kandidiasis kutaneus pada seorang laki

6
Kandidiasis Kutaneus pada Seorang Laki-Laki dengan Riwayat Diabetes Mellitus Dibuat oleh: Lucky Pranajati,Modifikasi terakhir pada Mon 30 of Aug, 2010 [11:47] Abstract Kandidiasis Kutaneus adalah suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur dari genus Candida . Sebagian besar disebabkan oleh Candida albicans, meskipun spesies yang lain pun dapat menimbulkan gejala penyakit kulit superfisial. Bisa terjadi hampir seluruh permukaan tubuh tapi biasanya terjadi di daerah yang lembab, basah, lipatan-lipatan seperti ketiak dan lipatan paha. Infeksi kandida umumnya terjadi terutama pada penderita diabetes dan obesitas. Pemakaian antibiotik, kontrasepsi oral, dan steroid topical meningkatkan resiko terjadinya kandidiasis kutaneus. Manifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal yang mungkin sangat hebat. Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi peradangan, semakin meluas, makula atau papul, mungkin terdapat lesi satelit (lesi yang lebih kecil yang kemudian menjadi lebih besar). Diagnosis ditegakkan berdasarakan pada penampakan kulit, terutama jika ada faktor resiko yang menyertai. Kerokan kulit dapat menunjukkan bentuk jamur yang mendukung candida. Penatalaksanaan dengan menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi dan antijamur. Pada kasus ini, keluhan pasien timbul akibat kulit yang lembab dan adanya riwayat Diabetes Mellitus. Keyword : Kandidiasis Kutaneus, Diabetes Mellitus. History

Upload: tembem-anggraeni-rahmatika

Post on 30-Dec-2014

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

kandidiasis kutaneus

TRANSCRIPT

Page 1: Kandidiasis Kutaneus Pada Seorang Laki

Kandidiasis Kutaneus pada Seorang Laki-Laki dengan Riwayat Diabetes Mellitus

Dibuat oleh: Lucky Pranajati,Modifikasi terakhir pada Mon 30 of Aug, 2010 [11:47]

Abstract

Kandidiasis Kutaneus adalah suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur dari genus

Candida . Sebagian besar disebabkan oleh Candida albicans, meskipun spesies yang lain pun

dapat menimbulkan gejala penyakit kulit superfisial. Bisa terjadi hampir seluruh permukaan

tubuh tapi biasanya terjadi di daerah yang lembab, basah, lipatan-lipatan seperti ketiak dan

lipatan paha. Infeksi kandida umumnya terjadi terutama pada penderita diabetes dan obesitas.

Pemakaian antibiotik, kontrasepsi oral, dan steroid topical meningkatkan resiko terjadinya

kandidiasis kutaneus. Manifestasi klinis yang muncul dapat berupa gatal yang mungkin sangat

hebat. Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi peradangan, semakin meluas, makula

atau papul, mungkin terdapat lesi satelit (lesi yang lebih kecil yang kemudian menjadi lebih

besar). Diagnosis ditegakkan berdasarakan pada penampakan kulit, terutama jika ada faktor

resiko yang menyertai. Kerokan kulit dapat menunjukkan bentuk jamur yang mendukung

candida. Penatalaksanaan dengan menghindari atau menghilangkan faktor predisposisi dan

antijamur. Pada kasus ini, keluhan pasien timbul akibat kulit yang lembab dan adanya riwayat

Diabetes Mellitus.

Keyword : Kandidiasis Kutaneus, Diabetes Mellitus.

History

Seorang laki-laki, Bpk.UW, 50 tahun datang dengan  keluhan utama gatal pada dada, punggung,

tangan, dan lipatan paha. Gatal dirasakan sejak 2 minggu sebelum datang ke RS. Awalnya

berupa bintik-bintik merah di dada dan punggung, kemudian menyebar sampai tangan dan lipat

paha. Gatal terutama jika berkeringat. Tidak terasa nyeri, tidak ada demam sebelumnya, dan

tidak mengeluarkan cairan. Oleh pasien, bintik-bintik merah tersebut diberi salep yang dibelinya

di warung, akan tetapi keluhan tidak berkurang. Riwayat Penyakit Dahulu : pasien belum pernah

mengalami keluhan serupa dan terdapat riwayat Diabetes Mellitus. Riwayat Penyakit Keluarga :

keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan serupa. Pemeriksaan Fisik (Status

Page 2: Kandidiasis Kutaneus Pada Seorang Laki

Dermatologis):  pada regio thorax, abdomen, punggung, extremitas atas dan lipatan paha tampak

papul dengan dasar eritem, erosive, terdapat lesi satelit, multiple dan menyebar. Pemeriksaan

laboratorium : kerokan kulit dengan KOH 10% ditemukan sel-sel ragi, Media Subouroud : koloni

coklat mengkilat, permukaan basah (koloni ragi).

Diagnosis

Kandidiasis Kutaneus pada Seorang Laki-Laki dengan Riwayat Diabetes Mellitus

Terapi

Medikamentosa : Ketokonazol tablet 200 mg 1x sehari, Mikonazol 2% cream 1x sehari,

Mebhidrolin napadisilat tablet 50 mg 2x sehari . Saran : Memakai pakaian yang menyerap

keringat.

Diskusi

Dalam kasus ini, pasien datang dengan  keluhan utama gatal pada dada, punggung, tangan, dan

lipatan paha sejak 2 minggu sebelum datang ke RS. Awalnya berupa bintik-bintik merah di dada

dan punggung, kemudian menyebar sampai tangan dan lipat paha. Gatal terutama jika

berkeringat. Oleh pasien, bintik-bintik merah tersebut diberi salep yang dibelinya di warung,

akan tetapi keluhan tidak berkurang. Terdapat riwayat Diabetes Mellitus. Diabetes, kehamilan,

kontrasepsi oral, antibiotik, kulit yang lembab, pengobatan steroid topikal, endokrinopati yang

menetap, dan faktor yang berkaitan dengan penurunan imunitas seluler menyediakan kesempatan

ragi menjadi patogenik dan memproduksi spora yang banyak pseudohifa atau hifa yang utuh

dengan dinding septa. Ragi hanya menginfeksi lapisan terluar dari epitel membran mukosa dan

kulit (stratum korneum). Lesi pertama berupa pustul yang isinya memotong secara horizontal di

bawah stratum korneum dan yang lebih dalam lagi. Secara klinis ditemukan lesi merah, halus,

permukaan mengkilap, cigarette paper-like, bersisik, dan bercak yang berbatas tegas.1 Pada

pasien ini selain terdapat riwayat diabetes, pasien juga mengatakan bahwa akhir-akhir ini cukup

banyak berkeringat dikarenakan cuaca panas dan aktivitas meningkat. Pada pasien ini,  Status

Dermatologis:  pada regio thorax, abdomen, punggung, extremitas atas dan lipatan paha tampak

papul dengan dasar eritem, erosive, terdapat lesi satelit, multiple dan menyebar. Pemeriksaan

Page 3: Kandidiasis Kutaneus Pada Seorang Laki

laboratorium : kerokan kulit dengan KOH 10% ditemukan sel-sel ragi, Media Subouroud : koloni

coklat mengkilat, permukaan basah (koloni ragi). Diagnosis ditegakkan berdasarakan pada

penampakan kulit, terutama jika ada faktor resiko yang menyertai. Kerokan kulit dapat

menunjukkan bentuk jamur yang mendukung candida.2 Preparat KOH merupakan cara paling

mudah dan metode yang paling efektif untuk mendiagnosis, tapi tidak cukup untuk

menyingkirkan bukti klinis yang lain. Hasil laboratorium dapat dipastikan dengan salin atau

larutan KOH, uji amine whiff, penentuan pH vagina dan kultur dapat mendiagnosis kandidiasis

vulvovaginitis. Kultur dari pustule yang utuh, biopsi jaringan kulit, atau deskuamasi kulit dapat

membantu untuk mendukung diagnosis. Ciri khas dari koloni adalah putih krim yang halus,

permukaan tak berambut seperti lilin. Pemeriksaan mikrosokopik dengan preparat kerokan kulit

dengan rantai calcofluor putih merupakan cara yang sederhana untuk mendeteksi adanya jamur

dan pseudohifa dari Candida albicans. Candida albicans berikatan tidak spesisfik dengan

polisakarida dinding sel jamur dan menghasilkan warna yang terang dan jelas sebagai

karakteristik organisme ketika dilihat di bawah mikroskop flouresens. Selain itu, macam-macam

prosedur pemeriksaan serologi direncanakan untuk mendeteksi adanya antibodi Candida yang

berkisar pada tes immunodifusi yang lebih sensitive seperti counter immunoelectrophoresis

(CIE), enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA), and radioimmunoassay (RIA). Produksi

empat atau lebih garis precipitin dengan tes CIE telah menunjukkan diagnosis kandidiasis pada

pasien yang terpredisposisi.1,3,4 Pasien kemudian mendapat terapi antijamur sistemik yang

diminum sehari sekali karena daerah yang terinfeksi jamur cukup luas, anti jamur topical yang

dioleskan sehari sekali untuk daerah yang terinfeksi jamur, dan antihistamin 2x sehari jika pasien

merasa gatal. Penatalaksanaan terpenting adalah menghindari atau menghilangkan faktor

predisposisi5, sehingga dalam kasus ini pasien disarankan untuk mengenakan pakaian yang

menyerap keringat.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik, Bpk.UW di diagnosis Kandidiasis Kutaneus

dengan Riwayat Diabetes Mellitus. Penatalaksanaan yang dilakukan pada pasien ini adalah

pemberian antijamur baik topical maupun sistemik serta antihistamin. Selain itu, pasien

diedukasi untuk menggunakan pakaian yang menyerap keringat.

Page 4: Kandidiasis Kutaneus Pada Seorang Laki

 Referensi

1. Habif, Thomas P, 2004, Clinical Dermatology: A Color Guide to Diagnosis and Therapy

4th edition, Pennsylvania, Mosby, p. 440-450

2. Smith, D. Scott, 2006, Cutaneous Candidiasis, [cited 2008 Juni 18]. Available from :

URL:http://www.medlineplus.com

3. Okeke, Charles N, eds. Quantification of Candida albicans Actin mRNA by the

LightCycler System as a Means of Assessing Viability in a Model of Cutaneous

Candidiasis. In : Journal of Clinical Microbiology. [serial online]. 2001 October. [cited

2008 June 18] : volume 39/10. 3491-3494. Available from : URL:http://www.jcm.com

4. Ellis, David, 2006 July, Candidiasis.. [cited 2008 June 25]. Available from :

URL:http://www.mycologyonline.com

5. Kuswadji. Kandidosis., In : Djuanda, Adhi., 2005, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi

4. Indonesia. p.106-9