kak penyusunan rdtr kawasan perkotaan ibukota kabupaten kubu raya

12
Kerangka Acuan Kerja PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBURAYA A. Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang Penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana diatur dalam Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007 (sebagai pengganti Undang‐ Undang Nomor 24 Tahun 1992) tentang Penataan Ruang, merupakan sebuah langkah reformasi di bidang penataan ruang yang cukup signifikan, telah memberikan kewenangan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan peningkatan diri sesuai dengan potensi sumber daya, karakteristik dan budaya (kearifan lokal) masing-masing. Undang-Undang ini mengamanatkan pentingnya penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pertimbangan untuk mitigasi bencana, persyaratan minimal ruang terbuka hijau 30% di kawasan perkotaan, pengenaan sanksi yang tegas di bidang Penataan Ruang. Selain itu Undang-Undang ini juga memerlukan dukungan pemerintah daerah dalam implementasi dan perundang-undangan di tingkat yang lebih rendah. Di dalam Undang-Undang ini, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan, merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRW Kabupaten) ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada kawasan perkotaan. RDTR Kawasan Perkotaan mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang direncanakan, dalam mewujudkan ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Muatan yang direncanakan dalam RUTR kota adalah kegiatan berskala kawasan atau lokal dan lingkungan, dan atau kegiatan khusus yang mendesak dalam pemenuhan kebutuhannya. RDTR Kawasan Perkotaan adalah rencana pemanfaatan ruang sampai pada Sub Wilayah Perkotaan secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pengaturan zonasi, perijinan dan pembangunan kota. Dalam konteks penyelenggaraan perencanaan penataan ruang di daerah, berdasarkan Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang mengamanatkan daerah untuk menyusun rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang. Kabupaten Kubu Raya sebagai suatu daerah otonom, telah memiliki RTRW yang dijadikan KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 1

Upload: agus-parthama

Post on 14-Dec-2015

565 views

Category:

Documents


86 download

DESCRIPTION

TOR/KAK Pekerjaan Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan di Ibukota Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat

TRANSCRIPT

Page 1: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

Kerangka Acuan Kerja

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR) DAN ZONASI IBUKOTA

KABUPATEN KUBURAYA

A. Uraian Pendahuluan 1. Latar Belakang

Penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana diatur dalam Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007 (sebagai pengganti Undang‐Undang Nomor 24 Tahun 1992) tentang Penataan Ruang, merupakan sebuah langkah reformasi di bidang penataan ruang yang cukup signifikan, telah memberikan kewenangan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan peningkatan diri sesuai dengan potensi sumber daya, karakteristik dan budaya (kearifan lokal) masing-masing. Undang-Undang ini mengamanatkan pentingnya penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pertimbangan untuk mitigasi bencana, persyaratan minimal ruang terbuka hijau 30% di kawasan perkotaan, pengenaan sanksi yang tegas di bidang Penataan Ruang. Selain itu Undang-Undang ini juga memerlukan dukungan pemerintah daerah dalam implementasi dan perundang-undangan di tingkat yang lebih rendah.

Di dalam Undang-Undang ini, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kawasan Perkotaan, merupakan penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRW Kabupaten) ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada kawasan perkotaan. RDTR Kawasan Perkotaan mempunyai fungsi untuk mengatur dan menata kegiatan fungsional yang direncanakan, dalam mewujudkan ruang yang serasi, seimbang, aman, nyaman dan produktif. Muatan yang direncanakan dalam RUTR kota adalah kegiatan berskala kawasan atau lokal dan lingkungan, dan atau kegiatan khusus yang mendesak dalam pemenuhan kebutuhannya.

RDTR Kawasan Perkotaan adalah rencana pemanfaatan ruang sampai pada Sub Wilayah Perkotaan secara terperinci yang disusun untuk penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pengaturan zonasi, perijinan dan pembangunan kota.

Dalam konteks penyelenggaraan perencanaan penataan ruang di daerah, berdasarkan Undang‐Undang Nomor 26 Tahun 2007 yang mengamanatkan daerah untuk menyusun rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang. Kabupaten Kubu Raya sebagai suatu daerah otonom, telah memiliki RTRW yang dijadikan panduan untuk pembangunan. Seiring dengan berlakunya Undang-Undang tersebut, telah menyusun kembali RTRW Kabupaten Kubu Raya (saat ini sedang dalam proses legislasi). Oleh karena itu, perlu pula disusun RDTR Kawasan Perkotaan di Ibukota Kabupaten Kubu Raya sebagai perangkat operasional pembangunan di wilayah ibukota kabupaten yang sudah dilengkapi dengan rencana pemanfaatan ruang (zoning).

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari Penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya adalah mewujudkan Rencana Detail Tata Ruang yang mendukung terciptanya kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya maupun kawasan fungsional secara aman, produktif dan berkelanjutan dan menyiapkan produk RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya yang disesuaikan dengan RTRW Kabupaten Kubu Raya dan ketentuan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang agar dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembangunan daerah.

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 1

Page 2: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

Secara normatif tujuan Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya ini adalah menjabarkan RTRW Kabupaten Kubu Raya secara lebih terperinci untuk wilayah Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya guna penyiapan perwujudan ruang dalam rangka pelaksanaan program-program pembangunan perkotaan di wilayah tersebut.

Secara lebih spesifik, tujuan Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya ini terutama adalah untuk mengarahkan upaya-upaya pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Ibukota Kabupaten Kubu Raya.

Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah:

Menciptakan keseimbangan dan keserasian yang pada prinsipnya merupakan upaya dalam menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan intensitas penggunaan ruang sub wilayah perkotaan. 

Menciptakan kelestarian lingkungan pemukiman dan kegiatan kota yang merupakan usaha menciptakan hubungan yang serasi antar manusia dan lingkungannya, yang tercermin dari pola intensitas penggunaan ruang sub wilayah perkotaan.  

Meningkatkan daya guna dan hasil pelayanan yang merupakan upaya pemanfaatan secara optimal yang tercermin dalam penetapan sistem kota dengan pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik untuk masing-masing bagian wilayah kota secara terukur baik kualitas maupun kuantitas.

Mengarahkan pembangunan kota yang lebih tegas dalam rangka upaya pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik untuk masing-masing bagian wilayah kota secara terukur baik kualitas maupun kuantitas.

Membantu penetapan prioritas pengembangan kota dan membantu penyusunan peraturan zonasi (zoning regulation) untuk dijadikan pedoman bagi tertib bangunan dan tertib pengaturan ruang secara rinci.

3. Sasaran

Sasaran dari perencanaan ini adalah untuk:

Menciptakan keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman dalam kawasan. 

Mewujudkan keterpaduan program pembangunan antar kawasan maupun dalam kawasan. 

Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsi kota, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat/swasta. 

Mendorong investasi masyarakat di dalam kawasan. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/swasta.

4. Lokasi Kegiatan

Pekerjaan ini berlokasi di wilayah sebagian Kecamatan Sungai Raya, Sungai Ambawang, Rassau Jaya, Mega Timur, Kuala Mandor B dan Sungai Kakap yang mencakup beberapa desa.

5. Sumber Pendanaan

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 2

Page 3: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kabupaten Kubu Raya Tahun Anggaran 2015 dengan Pagu Dana Rp. 750.000.000,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

B. Data Penunjang 6. Standar Teknis

Standar Teknis yang digunakan dalam penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya adalah: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang.

7. Referensi Hukum

Referensi hukum yang menjadi dasar dalam Penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya adalah:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup; 3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan; 4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana; 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan

Ruang; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 Tentang Pelaksanaan Hak dan

Kewajiban Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 Tentang Jalan; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2008 Tentang 2008

Tentang Air Tanah; 11. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2009 tentang Pedoman

Persetujuan Substansi Dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten / Kota, beserta Rencana Rincinya;

13. Peraturan Menteri Dalam negeri Nomor 50 Tahun 2009 Tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang;

15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41/PRT/M/2007 Tentang Kriteria Teknis Perencanaan Tata Ruang Kawasan Budidaya;

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Bencana Longsor;

17. Peraturan Menteri Pekerjaan umum Nomor 5/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 3

Page 4: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

C. Ruang Lingkup 8. Lingkup Kegiatan

Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya merupakan penjabaran dari RTRW Kabupaten Kubu Raya .

Adapun muatan RDTRK Perkotaan meliputi struktur dan sistematika tujuan dan sasaran pembangunan kawasan perencanaan, perumusan kebijakan dan strategi pengembangan kawasan, identifikasi potensi dan masalah kawasan, analisis ruang makro dan mikro kawasan, perumusan kebutuhan pengembangan dan penataan ruang kawasan, perumusan Rencana Umum Tata Ruang kawasan, perumusan dan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang, sebagai mana digambarkan dalam uraian berikut;

1. Persiapan penyusunan Dokumen RDTR;2. Pengumpulan dan pengolahan data:

a. Inventarisasi;b. Elaborasi

3. Analisa kawasan perencanaan:a. Analisa struktur kawasan perencanaan;b. Analisa peruntukan blok rencana;c. Analisa prasarana transportasi;d. Analisa fasilitas umum;e. Analisa Utilitas umum;f. Analisa amplop ruang;g. Analisa kelembagaan dan peran serta masyarakat.

4. Perumusan dan ketentuan teknis rencana detail:a. Konsep rencana;b. Produk rencana detail tata ruang;

i. tujuan penataan kawasan;ii. rencana pola ruang;

iii. rencana jaringan prasarana;iv. penetapan Sub Kawasan yang diprioritaskan penanganannya;v. ketentuan pemanfaatan ruang; dan Indikasi program pembangunan.

5. Kelembagaan dan peran serta aktif masyarakat:a. Peran kelembagaan;b. Peran serta masyarakat.

9. Keluaran

Keluaran dari kegiatan ini adalah Dokumen (Naskah) RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya yang terdiri dari:

1) Tujuan pengembangan kawasan;2) Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan3) Rencana Pengaturan Penduduk;4) Rencana Struktur Ruang;

a) Rencana Bagian Wilayah Perkotaan;b) Rencana Skala Pelayanan Kegiatan;c) Rencana Jaringan Sistem Transportasi;d) Rencanan Pengembangan Utilitas Kota.e) Rencana Pengembangan Fasilitas Umum Perkotaan;

5) Rencana Pola Ruang (Rencana Pemanfaatan Ruang/zoning);a) Rencana Zona Lindung dan Ruang Terbuka Hijau

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 4

Page 5: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

b) Rencana Zona Budidaya6) Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan Yang Perlu diprioritaskan7) Ketentuan Pemanfaatan Ruang (Indikasi Program Pembangunan) Kawsan Perkotaan

10.Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan

Jangka waktu penyelesaian seluruh kegiatan ini adalah 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender terhitung sejak penandatanganan SPMK.

11.Personil1. Team Leader/Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota berpendidikan Magister (S2)

Planologi/Perencanaan Wilayah dan Kota pengalaman minimal 4 tahun atau Sarjana (S1) Teknik Planologi dengan pengalaman minimal 7 Tahun.

a. Memberikan arahan dan mengkoordinasikan seluruh sumberdaya tim untuk dapat memenuhi kewajiban pekerjaan sesuai kontrak,

b. Melakukan identifikasi sinergisitas RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya terkait dengan RTRW Kabupaten Kubu Raya ,

c. Mengkoordinasikan penyusun kebijakan dan strategi penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya dengan Tim,

d. Mengkoordinasikan penyusunan struktur dan pola ruang RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya,

e. Team Leader bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan mulai dari awal pekerjan sampai dengan selesai

f. Mengkoordinir hasil pekerjaan setiap tenaga ahli dan menuangkannya dalam setiap buku laporan (laporan pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir)

2. Ahli Pemetaan dan GIS (S1 Teknik Geodesi), pengalaman minimal 7 tahun. Ahli Geodesi bertugas membantu menyelesaikan kebutuhan perpetaan dalam rangka penyusunan Dokumen RDTR Kawasan Perkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya.

3. Ahli Perencanaan Sistem Transportasi Kota, adalah sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 7 tahun, bertugas untuk melakukan kajian mengenai kinerja sistem transportasi perkotaan eksisting dan mengkaji kebutuhan pengembangan sistem transportasi internal maupun eksternal perkotaan untuk selanjutnya mampu merumuskan rencana pengembangan sistem transportasi di masa yang akan datang.

4. Ahli Perencanaan Prasarana Perkotaan (S1 Teknik Lingkungan), pengalaman minimal 7 tahun. Ahli ini bertugas untuk melakukan kajian kebutuhan pengembangan berbagai prasarana kota meliputi Air Besih, Sistem Jaringan Listrik, Jaringan Telekomunikasi, Jaringan Drainase, Pengelolaan Air Limbah, dan Pengelolaan Persmpahan Perkotaan. Ahli ini juga membantu Ahli Perencanaan Kota dalam merumuskan rencana pengembangan jaringan parasarana perkotaan.

5. Ahli Ekonomi Perkotaan, adalah sarjana S1 Ekonomi Pembangunan dengan pengalaman minimal 5 tahun, bertugas untuk mengkaji aspek perekonomian perkotaan terutama untuk mengembangkan sektor-sektor strategis kota dan merumuskan usaha-usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi perkotaan.

6. Ahli Ilmu Sosial Kemasyarakatan, pengalaman minimal 4 tahun di bidang yang sama. Ahli ini bertugas untuk melakukan kajian mengenai kondisi sosial kemasyarakatan Ibukota Kabpaten Kubu Raya serta melakukan prediksi perkembangan kependudukan dan pergeseran budaya di masa depan, sebagai masukan bagi Ahli Perencanan Kota untuk menentukan rencana tata ruang kota yang serasi dan sesuai dengan perkembangan sosial budaya masyarakatnya.

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 5

Page 6: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

7. Asisten Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota berpendidikan Sarjana (S1) Teknik Planologi/ Perencanaan Wilayah dan Kota dengan pengalaman minimal 3 tahun. Asisten Ahli ini berjumlah 2 orang bertugas membantu Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota dalam pengumpulan data, kompilasi data, dan analisis data.

8. Asisten Ahli Pemetaan dan GIS, adalah sarjana (S1) Teknik Geodesi atau Geografi yang bertugas membantu ahli Pemetaan dan GIS baik dalam survey dan pemetaan lapangan maupun pembuatan peta dalam format GIS.

9. Asisten Ahli Perencanaan Prasarana Wilayah, adalah sarjana (S1) Teknik Lingkungan dengan pengalaman minimal 3 tahun di bidang perencanaan kota, bertugas membantu Ahli Perencanaan Prasarana Kota dalam melaksanakan survey lapangan dan kompilasi data prasarana perkotaan.

10. Tenaga Pendukung terdiri dari :

a. Satu Orang Tenaga Administrasi berpendidikan minimal D3 Manajemen dengan pengalaman minimal 3 tahun

b. Tenaga surveyor sebanyak 10 orang berpendidikan minimal SMU dengan pengalaman minimal 3 tahun

c. Drafter dan GIS Operator sebanyak 2 orang berpendidikan minimal SMU dengan pengalaman minimal 5 tahun atau berpendidikan D3 dengan pengalaman minimal 3 tahun.

d. Operator komputer (Data Entry dan Pengetikan Laporan) sebanyak 2 orang berpendidikan minimal SMU dengan pengalaman minimal 5 tahun atau D3 dengan pengalaman minimal 3 tahun.

e. Pembantu Umum sebanyak 2 orang minimal berpendidikan SMU dengan pengalaman minimal 3 tahun

12.Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Waktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 180 (seratus delapan puluh) hari kalender. Dengan jadwal secara garis besar sebagai berikut :

KEGIATANBULAN KE 1 BULAN KE 2 BULAN KE 3 BULAN KE 4 BULAN KE 5 BULAN KE 6

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan/Pendahuluan

Survey & Kompilasi Data

Analisis Data

Perumusan Draft Rencana

Penyempurnaan Rencana

Pelaporan

FGD/Seminar

D. Laporan

13.Laporan Pendahuluan

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 6

Page 7: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

Laporan Pendahuluan yang isinya melaporkan mengenai jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif dilapangan.

Laporan harus diserahkan pada minggu ketiga atau selambat-lambatnya: 30 (tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

14.Laporan Antara

Laporan Antara berisi realisasi dari rencana kerja, antara lain; hasil pengumpulan data dan informasi hasil survey, identifikasi permasalahan dan arahan kebijakan pengembangan perkotaan serta hasil analisis. Pada tahap ini Tim Konsultan melakukan pengkajian terhadap kebijakan kota mengenai peran dan fungsi kota, rencana pembangunan, indikator kecenderungan perkembangan kota, kajian terhadap potensi bencana alam, pengembangan infrastruktur dan permasalahannya serta konsep rencana sebagai bahan diskusi pembahasan Laporan Antara.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 120 (seratus dua puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

15.Draft Laporan Akhir

Draft laporan akhir merupakan hasil perumusan seluruh aspek rencana tata ruang baik RDTR maupun Zoning Regulation nya sesuai dengan Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum. Laporan ini menjadi bahan utama untuk Seminar Akhir guna mendapatkan masukan dan penyempurnaan dari berbagai pihak yang terkait.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

16.Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan penyempurnaan draft laporan akhir dan sudah mendapatkan persetujuan dari tim pembahas yang dibentuk oleh pihak kegiatan sesuai masukan dan penyempurnaan dari Seminar Akhir.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus drlapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 10 (sepuluh) buku laporan.

17.Album Peta

Album Peta di atas kertas dengan ukuran A-3 (full color), dengan ketentuan skala gambar sesuai dengan Pedoman Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum.

Album Peta harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) eksemplar.

18.Laporan Digital dalam Compact Disk

Laporan digital dalam Compact Disk (CD)/Cakram Padat berisi Laporan Akhir dalam bentuk format microsoft word document dan pdf., Album Peta dalam bentuk GIS (SHP file), bitmap (JPG) dan pdf. Untuk bahan-bahan presentasi dalam format ppt (powerpoint).

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 7

Page 8: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

CD harus diserahkan selambat-lambatnya: 180 (seratus delapan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) keping.

19.Format Laporan dan Album Peta

Format RDTR Kawasan Perkotaan mempertimbangkan faktor ekonomis dan kebutuhan pembangunan daerah, untuk itu pengaturan skala perencanaan adalah:

a) Produk RDTR mempunyai skala perencanaan 1:10.000;b) Sedangkan kegiatan yang memerlukan pendetailan yang lebih rinci, kegiatan analisis

dibuat dalam peta kerja 1:5.000, atau sebaliknya pada fungsi ruang yang ektensif (pertanian, perkebunan, kehutanan) skala peta dapat lebih kecil 1:25.000;

c) Format peta analisis sekurang-kurangnya skala 1:10.000, untuk lingkungan yang lebih detail dibuat dalam skala 1:5.000;

d) Peta dasar dapat menggunakan sumber hasil foto udara, citra satelit dan atau hasil pengukuran dan pemetaan langsung di lapangan.

e) Format laporan disajikan dalam buku berukuran A-4, dengan spasi 1, margin atas 3 cm, margin kiri 3 cm, margin bawah 2,5 cm, margin kanan 2,5 cm,

f) Format album peta A-3 (full color).

E. Hal-Hal Lain

20. Produksi dalam Negeri

Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

21.Pedoman Pengumpulan Data Lapangan

Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:

1. Pelaksanakan survai dan pengolahan data adalah untuk memperoleh data dan informasi tentang kondisi awal kawasan perencanaan.

2. Pengumpulan dan pengolahan data dapat dibagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu:

a. Mempersiapkan tenaga pelaksana survey; terdiri dari tenaga teknis/surveyor dan tenaga ahli;

b. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan survey; seperti kuesioner, checklist data, dan peta dasar, sedangkan peralatan survey seperti alat tulis, alat hitung, pencatat waktu, kendaraan bermotor, papan berjalan, dll;

3. Metode dan program; menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan inventarisasi:

a. Pengambilan data sekunder yang berasal dari instansi pemerintah, lembaga formal dan informal, dan literatur;

b. Pengambilan data primer yang berasal dari pejabat, tokoh masyarakat, masyarakat umum, masyarakat profesi, dan lainnya dalam bentuk : wawancara, seminar, dan forum group diskusi (FGD), serta penggunaan media surat kabar atau elektronik (radio, koran, majalah, papan pengumuman, ruang maket). Hasil informasi dapat berupa : kumpulan keinginan, masalah, dan program pembangunan;

c. Identifikasi data lapangan, dengan melakukan pemotretan situasi dan kondisi kegiatan fungsional di lokasi perencanaan, dan bila diperlukan melakukan pengukuran lapangan.

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 8

Page 9: KAK Penyusunan RDTR KAwasan PErkotaan Ibukota Kabupaten Kubu Raya

22.Alih Pengetahuan

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil kegiatan/satuan kerja Pejabat Pengguna Anggaran.

Sungai Raya, April 2015

Pejabat Pembuat KomitmenBidang Tata Ruang Dinas Cipta Karya Tata Ruang

dan Kebersihan Kabupaten Kubu RayaTahun Anggaran 2015

.......................................................

NIP............................................

KAK PENYUSUNAN RDTR DAN ZONASI IBUKOTA KABUPATEN KUBU RAYA 9