalam membahas suatu permasalahan.

BAB kedua, berisi seputar sejarah perkembangan kajian hadis ditinjau melalui

geografis dan sosial serta dalam dunia pendidikan. Dari beberapa tinjauan tersebut

dapat terlihat awal sejarah kajian hadis di Indonesia. Selain itu, dalam bab ini

dicantumkan tentang ulama-ulama yang berperan mengawali kajian hadis di

Indonesia. Hal ini guna melihat awal perkembangan sejarah kajian hadis di Indonesia,

serta memahami faktor-faktor yang mendorong perkembangan kajian hadis di

Indonesia.

BAB ketiga, pada bab ini akan dipaparkan terkait karakteristik kajian hadis

pada masa saat ini yang ditinjau melalui artikel-artikel hadis berkala ilmiah. Data-

data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan memilah cakupan wilayah kajian

hadis melalui empat pendekatan, yaitu sanad, matan, tokoh, teori atau ilmu hadis.

Selain itu saya juga menganalisis isu-isu yang berkembang dalam kajian hadis. Hal

ini dilakukan sebagai pijakan untuk melihat ada atau tidaknya perkembangan kajian

hadis dari masa awal hingga saat ini.

BAB keempat, berisi kesimpulan dari hasil kajian secara keseluruhan skripsi

ini sebagai jawaban dari pertanyaan mendasar yang dikemukakan rumusan masalah,

pada bab satu. Adapun saran adalah beberapa rekomendasi dari penulis bagi peneliti

Page 26: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

15

berikutnya atau bagi pembaca mengenai sisi kosong yang belum diteliti dari kajian

ini.

Page 27: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

16

BAB II

KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS GENERASI AWAL DI INDONESA

Pada bab ini akan dipaparakan mengenai sejarah awal mula kajian hadis

berkembang di Indonesia. Perkembangan kajian hadis di Indonesia dapat ditinjau

melalui sejarah Islam masuk ke Indonesia, hal tersebut guna melihat sisi keilmuan

Islam yang tersebar di Indonesia, salah satunya ilmu hadis.

Selain itu bab ini akan memaparkan terkait karakteristik kajian hadis di

Indonesia dengan menampilkan empat karya hadis ulama Indonesia yang memiliki

pengaruh besar pada abadnya masing-masing. Keempat karya hadis tersebut diangkat

karena dapat menggambarkan secara runtut karakteristik kajian hadis sejak masa awal

kajian hingga abad XX. Hal ini penting juga saya paparkan salah satunya untuk

melihat akar genealogi kajian hadis di Indonesia dengan melihat karakteristik awal

kajian hadis yang nanti dapat dijadikan sebagai pertimbangan perkembangan kajian

hadis pada masa ini.

A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografis dan Sosial

Secara historis, sejak masa awal Islam hadir dan tersebar di Indonesia, paham

yang dianut secara umum bersifat sufistik. Pemikiran dan praktik keagamaan

terbentuk dari paham dan materi tasawuf yang diajarkan. Demikian pula dengan

materi fiqih, yang senantiasa disajikan dan diketengahkan kepada masyarakat Islam

Page 28: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

17

di Indonesia, dan berujung pada keterikatan akan tradisi taqlīd1 terhadap hukum yang

telah ditetapkan empat imam besar—terutama Syafi’ī-. Kedua materi tersebut terus

diajarkan dan berkembang menjadi sebuah doktrin yang terpatri tanpa harus diolah

ulang.2

Sebagaimana disinggung sejak masa awal Islam hadir dan tersebar di

Indonesia, paham yang dianut secara umum bersifat sufistik.3 A. H. Johns dalam

teorinya menyatakan, ulama sufi ikut berperan aktif dalam penyebaran Islam di

Indonesia.4 Teori ini didukung oleh H. A. R. Gibb sebagaimana dikutip oleh Alwi

Shihab yang menyatakan bahwa penyebaran Islam di Asia Tenggara berkat sikap sufi

yang dalam banyak hal cenderung kompromi dengan adat istiadat dan tradisi

setempat. Selain itu, ajaran moral tasawuf dan tarekat-tarekat yang dibawa juga

disampaikan secara kharismatik, berwibawa dan bijaksana. Kondisi inilah yang

menjadikan masyarakat Indonesia ketika itu tertarik dengan ajaran Islam.5

Perkembangan ajaran tasawuf mulai membumi pada abad ke XVII, khususnya

setelah kehadiran Hamzah al-Fansuri di Aceh, Sumatera. Ia memainkan peranan

penting dalam membentuk pemikiran dan praktik keagamaan muslim Melayu-

Indonesia. Pemikiran dan praktik keagamaan tersebut terbentuk dengan ajaran dan

paham tasawuf yang mereka pelajari dari rihlah ilmiyah ke berbagai wilayah.

1 Mengikuti pendapat seseorang mujtahid atau ulama tertentu tanpa mengetahui sumber dan

cara pengambilan pendapat tersebut. Lihat pada Alaiddin Koto, Ilmu Fikih dan Ushul Fikih (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2004), h. 132. 2 Azyumardi Azra, Historiografi Islam Kontemporer, Wacana Aktualitas dan Aktor Sejarah

(Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2002), h. 120. 3 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan Nusantara Abad XVII &

XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2004), h. 33. 4 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur, h. 14. 5 Alwi Shihab, Islam Sufistik: Islam Pertama dan Pengaruhnya Hingga Kini di Indonesia

(Bandung: Mizan, 2001), h. 40.

Page 29: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

18

Terdapat suatu riwayat yang menjelaskan bahwa Hamzah al-Fansuri pernah

melakukan perjalanan ke Timur Tengah mengunjungi beberapa pusat pengetahuan

Islam termasuk Mekkah dan Madinah, Yerusalem, dan Bagdad. 6

Fenomena keislaman Indonesia tidak terlepas dan bahkan terkait erat dengan

dunia Timur Tengah, terutama Mekkah dan Madinah (Haramain). Sejak abad ke XV

hingga akhir abad ke XIX, Haramain menjadi pusat kajian ilmu-ilmu keislaman dan

tempat rihlah ilmiah utama bagi para pencari ilmu.7 Karena posisi Haramain sebagai

tujuan tempat studi Islam masih banyak diminati, tidak hanya asal Asia Tenggara,

tetapi juga dari penjuru dunia termasuk Indonesia, walaupun transmisi keilmuan di

Indonesia baru nampak memiliki bentuk mulai abad ke XVII.8

Hubungan antara Indonesia dan Haramain terjalin erat, terlihat banyaknya

umat Islam Indonesia yang memiliki minat tinggi dalam menunaikan ibadah haji.9

Bertambahnya jama’ah haji asal Indonesia, hingga masyarakat membuat komunitas

Jawi10 di Haramain karena setiap tahun semakin bertambah. Para ḥujjāj asal

Indonesia ini, setelah menunaikan niat awal berhaji, juga kemudian bermukim untuk

6 Masih ada perdebatan pendapat mengenai tahun dan tempat kelahiran Hamzah al-Fansuri,

tidak diketahui pasti. Namun, ada bukti bahwa ia hidup dan berjaya pada masa sebelum dan selama

pemerintahan Sultan ‘Ala al-Din Ri’ayat Syah (berkuasa 997-1011/1589-1602), diperkirakan ia

meninggal dunia sebelum 1016-1607. Hamzah adalah seorang melayu dari Fansur di Aceh Barat Daya.

Lihat pada Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan Nusantara Abad XVII &

XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2004), h. 198-199. 7 Badri Yatim, Sejarah Sosial Keagamaan Tanah Suci, Hijaz (Mekah dan Madinah) 1800-

1925 (Jakarta: Logos, 1999), h. 8-9 8 Azyumardi Azra, Historiografi Islam Kontemporer, Wacana Aktualitas dan Aktor Sejarah

(Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2002),, h. 122. 9 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan Nusantara Abad XVII &

XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2004), h. 48. 10 Istilah ‘Jawi’ pada masa itu lebih dikenal sebagai orang yang berasal dari Jawa. Pada masa

itu istilah Indonesia belum dikenal, maka semua orang yang berasal dari Melayu dan Kepulauan

Nusantara disebut ‘Jawi’, walaupun banyak di antara mereka yang berasal dari Sumatera, Kalimantan

ataupun Pattani. Lihat Azyumardi Azra, Islam Nusantara, Jaringan Global dan Lokal (Bandung:

Mizan, 2002), h. 90-91.

Page 30: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

19

beberapa waktu guna berkunjung ke Madinah dan juga ziarah ke beberapa tempat

bersejarah. Lebih dari itu, mereka juga menyempatkan diri untuk mendalami ilmu

agama kepada ulama Masjidil Haram dan juga ulama asal Indonesia yang sebelumnya

sudah lama bermukim sekaligus mendalami ilmu agama, terutama kepada para ulama

asal Indonesia yang berkesempatan mengajar di Masjidil Haram kala itu.11

Keterlibatan ulama asal Indonesia sejak abad XVII salah satunya dirintis oleh

ulama asal Aceh, Nuruddin al-Raniri (w. 1068/1658M). Ia mengawali perjalanan

keilmuannya sejak tahun 1620/1621 M. Selama di Haramain, ia banyak mempelajari

ilmu tafsir, fiqh, al-hadis, tasawuf, mendalami beberapa tarekat, dan masih banyak

lagi. Namun ia lebih dikenal sebagai seorang sufi. Kiprah keilmuan al-Raniri ini

banyak diajarkan olehnya kepada masyarakat Indonesia. Salah satunya terkait ajaran

tasawuf yang banyak berkembang di Indonesia.

Masyarakat Indonesia banyak menerima ajaran-ajaran tasawuf terkait masalah

ketauhidan pada Tuhan. Sebagaimana yang telah dikatakan di atas, salah satu faktor

penyebaran Islam di Indonesia berkat kaum sufi yang menyebarkan ajarannya. Salah

satu ajaran tasawuf yang berkembang adalah paham wujūddiyah12 yang

dikembangkan oleh Hamzah al-Fansuri. Menurut al-Raniri, wujūddiyah itu suatu

11 Martin van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di

Indonesia. Penerjemah Farid Wadji dan Rika Iffanti (Bandung: MIZAN, 1999), h. 41. 12 Wujūdiyah merupakan ajaran yang dipahami bahwa wujud itu hanya satu dan dari Dialah

terpancar semua wujud-wujud lain yang ada, berupa manifestasi dari wujud yang satu itu, yakni wujud

hakiki (al-Hak Ta’ala). Al-Fansuri mengibaratkan wujud Tuhan dengan samudra lautan yang luas,

dalam dan tak bergerak. Sedangkan alam semesta merupakan gelombang lautan dari wujud Tuhan.

Dalam bahasa Afifi Tuhan itu adalah suatu wujud yang mutlak, tidak terbatas, qadim dan abadi, yang

pernah ada dan yang akan ada, alam ini hanya bayang-banyang dari realitas yang sebenarnya dan ia

dapat dijangkau oleh panca indera manusia (khayalan) tetapi manifestasu dari esensi wujudnya Allah.

Lihat pada M. Sholihin, Sejarah dan Pemikiran Tasawuf di Indonesia (Bandung: Pustaka Setia, 2001),

h. 35.

Page 31: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

20

paham yang menyesatkan, ia berfatwa akan memburu orang yang menyebarkan

ajaran sesat serta membakar buku-buku yang berisi ajaran sesat. Hingga banyak yang

berpendapat bahwa Islam di Indonesia telah dikacaukan kesalahpahaman atas doktrin

sufi. Dalam hal ini saya tidak menyinggung terlampau jauh terkait polemik keislaman

yang ada di Indonesia saat itu.

Demikian jelaslah pada abad XVII Indonesia diselimuti berbagai ajaran

tasawuf. Sehingga kajian keislaman yang berkembang pada masa itu terkait ajaran-

ajaran tasawuf.

Sejarah keilmuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peranan Timur

Tengah. Hal ini juga yang nantinya membawa pengaruh terhadap perkembangan

pendidikan Islam di Indonesia. Berbicara pendidikan Islam tidak akan terlepas dari

ajaran al-Qur’an dan hadis. Karena kedua materi ini merupakan materi induk dalam

pendidikan agama Islam.

Bruinessen dan Van den Berg dalam penelitiannya menyatakan bahwa

sebelum tahun 1900 atau sebelum abad XX materi yang banyak dipelajari dan

diajarkan di Indonesia adalah al-Qur’an dan beberapa kitab lainnya, seperti sharaf,

nahwu, fiqih dan tafsir. Mereka tidak menemukan satu kitab hadis ataupun ilmu hadis

sebagai salah satu materi yang diajarkan di sekolah ataupun pesantren.13 Seirama

13 Martin van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di

Indonesia. Penerjemah Farid Wadji dan Rika Iffanti (Bandung: MIZAN, 1999), h. 29. Menurut

Azyumardi Azra, sejak abad XVII dan juga abad XVIII kitab fiqih yang ditulis ulama Nusantara sudah

ada dan dijadikan sebagai materi pelajaran, di antaranya karya al-Raniri (Sirat al-Mustaqim), al-Sinkili

(Mir’ah al-Ṭullāb), al-Banjari (Sabil al-Muḥtadīn dan al-Muta’allīm). Lihat pada Azyumardi Azra,

Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru (Jakarta: Logos, 1999), h. 113.

Dikatakan pula oleh Zamakhsyari Dhofier pada akhir abad XIX lembaga pendidikan di Indonesia

banyak mengajarkan pembacaan al-Qur’an serta ilmu dasar-dasar bahasa Arab. Lihat pada

Page 32: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

21

dengan Howard M. Federspiel dalam buku Muhajirin yang dalam penelitiannya juga

menyimpulkan bahwa di Indonesia pada masa imperialisme Belanda, kajian hadis

masih sebagai bagian dari kajian fikih, bukan kajian tersendiri.14

Dari beberapa data yang ditemukan di atas dapat ditarik kesimpulan

sementara bahwa kajian keislaman yang berkembang di Indonesia pada abad XVII

adalah kajian ilmu tasawuf. Hal ini disebabkan karena faktor keadaan masyarakat

Indonesia yang baru mengenal Islam. Selain itu faktor penyebaran keislaman di

Indonesia juga berkat kaum sufi yang banyak menyebarkan ajaran tasawuf.

Sedangkan, kajian hadis pada abad XVII masih tercampur dengan kajian keilmuan

Islam lainnya. Secara kesadaran intelektual, sebenarnya kajian hadis sudah masuk

pada abad XVII. Hanya saja saat itu belum menjadi kajian yang lebih difokuskan oleh

ulama.

B. Kajian Hadis dalam Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia

Berbicara pendidikan Islam tidak akan terlepas dari ajaran al-Qur’an dan

hadis. Karena kedua materi ini merupakan materi ajaran utama dalam pendidikan

agama Islam. Sebagaimana tertera dalam QS. Al-‘Alaq:

{علم4{الذيعلمابالقلم}3وربكاألكرم}{اقرأ2{خلقاإلنسانمنعلق}1} باسمرب كالذيخلقاقرأ

5اإلنسانمالميعلم}

Artinya: ”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling

Zamakhsyari Dhofir, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES,

1982), h. 65. 14 Muhajirin, “Transmisi Hadis Nusantara: Peran Ulama Hadis Muhammad Mahfudz al-

Tarmasi,” (Disertasi S3 Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2009), h. 101.

Page 33: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

22

pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada

manusia apa yang tidak diketahui.

Seperti yang telah kita sadari, kajian hadis di Indonesia sudah masuk pada

abad XVII. Hingga pada abad XIX hadis menjadi materi pengajaran di lembaga-

lembaga pendidikan Indonesia yang biasanya diajarkan di pesantren-pesantren dari

kyai kepada santrinya. Ini menunjukkan kajian hadis mulai berkembang dan semarak

diramaikan dalam pergulatan keilmuan.

Kajian hadis juga semakin mendapat tempat seiring dengan masuknya

gagasan pembaharuan (modernisasi) yang menekankan kembali kepada al-Qur’an

dan hadis sebagai sumber ajaran Islam.15 Gerakan ini mulai menampakkan hasilnya

di Indonesia yang dibawa dari Haramain oleh murid-murid asal Indonesia. Banyak

ulama asal Indoenesia yang mendalami ilmu al-Qur’an dan hadis di Timur Tengah

hingga akhirnya mempengaruhi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.

Sedikitnya ada tiga ulama Indonesia abad XIX yang memiliki pengaruh besar

terhadap perkembangan pendidikan keagamaan di Indonesia. Muhammad Mahfudz

al-Tarmasi, Khatib al-Minangkabawi, dan Nawawi al-Bantani merupakan ulama pada

akhir abad XIX dan awal abad XX yang aktif mengajar di Masjidil Haram. Sejak itu,

15 Pada abad XIX gerakan ini ditandai dengan kebangkitan dari kemunduran secara budaya

maupun politik setelah kekuasaan Eropa mendominasi wilayah Timur. Negeri-negeri Islam menjadi

jajahan Eropa akibat keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan. Hingga Eropa bisa menjajah

karena keberhasilannya dalam mencapai strategi ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengelola

berbagai lembaga pemerintahan. Melihat fenomena ini, muncullah beberapa pembaharu dalam dunia

Islam, salah satunya Jamaluddin al-Afghani (w. 1839-1897). Ia mengeluarkan sebuah gerakan

pembaharuan bahwasanya umat Islam perlu kembali kepada tradisi muslim sendiri. Umat Islam harus

merespon kondisi yang telah berubah menjadi lebih rasional dan modern. Oleh sebab itu umat Islam

perlu menentang penutupan pintu ijtihad dan mempergunakan nalar mereka dengan tetap belandaskan

al-Qur’an dan hadis. Untuk lebih jelasnya baca Munthohah, Pemikiran dan Peradaban Islam

(Yogyakarta: UII Press, 1998), h. 92. Lihat juga Karen Amstrong, Islam A Short History. Penerjemah

Ahmad Mustafa (London: Phoenix Press, 2002), h. 179-183.

Page 34: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

23

mereka memiliki peranan penting sebagai perantara antara Haramain dan Indonesia,

sekaligus mendidik banyak ulama yang kemudian berperan penting di tanah air.16

Alhasil banyak karya tulis yang dihasilkan ulama-ulama Haramain asal

Indonesia, khususnya di bidang hadis. Hampir di semua lembaga pendidikan,

termasuk pesantren, dan tidak ada satu pesantren pun yang tidak mengajarkan hadis

dan ilmu hadis. Kitab hadis dan ilmu hadis yang kemudian mulai dikenal dan

menyebar diantaranya Kutub al-Sittah17 ataupun Kutub al-Tis’ah,18 ada juga kitab

Bulūgh al-Marām karya ‘Imām al-Suyūtī, Subul al-Salām (syarh Bulūgh al-Marām)

karya M Ismail al-Kahlani, Riyād al-Ṣālihīn, Arba’īn al-Nawāwī, Mukhtaṣar al-

Ḥadīth karya Ahmad Hasyimi Bak dan lain-lain.19 Selain itu terdapat karya ulama

Indonesia yang dipelajari para pelajar, dan juga dikonsumsi oleh masyarkat umum

Indonesia. Kitab Manhaj Dhaw al-Naẓar merupakan karya al-Tarmasi pada awal

abad XX yang mulai kenal oleh masyarakat Indonesia meskipun belum begitu meluas

sebagaimana karya hadis lainnya.

Seiring dengan semakin banyaknya alumni Haramain dan juga Mesir yang

kembali ke Indonesia dengan bekal ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan selama

studi di Timur Tengah, maka kitab-kitab hadis yang berbahasa Indonesia mulai

16 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), h. 300-

301. 17 Kitab hadis yang dihimpun oleh enam orang ulama yang merupakan kitab induk hadis.

Adapun enam ulama yang dimaksud antara lain: Imam Bukhari, Imam Muslim, Sunan al-Nasa’i,

Sunan al-Tirmidzi, Sunan Abu Daud, Sunan Ibnu Majah. Lihat pada Hasbi Ash-Shiddiqie, Sejarah dan

Pengantar Ilmu Hadis (Semarang: Pusaka Rizki Putra, 2001), h. 93. 18 Kitab hadis yang memuat hadis-hadis populer yang diriwayatkan oleh sembilan imam

dalam kitab hadis. Adapun sembilan imam yang dimaksud antara lain: Imam Bukhari, Imam Muslim,

Sunan al-Nasa’i, Sunan al-Tirmidzi, Sunan Abu Daud, Sunan Ibnu Majah, Sunan ad-Darimi, Muwatho

Imam Malik, Musnad Ahmad. Lihat pada Hasbi Ash-Shiddiqie, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis, h.

93. 19 Martin van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di

Indonesia. Penerjemah Farid Wadji dan Rika Iffanti (Bandung: MIZAN, 1999), h. 161-162.

Page 35: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

24

bermunculan. Sebagaimana temuan Howard Fedespiel, beberapa karya hadis tersebut

antara lain, karya Mahmud Yunus dan Mahmud Aziz, ‘Ilmu Muṣṭalah al-Ḥadīth,

Jakarta, Djaja Bakri, 1959, IZ Abidin, ‘Ilmu al-Ḥadīth Dirāyah wa Riwāyah,

Bandung, Setia Karya, 1984, M. Anwar, Ilmu-Ilmu Hadis, Surabaya, al-Ikhlas, 1981,

AQ. Hasan, Ilmu-Ilmu Hadis, Bandung, Diponegoro, 1983, Hasbi ash-Shiddieqy,

Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis, Jakarta, Bulan Bintang, 1981, Problema Hadis

Sebagai Dasar Pembinaan Hukum Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1964, Sejarah dan

Pengantar Ilmu Hadis, Jakarta, Bulan Bintang, 1980, Mahmud Yunus dan H. Ahmad

Azis, Ilmu-Ilmu Hadis, Jakarta, Djaja Murni, 1972, Fachturrahman, Ikhtisar Ilmu

Hadis, Bandung, al-Ma’arif, 1981, K.H. Ali Mustafa Yaqub, Hadis Nabawi dan

Sejarah Kodifikasinya, Jakarta, Pustaka Firdaus, 2014, Kritik Hadis, Jakarta, Pustaka

Firdaus, 2011.20

Namun setelah ditelusuri, telah lahir karya hadis ulama Indonesia, yakni

Nuruddin al-Raniri, ulama abad XVII asal Aceh yang menuangkan pemikirannya

dalam bidang hadis dengan melahirkan kitab yang berjudul Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-

Targhīb wa al-Tarhīb. Semula kitab ini dinyatakan tidak lagi ditemukan di

Indonesia.21 Lahirnya kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb

membuktikan bahwa kajian hadis telah difokuskan oleh ulama Indonesia sejak awal

abad XVII. Dengan melihat adanya sebuah karya para sarjana hadis tersebut. Ini

20 Muhajirin, “Transmisi Hadis Nusantara: Peran Ulama Hadis Muhammad Mahfudz al-

Tarmasi,” (Disertasi S3 Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2009), h. 112. 21 Oman Faturahman, “The Roots of the Writing Tradition of Hadith Works in Nusantara:

Ḥidāyāt al-Ḥabīb by Nuruddin al-Raniri,” Studi Islamika XIX, no. 1 (2012): h. 56.

Page 36: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

25

menunjukan bahwa ulama Indonesia telah menjadikan kajian hadis penting di

Indonesia.

Dengan ditemukan kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb pada

abad XVII, menunjukan bahwa kajian hadis di Indonesia saat itu telah menjadi pusat

perhatian ulama. Hanya saja belum banyak ulama Indonesia yang menggeluti kajian

tersebut, melihat banyak masyarakat Indonesia saat itu disibukkan dengan ajaran-

ajaran tasawuf terkait ketauhidan. Hingga pada abad XIX, seiring dengan adanya

gerakan pembaharuan dalam Islam mempengaruhi perkembangan kajian hadis di

Indoensia. Terlebih ilmu-ilmu hadis mulai menjadi silabus pengajaran di lembaga

pendidikan Indonesia, yang pada abad sebelumnya belum ada.

Dalam hal ini saya meneliti perkembangan kajian hadis di Indonesia dengan

tinjauan kemunculan kitab atau ketika lahir sebuah tulisan. Pembuktian

perkembangan kajian hadis dengan objek tulisan, dikarenakan wacana keilmuan hadis

ulama Indonesia lebih komperhensif ketika dikaji dengan media teks. Sebagaimana

teks itu lebih bisa dikaji, karena bersifat material. Lain hal dengan bentuk pengajian

seseorang ataupun pengamalan, yang hal itu tidak dapat dideteksi karena tidak

terwujud materi.

Sebuah teks atau tulisan dapat melibatkan banyak unsur yakni unsur penulis,

unsur dimana teks itu lahir, dan unsur pembaca. Semua itu seakan-akan hadir

dihadapan kita dengan kehadiran teks itu sendiri. Selain itu sebuah teks dapat dibaca

oleh semua masa, teks dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari suatu

zaman ke zaman lainnya, dan dari satu lingkup budaya ke kebudayaan lainnya. Tak

Page 37: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

26

lupa teks itu bersatu dengan sejarah, demikian pula sejarah terbentuk dengan

kehadiran teks.22

Lahirnya sebuah teks atau tulisan merupakan puncak dari diskursus yang telah

diamalkan, diajarkan, dan ditransferkan antara guru dan murid. Semua hal itu dapat

terkumpul dalam sebuah tulisan, sebagai bukti keilmuan seseorang. Oleh karena itu,

teks atau tulisan lebih dapat dijadikan sebagai objek kajian untuk melihat satu

perkembangan wacana atau diskursus perkembangan tertentu termasuk hadis.

C. Karakteristik Karya Hadis Awal Generasi di Indonesia

Terdapat beberapa ulama asal Indonesia yang menyemarakkan kajian hadis di

tanah air. Diantaranya Nuruddin al-Raniri, Usman bin Yahya, Mahfudz al-Tarmasi,

dan Hasyim Asy’ari. Beberapa di antara mereka banyak memberikan sumbangsih

pemikiran yang dituangkan ke dalam karya-karya hadis. Karya-karya hadis tersebut

memiliki karakter yang menjadikan karya tersebut sebuah kekhasan terhadap kondisi

perkembangan kajian hadis pada masa awal kajian. Maka dalam sub bab ini akan

disinggung terkait perjalanan keintelektualan serta karakteristik karya-karya hadis

pada masa awal generenasi.

1. Nilai Sosial Keagamaan dalam Kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-

Tarhīb

Nūr al-Dīn Muḥammad bin ‘Alī bin Ḥasanji al-Ḥumaīd al-Syāfi’ī al-

‘Aydarūsi al-Rānīrī atau yang biasa dipanggil al-Raniri dilahirkan di Ranir, sebuah

22 Ahmad Baso, Pesantren Studies 2b, (Tanggerang Selatan: Pusta Afid, 2012), h. 1-3.

Page 38: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

27

kota pelabuhan tua di pantai Gujarat.23 Meskipun ia dikenal sebagai ulama Aceh,

sebenarnya ia adalah keturunan Arab, India, dan Melayu campuran.24

Al-Raniri hidup di Aceh pada masa kesultanan Iskandar Tsani (w. 1641).

Beliau menetap di sana sejak tahun 1637 sampai 1644 . Selama di Aceh, ia ditunjuk

sebagai “Syaikh Islam”, salah satu kedudukan tertinggi di kesultanan pada masa

Sultan Iskandar Tsani. Setelah mendapat pijakan kuat di istana Sultan Aceh, Al-

Raniri mulai melancarkan pembaharuan Islamnya di Aceh. 25

Selain dikenal sebagai ulama pembaharu di Melayu-Indonesia pada

pertengahan abad ke XVII. Ia juga dikenal sebagai ulama yang mengawali kajian

hadis di Indonesia.26 Karya kitab hadis yang begitu dikenal hingga saat ini yakni

Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb. Dalam risalah ringkas ini, dia

menginterpolasikan hadis-hadis dengan ayat-ayat al-Qur’an untuk mendukung

argumen-argumen yang melengkat pada hadis-hadis tersebut. Karya ini merupakan

rintisan dalam bidang hadis di Indonesia dan menunjukan pentingnya hadis dalam

kehidupan kaum Muslim.27

Tidak ditemukan kitab lain, selain kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-

Tarhīb karangan al-Raniri. Hal ini dikarenakan perkembangan polemik tasawuf pada

saat itu begitu kuat. Sehingga kajian hadis saat itu belum menjadi kajian yang

23Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan Nusantara Abad XVII &

XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2004), h. 202. 24 Oman Fathurahman, “The Roots of the Writing Tradition of Hadith Works in Nusantara:

Hidȃyȃt al-Habîb by Nuruddin al-Raniri,” Studi a Islamika XIX, no. 1 (2012): h. 60. 25 Musyrifah Sunanto, Sejarah Peradaban Islam Indonesia (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2005), h. 139. 26 Oman Fathurahman, “The Roots of The Writing Tradition of Hadith Works in Nusantara:

Ḥidāyāt al-Ḥabīb by Nuruddin al-Raniri,” Studi Islamika XIX, no. 1 (2012): h. 62. 27 Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan Nusantara Abad XVII &

XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana, 2004), h. 225

Page 39: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

28

tersistematis dan pengamalan kajian hadis masih bercampur dengan kajian-kajian

ilmu lainnya. Sejauh ini, hanya ada satu naskah Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa

al-Tarhīb yang telah ditemukan dan diawetkan dalam koleksi Bangsa Perpustakaan

Malaysia dengan nomor rak MS 1042.28 Oleh sebab itu, dalam meneliti kitab ini saya

mengumpulkan data-data dari beberapa buku dan artikel-artikel jurnal yang terkait

dengan pembahasan kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb.

Dalam menuliskan kitab hadis, al-Raniri memilih menggunakan tulisan

bahasa Arab Pegon Melayu. Serupa dengan ulama hadis lain, selain memudahkan

masyarakat dalam mempelajari kitabnya, ini menunjukkan karakteristik penulisan

kitab karangan al-Raniri. Selain itu kitab ini banyak membahas seputar masalah

keagamaan, mencakup pembahasan imān, adab, ahkȃm, syamail, raqaiq, aqīdah, dan

mu’āmalah. Ini menunjukan kitab hadis Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb

tergolong dalam kitab jāmi’.29

Kitab hadis Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb menghimpun 831

hadis yang tidak begitu diketahui kandungan keṣaḥīḥan atau keḍa’ifan isi hadisnya.

Hanya saja ia memaparkan, bahwa kitabnya disusun terdiri dari hadis-hadis yang

dapat dipercaya. Ia juga memaparkan dalam kitabnya, bahwa penulisan kitab Ḥidāyāt

al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb menyinggung kondisi pertobatan masyarakat

dikala itu.30 Hal ini menurut saya, memungkinkan keadaan ketika masyarakat banyak

menganut paham wujūddiyah, dan mulai tersadarkan dengan ajaran-ajaran yang

28Oman Fathurahman, “The Roots of The Writing Tradition of Hadith Works in Nusantara:

Ḥidāyāt al-Ḥabīb by Nuruddin al-Raniri,” Studi Islamika XIX, no. 1 (2012): h. 62. 29 Kitab hadis yang menghimpun perihal aqidah, raqaiq, ahkam, fikih, syamail, manaqib,

tafsir. Lihat pada Maḥmud al-Ṭahān, al-Manhaj al-Ḥadīth fī Muṣṭalah al-Ḥadīth (Riyad: Maktab al-

Ma’arif, t.t), h. 122. 30 Oman Fathurahman, “The Roots of The Writing Tradition of Hadith, h. 64.

Page 40: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

29

dibawakan oleh al-Raniri. Salah satunya dengan ajaran hadis yang disebarkan melalui

kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-Targhīb wa al-Tarhīb.

Dilihat dari pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwasanya kitab karangan al-

Raniri memiliki kecenderungan terkait kajian-kajian sosial dan ibadah. Hal ini

menunjukkan bahwa karakteristik yang terdapat pada kitab Ḥidāyāt al-Ḥabīb fī al-

Targhīb wa al-Tarhīb terkait sosial keagamaan.

2. Kajian Hadis-Hadis Keluarga di Indonesia

‘Usmān ibn ‘Abdullāh ibn ‘Aqīl ibn Yaḥyā al-‘Alawī—Sayyid Usman—lahir

di Pekojan, Betawi pada tanggal 17 Rabīul Awwal 1238 H (w. 1822-1914M).31 Wafat

pada hari Senin 12 Shafar atau 19 Januari 1914 di pemakaman rakyat Tanah Abang.

Ayahnya, Abdullah, dan kakeknya ‘Aqil, dilahirkan di Mekkah.32

Semasa hidup Sayyid Usman pernah melakukan perjalanan ke Mekkah pada

tahun 1840-1847. Selain untuk menunaikan ibadah haji, perjalanan ini dimaksudkan

untuk menimba ilmu. Di Mekkah ia belajar kepada Sayyid Ahmad Zaini Dahlan.

Sekitar tahun 1264 H/ 1848 M, ia menuntut ilmu ke Hadramaut. Hal ini dilakukan

untuk melanjutkan karir intelektualnya dalam mendapatkan sanad dari guru-guru di

Hadramaut. Diantaranya ialah Sayyid Abdullāh bin Ḥusain bin Ṭāḥir, Sayyid

Abdullāh bin ‘Umar bin Yaḥyā, Sayyid Ḥasan bin Ṣalih al-Bahr, Sayyid Muḥammad

31 Muhammad Noupal, “Pemikiran Sayyid Usman bin Yahya Respon dan Kritik Terhadap

Kondisi Sosial Keagamaan Indonesia,” (Disertasi S3 Sekolah Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2008), h. 64. 32Azyumardi, mengutip Van den Berg mengatakan bahwa Abdurahman al-Mashri Pertama-

tama datang ke Palembang dan Padang untuk berdagang, tetapi ia kemudian menjadikan Petamburan,

Batavia, sebagai tempat tinggalnya. Di petamburan, ia membeli sebidang tanah tempat ia membangun

sebuah masjid. Kemudian ia mengundurkan diri dari perdagangan dan sebagai gantinya mengabdikan

dirinya dalam pengajaran Islam. Lihat Azyumardi Azra, “Hadhrami Scholars in The Malay-Indonesia

Diaspora: A Preliminary Study of Sayyid Uthman” Studia Islamika II, no. 2 (November 1995): h. 10.

Page 41: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

30

bin Husain bin Ṭāḥir, dan Sayyid ‘Alwi bin Saqqaf al-Jufri. Selanjutnya Sayyid

Usman pergi ke Madinah, ia menyempatkan diri untuk menuntut ilmu kepada ulama

di Madinah, Syaikh Muḥammad al-‘Azab dan Sayyid ‘Umar bin Abdullȃh al-Jufri.

Hingga akhirnya Sayyid Usman kembali ke Batavia sampai akhir masa hidupnya.33

Semasa hidupnya ia banyak menuangkan keilmuannya pada karya-karya tulis.

Salah satu karyanya yang hingga saat ini masih banyak dipelajari di beberapa

pesantren berjudul “Perhiasan Baik Untuk Anak Perempuan”. Kitab ini merupakan

kumpulan dari beberapa hadis yang terdapat di setiap fasal-fasalnya. Dilihat dari

pemilihan hadis serta penulisan, kitab ini tergolong dalam karakteristik kitab hadis

ajza’/rasail.34 Melihat hadis-hadis yang dikumpulan bersifat tematik, hadis-hadis

yang dihimpun berbicara perihal adab baik seorang anak perempuan maupun laki-

laki. Sayyid Usman banyak menjelaskan perihal masalah-masalah ibadah, keluarga,

adab seorang istri kepada suami, adab seorang anak kepada orang tua. Pada bagian

awal kitab dijelaskan tujuan dari ditulisnya karya ini yakni agar seseorang

memperoleh lima rupa keuntungan yang besar dari yang memperlajarinya.35

Lahirnya sebuah kitab atau karya tidak terlepas dari keadaan kondisi penulis,

baik keadaan psikis, latar belakang historis, maupun keadaan dimana karya tersebut

lahir. Sehingga karya-karya yang lahir dari tangan-tangan ulama Indonesia memiliki

corak serta karakteristik tersendiri, yang menjadikan hal tersebut sebagai ciri khas

33 Siti Suniah, “Kritik Terhadap Tarekat: Kajian Terhadap Pemikiran Sayyid Usman bin

Yahya,” (Tesis S2 Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, 2015), h.62-63. 34 Kitab yang disusun menghimpun hadis-hadis yang diriwayatkan oleh satu orang. Kitab ini

memuat hadis-hadis secara tematik. 35 Usman bin Yahya, Perhiasan Baik Untuk Anak Perempuan (T.tp: T.pn, t.t), h. 2.

Page 42: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

31

kitab hadis karya ulama Indonesia. Salah satu yang menjadi ciri khas corak kitab

hadis Indonesia adalah penulisan karya mengunakan bahasa Arab pegon.36

Sayyid Usman dalam menulis kitabnya memilih untuk memakai bahasa Arab

Pegon Melayu dibanding dengan bahasa Arab yang biasa ditulis oleh ulama

Indonesia lainnya. Selain untuk memudahkan masyarakat dalam memahami

pengajaran yang diberikan, bahasa Arab pegon merupakan bahasa yang biasanya

digunakan pada lembaga pendidikan pesantren di Indonesia. Aksara pegon biasanya

digunakan oleh suatu komunitas tertentu—yakni santri—dalam menerjemahkan

kitab-kitab bahasa Arab ke dalam bahasa Jawa/Indonesia. Oleh sebab itu, tidak semua

orang dapat memahami aksara pegon.

Pada fasal ketiga kitab “Perhiasan Baik Untuk Anak Perempuan” dijelaskan

perihal wajib sholat lima waktu.37 Pada penjelasan ini Sayyid Usman banyak

menggunakan kata “sembahyang” yang menunjukan maksud dari shalat lima

waktu.38 Selain itu pada fasal lain juga dijelaskan terkait adab-adab dalam berumah

36 Huruf Pegon adalah huruf Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa dan

bahasa Sunda. Kata pegon konon berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti menyimpang. Sebab

bahasa Jawa yang tulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak lazim. Lihat pada

https://id.wikipedia.org/wiki/Pegon diakses pada 15 Januari 2017 37 Usman bin Yahya, Perhiasan Baik Untuk Anak Perempuan (T.tp: T.pn, t.t), h. 8. 38 Dalam khazanah Islam Jawa, ibadah shalat disebut “sembahyang”. Kata sembahyang

sendiri belum ada di Kamus Jawa Kuno yang berkembang di Jawa pada abad XIV-XV. Tampaknya

kata ini berkembang di Jawa setelah Islam diterima sebagai agama raja-raja Jawa. Kata “sembah” dan

“hyang” memang ada di dalam kosa kata Jawa Kuna. Sembah berarti menghormati, tanduk, atau

memohon, sedangkan kata “hyang” artinya dewa atau dewata. Dengan demikian, kata sembahyang

merupakan paduan kata yang artinya penyembahan kepada Dewa atau Tuhan. Hyang sebenarnya

adalah konsep asli dari sistem kepercayaan masyarakat Nusantara, khususnya di tanah Jawa, bukan

konsep ajaran Hindu atau Budha dari India sebagaimana yang selama ini banyak dipahami banyak

orang. Sang Hyang Taya merupakan satu-satunya Dzat Maha Kuasa yang berhak disembah. Lihat pada

Achmad Chodjim, Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga (Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi: 2004), h. 150.

Selain itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terdapat kata sembahyang dengan arti shalat;

menyembah Tuhan Islam. Lihat pada Tim PrimaPena, Kamus Besar Bahasa Indonesia (T.tp:

Gramedia Press, t.t), h. 690.

Page 43: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

32

tangga, khususnya seorang istri terhadap suami dan keluarganya.39 Dalam

menjelaskan setiap fasal, Sayyid Usman selalu mengutip matan-matan hadis pada

awal kalimat.

Dari beberapa data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa kitab karangan

Sayyid Usman bin Yahya merupakan kitab yang banyak menjelaskan terkait perihal

ibadah. Secara tidak langsung kitab ini banyak membicarakan mengenai wilayah

kajian “privat”. Dilihat dari pengkutipan hadis-hadisnya, banyak hadis mengenai

ibadah, keluarga, adab seorang istri kepada suami, adab seorang anak kepada orang

tua. Berbeda dengan Hasyim Asy’ari yang karyanya banyak bermain pada ranah

publik, yang nanti akan saya jelaskan pada sub bab berikutnya. Selain itu, sama

halnya dengan ulama Indonesia lain, penulisan kitab-kitab Sayyid Usman

berdasarkan latar belakang keadaan sosial masyarakat pada masa itu.

Dari beberapa pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwa pada Sayyid Usman

merupakan seorang ulama yang banyak mengkaji persoalan wilayah privat. Wilayah

privat yang dimaksud adalah wilayah-wilayah yang berkaitan dengan ibadah dan

persoalan keluarga.

3. Pengaruh Sosial Kebudayaan dalam Kitab Arba’īn al-Tarmasi

Muḥammad Mahfuḍ ibn ‘Abdillāh ibn ‘Abdul Mannān al-Tarmasī40 lahir

pada 12 Jumādil ‘Ūlā 1285H/1868M dan wafat pada tahun 1337H/1919M.41

39 Usman bin Yahya, Perhiasan Baik Untuk Anak Perempuan (T.tp: T.pn, t.t), h. 12. 40 Muhajirin, “Transmisi Hadis Nusantara: Peran Ulama Hadis Muhammad Mahfudz al-

Tarmasi,” (Disertasi S3 Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2009), h. 63. 41 Abdurrahman, Dari Haramain ke Nusantara Jejak Intelektual Arsitek Pesantren (Jakarta:

Kencana, 2016), h. xxvii.

Page 44: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

33

Al-Tarmasi merupakan salah satu ulama yang pernah melakukan perjalanan

keilmuan ke Haramain. Selama bermukim di Mekkah, al-Tarmasi mendalami banyak

disiplin ilmu agama. Tidak hanya ilmu hadis, ia juga memperlajari tafsir, al-Qur’an,

fikih empat mazhab, ilmu Bahasa Arab dan keilmuan islam lainnya dibeberapa

ḥalaqah sekitar serambi Masjidil Haram dan juga Masjid Nabawi.42

Selama belajar di Mekkah ia memiliki ketertarikan untuk mendalami kajian

ilmu hadis. Menurutnya sebagaimana dikutip oleh Abdurrahman Mas’ud yang

mengatakan bahwa ilmu hadis merupakan sentral atau tempat kembalinya segala ilmu

pengetahuan. Ilmu mutlak yang dibutuhkan setiap insan yang beriman kepada Allah

Swt dan RasulNya.43 Al-Tarmasi juga mengungkapkan pentingnya sanad dalam

penyampaian hadis. Ia mengutip ungkapan Ibn Sirrin bahwa ‘isnād adalah agama’.44

Disini al-Tarmasi menyatakan “barang siapa yang tidak mengetahui isnād berarti ia

tidak mengetahui agama”.45 Hal ini mengisyaratkan kepada siapa saja yang tidak

mengetahui sanad secara baik akan menyatakan hal yang semena-mena, bahwa ini

dan itu adalah hadis nabi, perbuatan nabi, dicontohkan nabi dan lain sebagainya.

Akibatnya mereka tidak hanya terjebak dengan hadis ḍa’if (lemah) bahkan mauḍū’

(palsu).

42 Azyumardi Azra, Historiografi Islam Kontemporer, Wacana Aktualitas dan Aktor Sejarah

(Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2002), h. 123. 43 Abdurrahman Mas’ud, Dari Haramain ke Nusantara Jejak Intelektual Arsitek Pesantren

(Jakarta: Kencana, 2006), h. 171. 44Ali Mustafa Ya’qub, Kritik Hadis (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011), h. 82. 45 Mahfudz al-Tarmasi, Kifāyah al-Mustafīd limā ‘alā min al-Asānīd (Beirut: Dār al-Ba’asyir

al-Islāmiyyah, 1987), h. 5 dalam Muhajirin, “Transmisi Hadis Nusantara: Peran Ulama Hadis

Muhammad Mahfudz al-Tarmasi,” (Disertasi S3 Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 74.

Page 45: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

34

Selain itu, ketertarikan al-Tarmasi dalam mempelajari dan mendalami ilmu

hadis juga dipengaruhi kondisi sosial keagamaan pada waktu itu. Dimana pemikiran

modernis mulai diterima dan dipraktekkan, akibat kontak yang dilakukan oleh

pengaruh Barat. Dikatakan bahwa pemikiran modernisasi sudah mulai terjadi pada

abad XVIII, yakni sejak kehadiran Napolion dengan ilmu dan alat-alat modernnya

hingga berlanjut abad XIX dan XX. Hal ini yang pada akhirnya mempengaruhi segala

aspek kehidupan termasuk pendidikan. Pada masa itu melahirkan gerakan-gerakan

pembaharuan yang menekankan umat Islam untuk kembali kepada al-Qur’an dan

hadis dalam menghadapi kondisi sekitar pada masa itu.46

Pengaruh al-Tarmasi terhadap perkembangan kajian hadis di Indonesia begitu

signifikan. Hal ini terlihat bahwa ia merupakan penghubung keilmuan Haramain

dengan Indonesia. 47 Selain itu al-Tarmasi banyak menuangkan buah pikirannya pada

karya-karya tulis. Salah satunya kitab al-Minhaj al-Khairiyyah fī Arba’īn Hadīth min

Ahādīth Khair al-Bariyah atau yang biasa dikenal dengan Arba’īn al-Tarmasi48

karangan Mahfudz al-Tarmasi, ulama Indonesia yang melakukan transmisi kajian

hadis ke Indonesia. Sesuai dengan judulnya kitab ini merangkum 40 hadis yang

46 Azyumardi Azra, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logos,

1999), h. 53. Dunia Islam abad XX ditandai dengan kebangkitan dari kemunduran dan kelemahan

secara budaya maupun politik setelah kekuatan Eropa mendominasi mereka. Negeri-negeri Islam

menjadi jajahan Eropa akibat keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan. Negera jajahan juga

harus ditransformasi dan dimodernisasi mengikuti kemajuan Eropa. Melihat fenomena ini muncullah

beberapa pembaharu di dunia Islam, diantaranya Muhammad Ali Pasha, al-Tahthawi, Jamaluddin al-

Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Rasyid Ridha yang menganjurkan umat Islam untuk

bersatu melawan ancaman Eropa. Mereka harus memupuk tradisi budaya mereka sendiri, itu artinya

Islam. Lihat pada Dedi Wahyudi, ed., Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam: Dari Masa Klasik,

Tengah, Hingga Modern (T.tp: Qoulun Pustaka, 2014), h. 150. 47 Martin van Bruinessen, Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di

Indonesia. Penerjemah Farid Wadji dan Rika Iffanti (Bandung: MIZAN, 1999), h. 38. 48 Mahfudz al-Tarmasi, al-Minhaj al-Khairiyyah fī Arba’īn Ḥadīth min Ahādīth Khair al-

Bariyah (Jakarta: Departemen Agama, 2008), h. 1.

Page 46: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

35

dipilih oleh al-Tarmasi. Oleh sebab itu, kitab ini tergolong karakteristik kitab

arba’īnat yakni kitab yang mengumpulkan hadis sebanyak 40 hadis. Usaha ini

dilakukan berpadukan hadis riwayat dari Abū Darda’:

ث نا أبو بكر عبد الل بن م ن يا قال: حد ، حمد ابن أب الد ، ع ثنا ع حثنا الفضل بن غان ، عن أبي بن عن ن ا بن ن بد الم نسم: ي سول الل صى هللا ع داء قال: قال ه، عن أب الد بي حدث ات من حفظ عى أم »جد الل أ ا يا من أمر دنها ب يث

ا«49 وم القيامة شافي ا نشهيد فقيه ا نكنت ل“Dari Abū Darda’ ra berkata, Rasūlullāh Saw“Barangsiapa menghafal bagi umatku

40 hadis dari perkara dien mereka, niscaya Allah ta’ālā akan membangkitkannya di

hari kiamat sebagai seorang faqih dan aku menjadi pemberi syafaat dan saksi

baginya” (HR. Baihaqi)

Kitab Arba’īn al-Tarmasi memiliki karakteristik tersendiri berkenaan dengan

tema-tema yang dimuat. Dalam kitab ini terdapat tema mengenai anjuran puasa

‘āshūrā.50 Salah satunya al-Tarmasi mengutip hadis tentang puasa āshūrā.51

Pemilihan hadis āshūrā dikatakan al-Tarmasi untuk merespon diskusi yang

berkembang di masyarakat, berkenaan dengan tradisi 1 suro.52

49 Abū Bakar Muḥammad bin Abdullāh bin Ibrahīm bin Abduwayh al-Baghdādī al-Syafi’ī,

Kitāb al-Fawāid al-Ghailāniyyat (Riyaḍ: Dār Ibnu al-Jawzi, 1997), h. 370. 50 Mahfudz al-Tarmasi, al-Minhaj al-Khairiyyah fī Arba’īn Ḥadīth min Ahādīth Khair al-

Bariyah (Jakarta: Departemen Agama, 2008), h. 26. 51 Puasa‘āshūrā adalah bagian dari tradisi umat muslim, yakni ibadah puasa yang

dilakasanakan tepat pada bulan Muharram. Namun perihal puasa ‘āshūrā masih terdapat perdebatan,

salah satunya disebutkan bahwa puasa itu meniru tradisi Yahudi. Hal ini berdasarkan hadis:

مهاليهودوتتخذهعيدافقالرسولالهصلىالههعليهوسلمصعنأبيموسىرضيالهلعنهقالكانيو وموهمعاشوراءيوماتعظ

أنتم

Abu Musa berkata: Āshūrā adalah hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan mereka menjadikan

sebagai hari raya, maka Rasūlullah Saw bersabda: berpuasalah kalian pada hari itu. Lihat pada Abū

Bakar al-Bayhaqī, al-Sunan al-Kabir (Beirut: Dār al-Kitāb al-‘Ilmiyah, 2003), h. 478. 52 Bagi masyarakat Islam di Jawa, ada dua hal dalam memperingati hari besar Islam yakni

maulid Nabi Saw dan perayaan bulan Suro. Kata “suro” merupakan sebutan bagi bulan Muharam

dalam masyarakat Jawa. Kata tersebut sebenarnya berasal dari kata ‘āshūrā yang artinya sepuluh,

yakni sepuluh dalam bulan Muharam. Bulan suro dijadikan oleh masyarakat Jawa sebagai bulan

kramat. Dari kramatnya bulan tersebut masyarakat Islam Jawa menjadikan bulan ini sebagai bulan

baik. Baik dalam melaksanakan suatu hajat, begitupun baik dalam melakukan suatu peribadatan. Maka

dari itu pada bulan ini, banyak masyarakat Jawa yang melakukan tradisi-tradisi, seperti halnya

melakukan wirid-wirid tertentu, berpuasa paling tidak 1 hari, membaca doa ‘āshūrā, melakasanakan

kenduri “bubur suro”, dan lain sebagainya. Lihat pada Muhammad Sholikhin, Misteri Bulan Suro

Perspektif Islam Jawa (Jakarta: Nasari, 2010), h. 84.

Page 47: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

36

Melihat hal yang telah dipaparkan di atas, saya pun menganalisis terkait

karakteristik kitab hadis kaya al-Tarmasi. Pemilihan tema tentang puasa ‘āshūrā

dalam kitab Arba’īn al-Tarmasi dan dengan diajurkan puasa āshūrā mengindikasikan

bahwa adanya karakteristik sosial kebudayaan dalam kitab hadis al-Tarmasi.

Sebagaimana dilihat, dalam menuliskan kitabnya, al-Tarmarsi berusaha tidak

mengesampingkan nilai-nilai kebudayaan yang diterapkan oleh masyarakat

Indonesia.

4. Kajian Hadis dalam Politik Sosial Keberagamaan

Muḥammad Ḥasyim Asy’ari ibn ‘Abd al-Wāḥid ibn ‘Abd al-Ḥalīm lahir di

Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur, tanggal 24 Dhulqaidah 1287H/14 Februari

1871M.53 Ia sempat ke Mekkah pada tahun 1892 M guna melanjutkan pelajarannya di

sana. Di Mekkah ia belajar kepada Syekh Mahfudz al-Tarmasi (w. 1920), Syekh

Nawawi al-Bantani (w. 1897 M), Syekh Ahmad Khatib Minangkabau (w. 1334H),

Syekh Abdul al-Hamid al-Dururstani. Selama di Mekkah, Hasyim belajar fiqh,

tauhid, tafsir, hadis, tasawuf, dan ‘ilm ālah. Dari semua itu tampaknya ia lebih

tertarik pada ilmu hadis, khususnya kumpulan Hadis Bukhārī dan Muslim.

Ketertarikannya pada ilmu hadis dimulai sejak ia belajar kepada al-Tarmasi, hingga

akhirnya Hasyim Asy’ari mendapatkan ijazah mengajar Ṣaḥīḥ al-Bukhārī yang

merupakan pewaris terakhir dari pertalian penerima (isnād) hadis dari 23 generasi

penerima karya ini.54

53 Abdurrahman Mas’ud, Dari Haramain ke Nusantara Jejak Intelektual Arsitek Pesantren

(Jakarta: Kencana, 2016), h. 229. 54Abdurrahman Mas’ud, Dari Haramain ke Nusantara Jejak Intelektual Arsitek Pesantren

(Jakarta: Kencana, 2016), h. 232.

Page 48: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

37

Hasyim Asy’ari merupakan salah seorang intelektual Muslim dan tokoh

nasional Indonesia yang terkemuka. Sosoknya begitu istimewa, ia adalah salah satu

pahlawan nasional yang menaruh perhatian luar biasa terhadap pergerakan

kemerdekaan. Gagasan-gagasannya yang menyinggung perihal kemerdekaan juga

dituangkan ke dalam karyanya. Salah satu karyanya berjudul Arba’īna Ḥadītsan

Tata’allaqu bi Mabadi’ Nahḍah al-‘Ulamā. Kitab ini memuat 40 hadis dari beberapa

kitab hadis kanonik (kutub al-Sittah) maupun non kanonik (kitab hadis lainnya).55

Kitab ini tergolong karakteristik kitab arba’īnat dengan mengumpulkan hadis

sebanyak 40 hadis. Selain itu, ditulis kitab ini oleh Hasyim Asy’ari dijadikan sebagai

pedoman bagi jam’iyyah NU. Dengan demikian, maka sudah tentu hadis-hadis

pilihan yang ditulis mempunyai keterkaitan dengan maksud dan tujuan dari

didirikannya NU.56

Keterkaitan pembuatan kitab hadis dengan lahirnya organisasi NU, secara

tidak langsung menyikapi fakta sejarah realita sosial keagamaan yang berkembang

saat itu. Dari latar belakang berdirinya NU dan sekilas tela’ah tentang beberapa

pemikiran yang dikembangkan oleh Hasyim Asy’ari, serta pemahaman sosial

keagamaan yang dikembangkan oleh NU. Untuk memperjelas tentang kesesuaian

tersebut, berikut ulasan kesesuaian hadis yang dikumpulkan oleh Hasyim Asy’ari

dengan mempertimbangkan pengklasifikasian hadis berdasarkan bab.

55 Zuhairi Miswari, Hadratusysyaikh Hasyim Asy’ari, Moderasi, Keutamaan dan Kebangsaan

(Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010), h. 97. 56 Hasan Su’aidi, “40 Hadis Pedoman NU Karya KH. Hasyim Asy’ari: Studi Takhrij dan

Analisis Konteks Sosial Keagamaan Berdirinya NU,” Jurnal Penelitian XI, no. 1 (Mei 2014): h. 41.

Page 49: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

38

Klasifikasi bab dalam kitab Arba’īna Ḥadītsan Tata’allaqu bi Mabadī’

Nahḍatul ‘Ulamā yaitu: bab pertama dakwah/amar ma’ruf nahi munkar (7 hadis),

bab kedua kepemimpinan (2 hadis), bab ketiga ibadah (4 hadis), bab keempat

keharusan mengikuti Sunnah dan Khulafaur Rasyidin (4 hadis), bab kelima akhlaq

(19 hadis) dan bab keenam persatuan (4 hadis). Dari komposisi hadis di masing-

masing bab tersebut, jumlah hadis terbanyak adalah bab tentang akhlak.57

Kesesuaian hadis-hadis yang dipilih berkaitan juga dengan realitas sosial yang

berkembang yakni ketika masa kolonialisasi Belanda atas negara Indonesia

digantikan oleh Jepang. Pada masa itu Jepang melancarkan propaganda bahwa Jepang

adalah “saudara” se-Asia bagi rakyat Indonesia, maka rakyat Indonesia, tidak

terkecuali ulama, dihadapkan pada pilihan yang sulit, yakni antara menentang Jepang

sebagai penjajah atau melakukan “kerjasama” dengan mereka. Melihat kebimbangan

ini, Hasyim Asy’ari dalam kitabnya menyatakan:

“Petama-tama kita wajib mencamkan sabda Nabi Saw: Ista’inū ‘ala Injāhil

Hawaij bil Kitmān Fainna Kulla dhi Ni’matin Mahsudu (hadis nomor 15).

Jangan lupa, ini zaman perang, penuh tipu muslihat. Nippon yang mabuk

kemenangan akan mempertahankan kemenangannya dengan mati-matian.

Tiap gejala kekalahan yang dialami akan membuat sikap berang yang

membabi buta. Siapa yang menghalang-halangi kemauannya akan disapu

bersih. Apa salahnya kita yang lemah ini seolah-olah bekerjasama, keluar

seolah-olah untuk kepentingan Nippon, tetapi ke dalam untuk kepentingan

nasional dan memperkokoh kedudukan umat Islam.”58

Demikian fakta sejarah yang melatarbelakangi pemilihan beberapa hadis yang

terdapat dalam kitab hadis Arba’īna Ḥadītsan Tata’allaqu bi Mabadī’ Nahḍatul

‘Ulamā. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa karakteristik

57 Hasan Su’aidi, “40 Hadis Pedoman NU, h. 54. 58 Saifuddin Zuhri, Berangkat dari Pesantren (Yogyakarta: LkiS, 2013), h. 262

Page 50: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

39

utama kitab hadis ini berkaitan dengan nilai politik serta sosial keagamaan yang pada

awal abad XX merupakan respon terhadap problemartika sosial keagamaan dan

kebangsaan yang sedang terjadi.

Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, maka saya menarik

kesimpulan bahwasanya kajian hadis di Indonesia pada abad XVII baru merupakan

sebuah kesadaran intelektual. Maksud dari itu, beberapa kajian hadis telah disinggung

secara keilmuan oleh ulama Indonesia. Beberapa ulama yang dikenal, seperti Al-

Raniri, Usman bin Yahya, Mahfudz al-Tarmasi, dan Hasyim Asy’ari merupakan

sarjana hadis pada masa awal generasi yang mulai membangkitkan kajian hadis

karena faktor kondisi sosial pada masanya. Ini menunjukan, ulama Indonesia telah

menggeluti kajian hadis, meskipun keilmuan hadis pada saat itu masih tercampur

dengan keilmuan Islam lainnya.

Hingga pada akhir abad XIX dan awal abad XX mulai berkembang wacana

ideologi keislaman. Sebuah gerakan pembaharuan terkait perkembangan pemikiran

peradaban Islam yang mempengaruhi perkembangan keilmuan hadis di Indonesia. Ini

menyebabkan kajian hadis makin semarak untuk digeluti. Hal ini ditandai dengan

kajian hadis mulai dijadikan sebagai silabus pengajaran di sekolah, dan pesantren-

pesantren.

Selain itu dari beberapa data yang telah dikemukakan oleh saya, dan beberapa

kitab yang telah dianalisis. Dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik tema kajian

hadis pada masa awal generasi yang dikarang oleh ulama asal Indonesia berbicara

terkait nilai-nilai sosial kebudayaan, sosial keagamaan, serta nilai kekeluargaan atau

wilayah “privat”. Hal ini saya pahami, bahwa karya-karya hadis ulama Indonesia

Page 51: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

40

banyak bersinggungan dengan latar belakang sosial kebudayaan dan keagamaan

masyarakat Indonesia.

Page 52: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

41

BAB III

KAJIAN HADIS DI INDONESIA SAAT INI

Untuk melihat kajian hadis pada masa kini, telah saya jelaskan di awal terkait

bagaimana kajian hadis yang berkembang pada masa awal generasi. Telah dikatakan

bahwa kajian hadis mulai digeluti oleh ulama Indonesia sejak abad XVII. Dengan

adanya ulama Indonesia seperti Al-Raniri, Usman bin Yahya, Mahfudz al-Tarmasi,

dan Hasyim Asy’ari yang merupakan sarjana hadis pada masa awal generasi yang

mulai membangkitkan kajian hadis dan dijadikan sebagai jawaban dari persoalan-

persoalan yang ada di masyarakat kala itu.

Pada bab sebelumnya juga telah saya paparkan terkait karakteristik kajian hadis

pada masa awal generasi. Seperti yang telah diketahui karya-karya hadis ulama

Indonesia banyak berbicara perihal nilai-nilai sosial kebudayaan, sosial keagamaan,

serta nilai kekeluargaan atau wilayah “privat”. Lahirnya karya hadis di Indonesia

banyak difaktori oleh latar belakang sosial kebudayaan dan keagamaan masyarakat

Indonesia pada masa itu.

Setelah melihat kajian hadis di masa awal, maka pada bab ini saya akan

menjelaskan tentang bagaimana perkembangan kajian hadis pada saat ini. Hal ini yang

nantinya akan saya bicarakan terkait spesifikasi wilayah kajian hadis, serta

karakteristik tema kajian hadis di Indonesia. Pembahasan tersebut dilakukan guna

melihat adanya keterkaitan atau hubungan tulisan-tulisan kajian hadis pada masa kini

dengan karya-karya hadis pada masa generasi awal. Sehingga kita dapat melihat

Page 53: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

42

ketersambungan atau kebaruan suatu kajian hadis, dengan mendialogkan antara awal

mula kajian hadis hingga pada masa kini di Indonesia.

Berpijak pada batasan penelitian ini, maka tema besar yang dikaji berada pada

wilayah kajian hadis. Secara keseluruhan, penelitian ini meneliti artikel hadis yang

diterbitkan PTAIN pada rentang waktu 2011-2016 yang berjumlah 251 artikel hadis.

Artikel hadis tersebut didapatkan dari situs web jurnal online di beberapa perguruan

tinggi agama Islam negeri di Indonesia. Daftar perguruan tinggi agama Islam negeri

yang ada di Indonesia totalnya berjumlah 55 lembaga perguruan tinggi. Namun hanya

terdapat 32 universitas yang aktif dalam penulisan artikel berkala ilmiah.1

Salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan ilmu

pengetahuan terutama menyangkut domain atau wilayah kajian adalah dengan

melakukan visualisasi pengetahuan atau lazim disebut pemetaan pengetahuan.

Pemetaan ini dilakukan sebagai pengungkapan suatu gagasan, baik menggunakan

gambar, tulisan, atau grafik.2

Pemetaan suatu pengetahuan dapat dilakukan dengan meneliti tulisan-tulisan

yang terdapat dalam artikel berkala ilmiah. Karena fungsi artikel berkala ilmiah sendiri

adalah sebagai pengembang khazanah ilmu pengetahuan dengan mempublikasikan

hasil penelitian, yang penulisannya telah diverifikasi sebelum dipublikasikan dan

1 http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/dir-ptain0708.pdf diakses pada 13 Feb 2017 pukul

14:16 2 Rifqi Muhammad Fatkhi, Popularitas Tafsir Indonesia di UIN Syarif Hidyatullah Jakarta

(Ciputat: HIPIUS, 2012), h. 2.

Page 54: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

43

disimpan secara permanen sehingga pembaca dapat mengakses setiap saat di masa

depan.3

A. Spesifikasi Kajian Hadis di Indonesia

Secara garis besar ulama hadis mengelompokkan ilmu hadis dalam dua bidang

pokok, yakni ‘ilmu al-riwāyah dan ‘ilmu al-dirāyah.4 Sesuai dengan pengertian bahwa

‘ilmu al-riwāyah adalah ilmu yang mempelajari tentang segala perkataan Nabi Saw,

segala perbuatan beliau, periwayatannya, dan ketelitian segala redaksinya, sedangkan

‘ilmu al-dirāyah adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat periwayatan, syarat-

syaratnya, macam-macamnya, hukum-hukumnya, keadaan perawi, syarat-syarat

perawi, macam-macam periwayatan, dan hal-hal yang berkaitan dengannya.5 Dengan

demikian beberapa ilmu yang temasuk katergori ‘ilmu al-dirāyah yakni, ‘Ilmu al-

Tarīkh wa Ruwah,6 ‘Ilmu Jarh wa Ta’dīl,7 ‘Ilmu Gharīb al-Ḥadīth,8 dan lain

sebagainya. Sebagai disiplin ilmu, ilmu hadis memiliki objek sentral dalam

pengkajiannya.

3 http://jurnal.unpad.ac.id/mku/article/view/185 diakses pada 28 Maret 2017 pukul 21.00 4 Jalāl al-Dīn ‘Abd al-Raḥmān Ibn Abū Bakr Al-Suyūṭi, Tadrīb al-Rāwī fī Syarḥ Taqrīb al-

Nawāwī (Kairo: Dār al-Ḥadīth, 2002), h. 5. 5 Abdul Majid Khon, ‘Ulumūl Ḥadīth (Jakarta: AMZAH, 2012), h. 77. 6 Ilmu yang mempelajari para perawi hadis dari berbagai aspek yang berkaitan dengan

periwayatan, baik sejarah lahir, wafat, serta sejarah belajar mereka. Lihat pada Muḥammad ‘Ajjaj al-

Khaṭib, Uṣul al-Ḥadīth Pokok-pokok Ilmu Hadis. Penerjemah Qodirun Nur dan Ahmad Musyafiq

(Ciputat: Gaya Media Pratama Jakarta, 1998), h. 227. 7 Ilmu yang membahas tentang para perawi dari segi apa yang datang dari keadaan mereka, dari

apa yang mencela mereka, atau yang memuji mereka dengan menggunakan kata-kata tertentu. Lihat

pada Abdul Majid Khon, ‘Ulumūl Ḥadīth (Jakarta: AMZAH, 2012), h. 95. 8 Ilmu yang nempelajari makna matan hadis dari lafal yang sulit dan asing. Lihat pada Abdul

Majid Khon, ‘Ulumūl Ḥadīth, h. 97.

Page 55: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

44

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa wilayah kajian ilmu hadis tidak terlepas

dari empat unsur, yakni sanad, matan, tokoh hadis, dan teori. Dari hal inilah yang nanti

saya akan petakan atau klasifikasikan. Beberapa artikel kajian hadis yang telah

dikumpulkan, selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan empat wilayah kajian ilmu

hadis. Namun sebelum saya melakukan pengklasifikasian berdasarkan wilayah kajian

ilmu hadis, terlebih dahulu saya akan mengklasifikasikan artikel-artikel kajian hadis

yang telah dikumpulkan berdasarkan kajian ‘ilmu al-riwāyah dan ‘ilmu al-dirāyah.

Setelah dilakukan penelitian dari 251 artikel hadis, ternyata terdapat perbedaan

kuantitas kajian antara ‘ilmu al-riwāyah dan ‘ilmu al-dirāyah. Penelitian ini

menunjukkan sejumlah 144 artikel masuk dalam kelompok kajian ‘ilmu al-riwāyah,

dan 107 artikel berada dalam kajian ‘ilmu al-dirāyah. Hasil penelitian menunjukan

kajian ‘ilmu al-riwāyah mendominasi kajian hadis dengan persentase 57,37%,

sedangkan kajian ‘ilmu al-dirāyah lebih sedikit dengan persentase 42,63%.

Grafik 1. Kajian‘ilmu al-dirāyah dan‘ilmu al-riwāyah

Berkenaan dengan hasil penelitian bahwasanya kajian ‘ilmu al-riwāyah

mendominasi kajian hadis yang berkembang pada saat ini. Hal ini ditunjukkan dari

144

107

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Kajian 'Ilmu al-Riwȃyah Kajian 'Ilmu al-Dirȃyah

Page 56: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

45

jumlah kuantitas kajian, penelitian ini menemukan setidaknya dari 251 artikel kajian

hadis terdapat 144 artikel kajian hadis yang membahas terkait kajian ‘ilmu al-riwāyah.

‘Ilmu al-riwāyah sendiri merupakan ilmu yang mempelajari tentang segala perkataan

Nabi Saw, segala perbuatan beliau, periwayatannya, dan ketelitian segala redaksinya.

Berkenaan dengan definisi tersebut, berikut beberapa judul artikel kajian hadis yang

membahas seputar kajian ‘ilmu al-riwāyah: Mengungkapkan Rahasia Buah Kurma dan

Zaitun Dari Petunjuk Hadis dan Sains karya Moh Erfan Soebahar,9 Metode Pendidikan

Menurut Petunjuk al-Sunnah karya Nauful Lubab,10 Membangun Integrasi Ilmu-Ilmu

Sosial dan Hadis Nabi karya Benny Afwadzi,11 Jilbab Dalam Hadis: Menelusuri Makna

Profetik dari Hadis karya Ema Marhumah.12

Selain itu dari hasil pengumpulan serta pengklasifikasian beberapa artikel

kajian hadis, pada kajian ‘ilmu al-dirāyah, penulis (peneliti) banyak berkutat pada

metodologi kritik hadis dalam upaya penentuan keṣaḥīḥan atau keḍa’ifan sebuah hadis,

jarh wa ta‘dil periwayatan hadis, ke‘adilan sahabat serta perbincangan seputar

kehujjahan hadis-hadis tertentu. Kajian ‘ilmu al-dirāyah juga diramaikan dengan

lahirnya metodologi hadis kontemporer. Hal ini bersinggungan dengan adanya polemik

seputar hadis yang diusung oleh para orientalis terhadap hadis, hingga melahirkan

teori-teori kritik hadis yang dilahirkan oleh Barat berkenaan dengan masalah otentisitas

9 Moh Erfan Soebahar, “Mengungkap Rahasia Buah Kurma dan Zaitun Dari Petunjuk Hadis

dan Penjelasan Sains,” Ulul Albab XVI, no. 2 (2015). Lihat pada http://ejournal.uin-

malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/3181/pdf 10 Nauful Lubab, “Metode Pendidikan Menurut Petunjuk al-Sunnah,” Wahana Akademika I,

no. 1 (April 2014). Lihat pada http://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/view/802

11 Benny Afwadzi, “Membangun Integrasi Ilmu-Ilmu Sosial dan Hadis Nabi,” Living Hadis I,

no. 1 (Mei 2016). Lihat pada http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1070/976

12 Ema Marhumah, “Jilbab Dalam Hadis: Menelusuri Makna Profetik dari Hadis,” Musawa XII,

no. 1 (Januari 2014). Lihat pada http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/MUSAWA/article/view/883/822

Page 57: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

46

hadis. Salah satu tokoh orientalis yang meragukan keotentikan sebuah hadis adalah

Ignaz Goldziher dan Joseph Schacht, yang juga semarak dibicarakan dalam artikel

kajian hadis.

Hal tersebut juga didukung berdasarkan penelitian dalam artikel kajian hadis

dengan judul “Perkembangan Kajian Hadis Kesarjanaan Barat” dalam penelitian ini

dikemukakan bahwa pada awal abad XIX diskursus kajian hadis semarak diramaikan

tentang orisinalitas hadis di kalangan sarjana Barat.13 Senada juga dengan penelitian

yang dilakukan oleh Arif Chasanul Muna terkait “Perkembangan Studi Hadis

Kontemporer”. Dijelaskan dalam penelitiannya sejak awal abad XIX hingga kini

kecenderungan studi hadis di dunia Islam terkait studi polemik hadis. Kajian polemik

hadis ini bermuara pada otentisitas hadis, yang lahir dari sikap skeptik para orientalis

terhadap sebuah hadis. Hingga yang menjadi objek kritis para orientalis adalah sejarah

hadis sejak masa Rasul hingga pentadwīnannya, kritik atas metodologi sanad dan

matan hadis, kritik atas para perawi dan tokoh dalam studi hadis. Oleh karenanya di

awal abad dua puluhan hingga sekarang ini banyak bermunculan buku-buku studi hadis

yang bercorak pembelaan terhadap eksistensi hadis, hingga keakuratan metodologi

muḥadditsīn baik di dunia Timur maupun di Barat.14

Adapun pengklasifikasian artikel kajian hadis berdasarkan wilayah kajian hadis

sejak periode 2011-2016 yang akan saya paparkan beberapa contoh artikel kajian hadis

dalam setiap wilayah kajian hadis. Diantaranya:

13 Muh Zuhri, “Perkembangan Kajian Hadis Kesarjanaan Barat,” Ulul Albab XVI, no. 2 (2015):

h. 216. 14 Arif Casanul Muna, “Perkembangan Studi Hadis Kontemporer,” RELIGIA XIV, no. 2

(Oktober 2011): h. 240.

Page 58: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

47

1. Kajian Sanad, dalam bidang ini terkait artikel yang membahas kajian kritik sanad,

ke’adil-an perawi, kriteria ke-sahîhan hadis. Terdapat 18 artikel sanad hadis dalam

kajian sanad, adapun salah satunya yaitu: Kritik Sanad Hadis Jihad Intoleransi

karya Abdul Malik Ghozali15, Kualitas Hadis dalam Kitab Tafsîr Tanwir al-Mibas

min Tafsîr Ibn Abbȃs (Kritik Sanad Hadis) karya Hasan Su’aidi16, Kontroversi

Tentang Ke’adilan Abu Hurairah karya Azro’ Marzuki17.

2. Kajian Matan, dalam bidang ini terkait artikel yang membahas kajian tematik hadis,

ma’anil hadis, living hadis, dan kritik matan hadis. Terdapat 100 artikel matan hadis

dalam kajian matan, adapun salah satunya yaitu: Pendidikan Adab Berpakaian

Wanita Muslimah Telaah Hadis Nabi Tentang Berpakaian karya Nelly Yusra18,

Posisi Tidur Dalam Tinjauan Hadis (Kajian Ma’anil Hadis) karya Mar’atus

Sholechah19, Menyikapi Dorongan Seksual di Masa Remaja karya Toto Haryanto20.

3. Kajian Tokoh Hadis atau Pemikiran, dalam bidang ini terkait kontribusi tokoh hadis

terhadap kajian hadis serta pemahaman sebuah hadis. Terdapat 27 artikel pemikiran

hadis, adapun salah satunya yaitu: Pemikiran dan Kontribusi Mustafa al-Azami

15 Abdul Malik Ghozali, “Kritik Sanad Hadis Jihad-Intoleransi,” Al-Dzikra X, no. 1 (Januari-

Juni 2016). Lihat pada http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/.../1119 16 Hasan Su’aidi, “Kualitas Hadis Dalam Kitab Tafsir Tanwir al-Miqbas Min Tafsir Ibni

Abbas,“ RELIGIA XVIII, no. 1 (April 2015). Lihat pada

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/620/913 17 Azro’ Marzuki, “Kontroversi Tentang Ke’adilan Abu Hurairah,” TAJDID X, no. 2 (Juli-

Desember 2011). Lihat pada http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/692/633 18 Nelly Yusra, “Pendidikan Adab Berpakaian Wanita Muslimah: Telaah Hadis Nabi Tentang

Berpakaian,” Marwah XII, no. 1 (Juni 2013). Lihat pada

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/514/494 19 Mar’atus Sholechah, “Posisi Tidur Dalam Tinjauan Hadis (Kajian Ma’anil Hadis),”

Intelektualita V, no. 2 (Desember 2016). Lihat pada

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intelektualita/article/view/752/665 20 Toto Haryanto, “Menyikapi Dorongan Seksual Di Masa Remaja (Tinjauan Hadis

Psikologis),” Psikis I, no. 1 (2015). Lihat pada

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/psikis/article/view/559/497

Page 59: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

48

Dalam Studi Hadis karya Umma Farida21, Pemikiran Hadis KH. Hasyim Asy’ari

dan Kontribusinya Terhadap Kajian Hadis di Indonesia karya Afriadi Putra22,

Pemikiran G.H.A Juynball Tentang Hadis karya Nur Mahmudah23.

4. Kajian Teori, dalam bidang ini terkait metodologi kajian hadis, baik yang disebut

tradisional maupun kontemporer. Terdapat 65 artikel teori hadis, adapun salah

satunya yaitu: Diskursus Metodologi Studi Hadis Kontemporer Analisa Komparatif

antara Pendekatan Tradisional dan Pendekatan Revisionis karya Ali Masrur24,

Konsepsi Hadis Mukhtalif di Kalangan Ahli Fiqh dan Ahli Kontemporer karya

Arifuddin Afifin25, Takhrîj al-Hadîts: Langkah Awal Penelitian Hadis karya Jon

Pamil26.

5. Kajian Sanad dan Matan, dalam bidang ini terkait analisis sanad dan matan hadis.

Terdapat 21 artikel sanad dan matan hadis, adapun salah satunya yaitu Kontroversi

Hadis-Hadis Tentang Isbal (Telaah Kritik Sanad dan Matan Hadis Serta Metode

21 Umma Farida, “Pemikiran Dan Kontribusi Muhammad Mustafa al-A’zami Dalam Studi

Hadis,” Teologia XXIV, no. 1 (Januari-Juni 2013). Lihat pada

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/321/291 22 Afriadi Putra, “Pemikiran Hadis KH. Asy’ari dan Kontribusinya Terhadap Kajian Hadis di

Indonesia,” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya I, no. 1 (Januari 2016). Lihat pada

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/577/569 23 Nur Mahmudah, “Pemikiran G.H.A. Juynboll Tentang Hadis,” Mutawatir III, no. 1 (Juni

2013). Lihat pada http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/38/37 24 Ali Masrur, “Diskursus Metodologi Studi Hadis Kontemporer Analisa Komparatif antara

Pendekatan Tradisional dan Pendekatan Revisionis,” Journal of Qur’an and Hadis Studies I, no. 2

(2012). Lihat pada

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-hadith/article/view/1326/1179 25 Arifuddin Afifin, “Konsepsi Hadis Mukhtalif Di Kalangan Ahli Fikih dan Ahli Hadis,”

Mutawatir II, no. 2 (Desember 2012). Lihat pada

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/32/31

26 Jon Pamil, “Takhrij Hadis: Langkah Awal Penelitian Hadis,” aN-Nida XXXVII, no. 1

(Januari-Juni 2012). Lihat pada

http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/Anida/article/view/313/296

Page 60: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

49

Penyelesaiannya) karya Muhammad Nasir27, Studi Validitas Hadis Tentang Ilmu

Pengetahuan Dalam Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti karya

Alimron28, Jangan Marah: Analisis Sanad dan Matan Hadis karya Umayah29.

6. Kajian Literatur Hadis, dalam bidang ini terkait penelitian literatur dan kitab-kitab

hadis, baik berupa kritik literatur hadis maupun kajian karakteristik kitab-kitab

hadis. Terdapat 21 artikel kajian literatur hadis, adapun salah satunya yaitu Studi

Kritik Kitab Tukhfat al-Ahwadzî Syarh Jamî’ al-Tirmidzî Karya Al-Mubarakfury karya

Muhammad Khadhary30, Teknik Interpretasi Hadis Dalam Kitab Syarh Hadis (Studi Kitab

Subul al-Salȃm) karya Sulaemang L31, Telaah Terhadap Kitab Mawȃrid al-Zamȃn ilȃ

Zawȃid Ibnu Hibbȃn Karya al-Hafiz al-Haisami karya Muhammad Misbah32.

27 Muhammad Nasir, ”Kontroversi Hadis-hadis Tentang Isbal (Telaah Kritis Sanad dan Matan

Hadis Serta Metode Penyelesaiannya),” Jurnal Farabi X, no. 1 (Juni 2013). Lihat pada

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=274635&val=6178&title=KONTROVERSI%20H

ADIS-

HADIS%20TENTANG%20ISBAL%20(Telaah%20Kritis%20Sanad%20dan%20Matan%20Hadis%20

serta%20Metode%20Penyelesainnya) 28 Alimron, “Studi Validitas Hadis Tentang Ilmu Pengetahuan Dalam Buku Pendidikan Agama

Islam dan Budi Pekerti Kurikulum 2013,” Tadrib I, no. 2 (Desember 2015). Lihat pada

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1042/878

29 Umayah, “Jangan Marah: Analisis Sanad dan Matan Hadis),” Diya al-Afkar II, no. 1 (Juni

2014). Lihat padahttps://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/571/501

30 Muhammad Khadhary, “Studi Kritik Kitab Tuhfat al-Ahwadzi Syarh Jami’ al-Tirmidzi Karya

Al-Mubarakfury,” Farabi X, no. 1 (Juni 2013). Lihat pada

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=392518&val=6178&title=Studi%20Kritik%20Kit

ab%20Tuhfat%20Al-ahwadzi%20Syarh%20Jami%20Al-Tirmidzi%20Karya%20Al-Mubarakfury

31 Sulaemang L, “Teknik Interpretasi Hadis Dalam Kitab Syarh al-Hadis (Studi Kitab Subul al-

Salam),” Ilmu Ushuluddin XIV, no. 2 (Juli 2015). Lihat pada

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ushuluddin/article/view/697/560

32 Muhammad Misba, “Telaah Terhadap Kitab Mawarid az-Zaman Ila Zawaid Ibnu Hibban

Karya Al-Hafiz Al-Haisami,” Riwayah I, no. 1 (Maret 2015). Lihat pada

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1233

Page 61: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

50

Grafik 2. Artikel Kajian Hadis 2011-2016

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kajian matan mendominasi kajian hadis

di PTAIN, dengan persentase sebanyak 39,84% dari 251 artikel pada wilayah kajian

hadis. Ini menunjukan bahwa sejak tahun 2011-2016 kajian hadis semarak diramaikan

dengan kajian ma’ān al-ḥadīth, kajian tematik hadis, pemahaman hadis, maupun kritik

matan hadis. Terkait tema-tema kajian hadis akan saya jelaskan pada sub bab

berikutnya.

Dari hasil penelitian di atas dapat terlihat perkembangan kajian matan seolah

tidak terputus, sebagai sesuatu yang terus berjalan. Kajian ini, sejak masa awal generasi

telah semarak diramaikan. Hal ini dibuktikan melalui karya-karya kesarjanaan hadis

yang ada pada masa awal generasi, banyak dari mereka yang memulai kajian hadis

berawal dari merespon problematika keadaan masyarakat ketika itu. Hadis-hadis

dikumpulkan dalam sebuah kitab, dan matan-matan hadis tersebut dijadikan sebagai

alat kajian pemahaman hadis yang dibenturkan dengan keadaan sosial keagamaan

ketika itu. Selain itu, terlihat jelas dari pemilihan judul pada setiap tema bab kajian,

0

20

40

60

80

100

120

Sanad Matan Tokoh Teori Sanad danMatan

LiteraturHadis

7,17% 39,84% 10,76% 25,50% 8,37% 8,37%

Page 62: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

51

yang tidak jauh dari kandungan isi matan hadis pada bab tersebut. Sehingga kitab-kitab

hadis pada masa awal generasi, lahir tidak jauh dari latar belakang sosial keagamaan

masyarakat.

Berbeda dengan kajian sanad, sejak masa generasi awal sarjana muslim di

Indonesia, kajian hadis belum bersinggungan dengan kajian sanad. Kajian sanad baru

mulai semarak diramaikan pada pertengahan abad XIX, yakni pada masa Mahfudz al-

Tarmasi yang mulai membuka konsentrasi penuh terhadap kajian hadis. Hal ini

ditunjukkan dengan rihlah ilmiahnya ke Haramaian dalam mempelajari serta

mendalami ilmu hadis. Selain itu, ketertarikan al-Tarmasi dalam mempelajari ilmu

hadis, juga dipengaruhi oleh kondisi sosial keagamaan pada waktu itu. Ketika

pemikiran pembaharuan atau modernisasi Islam mulai diterima dan dipraktekan, baik

karena pengaruh Barat akibat kontak yang dilakukan maupun pemurnian ajaran—al-

Qur’an dan hadis.33 Hal ini juga yang menjadikan faktor pada generasi sarjana hadis

sesudahnya, semangat dalam memperlajari kajian hadis secara detail dan utuh hingga

saat ini.

Hingga saat ini, kajian sanad cukup meramaikan kajian hadis. Kecenderungan

mutakhir studi hadis di dunia Islam terkait studi sanad, banyak diramaikan oleh sarjana-

sarjana Barat. Hal ini terlihat dari ramai diperbincangkan seputar keotentikan sebuah

33 Dunia Islam pada awal abad ke XIX ditandai dengan kebangkitan dari kemunduran dan

kelemahan secara budaya maupun politik setelah kekuatan Eropa mendominasi mereka. Negara-negara

Islam menjadi jajahan Eropa akibat keterbelakangan dalam berbagai aspek kehidupan. Melihat

fenomena ini, muncul beberapa pembaharu-pembaharu di dunia Islam. Seorang yang pertama kali

menyerukan pembaharuannya adalah aktivis Iran, Jamaluddin al-Afgani (1839-1897). Dia menyerukan

untuk tidak mentah-mentah meniru kehidupan Barat, dan mereka harus membangun budaya ilmu

pengetahuan dalam dunia baru dengan cara tradisi budaya mereka sendiri, dan itu artinya Islam seperti

yang dikehendaki Al-Qur’an dan Nabi. Lihat pada Dedi Wahyudi, ed., Sejarah Pemikiran dan

Peradaban Islam: Dari Masa Klasik, Tengah, Hingga Modern (T.tp: Qoulun Pustaka, 2014), 151.

Page 63: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

52

hadis dan memerlukan penelitian dari segi sanad dan matan hadis. Objek kritis para

sarjana Barat dalam membahas hadis terkait sejarah hadis pada masa Rasul hingga

pentadwinannya, kritik atas metodologi hadis, dan kritik atas periwayatan hadis.34

Sementara kecenderungan kajian hadis di PTAIN dari tahun ke tahun

sebenarnya mengalami pasang surut, puncak dari penelitian hadis terjadi pada tahun

2014. Dari penelusuran artikel kajian hadis pada tahun 2011 ditemukan sebanyak 31

artikel hadis, hingga tahun 2014 grafik penelitian hadis terus mengalami peningkatan.

Namun pada tahun terakhir, terlihat perkembangan penelitian hadis pada artikel hadis

mengalami penurunan. Terlihat pada tahun 2016 hanya ditemukan 28 artikel jurnal

hadis. Untuk lebih jelasnya, berikut grafik tentang jumlah penelitian hadis dari tahun

ke tahun sejak 2011 hingga 2016.

Grafik 3. Kajian Hadis Periode 2011-201635

34 Arif Casanul Muna, “Perkembangan Studi Hadis Kontemporer,” RELIGIA XIV, no. 2

(Oktober 2011): h. 240. 35 Data-data yang dikumpulkan hanya sebatas data-data yang saya akses secara online. Karena

hal tersebut lebih mudah ditemukan dan ditinjau secara penghitungan. Selain itu, data-data tersebut saya

telusuri di berbagai web yang telah saya jelaskan pada bab I.

31

41 40

64

47

28

0

10

20

30

40

50

60

70

2011 2012 2013 2014 2015 2016

Page 64: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

53

B. Karakteristik Karya Hadis di Indonesia

Perkembangan kajian hadis salah satunya dapat dilihat melalui tradisi tulis

menulis. Sebagaimana terangkum dalam tulisan, sejarah penulisan hadis telah dimulai

oleh sahabat yang hidup pada masa Rasulullah Saw.36 Rangkaian masa penulisan hadis

diriwayatkan tidak hanya melalui lisan semata, tetapi juga tertulis oleh para periwayat

terpercaya dengan alat yang ada. Dalam riwayat dikatakan bahwa al-Zuhrī (703)

bukanlah orang pertama yang menulis hadis, tetapi telah banyak dilakukan oleh umat

muslim sebelumnya.37 Hanya saja pengkodifikasian hadis secara resmi terjadi pada

awal mula abad II H.38 Usaha pembukuan hadis dimulai ketika pemerintahan Islam

yang dipimpin oleh Khalifah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Azīz, melalui intruksinya kepada

Muḥammad ibn Ḥazm (696) dan Muẖammad ibn Shihāb al-Zuhrī (703) untuk

mengumpulkan hadis dari para penghapalnya.39

Senada dengan hal di atas bahwa teks atau tulisan dapat lebih bisa dikaji, karena

bersifat material. Selain itu sebuah teks dapat dibaca oleh semua masa, teks dapat

berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari suatu zaman ke zaman lainnya, dan

dari satu lingkup budaya ke kebudayaan lainnya. Tak lupa bahwa teks bersatu dengan

sejarah, demikian pula sejarah terbentuk dengan kehadiran teks.

36 Rangkaian masa penulisan hadis tidak hanya melalui lisan semata, tetapi juga tertulis oleh

para periwayat terpercaya. Penulisan hadis telah ada ketika Rasulullah Saw memberi kelonggaran

kepada Abdullah ibn Amr ibn al-Ash (w. 65H) untuk menulis hadis yang tertuang dalam Al-Ṣaḥifah al-

Ṣadiqah. Lihat pada: Muẖammad ‘Ajjaj al-Khatib, Uṣūl al-Ḥadīth (Beirut: Dār al-Fikr, 1434 H), h. 172. 37 Muẖammad bin Maṭar al-Zaḥranī, Tadwīn al-Sunnah al-Nabawiyyah, Nasy’atuh wa

Taṭawaruh min al-Qarni al-Awwal ila Nihāyah al-Qarni al-Tasi’ al-Ḥijrī (Ṭaif: Maktabah al-Ṣadiq,

1412 H), h. 83-85. 38 Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis (Semarang: Pustaka

Rizky Putra, 2002), h. 52. 39 Muḥammad Muṣṭafā A’ẓamī, Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya. Penerjemah Ali

Mustafa Yaqub (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2014), h. 137.

Page 65: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

54

Terkait sebuah perkembangan kajian hadis, saya ingin mengungkapkan

keterkaitan atau hubungan tulisan-tulisan kajian hadis pada masa kini dengan karya-

karya hadis pada masa generasi awal. Penelitian ini juga ingin mengungkapkan

kecenderungan kajian hadis masa kini dengan pengklasifikasian tema yang terdapat

pada artikel hadis berkala ilmiah. Hal ini dikarenakan, kedua jenis tulisan tersebut

merupakan sebuah karya ilmiah yang membahas perihal hadis. Tulisan-tulisan tersebut

juga merupakan hasil dari sebuah pergulatan pengetahuan.

Pada umumnya artikel berkala ilmiah ditulis oleh seseorang yang konsen pada

bidang tersebut guna memberikan kontribusi terhadap teori atau penerapan ilmu.

Begitu juga dengan karya-karya hadis pada masa generasi awal, para sarjana hadis

banyak menulis terkait problematika kajian hadis pada masa itu. Selain itu, artikel

berkala ilmiah adalah salah satu wadah kajian keilmuan yang telah masuk pada masa

modern. Dan juga, artikel berkala ilmiah merupakan salah satu wadah perkembangan

keilmuan yang menapilkan penelitian-penelitian terbaru, dan tulisan-tulisan hasil

penelitian tersebut kandungan ilmiahnya telah terverifikasi.

Adapun klasifikasi karakteristik kajian hadis pada masa kini, berdasarkan

proses pengklasifikasian terhadap artikel kajian hadis, penelitian ini menemukan

setidaknya ada 8 tema kajian hadis. Tema yang ditekankan oleh saya merupakan latar

belakang permasalahan yang tedapat dalam artikel kajian hadis. Beberapa

pengklasifikasian tema kajian hadis yaitu sebagai berikut: kajian sejarah, kajian

hukum, kajian gender, kajian sosial budaya, kajian pendidikan, kajian kesehatan, kajian

politik, dan kajian lingkungan.

Page 66: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

55

1. Kajian sejarah, didapatkan sejumlah 32 artikel hadis, seperti artikel yang berjudul

Sîrah Nabawiyah dan Demitologisasi Kehidupan Nabi karya Ahmad ‘Ubaydi

Hasbillah40, Sejarah dan Perkembangan Kritik Matan Hadis karya Masturi

Irham41, Sejarah Dakwah Rasulullah Saw di Mekkah dan Madinah karya

Patmawati42.

2. Kajian hukum, didapatkan sejumlah 40 artikel hadis, seperti artikel yang berjudul

Elastisitas Hukum Nikah dalam Perspektif Hadis karya Ridwan Hasbi43,

Dialektika Hadis Ahad dan Qiyȃs Sebagai Dalil Dalam Penetapan Hukum Islam

karya Silahuddin44, Studi Kritik Hadis Tentang Melaksanakan Shalat Jum’at Pada

Waktu Hari Raya karya Khairuddin45.

3. Kajian gender, didapatkan sejumlah 22 artikel hadis, seperti artikel yang berjudul

Memahami Misoginis Perspektif Maqȃsid al-Syarî’ah: Studi Hadis yang

Menyamakan antara Keledai, Anjing, dan Perempuan karya Muhamad Rofiq46,

Reinterpretasi Terhadap Pemahaman Hadis-Hadis Tentang Gender Dalam

40 Ahmad ‘Ubaydi Hasbillah, “Sirah Nabawiyah dan Demitologisasi Kehidupan Nabi,” Journal

of Qur’an and Hadis Studies I, no. 2 (2012). Lihat pada http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-

quran-and-hadith/article/view/1327/1180 41 Masturi Irham, “Sejarah dan Perkembangan Kritik Matan Hadis,” Mutawatir I, no. 1 (Juni

2011). Lihat pada http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/7/8

42 Patmawati, “Sejarah Dakwah Rasulullah Saw di Makkah dan Madinah,” Al-Hikmah VIII, no.

2 (2014). Lihat pada http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/view/75/69

43 Ridwan Hasbi, “Elastisitas Hukum Nikah Dalam Perspektif Hadis,” Jurnal Ushuluddin XVII,

no. 1 (Januari 2011). Lihat pada

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/680/631 44 Silahuddin, “Dialektika Hadis Ahad dan Qiyas Sebagai Dalil Dalam Penetapan Hukum

Islam,” Aldzikra VIII, no. 2 (Juli-Desember 2014). Lihat pada

http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/view/977/0 45 Khairuddin, “Studi Kritik Hadis Tentang Melaksanakan Shalat Jum’at Pada Waktu Hari

Raya,” Al-Fikra XIX, no. 1 (Januari-Juni 2012). Lihat pada

http://alfikra.pasca-uinsuska.info/index.php/alfikra/article/download/58/58 46 Muhamad Rofiq, “Memahami Hadis Misoginis Perspektif Maqasid Syari’ah: Studi Hadis

yang Menyamakan antara Keledai, Anjing dan Perempuan,” Esensia XVI, no. 1 (April 2015). Lihat pada

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/986/912

Page 67: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

56

Perspektif Fiqh al-Hadis karya Kaizal Bay47, Misogynis di Dalam Hadis (Telaah

Hadis Sunan al-Tirmidzî dan Ibnu Mȃjah, Perempuan Sebagai Sumber Fitnah

Paling Berbahaya) karya Rufika Sari48.

4. Kajian sosial budaya, didapatkan sejumlah 25 artikel hadis, seperti artikel yang

berjudul Barzanji Bugis dalam Peringatan Maulid Nabi: Studi Living Hadis di

Masyarakat Bugis, Soppeng, Sul-Sel karya Ahmad Muttaqin49, Kultur Arab Dalam

Hadis Pemimpin Negara Dari Suku Quraysh karya Moh Misbakhul Khoir50,

Living Hadis Dalam Tradisi Menjaga Kubur Masyarakat Banjar Kabupaten Hulu

Sungai Tengah Kalimantan Selatan karya Miftahul Jannah51.

5. Kajian pendidikan, didapatkan sejumlah 12 artikel hadis, seperti artikel yang

berjudul Pendidikan dalam Perspektif Hadis (Syarh al-Hadîs al-Mawdȗ’i) karya

Abdul Kahar52, Pendidikan Adab Berpakaian Wanita Muslimah Telaah Hadis

47 Kaizal Bay, “Reinterpretasi Terhadap Pemahaman Hadis-Hadis Tentang Gender dalam

Perspektif Fiqh al-Hadis,” Jurnal Ushuluddin XXIV, no. 1 (Januari-Juni 2016). Lihat pada

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1516/1555

48 Rufika Sari, ”Misogynist Dalam Hadis (Telaah Hadis Sunan Tirmidzi dan Ibnu Majah,

Perempuan Sumber Fitnah Paling Berbahaya),” Marwah XIII, no. 2 (Desember 2014). Lihat pada

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/889/845

49 Ahmad Muttaqin, “Barzanji Bugis dalam Peringatan Maulid: Studi Living Hadis di

Masyarakat Bugis, Soppeng, Sul-Sel,” Jurnal Living Hadis I, no. 1 (Mei 2016). Lihat pada

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1071/977 50 Moh. Misbakhul Khoir, “Kultur Arab Dalam Hadis Pemimpin Negara Dari Suku Quraysh,”

Mutawatir IV, no. 2 (Desember 2014). Lihat pada

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/60/58 51 Miftahul Jannah, “Living Hadis Dalam Tradisi Menjaga Kubur Masyarakat Banjar

Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan,” Jurnal Living Hadis XV, no. 1 (2014). Lihat pada

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/763/706

52 Abdul Kahar, “Pendidikan Dalam Perspektif Hadis (Syarah al-Hadis al-Mawdhu’i),” Studi

Islam V, no. 1 (2015). Lihat pada

http://ejurnal.lp2m-iainambon.id/index.php/studiislam/article/view/97/pdf

Page 68: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

57

Nabi Tentang Berpakaian karya Nelly Yusra53, Prisip-prinsip Manajemen

Pendidikan Dalam Islam karya Hairul Hudaya54.

6. Kajian kesehatan, didapatkan sejumlah 6 artikel hadis, seperti artikel yang berjudul

Syariat Makan dan Minum Dalam Islam: Kajian Terhadap Fenomena Standing

Party Pada Pesta Pernikahan karya Aprilia Mardiastuti55, Legitimasi Pelarangan

Penggunaan Alkohol Dalam Pengobatan karya Muhammad Ikhwan

Lukmanudin56, Mengungkap Rahasia Buah Kurma dan Zaitun Dari Petunjuk

Hadis dan Penjelasan Sains karya R. Arizal Firmansyah57.

7. Kajian politik, didapatkan sejumlah 4 artikel hadis, seperti artikel yang berjudul

Hadis dan Analisis Aliran Politik Rijal: Studi Geo-Politik Terhadap Aliran Shi’ah

dan Nasb karya Aceng Abdul Kodir58, Hadis Nabi, Salafisme, dan Global

53 Nelly Yusra, “Pendidikan Adab Berpakaian Wanita Muslimah: Telaah Hadis Nabi Tentang

Berpakaian,” Marwah XII, no. 1 (Juni 2013). Lihat pada

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/514/494

54 Hairul Hudaya, “Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan Dalam Hadis,” Al-Banjari XIII, no.

2 (Juli-Desember 2014). Lihat pada

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/view/398/311

55 Aprilia Mardiastuti, “Syariat Makan dan Minum Dalam Islam: Kajian Terhadap Fenomena

Standing Party Pada Pesta Pernikahan (Walimahtul ‘Ursy),” Jurnal Living Hadis I, no. 1 (Mei 2016).

Lihat pada http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1072/978 56 Muhammad Ikhwan Lukmanudin, “Legitimasi Hadis Pelarangan Penggunaan Alkohol

Dalam Pengobatan,” Journal of Qur’an and Hadis Studies IV, no. 1 (2015). Lihat pada

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-hadith/article/view/2284/1692 57 R. Arizal Firmansyah, “Mengungkap Rahasia Buah Kurma dan Zaitun Dari Petunjuk Hadis

dan Penjelasan Sains,” Ulul Albab XVI, no. 2 (2015). Lihat pada http://ejournal.uin-

malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/3181/pdf 58 Aceng Abdul Kodir, “Hadis dan Analisis Aliran Politik Rijal: Studi Geo-Politik Terhadap

Aliran Shi’ah dan Nasb,” Journal of Qur’an dan Hadis I, no. 2 (2012). Lihat pada

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-hadith/article/view/1328/1181

Page 69: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

58

Terorism karya M. Khoirul Huda59, Ideologi dan Politik Dalam Proses Awal

Kodifikasi Hadis karya Mohammad Subhan Zamzami60.

8. Kajian lingkungan, didapatkan sejumlah 3 artikel hadis, seperti artikel yang

berjudul Dari Sutet Menuju Teologi Berbasis Ekologi (Tinjauan Hadis-Hadis

Pelestarian Lingkungan, Kesehatan, dan Layanan Publik) karya Munawir61,

Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah karya Ulin Niam Masruri62,

Pemahaman Hadis Tentang Bencana (Sebuah Kajian Teologis Terhadap Hadis-

Hadis Tentang Bencana) karya Muhammad Alfatih Suryadilaga63.

59 M Khoirul Huda, “Hadis Nabi, Salafisme, dan Global Terrorism,” Journal of Qur’an dan

Hadis IV, no. 1 (2015). Lihat pada

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-hadith/article/view/2283/1691 60 Mohammad Subhan Zamzami, “Ideologi dan Politik Dalam Proses Awal Kodifikasi Hadis,”

Religio III, no. 1 (2013). Lihat pada http://religio.uinsby.ac.id/index.php/religio/article/view/70/62

61 Munawir, “Dari Sutet Menuju Teologi Berbasis Ekologi (Tinjauan Hadis-Hadis Pelestarian

Lingkungan, Kesehatan, dan Layanan Publik),” Diya al-Afkar II, no. 1 (Juni 2014). Lihat pada

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/568/498 62 Ulin Niam Masruri, “Pelestarian Lingkungan Dalam Perspektif Sunnah,” At-Taqaddum VI,

no. 2 (Nopember 2014). Lihat pada

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/718/634 63 Muhammad Alfatih Suryadilaga, “Pemahaman Hadis Tentang Bencana (Sebuah Studi

Teologis Terhadap Hadis-Hadis Tentang Bencana),” Esensia XIV, no. 1 (April 2013). Lihat pada

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/751/690

Page 70: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

59

Grafik 4. Klasifikasi Tema Kajian Hadis

Secara kuantitatif kajian hukum mendominasi isu kajian hadis pada artikel-

artikel hadis dengan persentase 15,94%, diikuti kajian sejarah dengan persentase

12,75%. Secara berurutan didapatkan data mengenai isu kajian pemahaman hadis

sebanyak 40 artikel isu hukum, 32 artikel isu sejarah, 25 artikel isu sosial budaya, 22

artikel isu gender, 12 artikel isu pendidikan, 6 artikel isu kesehatan, 4 artikel isu politik,

dan 3 artikel isu lingkungan.

Tulisan-tulisan yang terkumpul pada artikel kajian hadis banyak merespon

terkait persoalan hukum. Hadis yang merupakan landasan hukum kedua Islam hingga

hari ini tidak hanya dijadikan sebagai praktek keagamaan, tetapi merambah pada

kebutuhan legitimasi untuk setiap aspek kehidupan, termasuk dalam persoalan sehari-

hari dan menjadi alat justifikasi bagi setiap tindakan yang dilakukan. Artinya,

paradigma hadis masa kini mengharuskan sebuah perilaku keagamaan (ibadah) hanya

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Hukum

Sejarah

Sosial Budaya

Gender

Pendidikan

Kesehatan

Politik

Lingkungan

40

32

25

22

12

6

4

3

15,94%

12,75%

9,96%

8,76%

4,78%

2,39%

1,59%

1,20%

Jumlah Isu Kajian Presentase Isu Kajian

Page 71: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

60

bisa dilakukan jika didasari oleh hadis. Setiap tindakan, perilaku sehari-hari, gaya

berpakaian, apalagi praktek keagamaan harus bersumber pada hadis atau sunnah.64

Selain itu, tema kajian hadis pada abad XXI dapat dikatakan berkembang.

Dapat dilihat kajian-kajian hadis yang berkembang pada masa awal generasi

kesarjanaan hadis, berada pada wilayah sosial kebudayaan, sosial politik keagamaan,

serta sosial kekeluargaan atau dalam bahasa lain wilayah kajian “privat”. Tidak seperti

kajian hadis pada saat ini, tema kajian hukum merupakan tema yang mendominasi

kajian pada masa kini, yang belum disentuh oleh ulama hadis di masa awal kajian hadis.

Sementara tema-tema kajian hadis yang berkembang di awal masa kajian sampai saat

ini masih banyak diperbincangkan. Seperti halnya banyak kajian hadis yang

membicarakan terkait nilai-nilai sosial, yang ternyata pada saat ini masih banyak

didiskusikan terkait tema sosial.

Dari beberapa data yang telah dikumpulkan dan dianalisis, saya katakan bahwa

kajian hadis periode 2011-2016 mengalami perkembangan. Perkembangan kajian hadis

dapat dilihat berdasarkan tema-tema kajian yang telah dipopulerkan oleh ulama

Indonesia pada masa awal generasi kajian hingga saat ini. Dapat dilihat bahwa kajian

hadis yang digeluti oleh ulama Indonesia pada masa awal generasi memiliki latar

dengan merespon keadaan masyarakat pada masa itu. Sehingga tema kajian hadis yang

berkembang secara tidak langsung bercorak sosial kebudayaan, sosial politik

keagamaan, serta sosial kekeluargaan.

64 Rifqi Muhammad Fatkhi, “The Use and No Use of Hadith on Religious Practices of

Indonesian Muslims,” makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS) Peta

Kajian al-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015 (Ciputat: Sekolah Pasca Sarjana

UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015), h. 2.

Page 72: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

61

Adapun tema kajian hadis pada saat ini dapat dikatakan tidak memiliki

karakteristik yang spesifik. Melihat banyaknya tema-tema kajian hadis yang menjadi

diskusi para sarjana hadis saat ini. Namun secara positif, kajian hadis pada saat ini lebih

memiliki variasi kajian. Kajian hadis tidak hanya berkutat pada wilayah kajian sosial,

tetapi juga merambat pada wilayah lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan gender. Hal

ini tidak lain karena seiring perkembangan waktu semakin bertambah juga

kompleksitas permasalahan yang ada.

Page 73: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

62

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kajian hadis pada saat ini dapat dikatakan tidak memiliki karakteristik yang

spesifik. Melihat banyaknya tema-tema kajian hadis yang menjadi diskusi para

sarjana hadis saat ini. Namun secara positif, kajian hadis pada saat ini lebih

memiliki variasi kajian. Kajian hadis tidak hanya berkutat pada wilayah kajian

sosial, tetapi juga merambat pada wilayah lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan

gender. Hal ini tidak lain karena seiring perkembangan waktu semakin bertambah

juga kompleksitas permasalahan yang ada.

Kajian hadis di Indonesia banyak membicarakan persoalan hukum. Tema

hukum pada kajian hadis sendiri menunjukkan bahwa hari ini hadis tidak hanya

dijadikan sebagai praktek keagamaan, tetapi merambat pada kebutuhan legitimasi

untuk setiap aspek kehidupan, termasuk dalam persoalan sehari-hari dan menjadi

alat justifikasi bagi setiap tindakan yang dilakukan. Ini menunjukkan bahwa

popularitas kajian hadis di Indonesia semakin menguat seiring dengan banyaknya

masyarakat Indonesia yang berpegang teguh pada hadis dalam menjalankan

kehidupan sehari-hari.

B. Saran-saran

1. Penelitan ini belum mencakup karya-karya ilmiah lain baik berbasis

online maupun yang telah terbukukan. Apabila dilakukan penelitan

Page 74: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

63

yang lebih luas, saya yakin perkembangan kajian hadis di Indonesia

akan semakin beragam.

2. Selain itu perlu penelitian lebih lanjut dengan melihat pola hubungan

antar pengarang terhadap artikel yang diterbitkan. Sehingga dapat

menjelaskan interaksi dan komunikasi ilmiah yang baik.

Page 75: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

64

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid Khon. ‘Ulumūl Ḥadīth. Jakarta: AMZAH, 2012.

Abdurrahman. Dari Haramain ke Nusantara Jejak Intelektual Arsitek Pesantren.

Jakarta: Kencana, 2016.

Ali, Muhammad. “Dari Kajian Naskah Kepada Living Qur’an dan Living Hadis:

Pengantar Metodologi Penelitian Kontemporer al-Qur’an dan Hadis.”

Makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS)

Peta Kajian al-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015.

Ciputat: Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015.

Ali, Nizar. Memahami Hadis Nabi; Metode dan Pendekatan. Yogyakarta: CESaD

YPI al-Rahmah, 2001.

Amstrong, Karen. Islam A Short History. Penerjemah Ahmad Mustafa. London:

Phoenix Press, 2002.

Andriansyah. “Kajian Hadis di Indonesia: Profil Literatur Hadis di Indonesia Dari

Tahun 1995 sampai 2000.” Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004.

Aẕamî, Muḥammad Muṣṭafā. Hadis Nabawi dan Sejarah Kodifikasinya.

Penerjemah Ali Mustafa Yaqub. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2014.

Azra, Azyumardi. Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam. Jakarta:

Logos, 1999.

--------. Historiografi Islam Kontemporer, Wacana Aktualitas dan Aktor Sejarah.

Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2002.

--------. Islam Nusantara, Jaringan Global dan Lokal. Bandung: Mizan, 2002.

--------. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepualauan Nusantara Abad XVII &

XVIII Akar Pembaharuan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2004.

--------. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru.

Jakarta: Logos, 1999.

--------. “Hadhrami Scholars in The Malay-Indonesia Diaspora: A Preliminary

Study of Sayyid Uthman.” Studia Islamika II, no. 2 (November 1995).

--------. “Kecederungan Kajian Islam di Indonesia Studi Tentang Disertasi Doktor

Program Pascasarjana IAIN Jakarta.” IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

1997.

Page 76: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

65

Baso, Ahmad. Pesantren Studies 2b. Tanggerang Selatan: Pusta Afid, 2012.

Bawazir, Nabih Ibrahim. “Journal of Indonesian Scholars.” Artikel ini diakses pada

4 Januari

2017http://jurnalppi.vacau.com/index.php?option=com_content&view=art

icle&id=30:apa-itu-jurnal-ilmiah&catid=1:berita

Al-Bayhaqī, Abū Bakar. al-Sunan al-Kabir. Beirut: Dār al-Kitāb al-‘Ilmiyah, 2003.

Birowo, M Antonius ed. Metode Penelitian Komunikasi Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Gitanyali, 2004.

Brown, Daniel W. Rethinking Tradition in Modern Islamic Thought. Penerjemah

Charles Kurzman. New York: Cambridge University Press, 1966.

Bruinessen, Martin Van. Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi

Islam di Indonesia. Penerjemah Farid Wadji dan Rika Iffanti. Bandung:

MIZAN, 1999.

Chodjim, Achmad. Mistik dan Makrifat Sunan Kalijaga. Jakarta: PT Ikrar

Mandiriabadi: 2004.

Dhofir, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai.

Jakarta: LP3ES, 1982.

Fatkhi, Rifqi Muhammad. Popularitas Tafsir Hadis Indonesia di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Ciputat: HIPIUS, 2012.

--------. “The Use and No Use of Hadith on Religious Practices of Indonesian

Muslims.” Makalah Seminar Tahunan Qur’an and Hadith Academic

Society (QUHAS) Peta Kajian al-Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3

Desember 2015. Ciputat: Sekolah Pasca Sarjana UIN Syarif Hidyatullah

Jakarta, 2015.

Faturahman, Oman. “The Roots of the Writing Tradition of Hadith Works in

Nusantara: Ḥidāyāt al-Habīb by Nuruddin al-Raniri.” Studi Islamika XIX,

no. 1 (2012).

Federspiel, Howard. “The Usage of Traditions of The Prophet in Contemporary

Indonesia.” Arizona State University: Monograph in Southes Asian

Studies, Program for SAS, 1993.

--------. “Hadith Literature in Twentieth Century Indonesia,” JSTOR, (2002).

Hidayat, Komaruddin. dkk. Buku Panduan Pedoman Akademik Program Strata I.

Jakarta: UIN 2012/2013.

Jabali, Fuad. IAIN dan Modernisasi Islam di Indonesia. Ciputat: Logos Wacana

Ilmu, 2002.

Page 77: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

66

al-Khatib, Muẖammad ‘Ajjaj. Uṣūl al-Ḥadth. Beirut: Dār al-Fikr, 1434H.

Khuluq, Lathiful. Fajar Kebangunan Ulama, Biografi KH. Hasyim Asy’ari.

Yogyakarta: LkiS, 2008.

Koto, Alaiddin. Ilmu Fikih dan Ushul Fikih. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2004.

Majid, Nurcholis. Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta:

Paramadina, 1997.

Miswari, Zuhairi. Hadratusysyaikh Hasyim Asy’ari, Moderasi, Keutamaan dan

Kebangsaan. Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2010.

Muhajirin. “Transmisi Hadis Nusantara: Peran Ulama Hadis Muhammad Mahfudz

al-Tarmasi.” Disertasi S3 Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Muna, Arif Casanul. “Perkembangan Studi Hadis Kontemporer.” RELIGIA XIV,

no. 2 (Oktober 2011).

Munthohah. Pemikiran dan Peradaban Islam. Yogyakarta: UII Press, 1998.

Nisa, Khairun “Sejarah Shumubu (Cikal Bakal Departemen Agama) Pada Masa

Pergerakan di Indonesia 1942-1945.” (Skripsi S1 Fakultas Adab ,

Universitas Islam Negeri Yogyakarta, 2010.

Noupal, Muhammad. “Pemikiran Sayyid Usman bin Yahya Respon dan Kritik

Terhadap Kondisi Sosial Keagamaan Indonesia.” Disertasi S3 Sekolah

Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Jakarta, 2008.

Putra, Afriadi. “Pemikiran Hadis KH. M Hasyim Asy’ari dan Kontribusinya

terhadap Kajian Hadis di Indonesia.” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan

Sosial Budaya I, no. 1 (Januari 2016)

Al-Qattan, Manna’ Khalil. Studi Ilmu-ilmu Qur’an. Penerjemah Mudzakir AS.

Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, 2012.

Rahman, Fatchur. Ikhtisar Muṣṭalah al-Ḥadth. Bandung: PT Alma’arif, 1974.

Rahman, Fazlur. Wacana Studi Hadis Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana,

2002.

Said, Edward W. Orientalisme. Penerjemah Asep Hikmat. Bandung: PUSTAKA,

2001.

Page 78: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

67

Saifuddin. “Peta Kajian Hadis Ulama Banjar.” Taṣwir I, no. 2 (Juli-Desember

2013).

--------. “Pengembangan Studi Hadis Melalui Pendekatan Interdisipliner.” Makalah

Workshop Keagamaan Ilmu-Ilmu Keushuluddinan tanggal 22 s.d 25

Agustus 2005. Banjarmasin: Fakultas Ushuluddin IAIN Antasari

Banjarmasin, 2005.

Saputra, Hasep. “Perkembangan Studi Hadis di Indonesia: Pemetaan dan Analisis

Genealogi.” Disertasi S3 Konsentrasi Hadis dan Tradisi Kenabian Program

Studi Pengkajian Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014.

Al-Shiddieqy, Muhammad Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis. Semarang:

Pustaka Rizky Putra, 2002.

Shihab, Alwi. Islam Sufistik: Islam Pertama dan Pengaruhnya Hingga Kini di

Indonesia. Bandung: Mizan, 2001.

Sholihin, M. Sejarah dan Pemikiran Tasawuf di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia,

2001.

Sholikhin, Muhammad. Misteri Bulan Suro Perspektif Islam Jawa. Jakarta: Nasari,

2010.

Singarinbun, Masri, ed. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3S, 1989.

Su’aidi, Hasan. “40 Hadis Pedoman NU Karya KH. Hasyim Asy’ari: Studi Takhrij

dan Analisis Konteks Sosial Keagamaan Berdirinya NU.” Jurnal Penelitian

XI, no. 1 (Mei 2014).

Sunanto, Musyrifah. Sejarah Peradaban Islam Indonesia. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2005.

Suniah, Siti. “Kritik Terhadap Tarekat: Kajian Terhadap Pemikiran Sayyid Usman

bin Yahya.” Tesis S2 Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2015.

Suryadilaga, Muhammad al-Fatih. “Ragam Studi Hadis di PTKIN Indonesia dan

Karakteristiknya: Studi atas Kurikulum IAIN Bukittinggi, IAIN

Batusangkar, UIN Sunan Kalijaga, dan IAIN Jember.” Makalah Seminar

Tahunan Qur’an and Hadith Academic Society (QUHAS) Peta Kajian al-

Qur’an dan Hadits di Indonesia tanggal 3 Desember 2015. Ciputat: Sekolah

Pasca Sarjana UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2015.

Al-Suyūṭi, Jalāl al-Dīn ‘Abd al-Raḥmān Ibn Abū Bakr. Tadrīb al-Rāwī fī Syarḥ

Taqrīb al-Nawāwī. Kairo: Dār al-Ḥadīth, 2002.

Page 79: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

68

Al-Syafi’ī, Abū Bakar Muḥammad bin Abdullāh bin Ibrahīm bin Abduwayh al-

Baghdādī. Kitāb al-Fawāid al-Ghailāniyyat. Riyaḍ: Dār Ibnu al-Jawzi,

1997.

Al-Tarmasi, Mahfudz. Kifāyah al-Mustafīd limā ‘alā min al-Asānīd. Beirut: Dār al-

Ba’asyir al-Islāmiyyah, 1987.

--------. al-Minhaj al-Khairiyyah fî Arba’īn Ḥadīth min Ahādīth Khair al-Bariyah.

Jakarta: Departemen Agama, 2008.

al-Ṭahān, Maḥmud. al-Manhaj al-Ḥadīth fī Muṣṭalah al-Ḥadīth. Riyad: Maktab al-

Ma’arif, t.t.

Tim PrimaPena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. T.tp: Gramedia Press, t.t.

Wahid, Ramli Abdul. “Perkembangan Metode Pemahaman Hadis di Indonesia.”

Analytica Islamica IV, no. 2 (2015).

Wahyudi, Dedi, ed. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam: Dari Masa Klasik,

Tengah, Hingga Modern. T.tp: Qoulun Pustaka, 2014.

Yahya, Usman bin. Perhiasan Baik Untuk Anak Perempuan. T.tp: T.pn, t.t.

Ya’qub, Ali Mustafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2011.

Yatim, Badri Sejarah Sosial Keagamaan Tanah Suci, Hijaz (Mekah dan Madinah)

1800-1925. Jakarta: Logos, 1999.

--------. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010.

Zayd, Nashr Ḥamīd Abū. Tekstualitas al-Qur’an; Kritik terhadap Ulumul Qur’an.

Penerjemah Khairon Nahdliyyin. Yogyakarta: LKiS, 2000.

Zuhri, Muh. “Perkembangan Kajian Hadis Kesarjanaan Barat.” Ulul Albab XVI,

no. 2 (2015).

Zuhri, Saifuddin. Berangkat dari Pesantren. Yogyakarta: LKis, 2013.

Zulfikri. “Orientalisme Hadis Peta Kajian Hadis Orientalis.” TAJDID XVI, no. 2

(November 2013).

“Direktori Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri 2016/2017”

http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/dir-ptain0708.pdf Artikel

diakses pada 13 Feb 2017

Referensi online:

https://id.wikipedia.org/wiki/Pegon

Page 80: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

69

http://jurnal.unpad.ac.id/mku/article/view/185

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/28/26

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/63/61

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/89/87

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/90/88

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/91/89

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/118/116

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/136/130

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/18/16

http://www.substantiajurnal.org/index.php/subs/article/view/171/148

http://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/68/63

http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jw/article/view/577/569

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ilmu-ushuluddin/article/view/2800/2155

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/ilmu-ushuluddin/article/view/2629/2026

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/1337/1187

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/1328/1181

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/1327/1180

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/1326/1179

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/1338/1188

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/2284/1692

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/1165/1037

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/1166/1038

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/2283/1691

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/2394/1794

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/refleksi/article/view/905/796

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/refleksi/article/view/907/798

Page 81: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

70

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/2395/1796

http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/journal-of-quran-and-

hadith/article/view/2396/1798

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/aqidah-ta/issue/view/230

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/issue/view/228

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/1413/1367

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/1278/1233

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/2384/pdf

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/2384/pdf

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/2659/4589

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/2651/pdf

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/2728/pdf

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/3182/pdf

http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/3181/pdf

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/476/426

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/491/441

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tadib/article/view/62/57

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/intelektualita/article/view/752/665

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Tadrib/article/view/1042/878

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/psikis/article/view/559/497

http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/JIA/article/view/482/431

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/732/648

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/718/634

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/610/550

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/320/290

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/321/291

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/323/292

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/324/293

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/wahana/article/view/802

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/325/294

http://journal.walisongo.ac.id/index.php/attaqaddum/article/view/712/628

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/373/278

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/385/290

Page 82: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

71

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/403/307

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/447/348

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/370/275

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/article/view/384/289

http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/104/330

http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/147/364

http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/138/396

http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/154/386

http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/210/427

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/7/8

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/13/14

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/14/1

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/23/22

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/24/23

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/32/31

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/37/36

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/38/37

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/39/38

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/40/39

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/48/47

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/58/56

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/60/58

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/61/59

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/62/60

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/63/61

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/64/62

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/65/63

http://religio.uinsby.ac.id/index.php/religio/article/view/70/62

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/45/44

http://mutawatir.uinsby.ac.id/index.php/Mutawatir/article/view/47/46

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/718/660

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/737/679

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/751/690

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/760/703

Page 83: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

72

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/763/706

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/766/709

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/773/718

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/986/912

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/992/918

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/994/919

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/996/921

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1066/972

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1067/973

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1069/975

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1070/976

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1071/977

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1072/978

http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/MUSAWA/article/view/801/740

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1073/979

http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/MUSAWA/article/view/802/741

http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/MUSAWA/article/view/805/744

http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/MUSAWA/article/view/838/778

http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/MUSAWA/article/view/883/822

http://ejournal.uin-suka.ac.id/pusat/MUSAWA/article/view/888/826

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/708/650

http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/esensia/article/view/728/670

http://alfikra.pasca-uinsuska.info/index.php/alfikra/article/download/58/58

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/313/296

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/335/318

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/339/322

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/878/834

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/1497/1291

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/682/633

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Annur/article/view/2051/1391

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Annur/article/view/2054/1393

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/680/631

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/685/636

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/691/642

Page 84: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

73

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/695/646

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/700/651

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/702/653

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/709/660

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/924/878

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/927/881

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/727/678

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1290/1155

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/733/684

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/732/683

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/735/686

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1079/1573

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1516/1555

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1362/1557

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1725/1549

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1759/1550

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/514/494

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/889/845

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/340/323

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/334/317

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/912/868

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/ushuludin/article/view/1083/1576

http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/ulumuna/article/view/205/pdf_98

http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/ulumuna/article/view/884/pdf_195

http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/ulumuna/article/view/885/pdf_196

http://ejurnal.iainmataram.ac.id/index.php/ulumuna/article/view/886/pdf_197

http://ejurnal.lp2m-iainambon.id/index.php/studiislam/article/view/97/pdf

http://ejurnal.lp2m-iainambon.id/index.php/studiislam/article/view/237/pdf

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/saintifikaislamica/article/view/100/102

http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/saintifikaislamica/article/view/97/99

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/view/397/310

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/view/398/311

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/view/842/672

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/al-banjari/article/view/848/675

Page 85: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

74

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ushuluddin/article/view/752/605

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ushuluddin/article/view/740/592

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ushuluddin/article/view/701/580

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ushuluddin/article/view/696/559

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/ushuluddin/article/view/697/560

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/mutaalim/article/view/491/pdf_27

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/mutaalim/article/view/502

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/psj/article/view/662/525

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/psj/article/view/664/526

http://jurnal.uin-antasari.ac.id/index.php/tashwir/article/view/142/98

http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/view/68/63

http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/view/75/69

http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/view/84/78

http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alhikmah/article/view/544/333

http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/raheema/article/view/534/325

http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/alalbab/article/view/354/350

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=274635&val=6178&title=K

ONTROVERSI%20HADIS-

HADIS%20TENTANG%20ISBAL%20(Telaah%20Kritis%20Sanad%20dan%20

Matan%20Hadis%20serta%20Metode%20Penyelesainnya)

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=392518&val=6178&title=Stu

di%20Kritik%20Kitab%20Tuhfat%20Al-ahwadzi%20Syarh%20Jami%20Al-

Tirmidzi%20Karya%20Al-Mubarakfury

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=266723&val=6178&title=SU

NNAH%20DALAM%20PEMAHAMAN%20TEKSTUAL%20DAN%20KONTE

KSTUAL%20PAKAR%20HADIS%20DAN%20PAKAR%20FIQIH%20(Studi%

20Kritis%20atas%20Pemikiran%20Muhammad%20al-Gazaly)

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=392511&val=6178&title=Li

ving%20Hadis

http://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/395/312

http://www.journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/470

http://journal.iaingorontalo.ac.id/index.php/fa/article/view/391

https://www.academia.edu/27543234/Hadits_Ahad_Studi_Kehujjahan_Hadits_Ah

ad_Dalam_Aqidah

http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/view/974/811

http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/view/976

http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/view/979/815

Page 86: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

75

http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/.../1119

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/view/1369

http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/view/971

http://ejournalv3.radenintan.ac.id/index.php/adzikra/article/view/977/0

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/655/549

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/analisis/article/view/744/635

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/411/260

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/413/262

http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/view/173/155

http://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/madania/article/view/24/25

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/564/494

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/566/496

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/568/498

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/569/499

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/570/500

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/571/501

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/886/630

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/1161/807

https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/diya/article/view/1162/808

http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/699/641

http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/685/627

http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/692/633

http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/682/624

http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/tajdid/article/view/431/397

http://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php?journal=shautut-

tarbiyah&page=article&op=view&path%5B%5D=149

http://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/shautut-tarbiyah/article/view/34

http://moraref.or.id/record/view/25196

http://rumahjurnal.org/index.php/turast/article/download/31/23

https://eduislamica.files.wordpress.com/2012/11/3-rekonsepsi-hadis-dalam-

wacana-studi-islam-telaah-terminologis-hadits-sunnah-khabar-dan-atsar.pdf

https://eduislamica.files.wordpress.com/2012/11/9-poligami-dalam-kajian-nash-

al-qur_an-dan-hadis.pdf

http://ejournal.iain-jember.ac.id/index.php/alahwal/article/download/69/63

http://ejournal.iain-jember.ac.id/index.php/eduislamika/article/download/26/19

Page 87: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

76

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1226

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1224

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1227

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1229

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1233

http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/riwayah/article/view/1234

http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/islamuna/article/view/658

http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/karsa/article/view/61

http://ejournal.stainpamekasan.ac.id/index.php/karsa/article/view/615

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/133/107

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/413/368

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Penelitian/article/view/652/945

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/341/418

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Muwazah/article/view/519/682

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/91/530

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/620/913

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/629/922

http://e-journal.iainpekalongan.ac.id/index.php/Religia/article/view/749/1012

http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/tahrir/article/view/31/33

http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/tahrir/article/view/32/34

http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/tahrir/article/view/33/35

http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/dialogia/article/view/303/258

http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/dialogia/article/view/304/259

http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/dialogia/article/view/305/260

http://e-jurnal.stain-sorong.ac.id/index.php/Al-Riwayah/article/view/28/23

http://e-jurnal.stain-sorong.ac.id/index.php/Al-Riwayah/article/view/82/57

http://e-jurnal.stainwatampone.ac.id/index.php/an-nisa/article/view/77/94

http://e-jurnal.stainwatampone.ac.id/index.php/an-nisa/article/view/78/95

http://e-jurnal.stainwatampone.ac.id/index.php/an-nisa/article/view/84/99

http://e-jurnal.stainwatampone.ac.id/index.php/an-nisa/article/view/93/108

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/epis/article/view/66/61

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/kon/article/view/136

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/epis/article/view/74/69

Page 88: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

No Judul Penulis Nama

Berkala Penerbit

Volume/

Nomor Tahun Abstrak

1 Fiqh al-Hadis Ibn Taimiyah

Tentang Pluralisme Agama

Agusni Yahya

Substantia

UIN ACEH XII/1

2011

Makalah ini mencakup Sembilan hadis

mengenai pluralism agama atau

multikulturalisme. Ibnu Taimiyah

memberikan komentar pada setiap

hadisnya. Fiqh al-hadis Ibnu Taimiyah

mengenai ppluralismagama yang

tergolong tekstual dipengaruhi oleh

kondisi Muslim di zamannya, yang

sebagian besar orang tidak merasa bangga

mereka pandangan Islam dan budaya

mereka. Tapi tertarik dengan budaya

agama lain.

2 Metode Penelitian Hadis Musykil Lukmanul

Hakim

Substantia

UIN ACEH XIII/2

2011 Artikel ini membahas tentang metode

penyelesaian terhadap hadis musykil.

Digambarkan dalam tulisan ini bahwa

untuk memahami hadis musykil,

penelitian terhadap sanad merupakan

langkah awal, setelah itu dapat dilakukan

penelaahan terhadap matannya dengan

melihat kriteria keshahihan matan yang

ditetapkan ulama hadis. Selain itu

pendekatan yang digunakan dalam

memahami kandungan hadis musykil

adalah ilmu lughah, sejarah, dan berbagai

pengetahuannya yang berkembang serta

logika yang umum.

3 Tipologi Pemikiran Tentang

Kewenangan Sunnah di Era

Modern

Maizuddin M

Nur

Substantia

UIN ACEH XIV/2

2012

Tulisan ini membahas beberapa pemikiran

sarjana mengenai otoritas Sunnah. Dalam

tulisan ini dikategorikan berbagai

pemikiran yang diproduksi oleh tokoh

modern dan kontemporer. Pengkategorian

otoritas sunnah terbagi menjadi beberapa

tipologi, diantara: tipologi ideal-totalistik;

memandang segala apa yang ada pada

Nabi Saw dan pada masa Nabi Saw perlu

diikuti, tipologi ideal-restristifisik;

Page 89: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

memandang terdapat Sunnah yang tasyri’

dan Sunnah non-tasyri’, tipologi

paradigmatik; memandang Nabi sebagai

perantara dan paradigm. Nabi tidak

memiliki otoritas tersendiri di samping al-

Qur’an berkaitan dengan penjelasan

syari’at.

4 Metode Penyususnan Kitab

Mu’jam al-Wajiz Min Ahadis al-

Rasul al-‘Aziz

Salman Abdul

Muthalib

Substantia

UIN ACEH XIII/2 2014 Artikel mencoba mendeskripsikan salah

satu karya klasik dalam bidang hadis.

Kitab Mu’jam al-Wajiz Min Ahadis al-

Rasul al-‘Aziz diteliti dengan melihat

sistematika penulisan kitab serta

menganilisis isi kitab dengan melihat pada

terjemahan dan penyuntingan kitab

tersebut. Inti pokok naskah ini merupakan

kumpulan hadis Nabi yang tersusun

menurut huruf hijaiyyah, adapun isi matan

hadis tersebut beragam macam, ada yang

berkaitan dengan akidah, syariah, akhlak,

dan fada’il a’mal.

5 Metodologi Pemahaman Hadis

Islamolog dan Ulama Kontemporer

Zainuddin Substantia

UIN ACEH XIV/2 2012 Tulisan ini diarahkan untuk mengkaji

bagaimana metodologi para islamolog dan

ulama Islam kontemporer dalam

memahami hadis-hadis Rasulullah.

Dengan menjelaskan pandangan beberapa

metode pemahaman hadis para islamolog

dan sarjana orientaslis. Dipaparkan oleh

penulis mengenai metodologi pemahaman

hadis 6Ignaz Goldziher, Wensinck, Joseph

Schacht, Yusuf al-Qardhawi, Rasyid

Ridha, Fazlur Rahman, Muhammad Iqbal,

dan lain-lain.

6 Kesetaraan Gender Dalam Islam

Sudut Pandang al-Qur’an dan

Hadis

Ernita Dewi Substantia

UIN ACEH XVI/2 2014 Tulisan ini menampilkan realitas yang

sesungguhnya tentang pandangan Islam

terkait dengan persoalan gender terutama

keberadaan perempuan yang sangat

dihargai sebagaimana yang tedapat dalam

al-Qur’an dan Hadis. Dijelaskan dalam

Page 90: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

ayat-ayat al-Qur’an serta beberapa matan

hadis bahwa perempuan memiliki

kedudukan yang sama dengan laki-laki.

Tidak ada bukti dan alasan untuk

mengatakan bahwa Islam tidak

menghargai perempuan. Hal ini pun

tersingkap dari sikap Nabi Saw yang

dikenal sebagai suami, ayah, dan sahabat

yang sangat baik terhadap keluarga.

7 Kualitas dan Karakteristik Hadis-

Hadis Bayan Tafsir al-Qur’an

dalam Fikih Kewarisan

Maizuddin Substantia

UIN ACEH XVII/2 2015 Dalam artikel ini dijelaskan terdapat lima

hadis yang menyangkut kualitas hadis

bayan tafsir, satu hadis berkualitas dha’if

dalam kategori munkar, satu hadis

berstatus hasan, dan tiga hadis lagi

berstatus shahih. Sedangkan karakteristik

hadis bayan tafsir, penggunaan hadis yang

turun lebih awal untuk menafsirkan ayat-

ayat al-Qur’an yang turun kemudian.

8 Metode Penelitian dan Pemahaman

Hadis Musykil

Abd. Wahid Substantia

UIN ACEH XV/2 2013 Tulisan ini menelusuri bagaimana metode

yang diperkenalkan para ulama hadis

secara khusus terhadap hadis-hadis

musykil. Dipaparkan bahwa hadis

musykil dapat diteliti melalui kajian sanad

dan matannya dengan pendekatan yang

sesuai dengan tema atau kandungan hadis,

baik melalui ilmu lughah, sejarah, dan

berbagai pengetahuan yang berkembang

serta logika yang umum.

9 Hadis dan Sunnah Dalam

Perspektif Ignaz Goldziher

Rohmansyah Substantia

UIN ACEH XVIII/1 2016 Dijelaskan bahwa Ignaz Goldziher

membedakan antara sunnah dan hadis.

Melalui pendekatan sejarah Ignaz

menyatakan bahwa Sunnah dipandang

sebagai sebuah revisi atas adat istiadat

yang tejadi pada masa Rasulullah,

sedangkan hadis merupakan hasil

perkembangan Islam dalam bidang

agama, politik, dan sosial dalam kurun

waktu dua abad, yaitu abad pertama dan

Page 91: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kedua. Oleh sebab itu hadis bukanlah

dokumen Islam pada masa-masa awal

pertumbuhannya, melainkan merupakan

produk Nabi Muhammad yang baru, maka

sesuatu yang baru tidak dapat digunakan

sebagai sumber hukum Islam.

10 Studi Kritis Metode Komparasi ‘Ali

Al-Madini dalam Menilai Kualitas

Rijal al-Hadis dan Implikasinya

Terhadap Periwayatan

Fauzun Jamal Islam Futura UIN ACEH XIII/2 2014 Dalam tulisan ini dijelaskan mengenai

metode komparasi Ali al-Madini dalam

penilaiannya terhadap rijal al-Hadis.

Diantara metode komparasi Ali al-Madini

dengan membandingkan antara hafalan

perawi dengan tulisannya, komparasi

penilaian terhadap seorang perawi dengan

penilaian dari perawai lainnya. Tujuan

dari metode ini bukan dalam rangka

melakukan I’tibar untuk mencari

syawahid atau tawabi’, akan tetapi untuk

melihat kualitas perawi dalam

periwayatan

11 Pemikiran Hadis KH. Hasyim

Asy’ari dan Kontribusinya

Terhadap Kajian Hadis di

Indonesia

Afriadi Putra Jurnal Ilmiah Agama

dan Sosial Budaya

UIN BANDUNG I/1 2016 Hasyim Asy’ari dalam bidang hadis

memberikan kontribusi yang cukup besar,

melalui karyanya yang berjudul “Risalah

ahl al-Sunnah wa Ashrat al-Sa’ah wa

Bayan Mafhum al-Sunnah wa al-Bid’ah”

beliau berhasil meletakkan dasar-dasar

kajian hadis dan solusi teologis bagi

persoalan yang sedang dihadapi

masyarakat khususnya pada abad XX

12 Mukhtalif al-Hadis dan Cara

Penyelesaiannya Perspektif Ibn

Qutaybah

Masykur Hakim Ilmu Ushuluddin UIN JAKARTA II/3 2015 Dalam tulisan ini dikatakan bahwa Ibn

Qutaybah dalam menyelesaikan mukhtalif

hadis menggunakan berbagai disiplin

ilmu. Namun nuansa kebahasaan serta

aspek sosio-historis merupakan salah satu

karakteristik yang mendominasi

pemahamannya. Dalam menyelesaikan

masalah mukhtalif hadis Ibn Qutaybah

lebih dahulu memahaminya dari segi

Page 92: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

bahasa, teksnya, latar belakang

kejadiannya, dan kemudian konteksnya

13 Tadabbur al-Hadis: Solusi Masalah

Khilafiyah

Arifuddin

Ahmad

Ilmu Ushuluddin UIN JAKARTA II/3 2015 Tadabbur al-Hadis diartikan sebagai

suatu kajian mendalam terhadap

kandungan suatu Hadis, tidak hanya yang

tampak pada permukaan teks tetapi

memertimbangkan segala hal, termasuk

yang tidak tampak agar dapat menemukan

makna selain yang tampak di permukaan

(teks). Tadabbur al-Hadis adalah kajian

hadis secara metodologis dan

komprehensif. Metode penyelesaian

hadis-hadis yang tampak bertentangan

adalah dengan metode al-Jam’ wa al-

Tawfiq dan al-Jam’ wa al-Tarjih. Metode

aplikasi Tadabbur al-Hadis adalah

menerapkan syarh al-Maudu’i.

14 Hegemoni Fiqh Terhadap

Penulisan Kitab Hadis

M. Dede

Rodliyana

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA I/1 2012 Artikel ini membahas argumen hegemoni

fiqh dalam literatur hadis. Fokus

permasalahan membahas pertentangan

antara ahl hadis dan ahl fiqh, serta praktek

pembuatan hadis yang disebabkan oleh

faktor politik, etnis, dan ideology

perdebatan antar Muslim

15 Hadis dan Analisis Aliran Politik

Rijal: Studi Geo-Politik Terhadap

Aliran Shi’ah dan Nasb

Aceng Abdul

Kodir

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA I/2 2012 Penelitian menggunakan pedekatan

historis dan geo-politik ini mencoba

menjelaskan hubungan antara gerakan

politik dan gerakan hadis di tiga abad

pertama hijriyah, khususnya Syi’ah dan

Nasb. Perbedaan Syi’ah dan Nasb

merupakan warisan politik pada masa ‘Ali

dan Mu’awiyyah pada perang Siffin tahun

ke-36. Tulisan ini menyimpulkan

periwayat yang mendukung ‘Ali

kebanyakan berafiliasi di Kufah,

sementara mereka yang termasuk dalam

kategori Nasb beberapa keluar dari Kufah

dan pindah ke Damaskus.

Page 93: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

16 Sirah Nabawiyah dan

Demitologisasi Kehidupan Nabi

Ahmad ‘Ubaydi

Hasbillah

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA I/2 2012 Kajian ini membendung arus mitologisasi

kehidupan Nabi Saw agar tidak tercampur

antara wahyu dan budaya. Dengan Sirah

Nabawiyah dapat diketahui mana tindak

tutur Nabi yang bersumber dari budaya,

dan mana yang berasal dari wahyu.

Kehidupan Nabi Saw dapat dicitrakan

sebagai apa adanya, tanpa unsur

mitologisasi, pengkultusan, atau

penghinaan. Sirah merupakan pendekatan

yang tepat untuk demitologisasi

kehidupan Nabi Saw.

17 Diskurus Metodologi Studi Hadis

Kontemporer Analisa Komparatif

antara Pendekatan Tradisional dan

Pendekatan Revisionis

Ali Masrur Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA I/2 2012 Tulisan ini melihat adanya diskusi

perbedaan dalam studi hadis. Kelompok

pendekatan tradisional yang

mengasumsikan metodenya, yakni

keilmuan islam khususnya metode ilmu

hadis sendiri telah membuktikan

keshahihan hadis disertai dengan argumen

yang cukup meyakinkan. Sama halnya

dengan kelompok pespektif revisionis

dengan sikap skeptisnya terhadap sumber-

sumber ajaran Islam. Hingga melahirkan

penelitian ulang menggunakan metode

kritik sumber, dengan menjadikan

literatur non Arab kontemporer, temuan-

temuan arkeologi, epigrafi, dan

numismatik sebagai bukti sejarah yang

pada umumnya tidak dikaji oleh aliran

tradisionalis.

18 Hadis dalam Hegemoni Fiqh:

Membandingkan Shahih Ibn

Hibban dengan Sunan Ibn Majah

Rifqi

Muhammad

Fatkhi

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA I/1 2012 Artikel ini membahas hegemoni fiqh

dalam penerimaan sebuah kitab hadis.

Salah satu temuannya adalah

pembentukan al-kutub al-sittah dan

penerimaan sebagian besar untuk

memenuhi kepentingan fiqh daripada

kepentingan hadis. Artikel ini juga

membahas argument Ibnu Tahir al-

Page 94: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Maqdisi yang diprakarsai Sunan Ibn

Majjah sebagai salah satu otoritastif

standar kitab hadis bagi umat Islam. Tesis

al-Maqdisi digunakan dalam artikel ini

untuk membandingkan Shahih Ibn Hibban

dan Sunan Ibn Majjah

19 Legitimasi Hadis Pelarangan

Penggunaan Alkohol dalam

Pengobatan

Muhammad

Ikhwan

Lukmanudin

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA IV/1 2015 Tulisan ini menunjukkan legitimasi hadis

pelarangan penggunaan alcohol dalam

berobat. Menurut perspektif farmasi, obat

berakohol tidak dibolehkan karena bahaya

yang ditimbulkan lebih besar dari manfaat

yang diberikan. Menurut ulama, obat

alcohol diharamkan karena terdapat

alternative yang halal

20 Penggunaan Metode Content

Analisis dalam Penelitian Hadis

Andi Rahman Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA III/1 2014 Dijelaskan bahwa metodologi content

analysis bisa menjadi alternativ yang baik

untuk meneliti istilah-istilah ilmiah dalam

hadis yang belum diketahui maksudnya.

Dengan melakukan pembacaan yang

sistematis terhadap bentuk dan struktur

teks, gambar, dan symbol, tanpa perlu

menggunakan perspektif dari orang yang

menulisnya.) (Pendekatan Ilmu

Komunikasi/Karena biasanya ilmu ini

dipakai pada penelitian komunikasi atau

media massa

21 Historisitas Hadis Menurut M.

Mustafa Azami

Ahmad Isnaeni Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA III/1 2014 Azami mengkritik pemikiran hadis yang

berkembang ternyata tidak sesuai dengan

fakta historis. Sejarah kodifikasi hadis

selama ini diklaim baru berjalan pada abad

ke-3, ditentang oleh Mustafa Azami

bahwasanya penulisan hadis sejatinya

telah dimulai sejak masa sahabat. Bukti

otentik dari hal ini adalah adanya catatan-

catatan (sahifah) yang memuat hadis Nabi

Saw yang ada di tangan sahabat

22 Hadis Nabi, Salafisme dan Global

Terrorism

M. Khoirul

Huda

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA IV/1 2015 Artikel ini berkesimpulan bahwa ada

hubungan genealogis yang kuat antara

Page 95: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

hadis, ideologi salafisme dan terorisme

global. Salafisme menempatkan hadis

sebagai worldview dan menekankan

pemaknaan tekstual terhadap hadis.

Ketika bertemu kepentingan politik,

ideologi ini melahirkan aksi-aksi

kekerasan global. Penelitian ini

menggunakan pendekatan sejarah

intelektual dengan menganalisis sejarah

ide salafisme, dan metode pemahaman

tekstualis

23 Ragam Studi Hadis di PTKIN

Indonesia dan Karakteristiknya: Studi

atas Kurikulum IAIN Bukittinggi,

IAIN Batusangkar, UIN Sunan

Kalijaga, dan IAIN Jember

Muhammad

Alfatih

Suryadilaga

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA IV/2 2015 Artikel ini membahas terkait karakteristik

keilmuan hadis yang khas pada program

studi hadis di PTKIN. Ini kemudian yang

memunculkan ragam studi hadis yang

didalamnya tidak hanya berkembang

secara tekstual dan kontekstual, dan

bahkan living hadis.

24 Interaksi Nabi Muhammad dengan

Yahudi dan Kristen

Rifqi

Muhammad

Fatkhi

Refleksi UIN JAKARTA XIII/3 2012 Melalui kajian Sirah Nabawiyyah tulisan

ini memaparkan sekaligus membantah

kritikan dari sejumlah orientalis bahwa

Muhammad Saw adalah pendiri agama

paling tidak toleran di dunia. Sejumlah

informasi sejarah bahwa sikap Nabi yang

begitu toleransi, menghargai agama, serta

menjamin kebebasan memeluk agama

25 Hadis Sebagai Hujjah Hukum

dalam Perspektif Syi’ah

Ahmad Ali MD Refleksi UIN JAKARTA XIII/3 2012 Artikel ini menunjukan bahwa dalam

madzhab Syi’ah terjadi perbedaan

pendapat mengenai eksistensi hadis

sebagai hujjah (dalil hukum). Ada yang

menjadikan semua aspek Nabi

Muhammad sebagai hujjah dan ada yang

hanya menjadikan aspek Nabi yang

berkonotasi tasyri’. Di antara kedua

pendapat itu, pendapat yang lebih tepat

adalah pendapat yang menyatakan bahwa

tidak semua aspek Nabi merupakan dalil

hukum, karena lebih objektif dan

Page 96: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

proposional dalam memandang Nabi

sebagai nabi atau manusia biasa pada satu

sisi, dan sebagai Rasul pada sisi yang lain.

26 Kecenderungan Kajian Hadith di

UIN Alauddin Makassar (Tracer

Study Terhadap Skripsi Mahasiswa

Tahun 1994-2013

Aifuddin

Ahmad, Andi

Muhammad Ali

Amiruddin,

Abdul Gaffar

Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA IV/2 2015 Tulisan ini memfokuskan kecenderungan

kajian hadis di UIN Alauddin Makassar

ditinjau dari beberapa skripsi alumni

Tafsir Hadis. Kecenderungan model

kajian umumnya penelitian hadis (naqd

al-hadis) yakni kritik hadis, baik sanda

maupun matan

27 Peta Perkembangan Literatur

Hadis di Pesantren Kabupaten

Banyumas

Farah Nuril Izza Journal of Qur’an

and Hadith Studies

UIN JAKARTA IV/2 2015 Tulisan ini mengkaji literature hadis yang

ada di beberapa pesantren tepatnya di

Kabupaten Banyumas. Perkembangan

literature hadis di pesantren wilayah

Bayumas dapat dikatakan berjalan cukup

lambat. Karena sebagian besar pesantren

masih belum menyentuh ke arah

pemikiran baru atau mengadopsi literature

yang berorientasi metodologis layaknya

pesantren salaf. Sebagian besar buku-

buku yang diajarkan karangan ulama

klasik atau yang disebut dengan kitab

kuning

28 Penciptaan Adam dalam Narasi

Hadis

Andi Marjani Aqidahta UIN

MAKASSAR

I/1 2015 Tulisan ini memaparkan sekaligus

membantah teori evolusi Charles Darwin.

Dari penelusuran hadis-hadis terkait

dengan penciptaan Adam disimpulkan

bahwa hadis tidak menjelaskan secara

jelas dibandingkan dengan al-Qur’an.

Hanya dijelaskan bahwa manusia tidak

mengalami evolusi dari satu bentuk ke

bentuk yang lain, akan tetapi manusia

hanya mengalami perubahan ukuran fisik

saja.

29 Adam as dalam Perspektif Hadis

(Suatu Kajian Tematik Terhadap

Hadis ‘Adam Abu al-Basyar)

Aan Parhani Sulesana UIN

MAKASSAR

VI/1 2012 Artikel ini membahas tentang Adam as

sebagai Abu al-Basyar, melalui kajian

kritik sanad dan matan pada hadis-

hadisnya. Hakekat Adam as sebagai

Page 97: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

manusia pertama yang diciptakan Allah

ditelusuri lewat pemaknaan kebahasaan.

Pada term-term yang digunakan hadis

untuk menunjukkan Adam as sebagai

bapak manusia (Abu al-Basyar

30 Muhammad Saw sebagai

Pemimpin Agama dan Kepala

Negara

Sutriani Sulesana UIN

MAKASSAR

VI/2 2011 Tulisan ini akan membahas tentang

kedudukan Rasulullah Saw di MEkkah

dan di Madinah dalam dua posisi yang

berbeda. Di Mekkah Rasulullah Saw

hanya sebagai pemimpin Agama karena

loyalitas formal sebagai pemimpin dari

struktur kekuasaan beliau tidak peroleh

karena adanya pertentangan terhadap

dakwah yang dibaca beliau, sedangkan di

Madinah selain sebagai pemimpin Agama

beliau juga sebagai kepala negara dengan

mempertautkan anatara agama dan negara

dan membangun Islam sebagai agama dan

negara sebagai satu kesatuan yang

hamornis

31 Filosofi Wirausaha Nabi

Muhammad (Sebuah Refleksi

dalam Merintis Wirausaha Sukses

Dewasa Ini)

Juhanis Sulesana UIN

MAKASSAR

VIII/1 2013 Artikel ini bertujuan menyajikan konsep

wirausaha yang ditampilkan oleh

Muhammad Saw. Dengan pendekatan

historical, disimpulkan bahwa kunci

keberhasilan Nabi Saw saat berdagang

adalah dengan meningkatkan

interpeneurnya melalui sikap baik, jujur,

amanah, dan cerdas.

32 Lokalitas Tarjamah Hadis Bahasa

Betawi: Respon Guru Mughni

Terhadap Nilai Religius Kitab

Taudhih al-Dalail fi Tarjamah

Hadits al-Syamail

Umaiyatus

Syarifah

Ulul Albab UIN MALANG XIII/1 2012 Artikel ini memaparkan tentang tarjamah

atas Kitab Syamail Muhammadiyah karya

imam Tirmidzi yang mengajarkan tentang

pribadi dan sikap Rasulullah Saw. Kitab

tersebut dialih bahasakan oleh Guru

Mughni dengan menggunaka huruf Arab

Melayu dalam bahasa Betawi.

Penerjemahan kitab ini dilakukan melihat

kondisi sosial keagamaan masyrakat

Betawi masa penjajahan Belanda. Guru

Page 98: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Mughni menjadikan Rasulullah Saw

sebagai inspirasi untuk membangun

pribadi dan karakter masyarakat Betawi.

33 Muhammad Sebagai Pemimpin

Agama dan Negara Periode

Mekkah dan Madinah

Ummu Zakiyah

Maulidah

Ulul Albab UIN MALANG XV/1 2014 Tulisan ini memaparkan periode dakwah

Nabi Muhammad Saw yang terbagi pada

wilayah Mekkah dan Madinah. Di

Mekkah Muhammad Saw dianggap

sebagai masyarakat biasa, karena ia harus

membatasi dirinya dengan menyesuaikan

perilaku masyarakat sekitar. Sedangkan di

Madinah, ia dianggap sebagai pemimpin

masyarakat dan pembimbing umat dalam

hidup beragama. Selain itu iajuga

memberikan kontribusi besar pada

perannya sebagai pemimpin politik

34 Rekonsturksi Definisi Sunnah

Sebagai Pijakan Kontekstualitas

Pemahaman Hadis

Nasrulloh Ulul Albab UIN MALANG XV/1 2014 Hadis yang disebut oleh Fazlurrahman

sebagai tradisi verbal sudah ada sejak

masa Nabi Saw. Demikian juga Sunnah,

tetap dilestarikan dan dijaga oleh

generasi-generasi sesusah Nabi wafat.

Kebutuhan terhadap formulasi Sunnah

Nabi, termasuk ‘sunnah yang hidup’ ke

dalam bentuk hadis menjadi suatu

kebutuhan yang sangat mendesak dan

mendasar. Karena dalam jangka panjang

struktur ‘ideologi-religious’ masyarakat

muslim akan terancam kekacauan tak

berujung jika tidak ada pangkal rujukan

yang otoritatif, dan tidak ada yang mampu

menjembatani perbedaan ulama tentang

definisi hadis dan sunnah. Dengan

mengacu pada pemahaman bahwa hadis

merupakan Sunnah yang diverbalkan,

menurut penulis akan menjadikan hadis

atau Sunnah selalu relevan dengan

konteks zaman, dengan begitu,

pemahaman yang anti humanisme, bias

dan ekstreme dapat dihindari

Page 99: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

35 Sistem Isnad dan Otentitas Hadis:

Kajian Orientalis dan Gugatan

Atasnya

Siti Fahimah Ulul Albab UIN MALANG XV/2 2014 Tulisan ini menanggapi adanya kritik dari

para orientalis terhadap sanad dan matan

hadis. Sikap dan pandangan orientalis

bahwa hadis Nabi Saw adalah buatan para

sahabat, bukan dari perkataan Nabi Saw.

Namun hal tersebut disanggah oleh

Musatafa Azami yang telah membuktikan

bahwa kaidah kritik sanad dan matan serta

peran logika dalam kritik matan memiliki

akurasi yang cukup tinggi untuk

menentukan keshahihan hadis. Salah

satunya Azami menggunakan metode

perbandingan dalam menentukan

otentisitas hadis. Rumusan metodologi

yang ditawarkan oleh Azami, diantaranya

dengan membandingkan hadis-hadis dari

berbagai murida seorang syaikh,

membandingkan pembacaan lisan dengan

dokumentasi tulisan, memperbandingkan

hadis-hadis dengan ayat al-Qur’an yang

berkaitan. Dengan begitu tulisan-tulisan

orientalis harus diwaspadai dan dibaca

secara kritis.

36 Kontribusi Muhammad Mustafa

Azami dalam Pemikiran Hadis

(Counter Atas Kritik Orientalis

Umaiyatus

Syarifah

Ulul Albab UIN MALANG XV/2 2014 Kajian ini merupakan sanggahan Mustafa

Azami terhadap orientalis yang

mengkritik hadis karena sikap skeptisisme

mereka. Pemikiran Mustafa Azami dalam

menyanggah orientalis dibagi menjadi dua

tema besar, pertama terkait teori penulisan

hadis, kritik hadis yang meliputi sanad dan

matan, penggunaan logika dalam kritik

hadis, kedua mengenai tanggapan atas

kritik hadis yang dilontarkan oleh

orientalis yakni, konsep fitnah, konsep

Sunnah, family isnad, common link,

projecting back, dan e silentio. Dalam

menanggapi konsep-konsep di atas,

Azami lebih menitikberatkan pada aspek

Page 100: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

sejarah yang mengacu pada karya klasik.

Sementara orientalis berdasarkan pada

metode kritik sumber

37 Perkembangan Kajian Hadis

Kesarjanaan Barat

Muh Zuhri Ulul Albab UIN MALANG XVI/2 2015 Artikel ini bertujuan menelusuri

perkembangan studi hadis dalam

pandangan sarjanan Barat. Studi ini telah

dimulai sejak awal abad ke 18, dengan

landasan sikap skeptic generasi Barat

terhadap otentisitas suatu hadis. Salah satu

teori andalan untuk menguji ontentisitas

hadis adalah teori “common link” bahwa

hadis berasal dari tokoh termashur, bukan

dari orang sebelumnya, apalagi dari

Rasulullah. Namun pernyataan itu tidak

sepenuhnya disetujui di kalangan sarjana

Barat. Pada pertengahan abad ke-20

muncul pula beberapa sarjana Barat yang

menyerang pandangan pemikiran skeptic.

Pada saat ini yang disebut sebagai

serangan titik balik dengan masing-

masing menggunakan argument dan sudut

pandangan yang berbeda

38 Mengungkap Rahasia Buah Kurma

dan Zaitun Dari Petunjuk Hadis

dan Penjelasan Sain

Moh. Erfan

Soebahar, R.

Arizal

Firmansyah, L

Edi Daenuri

Anwar

Ulul Albab UIN MALANG XVI/2 2015 Artikel ini mengungkap petunjuk hadis

tentang buah kurma dan zaitun, dari segi

nilai kualitas hadis dan pemahamnannya.

Kajian ini meneliti hadis dari segi sanad

dan matan. Hadis tentang buah kurma dan

zaitun benilai marfu’ shahih, dan hasan

shahih. Dari khazanah sains dijelaskan

bahwa buah kurma banyak memiliki

manfaat baik, sepeti mencegah stroke, dan

menyehatkan jantung, sedang buah zaitun

berguna untuk kesehatan dan kecantikan

39 Periwayatan Hadis bil Makna:

Implikasi dan Penerapan sebagai

“Uji” Kritik Matan di Era Modern

Hendri

Nadhiran

Jurnal Ilmu Agama UIN

PALEMBANG

XIV/2 2013 Artikel ini memaparkan tentang

perdebatan periwayatan hadis secara

makna, yang pada akhirnya berimplikasi

sebagai kajian kritik matan di era modern.

Dinyatakan bahwa kebolehan besyarat

Page 101: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

periwayatan bil makna oleh mayoritas

ulama hadis, mempunyai dampak positif

berupa kemudahan dalam periwayatan

hadis sehingga menyelamatkan hadis-

hadis Nabi dari kepunahan. Namun, harus

diakui bahwa adanya periwayatan ini

berakibat pada sulitnya melakukakan

penelitian keshahihan matan.

40 Teori Pemahaman Ilmu Mukhtalif

Hadis

Sri Aliyah Jurnal Ilmu Agama UIN

PALEMBANG

XIV/2 2014 Metode mukhtalif al-Hadis yang

kebanyakan dipakai oleh ulama adalah:

penyelesaian dalam bentuk kompromi,

penyelesaian dalam bentuk naskh,

penyelesaian dalam bentuk tarjih, dan

penyelesaian dalam bentuk tanawwu’ al-

Ibadah.

41 Kontribusi Pemikiran Muhammad

Saw Pra dan Pasca Kenabian Era

Makkiah

Agus Jaya Ta’dib UIN

PALEMBANG

XVI/2 2011 Artikel ini memaparkan perjalanan

kehidupan Nabi Muhammad Pra dan

Pasca kenabian. Melalui pendekatan

sejarah, riwayat hidup Muhammad Saw

diliputi penderiataan yang menggembleng

dirinya menjadi seorang Nabi yang

senantiasa dituntun wahyu. Karakteristik

kepemimpinan Nabi Muhammad Saw

pada periode Mekkah dengan konsentrasi

pada aqidah, menanamkan pemahaman

bahwa Islam adalah agama Universal, dan

pembentukkan akhlaq.

42 Posisi Tidur dalam Tinjauan Hadis

(Kajian Ma’anil Hadis)

Mar’atus

Sholechah

INTELEKTUALITA UIN

PALEMBANG

V/2 2016 Tulisan ini memaparkan tentang posisi

tidur yang baik ditinjau dari hadis Nabi

Saw. Melalui metode ma’anil hadis Yusuf

Qardhawi dan ditinjau dari segi medis,

hadis tetang berbaring ke kanan saat tidur

dipahami bahwa hal tersebut bukanlah

perintah yang wajib, melainkan hanya

anjuran dari Rasulullah Saw. Ditinjau dari

segi medis posisi tidur ke kanan memiliki

banyak manfaat, diantaranya menjaga

saluran pernapasan, mengurangi beban

Page 102: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

jantun, mengistirahatkan otak kiri, dan

lain-lain

43 Studi Validitas Hadis Tentang Ilmu

Pengetahuan dalam Buku

Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti Kurikulum 2013

Alimron Tadrib UIN

PALEMBANG

I/2 2015 Tulisan ini menjelaskan kualitas hadis-

hadis yang terdapat dalam buku

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kurikulum 2013. Penelitiannya

menghasilkan bahwa hadis tentang ilmu

pengetahuan berstatus dhaif karena

kecacatan perawi, namun substansi matan

hadis tersebut dapat diamalkan karena

tidak terkait dengan persoalan aqidah dan

ibadah.)

44 Menyikap Dorongan Seksual di

Masa Remaja (Tinjauan Hadis

Psikologi)

Toto Haryanto PSIKIS UIN

PALEMBANG

I/1 2015 Rasulullah Saw telah menanamkan nilai-

nilai Islam dengan penuh kasih sayang.

Pendekatan psikologis melalui hadis

Rasulullah Saw ditemukan bahwa

dorongan seks pada diri remaja yang

sudah mulai memasuki usia baligh adalah

hal yang lumrah dan harus disikapi dengan

dewasa. Terdapat tiga pendekatan

psikologis yang ditemukan dalam hadis

Rasulullah dalam masalah ini: pertama

membangun sikap jujur pada remaja dan

sikap rendah hati, kedua menyetuh logika

remaja dan menggungah hati nuraninya,

ketiga memberikan solusi dan motivasi

45 Kritik Sanad Hadis: Tela’ah

Metodologis

Hendhri

Nadhiran

Jurnal Ilmu Agama UIN

PALEMBANG

XV/1 2014 Tulisan ini membahas terkait penelitian

terhadap sanad hadis. Sama dengan

metodologi kritik sanad hadis yang telah

banyak dipaparkan, bahwasanya dalam

pelaksanaannya dibutuhkan kitab rijal al-

hadis dan kitab al-jarh wa al-ta’dil yang

memberikan informasi tentang biografi

dan hal ihwal perawi.

46 Urgensi Sirah Nabawiyah Bagi

Pemahaman Hadis Nabawi

Musyafiq Jurnal At-Taqadum UIN

SEMARANG

V/2 2013 Artikel ini menjelaskan pentingnya sirah

nabawiyah dalam memahami hadis nabi.

Pentingnya Sirah Nabawiyah dalam

memahami Hadis Nabawi dapat dilihat

Page 103: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

melalui ketiga problematika pemahaman

hadis yakni, problematika wurud,

problematika dalalah, dan problematika

komprehensifitas.

47 Pelestarian Lingkungan dalam

Perspektif Sunnah

Ulin Niam

Masruri

Jurnal At-Taqadum UIN

SEMARANG

VI/2 2014 Tulisan ini menjelaskan riwayat-riwayat

hadis Nabi Saw yang menganjurkan

kepada umatnya untuk senantiasa menjaga

dan merawat lingkungan hidup. Melalui

kajian ma’anil hadis, menjaga kelestarian

lingkungan hidup merupakan bagian dari

akhlak mulia yang harus diterapkan di

tengah-tengah kehidupan manusia

48 Pengembangan Pemahaman as-

Sunnah Sebagai Sumber Ajaran

Islam

Sutoyo Teologia UIN

SEMARANG

XXII/2 2011 Tulisan ini memaparkan bahwa

kedudukan as-Sunnah sebagai bayan

tafsil, bayan taqyid, bayan takhsis yang

merupakan penjelasan dan penafsiran

untuk al-Qur’an

49 Penerapan Metode Tradition-

Historical Dalam Musannaf ‘Abd

al-Razzaq al-San’ani dan

Implikasinya Terhadap Persoalan

Dating Hadis dan Perkembangan

Fikih Mekkah

Ali Masrur Teologia UIN

SEMARANG

XXIV/1 2013 Dengan menggunakan metode tradition-

historical, Motzki membuktikan bahwa

Musannaf karya ‘Abd al-Razzaq al-

San’ani (w. 221H) bisa dipercaya sebagai

sumber hadis-hadis otentik dari abad I H.

Implikasi-implikasi dari menerapkan

metode tradition-historical ke

perkembangan fikih Mekkah adalah:

pertama, terbukti bahwa pada abad I H,

penduduk Mekkah yang merujuk kepada

al-Qur’an dan peraturan kenabian sebagai

sumber Hukum Islam. Kedua, mazhab-

mazhab hukum regional dan ilmu

pengetahuan agama sudah sangat dikenal

pada akhir tiga dekakde pada abad I H/VII

M.

50 Pemikiran dan Kontribusi

Muhammad Mustafa al-Azami

Dalam Studi Hadis

Umma Farida Teologia UIN

SEMARANG

XXIV/1 2013 Tulisan ini bertujuan untuk membuktikan

pemikiran dan kontribusi al-Azami dalam

studi hadis, serta pertahanan dari kritik

yang berasal dari pemikir Muslim. Sistem

isnad menurutnya telah bermula sejak

Page 104: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

masa Nabi Saw dan validitasnya

ditunjukkan dalam hadis-hadis dengan

redaksi sama yang ditemukan di wilayah-

wilayah berbeda, yang asal ushulnya dapat

ditelusuri ke belakang hingga sampai

kepada Nabi Saw atau sahabat, atau

tabi’in padahal system komunikasi

modern belum begitu memadai

51 Tradisi Penulisan Dalam Proses

Transformasi Hadis

Mustofa Umar Teologia UIN

SEMARANG

XXIV/1 2013 Tulisan ini mendiskusikan tentang

transformasi hadis sepanjang tradisi

penulisan. Proses awal paradigm yang

dominan di kalangan ulama hadis dalam

transformasi hadis berdasarkan pada

tradisi lisan tanpa tradisi tulisan. Dalam

konteks sejarah, penulisan hadis terjadi di

tengah konflik kaum Muslim di bidang

politik dan mazhab pemikiran.

Formalisasi penulisan hadis pada awal

abad kedua hijriayah telah merubah

orientasi pemeliharaan hadis. Seiring

dengan munculnya hadis secara besar-

besaran, ilmu-ilmu tertulis yang formal

mulai dirintis. Kristalisasi tradisi

penulisan hadis adalah dengan hadirnya

beberapa karya yang memuat kumpulan

hadis sebagai hasil upaya selektif dari

masing-masing tokoh.

52 Hermeneutika Hadis: Upaya

Memecah Kebekuan Teks

N. Kholis

Hauqola

Teologia UIN

SEMARANG

XXIV/1 2013 Tulisan ini lahir akibat dari hadis-hadis

Nabi yang hadir di tengah kehidupan umat

kekinian dalam bentuknya yang “beku”

dan miskin aplikasi. Untuk mencegah

kebekuan hadis agar sesuai dengan

realitas zaman, salah satu penafsirannya

melalui pendekatan hermeneutic.

Pendekatan hermeneutic dalam penafsiran

hadis dapat dilakukan melalui tiga lapisan

penafsiran, yakni: penafsiran “dari dalam”

teks hadis, penafsiran “terhadap hal-hal di

Page 105: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

sekitar” teks hadis, penafsiran “yang

melawan” teks hadis. Ketiga lapis

penafsiran ini memiliki fokus, sasaran,

serta metode yang antara satu dengan yang

lainnya saling melengkapi. Melalui

pendekatan hermeneutic mampu

melahirkan pemaknaan yang

menggabungkan unsur tekstualitas dan

kontekstualitas

53 Metode Pendidikan Menurut

Petunjuk al-Sunnah

Nafiul Lubab Wahana Akademika UIN

SEMARANG

I/1 2014 Tulisan ini memaparkan beberapa metode

pendidikan melalui pendekatan al-

Sunnah. Terdapat empat metode yakni

metode graduasi, metode isyarat, metode

nasihat, dan metode cerita.

54 Hadis Prediktif Dalam Kitab al-

Bukhari

Abdul Fatah

Idris

Teologia UIN

SEMARANG

XIV/1 2013 Artikel ini merupakan studi terhadap hadis

prediktif dalam kitab al-Bukhari. Kajian

ini memfokuskan pada keadaan

kredibilitas sanad dan matan hadis.

Disimpulkan kriteria terhindar dari ‘illat

pada sanad hadis adalah sangat

menentukan terhadap keadaan kredibilitas

matan hadis, tetapi keadaan kredibilitas

pada sanad hadis tidak serta merta menjadi

kredibilitas pada matan hadis

55 Rekonstruksi Pesan Profetik

Berdasarkan Koleksi Hadis dan

Sirah Nabawiyah

Ahmad

Musyafiq

Jurnal At-Taqadum UIN

SEMARANG

VI/2 2014 Tulian ini mencoba membandingkan

antara Hadis dan Sirah dalam rangka

mengintegrasikan keduanya sebagai

bahan yang tidak bisa dipisahkan untuk

menangkap pesan profetik. Disimpulkan

bahwa Hadis dan Sirah sama-sama

penting bagi upaya merekonstruksi pesan

profetik dalam meneladani Nabi

Muhammad Saw. Secara metodologis,

keduanya bisa saling mengoreksi

56 Hadis Da’if Sebagai Dalil Beramal

Ibadah Dalam Perspektif Ulama

Ardiansyah Analitica Islamica UIN

SUMATERA

UTARA

I/1 2012 Para ulama berbeda pendapat dalam

mengamalkan hadis da’if, namun mereka

sepakat bahwa hadis dhaif tidak dapat

dipergunakan dalam perkara akidah.

Page 106: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Ulama berpendapatn kebolehan

mengamalkan hadis dha’if hanya pada

fadha’il al-a’mal, at-targhib wa at-tarhib,

sirah, doa dan zikir. Namun, ketika suatu

hadis telah dinyatakan sangat lemah

apalagi maudhu’, maka seluruh ulama

sepakat bahwa hadis itu tidak boleh

diamalkan bahwa meriwayatkannya

haram

57 Al-Idraj Dalam Hadis: Beberapa

Pandangan Ulama

Irwan Analitica Islamica UIN

SUMATERA

UTARA

I/2 2012 Artikel ini membahas tentang pandangan

ulama terhadap hadis-hadis mudraj atau

masuknya pada hadis tersebut sesuatu

yang bukan dari dirinya. Sebagian ulama

melarang segala jenis al-Idraj, sebab hal

demikian adalah memutarbalikan fakta.

Sebagian ulama lain membolehkan

adanya al-Idraj dengan syarat: memiliki

pengetahuan bahasa Arab, yang

diriwayatkan dengan makna bukan

merupakan bentuk bacaan doa, zikir,

adzan, takbir dan syahadat, serta bukan

berbentuk jawami al-kalim.

58 Perkembangan Metode

Pemahaman Hadis di Malaysia

Faisal Bin

Ahmad Shah

Analitica Islamica UIN

SUMATERA

UTARA

II/2 2013 Artikel ini membicarakan mengenai

kepentingan memahami hadis dengan

tepat dan metode-metode yang digariskan

oleh para ulama yang menghasilkan

pemahaman betul terhadap hadis-hadis

Nabi Saw. Terdapat beberapa kesalahan

metode dalam memahami hadis di

Malaysia. Kesalahan ini dilakukan oleh

perseorangan, kumpulan seperti anti

hadis, Islam Liberal serta kumpulan sufi

yang menyeleweng. Beberapa kesalahan

dalam memahami hadis yakni: memahami

hadis secara terpisah dengan hadis yang

lain, mengabaikan Sabab al-Wurud al-

Hadis, melampaui dalam berpegang teguh

Page 107: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

dengan tektualitas hadis, memahami hadis

tanpa mengambil kira maqasid

59 Perkembangan Metode

Pemahaman Hadis di Indonesia

Ramli Abdul

Wahid

Analitica Islamica UIN

SUMATERA

UTARA

III/2 2014 Perkembangan kajian hadis secara umum

dan perkembangan motode pemahaman

secara khusus di Indonesia sejak tahun

1980-an menunjukkan kemajuan yang

signifikan. Perkembangan metode hadis

terbagi dua yakni, pemahaman tekstual

dan kontekstual. Pemahaman tekstual

melandaskan metodenya kepada kaidah-

kaidah yang termuat di dalam ulum al-

hadis, ushul fikih, dan tata bahasa Arab.

Pemahaman tekstual ini sudah mapan dan

dapat diterima oleh para ulama. Sementara

pemahaman kontekstual berpijak pada

metode dan pendekatan modern yang

berbeda dengan pendekatan tekstual

sehingga hasil pemahamannya berbeda

pula dengan hasil pemahaman tektual dan

tidak jarang bertentangan

60 Studi Kritik Matan dalam Kajian

Hadis Kontemporer di Malaysia

Ishak Hj.

Suliama2n

Analitica Islamica UIN

SUMATERA

UTARA

I/1 2012 Tulisan ini membahas penelitian tentang

studi kritik matan yang menjadi tren

dalam kajian hadis kontemporer di

Malaysia. Dengan memfokuskan

penelitian pada tren studi kritik matan

hadis yang tedapat dalam tesis dan

disertasi terhadap empat universitas utama

di Malaysia. Melalui metodologi takhrij

hadis, temuan utama yang ditemui

terdapat 1486 teks hadis dari 1539 yang

telah dianalisis dari 12 buah kitab jawi

yang rinciannya terdapat 696 hadis

shahih, 125 hasan, 381 da’if, 110

maudhu’, dan 131 tidak diketahui.

61 Legalitas Sunnah Tasyri’iyyah,

Non-Tasyri’iyyah (Kritik Motivasi

Sahabat dalam Meriwayatkan

hadis)

Muhammad

Habibi SIregar

Analitica Islamica UIN

SUMATERA

UTARA

I/2 2012 Pandangan Sunnah tasyri’ dan non-

tasyri’iyyah dalam sejarah hukum Islam

berawal dari adanya pandangan dua

pendekatan ulama yakni ulama fiqih dan

Page 108: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

ulama hadis. Cara memandang Sunnah itu

tergantung pada tingkatan pemahaman

seseoang terhadap tujuan dari Sunnah itu

diukur pada masa konteks itu, karena

terkadang sunnah-sunnah bisa menjadi

kontra produktif bila hanya diartikan

secara parsial.

62 Kontekstualisasi Pemahaman

Hadith Dan Rekontruksi

Epistemologi Ikhtilaf dalam Fiqh

al-Hadith

Muhammad

Amin

Islamica UIN

SURABAYA

V/2 2011 Tulisan ini memaparkan bahwa

kontekstualisasi pemahaman sebagai

upaya rekonstruksi pemikiran terhadap

hadis. Hal ini merupakan upaya

menjadikan hadis tetap aktual sebagai

solusi problematika kehidupan umat, dan

diharapkan dapat meminimalisir jurang

perdebatan pada wilayah pemaknaan yang

fenomenanya juga tidak kurang

merisaukan umat

63 Sunnah Dalam Nalar Islam

Kontemporer Nasr Hamid Abu

Zayd

Nur Mahmudah Islamica UIN

SURABAYA

VI/2 2012 Tulisan ini berkaitan dengan gagasan

sunnah menurut salah satu pemikir

muslim kontemporer, yakni Nasr Hamid

Abu Zayd. Upaya mendialogkan sunnah

dengan kemodernan, Abu Zayd

menekankan pada fleksibitas sunnah.

Otoritas sunnah sebagai sumber ajaran

kedua Islam tetap dipertahankan. Hanya

saja, tawaran Abu Zayd dalam

menekankan pendekatan matan dan

tawaran baru kritik sanadnya masih

memerlukan landasan yang kuat seperti

uji validitas sanad yang mensyaratkan

keterlibatan saksi primer dalam

periwayatan hadis. Tawaran pemaknaan

mitologis bagi sejumlah hadis membuka

kajian kritis atas dominasi nalar rasional

dalam memahami teks keagamaan

64 Otentisitas Hadis Mutawattir Dalam

Teori Common Link G.H.A

Juynboll

Idri Islamica UIN

SURABAYA

VII/2 2013 Tulisan ini lahir dari kritikan seorang

orientalis yang menyanggah otentisitas

hadis mutawattir . Hadis mutawattir di

Page 109: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kalangan para ulama hadis dinilai sebagai

hadis yang paling shahih, dipastikan

kebenarannya berasal dari Nabi Saw tanpa

harus menelitinya terlebih dahulu. Namun

hal itu semua disanggah oleh Juynball

melalui teori Common Link. Common Link

adalah sebuah teori yang dipersiapkan

untuk menyoroti otentisitas sumber hadis

melalui perspektif sejarah. Common Link

merupakan (satu) perawi awal hadis yang

kemudian menyebarkan hadis sehingga

hadis tersebut akhirnya diriwayatkan oleh

banyak orang dalam berbagai tingkatan

(tabaqah) isnad-nya. Jadi dalam teorinya,

Juynball menyatakan ketika hadis banyak

diriwayatkan secara perseorangan, maka

otentisitasnya sulit dibenarkan. Hadis-

hadis itu kemungkinan diproduksi oleh

perawi yang kemudian disandarkan

kepada generasi otoritatif sebelumnya

hingga sampai pada Nabi

65 Pengaruh Ikhtilaf al-Hadis

Terhadap Penalaran Hukum Islam

Masruhan Islamica UIN

SURABAYA

VII/2 2013 Tulisan ini menjelaskan bahwa salah satu

sebab perbedaan pendapat dikarenakan

adanya ikhtilaf al-Hadis. Hal tersebut

disebabkan oleh karakter bahasa agama

yang memang tafsirannya selalu

berkembang dari masa ke masa. Hadis

sebagai teks hukum tidak memiliki derajat

validitas tunggal di kalangan ahli hadis

karena ada perbedaan metode verifikasi

yang digunakan dalam menelaah hadis.

Hal ini terjadi karena karakter internal dari

matan sebiah hadis yang menghasilkan

perbedaan dalam memahami hadis Nabi

Saw

66 Living Hadis Wakaf Menurut

Ulama Tradisional dan Modern di

Gresik

Abu Azam Al-

Hadi

Islamica UIN

SURABAYA

IX/1 2014 Artikel ini memfokuskan makna hadis

waqaf menurut ulama tradisionalis dan

ulama modern di Gresik. Melalui kajian

Page 110: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

sosiologis, dari kedua memiliki cara

pandang berbeda. Pandangan kalangan

tradisionalis, waqaf tidak terjadi bila

orang yang mewaqafkan bermaksud

mewaqafkan barangnya untuk selama-

lamanya. Sedang pemaknaan hadis waqaf

di kalangan ulama modern adalah

menahan harta yang nampak ada, baik

secara abadi maupun sementara, untuk

dimanfaatkan langsung atau tidak

langsung. Kalangan ulama tradisionalis

lebih menekankan pada pemahaman

tektual, sedangkan ulama modern pada

kontekstualnya

67 Sejarah dan Perkembangan Kritik

Matan Hadis

Masturi Irhan Mutawattir UIN

SURABAYA

I/1 2011 Artikel ini menjelaskan bahwa

pengkritikan terhdap matan hadis telah

dilakukan sejak masa sahabat dan tabi’in.

Adapun orang-orang setelah para sahabat,

tidak mau kalah dengan kehati-hatian para

sahabat. Para tabi’in tidak mempunyai

kriteria atau syarat khusus dalam

menerima satu riwayat hadis. Mereka

hanya membangun konsep syarat-syarat

al-Tahammul wa al-Ada’ untuk

mengkategorikan hadis maqbul

68 Metode Abu Dawud dalam Menulis

Kitab al-Sunan

Ma’sum Mutawattir UIN

SURABAYA

I/2 2011 Tulisan ini mengkaji metodologi serta

sistematika yang digunakan Abu Dawud

dalam penulisan kitab Sunannya.

Metodologi yang membedakan Sunan Abu

Dawud dengan kitab hadis lainnya bahwa

Abu Dawud tidak hanya memuat hadis

shahih saja, melainkan juga memasukkan

hadis hasan dan da’if yang tidak dipakai

oleh ulama hadis yang lain. Hal ini

disebabkan karena Abu Dawud berpegang

kepada kaidah, lebih baik menggunakan

hadis da’if dari pada pendapat seseorang.

Page 111: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

69 Budaya Kritik Ulama Hadis

Persfektif Historis dan Praktis

Athoillah Umar Mutawattir UIN

SURABAYA

I/2 2011 Artikel ini menyatakan bahwa objek

kajian studi kritik hadis sangat luas,

orisinil dan bukan merupakan hal yang

baru dalam dunia Islam. Dualisme konsep

kritik hadis antara ulama klasik dan

modern sejatinya tidak saling menafikan.

Sepanjang masih menaati aturan kaidah

kritik hadis.)

70 Keadilan Sahabat Nabi Dalam

Perspektif Fuad Jabali

Nur Fadlilah Mutawattir UIN

SURABAYA

II/1 2012 Artikel ini memadukan tentang pandangan

keadilan seorang sahabat antara kelompok

sunni dan kelompok mu’tazilah.

Kelompok Mu’tazilah yang menganggap

peran akal sebagai alat bantu paling tinggi

dalam menginterpretasikan wahyu Tuhan,

menganggap hadis kurang begitu penting

dibanding akal. Sehingga hal inilah yang

menjadikan padangan kaum Mu’tazilah

bahwa tidak semua sahabat otomatis

memiliki keadilan. Begitupula dengan

pandangan Fuad Jabali yang dalam

pernyataannya “tidak perlu dikatakan lagi

bahwa tidak semua kalangan Muslim

melihat sahabat sedemikian hormat.

71 Problematika Naskh Dalam

Diskursus Kajian Hadis

Saifullah Mutawattir UIN

SURABAYA

II/1 2012 Tulisan ini menjelaskan bahwa salah satu

sebab perbedaan pendapat dikarenakan

adanya ikhtilaf al-Hadis. Hal tersebut

disebabkan oleh karakter bahasa agama

yang memang tafsirannya selalu

berkembang dari masa ke masa. Hadis

sebagai teks hukum tidak memiliki derajat

validitas tunggal di kalangan ahli hadis

karena ada perbedaan metode verifikasi

yang digunakan dalam menelaah hadis.

Hal ini terjadi karena karakter internal dari

matan sebiah hadis yang menghasilkan

perbedaan dalam memahami hadis Nabi

Saw

Page 112: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

72 Konsepsi Hadis Mukhtalif di

Kalangan Ahli Fikih dan Ahli

Hadis

Arifudin Afifin Mutawattir UIN

SURABAYA

II/2 2012 Dalam artikel dipaparkan bahwa disiplin

ilmu mukhtalif al-Hadis merupakan

akumulasi dari pergumulan para ahli

hukum Islam dalam mencermati substansi

ajaran yang terkandung dalam teks-teks

keagamaan, serta dalil ijma’, qiyas, dan

rasio untuk diproyeksikan sebagai konsep

baku sebuah doktrin atau konsep ajaran

agama. Maka dari itu, ilmu mukhtalif al-

Hadis pada dasarnya tidak lahir dari

disiplin ilmu Ushul al-Fiqh

73 Evolusi Konsep Sunnah Dalam

Lintas Sejarah

Taufikurrahman Mutawattir UIN

SURABAYA

III/1 2013 Tulisan ini mecoba untuk menyoroti

perkembangan konsep sunnah dari Nabi

sampai era Imam Shafi’i. Sunnah yang

pada masa Nabi dipahami sebagai bentuk

perilaku ideal, begitupun pada era sahabat.

Namun pada perkembangan berikutnya

posisi hadis mulai menguat sebagai

pengiring sunnah, keduanya mempunyai

porsi yang seimbang. Konsep sunnah

berubah total pada era Imam al-Syafi’i,

sunnah identik dengan hadis, sehingga

hadis menjadi representasi dari sunnah.

74 Pemikiran G.H.A Juynboll Tentang

Hadis

Nur Mahmudah Mutawattir UIN

SURABAYA

III/1 2013 Makalah ini membahas pemikiran

Juynball dalam memahami hadis dan hal-

hal yang bersinggunggan dengan

metodologi atau teori Barat dalam

penilaian hadis. Juynball menyuguhkan

sebuah teori yang dipersiapkan untuk

menyoroti otentisitas sumber hadis

melalui perspektif sejarah. Common Link

merupakan (satu) perawi awal hadis yang

kemudian menyebarkan hadis sehingga

hadis tersebut akhirnya diriwayatkan oleh

banyak orang dalam berbagai tingkatan

(tabaqah) isnad-nya. Jadi dalam teorinya,

Juynball menyatakan ketika hadis banyak

diriwayatkan secara perseorangan, maka

Page 113: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

otentisitasnya sulit dibenarkan. Hadis-

hadis itu kemungkinan diproduksi oleh

perawi yang kemudian disandarkan

kepada generasi otoritatif sebelumnya

hingga sampai pada Nabi.

75 Metode Memahami Hadis-Hadis

Kontradiktif

Muhammad

Anas

Mutawattir UIN

SURABAYA

III/1 2013 Kontradiksi hadis terjadi hanya sebatas

pada arti tekstualnya bukan makna

kontekstual. Melalui kajian ilmu mukhtalif

al-Hadis, masing-masing dari hadis yang

kondradiksi bisa dijadikan sebagai hujjah

bagi penetapan sebuah hukum

76 Kritik Atas Kontroversi Hadis

Tentang Aurat Laki-laki

Umar Faruq Mutawattir UIN

SURABAYA

III/1 2013 Tulisan ini lahir karena adanya

pertentanga antara ucapan dan tindakan

Nabi Saw. Melalui kajian mukhtali al-

Hadis, dalam menyelesaikan masalah

tersebut idealnya memilih jalan al-Jam’.

Dikarenakan kedua hadis tersebut

berkedudukan maqbul, Nabi membuka

paha hanya dalam keadaan genting. Maka

membuka paha berhukum makruh tanzih,

boleh membukanya jika dalam keadaan

darurat

77 Hadis Dalam Perspektif Ahmad

Hasan

M Fatih Mutawattir UIN

SURABAYA

III/2 2013 Dalam memahami hadis-hadis yang

berkaitan dengan ibadah Hasan cenderung

lebih pada pemahaman tektualis,

sedangkan yang berkaitan dengan

muamalah ia lebih mengedepankan

pemahaman kontekstualis

78 Teori Semiotika Komunikasi Hadis

Ala Umberto Eco

Beny Afwadzi Mutawattir UIN

SURABAYA

IV/2 2014 Tulisan ini menjelaskan semiotika

komunikasi dan aplikasi dalam kajian

hadis Nabi Saw. Bahwasanya semiotika

komunikasi hadis mencakup sembilan

komponen yakni, source (Nabi), message

(redaksi otentik Nabi), transmitter (para

periwayat hadis), signal I ( berbagai

redaksi hadis secara verbal), channel

(berbagai kitab hadis), signal II (berbagai

redaksi hadis tertulis), receiver (nalar

Page 114: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

riwayah hadis), message II (redaksi

tunggal hadis), dan destination (nalar

semiotic

79 Kultur Arab Dalam Hadis

Pemimpin Negera Dari Suku

Quraysh

Moh. Misbakhul

Khoir

Mutawattir UIN

SURABAYA

IV/2 2014 Artikel ini ingin menyajikan diskusi

terkait unsur budaya Arab yang

mempengaruhi gaya berpikir Nabi Saw

dalam hadis pemimpin. Kajian matan

yang menggunakan pendekatan sosial

kebudayaan ini menjelaskan bahwa suku

Quraysh adalah suku yang memiliki

kekuatan dan rasa kesetiakawanan yang

kuat. Hal ini yang mempengaruhi hadis

pemimpin negara dari suku Quraysh

merupakan saran Nabi berdasarkan

pertimbangan budaya Arab ketika itu.

Namun sebenarnya hadis pemimpin suku

Quraysh hanya merupakan syarat

“simbolik” saja. Simbol tersebut

mengindikasikan bahwa seorang yang

memiliki kualifikasi sebagaimana suku

Quraysh diperbolehkan menjabat kepala

negara

80 Kontribusi Pemikiran Hasbi Ash-

Shiddieqy Dalam Kajian Ilmu

Hadis

Aan Supian Mutawattir UIN

SURABAYA

IV/2 2014 Tulisan ini berusaha mengungkap sejauh

mana kontribusi pemikiran Hasbi ash-

Shiddieqy dalam bidang hadis. Selain itu

dalam penulis juga berusaha

mengklasifikasikan pemikiran Hasbi

tersebut ke dalam beberapa tema besar

yang didasarkan atas penelitian terhadap 8

karya Hasbi di bidang hadis

81 Hadis Misoginis Dalam Perspektif

Hermeneutika Fatima Mernissi

Limmatus

Sauda’

Mutawattir UIN

SURABAYA

IV/2 2014 Artikel ini untuk mengetahui dan

memahami Mernissi dalam membaca

ulang beberapa hadis misoginis. Melalui

pendekatan historis dan metodologis

menjadi pijakan hermeneutika Mernissi.

Untuk pendektan metodologis, Mernissi

mengambil kaidah-kaidah ‘ulum al-

Hadis. Untuk pemahaman hadisnya,

Page 115: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Mernissi menerapkan sosiological

approach

82 Hermeneutika Hadis Zakariya

Ouzon

Hasan Mahfudh Mutawattir UIN

SURABAYA

IV/2 2014 Tulisan ini membahas hadis dalam kaca

mata pandangan Ouzon. Hermeneutika

hadis Zakariya Ouzon dapat

dikategorisasikan dalam aliran

hermeneutika subjektif dengan model

hermeneutika kritis. Hermeneutika Ouzon

mencontohkan bahwa kajian terhadap

hadis dan teks-teks keagamaan tidak

mengenal kata selesai. Bahkan, sebagai

sebuah pemahaman hendaknya seorang

peneliti dan pemerhari teks tidak lagi

meletakkan pemahaman seseorang

tertentu sebagai pemahaman final dan

otoritatif

83 Adalat al-Sahabah Dalam

Perspektif Sunni dan Shi’ah

Amir Mahmud Mutawattir UIN

SURABAYA

IV/2 2014 Tulisan ini menjelaskan bahwa adanya

perbedaan pandangan antara sunni dan

syi’ah dalam menentukan ‘adalah al-

Sahabah. Kelompok sunni menilai

seorang sahabat adalah seseorang yang

bertemu Nabi setelah terangkatnya

sebagai rasul, dalam keadaan beriman

serta meninggal dalam keadaan sebagai

orang Islam dan semua sahabat dikatakan

‘adil, sedang syi’ah memandang bahwa

seorang sahabah apabila ia dikategorikan

sebagai seorang yang adil

84 Kriteria Hadis Hasan Menurut al-

Suyuti Dalam al-Jami’ al-Shaghir

Ahmad

Suhendra

Mutawattir UIN

SURABAYA

IV/2 2014 Tulisan ini menyajikan kriteria hadis

hasan perspektif al-Suyuti. Dalam menilai

hadis hasan al-Suyuti mengikuti kriteria

yang dirumuskan oleh Ibn Hajar, al-

Tirmidhi, dan mayoritas ulama dalam

menilai hadis.

85 Ideologi dan Politik dalam Proses

Awal Kodifikasi Hadis

Muhammad

Subhan

Zamzami

Religio UIN

SURABAYA

III/1 2013 Tulisan ini menyoroti adanya pengaruh

ideologi dan politik umat Islam pada masa

sebelum, saat, dan sesudah kodifikasi

hadis. Bunga konflik dari sunni, syi’ah,

Page 116: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

dan khawarij meninggalkan klain

teologis-politik yang saling bertentangan.

Hal tersebut menunjukkan dampak positif

dan negatif, dengan terwujudnya

kekayaan literature keislaman, terutama

literatur hadis, setiap aliran berlomba-

lomba menulis karya intelektual dalam

perspektif masing-masing. Namun

pengaruh pertikaian ideologis dan politis

berkepanjangan atas nama agama

86 Profil dan Kontribusi Ibn Sa’ad

Dalam Kajian Hadis Sirah

Dzikri Nirwana Mutawattir UIN

SURABAYA

III/2 2013 Tulisan ini berusaha menelsuri kontribusi

Ibn Sa’d terkait dengan studi hadis sirah.

Salah satu kontribusi tersebut adalah

sebuah kitab al-Tabaqat al-Kabir.

Ditinjau melalui metodologi penulisan,

kitab tersebut mengelaborasi metode

isnad sebagai karakter ahli hadis dan

metode kronologi sebagai karakter

sejarawan. Sehingga karya Ibn Sa’d

dianggap sebagai satu-satunya karya

perintis yang mengelaborasi tiga bentuk

historiografi yakni, sirah, maghazi, dan

asma al-Rijal.

87 Inkar al-Sunnah Pada Aspek

Kodifikasi Hadis

Zainuddin Mz Mutawattir UIN

SURABAYA

III/2 2013 Tulisan ini lahir karena terdapat kelompok

inkar al-Sunnah yang meragukan

otentisitas hadis yang berasal dari Nabi

Saw. Maka dari itu tulisan ini mencoba

untuk memaparkan kodifikasi hadis

melalui pendekatan historis

88 Tradisi Maulid Pada Masyarakat

Mlangi Yogyakarta

Zunly Nadia Esensia UIN

YOGYAKARTA

XII/1 2011 Artikel ini membahas tradisi Maulidan di

Mlangi Yogyakarta. Sebagai peringatan

hari kelahiran Nabi Saw hal tersebut telah

menjadi tradisi bagi sebagian besar

Muslim di Indonesia. Maulid Nabi di

Mlangi menunjukan dialektika sikap

keagamaan dan tradisi yang dilihat terkait

makna modernitas, agama, dan budaya

pendahulunya

Page 117: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

89 Kearifan Dialogis Nabi Atas Tradisi

Kultural Arab: Sebuah Tinjauan

Hadis

Syaikhudin Esensia UIN

YOGYAKARTA

XIII/2 2012 Tulisan ini berusaha mengungkap sebuah

pertanyaan, apakah agama menjadi bagian

dari kebudayaan, atau kebudayaan yang

menjadi bagian dari agama. Melalui kajian

matan dengan melihat sejarah berbagai

intraksi Nabi ketika dia bergumul dengan

tradisi kultural Arab. Dari tulisan ini

disimpulkan bahwa agama dan

kebudayaan secara ontologism berbeda.

Agama diyakini oleh pemeluknya berasal

dari Tuhan, sedangkan kebudayaan

berasal dan berpangkal pada manusia

90 Pemahaman Hadis Tentang Becana

(Sebuah Kajian Teologis terhadap

Hadis-Hadis Tentang Becana)

Muhammad al

Fatih

Suryadilaga

Esensia UIN

YOGYAKARTA

XIV/1 2013 Tulisan ini berusaha meninjau pemaknaan

tentang bencana melalui pendekatan

teologis. Dalam tulisan ini dipaparkan

ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi

sebagai bayan dari penjelasan nash-nash

yang terkait dengan becana alam

91 Umar bin Abdul ‘Aziz dan

Semangat Penulisan Hadis

Saifuddin Zuhri

Qudsy

Esensia UIN

YOGYAKARTA

XIV/2 2013 Tulisan ini berusaha mengungkap latar

belakang yang mendasari khlaifah Umar

bin Abdul ‘Aziz dalam mengkodifikasi

hadis. Melalui pendekatan historis

sosiologi pengetahuan diungkapkan

bahwa pengkodifikasian hadis

dipengaruhi oleh proses eksternalisasi,

objectivikasi, dan internalisasi dari sisi

Umar bin Abdul ‘Aziz

92 Living Hadis Dalam Tradisi

Menjaga Kubur Masyarakat

Banjar Kabupaten Hulu Sungai

Tengah Kalimantan Selatan

Miftahul Jannah Esensia UIN

YOGYAKARTA

XV/1 2014 Tulisan ini berusaha mengungkap

fenomena living hadis yang ditemukan di

Kalimantan Selatan, yakni tradisi menjaga

kuburan selama beberapa hari setelah

kematian seseorang. Penelitian ini

dilakukan dengan meninjau keadaan serta

alasan masyarakat Kalimantan dalam

meneruskan tradisi tersebut. Melalui

pendekatan sosiologis dikemukakan

alasan yang paling mendasar adalah untuk

Page 118: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

pemenuhan kebutuhan sosial dan religi

dasar

93 Meraqiq Syar’i Di Lombok: Studi

Living Hadis di Dusun Lendang

Simbe

Salimudin Esensia UIN

YOGYAKARTA

XV/1 2014 Tulisan ini membahas tentang tradisi

Merariq (Penikahan) yang ada di

Lombok. Melalui pendekatan antropologi

yang digunakan untuk memahami agama

dan wujud praktek yang berkembang di

masyarakat. Maka penelitian dalam

tulisan ini melihat terdapat realita

masyarakat Dusun Lendang Simbe

terhadap hadis-hadis yang dijadikan

semangat parameter dalam menjalankan

tradisi Merariq.

94 Kajian Hadis di Era Global Muhammad al

Fatih

Suryadilaga

Esensia UIN

YOGYAKARTA

XV/2 2014 Artikel ini berupaya mengkaji

perkembangan studi hadis di era

globalisasi. Penelitian ini dilakukan

dengan melihat perkembangan kajian

hadis melalui artikel-artikel jurnal hadis

serta melalui perkembangan teknologi

informasi. Selain itu penulis juga melihat

adanya integrase kajian hadis dengan

kajian barat

95 Memahami Hadis Misoginis

Perspektif Maqasid Syariah: Studi

Hadis yang Menyamakan antara

Keledai, Anjing dan Perempuan

Muhamad Rofiq Esensia UIN

YOGYAKARTA

XVI/1 2015 Tulisan ini bertujuan untuk menerapkan

konsep Maqasid Syariah dalam

memahami hadis problematis riwayat Abu

Dzar al-Ghifari dan Abu Hurairah. Pada

awal tulisan ini disajikan ulasan kritis

mengenai metode-metode interpretasi

yang digunakan ulama klasik dan modern.

Tulisan ini meletakan metode alternatif

konsep Maqasid al-Syari’ah sebagai

kuasa hukum dan parameter kebenaran

sebuah ijtihad. Hingga disimpulkan

bahwa hadis yang didiskusikan

berbenturan dengan salah satu dari enam

tujuan pokok hukum Islam, maka hadis ini

tidak dapat diamalkan

Page 119: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

96 Hadis “Man Baddala Dinahu

Faqtuluhu”: Telaah Semiotika

Komunikasi Hadis

Benny Afwadzi Esensia UIN

YOGYAKARTA

XVI/2 2015 Artikel ini mencoba untuk memahami

hadis Man Baddala Dinahu Faqtuluhu,

dengan pembacaan semiotika komunikasi

hadis yang diadopsi dari teori semiotika

komunikasi Umberto Eco. Dalam

penelitian ini penulis memaparkan

komponen-komponen semiotic dalam

memahami hadis tersebut

97 Syarah Hadis Shahih Bukhari dan

Muslim Dalam Komik: Studi atas

Deskripsi 99 Pesan Nabi: Komik

Hadis Bukhari Muslim (Edisi

Lengkap)

Muhammad al

Fatih

Suryadilaga

Esensia UIN

YOGYAKARTA

XVI/2 2015 Tulisan ini memperlihatkan adanya

terobosan serta inovasi yang berkembang

dalam kajian hadis. Penelitian ini berusaha

melihat perkembangan kajian hadis yang

disajikan dalam bentuk komik. Dengan

meneliti kandungan riwayat hadis shahih

bukhari muslim yang tedapat dalam

komik. Selain itu dilakukan juga

penelitian terhadap sistematika penulisan

hadis dalam komik.

98 Rekonstruksi Kritik Sanad dan

Matan Dalam Studi Hadis

Suryadi Esensia UIN

YOGYAKARTA

XVI/2 2015 Artikel ini membahas kemungkinan

rekonstruksi kritik sanad dan matan hadis.

Dijelaskan bahwa kritik sanad perlu

perkembangan pada pemanfaatan data-

data yang berasal dari kitab selain kitab-

kitab rijal agar konklusi atas kadar

integritas dan intelektual seseorang bisa

diformulasikan secara lebih akurat dan

menekankan aspek objektivitas.

Sementara itu, penerapan metode

hermeneutika juga perlu dikembangkan

dalam kajian matan hadis, agar

melahirkan pemaknaan hadis yang shahih

likulli zaman wa makan

99 Metode Syarah al-Suyuti Dalam al-

Dibaj: Kritik Terhadap Syarah

Hadis Penafsiran Surah al-Maidah

Ayat 3 dan Perbandingan dengan

Syarah al-

Asrar Mabrur

Faza

Jurnal Living Hadis UIN

YOGYAKARTA

I/1 2016 Artikel ini mempelajari tentang metode

syarah hadis yang digunakan oleh al-

Suyuti dalam bukunya al-Dibaj. Dalam

tulisan ini penulis membandingkan antara

metode syarah al-Suyuti dengan metode

syarah al-Nawawi. Penulis juga

Page 120: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

memaparkan delapan bentuk syarah pada

kitab al-Dibaj dan melihat metode, teknik

interpretasi, serta pendekatan yang

digunakan oleh al-Suyuti

100 Pentingnya Memahami Hadis

Dengan Mempertimbangkan

Setting Historis Perspektif Yusuf al-

Qardhawi

Suryadi Jurnal Living Hadis UIN

YOGYAKARTA

I/1 2016 Tulisan ini berusaha menyuguhkan

pemahaman hadis yang disajikan oleh

Yusuf al-Qardhawi dengan

memperhatikan sebab latar belakang

diucapkannya suatu hadis. Pembahasan

yang diangkat terbagi menjadi tiga

klasifikasi: memahami hadis berdasarkan

latar belakang munculnya, memahami

hadis dengan memperhatikan tujuan atau

hikmah yang dilakukan Nabi, memahami

hadis Nabi dengan memperhatikan suatu

kebiasaan temporer pada masa Nabi

101 Reinterpretasi Sunnah (Studi

Pemikiran Muhammad Syahrur

Terhadap Sunnah)

Azhari Andi,

Luqman Hakim,

Mutawakkil

Hibatullah

Jurnal Living Hadis UIN

YOGYAKARTA

I/1 2016 Tulisan ini akan mendiskusikan pemikiran

Syahrur seputar sunnah dengan

mengungkapkan kritik konsep sunnah

yang selama ini dipandang baku oleh

jumhur ulama muslim. Pembahasan yang

diangkat adalah pemahaman sunnah

pemikiran Syahrur dalam reinterpretasi

hadis, klasifikasi hadis, kodifikasi hadis,

serta pemaparan kritik Syahrur terhadap

fuqaha khususnya ulama fiqh yang hidup

pada masa pemerintahan Dinasti

Abbasiyah

102 Membangun Integrasi Ilmu-Ilmu

Sosial dan Hadis Nabi

Benny Afwadzi Jurnal Living Hadis UIN

YOGYAKARTA

I/1 2016 Artikel ini mendiskusikan masuknya ilmu

sosial dalam pemahaman hadis Nabi

sebagai bagian dari integrase antara ilmu

sosial dengan agama. Dalam penelitian ini

hadis berperan sebagai objek material dan

ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi,

geografi, sejarah, ilmu ekonomi,

psikologi, dan ilmu politik sebagai objek

formal. Dalam hal ini ilmu sosial dapat

berperasn sebagai bagian dari praktik

Page 121: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

formulasi hadis secara kontekstual bagi

ragam waktu dan tempat yang berbeda.

103 “Barzanji Bugis” dalam Peringatan

Maulid: Studi Living Hadis di

Masyarakat Bugis, Soppeng, Sul-

Sel

Ahmad Mutaqin Jurnal Living Hadis UIN

YOGYAKARTA

I/1 2016 Tulisan ini berusaha mengeksplorasi

gagasan komunitas masyarakat Bugis

dengan menganalisa akulturasi antara

ajaran Islam dengan budaya Bugis dalam

bacaan Barzanji di perayaan Maulid Nabi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan

sosiologi keagamaan untuk

mengungkapkan konsep akulturasi

budaya yang sekilas menampakkan ajaran

Islam dan tradisi lokal sebagai praktik

religi yang baru. Penulis menyimpulkan

bahwa pembacaan Barzanji saat perayaan

Maulid supaya masyarakat dapat

memahami kitab Barzanji secara mudah

yang terdiri atas sirah nabawiyyah

104 Syariat Makan dan Minum Dalam

Islam: Kajian Terhadap Fenomena

Standing Party Pada Pesta

Pernikahan

Aprilia

Mardiastuti

Jurnal Living Hadis UIN

YOGYAKARTA

I/1 2016 Tulisan ini lahir dari adanya kontradiksi

sebuah hadis yang berkaitan dengan

konsep makan dan minum sambal berdiri.

Penelitian ini menganalisis hadis melalui

kajian kritik sanad dan kritik matan.

Pembahasan kritik matan ditinjau melalui

kajian asbab al-wurud dan teori kesehatan

tentang makan dan minum

105 Hadis-Hadis Tentang Perempuan

Sebagai Imam Shalat

M al Fatih

Suryadilaga

Musawa UIN

YOGYAKARTA

X/1 2011 Tulisan ini berusaha menjelaskan

kedudukan hadis-hadis tentang

perempuan sebagai imam shalat.

Penelitian ini ditinjau dari kajian kritik

sanad dan kritik matan dengan melakukan

langkah-langkah kajian tersebut. Dalam

menjelaskan wacana imam shalat

perempuan, penulis mengkaji dari

perspektif kontekstualisasinya dengan

melihat asbab al-Wurud hadis/sosio-

historisnya

106 Living Hadis: Genealogi, Teori, dan

Aplikasi

Saifuddin Zuhri

Qudsy

Jurnal Living Hadis UIN

YOGYAKARTA

I/1 2016 Tulisan ini mencoba untuk memantik

diskursus kajian living hadis yang ada di

Page 122: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Indonesia. Pembahasan yang diangkat

dengan mengeksplorasi model kajian

living hadis, dari sudut genealogi

kemunculan, teori yang biasa digunakan,

dan bagaimana aplikasi teknik penelitian.

Selain itu tulisan ini juga memaparkan

beberapa pendekatan yang digunakan

dalam kajian living hadis

107 Reinterpretasi Pemaknaan Hadis

Tentang I’tikaf Perempuan

Fajrul

Munaawir

Musawa UIN

YOGYAKARTA

X/1 2011 Tulisan ini berusaha memaknai kembali

hadis-hadis I’tikaf Perempuan baik dari

segi tektual maupun kontekstualnya.

Pembahasan yang dipaparkan lebih

mengarah pada kajian kritik matan hadis

dengan melakukan langkah-langkah

penelitian keshahihan matan hadis,

diantaranya: menganalisis susunan lafal

berbagai matan yang semakna, melihat

sifat matan hadis apakah bersifat lokal,

temporal, 1atau universal, menggunakan

aplikasi keshahihan matan (apakah matan

hadis mengandung syadz dan illat)

108 Perempuan Yang Membatalkan

Shalat

Syaikhudin Musawa UIN

YOGYAKARTA

X/1 2011 Tulisan ini memperlihatkan adanya

pandangan bias gender yang terkandung

dalam hadis Nabi tentang Perempuan,

Anjing, dan Keledai. Pembahasan ini

mengangkat pemahaman terhadap teks-

teks hadis secara tektual dan juga

kontekstual, dengan melihat keadaan

historis, sosiologis, dan psikologis.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa kata

“perempuan” dalam hadis perlu diletakan

dalam pengertian simbolik. Hadis tersebut

pada dasarnya terkait dengan konstruk

sosial-budaya, yang harus dipandang

sebagai bentuk komunikatif Nabi terhadap

masyarakat Arab secara bertahap.

109 Nikah Sirri Dalam Perspektif Hadis Dona Kahfi Ma

Iballa

Musawa UIN

YOGYAKARTA

XII/1 2013 Tulisan ini membahas masalah pernikahan

sirri dalam perspektif hadis. Pembahasan

Page 123: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

difokuskan pada pemahaman hadis

melalui kajian kajian kebahasaan, kajian

tematik-komprehensif serta menganilisis

hadis tersebut dengan melihat sejarah dan

relevansi kekinian.

110 Jilbab Dalam Hadis: Menelusuri

Makna Profetik dari Hadis

Ema Marhumah Musawa UIN

YOGYAKARTA

XII/1 2014 Tulisan ini mengkaji pemaknaan jilbab

yang terdapat pada hadis-hadis Rasulullah

Saw. Kajian ini berlandaskan, bahwa ada

pergeseran makna jilbab yang terlihat

pada masyarakat Indonesia

111 Nilai Kearifan Lokal Dalam Hadis:

Studi Atas Hadis Perempuan

Menstruasi

Ahmad

Suhendra

Musawa UIN

YOGYAKARTA

XIII/2 2014 Artikel ini mengulas respon Islam,

terutama hadis, dalam merespon kearifan

lokal yang terdapat dalam budaya Arab.

Tema ini difokuskan pada masalah respon

hadis (Islam) tentang perempuan

menstruasi. Perempuan menstruasi

mendapatkan stigma melalui mitos-mitos

yang sudah melekat dalam setiap tradisi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan

sosial kebudayaan dengan menjadikan

hadis-hadis Nabi Saw sebagai perlawanan

atas ketertindasan perempuan. Penulis

menjelaskan bahwa Islam merespon dan

memfilter budaya yang bias gender

dengan pendekatan kultural. Hadis yang

menjelaskan perempuan menstruasi

menciptakan tatanan wacana baru dalam

setiap matannya

112 Muhdas Perspektif KH. Moh

Syihabuddin Muhsin (Pemahaman

Hadis-Hadis Bid’ah versi Tokoh

Lokal)

Arif Nursihah Esensia UIN

YOGYAKARTA

XII/1 2011 Tulisan ini membahas tentang

pemahaman Moh Syihabuddin Muhsin

terhadap hadis-hadis muhdas.

Pemahaman tersebut dapat dirumuskan

dengan metode-metode yang digunakan

KH. Moh Syihabuddin dalam memahami

hadis, diantaranya: merujuk kepada syarh

hadis, memandang perbedaan riwayat bi

al-ma’na tidak selamanya dipahami

sebagai variasi redaksi tetapi juga sebagai

Page 124: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

varian makna, mengkompromikan hadis-

hadis al-Muhdas yang seakan

kontradiktif. Dari penelitian ini

disimpulkan bahwa pemahaman KH

Syihab tergolong tekstualis. Hal ini

terlihat pada analisis bahasa Kyai Shihab

dalam memahami hadis sangat kuat.

113 Otentisitas Risalah Kenabian

(Pluralisme dan Kemanusiaan)

Arif Nur Safri Esensia UIN

YOGYAKARTA

XIII/1 2012 Artikel ini mencoba untuk memahami

kenabian Muhammad Saw dalam

membangun kerukunan beragama.

Penelitian ini memahami secara ulang

riwayat hadis-hadis yang menjelaskan

perihal figure seorang Nabi Muhammad

Saw

114 Studi Kritik Hadis Tentang

Melaksanakan Shalat Jum’at Pada

Waktu Hari Raya

Khairudin Al-Fikra UIN RIAU XI/1 2012 Artikel ini membahas hadis yang terkait

dengan hukum melaksanakan shalat

jum’at pada waktu hari raya. Penelitian ini

merupakan studi kritik hadis yang ditinjau

dari segi sanad, matan, al-Hukum ‘ala al-

Hadis, dan Fiqh al-Hadis. Ditinjau dari

sudut keilmuan hadis, hadis ini ditetapkan

shahih baik sanad maupun matan. Dalam

pandangan ulama fiqh al-hadis terjadi

perbedaan pendapat tetang rukhsah

meninggalkan shalat jumat pada waktu

hari raya ‘id al-Adha atau ‘id al-Fitri

115

Takhrij Hadis: Langkah Awal

Penelitian Hadis

Jon Pamil An-Nida UIN RIAU XXXVII/1 2012 Artikel ini bertujuan mendeskripsikan

tentang beberapa metode yang bisa

dipakai dalam melakukan kegiatan takhrij

hadis, diantaranya: takhrij melalui lafal

matan hadis, takhrij, melalui pertama

matan hadis, takhrij melalui periwayat

pertama, dengan tema-tema hadis, dan

melalui klasifikasi jenis hadis. Bahkan

terdapat metode baru yakni takhrij melalui

CD (Compact Disc). Kegiatan takhrij

yang biasanya dilakukan bersama kitab-

Page 125: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kitab klasik, kini mentakhrij dapat

dilakukan cukup dengan satu computer

116

Penerapan Sunnah Nabi Saw

(Ruqyah Syariyyah, di Klinik

Surabaya Ruqyah Center)

Adynata An-Nida UIN RIAU XXXVIII/2 2013 Ruqyah merupakan pengobatan terhadap

penyakit, yang telah ada sebelum Islam

datang. Melalui tinjauan dari beberapa

hadis Nabi, Rasulullah Saw

membersihkan prakterk ruqyah dari segala

bentuk syirik dan diganti dengan ruqyah

yang berisikan ayat-ayat al-Qur’an dan

hadis-hadis

117 Eksistensi Perempuan di Era

Demokrasi Pespektif al-Qur’an dan

Hadis

Nur Hasanah An-Nida UIN RIAU XXXVIII/2 2013 Dari beberapa ayat al-Qur’an dan hadis-

hadis Nabi dinyatakan bahwa secara

kodrati perempuan harus tetap eksis di

tengah-tengah keluarga sebagai ibu, istri

dan anak. Namun dilain sisi hal tersebut

tidak menghalangi perempuan eksis di

berbagai jabaran pada era modern

118 Studi Analisis Terhadap Hadis-

Hadis dalam Buku Paket Pada

Sekolah Negeri dan Madrasah di

Kota Pekanbaru

Zailani dan

Zumarni

An-Nida UIN RIAU XXXIX/2 2014 Artikel ini membahas kualitas hadis-hadis

yang digunakan sebagai dalil dalam buku

paket Pendidikan Agama Islam yang

digunakan di sekolah-sekolah negeri.

Dalam penelitiannya diketahui adanya

hadis dhaif yang dijadikan penjelasan

tentang masalah kebersihan

119 Mengenal Kajian Mukhtaliful

Hadis-Hadis Mukhtalif dalam

Kitab Bulugh al-Maram Karya

Ibnu Hajar al-Atsqalani

Aslati An-Nida UIN RIAU XL/2 2015 Kajian muhktalif al-Hadis dalam kitab

Bulugh al-Maram Ibn Hajar al-Atsqalani

menilai dan menetapkan hadis-hadis

mukhtalif dengan melakukan kompromi

(jam’u wa al-taufiq), menasakh atau

mentarjih.)

120 Hadis-Hadis Nabi dalam

Berinteraksi dengan Non Muslim

“Muharibun”

Johar Arifin Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVII/1 2011 Tulisan ini meneliti berbagai riwayat

hadis Nabi Saw dalam berinteraksi dengan

non-Muslin kelompok muharibun.

Penelitian ini menganalisis beberapa hadis

Nabi melalui pendekatan sejarah.

121 Hadis-hadis Nabi Saw Tentang

Pembinaan Akhlak

Nixson Husin An-Nur UIN RIAU IV/1 2015 Tulisan ini membahas tentang pembinaan

akhlak. Kajian ini ditinjau dari matan

hadis-hadis Nabi Saw yang mengajarkan

Page 126: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kepada umatnya adab perilaku baik.

Untuk membangun akhlak terpuji

diperlukan perangkat mental serta

kesungguhan dimulai dari diri sendiri,

keluarga hingga kemudian lingkungan

sosial.)

122 Pengaruh Hadis Riwayat bi al-

Ma’na dalam Pelaksanaan Hukum

Islam

Zailany An-Nur UIN RIAU IV/1 2015 Pembahasan mengenai hadis riwayat bil

ma’na yang ditinjauan melalui pendekatan

sejarah dan hukum. Kajian sejarah

mengatakan bahwa diperbolehkan

periwayatan bil ma’na sebelum hadis-

hadis terkodifikasi. Selain itu dari segi

hukum mayoritas ulama masih

memperdebatkan kebolehannya

123 Elastisitas Hukum Nikah dalam

Perspektif Hadis

Ridwan Hasbi Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVII/1 2011 Kajian ini membahas tinjauan hukum

nikah dalam pandangan hadis.

Pembahasan hadis-hadis hukum nikah

diawali dengan mangkaji kedudukan

sanad, lalu membahas isi kandungan

tentang hukum nikah. Hukum nikah

mengacu pada hadis Nabi Saw tidak

menunjukkan pada satu ketetapan hukum,

sehingga membuat nikah elastis pada

wajib, sunah, mubah, makruh, dan haram

124 Studi Analitik Hadis:

Penyalahgunaan Fungsi Jabatan:

Kasus Ibnu Lutbiah

Laila Sari

Masyhur

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVII/1 2011 Tulisan ini membahas hadis tentang

penyalahgunaan jabatan kasus Ibnu

Lutbiah. Ibnu Lutbiah diangkat oleh Nabi

sebagai kolektor zakar dari para wajib

zakat. Dari tulisan digambarkan secara

jelas maqashid syari’ah yang tersirat

dalam hadis

125 Metode Penyelesaian Hadis-hadis

Mukhtalif Menurut al-Syafi’i

Kizal Bay Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVII/2 2011 Tulisan ini menjelaskan metode

penyelesaian hadis-hadis maqbul yang

saling berlawanan (mukhtalif), yakni

hadis shahih atau hasan bertentangan

dengan hadis shahih atau hasan lainnya.

Dalam menyelesaikan masalah ini Imam

Syafi’i memiliki beberapa metode, yakni:

Page 127: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

melakukan kompromi, nasakh dengan

mencari mana di antara kedua hadis

tersebut yang datang lebih dahulu, tarjih

dengan memilih mana hadis yang lebih

kuat baik sanad maupun matan

126 Metode Ijtihad Yusuf Qardhawi

dalam Fatwa Mu’ashirah

Ali Akbar Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVIII/1 2012 Tulisan ini menjelaskan pemikiran Yusuf

Qardhawi dalam menyelesaikan masalah-

masalah kontemporer dengan berbagai

macam pendekatan serta pernawaran

metode-metode ijtihad kontemporer yang

sesuai dengan syari’at. Dengan metode

ijtihad intiqa’i (tarjih), ijtihad insya’i

(kreasi), dan perpaduan antara keduanya,

yang nantinya hal ini dapat membangun

fiqih baru yag dapat menyelesaikan

persoalan di era globalisasi

127 Paradigma Shalat Jumat dalam

Hadis Nabi

H M Ridwan

Hasbi

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVIII/1 2012 Artikel ini membahas perihal sejarah

pelakasaan shalat jumat. Ditinjau dari

beberapa riwayat bahwa ayat yang

menjelaskan tentang shalat jumat turun di

Madinah, tapi pelaksanaanya sudah ada

sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Riwayat

menyatakan bahwa shalat jumat sebelum

hijarah yang sudah dilaksanakan di

Madinah adalah shalat zuhur plus

khutbah. Pada awalnya khutbah setelah

shalat, tetapi saat terjadi orang-orang

meninggalkan Nabi saat khutbah dan

turun ayat, maka diubah menjadi khutbah

dulu baru shalat, lalu terkontruksi shalat

dua rakaat. Waktu pelaksaannya pun

terdapat perbedaan riwayat dengan

ungkapan waktu dhuha, sebelum tengah

hari, saat tengah hari dan setelah matahari

tergelincir, dengan esensial shalat jumat

sama dengan shalat ‘id (hari raya)

128 Analisis Terhadap Hadis Larangan

Menikah Ketika Ihram

Zailani Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVIII/1 2012 Artikel ini memaparkan tentang hadis

larangan menikah ketika ihram, melalui

Page 128: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kajian kritik sanad dan matan. Terdapat

pertentangan pada hadis larangan menikah

ketika ihram, namun hadis yang melarang

ketika ihram lebih kuat dari hadis yang

mengatakan bahwa Rasul menihaki

Maimunah ketika ihram

129 Rekonstruksi Tradisi Islam (Studi

Pemikiran Muhammad Arkoun

tentang Sunnah)

Zailani Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XVIII/2 2012 Tulisan ini memaparkan pandangan

Muhammad Arkoun tentang rekonstruksi

Sunnah, melihat banyaknya perbedaan

yang menimbulkan perselisihan di

kalangan umat Islam. Menurut Arkoun

Sunnah perlu dipahami dengan tiga

pendekatan; pendekatan semiotic,

pendekatan historis dan sosiologis, dan

pendekatan teologis

130 Studi Hadis-hadis tentang Posisi

Kencing Berdiri (Kajian Mukhtalif

Hadis)

Johar Arifin Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XX/2 2013 Tulisan ini berupaya menjelaskan kualitas

hadis-hadis tentang posisi kencing berdiri,

dan menjawab ke-mukhtalifan hadis

dimana pada suatu kesempatan Rasulullah

kencing dengan cara duduk. Melalui

kajian kritik sanad matan yang dipahami

secara tekstual dan kontekstual. Kajian

hadis mukhtalif dilakukan dengan langkah

metode jama’ wa taufik, bahwa hukum

kencing berdiri dibolehkan dengan syarat;

menjaga agar kain tidak dikenakan

percikan air kencing, dan mencari tempat

yang dapat menghalangi pandangan orang

lain

131 Jihad Bunuh Diri Menurut Hadis

Nabi Saw

Adynata Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XX/2 2013 Tulisan ini berawal dari perbedaan

pendapat para ulama yang berbeda

pendapat tentang hukum melakukan bom

bunuh diri. Dengan meneliti beberapa

matan hadis yang menyatakan bahwa

Nabi melarang seseorang bunuh diri

dengan cara apapun. Sementara dalam

hadis lain disebutkan Rasulullah Saw

menawarkan kepada satu orang sahabat

Page 129: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

untuk melawan musuh yang banyak, yang

diyakini akan membawa kematian pada

perang tersebut. Disimpulkan dalam

penelitian ini bahwa bom bunuh diri yang

dilakukan di tengah keramaian orang kafir

dalam situasi damai tidaklah bagian dari

jihad melainkan haram. Namun bom

bunuh diri yang dilakukan dalam kondisi

perang di bawah perintah komando

perang, dilakukan dalam keadaan darurat

untuk merugikan musuh adalah termasuk

jihad

132 Ilmu Pengetahuan dalam

Perspektif Hadis Nabi

Suja’i Sarifandi Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXI/1 2014 Artikel ini memaparkan perihal hadis-

hadis Nabi Saw yang mewajibkan umat

Islam untuk senantiasa menuntut 132ilmu.

Rasulullah Saw menjadikan kegiatan

menuntut ilmu dan pengetahuan yang

dibutuhkan oleh kaum Muslimin untuk

menegakkan urusan agama sebagai

kewajiban yang Fardu ‘Ain

133 Suara Wanita (Tinjauan Mukhtalif

al-Hadis)

Nixon Husin Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXI/1 2014 Tulisan ini berangkat dari suatu hadis

yang dinilai mukhtalif. Para ulama

memahami terdapat dua hadis yang

dipandang berbeda mengenai suara

perempuan. Terdapat hadis yang

mengatakan bahwa suara wanita

merupakan aurat, dilain sisi terdapat

riwayat yang menyatakan bahwa suara

wanita bukan aurat. Penelitian ini

dilakukan melalui tinjauan ilmu mukhtalif

al hadis bahwasanya hadis-hadis yang

bertentangan itu dapat dikompromikan

antara hadis yang berbeda pemahaman.

Kemudian dari perbedaan tersebut dipilih

pendapat yang rajih. Suara wanita

dipandang aurat apabila suara tersebut

tidak aman dari fitnah.

Page 130: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

134 Nilai-nilai Oposisi dalam Hadis

Nabawi

M Ridwan

Hasbi

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXII/2 2014 Artikel ini memaparkan perihal hadis-

hadis yang mengarahkan umat untuk

bersikap opisisi. Nilai-nilai oposisi yang

terpola dalam amar ma’ruf nahi munkar

telah dilakukan oleh para khulafa al-

Rasyidin. Pemahaman nilai-nilai oposisi

dalam hadis dikembangkan dengan

pendekatan sosiologis dan kultural dimana

umat saat ini banyak berbeda

135 Pendekatan Ulama Hadis dan

Ulama Fiqih dalam Menelaah

Kontroversial Hadis

Johar Arifin Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXII/2 2014 Dalam menyelesaikan persoalan hadis-

hadis mukhtalif terdapat perbedaan yang

digunakan oleh ulama hadis dan ulama

fiqih. Ulama hadis menggunakan

pendekatan dari segi sanad dan matan

begitupun ulama fiqih. Keduanya

menempuh metode yang boleh dikatakan

sama: al-tarjih-al-jam’u walal-taufiq-al-

nasikh wa al-mansukh-al-tawaqquf.

Hanya saja ulama hadis cenderung

memahami hadis secara tekstual, sedang

ulama fiqih cenderung memahaminya

secara kontekstual

136 As-Sunnah An-Nabawiyah Antara

Pendukung dan Pengingkarnya

Dasman Yahya

Ma’ali

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXII/2 2014 Tulisan ini menjelaskan tentang

problematika ingkar Sunnah. Keadaan

tersebut didukung akibat semakin jauhnya

pengetahuan umat terhadap as-Sunnah an-

Nabawiyah. As-Sunnah dan

penerapannya begitu penting dalam

kehidupan, oleh sebab itu diperlukan

sebuah metodologi dalam memahaminya.

Terdapat dua metode penafsiran hadis

yang berkembang secara ijmal (global),

yakni metode ahlul Sunnah wal Jama’ah

dan metode ahlul Ahwa’, Bid’ah dan

Dhalalah.

137 Kriteria Sunnah Tasyri’iyah Yang

Mesti Diikuti

Kaizal Bay Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXIII/1 2015 Tulisan ini memaparkan tentang sunah-

sunah Rasul Saw yang memiliki implikasi

hukum tasyri’iyah dan ghairu tasyri’iyah.

Page 131: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Melalui pendekatan ushul fiqh, ulama

masih berbeda pendapat mengenai kedua

hukum tersebut. Namun sebagaian besar

ulama menetapkan Sunnah yang memiliki

ketetapak tasyri’iyah adalah yang secara

garis besar berkaitan dengan aqidah,

akhlaq, dan hukum-hukum amaliyah yang

berkaitan dengan ibadah

138 Reinterpretasi Terhadap

Pemahaman Hadis-Hadis Tentang

Gender Dalam Perspektif Fiqh al-

Hadis

Kaizal Bay,

Zailani, Sri

Chalida

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXIV/1 2016 Perlu dilakukan pemahaman ulang

terhadap hadis-hadis yang berkaitan

dengan gender. Dari artikel ini dipahami

bahwa hadis-hadis yang berbicara tentang

gender tidak dipahami secara tektual

namun kontekstual sesuai dengan situasi

dan kondisi tertentu

139 Metode Muhadditsin Di Era

Modern

Ardiansyah Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXIV/1 2016 Dengan adanya beberapa kritikus hadis

(orientalis) melahirkan banyak metode

pengkajian hadis pada abad modern (abad

ke-18), diantaranya: metode orientalis

(teori hadis Ignaz Goldziher dan Joseph

Schacht), metode ahli ra’y, metode ahli

hadis modern (Mustafa Azamai, metode

moderat (yakni Yusuf Qardhawi melalui

bukunya Kayfa Nata’ammal Ma’a al-

Sunnah al-Nabawiyyah). Hal inilah yang

menjadi penyebab mulai marak

kembalinya kajian hadis

140 Kriteria Ke-Shahih-an Hadis

Menurut al-Khathib al-Baghdadi

dalam Kitab al-Kifayah fi ‘Ilm al-

Rawiyah

Agus Firdaus

Chandra dan

Buchari M

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXIV/2 2016 Kriteria keshahihan sanad hadis menurut

al-Khatib al-Baghdadi yaitu: sanad

tersambung, yakni diriwayatkan oleh

periwayat ‘adil dan dhabit dari periwayat

yang ‘adil dan dhabith dengan proses

tahammul wa ada’, periwayat bersifat

‘adil dalam arti terpercaya agamanya,

periwayat dhabit yakni kondisi terjaga

saat menerima hingga menyampaikan

hadis

Page 132: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

141 Pandangan Muhammadiyah

Terhadap Hadis-hadis Ru’yat al-

Hilal

M Fauzan

‘Azima

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXIV/2 2016 Tulisan memaparkan adanya perbedaan

pandangan ulama dalam menentukan awal

bulan qamariyah. Sebagian ulama

memahami bahwa penentuan awal bulan

qamariyah dilakukan dengan ru’yat al-

hilal dan tidak boleh menggunakan hisab.

Sementara itu ulama lain memandang

bolehnya penggunaan hisab dalam

penentuan awal bulan qamariyah.

Muhammadiyah termasuk kelompok

ulama yang menggunakan hisab dalam

menentukan awal bulan qamariyah.

Metode pemahaman yang digunakan

Muhammadiyah dalam memahami hadis-

hadis ru’yat al-hilal adalah

kontekstualisasi pemahaman

(kontekstualisasi makna) dengan

menerapkan metode analisis kausasi, dan

menerapkan kaidah perubahan hukum,

serta berusaha menangkap tujuan dari

pesan Nabi yang berlaku tetan dan

membedakannya dengan sarana yang

dapat berubah-ubah.

142 Pendidikan Adab Berpakaian

Wanita Muslimah Telaah Hadis

Nabi Tentang Berpakaian

Nelly Yusra Marwah UIN RIAU XII/1 2013 Artikel ini menjelaskan tentang hadis-

hadis yang berkaitan dengan adab

berpakaian wanita muslimah. Dalam hadis

dijelaskan bahwa adab berpakaian wanita

muslimah yakni, tidak jarang dan ketan,

tidak menyerupai pakaian laki-laki, pantas

dan sederhana, tidak menyerupai pakaian

non muslim

143 Misogynist di Dalam Hadis (Telaah

Hadis Sunan Tirmidzi dan Ibnu

Majah, Perempuan Sumber Fitnah

Paling Berbahaya)

Nurdin dan

Rufika Sari

Marwah UIN RIAU XIII/2 2014 Tulisan ini membahas hadis-hadis tentang

perempuan periwayatan Sunan Tiirmidzi

dan Ibnu Majah yang diduga mengandung

unsur misogynist. Melalui kajian kritik

sanad dan matan, hadis ini terbukti

berstatus shahih oleh perawi yang tsiqah

dan sanadnya muttasil. Terbukti bahwa

Page 133: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

hadis misogynist hanyalah

kesalahpahaman terhadap matan hadis

tersebut. Dikatakan perempuan sebagai

fitnah yakni perempuan merupakan

pasangan hidup bagi laki-laki yang dapat

menjadi ujian bila dapat melalaikannya

pada kewajiban yang lain.

144 Nikah MBA (Married By Accident)

dalam Tinjauan Hadis Nabawi

HM Ridwan

Hasbi

An-Nida UIN RIAU XXXVIII/2 2013 Kajian ini membahas perihal Nikah MBA

yang dalam tinjauan hadis hal tersebut

tidak sah sebab tidak boleh menyiram air

yang sudah disiram orang dan sah

pernikahan itu sebab tidak ada kaitannya

antara zina dan menutup aib

145 Kontribusi dan Peran Ulama

Mencegah Hadis Maudhu’

Afrizal Nur An-Nida UIN RIAU XXXVIII/2 2013 Tulisan ini mengenai kedudukan hadis

maudhu’ yang dikaji oleh para ulama

terdahulu dari segi sanad dan matan hadis

secara bersamaan. Pengkajian tersebut

dilakukan agar gerakan pemalsuan hadis

tidak berhasil dilakukan sepenuhnya.

Dalam tulisan ini penulis menyajikan

teori-teori mushthala al-Hadis, baik terkait

penelitian perawi hadis dan matan hadis

sendiri.

146 Interaksi Rasionalitas Teknis

dalam Pemikiran Hadis

Kontemporer

M Ridwan

Hasbi

Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XIX/1 2013 Artikel ini menjelaskan perlunya rasio

dalam pemahaman hadis yang disebabkan

perubahan kondisi sosio-historis,

mobilitas sosial, dan kemajuan zaman.

Konstruksi interaksi pemikiran yang

dihadapkan pada maqashid dan maslahah,

juga ‘umum al-lafzi dan khusus al-Sabab,

kedua masalah ini dipolarisasi pada

dinamika bahwa penjabran dan

pemahaman rasionalitas teks bersifat

teknis dengan sarana dua sayap akal dan

teks yang tidak beroposisi untuk sampai

pada pemikiran yang fleksibel, variasi,

dan tidak statis.

Page 134: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

147 Studi Hadis-Hadis Mukhtalif

Tentang Mengumumkan Kematian

Adynata Jurnal Ushuluddin UIN RIAU XXIII/1 2015 Artikel ini menjelaskan berdasarkan

permasalahan yang terjadi di masyarakat

yang berkaitan dengan kesalahan

memahami hadis mukhtalif tentang

mengumumkan kematian (al-Na’y) antara

membolehkan dan melarang. Dalam

memahami hadis tersebut digunakan

metode pemahaman mukhtalif al-hadis

dengan mengkompromikan makna hadis-

hadis mukhtalif melalui pendekatan

kontekstual. Hadis yang melarang

mengumumkan kematian diberlakukan

sesuai konteksnya yaitu jika dilakukan

seperti orang-orang jahiliyah dulu.

Sedangkan hadis yang membolehkan

apanbila diumumkan sesuai dengan tata

cara yang diajarkan Rasulullah dan

mengandung mashlahat

148 Memahami Hadis Secara Tekstual

dan Kontekstual

Liliek Channa

AW

Ulumuna IAIN

MATARAM

XV/2 2011 Artikel ini menjelaskan pemahaman yang

hadis yang dapat dilakukan dengan du

acara yakni tekstual dan kontekstual.

Dalam memahami hadis secara tekstual

dan kontekstual perlunya tinjauan dari

berbagai konteks, seperti segi historis

hadis, keadaan sosiologis hadis,

antropologis hadis

149 Genre Takhrij Karya Fiqh

Shafi’iyyah: Studi Komparasi

Antara al-Tadhhib dan Irshad al-

Faqih

Ahwan Fanani Ulumuna IAIN

MATARAM

XVIII/2 2014 Artikel ini bertujuan membandingkan dua

karya syarh berpendekatan takhrij yaitu

Irshad al-Faqih ila Ma’rifah Adillah al-

Tanbih dan al-Tadhhib fi Addillah Matn

al-Gayah wa al-Taqrib. Dalam tulisan ini

disimpulkan dua karya mazhab Syafi’I itu

masing-masing memiliki tujuan dan

struktur yang berbeda. Irshad al-Faqih

lebih menunjukan ciri sebagai syarh versi

hukum, sedangkan al-Tadhhib versi

hukum spesialis.)

Page 135: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

150 Telaah Hermeneutika Hadis

Khaled M. Abou El-Fadl Dalam

Speaking God’s Name: Authority

And Women

Ahmad

Suhendra

Ulumuna IAIN

MATARAM

XVIII/2 2014 Tulisan ini memfokuskan pemikiran

Khaled M Abou El-Fadl tentang makna

dan teks agama. Dalam menafsirkan teks

agama Khaled menggunakan metode

hermeneutika yang dipengaruhi oleh

beberapa tokoh hermeneutika Barat,

terutama Gadamer dan Gracia. Khaled

merumuskan lima prasyarat yang harus

ditempuh seseorang dalam menafsirkan

teks suci

151 Telaah Hadis Tentang Nasab Anak

Luar Nikah

Mahdalena

Nasrun

Ulumuna IAIN

MATARAM

XVIII/2 2014 Artikel ini merupakan sebuah penelitian

dengan menggunakan metode takhrij

hadis serta kritik sanad hadis. Ini

bertujuan mengumpulkan hadis-hadis

yang terkait dengan nasab anak di luar

nikah. Selain itu dalam memahami hadis-

hadis tersebut, dijelaskan menggunakan

pendekatan fiqh al-Hadis. Dijelaskan

bahwa anak dapat dinasabkan kepada

orang yang mengakuinya tetapi bukan

dalam hubungan mahram dengan saudara

perempuannya

152 Pendidikan Dalam Perspektif

Hadis (Syarh al-Hadis al-

Mawdhu’i)

Abddul Kahar Studi Islam IAIN AMBON V/1 2015 Kajian ini ingin melihat pendidikan dari

perspektif hadis. Pendidikan yang

dimaksud adalah tarbiyah, yakni proses

pembentukan individu berdasarkan ajaran

Islam. Penelitian ini menunjukan bahwa

hadis-hadis tentang pendidikan sangat

banyak jumlahnya dalam al-kutub al-

tis’ah. Hadis-hadis tentang pendidikan

terklasifikasi atas lima sub tema, yakni:

keutamaan mendidik anak, urgensi

mengajarkan ilmu melalui pendidikan,

balasan yang diperoleh bagi penuntut ilmu

dalam pendidikan, konsep fitrah dalam

dunia pendidikan, pendidikan shalat bagi

anak

Page 136: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

153 Hubungan Muslim-Non Muslim

Dan Pengaruhnya Terhadap

Periwayatan Hadis

Nafriandi Studi Islam IAIN AMBON V/1 2015 Kajian ini ingin melihat hubungan social

antara kaum Muslim dengan Ahl Kitab

serta pengaruhnya terhadap periwayatan

hadis. Penelitian ini menggunakan

pendekatan sejarah dalam memahami

keadaan social budaya yang berkembang

pada masyarakat Arab zaman jahiliyyah.

Pembahasan di dalamnya berusaha

mendalami bagaimana posisi

pengadopsian kisah-kisah yang ada dalam

kitab Taurat dan Injil serta pemahaman

yang dikehendaki oleh al-Qur’an dan

hadis.

154 Hadis Yang Menakuti Yahudi Utang

Ranuwijaya

Saintifika Islamika IAIN SERANG III/2 2016 Artikel ini bertujuan mendeskripsikan

wujud pohon gharqad dalam hadis yang

menakutkan orang-orang Yahudi tersebut,

mendeskripsikan takhrij hadis yang

menakutkan orang Yahudi, dan

mendeskripsikan mufradat hadis yang

menakutkan orang Yahudi. Penelitian ini

merupakan sebuah kajian tematik hadis

dengan memahami hadis secara bahasa

155 Multikulturalisme Dalam al-

Qur’an, Hadis, Piagam Madinah

Hanafi Saintifika Islamika IAIN SERANG III/2 2016 Tulisan ini mendeskripsikan multikultural

yang diterapkan dalam Islam. Dalam

tulisan ini dipaparkan melalui kajian

tematik al-Qur’an dan hadis. Terakhir

dipaparkan multicultural yang terdapat

dalam Piagam Madinah.

156 Diskursus Studi Hadis Dalam

Wacana Islam Kontemporer

Dzikri Nirwana Al-Banjari IAIN

BANJARMASIN

XIII/2 2014 Tulisan ini menyimpulkan bahwa

perkembangan kajian hadis di Indonesia

hanya sebatas mengulang dan mengulang

dengan kata lain kajian hadis di Indonesia

mengalami titik stagnansi. Adapun

pembahasan yang diangkat perihal

wacana metodologi pencerahan dalam

memahami hadis. Penelitian ini

mengungkapkan perlunya modifikasi

dalam memahami suatu hadis melalui

Page 137: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

pendekatan yang komprehensif baik

tekstual dan kontekstual. Perlunya

integrasi dari berbagai ilmu baik dengan

pendekatan interdisipliner maupun

multidisipliner.

157 Prinsip-Prinsip Manajemen

Pendidikan Dalam Hadis

Hairul Hudaya Al-Banjari IAIN

BANJARMASIN

XIII/2 2014 Artikel ini membahas tentang manajement

pendidikan yang dilacak dalam hadis dan

praktik Nabi Saw. Sebagaimana

dijelaskan dalam tulisan bahwa ada empat

prinsip dasar dalam menejemen

pendidikan yakni: planning

(perencanaan), organizing

(mengorganisasi), actuating

(menggerakan), controlling (mengawasi).

158 Takhrij al-Hadis Tentang

Peralatan Makan Nabi Saw

Hairul Hudaya Al-Banjari IAIN

BANJARMASIN

XV/2 2016 Artikel ini mendeskripsikan tentang

kebiasaan dan tata cara hidup Nabi Saw

temasuk dalam hal makan. Penelitian

tentang keseharian hidup Nabi Saw

dibahas dengan melakukan takhrij hadis

dan meneliti kualitas sanad dan matan

hadis

159 Peranan Ulama Banjar Abad ke-20

Dalam Tradisi Penulisan Hadis

Arba’in di Banjar dan Malaysia

Muhammad

Hasan Said

Iderus, Latifah

Abdul Majid,

Ahmad Asmadi

Sakat

Al-Banjari IAIN

BANJARMASIN

XV/2 2016 Artikel ini membahas beberapa ulama

hadis di Banjar yang memiliki banyak

peran dalam meningkatkan dan

mengembangkan tradisi penulisan kitab

hadis. Penelitian ini dilakukan dengan

memaparkan beberapa biografi ulama

hadis khususnya dibanjar, serta

memaparkan sejarah penulisan hadis di

Banjar pada abad 20. Kajian ini

didasarkan pada analisis data historis dan

biografis yang diperoleh dari koleksi

dokumen dan diproses secara deskriptif.

160 Studi Pemikiran Hadis Ulama

Mesir: Konsep Imam al-Syafi’I

tentang Sunnah dan Solusi Hadis

Mukhtalif

Dalhari Jurnal Ilmu

Ushuluddin

IAIN

BANJARMASIN

X/1 2011 Tulisan ini menguraikan tentang

pandangan Imam al-Syafi’I mengenai

kedudukan Sunnah yang merupakan

tradisi berasal dari Nabi Saw, dan

penyelesaian hadis yang secara

Page 138: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

redaksional berbeda menurut sebagaian

ulama. Dalam tulisan ini juga diuraikan

bahwa Imam al-Syafi’I merumuskan suatu

jawaban dalam menyikapi beberapa hadis

yang oleh sebagaian pihak dinilai

bertentangan, dengan teori al-Jam’,

nasikh-mansukh, tarjih dan tanawwu’ al-

Ibadah.

161 Menguji Kompleksitas ‘Illah Hadis Hairul Huda Jurnal Ilmu

Ushuluddin

IAIN

BANJARMASIN

XI/2 2012 Tulisan ini mencoba menjelaskan konsep

serta langkah-langkah dalam menguji

hadis yang terdapat di dalamnya 160‘illat

baik dalam sanad, matan, maupun

kombinasi keduanya.

162 Metodologi Kritik Matan Hadis

Menurut al-Adlabidari Teori Ke

Aplikasi

Hairul Huda Jurnal Ilmu

Ushuluddin

IAIN

BANJARMASIN

XIII/1 2014 Tulisan ini menjelaskan tentang kriteria

validitas matan. Dijelaskan bahwa ulama

menetapkan dua kriteria untuk keabsahan

matan, yakni terhindar dari syaz dan ‘illat.

Menurut al-Adlabi rumusan kriteria

validitas matan berdasarkan empath al,

yakni: tidak bertentangan dengan al-

Qur’an, tidak bertentangan dengan hadis

dan sirah nabawiyah, tidak bertentangan

dengan akal, dan mirip dengan kata Nabi

Saw.

163 Hadis Dalam Kitab Fiqh

Kontemporer: Kajian atas Kitab

Fiqh al-Sunnah Karya al-Sayyid

Sabiq

Wardatun

Nadhiroh

Jurnal Ilmu

Ushuluddin

IAIN

BANJARMASIN

XIV/2 2015 Artikel ini berhubungan dengan penelitian

terkait tokoh beserta kitabnya, yaitu al-

Sayyid Sabiq dengan kitabnya Fiqh al-

Sunnah, merupakan salah satu karya

tentang hukum Islam yang menyebutkan

banyak hadis untuk memperkuat

argumentasi di dalamnya. Penelitian ini

mengungkapkan teori yang diterapkan al-

Sayyid Sabiq tentang beberapa hadis yang

ada dalam kitabnya, dan dianalisis terkait

ketsiqah-an perawi-perawi yang terdapat

dalam hadis yang dikutipnya.

Page 139: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

164 Teknik Interpretasi Hadis Dalam

Kitab Syarah al-Hadis (Studi Kitab

Subul al-Salam)

Sulaemang L Jurnal Ilmu

Ushuluddin

IAIN

BANJARMASIN

XIV/2 2015 Artikel ini mencoba untuk memberikan

gambaran yang komprehensif terkait

metode al-Shan’ani dalam menafsirkan

hadis. Dalam kitab Subul al-Salam, teknik

interpretasi hadis yang digunakan oleh al-

Syan’ani dengan interpretasi linguistik,

interpretasi tekstual, interpretasi historis,

dan interpretasi sain.

165 Tujuan Pendidikan Islam Dalam

Perspektif Hadis

Abd Basyir Ta’lim Muta’llim IAIN

BANJARMASIN

III/6 2013 Artikel ini memaparkan hadis-hadis

tentang tujuan pendidikan Islam. Dari

beberapa hadis yang dipahami secara

tekstual disimpulkan bahwa tujuan

pendidikan Islam yang sangat mendasar

adalah menciptakan manusia menjadi

hamba Allah yang sebenar-benarnya.

Yakni menjadikan seluruh kehidupannya

mengabdi hanya untuk Allah

166 Pendekatan Filsafat Dalam

Memahami Hadis Nabi

Muhammad

Iqbal

Ta’lim Muta’llim IAIN

BANJARMASIN

IV/7 2014 Tulisan ini menawarkan filsafat sebagai

pendekatan untuk memahami hadis.

Dengan filsafat, hadis diletakan dalam dua

kerangka yakni objektivitas dan

kontinuitas. Untuk mencapai objektivitas

diperlukan analisa struktural, historis dan

kritik ideologi. Kontinuitas hadis juga

penting karena sebagai sumber

keagamaan hadis diyakini memiliki nilai

yang universal

167 Hadis-Hadis Misoginis Dalam

Persepsi Ulama Perempuan Kota

Banjarmasin (662-1800-1-

PB)/IAIN BANJARMASIN

Saifuddin,

Fatrawati

Kumari, Dzikri

Nirwana

Mu’adalah IAIN

BANJARMASIN

I/1 2013 Tulisan ini membahas padangan ulama

perempuan di Banjarmasin terkait hadis-

hadis misoginis. Dengan teknik

wawancara, dan pendekatan fiqh al-Hadis

untuk melihat sejauh mana apresiasi,

akomodasi, dan proposionalitas ulama

perempuan kota Banjarmasin dalam

memahami dan menjelaskan hadis-hadis

yang berkonotasi misoginis

168 Hak Nafkah Istri (Perspektif Hadis

dan Kompilasi Hukum Islam

Hairul Hudaya Mu’adalah IAIN

BANJARMASIN

I/1 2013 Artikel ini membahas pemaknaan hadis

melalui pendekatan fiqh al-hadis

Page 140: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

mengenai hak nafkah pada istri.

167Dijelaskan bahwa adanya perbedaan

hukum antara KHI (Kompilasi Hukum

Islam) dengan teks hadis sendiri. Sejauh

ini, perbedaan tersebut terletak pada

gugurnya hak nafkah istri apabila ia

belaku nusyuz

169 Peta Kajian Hadis Ulama Banjar Saifuddin,

Dzikri Nirwana,

Bashori

Tashwir IAIN

BANJARMASIN

I/2 2013 Tulisan mencoba untuk melihat

perkembangan kajian hadis ulama Banjar,

dengan meneliti kecenderungan kajian

hadis. Melalui penelusuran terhadap data-

data tulisan ini mengacu pada klasifikasi

mayoritas ilmu hadis yang dicetuskan oleh

ulama klasik, yakni ‘ilm al-hadis riwayah

dan ‘ilm al-hadis dirayah. Untuk kajian

hadis dalam bentuk riwayah cenderung

pada kajian syarh, kajian ta’liq dan

takhrij, kajian hadis arba’in dan kajian

tematis dengan fragmen fikih. Sedang

dalam bentuk dirayah karya ulama Banjar

cenderung minim

170 Pengaruh Informasi Dalam

Membentuk Persepsi (Perspektif

al-Qur’an dan Hadis)

H. Hajarjani

Hefni

Al-Hikmah IAIN

PONTIANAK

VIII/1 2014 Tulisan ini menggambarkan besarnya

peran informasi dalam membentuk

persepsi seseorang. Melalui kajian

pemahaman hadis dengan dilakukan

penelusuran sejarah hadis tentang

informasi. Mengingat pentingnya

informasi dalam kehidupan manusia, umat

Islam melarang keras umatnya untuk

berdusta.

171 Sejarah Dakwah Rasulullah Saw di

Mekkah dan Madinah

Patmawati Al-Hikmah IAIN

PONTIANAK

VIII/2 2014 Tulisan ini memaparkan perihal sirah

nabawiyah dakwah nabi selama di

Mekkah dan di Madinah. Kajian ini

menelusuri metode-metode dakwah yang

digunakan Nabi Saw pada saat

mengembangkan agama Islam kepada

masyarakat

Page 141: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

172 Sejarah Dakwah Pada Masa Abu

Bakar

Patmawati dan

Fitri Sukmawati

Al-Hikmah IAIN

PONTIANAK

IX/1 2015 Tulisan ini memaparkan kiprah sahabat

dekat Nabi Saw dalam menegakkan

agama Islam serta pengumpulan mushaf

al-Qur’an. Melalui kajian sirah

nabawiyah peneliti menjelaskan kiprah

Abu Bakar semasa menjadi khalifah

173 Dakwah Pada Masa Umar bin

Khattab

Patmawati Al-Hikmah IAIN

PONTIANAK

X/1 2016 Tulisan ini memaparkan perihal sirah

nabawiyah dakwah sahabat Nabi Saw.

Kajian ini menelusuri metode-metode

dakwah yang digunakan Umar bin

Khattab selama menjadi khalifah

174 Konseptualisasi Sistem Pendidikan

Akhlak Menurut Al-Qur’an dan

Hadis

Anis Husni

Firdaus

Raheema IAIN

PONTIANAK

II/2 2015 Artikel ini menjelaskan seputar konsep

pendidikan akhalak berdasarkan al-

Qur’an dan hadis. Selain itu juga

menjelaskan bagaimana al-Qur’an dan

hadis mereformasi konsep Islam tentang

pendidikan akhlak sehingga bisa

menawarkan solusi alternatif sepanjang

perkembangan peradaban manusia

175 Inter-Religious Relations in The

Period of Prophet Muhammad

Patmawati Al-Albab IAIN

PONTIANAK

V/2 2016 Artikel ini memaparkan hubungan antar-

agama di masa Nabi Muhmmad Saw yang

berjalan selaras. Dalam artikel ini penulis

menjelaskan terkait sejarah dakwah Nabi

selama di Mekkah dan di Madinah yang

dilihat dalam sirah nabawiyah dan hadis-

hadis Nabi Saw. Penulis juga menjelaskan

terkait sejarah Piagam Madinah yang

dijadikan sebagai penyelaras kelompok

etnis dan agama di Madinah. Artikel ini

menunjukan bahwa pembahasan

hubungan antar-agama tidak hanya

didukung dengan karya sejarah tetapi juga

oleh teks-teks keagamaan

176 Kontroversi Hadis-Hadis Tentang

Isbal (Telaah Kritik Sanad dan

Matan Hadis Serta Metode

Penyelesaiannya)

Muhammad

Nasir

Farabi IAIN

GORONTALO

X/1 2013 Penelitian ini focus pada kajian hadis yang

berkaitan dengan isbal, dengan mengkritik

sanad dan matan hadis yang dianggap

bertentangan. Kedua hadis yang

Page 142: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kontroversi tersebut dikompromikan

dengan kajian mukhtalif al-Hadis.)

177 Studi Kritik Kitab Tuhfat al-

Ahwadzi Syarh Jami’ al-Tirmidzi

Karya Al-Mubarakfury

Muhammad

Khadary

Farabi IAIN

GORONTALO

X/1 2013 Tulisan ini menyuguhkan penelitian

terhadap kitab Tuhfat al-Ahwadzibukan

karya al-Mubarakfury. Kitab ini

merupakan syarh dari kitab Sunan al-

Tirmidzi yang ditinjau dari aspek

bahasanya kemudian dikaitkan dengan

dalil-dalil lain, ditambah dengan

pendapat-pendapat ulama yang tidak

disebutkan oleh al-Tirmidzi dalam kitab

Sunannya

178 Sunnah Dalam Pemahaman

Tekstual dan Kontekstual Pakar

Hadis dan Pakar Fiqh (Studi Kritik

atas Pemikiran Muhammad al-

Ghazaly)

Misbahuddin Farabi IAIN

GORONTALO

XI/1 2014 Artikel ini merefleksikan pemikiran al-

Ghazaly dalam menggali kembali

beberapa persoalan Sunnah yang mengacu

kepada pemahaman tekstual dan

kontekstual pakar hadis dan pakar fiqih.

179 Living Hadis M Khoiril

Anwar

Farabi IAIN

GORONTALO

XII/1 2015 Tulisan ini mengambil fokus living hadis

lisan yang muncul seiring dengan praktik

yang dijalankan umat Islam. Penulis

memberikan banyak contoh yang terkait

dengan living hadis lisan dengan berbagai

dalil keagamaan. Kajian ini dilakukan

melihat belum banyak perhatian di

lingkungan akademik terhadap kajian

living hadis.

180 Kriteria Keshahihan Hadis

Perspektif Syiah

Muhammad

Nasr

Farabi IAIN

GORONTALO

XII/1 2015 Penelitian ini difokuskan pada kriteria

keshahihan hadis dalam pandangan syiah.

Dijelaskan pandangan syiah, periwayatan

hadis dibatasi pada jalur riwayat ahl al-

bait atau imam yang ma’shum, dan

kriteria ini merupakan salah satu syarat

hadis shahih. Dalam aspek matan, kriteria

keshahihan hadis tidak disebutkan secara

eksplisit, hanya saja tolok ukur

keshahihan sanad berdasar pada

kesesuaian dengan al-Qur’an serta tidak

bertentangan dengan hadis shahih lainnya.

Page 143: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

181 Konstruksi Ilmu Ma’ani al-Hadis

Kaum Kontekstualis

Ahmad

Muttaqin

Farabi IAIN

GORONTALO

XIII/1 2016 Tulisan ini menjelaskan sejarah

perkembangan ma’anil hadis dengan

menganalisis metode-metode

kontemporer dari lima pemikir, yakni

Fazlur Rahman, Yusuf Qardhawi,

Muhammad al-Ghazali, Syuhudi Ismail,

dan Khaled Abou El Fadl. Analisis hadis

dapat diklasifikasikan dalam tiga tahap;

analisis teks, konteks historis (asbab al-

Nuzul mikro dan makro), serta aplikasinya

dalam konteks pembaca.

182 Urgensi Sanad dalam Naskah

Sejarah Nabi (Studi Metodologi

Penyusunan Kitab “Dala’il an-

Nubuwah wa Ma’rifah Ahwal

Shahib as-Syariah” Karya Imam

Abu Bakar al-Baihaqi

Syahril Djaafara Farabi IAIN

GORONTALO

XII/1 2015 Tulisan ini merupakan kajian kitab Dala’il

an-Nubuwah wa Ma’rifah Ahwal Shahib

as-Syariah karya Imam Abu Bakar al-

Baihaqi yang merupakan kitab sejarah

Rasulullah dengan menilik tema tentang

pembuktian akan kebenaran kenabiannya.

Dalam tulisan ini penulis menjelaskan

peranan sanad dalam penentu kualitas

kitab sejarah.

183 Hadis Ahad (Studi Kehujjahan

Hadis Ahad Dalam Aqidah)

Ahmad Zumaro Al-Dzikra IAIN

LAMPUNG

VII/1 2013 Tulisan ini mencoba memaparkan kritik

kehujjahan hadis ahad sebagai dalil

aqidah. Dalam penelitian ini penulis

memaparkan beberapa pendapat ulama

terkait kritik hadis ahad, dengan

berlandaskan dalil-dalil al-Qur’an

184 Syarh dan Kritik Dengan Metode

Takhrij Hadis Tentang Nikah

Mut’ah Khaybar Tanpa Himar

Junaedi

Abdillah

Al-Dzikra IAIN

LAMPUNG

VIII/2 2014 Artikel ini memfokuskan pada kajian

analisa kritik hadis pada sanad dan matan

hadis terkait dengan nikah mut’ah khaybar

tanpa himar. Penelitian ini dengan

melakukan kajian takhrij hadis serta

mengkritik sanad dan matan hadis.

185 Membaca Sejarah Kodifikasi Hadis Muhammad

Jayus

Al-Dzikra IAIN

LAMPUNG

VIII/2 2014 Tulisan ini menyuguhkan seputar sejarah

penulisan hadis yang mengalami

perkembangan agak lamban dan bertahap

dibandingkan dengan kodifikasi al-

Qur’an. Penelitian ini membahas sejarah

keadaan social serta politik sejak masa

Page 144: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Nabi Saw, sahabat, dan tabi’in yang

mempengaruhi perkembangan penulisan

hadis

186 Konteks Hadis Antara Asbab al-

Wurud dan Sirah Nabawiyah

Ahmad

Musyafiq

Al-Dzikra IAIN

LAMPUNG

VIII/2 2014 Tulisan ini menawarkan Sirah Nabawiyah

sebagai konteks selain asbab al-Wurud.

Penelitian ini melakukan perbandingan

antara asbab al-Wurud dengan sirah

nabawiyah yang ternyata sirah nabawiyah

lebih menyediakan data yang lengkap

187 Kritik Sanad Hadis Jihad-

Intoleransi

Abdul Malik

Ghozali

Al-Dzikra IAIN

LAMPUNG

X/1 2016 Tulisan ini mencoba menjelaskan status

keshahihan hadis tentang jihad-

intoleransi. Melalui kajian takhrij hadis,

bahwa hadis-hadis jihad-intoleransi

banyak ditemukan dalam literature hadis

otoritastif kitab enam, dan kritik sanad

hadis jihad-intoleransi menemukan

beberapa sanad bermasalah karena

beberapa perawinya lemah dalam hafalan

maupun kredibilitasnya

188 Eksistensi Kitab Subul al-Salam

Sebagai Syarah Kitab Bulugh al-

Maram

Ahmad Bastari Al-Dzikra IAIN

LAMPUNG

X/1 2016 Artikel ini menjelaskan kajian kitab Subul

al-Salam yakni syarh kitab Bulugh al-

Maram yang merupakan kitab hadis

paling banyak dikaji di Indonesia. Secara

umum penelitian ini mengkaji metodologi

serta sistematika kitab Subul al-Salam.

Terakhir secara konklusif, ditinjau dari

sudut pandang mazhab, kitab Subul al-

Salam merupakan salah satu kitab lintas

mazhab yang meng-counter keempat

mazhab

189 Islah Dalam Perspektif Hadis

(Kajian Hadis Dengan Pendekatan

Tematik)

Ahmad Bastari Al-Dzikra IAIN

LAMPUNG

VIII/2 2014 Tulisan ini memaparkan beberapa hadis

terkait dengan islah. Pembahasan yang

diangkat pada tulisan ini mengkaji

beberapa persoalan dalam agama yang

dapat diselesaikan dengan islah.

Page 145: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

190 Dialektika Hadis Ahad dan Qiyas

Sebagai Dalil Dalam Penetapan

Hukum Islam

Silahuddin All-Dzikra IAIN

LAMPUNG

VIII/2 2014 Tulisan ini mengungkapkan dialektika

antara hadis ahad dengan qiyas sebagai

dalil dalam menetapkan hukum syara’.

Penelitian ini dilakukan dengan melihat

pendapat di antara empat mazhab. Peran

ulama sepakat mendahulukan hadis ahad

daripada qiyas, dengan syarat sanad dan

matan hadis tersebut shahih.

191 Paradigma Ulama Dalam

Menentukan Kualitas Hadis dan

Implikasinya Dalam Kehidupan

Umat Islam

Siti Mujibatun Analisis IAIN

LAMPUNG

XIV/1 2014 Artikel ini berupaya mengungkapkan

paradigm ulama dalam menentukan

kualitas hadis. Hal ini dikarenakan untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan dari

masing-masing mazhab serta

implikasinya terhadap penggunaan

landasan hukum dalam praktik kehidupan

umat Islam

192 Hadis dan Resepsi Estetis

Pesantren (Studi Kitab Fada’il

Ramadan Karya Taufiqul Hakim)

Ahmad Farih

Dzakiy

Analisis IAIN

LAMPUNG

XVI/1 2016 Artikel ini membahas terkait tokoh

berserta kitabnya, yaitu Taufiqul Hakim

dengan kitabnya Fada’il Ramadhan.

Tulisan ini mencoba menelisik lebih

dalam identitas kitab tersebut. Penelitian

ini berusaha mengungkapkan keunikan

dari kitab tersebut, diantaranya teks-teks

hadis yang disadur dari berbagai kitab

hadis, baik yang primer atau sekunder,

ditransformasikan ke dalam beberapa bair

sya’ir dalam tiga bahasa; Arab, Jawa, dan

Indonesia.

193 Pemikiran Goldziher dan Azami

Tentang Penulisan Hadis

Ahmad Isnaeni Kalam IAIN

LAMPUNG

VI/2 2012 Tulisan ini mengungkapkan pemikiran

orientalis Ignaz Goldziher terhadap

penulisan hadis yang selama ini telah

diyakini oleh muslim. Dalam tulisan ini

penulis menampakan perdebatan

pandangan orientalis dengan ulama timur,

yakni Mustafa Azami. Goldziher

meragukan keberadaan hadis, sebab asal

muasal hadis bukan benar-benar dari Nabi

Muhammad Saw, melainkan dari

Page 146: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kebiasaan dan tradisi masyarakat Islam

masa awal. Pendapat tersebut dibantah

oleh Mustafa Azami dengan

memperlihatkan berbagai catatan-catatan

para sahabat perihal hadis Nabi Saw.

194 Pembaharuan Konsep

Kesepadanan Kualitas (Kafaa’ah)

Dalam Al-Qur’an dan Hadis

Iffatin Nur Kalam IAIN

LAMPUNG

VI/2 2012 Tulisan ini mencoba menjelaskan

pemahaman dari al-Qur’an dan hadis-

hadis tentang kesepadanan kualitas

mempelai dalam pernikahan. Penelitian

ini dilakukan dengan menyoroti

pandangan ulama empat madzhab

195 Metodologi Pemahaman

Kontekstual Hadis Ibn Qutaibah

Dalam Ta’wil Mukhtalif al-Hadis

Abdul Malik

Ghozali

Kalam IAIN

LAMPUNG

VIII/1 2014 Artikel ini memaparkan metodologi yang

digunakan Ibn Qutaibah dalam

menyelesaikan hadis-hadis mukhtalif.

Penelitian ini menegaskan bahwa hadis

nabi dapat dipahami secara kontekstual,

tidak hanya hadis yang memiliki asbab al-

Wurud tapi juga hadis yang tidak

memilikinya. Dalam memahami hadis

secara kontekstual Ibn Qutaibah lebih

focus dengan pembacaan ulang hadis

menggunakan metode ta’wil.)

196 Nilai-Nilai Maslahah Dalam

Hukum Potong Tangan: Analisis

Kritis Perspektif Hadis Ahkam

Bukhori Abdul

Somad

MADANIA IAIN

BENGKULU

XIX/1 2015 Artikel ini mencoba memaparkan hukum

potong tangan yang terkandung dalam

hadis-hadis ahkam. Melalui pendekan fiqh

al-hadis pemaknaan hukum potong tangan

yang dilihat dari beberapa pandangan

ulama, serta melihat peristiwa sejarah

potong tangan pada masa Rasulullah Saw.

197 Sejarah Hadis Pada Masa

Permulaan dan Penghimpunannya

Lukman Zain Diya al-Afkar IAIN CIREBON II/1 2014 Tulisan ini menyuguhkan perkembangan

kajian hadis yang dilihat sejak masa

Rasulullah Saw, sahabat, hingga tabi’in.

Selain itu penulis juga menjelaskan

sejarah penulisan dan penyebaran hadis

sejak masa Rasul hingga masa tabi’in

yang disebut dengan kodifikasi hadis

secara resmi

Page 147: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

198 Mengenal Kitab-Kitab Hadis Naila Farah Diya al-Afkar IAIN CIREBON II/1 2014 Tulisan ini mencoba mengklasifikasinkan

kitab-kitab hadis, yang dilihat melalui

karakteristik kitab dan metode dalam

menetapkan sebuah hadis shahih, serta

menjelaskan sekilas biografi penulis pada

setiap kitab

199 Dari SUTET Menuju Teologi

Berbasis Ekologi (Tinjauan Hadis-

Hadis Pelestarian Lingkungan,

Kesehatan, dan Layanan Publik)

Munawir Diya al-Afkar IAIN CIREBON II/1 2014 Tulisan ini membahas seputar isu

permasalahan pro-kontra dampak

SUTET. Penulis mencoba meneropong

masalah SUTET dari perspektif hadis.

Berangkat dari pemaknaan hadis-hadis

seputar lingkungan dan kesehatan,

memandang bencana akibat krisis

lingkungan tidak serta merta sebagai

takdir Tuhan, melainkan yang lebih

penting merespon dengan aktivitas riil

berupa pelestarian lingkungan.

200 Realibilitas Riwayat Sahabat:

Pembacaan Ulang atas Doktrin

Keadilan Sahabat

Wasman Diya al-Afkar IAIN CIREBON II/1 2014 Tulisan ini menjelaskan keadilan seorang

sahabat dengan membandingkan

pandangan ulama terkait hal tersebut.

Dalam tulisan ini penulis mengungkapkan

tidak menjadikan para peneliti untuk

menutup mata atas keseluruhan sikap

hidup sahabat dan berbagai problem yang

muncul pada masa-masa awal sejarah

Islam, meski doktrin sunni yang

menyatakan seluruh sahabat itu ‘adil

201 Analisis Pemikiran Fatima

Mernissi Tentang Hadis-Hadis

Missogini

Anisun

Muthi’ah

Diya al-Afkar IAIN CIREBON II/1 2014 Artikel ini menyuguhkan analisis

pemikiran Fatima Mernisi mengenai

hadis-hadis Misogini. Dalam penelitian

ini Fatima Mernisi menganalisis hadis

tentang kepemimpinan perempuan dalam

pemerintahan dan hadis tentang anjing,

keledai, dan wanita dapat membatalkan

shalat jika melintas di depannya. Melalui

kajian ma’anil hadis, Mernisi menekankan

aspek asbab al-Wurud yang terkait dengan

hadis-hadis tersebut.)

Page 148: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

202 Jangan Marah: Analisis Sanad dan

Matan Hadis

Umayah Diya al-Afkar IAIN CIREBON II/1 2014 Tulisan ini menjelaskan tentang larangan

marah yang terdapat dalam beberapa hadis

Nabi Saw. Ditinjau melalui kajian takhrij

hadis, untuk mengetahui berapa banyak

2hadis-hadis yang menganjurkan larangan

marah pada umat Islam. Serta

menganalisis matan hadis menggunakan

pendekatan psikologis

203 Memilih Pasangan Hidup Dalam

Perspektif Hadis (Tinjauan Teori

Dan Aplikasi)

Aeni

Mahmudah

Diya al-Afkar IAIN CIREBON IV/1 2016 Tulisan ini mencoba menjelaskan hadis-

hadis tentang menikah ditinjau melalui

pendekatan budaya dan hukum Islam.

Kajian ini merupakan kajian tematik

dengan meneliti keshahihan hadis-hadis

tentang menikah dan menganalisis teks

hadis terhadap kehidupan social masa kini

204 Hikmah Walimah al-‘Ursy (Pesta

Pernikahan) Dengan Kehormatan

Perempuan Perspektif Hadis

Lia Laquna

Jamali, Lukman

Zain, Ahmad

Faqih Hasyim

Diya al-Afkar IAIN CIREBON IV/2 2016 Artikel ini mengkaji kasus Pondok

Pesantren dalam menghidupkan sunnah.

Pembahasan ini diangkat melihat praktek

living hadis kurang mendapat pemahaman

positif oleh masyarakat sekitar. Peneliti

membahas dengan menggali sejarah

pondok pesantren serta memaknai hadis-

hadis yang dijadikan amalan pondok

pesantren

205 Living Sunnah Jama’ah al-

Syahadatain (Studi Kasus di

Pondok Pesantren Nurul Huda

Munjul Kuningan)

IStifadah,

Anisatun

Muthi’ah,

Ahmad Fariq

Hasyim

Diya al-Afkar IAIN CIREBON IV/2 2015 Tulisan ini mengambil fokus living hadis

lisan yang muncul seiring dengan praktik

yang dijalankan umat Islam. Penulis

memberikan banyak contoh yang terkait

dengan living hadis lisan dengan berbagai

dalil keagamaan. Kajian ini dilakukan

melihat belum banyak perhatian di

lingkungan akademik terhadap kajian

living hadis

206 Jahiliah Dan Revolusi Kenabian

Muhammad Saw Perspektif

Normatif-Historis

Jamaludin

Arsyad

TAJDID IAIN JAMBI X/2 2011 Tulisan ini menjelaskan sejarah kehidupan

Nabi Muhammad Saw, sejak

berdampingan dengan masa jahiliyah

hingga diangkatnya Nabi sebagai

Page 149: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Rasulullah. Kajian ini merupakan

pembahasan mengenai sirah nabawiyah

207 Kritik Matan Hadis (Suatu

Metodologi Dalam Ilmu Hadis)

Abdul Latif TAJDID IAIN JAMBI X/1 2011 Artikel ini menjelaskan seputar metode

untuk mengetahui kesalahan hadis pada

matan. Kriteria matan hadis yang perlu

diteliti seperti, kesempurnaan maknanya,

tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan

hadis yang lebih kuat serta sesuai dengan

akal sehat, indera dan sejarah

208 Kontroversi Tentang Ke’adilan

Abu Hurairah

Azro’ Marzuki TAJDID IAIN JAMBI X/2 2011 Tulisan ini berusaha mengkritik keadilah

seorang sahabat yakni Abu Hurairah.

Melalui kajian kritik sanad hadis, dengan

menelusuri sejarah kehidupan Abu

Hurairah, serta beberapa hadis yang

diriwayatkannya.

209 Melacak Sejarah Munculnya

Pemalsuan Hadis dan Faktor

Penyebabnya

M Yusuf HM TAJDID IAIN JAMBI X/1 2011 Tulisan ini mengungkapkan sejarah

pemalsuan hadis. Melihat banyaknya

hadis-hadis palsu karena faktor penyebab

ideology politik serta mazhab-mazhab.

Kajian ini dilakukan dengan melalukan

penelitian terhadap keshahihan sanad dan

matan yang dibenturkan dengan sejarah

social pada awal pengkodifikasian hadis

210 Wacana Kritisisme Hadis (Dari

Kriteria Hadis Hingga

Penyebarannya)

Ermawati TAJDID IAIN JAMBI XI/2 2012 Artikel ini ingin melakukan kajian kritis

terhadap hadis, dengan melalukan kajian

kritik terhadap kriteria hadis, eksistensi

serta keadilan sahabat sebagai penyebar

hadis, hingga penyebaran hadis itu sendiri.

Pembahasan yang diangkat menjelaskan

seputar kriteria hadis shahih dan hasan.

211 Hadis dan Khabar Ahad Dalam

Perspektif Muhammad al-Ghazali

Muhammad

Alifudin

Syautut Tarbiyah IAIN KENDARI XVII/25 2011 Artikel ini merupakan refleksi dari

pemikiran al-Ghazali terkait pemahaman

dan penilaian terhadap hadis ahad. Al-

Ghazali berpandangan bahwa hadis ahad

tidak dapat dijadikan argument untuk

mengharamkan sesuatu, karena larangan

yang timbul dari khabar ahad hanyalah

hukum yang sifatnya makruh

Page 150: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

212 Al-Mar’ah dalam Hadis Nabi Saw Fatira Wahidah Syautut Tarbiyah IAIN KENDARI XX/30 2014 Artikel ini membahas seputar persoalan

perempuan yang selalu aktual untuk

dibicarakan. Persoalan memandang

rendah kedudukan perempuan serta

mendiskriminasi perempuan. Dalam

tulisan ini dijelaskan seputar pemahaman

hadis-hadis yang dipandang memiliki

unsur misoginis.

213 Pendidikan Kaum Wanita Dalam

Hadis (Telaah Hadis Riwayat

‘Aisyah)

Sulaemang L Syautut Tarbiyah IAIN KENDARI XXI/32 2015 Tulisan ini menjelaskan sejarah

pendidikan kaum wanita dalam hadis yang

bertujuan mengetahui bahwa pada

masaRasul dan masa sahabat keberadaan

wanita sebagai pengembang ilmu

pengetahuan terutama dalam periwayatan

hadis.

214 Hidup Akrab Dengan al-Qur’an;

Kajian Living Qur’an dan Living

Hadis Pada Masyarakat Indragiri

Hilir Riau

Ridhoul Wahidi Turast IAIN PADANG I/2 2013 Artikel ini menjelaskan praktek living al-

Qur’an serta living hadis pada masyarakat

Indragiri Hilir Riau. Pada pembahasan ini

penulis menggunakan pendekatan

sosiologis untuk melihat macam-macam

praktek living al-Qur’an dan hadis.

Pengamalan al-Qur’an dan hadis dibagi

menjadi tiga; tulis, lisan, dan praktik

215 Rekonsepsi Hadis Dalam Wacana

Studi Islam (Telaah Terminologi

Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar)

Dzikri Nirwana Edu Islamica IAIN JEMBER IV/2 2012 Artikel ini mencoba untuk merekonsepsi

kembali definisi dari hadis, Sunnah, dana

tsar. Melalui beberapa pandangan ulama,

tulisan ini menyimpulkan bahwa keempat

term tersebut hanya bersifat teoritis, tetap

saja dimaknai sebagai sesuatu yang

bersumber dari dan dinisbahkan kepada

Nabi Saw

216 Poligami Dalam Kajian Nash al-

Qur’an dan Hadis

Rafid Abas Edu Islamica IAIN JEMBER IV/2 2012 Tulisan ini membahas seputar hadis-hadis

poligami. Dengan pamahaman kajian

hadis tulisan ini menyimpulkan

dibolehkan berpoligami dengan alasan

laki-laki tersebut dapat bertindak adil dari

segi apapun.

Page 151: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

217 Kontroversi Hukum Islam di

Kalangan Sahabat

Husnul Yaqin Edu Islamica IAIN JEMBER IV/2 2012 Tulisan ini lahir karena adanya perbedaan

pandangan atau pendapat di kalangan

antar sahabat dalam memahami sebuah

matan hadis. Hal ini yang akhirnya

memberi dampak pada hukum islam. Oleh

karena itu penelitian ini berusaha

menjelaskan berbagai kritik matan hadis

yang dilakukan oleh sahabat dalam

memahami pesan yang disampaikan oleh

Nabi Saw.

218 Melihat Kembali Keabsahan

Matan Hadis

Abbas Irfan Edu Islamica IAIN JEMBER IV/2 2012 Tulisan ini lahir karena adanya perbedaan

pandangan atau pendapat di kalangan

antar sahabat dalam memahami sebuah

matan hadis. Hal ini yang akhirnya

memberi dampak pada hukum islam. Oleh

karena itu penelitian ini berusaha

menjelaskan berbagai kritik matan hadis

yang dilakukan oleh sahabat dalam

memahami pesan yang disampaikan oleh

Nabi Saw

219 Polemik Penulisan Hadis:

Perspektif Michael A Cook Dalam

The Opponents of The Writing of

Tradition in Early Islam

Umma Farida RIWAYAH STAIN KUDUS I/1 2015 Artikel ini memaparkan karya Cook yang

memfokuskan pada penentangan terhadap

penulisan hadis yang terjadi pada masa

awal Islam dalam proses pergeseran

tradisi oral dalam periwayatan hadis

menjadi tradisi tertulis.

220 Peran dan Kontribusi Nashiruddin

al-Albani Dalam Perkembangan

Ilmu Hadis

Umaiyatus

Syarifah

RIWAYAH STAIN KUDUS I/1 2015 Tulisan ini menyajikan pemikiran tokoh

hadis kontemporer, Nashiruddin al-

Albani. Beberapa yang merupakan hasil

karyanya yakni hasil takhrij, tahqiq dan

ta’liqq. Namun, di sisi lain Albani juga

mengundang kritik atas inkonsistenannya

dalam menghukumi hadis yang ada dalam

karya ulama klasik seperti Bukhari

221 Aktualisasi Pemahaman Hadis

Hukum Dalam Kehidupan Global

Muhammad

Nurudin

RIWAYAH STAIN KUDUS I/1 2015 Artikel ini menjelaskan peran penting

pemahaman hadis untuk menyikapi setiap

permasalah dalam kehidupan global.

Dijelaskan bahwa ada dua bentuk

Page 152: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

pemahaman hadis yakni: pemahaman

hadis terhadap isi kitab hadis dan

pemahaman yang berangkat dari masalah

yang terjadi di masyarakat kemudian

penyelesaian dengan hadis tertentu

222 Metode Kritik Abu Hafs Umar Bin

Ali al-Basri al-Fallas Terhadap

Para Perawi Hadis

Ulin Ni’am

Masruri

RIWAYAH STAIN KUDUS I/1 2015 Artikel ini membahas tentang sosok

kritikus Imam al-Fallas dalam mengkritisi

para perawi hadis dengan pendekatan

yang objektif. Dalam tulisan ini dibahas

metodologi kritik sanad hadis serta teknik

jarh wa ta’dil yang digunakan Imam al-

Fallas

223 Telaah Terhadap Kitab Mawarid

az-Zam’an Ila Zawaid Ibnu Hibban

Karya Al-Hafiz al-Haisami

Muhammad

Misbah

RIWAYAH STAIN KUDUS I/1 2015 Artikel ini mengeksplor hal-hal terkait

dengan kitab Mawarid az-Zam’an ila

Zawaid Ibn Hibban. Kitab ini berisikan

hadis-hadis shahih dari shahih Ibn Hibban

yang tidak terdapat dalam shahih Bukhari

dan shahih Muslim. Dijelaskan perihal

metode yang digunakan al-Haisami dalam

menyusun karyanya, yakni ia

menggunakan kaidah-kaidah mushthala

al-Hadis dan jarh wa ta’dil.

224 Taubat Dan Istigfar Dalam Hadis

Nabi: Sebuah Kajian Tematik

Muh

In’amuzzahidin

RIWAYAH STAIN KUDUS I/1 2015 Tulisan ini mengkaji beberapa hadis

taubat. Dalam tulisan dibahas pemahaman

setiap hadis-hadis taubat, baik

menggunakan pendekatan bahasa dan juga

pemahaman dengan ayat-ayat al-Qur’an

225 Kurban Kolektif Dalam Perspektif

Hadis

Mohammad

Arifudin

Islamuna STAIN

PAMEKASAN

II/1 2015 Tulisan memuat hadis yang meladasi

pelaksanaan ibadah kurban secara kolektif

bagi orang-orang yang memiliki

keterbatasan finansial. Kajian ini

membahas beberapa hadis-hadis tentang

kurban dan pandangan beberapa ulama

perihal tersebut. Terakhir disimpulkan

bahwa ulama membolehkan kegiatan

kurban yang dilakukan secara bersamaan.

226 Kegelisahan Intelektual Seorang

Feminis (Telaah Pemikiran Fatima

Nur Mukhlis

Zakariya

KARSA STAIN

PAMEKASAN

XIX/2 2011 Tulisan ini berusaha mendeskripsikan

kegelisahan intelektual Fatima Mernisi

Page 153: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

Mernisi Tentang Hermeneutika

Hadis)

terhadap fenomena disparitas dan bias

gender di dunia Islam. Melalui pendekatan

hermeneutika terhadap al-Qur’an dan

hadis, Mernisi melahirkan kerangka

teoritik Islam Politik dan Islam Risalah.

Mernisi menyerukah pembacaan baru

terhadap teks-teks Islam melalui

hermeneutik dan mendekonstruksinya

227 Kepemimpinan Perempuan Dalam

Perspektif Hadis

Tasmin

Tangngareng

KARSA STAIN

PAMEKASAN

XXIII/1 2015 Artikel ini mencoba untuk menyajikan

analisis tektual dan kontekstual tentang

kepemimpinan perempuan di ranah

public. Hal ini karena berdasarkan

pemahaman secara tektual dari sebagian

ulama muslim yang menyatakan

kepemimpinan perempuan dalam urusan

public dilarang. Namun berdasarkan

pemahaman kontekstual tidak demikian,

melihat sejarah Islam mencatat semasa

Aisyah, al-22Syifa, dan Ratu Balqis

menduduki jabatan public

228 Pola Pemalsuan Sanad Dalam

Periwayatan Hadis: Pandangan

Muhaddisun dan Orientalis

Arif Chasanul

Muna

Jurnal Penelitian STAIN

PEKALONGAN

IX/1 2012 Tulisan ini membandingkan pola

pemikiran pemalsuan sanad hadis antara

kaum orientalis dengan kaum

muhaddisun. Meskipun pola pemalsuan

sanad diidentifikasi oleh muhaddisun dan

orientalis mirip, tapi pandangan mereka

sangat berbeda. Hal ini karena pendekatan

orientalis adalah skeptis dengan tidak

mengakui keberadaan asli hadis dari Nabi

Saw

229 40 Hadis Pedoman NU Karya KH

Hasyim Asy’ari: Studi Takhrij dan

Analisis Konteks Sosial Keagamaan

Berdirinya NU

Hasan Su’aidi Jurnal Penelitian STAIN

PEKALONGAN

XI/1 2014 Tulisan ini membahas hadis-hadis yang

dijadikan pedoman NU dalam

berideologi. Hadis-hadis tersebut

terkumpul dalam kitab hadis arba’in

karya KH. Hasyim Asy’ari. Dalam tulisan

ini dibahas terkait klasifikasi hadis-hadis ,

serta pemahaman matan hadis yang

dibenturkan dengan keadaan sejarah dan

Page 154: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

sosiologi masyarakat. Terlihat bahwa

kitab arba’in al-hadis karya Hasyim

Asy’ari memiliki pengaruh besar dalam

kemerdekaan NKRI

230 Studi Living Hadis: “Ngapati”

Dalam Tradisi Masyarakat

Banyuurip

Hasan Su’aidi Junal Penelitian STAIN

PEKALONGAN

XII/2 2015 Tulisan ini merupakan sebuah kajian

pemahaman terhadap masyarakat

Banyuurip terhadap hadis penciptaan

manusia dan hadis lainnya yang berkaitan

dengan tradisi ngapati serta implementasi

pemahaman teks-teks hadis tersebut di

masyarakat. Penelitian yang

menggunakan metode kualitatif dengan

teknik wawancara menyimpulkan bahwa

bagi masyarakat Banyuurip, tradisi

tersebut sejalan dengan teks hadis,

kemudian diimplementasikan dalam

bentuk tindakan

231 Manhaj Kritik Matan Aisyah r.a Niki Alma

Febriana Fauzi

MUWAZAH STAIN

PEKALONGAN

V/1 2013 Artikel ini membahas metodologi yang

digunakan oleh Aisyah r.a sebagai

patokan dalam mengkritik matan hadis.

Manhaj kritik matan Aisyah yang

diungkapkan oleh penulis, diantaranya

dengan menguji validitas hadis dengan al-

Qur’an, dengan hadis-hadis lain, menguji

dengan prinsip dasar Islam.

232 Reinterpretasi Hadis Nabi Tentang

Stereotipe Terhadap Perempuan

(Perspektif Muhammad al-Ghazali)

Erni Asih MUWAZAH STAIN

PEKALONGAN

VII/2 2015 Artikel ini membahas tentang

reinterpretasi hadis Nabi perihal stereotip

perempuan menurut pemikiran

Muhammad al-Ghazali. Pembahas yang

diangkat terkait hadis-hadis yang

dipahami secara tekstual dan kontekstual

233 Perkembangan Studi Hadis

Kontemporer

Arif Chasanul

Muna

RELIGIA STAIN

PEKALONGAN

XIV/2 2011 Tulisan ini mencoba memotret dan

mendeskripsikan perkembangan studi

hadis satu abad terakhir di dunia Islam.

Dengan pendekatan historis-deskriptif,

tulisan ini akan memetakan karakter dan

kecenderungan mutakhir studi hadis di

dunia Islam. Disimpulkan ada empat

Page 155: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

kecenderungan kajian hadis, yakni studi

kitab-kitab hadis, studi polemic seputar

hadis, studi kemukjizatan ilmiah dan

kemukjizatan futuristik dalam hadis,

pengembangan kajian takhrij hadis.

234 Kualitas Hadis Dalam Kitab Tafsir

Tanwir al-Miqbas Min Tafsir Ibni

Abbas (Kritik Sanad Hadis)

Hasan Su’aidi RELIGIA STAIN

PEKALONGAN

XVIII/1 2015 Artikel ini terkait penelitian periwayatan-

periwayatan hadis yang banyak digunakan

dalam tafsir. Tafsir yang bersumber dari

periwayatan disebut dengan tafsir bil

ma’tsur. Penelitian ini dilakukan dengan

menelaah hal-hal yang terkait dengan jalur

periwayatan tafsir Tanwir Tanwir al-

Miqbas Min Tafsir Ibni Abbas, tentang

penilaian terhadap sanad perawinya,

dengan membandingkan penafsiran

Abdullah bin Abbas dalam kitab tafsir ini

dan kitab tafsir Ibnu Abbas lainnya

235 Pola Redaksi Matan Hadis Dalam

Kitab Majmu’ah al-Syari’ah Karya

K.H. Saleh Darat

Mudzakiron RELIGIA STAIN

PEKALONGAN

XVIII/2 2015 Artikel ini membahas penelitian terhadap

matan-matan hadis yang tercantum dalam

kitab Majmu’ah al-Syari’ah. Fokus kajian

ini adalah meneliti kesamaan atau

ketidaksamaan redaksi matan yang

terdapat dalam kitab Majmu’ah al-

Syaria’ah dengan matan-matan yang

terdapat dalam kitab hadis primer.

236 Ragam Pembacaan Hadis:

Memahami Hadis Melalui Tatapan

Postradisionalisme

Hilmy Firdausy RELIGIA STAIN

PEKALONGAN

XIX/2 2016 Tulisan ini mengungkapkan cara pandang

memahami hadis. Kegiatan memahami

hadis lebih banyak diwarnai oleh satu car

abaca yang menisbikan keseimbangan

dialog antara teks dan pembacanya yang

tebenam dalam teks dan memori masa

lampaunya. Dalam tulisan ini dilakukan

kritik nalar terhadap cara baca tersebut

sekaligus membangun satu terapan

“membaca” yang lebih objektif

237 Sejarah Evolusi Sunnah: Studi

Pemikiran Fazlur Rahman

Sahid HM Al-Tahrir STAIN

PONOROGO

XI/1 2011 Penelitian ini mencoba menganalisis

pemikiran Fazlur Rahman pada evolusi

historis dari Sunnah. Pembahasan ini

Page 156: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

menguak respon kritis Fazlur Rahman

terhadap beberapa pandangan orientalis

dan ulama Sunnah. Terakhir, disimpulkan

pandangan Rahman bahwa Sunnah

merupakan praktik yang hidup, Sunnah

merupakan konsep pemayung yang

bersifat umum, oleh karena itu Sunnah

dapat ditafsirkan dengan instrument

ijtihad.

238 Perspektif Orientalis Tentang

Hadis Nabi: Telaah Kritis dan

Implikasi Terhadap Eksistensi dan

Kehujjahannya

Idri Al-Tahrir STAIN

PONOROGO

XI/1 2011 Artikel ini mencoba menjelaskan tradisi

kritikal orientalis terhadap hadis, baik dari

segi sanad maupun matan. Sikap skeptic

orientalis terhadap kajian sanad dan matan

yang telah melahirkan implikasi tentang

eksistensi hadis bahwa hadis bukanlah

sabda nabi tetapi buatan umat Islam pada

abad pertama dan kedua Hijriyah

239 Kritik M. Mustafa Azami

Terhadap Pemikiran Para

Orientalis Tentang Hadis

Rasulullah

Kamarudin AL-Tahrir STAIN

PONOROGO

XI/1 2011 Tulisan ini mengkaji pemikiran Mustafa

Azami dalam mengkritisi pandangan

orientalis terkait isnad hadis. Fokus kajian

dalam tulisan menyoroti pemikiran Ignaz

Goldziher dan Joseph Schacht. Bagi

Azami, orientalis yang meragukan system

isnad, terjadi kesalahan dalam meneliti

materi studi sanad itu. Mereka umumnya

meneliti sanad bukan dari kitab hadis asli,

melainkan dari kitab sirah atau kitab fiqih,

yang cara penyusunannya berbeda sekali

dengan kitab hadis

240 Bentuk, Argumen Larangan, Dan

Upaya Penanggulangan Korupsi

Dalam Perspektif Hadis Nabi Saw

Muh Tasrif Dialogia STAIN

PONOROGO

XII/2 2014 Tulisan ini menjelaskan bentuk-bentuk

korupsi, argument yang mendasari

larangan korupsi, serta upaya preventif,

detektif, dan kuratif penanggulangan

korupsi sebagaimana disebutkan dalam

hadis-hadis Nabi Saw secara tematik dan

kontektual.

Page 157: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

241 Hadis-Hadis Tentang Keutamaan

Nikah Dalam Kitab Lubab al-Hadis

Karya Jalal al-Din al-Suyuti

Nuril Azizah Dialogia STAIN

PONOROGO

XII/1 2014 Tulisan ini menjelaskan kajian perihal

hadis keutamaan pernikahan.

Pemabahasan yang diangkat dalam tulisan

difokuskan pada penelitian kualitas sanad

dan kualitas matan hadis. Hingga

disimpulkan terdapat sanad hadis yang

dla’if , dan sanad yang berstatus shahih

lighayrih. Sedangkan matan semua hadis

berkualitas shahih dapat dijadikan hujjah.

242 Kepemimpian Dalam Islam: Kajian

Tematik Dalam al-Qur’an dan

Hadis

Umar Sidiq Dialogia STAIN

PONOROGO

XII/1 2014 Artikel ini menjelaskan seputar ayat-ayat

al-Qur’an serta hadis-hadis tentang

pemimpin. Melalui kajian tematik dengan

pendekatan sejarah masa Nabi Saw, serta

menjelaskan asbab al-wurud pada setiap

hadis. Terakhir disimpulkan bahwa

Rasulullah Saw merupakan sebaik-

baiknya seorang pemimpin.

243 Urgensi Pendidikan Anak

Perspektif Hadis

Rustina N Al-Riwayah STAIN

SORONG

V/1 2012 Artikel ini terkait pendidikan anak.

Melalui kajian tematik hadis dijelaskan

pentingnya keluarga dalam pendidikan

anak, serta pentingnya pendidikan Islam

dalam membangun anak

244 Media Pengembangan Pemahaman

Hadis Nabi

Taqiuddin

Zarkasi

Al-Riwayah STAIN

SORONG

VIII/1 2015 Tulisan ini menjelaskan perihal

metodologi pemahaman hadis-hadis Nabi

Saw. Pemahaman hadis dapat dilakukan

secara tekstual dan kontekstual. Karena

hal tersebut telah dipraktekkan sejak masa

sahabat. Salah satu media yang dapat

dipakai untuk pengembangan pemahaman

hadis adalah pengetahuan tentang ilmu

asbab al-Wurud.

245 Kesetaraan Gender Dalam

Perspektif Hadis

Hamzah Jnaid An-Nisa STAIN

WATAMPONE

V/1 2012 Tulisan ini menjelaskan perihal hadis-

hadis yang dipandang memiliki unsur

misoginis. Pembahasan ini menjelaskan

hadis tentang kepemimpinan perempuan

serta imam shalat wanita. Terakhir,

disimpulkan bahwa yang membedakan

Page 158: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

antara laki-laki dan perempuan hanya

kualitas ketaqwaan

246 Perempuan Dalam Lintas Sejarah

Periwayatan Hadis

Junaid bin

Junaid

An-Nisa STAIN

WATAMPONE

V/1 2012 Tulisan menjelaskan sejarah periwayatan

hadis, yang telah dimulai sejak masa

Rasulullah Saw. Kajian ini memaparkan

kiprah perempuan-perempuan dimasa

Rasulullah yang ikut andil dalam

periwayatan hadis

247 Poligami Dalam Perspektif Hadis Hamzah Junaid An-Nisa STAIN

WATAMPONE

V/2 2012 Artikel ini menjelaskan ayat-ayat al-

Qur’an serta hadis-hadis Nabi terkait

poligami. Secara umum tulisan ini

melakukan kajian pemahaman terhadap

hadis-hadis poligami.

248 Batas Minimal Usia Nikah Menurut

Hadis Nabi Saw dan Hukum

Keluarga di Dunia Islam

Mujahid An-Nisa STAIN

WATAMPONE

V/2 2012 Tulisan ini membahas terkait batas

minimal usia pernikahan menurut hukum

Islam. Selain itu pembahasan ini juga

dianalisis dengan pendekatan psikologis.

Pembatasan minimal usia nikah adalah

upaya untuk menghindari terjadinya

pernikahan terlalu dini, yang dapat

menimbulkan berbagai permasalahan.

249 Historitas Hadis Dalam Kacamata

M. Mustafa Azami

Ahmad Isnaeni Episteme IAIN TULUNG

AGUNG

IX/2 2014 Tulisan ini menyangkut sejauhmana

argumentasi pemikiran kesejarahan hadis

benar-benar dapat diterima secara ilmiah.

Dalam tulisan ini dijelaskan pandangan

kritis Mustafa Azami atas beberapa

pandangan yang mencoba mendistorsi

kesejarahan hadis. Dijelaskan bahwa

penulisan kitab hadis berbeda dengan

kodifikasi hadis. Sejarah kodifikasi hadis

memang baru ada sejak masa az-Zuhri,

tidak dengan penulisan hadis tersebut.

250 Pandangan Orientalis Terhadap

Sunnah: Telaah Kritis atas

Pandangan Goldziher

Ummu Iffah Kontemplasi IAIN TULUNG

AGUNG

IV/1 2016 Tulisan ini mendiskusikan pemikiran

Goldziher tentang otentisitas hadis. Dalam

bahasan ini dijelaskan metodologi

Goldziher dan metodologi yang

digunakan ahl hadis terkait otentisitah

hadis.

Page 159: KARAKTERISTIK KAJIAN HADIS DI INDONESIArepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36877/2/LILI... · A. Kajian Hadis di Indonesia Tinjauan Geografi dan Sosial ..... 16 B

251 Menyoal Fikih Islam Dan Studi

Hadis Dari Relasi Historis-Organik

ke Segregasi Epistemologis

Asep Nahrul

Musadad

Episteme IAIN TULUNG

AGUNG

X/1 2015 Tulisan ini membahas persinggungan

awal antara sejarah kemunculan fikih

Islam dan disiplin studi hadis. Dijelaskan

bahwa sejarah diawali dengan penjelasan

elementer terkait kontak awal antara

pembentukan hukum yurisprudensi Islam

dengan studi terhadap tradisi Rasulullah,

mendiskusikan bagaimana keduaya terjali

secara organic dan kemudian mengalami

pergeseran pascaabad kodifikasi