kar dio vascular

Upload: wayan-hadianarki

Post on 01-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem yang secara umum berperan mengedarkan darah ke seluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem ini melibatkan jantung, pembuluh darah dan darah.

TRANSCRIPT

PERAN FISIOTERAPI DALAM KARDIOVASKULER

Oleh :Puji Agustine(1402305020)Luh Dwi Erna Krisnawati(1402305019)Pande Komang Indra Pramadewa(1402305022)Ida Ayu Made Pradnyanini(1402305025)Ni Putu Witari Ikayani(1402305014)Natasya Talia Kadakolo(1402305023)Dewa Ayu Purnama Dewi(1402305015)A.A. Istri Wiwin Iswanti Laras(1402305012)

Program Studi FisioterapiFakultas KedokteranUniversitas Udayana2014

SISTEM KARDIOVASKULERSistem kardiovaskuler merupakan suatu sistem yang secara umum berperan mengedarkan darah ke seluruh tubuh, sekaligus membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh serta mengangkut semua zat buangan. Sistem ini melibatkan jantung, pembuluh darah dan darah. Jantung adalah organ berongga dan berotot yang memompa semua darah; sebanyak lebih kurang lima liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran per menit atau lebih cepat di saat berolahraga. Darah mengalir melalui jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian tubuh. Arteri membawa darah dari jantung ke pembuluhpembuluh yang lebih kecil, lalu ke kapiler-kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena, yang membawa darah kembali ke jantung. Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati venaFungsi sistem kardiovaskuler antara lain:(1) sebagai alat transportasi, mengangkut bahan-bahan yang dibutuhkan sel seperti oksigen, glukosa, dan lain-lain, serta membawa bahan sisa seperti CO2, urea untuk dibuang; (2) sebagai pengatur/regulasi, yang berperan dalam meyampaikan hormone ke organ target, serta berperan dalam regulasi suhu;(3) sebagai proteksi, ikut berperan dalam sistem imunitas tubuh dan pembekuan darah.Penyakit Cardiovascular adalah nama untuk sekelompok gangguan jantung dan pembuluh darah yang termasuk sebagai berikut :1. ARTEROSLEROSIS merupakan penyakit yang terjadi karena arteri/saluran darah ke jantung mengalami penyempit. Penyempitan ini terjadi akibat penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinngan ikat, perkapuran dan pembekuan darah. Semua proses ini akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah koroner. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan suplai nutrisi seperti kekurangan aliran darah, oksigen dan nutrisi lain yang dibawa darah. Lama kelamaan hal ini dapat menimbulkan berbagai akibat serius saperti jantung koroner.2. JANTUNG KORONER. Pola hidup manusia yang kurang sehat akan meningkatkan kecenderungan manusia menderitagula darah tinggi, kolesterol, tekanan darah tinggi, dan kegemukan (obesitas). Hal itu mengakibatkan tumbuhnya area kecil benjolan kecil di dalam pembuluh darah. Benjolan ini disebut plak dan terbentuk karena kolesterol, lemak, dan sel yang tumbuh berlebihan pada lapisan pembuluh darah otot. Plak ini dapat mulai terbentuk sejak masa muda maupun semasa kanak-kanak.Penyebab jantung koroner paling umum adalah penyumbatan (oklusi) arteri koroner setelah pecahnya plak aterosklerotik, yaitu tumpukan lipid (asam lemak) dan sel-sel darah putih pada dinding arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Plak yang pecah menciptakan gumpalan-gumpalan bekuan darah. Jika bekuan cukup besar maka dapat menutup sebagian atau seluruh arteri, yang mengakibatkan Jantung Koroner. Faktor-faktor risiko utama jantung koroner : Tingkat Kolesterol yang tinggi. Tekanan darah tinggi Kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan menambah risiko penyakit jantung, demikian juga tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes type 2. Diabetes. Baik diabetes type 1 dan type 2 menambah risiko jantung koroner. Merokok. Merokok merusak pembuluh darah dan jantung, menyebabkan semakin tinggi kemungkinan terkena penyakit jantung. Gaya hidup yang kurang gerakan. Anggota keluarga yang berpenyakit jantung. Jika anggota keluarga ada yang memiliki riwayat jantung, artinya kita mempunyai gen yang dapat menambah risiko terhadap masalah jantung. Atau dapat diartikan mempunyai kecenderungan terkena risiko.3. HIPERTENSI adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia. Namun secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140 mmhg sistolik atau 90 mmhg diastolik [ditulis 140/90]4. STROKE dapat timbul akibat pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpanjan tekanan tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak mengalami hipotropi dan menebal sehingga aliran darah ke daerah daerah diperdarahinya berkurang. Penyakit Cardiovascular adalah penyakit nomor satu penyebab kematian di dunia dimana lebih banyak orang meninggal setiap tahun dibandingkan dari penyebab lain. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat cardiovascular pada tahun 2008, atau sebesar 30% dari jumlah kematian dunia. Dari kematian yang disebabkan oleh penyakit cardiovascular, diperkirakan 7,3 juta orang disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 6,2 juta orang disebabkan oleh stroke.Tingkat kematian akibat penyakit cardiovascular di Negara miskin dan berkembang mencapai 80% total kematian dunia dan terjadi sama antara pria dan wanita. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), pada tahun 2030 hampir 23,6 juta orang akan meninggal dunia akibat penyakit cardiovascular. Ini artinya penyakit ini tetap menjadi penyebab utama pada kematian tunggal.Berdasarkan KMK Nomor 376 tentang standar profesi fisioterapi, dinyatakan bahwa cakupan pelayanan fisioterapi adalah sebagai berikut :PromotifPromotif merupakan suatu langkah mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan bagi individu dan masyarakat. Tindakan promotif yang dilakukan dalam penanganan penyakit jantung koroner dengan mengadakan penyuluhan mengenai penyakit jantung koroner. Materi yang diberikan meliputi pengenalan penyakit jantung koroner, bahaya penyakit, dan cara pencegahannya.PreventifPreventif merupakan sebuah tindakan pencegahan. Dalam ruang lingkup pelayanan fisioterapi pencegahan dilakukan pada penyakit yang memungkinkan pasien mengalami gangguan gerak. Adapun tips pencegahannya yaitu :1. Menjaga rutinitas fisik dan berolahraga. 2. Menyeimbangkan jumlah kalori yang didapat dengan aktivitas fisik dan berolahraga3. Menurunkan berat badan apabila terjadi obesitas4. Berhenti merokok dan menghindari orang yang merokok5. Mengontrol tekanan darah6. Mengontrol kadar gula darah (diabetes)7. Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh,kolestrol,gula,dan garam serta memperbanyak konsumsi buah dan sayuran .

Kuratif & RehabilitatifProses ini merupakan proses dimana dilakukannya pemulihan integritas sistem tubuh, memaksimalkan fungsi tubuh, meminimalkan ketidakmampuan, dan meningkatkan kualitas hidup.

Progam latihan fisik rehabilitatif bagi penderita gangguan jantung bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik tubuh, mencegah perburukan, dan membantu pasien untuk kembali dapat beraktivitas fisik sebelum mengalami gangguan jantung. Manfaat dari latihan fisik yaitu : Mengurangi efek samping fisiologis dan psikologis tirah baring di rumah sakit Untuk memonitor kondisi fisiologis penderita Mempercepat proses pemulihan dan kemampuan untuk kembali pada level aktivitas sebelum terkena gangguanStruktur Progam Rehabilitasi :I. Fase I: Inpatient (rawat inap di dalam rumah sakit)Dilakukan sejak 48 jam setelah gangguan jantung sepanjang tidak terdapat ada kontraindikasi. Dilakukan pada gerakan terbatas pada aktivitas sehari-hari misalnya gerakan tangan dan kaki dan pengubahan postur. Manfaat dari latihan fisik pada fase ini sebagai bahan survailance tambahan, melatih pasien untuk dapat melaksanakan aktivitas pada aktivitas sehari-hari , untuk menghindari efek fisiologis dan psikologis negatif pada bedrest.Tujuannya disesuaikan dengan kondisi pasien. Contoh aktivitas pada fase inpatient Kelas GerakanContoh Aktivitas

Kelas IDuduk di tempat tidur dengan bantuanDuduk di kursi 15-30 menit, 2-3 kali sehari

Kelas IIDuduk di tempat tidur tanpa bantuanBerjalan di dalam ruangan

Kelas IIIDuduk dan berdiri secara mandiriBerjalan dengan jarak 15-30 meter dengan bantuan 3 kali sehari

Kelas IVMelakukan perawatan diri secara mandiri Berjalan dengan jarak 50-70 meter dengan bantuan 3-4 kali sehari

Kelas VBerjalan dengan jarak 80-150 meter mandiri 3-4 kali sehari

II. Fase II : Out-patient (rawat jalan)Progam ini dilakukan segara dilakukan setelah pemulangan dari RS dengan tujuan utama dari progam ini adalah untuk mengembalikan kemampuan fisik pasien pada keadaan sebelum sakit. Progam ini diharapkan dapat memberi dukungan dan dapat membimbing penderita gangguan jantung untuk mengatasi masalah-masalah kesehatannya. Pada prinsipnya, tujuan dari fase ini adalah untuk memberi latihan rehabilitasi fisik seseorang penderita gangguan jantung agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari seperti sedia kala. Pada setiap latihan dilakukan pengulangan sebanyak 10 kali dan dilakukan dua kali sehari. Tiap latihan dilakukan pelatihan nafas yang baik karena apabila dilakukan penahanan nafas dapat terjadi peningkatan tekanan darah dan meningkatkan beban kerja jantung. Pada hari ke 4 dan ke 5 dapat ditambahkan beban sebesar 250 gram pada tangan.Latihan-latihan fase ini meliputi :1. Latihan I (Latihan Siku)Cara : - Berdiri dengan siku menekuk dan dikatupkan pada dada-Luruskan siku ke arah depan-Tekuk kembali siku-Ulangi 10 kali2. Latihan Elevasi Tangan Cara:- Berdiri dengan siku menekuk di dada -Luruskan siku dan arah lengan ke atas -Tekuk kembali ke posisi semula -Ulangi 10 kali3. Latihan Ekstensi lenganCara:-Berdiri dengan siku menekuk ke arah dada-Lengan direntangkan ke arah disamping pinggang.-Katupkan kembali lengan pada dada- Ulangi 10 kali4. Latihan Elevasi Lengan IICara:- Berdiri , kaki membuka selebar bahu dan lengan disamping badan-Dengan tetap meluruskan siku angkat lengan keatas kepala-Turunkan lengan kembali ke samping badan-Ulangi 10 kali5. Latihan Lengan Gerak MelingkarCara :- Berdiri , kaki membuka selebar bahu dan lengan disamping badan-Rentangkan tangan setinggi bahu-Gerakkan secara melingkar tangan dan lengan dengan arah depan dengan tetap meluruskan siku-Ulangi 10 kali

6. Latihan Jalan di Tempat (hari ke 5)Cara: - Berdiri , kaki membuka selebar bahu dengan lengan ditekuk ke depan-Angkat satu kaki dengan menekuk lutut seperti saat berbaris-Ayunkan lengan untuk membantu menjaga keseimbangan-Ulangi 10 kali7. Latihan Menekuk PinggangCara:- Berdiri , kaki membuka selebar bahu-Tekuk lengan sehingga tangan menyentuh pinggang kanan-Pertahankan kaki dan punggung tetap lurus-Ulangi 10 kali-Tekuk lengan sehingga tangan menyentuh pinggang kiri-Ulangi 10 kali8. Latihan Memutar PinggangCara :-Berdiri , kaki membuka selebar bahu,tekuk lengan dan tempatkan tangan di pinggang-Putar tubuh ke kanan dan kemudian kembali- Putar tubuh ke kiri dan kemudian kembali-Ulangi 10 kali9. Latihan Menyentuh Lutut (Hari ke 7)Cara:- Berdiri , kaki membuka selebar bahu, lengan diangkat diatas kepala- Tekuk punggung sampai tangan menyentuh lutut-Angkat kembali lengan ke atas kepala-Putar tubuh ke kiri dan kemudian kembali-Ulangi 10 kali 10. Latihan Menekuk Lutut (Mulai minggu ke 3)Cara : - Berdiri , kaki membuka selebar bahu, tangan menyentuh pinggang-Tekuk punggung ke depan dengan lutut juga menekuk-Kembali luruskan punggung-Ualngi 10 kaliIII. Fase III : Fase Pemeliharaan Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melanjutkan ke fase pemeliharaan adalah kapasitas fungsional pasien, status klinis serta tingkat pengetahuanpasien tentang gangguan jantung yang dialaminya. Progam latihan pada fase pemeliharaan pada dasarnya sama dengan indivu normal dengan penekanan pada latihan jenis aerobik.

Salah satu upayanya adalah dengan melakukan senam jantung sehat. Senam untuk jantung sehat adalah terapi yang sering dilakukan oleh para penderita penya3kit jantung dan senam ini dipercaya dapat memperlancar aliran darah pada jantung.

DAFTAR PUSTAKAArovah, Novita Intan. Progam Latihan Fisikrehabilitatif Pada Penderita Penyakit Jantung. Yogyakarta : FIK UNYCorwin, Elizabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.Kurniasari, Santi Dwi, dkk. Penatalaksanaan Fisioterapi pada Kondisi Aorta Insufiensi NHYA II. Kalaten : Prodi Fisioterapi UNIKAL.Jones, Mary, dkk. 2003. Biologi (As Level and A Level). Cambridge University Press.Price, Sylvia Anderson. Wilson, Lorraine Mccarty. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC.KEMENKES. 2007. KEPUTUSAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 376 /MENKES/SK/III/2007 TENTANG STANDAR PROFESI FISIOTERAPI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Diakses pada 1/9/2014.