kalkulus 1_asta w
DESCRIPTION
tugas kalkulusTRANSCRIPT
92
Pengertian fungsi:
Sebuah fungsi f adalah suatu aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x
dalam satu himpunan, yang disebut daerah asal, dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan
dari himpunan kedua. Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah
nilai(jelajah) fungsi tersebut.
Persamaan fungsi
Umumnya fungsi dinyatakan dengan f(x),g(x),s(x),sehingga persamaan fungsi biasanya
dinyatakan sebagai berikut; Contoh , , dan
sebagainya, jadi disini harus diperhatikan bahwa fungsi itu terhadap apa?, misalya terhadap
jarak,waktu dan sebagainya.
Daerah Asal dan daerah hasil
Daerah asal adalah himpunan elemen-elemen dimana fungsi itu mendapat nilai. Daerah hasil
adalah himpunan nilai-nilai yang diperoleh secara demikian.
A
B
C
D
E
F
ff
Daerah asal Daerah hasil
f
Contoh fungsi
A
B
C
D
E
F
Contoh bukan fungsi
A
B
C
A
B
C
Contoh bukan fungsi
X Y X Y
Fungsi
92
Menentukan daerah asal
Contoh:a). f(x)=2x-3 b).f(x)=
Penyelesaian:
a). f(x)=2x-3
untuk x bilangan real sebarang, fungsi f(x), akan bernilai real atau terdefinisi. Jadi, daerah
asalnya adalah
b.
supaya terdefinisi, maka
Langkah – langkah menggambar grafik fungsi pada bidang koordinat
1. Kita tentukan daerah asal , yang kita gunakan dalam fungsi ini adalah semua bilangan
riiil R. Daerah asal merupakan nilai x.
2. Tentukan titik potong dengan sumbu koordinat.
3. Nilai daerah asal kita masukkan ke dalam fungsi maka akan didapat daerah hasil
dengan cara membuat tabel nilai.
4. Dalam diagram cartesian kita buat titik-titik yang berpadanan dan kemudiankan
hubungkan titik –titik ini dengan kurva mulus.
Misalnya jika f adalah fungsi dengan aturan dan misalkan kita mengambil
daerah asalnya {,-3-2,-1, 0, 1, 2, 3}.
Maka daerah hasilnya akan diperoleh {0,1; 0,2; 0,5;1;0,5;0,2;0,1}
x(daerah asal) -3 -2 -1 0 1 2 3
(daerah
hasil)0,1 0,2 0,5 1 0,5 0,2 0,1
92
Aplikasi fungsi pada fisika.
1. Posisi sebagai fungsi waktu
2. Posisi sudut sebagai fungsi waktu
3. Kecepatan sebagai fungsi waktu
4. Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu
5. Gaya sebagai fungsi waktu
6. Momentum sebagai fungsi waktu
Posisi sebagai fungsi waktu
1. Sebuah benda bergerak dengan dengan posisi sebagai fungsi waktu, dinyatakan dalam
persamaan , dimana x dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan:
a. Kedudukan awal benda
b. Kecepatan rata-rata dari t= 0 sampai t=2 sekon
Penyelesaian:
a. Persamaan posisi benda
Kedudukan awal adalah pada saat t=0 , maka
Jadi, posisi benda awal adalah 2 meter.
b. Persamaan posisi benda
Untuk mencari kecepatan rata-rata dari t=0 sampai t=2 kita harus menghitung posisi
benda.
Pada saat t=0 , maka
Kecepatan rata-rata,
-3 -2 -1 0 1 2 3
1
y
x1
1)(
2
xxF
Grafiknya adalah sebagai berikut:
92
Posisi sudut sebagai fungsi waktu
2. Posisi sebuah titik materi pada sebuah piringan dinyatakan dengan persamaan
, tentukan:
a. Posisi sudut saat t=0 dan t=2 sekon
b. Kcepatan sudut rata-rata dari t=0 sampai t=2 sekon
Penyelesaian:
a. Persamaan posisi sudut
Pada saat t=0 maka
Pada saat t=2 maka
b. Kecepatan sudut rata-rata dari t=0 s sampai t=2 s adalah
Jadi, kecepatan sudut rata-rata dari t=0 sampai t=2 sekon adalah 4rad/s
Keceptan sebagai fungsi waktu
3. Sebuah benda bergerak dengan persamaan kecepatan sebagai fungsi ,
tentukan :
a. Kecepatan awal benda
b. Percepatan rata-rata benda dari t=0 sampai t=5sekon
Penyelesaian:
a. Persamaan kecepatan ,
Kecepatan awal adalah saat t=0, maka
92
b. Persamaan kecepatan ,
Kecepatan awal adalah saat t=0, maka
Pada saat t=5 maka
Percepatan rata-rata dari t=0 sampai t=5 sekon adalah
Jadi, percepatan rata-rata dari t=0 sampai t=5 sekon adalah 5m/s2
Kecepatan sudut sebagai fungsi waktu
4. Posisi sebuah benda yang berputar melingkar memiliki persamaan
, tentukan percepatan sudut rata-rata dari t=10 s sampai t=15 s
Penyelesaian:
Persamaan kecepatan sudut
Pada saat t=10 maka
Perecepatan sudut rata-rata dari t=10 sampai t=15 adalah
92
Grafiknya adalah;
5
4
3
2
1
0 1 2 3 4 5
15
F(N)
t(s)
Jadi, percepatan susut rata-rata adalah 98m/s2
Gaya sebagai fungsi waktu
5. Sebuah benda bergerak dengan gaya sebagai fungsi waktu, menurut persamaan
, tentukan :
a. Besar gaya yang dialami benda saat t=0s dan t=5s adalah
Pada saat t=0, maka
Pada saat t=5 maka
Momentum sebagai fungsi waktu
6. Sebuah bola bilyar bergerak menurut persamaan P(t)=10t+2, tentukan perubahan
momentum saat t=1s dengan saat t=2s.
Penyelesaian:
persamaan momentum P(t)=10t+2
pada saat t=0, maka
t=0s t=5s
92
pada saat t=2, maka
perubahan mo
Fungsi Elementer
92
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-3 -2 -1 0 1 2 3
y=-2x
1. Fungsi Linear adalah fungsi yang hanya memiliki satu variabel bebas dan berpangkat
satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering disebut fungsi berpangkat satu.
Bentuk umumnya adalah y= a+bx, dimana a adalah konstanta dan b adalah koefisien
Contoh: 2x+y=0 merupakan fungsi linear yang bisa kita ubah menjadi y=-2x.dimana
fangkat dari x adalah satu, sehingga disebut fungsi linier.
Grafik fungsi linear
X -3 -2 -1 0 1 2 3y=-2x 6 4 2 0 -2 -4 -6
92
2. Fungsi kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berorde dua. Bentuk umum dari
persamaan kuadrat adalah y= ax2 + bx + c
Dengan a≠0.Huruf-huruf a, b dan c disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat a
adalah koefisien dari x2, koefisien linier b adalah koefisien dari x, dan c adalah
koefisien konstan atau disebut juga suku bebas.Contoh:
Grafik persamaan dari
x -3 -2 -1 0 1 2 318 8 2 0 2 8 18
3. Fungsi Trigonometri adalah fungsi yang ber bentuk sinus dan cosinus (parameter
trigonometri). Contoh sederhana misalnya y = sin ax.,y=cosax,atau y=tanax.
Grafik dari fungsi sinus,kosinus,tan
8
7
6
5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3 -2-1 0 1 2 3
y=2x2
92
4. Fungsi polinomial adalah merupakan fungsi yang mengandung banyak suku dalam
variabel bebasnya, memiliki bentuk
a. F(x) = aoxn + a1xn-1 + . . . + an-1x + an. Dimana n merupakan bilangan bulat positif
yang disebut dengan derajat dari polinomial. Contoh:
Grafik
5. Fungsi Rasional adalah fungsi rasional yaitu hasil bagi fungsi-fungsi polinom
- π 2π 5/2 π 4π
1
-1y=sint
y=cost
y
x
Grafik polinomial
1 2 3 4
4
3
2
1
2323
1 23 xxxy
92
Contoh:
x(daerah asal) -3 -2 -1 0 1 2 3
(daerah
hasil)0,1 0,2 0,5 1 0,5 0,2 0,1
6. Fungsi Implisit yaitu suatu fungsi yang variabel bebas serta variabel tak bebasnya
diletakkan pada ruas yang sama.
Contoh :
Grafik
7. Fungsi Explisit yaitu suatu fungsi dimana variabel bebas dan variabel tak bebasnya
berada pada ruas yang berbeda.
Grafiknya , y = 2x-5
-3 -2 -1 0 1 2 3
1
y
x1
1)(
2
xxF
Grafiknya adalah sebagai berikut:
-2 -1 -1 -
2
(2,11
)
33 7 xyy
x
y
92
X -3 -2 -1 0 1 2 3y=2x-5 -11 -9 -7 -5 -3 -1 1
8. Fungsi Parametrik yaitu y = f(x) atau F (x,y) = 0 dapat disajikan dalam benntuk
persamaan x= g (t) dan y= h (t), dimana t adalah parameter. Contoh, x= a sin t dan y=
a cos t, adalah x2+y2=a2 . Fungsi parametrik adalah fungsi yang variabel bebasnya
terikat terhadap variabel lain. Contoh: x=cosθ,y=sinθ, 0 ≤ t ≤ 2θ, sedangkan
Grafiknya:
Persamaan x=cosθ,dany=sinθ, tergambarkan pada gerak melingkar, dimana
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
1
-1
-2
-3
-4
-5
-6
-7
- 8
-9
-10
-11
y = 2x-5
t=3/2π
P(cosθ,sinθ)
x
y
t=θt=0
t
0
π/2=2+tsin2
92
Aplikasi Fungsi Elementer
1. Aplikasi fungsi Linear
1. sebuah benda bergerak dengan persamaan vt=vo+atdengan a=2m/s2,vo=4m/s tentukan
kecepatan yang ditempuh selama 2 sekon.
Penyelesaian:
jadi, dalam waktu 2s beda memilki kecepatan 8m/s
2. Aplikasi fungsi Trigonometri
Gerak harmonik
1. Sebuah benda dengan masa m=0,2 kg digantungkan pada sebuah pegas dan bergerak
harmonik dengan frekuensi 10 Hz dan amplitudo 0,1 m.
a. Tuliskan persaman gerak benda apabila pada saat t=0 simpangannya nol.
Penyelesaian:
Bentuk umum persamaan gerak harmonik:
Pada saat t=0 maka
T
0 t/2 t 3/2t
2t
A
-A
y(m)
t(s)
Grafik hubungan antara
simpangan terhadap waktu
92
B
A
3.Aplikasi Fungsi Kuadrat
1. Sebuah benda 4kg. Balok B bermasa 2kg koefisien gesekan kinetik=0,2
,Balok B mula-mula diam dan bergerak sampai menyentuh
lantai sampai selang waktu....
Penyelesaian;
4. Aplikasi Fungsi Polinomial
1. Posisi sebuah partikel memenuhi persamaan , tentukanlah
kedudukan partikel pada saat t=1s.
Penyelesaian:
Pada t=1s
Jadi, posisi partikel pada t=1 s adalah 18m.
5. Aplikasi Fungsi Rasional
1. Sebuah benda bergerak dengan gaya sebagai fungsi waktu, memenui persamaan
Tentukan gaya yang dialami benda saat t=1s
Penyelesaian;
Pada saat t=1s
Jadis,pada saat t=1s gaya yang dialami benda adalah 4 Newton.
Benda B dengan percepatan ke bawah, a=-2m/s2 Mulai dari
keadaan diam(v=0), sampai menyentuh tanah s=36m.
92
6. Aplikasi Fungsi Implisit
1. Sebuah peluru meluncur memenuhi kecepatan dengan persamaan 2ty+y=3. Tentukan
kedudukan peluru saat t=1s
Penyelesaian:
Fungsi 2ty+y=3.adalah implisit
Pada t=1s,maka y(2t+1)=3
Jadi, kedudukan peluru saat t=1s adalah 1,5 m.
7. Aplikasi Fungsi Ekplisit.
1. Sebuah semut begerak dengan kecepatan awal=2m/s, dan dengan percepatan=3m/s2
Tentukan kecepatannya pada t=1s
Penyelesaian:
8. Aplikasi Fungsi Parametrik
1. Sebuah benda bergerakdenagn persamaan x=t dan y=t2 tentukan posisi P(x,y) benda
pada suatu waktu
Penyelesaian:
Permasaah di atas adalh fungsi parametrik, sehingga jika dsubstitusika persamaan di
atas menjadi persaaan gerak parabola yaitu , jadi kedudukan benda adalah
menurut persamaan .
92
A. Operasi aljabar
• Definisi: Misalkan fungsi f(x) dan g(x) mempunyai daerah asal Df dan Dg , maka
B. Fungsi Komposisi
Definisi: jika f dan g adalah fungsi sedemikian sehingga
Operasi
Fungsi
92
Syarat yang harus dipenuhi agar f o g ada (terdefinisi) adalah
Komposisi dua fungsi atau lebih
Jika, f,g dan h adalah fungsi , maka fungsi-fungsi ini dapat tersusun fungsi komposisi
1.
2.
Contoh
Menentukan nilai fungsi baru hasil operasi
Contoh;
fg
x
f g
g(f(x))f(x)
A B C
92
Aplikasai Fungsi Komposisi
1. Sebuah benda bergerak karena pengaruh gaya yang dinyatakan dalanm gaya sebagai
fungsi waktu, F(t)=2t+10. Sedangkan jarak yang ditempuhnya dinyatakan dalam
kedudukan sebagai fungsi waktu, s(t)=5t+5. Tentukan usaha yang dilakukan benda
saat t=2s?
Penyelesaia:
Pada saat t=2s, maka F(t)=2t+10
F92)=2.2+10=14Newton
Pada saat t=2 s, maka s(t)=5t+5
S(2)=5.2+5=15 meter
Usawa(W)=Gaya(F)xperpindahan(s)
=14Newton.15meter
=210 Joule.
2. Sebuah bola memiliki persamaan kecepatan v(t)=2t+2 dan dan memiki persamaan
waktu tempuh t(t)=5. . Tentukan ,kecepatan benda !
Penyelesaian:
Fungsi di atas adalah fungsi komposisi
92
v(t(x))=v(5)
=2.5+2
=10+2
=12 m/s
Syarat kesimetrian Grafik suatu persamaan adalah:
1. simetris terhadap sumbu-y jika penggantian x dengan -x memberikan persamaan yang
setara (sebagai contoh y = x2 +2);
2. simetris terhadap sumbu-;x: jika penggantian y dengan -y memberikan persamaan
yang setara (sebagai contoh x = y2 + 2);
3. simetris terhadap titik asal jika penggantian x dengan -x dan y dengan -y memberikan
persamaan yang setara (y = x3-3x) merupakan contoh karena -y = (-x)3-3(-x) setara
dengan y = x3-3x .
Grafik nya seperti di bawah ini
1. Simetri terhadap sumbu-y
Misal:
X -3 -2 -1 0 1 2 3
Kesimetrian
Grafik Fungsi
92
11 6 3 2 3 6 11
2. Simetri terhadap sumbu -x
Misal:
Y -3 -2 -1 0 1 2 3
11 6 3 2 3 6 11
3.Simetri terhada smbu titik asal
-3 -2 -1 0 1 2 3
22 xy
x
y11
6
3
2
1
-18
2 3 6 11
22 yx
x
y
92
Misal:
x -3 -2 -1 0 1 2 3
y -18 -2 2 0 -1 2 18
Aplikasi Kesimerian Gafik Fungsi
-3 -2 -1 0 1 2 3
18
2
1
-1
-2
-18
xxy 33
x
y
92
Konsep
1. Fungsi f(x) disebut fungsi genap bila f(x) = f(-x) untuk setiap x di domain f(x)
[ grafik f(x)simetris terhadap sumbu y ].
2. Fungsi f(x) disebut fungsi ganjil bila f(x) = - f(-x) untuksetiap x di domain f(x)
[ grafik f(x) simetris terhadap titik pusat atau pusat sumbu ].
3. Bila suatu fungsi bukan merupakan fungsi genap maka belum tentu merupakan fungsi
ganjil.
Contoh:
Tentukan apakah fungsi genap,ganjil atau tak satupn
1.
2.
3.
Penyelesaian:
1.
X -3 -2 -1 0 1 2 3
15 10 5 0 -5 -10 -15
Fungsi
Genap,Fungsi
Ganjil dan Fungsi
Tak Satupun
92
2.
X -3 -2 -1 0 1 2 3
10 5 2 1 2 5 10
3.
maka termasuk fungsi tak satupun
X -3 -2 -1 0 1 2 3
-4 -2 0 2 4 6 8
y
-3 -2 -1 0 1 2 3 x
15
10
5
-5
-10
-15
xy 5
y
-3 -2 -1 0 1 2 3
12 xy
x
10
5
2
1
92
Aplikasi Fungsi Genap , Fungsi Ganjil dan Taksatupun
No. Persamaan Fisika Fungsi Genap.Ganjil
atau tak Satupun
Alasan
, x=v.t
(GLB)
Ganjil x=v.t
jika x(-t)=v(-t)
=--vt
Karena x(-t)=-vt, maka x=vt adalah
fungsi anjil
2.
(GLBB oleh
pengaruh gaya
grafitasi)
tak satupun
3. W=P.t
(Usaha)
Ganjil W(t)=P.t
W(-t)=P(-t)
=-Pt
8
6
4
2
-2
-4
-15
x
y y=2x+2
-3 -2 -1 0 1 2 3
92
Karena W(-t)=-Pt ,
maka W=Pt adalah fungsi ganjil
4. tak satupun
5. Ganjil
6. Ganjil
7. Ganjil
8. tak satupun
92
9. tak satupun
10. tak satupun
Jika
Fungsi
Trigonometri
92
Bentuk dasar dari fungsi trigonometri diberikan berikut
· f(x) = sin x ; f(x) = csc x
· f(x) = cos x ; f(x) = sec x
· f(x) = tan x ; f(x) = cot x
Sedangkan beberapa persamaan atau identitas yang berlaku pada fungsi trigonometri
diberikan :
1. sin (-x ) = - sin x
2. cos ( -x ) = cos x
3. tan ( -x ) = - tan x
4. csc ( -x ) = - csc x
5. sec ( -x ) = sec x
6. cot ( -x ) = cot x
7. sin (π /2 - x ) = cos x
8. cos ( π/2 - x ) = sin x
9. tan (π /2 - x ) = cot x
10. sin ( x + y ) = sin x cos y + sin y cos x
Rumus Jumlah dan selisish
Rumus konversi Perkalian ke penjumlahan
92
Rumus trigonometri sudut ganda
Fungsi Trigonometri Lainya
Beberapa sifat fungsi trigonometri
a. -1≤ sin x ≤ 1 b. -1 ≤ cos x ≤ 1
c. sin x = sin (x + 2π) d. cos x = cos (x + 2 π)
e. tan x = tan (x + π)
Penyelesaian persamaan treigonometri
1. Jika Sinx R =sinα, maka x = α+k.360 R atau x=(180 R - α) + k.360 R
2. Jika cosx R = cos α maka x = ± α k.360 R
3. Jika tan x R = tan α, maka x=α+k.360 dengan k adalah bilangan bulat.
Contoh soal:
1. Tentukan penyelesaian dari persamaan berikut ini
1( ) sec , dalam radian
cos1
( ) cosec , dalam radiansin
1(
a.
b.
c. ) cot , dalam radianta
n
y f x x xx
y f x x xx
y f x x xx
92
Penyelesaian
Fungsi trigonometri
Fungsi sinus
Bentuk umum: y = f(x) = sin x, x dalam radian
Daerah asal dan daerah hasil: Df = π, Wf = [-1,1]
Grafik:
92
Fungsi cosinus
Bentuk umum: y = f(x) = cos x, x dalam radian
Daerah asal dan daerah hasil: Df = π, Wf = [-1,1]
1
-1
y=sinx
y
-2π -π π 2π
x
-
92
Grafik:
Fungsi tangen
Bentuk umum:
Daerah asal : Df = π, - {π/2 + nπ | n є ¢}
Daerah hasil: Wf = ∞
1
-1
y
y=cosx
-2π -π π 2π
92
Aplikasi Fungsi Trigonoetri
1. Sebuah peluru meriam keluar dari lirasnya dengan kelajuan 60m/s . Pada sudut
berapakahmeriam itu harus diarahkan agar peluru mencapai tanah pada jarak
180m?, g=10m/s
2. Tikungan jalan dengan dengan jari-jari 30m harus dibangun miring agar mobil
dapat melaju dengan kecepatan 13m/s tanpa terpelanting keluar, meskipun tidak ada
gesekan antara ban . Berapakah sudut kemiringan permukaan jalan tersebut?
FN
FNsinθFNcosθ
Jari-jari=30m
θ
θ
92
92
3. Gelombang stasioner dihasilkan oleh interferensi antara dua gelombang berjalan
sebagai berikut: , Masing-masing
gelombang memilki amplitudo dan frekuaensi yang sama, tetapi arah perambatannya
berlawanan arah. Tentukan persamaan stasioner yang dihailkan, dan sketsa grafiknya!
92
Penyelesaian;
Masalah ini terkait konsep rumus trigonometri untuk jumlah atau selisih sudut.
Maka, gunakan konsep trigonometri tersebut untuk memecahkan persoalan di atas.
Definisi:
y
x
A
A
y=y1+y2
y1=Acos(ax+ωt)
y2=Acos(ax-ωt)
Fungsi Periodik
92
Fungsi f yang terdefinisi pada himpunan bilangan real R dikatakan fungsi periodik
jika terdapat suatu bilangan positif P sehingga f(x_p) = f(x) untuk setiap x ∈ R. Bilangan
positif P terkecil yang mengakibatkan f(x+P) = f(x) dinamakan perioda fungsi f.
Contoh:
Tentukan periode fungsi berikut ini:
a. Tentukan perioda fungsi f(x) = sin2x dan g(x) = cos2x.
Dari rumus trigonometrik kita mempunyai identitas:
sin2x = ½(1-cos2x) dan cos2x = ½(1+cos2x).
Berdasarkan rumus trigonometri ini,
f(x) = ½ - ½cos2x dan g(x) = ½ + ½cos2x.
Menurut teorema , fungsi f dan g adalah fungsi periodik dengan perioda 2π/2=π.
Contoh:
Tentukan periode fungsi trigonometri berikut:
Penyelesaian:
Aplikasi
1. Bandul sederhana
Bandul sederhana adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik masa ,yang digantungkan
pada tali ringan yang tidak dapat mulur. Jika bandul ditarik ke samping dari posisi
92
seimbangnya dan dilepaskan, maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena
pengaruh gaya grafitasi. Sehingga gerakanya merupakan gerak periodik.
Komponen radial dari gaya tersebut memberikan sumbangan pada gaya sentripetal yang
dibutuhkan agar benda bergerak pada busur lingkaran. Komponen tangensial bertindak
sebagai pemulih gaya yang bekerja pada m untuk mengembalikannya ke titik seimbang. Jadi
gaya pemulih adalah
Pergeseran sepanjang busur adalah dan untuk sudut yang mendekati gerak dalam garis
lurus . Jadi dengan anggapan , diperoleh
Sementara itu
m
mg
msinθmcosθ
T
x=lθ
92
2. Misalnya sebuah benda bergerak dengan kecepatan sudut tetap pada sebuah
lingkaran yang memiliki jari-jari A sebagaimana tampak pada gambar di bawah.
Analisis:
Dari gambar , secara matematis adalah , dengan simpang terjauhnya A,
disebut amplitudo. Karena benda melakukan Gerak Melingkar Beraturan maka kecepatan
sudutnya bernilai konstan.. Kecepatan sudut adalah hasil bagi sudut pusat(2π) yang ditempuh
benda dengan selang waktu tempuhnya(T), dirumuskan dengan : . Karena
untuk Sehingga menjadi atau
Aplikasinya untuk mencari periode putaran berdasarkan grafik
T 1/4T 1/2T 3/4T T 5/4T 6/4T 7/4T 2T
A 0 -A 0 A 0 -A 0
(t)
0
t
y
T/2
A
-A
900
T T 3/2T 2T
y
92
Dari gambar tampak fungsi tersebut berulang setiap (T) atau satu kali putaran.
Ini dapat dibuktikan , yaitu
Jadi adalah fungsi periodik dengan periode 2π.
Definisi:
Translasi fungsi merupakan suatu pergeseranfungsi misalnya pada kurve, maka maka
translasi merupakan suatu pergeseran kurve.
Translasi Grafik Fungsi
92
Konsep:
Bila grafik fungsi f(x ) digeser ke kanan (searah atau sejajar sumbu x ) sepanjang k
maka hasil pergeseran merupakan grafik dari fungsi f( x - k ).
Bila grafik fungsi f(x ) digeser ke kiri (searah atau sejajar sumbu x ) sepanjang k
makahasil pergeseran merupakan grafik dari fungsi f( x + k ).
Bila grafik fungsi f(x) digeser ke atas ( searah atau sejajar sumbu y ) sepanjang a
maka hasil pergeseran merupakan grafik fungsi f(x) + a.
Bila grafik fungsi f(x) digeser ke bawah ( searah atau sejajar sumbu y ) sepanjang a
maka hasil pergeseran merupakan grafik fungsi f(x) - a.
Contoh:
Gambarlah grafik dari
Penyelesaian
X -3 -2 -1 0 1 2 3
9 4 1 0 1 2 9
10 5 2 1 2 5 10
26 17 10 1 2 5 10
(t)
0
t
y
T/2
A
-A
900
T/4 3/2T T/
92
9
4
1
-3 -2 -1 0 1 2 3
2xy
x
y9
4
1
0
-3 -2 -1 0 1 2 3
2xy
x
y
92
Aplikasi Translasi Grafik
I. Dalam aplikasi di dalam fisika misalnya dari persamaan pada
persamaan pada gerak osilasi, jika disederhanakan menjadi
Grafiknya adalah :
Dari grafik yang terpampang di atas(dalam satu putaran), terlihat bahwa fungsi
hanya dipengaruhu oleh amplitudo(A), dan sudutnya , Untuk melihat
terjadinya pergeseran ke arah sumbu-x atau ke arah sumbu-y, maka kita hanya dapat
-3 -2 -1 0 1 2 3
2xy
x
y
T1/2T
tAy sin
T
-A
A
y
92
mengubah besar sudutnya, dan amplitudonya. Dari fungsi sinus yang memiliki nilai
maksimum (+1), dan nilai minimum(-1), ini juga akan berpengaruh terhadap amplitudonya.
II. Untuk melihat pergeseran pada arah sumbu y(ke atas atau ke bawah) selain dengan
memodifikasi amplitudonya, dapat juga dengan menambahkan konstanta tertentu pada
persamaan tersebut. Misalnya dari persamaan , kita tambah dengan suatu
konstanta yaitu 1atau -1, maka persamaantadimenjadi atau
Jadi, dengan mengubah menjadi, ,yaitu dengan
1sin tAy
-A
T1/2T
tAy sin
T
A
(+1)
T1/2T
tAy sin
T
-A
A
(-1)
1sin tAy
92
menambahkan satu(+1), maka grafiknya bergeser ke atas, begitu juga sebaliknya jika
menambahkan dengan mines satu(-1), grafiknya akan bergeser ke bawah.
IV. Untuk melihat pergeseran ke arah sumbu-x, yang bisa dilakukan adalah mengubah sudutnya.
Jika, persaman kita ubah menjadi , yaitu dengan menambahkan
900 ,sehingga grafiknya akan seperti berikut :
Jadi,Dari fungsi , dijadikan fungsi , maka grafiknya
mengalami pergeseran sebesar 900 ke kiri(arah sumbu x negatif). Dari sini jelas terjadi suatu
pergeseran fungsi yang menyebabkan perubahan sudut, sedangkan periodenya tetap.
V. Lagi sekali untuk melihat pergeseran pada sumbu-x, yaitu pergeseran ke
kanan(arah sumbu x positif).
Jika persaman kita ubah menjadi , yaitu dengan
menambahkan (-900 ),sehingga grafiknya akan seperti berikut :
T1/2T
90sin tAy
90sin tAy -A
y
T
A
T1/2T
tAy sin
-A
y
T
A
92
Jadi,Dari fungsi , dijadikan fungsi , maka grafiknya
mengalami pergeseran sebesar 900 ke kanan, karena kita menambahkan sudutnya sebesar(-
90). Dari sini jelas terjadi suatu pergeseran fungsi yang menyebabkan perubahan sudut,
sedangkan periodenya tetap.
Definisi limit;
Pengertian limit secara intuisi. Untuk mengatakan bahwa , berarti bahwa
bilamana x dekat tetapi berlainan dari c maka f(x) dekat ke L.
Limit kiri dan Limit Kanan
Jika , berarti bahwa bilamana x dekat tetapi pada sebelah kanan c,
maka f(x) adalah dekat ke L. Demikian pula, untuk mengatakan bahwa
Berarti bahwa bilamana x dekat tetapi pada sebelah kiri c, maka f(x) adalah dekat ke L.
Teorema Limit
Atau
Agar lebih memahami konsep limit, misalkan contohnya pada fungsi , di titik 2.
Misal
, bagaimanakah perilakuku f(x) di sekitar 2. Perilaku disekitar 2 dapat diamati
dengan menentukan nilai f(x) di sekitar x=2.
X 1,9 1,99 1,999 2,001 2,01 2,1
3,61 3,9601 3,99601 4,004001 4,0401 4,41
Nilai dari f(x) untuk x mendekati 2 dari kiri(x<2) dan nilai f(x) mendekati 2 dari kanan (x>2)
adalah mendekati 4. Maka dikatakan limit
Limit
92
Grafiknya:
Teorema Limit
Andaikan n adalah bilangan bulat positif,k konstanta , dan f, g adalah fungsi-fungsi yang
mempunyai limit di c. Maka:
Contoh:
Carilah
2
2xy
x
y
4
92
Penyelesaian
=48
92
Teorema Apit
Andaikan f dan g adalah fungsi-fungsi yang memenuhi f(x)≤g(x)≤h(x) untuk semua x dekat,
kecuali mungkin di c. Jika
Aplikasi Limit
Menentukan kecepatan sesaat dari fungsi posisi
1. Posisi sebuah roket dapat ditaksir dari fungsi waktu t , yaitu , t
dalam sekon dan s dalam kilometer. Berapakah percepatan roket pada saat t=1 jam.
Penyelesaian:
f
h
g
x c
L
y
92
2. Percepatan sesaat
Percepatan sesaat didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata untuk selang waktu yang
sangat kecil. Yaitu mendekati nol. Secara matematis persamaanya dapat ditulis
menjadi
92
Dari gambar terlihat sudah proses limit perubahan menuju nol, sehingga percepatan
rata-rata menjadi kecepatan sesaat. Arah kecepatan rata-rata selalu sama dengan arah
perubahan kecepatan , maka percepatan sesaat akan memiliki nilai yang sama dengan
Pada saat , maka titik materi akan mencapai percepatan sesaat
dengan cara mendekati t2 ke t1. Pada saat percepatan rata-rata menjadi percepatan
sesaat, vektor kecepatan tetap menyinggung lintasan di t, sedangkan vektor
percepatan sesaat a menjauhi sisi lngkung lintasan titik materi tersebut.
Contoh soal
Kecepatan sebuah roket dapat ditaksir dari fungsi waktu t , yaitu , t
dalam sekon dan s dalam kilometer. Berapakah percepatan roket pada saat t=1 jam.
Penyelesaian:
at
v
at
v
a
v
v1,t1
v2,t2
v1,t1
v2,t2
v2
v1
v2
v1
92
:
Bentuk dasar limit Trigonometri
Limit Trigonometri
92
Contoh: Penyelesaian limit Trigonometri
Penyelesaian
Aplikasi Limit Tigonometri
1. Perpindahan sebuah partikel pada saat t deti diberikan oleh dengan s
adalah jarak yang dinyatakan dalam meter, Tentukan kecepatan partikel pada saat
Penyelesaian
92
Konsep:
Maka:
2. Kecepatan sebuah partikel pada saat t detik diberikan oleh dengan s
adalah jarak yang dinyatakan dalam meter, Tentukan percepatan partikel pada saat
Penyelesaian
Konsep:
Maka:
92
Limit di Takberhingga
Limit tak Hingga &Limit
ditakhingga
92
1. Misalkan f adalah suatu fungsi yang terdefinisi pada setiap nilai pada selang (c,∞).
Limit dari f(x) bilamana x membesar tanpa batas adalah L, ditulis
artinya nilai fungsi f(x) dapat dibuat sedekat mungkin ke L asalkan nilai x cukup
besar
2. Misalkan f adalah suatu fungsi yang terdefinisi pada setiap nilai pada selang (c,-∞).
Limit dari f(x) bilamana x mengecil tanpa batas adalah L, ditulis
artinya nilai fungsi f(x) dapat dibuat sedekat mungkin ke L asalkan nilai x cukup
kecil
Limit
Misalnya fungsi
a. Ketika x kecil dan positif, adalah besar dan positif.
Contoh:
-2 -1 1 2
xy
1
x
y
2
1
-1
2
92
b. Ketika x kecil dan negatif, adalah besar dan negatif.
Contoh:
c. Ketika x besar dan positif, adalah kecil dan positif.
Contoh:
d. Ketika x besar dan negatif, adalah kecil dan negatif.
Contoh:
Sehingga:
a. Jika x mendekati 0 dari kanan, 1/x cenderung ∞
b. Jika x mendekati 0 dari kiri, 1/x cenderung- ∞
c. Jika x cenderung 0 dari kanan, 1/x mendekati ∞
d. Jika x cenderung 0 dari kiri, 1/x mendekati -∞
Contoh
Contoh menentukan nilai limit takhingga
92
Aplikasi Limit di takhingga
2 Siklus Carnot
Sadi Carnot menunjukkan operasi mesin ideal, dalam siklus reversible yang dikenal
dengan siklus Carnot. Siklus ini akan menentukan batas kemampuan kita untuk mengubah
kalor menjadi kerja. Siklus Carnot ini terdiri dari empat langkah, seperti diperlihatkan pada
Gambar 4.2.5. Siklus tersebut diperlihatkan dalam diagram P-V pada Gambar 4.2.6.
Gambar 4.2.6. Siklus Carnot yang
dilukiskan di dalam Gambar 4.2.5
yang dilukiskan pada sebuah
diagram P-V.
Gambar 4.2.5. Sebuah siklus
Carnot. Titik-titik a, b, c, dan d
bersesuaian dengan titik-titik yang
diberi tanda seperti itu di dalam
Gambar 4.2.6.
92
Dengan memperhatikan grafik di atas, tampak bahwa grafik tidak akan pernah meotong
sumbu x(dalam hal ini volume), dan juga tidak akan pernah memotong sumbu y(dalam hal ini
tekanan).Misalnya pada lintasan bc, merupakan lintasan adiabatik., karena tidak pernah
menmotong sumbux maupun sumbu y, maka baik volume maupun tekanan akan semakin
membesar semakin besar sampai tak terhingga.
Kekontinuan
92
Definisi
(kekontinuan di satu titik). Kita katakan bahwa f kontinu di c jika beberapa selang terbuka di
sekitar c terkandung dalam daerah asal f dan
Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada suatu titik x = a jika
(i) f(a) ada
(ii)
(iii)
Kontinou kiri dan kontinou kanan
1. Fungsi f(x) disebut kontinu kiri di x=a jika
2. Fungsi f(x) disebut kontinu kanan di x=a jika
92
Fungsi f(x) kontinu di x=a jika kontinu kiri dan kontinu kanan di x=a
Contoh:
Apakah fungsi berikut kontinou di x=2
Penyelesaian:
Jadi, fungsi di atas tak kontinou di x=2
Kekontinuan pada Interval
Fungsi f(x) dikatakan kontinu pada interval ter buka ( a,b ) bila f(x) kontinu pada setiap
titik di dalam interval tersebut.
Sedangkan f(x) dikatakan kontinu pada interval tutup [ a,b ] bila :
1. f(x) kontinu pada ( a,b )
2. f(x) kontinu kanan di x = a
3. f(x) kontinu kiri di x = b
Bila f(x) kontinu untuk setiap nilai x Î R maka dikatakan f(x) kontinu ( dimana-mana ).
Teorema
Fungsi Polinom kontinu disetiap bilangan real c.
Fungsi Rasional kontinu pada Domainnya, yaitu kecuali dimana penyebutnya
Misalkan , maka
f(x) kontinu di setiap titik di R jika n ganjil
f(x) kontinu di setiap R positif jika n genap.
Contoh : tentukan selang kekontinuan
92
Dari teorema diatas diperoleh f(x) kontinu untuk x-15³0 atau x³15.
f(x) kontinu kanan di x=15
Sehingga f(x) kontinu pada [15,∞ )
Kekontinuan pada Limit Fungsi Komposisi:
Jika dan f(x) kontinu di L, maka
• Teorema kekontinuan fungsi komposisi:
Jika g(x) kontinu di a, f(x) kontinu di g(a), maka fungsi kontinu di a.
Bukti
= f(g(a)) karena f kontinu g a
= (fog)(a) karena g kontinu di a
Contoh
Tentukan dimana fungsi kontinou?
Fungsi f(x) dapat dituliskan sebagai komposisi dua fungsi atau
Dengan dan g(x) = cos x
Karena h(x) kontinu di R-{-4,1} dan g(x) kontinu dimana-mana maka
fungsi f(x) kontinu di R-{-4,1}
Aplikasi Kekontinuan
92
Grafiknya;
2. Proses Isotermal
Proses Isotermal adalah suatu proses yang terjadi pada temperature konstan .Kurva P-V untuk
kasus isothermal untuk gas ideal berbentuk hiperbola. Energi dalam gas ideal hanya
merupakan fungsi temperatur. Jadi, untuk kasus isothermal yang melibatkan gas ideal, energi
dalam sistem, ΔU = 0. Dengan demikian, menurut hukum I termodinamika, maka diperoleh:
ΔU = Q - W = 0 maka :Q=W
92
Selanjutnya marilah kita tinjau ekspansi isothermal gas ideal. Misalkan, gas ideal
mengalami ekspansi secara kuasi statik pada temperatur konstan seperti yang ditunjukkan
dengan diagram PV di bawah ini:
Diagram PV untuk ekspansi isothermal gas ideal
dari keadaan awal dan keadaan akhir. Kurva berbentuk parabola
Jika dilihat grafik di atas, tampak kontinou tetapi tidak sampai memotong di koordinat
x(Volume), dan tidak memotong di koordinat y(tekanan). Misalkan kita ambil titik di antara
Vf dan Vi,maka tidak terlihat suatu lompatan, sehingga garisnya mulus melengkung tanpa
lompatan. Hal ini menunjukkan bahwa grafiknya kontinou di antara titik Vf dan Vi.Secara
matematis:
Kontinou kiri dan kontinou kanan ,misalnya grafik di atas memenuhi suatu fungsi tertentu
yang saya anggap f(v).Fungsi ini adalah fungsi f terhada volume(V).
1. Fungsi f(x) disebut kontinu kiri di x=v jika
2. Fungsi f(x) disebut kontinu kanan di x=v jika
3. Karena f(v)=
Maka Fungsi f(v) kontinu di x=v
Definisi;
Turunan
Turunan
Turunan
92
Berdasarkan grafik di atas dengan memperhatikan gradien kemiringan , sehingga turunan
didefinisikan dengan Asalkan limitnya ada.
Contoh;
Tentukan turunan dari nilai fungsi
1.
Maka,
Penyelesaian:
92
Teorema-Teorema Turunan
1. Diferensiasi konstanta
Jika y = k, dimana k adalah konstanta, maka dy/dx = 0
contoh : y = 19 à dy/dx = 0
2. Diferensial Indentitas
Jika
3. Diferensiasi fungsi pangkat
Jika y = xn, dimana n adalah konstanta, maka dy/dx = nxn-1
contoh : y=x3àdy/dx=3x3-1=3x2
4. Diferensiasi perkalian konstanta dengan fungsi
Jika y = kv, dimana v = h(x),
à dy/dx = k dv/dx
contoh : y = 35x3 à dy/dx = 35(3x2) = 105x2
5. Diferensiasi pembagian konstanta dengan fungsi
jika y = k/v, dimana v=h(x), maka :
6. Diferensiasi penjumlahan (pengurangan) fungsi
jika y = u + v, dimana u = g(x) dan v = h(x)
maka dy/dx = du/dx + dv/dx
contoh : y = 40x2 + 3x3 à u = 4x2 du/dx = 80x
à v = 3x3 dv/dx = 9x2
dy/dx =du/dx + dv/dx = 80x + 3x2
92
7. Diferensiasi perkalian fungsi
Jika y = uv, dimana u = g(x) dan v = h(x)
8. Diferensiasi pembagian fungsi
Jika y = u/v. dimana u = g(x) dan v = h(x)
Aplikasi Turunan
1. Untuk menurunkan persamaan bernauli, menerapkan konsep usaha energi yang dibantu
juga dengan konsep turunan. Jika dalam selang waktu yang sempit (dt), fluida yang
92
awalnya berada pada a bergerak ke b, sejauh , demikian pula dengan
fluida yang berada di c bergerak ke d sejauh Untuk persamaan Volume
fluida(dV),yang melalui setiap penampang melintang sepanjang waktu (dt),maka
Sedangkan usaha yang dilakukan pada element fuida selama dt, yaitu
Kerja dW adalah gaya-gaya selain gaya
konservatif, sehingga besarnya gaya sama dengan perubahan
energi mekanik(Energi kinetik dan Energi Potensial).Untuk energi kinetik,
, sedangkan untuk energi potensial grafitasi ,
sehingga jika kedua persamaan digabungkan, maka:
2. Pada pengukuran pasti mengandung ketidakpastian. Misalnya kita mengukur volume
bola dengan micrometer sekrup yaitu dengan mencari panjang diameternya sebanyak
misalnya sebanyak sepuluh kali, kemudian kita hitung masing-masing volumenya,
kemudian untuk mencari ketidakpastiannya kita gunakan aturan turunan.Dengan
y2
y1
1A
2A
dV
dV
c d
a b
92
menurunkan Volume terhadap diameter, dan ketidakpastian diameter saya anggap
sudah diketahui maka menurut aturan untuk mencari ketidakpastian adalah
Untuk mencari ;maka
3. .Kawat sepanjang 9 cm mempunyai masa antara antara ujung kiri dengan sebuah titik
sejauh x cm ke kanan seberat x4 gram. Berapa kepadatan sebenarnya di titik 2 cm dari
ujung kiri?
Penyelesaian
Ini adalah masalah yang terkait konep turunan. Kepadatan merupakan masa pern
panjang , maka , sehingga
Aplikasi Turunan Fungsi Elementer
x2x1
92
Fungsi Linear adalah fungsi yang paling sederhana, karena hanya memiliki satu
variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut, sehingga sering
disebut fungsi berpangkat satu. Bentuk umumnya adalah y= a+bx, dimana a adalah
konstanta dan b adalah koefisien.
aplikasi turunan pada fungsi linear
1. Sebuah sepeda bergelar lurus beraturan dengan kecepatan konstan. Dimana
kedudukan nya dapat dituliskan dalam persamaan posisi sebagai fungsi waktu
,dimana s dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan kecepatan sesaat
sepeda tersebut?
Penyelesaian
Kecepatan adalah turunan posisi terhadap wktu, seingga
Persamaan kuadrat adalah suatu persamaan polinomial berpangkat dua. Bentuk umum
dari persamaan kuadrat adalah y= ax2 + bx + c
Dengan a≠0.Huruf-huruf a, b dan c disebut sebagai koefisien: koefisien kuadrat a
adalah koefisien dari x2, koefisien linier b adalah koefisien dari x, dan c adalah koefisien
konstan atau disebut juga suku bebas.
Aplikasi Turunan Pada Fungsi Kuadrat
1. Sebuah partikel berputar terhadap poros sumbu z menurut persamaan
tentukan percepatan sudut terhadap fungsi waktu, jika
t=2s!
Penyelesaian
Setelah fungsi kuadrat, fungsi yang memiliki psngkst lebih dsri dus disebut fungsi
polinomial. Fungsi polinomial adalah merupakan fungsi yang mengandung banyak
suku dalam variabel bebasnya, memiliki bentuk . F(x) = aoxn + a1xn-1 + . . . + an-1x +
92
an. Dimana n merupakan bilangan bulat positif yang disebut dengan derajat dari
polinomial.
Aplikasi Turunan Pada Fungsi Polinomial
1. Sebuah bola mengelinding sepanjang bidang miring sehingga jarak s dari titik
awal setelah t detik adalah kapankah kecepatan sesaatnya
5m/s?
Penyelesaian;
Jadi saat t=7s kecepatannya 5m/s.
Diferensiasi Fungsi komposit
Jika y=f(u) sedangkan u=g(x),dengan bentuk lain y=f{g(x)}, maka :
Diferensial Fungsi Rasional
Definisi fungsi rasional yaitu hasil bagi fungsi-fungsi polinom
Aplikasi fungsi rasional
92
1. Seekor semut melaju dengan kecepatan , tentukan percepatan semut
pada t=1 s!
Penyelesaian:
Diferensiasi Implisit
Turunan Fungsi:
Elementer,implisit,eksplisit dan
transedent
92
Jika f (x, y)=0 merupakan fungsi implisit sejati (tidak mungkin dieksplisitkan), dy/dx
dapat diperoleh dengan mendiferensiasikan suku demi suku, dengan menganggap y sebagai
fungsi dari x
Contoh:Tentukan dy/dx dari
Penyelesaian:
Aplikasi Turunan Fungsi Implisit
1. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis singgung yang menyinggung kurva
, jika kecepatan partikel tersebut sama dengan kemiringan garis
singgung kurva berapa kecepatan partikel tersebut di titik(4,2)?
Penyelesaian:
92
Turunan dari sin adalah cos, bukti:
Dari definisi turunan, turunan dari sisn adalah hasil dari limit
Jika maka:
Turunan
FungsiTrigonometri
92
Demikian juga untuk mencari turunan kossinus dan tan dengan menggunakan konsep
limit.
Rumus-rumus turunan Trigonometri
Contoh:
Cari dy/dx
Penyelesaian
92
Aplikisi Turunan Trigonometri
1. Seorang yang duduk di teras melempar batu dengan posisi batu dinyatakan dalam
koordinat(y,θ) , dengan persamaan lntasannya adalah , tentukan
kecepatan batu pada saat .
Penyelesaian:
Kecepatan adalah turunan dari posisi .
2. Sebuah gerak harmonik
memenuhi persamaan Tentukanlah persamaan kecepatan gerak
harmonik tersebut!
Penyelesaian:
92
Teorema:
Aturan Rantai
92
Andaikan y=f(u) dan u=g(x), menentukan fungsi komposit y=f(g(x))=fog(x). Jika g
terdiferensialkan di x dan f terdiferensialkan di u=(x), maka fog terdiferensialakan di x dan
Contoh
Aplikasi Aturan Rantai
1.Sebuah partikel bergerak melintasi suatu garis singgung yang menyinggung kurva
,jika kecepatan partikel sama dengan kemiringan garis
singgung kurva, berapa kecepatan partikel di titik(0,4)?
Penyelesaian;
Untuk mencari kecepatan, maka dy/dx=...?
2.Sebuah pesawat tempur meleju dengan kecepatan , tentukan
percepatan yang dialami pesawat tempur setelah 2 s!
Penyelesaian:
92
Turunan Tingkat Tinggi
92
Cara penulisan notasi untuk turunan y=f(x)
Turunan Notasi Leibniz Notasi f’
Pertama f’(x)
Kedua f’’(x)
Ketiga f’’’(x)
... ... ...
... ... ...
Ke-n
Bukti Teorema (Aturan pangkat), yaitu f(x)=xn , maka
Bukti;
Didalam kurung siku, kecuali suku pertama mempunyai h sebagai faktor, sehingga masing-
masing limit memiliki nol jika limit mendekati nol.Oleh karena itu:
Contoh;
Carilah turunan dari
Penyelesaian;
92
Karena turunan dari fungsi nol adalah nol, maka semua turunan tingkat yang lebih
tinggi akan nol.
Aplikasi Turunan Tingkat Tinggi
1. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas menurut persamaan posisi sebagai fungsi waktu
, , Tentukan:
a. Kapan bola mencapai ketinggian maxsimum?
b. Berapa percepatannya?
Penyelesaian:
a. Bola mencapai ketinggian maxsimum jika pada kecepatannya di titik tertinggi sama
dengan nol.
Maka jarak pada titik tertinggi adalah
b. Untuk mencari percepatan dgunakan turunan kedua
92
Jadi, percepatannya adalah konstan sbesar 20m/s
2. Sebuah mobil bergerak dengan persamaan posisi sebagai funsi waktu, ,
tentukanlah percepatan mobil saat t=2 s!
Penyelesaian
Jadi, percepatan yang dialami mobil adalah 72m/s2
Aplikasi Turunan:
Maxsimum,Minimum,
kecepatan,percepatan,penggambaran
grafik canggih.
92
Maksimum dan Minimum
Definisi
Andaikan S, daerah asal, memuat titik c. Kita katakkan bahwa:
a. f(c)adalah nilai maksimum f pada S jika f(c)≥f(x) untuk semua x di S
b. f(c) adalah minimum f pada S jika f(c)≤f(x) untuk semua nilai x di S
c. f(c) adalah nilai ektrim f pada S jika ia adalah nilai maksimum ataupun minimum.
Teorema eksistensi Max-Min.
Jika f kontinou pada selang tertutup[a,b], faka f mencapai nilai maksimum dan
minimum.
Teorema titik kritis.
Andaikan f didefinisikan pada selang I yang memuat titik c. Jika f(c0 adalah titip
ektrim, maka c haruslah suatu titik kritis;yakni c berupa salah satu;
a. titik ujung dari I;
b. titik stasioner dari f(f’(c)=0;
c. titik singular dari f(f’(c) tidak ada).
Fungsi naik dan fungsi turun
a. Agar fungsi f(x) naik , maka f’(x)>0
b. Agar fungsi f(x) turun, mka f’(x)<0
Contoh:
Sebuah fungsi ditentukan dengan rumus tentukan
interval agar f(x):
a. Naik
b. Turun
92
c. Stasioner
Penyelesaian:
a.
Maka,
Agar fungsi f(x) naik, maka f’(x0>0
2x-5>0
Agar f(x) niak maka
b.
Maka,
Agar fungsi f(x) turu, maka f’(x)<0
2x-5<0
Agar f(x) turun maka f’(x)<
c.
Maka,
Agar fungsi f(x) stasioner, maka f’(x)=0
2x – 5=0
Agar f(x) stasioner, x=
a.
Maka,
Agar fungsi f(x) turu, maka f’(x)<0
2x-5<0
92
Agar f(x) stasioner, f’(x)=
Jenis-jenis nilai stasioner
Nilai balik maksimum,
Misalnyaf(x) kontinou pada interval b < x < c, yang memuat x=a, fungsi f(x)
dikatakan mempunyai nilai maksimum f(a),jika
a. Nilai balik maksiimum f(a), jika:
f’(x)>0 atau f(x)nnaik pada interval b<x<c
f’(x)<0 atau atau fungsi turun pada interval a<x<c
f’(x) =o, stasioner di x=a
b. Nilai balik minimum f(a), jika:
f’(x)<0 atau f(x) turun pada interval b<x<a
f’(x)>0 atau fungsi naik pada interval a<x<c
f’(x) = o, stasioner di x=a
Turunan kedua dan pemakaiannya
Dengan menggunakan turunan kedua , jika ada kita dapat menentukan arah
kecekungan suatu kurve.
Misalka, y=f(x) dapat diturunkan dua kali, ada interval I.
a. Jika f’’(x)<0 maka kurva cekung(terbuka kebawah) pada interval I, maka f(a)
merupakan nilai minimum fungsi f
b. Jika f’’(x)>0 maka kurva cekung(terbuka atas) pada interval I, maka f(a)
merupakan nilai maksimum f.
Uji turunan pertama untuk ektrim lokal
Andaikan f kontinou pada selang terbuka (a,b) yang memuat titik kritis c
a. Jika f’(x)>0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x)<0untuk semua x dalam (c,b) maka
f(c) adalah nilai maksimum lokal.
b. Jika f’(x)<0 untuk semua x dalam (a,c) dan f’(x)>untuk semua x dalam (c,b) maka
f(c) adalah nilai minimum lokal.
c. Jika f’(x) bertanda sama pada kedua pihak c, maka f’(c) bukan nilai ektrim lokal f.
Menggambar grafik
92
Langkah I.:
1. Periksa daerah asal dan daerah hasilfungsi untuk melihat apakah ada daerah di
bidang yang dikecualikan.
2. Uji kesimetrian terhadap sumbu y dan titik asal, (apakah mrupakan fungsi genap
atau ganjil).
3. Cari perpotongan dengan sumbu-sumbu koordinat.
4. Gunakan turunan pertama untuk mencari titik-titik krtis dan untuk mengetahui
tempat-tempat grafik naik dan turun.
5. Uji titik-titik kritis untuk maksimum dan minimum lokal
6. Gunakan turunan kedua untuk mengetahui tempat-tempat grafik cekung ke atas
atau cekung ke bawah dan untuk melokasikan titik-titik balik.
7. Cari asimsot-asimsot.
Langkah II:
1. Gambar beberapa titik termasuk titik kritis dan titik balik.
Langkah III;
1. Sketsa grafik.
Contoh:
X 0 1 2 3 4
3 4,33 3,67 3 4,33
92
92
Aplasi Turunan; Maksimum,minimum,
kecepatan,percepatan,penggambaran grafik canggih.
1. Dua buah kandang yang berdampingan masing-masing berukuran x meter an y meter,
serta Luasnya 144m2Seperti pada gambar di bawah ini . Tentukan panjang x dan y
agar panjang pagar yang diperlukan seminimal mungkin!
Penyelesaian:
L=x.y
144=x.y
Kll=panjang selruh kandang dinyatakan dalam fungsi t, sehngga panjang yang
diminta f(x)=4x+3y
Panjang pagar mminimum terhadap panjang pagar f(x), jika f’(x)=0
Jadi, panjang kawat yang dibutuhkan, 48
yy
x x
x x
92
2. Jika s=f(t) adalah fungsi posisi sebuah partikel yang bergerak dalam garis lurus,
dimana adalah kecepatan rata-rata sepanjang waktu , dan , adalah
kecepatan sesaat, sehingga dengan menggunakan dapat memecahkan masalah
kecepatan lebih gampang. Contoh: Posisi sebuah partikel diberikan oleh
persamaan . Dimana t diukur dalam sekon dan s dalam
meter. Tentukan:
a. Kecepatan pada suatu waktu
b. Berapa kecepatannya setelah 2 sekon?setelah 4 sekon?
c. Kapan partikel dalam keadaan diam
Solusi:
a. Kecepatan adalah turunan dari fungsi posisi
b. Kecepatan setelah 2 sekon , adalah kecepatan sesaat setelah 2 sekon
Kecepatan setelah 4 sekon adalah
c. Partikeldalam keadaan diam ketikav(t)=0, ini berarti
3. Menentukan kecepatan dan percepatan gerak harmoik
92
Kecepatan pada gerak harmonik,merupakan turunan posisi terhadap sudut atau waktu,
demikian juga dengan percepatanya merupakan turunan dari kecepatannya, atau turunan
kedua dari fungsi posisinya.
4. Pada hukum newton bahwa F=ma, adalah merupakan penerapan dari konsep turunan,
dim ana dimulai dari turunan fungsi posisi terhadap waktu yang mendapatkan
kecepatan, kemudian dilanjutkan dengan pendiferinsil kecepatan terhadap waktu yang
mnghasilkan percepata. Secara matematis ditulis:
5. Sebuah meriam disisipkan untuk menembakkan peluru ke atas lereng bukit,yang
bersudut mring α. Laju awal peluruvo. Dengan sudut berapakah terhadap horizontal
meriam harus ditembakkan /diarahkan agar jangkauan R ke atas bukit makimum.
Penyelesaian:
meriam
peluruR
α
92
Dengan sumbu x,y yang disusun seperti pada gambar, kedudukan peluru diberikan oleh
Kedudikan sasaran adalah
Dari sini, jika t adalah waktu yang diperlukan untuk mencapai sasaran;
Untuk mencari jangkauan, maksimum(R), dengan perubahan sudut kemiringan β, maka
dibantu dengan konsep turunan, sehingga
R
α β x
y
P
92
92