kamar hitung

17
CARA MEMPEROLEH DARAH Untuk pemeriksaan hematologi biasanya dipakai darah vena (darah yang berasal dari urat-urat darah halus) dan darah peripher (darah yang berasal dari pembuluh-pembuluh kecil atau pembuluh rambut). Teknik untuk memperoleh darah merupakan keahlian khusus yang harus bisa bagi seorang analis, tetapi teknik pengambilan darah ini tidak banyak dipelajari, karena secara umum pengambilan darah tekniknya sama. Kalau dipelajari lagi sebenarnya pengambilan darah itu merupakan seni yang harus dikembangkan dengan cara belajar karena lokasi dan besarnya pembuluh darah manusia satu dengan yang lainnya berbeda-beda, sehingga cara pengambilannya memerlukan banyak latihan dan pengalaman. Proses pengambilan darah ini bias disebut dengan istilah Phlebotomy. 1. DARAH PERIPHERAL Darah peripheral bisa diperoleh dari jari tangan, jari kaki, tumit, daun telinga tergantung pada pasien yang akan diambil. a. Bayi Bayi yang baru lahir tidak mempunyai suplay darah yang banyak, oleh karena itu berbahaya jika mengambil darah terlalu banyak seperti pada vena, untuk jumlah darah sedikit darah biasanya diperoleh dari tumit, dan jari kaki yang besar.

Upload: novihelianti

Post on 28-Oct-2015

182 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

DATA

TRANSCRIPT

Page 1: Kamar Hitung

CARA MEMPEROLEH DARAH

Untuk pemeriksaan hematologi biasanya dipakai darah vena (darah yang

berasal dari urat-urat darah halus) dan darah peripher (darah yang berasal dari

pembuluh-pembuluh kecil atau pembuluh rambut).

Teknik untuk memperoleh darah merupakan keahlian khusus yang harus bisa

bagi seorang analis, tetapi teknik pengambilan darah ini tidak banyak dipelajari,

karena secara umum pengambilan darah tekniknya sama. Kalau dipelajari lagi

sebenarnya pengambilan darah itu merupakan seni yang harus dikembangkan

dengan cara belajar karena lokasi dan besarnya pembuluh darah manusia satu

dengan yang lainnya berbeda-beda, sehingga cara pengambilannya memerlukan

banyak latihan dan pengalaman. Proses pengambilan darah ini bias disebut dengan

istilah Phlebotomy.

1. DARAH PERIPHERAL

Darah peripheral bisa diperoleh dari jari tangan, jari kaki, tumit, daun telinga tergantung pada pasien yang akan diambil.

a.  Bayi

Bayi yang baru lahir tidak mempunyai suplay darah yang banyak, oleh

karena itu berbahaya jika mengambil darah terlalu banyak seperti pada

vena, untuk jumlah darah sedikit darah biasanya diperoleh dari tumit, dan

jari kaki yang besar.

b.  Anak-anak

Organ tubuh pada anak-anak masih belum besar seperti halnya orang

dewasa, sehingga jika darah yang diperlukan sedikit, darah bisa diperoleh

dari tiga jari tengah, dan kalau diperkirakan kurang bisa dilakukan seperti

pada bayi.

c.   Dewasa

Page 2: Kamar Hitung

Pada orang dewasa darah peripher ini diambil dari ujung jari atau bisa

juga dari anak daun telinga, jika jumlah pemeriksaan yang diminta hanya

beberapa jenis yang memerlukan darah sekitar kurang dari 1 cc.

CARA MEMPEROLEH DARAH PERIPHER :

Alat-alat : - Alkohol 70%

-   Kapas -   Lanset darah -   Pipet

Caranya : - Bersihkan bagian yang akan diambil darahnya

dengan alkohol 70%, biarkan kering lagi

-   Pegang bagian tersebut supaya tidak bergerak dan tekan sedikit supaya

tidak sakit.

-   Tusuk dengan menggunakan lanset steril. Posisi lanset tegak lurus dengan

garis-garis sidik jari. (jangan sekali-kali memeras atau memaksa untuk

mengeluarkan karena akan bercampur dengan cairan jaringan sehingga

darah menjadi encer).

-   Tetesan darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas kering. Yang

dipakai adalah tetesan darah berikutnya.

-   Tekan sekitar satu cm dari tempat penusukan, setelah keluar lepaskan

penekanan supaya terjadi resirkulasi.

-   Setelah darah yang diperlukan cukup, tutup dengan kapas supaya tidak

terjadi lagi perdarahan.

2. DARAH VENA

Page 3: Kamar Hitung

Pengambilan darah vena harus dilakukan dengan hati-hati, karena

bentuk pembuluh vena setiap orang berbeda-beda. Vena merupakan

sumber utama untuk memperoleh darah yang bisa menentukan adanya

suatu kelainan dalam tubuh sehingga kita harus mendapatkan darah

dengan berhasil untuk dapat membantu diagnosa dokter. Hal ini

merupakan tanggung jawab pengambil darah (blood collector).

Untuk darah vena paling banyak diambil yaitu dari bagian tangan

atas atau lipatan siku (fosa cubiti). Prosedur untuk pengambilan darah

vena ini posisi pasien harus berbaring atau bisa sambil duduk tegak dan

nyaman dengan tangan di tahan sehingga bagian tangan yang diambil

tidak bergerak.

CARA MEMPEROLAH DARAH VENA

Alat-alat : - Alkohol 70%

-   Kapas -   Tourniquet -   Syringe-   Tabung atau wadah sampel -   Parafilm

Caranya : - Cari vena dan yakinkan anda menemukan vena yang besar

-   Siapkan jarum suntik sehingga siap pakai.

-   Bersihkan bagian yang akan diambil darahnya dengan alkohol 70%,

biarkan kering lagi.

-   Bendung bagian lengan atas dengan menggunakan tourniquet dan minta

orang itu untuk mengepalkan tangannya agar venanya lebih jelas terlihat.

Page 4: Kamar Hitung

-   Pegang bagian siku dan agak renggangkan kulitnya dengan jari agar lebih

jelas dan tidak bergerak.

-   Tusukkan jarum sampai mengena bagian dalam lumen vena, arah jarum

harus searah dengan vena.

-   Lepaskan pembendung dan buka kepalan tangan.

-   Tarik penghisap semprit sampai didapat darah yang diperlukan.

-   Dengan tangan kiri tutupkan kapas diatas jarum kemudian tarik jarumnya.

-   Tekan bagian tusukan tersebut dengan kapas tadi untuk beberapa menit

atau siku dilipatkan.

-   Angkat jarum dari semprit dan masukkan ke dalam wadah atau tabung

melalui dindingnya.

 

Page 5: Kamar Hitung

ANTI PEMBEKU DARAH (antikoagulants).

Anti koagulan ialah suatu zat yang digunakan untuk mencegah

pembekuan darah. Dalam pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan

lab, biasanya tidak langsung kita periksa apalagi kalau darah tersebut

berasal dari ruang perawatan atau rujukan dari laboratorium lain. Untuk

keperluan itu maka kita gunakan suatu zat untuk mencegah terjadinya

pembekuan darah yang kita sebut sebagai antikoagolansia.

Ada beberapa antikoagulansia yang banyak digunakan untuk

pemeriksaan darah diantaranya adalah :

1.   EDTA (Ethylen Diamine Tetracetic Acid).2.   Natrium Sitrat 3,8%3.   Heparin 4.   Natriun dan Kalium Oskalat.5.   Dan lain-lain.

1.  EDTA (Ethylen Diamine Tetracetic Acid).

EDTA yang dipakai yaitu dalam bentuk garam Natrium atau garam

kalium. Garam-garam ini akan mengubah ion Ca (Ca++) menjadi bentuk

yang bukan ion (removes free calcium ions by chelation) atau mencegah

pembekuan darah dengan cara mengikat ion Kalsium dalam darah. Selain

itu EDTA juga mencegah trombosit bergumpal.

EDTA bisa dipakai dalam bentuk kering atau bentuk larutan dengan

perbandingannya sebagai berikut :

-     Kering ----® 1 mg EDTA : 1 ml darah

-     Larutan ----® 0,01 ml EDTA 10% : 1 ml darah

Untuk membuat EDTA cair, dilarutkan 10 gram EDTA di dalam aquadest

sebanyak 100 ml (10%), kemudian dicampur sampai larut.

Catatan :

Untuk EDTA dalam bentuk kering selama pencampuran harus digoyang-goyang beberapa saat, karena EDTA bentuk kering lambat larutnya.

2.  Natrium Sitrat 3,8%

Page 6: Kamar Hitung

Prinsip kerja dari Natrium Sitrat 3,8% yaitu dengan cara mengikat

ion kalsium dalam darah dan mempertahankan kapabilitas fungsi

trombosit (bufer Natrium sitrat bisa meningkatkan stabilitas faktor V &

VIII). Natrium Sitrat 3,8% dibuat dengan cara melarutkan 3,8 gram

Natrium Sitrat Dihidrat dalam 100 ml aquadest.

Natrium sitrat ini bersifat isotonis dengan darah dan tidak bersifat

toksik, jenis antikoagulansia ini banyak digunakan dinas transfusi darah

(Dinas Donor Darah) atau PMI.

Antikoagulan ini biasa digunakan dalam bentuk larutan dan paling

sering dipakai untuk pemeriksaan laju endap darah dengan

pendinginannya ® 1 volume Natrium sitrat 3,8% : 4 volume darah.

3.  Heparin

Heparin bekerja seperti anti trombin, yaitu dimana proses

pembekuan dicegah dengan cara berinteraksi dengan Anti Trombin III.

Hemaprin tidak berpengaruh terhadap bentuk sel-sel darah tetapi tidak

boleh digunakan untuk pembuatan sediaan hapusan karena

menyebabkan terjadinya dasar yang biru kehitam-hitaman pada preparat

yang diwarnai dengan pewarna Wright. Selain itu tidak mempunyai

pengaruh osmotik terhadap sel-sel darah sehingga bisa digunakan untuk

penentuan resistensi eritrosit dan PCV.

Untuk membuat Heparin ini, dilarutkan 0,4 gram heparin serbuk ke

dalam 100 ml aquadest. Heparin biasanya digunakan dalam bentuk kering

dengan perbandingannya adalah 1 mg Heparin : 1 ml darah. Tetapi

dalam prakteknya Heparin ini jarang sekali digunakan karena

antikoagulan ini bisa menyebabkan terjadinya gumpalan trombosit dan

lekosit, serta pada pembuatan sediaan apus sulit mendapatkan warna

dengan jelas dan juga sangat mahal harganya.

4.  Natriun dan Kalium Oskalat.

Antikoagulan ini adalah campuran antara amonium oskalat dengan

kalium oskalat menurut Paul dan Haller yang dikenal dengan campuran

oskalat (double oxalat).

Page 7: Kamar Hitung

Dipakai campuran oskalat ini karena amonium oskalat ini

berpengaruh terhadap eritrosit menjadi mengembang sedangkan kalium

oskalat sendiri mempengaruhi eritrosit menjadi mengkerut, sehingga

untuk menjaga dari kondisi yang demikian maka kedua antikoagulan ini

dicampur menjadi satu sehingga disebut campuran oksalat.

Perbandingan amonium oksalat ini biasanya dipakai dalam bentuk

kering dengan perbandingan : 2 mg campuran oksalat : 1 ml darah.

Antikoagulan amonium oksalat sebaiknya tidak dipakai untuk

pembuatan sediaan hapusan karena bahan ini bersifat toksik dan

menyebabkan perubahan morfologi dari sel-sel darah.

HEMOSITOMETER

Hemositometer adalah satu set alat yang digunakan untuk

menghitung jumlah sel darah, dan sewaktu-waktu digunakan juga untuk

menghitung jumlah bakteri. Alat ini terdiri dari beberapa macam antara

lain :

a.    Kamar hitung

b.   Pipet Thoma lekosit

c.    Pipet thoma eritrosit

d.   Kaca penutup (Deck Glass)

e.    Aspirator (pengisap)

a.  Kamar hitung

Gb. Kamar Hitung Tampak dari Atas

Gb. Kamar Hitung tampak dari samping

Page 8: Kamar Hitung

Kamar hitung (bilik hitung) adalah suatu ruangan dengan ukuran yang

sangat kecil yang digunakan untuk menghitung jumlah sel darah dengan

menggunakan sampel yang sangat sedikit. Volume tiap kamar hitung ini

berbeda-beda tergantung jenis sel yang akan dihitung.

Gb. Kamar Hitung yang ditutup gelas penutup.

Macam-macam kamar hitung :

1.   Kamar Hitung Original Neubauer

2.   Kamar Hitung Improved Neubauer

3.   Kamar Hitung Burker

4.   Kamar Hitung Turk

5.   Kamar Hitung Thoma

6.   Kamar Hitung Fucsh – Roshenthal

7.   Kamar Hitung Tatai

8.   Kamar Hitung Speirs-Levy

Dari macam-macam kamar hitung diatas, yang paling banyak dipakai adalah bilik hitung Improved Neubauer yang berukuran 3mm x 3mm, karena permintaan pemeriksaan yang paling banyak adalah pemeriksaan eritrosit dan lekosit seperti gambar di bawah ini.

1.   Bilik Hitung Neubauer Improved

Page 9: Kamar Hitung

Luas seluruh bidang kamar hitung : 3 mm x 3 mm

Improved Neubauer di bagi menjadi : 9 kotak besar (1 x 1) mm2.

Kotak besar = 1 x 1 mm2 dan dibagi menjadi 25 kotak Kotak sedang = ¼ x ¼ mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak kecil Kotak kecil = 1/20 x 1/20 mm2

Tinggi = 1/10 mm.

 

Perhitungan untuk leukosit

Koreksi Volume (KV) = p x 1 x t x jumlah kotak mm3

= ¼ x ¼ x 1/10x64= 64/160 mm3 = 1 /2,5mm3

= 2,5 / mm3 (karena satuan darah per mm3). ----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah : = P x V x N = 10 x 2,5 x N= 25 N/mm3.

Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam

satu kotak besar (16 kotak kecil).

Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3 = ¼ x ¼ x 1/10 x 16

Page 10: Kamar Hitung

= 16 x 160 mm3 = 1/10 mm3

= 10/ mm3 (karena satuan darah per mm3). ----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah : = P x V x N = 10 x 10 x N= 100 N/mm3.

Perhitungan untuk Eritrosit

Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3 = 1/20 x 1/20 x 1/10 x 80 kotak = 1/50 mm3 = 50 / mm3 (karena satuan darah per mm3). ----® Sehingga jumlah satuan sel Lekosit adalah : = P x V x N = 100 x 50 x N= 5000 N/mm3.

Jika dihitung dalam volume yang lebih kecil lagi, misalnya dihitung dalam

satu 40 kotak kecil.

Volume (V) = p x l x t x jumlah kotak mm3 = 1/20 x 1/20 x 1/10 x 40 kotak = 1/100 mm3 = 100 /mm3 (karena satuan darah per mm3). ----® Sehingga jumlah satuan sel eritrosit adalah : = P x V x N = 100 x 100 x N= 10.000 N/mm3.

Prinsip perhitungan untuk kamar hitung lainnya sama seperti improved

Neubauer yang berbeda hanya ukurannya saja, hal ini disesuaikan dengan

jenis sel yang diperiksa, artinya kalau kalau jumlah selnya banyak maka

menggunakan ukuran yang kecil atau sebaliknya.

2.   Bilik Hitung Fuchs Roshenthal.

Page 11: Kamar Hitung

Luas seluruh bidang kamar : 4 mm x 4 mm

dibagi menjadi : 16 kotak besar ( 1 x 1 ) mm2

Kotak besar = 1 x 1 mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak sedang

Kotak sedang = ¼ x ¼ mm2

Tinggi = 2/10 mm.

3.   Bilik Hitung Speirs-Levy

Luas seluruh bidang kamar : 5 mm x 2 mm2

Page 12: Kamar Hitung

Kamar hitung ini dibagi menjadi : 10 kotak besar ( 1x1) mm2

Kotak besar = 1x1 mm2 dan dibagi menjadi 16 kotak sedang

Kotak sedang = ¼ x ¼ mm2

Tinggi = 2/10 mm.

b.  Pipet Thoma lekosit

Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel darah putih dengan

pengenceran sampai 10 kali atau 20 kali.

Di dalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna bening dan

berguna untuk mengocok atau mengencerkan.

Pada batang kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah

volume (0,5 dan 1 serta 11). Angka-angka ini menunjukkan jumlah

pengeceran atau perbandingan volume.

Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengecer sampai

angka 11 sehingga pengeceran 1/11, tetapi karena pengeceran terjadi

Page 13: Kamar Hitung

didalam ruangan yang berisi bola yaitu 1 sampai 11 sehingga volumenya

10 kali dan dari 0 sampai angka 1 tidak mengandung darah. Jadi jumlah

pengeceran tetap 1/10 atau 10 kali. Maka pada saat dimasukkan ke bilik

hitung kita harus membuangnya sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk

mengeluarkan larutan pengencer yang tidak terencerkan.

c.   Pipet thoma eritrosit

Pipet ini digunakan untuk mengencerkan sel darah merah dengan

pengenceran sampai 100 kali atau 200 kali.

 

0,5 1 101

Didalam pipet ini terdapat sebutir bola yang berwarna merah dan berguna

untuk mengosok atau mencampurkan.

Pada batang kapiler terdapat garis-garis yang menandakan jumlah

perbandingan volume (0,5 dan 1 serta 101). Angka-angka ini

menunjukkan jumlah pengenceran atau perbandingan volume.

Jika darah diambil sampai angka 1 dan larutan pengencer sampai angka

101 sehingga pengenceran 1/101, tetapi karena yang mengandung darah

dari angka 1 sampai angka 100, maka pengenceran tetap 1/100 kali.

Sehingga pada saat dimasukkan ke bilik hitung kita harus membuangnya

sekitar 3 sampai 4 tetes, yaitu untuk mengeluarkan larutan pengencer

yang tidak mengandung darah.

d.  Kaca penutup (Deck Glass)

Kaca penutup khusus untuk kamar hitung biasanya lebih tebal

daripada kaca penutup biasa, tetapi sewaktu-waktu kita bisa

menggunakan kaca penutup yang biasa. Untuk menentukan tinggi antara

penutup dengan kamar hitung yaitu 1/10 mm ditunjukkan dengan adanya

warnapelangi yang disebut cincin newton.

Page 14: Kamar Hitung

e.    Aspirator (pengisap)

Aspirator atau pengisap ini terbuat dari bahan yang lentur dan

elastis yang bisa dibengkokkan. Hemositometer ini berisi dua buah

aspirator yaitu dengan ujung berwarna merah untuk menghitung jumlah

eritrosit dan yang ujungnya putih untuk menghitung jumlah leukosit.