kanker lambung

Upload: sherly-veronica

Post on 10-Oct-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kanker lambung

TRANSCRIPT

PENUGASAN ARTIKEL ILMIAH

GASTRITIS

BLOK KBTI / SEMESTER I

Disusun Oleh :

NAMA : ADRISA PRAMUDITONIM : 07711069

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

GASTRITIS

DEFINISIGastritis adalah inflamasi (pembengkakan) dari mukosa lambung termasuk gastritis erosiva yang disebabkan oleh iritasi, refluks cairan kandung empedu dan pankreas, haemorrhagic gastritis, infectious gastritis, dan atrofi mukosa lambung.

Inflamasi ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut.(www.fortunestar.co.id/health/?gid=43 - 14k - (20 November 2007)).Pembagian klinis dari gastritis:a. Gastritis akuta adalah inflamasi akuta dari lambung, biasanya terbatas pada mukosa.

b. Gastritis kronik adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun. (Prof.DR.dr Sujono Hadi; GASTROENTEROLOGI. Bandung. Penerbit Alumni;1999. (p182-183,191)).

ETIOLOGI Banyak hal yang dapat menjadi penyebab gastritis. Beberapa penyebab utama dari gastritis adalah Infeksi, iritasi dan reaksi autoimun. Infeksi dapat terjadi baik itu oleh bakteri ataupun virus. Iritasi dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti obat-obatan, alkohol, ekskresi asam lambung berlebihan,muntah kronis dan menelan racun.

Gastritis erosiva biasanya akibat dari sakit yang parah atau dari obat-obatan. Stres, etanol, cairan empedu, Non-Steroidal Anti Inflamatory Drug (NSAID) mengganggu barier mukosa lambung, sehingga mudah terluka dengan asam lambung normal. Infeksi dari H.pylori menimbulkan peptic ulcer disease (PUD). H.pylori berkoloni pada lapisan terdalam lapisan mukosa yang merupakan pelindung dari mukosa lambung dan mengganggu fungsinya sebagai pelindung. NSAID dan aspirin juga mengganggu lapisan mukosa pelindung dengan menghambat aktivitas cyclooxygenase mukosa, menurunkan kadar prostaglandin mukosa. Banyak orang yang terdapat koloni H.pylori dan mengkonsumsi obat-obatan tersebut tidak terjadi gastritis ataupun PUD sehingga disimpulkan ada faktor penting lainnya yang juga ikut berperan.(www.fortunestar.co.id/health/?gid=43 - 14k - (20 November 2007)).

Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan kusa gastritis yang sangat penting. Di negara berkembang prevalensi infeksi Helicobacter pylori pada orang dewasa mendekati 90%. Sedangkan pada anak-anak prevalensi infeksi Helicobacter pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada masa balita. Di Indonesia, prevalensi infeksi kuman Helicobacter pylori yang dinilai dengan urea breath test pada pasien dispepsi dewasa, menunjukkan tendensi menurun. Di negara maju prevalensi infeksi Helicobacter pylori pada anak-anak sangat rendah. Diantara orang dewasa prevalensi infelsi kuman Helicobacter pylori lebih tinggi dari pada anak-anak tetapi lebih rendah dari pada di negara berkembang yakni 30%.

Penggunaan antibiotika, terutama untuk infeksi paru dicurigai mempengaruhi penularan kuman dikomunitas karena antibiotika tersebut mampu mengeradikasi infeksi Helicobacter pylori, walaupun presentase keberhasilannya rendah. Pada awal infeksi oleh kuman Helicobacter pylori mukosa lambung akan menunjukkan respon inflamasi akut. Secara endoskopik sering tampak sebagai erosi dan tukak multiple antrum atau lesi hemorogik. Gastritis akut akibat Helicobacter pylori sering diabaikan oleh pasien sehingga penyakitnya berlanjut menjadi kronik.

Gangguan fungsi sistem imun dihubungkan dengan gastritis kronik setelah di temukan autoanti bodi terhadap faktor intrinsik dan terhadap secretory canalicular structure sel parietal pada pasien dengan anemia pernisiosa. Antibodi terhadap sel parietal mempunyai korelasi yang lebih baik dengan gastritis kronik korpus dalam berbagai gradasi, dibandingkan dengan antibodi terhadap faktor intrinsik. Pasien gastritis kronik yang mengandung antibodi sel parietal dalam serumnya dan menderita anemia pernisiosa. Mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut: menderita gastritis kronik yang secara histologik menunjukkan gambaran gastritis kronik atropik, predominasi korpus dan pada pemeriksaan darah menunjukkan hipergastrinemia, Pasien-pasien tersebut sering juga menderita penyakit lain yang diakibatkan oleh gangguan fungsi sistem imun. Masih harus dibuktikan bahwa infeksi kuman Helicobacter pylori dapat menjadi pemacu reaksi imunologis tersebut. Kecurigaan terhadap peran infeksi Helicobacter pylori diawali dengan kenyataan bahwa pasien yang terinfeksi oleh kuman Heclicobacter pylori mempunyai antibodi terhadap secretory canalicular structure sel parietal jauh lebih tinggi dari pada mereka yang tidak terinfeksi.

Terdapat beberapa jenis virus yang dapat menginfeksi mukosa lambung misalnya enterik rotavirus dan calicivirus. Kedua jenis firus tersebut dapat menimbulkan gastroenteritis, tetapi secara histopatologi tidak spesifik. Hanya cytomegalo virus yang dapat menimbulkan gambaran histopatologi yang khas infeksi cytomegalo virus pada gaster biasanya merupakan bagian dari infeksi pada banyak organ lain terutama pada organ muda dan imunocompromized.

Jamur Candida species, Histoplasma capsulatum dan Mukonaceae dapat menginfeksi mukosa gaster hanya pada pasien imunocompromized. Pasien yang sistem imunnya baik biasanya tidak dapat terinfeksi oleh jamur. Sama dengan jamur, mukosa lambung bukan tempat yang mudah terkena infeksi parasit.

Obat anti-inflamasi nonsteroid merupakan penyebab gastropati yang amat penting. Gastropati akibat OAINS bervariasi sangat luas, dari hanya berupa keluhan nyeri uluhati sampai pada tukak peptik dengan komplikasi pendarahan saluran cerna bagian atas.(Hirlan,Theo Soehardjono; ILMU PENYAKIT DALAM. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2006 p (337-339)).

PATOFISIOLOGI Mekanisme kerusakan mukosa pada gastritis diakibatkan oleh ketidakseimbangan antara faktor-faktor pencernaan, seperti asam lambung dan pepsin dengan produksi mukous, bikarbonat dan aliran darah. (www.fortunestar.co.id/health/?gid=43 - 14k - (20 November 2007)).

MANIFESTASI KLINISPada gastritis akut manifestasi klinisnya sindrom dispepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah. Ditemukan pula pendarahan saluran cerna berupa hematemesis dan melena kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca pendarahan.

Pada gastritis kronik kebanyakan pasien tidak mmpunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. Prof.DR.dr Sujono Hadi; GASTROENTEROLOGI. Bandung. Penerbit Alumni;1999. (p182-183,191).PENEGAKAN DIAGNOSISPengobatan Pengobatan yang dilakukan terhadap gastritis bergantung pada penyebabnya. Pada banyak kasus gastritis, pengurangan dari asam lambung dengan bantuan obat sangat bermanfaat. Antibiotik digunakan untuk menghilangkan infeksi. Penggunaan dari obat-obatan yang mengiritasi lambung juga harus dihentikan. Pengobatan lain juga diperlukan bila timbul komplikasi atau akibat lain dari gastritis.

(www.fortunestar.co.id/health/?gid=43 - 14k - (20 November 2007)).

Kategori obat pada gastritis adalah:

Antasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeri

Acid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi. Proton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung dan menghambat H.pylori.

Cytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus.(www.fortunestar.co.id/health/?gid=43 - 14k - (20 November 2007)).

Beberapa obat pada saluran cerna:

Pankreatin

Indikasi : membantu pencernaan lemak, karbohidrat & protein dan mengatasi gangguan pencernaan (perut kembung, mual, rasa penuh, sering mengeluarkan gas)Efek samping : dapat timbul reaksi alergi, iritasi bukal, perianal

Ranitidin

Indikasi : gastritis, tukak lambungEfek samping : sakit kepala Simetidin

Indikasi : tukak lambung, dispepsia, gastritisEfek samping : diare ringan, lelah, pusing(http://www.medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php?isi_enzym=gangguan_cerna(20 November 2007)).Pemeriksaan RadiologiBiasanya sedikit susah. Dengan pemberian bubur barium yang cukup, disertai pemeriksaan dobel kontras (misal dengan memberi O2 atan dengan gas granule) yang dikombiner dengan kompresi, maka dapat dilihat setiap kelainan mukosa. Misalnya rugae yang kaku dan besar merupakan tanda gastritis hipertrofikans. Tapi bila terlihat gambaran seperti buah semangka, merupakan tanda gastritis atrofikans.(Prof.DR.dr Sujono Hadi; GASTROENTEROLOGI. Bandung. Penerbit Alumni;1999. (p182-183,191)).

MANAJEMEN KLINIS

Pencegahan Cara terbaik untuk mengatasi gastritis adalah melakukan pencegahan, seperti tidak menggunakan obat-obat yang mengiritasi lambung, makan teratur atau tidak terlalu cepat, mengurangi makan makanan yang terlalu pedas dan berminyak, hindari merokok dan banyak minum kopi/alkohol, kurangi stres.(www.fortunestar.co.id/health/?gid=43 - 14k - (20 November 2007)).

DAFTAR PUSTAKAProf.DR.dr Sujono Hadi; GASTROENTEROLOGI. Bandung. Penerbit Alumni;1999. (p182-183,191). Hirlan,Theo Soehardjono; ILMU PENYAKIT DALAM. Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2006 p (337-339).

www.fortunestar.co.id/health/?gid=43 - 14k - (20 November 2007)

http://www.medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php?isi_enzym=gangguan_cerna(20 November 2007)

daftar pustaka1. http://emedicine.com/EMERG/topic380.htm, Last Updated: June 14, 20042. Nelson Textbook of Pediatrics 17th edition (May 2003) hal 1273

Wiki

Blogs

Articles

Image Galleries

_uacct = "UA-1849598-1"; urchinTracker();Mahasiswa menulis artikel ilmiah bidang kesehatan. Daftar topik artikel dapat diakses di halaman topik.1. Ketentuan penulisan:A.Topik ditentukan tim blokB.Panjang tulisan 3-5 halaman A4 spasi 1,5 times new roman 12, margin 4-4-3-3)C.Referensi minimal 2 jurnal nasional atau internasional terbaru (diatas tahun 2002), 2 artikel dari situs terpercaya/ valid, dan atau 2 texbook/ buku terbaru (diatas tahun 2002)D.Mengikuti kaidah penulisan ilmiah.E.Dikumpulkan dalam 2 bentuk yaitu soft copy yang diposting-kan ke www.fkuii.org dan hard copy yang dikumpulkan ke Tutor masing-masing.F.Penulisan daftar pustaka lengkap (jika dari internet alamat situs lengkap sampai ke halaman yang dimaksud, jika dari jurnal lengkap dengan nomor, volume, tahun dan halamannyajika dari buku lengkap dengan edisi atau tahun, penerbit dan halamannya)G.Waktu pengumpulan ke Tutor paling lambat tanggal 23 November 2007, sedangkan up load paling lambat tanggal 30 November 2007 (apabila sudah diupload pada waktu sebelumnya tetapi belum puas, masih diberi kesempatan memperbaiki sampai batas waktu berakhir)

2. Ketentuan Penilaian :

A.Kesesuaian topik dengan isi tulisan.B.Sistematika isi tulisanB.Ketepatan waktu pengumpulan (pengumpulan yang melewati batas waktu tidak akan dinilai)C.Kualitas referensiD.Kesesuaian dengan kaidah penulisan kepustakaan (kutipan dalam naskah dan daftar pustaka)

PAGE 2