kantor kesehatan pelabuhan kelas iii poso … · teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan...
TRANSCRIPT
RENCANA KINERJA TAHUNAN
2019
KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III POSO
DIREKTORAT JENDERAL P2P
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya, Rencana Kinerja Tahunan, Tahun 2019
dapat diselesaikan.
Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam
rencana strategis yang akan dilaksanakan melalui berbagai kegiatan tahunan. Dalam perencanaan kinerja
ini ditetapkan rencana capaian ( target ) untuk satu tahun anggaran.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon saran
membangun demi penyempurnaan di tahun yang akan datang.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerjasama
dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso ini dan semoga
Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk serta memberikan kekuatan kepada kita semua dalam
melaksanakan tugas kita.
Poso, Januari 2019
Kepala KKP Kelas III Poso,
Syaifudin Labanu, SH., MM NIP. 196102251986031001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Visi dan Misi
Merujuk kepada Visi Presiden Republik Indonesia “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, Visi Kantor Kesehatan
Pelabuhan Poso adalah “Bebas Dari Rantai Penularan Penyakit Kekarantinaan dan Penyakit
Menular Potensial Wabah”. Untuk mencapai masyarakat sehat dan mandiri dan berkeadilan
Kementerian Kesehatan telah menetapkan misi, yaitu: 1) Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani; 2)
Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu, dan berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya
kesehatan; dan 4) Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.
Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka Misi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
III Poso adalah :
1. Pelaksanaan pelayanan kesehatan, kekarantinaan, pengamatan dan kajian kekarantinaan,
pengendalian resiko lingkungan dan surveilans kesehatan pelabuhan serta penyakit menular
potensial wabah, penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali.
2. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara
serta pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi dan kimia.
3. Pelaksanaan Sentra / Simpul Jejaring Survailans Epidemiologi, jejaring kerja kemitraan dan
teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan dan lintas batas darat sesuai penyakit yang
berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional.
4. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja kesiapsigaan, dan penanggulangan Kejadian
Luar Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan serta kesehatan Matra termasuk
penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk dan advokasi kesehatan kerja di
lingkungan pelabuhan / Bandara dan Lintas Batas Darat Negara.
5. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan, sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetik dan
alat kesehatan serta bahan aktif aditif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen
OMKABA impor serta pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya di wilayah kerja
bandara, pelabuhan dan lintas darat negara.
6. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, lintas batas darat negara,
Ketatausahaan dan kerumah tanggaan KKP
2. Gambaran Kondisi Umum
Tantangan pembangunan kesehatan semakin kompleks, Tantangan tersebut diantaranya
semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu, beban
ganda penyakit (di satu sisi, angka kesakitan penyakit infeksi masih tinggi namun di sisi lain penyakit
tidak menular mengalami peningkatan yang cukup bermakna), disparitas status kesehatan antar
wilayah cukup besar, terutama di wilayah timur (daerah terpencil, perbatasan dan
kepulauan/DTPK), peningkatan kebutuhan distribusi obat yang bermutu dan terjangkau; jumlah
SDM Kesehatan kurang, disertai distribusi yang tidak merata, adanya potensi masalah kesehatan
akibat bencana dan perubahan iklim, serta integrasi pembangunan infrastruktur kesehatan yang
melibatkan lintas sektor di lingkungan pemerintah, Pusat-Daerah, dan Swasta.
Dalam studi mengenai Beban Penyakit, Trauma dan Faktor Risiko di Indonesia tahun 2010
diketahui ada tiga besar penyakit penyebab kematian di Indonesia. Di urutan pertama adalah
stroke, tuberkulosis, dan kecelakaan lalu lintas. Kondisi ini menunjukkan Indonesia sedang menuju
pada masa transisi dari negara berkembang ke negara maju. Dari pola penyakit, Indonesia pada
transisi menuju negara maju dengan pendapatan per kapita lebih tinggi. Pola penyakit negara maju
adalah penyakit tidak menular seperti stroke, hipertensi, jantung, kanker, dan sebagainya.
Sementara penyakit menular seperti tuberkulosis dan diare, lebih banyak terjadi di negara miskin.
Sementara itu di wilayah Indonesia Timur masalah sanitasi dan kebersihan masih jadi persoalan.
Disamping isu beban penyakit dan faktor risiko, isu lain yang muncul dalam pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan adalah perubahan lingkungan strategis baik global, regional
maupun nasional. Beberapa yang kita hadapi kedepan antara lain :
1. Perkembangan Penduduk. Pertumbuhan penduduk Indonesia ditandai dengan adanya window
opportunity di mana rasio ketergantungannya positif, yaitu jumlah penduduk usia produktif
lebih banyak dari pada yang usia non-produktif, yang puncaknya terjadi sekitar tahun 2030.
2. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara efektif pada tanggal 1 Januari 2018.
Pemberlakukan ASEAN Community yang mencakup total populasi lebih dari 560 juta jiwa, akan
memberikan peluang (akses pasar) sekaligus tantangan tersendiri bagi Indonesia. Implementasi
ASEAN Economic Community, yang mencakup liberalisasi perdagangan barang dan jasa serta
investasi sektor kesehatan.
3. Berakhirnya agenda Millennium Development Goals (MDGs) pada tahun 2016, banyak negara
mengakui keberhasilan dari MDGs sebagai pendorong tindakantindakan untuk mengurangi
kemiskinan dan meningkatkan pembangunan masyarakat. Khususnya dalam bentuk dukungan
politik. Kelanjutan program ini disebut Sustainable Development Goals (SDGs)
4. Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) merupakan respon global yang paling kuat
terhadap tembakau dan produk tembakau (rokok), yang merupakan penyebab berbagai
penyakit fatal 5. Agenda Ketahanan Kesehatan Global (Global Health Securty Agenda/GHSA)
dicanangkan di Washington DC dan Gedung PBB Genewa secara bersamaan pada tanggal 13
Februari 2014.
Melihat tantangan, isu dan perubahan lingkungan strategis diatas serta amanat
Undangundang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-
2019 yang berisi upaya-upaya pembangunan bidang kesehatan yang disusun dan dijabarkan dalam
bentuk program, kegiatan, target, indikator termasuk kerangka regulasi dan kerangka
pendanaannya.
Pembangunan Kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan
pelayanan kesehatan. Sasaran yang akan dicapai dalam Program Indonesia Sehat pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah 2015-2019 (RPJMN 2015-2019) adalah meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan melalui
strategi pembangunan nasional. Dalam Undang Undang No. 36 tahun 2009 disebutkan bahwa
untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
upaya kesehatan yang terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan dalam bentuk kegiatan dengan
strategi pendekatan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dengan telah ditetapkannya RPJMN 2015-2019 melalui Peraturan Presiden nomor 2 tahun
2015 dan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 melalui Keputusan Menteri Kesehatan nomor
HK.02.02/MENKES/52/2015, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso telah menyusun Rencana
Aksi Kegiatan tahun 2015–2019 yang merupakan jabaran kebijakan Kementerian Kesehatan dan
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso termasuk langkah-langkah antisipasi tantangan kegiatan
selama lima tahun mendatang. Dengan adanya SOTK baru maka telah dilakukan revisi pada Rencana
Aksi Program Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso Tahun 2015-2019 dan telah menentukan
sasaran atau kegiatan sekaligus menentukan indikator yang akan dicapai untuk tahun 2019 telah
menentukan 12 (dua belas) indikator kinerja, sebagai berikut :
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD) , KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
5. Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
6. Jumlah sertifikat/ surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
7. Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
8. Jumlah Pelabuhan/ Bandara/ PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
10. Jumlah dokumen manajemen dan tugas teknis lainnya
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
12. Jumlah pengadaan sarana dan prasarana
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Kedudukan
1. Tugas Pokok
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 2348 / MENKES / PER / XI / 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 356 / MENKES / PER / IV / 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, disebutkan bahwa KKP mempunyai tugas
melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans
epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan,
pengawasan OMKABA serta pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul
kembali, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara.
2. Fungsi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 2348 / MENKES / PER / XI / 2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 356 / MENKES / PER / IV / 2008 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan, disebutkan bahwa KKP menyelenggarakan
16 (enam belas) fungsi yaitu :
a. Pelaksanaan kekarantinaan
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
c. Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara
d. Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan penyakit
yang muncul kembali
e. Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia
f. Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang berkaitan
dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional
g. Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiapsiagaan dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa
(KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk penyelenggaraan
kesehatan haji dan perpindahan penduduk
h. Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara
i. Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat kesehatan
serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen kesehatan
OMKABA impor
j. Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya
k. Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara
l. Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara
m. Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan lintas
batas darat negara
n. Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans kesehatan
pelabuhan
o. Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat
negara
p. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP
3. Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 356/Menkes/Per/IV/2008 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Kantor Kesehatan Pelabuhan yang selanjutnya disebut
KKP adalah unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
C. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 356/Menkes/Per/IV/2008 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan. Adapun Struktur Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III
Poso Tahun 2018 dapat dilihat dibawah :
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS III POSO
TAHUN 2018 (Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 2348/Menkes/Per/XI/2011)
Untuk melaksanakan tugas, susunan Organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso
dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala Kantor
Adapun tugas kepala atau pimpinan organisasi adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi bawahan masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-
langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan
memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan.
c. Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan
bertanggungjawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat
pada waktunya.
Kepala Kantor
Syaifudin Labanu, SH.,MM.
NIP. 19610225 198603 1 001
Kasubag Tata Usaha
Faridah, SKM.,MM
NIP. 197602182003122001
Kasie PRL / KLW
Syur Antune, SKM
NIP. 196101061988031004
Kasie Karantina & S.E
Muh. Yasmin Latjeno,SKM
NIP.197601061998031003
Koordinator
Wilker Ampana
Rajab
NIP. 196607251989031002
Koordinator
Wilker Kolonodale
Ilmin Moh. Nasir
NIP.196303041986031
Koordinator
Wilker Bungku
Samson A. Wenas, SKM
NIP.198012302003121001
Koordinator
Wilker Bangkep
Surahmat, SKM
NIP.198803172012121
Jabatan
Fungsional Instalasi
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Sub bagian tata usaha mempunyai tugas melakukan koordinasi dan penyusunan program,
pengelolaan informasi, evaluasi, laporan, urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian,
penyelenggaraan pelatihan, serta perlengkapan dan rumah tangga.
3. Seksi Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan dan koordinasi
pelaksanaan kekarantinaan dan surveilans epidemiologi penyakit, penyakit potensi wabah,
penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, pengawasan alat angkut dan muatannya, lalu
lintas OMKABA, jejaring kerja, kemitraan, serta pengembangan teknologi dan pelatihan teknis
bidang kekarantinaan dan surveilans epidemiologi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas
batas darat Negara.
4. Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan & Kesehatan Lintas Wilayah
Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan dan Kesehatan Lintas Wilayah mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perencanaan, pemantauan, evaluasi, penyusunan laporan dan
koordinasi pengendalian vector dan binatang penular penyakit, pembinaan sanitasi lingkungan,
kesehatan terbatas, kesehatan kerja, kesehatan matra, kesehatan haji, perpindahan penduduk,
penanggulangan bencana, vaksinasi internasional, jejaring kerja, kemitraan, kajian dan
pengembangan teknologi serta pelatihan teknis bidang pengendalian risiko lingkungan dan upaya
kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara.
5. Instalasi
Instalasi merupakan fasilitas penunjang penyelenggaraan operasional Kantor Kesehatan
Pelabuhan dan sebagai penunjang administrasi terdiri dari :
a. Instalasi rawat jalan.
b. Instalasi Data dan Informasi
c. Instalasi Radio dan Komunikasi
d. Instalasi logistik
6. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
a. Sanitarian
b. Entomolog Kesehatan
c. Epidemiologi Kesehatan
d. Dokter
e. Perawat
Pegawai pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso sampai saat ini dengan jumlah
pegawai secara keseluruhan yaitu sebanyak 40 (empat puluh) orang, dan sampai saat ini dari 40
orang tersebut jabatan fungsionalnya yaitu jabatan fungsional umum dan belum ada yang
menduduki jabatan fungsional tertentu.
Sedangkan berdasarkan DIPA Tahun 2019 rencana output tahunan adalah sebagai
berikut :
BAB IV
DANA INDIKATIF, SUMBER DANA SERTA PERKIRAAN MAJU
Dana kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso, bersumber dari dana Anggaran
Pandapatan Belanja Negara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun Anggaran 2019 dan dana
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Kegiatan yang didanai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sejumlah Rp. 9.030.441.000,-
diantaranya terdapat kegiatan yang bersumber dari PNBP sejumlah Rp. 290.250.000,-
BAB V
PENUTUP
Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2019merupakan suatu rencana awal yang ditetapkan untuk
menjadi acuan kinerja bagi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso Tahun Anggaran 2019.
Rencana Kinerja Tahunan adalah penetapan kegiatan tahunan dan indikator kinerja, serta
targetnya berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Aksi
Kegiatan yang menjadi komitmen Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Poso untuk mencapainya dalam
suatu periode (tahunan).
Dalam penyusunan Rencana Kinerja Tahunan tahun anggaran 2019 ini, tentunya masih banyak
kekurangan-kekurangan, untuk itu diharapkan adanya masukan-masukan dari berbagai pihak yang
sifatnya membangun guna perbaikan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan pada masa yang akan datang.
Kepala KKP Kelas III Poso
Syaifudin Labanu, SH.,MM
NIP. 196102251986031001