kak konservasi energi 2013

6
019.03.247982.01.54.06.1876.007.011.522131 KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMETAAN DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI PADA SEKTOR INDUSTRI KIMIA HILIR Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perindustrian Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Industri Kimia Hilir Program : Direktur Industri Kimia Hilir Hasil : Terpetakan dan tersusunnya Kebijakan Konservasi Energi pada Sektor Industri Kimia Hilir Unit Eselon II/Satker : Direktur Industri Kimia Hilir Kegiatan : Pemetaan Dan Penyusunan Kebijakan Konservasi Energi Pada Sektor Industri Kimia Hilir Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Terlaksananya Audit Energi pada Industri di bawah binaan Direktorat Industri Kimia Hilir; 2. Tersusunnya Pemetaan Technology Need Assessment (TNA) berbasis konservasi energi untuk Industri Semen, Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas 3. Tersusunnya Konsep Kebijakan tentang Peta Panduan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas; 4. Tersusunnya Konsep Peraturan Direktorat Jenderal tentang Monitoring dan Pelaksanaan Peta Panduan Pengurangan Emisi CO2 pada Industri Semen; Satuan Ukur Jenis Keluaran : Laporan Volume : Dokumen A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum a. Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian; b. Undang-Undang No.6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Perubahan Iklim) c. Undang-Undang No. 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol to The United Nations Framework Convention on Climate Change (Protocol Kyoto atas Konvensi kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim) d. Perpres 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional; e. Perpres 61 Tahun tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN- GRK). f. Perpres 71 Tahun tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Nasional. g. Permen Perindustrian No. 12 Tahun 2012 tentang Peta panduan (road map) pengurangan emisi CO 2 pada Industri semen di indonesia 2. Gambaran Umum Singkat Seiring dengan pertumbuhan industri di Indonesia, peningkatan konsumsi energi juga meningkat pesat. Perhatian paling terkini adalah isu penggunaan energi yang kurang efisien dimana berdasarkan data tahun 2008 konsumsi energi di sektor industri adalah sekitar 49,14% dari total konsumsi nasional (ESDM, 2009). Secara umum, pemanfaatan energi dalam industri masih kurang efisien yang disebabkan oleh beberapa faktor. Dari hasil survei dan audit energi diperkirakan bahwa konsumsi energi di berbagai sektor industri mempunyai peluang penghematan energi 15%-30% (Ditjen EBTKE, 2010). Oleh karena itu masih diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang secara langsung akan memberikan banyak manfaat khususnya bagi industri dan secara umum akan memperkuat ketahanan energi nasional.

Upload: dedy-frianto

Post on 20-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

(Lelang Ulang)

TRANSCRIPT

Page 1: KAK Konservasi Energi 2013

019.03.247982.01.54.06.1876.007.011.522131

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMETAAN DAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN KONSERVASI ENERGI PADA SEKTOR INDUSTRI

KIMIA HILIR

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Perindustrian

Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Industri Kimia Hilir Program : Direktur Industri Kimia Hilir Hasil : Terpetakan dan tersusunnya Kebijakan Konservasi Energi pada

Sektor Industri Kimia Hilir Unit Eselon II/Satker : Direktur Industri Kimia Hilir Kegiatan : Pemetaan Dan Penyusunan Kebijakan Konservasi Energi Pada

Sektor Industri Kimia Hilir Indikator Kinerja Kegiatan : 1. Terlaksananya Audit Energi pada Industri di bawah binaan

Direktorat Industri Kimia Hilir; 2. Tersusunnya Pemetaan Technology Need Assessment

(TNA) berbasis konservasi energi untuk Industri Semen, Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas

3. Tersusunnya Konsep Kebijakan tentang Peta Panduan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas;

4. Tersusunnya Konsep Peraturan Direktorat Jenderal tentang Monitoring dan Pelaksanaan Peta Panduan Pengurangan Emisi CO2 pada Industri Semen;

Satuan Ukur Jenis Keluaran : Laporan Volume : Dokumen

A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum

a. Undang-undang No. 5 tahun 1984 tentang Perindustrian; b. Undang-Undang No.6 Tahun 1994 tentang Pengesahan United Nations Framework

Convention on Climate Change (Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa- Bangsa tentang Perubahan Iklim)

c. Undang-Undang No. 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Kyoto Protocol to The United Nations Framework Convention on Climate Change (Protocol Kyoto atas Konvensi kerangka kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim)

d. Perpres 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional; e. Perpres 61 Tahun tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-

GRK). f. Perpres 71 Tahun tentang Penyelenggaraan Inventarisasi Emisi Gas Rumah Kaca Nasional. g. Permen Perindustrian No. 12 Tahun 2012 tentang Peta panduan (road map) pengurangan

emisi CO2 pada Industri semen di indonesia

2. Gambaran Umum Singkat

Seiring dengan pertumbuhan industri di Indonesia, peningkatan konsumsi energi juga meningkat pesat. Perhatian paling terkini adalah isu penggunaan energi yang kurang efisien dimana berdasarkan data tahun 2008 konsumsi energi di sektor industri adalah sekitar 49,14% dari total konsumsi nasional (ESDM, 2009). Secara umum, pemanfaatan energi dalam industri masih kurang efisien yang disebabkan oleh beberapa faktor. Dari hasil survei dan audit energi diperkirakan bahwa konsumsi energi di berbagai sektor industri mempunyai peluang penghematan energi 15%-30% (Ditjen EBTKE, 2010). Oleh karena itu masih diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang secara langsung akan memberikan banyak manfaat khususnya bagi industri dan secara umum akan memperkuat ketahanan energi nasional.

Page 2: KAK Konservasi Energi 2013

019.03.247982.01.54.06.1876.007.011.522131

Seperti sumber daya lainnya, biaya energi sebagai salah satu komponen biaya produksi harus dikelola secara benar dan berkelanjutan sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan pengaruh untuk meningkatkan daya saing industri. Hal-hal yang perlu diantisipasi adalah kecenderungan kegiatan konservasi energi hanya dilakukan situasional, yang berarti bahwa kegiatan konservasi berlangsung sewaktu-waktu tanpa disertai perangkat/ sistem yang memantau dan mengevaluasi proses kegiatan konservasi energi.

Mengingat pentingnya konservasi energi dan pengurangan emisi GRK, pemerintah Indonesia menerbitkan Undang-Undang tentang Energi (UU No 30/1997) dan kemudian diikuti oleh Peraturan Presiden No 5 / 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi. Dinyatakan dalam peraturan bahwa setiap pengguna sumber energi dan pengguna energi, yang menggunakan energi yang lebih besar dari atau sama dengan 6000 TOE / tahun, harus menetapkan manajemen energi untuk tujuan konservasi energi.

Selanjutnya Perpres No. 61 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi GRK (RAN-GRK) menetapkan target penurunan emisi GRK di sektor industri sebesar 0,001 Giga Ton CO2e. Dari total target tersebut kontribusi di industri semen, keramik dan kaca/gelas, ditargetkan dapat menurunkan emisi GRK sebesar 2,75 Juta Ton CO2e.

Selain itu, Peraturan Menteri Perindustrian No. 12 Tahun 2012 tentang Peta Panduan (Road Map) Pengurangan Emisi Co2 Industri Semen Di Indonesia menyebutkan pada Pasal 4 bahwa (i) Pada kurun waktu 2011 – 2015, industri semen diharapkan mampu menurunkan emisi CO2 spesifik dengan sukarela sebesar 2%; dan (ii) Pada kurun waktu 2016 – 2020, industri semen wajib menurunkan emisi CO2 spesifik sebesar 3% secara agregat. Pada Pasal 5 disebutkan bahwa Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Peta Panduan Pengurangan Emisi CO2 Industri Semen diatur lebih lanjut melalui Peraturan Direktorat Jenderal Teknis terkait.

Dalam rangka melaksanakan amanat regulasi di atas, Direktorat Industri Kimia Hilir akan melaksanakan kegiatan Pemetaan Dan Penyusunan Kebijakan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Pada Sektor Industri Kimia Hilir

B. Penerima Manfaat

Untuk Tahun Anggaran 2013 Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Kelompok Industri Lahap Energi di bawah pembinaan Direktorat Industri Kimia Hilir yang tertuang dalam Perpres 61 Tahun 2011;

C. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Kegiatan Pemetaan Dan Penyusunan Kebijakan Konservasi Energi Pada Sektor Industri Kimia Hilir ini akan dilaksanakan secara kontraktual

2. Ruang Lingkup Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Pemetaan Dan Penyusunan Kebijakan Konservasi Energi Pada Sektor Industri Kimia Hilir ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut : a. Persiapan kegiatan b. Koordinasi dengan stakeholder c. Pelaksanaan Audit Energi pada beberapa perusahaan dalam lingkup pembinaan industri

Kimia Hilir;

Perencanaan keseluruhan proyek.

Pengumpulan data pemakaian energi dan data produksi.

Mengadakan pengukuran dan uji coba peralatan di pabrik.

Penghitungan neraca energi dan efisiensi.

Mengidentifikasi peningkatan prosedur manajemen energi dan perkiraan penghematan.

Page 3: KAK Konservasi Energi 2013

019.03.247982.01.54.06.1876.007.011.522131

Mengidentifikasi peningkatan pemeliharaan dan prosedur pengoperasian, dan perkiraan penghematan energi yang dapat diperoleh.

Mengidentifikasi perbaikan berbiaya kecil

Mengidentifikasi perbaikan berbiaya besar, perkiraan biaya, penghitungan potensi penghematan tenaga dan penyiapan jadwal pelaksanaan secara terinci

Membuat laporan kepada manajemen. d. Pelaksanaan breakfast meeting dengan agenda:

Pemetaan Technology Need Assessment (TNA) berbasis konservasi energi untuk Industri Semen, Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas

Konsep Kebijakan tentang Peta Panduan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas;

Konsep Peraturan Direktorat Jenderal tentang Monitoring dan Pelaksanaan Peta Panduan Pengurangan Emisi CO2 pada Industri Semen;

e. Pelaksanaan sosialisasi dengan agenda:

Pemetaan Technology Need Assessment (TNA) berbasis konservasi energi untuk Industri Semen, Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas

Konsep Kebijakan tentang Peta Panduan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas;

Konsep Peraturan Direktorat Jenderal tentang Monitoring dan Pelaksanaan Peta Panduan Pengurangan Emisi CO2 pada Industri Semen;

f. Pelaksanaan Konsinyering dalam rangka finalisasi :

Konsep Technology Need Assessment (TNA) berbasis konservasi energi untuk Industri Semen, Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas

Konsep Kebijakan tentang Peta Panduan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada Industri Keramik dan Industri Kaca/Gelas;

Konsep Peraturan Direktorat Jenderal tentang Monitoring dan Pelaksanaan Peta Panduan Pengurangan Emisi CO2 pada Industri Semen;

g. Penyusunan laporan akhir.

3. Kualifikasi Tenaga Ahli

Tenaga ahli yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini minimal memiliki kualifikasi sebagai berikut :

Posisi Kualifikasi

Team Leader (Tenaga Ahli Industri)

S2 Teknik Industri dengan pengalaman kerja selama 7 tahun;

Pengalaman melakukan Audit Energi dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah Menjadi Team Leader

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Konservasi Energi

S1 Teknik Industri / Teknik Lingkungan / Teknik Mesin / Teknik Kimia / Teknik Elektro / Manajemen dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Audit Energi dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah Menjadi Team Leader

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Perubahan Iklim

S1 Teknik Industri / Teknik Lingkungan / Teknik Mesin / Teknik Kimia / Teknik Elektro / Manajemen dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Audit Energi dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah Menjadi Team Leader

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Mesin S1 Teknik Mesin dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Audit Energi dan dibuktikan dengan surat

Page 4: KAK Konservasi Energi 2013

019.03.247982.01.54.06.1876.007.011.522131

Keterangan

Pernah Menjadi Team Leader

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Electrical S1 Teknik Elektro dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Audit Energi dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah Menjadi Team Leader

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Kimia S1 Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Audit Energi dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Proses Semen

S1 Teknik Industri / Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Kajian di Industri Semen dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Tenaga Ahli Proses Kaca/Gelas

S1 Teknik Industri / Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Kajian di Industri Kaca/Gelas dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Tenaga Ahli Proses Keramik

S1 Teknik Industri / Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Kajian di Industri Keramik dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Tenaga Ahli Sistem Manajemen Energi

S1 Teknik Industri / Teknik Lingkungan / Teknik Mesin / Teknik Kimia / Teknik Elektro / Manajemen dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Audit Energi dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Sosialisasi S1 Sosial / S1 Sejarah / S1 Komunikasi dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Sistem Informasi

S1 Teknik Informatika / Komputer Industri dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Hukum S1 Hukum dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Kebijakan Publik

S1 Teknik Industri / Hukum / Kebijakan Publik dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Kebijakan Publik dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Tenaga Ahli Measurement, Reliable, Verifiable (MRV)

S1 Teknik Industri / Teknik Lingkungan / Teknik Mesin / Teknik Kimia / Teknik Elektro / Manajemen dengan pengalaman kerja selama 5 tahun;

Pengalaman melakukan Monitoring Mitigasi Emisi Gas Rumah Kaca dan dibuktikan dengan surat Keterangan

Pernah mengikuti Pelatihan / workshop ISO50.001

Asisten Tenaga Ahli Perubahan Iklim

S1 Teknik Industri / Teknik Lingkungan / Teknik Mesin / Teknik Kimia / Teknik Elektro / Manajemen dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

Asisten Tenaga Ahli S1 Teknik Industri / Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 2

Page 5: KAK Konservasi Energi 2013

019.03.247982.01.54.06.1876.007.011.522131

Proses Semen tahun;

Asisten Tenaga Ahli Proses Kaca/Gelas

S1 Teknik Industri / Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

Asisten Tenaga Ahli Proses Keramik

S1 Teknik Industri / Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

Asisten Tenaga Ahli Kimia

S1 Teknik Kimia dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

Asisten Tenaga Ahli Sistem Manajemen Energi

S1 Teknik Industri / Teknik Lingkungan / Teknik Mesin / Teknik Kimia / Teknik Elektro / Manajemen dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

Asisten Tenaga Ahli Hukum

S1 Hukum dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

Asisten Tenaga Ahli Kebijakan Publik

S1 Teknik Industri / Hukum / Kebijakan Publik dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

Asisten Tenaga Ahli Measurement, Reliable, Verifiable (MRV)

S1 Teknik Industri / Teknik Lingkungan / Teknik Mesin / Teknik Kimia / Teknik Elektro / Manajemen dengan pengalaman kerja selama 2 tahun;

D. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan

1 2 3

Fasilitasi Peningkatan Kualitas Bahan Baku

Obat Tradisional di Jateng dan Jatim

1. SPK

2. Koordinasi dengan Stakeholder

3. Audit Energi

4. Breakfast Meeting

5. Sosialisasi

6. Konsinyering

7. Pelaporan

Page 6: KAK Konservasi Energi 2013

019.03.247982.01.54.06.1876.007.011.522131

E. Waktu Pencapaian Keluaran

Kegiatan Pemetaan Dan Penyusunan Kebijakan Konservasi Energi Pada Sektor Industri Kimia Hilir

akan dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada tahun anggaran 2013.

F. Biaya Yang Diperlukan

Pagu pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) yang dibebankan pada DIPA Direktorat Industri Kimia Hilir Tahun Anggaran 2013.

Jakarta, Maret 2013

Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Industri Kimia Hilir

Toeti Rahajoe NIP. 19570409 198403 2 001