kak pengembangan gni (5)

16
Penyelenggara Bekerja sama dengan Badan Penghargaan dan Sayembara IAI Jakarta Juli 2013 KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA

Upload: felice-surya-atmadja

Post on 22-Dec-2015

78 views

Category:

Documents


32 download

DESCRIPTION

KAK Pengembangan GNI (5)

TRANSCRIPT

Page 1: KAK Pengembangan GNI (5)

Penyelenggara

Bekerja sama dengan Badan Penghargaan dan Sayembara

IAI Jakarta

Juli 2013

KERANGKA ACUAN KERJA SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR

PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA

Page 2: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

2   

 

SAYEMBARA PROYEK DESAIN ARSITEKTUR

PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA

Page 3: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

3   

 

A. LATAR BELAKANG Galeri Nasional Indonesia Galeri Nasional Indonesia yang berlokasi di Jalan Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat berdiri setelah melalui proses yang cukup panjang. Gagasan awalnya berupa rencana pendirian Wisma Seni Nasional (WSN) yang terdiri dari ruang pameran seni rupa dan gedung pertunjukan teater berskala nasional. Gagasan ini telah muncul dan diusulkan pada sidang para wakil rakyat tahun 1960 dan dituangkan dalam suatu ketetapan yaitu TAP No. II/MPRS/1960 tentang Rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Rencana pembangunan WSN itu telah dimasukkan sebagai salah satu sasaran pembangunan proyek berkode: AA. 3/4. Gagasan pendirian WSN itu sendiri sejalan dengan keinginan Presiden Republik Indonesia yang pertama, Ir. Soekarno, menjadikan kawasan di sekitar Monumen Nasional (Monas) sebagai simbol peradaban dan pusat kebudayaan nasional yang terdiri dari museum, perpustakaan, galeri seni rupa dan gedung teater berskala nasional. Berbagai macam upaya untuk merealisasikan WSN dilakukan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sejak tahun 1974, mulai dari penyelengaraan lokakarya, penyelenggaraan sayembara gagasan/pra design, pembentukan panitia kerja nasional oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pembuatan masterplan dan studi pengadaan lahan. Namun pada praktiknya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menghadapi berbagai kendala dan hambatan, diantaranya adalah persoalan ketersediaan lahan dan kondisi keuangan negara yang tidak memungkinkan, utamanya pasca krisis moneter tahun 1985, yang mengakibatkan Proyek WSN termasuk daftar proyek yang harus ditunda dan ‘diistirahatkan’. Pada tahun anggaran 1986/1987, Proyek WSN kembali diusulkan kepada pihak Suprasistem (Bappenas dan Departemen Keuangan) meski anggarannya terbatas. Usulan tersebut disetujui dan mulai tahun anggaran 1986/1987. Proyek WSN kembali berjalan dengan fokus pemugaran gedung aula menjadi Gedung Pameran Seni Rupa (GPSR) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai bagian dari Proyek WSN. GPSR kemudian diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Fuad Hassan pada tanggal 23 Februari 1987. Seiring dengan semakin strategisnya peran GPSR dalam pengembangan seni rupa nasional dan peran aktif dalam perkembangan budaya dunia pasca Pameran Seni Rupa Kontemporer Negara-negara Non-Blok pada tahun 1995, serta atas usulan dari berbagai kalangan pejabat, seniman, budayawan dan kritikus, maka sejak tahun 1995 digagas wacana mengenai pengembangan GPSR menjadi Galeri Nasional. Akhirnya setelah diperjuangkan secara intensif, institusi Galeri Nasional Indonesia terbentuk pada tahun 1998, dan diresmikan operasionalnya pada tanggal 8 Mei 1999. Galeri Nasional Indonesia (GNI) merupakan salah satu lembaga kebudayaan berupa museum khusus dan pusat kegiatan seni rupa, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertugas melaksanakan pengkajian, pengumpulan, registrasi, perawatan, pengamanan, penyajian dan pameran karya seni rupa. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Galeri Nasional Indonesia menyelenggarakan fungsi pelaksanaan pengkajian, pengumpulan dan registrasi, perawatan dan pengamanan, penyajian dan pameran, kemitraan, layanan edukasi, pendokumentasian, publikasi, dan pelaksanaan urusan ketatausahaan Galeri Nasional Indonesia.

Page 4: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

4   

 

Sejalan dengan perkembangan zaman, berdasarkan latar belakang perjalanan tersebut diatas dan mengantisipasi kondisi terkini guna menyelaraskan pencapaian visi tersebut, Galeri Nasional Indonesia membutuhkan masukan dari para stakeholder mengenai rencana pengembangan bangunan yang saat ini kebutuhannya dirasa mendesak seiring berkembangnya fungsi dan aktivitasnya sesuai visi dan misi Galeri Nasional Indonesia. Untuk itu diharapkan melalui kegiatan Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia dapat membuka ruang partisipasi publik secara lebih luas dalam merencanakan konsep pengembangan Galeri Nasional Indonesia melalui gagasan dan karya arsitektural yang terbaik. Sejarah Bangunan Galeri Nasional : Bangunan yang kini menjadi Galeri Nasional Indonesia ini awalnya adalah sebuah sekolah bernama Carpentier Alting Stichting (CAS) yang didirikan di Batavia pada tahun 1902 oleh Ds. A.S. Carpentier Alting. Sekolah ini awalnya adalah sebuah sekolah menengah untuk anak perempuan yang menyelenggarakan pendidikan selama 3 tahun dan bertempat di Laan de Riemer (kini Jl. Tanah Abang III). Karena lokasinya dianggap kurang prestisius, Alting memindahkan lokasi sekolah ini ke Koningsplein Oost 14 (kini Jl. Medan Merdeka Timur 14), nama sekolah kemudian berubah menjadi Hoogere Burgerschool en Pensionaat voor Meisjes. Pada tahun itu juga tanah di lokasi tersebut seluas 20.000m2 yang awalnya disewa dari Gereja Evangelis dapat dibeli dan kemudian dibangun sebuah bangunan baru bagi kegiatan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut. Pada tahun 1914, bangunan sekolah yang baru selesai dibangun dan mulai digunakan. Kemudian sekolah ini berkembang dengan menyelenggarakan juga pendidikan dasar bagi murid perempuan dan laki-laki. Pada tahun 1919 sekolah ini berganti nama menjadi Carpentier Alting Stichting School. Setelah Kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1958 Sekolah Carpentier Alting Stichting (CAS) berganti nama menjadi Yayasan Raden Saleh. Pada tahun 1963, Sekolah Yayasan Raden Saleh berubah menjadi SMA Negeri 7. Sekolah ini menempati gedung eks CAS Lyceum hingga tahun 1996, sebelum akhirnya pindah ke lokasi lain. Bangunan bekas sekolah dengan lahan yang luas ini pun kemudian digunakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Galeri Nasional Indonesia hingga sekarang.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyelenggarakan Sayembara Proyek Desain Arsitektur Pengembangan Bangunan Galeri Nasional Indonesia adalah untuk mendapatkan masukan dan membuka partisipasi publik dalam merencanakan konsep pengembangan yang sejalan dengan inisiasi rencana Master Plan Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional. Adapun tujuan penyelenggaraan ini adalah untuk mewujudkan konsep rencana penataan bangunan Galeri Nasional Indonesia yang mengacu kebutuhan di masa depan.

Page 5: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

5   

 

C. TARGET PERANCANGAN

Bangunan Galeri Nasional Indonesia

1. Terwujudnya design arsitektur bangunan Galeri Nasional Indonesia dengan mengelaborasi aturan ketatakotaan, bangunan cagar budaya, program kegiatan (saat kini dan masa depan) kedalam tata bangunan dan kawasan GNI.

2. Desain bangunan yang menciptakan keselarasan/keharmonisan terhadap bangunan eksisting yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya. Bangunan eksisting saat ini berfungsi sebagai tempat pameran dan pertemuan, namun dapat diusulkan dengan fungsi lain dengan memperhatikan kaidah-kaidah konservasi.

3. Desain bangunan harus memberikan kesan keterbukaan pada area halaman depan (Jalan Medan Merdeka Timur) dan halaman belakang (Sungai Ciliwung), namun rancangan bangunan dan tata ruang harus dapat memperhatikan dan memberikan rasa aman terhadap koleksi barang Galeri.

4. Lingkage ke kawasan Monas sesuai dengan masterplan Monas sebagai monumental, pemerintahan dan cultural district. Dan keterhubungan aksesbilitas dengan transportasi publik seperti kereta api dan bus.

Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional 1. Terwujudnya gagasan Masterplan dalam rangka perluasan Kawasan Pengembangan

Kebudayaan Nasional, dimana didalamnya terdapat fungsi yang telah ada yaitu Galeri Nasional Indonesia, maupun fungsi-fungsi baru yang akan datang antara lain Ruang Konvensi, Gedung Konser, Theater Nasional, Galeri Arsitektur, Pusat Data dan Informasi sebagai upaya menegaskan kembali tagline “culture district” bertaraf regional dan internasional.

2. Bahwa Sungai Ciliwung sebagai landmark Kota Jakarta harus juga menjadi bagian 'depan' (waterfront) Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional. Setelah sungai dinormalisasi menjadi semakin lebar dan bersih, bahkan menjadi sarana transportasi air. Dengan demikian, Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional sebagai icon kota akan memiliki wajah yang baik dari semua sisi (arah Jalan Medan Merdeka Timur dan arah sungai Ciliwung)

D. BATASAN DAN PERMINTAAN

1. Batasan Kawasan Galeri Nasional Indonesia

Lokasi : Kawasan Medan Merdeka Timur No. 14, Jakarta Luas lahan : +/- 20.000 m2 (detail gambar akan disampaikan terpisah) Koefisien Dasar Bangunan : 50% Koefisien Lantai Bangunan : 3,5

Page 6: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

6   

 

Lapis Bangunan Maksimum : 16 Batas-batas Lahan : terlampir pada lampiran gambar kavling Elevasi tapak eksisting : Dimungkinkan usulan sesuai konsep Sayembara Perkiraan Biaya Konstruksi : N/A

2. Program Ruang

Bangunan Galeri Nasional Indonesia

1 KANTOR ADMINISTRASI 2,000 M2

2 GEDUNG CAGAR BUDAYA 960 M2

3 GEDUNG PAMERAN TEMPORER 6,000 M2

4 GEDUNG PAMERAN PERMANEN DAN GALERI ANAK 10,000 M2

5 GEDUNG PERPUSTAKAAN DAN ARSIP 1,500 M2

6 AREA KOMERSIAL ( ART SHOP, BOOK STORE & CAFÉ ) 2,000 M2

7 GEDUNG CAGAR BUDAYA 560 M2

8 RUANG PENYIMPANAN KOLEKSI 2,000 M2

9 MUSHOLA 250 M2

10 LABORATORIUM KONSERVASI DAN RISET KOLEKSI 500 M2

11 GUDANG TRANSIT 1,000 M2

12 RUANG SEMINAR 500 M2

13 RUANG KONFERENSI 1,000 M2

14 RUANG THEATER 300 M2

15 AMPHI THEATER 500 M2

16 MESS SENIMAN 500 M2

17 STUDIO WORKSHOP 500 M2

18 MEDIA CENTER 100 M2

TOTAL 30,170 M2

Page 7: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

7   

 

E. BENTUK KAVLING DAN PETA LOKASI

MASTERPLAN KAWASAN KEBUDAYAAN NASIONAL

1 RUANG KONVENSI 10,000 M2

2 GEDUNG KONSER 5,000 M2

3 THEATER ARENA INDOOR

2,000 M2

4 THEATER ARENA OUTDOOR 3,000 M2

5 GALERI ARSITEKTUR 1,000 M2

6 PUSAT DATA DAN INFORMASI KEBUDAYAAN 500 M2

7 KANTOR ADMINISTRASI 1,000 M2

8 SEKRETARIAT ORGANISASI BUDAYA 500 M2

9 HOTEL & AKOMODASI 10,000 M2

10 RISET DAN LABORATORIUM KONSERVASI TERPADU 2,000 M2

11 AREA KOMERSIL ( ART SHOP, BOOK STORE & CAFÉ ) 2,500 M2

TOTAL 37.500 M2

PETA LOKASI

Page 8: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

8   

 

F. BENTUK SAYEMBARA

Sayembara ini dilakukan dalam dua (2) Tahap,yaitu : Tahap pertama Sayembara yang dilaksanakan bulan Desember tahun 2012, merupakan Sayembara Gagasan yang bertujuan mendapatkan perumusan analisa permasalahan dan potensi yang ada. Hasil sayembara ini, terlampir dalam KAK ini. Tahap kedua Sayembara yang dilaksanakan tahun 2013, merupakan Sayembara Proyek yang bertujuan mendapatkan konsep Desain Arsitektur pengembangan Bangunan GNI dan Gagasan Masterplan Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional.

BENTUK KAVLING

Page 9: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

9   

 

G. MATERI SAYEMBARA Peserta diminta mengunggah karya dengan ketentuan sebagai berikut :

1. ISI MATERI

Terdiri dari 12 panel karya dan 1 file persyaratan administrasi

i. 12 (dua belas) Panel karya dalam ukuran A2 disusun secara portrait. Peserta harus memperhatikan jenis dan ukuran Font agar dapat terbaca jika panel A2 diperkecil menjadi ukuran A4 untuk keperluan dokumentasi.

ii. 1 (satu) untuk file persyaratan administrasi dalam ukuran A4.

iii. File panel karya dalam format .jpg/.jpeg ; besaran file maksimum 1 MB per panel dan untuk file persyaratan administrasi dalam format .pdf dan seluruh syarat administrasi hanya dalam 1 file saja.

iv. Layout mengikuti format penyajian dan tidak diperkenankan mencantumkan identitas apapun pada panel.

v. Penamaan file per halaman adalah menurut urutan no.lembar, dimulai dari gambar konsep-konsep,dst.

Contoh : Konsep panel01.jpeg Laporan Perancangan panel02.jpeg Gambar Situasi panel03.jpeg Dst.

2. DAFTAR GAMBAR Daftar gambar–gambar (skala gambar bebas namun terukur, disarankan memberikan skala batang)

i. 3 (tiga) Panel Presentasi ukuran A2 terdiri dari konsep-Konsep, yang memuat :

1) Judul Karya, Persepektif utama dan Konsep secara makro

1 panel

2) Konsep secara mikro dan hal-hal lain yang dianggap penting dan perlu dikemukakan

1 panel

3) Konsep Material Bahan, Skema Warna dan strategi tahapan konstruksi terkait batasan anggaran pembangunan.

1 panel

Page 10: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

10   

 

ii. 9 (Sembilan) Panel Presentasi ukuran A2 terdiri dari Gambar-gambar dengan skala sesuai proporsi yang memuat:

1) Blokplan, yang menunjukan posisi bangunan Galeri Nasional di dalam tapak (luas tapak +/- 20.000 m2) terhadap lingkungan berdasarkan kedudukannya disekitar Kawasan Monumen Nasional

1 panel

2) Gambar Rencana Tapak, gambar yang menunjukan hubungan denah bangunan dan tata ruang luar/penghijauan di dalam kawasan tapak

1 panel

3) Gambar Denah, gambar yang menunjukan susunan zoning tata ruang di dalam bangunan yang terukur berdasarkan permintaan luasan fungsi. Gambar denah ini tidak perlu dibuat secara detail seperti layaknya gambar denah kerja yang lengkap dengan interior/furniture-nya.

2 panel

4) Gubahan Bentuk Bangunan, gambar yang menunjukkan studi gubahan bentuk bangunan untuk menunjukan hubungan antara massa bangunan, hubungan bangunan baru dengan bangunan cagar budaya, serta memperlihatkan zoning antar lapis bangunan.

1 panel

5) Perspektif eksterior, memperlihatkan bangunan dari arah entrance atau arah lain yang dianggap perlu secara man eye view, bird eye view, maupun view lain yang dianggap baik.

2 panel

6) Perspektif Interior, gambar yang memperlihatkan suasana interior pameran/galeri.

1 panel

7) Masteplan Kawasan Pengembangan Kebudayaan Nasional, yang merupakan usulan pengembangan tata massa bangunan diatas lahan perluasan kawasan Galeri Nasional Indonesia yaitu pengembangan dari 20.000 m2 menjadi 60.000 m2

1 panel

Page 11: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

11   

 

3. FORMAT LAYOUT

H. SUSUNAN PANITIA PENGARAH & DEWAN JURI 1. Panitia Pengarah :

No. NAMA INSTITUSI 1 Prof. H. Kacung Marijan, MA., Ph.D Plt. Dirjen Kebudayaan

2 Drs. Tubagus Sukmana, M.Ikom Kepala GNI

3  Ir. Adhi Moersid Dewan Penasehat GNI

4 Stevanus J. Manahampi, IAI Ketua IAI Jakarta

5 Ir. Ahmad Noerzaman Tim Penasehat Arsitektur Kota

6 Her Pramtama, IAI Ketua Kehormatan IAI Jakarta

7 Ir. Nadia Purwestri Pusat Dokumentasi Arsitektur

2. Dewan Juri :

No. NAMA INSTITUSI

1 Prof. Sardono W. Kusumo Budayawan

2 Ir. Arya Abieta Pakar Konservasi

3 Jim Supangkat Wakil GNI

4 DR.Ir. Ady R. Thahir,MA Pakar Suistainable Development

5 Ir. Baskoro Tedjo Arsitek Praktisi

Page 12: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

12   

 

I. PENGHARGAAN SAYEMBARA

Penghargaan bagi seluruh pemenang sayembara adalah sebesar Rp.465.000.000,- (Empat ratus enam puluh lima juta rupiah ), dengan rincian masing-masing adalah :

PEMENANG URAIAN JUMLAH

Utama Tunai Rp. 375.000.000,-

Penghargaan 1 Tunai Rp. 55.000.000,-

Penghargaan 2 Tunai Rp. 35.000.000,-

 

K. JADWAL SAYEMBARA

WAKTU URAIAN

17 Juli 2013 Pengumuman

17 Juli – 28 Agustus 2013 Pendaftaran dan Pengunduhan Dokumen Sayembara

25 Juli 2013 Pemberian Penjelasan (aanwijzing)

28 Agustus 2013 Batas pemasukan karya

31 Agustus 2013 Penjurian

02 September 2013 Pengumuman Pemenang

17 September 2013 Penyerahan Hadiah Pemenang

L. PENGATURAN PESERTA, TATA CARA PENDAFTARAN, PENJELASAN DAN PEMASUKAN

1. Peserta

1. Sayembara ini terbuka bagi masyarakat yang memiliki kompetensi dalam bidang arsitektur dan

memiliki Sertifikat Keahlian Arsitektur (SKA) Minimal Madya IAI - Izin Pelaku Teknis Bangunan (IPTB) Golongan B/A yang masih berlaku;

2. Peserta dapat terdiri atas perseorangan atau kelompok. Bagi peserta yang berkelompok diwajibkan bagi Ketua Kelompok/ Penanggung jawab perencana yang memiliki SKA Minimal MadyaIAI – IPTB Golongan B/A. Untuk peserta berkelompok, maksimal anggota termasuk ketua kelompok 5 orang.

3. Setiap Kelompok boleh mengirimkan karya lebih dari 1 ( satu ) alternatif namun dalam

pendaftaran yang berbeda.

Page 13: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

13   

 

4. Karya yang dimasukan harus asli dan bukan dari hasil plagiasi baik secara keseluruhan

maupun sebagian dari hasil karya orang lain dan belum pernah disertakan pada sayembara yang serupa.

5. Seluruh peserta yang memasukan karya mendapatkan sertifikat sayembara

2. Pendaftaran/pengambilan Berkas Sayembara Peserta

a. Peserta tidak dibebankan biaya pendaftaran. b. Registrasi dilakukan melalui Situs www.sayembara-iai.org dengan mengikuti panduan

pada Laman TATA CARA. c. Mengunduh berkas Sayembara dalam bentuk softcopy, yang berisi antara lain:

1) Materi Kerangka Acuan Kerja ; 2) Peta Lokasi.

d. Waktu pengunduhan berkas sayembara dapat dilakukan setiap saat sampai batas waktu

pendaftaran dinyatakan ditutup.

3. Pengamatan Lokasi Peserta dianjurkan untuk melakukan pengamatan lokasi agar dapat lebih memahami keadaan yang sesungguhnya secara lebih mendalam.

4. Rapat Penjelasan Sayembara Rapat penjelasan sayembara akan diadakan pada jadwal yang telah ditentukan yaitu pada Kamis, 25 Juli 2013 (waktu dan tempat akan diinformasikan kemudian). Para calon peserta diharapkan dapat hadir dan atau mengirimkan wakilnya. Hasil keputusan Aanwijzing akan dituangkan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Sayembara dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen penyelenggaraan sayembara.

5. Pemasukan Karya Sayembara

Pemasukan Karya sayembara dapat diunggah melalui Situs www.sayembara-iai.org (syarat dan ketentuan berlaku) setelah melakukan login. Tata cara login dan mengunggah diatur dalam Laman TATA CARA pada Situs www.sayembara-iai.org.

6. Persyaratan Administrasi, Penilaian dan Diskualifikasi.

a. Persyaratan administrasi meliputi :

Page 14: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

14   

 

1) Salinan kartu anggota IAI, 2) SKA, 3) IPTB, 4) NPWP Perorangan, 5) kartu indentitas untuk perorangan/kelompok.

b. Persyaratan penilaian :

1) Peserta memenuhi kelengkapan administrasi; 2) Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan format penyajian

sayembara; 3) Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan..

c. Peserta dinyatakan diskualifikasi, bila:

1) Peserta berafiliasi dengan Dewan Juri, baik secara pribadi maupun profesional. 2) Peserta melakukan komunikasi dalam bentuk apapun pada anggota Dewan Juri

selama masa penyelenggaraan sayembara; 3) Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang akan

mempengaruhi proses penilaian juri. 4) Dokumen karya peserta mempunyai tanda-tanda lain diluar persyaratan; 5) Karya Peserta dinilai oleh Dewan Juri merupakan hasil plagiasi atau hasil karya

milik orang lain

7. Pemasukan Karya Sayembara

Pemasukan karya sayembara dilakukan sesuai jadwal yang tercantum dalam KAK ini,

melalui situs www.sayembara-iai.org dengan menggunakan protokol yang ada pada situs

tersebut.

M. SYARAT DAN KONDISI PEMENANG UTAMA 1. Seluruh materi sayembara menjadi milik panitia penyelenggara dan pemakrasa dengan hak cipta

karya milik peserta.

2. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan yang berlaku secara umum dan secara hukum di lingkungan Pemerintah RI, sejauh tidak melanggar Kode Etik dan Kaidah Tata Laku IAI.

3. Setelah ditetapkan sebagai pemenang utama, maka dalam kurun waktu 30 hari diwajibkan melakukan komunikasi secara insentif dengan pemberi tugas dan dewan juri.

4. Pemenang utama diwajibkan memberikan pengarahan dalam pembuatan Maket Presentasi dan biaya pembuatan maket menjadi tanggung jawab panitia.

5. Pemenang utama diwajibkan menyempurnakan desain berdasarkan masukan dari pemberi tugas, dan disusun ke dalam bentuk dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain.

6. Adapun dokumen Konsep Rancangan dan Prarancangan/Skematik Desain terdiri dari sebagai berikut:

a. Konsep Rancangan

Page 15: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

15   

 

1) Program Rancangan yang disusun arsitek berdasarkan pengolahan data primer maupun

sekunder serta informasi lain untuk mencapai batasan tujuan proyek serta kendala persyaratan/ketentuan pembangunan yang berlaku.

2) Konsep Rancangan yang merupakan dasar pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan semua bidang terkait (baik struktur, mekanikal, elektrikal, dan/atau bidang keahlian lain bila diperlukan) yang melandasi perwujudan gagasan rancangan yang menampung semua aspek, kebutuhan, tujuan, biaya, dan kendala proyek.

b. Prarancangan / Skematik Desain

i. Prarancangan/Skematik Desain Pada tahap ini berdasarkan Konsep Rancangan yang paling sesuai dan dapat memenuhi persyaratan program perancangan, arsitek menyusun pola dan gubahan bentuk arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar.

Sedangkan nilai fungsional dalam bentuk diagram-diagram. Aspek kualitatif lainnya serta aspek kuantitatif seperti perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan, sistem konstruksi, biaya, dan waktu pelaksanaan pembangunan disajikan dalam bentuk laporan tertulis maupun gambar-gambar

ii. Sasaran Dokumen Prarancangan/Skematik Desain adalah untuk:

Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas program dan konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek.

Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.

Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.

Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap ketentuan Rencana Tata Kota dalam rangka perizinan

7. Dalam menyelesaikan Dokumen konsep rancangan dan pra rancangan/skematik desain,

Pemenang Utama disarankan melibatkan tenaga ahli struktur dan MEP. Adapun biaya-biaya yang timbul dalam hal tersebut, sudah termasuk dalam hadiah pemenang utama.

8. Dokumen selambat-lambatnya diserahkan ke GNI pada tanggal 20 September 2013 dan menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan Konsultan DED.

9. Hadiah pemenang utama akan diserahkan dua tahap, yaitu pertama pada saat pengumuman pemenang sebesar 30 % dari nilai total hadiah Pemenang Utama. Kedua setelah penyerahan dokumen konsep rancangan dan pra rancangan sebesar 70 % dari nilai total hadiah Pemenang Utama.

10. Pemenang utama wajib melakukan pendampingan dan menjadi Tenaga Ahli bidang Arsitektur yang masuk didalam tim perencana konsultan DED yang terpilih.

11. Pemenang utama yang menjadi tenaga ahli bidang Arsitektur dalam tim perencana konsultan DED selanjutnya mendapatkan honorarium dari Konsultan DED. Dan bertugas memberikan pengarahan dalam menyelesaikan dokumen Pekerjaan Pengembangan Rancangan, Pekerjaan Pembuatan Gambar Kerja, Pekerjaan Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi dan Pekerjaan Pengawasan Berkala.

Page 16: KAK Pengembangan GNI (5)

KAK - Sayembara Proyek Desain Arsitektur PENGEMBANGAN BANGUNAN GALERI NASIONAL INDONESIA�

2013

 

16   

 

N. PEMRAKARSA DAN PENYELENGGARA

1. Pemrakarsa

GALERI NASIONAL INDONESIA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jln. Medan Merdeka Timur No. 14 Jakarta Pusat 10110 Telpon : 021 381 3021 Fax : 021 381 3021 Situs : www.galeri-nasional.or.id

2. Penyelenggara

Badan Penghargaan dan Sayembara Arsitektur, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta Gedung Jakarta Design Center- lantai 7 Jl.Gatot Subroto Kav. 53, Jakarta 10260 Telepon : 021 530 4719 Fax : 021 530 4711 Situs : www.sayembara-iai.org Surel : [email protected]

O. PENUTUP

Hal-hal lain yang belum jelas, yang tercantum dalam KAK dan lampiran-lampiran ini, akan

ditentukan kemudian dalam Berita Acara Penjelasan.

Jakarta, 17 juli 2012 Galeri Nasional Indonesia, Pejabat Pembuat Komitmen, Bayu Genia Krishbie, S.Ds NIP 19860715 200912 1 005