kapsel jenk asam basa

39
ASAM DAN BASA OLEH I KT ANGGER BAJRA SENA (1113031030) PUTU EKA ANDIPA SURYANADA (1113031051) SAUFAYURO (1113031058) I MD BUDIYASA (1113031062) PT ANGGA RADITYA (1113031065) “OM SWASTIYASTU”

Upload: eka-andipa-suryanada

Post on 28-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asam basa

TRANSCRIPT

Page 1: kapsel jenk asam basa

ASAM DAN BASA

OLEHI KT ANGGER BAJRA SENA(1113031030)PUTU EKA ANDIPA SURYANADA(1113031051)SAUFAYURO(1113031058)I MD BUDIYASA(1113031062)PT ANGGA RADITYA(1113031065)

“OM SWASTIYASTU”

Page 2: kapsel jenk asam basa

Asam basa

Menurut Arhenius

Menurt Brownsted-Lowry

Menurut Lewis

Page 3: kapsel jenk asam basa

Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air melepakan ion H+, sedangkan basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah ion H+, sedangkan pembawa sifat basa adalah ion OH–.

Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut : HxZ x H+ + Zx

Jumlah ion H+ yang dapat dihasilkan oleh 1 molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion negatif yang terbentuk dari asam setelah melepaskan ion H+ disebut ion sisa asam.

Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang dalam air terurai sebagai berikut.M(OH)x Mx+ + x OH–

Page 4: kapsel jenk asam basa

Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton.

• Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (donor proton) dan sebagai basa (akseptor proton).

• Zat seperti itu bersifat amfiprotik (amfoter).

Menurut Brownsted - Lowry

Perhatikan contoh berikut :NH4 + (aq)  +  H2O(l)    NH3(aq) + H3O+

(aq)

asam                basaH2O(l)  + NH3(aq)   NH4

+(aq)  +  OH–

(aq)

asam          basa

Asam dan Basa Konjugasi• Suatu asam setelah melepas satu proton

akan membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam tersebut.

• Sedangkan basa yang telah menerima proton menjadi asam konjugasi.

Page 5: kapsel jenk asam basa

Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena hal-hal berikut :• Konsep asam-basa Bronsted-Lowry

tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.

• Asam-basa Bronsted-Lowry tidak hanya berupa molekul, tetapi juga dapat berupa kation atau anion. Konsep asam-basa ronsted-Lowry dapat menjelaskan sifat asam dari NH4Cl. Dalam NH4Cl, yang bersifat asam adalah ion NH4+ karena dalam air dapat melepas proton.

pasangan asam-basa setelah terjadi serah-terima proton dinamakan asam-basa konjugasi.Contohnya :

Page 6: kapsel jenk asam basa

• Asam menurut Lewis adalah zat yang dapat menerima pasangan electron (akseptor pasangan electron)

• Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan electron (donor pasangan electron).

Untuk menjelaskan reaksi ini menggunakan teori Lewis, nyatakan reaksi sebagai reaksi ion:

HCl ↔ H+ + Cl-                     

NaOH ↔ Na+ + OH-

NaCl ↔ Na+  + Cl-                 

H2OReaksi ion bersihnya adalah :H+ + OH-↔ H2O(l)

Ikatan kovalen koordinasi antara H dan O yang terbentuk akibat transfer sepasang elektron dari OH- ke H+

Menurut Lewis

Contoh :reaksi asam basa antara larutan HCl dan NaOH menurut teori Arhenius dapat dijelaskan dengan menggunakan teori Lewis Reaksi antara larutan HCl dan NaOH ;HCl(aq) + NaOH(aq)  ↔ NaCl(aq) + H2O(l)

Page 7: kapsel jenk asam basa

Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan Arhenius dan Bronsted Lowry , karena :• Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang

berlangsung dalam pelarut air, pelarut bukan air, dan tanpa pelarut sama sekali.

• Teori Lewis dapat menjelaskan reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton (H+), seperti reaksi antara BF3 dan NH3.

 

Page 8: kapsel jenk asam basa

DERAJAT KEASAMAN

Derajat atau tingkat keasaman ( pH ) suatu larutan bergantung pada konsentrasi ion H+ dalam

larutan tersebut. Tingkat keasaman berbanding terbalik dengan nilai pH, artinya : semakin asam

larutan, maka semakin kecil nilai pH-nya dan sebaliknya.

Analogi dengan pH ( sebagai cara untuk

menyatakan konsentrasi ion H+ ), maka

konsentrasi ion OH- juga dapat dinyatakan

dengan cara yang sama, yaitu dengan pOH.

Dirumuskan :

pH = - log [ H+ ]

[ H+ ] = 10- pH

pOH = - log [OH- ]

[OH- ] = 10- pOH

Page 9: kapsel jenk asam basa

Air merupakan elektrolit sangat lemah, karena sebagian

molekul air akan terionisasi sebagai berikut :

Tetapan Kesetimbangan Air ( Kw )

Besarnya tetapan kesetimbangannya ( Kc ) :Oleh karena jumlah molekul air yang terionisasi

sangat sedikit, maka dapat dianggap bahwa

[H2O] tetap; sehingga :

Page 10: kapsel jenk asam basa

Menggunakan beberapa indikator

Pengukuran pH

No Indikator Trayek pH Perubahan Warna

1 Metil jingga / oranye ( MO ) 3,1 – 4,4 Merah ke kuning

2 Metil merah ( MR ) 4,2 – 6,2 Merah ke kuning

3 Kertas lakmus 4,5 – 8,3 Merah ke biru

4 Bromtimol biru ( BTB ) 6,0 – 7,6 Kuning ke biru

5 Fenolftalein ( PP ) 8,0 – 9,6 Tak berwarna ke merah ungu

Indikator asam-basa memiliki daerah pH yang berbeda-

beda.

Page 11: kapsel jenk asam basa

Adalah gabungan dari beberapa indikator tunggal, yaitu : metil jingga, metil merah, bromtimol biru dan

fenolftalein.

Salah 1 indikator jenis ini adalah kertas pH.

Caranya : kertas pH dicelupkan ke dalam larutan yang akan ditentukan pH-nya, kemudian kertas pH

akan mengalami perubahan warna sesuai dengan pH larutan. Kemudian warna dicocokkan dengan warna

yang tertera pada kemasan indikator universal ( tabel panduan warna ).

Menggunakan indikator universal

Adalah alat untuk mengukur pH larutan dengan cara mencelupkan elektrode’nya ke dalam larutan yang

akan ditentukan pH-nya. Besarnya pH larutan dapat dibaca pada layar pHmeter.

Menggunakan pHmeter

Page 12: kapsel jenk asam basa

Kekuatan Asam

Derajat Ionisasi

mulamulazatjumlah

mengionyangzatjumlah

Tetapan Ionisasi Asam ( Ka )

][

]].[[

HA

AHKa

HA(aq ) H+(aq) + A-(aq)

Page 13: kapsel jenk asam basa

Hubungan derajat ionisasi ( ) dengan tetapan ionisasi asam ( Ka )

Awal : Reaksi : - M. + M. + M. Setimbang : M( 1- ) M.

M.

HA(aq) H+(aq) + A-(aq)

HA(aq) H+(aq) + A-(aq)

- -M)1.(

..

M

MxMKa

M

MxMKa

..

MKa

α

M

Ka

MKa

2

2.

Page 14: kapsel jenk asam basa

Lanjutan

H2SO4(aq) 2 H+(aq) + SO42-(aq)

asamvalensixMa][H

Asam kuat Asam lemah

Ma xKa][H

αxMa][H

Asam Polivalen ( Poliprotik )

H2SO4

Untuk asam lemah polivalen :

Keterangan :Ma = konsentrasi asam

H2SO4(aq) H+(aq) + HSO4-(aq)

HSO4-(aq) H+(aq) + SO4

2-(aq)

Tahap 1

Tahap 2

aM xKa1][H

Page 15: kapsel jenk asam basa

Kekuatan Basa

Derajat Ionisasi

mulamulazatjumlah

mengionyangzatjumlah

Tetapan Ionisasi Asam ( Kb )

LOH(aq) L+(aq) + OH-(aq)

][

]].[[

LOH

OHLKb

MKb

α

M

Kb

MKb

2

2.

Page 16: kapsel jenk asam basa

Lanjutan

Basa kuat Basa lemah

Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2 OH-(aq)

M

basavalensixMb][OH

Mb xKb][OH

xMb][OH

Reaksi antara Asam dengan Basa (penetralan)

Asam + Basa Garam + Air

Page 17: kapsel jenk asam basa

Lanjutan

Beberapa reaksi yang lain

Asam + Oksida Basa Garam + Air

Oksida Asam + Basa Garam + Air

Oksida Asam + Oksida Basa Garam

Asam + Amonia Garam Amonium

• Jika mol H+ = mol OH- maka campuran bersifat netral.• Jika mol H+ > mol OH- maka campuran bersifat asam dan

konsentrasi ion H+ dalam campuran hanya ditentukan oleh jumlah mol ion H+ yang tersisa.

• Jika mol H+ < mol OH- maka campuran bersifat basa dan konsentrasi ion OH- dalam campuran hanya ditentukan oleh jumlah mol ion OH- yang tersisa.

Page 18: kapsel jenk asam basa

TITRASI ASAM BASA

• Pengertian Titrasi

• Prinsip Titrasi Asam basa

• Cara Menentukan Titik Ekuivalen

• Rumus Umum Titrasi

• Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa

• Cara Melakukan Titrasi Asam Basa

Page 19: kapsel jenk asam basa

A. Pengertian Titrasi

Titrasi = metoda yang digunakan untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya

Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi. contoh : bila melibatkan reaksi asam basa maka disebut sebagai titrasi asam basa

Zat yang akan ditentukan kadarnya disebut sebagai “titran”

zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai “titer”

Page 20: kapsel jenk asam basa

B. Prinsip Titrasi Asam basa

• Titrasi asam basa = asam maupun basa = reaksi penetralan

• Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

Titrant ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”. Pada saat titik ekuivalen ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.

Page 21: kapsel jenk asam basa

C. Jenis-Jenis Kurva Titrasi Asam - Basa

1.Titrasi Asam Kuat oleh Basa Kuat

2.Titrasi Basa Kuat oleh Asam Kuat

3.Titrasi Asam Lemah oleh Basa Kuat

4.Titrasi Basa Lemah oleh Asam Kuat

Page 22: kapsel jenk asam basa

1. Kurva Titrasi Asam Kuat oleh Basa KuatMisal : Kurva Titrasi HCl 0,1 M dengan

NaOH 0,1 M

Volume NaOH 0,1 M (ml)

pH

0 1,00

10 1,17

20 1,37

30 1,60

40 1,95

50 7,00

60 11,96

70 12,22

80 12,36

90 12,46

100 12,56

Page 23: kapsel jenk asam basa

Indikator yang digunakan adalah Fenolftalein (trayek perubahan warna pH = 8,0 – 9,6)

Titik ekivalen tepat pada pH 7

Page 24: kapsel jenk asam basa

2. Kurva titrasi basa kuat oleh asam kuatMisal : Kurva Titrasi KOH 0,1 M dengan HCl 0,1 M

Volume HCl 0,1 M (ml)

pH

0 13,00

10 12,83

20 12,63

30 12,40

40 12,05

50 7,00

60 2,04

70 1,78

80 1,64

90 1,54

100 1,48

Page 25: kapsel jenk asam basa

Indikator yang digunakan adalah metil merah (trayek pH = 4,2 – 6,3)

Titik ekivalen tepat pada pH 7

Page 26: kapsel jenk asam basa

3. Kurva titrasi asam lemah oleh basa kuatMisal : kurva titrasi CH3COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M

• Garis hitam tebal memperlihatkan kurva

titrasi asam lemah dengan basa kuat,

dalam hal ini CH3COOH dengan NaOH.

Garis putus-putus memperlihatkan kurva

titrasi 50 mL asam kuat 0,1 M oleh basa

kuat 0,1 M

Indikator yang digunakan Fenolftalein

Titik ekivalen berada diatas 7 (antara 8 dan

9)

Page 27: kapsel jenk asam basa

4. Kurva titrasi basa lemah oleh asam kuatMisal : kurva titrasi NH3 0,1 M dengan HCl 0,1 M

Garis hitam tebal menunjukkan kurva titrasi

basa lemah oleh asam kuat, dalam hal ini

larutan NH3 oleh larutan HCl. Garis putus-

putus merupakan kurva titrasi 50 mL basa

kuat 0,1 M oleh asam kuat 0,1 M.

Indikator yang digunakan Fmetil merah

(trayek pH = 4,2 – 6,3)

Titik ekivalen berada dibawah 7 (antara 5

dan 6)

Page 28: kapsel jenk asam basa

Indikator yang digunakan dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perubahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes

Cara Menentukan Titik EkuivalenDua cara umum

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.

ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent

Cara ke-2kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis

cara yang lebih mudah

1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot antara pH dengan volume titrant untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.

2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.

Page 29: kapsel jenk asam basa

Rumus Umum Titrasi

Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:

keterangan :N = NormalitasV = VolumeM = Molaritasn = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)

mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa

Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:

Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:

N x V asam = N x V basa

n x M x V asam = n x V x M basa

Page 30: kapsel jenk asam basa

F. Cara Melakukan Titrasi Asam Basa

1.Zat penitrasi (titran) yang merupakan larutan baku dimasukkan ke dalam buret yang telah ditera

2.Zat yang dititrasi (titrat) ditempatkan pada wadah (gelas kimia atau erlenmeyer).Ditempatkan tepat dibawah buret berisi titran

3.Tambahkan indikator yang sesuai pada titrat, misalnya, indikator fenoftalien

4.Rangkai alat titrasi dengan baik. Buret harus berdiri tegak, wadah titrat tepat dibawah ujung buret, dan tempatkan sehelai kertas putih atau tissu putih di bawah wadah titrat

5.Atur titran yang keluar dari buret (titran dikeluarkan sedikit demi sedikit) sampai larutan di dalam gelas kimia menunjukkan perubahan warna dan diperoleh titik akhir titrasi. Hentikan titrasi!

Set Alat Titrasi

Page 31: kapsel jenk asam basa

LARUTAN PENYANGGA

KOMPOSISI DARI LARUTAN PENYANGGA

CARA KERJA LARUTAN PENYANGGA

MENGHITUNG pH LARUTAN PENYANGGA

SIFAT LARUTAN PENYANGGA

KEGUNAAN LARUTAN PENYANGGA

Page 32: kapsel jenk asam basa

• Campuran zat terlarut yang melindungi suatu sistem dari (asam) H+ atau (basa) OH- (Brady, 2012).

• Larutan yang dapat menyangga (mempertahankan) pH, memiliki pH konstan terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa (Utami, 2007).

LARUTAN PENYANGGA

KOMPOSISI DARI LARUTAN PENYANGGA

Asam lemahBasa

Konjugasi

Basa lemahAsam

Konjugasi

LARUTAN PENYANGGA

ASAM

LARUTAN PENYANGGA

BASA

Page 33: kapsel jenk asam basa

CARA KERJA LARUTAN PENYANGGA

Menetralkan

Asam

Basa

Contoh:Asam asetat (CH3COOH), dan ion asetat (CH3COO-) berasal dari garam CH3COONa •Penambahan sedikit asamH+ (aq) + CH3COO- (aq) CH3COOH (aq)

•Penambahan sedikit basaCH3COOH(aq) + OH- (aq) CH3COO- (aq) +

H2O(l)

Page 34: kapsel jenk asam basa

MENGHITUNG pH LARUTAN PENYANGGA

LARUTAN PENYANGGA ASAM

HX (aq) H+

(aq) + X- (aq)

Page 35: kapsel jenk asam basa

LARUTAN PENYANGGA BASA

XOH (aq) X+

(aq) + OH- (aq)

Page 36: kapsel jenk asam basa

• pH larutan penyangga tidak berubah pada penambahan sedikit asam atau basa kuat atau pengenceran.

• pH larutan penyangga berubah pada penambahan asam kuat atau basa kuat yang menghabiskan komponen larutan penyangga

• Daya penyangga suatu larutan penyangga bergantung pada jumlah mol komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah mol basa lemah dan asam konjugasinya.

SIFAT LARUTAN PENYANGGA

Page 37: kapsel jenk asam basa

1.Dalam tubuh makhluk hidup terdapat sistem penyangga yang berfungsi untuk mempertahankan pH, seperti:

a.Buffer darah

pH darah berkisar 7,35 – 7,45. Ketika pH darah lebih kecil dari 7,35 disebut keadaan asidosis. Jika pH darah lebih kecil dari 7,0 atau lebih besar dari 7,8 maka akan menyebabkan kematian. Untuk menjaga agar pH darah tidak berubah, maka dalam darah terdapat sistem penyangga H2Co3 dan HCO3.

b. Buffer cairan tubuh

Dalam cairan sel tubuh terdapat sistm penyangga H2PO4

- dan HPO42. Campuran penyangga tersebut

berperan juga dalam ekskresi ion H+ pada ginjal.

KEGUNAAN LARUTAN PENYANGGA

Page 38: kapsel jenk asam basa

2. Dalam industri farmasi, larutan penyangga berperan dalam pembuatan obat-obatan, agar zat aktif obat tersebut mempunyai pH tertentu. Larutan penyangga yang umum digunakan dalam industri farmasi adalah larutan penyangga asam basa konjugasi senyawa fosfat.

KEGUNAAN LARUTAN PENYANGGA

Page 39: kapsel jenk asam basa

TERIMA KASIH