kak ssdp

12
1 KERANGKA ACUAN KERJA PENINJAUAN ULANG RENCANA INDUK SANITASI PERKOTAAN KOTA SURABAYA I. LATAR BELAKANG Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk kota pada beberapa tahun terakhir ini, menyebabkan terjadinya peningkatan volume air limbah domestik yang dihasilkan oleh warga kota. Pertambahan volume air limbah ini bila tidak dibarengi dengan prasarana dan sarana yang memadai sudah pasti lambat laun akan menimbulkan dampak negatif terhadap kota itu sendiri. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka sudah saatnya pemerintah kota menyiapkan secara sungguh- sungguh rencana pembangunan prasarana dan sarana sanitasi perkotaan, sebelum bencana terhadap lingkungan yang berasal dari limbah cair domestik ini lebih parah mencemari. Sebagai langkah awal dalam mewujutkan rencana ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu peninjauan ulang dokumen rencana induk sanitasi perkotaan baik teknis maupun non teknis. Demi kesuksesan didalam pembangunan sistim sanitasi skala perkotaan ini perlu ditunjang dengan adanya perangkat lunak yaitu peraturan tentang sanitasi skala perkotaan. II. TUJUAN DAN SASARAN Peninjauan ulang Rencana Induk Sanitasi Perkotaan dan Penyusunan Raperda Sanitasi Perkotaan mempunyai 2 ( dua) tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. TUJUAN UMUM - Menyusun kembali dokumen rencana induk sistim sanitasi perkotaan untuk mendapatkan rencana induk sistim sanitasi perkotaan yang komprehensif, aplikatif dan kosisten sehingga akan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan sistim sanitasi perkotaan. Sesuaidengan perkembangan kota saat ini. - Penyusunan raperda sanitasi perkotaan untuk menyaipkan landasan legal bagi penyelanggaraan sanitasi perkotaan yang didukung oleh suatu kajian akademis. TUJUAN KHUSUS Peninjauan ulang Dokumen Rencana Induk Sistim Sanitasi Perkotaan - Mengintegrasikan / menyesuaikan dengan pelaksanaan pembangunan dan keserasian perkembangan yang telah dijabarkan dalam RTRW kota Surabaya. - Menyusun rencana pembangunan sistim sanitasi perkotaan secara terpadu sehingga dapat menjamin keterpaduan antar kegiatan diseluruh wilayah kota Surabaya secara selaras serasi dan efisien. - Mendukung terciptanya lingkungan sehat, teratur dan aman serta efisien dalam memberikan fasilitas pelayanan yang baik sesuai dengan rencana sistim sanitasi perkotaan serta memperhatikan kondisi dan potensi yang ada.

Upload: l3610n3r

Post on 21-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KAK SSDP

TRANSCRIPT

Page 1: KAK SSDP

1

KERANGKA ACUAN KERJA PENINJAUAN ULANG RENCANA INDUK SANITASI PERKOTAAN

KOTA SURABAYA

I. LATAR BELAKANG Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk kota pada beberapa tahun terakhir ini, menyebabkan terjadinya peningkatan volume air limbah domestik yang dihasilkan oleh warga kota. Pertambahan volume air limbah ini bila tidak dibarengi dengan prasarana dan sarana yang memadai sudah pasti lambat laun akan menimbulkan dampak negatif terhadap kota itu sendiri. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka sudah saatnya pemerintah kota menyiapkan secara sungguh- sungguh rencana pembangunan prasarana dan sarana sanitasi perkotaan, sebelum bencana terhadap lingkungan yang berasal dari limbah cair domestik ini lebih parah mencemari. Sebagai langkah awal dalam mewujutkan rencana ini, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan yaitu peninjauan ulang dokumen rencana induk sanitasi perkotaan baik teknis maupun non teknis. Demi kesuksesan didalam pembangunan sistim sanitasi skala perkotaan ini perlu ditunjang dengan adanya perangkat lunak yaitu peraturan tentang sanitasi skala perkotaan.

II. TUJUAN DAN SASARAN

Peninjauan ulang Rencana Induk Sanitasi Perkotaan dan Penyusunan Raperda Sanitasi Perkotaan mempunyai 2 ( dua) tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

� TUJUAN UMUM - Menyusun kembali dokumen rencana induk sistim sanitasi perkotaan

untuk mendapatkan rencana induk sistim sanitasi perkotaan yang komprehensif, aplikatif dan kosisten sehingga akan dapat digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan pembangunan sistim sanitasi perkotaan. Sesuaidengan perkembangan kota saat ini.

- Penyusunan raperda sanitasi perkotaan untuk menyaipkan landasan legal bagi penyelanggaraan sanitasi perkotaan yang didukung oleh suatu kajian akademis.

� TUJUAN KHUSUS

Peninjauan ulang Dokumen Rencana Induk Sistim Sanitasi Perkotaan - Mengintegrasikan / menyesuaikan dengan pelaksanaan pembangunan

dan keserasian perkembangan yang telah dijabarkan dalam RTRW kota Surabaya.

- Menyusun rencana pembangunan sistim sanitasi perkotaan secara terpadu sehingga dapat menjamin keterpaduan antar kegiatan diseluruh wilayah kota Surabaya secara selaras serasi dan efisien.

- Mendukung terciptanya lingkungan sehat, teratur dan aman serta efisien dalam memberikan fasilitas pelayanan yang baik sesuai dengan rencana sistim sanitasi perkotaan serta memperhatikan kondisi dan potensi yang ada.

Page 2: KAK SSDP

2

Raperda Sanitasi Perkotaan - Menyiapkan landasan hukum untuk pengelolaan sanitasi perkotaan - Melindungi kepentingan masyarakat dalam pengelolaan sanitasi

� SASARAN Peninjauan ulang Dokumen Rencana Induk Sistim Sanitasi Perkotaan - Tersusunnya rencana induk sistim sanitasi perkotaan yang terperinci

akan dapat dipakai sebagai dasar atau pedoman bagi pemerintah kota Surabaya dalam mengatur, mengawasi, mengarahkan dan mengendalikan pembangunan dan pengoperasian sanitasi skala kota.

Raperda Sistim Sanitasi Perkotaan - Tersusunnya peraturan daerah tentang sanitasi perkotan yang akan

dapat dipakai sebagai dasar dan pedoman bagi Pemerintah Kota dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan sanitasi perkotaan.

III. LINGKUP KEGIATAN

� LINGKUP WILAYAH

Wilayah administratif kota Surabaya seluas 326,37 km2 dengan batas wilayah: Sebelah Utara : Selat Madura Sebelah Timur : Selat Madura Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo Sebelah Barat : Kabupaten gresik

� LINGKUP PEKERJAAN

Kegiatan yang akan dilakukan didalam penyusunan kembali dokumen peninjauan ulang rencana induk sistim sanitasi perkotaan meliputi: Persiapan dan studi literatur; melakukan kegiatan penyusunan metode pelaksanaan, rencana kerja, jadwal pelaksanaan pekerjaan, studi literatur kajian terhadap studi terdahulu, serta persiapan teknis dan administrasi. Pendataan dan identifikasi ; melakukan survey dan observasi diseluruh wilayah administratif kota dalam rangka mengumpulkan data – data : � Kondisi eksisting :

- Sistim sanitasi yang ada di wilayah kota Surabaya. - Karakteristik fisik, lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat kota

Surabaya � Permasalahan dan Potensi yang berhubungan dengan rencana

pembangunan sistim sanitasi perkotaan diseluruh wilayah kota Surabaya.

Analisa dan rencana terhadap hasil – hasil pendataan serta identifikasi antara lain: � Struktur pemanfaatan ruang, yang meliputi:

- Distribusi penduduk - Struktur pelayanan kegiatan kawasan - Sistim jaringan (transportasi, utilitas) - Sistim prasarana pengelolaan lingkungan

� Pola pemanfaatan ruang yang meliputi pengembangan kawasan fungsional (permukiman, perdagangan, jasa, pemerintahan, pariwisata dan lain-lain).

Page 3: KAK SSDP

3

� Pelaksanaan pembangunan kawasan fungsional khususnya rencana penanganan lingkungan.

� Perkembangan sosial kemasyarakatan dan pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun regional.

Perencanaan sistim sanitasi skala perkotaan diseluruh wilayah administratif Kota Surabaya antara lain : � Rencana sistim prasarana sanitasi perkotaan. � Pedoman pelaksanaan pembangunan sistim sanitasi perkotaan

meliputi: arahan penanganan lingkungan dan rencana penanganan jaringan prasarana dan sarana sistim sanitasi perkotaan.

� Penyusunan konsep rencana Peraturan Daerah sebagai pendukung pembangunan sistim sanitasi perkotaan.

Penyusunan Laporan: Hasil kerja dari masing-masing kegiatan dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis dilengkapi dengan gambar berskala, peta, foto, dokumen-dokumen, artikel dari studi literatur maupun survey instansional.

Page 4: KAK SSDP

4

IV. KONDISI DAN KARAKTERISTIK WILAYAH

Wilayah perencanaan sistim sanitasi perkotaan adalah seluruh wilayah administratif kota Surabaya yang memiliki luas 326,37 km2 terbagi dalam 31 kecamatan dan 163 kelurahan, dengan jumlah penduduk 2.784.296 jiwa. Perlu diketahui bahwa Kota ini Mempunyai letak 3 – 6 m diatas permukaan laut, temperatur maximum rata – rata antara 35,4 dan temperatur minimum 23,4, Curah hujan maximum yang pernah terjadi 355,7 mm dan minimum 299 mm. Sedangkan kondisi sanitasi perkotaan saat ini dapat dijelaskan bahwa sebagian besar dari jumlah penduduk kota (80%) telah memiliki jamban pribadi, dan sisanya menggunakan jamban umum yang seringkali tanpa septictank dan bahkan limbah yang dihasilkan langsung masuk kedalam saluran air/ sungai. Sungai yang melintas kota Surabaya sebanyak 26 ( 146.980 m ) dan termasuk dalam klasifikasi III dan IV. Pemanfaatan lahan kota telah ditentukan didalam RTRW. Dalam perencanaan pembangunan jaringan sistim sanitasi perkotaan akan diutamakan pada wilayah pemukiman dimana pada wilayah pemukiman tersebut tata guna lahan dan pemanfaatannya telah ditetapkan sedemikian rupa sesuai dalam RTRW kota Surabaya, Sehingga perencanaan jaringan sistim sanitasi harus disesuaikan dengan kondisi lahan dan pemanfaatan yang telah ditetapkan sebelumnya.

V. METODOLOGI � TAHAP KEGIATAN Beberapa tahapan yang harus dilakukan adalah:

- Tahap Persiapan & studi literatur - Tahap pendataan dan identifikasi - Tahap analisa dan rencana - Tahap perencanaan sistim sanitasi - Laporan akhir

♦ Tahap persiapan & studi literatur Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah persiapan materi, instrumen atau kelengkapan untuk survey antara lain: - Pengumpulan data / informasi yang diperlukan - Pengumpulan peta dasar dan peralatan untuk survey - Pembuatan kuestioner Tahap Studi Literatur; Pengkajian data (review kebijakan) atau informasi dari data – data literatur baik teknis, regulasi/ kebijakan yang ada dan terkait dengan sistim sanitasi perkotaan (SSDP 1997, RDTRK, RTRW) serta dapat digunakan sebagai acuan awal dalam penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan.

♦ Tahap Pendataan dan identifikasi

Tahap ini untuk mengetahui kondisi dan potensi wilayah kota Surabaya. Pendataan dan identifikasi dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain: - Interview/ Wawancara, dilakukan terhadap pihak – pihak yang

berkompeten seperti aparat pemerintah, RW, RT, tokoh masyarakat, atau pihak lain yang dianggap dapat memberikan data penting yang dapat digunakan untuk mendukung penyusunan dokumen peninjauan ulang sistim sanitasi perkotaan. Jumlah responden diambil sesuai

Page 5: KAK SSDP

5

dengan ketetapan yang berlaku dan dipilih pada tempat-tempat yang dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat.

- Penyebaran kuesioner, yang terdiri dari sistim pertanyaan tertutup, terbuka maupun campuran yang disebarkan kepada para responden. Jumlah dan jenis pertanyaan harus disesuaikan dengan waktu dan kemampuan responden untuk menjawab ( singkat dan mudah dimengerti)

- Observasi, melakukan pencatatan, pengukuran, perekaman foto dan penggambaran sesuai dengan konteks perencanaan. Pengamatan didasarkan atas pengalaman secara langsung pada saat terjun ke lokasi penelitian.

- Survey dan observasi lapangan, meliputi pengumpulan data langsung dari lapangan, aspirasi masyarakat dan pengamatan langsung terhadap kondisi fisik wilayah kota secara keseluruhan, penggunaan lahan, transportasi kota, utilitas, kondisi prasarana dan sarana sosial, kondisi fasilitas umum, pada kegiatan ini juga dilakukan pencatatan, pengukuran, perekaman foto, dan penggambaran kondisi lapangan. Hasil survey dan observasi akan diuraikan secara jelas dan akurat sehingga potensi dan permasalahan tersebut benar-benar dapat diidentifikasi dengan baik.

- Survey instansional, survey ini dilakukan pada dinas/ instansi, perusahaan atau institusi baik pemerintah maupun swasta untuk mengumpulkan data-data baik kualitatif maupun kuantitatif dalam berbagai aspek ( Fisik, sosial, ekonomi, dan lain lain) yang terkait dan dapat bermanfaat pada penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan.

- Sosialisasi, menggunakan pola komunikasi dan interaktif 2 ( dua ) arah dengan masyarakat ( RT/RW, LKMK, dll) untuk mengetahui aspirasi masyarakat secara langsung dan akan dilakukan sebanyak 2 ( dua ) kali yaitu pada awal sebelum kegiatan survey berlangsung dan pada akhir dari studi review . Pada kegiatan ini setidaknya bisa mendapatkan data-data tentang :

• Kondisi dan karakteristik : wilayah, sosial, ekonomi, dan demografi kependudukan, dan sanitasi lingkungan.

• Kondisi dan karakteristik : Fasilitas sarana dan prasarana, sistim sanitasi.

• Jumlah, jenis, dan kondisi bangunan yang ada diwilayah perencanaan.

• Proporsi pemanfaatan lahan ( lahan terbangun dan tidak terbangun), serta jenis pemanfaatan lahan ( perumahan, perdagangan, dll ).

• Potensi dan permasalahan kawasan, terutama pemanfaatan lahan dan perencanaan pembangunan kawasan antara lain: keberadaan PKL, Banjir, dan lain-lain.

• Informasi dan aspirasi masyarakat, terkait dengan permasalahan kondisi dan potensi yang ada diwilayah perencanaan serta harapan untuk rencana pengembangan kedepan.

Seluruh hasil pendataan dan identifikasi pada tahap ini harus dapat ditampilkan secara jelas dan sistimatis pada laporan pendataan dan identifikasi, baik dalam bentuk uraian narasi ( deskriptif), gambar, skema, tabel, dll sehingga dapat memberikan gambaran tentang proses dan hasil pendataan serta identifikasi yang telah dilakukan.

Page 6: KAK SSDP

6

� Tahap Analisa dan Rencana Hasil Pendataan dan identifikasi Kegiatan yang dilakukan adalah menganalisa hasil pendataan dan identifikasi yang diperoleh pada tahap sebelumnya. Penyusunan rencana induk sanitasi perkotaan harus berdasarkan pada teori dan standar – standar perencanaan yang ada. Dalam laporan rencana ini akan diuraikan hasil analisa data dan rencana detail tentang sanitasi perkotaan, setidaknya berisi :

- Proyeksi / rencana pertumbuhan penduduk. - Proyeksi / rencana pertumbuhan ekonomi. - Prakiraan distribusi penduduk. - Prakiraan kepadatan, ketinggian - Rencana sistem sanitasi. - Rencana penanganan jaringan sanitasi. - Rencana pengelolaan prasarana dan sarana. - Gambar perspektif / ilustrasi pada beberapa kawasan potensial.

♦ PERENCANAAN SISTIM SANITASI Dalam penyusunan dokumen Peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan mempunyai prinsip dan ketentuan teknis perencanaan sebagai berikut: - Optimalisasi fungsi sistim sanitasi perkotaan,

Sistim sanitasi kota yang akan dibangun di Surabaya harus memperhatikan kesesuaian antara keharusan masyarakat mengikuti sistim jaringan sanitasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat ( bayar retribusi) sehingga dapat dicapai optimalisasi kondisi lingkungan di masa kini dan dimasa datang serta mampu memberdayakan masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitarnya.

- Hubungan Fungsional, Perencanaan sistim sanitasi perkotaan yang ada harus saling berhubungan dan terpadu secara fungsional ( dengan sistim-sistim yang lain).

- Daya Dukung Lingkungan, Penyusunan Rencana induk sistim sanitasi perkotaan harus

dilakukan dengan hati-hati agar tidak melampaui daya dukung lingkungan yang ada karena prinsipnya mencegah lebih baik daripada memperbaiki dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan

- Keterpaduan, Prinsip keterpaduan antar kegiatan harus diperhitungkan dengan

matang. Jadi rencana induk sistim sanitasi perkotaan harus direncanakan secara komprehensif yang mencakup prasarana/sarana utilitas.

� LAPORAN AKHIR

- Berupa dokumen berisi rangkuman hasil analisa , rencana dan deskripsi dan dilengkapi: gambar, peta2 ( CAD system).

- CD ( compact disk ) berisi laporan pendataan, identifikasi, dan analisa rencana dilengkapi dengan peta skala 1:5000 ( CAD system)

- CD selama proses penyusunan rencana induk sanitasi perkotaan.

Page 7: KAK SSDP

7

VI. SUMBER DAYA

♦ DANA, Peninjauan ulang rencana induk sistim sanitasi perkotaan disusun menggunakan dana APBD Kota Surabaya, tahun anggaran 2008.

♦ TENAGA AHLI, Tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah:

- Ahli Sanitasi ( team leader) minimal S2 pengalaman 7 tahun ( 1 orang )

- Ahli planologi, minimal S1 pengalaman 5 tahun atau S2 pengalaman 1 tahun ( 1 orang )

- Ahli hukum, minimal S1 pengalaman 5 tahun atau S2 pengalaman 1 tahun ( 1 orang )

- Ahli teknik lingkungan, minimal S1 pengalaman 5 tahun atau S2 pengalaman 1 tahun ( 2 orang )

- Ahli sosial – ekonomi, minimal S1 pengalaman 5 tahun atau S2 pengalaman 1 tahun ( 1 orang )

Dalam penyusunan dokumen rencana induk sistim sanitasi perkotaan ini para tenaga ahli dibantu oleh: - 2 orang asisten ahli muda/ surveyor STM/ SMA/ D1/ D2 pengalaman

minimal 1 tahun. - 1 orang sekretaris bilingual. - 2 orang staf administrasi.

Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli: Team leader,

Mengkoordinasi kegiatan dan personil yang terlibat dalam kegiatan penyusunan dokumen rencana induk sistim sanitasi perkotaan � Mengkoordinasi kajian dan telaah serta peninjauan ulang telaah

terhadap aspek spatial penyusunan rencana induk sistim sanitasi perkotaan

� Mengkoordinasikan perumusan hasil analisa evaluatif dan menyusun strategi penyusunan rencana induk sistim sanitasi perkotaan

Ahli hukum, � Melakukan peninjauan ulang dan telaah terhadap rencana

penyusunan rencana induk sistim sanitasi perkotaan. � Melakukan analisa evaluatif , derivatif terhadap hasil penyusunan

rencana induk sistim sanitasi perkotaan � Merumuskan dan menyusun peraturan daerah tentang sanitasi

perkotaan. Ahli Lingkungan,

� Melakukan inventarisasi dan kajian tentang kondisi eksisting fasilitas/ infrastruktur serta sistim sanitasi diseluruh kawasan perencanaan

� Melakukan peninjauan ulang dan telaah terhadap rencana pembangunan dan pengembangan fasilitas / infrastruktur serta sistim pengelolaan lingkungan dan penanganan senitasi dikawasan dikawasan perencanaan

� Melakukan analisa evaluatif derivatif terhadap kegiatanaa pembangunan dibidang lingkungan.

� Melakukan analisa evaluasi konsistensi, kesesuaian dan kebutuhan dibidang lingkungan.

� Merumuskan hasil analisa evaluatif dan menyusun rekomendasi program di bidang lingkungan.

Page 8: KAK SSDP

8

Ahli Sosial Ekonomi, � Melakukan inventarisasi dan kajian tentang kondisi eksisting

demografi, ekonomi dan sosial kemasyarakatan � Melakukan analisa evaluatif derivatif terhadap kegiatan sosial

ekonomi yang ada di kawasan perencanaan � Melakukan analisa evaluasi konsistensi, kesesuaian dan kebutuhan

kegiatan sosial serta pertumbuhan ekonomi di kawasan perencanaan � Melakukan peninjauan ulang dan telaah terhadap rencana

pembangunan dan pengembangan kota Surabaya yang berkaitan dengan aspek sosial dan ekonomi.

VII. KELUARAN,

Hasil kerja konsultan diwujutkan dalam bentuk,

♦ DOKUMEN, Laporan Pendataan dan Identifikasi meliputi:

⇒ Latar belakang, tujuan, sasaran, lingkup pekerjaan, dimensi perencanaan dan peraturan perundangan

⇒ Gambaran Umum, potensi dan permasalahan khusus bidang sanitasi di wilayah pemukiman/perumahan.

⇒ Metode pendekatan meliputi proses penyusunan, pelaksanaan pekerjaan, penggunaan model dan penggunaan konsep.

⇒ Hasil pendataan dan identifikasi ( kompilasi data) yang dilengkapi dengan gambar-gambar hasil survey lapangan, data dari studi literatur, survey instansional, foto, dokumen, artikel, dan lain - lain. Kompilasi data dimaksud meliputi: � Kondisi eksisting sanitasi kota � Karakteristik fisik, lingkungan, sosial, ekonomi masyarakat � Permasalahan dan potensi masing-masing kawasan

Laporan Analisa dan Rencana berisikan:

⇒ Analisa pola pertumbuhan, kepadatan dan distribusi penduduk

⇒ Analisa kondisi sosial masyarakat ( karakter, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan lain-lain) dan ekonomi penduduk ( pekerjaan dan tingkat pendapatan dan lain – lain).

⇒ Analisa sistim jaringan prasarana dan sarana transportasi

⇒ Analisa sistim jaringan pergerakan dan aksesibilitas antar kawasan

⇒ Analisa sistim jaringan utilitas

⇒ Analisa sistim drainase

⇒ Analisa penanganan prasarana dan sarana

⇒ Analisa penanganan blok peruntukan

Laporan Akhir, merupakan laporan kemajuan setelah kegiatan pendataan dan identifikasi isinya:

⇒ hasil analisa dan rencana terhadap hasil pendataan sebelumnya

⇒ deskripsi analisa dan rencana secara tertulis dilengkapi dengan peta-peta dan gambar

⇒ kelengkapannya: - peta rencana skala 1:5000 ( CAD system)

⇒ Compact disk yang berisi laporan pendataan dan identifikasi serta analisa dan rencana yang dilengkapi peta skala 1 : 5000 ( CAD system)

⇒ CD / Dokumentasi selama proses penyusunan rencana induk sanitasi perkotaan

Page 9: KAK SSDP

9

Peraturan Daerah, Dalam menunjang program sanitasi perkotaan, perlu adanya peraturan Daerah yang mendukung dan pada dasarnya berisi tentang:

⇒ Asas, Tujuan, strategi pembangunan sanitasi perkotaan

⇒ Rencana sanitasi perkotaan ( pertambahan penduduk, sistim transportasi, sistim pematusan, sistim utilitas kota)

⇒ Rencana pemanfaatan

⇒ Peranserta masyarakat

⇒ Peninjauan kembali

⇒ Jangka waktu perencanaan

⇒ Ketentuan peralihan

GAMBAR PERSEPEKTIF / ILUSTRASI Gambar – gambar 3 D dengan tampilan berwarna yang menggambarkan rencana sistim sanitasi perkotaan terutama di pusat – pusat pemukiman

♦ PAPAN INFORMASI Berisikan informasi tentang peta rencana sistim sanitasi perkotaan pada wilayah kecamatan dan dipasang pada masing-masing kecamatan.

Teknik Penyajian Hasil Kerja

⇒ Pengetikan 1,5 spasi dengan kertas HVS putih polos

⇒ Sampul buku warna hijau tulisan hitam

⇒ Laporan awal bertuliskan ” LAPORAN PENDATAAN DAN IDENTIFIKASI “ ukuran A4 jumlah buku 10 exp

⇒ Laporan akhir bertuliskan “ RENCANA INDUK SISTIM SANITASI PERKOTAAN “ ukuran A4 jumlah buku 10 exp

⇒ Eksekutif summary, bertuliskan “ EKSEKUTIF SUMMARY SISTIM SANITASI PERKOTAAN “ ukuran A4 jumlah buku 10 exp.

⇒ Album peta, berjumlah 5 buku album peta warna dengan skala peta 1: 5000 dengan CAD system. Penyajian peta pada kolom keterangan dicantumkan nama Pemerintah Kota Surabaya ( tidak dicantumkan nama konsultan)

⇒ Papan informasi rencana penggunaan lahan berukuran A1.

⇒ Menyerahkan hasil eksekutif summary, album peta 1: 5000 dengan CAD system dalam bentuk compact disk ( CD ) kepada pejabat teknis kegiatan.

Page 10: KAK SSDP

10

VIII. POLA PELAKSANAAN PEKERJAAN � Peran Badan Pengendalian Lingkungan Hidup

⇒ Pengguna jasa konsultansi penyusunan dokumen peninjauan ulang sanitasi perkotaan adalah Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup

⇒ Menunjuk pejabat teknis kegiatan sebagai personil yang akan bertanggung jawab secara teknis dan administrasi dalam kegiatan penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan

⇒ pejabat teknis kegiatan dibantu tim teknis / direksi harian yang beranggotakan beberapa personil dari BPLH, BAPPEKO, TATAKOTA DAN PEMUKIMAN ? yang bertugas sebagai pengawas terhadap kemajuan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang telah ditentukan.

� Kewajiban Konsultan Konsultan mempunyai kewajiban – kewajiban :

⇒ Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan berdasarkan ketentuan perjanjian kerjasama yang telah ditetapkan

⇒ Menyusun pelaksanaan penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan

⇒ Pekerjaan dinyatakan berakhir setelah penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan selesai secara keseluruhan dan dapat diterima oleh pemberi tugas.

⇒ Dalam melaksanakan pekerjaan agar meminta bantuan tim teknis yang akan memberikan petunjuk dan pengarahan kepada konsultan untuk mencapai hasil yang optimal. Tim teknis tersebut dapat pula diminta bantuannya untuk memberikan data guna mendukung kelancaran kerja sejauh tidak membutuhkan biaya.

⇒ Wajib melakukan konsultasi, koordinasi dan diskusi secara rutin dan berkala ( mingguan/bulanan) dengan tim teknis dan/atau pemberi tugas.

⇒ Konsultan wajib mengadakan diskusi terbatas pada setiap tahap pekerjaan dan seminar sebelum penyusunan buku analisa dan rencana serta album peta.

⇒ Menyediakan waktu untuk hadir dalam forum diskusi terbatas, forum seminar dan menyajikan hasil kerjanya kepada peserta diskusi

� Alih Pengetahuan/ ketrampilan

Konsultan wajib melaksanakan alih pengetahuan dan ketrampilan dibidang teknologi penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi dibidang penguasaan program CAD system / 3 D/ Max, dll kepada staf Badan pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surabaya.

� Mekanisme dan Pengawasan Pekerjaan

Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kegiatan penyusunan dokumen peninjauan ulang rencana induk sanitasi perkotaan konsultan harus berkonsultasi dengan tim teknis/ direksi harian penyusun perkembangan kemajuan pekerjaan konsultan akan dituangkan dalam laporan kemajuan pekerjaan dan akan diperiksa secara rutin dan berkala oleh tim teknis/ direksi harian.

Page 11: KAK SSDP

11

� Waktu Penyelesaian Perkerjaan

Pekerjaan sebagaimana yang diuraikan diatas harus diselesaikan seluruhnya dalam waktu 6 (enam) bulan, atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat penjelasan umum terhitung sejak penandatanganan kontrak kerjasama.

No. Kegiatan BULAN

KE

1 2 3 4 5 6 1. Persiapan dan study

literatur

2. Pendataan dan identifikasi 3. Analisa hasil dan

pendataan

4. Penyusunan perencanaan sistem sanitasi Kota Surabaya

5. Laporan akhir

Page 12: KAK SSDP

12

IX. REFERENSI

- UU no: 5 tahun 1960 tentang Pokok Agraria

- UU no: 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang

- UU no: 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman

- UU no: 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

- UU no: 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

- Peraturan Menteri no: 8 tahun 1998 tentang Penyelenggaran Penataan Ruang di Daerah

- UU no: 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

- UU no: 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

- Peraturan Menteri no: 8 tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah

- Peraturan Menteri no: 9 tahun 1998 tentang Tata Cara Peranserta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah

- Keputusan Menteri Kimpraswil no: 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan

- Peraturan Daerah Kota Surabaya no: 3 tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya.